PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE DI SD KARTIKA 1-10 PADANG Afriyenita1, Erman Har1, Erwinsyah Satria2. Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:
[email protected]
1
The purpose of this study is to increase the activity and student learning outcomes in science teaching with active learning strategies true or false type of fifth grade students in elementary Kartika 1-10 Padang. Type of research is a class act. Based on the analysis of student activity sheets, and achievement test in science teaching data showed that the activity of the students answered the questions asked of teachers / students in the first cycle increased 42.85% to 78.56% pda second cycle, the activity of students expressing their opinions in the first cycle 44 , 60% increase to 83.92% in the second cycle, students listen to activities in the classical discussion in science teaching in the first cycle increased 49.99% to 89.28% in the second cycle, as well as the percentage of completeness science learning outcomes has increased from the first cycle increased by 60.71% to 89.28% in the second cycle. Based on the research results, the researchers concluded that: with the active learning strategy type true or false can improve learning outcomes IPA activity and of fifth grade students in elementary Kartika 1-10 Padang, and other researchers are advised to use traditional active learning strategies for type true or false as one activities and strategies to improve learning outcomes in other learning. Keywords: Activities, Results, True Or False PENDAHULUAN Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK)
merupakan
kunci
dalam bidang pendidikan. Oleh karenanya dibutuhkan manusia yang berkualitas dan
penting dalam abad 21. Hal ini disebabkan
mampu
oleh penguasaan IPTEK dapat membuat
tersebut
kehidupan yang dijalani menjadi lebih
melaksanakan pendidikan yang baik dan
mudah, terlebih lagi menghadapi zaman
sesuai dengan perkembangan IPTEK serta
era
dengan
perkembangan zaman agar membentuk
tantangan. Sehubungan dengan itu dapat
kepribadian yang bertanggung jawab dan
terlihat dari banyaknya teknologi yang
profesional.
globalisasi
yang
penuh
untuk dengan
menghadapi baik
tantangan
agar
dapat
dibutuhkan manusia untuk melaksanakan
Selain itu pendidikan merupakan
kegiatan dalam kehidupannya terutama
usaha sadar dan terencana mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran
dan memberikan kesempatan berfikir kritis
agar
aktif
dan objektif kepada peserta didik. Dalam
mengembangkan potensi dirinya seperti
proses pembelajaran IPA menekankan
yang
Undang-
pada pemberian pengalaman langsung
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
untuk mengembangkan kompetensi siswa
Sistem
agar dapat menumbuhkan kemampuan
peserta
didik
diorientasikan
Pendidikan
secara
dalam
Nasional
sebagai
berikut:
berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta
Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan kualitas bangsa indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, teguh, cerdas, kreatif, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani.
mengkomunikasikannya
sebagai
penting kecakapan hidup
aspek
agar siswa
mempelajari dan memahami alam semesta. Berdasarkan pengalaman mengajar di kelas V di SD Kartika 1-10 Padang diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih
Mengacu pada Kurikulum Tingkat
berpusat pada guru. Kondisi ini terlihat
Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006
pada aktivitas siswa dapat dikatakan hanya
yang disusun untuk perencanaan proses
mendengarkan
pendidikan yang meliputi silabus dan
mencatat hal-hal yang dianggap penting.
rencana pelaksanaan pembelajaran, ini
Dengan
dimaksudkan untuk memberikan pedoman
pengetahuan IPA hanya sebatas produk
kepada para kepala sekolah, guru, dan
dan sedikit proses. Salah satu penyebabnya
pembina
adalah padatnya materi yang harus dibahas
pendidikan
lainnya
dalam
kata
lain,
guru
memahami dan melaksanakan Standar
dan
Nasional Pendidikan, khususnya tentang
kurikulum yang berlaku.
diselesaikan
guru
dan
menyajikan
berdasarkan
Selain itu guru kurang memberikan
standar isi dan standar lulusan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
harus
penjelasan
respon kepada siswa yang aktif sehingga
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
proses pembelajaran kurang maksimal.
Alam (IPA) merupakan mata pelajaran
Selain itu juga menyebabkan aktivitas dan
yang wajib diberikan dan dipelajari di
hasil belajar yang diperoleh siswa belum
Sekolah Dasar (SD), mulai dari kelas I
memuaskan. Hal itu dapat dilihat dari hasil
sampai kelas VI. IPA juga merupakan
rata-rata ulangan harian I IPA Tahun
suatu mata pelajaran yang dapat melatih
Ajaran
2012/2013.
