Perubahan Kebijakan Peminjaman Koleksi dan Dampaknya terhadap Kinerja Perpustakaan: Kasus Perpustakaan IPB Oleh: Abdul Rahman Saleh13 Subagyo14
K
Abstrak :
inerja perpustakaan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh perpustd takaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberd rikan kepadanya. Kinierja ini pada akhirnya membentuk suatu citra bagi perpustakaan. Kinerja dipend ngaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh pimpinan perpustakaan. Kebijakan yang baik tentu akan menghd hasilkan kinerja yang baik pula. Kajian ini mempelajari pengaruh kebijakan peminjaman terhadap kinerja perpustakaan di Perpustakaan IPB. Perubahan kebijakan “short loan collection” dengan lama pinjam dari satu malam menjadi tiga hari telah dilakukan oleh Perpustakaan IPB pada bulan Maret tahun 2009. Dampak perubahan kebijakan ini diduga berpengaruh terhadap kinerja peminjaman. Dalam kajian ini kinerja peminjd jaman dihitung menggunakan ukuran indikator kinerja menurut ISO 11620 yaitu sirkulasi perkapita dan turnover rate. Karena perubahan pola peminjaman ini berhubungan dengan pola pengembalian dan pola perpanjangan pinjaman,maka perubahan kebijakan ini diduga juga berdampak kepada kinerja kunjungan, dalam hal ini kunjungan perkapita. Kata kunci: kinerja perpustakaan, indikator kinerja, citra perpustakaan, pengunjung, peminjam, buku dipinjam
Pendahuluan Perpustakaan akhir-akhir ini mendapatkan perhatian yang luar biasa, khususnya perhatian dari wakil rakyat. Pada bulan Januari 2011 yang lalu anggota DPR, pada kesempatan RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Perpustakaan Nasional, mempertanyakan peran Perpustakaan Nasional dan jajarannya terhadap pengembd bangan minat baca, dimana dikatakan bahwa minat baca rakyat Indonesia berada pada urutan ke 57 dari 65 negaraa. Bahkan Komisi X DPR RI telah membentuk PANJA (Panitia Kerja) Perpustakaan untuk membahd has masalah-masalah pengembangan minat baca bangsa Indonesia. Perhatian DPR ini sesungguhnya dimuld lai sejak penyusunan RUU yang kemudian menjadi Undang-undang Perpustakaan nomor 43 tahun 2007. Perhatian ini tentu saja membawa konsekuensi kepada kinerja perpustakaan, bukan hanya Perpustakaan Nasional, namun juga perpustakaan jenis lainnya termasuk perpustakaan perguruan tinggi. Kinerja perpustd Pustakawan Utama pada Perpustakaan IPB
13
Kepala Seksi Sirkulasi Perpustakaan IPB
14
41 perpusnas-rev5.indd 41
8/9/2011 10:33:14 AM
takaan yang selama ini nyaris tak terdengar kemudd dian menjadi sorotan publik, khususnya wakil rakyat dan tentu saja stake holder lainnya. Pengertian kinerja atau prestasi kerja yang disd sarikan dari Wikipedia adalah hasil kerja secara kuald litas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegd gawai (atau suatu lembaga) dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberd rikan kepadanyab. Kinerja suatu perpustakaan biasand nya diukur berdasarkan indikator kinerja dimana ISO 11620 menyebutkan ada 29 komponen yang biasa diukur (Purnomowati, 2008; FPPTI, 2002). Kind nerja perpustakaan ini pada akhirnya membentuk sebuah citra bagi perpustakaan. Citra suatu perpustd takaan merupakan suatu pandangan yang diberikan masyarakat tentang sebuah institusi perpustakaan. Adapun pencitraan perpustakaan dapat ditandai dengan 3 (tiga) pilar utama yaitu: (1) citra kelembagd gaan (building image); (2) citra pustakawan (librarian image); dan (3) citra pemanfataan teknologi informd masi dan komunikasi atau information and communt nication technology (ICT based image). Citra kelembd bagaan meliputi status lembaga, koleksi, bangunan, fasilitas, penyelenggaraan, pelayanan. Citra pustakawd wan meliputi personal yang menyelenggarakan perpd pustakaan seperti keterampilan pustakawan, keluwd wesan atau keramahan pustakawan, kualitas atau pendidikan pustakawan. Citra pemanfaatan ICT berkd kaitan dengan pemanfaatan ICT dalam operasionald lisasi perpustakaan dimana pada masa sekarang ini ICT digunakan secara intensif di perpustakaan. Pend nyelenggara perpustakaan tentu berusaha mengid ikuti trend teknologi yang berkembang begitu pesd sat agar perpustakaan tidak mengalami ketinggalan (BPAD, 2008 dan Pujiono, 2008). Maksud utama dari pencitraan dimaknai sebagai aksi operasional oleh perpustakaan dalam logika proses manajemen. Sebagai indikator pencitraan dapd pat diukur dari berbagai aktivitas yang telah didefinisd sikan, di mana sesuatu harus dihitung sehingga secard ra obyektif dapat ditemukan atau tidak. Pengumpulad an data dibutuhkan untuk menentukan besaran indikd kator. Berkaitan standarisasi bahwa perpustakaan dapat memulai dengan statistik dan dihitung sebelum berkembang masuk ke penilaian (Renard, 2007).
