UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CROSSWORD PUZZLE (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Tugu 2 Depok)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh EDAH JUBAEDAH NIM 109018300061
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Edah Jubaedah. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Tugu 2 Depok) Kata Kunci
: Strategi Pembelajaran Akif Crossword Puzzle, Hasil Belajar IPA
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Penelitian dilakukan di SDN Tugu 2 Depok pada tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dua siklus melalui empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar wawancara, tes hasil belajar IPA dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar tiap siklusnya. Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 79,94 dengan persentase (70,58%) yang mencapai KKM dan meningkat pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa menjadi 84,5 dengan persentase (87,5%) siswa yang mecapai KKM. Selain itu penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle juga meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Hal ini terlihat dari presentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 68,37% menjadi 83,75% pada siklus II.
i
ABSTRACT Edah Jubedah. Efforts to Improve Learning Outcomes Science Through Active Learning Strategies Crossword Puzzle (Classroom Action Research SDN Tugu 2 Depok).
Keywords: Crossword Puzzle Strategy Active Learning, Learning Outcomes IPA The purpose of this study is to analyze the application of active learning strategies Crossword Puzzle in improving student learning outcomes and students' science learning activities using active learning strategies Crossword Puzzle. The study was conducted in SDN Tugu 2 Depok in the academic year 2013/2014. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR) conducted two cycles through four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection. Instrument used is the observation sheet activities of teachers and students, the questionnaires, science achievement test and documentation. The results of the study revealed that the application of active learning strategies Crossword Puzzles can improve student learning outcomes in the fifth grade science this green plant material that is characterized by increased learning outcomes of each cycle. I cycle the average value of student learning outcomes to achieve 79.94 percent (70.58%), which reached the KKM and increased in the second cycle the average value of student learning outcomes to be 84.5 percent (87.5%) of students who mecapai KKM. Besides, the implementation of active learning strategies Crossword Puzzles also improve students' learning activities to learning science. This can be seen from the percentage of student learning activities in the first cycle of 68.37% to 83.75% In the second cycle.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan untaian rahmat, hidayah dn karunia sehingga penulis skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama penulisan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terealisasikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis. Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya, kepada yang terhormat : 1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA.Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Dr.Fauzan, MA. Selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta dosen pembimbing II, yang telah sabar membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan skripsi. 3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si. Selaku dosen pembimbing I, yang telah sabar membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan skripsi, ditengah kesibukan yang padat. 4. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarief Hidayatullah Jakarta yang mencurahkan seluruh ilmunya. 5. Kepala sekolah, dewan guru, staf TU, serta siswa siswi SDN Tugu 2 Depok yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
iii
6. Ayahanda tercinta Madi dan Ibunda tercinta Saronih yang telah melimpahkan segenap kasih sayang yang tak terhingga serta tak hentihentinya memberikan dukungan dan doa yang tulus. 7.
Kakak-Kakakku tersayang Kaka Ahmad Haryadi, Kaka Khoerul Jannah, Kaka Umar Dani, Kaka Anita Wulandari dan Kaka Amin Fauzi yang telah memberikan segala bantuan dan dorongan semangatnya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku angkatan 2009 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Lulu, Dewi, Shita, Fadhliyah, Dwi, Tajnur, Nana, Asri, dan sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas ketersediaanya dalam memberikan dukungan, kasih saying serta perhatian kepada penulis. 9.
Terima kasih juga untuk
sahabat-sahabat ku Sarah Nuraida, Erna
Maulida, Eka Peblusianti, Ika Fitria Fatmawati, Ima Damayanti, Heri Dermawan
yang
memberikan
semangat
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi. 10. Staf Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan, dan Staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kemudahan dalam pembutan surat-surat dan sertifikat. 11. Pimpinan dan Staf Perpustkaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarief Hidayatullah, yang telah membantu penullis dalam menyediakan serta memeinjamkan lieteratur yang dibutuhkan. 12. Kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan informasi serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan, dukungan beserta doa yang telah diberikan mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan isi skripsi ini. Smoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi seluruh pembaca sekalian, serta lembaga pendidikan sebagai informasi dalam peningkatan mutu pendidikan.
Jakarta Maret 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i ABSTRACK ............................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ xi DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E.
Latar Belakang Masalah................................................................................. 1 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6 Perumusan Masalah ...................................................................................... 7 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKKAN A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti ............................................................. 9 1. Pengertian Pembelajaran ........................................................................... 9 2. Konsep Dasar Hasil Belajar .................................................................... 10 a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 11 b. Macam-macam Hasil Belajar ............................................................. 13 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................ 15 vi
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ....................................................... 17 4. Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau ............................... 20 5. Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle ....................................... 25 a. Strategi Pembelajaran Aktif ................................................................. 25 b.Karekteristik Pembelajaran Aktif ......................................................... 33 6. Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) a. Sejarah Umum Crossword Puzzle ........................................................ 34 b. Prosedur Umum Penerapan Crossword Puzzle .................................... 34 c. Kelebihan dan Kekurangan Crossword Puzzle .................................... 35 B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................. 36 C. Hipotesis Tindakan ..................................................................................... 37 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 38 B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan .................................................... 38 C. Subjek Penelitian ......................................................................................... 41 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................. 41 E. Tahapan Intervensi Tindakan ....................................................................... 42 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................................... 44 G. Jenis Data dan Sumber Data ........................................................................ 45 H. Instrument-Instrument Pengumpulan Data .................................................. 45 I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 47 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ................................................ 48 K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis .............................................. 50 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................................................... 53
vii
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................................. 54 1. Penelitian Pendahuluan ........................................................................... 54 2. Pelaksanaan Siklus I ................................................................................ 54 3. Pelaksaanaan Siklus II ............................................................................ 68 B. Analisis Data ............................................................................................... 79 1. Hasil Belajar Siswa ................................................................................. 79 2. Lembar Observasi Guru .......................................................................... 80 3. Lembar Observasi Siswa .......................................................................... 81 C. Pembahasan .................................................................................................. 83 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 86 B. Saran ............................................................................................................ 86 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 88 LEMBAR UJI REFERENSI LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel.3.1
Indeks Reliabilitas Soal.......................................................... 49
Tabel.3.3
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ........................................... 49
Tabel 3.4
Interpretasi Lembar Observasi ............................................. 51
Tabel 3.5
Tingkatan Hasil Belajar ........................................................ 52
Tabel 4.1
Hasil Observasi Guru Siklus I............................................... 61
Tabel 4.2
Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................. 62
Tabel 4.3
Nilai Pretest Pada Siklus I ..................................................... 64
Tabel 4.4
Rekap Data Nilai Pretest Siklus I.......................................... 65
Tabel 4.5
Nilai Posttest Pada Siklus I ................................................... 66
Tabel 4.6
Refleksi Siklus I .................................................................... 68
Tabel 4.7
Hasil Observasi Guru Siklus II ............................................. 74
Tabel 4.8
Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................ 75
Tabel 4.9
Nilai Pretest Pada Siklus II ................................................... 77
Tabel 4.10
Rekap Data Nilai Pretest Siklus II .......................................... 77
Tabel 4. 11
Nilai Posttest Pada Siklus II ................................................... 78
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Efektifitas Model Pembelajaran .......................................... 30
Gambar 4. 1
Suasana Tes Siklus I ............................................................ 59
Gambar 4.2
Siswa Mempresentasikan Hasil Kerja ................................. 71
Gambar 4.3
Suasana Tes Siklus II ......................................................... 72
x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1
Grafik Presentase Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ....... 80
Diagram 4.2
Grafik Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II ............. 81
Diagram 4.3
Grafik Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ........... 82
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3. 1
Alur Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 41
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................... 91
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................. 106
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa Siklu I dan Siklus II ...................... 119
Lampiran 4
Kisi-Kisi Instrument ....................................................... 131
Lampiran 5
Soal Tes Siklus I ............................................................. 142
Lampiran 6
Soal Tes Siklus II ........................................................... 145
Lampiran 7
Nilai Ulangan Siswa Kelas 5 .......................................... 147
Lampiran 8
Lembar Obervasi Guru dan Siswa .................................. 148
Lampiran 9
Rubrik Penilaian Lembar Observasi Guru ...................... 155
Lampiran 10
Rubrik Penilaian Lembar Observasi Siswa .................... 161
Lampiran 11
Lembar Wawancara Observasi Awal dengan Guru ......... 165
Lampiran 12
Lembar Wawancara Siklus I ............................................ 167
Lampiran 11
Lembar Wawancara Siklus II ......................................... 169
Lampiran 12
Uji Validitas Soal ........................................................... 171
Lampiran 13
Uji Referensi ................................................................... 206
Lampiran 14
Surat Izin Penelitian ........................................................ 207
Lampiran 15
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............. 208
Lampiran 16
Biodata Penulis ................................................................ 209
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kuliatas hidup. Melalui proses tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dasar pengertian pendidikan adalah proses menjadi, yakni menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan, hati nuraninya secara utuh. Adapun fungsi pendidikan adalah mencetak peserta didik yang berilmu atau berwawasan luas. Sehingga peserta didik tersebut mampu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya dan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Dalam Mulyasana, Edgar Dalle menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintahan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung disekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersipakan peserta didik agar dapat memainkan perananan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.1 Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pngendalian diri, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diimiliki dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2
1
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, ( Bandung : PT. Remaja Roasdakarya, 2011 ) h. 4 2 Undang – undang SISDIKNAS No. 23 Bab 1 Pasal 1 tahun 2003, h. 65
1
2
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menjadikan peserta didik memiliki pengetahuan yang luas, memiliki keterampilan, memiilki kepribadian yang baik dan aktif dalam pembelajaran.Untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan harus berkualitas yang baik. Dengan pendidikan yang berkualitas akan mampu mencapai tujuan dari pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Samana, Pengajaran disekolah yang ditujukan kepada siswa harus bersifat mendidik (membangun siswa seutuhnya), pengajaran bukan hanya berperan (menyambung) dalam pembinaan intelektual (penambahan pengetahuan serta melatih kerja akal) dan bukan hanya mementingkan nilai praktis (pragmatis) yang berupa pelatihan keterampilan kerja, tetapi jasa sekolah hendaknya sampai pengembangan kepribadian siswa yang mencakup pula pembentukan konatif (kehendak) dan pembentukan afektif (yang berpuncak pada pengalaman nilai hidup yang luhur).3 Profesional dan kreatifitas guru merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam proses belajar mengajar karena guru harus berinteraksi dengan siswa secara penuh untuk menemukan makna belajar yang berarti yang memungkinkan siswa belajar giat dengan motivasi yang tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru tidak saja dituntut mampu melakukan transformasi ilmu terhadap siswa saja, tetapi juga mampu memilih strategi, serta metode yang efektif dan efisien. Sistem pembelajaran pendidikan pada umumnya pada saat ini masih didominasi oleh metode ceramah yang bersifat monoton. Dimana metode ini tidak begitu banyak mengembangkan keaktifan siswa serta kemampuan berpikir siswa terutama dalam memecahkan suatu permasalahan. Namun masih banyak dijumpai dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode yang monoton, dimana dalam metode tersebut guru hanya memberikan materi melalui ceramah, memberikan catatan, dan pemberian tugas. Salah satu cara untuk mengaktifkan belajar siswa dalam proses belajar mengajar yaitu guru 3
Sri Maryani, Upaya meningkatkan hasil belajar biologi melalui strategi pembelajaran Crossword puzzle pada materi ekosistem dengan media power point kelas VII SMP muhammadiyah 10 surakarta, skripsi: UMS2012.
3
harus menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi, oleh sebab itu sangat dianjurkan agar guru menggunakan kombinasi metode atau strategi pembelajaran setiap kali mengajar. Strategi pembelajaran itu sendiri terdiri dari beberapa macam yang masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA dapat diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pembelajaran langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA adalah salah satu mata pelajaran yang harus di ajarkan di sekolah dasar, namun pada kenyataannya pelajaran ini di anggap oleh sebagian anak didik (siswa) sebagai mata pelajaran yang relatife sulit. Dari hasil observasi penulis di SDN TUGU 2 pada tanggal 09 juli 2013 pada kelas V pada mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan secara optimal. Hal ini tampak pada proses pembelajaran terdapat beberapa kelemahan, yaitu (1) Sebagian siswa kurang termotivasi dan kurang tertarik belajar. Hal ini disebabkan karena kurang meyukai materi dan kurang tertarik dengan penyampain guru, (2) Keaktifan dalam proses pembelajaran masih kurang baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru, (3) Metode atau Strategi yang kurang bervariasi sehingga membuat siswa merasa jenuh dan bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung, (4) Banyaknya siswa yang melamun dan mengantuk saat pembelajaran berlangsung, (5) dimana hasil belajar IPA kelas SDN Tugu 2 dari 36 siswa masih dibawah rata-rata KKM, berdasarkan hasil nilai ulangan harian IPA kelas 5 SDN Tugu 2 tahun 2012/2013 pada konsep Tumbuhan Hijau rata-rata siswa memperoleh 62,85 masih dibawah KKM.
4
Mengacu pada masalah-masalah tersebut, diduga dipengaruhi oleh kurang variasi penggunaan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga disaat melakukan pembelajaran kurang interaksi antara guru dengan siswa. Sehingga siswa kurang mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan aktivitas dengan baik. Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh.4 Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat-alat belajar mempunyai pengaruh pada kegiatan belajar. Selain kondisi fisik tersebut, suasana pergaulan di sekolah, lemahnya pengetahuan dan pendidikan orang tua siswa yang bisa menghambat perkembangan psikologis anak, serta kurangnya pendekatan guru terhadap siswa yang masih dibawah rata-rata juga dapat berpengaruh pada kegiatan belajar. Berdasarkan dari beberapa masalah yang ada pada hasil observasi sebelumnya, peneliti hanya mengambil satu masalah saja yaitu, tentang hasil belajar IPA siswa yang masih rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, karena dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat melibatkan siswa secara aktif sejak awal dan menyenangkan. Bukan hanya dalam keaktifan siswa saja, tetapi Crossword Puzzle juga melibatkan semua siswa untuk berpikir dalam pembelajaran ketika mengisi Teka-Teki Silang, dengan kesan yang didapat siswa pada materi yang sedang dipelajari lebih kuat sehingga dapat menigkatkan hasil belajar siswa. Dan di dukung dengan beberapa jurnal yang ada, yang berkaitan dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Active Learning merupakan suatu strategi ataupun teknik yang dikembangkan untuk siswa agar lebih aktif belajar. Guru pun dituntut berpikir kreatif untuk mampu menciptkan suasana yang menarik tanpa membuat bosan dalam proses belajar mengajar, sehingga belajar menjadi menarik dan lebih 4
Dimyati, dan Mudjiono.Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: PT. Rieneka Cipta,
2006), Cet. Ke-3 h. 7
5
bermakna.
Perlunya
Active
Learning
dalam
pembelajaran
untuk
mengoptimalkan kadar keaktifan siswa dalam belajar merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran serta hasil pembelajaran. Salah satu strategi dalam Active Learning adalah Crossword Puzzle atau Teka-Teki Silang (TTS). Crossword Puzzle dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan
menyenangkan sehingga pembelajaran akan
lebih efektif. Crossword Puzzle adalah salah satu strategi pembelajaran aktif bagi siswa yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang baik tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan metode ini melibatkan siswa secara aktif sejak awal.5 Crossword Puzzle juga sebagai salah satu metode pengajaran permianan kelas yang digunakan untuk meningkatkan persaingan siswa dengan kelompok. Dalam metode ini dapat melibatkan semua siswa untuk berpikir dalam pembelajaran pada waktu mengisi Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle) dan semua siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. Dengan kesan yang didapat siswa tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari lebih kuat, pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Linda Indriawati Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten. Sebelum pelaksanaan tindakan siswa yang bisa yang bisa mencapai nilai ketuntasan belajar ada 16 dengan persentase 43,24% setelah pelaksanaan pada siklus I siswa yang bisa mencapai nilai ketuntasan belajar ada 22 dengan persentase 61,11% dan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan dengan nilai ketuntasa belajar 83,78% atau 31 siswa. Demikian penelitian ini dapat
5
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, ( Yogyakarta : Pustaka Insan Mardani, 2008) h. 71
6
disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Crossword PuzzleI dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode Crossword Puzzle sangat efektif karena mampu meningkatkan aktivitas dan kreativitas dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainya. Bahkan interaksi ini lebih didominasi oleh interaksi siswa dengan siswa sedangan guru hanya bersifat sebagai moderator saja. Sehingga tercipta suatu kondisi kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan, hal ini karena strategi pembelajaran Crossword Puzzle tepat digunakan untuk menyampaikan materi secara praktis. Berkaitan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle”.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalahmasalah yang relevan pada penelitian ini adalah: 1. Strategi Pembelajaran yang masih monoton cenderung satu arah (teacher center) 2. Rendahnya Hasil belajar karena siswa kurang menyenangi pelajaran IPA 3. Proses belajar siswa yang kurang melibatkan keaktifan siswa 4. Banyak siswa yang melamun dan tertidur di kelas. 5. Suasana kelas yang kurang kondusif selama proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah Penelitian Karena keterbatasan waktu penelitian dan luasnya permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan agar pembahasan masalah lebih terarah dan terfokus pada masalah pokok. Berdasarkan pertimbangan itu maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini dibatasi dengan pada Strategi pembelajaran Aktif Crossword Puzzle , karena peneliti
7
mengharapkan dengan strategi ini hasil belajar siswa dalam belajar meningkat. 2. Hasil belajar IPA yang diukur dalam penelitian ini dibatasi pada hasil tes kognitif saja 3. Konsep yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Tumbuhan Hijau pada semester ganjil kelas V
D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah Penerapan dengan Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi Tumbuhan di kelas V semester 1 SDN Tugu 2?”
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang).
F. Kegunaan Hasil Penelitian Dengan dilakukannya penelitian tindakkan di kelas V SDN TUGU 2 di harapkan dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi siswa, guru, dan sekolah dan peneliti, yaitu: 1. Siswa menjadi lebih aktif, kreatif dalam mengikuti pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Guru lebih bervariasi dalam menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 3. Bagi sekolah dapat dijadikan bahan acuan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang baik.
8
4. Bagi peneliti, Dapat memberikan Informasi serta Pengalaman dengan mengenalkan dan menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-teki Silang)dalam proses pembelajaran yang berlangsung dikelas dan bisa sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKKAN
A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti 1. Pengertian Pembelajaran Belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.1 Menurut M.Sobry Sukitno yang dikutip oleh Pupuh Fahturahman dan M. Sobry Sukitno mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2 Senada dengan Slameto mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.3 Nana sudjana dalam bukunya menjelaskan bahwa belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.4 Apabila kita berbicara tentang belajar maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.
1
Winkel Sj, M.sc., Psikologi Pengajaran,(Yogyakarta: Bumi Abadi,2004), h. 59 Pupuh Fahturohman dan M. Sobry Sukitno, M.Pd., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 5 3 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010), h. 2 4 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Sinar Baru Algensindo, 2004), h. 28 2
9
10
Sedangkan Biggs mendefinisikan belajar kepada tiga macam rumusan yaitu:5 1) Secara kuntitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyak. 2) Secara Intitusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses “validasi” pengasahan terhadap pengusaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. 3) Secara kualitatif (tinjauan mutu), belajar ialah proses memperoleh arti-arti pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa. Lebih ringkas tentang definisi belajar diungkapkan oleh Gage yang mendefinisikan belajar adalah “suatu proses di mana organisme berubah perilakunya akibat pengalaman.” Sedangkan Morgan mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.6 Muhibbin Syah dalam bukunya psikologi pendidikan menyimpulkan bahwa, “secara umum dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.”7 Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dialami dan yang akan merubah kemampuan diri seseorang dari tidak tahu menjadi tahu relative tetap dan didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.
5
Muhibbin Syah (ed)., Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.IX, h.91 6 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. XX, h. 84 7 Muhibbin Syah (ed), loc cit, h. 92
11
2. Konsep Dasar Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah laku. Aspek perubahan ini mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.8 Aspek kognitif berkaitan dengan pengetahuan dan pemikiran, aspek afektif berkaitan dengan sikap, sedangkan psikomotorik keterampilan dan gerak tubuh. Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi yang berupa tes hasil belajar. Tes hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan guru kepada murid-muridnya.9 Oleh karena itu seorang guru perlu mengetahui kemampuan siswanya setelah terjadi proses pembelajaran dengan cara mengadakan tes. Hasil tes tersebut dapat berfungsi sebagai umpan balik untuk perbaikan proses belajar mengajar, dan dapat memberikan gambaran kemajuan belajar bagi siswa. Hasil adalah suatu istilah untuk menunjukkan sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan sesuatu usaha. Bila dikaitkan denga belajar berarti hasil yang menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasilnya. Proses belajar yang baik memungkinkan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar. Hasil belajar terjadi berkat evaluasi guru. Didalam proses belajar mengajar tingkat penguasaan siswa dapat diketahui dari hasil belajar. Dalam hal ini tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dapat terlihat dari hasil tes yang diberikan setelah proses pembelajaran.