Rata-rata
ulangan
harian I siswa kelas V SD Kartika I-10
Padang
adalah
Ketuntasan
68,58
Minimal
dan
Kriteria
(KKM)
yang
ditetapkan oleh sekolah tersebut yakni 75.
aktif tipe true or false siswa kelas V di SD Kartika 1-10 Padang. Metode Penelitian
Dari hasil belajar yang diperoleh oleh
Jenis penelitian yang digunakan
siswa pada ulangan harian I belum optimal
peneliti adalah PTK (Penelitian Tindakan
dan belum mencapai standar KKM.
Kelas). Wardani (2008:1.4) menjelaskan
Berdasarkan hal tersebut di atas,
bahwa:
PTK
adalah
penelitian
yang
peneliti melakukan penelitian tindakan
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
kelas dalam pembelajaran IPA dengan
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
judul: “Peningkatan Aktivitas dan Hasil
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
Belajar Siswa Kelas V pada pembelajaran
seorang guru sehingga hasil belajar siswa
IPA dengan Strategi Pembelajaran Aktif
meningkat.
tipe True or False
di SD Kartika I-10
Padang”.
Kartika 1-10 Padang yang terletak di
Sejalan dengan hal-hal di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
2.
3.
4.
Peningkatan
Penelitian ini dilaksanakan di SD
aktivitas
daerak Kec. Padang Timur dekat Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Padang,
menjawab
dengan pertimbangan sekolah bersedia
pertanyaan dalam pembelajaran IPA
menerima inovasi pendidikan terutama
dengan strategi pembelajaran aktif tipe
dalam proses pembelajaran dan peneliti
true or false siswa kelas V di SD
sudah mengenal SD tersebut. Subjek
Kartika 1-10 Padang.
penelitian ini adalah siswa kelas V SD
Peningkatan aktivitas mengemukakan
Kartika 1-10 Padang yang mana jumlah
pendapat dalam pembelajaran IPA
siswa 28 orang, terdiri dari 15 orang
dengan dengan strategi pembelajaran
perempuan dan 13 orang laki-laki. Waktu
aktif tipe true or false siswa kelas V di
Penelitian dilaksanakan pada semester II
SD Kartika 1-10 Padang.
tahun ajaran 2012/2013, terhitung dari
Peningkatan aktivitas mendengarkan
waktu
diskusi dalam belajar IPA dengan
laporan hasil penelitian.
strategi pembelajaran aktif tipe true or
Penelitian
perencanaan
sampai
penulisan
dilaksanakan
dalam
false siswa kelas V di SD Kartika 1-10
beberapa siklus, masing-masing siklus
Padang.
terdiri
Peningkatkan hasil belajar kognitif
tindakan, observasi / pengamatan dan
IPA dengan strategi pembelajaran
refleksi.
atas
perencanaan,
pelaksanaan
1. Tahap Perencanaan Tindakan
a. Menyusun Rencana Pelaksanan
f. Berilah tanggapan balik tentang tiap-
Pembelajaran (RPP)
tiap kartu, dan catatlah cara di mana
b. Membuat Media Pembelajaran
kelas
c. Menyusun Lembar Observasi aktivitas
penugasan/penentuan.
siswa
bekerja
bersama
dalam
g. Tunjukkan bahwa ketrampilan tim yang
d. Menyusun lembar observasi aktivitas guru
positif yang ditunjukkan akan perlu bagi seluruh kelas ini karena pengajaran aktif
e. Menyusun tes hasil belajar siswa
akan mewarnai.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
h. Guru
a. Buatlah sebuah daftar pernyataan yang berkaitan
dengan
materi
pelajaran,
setengah darinya benar dan setengah yang lain salah. b. Tulislah
dan
siswa
bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran. 3. Tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan dilaksanakan sejalan dengan pelaksanaan tindakan. Data
masing-masing
pernyataan
yang dikumpulkan pada tahap ini adalah
dalam suatu kartu indeks yang terpisah.
perilaku yang dimunculkan siswa pada
Pastikan ada banyak kartu sebanyak
setiap pembelajaran. Dalam melakukan
peserta didik yang ada di kelas. (jika
observasi dan evaluasi, peneliti dibantu
ada satu nomor ganjil dari peserta didik
dua orang observer.
yang ganjil, bualah satu kartu untuk
4. Refleksi
guru).