Kemajuan besar sistem otomasi perpustakaan terutama sirkulasi dapat memudahkan dalam pend ngumpulan data. Aktivitas sirkulasi menunjukkan suatu kejadian pemustaka membawa keluar buku untuk dimanfaatkan di luar perpustakaan. Sirkulasi buku dapat dipergunakan sebagai salah satu indikatd tor efektivitas layanan perpustakaan. Apabila pemd manfaatan sirkulasi buku relatif tinggi mengindikasd sikan bahwa koleksi yang dimilik relatif “bagus”, karena sirkulasi merupakan fakta kebutuhan pemustd taka dalam memenuhi kebutuhan bacaannya. Hasil analisis sirkulasi oleh Subagyo (2009) bahwa: (1) Rata-rata pengunjung statis sebanyak 84,05 persen, dengan frekuensi berkunjung sekitar 13 kali selama satu tahun, (2) Sirkulasi buku terdiri atas peminjam dan buku dipinjam dengan rincian: (a) Peminjam statis sebanyak 43,65 persen dengan frekuensi pinjd jam buku delapan kali, (b) Total buku dipinjam mahd hasiswa sekitar 28 persen dengan frekuensi fisik buku dipinjam tertinggi sebanyak 112 kali (pinjaman semalam) dan sebanyak 50 kali (pinjaman seminggd gu), (c) Hampir setengah jumlah pengunjung statis (52,68%) meminjam buku, namun sebagai pengunjd jung dinamis bahwa setiap mahasiswa tidak selalu meminjam buku dan hanya sekitar 33,23 persen pinjam buku. Pada tahun 2009 pelayanan perpustakaan telah membuat suatu kebijakan peminjaman buku. Kebijd jakan tersebut berupa perubahan jenis pinjaman semalam menjadi tiga hari. Hal ini disebabkan oleh permintaan mahasiswa, meskipun representasinya masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Namun kebijakan telah diputuskan untuk operasional sirkuld lasi, dengan harapan atau tujuan terjadi peningkatad an jumlah peminjaman meskipun dampaknya belum bisa diketahui pada waktu mendatang.
Ruang Lingkup Kajian Kajian ini dilakukan terhadap Perpustakaan Pusat IPB dimana telah terjadi perubahan kebijakan masa pinjaman buku “short loan collection” dari semalam menjadi tiga hari. Kebijakan tersebut telah ditetapkd kan pada bulan Februari 2009 dan berlaku mulai bulan Maret 2009, sehingga perhitungan selama satu tahun atau 12 bulan dimulai bulan Maret. Data tahun 2008 merupakan tahun sebelum kebijakan
42 perpusnas-rev5.indd 42
8/9/2011 10:33:16 AM
yang dimulai bulan Maret 2008 sampai Februari 2009, data tahun 2009 dimulai bulan Maret 2009 sampai Februari 2010 serta data tahun 2010 dimulai bulan Maret 2010 sampai Februari 2011.
Tujuan Kajian • Mengetahui dampak perubahan kebijakan pemd minjaman buku terhadap kinerja perpustakaan, khususnya sirkulasi perkapita, kunjungan per kapita, dan turn over. • Mengetahui efektivitas kebijakan perubahan peminjaman buku di Perpustakaan IPB. • Mengetahui perubahan pola mahasiswa dalam meminjam buku di perpustakaan akibat perud ubahan kebijakan jangka waktu peminjaman.
Manfaat Kajian Sebagai bahan evaluasi kebijakan dalam upaya mend ningkatkan kinerja perpustakaan melalui kelompok atau jenis masa pinjaman buku dari semalam menjd jadi tiga hari.
Metode Kajian Kajian ini menggunakan studi kasus sirkulasi buku di Perpustakaan Pusat IPB dengan metode kajian anald lisis kerja dan aktivitas (job and activity analysis) yang merupakan kelompok metode deskriptif (Nazd zir, 1999). Data diambil dari komputer server Perpd pustakaan IPB yang dikelola oleh Bidang Teknologi Informasi, Pembinaan Mutu dan Kerjasama Perpustd takaan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan perangkat lunak CDS/ISIS (Computerized Documentt tation Services / Integrated Set of Information Systt tem). Terhadap data tersebut kemudian dilakukan verifikasi isiian ruas. Dengan demikian data menjadi valid dan reliabel untuk diproses lebih lanjut, terutamd ma pemisahan data sebelum terjadi perubahan kebd bijakan pinjaman buku semalam menjadi tiga hari. Selain dideskripsikan dalam bentuk tabel, data tersd sebut diolah untuk mendapatkan angka sirkulasi perkapita, pengunjung perkapita dan turnover rate.
Analisis Data Langkah awal penyusunan data menggunakan perd rangkat lunak CDS/ISIS (Winisis versi 1.5) untuk pemd
misahan data sebelum dan sesudah terjadi perubahad an kebijakan. Data tahun 2008 merupakan data yang belum terjadi perubahan kebijakan, sedangkan tahun 2009 dan 2010 adalah data setelah terjadi perubahan kebijakan masa pinjam buku. Pencetakan data menjadi berkas ASCII (American Standard Code International Interchange) sebagai sarana konversi data dengan script tampilan tertentu sesuai kebutd tuhan penghitungan. Berkas cetak tersebut kemudiad an diolah dengan menggunakan program Microsoft office excel 2007 dan SPSS (Statistical Procedure for Social Science) versi 14. Sirkulasi perkapita diperoleh dengan membagi jumlah transaksi peminjaman seld lama satu tahun dibagi dengan total populasi, sedd dangkan turnover diperoleh dari total transaksi pemd minjaman selama satu tahun dibagi dengan total koleksi yang dipinjamkan. Sementara kunjungan perkd kapita diperoleh dari total kunjungan pemustaka dalam setahun dibagi dengan total populasi (Sri Purnomowati, 2008).
Hasil Dan Pembahasan A. Buku dipinjam Jumlah data hasil stock opname koleksi yang masih bisa dipinjam pada Oktober tahun 2010 bahwa ketersd sediaan koleksi yang boleh dipinjam tahun 2008 sebd banyak 38.027 judul atau 58.325 eks., tahun 2009 sebanyak 39.023 judul atau 60.709 eks., dan tahun 2010 sebanyak 40.231 judul atau 64.154 eks. Hasil hitd tungan tersebut menurut waktu tanggal pemasukkan data yang dilakukan oleh staf perpustakaan. Penghitungan jumlah buku dipinjam oleh pemd mustaka telah dikelompokkan menurut fakultas dan jenis masa pinjam. Jenis 1 merupakan jangka waktu pinjam semalam pada tahun 2008, dan jangka waktd tu tiga hari pada tahun 2009 dan tahun 2010. Jenis 2 merupakan jangka waktu pinjam satu minggu pada semua tahun. Adapun hasil penghitungan buku dipd pinjam tersebut dapat disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, total buku dipinjam oleh pemustaka bervariasi yaitu cenderung turun baik jumlah judul (kualitas) maupun eksemplar (kuantitd tas) dari tahun 2008 yaitu 30.408 judul atau 138.617 eksemplar menuju tahun 2009 yaitu 21.544 judul
43 perpusnas-rev5.indd 43
8/9/2011 10:33:18 AM
atau 120.340 eksemplar. Kemudian jumlah buku dipd pinjam tersebut bertambah pada tahun 2010 yaitu 28.429 judul atau 123.624 eksemplar. Mahasiswa pascasarjana memiliki buku pinjaman paling banyak secara kualitas pada tahun 2008 dan tahun 2009, namun mahasiswa faperta memiliki buku pinjaman
paling banyak secara kuantitas. Meskipun demikian mahasiswa fateta juga memiliki jumlah buku dipinjd jam secara kuantitas pada jenis pinjaman 1 pada tahun 2008. Mahasiswa pascasarjana mendominasi buku pinjaman baik secara kualitas maupun kuantitd tas pada tahun 2010.
Tabel 1. Jumlah Buku Dipinjam oleh Pemustaka Tahun 2008-2010 Tahun 2008 Kelompok *)
Jenis 1 judul
FAPERTA
Jenis 2
eks
judul
Tahun 2009 Gabung 1 & 2
eks
judul
eks
Jenis 1 judul
Jenis 2
eks
judul
Tahun 2010 Gabung 1 & 2
Eks
eks
2.626 19.195
judul
Jenis 2
Eks
judul
Gabung 1 & 2
eks
2.535 13.675
judul
eks
1.577
7.236
2.954 17.078
4.063 24.314
902
4.912
1.278
4.718
FKH
629
2.137
1.090
4.296
1.594
6.433
350
1.335
688
3.082
980
4.417
481
1.245
936
2.919
1.317
4.164
FPIK
1.099
4.486
1.810
7.374
2.641 11.860
669
3.434
1.191
6.407
1.696
9.841
785
2.517
1.505
5.682
2.091
8.199
2.282 12.073
8.691
FAPET
1.992 14.283
judul
Jenis 1
3.432 18.393
956
4.037
1.579
8.036
502
2.929