8
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 45 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya),h.33 9
12
Sedangkan menurut Mulyono Abdurahman, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.10 Belajar itu sendiri merupakan suatu proses diri seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Suatu aktivitas pembelajaran dapat dikatakan efektif bila proses pembelajaran telah mewujudkan sasaran atau hasil belajar yang beranekaragam. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajarnya. Setiap guru memiliki pandangan yang berbeda sejalan dengan filsafatnya untuk mengatakan bahwa suatu proses belajar mengajar telah dapat dikatakan berhasil. Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dapat dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khususnya dapat tercapai.11 Menurut Howard dan Kingsley hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dalam proses belajar mengajar guru semaksimal mungkin agar input yang dalam hal ini berupa mata pelajaran yang disampaikan dapat di proses di dalam kelas dengan pola-pola tertentu, sehingga outputnya adalah peserta didik mendapatkan pemahaman, pemecahan, pengertian dan kemampuan dalam pemecahan masalah, untuk kemudian bila diperlukan dapat diproduksi kembali. Hasil belajar merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya seorang subyek didik dalam menyelesaikan program belajar yang di bebankan kepada siswa, sehingga terlihat adanya perubahan perilaku secara keseluruhan. Dalam hal ini penentu baik atau tidaknya hasil belajar siswa adalah siswa itu sendiri, karena siswalah yang bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya menjalani proses
10
Mulyono Abdulrahman Abror, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan BelajarI, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997), h. 11 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaeni, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2006), Cet Ke-3, h. 105
13
belajar dari gurunya, hasil belajar dapat diukur melalui tes dalam bentuk nilai atau diamati dengan jalan membandingkan sebelum dan sesudah belajar. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah segala sesuatu yang dicapai dalam proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan proses perubahan tingkah laku seseorang terjadi secara bertahap. Dari tahapan tersebut seseorang akan mendapatkan pengalaman yang nantinya akan dijadikan pelajaran dalam mengambil sebuah keputusan. Dari penambahan pengalaman dan pelatihan inilah maka perubahan tingkah laku pun terjadi dan sifatnya menetap. Perubahan yang terjadi merupakan perubahan yang merata, maksudnya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dan hasil belajar merupakan salah satu hal yang dijadikan pusat perhatian dalam dunia pendidikan, karena hasil belajar menentukan tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar. b. Macam-macam Hasil Belajar Gagne membagi lima katagorie hasil belajar, yaitu: Informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan motorik.12 1) Informasi Verbal Kecakapan untuk mengkomunikasikan secara verbal pengetahuannya dengan fakta-fakta. Dengan kata lain individu mampu mengatakan secara proposional apa yang telah dipelajari. Pengungkapan informasi yang telah disimpan didalam “tempat penyimpanan ingatan” itu dapat juga menggunakan „kunci‟ verbal yang lain. Misalnya dengan diagram tertentu siswa dapat mengingat kembali pengertian fungsi. Infomasi verbal ini diperoleh dengan lisan membaca buku, mendengar radio dan sebagainya. Fungsi yang dimaksud itu adalah: a) Prasyarat belajar lebih lanjut b) Kepraktisan dalam kehidupann sehari-hari dari individu 12
Nana Sudjana, Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h. 22
14
c) Pengetahuan yang terorganisasi menjadi bentuk-bentuk yang saling berkaitan merupakan acuan berpikir. 2) Keterampilan Intelektual Kapabilitas untuk membuat diskriminasi, menguasai konsep dan aturan serta memecahkan masalah. Kapabilitas tersebut merupakan kemampuan yang diperoleh manusia dengan belajar. Begitu sesuatu dipelajari, kapabilitas itu dapat muncul berulang kali dalam berbagai penampilan. 3) Strategi Kognitif Kecakapan kognitif adalah kecakapan untuk mengelola dan mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan sintesis, mengendalikan tingkah laku peserta didik itu sendiri dalam kaitannya dengan lingkungan, cara untuk melakukan proses belajar, termasuk retensi dan berpikir. Adapun tipe-tipe belajar kognitif. Bloom membagi tingkat kemampuan atau tipe hasil belajar yang termasuk aspek kognitif terbagi menjadi enam, yaitu pengetahuan hafalan, pemahaman atau komprehensi, penerapan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.13 a) Yang dimaksud dengan pengetahuan hafalan atau yang dikatakan bloom dalam istilah knowledge adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah tanpa harus mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya. Dalam hal ini
responden biasanya hanya
dituntut untuk menyebutkan kembali atau menghafal saja. b) Yang dimaksud dengan pemahaman atau komprehensi mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini responden tidak hanya hafal secara verbalitis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.
13
Ngalim Purwanto, loc cit, h. 43-47
15
c) Kemampuan berpikir yang ketiga adalah aplikasi atau penerapan. Responden dituntut untuk kemampuannya untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya. d) Tingkat kemampuan analisis, yaitu kemampuan responden untuk menganalisis, atau menguraikan suatu integritas, atau situasi tertentu ke dalam komponen-komponen atau unsur-unsur pembentukkannya. e) Tipe hasil belajar kognitif yang terakhir adalah evaluasi. Dengan kemampuan evaluasi, responden-responden diminta untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi dan sebagainya berdasarkan kriteria tertentu. 4) Sikap Sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara ajeg terhadap stimulus itu. Respon tersebut dapat positif (menerima) atau negative (menolak) terhadap suatu objek tergantung terhadap penilaian terhadap objek yang dimaksud sebagai objek yang berharga atau tidak berharga. 5) Keterampilan motorik Keterampilan motorik kecakapan yang dicerminkan oleh adanya kecepatan, ketepatan dan kelancaran, gerakan otot dan anggota badan. c. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar Terdapat dua macam faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Macam-macam faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:14 1) Faktor internal a) Faktor biologis (jasmaniah) Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat dalam kandungan sampai sesudah lahir. 14
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010) h. 2
16
Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Cacat tubuh dapat mempengaruhi belajar. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik sehat dan segar dapat mempengaruhi belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur, olahraga serta cukup tidur. b) Faktor psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologi ini meliputi sebagai berikut. Pertama intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Dalam waktu yang sama siswa, siswa mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada mempunyai intelegensi yang rendah. Kedua, perhatian. Untuk menjamin hasil belajar yang lebih baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran yang tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar. Ketiga, minat. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Keempat, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang. c) Faktor kelelahan Kelelahan dapat mempengaruhi belajar, agar siswa belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga harus diusahakan dari kondisi yang bebas dari kelelahan.
17
2) Faktor Eksternal a) Faktor lingkungan keluarga Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga yang baik, suasana rumah yang nyaman, keadaan ekonomi keluarga yang baik dan latar belakang kebudayaan terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. b) Faktor lingkungan sekolah Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa . hal yang paling mempengaruhi keberhasilan para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten. c) Faktor lingkungan masyarakat Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor ekstern
yang
juga
berpengaruh
terhadap
belajar
siswa
karena
keberadaannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan non formal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain.
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP Depdiknas, bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
18
penemuan.” Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empiric dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Asy‟ari, Muslichah menyatakan bahwa keterampilan proses perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar misalnya, mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta ketempilan proses terintegrasi, misalnya merancang dan melakukan ekperimen yang meliputi hipotesis, menentukan variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data. Poedjati menyebutkan bahwa keterampilan dasar dalam pendekatan proses adalah observasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan membuat hipotesis.15 Menurut Depdiknas menyatakan bahawa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: 16 a. Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur dengan benar, IPA bersifat open ended. b. Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. c. Produk; IPA sebagai produk merupakan hasil upaya partisipasi IPA terdahulu dan umumnya berupa fakta, konsep, teori, hukum, produser informasi telah 15
http://sekolah-dasar.ne/2011..pembelajaran-ipa-di-sekolah..html Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009).Cet. 1 h.46 16
19
tersusun secara lengkap dan sistematis dalam bentuk buku atau dokumen yang semuanya dapat dianggap sebagai body of knowledge. Dalam pembelajaran IPA alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak pernah habis sehingga dalam proses mendapatkan ilmu IPA menjadi sangat penting. Produk IPA juga terkait dengan perkembangan teknologi. d. Aplikasi; penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan seharihari. Pada proses pembelajaran IPA keempat aspek tersebut diharapkan dapat muncul, sehingga siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami pengetahuan secara kegiatan ilmiah atau metode ilmiah yang meniru ilmuan dalam menentukan fakta baru. Depdiknas menyatakan terdapat tiga kemampuan dalam IPA; Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, Kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diketahui, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, Dikembangkannya sikap ilmiah. Menurut Cross Belajar sains bukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan berbagai nilai. Pendidikan sains bukan saja berguna bagi anak dalam kehidupannya, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupannya yang akan datang. Menurut Alverman pembelajaran sains akan menjadi lebih berarti bila sains diajarkan sedemikian, sehingga anak menjalani suatu proses perubahan konsepsi.
20
4. Materi Pembutan makanan pada Tumbuhan Hijau a. Cara tumbuhan hijau membuat makanannya Untuk
membuat
makanannya,
tumbuhan
memerlukan
air
dan
gas
karbondioksida. Tumbuhan menyerap air dari tanah. Air dari tanah diserap oleh akar. Dari akar, air disalurkan melalui pembuluh angkut (xylem) hingga sampai kedaun. Adapun gas karbon dioksida diperoleh dari udara yang masuk melalui pori-pori daun (stomata). Selain air dan gas karbon dioksida, tumbuhan juga membutuhkan cahaya matahari untuk membuat makanannya. Fotosintesis dapat pula terjadi dengan bantuan cahaya lain. Oleh karena itu, proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dinamakan fotosintesis. Fotosintesis berarti pembentukkan makanan menggunakan cahaya (foto = cahaya, sintesis = pembentukkan). Proses pembuatan makanan pada tumbuhan umumnya terjadi di daun. Bagaimana tumbuhan menyerap energi cahaya? Tumbuhan menyerap energi cahaya melalui klorofil. Klorofil disebut juga zat hijua daun. Klorofil terdapat dalam kloroplas. Dari uraian tersebut, kamu bisa melihat pada bagan berikut ini yang menjelaskan secara singkat proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau.
21
Secara singkat, proses fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut: Karbohidrat
Air dan Karbondioksida Dengan bantuan cahaya matahari dan oksigen Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat (zat makanan) yang digunakan untuk tumbuh, berbunga, dan berbuah. Bagaimana dengan tumbuhan yang tidak berdaun hijau? Adakah tumbuhan, disekitarmu, yang berdaun putih, kuning, atau merah? Sebenarnya daun-daun yang tidak berwana hijau pun mengandung klorofil. Sinar matahari memiliki peran yang sangat penting dalam proses fotosintesis. Apakah zat makanan dan oksigen hasil fotosintesis tetap berada di dalam daun? Perhatikanlah gambar diatas. Zat makanan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Zat makanan tersebut sebagaian besar untuk pertumbuhan tanaman. Sisanya disimpan di dalam akar, batang dan daun sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut dapat dimanfaatkan manusia dan hewan seperti singkong, ubi jalar, dan kentang. b. Tempat menyimpan cadangan makanan Telah pelajari sebelumnya bahwa zat makanan hasil fotosintesis digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan sebagai cadangan makanan atau untuk keperluan lainnya. Cadangan makanan oleh tumbuhan disimpan pada akar atau batang. Sebagai contoh tanaman tebu dan sagu menyimpan cadangan makanannya pada akar sehingga disebut umbi akar. Pernahkan kamu melihat singkong, tebu, anggur, padi atau bayam? Singkong adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di akar. Tebu merupakan contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di batang. Adapun anggur adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya didalam biji di antaranya padi. Sayuran yang sering kamu makan, seperti bayam adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya dalam daun.
22
Gambar cadangan makanan pada akar, batang, daun, bunga dan biji sebagai berikut:
Tebu
Padi
Sagu
Kentang
Wortel
Pepaya
Kembang Turi
Jagung
23
Bayam
Kangkung
c. Tumbuhan sebagai penghasil sumber makanan Semua tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Telah kamu pelajari pula bahwa tumbuhan membuat makanan di dalam kloroplas. Bahan-bahan yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanan adalah zat hijau daun, air, karbon dioksida, dan cahaya matahari. Proses membuat makanan ini disebut fotosintesis. Proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Dengan karbohidrat, tumbuhan dapat tumbuh, berbunga, dan menghasilkan buah. Energi yang terkandung di dalamnya dilepas jika diperlukan. Jika energi ini tidak dibutuhkan, karbohidrat yang terbentuk dapat diubah menjadi bentuk lain, yaitu sebagai cadangan makanan yang dapat disimpan pada akar, batang, daun, buah dan biji tumbuhan. Proses pembuatan makanan disebut asimilasi karbon. Di sebut demikian, karena pada peristiwa tersebut tumbuhan menggunakan zat karbon yang berasal dari karbon dioksida. Tumbuhan mengambilnya dari udara. Karbon dioksida dihasilkan manusia dan hewan. Tumbuhan juga menghasilkan CO pada saat pernapasan. d. Tumbuhan Hijau sebagai Sumber Energi Bahan makanan yang kamu makan banyak berasal dari tumbuhan. Tahukah kamu, apakah kegunaan makanan bagi tubuhmu? Makanan merupakan sumber energi. Berarti tumbuhan hijau merupakan sumber energi bagi manusia.
24
Bagaimana dengan hewan? Hewan juga memerlukan makanan sebagai sumber energi. Perhatikan gambar berikut ini:
Tupai
Sapi
Makanan hewan-hewan pada gambar di atas adalah tumbuhan. Biji-bijian yang dimakan tupai berasal dari tumbuhan. Demikian juga rumput yang dimakan oleh sapi merupakan tumbuhan. Berarti hewan pun memperoleh energi dari tumbuhan. Cara memperoleh energi dari tumbuhan ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Pada waktu kelas IV, kamu telah mempelajari bahwa hewan pemakan tumbuhan di sebut herbivora contohnya kuda zebra. Dengan demikian sapi secara langsung memperoleh energi dari tumbuhan. Berbeda dengan harimau yang karnivora. Harimau memakan kuda zebra. Berarti, harimau memperoleh energi dari tumbuhan secara tidak langsung melalui kuda zebra.
Kuda Zebra
Harimau
25
5. Strategi pembelajaran Aktif Crossword Puzzle a. Strategi pembelajaran Aktif Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis garis besar haluan untuk
bertindak dan berusaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Dalam dunia pendidikan, “strategi diartikan sebagai a paln, method, or series of activities designed to achievies a particular educational goal” (J.R Dadid, 1976). Jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.17 Menurut Sulistyono, dalam trianto menyatakan bahwa “strategi belajar sebagai tindakan khusus yang dilakukan seseorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih efektif dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru.”18 Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan perencanaan seseorang untuk mempermudah suatu kegiatan agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Uno, pembelajaran memiliki hakikat perencanaan dan perancangan (desain) sebagai langkah untuk membelajarkan siswa. Itu sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan tetapi berinteraksi dengan sumber belajar lainnya. Oleh karena itu menurut Degeng,
17
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran beroreintasi standar proses pendidikan, (Jakarta: kencana, 2008), cet. 6 h. 124 18 Trianto, Model – model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hal. 86
26
pembelajaran memusatkan perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa.19 Proses pembelajaran pada hakikatnnya merupakan pelayanan khusus yang diperuntukkan bagi siswa yang diharapkan mampu menghasilkan manusiamanusia yang memilki karakteristik pribadi yang mandiri, pelajar yang efektif, dan pekerja produktif, komponen-komponen yang terlibat mencakup tujuan, bahan, metode, alat, evaluasi termasuk siswa dan gurunya. Upaya menciptakan proses pembelajaran efektif, dapat dilakukan dengan mewujudkan perilaku belajar pada siswa yang terkait dengan proses pembelajaran yang efektif dapat terwujud melalui kegiatan yang memiliki cirri-ciri: 1) Berpusat pada siswa 2) Interaksi edukatif antara guru dan siswa 3) Guru yang professional 4) Bahan pelajaran yang sesuai dan bermanfaat 5) Suasana demokratis dan lingkungan yang kondusif 6) Variasi metode mengajar dan sarana belajar yang menunjangnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang disengaja atau upaya yang dirancang oleh pendidik dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan (kelas/sekolah) yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar serta terjadinya interaksi optimal antar guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.
19
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 2
27
Adapun strategi pembelajaran aktif, pembelajaran aktif atau active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.20 Sebagai kata majemuk, secara terminology, istilah pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Dalam active learning, cara belajar dengan mengedarkan saja akan cepat lupa, dengan mendengar
dan
melihat
akan
ingat
sedikit,
dengan
dengar,
melihat,
mendiskusikan dengan siswa lain akan lebih paham, dengan cara mendengar, melihat, mendiskusikan dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dan cara untuk menguasai pelajaran yang terbagus dengan mengajarkan belajar aktif, yang merupakan langkah cepat, menyenangkan dan menarik.21 Disamping itu pembelajaran aktif (Active Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tertuju pada proses pembelajaran. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari kedalam suatu persoalan yang ada dalam dunia nyata. Dengan belajar aktif ini siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental akan tetapi melibatkan fisik juga. Dengan cara ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
20
Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran,”Berorientasi Standar Proses Pendidikan”, (Jakarta: Kencana 2006), h. 124 21 Pembelajaran Aktif, “Humanisasi Pendidikan”, dari www.etum.edu.com 21/11/2008
28
Pembelajaran aktif menurut Zaini dkk adalah suatu pembelajaran yang menuntut siswa belajar secara aktif untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber dengan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar lebih maksimal.22 Informasi yang didapat siswa nantinya dibahas dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga siswa memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tetapi juga kemampuan analisis dan sintesis. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Di sisi lain, Silberman menyatakan “lingkungan fisik dalam kelas dapat mendukung atau menghambat kegiatan belajar aktif.”23 Keuntungan menggunakan strategi Active Learning bahwasanya setiap realita siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, ada siswa yang lebih senang membaca, ada siswa yang senang berdiskusi, dan ada juga yang senang praktek langsung inilah yang disebut dengan gaya belajar atau learning style. Untuk membantu siswa dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperlihatkan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam mengandalkan indera yang banyak. Seperti kutipan satu pertanyaan, mengapa belajar aktif? Alasanya karena belajar aktif itu sangat diperlukan siswa untuk mendapat belajar yang maksimum. Adapun dari sisi guru sebagai penyampai materi, strategi pembelajaran aktif akan sangat membatu dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian. Bagi guru yang sibuk mengajar strategi ini dapat dipakai dengan strategi yang tidak membosankan. 22
Hisyam Zaini. Dkk, Strategi pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. xiv 23 Mel Siberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2006), Cet. Ke-3, ha.l 35
29
Pembelajaran aktif merujuk kepada kaedah dimana pelajar melakukan sesuatu termasuk memproses, mengguna, dan membuat merefleksi terhadap apa yang diberikan. Dengan menggunakan kaedah pembelajaran aktif bukan berarti pengajar tidak perlu lagi memberikan arahan, walau bagaimanapun pemberian arahan merupakan suatu yang penting untuk disampaikan. Guru dapat memulai pembelajaran aktif dari awal pembelajaran, ada tiga tujuan penting yang harus dicapai. Tujuan-tujuan ini adalah sebagai berikut: a) Membentuk tim: membantu siswa untuk lebih mengenal satu sama lain dan saling menciptakan semangat kerja sama dan interdependensi. b) Penilaian sederhana: guru mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa. c) Keterlibatan belajar langsung: guru menciptakan minat siswa terhadap pelajaran. Ketiga tujuan diatas, bila dicapai akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang melibatkan siswa, meningkatkan keinginan siswa untuk ambil bagian dalam kegiatan belajar aktif, dan menciptkan norma kelas yang positif.24 Dapat dilihat dari bagan Edgar Dale berikut ini:25
24
25
Mel Silberman, ibid, hal 62
T.M.A. Ari Samadhi, 2008, Pembelajaraan Aktif (Active Learning) (online), Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakases 27 januari 2009
30
Gambar 1. Efektifitas Model Pembelajaran Gambar diatas menunjukkan efektivitas pembelajaran antara pembelajaran pasif dengan pembelajaran aktif. Pembelajaran pasif biasanya dilakukan dengan tahap membaca, mendengarkan, melihat gambar, menonton video sampai melihat suatu kebiasaan suatu tempat. Sedangkan pembelajaran aktif sendiri terdiri dari partisipasi dalam diskusi, memberikan pendapat sampai melakukan penerapan. Dalam pembelajaran aktif ini, cara belajar dengan mendengarkan saja akan sangat cepat lupa dengan mendengar dan melihat akan ingat sedikit, dengan mendengar, melihat dan mendiskusikan dengan siswa lain akan paham, dengan cara mendengar, melihat, diskusi dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
31
Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian polio menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian Mc. Keachie menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70% dan berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 10 menit terakhir.26 Kondisi tersebut di atas merupakan kondisi umum yang sering terjadi dilingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kegagalan dalam dunia pendidikan kita, terutama disebabkan anak didik di ruang kelas yang lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan indera visual, sehingga apa yang dipelajari dikelas tersebut cenderung untuk dilupakan. Pembelajaran aktif pertama kali diperkenalkan filosop kenamaan cina, Confucius, dia mengatakan: What I hear, I forget (apa yang dengar, saya lupa) What I see, I remember (apa yang saya lihat, saya ingat) What I do, I understand (apa saya lakukan, saya mengerti)
Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan bobot penting belajar
aktif.
Silberman telah memodifikasi pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang dia sebut paham belajar aktif, yaitu: What I hear, I forget (Apa yang saya dengar, saya lupa) What I hear and see, I remember a liitle (Apa yang saya dengar dan lihat, saya inget sedikit)
26
ibid, hal 24
32
What I hear see, and ask question about or discuss with someone else, I begin to understand (Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau didiskusikan dengan beberapa teman lainnya, saya mulai paham) What I hear, see discus and do. I acquire knowledge and skill (Apa yang saya dengar, lihar, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan) What I teach to another, I master ( Apa yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai).27 Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab mengapa kebanyakkan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara ketepatan berbicara guru dengan tingkat kemampuan siswa apa yang disampaikan oleh guru. Kebanyakkan guru berbicara sekitar 100-200 kata permenit, sementara anak didik hanya mampu mendengarkan 50 – 100 kata permenitnya, karena siswa mendengarkan pembicaraan guru sambil berfikir. Active
Learning
pada
dasarnya
berusaha
untuk
memperkuat
dan
memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan Active Learning Strategy pada anak didik dapat membantu ingatan mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran yang sukses.
27
Ibid, hal 23
33
b.Karakteristik pembelajaran aktif Menurut
Bowell
(1995),
pembelajaran
aktif
memiliki
karakteristik-
karakteristik sebagai berikut: 1) Penekanan proses penyampaian bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. 2) Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi. 3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi. 4) Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi. 5) Umpan balik yang lebih cepat akan menjadi pada proses pembelajaran.28 Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, menyenangkan dan penuh gairah, serta siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk bergerak leluasa dan berpikir. Selama proses belajar dapat beraktivitas, bergerak, dan melakukan sesuatu dengan aktif, keaktifan siswa hanya keaktifan fisik tapi juga keaktifan mental.
28
T.M.A. Ari Samadhi, 2008, Pembelajaraan Aktif (Active Learning) (online), Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakases 27 januari 2009
34
6. Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) a. Sejarah Umum Crossword Puzzle Crossword Puzzle
(Teka Teki Silang atau disingkat TTS) adalah suatu
permainan mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan hurufhuruf yang membentuk sebuah kata yang berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori “Mendatar” dan “Menurun” tergatung posisi kata-kata yang harus diisi. Pada tahun 1913, Arthur Wynne menerbitkan TTS dalam majalah New York World dengan format seperti yang kita kenal saat ini dan sering disebut sebagai TTS pertama. TTS kemudian menjadi fitur mingguan di majalah tersebut. Buku kumpulan TTS pertama terbit pada 1924, diterbitkan oleh Simon dan Schuster. Bukunya terbukti laris dan TTS menjadi salah satu benda terpopuler pada tahun 1924. Pada tahun 1970-an di Jakarta terbit “Asah Otak”, sebuah majalah TTS dan berbagai teka-teki lainnya. Penerbitan ini ternyata sukses sehingga banyak terbiatan serupa yang segera mengikutinya. b. Prosedur Umum Penerapan Crossword Puzzle Ketika pembelajaran aktif mulai diimplementasikan langkah-langkah yang harus dijlani yaitu:29 Ditulis kata-kata kunci,terminologi atau nama-nama yang berhubngan dengan materi yang telah diberikan oleh guru. 1) Dibuat kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang dapat dipilih (seperti dalam teka-teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperlukan. 2) Dibuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pertanyaan mengarah kepada kata-kata tersebut.