Merupakan
kegiatan
untuk
c. Bagikan satu kartu kepada masing-
mengemukakan kembali apa yang sudah
masing peserta didik. Beritahu seluruh
dilakukan. Dalam tahap ini guru berusaha
kelas
adalah
untuk menemukan hal-hal yang sudah
menetapkan kartu-kartu mana yang
dirasakan memuaskan hati karena sesuai
benar dan mana yang salah.
dengan rancangan dan mencatat apa saja
bahwa
d. Jelaskan
misi
bahwa
mereka
mereka
bebas
yang harus diperbaiki. Refleksi dilakukan
menggunakan metode yang mereka
setiap akhir siklus.
inginkan untuk mencapai tugas tersebut.
Adapun indikator keberhasilan pada
e. Ketika mata pelajaran selesai, suruhlah masing-masing
kartu
dibaca
dan
penelitian ini adalah : 1. Kegiatan-kegiatan lisan yaitu:
dapatkan opini kelas mengenai apakah
a) Siswa menjawab pertanyaan mencapai
pernyataan itu benar atau salah. Berilah
minimal 70% dari jumlah siswa yang
porangan atau pendapat minoritas.
melakukan aktivitas.
b) Siswa mengemukakan pendapat
terjadi selama pembelajaran berlangsung
mencapai minimal 70% jumlah siswa
sebagai berikut:
yang melakukan aktivitas. 2. Kegiatan-kegiatan mendengarkan yaitu: a) Siswa mendengarkan diskusi secara
P=
jumlah siswa yang melakukan indikator jumlah siswa seluruhnya
× 100%
Keterangan:
klasikal mencapai minimal 70% jumlah
P = Persentase siswa yang aktif dalam
siswa yang melakukan aktivitas.
indikator.
3. Kegiatan
guru
pelaksanaan
dalam
pembelajaran
proses
Penilaian aktivitas siswa menurut Dimyati
yang
dan Mudjono (2009:125) menggunakan
diperoleh adalah ≥ 70%.
pedoman sebagai berikut:
4. Kegiatan-kegiatan menulis yaitu tes
1% - 25% = Sedikit Sekali
hasil belajar di akhir setiap siklus
26% - 50% = Sedikit
mencapai KKM ≥ 75. Ketuntasan
51% - 70% = Banyak
belajar secara klasikal yang harus
76% - 100% = Banyak Sekali
dicapai dalam pembelajaran IPA harus
Rata-rata persentase aktivitas siswa
lebih dari ketuntasan belajar yang
dari satu siklus yang terdiri dari dua
ditetapkan yaitu 70% dari siswa yang
pertemuan diboringkan dengan rata-rata
mengikuti tes.
persentase pada siklus berikutnya. 2. Data Pelaksanaan guru
Teknik Analis Data
Analisis
Hasil analisis dalam peningkatan aktivitas belajar IPA siswa kelas V melalui strategi true or false SD Kartika 1-10 Padang dapat dikatakan berhasil, apabila pembelajaran berlangsung
siswa mengemukakan pendapat, member saran, menjawab pernyataan. Sedangkan model analisis data kuantitatif terhadap aktivitas
siswa
pengelolaan
pembelajaran oleh guru adalah data hasil
1. Aktivitas siswa
pada waktu
data
dengan
menggunakan
persentase yang didapat melalui lembar observasi aktivitas siswa, untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas yang
observasi
pelaksanaan
digunakan untuk
melihat
perkembangan
guru
pembelajaran
yang
pembelajaran
guru
yang
proses dan
dalam terjadi
berlangsung.
mengelola selama Untuk
mendapatkan persentase pelaksanaan guru dalam mengelola pembelajaran, skor dari semua aspek dalam proses pembelajaran dihitung
dengan
rumus:
persentase
aktivitas
guru
dalam
mengelola
pembelajaran dengan total skor maksimal 15.
Penentuan skor =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑆
×100%
TB = ×100% 𝑛
Pelaksanaan guru mengelola proses pembelajaran dikatakan baik jika guru melakukan aspek yang diamati pada proses
Keterangan:
pembelajaran diperoleh persentase sama
TB = Tuntas belajar
atau lebih besar 70%. Setelah didapat
S = Jumlah siswa yang memperoleh nilai
persentase
pelaksanaan
guru
dalam
≥ 75.