1.018
6.331
1.421
9.260
672
2.466
1.313
6.225
1.830
DIPLOMA
57
72
173
265
219
337
31
93
144
371
171
464
101
118
265
381
357
499
FAHUTAN
902
2.689
1.643
5.468
2.234
8.157
611
2.413
1.319
5.983
1.775
8.396
822
2.349
1.724
6.660
2.329
9.009
FATETA
1.579
8.145
2.817 14.203
3.897 22.348
967
4.781
1.935
9.518
2.658 14.299
1.198
4.592
2.139
9.453
3.018 14.045
FMIPA
1.253
4.279
2.460 10.542
3.340
14.821
909
4.049
2.046
11.738
2.706 15.787
1.135
3.471
2.584
11.176
3.379 14.647
FEM
755
2.823
1.685
7.128
2.157
9.951
598
3.018
1.424
9.879
1.804 12.897
863
3.292
1.945
10.791
2.523 14.083
FEMA
696
2.267
1.557
6.033
2.031
8.300
576
2.603
1.349
6.997
1.756
9.600
940
3.370
1.899
8.076
2.536 11.446
3.541 11.706
5.110 17.589
2.505 10.230
3.565 14.547
3.608 13.062
5.230 19.109
PASCA
2.097
5.883
1.365
4.317
2.196
6.047
PEGAWAI
50
64
325
1.424
362
1.488
8
35
136
927
143
962
26
34
183
676
208
DOSEN
50
87
104
254
152
341
20
30
42
101
61
131
23
37
56
77
79
114
TPB
98
168
242
437
326
605
45
135
140
409
182
544
30
44
71
111
100
155
TOTAL
11.798 44.373 21.980 94.244 30.408 138.617
710
7.553 34.084 15.929 86.256 21.544 120.340 10.550 34.300 20.763 88.964 28.429 123.264
*) Kelompok : FAPERTA : Fakultas Pertanian; FKH : Fakultas Kedokteran Hewan; FPIK : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautad an; Fapet : Fakultas Peternakan; DIPLOMA : Program Diploma; FEMA : Fakultas Ekologi Manusia; PASCA : Program Pascasarjana; PEGAWAI : Staf Administrasi; DOSEN : Staf Pengajar; TPB : Tingkat Persiapan Bersama (Mahasiswa Baru Strata Satu)
Apabila data Tabel 1 tersebut dicemati, maka tersirat data jumlah judul buku tidak tepat hasilnya pada kolom gabung 1 dan 2 atau terjadi selisih jumld lah data. Hal ini dapat dijelaskan bahwa beberapa judul buku terdiri atas lebih dari satu eksemplar, sehingga perpustakaan biasanya memperlakukan buku eksemplar pertama sebagai buku dalam masa pinjam jenis 1 (pinjaman satu malam yang kemudian menjadi tiga hari) dan eksemplar lainnya sebagai jenis pinjam 2 (pinjaman satu minggu). Meskipun buku terdiri atas satu eksemplar, dan buku tersebut jarang dipinjam oleh pemustaka selanjutnya layanan perpustakaan menetapkan buku yang bersangkutan dalam kelompok pinjam jenis 2. Mahasiswa kelompd pok pascarjana paling banyak memanfaatkan buku dengan jenis pinjaman 1 dan 2 yaitu 528 judul (2008), 305 judul (2009), dan 574 judul (2010).
Tabel 2. Perbedaan Jumlah Buku Dipinjam Kelompok Pemustaka
Kelompok
FAPERTA FKH FPIK FAPET DIPLOMA FAHUTAN FATETA FMIPA FEM FEMA PASCA PEGAWAI DOSEN TPB Total Perbedaan
Perbedaan Jumlah Judul Buku dipinjam Tahun Tahun Tahun 2008 2009 2010 468 268 381 125 58 100 268 164 199 253 99 155 11 4 9 311 155 217 499 244 319 373 249 340 283 218 285 222 169 303 528 305 574 13 1 1 2 1 0 14 3 1 3.370 1.938 2.884
Meskipun demikian kategori dosen tidak mengad alami perbedaan (nol), berarti dosen meminjam
44 perpusnas-rev5.indd 44
8/9/2011 10:33:21 AM
buku sesuai spesialisasinya atau kemungkinan lain buku hanya terdiri atas satu eksemplar. Sebagai penjelasan selisih jumlah judul tersebut dapat disajd jikan Tabel 2. Apabila rincian kelompok pemustaka dalam meminjam buku diabaikan, maka data jumlah judul buku akan terjadi perbedaan pada setiap tahun. Perbedaan ini dapat dijelaskan sebagai jumlah judul buku dipinjam dari berbagai kelompok pemustaka dikurangi dengan tanpa kelompok pemustaka. Sebd bagai kejelasan perbedaan jumlah judul buku dipinjd jam dapat disajikan Tabel 3.
Tabel 3. Perbedaan Jumlah Buku Dipinjam Pemustaka Deskripsi
Total Kelompok Total Tanpa Kelompok Perbedaan judul buku dipinjam
Tahun Tahun Tahun 2008 2009 2010 (judul) (judul) (judul) 30.408 21.544 28.429 12.080
9.927
12.044
18.328
11.617
16.385
Perbedaan jumlah judul buku dipinjam oleh pemustaka mempunyai makna bahwa banyak judul buku dimanfaatkan oleh berbagai kelompok dalam proses meminjam koleksi atau pemustaka dari berbd bagai kelompok tertarik untuk meminjam judul yang sama. Perbedaan jumlah buku dipinjam antar keld lompok bervariasi, di mana buku paling banyak dipd pinjam antar kelompok pada tahun 2008 sebanyak 18.328 judul, dan menurun pada tahun 2009 sebesd sar 11.617 judul, kemudian meningkat lagi pada tahd hun 2010 sebesar 16.385 judul. Dapat dikatakan juga bahwa buku perpustakaan banyak bermanfaat pada beberapa pemustaka. Berbagai perhitungan tersebut, di mana perpd pustakaan umumnya melakukan perhitungan data yang bersifat dinamis. Selanjutnya evaluasi ini akan menyajikan perhitungan data secara statis atau secd cara kualitas nyata terhadap judul dan fisik koleksi (eksemplar). Dengan demikian dapat diperoleh tingkd kat frekuensi pinjam. Untuk mengetahui hasil perhitd tungan dapat disajikan Tabel 4.
Tabel 4. Persentase Buku Dipinjam dan Frekuensi Buku Dipinjam
Periode
eks 58.325
judul 12.080
eks 19.168
Dipinjam atas kelompok judul eks 30.408 138.617
60.709
9.927
16.355
21.544 120.340
25,44
26,94
2
7
64.154 61.063
12.044 11.350
21.224 18.916
28.429 123.264 26.794 127.407
29,94 29,05
33,08 30,96
2 2
6 7
Ketesediaan
judul Tahun 38.027 2008 Tahun 39.023 2009 Tahun 2010 40.231 Rata-Rata 39.094
Total Dipinjam
Berdasarkan tabel tersebut bahwa buku dipinjd jam oleh pemustaka berkisar 30 persen baik secara kualitas (judul) sebesar 29,05 persen maupun secard ra kuantitas (eksemplar) sebesar 30,96 persen, dend ngan tingkat frekuensi dipinjam dalam jumlah bentd tuk judul sebanyak 2 kali atau bentuk fisik buku (eksemplar) sebanyak 7 kali. Angka ini hanya menghd hitung buku yang dipinjam saja. Artinya, dari kelompd pok buku yang dipinjam, rata-rata setiap judul dipinjd jam sebanyak dua kali, sedangkan dari kelompok eksemplar buku yang dipinjam maka rata-rata buku
Persentase Dipinjam judul eks 31,77 32,86
Frekuensi dipinjam judul eks 3 7
dipinjam sebanyak 7 kali. Namun, jika dihitung ratarata koleksi yang keluar (dipinjam) dari perpustakaad an berdasarkan rumus ISO11620, maka angka ini menjd jadi berbeda. Tabel 5 menunjukkan rata-rata koleksi keluar dari perpustakaan dalam satu tahun (turn over rate), rata-rata frekuensi pemustaka meminjam koleksi (sirkulasi perkapita), dan rata-rata frekuensi pemustaka berkunjung ke perpustakaan (kunjungan perkapita).
45 perpusnas-rev5.indd 45
8/9/2011 10:33:26 AM
Tabel 5. Angka kunjungan perkapita, sirkulasi perkapita dan turn over Perpustakaan IPB tahun 2008 - 2010 Tahun 2008 2009 2010
Total Populasi pemustaka (A) 19.852 24.714 27.311
Total koleksi (B)(ekp)
Total dipinjam (C)(ekp)
Total Kunjungan (D)
58.325 60.709 64.154
138.617 120.340 123.524
259.080 238.877 228.302
Kinerja layanan perpustakaan, khususnya yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan koleksd si setidaknya diukur dengan tiga indikator kinerja, yaitu sirkulasi perkapita, turnover dan kunjungan perkapita. Tabel 5 memperlihatkan bahwa jumlah transaksi sirkulasi (total buku dipinjam) dari tahun 2008 ke tahun 2009 terjadi penurunan yang cukup besar. namun kemudian naik kembali pada tahun 2010. Namun angka ini tidak mencerminkan kinerja sesungguhnya karena jumlah populasi pemustaka maupun jumlah koleksi juga terjadi kenaikan. Secara logika memang sudah semestinya yaitu semakin bertambah populasi pemustaka, maka semakin band nyak pula pemustaka yang meminjam koleksi perpd pustakaan. Kinerja sesungguhnya dapat dilihat dari angka sirkulasi perkapita dan turnover. Dua indikator ini menunjukkan penurunan terus menerus baik dari tahun 2008 ke 2009 maupun dari 2009 ke 2010. Tahun 2008 dimana masih terdapat kelompok “short loan collection” yang dapat dipinjam satu malam angka sirkulasi perkapita menunjukkan sebesar 6,98. Artinya dalam setahun setiap pemustaka meminjam sebanyak 6,98 buku. Pada tahun 2009 setelah adand nya kebijakan mengganti “short loan collection” menjd jadi pinjaman tiga hari maka angka sirkulasi perkapd pita menjadi hanya sebesar 4.87 yang berarti bahwa dalam setahun setiap pemustaka hanya meminjam buku sebanyak 4,87 buku. Kemudian pada tahun 2010 angka ini menurun kembali, walaupun penurund nannya tidak terlalu besar, menjadi sebesar 4,52, yang berarti bahwa dalam setahun pemustaka memd minjam buku sebanyak 4,52 buku. Hal yang sama juga terjadi pada angka turnovt ver. Pada tahun 2008 angka ini menunjukkan 2,38 yang berarti dalam setahun rata-rata setiap buku dipinjam keluar sebanyak 2,38 kali. Sedangkan pada
Turn over (C/B) 2,38 1,98 1,93
Sirkulasi per capita (C/A)
Kunjungan per capita (D/A
6,98 4,87 4,52
13,05 9,67 8,36
tahun 2009 dan tahun 2010 angka ini menurun menjd jadi masing-masing 1,98 dan 1,93. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa frekuensi buku dipinjam keld luar menjadi semakin jarang dari tahun 2008. Angkaangka ini juga berimplikasi kepada angka kunjungan perkapita. Hal ini logis karena ketika pemustaka akan melakukan transaksi peminjaman, maka pemustaka harus berkunjung ke perpustakaan. Dengan menurd runnya transaksi peminjaman, maka secara otomatis angka kunjungan juga akan cenderung menurun. Dari tabel 5 di atas terlihat bahwa sebelum kebijakad an menghapus pinjaman satu malam dan menggantd tinya dengan pinjaman tiga hari, angka kunjungan per kapita pada tahun 2008 sebesar 13,05. Artinya dalam setahun pemustaka berkunjung ke perpustakd kaan IPB sebanyak 13,05 kali atau dengan kata lain kurang dari sebulan sekali pemustaka berkunjung ke perpustakaan. Pada tahun 2009 angka kunjungan ini menurun menjadi hanya sebesar 9,67 yang berad arti dalam setahun pemustaka hanya berkunjung sebanyak 9,67 kali, dan pada tahun 2010 angka ini kembali menurun menjadi sebesar 8,36. Penurunan angka kunjungan ini sangat besar dari yang tadinya yaitu pada tahun 2008 pemustaka berkunjung ke perpustakaan kurang dari sebulan sekali menjadi hanya setiap satu setengah bulan sekali pada tahun 2010. Dalam diskusi pernah disinggung bahwa penurd runan ini tidak dipengaruhi hanya oleh kebijakan peminjaman, namun juga oleh perkembangan teknd nologi informasi. Ada yang berpendapat bahwa dengan teknologi informasi para pemustaka tidak perlu datang ke perpustakaan jika hanya untuk mend ngetahui keberadaan suatu koleksi karena para pemustaka tersebut sudah dapat mengetahui dari katalog online yang tersedia. Namun tidak demikian dengan peminjaman. Pemustaka yang akan melakukd kan transaksi peminjaman tetap harus datang ke perpustakaan, kecuali jika perpustakaan tersebut
46 perpusnas-rev5.indd 46
8/9/2011 10:33:28 AM
sudah menyediakan koleksi digital (e-book) yang proses sirkulasinnya bisa ditransaksikan secara online. Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu pemahd haman bahwa semakin pendek masa pinjam koleksi perpustakaan, maka semakin besar jumlah pemustd taka yang mempunyai peluang meminjam koleksi pustaka tersebut. Tentu saja jika pernyataan ini diid ikuti dengan aturan bahwa perpanjang pinjaman koleksi hanya boleh dilakukan jika tidak ada pemustd taka lain yang memesan untuk meminjam (reserve) koleksi pustaka yang sedang dipinjam tersebut. Dend ngan demikian dapat dikatakan bahwa masa pinjam yang pendek dapat meningkatkan pemerataan kesd sempatan kepada pemustakan untuk meminjam koleksi pustaka tersebut. Tentu saja jangka waktu peminjaman yang pendd dek ini bukan satu-satunya yang berpengaruh terhd
hadap kinerja sirkulasi koleksi buku perpustakaan. Masih ada hal lain seperti kesesuaian koleksi perpd pustakaan terhadap kebutuhan pemustaka (relevansd si), gencarnya promosi perpustakaan, kualitas layanad an yang menyangkut sikap dan kemauan melayani dari pustakawan dan lain-lain.
B. Peminjam Peminjam merupakan pemustaka yang melakukan transaksi sirkulasi pada layanan perpustakaan secard ra otomasi. Dalam rentang waktu satu tahun seseod orang hanya dihitung satu kali, meskipun mereka melakukan beberapa kali transaksi sirkulasi. Hal ini dinamakan sebagai peminjam statis (Subagyo, 2008). Nampak sekali kelompok mahasiswa pascasarjana paling banyak memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan melalui peminjaman. Sebagai kejelasan jumld lah peminjam statis dengan pemisahan jenis 1 dan jenis 2 dapat disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Peminjam koleksi perpustakaan Pusat IPB menurut Jenis Pinjaman Kelompok FAPERTA FKH FPIK FAPET DIPLOMA FAHUTAN FATETA FMIPA FEM FEMA PASCA PEGAWAI DOSEN TPB TOTAL
Tahun 2008 (orang) Gabung Jenis 1 Jenis 2 1&2 967 1.221 1.308 402 477 522 554 673 740 441 532 572 49 84 95 422 549 603 759 898 969 785 1.017 1.123 548 709 787 375 458 489 1.025 1.215 1.349 23 60 62 23 27 32 36 54 59 6.409 7.974 8.710
Tahun 2009 (orang) Gabung Jenis 1 Jenis 2 1& 2 672 952 987 264 390 413 496 658 710 365 513 552 55 106 111 375 559 594 636 822 886 680 1.028 1.100 603 894 946 466 634 661 842 1.113 1.216 12 39 41 12 17 19 25 45 47 5.503 7.770 8.283
Seperti pada perhitungan jumlah judul buku dipinjam, bahwa peminjam ini juga mengalami perbd bedaan jumlah data gabung 1 dan 2. Hal ini disebabkd
Tahun 2010 (orang) Gabung Jenis 1 Jenis 2 1&2 695 922 964 265 346 378 442 648 704 355 498 520 67 133 149 428 653 687 623 866 924 718 1.134 1.199 698 1.068 1.123 505 683 709 1.024 1.279 1.396 16 38 43 13 15 18 13 26 28 5.862 8.309 8.842
kan oleh posisi peminjam dapat menempati jumlah peminjam pada kolom jenis 1 dan jenis 2. Adapun perbedaan tersebut dapat disajikan pada Tabel 7.
47 perpusnas-rev5.indd 47
8/9/2011 10:33:32 AM
Tabel 7. Perbedaan Peminjam Koleksi Perpustakaan tanpa Pemisahan Jenis Pinjaman Kelompok FAPERTA FKH FPIK FAPET DIPLOMA FAHUTAN FATETA FMIPA FEM FEMA PASCA PEGAWAI DOSEN TPB TOTAL
Tahun 2008 (orang) 880 357 487 401 38 368 688 679 470 344 891 21 18 31 5.673
Tahun 2009 (orang) 637 241 444 326 50 340 572 608 551 439 739 10 10 23 4.990
Tahun 2010 (orang) 653 233 386 333 51 394 565 653 643 479 907 11 10 11 5.329
Dalam kaitan peminjam maka beberapa faktor berikut mempunyai peranan antara lain : a) Motivasi. Dorongan dalam diri pemustaka untuk mencari informasi di perpustakaan. Setelah infd formasi ditemukan pemustaka bertindak untuk melakukan transaksi sirkulasi buku guna infd formasi tersebut dibaca/dipelajari di rumah atau tempat lain. b) Waktu. Kesempatan yang dimiliki oleh pemustd taka dalam mencari informasi di perpustakaan, selanjutnya pemustaka melakukan transaksi buku yang diinginkan. c) Ketertarikan. Pemustaka dalam mencari sumber informasi di perpustakaan relatif banyak, sehd hingga informasi yang menarik akan dilakukan transaksi peminjaman guna dibaca di rumah atau tempat lain.
C. Efektivitas Kebijakan Perubahan Jenis Pinjaman Evaluasi ini tentu mengarah pada jenis pinjaman satu yaitu pinjaman semalam menjadi pinjaman tiga hari. Sebenarnya harapan adanya kebijakan ini adalah pend ningkatan jumlah buku dipinjam. Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa pemustaka akan malas meminjd jam koleksi jenis pinjaman satu malam, karena yang bersangkutan harus kembali ke perpustakaan pada hari berikutnya. Alasan bahwa pemustaka enggan kembali ke perpustakaan pada hari berikutnya untuk mengembalikan pinjamannya atau memperpanjang pinjamannya (renewal) disebabkan karena padatnya aktifitas pemustaka, seperti kuliah, praktikum, dan lain-lain. Namun asumsi ini tidak terbukti sebab mend nurut tabel 5, ternyata angka sirkulasi per-kapita maupun turn over rate, justru mengalami penurunan sesudah perubahan kebijakan jangka waktu peminjd jaman tersebut. Dari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa kepadatan aktifitas pemustaka tidak berpend ngaruh terhadap pola peminjaman koleksi oleh pemd mustaka. Jika pemustaka tersebut memerlukan kold leksi perpustakaan, maka mereka akan tetap datang ke perpustakaan untuk melakukan transaksi peminjd jaman koleksi perpustakaan. Berdasarkan kenyataan ini maka kebijakan mempd perpanjang masa pinjam dari satu malam menjadi tiga hari perlu ditinjau kembali. Ada keuntungan ganda bila perpustakaan menyelenggarakan pinjamad an jangka pendek (semalam) yaitu: (1) bagi perpustd takaan tentu dapat meningkatkan kinerjanya, khusd susnya kinerja sirkulasi, sebab frekuensi peminjamad an akan meningkat baik oleh jumlah orang yang meminjam, maupun oleh perpanjangan pinjaman oleh peminjam koleksi pustaka tersebut; (2) Dengan transaksi yang berulang tersebut, maka angka kunjd jungan juga dapat ikut meningkat, karena setiap transaksi pengembalian maupun perpanjangan hard rus dilakukan langsung oleh peminjam yang bersd sangkutan; (3) Bagi pemustaka berarti memperluas kesempatan meminjam sehingga lebih banyak pemd mustaka yang dapat memperoleh kesempatan memd minjam koleksi pustaka yang sama. Hal ini berarti meningkatkan pemerataan kesempatan meminjam koleksi pustaka bagi pemustaka.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Total judul buku yang dipinjam oleh pemustaka pada tahun 2008, 2009 dan 2010 berturut-turut
48 perpusnas-rev5.indd 48
8/9/2011 10:33:35 AM
adalah 12.080, 9.927, dan 11.044 dengan ratarata setiap tahun sebesar 11.350. Sedangkan total eksemplar buku yang dipinjam pada tahun 2008, 2009, dan 2010 masing-masing adalah 19.168, 16.355, dan 21.224 dengan rata-rata setd tiap tahun sebesar 18.916. Total transaksi pemd minjaman oleh pemustaka tahun 2008, 2009, dan 2010 berturut-turut adalah 138.617, 120.340, dan 123.524 transaksi.