29
Hisyam Zaini,Op.cit, h. 71
35
3) Teka-teki ini dibagikan kepada peserta didik. Dapat dilakukan individu atau kelompok. 4) Ditentukan batasan waktu untuk mengerjakan teka-teki. 5) Kelompok atau individu yang mengerjakan paing cepat dan bemar diberi hadiah. c. Kelebihan dan Kekurangan Crosssword Puzzle Teka-teki silang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal. Mendesain tes uji pada Crossword puzzle mengndang keterlibatan dan partisipasi langsung. Crossword puzzle dapat diselesaikan secara individu atau secara tim/kelompok.30 Crossword puzzle juga sebagai ssalah satu metode pengajaran permainan kelas yang digunakan untuk meningkatkan persaingan siswa dengan kelompok dan materi pelajaran yang cocok. Crossword puzzle berhubungan dengan Lexical Memory (Memory Kosa Kata), kata-kata dapat ditemukan dari pertanyaan pada TTS. Pendapat ini dibuat mengenai keefektifan petunjuk Semantic, Orthographic, Phonetic, dan Thematic. Namun, Crossword puzzle hanya dapat mengukur keberhasilan belajar siswa pada konsep yang sifatnya hafalan. Karena berdasarkan prosedur pembuatan Crossword puzzle hanya menitikberatkan kepada konsep yang banyak menggunakan istilah-istilah asing. Dengan TTS siswa hanya mencari kata kunci (key word) dari konsep yang dipelajarinya, jadi Crossword puzzle sulit diaplikasikan untuk konsep yang banyak membutuhkan analisis.
30
Melvin L. Silberman,Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta; Pustaka Insan Madani, 2006), Cet Ke-3, hal 256
36
B. Hasil Penelitian Yang Relevan 1. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Annisa Ika Cahyani 2012, dengan judul Penerapan strategi pembelajaran Croosword Puzzle dalam upaya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 3 mojosongo telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP negeri 3 mojosongo. Partisipasi siswa pada refeleksi awal (86,11%) siklus 1, pada siklus 2 sebesar (91,67%). Prosentasi ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran terjadi peningkatan 6% setiap siklus pertisipasi belajar matematika pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 3 mojosongo. Berdasarkan analisis hasil penelitian tersebut, maka peneliti merefleksi bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle
ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.31 2. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh linda indriawati tahun 2012, dengan judul peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-teki silang) pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten. Hasil penelitian menunjukkan dapat dilihat dari prosentase pada silkus 1 sebesar (61,11%) dan pada siklus 2 sebesar (83,78%). Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle pada kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten dapat meningkatkan hasil belajar.32
31
Annisa Ika Cahyani, Penerapan Strategi Croosword Puzzle Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas VII SMP Negri 3 Mojosongo, (Surakarta, UMS, 2012) 32 Linda Indriawati, Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crosssword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten, (Surakarta, UMS 2012)
37
C. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan kajian teoritik dan penyusunan kerangka berpikir d iatas, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan adalah: “Terdapat peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle”.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tugu 2 yang beralamat lengkap Jl.Radar auri no 42 Kel.Mekarsari RT. 04 Rw 10. Peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut karena dekat dengan rumah dan tempatnya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dari bulan Juli sampai bulan Februari 2014.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lebih yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, dengan sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan siswa.1 Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam mengenai proses pembelajaran. Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan pendidik dan proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian) dan akan dilanjutkan dengan siklus I. Jika indikator keberhasilan yang diharapkan telah bercapai, maka penelitian akan dihentikan. Namun jika belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II, begitu seterusnya hingga 1
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakkan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006) Cet. Pertama, h.3.
38
39
indikator keberhasilan tercapai. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula,2 dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1. Perencanaan (Planning) Tahapan perencanaan merupakan tahapan awal yang berupa kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi. Dalam penelitian ini yang dikategorikan sebagai tahapan tahap perencanaan sebagai berikut adalah: a. Menelaah materi pembelajaran dan menelaah indikator bersama tim kolabolator (guru kelas). b. Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan oleh skenario melalui strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. c. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran. d. Menyiapkan instrumen, lembar kerja siswa TTS dan soal tes akhir siklus e. Menyiapkan lembar observasi untuk kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 2. Pelaksanaan Tindakkan (Acting) Tahapan ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yang dibuat, yaitu melaksanakan tindakan kelas. Peneliti berlaku sebagai perlu tindakan sedangkan guru kelas sebagai pengamat (observer).
2
Ibid.,h.20
40
3. Pengamatan (Observing) Dalam tahapan ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakkan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi dimaksud sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan mendokumentasi semua gejala indikator yang terjadi selama proses penelitian. Peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu oleh guru kelas yang bertugas sebagai observer dan kolabolator. 4. Refleksi (Reflecting) Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu ada perbaikan. Tahapan ini dilaksanakan dengan maksud perbaikan kegiatan sebelumya yang akan diterapkan pada penelitian berikutnya. Secara lebih rinci produser pelaksanaan PTK itu dapat digambarkan dengan alur sebagai berikut:3
3
Ibid., h.74
41
Permasalahan
Perencanaan
Pelaksanaan
tindakan I
tindakan I
Refleksi I
Siklus I
Pengamatan/pengumpulan data I
Permasalahan baru hasil refleksi I
Perencanaan
Pelaksanaan
tindakan II
tindakan II
Refleksi II
Siklus II
Pengamatan/pengumpulan data II
Permasalahan baru
Dilanjutkan ke
hasil refleksi II
siklus berikutnya
Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SDN Tugu 2 Mekarsari kelas V Semester I tahun pelajaran 2013/2014.Banyaknya siswa 36 orang dengan komposisi 23 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian, peneliti dibantu oleh seorang guru. Guru tersebut adalah guru kelas V yang bertindak sebagai observer (pengamat).
42
E. Tahapan Intervesi Tindakan Tahapan penelitian ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi., serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan kembali pada tindakan III, dan seterusnya. Prosedur atau langkah-langkah penelitian, secara berurutan dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pendahuluan Tahap intervesi pada kegiatan pendahuluan ini meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Obeservasi ke SD Negeri Tugu 2 kota Depok dan melihat proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA serta mewawancari guru kelas dan siswa. Kemudian ditemukan masalah kurangnya keakfian siswa dan hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran IPA. b. Menyusun proposal penelitian c. Membuat instrument penelitian d. Megurus surat izin penelitian e. Menghubungi kepala sekolah 2. Alur setiap siklus a. Perencanaan Tahap kegiatan perencanaan sebagai berikut: 1) Mebuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle 2) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap pertemuan 4) Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa
dengan
43
5) Membuat lembar wawancara guru dan siswa 6) Menyiapkan soal tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA 7) Mempersiapkan sumber pelajaran dan media pembelajaran 8) Mempersiapkan alat dokumentasi b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Awal Pembelajaran 1) Melakukan pretest 2) Melakukan apersepsi “siapa yang mempunyai tumbuhan hijau dirumah, dan bagaimana tumbuhan itu memenuhi makanannya sendiri? 3) Guru menginformasikan materi yang akan mereka pelajari. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran 1) Guru membagi siswa dalam 6 kelompok kecil guru memberikan LKS. 2) Guru menjelaskan prosedur LKS yang menggunkan strategi pembelajaran Crossword puzzle (TTS). 3) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk melengkapi TTS yang ada pada LKS yang berkaitan materi yang sedang dipelajari. 4) Guru memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. 5) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Kegiatan Penutup 1) Guru meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan penguatan serta memberikan kesempan kepada siswa untuk bertanya 2) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran 3) Memberikan soal tes pada akhir siklus 4) Guru menutup pelajaran 5) Mewawancari siswa
44
c. Observasi Tahapan ini peneliti dibantu oleh observer, adapun tahapan obeservasi meliputi: 1) Mengamati kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle . 2) Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle . d. Refleksi 1) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran dalam siklus 2) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan 3) Merencanakan perencanaan tidak lanjut untuk siklus selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil penelitian ini yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Tugu 2 kota depok melalui penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle meningkat mencapai rata-rata 70%. 2. Tujuh puluh lima persen (75%) siswa kelas V SDN Tugu 2 kota depok mengalami ketuntasan belajar individual sebesar >70 dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi tumbuhan hijau.
45
G. Jenis Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat atau pernyataan bukan berupa angka.Dalam penelitian ini data kualitatif yang digunakan berupa hasil observasi guru dan aktivitas belajar IPA melalui strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, hasil wawancara dengan guru dan siswa, catatan lapangan, dan hasil dokumentasi selama proses pembelajaran. 2. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Dalam penelitian ini data kuantitatif
berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Sumber data: sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.
H. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Instrument Tes Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada aspek ingatan (C ), pemahaman (C ), penerapan (C ) dan Menganalisis (C ). Peneliti sengaja menguji kemampuan siswa hanya pada empat aspek tersebut didasarkan pada kemampuan siswa disekolah dasar yaitu pada tingkat operasional konkrit. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbentuk Tes objektif bentuk pilihan ganda (Multiple-Choice) adalah soal tes bentuk pilihan ganda
46
dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sebelumnya telah diuji cobakan terlebih dahulu. 2. Instrument non Tes Dalam instrument non tes yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Lembar observasi Lembar observasi ini terdiri dari dua yaitu lembar observasi guru dalam belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran (Lihat lampiran)4. Lembar observasi guru dalam belajar mengajar digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle , apakah terlaksana dengan baik atau tidak. Lembar observasi aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas. b. Lembar wawancara Peneliti mewawancarai guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. (Lihat lampiran)5 c. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mengamati seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran berlangsung (Lihat lampiran).6 Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
4
Lembar Observasi, hal. 144 Lembar wawancara,hal.150 6 Catatan Lapangan, hal.156 5
47
d. Metode dokumentasi Metode dokumentasi berisikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran sebelumnya dan dokumentasi pada proses pembelajaran berupa foto-foto kegiatan siswa.
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil observasi guru dan aktivitas siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle data diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer pada setiap pertemuan. 2. Nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA data yang diperoleh dari tes pada mata pelajaran IPA yang dilakukan pada setiap akhir siklus. 3. Catatan lapangan: catatan lapangan yang dimaksud untuk melengkapi datadata yang tidak direkam dalam lembar observasi. 4. Hasil wawancara: peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas dan siswa pada pra penelitian dan pada tahap akhir siklus. 5. Hasil dokumntasi: dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung yang diperoleh dari setiap siklus. Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolabolator melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA, tentang kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
48
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini diluar sampel yang sudah ditetapkan.Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan rehabilitasnya atau tidak. 1. Uji Validitas Dimaksud dengan validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut.7 Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus Anates V4 (Lihat lampiran). 8 2. Uji Reliabilitas “Kehandalan atau rehabilitas meliputi ketepan/kecermatan (precision) hasil pengukuran, dan kestabilan dari hasil pengukuran”. Merupakan kesepakatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Analisis rehabilitas dilakukan untuk mengetahui soal yang sudah disusun dapat memberikan hasil yang tetap atau tidak tetap. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertantu, maka hasil akan tetap atau relatife sama. Instrumen disebut reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Uji ini dilakukan dengan rumus Anates V4 (Lihat lampiran).9
7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. X, h. 182 8 Uji Validitas, hal. 183 9 UjiRealibilitas, hal 184
49
Tabel 3.1 Indeks Reliabilitas Soal Keterangan < 0,20
Tidak Ada Reliabilitas
0,21 – 0,40
Reliabilitas Rendah
0,41 – 0,70
Reliabilitas Sedang
0,71 – 0,90
Reliabilitas Tinggi
0,90 – 1,00
Reliabilitas Sangat Tinggi
1,00
Reliabilitas Sempurna
3. Uji Tingkat Kesukaran Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan mengungkapkan bahwa “soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan soal yang tidak terlalu sulit”.Bilangan menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty Index). Untuk mendapat kesukaran suatu soal digunakan rumus Anates V4 (Lihat lampiran).10 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Indeks tingkat kesukaran 0 – 0.30
Sukar
0.31 – 0.70
Sedang
0.71 – 1.00
Mudah
>1.00
10
Kriteria
Tingkat Kesukaran, hal . 189
Sangat mudah
50
K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu pada pelaksanaan kegiatan penelitian. Data yang sudah terkumpul berupa hasil kerja LKS, hasil observasi, catatan lapangan, wawancara dan hasil belajar siswa.Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemeriksaan data (editing), sebelum dilakukan pengolahan data, data tersebut diperiksa terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar hasil analisis data lebih akurat. 2. Membaca keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian diklarifikasi dan disusun. 3. Menjelaskan data tersebut dalam kalimat yang bermakna dan ilmiah sehingga akan tergambarkan hubungan dari masing-masing data yang sudah diperoleh. Dari data penilaian tersebut dapat ditarik kesimpulan untuk menggambarkan situasi siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui Strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Adapun peneliti menentukan indikator keberhasilan penelitian untuk menentukan apakah siklus akan dilanjutkan atau dihentikan. Indikator keberhasilan tersebut adalah: 1. Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang diguankan adalah:11
11
Anas Sudjono,Pengantar Stattistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 43
51
Keterangan: P = Angka persentase f
= Frekuensi yang akan dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi)
Aktivitas
belajar
siswa
dikelompokkan
menjadi
beberapa
kategori,indikator keberhasilan aktivitas belajar jika telah menunjukkan persentase >70 % yaitu baik. Kemudian untuk pengelompokan lembar observasi dikategorikan dalam klasifikasikan sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik. Berikut kategori dalam klasifikasi lembar observasi: 12
Tabel 3. 4 Interpretasi Lembar Obervasi Nilai yang diperoleh
Kriteria
81 – 100 %
Sangat Baik
61 – 80 %
Baik
41 – 60 %
Cukup
21 – 40 %
Kurang
0 – 20 %
Sangat Kurang
2. Adapun teknik analisis data yang penulis gunakan di dalam memperoleh data dari hasil tindakan yang penulis lakukan terhadap peserta didik kelas V SDN Tugu 2 kota Depok dalam pembelajaran IPA adalah Tes tertulis, dianalisis dengan membuat rata-rata nilai tes formatif yang kemudian dibuat presentasenya. Kemudian dihitung presentase dengan perhitungan sebagai berikut:
12
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 89
52
Jumlah siswa yang memiliki standar nilai ketuntasan belajarX 100% Jumlah seluruh siswa
Hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses belajar mengajar memiliki tingkatan. Indikator keberhasilan hasil belajar IPA siswa jika mengalami ketuntasan belajar individual sebesar >70 sebagai nilai KKM disekolah dalam mata pelajaran IPA sebesar 75% khususnya pada materi Tumbuhan hijau. Sehubungan dengan itu terdapat beberapa tingkatan. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:13
Tabel 3. 5 Tingkatan Hasil Belajar Tingkatan
Keterangan
Istimewa/ maksimal
Apabila seluruh bahan pelajaran siswa yang di ajarkan dapat dikuasai siswa
Baik sekali/optimal
Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai olehsiswa.
Baik/ minimal
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75% dikuasai oleh siswa.
Kurang
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan < 60% dikuasai oleh siswa.
13
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. ke-3, hal. 107
53
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang belum diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA, maka sebagai rencana perbiakan pembelajaran, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, obesrvasi, serta analisis dan refleksi. Penelitian ini berakhir apabila peneliti ini telah berhasil menguji penerapan stratergi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Kegiatan penelitian yang penulis lakukan diantaranya adalah mempersiapkan instrument penelitian seperti lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru, LKS, soal-soal tes pilihan ganda yang diberikan pada akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa. Dalam melakukan penelitian, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang sebagai observer. Observer berperan dalam membantu kelancaran penelitian dan dapat juga sebagai kolabolator untuk berdiskusi membicarakan kegiatan pada siklus selanjutnya.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Tahapan penelitian di awali dengan obeservasi pendahuluan, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Pelaksanaan terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan.Dan pelaksanaan dari siklus I ke siklus II terdiri dari delapan kali pertemuan. 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan di mulai dengan observasi ke SDN Tugu 2 hal ini di lakukan sebagai langkah awal penelitian tindakan kelas.Dimana subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 36 orang. Dalam kegiatan ini meliputi wawancara guru kelas, mengamati proses pembelajaran di kelas, serta wawancara dengan beberapa siswa yang diambil secara acak. Tahapan ini dilaksanakan pada tanggal 06 s/d 10 Juli 2013, pada tahapan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan, aktivitas dan respon siswa saat proses pembelajaran, mengetahui hambatan apa yang terjadi selama proses pembelajaran, serta untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas atau guru bidang studi IPA dan siswa, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran belum berjalan secara maksimal dan hasil belajar IPA siswa masih tergolong rendah.Berdasarkan hasil ulangan harian IPA siswa. (data terlampir). 2. Pelaksanaan Siklus I Siklus I meliputi beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I, diawali dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep bahasan. Kemudian peneliti mempersiapkan instrument-instrument penelitian, yaitu lembar
54
55
observasi aktivitas siswa dan guru, lembar wawancara siswa dan guru, lembar kerja siswa (LKS), menyusun lembar latihan soal pretest dan postes siklus I, catatan lapangan dan alat dokumentasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan dengan guru kolabolator dan dosen pembimbing.Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan sebagai alat untuk membentuk pengetahuan siswa. Lembar observasi siswa dan guru ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran IPA selama siklus I. Lembar wawancara untuk mengetahui antusias siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Catatan lapangan untuk mengamati seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit untuk setiap pertemuan, dan di tambah 1 kali pertemuan untuk tes. Dalam pelaksanaanya peneliti dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Uraian proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama (Selasa, 12 November 2013) Pertemuan pertama diawali dengan membuka pelajaran dengan memberi salam dan mengucap basmallah, kemudian sebelum memulai proses belajar mengajar guru memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan mengabsen kehadiran siswa untuk mengenal siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa dikelas.Setelah selesai mengkondisikan kelas guru memberikan pretest kepada siswa sebelum masuk dalam proses pembelajaran. Pretest diberikan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa. Guru melakukan apersepsi kepada siswa pada awal pembelajaran. Hal ini dilakukan agar dapat memacu siswa untuk menciptakan interaksi positif dan pengetahuan alam dalam kegiatan pembelajaran.Terbukti beberapa siswa merespon pertanyaan dengan memberikan jawaban dari mereka.Walau hanya beberapa siswa saja yang menjawab.Pembelajaran diawali dengan stimulus memberikan pertanyaan “siapa yang mempunyai tumbuhan
56
hijau dirumah, dan bagaimana tumbuhan itu memenuhi makanannya sendiri?” siswa pun menjawabnya dengan beragam jawaban. Setelah itu peneliti pun menjelaskan materi proses tumbuhan bisa menjadi makanan atau biasa yang disebut dengan fotosintesis dengan menggunakan media tumbuhan, gambar dan senter sebagai cahaya matahari. Setelah materi sudah dijelaskan peneliti membagi kelompok menjadi 6 kelompok dan siswa pun membuat kelompok berdasarkan yang telah ditentukan oleh peneliti, kemudian peneliti menjelaskan prosedur kerja dengan menggunakan Teka-teki silang (TTS) lalu memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). Masing-masing kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan soal yang ada di LKS. Selama proses berlangsung peneliti dan guru berkeliling kepada setiap kelompok untuk memberikan bimbingan , dorongan dan menilai kemampuan berpikir dan diskusi. Peneliti memberikan batas waktu untuk menyelesaikan LKS tersebut.Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis, maka setiap kelompok untuk mengumpulkannya.Hasil LKS yang telah dikerjakan dan didiskusikan oleh kelompoknya yang sudah dikumpulkan maka peneliti meminta 1 perwakilan setiap kelompok untuk maju mempersentasikan hasilnya. Dan siswa yang lain pun memperhatikannya. Peneliti memberikan respon atau tanggapan mengenai hasil kerja siswa, dan meminta siswa lain untuk ikut menanggapi hasil kerja temannya. Peneliti dan siswa menyimpulkan bersama-sama. Pembelajaran ditutup dengan mengucaphamdallahdan diiringi dengan salam penutup. Berdasarkan catatan lapangan pada saat berkumpul dengan kelompoknya suasana kelas sangat gaduh karena siswa belum terbiasa untuk belajar kelompok dan pada saat pengerjaan LKS beberapa siswa masih ada yang bercanda dan ngobrol. Serta ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang di LKS sehingga sempat menyontek ke kelompok lain karena malu bertanya dan ada beberapa kelompok salah penulisan dalam menjawab. Walaupun masih ada beberapa siswa yang mengerjakan LKS tepat waktu.
57
2) Pertemuan Kedua (Rabu, 13 November 2013) Pada pertemuan kedua ini Awal kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengucap basmallah bersamasama. Peneliti mereview kembali materi sebelumnya, dalam mengulang peneliti menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan proses fotosintesis secara singkat dengan bahasanya sendiri. Kemudian guru mengkondisikan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa. Peneliti memberikan pertanyaan kembali “kapanfotosintesis itu terjadi?” jawaban siswa pun beragam. Setelah mendengarkan jawaban siswa, peneliti pun menjelaskan materi yang akan disampaikan. Setelah materi sudah dijelaskan lalu siswa diminta untuk bergabung dengan kelompok sebelumnya. Kemudian peneliti menjelaskan prosedur kerja dengan menggunakan Teka-teki silang (TTS) dan memberikan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS ). Masing-masing kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan soal yang ada diLKS.Selama proses berlangsung peneliti dan guru berkeliling kepada setiap kelompok untuk memberikan bimbingan, dorongan dan menilai keaktifan siswa. Gambar di bawah ini adalah suasana siswa saat melakukan diskusi.
Gambar 4.1 Aktivitas siswa saat melakukan diskusi
58
Peneliti
memberikan
batas
waktu
untuk
menyelesaikan
LKS
tersebut.Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis, maka setiap kelompok untuk mengumpulkannya.Hasil LKS yang telah dikerjakan dan di diskusikan oleh kelompoknya yang sudah dikumpulkan maka peneliti meminta siswa 1 perwakilan setiap kelompok untuk maju mempersentasikan hasilnya.Dan siswa yang lain pun memperhatikannya.Peneliti dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Pembelajaran ditutup dengan mengucap hamdallahdan diiringi dengan salam penutup. Berdasarkan catatan lapangan ada siswa masih mengalami kesulitan, siswa sudah mulai berani bertanya kepada peneliti walau hanya beberapa siswa saja dan masih ada kelompok yang mengumpulkan tidak tepat waktu serta susah beranjak untuk mempresentasikan hasil kerja LKS nya. 3) Pertemuan ketiga (Selasa, 19 November 2013) Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan ketiga ini seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengucap basmallah bersama-sama. Peneliti mereview kembali materi sebelumnya dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa. Respon positif cukup di dapatkan oleh para siswa pada pertemuan ketiga ini, peneliti sudah dapat mengenali karakteristik siswa sehingga pembelajaran sudah mulai berjalan lebih baik dibandingkan pertemuan sebelumnya.Hal ini ditandai dengan adanya siswa yang bertanya dan mengungkapkan pendapat, meskipun tidak semua siswa yang aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi aktifitas siswa, guru dan catatan lapangan dalam pelaksanaan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Sebelum pembelajaran berakhir peneliti memberikan gambaran tentang materi yang akan dilberikan pada pertemuan berikutnya. Namun karena keterbatasan waktu, sehingga pelaksanaan post-test tidak dapat diberikan pada pertemuan ketiga ini.