mengelola
pembelajaran
pada
setiap
n
= Jumlah siswa
pertemuan, persentase tersebut dihitung
Nilai rata-rata hasil belajar siswa
rata-ratanya persiklus sehingga penilaian
dapat dihitung dengan rumus oleh Sudjana
kegiatan guru dalam mengelola kelas
(2005:67):
dilihat dari rata-rata persentase persiklus X=
jika mencapai 70%, maka aktivitas guru
𝑥 𝑛
mengelola pembelajaran dianggap baik. Keterangan:
3. Data Rata-rata Tes Hasil Belajar Selanjutnya pembelajaran
pada
pada
akhir
X
𝑥 = Jumlah nilai seluruh siswa
kegiatan-kegiatan
menulis yaitu mengerjakan ulangan harian
n
yaitu 70 dan ketuntasan belajar yang harus dicapai dalam pembelajaran IPA harus lebih
dari
ketuntasan
belajar
yang
ditetapkan yaitu 70%. Untuk menentukan persentase hasil belajar siswa secara klasikal dapat digunakan rumus menurut Desfitri, dkk (2008:43):
= Jumlah siswa Hasil analisis dalam meningkatkan
mendapatkan nilai rata-rata melebihi KKM yang telah ditetapkan sekolah tersebut
= Nilai rata-rata
hasil belajar dalam pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila setelah diadakan tes
pada
akhir
mendapatkan
nilai
pembelajaran, rata-rata
siswa
melebihi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75. Hal ini berarti melalui strategi true or false dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa kelas V di SD Kartika 1-10 Padang.
Hasil Penelitian dan Pembahasan 1.
Hasil Siklus I a. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tabel 1 : Jumlah dan Persentase Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe True or False Siswa Kelas V SD Kartika 110 Padang Pada Siklus I Skor Pertemuan Indikator
I Jumlah 10 12 12
Rata-rata Persentase
II % 35,71 42,85 42,85
Jumlah 14 13 16
% 50,00 46,62 57,14
A B C Keterangan: A. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru/siswa B. Siswa mengemukakan pendapat C. Siswa mendengarkan diskusi secara klasikal dalam pembelajaran IPA
42,85% 44,73% 49,99%
b. Hasil Observasi Pelaksanaan Guru Dalam Proses Pembelajaran IPA Tabel 2 : Persentase Pelaksanaan Guru Dalam Proses Pembelajaran IPA dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe True or False pada Siklus I Pertemuan I II
Jumlah Skor 9 11 Rata-rata
Persentase 60,00% 73,33% 66,67%
c. Hasil Belajar Pada Siklus I Tabel 3 : Ketuntasan dan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Tes Akhir Siklus pada Siklus I Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas tes Jumlah siswa yang tidak tuntas tes Persentase ketuntasan tes Rata-rata nilai tes
Jumlah 28 17 11 60,71% 64,43
2.
Hasil Siklus II a. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tabel 4 : Jumlah dan Persentase Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe True or False Siswa Kelas V SD Kartika 110 Padang Pada Siklus II Skor Pertemuan Indikator
I Jumlah 20 21 24
II % 71,42% 78,57% 85,71%
Jumlah 24 25 26
% 85,71% 89,28% 92,85%
Rata-rata Persentase
A B C Keterangan: A. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru/siswa B. Siswa mengemukakan pendapat C. Siswa mendengarkan diskusi secara klasikal dalam pembelajaran IPA
78,56% 83,92% 89,28%
b. Hasil Observasi Pelaksanaan Guru Dalam Proses Pembelajaran IPA Tabel 5 : Persentase Pelaksanaan Guru Dalam Proses Pembelajaran IPA dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe True or False pada Siklus II Pertemuan I II
Jumlah Skor 12 13
Persentase 80,00% 86,67% 83,33%
Rata-rata
c. Hasil Belajar Pada Siklus II Tabel 3 : Ketuntasan dan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Tes Akhir Siklus pada Siklus II Uraian Jumlah Jumlah siswa yang mengikuti tes 28 Jumlah siswa yang tuntas tes 25 Jumlah siswa yang tidak tuntas tes 3 Persentase ketuntasan tes 89,28% Rata-rata nilai tes 79,50 3. Pembahasan pembelajaran aktif tipe true or false
a. Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan siswa
dapat
pembelajaran
lembar
disimpulkan IPA
melalui
aktivitas bahwa strategi
yang dilaksanakan dapat meningkatkan aktivitas
siswa
dalam
pelaksanaan pembelajaran IPA.
proses
a) Aktivitas
siswa
menjawab
pertanyaan yang diajukan guru/siswa
4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan
pada siklus I 42,85% meningkat menjadi 78,56% pda siklus II. b) Aktivitas
siswa
Berdasarkan
analisis
hasil
penelitian yang diperoleh, maka dapat
mengemukakan
diambil
kesimpulan
bahwa
pendapat pada siklus I 44,60%
pembelajaran IPA yang telah terlaksana
meningkat menjadi 83,92% pada
dengan
siklus II.