2. Untuk meningkatkan kinerja peminjaman maka perpustakaan perlu meningkatkan relevansi ketersd sediaan buku terhadap kebutuhan pemustaka.
2. Peminjam dari kelompok koleksi dengan lama pinjam satu malam (2008) dan tiga hari (2009 dan 2010) masing-masing adalah 6.409, 5.503, dan 5.862 pemustaka. Sedangkan untuk peminjd jam jenis 2 (pinjaman normal/ normal loan) pada tahun 2008, 2009, dan 2010 masing-masd sing adalah 7.974, 7.770, dan 8.309 pemustaka.
BPAD Sumut. 2008. Membangun Citra Perpustakaan. http://www.pustakasumut.com/artikel_detail_ template.php?id=59. Diakses 24-01-2011 Forum Perpustakaan Perguruan Tingi Indonesia (FPPTI). 2002. Pedoman Pengukuran Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: FPPTI, 2002. Nazir. M. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Pudjiono. 2008. Membangun Citra : Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia Menuju Perpustd takaan Bertaraf Internasional. http://www.lib. ui.ac.id/files/Pudjiono.pdf diakses 24-01-2011 Purnomowati. S. 2008. Uji Coba Pengukuran Indikatt tor Kinerja Perpustakaan PDII . Jakarta : PDII-LIPI . [diaskes 16-03-2009] Renard. P. 2007. ISO 2789 and ISO 11620 : Short Prest sentation of Standards as ReferenceDocuments in an Assessment Process. LIBER QUARTERLY. Volume 17 Issue 3/4. http://liber.library.uu.nl/ [diaskes 16-03-2009] Subagyo. 2009. Analisis pengunjung dan sirkulasi buku tercetak Studi kasus terhadap Mahasiswa strata satu pada Perpustakaan Pusat Institut Pertanian Bogor. VISI PUSTAKA. Vol. 11(1) April
3. Terjadi penurunan transaksi peminjaman akibat perubahan kebijakan perpanjangan masa pinjam dari satu hari menjadi tiga hari, baik diukur dend ngan indikator kinerja sirkulasi perkapita maupd pun diukur dengan indikator turnover rate. Sirkd kulasi perkapita tahun 2008, 2009 dan 2010 masing-masing adalah 6,98; 4,87; dan 4,52. Sedd dangkan angka turn over rate tahun 2008, 2009 dan 2010 masing-masing adalah 2,38; 1,98; 1,93. 4. Sebagai konsekuensi penurunan angka transaksi peminjaman tersebut, maka angka kunjungan juga terjadi penurunan yaitu dari 13,03 kali perkd kapita pada tahun 2008 menjadi 9,67 kali perkapd pita pada tahun 2009 dan 8,36 kali perkapita.
B. Saran 1. Dengan fakta ini kiranya perlu dipertimbangkan ulang untuk menyelenggarakan kembali layanad an “short loan collection” dengan lama pinjamad an satu malam. Layanan ini selain menjadi daya dongkrak bagi kinerja perpustakaan, juga sebd bagai upaya meningkatkan pemerataan kesempd patan meminjam koleksi perpustakaan, sebab dengan memperpendek masa pinjam, maka secd cara otomatis memperbanyak kesempatan bagi pemustaka untuk meminjam koleksi tersebut.
3. Untuk meningkatkan kinerja perpustakaan maka promosi dan sosialisasi layanan kepada pemustd taka juga perlu lebih gencar dilaksanakan.
Daftar Pustaka
Catatan Akhir: i.
http://edukasi.kompas.com/read/2011/01/20/21290941/DPR. Kecewa.Tragedi.Nol.Buku.di.Indonesia [diakses 21 Januari 2011] ii. http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja [diakses 14 Maret 2011]
49 perpusnas-rev5.indd 49
8/9/2011 10:33:39 AM