59
1) Pertemuan keempat (Rabu, 20 November 2013) Pada pertemuan keempat ini, siswa yang hadir hanya 34 orang, 2 orang yang tidak hadir dikarenakan sakit. Pada pertemuan keempat peneliti memberikan tes hasil belajar (post-test) pada akhir siklus I siswa. Berdasarkan dilaksanakan tes, peneliti menanyakan kepada siswa apakah masih ada kesulitan-kesulitan pada materi yang telah diajarkan, kemudian peneliti pun mereview semua materi yang telah diajarkan selama 30 menit. Tes ini dilaksanakan selamat 40 menit. Selama pengerjaan post-test berlangsung, suasana kelas menjadi hening dan sepi namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek dengan teman sebangkunya dan peneliti segera menegurnya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes. Berikut adalah suasana kelas saat tes siklus I berlangsung:
Gambar 4.2 Suasana Tes Siklus I
60
c. Tahapan Pengamatan/Observasi 1) Pengamatan Pada tahapan ini peneliti membuat dalam bentuk catatan lapangan.Catatan lapangan tersebut berisi kondisi siswa serta temuan-temuan kejadian yang tidak terekam selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menggunakan startegi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan selama proses pembelajaran berlangsung diperoleh catatan kondisi siswa sebagai berikut: a) Pada pertemuan pertama guru belum bisa sepenuhnya menguasai siswa, sehingga pembelajaran belum berjalan kondusif. b) Pertemuan selanjutnya peneliti dan siswa belum bisa menyesuaikan diri dalam proses pembelajaran. Dan siswa pun masih terbilang pasif c) Siswa masih gaduh pada saat pembentukkan kelompok. d) Pada saat mengerjakan LKS masih ada beberapa siswa yang bercanda dan ngobrol. e) Ada beberapa siswa yang kesulitan menjawab sehingga menyontek kekelompok lain. f) Pada saat mengerjakan LKS ada beberapa kelompok yang tidak tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan. g) Masih malu-malu ketika mempresentasikan hasil kerjanya. h) Kurang termotivasinya siswa dalam pembelajaran. 2) Hasil Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. a) Lembar Observasi Guru Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada materi tumbuhan hijau. Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru selama tindakan pertama.
61
Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru Siklu I
No
Aspek yang diamati
P.1
P.2
P.3
Rata-
(%)
(%)
(%)
rata (%)
1.
Guru mengkondisikan kesiapan
60
80
80
73
pelaksanaan pembelajaran 2.
Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi
60
60
60
60
3.
Guru menyampaikan 2 tujuan
40
60
80
60
40
60
60
53
60
60
60
60
60
60
80
73
pembelajaran yang hendak dicapai 4.
Guru memberikan motivasi positif pada saat pembelajaran.
5.
Guru memberikan penjelasan materi pelajaran.
6.
Guru menggunakan media pembelajaran sesuai materi
7.
Guru membuat kelompok belajar siswa
60
60
80
73
8.
Guru menjelaskan 5 prosedur
40
60
60
53
40
60
60
53
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
80
73
pembuatan TTS 9.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
10. Guru bekerja sama dan bertanggung jawab pada proses pembelajaran dengan membimbing dan mengarahkan siswa. 11. Guru memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. 12. Guru menutup pembelajaran dengan
62
mengucap hamdallah dan do’a 53,33
Jumlah
61,67
Keterangan
68,33
62,58
Baik
Berdasarkan tabel 4.1 terkait kegiatan guru, guru mengikuti setiap aspek yang diamati dalam lembar observasi dan melakukan setiap langkah yang berada di RPP. Sesuai data yang diperoleh ada peningkatan hasil observasi guru pada setiap pertemuannya dari 53,33% s/d 68,33%, jadi hasil rata-rata kegiatan guru pada siklus 1 adalah 62,58% dengan keterangan baik. b) Lemabar Observasi Siswa Sedangakan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus I pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Dapart dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa Siklus I No
Aspek yang diamati
P.1
P.2
P.3
Rata-
(%)
(%)
(%)
rata (%)
1.
Siswa menjawab absensi
60
60
80
67
2.
Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi
40
60
60
53
3.
Siswa mendengarkan 2 tujuan
40
60
60
53
40
60
80
60
pembelajaran 4.
Siswa Membentuk kelompok belajar , perkelompok 6 orang.
5.
Siswa mengerjakan LKS TTS
60
60
80
67
6.
Siswa mempresentasikan hasil kerja
60
60
60
60
kelompok 7.
Siswa aktif bertanya pada guru
40
60
60
53
8.
Siswa menutup pembelajaran dengan
60
80
80
73
berdo’a atau mengucap hamdallah Jumlah Keterangan
50
62,5
70 Baik
53,25
63
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle sebesar 53,25%. tiga Aspek persentease yang mendapatkan terendah adalah pada saat siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai tujuan pembelajaran, pada aktivitas ini biasanya siswa tidak terlalu memperhatikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa hal itu tidak penting, dan masih siswa yang malu bertnya dan menjawab pertanyaan dari guru hal ini terlihat karena siswa jarang melakukan Tanya jawab pada saat pembelajaran. Selain ini ada aspek lain yang masih rendah yaitu siswa kurang bertanggung jawab dan bekerja sama dengan kelompoknya dan siswa masih malu-malu mempresentasikan hasil kerjanya hal ini dapat dilihat banyaknya siswa yang bercanda dan mengobrol dengan seenaknya, dan masih belum berani untuk tampil kedepan. Selain aspek ini, ada aspek yang lain yang masih rendah yaitu pada saat siswa mengerjakan tugas TTS hal ini dilihat karena siswa masih terlihat bingung dalam mengerjakan LKS TTS tersebut. Jika semua aspek ini diamati menunjukkan bahwa siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, terlihat dari beberapa siswa yang masih pasif dalam melakukan diskusi dengan kelompoknya. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa masih belum sempurna. 3) Tes Hasil Belajar Siswa a) Data Hasil Pretest Pretest dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendahuluan penelitian untuk mengetahui data awal siswa dalam pembelajaran, khususnya terhadap materi yang akan menjadi pokok bahasan dalam tindakan penelitian. Pretest dilaksanakan pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai yaitu selasa 12 November 2013. Bentuk soal pretest adalah soal pilihan ganda dengan jumlah butir soal 15 butir soal.Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
64
pree test sebanyak 33 orang, ada 3 orang siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit. Berdasarkan data nilai hasil pretest diperoleh nilai hasil belajar sebagai berikut: Tabel 4.3 Nilai Pretest pada Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19
Nilai 40 60 33 47 80 40 33 53 67 53 60 47 60 67 73 47 53 27 67
No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30 S.31 S.32 S.33
Nilai 60 67 20 53 73 47 60 27 20 40 40 53 67 40
∑
1774
65
Tabel 4.4 Rekap Data Nilai Pre Test Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA
Nilai Tes Hasil Belajar
Siswa Nilai Tertinggi
80
Nilai Terendah
20
Rata-rata Nilai
50,72
% pencapaian KKM
9,09
Dari data yang tertera di atas terlihat dengan jelas bahwa tingkat kemampuan (hasil belajar) siswa kelas V SDN Tugu 2 khususnya pada materi tumbuhan hijau masih sangat rendah. b) Data Hasil Post test Siklus Untuk mengukur hasil belajar siswa, pada setiap akhir siklus dilakukan tes hasil belajar yang dinamakan dengan tes akhir siklus.Tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat pencapaian kemampuan serta ketuntasan belajar siswa terhadap pokok bahasan pada materi yang ingin disampaikan pada saat tindakan penelitian. Adapun rekapitulasi data hasil tes akhir siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
66
Tabel 4.5 Nilai Post test Siklus Pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16
Nilai 93 87 93 93 87 93 67 93 73 80 67 93 87 80 87 67
17 18 19
S.17 S.18 S.19
60 93 80
No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30 S.31 S.32 S.33 S.34 ∑ %Rata-rata kelas %Ketuntasan
Nilai 93 73 73 93 93 67 73 67 60 67 93 60 60 93 80 2718 79,94 70,58
a. Tahap Refleksi Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle selama tiga kali pertemuan, maka dilakukan tes hasil belajar IPA siklus I pada pertemuan keempat. Berdasarkan tes hasil belajar IPA siswa pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 79,94, dan siswa yang memperoleh nilai minimal 70 pada tes hasil belajar IPA sebesar 70,58%, ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapakan belum tercapai yaitu 75% siswa mengalami ketuntasan belajar individual sebesar >70 dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi tumbuhan hijau. Peneliti harus lebih membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dengan baik, agar siswa dapat maksimal dalam melaksanakannya Pdan peneliti harus bisa
67
mengatur pembagian waktu dalam menjelaskan materi, penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzlle dan kesimpulan hasil belajar. Selain itu sangat diperlukan ketegasan guru pada siswa yang membuat tidak serius dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh rata-rata persentase sebesar 53,25%, hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan belum tercapai dan persentase aktivitas siswa masih perlu untuk ditingkatkan. Seluruh hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator
keberhasilan penelitian belum tercapai, sehingga
penelitian
dilanjutkan pada tahap siklus II dengan hasil refleksi yang digunakan sebagai perbaikan. Hal-hal yang menghambat siklus I akan diperbaiki pada siklus II agar hasil yang diperoleh lebih baik. Secara rinci, hal-hal yang menghambat pembelajaran pada siklus I dan perbaikan-perbaikan pada siklus II di sajikan dalam tabel berikut ini:
No 1
Hambatan pada siklus I
Perbaikan untuk siklus II
Pada saat peneliti menyampaikan Peneliti akan menegur bagi siswa tujuan pembelajaran banyaknya yang
membuat
siswa yang tidak mendengarkan memberikan bahkan ada yang bercanda dan tujuan mengobrol
dengan
gaduh
pertanyaan
pembelajaran
yang
dan seputar telah
temannya, disampaikan, dan meminta siswa
bahkan pada saat pembentukan agar
kelompok
pertama
dahulu
kelompok siswa pun sangat gaduh, berkumpul berdasarkan anggotanya serta kurang termotivasinya siswa yang telah ditentukan. Peneliti pun dalam pembelajaran hingga masih memberikan ice breaking diawal banyak
siswa
mengusai materi .
yang
belum atau
ditengah-tengah
pembelajaran
berlangsung
memberikan point-point tertentu.
saat dan
68
2
Pada saat pengisian TTS sudah Peneliti akan lebih memberikan dimulai masih ada siswa yang pertanyaan-pertanyaan yang lebih kesulitan
dan
gaduh
dalam mudah dimengerti oleh siswa serta
mengisi TTS tersebut sehingga ada peneliti
pun
selalu memberikan
siswa yang menyontek dengan arahan pada saat pengisian LKS siswa lain (kelompok lain) dan TTS
dan
memberikan
waktu
mengumpulkan LKS nya tidak tambahan pada saat pengisian TTS. sesuai
waktu
yang
telah
ditentukan. 3
Siswa masih belum percaya diri Peneliti akan mencoba memberikan dalam bertanya atau memberikan motivasi-motivasi yang membuat tanggapan
dan
kelompok
masih
perwakilan siswa sulit
percaya
untuk bertanya
serta
diri
dan
berani
mempresentasikan
beranjak mempresentasikan hasil hasil kerjanya di depan kelas dengan kerjanya.
memberikan reward (penghargaan).
3. Pelaksanaan Siklus II Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran. Tindakan ini diharapkan agar hasil belajar dapat meningkat lagi dibandingkan siklus I dan Aktivitas siswa pun bisa mencapai intervensi tindakan yang diharapkan.Siklus II ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 26 November-05 Desember 2013. a. Perencanaan Pada pembuatan perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap siklus I. Yaitu perencanaan tindakan dimulai dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP),dengan
menetukan
konsep
bahasan.
Sedangkan materi yang akan diajarkan pada siklus II adalah ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan, selanjutnya RPP yang telah dibuat di diskusikan oleh kolabolator serta sehubungan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
69
Kegiatan selajutnya adalah menyiapkan instrument-instrument penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar wawancara siswa dan guru, lembar kerja siswa (LKS), menyusun lembar latihan soal pretest dan postes siklus II, catatan lapangan dan alat dokumentasi. Pada siklus II ini, target yang ingin dicapai adalah hasil belajar siswa dapat meningkat dari hasil belajar siklus I dan aktivitas siswa untuk memenuhi indikator keberhasilan penelitian. 1) Pertemuan kelima (Selasa, 26 November 2013) Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan kelima ini diawali dengan kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengucap basmallah bersama-sama, sebelum memberikan apersepsi peneliti mencoba untuk melakukan ice breaking, hal ini dilakukan agar siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan apersepsi materi sebelumnya.Pertemuan kelima siswa hadir semua. Namun dalam pertemuan siklus II sebelum pelajaran dimulai peneliti seperti biasa peneliti melakukan pretest
siklus II. Setelah pretest selesai
peneliti memberikan pertanyaan mengenai materi yang ingin diajarkan “dari manakah manusia dan hewan memperoleh makanan?” siswa menjawab dengan berbagai jawaban lalu peneliti menjelaskan materi yang akan diajarkan pada hari ini. Pada siklus II ini respon positif cukup baik yang diberikan oleh para siswa, hal ini terlihat siswa lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa yang mengobrol dan yang membuat kegaduhan pun berkurang. Dan terdapat beberapa siswa yang bertanya seputar pertanyaan pada materi yang diajarkan. Begitu pula pada saat pembentukkan kelompok siswa lebih tertib membuat kelompoknya berdasarkan yang telah ditentukan, siswa pun dalam mengerjakan LKS TTS lebih terlihat aktif bekerja sama dengan kelomponya. Dan siswa pun tidak ada yang menyontek dengan teman kelompok lain, mengumpulkan LKS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerjanya
rata-rata
kelompok
sudah
tidak
malu-malu
untuk
70
mempresentasikannya.Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi dengan membuat kesimpulan bersama dengan mengulang materi pelajaran secara singkat. Berdasarkan hasil catatan lapangan siswa sudah mulai terbiasa dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle terlihat dari antusias siswa dalam mengerjakan LKS TTS bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya. 2) Pertemuan kenam (Rabu, 27 November 2013) Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan keenam ini dengan diawali kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengucap basmallah bersama-sama, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi materi sebelumnya. Seperti biasanya peneliti mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran, kemudian peneliti menjelaskan materi
pelajaran,
siswa mendengarkan dan mencatatnya, setelah selesai mendengarkan penjelasan materi, peneliti memberikan ice breaking agar siswa lebih freshdalam melanjutkan pembelajaran. Setelah itu peneliti menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan dalam memahami pelajaran, dan suasana kelas pada saat pembelajaran dalam menjelaskan materi pelajaran lebih relax sehingga materi tersampaikan dengan optimal. Pada saat pembentukan kelompok siswa jauh lebih tertib dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, siswa pun mengerjakan LKS TTS secara aktif, dan peneliti pun akan memberikan reward (penghargaan) pada kelompok yang selesai terlebih dahulu menyelesaikan LKS TTS sebelum waktu yang telah di tentukan. Setiap kelompok berlomba-lomba untuk cepat-cepat menyelesaikannya.Bahkan ada 1 kelompok yang berebut untuk mempresentasikan hasil kerjanya lebih dulu. Berdasarkan catatan lapangan, hal ini terbukti bahwa pada saat siswa mengerjakan LKS TTS siswa dapat bekerjasama lebih baik dengan kelompoknya sendiri. Dan tingkat kepercayaan diri mereka meningkat dan tidak malu-malu lagi dalam berdiskusi dan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, peneliti meriview kembali pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS TTS tersebut. Kemudian bersama-sama menarik kesimpulan terhadap
71
materi yang telah diajarkan, maka pembelajaran selesai setelah kesimpulan tersebut. Berikut suasana siswa dalam mempresentasikan hasil kerjanya:
Gambar 4.3 Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
3) Pertemuan ketujuh (Selasa, 04 Desember 2013) Kegiatan belajar IPA ini pada pertemuan ketujuh
ini diawali dengan
kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan mengucap basmallah bersama-sama. Peneliti mereview kembali materi sebelumnya dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa.Seperti biasanya peneliti memberikan pertanyaan pada materi yang ingin diajarkan, kemudian menjelaskan materi. Setelah menjelaskan peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompoknya masingmasing,
kemudian
peneliti
memberikan
LKS
TTS
dan
siswa
pun
mengerjakannya dengan respon yang positif. Berdasarkan catatan lapangan hal ini dapat dilihat dari pada saat mengerjakan LKS setiap kelompok siswa berlomba-lomba untuk cepat menyelesaikan LKS tersebut, dan sebelum waktu yang telah di tentukan habis maka setiap kelompok sudah mengumpulkan LKS kepada peneliti.Setiap kelompok pun mempresentasikan hasil kerjanya dengan penuh rasa antusias. Peneliti pun mereview kembali semua materi yang telah diajarkan dari awal pertemuan hingga saat ini serta menanyakan kembali kepada siswa mengenai
72
kesulitan
pada materi yang telah diajarkan selama ini. Kemudian peneliti
menunjuk beberapa siswa untuk untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dan menyimpulkan bersama-sama pada materi yang telah dibahas maka pembelajaran pun selesai setelah kesimpulan tersebut. 4) Pertemuan kedelapan (Rabu, 05 Desember 2013) Pertemuan kedelapan ini merupakan tes hasil belajar IPA selama proses pembelajaran pada siklus II. Kegiatan ini diawali dengan mengucapkan salam, dan mengucap basmallah, mengkondisikan kesiapan siswa, dan mengabsen siswa. Dari 36 enam siswa yang hadir maka ada 4 siswa yang tidak hadir dikarenakan 3 orang siswa sakit berdasarkan surat dokter dan 1 orang siswa iin dikarenakan urusan keluarga. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dibandingkan hasil belajar siklus II. Selanjutnya peneliti membagikan lembar soal tes hasil belajar IPA siswa pada siklus II, dan mempersilakan siswa untuk mengisinya. Saat pelaksanaan tes berlangsung, peneliti dibantu oleh kolabolator dalam mengawasi siswa. Setelah kegiatan tes berakhir, peneliti melakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa selama proses pembelajaran. Berikut adalah suasana kelas saat tes siklus II berlangsung:
Gambar 4.4 Suasana tes siklus II
73
b. Tahapan Pengamatan / Observasi 1) Pengamatan Berdasarkan pengamatan atau catatan lapangan pada pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh data sebagai berikut: a) Pada pertemuan kelima peneliti sudah bisa sepenuhnya menguasai siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif. b) Pertemuan selanjutnya peneliti dan siswa sudah bisa menyesuaikan diri dalam proses pembelajaran. Dan aktivitas siswa memberikan respon yang positif. c) Pada saat pembentukkan kelompok siswa sudah tidak ada yang membuat gaduh. d) Pada saat mengerjakan LKS pun siswa sudah sangat tertib tidak ada siswa yang bercanda dan mengobrol. e) Siswa sudah tidak lagi mengalami kesulitan pada saat pengisian TTS sehingga tidak ada yang menyontek dengan kelompok lain. f) Siswa pada saat mengerjakan LKS sudah tepat waktu dalam mengumpulkan LKS bahkan ada beberapa kelompok menyelesaikan LKS sebelum waktu yang telah ditentukan. g) Siswa sudah tidak malu-malu lagi dalam mempresentasikan hasil kerjanya. h) Siswa mulai termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. 2) Hasil Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. a) Lembar Observasi Guru Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran
aktif
Crossword
Puzzle.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitas guru selama proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi guru selama tindakan siklus II.
74
Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus II No
Aspek yang diamati
P.5
P.6
P.7
Rata-
(%)
(%)
(%)
rata (%)
1.
Guru mengkondisikan kesiapan
80
80
80
80
pelaksanaan pembelajaran 2.
Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi
60
80
80
73
3.
Guru 2 menyampaikan tujuan
80
80
80
80
60
80
100
80
80
80
80
80
80
80
100
87
pembelajaran yang hendak dicapai 4.
Guru memberikan motivasi positif pada saat pembelajaran.
5.
Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
6.
Guru menggunakan media pembelajaran sesuai materi
7.
Guru membuat kelompok belajar siswa
80
80
80
80
8.
Guru menjelaskan 5 prosedur
60
80
80
73
60
80
80
73
60
80
80
73
60
80
80
73
80
100
100
pembuatan TTS 9.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
10. Guru bekerja sama dan bertanggung jawab pada proses pembelajaran dengan membimbing dan mengarahkan siswa. 11. Guru memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. 12. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap hamdallah dan do’a
93
75
70
Jumlah Keterangan
81,67
85
78,75
Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.7 dalam lembar observasi kegiatan guru pada siklus II adalah 78,75% dengan keterangan baik, dibanding hasil rata-rata kegiatan guru pada siklus I adalah 62,58%. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil
observasi guru mengalami peningkatan setiap siklusnya. b) Lembar Observasi Siswa Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa No
Aspek yang diamati
P.5
P.6
P.7
Rata-
(%)
(%)
(%)
rata (%)
1.
Siswa menjawab absensi
80
80
80
80
2.
Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi
60
80
80
73
3.
Siswa mendengarkan 2 tujuan
80
80
80
80
80
80
100
87
pembelajaran 4.
Siswa Membentuk kelompok belajar , perkelompok 6 orang.
5.
Siswa mengerjakan LKS TTS
60
80
80
73
6.
Siswa mempresentasikan hasil kerja
80
80
100
87
kelompok. 7.
Siswa aktif bertanya pada guru
60
80
80
73
8.
Siswa menutup pembelajaran dengan
80
100
100
93
72,5
82,5
87,5
berdo’a atau mengucap hamdallah Jumlah Keterangan
80,75
Baik
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa terlihat bahwa aspekaspek yang terendah pada siklus I hanya mencapai 60% mengalami peningkatan pada siklus II hingga mencapai 80%. Rata-rata persentase pada
76
siklus I sebesar 53,25% dengan keterangan cukup baik sedangkan rata-rata persentase pada siklus II sebesar 80,75% dengan keterangan baik. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.
3) Hasil Belajar a) Data Hasil Pretest Pretest pada siklus II ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan pendahuluan penelitian untuk mengetahui hasil belajar atau tingkat kemampuan awal pembelajaran pada siklus II. khususnya terhadap materi yang akan menjadi pokok bahasan dalam tindakan penelitian. Pretest dilaksanakan pada tanggal 26 november 2013 pada saat pertemuaan kelima siklusi II. Bentuk soal pre test adalah pilihan ganda dengan jumlah butir soal sebanyak 15 butir soal. Berdasarkan data nilai hasil pree test diperoleh nilai hasil belajar sebagai berikut:
77
Tabel 4.9 Nilai Pretest Pada Siklus II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19
Nilai 87 73 33 53 73 60 73 53 100 47 60 47 73 87 60 67 47 40 87
No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30 S.31 S.32 S.33 S.34 S.35 S.36
Nilai 67 80 33 73 100 87 85 67 40 47 60 60 93 47 50 67 60
∑
2336
Tabel 4.10 Rekap Data Nilai PreTest Tingkat Nilai Hasil Belajar IPA
Nilai Tes Hasil Belajar
Siswa Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
33
Rata-rata Nilai
64,88
% pencapaian KKM
38,88
78
Dari data yang tertera di atas terlihat dengan jelas bahwa tingkat kemampuan (hasil belajar) siswa kelas V SDN Tugu 2 pada siklus II masih dibawah KKM. 4) Data Hasil Post Test Akhir Siklus Adapun Rekapitulasi data hasil tes siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.11 Nilai Post test Siklus Pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 S.10 S.11 S.12 S.13 S.14 S.15 S.16 S.17 S.18 S.19 S20 S.21
Nilai 93 87 87 Izin 93 60 93 53 100 93 87 80 80 87 93 93 73 Sakit 80 87 100
No 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama S.20 S.21 S.22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30 S.31 S.32 S.33 S.34
Nilai 87 73 93 87 100 87 100 60 73 67 100 Sakit 87 73 Sakit
∑ %Rata-rata kelas %Ketuntasan
2706 84,56 87,5
79
a. Tahapan Refleksi Pada siklus II ini Secara keseluruhan mengalamai peningkatan mulai dari hasil belajar siswa meningkat hingga 16% jika dibandingkan dengan ketuntasan hasil belajar pada siklus I. Begitu juga dengan aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan sebesar 15%. Hal itu disebabkan karena siswa telah melaksanakan startegi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dengan baik. Berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan siklus II ini hasil yang dicapai sudah baik yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas sebesar 84,5, siswa memperoleh nilai melebihi KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah, sedangkan ketuntasan belajar siswa mencapai 87,5% hal ini menunjukkan bahwa sudah melebihi intervensi tindakan yang diharapkan sebesar 75%, pada siklus II ini sudah mencapai indicator keberhasilan Dan aktivitas siswa pun meningkat hingga 80,75%. Oleh karena itu, penelitian dianggap cukup sampai siklus II. b. Wawancara Dengan Siswa Setelah Penelitian Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa setiap akhir siklus, setelah diberikan tindakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle .
B. Analisis Data Tahapa analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai siklus. Diantaranya sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa Perolehan persentasi hasil nilai siswa pada siklus I dan siklus II yang disajikan dalam sebuah diagram seperti yang terlihat sebagai berikut:
80
Grafik Presentase Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II 100 80 60 40 20
SIKLUS I
84,56 79,94
SIKLUS II
0 SIKLUS I SIKLUS II
Persentase %
SIKLUS I 53.25
SIKLUS II 80.75
Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan Diagram 4.1 memperlihatkan bahwa hasil belajar pada siklus I jumlah yang mendapatkan nilai post test diatas Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 70,58% masih belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan. Namun setelah dilakukan hasil belajar siklus II jumlah yang mendapatkan nilai post test diatas Kriteria Ketuntasan Minimal meningkat sebanyak 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai. 2. Lembar Observasi Guru Lembar Kegiatan Guru diberikan kepada observer setiap pertemuan pada setiap siklusnya, siklus I dan siklus II. Berikut disajikan dalam sebuah diagram.
81
Grafik Presentase Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II 80 70 60 50 40 30 20 10 0
78.75
62.58
Siklus II Siklus I
1 2
Gambar 4.2 Diagram Persentase Kegiatan Guru Sikus I dan Siklus II
Diagram 4.2 memperlihatkan hasil persentase kegiatan guru yang diperoleh pada siklus I sebesar 62,58% dengan kategori Baik, sedangkan hasil persentase kegiatan guru yang diperoleh pada siklus II sebesar 78,75%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kegiatan guru pada siklus I dan siklus II, setelah diterapkanya strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle. 3. Lembar Observasi Siswa Adapun hasil pengamatan dalam penerapan strategi pembelajaran Aktif Crossword Puzzle melalui lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
82
Grafik Presentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II 100 80 60 40
80.75
53.25
20 0 SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 4.3 Diagram Persentase Aktivitas siswa Pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil akhir pada lembar observasi aktivitas siswa yang terlihat pada diagram 4.3, menunjukkan bahwa persentase jumlah rata-rata aktivitas siswa pada siklus I berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 53,25%. Dari hasil obeservasi tersebut aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan. Siswa pun belum terbiasa dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, siswa masih harus menyesuaikan diri dengan pembelajaran tersebut. Dan pada siklus II aktivitas siswa terlihat semakin meningkat menjadi 80,75% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai. Dan siswa pun sudah mulai terbiasa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dan semakin antusias dalam mengikuti setiap pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat diterima dan dilaksanakan oleh siswa.
83
C. Pembahasan Pada pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dalam dua siklus mulai dari 12 November 2013 sampai tanggal 05 Desember 2013 dari kedua siklus yang telah dilaksanakan terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, hal tersebut diperkuat dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus ke siklus. Tes hasil belajar diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu prettest dan posttest, terdiri dari 15 soal dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan pada masing-masing siswa setiap siklusnya. Pada awal siklus I belum ada peningkatan hasil belajar karena beberapa faktor. Diantaranya adalah siswa belum terbiasa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, masih adanya penyesuaian guru dan siswa, siswa belum fokus dalam mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru, masih terdapat siswa yang asik dengan aktifitasnya sendiri seperti bercanda, mengobrol bahkan ada yang mengantuk serta siswa kurang termotivasi karena masih terbiasa dengan pembelajaran konvensional dimana guru mempunyai peran utama dalam pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena, penguatan konsep tumbuhan hijau masih terlalu sukar dipahami oleh siswa sekolah dasar.Selain itu kurangnya optimalisasi guru dalam alokasi waktu yang tersedia dan kurangnya ketegasan guru untuk mengadapi siswa yang sering membuat gaduh. Dengan adanya evaluasi pada siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II ternyata ada peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari hasil tes akhir siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat yaitu dari sebelumnya 70,58% menjadi 87,5% ini berarti kebanyakan siswa telah mencapai indikator keberhasilan maka penelitian dianggap berhasil. Hasil penelitian yang dilakukan penulis sejalan dengan hasil penelitian yang sudah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle serta menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SDN Tugu 2 Depok.
84
Diantaranya yaitu, Linda Indriawati 2012, dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten”. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA, hal ini terbukti dari sebelum pelaksanaan tindakan siswa yang mencapai nilai KKM ada 16 siswa dengan persentase 43,24% setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM ada 22 orang dengan persentase 61,11% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan dengan nilai ketuntasan belajar 83,78% atau 31 siswa. Aktivitas siswa yang terjadi selama penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa.Lembar aktivitas siswa ini ada 8 aspek pengamatan. Lembar observasi aktivitas siswa diisi oleh guru kolabolator atau observer.Observer mengamati 8 aspek aktivitas siswa dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung. Skor rata-rata lembar aktivitas siswa pada siklus I sebesar 53,25% ada lima aspek yaitu .Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru yang ingin dicapai dengan baik, Siswa termotivasi pada pembelajaran berlangsung, Siswa mengerjakan tugas TTS dengan baik sesuai waktu yang telah disediakan, Siswa melakukan diskusi aktif dengan kelompoknya, dan siswa sudah berani untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada siklus II ketiga aktivitas tersebut meningkat diikuti peningkatan aktivitas lainnya, namun peningkatan yang terjadi cukup besar. Skor rata-rata lembar aktivitas siswa pada siklus II mencapai 80,75% dengan peningkatan sebesar 27%. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi Tumbuhan hijau. Sedangkan data observasi (pengamatan) guru terhadap kegiatan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle, mendapatkan nilai rata-rata 78,75% , hal ini berarti bahwa kegiatan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar IPA dinilai baik.
85
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan diatas, maka target yang telah ditetapkan dalam penelitian ini tercapai, yaitu > 75% siswa telah mencapai telah mencapai ketuntasan hasil belajar, dan ratarata keaktifan siswa dalam pelajaran IPA termasuk kategori baik dan rata-rata kegiatan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle termasuk kategori baik. Atas dasar hasil tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa: “Terdapat peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle siswa kelas V SD Negeri Tugu 2 kota depok”, telah terbukti secara ilmiah atau hipotesis diterima. Oleh sebab itu peneliti mengambil keputusan bahwa kegiatan penelitian dihentikan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan
mengenai
upaya
meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi tumbuhan hijau. Hal ini terlihat perolehan hasil belajar yang peneliti berikan pada setiap siklus. Perolehan hasil belajar atau posttest pada siklus I nilai ratarata kelas mencapai 79,94, sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa sebesar 70,58%. Bahwa pada siklus I intervensi tindakan yang diharapkan belum tercapai. Pada siklus II nilai rata-rata kelas 84,5, untuk ketuntasan belajar siswa sebesar 87,5%. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus II mengalami peningkatan hasil belajar siswa, sesuai dengan intervensi tindakan yang diharapkan yaitu tujuh puluh lima persen (75%) siswa kelas V SDN Tugu 2 kota depok mengalami ketuntasan belajar individual sebesar >70 dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi tumbuhan hijau. Maka hipotesis tindakan diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. SARAN Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Tugu 2 Depok maka penulis menyarankan hal-hal berikut: 1. Bagi sekolah, diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yaitu berupa media pembelajaran serta buku bagi siswa yang kurang mampu agar proses pembelajaran dikelas lebih optimal dan menyenangkan.
86
87
2. Guru diharapakan dapat mengembangkan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle metode atau strategi-strategi lain yang tidak hanya meningkatkan atau melatih kemampuan berpikir siswa. 3. Siswa diharapkan lebih terbiasa dengan metode atau strategi-strategi pembelajaran yang lainnya. 4. Bagi peneliti, jika banyak kesalahan dalam penelitian ini bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan lebih lanjut strategi pembelajaran Crossword Puzzle agar bisa lebih memperbaikinya dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman Abror, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997. Arinto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya, 2009. ----------------------. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006. Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya, 2009. B. Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006. Bahri Djamarah, Syaiful. dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2006. Dimyati, dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2006. Faturohman, Pupuh. dkk. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama, 2007. Ika Cahyani, Annisa. Penerapan Strategi Croosword Puzzle Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas VII SMP Negri 3 Mojosongo, Surakarta: UMS, 2012. Indriawati, Linda. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Crosssword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten, Surakarta: UMS 2012. Maryani, Sri. Upaya meningkatkan hasil belajar biologi melalui strategi pembelajaran Crossword puzzle pada materi ekosistem dengan media power point kelas VII SMP muhammadiyah 10, Skripsi,Surakarta: UMS 2012. Mulyasana, Dedi. Pendidikan Bermutu dan Berdaya saing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Pembelajaran Aktif, “Humanisasi Pendidikan”, dari www.etum.edu.com 21/11/2008
88
89
Purwanto, Ngalim. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997. -----------------------. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007. Ridwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Penelitian Pemuda. Bandung: Alfabeta 2009. Samadhi, Ari.T.M. 2008, Pembelajaraan Aktif (Active Learning) (online), Teaching Improvement Worksop, Engineering Education Develoment Project APD Loan No 1432-INO, Tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakases 27 januari 2009 Sanjaya, Wina. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006. http://sekolah-dasar.ne/2011..pembelajaran-ipa-di-sekolah..html Siberman. Mel. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2006. Slameto. Belajar dan Fakto-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2010. Sudjana, Nana. Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Sinar Baru Algensindo, 2004 Sudjono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grofindo Persada, 2011. -------------------. Pengatar Statisik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grofindo Persada, 2008. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontraktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
90
Undang-undang Sisdiknas Bab I Pasal I tahun 2003. Winkel Sj. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo, 1996. Zulfaini. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga PenelitianUIN Jakarta, 2009.
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: SDN TUGU 2
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester
: V/ I
Pertemuan
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR Mengindentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. C. INDIKATOR
Menjelaskan proses fotosintesis
Menyebutkan manfaat dalam hasil fotosintesis
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menjelaskan proses fotosintesis
Siswa mampu menyebutkan manfaat dalam hasil fotosintesis
E. MATERI PEMBELAJARAN -
Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri. Cara tumbuhan membuat makanannya itu disebut fotosintesis. Istilah fotosintesis berasal dari bahasa yunani, yang artinya pembentukkan makanan menggunakan cahaya (foto = cahaya, sintesis = pembentukkan). Cahaya diserap oleh tumbuhan melalui zat hijau daun yang disebut klorofil. Klorofil terdapat pada kloroplas di dalam sel-sel daun. Tumbuhan membuat makanannya disebut kloroplas. Dalam membuat makanan, tumbuhan memerlukan air dan gas karbon dioksida. Tumbuhan menyerap dari air ke tanah. Air diserap oleh akar. Dari akar, air akan di salurkan melalui pembuluh angkut (xylem) hingga sampai kedaun. Adapun gas karbon dioksida diperoleh dari udara yang masuk melalui pori-pori daun (stomata).
91
92 -
Proses terjadinya fotosintesis secara singkat:
Dengan bantuan cahaya matahari Air dan Karbohidrat Karbodioksida dan oksigen Aa Proses fotosintesis mengahasilkan karbohidrat( zat makanan) yang digunakan untuk tumbuhan, berbunga, dan buah. Zat makanan hasil fotosintesis digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan sebagai cadang makanan. F. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab. G. LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan awal
Pendahuluan (7 Menit)
Kegiatan guru -Guru
memberi
Kegiatan Siswa salam
absensi
dan -Siswa
menjawab
Nilai Karakter salam
menjawab absen -Siswa melakukan apersepsi
-Guru melakukan apersepsi -Guru
dan -Religius
menyampaikan
pembelajaran
-Siswa
tujuan -Rasa ingin tahu tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
menyimak
-Perhatian
93 Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan pertanyaan -Siswa menjawab pertanyaan guru.
Nilai Karakter -Komunikatif
“siapa yang punya tumbuhan hijau dirumah dan Bagaimana tumbuhan itu bisa memenuhi makanannya sendiri?” -Guru menjelaskan semua jawaban
materi dari
siswa dengan
-Siswa menyimak penjelasan yang -Rasa ingin tahu diberikan guru dengan baik.
menggunakan media yang telah disiapkan.
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru membagi siswa menjadi 6 -Siswa membentuk kelompok
Nilai Karakter -Kerja sama
kelompok - Guru menuliskan kata-kata - Siswa menyimak
-Rasa Ingin tahu
kunci yang berhubungan dengan materi yang diajarkan -Guru membuat kisi-kisi dengan - Siswa Memperhatikan
-Perhatian
kata-kata yang dipilih. -Guru
kemudian
membuat - Siswa Menyimak
-Rasa ingin tahu
pertanyaan - pertanyaan yang jawabannya kata-kata tersebut. -Guru memberikan lembar kerja -Siswa menerima LKS tersebut siswa
yang
-Tertib
menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap kelompok -Guru memberikan batas waktu -Siswa mengerjakan LKS TTS -Tanggung Jawab tertentu dalam menyelesaikan dengan waktu yang telah LKS TTS . ditentukan. -Guru kelompok
meminta
beberapa untuk
mempresentasikan jawabannya
-Siswa mempresentasikan hasil -Komunikatif jawabannya.
94
-Guru memberikan hadiah pada kelompok yang tepat dan benar - Siswa mendapat hadiah
-Penghargaan
dalam mengisi LKS TTS.
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan penguatan -Siswa
Nilai Karakter
memperhatikan
dan
-
atau respon serta memberiksn bertanya
Rasa tahu
kesempatan kepada siswa untuk bertanya. -Guru
memberikan
tugas -Siswa
tambahan atau pertayaan kepada tambahan siswa
yang
menyelesaikan atau
tugas -Tanggung jawab menjawab
belum pertanyaan yang diberikan guru.
menyelesaikan LKS TTS.
Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan kesimpulan, -Siswa memperhatikan kesimpulan menanyakan
perasaan
Nilai karakter -Perhatian
siswa yang disampaikan oleh guru dan
setelah melakukan pembelajaran
menjawab pertanyaan guru.
-Guru menutup pembelajaran dengan berdoa sesudah belajar
-Siswa berdoa setelah belajar
-Religious
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Gambar , buku relevan kelas 5, tumbuhan asli, kertas HVS atau LKS I. PENILAIAN -
Teknik Instrument
: Tertulis
-
Bentuk Instrument
: PG
-
Contoh Instrument
ingin
95
No 1.
Teknik
Indikator Menjelaskan fotosintesis
proses Tes
Bentuk
Instrument
Tertulis
1. Apa yang disebut korofil ? Cahaya diserap oleh tumbuhan
dengan
melalui zat hijau daun
bahasanya sendiri
2.
Bagaiman
proses
fotosintesis? Air dan Karbondioksida yang dibantu dengan cahaya matahari lalu menghasilakan oksigen dan karbohidrat
3. Apa arti fotosintesis? Cara tumbuhan membuat makanannya.
2.
Menyebutkan manfaat Tes
Tertulis
dalam hasil fotosintesis
4. Apakah manfaat dari hasil
fotosintesis bagi tumbuhan? Zat makanan hasil fotosintesis digunakan
tumbuhan
untuk
pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan sebagai cadangan makanan
Depok, November 2013 Mengetahui
Wali Kelas
Y. Ervintyna. S.Pd.SD NIP.19680827 199103 2 004
Guru Mata Pelajaran
Edah Jubaedah NIM 109018300061
96 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: SDN TUGU 2
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester
: V/ I
Pertemuan
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR Mengindentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. C. INDIKATOR
Menceritakan bahwa proses fotosintesis dapat dilakukan kapan saja
Menyebutkan bahan- bahan dalam membuat makanan dari tumbuhan hijau
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Menceritakan bahwa proses fotosintesis dapat dilakukan kapan saja
Siswa mampu Menyebutkan bahan- bahan dalam membuat makanan dari tumbuhan hijau
E. MATERI PEMBELAJARAN -
Peristiwa terjadinya fotosintesis pada umunya terjadi pada siang hari karena memerlukan cahaya yang cukup. Cahaya mampu memberikan energy yang cukup besar adalah matahari. Apabila ada cahaya lampu yang cukup memberikan energy pada tumbuhan, maka tumbuhan tersebut akan mampu juga melakukan fotosintesis. Cahaya dapat berasal dari matahari atau lampu. Dalam fotosintesis juga dapat terjadi pada tumbuhan yang disinari lampu pijar atau lampu neon. Oleh karena itu, proses fotosintesis dapat terjadi pada siang dan malam hari, asalkan mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
-
Bahan yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanannya adalah zat hijau daun, air, karbon dioksida, dan cahaya matahari ataupun lampu
97 F. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab. G. LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan awal
Pendahuluan (7 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
dan -Siswa menjawab salam, berdo’a -Religius
-Guru memberi salam, absensi
bersama-sama dan menjawab absen
-Guru melakukuan apersepsi
-Siswa melakukan apersepsi
-Guru
menyampaikan
tujuan -Siswa
-Perhatian
tujuan -Rasa ingin tahu pembelajaran yang disampaikan oleh
pembelajaran
menyimak
guru
Kegiatan Inti
Eksplorasi ( 25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan pertanyaan kapan
saja
fotosintesis
-
itu
Siswa
Nilai Karakter menjawab
-
Komunikatif
-
Rasa ingin tahu
pertanyaan guru
terjadi? -Guru menjelaskan materi dari semua jawaban siswa dengan menggunakan
media
yang
-
Siswa
menyimak
penjelasan yang diberikan guru dengan baik.
telah disiapkan.
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan siswa -Guru membagi siswa menjadi -Siswa membentuk kelompok
Nilai karakter -Kerja sama
6 kelompok - Guru menuliskan kata-kata -Siswa Menyimak kunci
yang
berhubungan
dengan materi yang diajarkan -Guru
membuat
kisi-kisi - Siswa Memperhatikan
dengan kata-kata yang dipilih. -Guru
-Rasa Ingin Tahu
kemudian
membuat - Siswa Menyimak
-Perhatian
98 pertanyaan - pertanyaan yang
-Rasa ingin tahu
jawabannya kata-kata tersebut. -Guru
memberikan
lembar -Siswa menerima LKS tersebut
kerja siswa yang menggunakan
-Tertib
Crossword Puzzle pada setiap kelompok -Guru memberikan batas waktu -Siswa mengerjakan LKS TTS tertentu dalam menyelesaikan dengan waktu yang telah -Tanggung Jawab LKS TTS . ditentukan. -Guru
meminta
beberapa
kelompok
untuk
-Siswa
mempresentasikan
hasil
-Komunikatif
jawabannya.
mempresentasikan jawabannya -Guru memberikan hadiah pada
- Siswa mendapat hadiah
kelompok yang tepat dan benar
-Penghargaan
dalam mengisi LKS TTS.
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan Penguatan Siswa memperhatikan danbertanya
Nilai Karakter -Rasa ingin tahu
atau respon serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. -Guru member tugas tambahan -Siswa mengerjakan tugas atau -Bertanggung jawab atau pertanyaan pada siswa yang menjawab pertanyaan yang belum menyelesaikan LKS TTS. diberikan tugas
Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan kesimpulan, -Siswa memperhatikan kesimpulan menanyakan
perasaan
Nilai karakter -Perhatian
siswa yang disampaikan oleh guru dan
setelah melakukan pembelajaran
menjawab pertanyaan guru.
-Guru menutup pembelajaran -Siswa berdoa setelah belajar dengan mengucap hamdallah.
-Religius
99
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Gambar , buku relevan kelas 5, kertas HVS atau LKS I. PENILAIAN -
Teknik Instrument
: Tertulis
-
Bentuk Instrument
: Pilihan Ganda
-
Contoh Instrument
No
Indikator
1.
Menceritakan
Teknik bahwa Tes
Bentuk
Instrumen
Tulis
Cahaya apa yang digunakan pada
proses fotosintesis bisa
tumbuhan ketika pada malam hari
dilakukan kapan saja
… a. matahari
c. lampu neon
b. lilin
d. obor
kapan sebaiknya fotosintesis itu dilakukan… a. pagi
c. malam
b. siang
d. pagi-malam
Tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis dengan bantuan…
2.
Menyebutkan
bahan- Tes
Tulis
a. air
c. sinar matahari
b. manusia
d. tanah
Yang termasuk bahan yg digunakan
bahan dalam membuat
tumbuhan dalam makanan adalah,
makanan
kecuali,…
tumbuhan hijau
dari
a. zat hijau daun
c. matahari
b.air
d. batang
sumber energy yang paling besar pengaruhnya
pada
tumbuhan
adalah .. a. neon
c. senter
b. lilin
d. matahari
100
Depok, November 2013 Mengetahui
Wali Kelas
Y.Ervintyna.S.Pd.SD NIP.19680827 199103 2 004
Guru Mata Pelajaran
Edah Jubaedah NIM.109018300061
101 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: SDN TUGU 2
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester
: V/ I
Pertemuan
:3
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR Mengindentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. C. INDIKATOR
Mengklasifikasi tempat cadang makanan pada tumbuhan
Menentukan tumbuhan yang dapat menyimpan cadang makanan pada tempat tertentu.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Mengklasifikasi tempat cadang makanan pada tumbuhan
Siswa mampu Menentukan tumbuhan yang dapat menyimpan cadang makanan pada tempat tertentu.
E. MATERI PEMBELAJARAN -
Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan adalah karbohidrat. Karbohidrat tersebut digunakan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan juga ada yang disimpan sebagai cadang makanan. Cadangan makanan ini ada yang disimpan dalam pati atau zat tepung. Zat-zat cadangan makanan ini oleh manusia dan hewan juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan oleh tumbuhan disimpan pada akar dan batang.
-
Sebagai contoh tanaman tebu dan sagu menyimpan cadangan makanannya pada batang. Ubi kayu, wortel, lobak, dan bengkuang menyimpan cadangan makanannya pada akar sehingga disebut umbi bakar. Adapun anggur adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan dalam buah. Tumbuhan yang menyimpan
102 cadangan dalam biji diantaranya padi. Sayuran bayam adalah contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan dalam daun.
F. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab. G. LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan awal
Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberi salam,
dan -Siswa
menjawab
Nilai Karakter salam,
berdo’a -Religius
absensi
bersama-sama dan menjawab absen
-Guru melakukuan apersepsi
-Siswa melakukan apersepsi
-Guru
menyampaikan
tujuan -Siswa menyimak tujuan pembelajaran
pembelajaran
-Perhatian -Rasa ingin tahu
yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan pertanyaan -Siswa menjawab pertanyaan guru. dimana
tempat
cadangan
Nilai Karakter -Komunikati
menyimpan
makanan
pada
tumbuhan?
-Siswa menyimak penjelasan yang -Rasa ingin tahu
-Guru menjelaskan semua jawaban
materi dari diberikan guru dengan baik. siswa dengan
menggunakan media yang telah disiapkan.
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru membagi siswa menjadi 6 -Siswa membentuk kelompok
Nilai Karakter -Kerja sama
kelompok. -Guru menuliskan kata-kata kunci -Siswa Menyimak yang berhubungan dengan materi yang diajarkan
-Rasa Ingin Tahu
103 -Guru membuat kisi-kisi dengan - Siswa Memperhatikan
-Perhatian
kata-kata yang dipilih. -Guru
kemudian
membuat - Siswa Menyimak
-Rasa ingin tahu
pertanyaan - pertanyaan yang jawabannya kata-kata tersebut. -Guru memberikan lembar kerja -Siswa menerima LKS tersebut siswa
yang
-Tertib
menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap kelompok -Guru memberikan batas waktu -Siswa mengerjakan LKS TTS dengan -Tanggung Jawab tertentu dalam menyelesaikan waktu yang telah ditentukan. LKS TTS . -Guru
meminta
beberapa
kelompok
untuk
-Siswa
mempresentasikan
hasil
-Komunikatif
jawabannya.
mempresentasikan jawabannya -Guru memberikan hadiah pada
- Siswa mendapat hadiah
-Penghargaan
kelompok yang tepat dan benar dalam mengisi LKS TTS.
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan Penguatan Siswa memperhatikan danbertanya
Nilai Karakter -Rasa ingin tahu
atau respon serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. -Guru member tugas tambahan -Siswa mengerjakan tugas atau -Bertanggung jawab atau pertanyaan pada siswa yang menjawab pertanyaan yang belum menyelesaikan LKS TTS. diberikan tugas
104 Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan, -Siswa memperhatikan kesimpulan -Perhatian menanyakan
perasaan
siswa yang disampaikan oleh guru dan
setelah melakukan pembelajaran -Guru
menutup
menjawab pertanyaan guru.
pembelajaran -Siswa berdoa setelah belajar
-Religius
dengan mengucap hamdallah.
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Gambar , buku relevan kelas 5, kertas HVS atau LKS I. PENILAIAN -
Teknik Instrument
: Tertulis
-
Bentuk Instrument
: Isian singkat
-
Contoh Instrument No 1.
Teknik
Indikator Mengklasifikasi cadang
makanan
tempat Tes pada
Kunci Jawaban
Bentuk Tertulis
Tempat
cadangan
makanan
pada tumbuhan adalah …
tumbuhan
2.
Menentukan tumbuhan yang
Singkong,
dapat
cadang
menyimpan
tempat
makanan di ….
menyimpan
makanan tertentu.
pada
umbi,
bengkong cadangan
Akar atau Umbi Contoh
cadangan
makanan
pada buah adalah … Apel, Mangga dan lain-lain Contoh
cadangan
makanan
pada biji adalah … Kacang, Biji dan sejenisnya. Tebu
termasuk
contoh
cadangan makanan di … Batang
105 Depok, November 2013 Mengetahui Wali Kelas
Y.Ervintyna NIP.19680827 199103 2 004
Guru Mata Pelajaran
Edah Jubaedah NIM.109018300061
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
NamaSekolah
: SDN TUGU 2
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester
: V/ I
Pertemuan
:1
AlokasiWaktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan. C. INDIKATOR
Menjelaskan petingnya tumbuhan hijau bagi kehidupan manusia dan hewan.
Mengetahui manfaat tumbuhan bagi manusia dan hewan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Menjelaskan petingnya tumbuhan hijau bagi kehidupan manusia dan hewan.
Siswa mampu Mengetahui manfaat tumbuhan bagi manusia dan hewan.
E. MATERI PEMBELAJARAN -
Semua mahkluk hidup memerlukan makanan. makanan bagi manusia dan hewan dihasilkan oleh tmbuhan. Dari tumbuhanlah makhluk hidup lain memperoleh makanan. Maka dari itu tumbuhan dikenal sebagai produsen. Karena tumbuhan hijau mampu membuat makanan sendiri. Pengamatan terhadap lingkungan kita sehari–hari dapat mengenal berbagi makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan. Dari pengalaman tersebut kita dapat memperoleh pengetahuan bahwa diantara tumbuhan dan hewan terdapat saling ketergantungan. Hewan membutuhkan tumbuhan sebagai bahan makanan dan sumber oksigen untuk bernafas. Sementara itu tumbuhan juga membutuhkan hewan karena sisa-sisa hewan dapat menjadi sumber makanan bagi tumbuhan.
106
107 -
Makanan sebagai makhluk hidup berfungsi sebagai sumber energy dan sumber bahan makana nuntuk pembentukkan bagian-bagian tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Adapun energi tersebut diperlukan mahkluk hidup untuk menjalankan aktivitasnya sehari – hari.
F. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab. G. LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan awal
Pendahuluan(5 menit)
Kegiatan guru -Guru
memberi
Kegiatan Siswa
salam
dan -Siswa
menjawab
salam
absensi
menjawab absen
-Guru memberikan ice breaking
- Siswa mengikuti ice breaking
Nilai Karakter dan
- Motivasi
-Siswa melakukan apersepsi -Guru melakukan apersepsi -Guru
menyampaikan
-Siswa
menyimak
-Religius
-Perhatian tujuan
-Rasa ingin tahu
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
pembelajaran
guru
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan pertanyaan“ -Siswa menjawab pertanyaan guru. dari
mana
makanan
Nilai Karakter -Komunikatif
yang
diperoleh manusia dan hewan? -Guru menjelaskan materi dari -Siswa menyimak penjelasan yang -Rasa ingintahu semua jawaban siswa dengan diberikan guru dengan baik. menggunakan media yang telah disiapkan.
Elaborasi(25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru membagi siswa menjadi 6 -Siswa membentuk kelompok
Nilai Karakter -Kerja sama
kelompok -Guru
menuliskan
kata-kata -Siswa Menyimak
-Rasa Ingin Tahu
108 kunci yang berhubungan dengan materi yang diajarkan -Guru membuat kisi-kisi dengan - Siswa Memperhatikan
-Perhatian
kata-kata yang dipilih. -Guru
kemudian
membuat - Siswa Menyimak
-Rasa ingin tahu
pertanyaan - pertanyaan yang jawabannya kata-kata tersebut.
-Siswa menerima LKS tersebut
-Guru memberikan lembar kerja siswa
yang
-Tertib
menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap -Siswa mengerjakan LKS TTS dengan kelompok waktu yang telah ditentukan.
-Tanggung Jawab
-Guru memberikan batas waktu tertentu
dalam
menyelesaikan
LKS TTS . -Guru
-Siswa meminta
mempresentasikan
hasil
beberapa jawabannya. untuk
kelompok
mempresentasikan jawabannya
-Komunikatif
- Siswa mendapat hadiah
-Guru memberikan hadiah pada
-Penghargaan
kelompok yang tepat dan benar dalam mengisi LKS TTS.
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan penguatan -Siswa
memperhatikan
Nilai Karakter dan -Rasa ingin tahu
atau respon serta memberiksn bertanya kesempatan kepada siswa untuk bertanya. -Guru
memberikan
tugas
-Tanggung jawab
tambahan atau pertayaan kepada -Siswa siswa
yang
menyelesaikan LKS TTS.
belum tambahan
menyelesaikan atau
tugas
menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
109
Penutup(5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan, -Siswa memperhatikan kesimpulan menanyakan
perasaan
-Perhatian
siswa yang disampaikan oleh guru dan
setelah melakukan pembelajaran
menjawab pertanyaan guru.
-Guru menutup pembelajaran -Siswa berdoa setelah belajar
dengan berdoa sesudah belajar
-Religious
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN bukurelevankelas 5, kertas HVS atau LKS I. PENILAIAN -
Teknik Instrument
: Tertulis
-
Bentuk Instrument
: Uraian
-
Contoh Instrument
No 1.
Teknik
Indikator Menjelaskan
petingnya Tes
KunciJawaban
Bentuk Tertulis
1.Apakah
manusia bisa tanpa
tumbuhan
hijau
bagi
adanya tumbuhan?
kehidupan
manusia
dan
Tidak bisa hidup
hewan.
2.
Mengetahuimanfaattumbuh
Tes
Tertulis
anbagimanusiadanhewan.
2.Tumbuhan
sebagai
makhlu
khidup, fungsi tumbuhan sendiri adalah ? Sumber
makanan
memberikanoksigen
Depok, November 2013 Mengetahui Wali Kelas
Y. Ervintyna. S.Pd.SD NIP.19680827 199103 2 004
Guru Mata Pelajaran
Edah Jubaedah NIM 109018300061
,
110 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
NamaSekolah : SDN TUGU 2 Mata Pelajaran
: IlmuPengetahuanAlam (IPA)
Kelas / Semester
: V/ I
Pertemuan
:2
AlokasiWaktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan. C. INDIKATOR
Menceritakan bagian tumbuhan bagi manusia dan hewan.
Menyebutkan bagian-bagian yang tumbuhan yang dapat dimakan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Menceritaka bagian tumbuhan bagi manusia dan hewan
Siswa mampu Menyebutkan bagian-bagian yang tubumbuhan yang dapat dimakan.
E. MATERI PEMBELAJARAN -
Bagian – bagian tumbuhan yang dapa tadi makan yaitu akar, batang, daun, buah,bunga dan biji. Mengapa bagian – bagian tersebut dimakan?. Bagian – bagian tersebu tmerupakan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Cadangan makanan merupakan sumber energi dan umumnya memiliki rasa yang enak. Manusia tidak memakan semua jenis tumbuhan. Sebagaian tumbuhan tidak dimakan karena tidak mengandung gizi, sulit dicerna, atau mengandung racun. Demikian pula tidak semua bagian tumbuhan dapat dimakan. Misalnya, batang kentang dapat dimakan. Namun daunnya tidak dapat dimakan karena racun.
-
Daun – daunan berbagai macam tumbuhan yang daunnya dapat dimanfaatkan menjadi sumber makanan antara lain bayam, kangkung, sawi. Semua daun-daunan
111 berwarna hijau tersebut banyak mengandung vitamin mineral yang bermanfaat bagi tubuh. -
Buah – buahan, disekitar kita terdapat berbagai macam buah-buahan. Dari berbagai macam buahan, ada buah-buahan yang langsung kita makan dan ada juga yang harus kita masak dahulu sebelum dimakan. dari buah-buahan itulah vitamin tubuh kita bisa dipenuhi.
-
Umbi-umbian, yang pemanfaatannya dengan cara diambil umbi, misalnya wortel dan kentang. Biasanya orang memanfaatkan jenis tumbuhan untuk dimasak.
-
Biji-bijian, tumbuhan yang dimanfaatkan bijinya banyak jenisnya. Ada yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok seperti padi danjagung, ada juga yang dimanfaatkan sebagai sumber lemak seperti kacang tanah.
F. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan awal
Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan guru -Guru
Kegiatan Siswa
memberi
salam
dan -Siswa
absensi
menjawab
Nilai Karakter salam
dan
menjawab absen -Siswa melakukan apersepsi
-Guru melakukan apersepsi -Guru
-Religius
menyampaikan
tujuan -Rasa ingin tahu tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
pembelajaran
-Siswa
-Perhatian
menyimak
guru
KegiatanInti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru
KegiatanSiswa
-Guru memberikan pertanyaan -Siswa menjawab pertanyaan guru.
NilaiKarakter -Komunikatif
“apa saja bagian tumbuhan yang dapat
menyimpan
makanan?”
cadangan
-Siswa menyimak penjelasan yang -Rasa ingin tahu
-Guru menjelaskan materi dari diberikan guru dengan baik.
112 semua jawaban siswa dengan menggunakan media yang telah disiapkan. -Guru memberika ice breaking
- Siswa Mengikuti ice breaking
-Motivasi
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru membagi siswa menjadi 6 -Siswa membentuk kelompok
Nilai Karakter -Kerja sama
kelompok. - Guru menuliskan kata-kata -Siswa Menyimak
-Rasa Ingin Tahu
kunci yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. -Guru membuat kisi-kisi dengan - Siswa Memperhatikan
-Perhatian
kata-kata yang dipilih. -Guru
kemudian
membuat - Siswa Menyimak
-Rasa ingin tahu
pertanyaan - pertanyaan yang jawabannya kata-kata tersebut. -Guru memberikan lembar kerja -Siswa menerima LKS tersebut siswa
yang
-Tertib
menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap kelompok -Guru memberikan batas waktu -Siswa mengerjakan LKS TTS -Tanggung Jawab tertentu dalam menyelesaikan dengan waktu yang telah LKS TTS . ditentukan. -Komunikatif -Guru meminta beberapa -Siswa mempresentasikan hasil kelompok untuk jawabannya. mempresentasikan jawabannya -Guru memberikan hadiah pada kelompok yang tepat dan benar dalam mengisi LKS TTS.
- Siswa mendapat hadiah
-Penghargaan
113
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan penguatan -Siswa
Nilai Karakter
memperhatikan
dan -Rasa ingin tahu
atau respon serta memberiksn bertanya kesempatan kepada siswa untuk bertanya. -Guru
memberikan
tugas
-Tanggung jawab
tambahan atau pertayaan kepada -Siswa siswa
yang
belum tambahan
menyelesaikan LKS TTS.
menyelesaikan atau
tugas
menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
Penutup(5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan kesimpulan, -Siswa memperhatikan kesimpulan menanyakan
perasaan
Nilai karakter -Perhatian
siswa yang disampaikan oleh guru dan
setelah melakukan pembelajaran
menjawab pertanyaan guru.
-Guru menutup pembelajaran dengan berdoa sesudah belajar
-Siswa berdoa setelah belajar
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Gambar, bukurelevankelas 5, kertas HVS atau LKS
I. PENILAIAN -
Teknik Instrument
: Tertulis
-
Bentuk Instrument
: Uraian
-
Contoh Instrument
-Religious
114 No
Indikator
1.
Menceritakan
Teknik bagian Tes
Bentuk
KunciJawaban
Tertulis
1.Sebutkan macam-macam tum
tumbuhan bagi manusia
buhan
berdasarkan
dan hewan.
makanan
bagi
cadangan
manusia
dan
hewan? Rumput,kangkung,
biasanya
dimakan oleh hewan dan bayam, mangga, padi yang sudah jadi beras biasanya dimakan
oleh
manusia.
2.
Menyebutkan bagian
yang
bagian-
2.Sebutkan
tumbuhan
bagian-bagian
tumbuhan yang dimakan?
yang dapat dimakan.
Akar, batang, bunga dan daun, ada beberapa bagian tumbuhan yang tidak bisa dimakan yaitu pada batang kentang.
Depok, November 2013 Mengetahui
Wali Kelas
Guru Mata Pelajaran
Y. intyna. S.Pd.SD
Edah Jubaedah
NIP.19680827 199103 2 004
NIM
109018300061
115 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
NamaSekolah : SDN TUGU 2 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester
: V/ I
Pertemuan
:3
AlokasiWaktu
: 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami cara tumbuhan hijau membua tmakanan B. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan. C. INDIKATOR
Mengklasifikasi energi yang diperoleh hewan secara langsung dan tidak langsung
Menyebutkan hewan yang mendapat energi secara langsung dan tidak langsung
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu Mengklasifikasi energi yang diperoleh hewan secara langsung dan tidak langsung
Siswa mampu Menyebutkan hewan yang mendapa tenergi secara langsung dan tidak langsung
E. MATERI PEMBELAJARAN -
Makanan merupakan sumber energi, berarti tumbuhan hijau merupakan sumber energi bagi manusia bagaimana dengan hewan? Hewan juga memerlukan makanan sebagai sumber energi. Hewan-hewan ada yang pemakan biji-bijian ada juga pemakan daun-daunan. Seperti tupai memakan biji-bijian, biji-bijian ini berasal dari tumbuhan. Berarti hewan pun memperoleh sumber energy dari tumbuhan.
-
Cara memperoleh energi dari tumbuhan ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Hewan yang mendapat energi secara langsung dari tumbuhan yaitu
116 hewan pemakan tumbuhan (herbivora), sedangkan hewan yang tidak langsung mendapatkan energi dari tumbuhan hewan pemakan daging (karnivora) yaitu, harimau memakan kuda zebra. Berarti harimau memperoleh energy dari tumbuhan secara tidak langsung melalui kuda zebra. F. METODE PEMBELAJARAN Pembelajaran aktif Crossword Puzzle, ceramah, diskusi, Tanya jawab. G. LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatanawal
Pendahuluan(5 menit)
Kegiatan guru -Guru
Kegiatan Siswa
memberi
salam
dan -Siswa
absensi
menjawab
Nilai Karakter salam
dan
-Religius
menjawab absen -Siswa melakukan apersepsi
-Guru melakukan apersepsi -Guru
menyampaikan
tujuan -Rasa ingin tahu tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
pembelajaran
-Siswa
-Perhatian
menyimak
guru
KegiatanInti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru
KegiatanSiswa
-Guru memberikan pertanyaan -Siswa menjawab pertanyaan guru. “apakah
hewan
NilaiKarakter -Komunikatif
memerlukan
energy?” -Guru menjelaskan materi dari -Siswa menyimak penjelasan yang -Rasa ingintahu semua jawaban siswa dengan diberikan guru dengan baik. menggunakan media yang telah disiapkan.
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru membagi siswa menjadi 6 -Siswa membentuk kelompok
Nilai Karakter -Kerja sama
kelompok. -Guru
menuliskan
kata-kata -Siswa Menyimak
-Rasa Ingin Tahu
117 kunci yang berhubungan dengan materi yang diajarkan -Guru membuat kisi-kisi dengan - Siswa Memperhatikan
-Perhatian
kata-kata yang dipilih. -Guru
kemudian
membuat - Siswa Menyimak
-Rasa ingin tahu
pertanyaan - pertanyaan yang jawabannya kata-kata tersebut.
-Tertib
-Guru memberikan lembar kerja -Siswa menerima LKS tersebut siswa
yang
menggunakan
Crossword Puzzle pada setiap kelompok -Guru memberikan batas waktu -Siswa mengerjakan LKS TTS tertentu dalam menyelesaikan dengan waktu yang telah LKS TTS . ditentukan. -Guru
meminta
-Tanggung Jawab
beberapa
kelompok
untuk
mempresentasikan jawabannya
-Siswa mempresentasikan hasil -Komunikatif jawabannya.
-Guru memberikan hadiah pada kelompok yang tepat dan benar dalam mengisi LKS TTS.
-Penghargaan - Siswa mendapat hadiah
118
Konfirmasi (8 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-Guru memberikan penguatan -Siswa
Nilai Karakter
memperhatikan
dan -Rasa ingin tahu
atau respon serta memberiksn bertanya kesempatan kepada siswa untuk bertanya. -Guru
memberikan
tugas
-Tanggung jawab
tambahan atau pertayaan kepada -Siswa siswa
yang
menyelesaikan
belum tambahan
menyelesaikan LKS TTS.
atau
tugas
menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.
Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai karakter
-Guru memberikan kesimpulan, -Siswa memperhatikan kesimpulan menanyakan
perasaan
-Perhatian
siswa yang disampaikan oleh guru dan
setelah melakukan pembelajaran
menjawab pertanyaan guru.
-Guru menutup pembelajaran dengan berdoa sesudah belajar
-Siswa berdoa setelah belajar
-Religious
H. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Gambr, buku relevan kelas 5, kertas HVS atau LKS I. PENILAIAN -
Teknik Instrument
: Tertulis
-
Bentuk Instrument
: Uraian
-
Contoh Instrument No 1.
Indikator
Teknik
Mengklasifikasi energi yang Tes
Bentuk Tertulis
KunciJawaban 1.Bagaimana
diperoleh secara langsung dan
memperoleh
tidak langsung
tumbuhan?
hewan energi
dari
119 Jika
hewan
yang
memakan
langsung tumbuhan maka hewan itu
akan
mendapatkan
energi
secara langsung, tetapi bagi hewan yang tidak langsung memakan tumbuhan
maka
energi
yang
diperoleh
pun
secara
tidak
apa
saja
yang
langsung.
2.
Menyebutkanhewan
yang Tes
Tertulis
2.Hewan
mendapatenergisecaralangsung
mendapatkan enegi secara tidak
dantidaklangsung
langsung oleh tumbuhan? hewan yang mendapatkan energi langsung
diantarannya,
sapai,
tupai, kambing dll. Sedangkan hewan yang tidak memperoleh energisecara
tidak
langsung
diantaranya, elang, harimau, singa dll.
Depok, Desember 2013 Mengetahui Wali Kelas
Y. Ervintyna. S.Pd.SD NIP.19680827 199103 2 004
Guru Mata Pelajaran
Edah Jubaedah NIM 109018300061
120 LEMBAR KERJA SISWA 1 SIKLUS II MENDATAR 1. Hewan dan tumbuhan membutuhkan satu sama lain, hal
4
ini menunjukkan bahwa hewan dan tumbuhan saling …..
2
3. Dalam kehidupan komunitas, hewan dan manusia
1
dikenal sebagai … 5. Oksigen dari hasil fotosintesis agar dapat dipergunakan manusia dan hewan untuk … 6
MENURUN
5
2. Bagian tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk 3
membuat meja dan kursi adalah ….. 4. Manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, memerlukan makanan untuk mendapatkan …. 6. Dalam kehidupan komunitas, tumbuhan dikenal sebagai ….
121 JAWABAN LEMBAR SISWA 1 SIKLUS II MENDATAR 1. Hewan dan tumbuhan membutuhkan satu sama lain, hal
4
ini menunjukkan bahwa hewan dan tumbuhan saling …..
2
O
3. Dalam kehidupan komunitas, hewan dan manusia
1
E
T
E
R
G
A
N
T
U
N
O
S
D
U
U
M
G
A
dikenal sebagai …
N
5. Oksigen dari hasil fotosintesis agar dapat dipergunakan manusia dan hewan untuk … 6
MENURUN
5
S
E
E
N
R
N
A
F
A
N
A
G
A
2. Bagian tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk
T
membuat meja dan kursi adalah …..
A
4. Manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari,
3
E
S
N G
memerlukan makanan untuk mendapatkan …. 6. Dalam kehidupan komunitas, tumbuhan dikenal sebagai ….
122
LEMBAR KERJA SISWA 3 SIKLUS II
MENDATAR
2 4
6
1. Hewan pemakan tumbuhan disebut …. 3. Contoh hewan yang mendapatkan energi langsung
1
adalah ….. 5. Contoh hewan pemakan buah-buahan adalah … 3 5
MENURUN 2. Hewan pemakan daging disebut ….. 4. Contoh hewan yang tidak mendapatkan energi langsung adalah …. 6. Hewan yang termasuk pemakan biji-bijian adalah ….
123
JAWABAN LEMBAR SISWA 3 SIKLUS II
MENDATAR
2 4
1. Hewan pemakan tumbuhan disebut ….
6
A
3. Contoh hewan yang mendapatkan energi langsung
1
E
R
B
I
N
V
O
R
A
U
adalah …..
R
R
5. Contoh hewan pemakan buah-buahan adalah …
I
U
3
A
M
B
I
N
G
5
V
R A
O
N
Y
E
T
MENURUN
A
G
2. Hewan pemakan daging disebut …..
U
D
4. Contoh hewan yang tidak mendapatkan energi
A
langsung adalah ….
R A
6. Hewan yang termasuk pemakan biji-bijian adalah ….
Lampiran 4
KISI –KISI INSTRUMENT PADA TUMBUHAN HIJAU
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester
:V/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Jumlah Soal
: 30
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda (PG)
Standar Kompetensi
: Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Kompetensi Dasar
Indikator
Naskah Soal
Nomor
Kunci
Ranah
Soal
Jawab
Soal
an 2.1
Mengindentifikasi
tumbuhan makanan.
hijau
cara
membuat
Menjelaskan proses fotosintesis.
Pembuluh
angkut
yang
berfungsi
mengangkut air serta garam-garam mineral dari akar ke semua bagian tumbuhan dalam fotosintesis disebut … a. xylem b. floem c. klorofil
131
1
A
C2
132
d. lentisel Klorofil disebut zat hijau daun, dimanakah
2
D
C2
3
B
C1
4
D
C2
letak klorofil … a. stomata b. floem c. lentisel d. kloroplas Menyebutkan hasil fotosintesis
Seseorang bisa saja pingsan saat berada di ruangan
tertutup yang terdapat bnayak
tumbuhan di malam hari karena …. a.pada malam hari tumbuhan melepaskan oksigen dan menghisap karbondioksida b. pada malam hari tumbuhan mengahisap oksigen dan melepaskan karbondioksida c. pada malam hari tumbuhan melepaskan oksigen dan melepaskan karbondioksida d. semuanya benar Menceritakan fotosintsis kapan saja
bahwa
dapat
proses
dilakukan
Jika tumbuhan kekurangan cahaya matahari, akan terlihat .. a. cepat tumbuh b. mudah berbuah c. daunnya berwarna hijau tua
133
d. warna daunnya pucat Proses fotosintesis pada malam hari dapat
5
C
C2
6
A
C1
7
C
C1
8
A
C1
dibantu dengan cahaya… a. lilin b.obor c. lampu neon d. lampu semprong Menyebutkan
bahan-
bahan
Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan
dalam membuat makanan dari
membutuhkan …
tumbuhan hijau
a. air, karbon dioksida dan sinar matahari. b. air, oksigen, dan sinar matahari c. oksigen, sinar matahari, dan klorofil d. tanah, air, dan karbon dioksida Bahan – bahan fotosintesis adalah sebagai berikut, kecuali … a. air b. karbondioksida c. oksigen d. klorofil Fotosintesis memerlukan gas … a. karbondioksida b. air
134
c. karbohidrat d. oksigen Mengklasifikasi tempat cadang
Tumbuhan
makanan pada tumbuhan
cadangan makanannya pada akar adalah…
berikut
yang
menyimpan
9
C
C3
cadangan
10
A
C3
bunganya
11
A
C3
12
B
C3
a. kentang, bengkuang, lobak b. wortel, kentang, bawang c. wortel, bengkuang, lobak d. kentang, bawang, wortel Tumbuhan
yang
menyimpan
makanannya pada daun adalah … a. bayam b. singkong c. apel d. kentang Kelompok
tumbuhan
yang
dimanfaatkan sebagai makanan adalah … a. kembang turi, bunga papaya, kembang kol b. wortel, kembang kol, terung c. bunga papaya, bayam, sawi d. kembang kol, toge, wortel Tumbuhan yang memiliki bunga dan buah
135
adalah … a. bunga mawar b. tumbuhan mangga c. bunga sepatu d. pohon jati Menentukan tumbuhan dapat
menyimpan
yang cadang
makanan pada tempat tertentu.
Tebu merupakan contoh tumbuhan
yang
batangnya diolah untuk menghasilkan gula. Hal ini membuktikan bahwa .. a. batang tebu merupkan bagian tumbuhan yang penting b. tebu merupakan tumbuhan yang tidak berbuah c. batang tebu tidak mengandung zat kayu d. tebu menyimpan cadangan makannnya pada batang
13
D
C4
136
Tumbuhan
di
samping
14
D
C4
15
D
C2
menyimpan
cadangannya di dalam … a. akar b. batang c. daun d. buah Tanaman kentang menyimpan cadangan makanan pada bagian …. a. daunn b. batang c. buahn d. umbi batang
137
2.2Mendeskripsikan
Menjelaskan
petingnya
Dalamkehidupankomunitas,
ketergantungan manusia dan
tumbuhan hijau bagi kehidupan
manusiadanhewandisebut …
hewan pada tumbuhan hijau
manusia dan hewan.
a. produsen
sebagai sumber makanan.
16
B
C1
17
C
C1
18
B
C1
b. konsumen c. pengurai d. omnivora Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen adalah … a. manusia b. hewan c. tumbuhan d. komodo Makhluk hidup di bawah ini yang termasuk golongan konsumen I adalah … a. wortel b. kelinci c. kacangkapri d. singa
138
Menyebutkan manfaat tumbuhan
Makhluk
hidup
yang
dapat
membuat
bagi manusia dan hewan
makanan sendiri dan dapat di manfaatkan
19
A
C1
20
B
C1
21
D
C1
22
C
C1
untuk manusia dan hewan adalah … a. tumbuhan b. burung c. kambing d. jamur Alat musik tradisional angklung dibuat dari tumbuhan … a. pohonjati b. bambu c. pohonmangga d. pohonberingin Merica dan kayu manis bermanfaat sebagai … a. bahan sandang. b. alat rumah tangga c. bahan papan d. penyedap rasa
Jenis-jenis tumbuhan yang dapat dijadikan obat-obatan pada penyakit adalah …
139
a. kapasdankapuk b. rebungdan tunas bamboo c. kunyitdanpil kina d. pil kina danmawar Kapas adalah satu satu bahan untuk
23
A
C1
24
A
C2
25
D
C1
membuat kain, kapas berasal dari … a. Tumbuhan b. Hewan c. Hewandantumbuhan d. jamur Menceritakan bagian tumbuhan
Bagian tumbuhan yang tidak dapat dimakan
bagi manusia dan hewan.
atau beracun adalah … a. batangdandaunkentang b. buahdandaunmangga c. daundanbatangbayam d. bijidandaunjagung
Menyebutkan yang
tumbuhan
dimakan.
bagian-bagian yang
dapat
Orang
menanam
dimanfaatkan … a. daunnya b. batangnya c. buahnya d. bijinya
kacang
untuk
140
Mengklasifikasi
energi
yang
Kelompok hewan yang mendapat energi
diperoleh hewan secara langsung
dari tumbuhan secara langsung adalah …
dan tidak langsung
a. ular, kambing, harimau
26
D
C2
27
A
C1
28
C
C1
29
D
C1
b. elang, singa, zebra c. sapi, kerbau, elang d. monyet, sapi, kambing
Menyebutkan
hewan
yang
Hewan pemakan tumbuhan disebut …
mendapat energi secara langsung
a. herbivora
dan tidaklangsung
b. karnivora c. omnivora d. ovipar Hewan pemakan biji-bijian adalah … a. kerbau b. sapi c. burungdara d. buaya Hewanpemakanbuah-buahanadalah … a. singa b. kerbau c. harimau d. kera
141
Hewanpemakandagingdisebut … a. herbivora b. karnivora c. omnivora d. ovipar
30
B
C1
Lampiran 5
SOAL TES SIKLUS I
Nama
: …………………..
No. absen: ……………..
Hari/Tgl : …………………... Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c dan d di depan jawaban yang benar! 1. Pembuluh angkut yang berfungsi mengangkut air serta garam-garam mineral ke akar ke semua anggota tumbuhan dalam fotosintesis disebut … a. xylem
c. klorofil
b. floem
d. lentisel
2. Klorofil disebut zat hijau daun, dimanakah letak klorofil … a. stomata
c. lentisel
b. floem
d. kloroplas
3. Seseorang bisa saja pingsan saat berlama-lama di bawah pohon besar di malam hari karena …. a. pada malam hari tumbuhan melepaskan oksigen dan menghisap karbondioksida b. pada malam hari tumbuhan menghisap oksigen dan melepaskan karbondioksida c. pada malam hari tumbuhan melepaskan oksigen dan melepaskan karbondioksida d. semuanya benar 4. Jika ada tumbuhan didalam kamar kamu, sebaiknya tumbuhan tersebut dikeluarkan dari ruangan agar memperoleh … a. zat hijau daun
c. oksigen
b. karbondioksida
d. air
5. Proses fotosintesis pada malam hari dapat dibantu dengan cahaya… a. lilin
c. lampu neon
b.obor
d. lampu semprong
142
143
6. Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan … a. air, karbon dioksida dan sinar matahari. b. air, oksigen, dan sinar matahari c. oksigen, sinar matahari, dan klorofil d. tanah, air, dan karbon dioksida 7. Bahan – bahan fotosintesis adalah sebagai berikut, kecuali … a. air
c. oksigen
b. karbondioksida
d. klorofil
8. Fotosintesis memerlukan gas … a. karbondioksida
c. karbohidrat
b. air
d. oksigen
9. Tumbuhan berikut yang menyimpan cadangan makanannya pada akar adalah… a. kentang, bengkuang, lobak
c. wortel,bengkuang, lobak
b. wortel, kentang, bawang
d. kentang, bawang, wortel
10. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya pada daun adalah … a. bayam
c. apel
b. singkong
d. kentang
11. Kelompok tumbuhan yang bunganya dimanfaatkan sebagai makanan adalah … a. kembang turi, bunga papaya, kembang kol b. wortel, kembang kol, terung c. bunga papaya, bayam, sawi d. kembang kol, toge, wortel 12. Tumbuhan yang memiliki bunga dan buah adalah … a. bunga angrek
c. bunga sepatu
b. tumbuhan mangga
d. pohon jati
13. Tebu merupakan contoh tumbuhan
yang batangnya diolah untuk
menghasilkan gula. Hal ini membuktikan bahwa …. a. batang tebu merupkan bagian tumbuhan yang penting b. tebu merupakan tumbuhan yang tidak berbuah
144
c. batang tebu tidak mengandung zat kayu d. tebu menyimpan cadangan makannnya pada batang.
14.
Tumbuhan di samping menyimpan cadangan makanannya di dalam …. a. akar b. batang c. daun d. umbi
15. Tanaman kentang menyimpan cadangan makanan pada bagian …. a. daunn
c. buah
b. batang
d. umbi batang
Lampiran 6
SOAL TES SIKLUS II Nama : …………………..
No. absen: ……………..
Hari/Tgl: …………………... Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jawaban yang benar! 1. Dalam kehidupan komunitas, manusia dan hewan disebut … a. produsen
c. pengurai
b. konsumen
d. omnivora
2. Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen adalah … a. manusia
c. tumbuhan
b. hewan
d. komodo
3. Makhluk hidup di bawah ini yang termasuk golongan konsumen I adalah … a. wortel
c. kacangkapri
b. kelinci
d. singa
4. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri bagi manusia dan hewan adalah … a. tumbuhan
c. kambing
b. burung
d. jamur
5. Alat music tradisional angklung dibuat dari tumbuhan … a. poho njati
c. pohon mangga
b. bambu
d. pohon beringin
6. Mericadankayumanisbermanfaatsebagai … a. bahan sandang
c. obat-obatan
b. alat rumah tangga
d. penyedap rasa
7. Jenis-jenis
tumbuhan
yang
dapat
di
jadikan
obat-obatan
pada
penyakitadalah … a. kacanghijaudanmerica
c. kunyitdanpil kina
b. rebungdan tunas bamboo
d. pil kina dankacanghijau
145
146
8. Kapas adalah salah satu bahan untuk membuat kain, kapas berasal dari … a. Tumbuhan
c. Hewan dan tumbuhan
b. Hewan
d. jamur
9. Bagian tumbuhan yang tidak dapat dimakan atauberacun adalah … a. batang dan daun kentang
c. daun dan batang bayam
b. buah dan daun mangga
d. biji dan daun jagung
10. Orang menanam kacang untuk dimanfaatkan … a. daunnya
c. buahnya
b. batangnya
d. bijinya
11. Kelompok hewan yang mendapat energi dari tumbuhan secara langsung adalah … a. ular, kambing, harimau
c. sapi, kerbau, elang
b. elang, singa, zebra
d. monyet, sapi, kambing
12. Hewan pemakan tumbuhan disebut … a. herbivora
c. omnivora
b. karnivora
d. ovipar
13. Hewan pemakan biji-bijian adalah … a. kerbau
c. burungdara
b. sapi
d. buaya
14. Hewan pemakan buah-buahan adalah … a. singa
c. harimau
b. kerbau
d. kera
15. Hewan pemakan daging adalah … a. herbivore
c. omnivora
b. karnivora
d. ovipar
Lampiran 7
Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas 5 SDN TUGU 2 Tahun 2012/2013 No
Nama Siswa
1
AHMAD FAHRUDIN
2
ALDIAN FARAH AZ-ZAHRA
3
AMANDA VASYAAPRILIA
4
ANDRE JAKA RIANTO
5
ANNISA NURGIANTI
6
ARIQ AZISHARYOKUSUMO
7
ASRI LULU LATIFA
8
BAYU RIANSYAH
9
BERLIAN MEIRAWATI
10
CHANDRA MASUGA FIRD
11
DENI RUKMANA
12
DEVINA PUTRI HARYANTO
13
DHEA NUR OKTAFIANI
14
DIRA AMELIA AYURI
15
FARAIKA MUTIARA AZZAH
16
FINNA DIAH PRAMESTI
17
GALUH SEPDAYANTI RIYAN
18
KHOIDAH LAELA SARI
19
KURNIA AGUNG RAMADHA
20
KRISNA PURNAMA
21
MUH.FIKRI FADILAH
22
NAUFAL BAYU HARTANTO
23
NOVISTA SRI MULYANI
24
NURTYAS PUTRI IRNANDA
25
RAKAI PIKATAN BAYU AJI
26
RIO SAPUTRA
27
RISMA AYUNIS SHARZIAH
28
RIZKI RAMADHAN
29
SELLINA DWI SEPTI
30
SELVI MARDIANA
31
SEVI ELYANA ARIYANTI
32
SHALFA ALVIANIE
33
SILVIA RAMANTISYA
34
SITI NURALIZAH
35
ZAHRA ALKUMAIROH
Nilai 60 70 65 75 80 55 70 40 85 45 50 70 65 60 80 50 75 65 60 50 40 50 65 90 55 50 65 65 40 80 75 70 70 65 50
Nilai Rata-Rata % Ketuntasan Nilai Tertinggi Nilai Terendah
147
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 62.85 37,14 90 40
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR Nama Sekolah
: ………………….
Mata Pelajaran : ……………………
Hari/Tanggal
: ………………….
Kelas
: …………………….
Siklus
: ………………….
Pertemuan
: ….............................
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengamatan anda! No 1. .
2.
3.
Aspek yang dinilai Pendahuluan a. Guru mengkondisikan kesiapan pelaksanaan pembelajaran b. Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi c. Guru menyampaikan 2 tujuan pembelajaran yang dicapai d. Guru memberikan motivasi positif pada saat pembelajaran. Kegitan Inti a. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran b. Guru menggunakan media pembelajaran sesuai materi c. Guru membuat kelompok belajar siswa d. Guru menjelaskan 5 prosedur pembuatan TTS e. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya. f. Guru bekerja sama dan bertanggung jawab pada proses pembelajaran dengan membimbing dan mengarahkan siswa. g. Guru memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Penutup a. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa atau mengucap hamdallah
1
2
Keterangan: 5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Sedang / cukup baik 2 = Kurang 1 = Sangat kurang
Depok, ……………..2013 Observer
3
4
5
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah
: ………………….
Mata Pelajaran : ……………………
Hari/Tanggal
: ………………….
Kelas
: …………………….
Siklus
: ………………….
Pertemuan
: ….............................
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengamatan anda! No 1.
2.
3.
Aspek yang dinilai
1
2
Pendahuluan a. Siswa menjawab absensi b. Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi c. Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran Kegiatan Inti a. Siswa Membentuk kelompok belajar , perkelompok 6 orang. b. Siswa mengerjakan LKS TTS c. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok d. Siswa aktif bertanya pada guru Penutup a. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a atau mengucap hamdallah
Keterangan: 5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Sedang / cukup baik 2 = Kurang 1 = Sangat kurang
Depok, ……………..2013 Observer
3
4
5
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah
: ………………….
Mata Pelajaran : ……………………
Hari/Tanggal
: ………………….
Kelas
: …………………….
Siklus
: ………………….
Pertemuan
: ….............................
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengamatan anda! No 1.
2.
3.
Aspek yang dinilai
1
2
Pendahuluan a. Siswa menjawab absensi b. Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi c. Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran Kegiatan Inti a. Siswa Membentuk kelompok belajar , perkelompok 6 orang. b. Siswa mengerjakan LKS TTS c. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok d. Siswa aktif bertanya pada guru Penutup a. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a atau mengucap hamdallah
Keterangan: 5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Sedang / cukup baik 2 = Kurang 1 = Sangat kurang
Depok, ……………..2013 Observer
3
4
5
Lampiran 9
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR
No
Aspek Penilaian
1
Pendahuluan
Kriteria Penilian
Penilian
Guru mengkondisikan kesiapan pelaksanaan pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan/apersepsi
155
1. Guru tidak mengabsen kehadiran siswa. 2. Guru mengabsen kehadiran, namun ada siswa yang tidak terabsen. 3. Guru mengabsen kehadiran siswa, tetapi tidak memberi salam 4. Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran siswa dengan suara yang pelan. 5. Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran siswa. 1. Guru mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang baik. 2. Guru mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang baik dan suara yang lantang. 3. Guru mengajukan pertanyaan dengan , bahasa yang baik, pertanyaan yang tidak sulit, dan suara yang lantang. 4. Guru mengajukan pertanyaan dengan menarik, bahasa yang baik, pertanyaan yang tidak sulit, dan suara yang lantang. 5. Guru mengajukan pertanyaan dengan
156
menarik, bahasa yang baik, pertanyaan yang tidak sulit, dan suara yang lantang.
Guru menyampaikan 2 tujuan pembelajaran yang dicapai
Guru memberikan motivasi positif pada saat pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
1. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Guru menyampaikan 1 tujuan pembelajaran, namun kurang tepat. 3. Guru menyampaikan 1 tujuan pembelajaran dengan benar. 4. Guru menyampaikan 2 tujuan pembelajaran. 5. Guru menyampaikan 2 tujuan pembelajaran dengan tepat dan jelas. 1. Guru tidak memberikan motivasi positif pada saat pembelajaran. 2. Guru memberikan motivasi positif dengan games. 3. Guru memberikan motivasi positif dengan ice breaking dan games namun kurang menarik. 4. Guru memberikan motivasi positif dengan ice breaking dan games. 5. Guru memberikan motivasi positif dengan tugas yang menarik, ice breaking dan games. 1. Guru menjelaskan materi pelajaran yang sulit dipahami dengan suara yang pelan. 2. Guru menjelaskan materi pelajaran
157
Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
Guru menggunakan media pembelajaran sesuai materi
Guru membuat kelompok belajar siswa
dengan suara yang lantang. 3. Guru menjelaskan materi pelajaran yang mudah dipahami dengan suara yang kurang lantang. 4. Guru menjelaskan materi pelajaran yang mudah dipahami dengan suara yang lantang. 5. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa yang baik, yang mudah dipahami dengan suara yang lantang. 1. Guru menggunakan media pembelajaran namun tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. 2. Guru menggunakan media pembelajaran dengan jelas. 3. Guru menggunakan media pembelajaran dengan benar dan jelas. 4. Guru menggunakan media pembelajaran dengan tepat, benar dan jelas. 5. Guru menggunakan media pembelajaran dengan menarik, tepat, benar dan jelas. 1. Guru tidak membuat kelompok belajar siswa. 2. Guru membuat kelompok belajar siswa dengan tertib. 3. Guru membuat kelompok belajar siswa dengan teratur dan tertib. 4. Guru membuat kelompok belajar siswa
158
dengan teratur dan tertib, namun tidak sesuai dengan karaketristik siswa. 5. Guru membuat kelompok belajar siswa dengan teratur, tertib dan sesuai dengan karakteristik siswa.
Guru menjelaskan 5 prosedur pembuatan TTS
Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
1. Guru menjelaskan 1 langkah-langkah pembuatan TTS. 2. Guru menjelaskan 2 langkah-langkah pembuatan TTS. 3. Guru menjelaskan 3 langkah-langkah pembuatan TTS. 4. Guru menjelaskan 4 langkah-langkah pembuatan TTS. 5. Guru menjelaskan 5 langkah-langkah pembuatan TTS. 1. Guru tidak memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan tidak memberikan apersepsi. 2. Guru hanya memberikan apersepsi saja. 3. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya dengan waktu yang singkat dan memberikan apersepsi. 4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya
159
Guru bekerja sama dan bertanggung jawab pada proses pembelajaran dengan membimbing dan mengarahkan siswa.
Guru memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
dan memberikan apersepsi. 5. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan memberikan apersepsi yang menarik untuk siswa. 1. Guru tidak membimbing dan tidak mengarahkan siswa. 2. Guru hanya dapat mengarahkan siswa. 3. Guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa namun kurang tepat. 4. Guru dapat membimbing dan mengarah siswa dengan benar. 5. Guru dapat membimbing dan mengarah siswa dengan benar dan menyenangkan. 1. Guru tidak memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan dan tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. 2. Guru memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan namun tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. 3. Guru memberikan refleksi pada namun kurang sesuai dengan materi yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. 4. Guru memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan dan memberikan
160
3..
Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa atau mengucap hamdallah
kesempatan pada siswa untuk bertanya. 5. Guru memberikan refleksi pada materi yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya dengan sopan atau baik. 1. Guru menutup pembelajaran dengan tidak berdo’a 2. Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a namun kurang tertib 3. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa’a dengan tertib. 4. Guru menutup pembelajaran dengan hening dan tertib. 5. Guru menutup pembelajaran dengan khusyu, hening dan tertib.
Lampiran 10
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
No
Aspek Penilaian
1.
Pendahuluan
Kriteria Penilian
Penilian
Siswa menjawab absensi
Siswa menjawab pertanyaan/apersepsi
161
1. Siswa tidak menjawab absensi 2. Siswa menjawab absensi tidak sesuai dengan namanya dengan suara yang pelan. 3. Siswa menjawab absensi sesuai dengan namanya dengan suara yang pelan. 4. Siswa menjawab absensi sesuai namanya dengan suara yang keras. 5. Siswa menjawab absensi sesuai namanya dengan suara yang keras dan mengngkat jari. 1.Sedikit siswa yang menjawab pertanyaan. 2. Sebagian siswa yang menjawab pertanyaan dengan kurang tepat dan kurang benar. 3. Sebagian siswa menjawab pertanyaan dengan benar. 4. Semua siswa menjawab pertanyaan dengan tepat dan benar. 5. Semua Siswa menjawab pertanyaan
162
dengan baik, tepat dan benar
Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti Siswa Membentuk kelompok belajar , perkelompok 6 orang.
Siswa mengerjakan LKS TTS
1. Siswa tidak mendengarkan tujuan pembelajaran. 2. Siswa mendengarkan 1 tujuan pembelajaran yang kurang tepat. 3. Siswa mendengarkan 1 tujuan pembelajaran dengan benar. 4. Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran. 5. Siswa mendengarkan 2 tujuan pembelajaran dengan tepat dan benar. 1. Siswa Tidak membentuk kelompok belajar. 2. Siswa Membentuk kelompok belajar berjumlah 2 orang. 3. Siswa membentuk kelompok belajar berjumlah 4 orang. 4. Siswa membentuk kelompok belajara berjumlah 5 orang 5.. Siswa membentuk kelompok belajar berjumlah 6 orang. 1. Siswa tidak mengisi LKS TTS 2. Siswa hanya dapat mengisi LKS TTS yang menurun saja 3. Siswa dapat mengisi LKS TTS menurun dan mendatar tapi tidak tepat waktu. 4. Siswa dapat mengisi LKS TTS menurun
163
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
Siswa aktif bertanya pada guru
dan mendatar dengan tepat waktu. 5. Siswa dapat mengisi LKS TTS menurun dan mendatar dengan benar dan tepat waktu. 1. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dengan suara yang pelan. 2. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dengan suara yang lantang. 3. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dengan suara yang lantang tapi kalimatnya kurang tepat. 4. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dengan kalimat yang tepat dan suara yang lantang. 5. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dengan berani, kalimat yang tepat dan suara yang lantang. 1. Siswa kurang aktif bertanya karena masih malu-malu. 2. Siswa aktif bertanya dengan bahasa yang kurang baik dan masih malu-malu. 3. Siswa aktif bertanya dengan bahasa yang baik. 4. Siswa aktif bertanya dengan rasa ingin tahu dan bahasa yang baik. 5. Siswa aktif bertanya dengan berani, rasa ingin tahu dan bahasa yang baik.
164
3.
Penutup
Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a atau mengucap hamdallah
1. Siswa menutup pembelajaran dengan tidak berdo’a. 2. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a namun kurang tertib. 3. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a dengan tertib. 4. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a dengan hening dan tertib. 5. Siswa menutup pembelajaran dengan berdo’a khusyu, hening dan tertib.
Lampiran 11
BERITA WAWANCARA OBSERVASI AWAL DENGAN GURU
Hari/Tanggal
: Selasa, 09 Juli 2013
Tempat
: SDN Tugu 2 Depok
Nara Sumber
: Y. Ervintyna.S.Pd.SD
Peneliti
: Bagaimana respon siswa terhadap pelajaran IPA saat pembelajaran berlangsung?
Guru
: biasa-biasa saja responya, tidak terlalu terpacu kecuali ada beberapa anak yang respon belajaranya sangat bagus dan sebagian siswa juga ada yang respon belajarnya rendah.
Peneliti
: Hambatan apa yang ada ketika ibu ketika proses pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas 5?
Guru
: Banyak siswa yang tidak memperhatikan, buat gaduh dikelas, sehingga kurangnya pemahaman materi yang telah disampaikan.
Peneliti
: Solusi apa yang ibu berikan?
Guru
: Memberi Hukuman, dan Menegurnya.
Peneliti
: Metode atau Strategi apa yang biasa ibu gunakan ketika pembelajaran berlangsung?
Guru
: Biasanya saya menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, memberikan tugas, praktek klo ada alat-alatmya.
Peneliti
: Berapakah Standar Kriteria Ketunutasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran IPA kelas 5? 165
166
Guru
: 70
Peneliti
: berapa nilai rata-rata siswa pada nilai ulangan harian?
Guru
: Kurang lebih sekitar 60an Koma Sekian
Peneliti
: Bagaimana Hasil belajar IPA pada siswa di SDN tugu 2 ini ?
Guru
: Masih Tergolong Rendah
Lampiran 12
WAWANCARA SIKLUS I
Wawancara dilaksanakan pada : Hari / Tanggal
: 20 November 2013
Responden
: Siswa
Tempat
: SDN Tugu 2 Depok
Tujuan Wawancara
: Mengetahui Tingkat Keberhasilan dan Kekurangan pada
tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tumbuhan hijau dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle
1. Apakah Kamu senang mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle? 2. Pembelajaran manakah yang kamu suka, pembelajaran seperti biasanya atau dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle? 3. Bagian manakah yang kamu suka dan tidak suka dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA? 4. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA? 5. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA dapat meningkatkan Hasil Belajar?
167
168
Hasil Wawancara dengan Siswa pada Tindakan Siklus I
1. Apakah Kamu senang mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle? Jawaban Siswa: Iya senang karena lebih asyik , tidak membosankan bisa lebih aktif,dan lebih seru berdiskusi dengan kelompok. 2. Pembelajaran manakah yang kamu suka, pembelajaran seperti biasanya atau dengan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle? Jawaban Siswa: dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Croosword Puzzle 3. Bagian manakah yang kamu suka dan tidak suka dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA? Jawaban Siswa: sukanya ketika pengisian LKS TTS, main cepet-cepetan ngisi LKSnya, tidak sukanya pada awal pembagian kelompok ribet belum terbiasa. 4. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA? Jawaban Siswa : lebih cepet mengerti memahami materi, kadang suka ada yang g ngerti tapi seru. 5. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA dapat meningkatkan Hasil Belajar? Jawaban Siswa : Bisa
169
WAWANCARA SIKLUS II Hari/ Tanggal
: Rabu, 05 Desember 2013
Responden
: Siswa
Tempat
: SDN Tugu 2 Depok
Tujuan Wawancara
: Mengetahui Tingkat Keberhasilan dan Kekurangan pada
tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tumbuhan hijau dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle
1. Bagaimanakah perasaanmu setelah mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle? 2. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA? 3. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle perlu di terapkan pada pembelajaran IPA? Jawaban Siswa : Perlu, karena pembelajarannya lebih menyenangkan 4. Apakah maih ada kekurangan dan kelebihan dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif crossword Puzzle? 5. Apa saran kamu untuk strategi pembelajaran aktif crossword Puzzle pada pelajaran IPA?
170
Hasil Wawancara dengan Siswa pada Tindakan Siklus II
1. Bagaimanakah perasaanmu setelah mengikuti pelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle? Jawaban Siswa : Senang 2. Perkembangan Apa saja yang kamu peroleh setelah mengikuti strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle pada pelajaran IPA? Jawaban Siswa: Lebih cepet paham materi karena ada point-pointnya gitu 3. Apakah strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle perlu di terapkan pada pembelajaran IPA? Jawaban Siswa : Perlu, karena pembelajarannya lebih menyenangkan 4. Apakah maih ada kekurangan dan kelebihan dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif crossword Puzzle? Jawaban Siswa: Kurangnya g ada klo udah terbiasa, kelebihannya bisa saling berkerja sama dan lebih aktif 5. Apa saran kamu untuk strategi pembelajaran aktif crossword Puzzle pada pelajaran IPA? Jawaban Siswa : klo bisa sering-sering di gunain pembelajaran ini.
SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 30 Butir soal = 30 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode/Nama A B C D F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF
Benar 23 24 19 26 22 14 21 24 22 15 17 18 18 17 19 21 21 20 16 19 20 16 17 22 17 14 17 20 18 17
Salah 7 6 11 4 8 16 9 6 8 15 13 12 12 13 11 9 9 10 14 11 10 14 13 8 13 16 13 10 12 13
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 23 24 19 26 22 14 21 24 22 15 17 18 18 17 19 21 21 20 16 19 20 16 17 22 17 14 17 20 18 17
Skr Bobot 23 24 19 26 22 14 21 24 22 15 17 18 18 17 19 21 21 20 16 19 20 16 17 22 17 14 17 20 18 17
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 19.13 Simpang Baku= 3.04 KorelasiXY= 0.23 Reliabilitas Tes= 0.37 Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode/Nama Subyek A B C D F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF
Skor Ganjil 8 12 9 12 11 6 8 12 11 6 9 8 5 9 7 9 10 9 9 7 8 8 7 10 6 6 6 8 8 7
Skor Genap 15 12 10 14 11 8 13 12 11 9 8 10 13 8 12 12 11 11 7 12 12 8 10 12 11 8 11 12 10 10
Skor Total 23 24 19 26 22 14 21 24 22 15 17 18 18 17 19 21 21 20 16 19 20 16 17 22 17 14 17 20 18 17
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No Subyek 4 2 8 1 5 9 24 7 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek D B I A F J Y H
Skor 26 24 24 23 22 22 22 21
1 1 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No Subyek 4 2 8 1 5 9 24 7 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek D B I A F J Y H
Skor 26 24 24 23 22 22 22 21
8 8 1 1 1 1 4
9 9 1 1 1 3
10 10 1 1 1 1 1 1 1 7
11 11 1 1 1 1 1 1 1 7
12 12 1 1 1 1 1 1 1 1 8
13 13 1 1 1 3
14 14 1 1 1 1 1 1 6
Skor 26 24 24 23 22 22 22 21
15 15 1 1 1 1 1 1 6
16 16 1 1 1 1 4
17 17 1 1 1 1 1 1 1 1 8
18 18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 19 1 1 1 1 1 5
20 20 1 1 1 1 1 1 1 7
21 21 1 1 1 1 1 1 6
22
23
24
25
26
27
28
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No Subyek 4 2 8 1 5 9 24 7 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek D B I A F J Y H
2 2 1 1 1 1 1 1 1 7
3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5 5 1 1 1 1 1 1 6
6 6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 7 1 1 1 1 1 1 1 1 8
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No Subyek 4 2 8 1 5 9 24 7 Jml Jwb Benar
No Subyek 4 2 8 1 5 9 24 7 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek D B I A F J Y H
Kode/Nama Subyek D B I A F J Y H
Skor 26 24 24 23 22 22 22 21
22 1 1 1 1 1 1 1 1 8
23 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 7
25 1 1 1 1 1 1 1 7
26 1 1 1 1 4
27 1 1 1 1 1 1 1 1 8
28 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Skor 26 24 24 23 22 22 22 21
29 29 1 1 1 1 1 1 1 7
30 30 1 1 1 1 1 1 1 7
Skor 17 17 17 16 16 15 14 14
1 1 1 1
2 2 1 1 1 1 1 1 1 7
3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5 5 1 1 1 1 1 1 6
6 6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 7 1 1 1 1 1 1 6
8 8 -
9 9 1 -
10 10 1 -
11 11 -
12 12 1 1
13 13 1
14 14 1 -
Kelompok Asor Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No.Urut 1 2
No Subyek 25 27 30 19 22 10 6 26 Jml Jwb Benar
No Subyek 25 27
Kode/Nama Subyek Z AB AF T W K G AA
Kode/Nama Subyek Z AB
Skor 17 17
3 4 5 6 7 8
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
30 19 22 10 6 26 Jml Jwb Benar
No Subyek 25 27 30 19 22 10 6 26 Jml Jwb Benar
AF T W K G AA
Kode/Nama Subyek Z AB AF T W K G AA
17 16 16 15 14 14
1 1
1 2
1 1 3
1 1 2
1 1 1 1 6
1 2
1 1 3
Skor 17 17 17 16 16 15 14 14
15 15 1 1 2
16 16 1 1 1 1 4
17 17 1 1 1 1 1 1 6
18 18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 19 1 1
20 20 1 1 1 1 4
21 21 0
23 23 1 1 1 3
24 24 1 1 1 3
25 25 1 1
26 26 1 1 2
27 27 1 1 1 1 1 1 1 7
28 28 1 1 1 1 4
30 30 1 1 1 1 1 1 1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No Subyek 25 27 30 19 22 10 6 26 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Z AB AF T W K G AA
Skor 17 17 17 16 16 15 14 14
22 22 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8
No Subyek 25 27 30 19 22 10 6 26 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Z AB AF T W K G AA
Skor 17 17 17 16 16 15 14 14
29 29 1 1 1 1 1 1 1 7
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 30 Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kel. Atas 1 7 8 8 6 7 8 4 3 7 7 8 3 6 6 4 8 8 5 7 6 8 1 7 7 4 8 8 7 7
Kel. Bawah 1 7 8 8 6 7 6 1 2 3 2 6 2 3 2 4 6 8 1 4 0 5 3 3 1 2 7 4 7 7
Beda 0 0 0 0 0 0 2 3 1 4 5 2 1 3 4 0 2 0 4 3 6 3 -2 4 6 2 1 4 0 0
Indeks DP (%) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 25.00 37.50 12.50 50.00 62.50 25.00 12.50 37.50 50.00 0.00 25.00 0.00 50.00 37.50 75.00 37.50 -25.00 50.00 75.00 25.00 12.50 50.00 0.00 0.00
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 30 Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jml Betul 3 28 29 29 24 25 28 10 8 19 15 24 10 18 14 11 26 29 8 19 8 24 9 20 19 14 28 26 22 27
Tkt. Kesukaran(%) 10.00 93.33 96.67 96.67 80.00 83.33 93.33 33.33 26.67 63.33 50.00 80.00 33.33 60.00 46.67 36.67 86.67 96.67 26.67 63.33 26.67 80.00 30.00 66.67 63.33 46.67 93.33 86.67 73.33 90.00
Tafsiran Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Mudah Sangat Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Sedang Sukar Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 30 Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Korelasi 0.134 0.057 0.070 0.070 0.162 0.080 0.236 0.276 0.125 0.312 0.402 0.329 0.087 0.242 0.406 0.082 0.280 0.133 0.503 0.405 0.629 0.441 -0.175 0.410 0.590 0.339 0.101 0.412 -0.024 -0.097
Signifikansi Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15
P=0,05 0,576 0,482
P=0,01 0,708 0,606
df (N-2) 60 70
P=0,05 0,250 0,233
P=0,01 0,325 0,302
20 25 30 40 50
0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
80 90 100 125 >150
0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 30 Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk
a 1-28** 29** 0-2++ 25** 28** 0-10+ 680-19--3+ 14** 0-26** 0-219** 1-24** 9** 3++ 5+ 4+ 1+ 26** 2+ 0--
b 26--0-0-0-0-4--2--10** 4+ 19** 1-0-10** 18** 13--11** 3--1--13-0-10+ 119--20** 3++ 14** 0-2+ 4+ 2--
c 0-1+ 1--1--24** 1+ 0-28++ 0-15** 6--0-9--3+ 9+ 1+ 29** 8** 0-8** 5--0-4++ 3++ 11--1+ 0-2+ 1++
d 3** 1+ 0-29** 4-0-0-18--8** 5+ 6++ 24** 1-0-0-100-0-7++ 11--11+ 0-23++ 19** 1-28** 2+ 22** 27**
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 19.13 Simpang Baku= 3.04 KorelasiXY= 0.23 Reliabilitas Tes= 0.37 Butir Soal= 30 Jumlah Subyek= 30 Nama berkas: G:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
D.Pembeda(%) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 25.00 37.50 12.50 50.00 62.50 25.00 12.50 37.50 50.00 0.00 25.00 0.00 50.00 37.50 75.00 37.50 -25.00 50.00 75.00 25.00 12.50 50.00 0.00 0.00
T. Kesukaran Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Mudah Sangat Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Sedang Sukar Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah
Korelasi 0.134 0.057 0.070 0.070 0.162 0.080 0.236 0.276 0.125 0.312 0.402 0.329 0.087 0.242 0.406 0.082 0.280 0.133 0.503 0.405 0.629 0.441 -0.175 0.410 0.590 0.339 0.101 0.412 -0.024 -0.097
Sign. Korelasi Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan -
DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 30 Jumlah Butir Soal= 30 Jumlah Pilihan Jawaban= 4 Nama berkas: F:\PTK JDI\ANATES BLM JDI.ANA Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nomor Urut
Nomor Subyek
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> A B C D F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF
1 1 D B B B D B B B B B B B B D B B A B B B B B B B B D B B B B B
2 2 A A A A A D A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
3 3 A A A A A A A A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A A A A
4 4 D D D D D D D D D D D D C D D D D D D D D D D D D D D D D D D
5 5 C D C C C C C D C C C C C A D C C C C C C C D C C C A C C C C
6 6 A A A A A C A A A A A B A A B A B A A A A A B A A A A A A A A
7 7 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A B A A A A A
8 8 B B D D B B D B D D D D B D D B B D D D B B D D D C B D D D C
9 9 D B D C A C B A A D B C C A C D A D A A C A D D D D B A C C A
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci ->
10 10 B
11 11 C
12 12 D
13 13 B
14 14 B
15 15 A
16 16 B
17 17 A
18 18 C
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A B C D F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> A B C D F G H I J K L
B B D B D B B B B B B A B A B B A B A B B A B B B D D A B D
C C A C D D C C C A D C A C C D D C C C C B D C A C A A A A
D D D D D C D D D D C D D D C D D C D C D D D D D C D D D D
A A A A B A B B A A B B B D A B A A A A B A A A A A B A A B
B C B B B C B B C B C C B C B A B C C B B C B B B B A B B A
B A A A A B C A A B B A B A B A A A A C B B B A B A B C B B
B C D C B D B B C D C C B D B C D D C D C B D C B D B B D B
A A A A A A A A A A A A B A C A A A A A A A A A B B A A A A
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C B C C C C C C C
19 19 C D C C C C D B C C B B
20 20 A A A A A A A D A A D D
21 21 C C C D C B B C C C D D
22 22 A A A A A A C A A A C A
23 23 A B B B B A B B B B B A
24 24 B B B D B B C B A B B A
25 25 D D D D D D C D D C A D
26 26 B B B C B C C A C A C B
27 27 D D D D D D D D D D D D
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> A B C D F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
A D A B D B C C B B B B B D B D B B D
A A D A A A A D D D D A A A D A D D A
B D B D B A D B D D B D B D B B C C D
28 28 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A D A A A
29 29 D D D D D D D B D D D D A B D B B D C D D A D
30 30 D D D D D D D D D D D D D D D D D B D D D D D
A C A A A A A A A A A C A A A C A B A
B D A B A A B A B B A B B A B D B A B
B B B C B B B D B B C B B D C B B A B
D B D D D D D A D D D A D B C B D A A
C B C D B B B C B C C C B B A B B B A
D D D D D D D D C D D D D A D D D D D
23 24 25 26 27 28 29 30
23 24 25 26 27 28 29 30
X Y Z AA AB AC AD AF
A A D B A A A B
D D D D C D D D
D B C D D D D D
TENTANG PENULIS Nama lengkap penulis yaitu Edah Jubaedah.,lahir di Bogor . Pada tanggal 07 Mei 1991 dari pasangan bapak Madi dan ibu Saronih. Penulis berkebangsaan dan beragama islam, penulis merupakan anak ketiga dari 2 bersaudara. Kini penulis beralamat di kampung Sindang karsa RT03 RW 07 No.15 Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Kota Depok. Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu pada tahun 2003 penulis lulus dari MI.Nurul Falah. Kemudian melajutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) AlKarimiyah lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2009 lulus dari Madrasah Aliyah (MA) Al-Karimiyah Sawangan-Depok. Penulis pernah mengikuti kegiatan organisasi di sekolah diantaranya pernah menjadi anggota OSIS di Mts Al-Karimiyah sebagai seksi Pendidikan, dan pada saat MA. Al-Karimiyah pernah menjadi anggota IPPK (Ikatan Pondok Pesantren Al-Karimiyah) sebagai sekretaris IPPK. Dan pernah menjadi anggota BEM-J PGMI UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.