pembelajaran aktif tipe true or false
c) Aktivitas diskusi
siswa secara
mendengarkan klasikal
dalam
dengan
strategi
dapat meningkatkan: 1.
pembelajaran IPA pada siklus I 49,99% meningkat menjadi 89,28%
baik
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA sebagai berikut:
a) Aktivitas
pada siklus II.
siswa
pertanyaan
menjawab
yang
diajukan
guru/siswa pada siklus I sebesar
b. Hasil Belajar Siswa Dari hasil tes tiap siklus dapat
42,85% meningkat menjadi 78,56%
dilihat hasil belajar IPA terlihat bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas belajar
pada siklus II. b) Aktivitas
siswa
mengemukakan
60,71% dan siswa yang belum tuntas
pendapat pada siklus I sebesar
belajar 39,29%, dengan nilai rata-rata
44,60% meningkat menjadi 83,92%
secara klasikal 63,94. Sedangkan pada
pada siklus II.
siklus II, siswa yang tuntas belajar
c) Aktivitas
siswa
88,28% dan siswa yang belum tuntas
diskusi
belajar hanya 10,72%, dengan nilai rata-
pembelajaran IPA pada siklus I
rata secara klasikal 80,91. Dengan
sebesar
demikian dapat disimpulkan bahwa
menjadi 89,28% pada siklus II.
persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus
ke
meningkat
Hasil belajar IPA siswa kelas V
peningkatan sebesar 28,57%, sedangkan
Kartika 1-10 Padang mengalami
untuk nilai rata-rata hasil belajar secara
peningkatan
klasikal juga mengalami peningkatan
siklus menjadi 89,28% pada siklus
dan sudah mencapai storar nilai KKM
II.
klasikal.
II
dalam
dengan strategi true or false di SD
indikator
siklus
49,99%
klasikal
mengalami
serta
I
2.
secara
mendengarkan
keberhasilan
secara
dari
60,71%
pada
b. Saran Sehubungan
dengan
hasil
penelitian yang diperoleh, maka peneliti
memberikan saran dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan
strategi
pembelajaran aktif tipe true or false. 1.
Bagi
guru,
untuk
dapat
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe true or false sebagai salah satu strategi
dalam pelaksanaan
pembelajaran IPA. 2.
Guru
sebaiknya
meningkatkan motivasi
dan
kepada
mampu memberikan
siswa
untuk
Arlianti, Nofyta. 2008. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe True or False Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SLTPN 26 Padang”. Skripsi. Padang. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta. BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
dalam pembelajaran IPA maupun
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
pembelajaran
sehingga
alinnya,
meningkatkan
hasil
belajar siswa. Bagi
siswa,
aktivitas
sehingga
agar
dalam
khususnya
pembelajaran,
pembelajaran akan
IPA,
meningkatkan
terhadap
materi
pembelajaran
yang
sedang
serta
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.
melakukan
pemahaman
dipelajari
membiasakan
belajar dalam kelompok. 4.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
melakukan aktivitas, baik aktivitas
dalam
3.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bagi peneliti yang lainnya, sebagai bahan rujukan untuk menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe true
Desfitri, Rita, Wince Hendri, Zulfa Amrina. 2008. “Peningkatan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII2 MTSN Model Padang Melalui Pendekatan Kontekstual”. Laporan Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah (PIPS). Padang: FKIP Universitas Bung Hatta. Dimyati, Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke-6. Jakarta: Rineka Cipta.
or false dalam pembelajaran IPA sehingga meningkatkan aktivitas dan
hasil
belajar
IPA
meningkat dari sebelumnya.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
siswa Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana. Jakarta : Raja Grafindo. Perseda. Rohani, Ahmad. 2010. Pengolahan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Grup. Silberman, Melvin. 2009. Active Learning. Bandung: Nusamedia dan Nuansa. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algasindo. Suprijono, Agus.2009. Contextual Learning Teori Dan Aplikasi.Surabaya Suryanti, Irma 2009.Peningkatan Pembelajaran IPA melalui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) di kelas IV SD
Kapalo Koto Kecamatan Pauh Kota Padang. Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Padang. Syam, Miraswati. 2010. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Grafis Kartu”. Skripsi. tidak diterbitkan. Padang: FIP-UNP. Wardani, Wihardit, Kuswaya, Nasoetion, Noehi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Zaini, Hisyam, Bermawy Muntehe, dan Sekar Ayu Aryani. 2005. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSB.