Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3 , edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
KINERJA LEMBAGAPEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KELURAHAN BANGKA BELITUNG LAUT KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA KOTA PONTIANAK Oleh: NABILA NURUL ANNISYA NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat E-mail :
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di Kelurahan Bangka Belitung Laut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Lokasi penelitian ialah Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak. Subjek Penelitian ialah Lurah Bangka Belitung Laut, Sekretaris Lurah, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Ketua LPMK, Sekretaris LPMK, Ketua RW, Ketua RT dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja LPMK di Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak dari segi Responsivitas yang kurang aktif pada Musrenbang, kurang tepat mengatasi keluhan dan pasif dalam menyampaikan aspirasi masyrakat. Pada responsibilitas masih kurang sesuai dengan Peraturan daerah kota Pontianak Nomor 24 Tahun 2002 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat mengenai keterlibatan LPMK dalam pemungutan PBB. Kemudian dilihat dari Akuntabilitas pada perencanaan dan pelaksanaan Musrenbang yang dilakukan di tingkat kelurahan masih minim, LPMK kurang memperjuangkan aspirasi masyarakat, dan kurangnya hasil dokumentasi sebagai bentuk laporan dan pertanggung jawaban kegiatan yang dilaksanakan oleh LPMK terhadap kelurahan. Kata-kata Kunci : Kinerja, LPMK, Responsivitas, Responsibilitas, Akuntabilitas
Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
1
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3, edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Abstract
This study aimed to describe the performance of the Village Community Development Institute (LPMK) in the Village of Sea Pacific Islands. This study uses a qualitative descriptive approach. Data collection techniques are interviews, observation and document study. Data analysis techniques used namely data reduction, data presentation and verification. The research location is the Pacific Islands Marine Village East District of the city of Pontianak Pontianak. The research subject is the Pacific Islands Marine Village Head, Village Chief Secretary, Community Development Section Head, LPMK Chairman, Secretary LPMK, RW Chairman, Chairman of RT and society. The results showed that the performance of LPMK in the Pacific Islands Marine Village East District of the city of Pontianak Pontianak in terms of responsiveness that are less active on Musrenbang, less precise address complaints and passive in the community aspirations. In still less responsibility in accordance with Regulation No. 24 of Pontianak city area of 2002 on Guidelines for the Establishment of Community Empowerment LPMK involvement in UN voting. Then views of Accountability in the planning and implementation Musrenbang conducted at village level is still low, less LPMK promote the aspirations of the people, and the lack of documentation as a result of the form of reports and accountability activities undertaken by LPMK the village. Keywords: Performance, LPMK, Responsiveness, Responsibility, Accountability
Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
2
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3, edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
prinsip yang harus dilaksanakan dalam tata A. PENDAHULUAN 1.
kelola
Latar Belakang Penelitian Kelurahan
unit
dari
Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak wilayahnya
lebih
terbatas.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kelurahan, menjelaskan bahwa kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kota Pontianak. Sebagaimana dijelaskan pada Bab 3
Pasal
9,
yang
menguraikan
tentang
kedudukan, tugas dan fungsi lurah pada Peraturan Daerah tersebut, maka diamanatkan mengenai fungsi yang harus dilaksanakan lurah adalah sebagai berikut : a.
Pelaksanaan
pemerintah
Pemberdayaan masyarakat.
c.
Pelayanan masyarakat.
d.
Penyelenggaraan
melaksanakan
serta
memaksimalkan fungsi yang diamanatkan, kelurahan
membentuk
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan (LPMK). Terbentuknya LPMK ini telah ditetapkan pemerintah Kota Pontianak melalui Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2002
tentang
Lembaga Ditetapkannya
Pedoman
Pembentukkan
Pemberdayaan
Masyarakat.
peraturan
daerah
tersebut,
diharapkan LPMK dapat menjadi mitra dari pemerintah kelurahan. Pembentukan LPMK adalah sebagai media partisipasi masyarakat untuk
untuk
membantu
meningkatkan pemerataan
pemerintah
pelayanan hasil
di
dalam
pemerintah,
pembangunan
dan
dengan
menumbuhkan prakarsa serta menggerakkan partisipasi
dan
swadaya
gotong
royong
masyarakat dalam pembangunan. Hal ini sesuai dengan program kerja yang ada di Kelurahan yaitu
Pemberdayaan
demikian,
Kelurahan.
Dengan
dapat
memiliki
masyarakat
kreativitas, responsibiliitas dan produktivitas di
mengatasi segala tantangan hambatan dan
Setelah
mengetahui
dampak
dibentuk
LPMK
demi
yang perlu
menunjang
pemerintahan yang baik (good governance).
Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat ini memiliki tujuan
diberikan, maka disetiap kelurahan
Pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pemerintah
sebelumnya, bahwa dibentuknya Lembaga
24 Tahun 2002.
ketentraman dan
pelayanan umum, dan
maka
Dijelaskan di dalam Peraturan Daerah
dalam Bab 2 Pasal 2 Peraturan Daerah Nomor
ketertiban umum.
Untuk
(good
peluang globalisasi. Sebagaimana tertulis di
b.
f.
baik
dalam memanfaatkan serta menghadapi dan
kegiatan
kelurahan.
e.
yang
governance).
merupakan
pemerintahan terkecil setingkat dengan desa.
mengatur
pemerintahan
mengimplementasikan
prinsip
Sebagai
ujung
tombak
keberhasilan
pembangunan kota, dimana kelurahan akan terlibat langsung di dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan dan pelayanan. Oleh karena itu, LPMK dapat menjadi tempat penampung
aspirasi
serta
keluhan
dari
masyarakat untuk diselesaikan, dan selanjutnya meneruskan aspirasi dan keinginan tersebut kepada pihak Pemerintah Kelurahan untuk ditindaklanjuti. Salah satu dari empat kelurahan di Kecamatan
Pontianak
Tenggara
yang
membentuk LPMK di kelurahannya adalah Kelurahan Bangka Belitung Laut. Dibentuknya LPMK di kelurahan ini telah berjalan sejak
partisipasi, yang merupakan satu di antara Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
3
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3 , edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
tahun 2009. Kehadiran LPMK di Kelurahan
mereka. Ruangan yang disediakan tersebut
Bangka Belitung Laut menjadi mitra bagi
tampak seperti tidak pernah digunakan oleh
pemerintahan di kelurahan, terutama yang
LPMK, hal ini terlihat dari tidak adanya
berada di jajaran pemerintahan Kota Pontianak.
seorang pun kepengurusan dari LPMK yang
Adapun di dalam pelaksanannya, berdasarkan
melakukan
Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun
Sehingga mengindikasikan bahwa LPMK telah
2002 bahwa anggota LPMK di Kelurahan
lama
Bangka Belitung Laut ini memiliki fungsi
berhubungan dengan masyarakat di Kelurahan
sebagai
Bangka Belitung Laut.
berikut
memfasilitasi
mengakomodasi aspirasi,
dan/atau
aktifitas
tidak
di
ruangan
melakukan
tersebut.
kegiatan
yang
mengakomodasi
Selain itu, fenomena yang dilihat oleh
dan/atau memfasilitasi kebutuhan dan tuntutan
peneliti yaitu tidak adanya struktur organisasi
masyarakat
kepengurusan dari LPMK di ruangan ketika
dalam
bidang
pembangunan,
melakukan perencanaan dan pelaksanaan dan
peneliti
pengendalian
tersebut. Peneliti juga melihat minimnya
sumber
daya
pembangunan
melakukan observasi di ruangan
terutama yang dilaksanakan dan melibatkan
dokumen-dokumen
atau
pun
arsip
yang
swadaya masyarakat.
tersusun di ruangan LPMK. Fenomena yang
Namun kenyataan yang terjadi, ketika
terlihat lainnya yaitu ketidaksesuaian LPMK
peneliti melakukan Pra survey di lapangan,
dalam melaksanakan tugasnya, tampak dari
terdapat fenomena yang terlihat dari LPMK di
keterlibatan LPMK dalam pemungutan PBB.
Kelurahan Bangka Belitung Laut, fenomena permasalahan yang ditemui oleh peneliti yang
2.
Rumusan Permasalahan
menjadi penyebab tidak berjalan secara optimal LPMK yaitu
Melihat dari latar belakang serta fokus
kesibukan pengurus sebab
penelitian,
maka
dari
itu
rumusan
mereka juga mempunyai pekerjaan pokok
permasalahannya
selain menjadi anggota LPMK. Ada yang
Lembaga
bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Kelurahan (LPMK) di Kelurahan Bangka
wirausaha
Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara
dan
lain
sebagainya.
Faktor
penyebab lainnya yaitu tidak adanya gaji bagi
adalah bagaimana kinerja
Pemberdayaan
Masyarakat
Kota Pontianak?
pengurus LPMK. Jadi pengurus dari LPMK melaksanakan tugas mereka berdasarkan pada
3.
jiwa sosial dan kepedulian terhadap lingkungan
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah
di Kelurahan Bangka Belitung Laut.
menggambarkan kinerja dan faktor-faktor
Kemudian sebagai mitra dari LPMK,
yang
mempengaruhi
kinerja
LPMK
di
Pemerintah Kelurahan Bangka Belitung Laut
Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan
memberikan fasilitas kepada LPMK. Fasilitas
Pontianak Tenggara Kota Pontianak.
yang diberikan berupa ruangan yang nantinya digunakan oleh LPMK melakukan berbagai kegiatan serta pertemuan yang erat kaitannya
4.
Manfaat Penelitian Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dengan masyarakat di Kelurahan Bangka
sosial,
Belitung Laut dalam menyampaikan aspirasi
Pemerintahan, pada kajian kinerja Lembaga
Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
khususnya
di
bidang
Ilmu
4
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3, edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
tidak melanggar hukum, dan sesuai
(LPMK). Sehingga bisa menjadi perbandingan
dengan moral dan etika. kinerja organisasi
terhadap pihak-pihak yang memiliki minat
merupakan
tingkatan
pada permasalahan yang serupa.
organisasi
mewujudkan
sejauh
mana
tujuan
yang
berdasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan.
B. TEORI DAN METODELOGI 1. Kajian Pustaka
Karena
misi
dibentuknya
suatu organisasi adalah ingin tercapainya
Kinerja berasal dari pengertian
tujuan bersama yang telah ditetapkan
performance. Ada pula yang memberikan
ketika organisasi terbentuk. Sehingga
pengertian performance sebagai hasil
dengan adanya kinerja organisasi dapat
kerja
digunakan
atau
prestasi
kerja.
Namun,
untuk
melihat
hasil
atau
sebenarnya kinerja mempunyai makna
mengevaluasi organisasi, apakah dalam
yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,
proses
tetapi
dilaksanakan berdasarkan tujuan yang
termasuk
bagaimana
proses
pekerjaan berlangsung Wibowo (2007 : 7).
Sehubungan
dengan
kerjanya
telah
sejalan
dan
ditetapkan.
pernyataan
Kinerja
Organisasi
yang
baik
tersebut dijelaskan juga oleh, Sudarto
merupakan harapan bagi setiap organisasi.
(1999 : 2) bahwa kinerja adalah sebagai
Sehingga untuk mengetahui baik atau
hasil atau unjuk kerja dari suatu orang
tidaknya
yang dilakukan oleh individu, yang dapat
diperlukannya indikator untuk mengukur
ditujukan secara konkrit dan dapat diukur.
keberhasilan kinerja organisasi. Menurut
Dari pendapat para ahli, maka dapat
Moeheriono (2012 : 162) yaitu, ada tiga
dikatakan bahwa kinerja adalah proses
konsep yang dapat digunakan untuk
dari suatu kegiatan berlangsung, yang
mengukur kinerja organisasi publik, yaitu:
dilakukan oleh individu kemudian hasil
a.
organisasi
tersebut,
maka
Responsivitas (Responsiveness), yaitu
kerja tersebut diukur berdasarkan hasil
menggambarkan
kerjanya. Pengertian kinerja menurut ahli
organisasi publik dalam menjalankan
memiliki
misi dan tujuannya adalah untuk
pengertian
sebagai
berikut,
Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan
menyempurnakan
sesuai
dengan
kemampuan
memenuhi kebutuhan masyarakat. b.
Responsibilitas (Responsibility), yaitu
tanggung jawabannya dengan hasil seperti
pelaksanaan
yang diharapkan Joko Widodo (2005 :
publik yang dilakukan sesuai dengan
78). Selanjutnya menurut Prawirosentono
prinsip-prinsip
(dalam Widodo 2005 : 78) kinerja yaitu
benar atau sesuai dengan kebijakan
suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh
secara implisit maupun eksplisit.
seseorang atau kelompok orang dalam suatu
organisasi,
sesuai
dengan
c.
kegiatan
organisasi
administrasi
yang
Akuntabilitas (Accountability), yaitu menunjuk
pada
seberapa
besar
wewenang dan tanggung jawab masing-
kebijakan dan kegiatan organisasi
masing, dalam rangka mencapai tujuan
publik
organisasi bersangkutan secara legal,
masyarakat, bisa berupa penilaian
Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
yang
diharapkan
dari
5
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3 , edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
dari
wakil
rakyat,
pejabat
dan
masyarakat.
diperlukan.
Metode Penelitian Penelitian pendekatan
sikap
tanggap
yang
diberikan oleh LPMK ini merupakan sikap dasar
2.
Karena
yang
harus
diberikan
agar
lebih
mengetahui apa yang menjadi harapan dari ini
menggunakan
deskriptif
kualitatif.
metode
masyarakat di kelurahan. Berdasarkan hasil
Teknik
pengamatan
yang
dilakukan
di
lapangan
pengumpulan datanya adalah dengan wawancara,
Responsivitas dari LPMK dalam melaksanakan
observasi dan studi dokumen. Teknik analisis
tugasnya
data terdiri dari beberapa tahapan, yaitu reduksi
dalam melakukan berbagai kegiatan yang
data, penyajian data dan verification.Lokasi
dilaksanakan
penelitian ialah Kelutahan Bangka Belitung Laut
Musrenbang kurang aktif. Langkah yang
Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak.
diambil dalam mengatasi keluhan dinilai
Subjek Penelitian ialah Lurah, Sekretaris Lurah,
kurang tepat. Sehingga masyarakat tidak
Kasi pemberdayaan, Ketua LPMK, Sekretaris
merasakan dampak yang timbul dari hasil
LPMK,
Musrenbang. Selain itu, dalam menyampaikan
Pengurus
LPMK<
RW,
RT
dan
masyarakat yang dipilih dengan teknik purposive.
mengalami
aspirasi,
kemunduran.
oleh
LPMK
LPMK
kelurahan
terkesan
seperti
pasif
yang
menunjukkan bahwa Responsivitas LPMK C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.
masyarakat.
Responsivitas Mengkaji
tidak sepenuhnya dalam menangani kebutuhan
mengenai
responsivitas,
berarti melihat kemampuan dari LPMK yang
2.
Responsibilitas Diamanatkan dalam pembukaan UUD
ada di Kelurahan Bangka Belitung Laut dalam menanggapi
apa
yang
dibutuhkan
oleh
masyarakat di kelurahan. Kepekaan dari LPMK terhadap
kebutuhan
masyarakat
menjadi
indikator responsive tidaknya LPMK tersebut. LPMK
sebagai
mitra
dari
pemerintah
kelurahan harusnya mampu menjadi jembatan penghubung
antara
pemerintah
dan
masyarakat. Sehingga dengan adanya keluhankeluhan dari masyarakat di Kelurahan Bangka Belitung Laut yang tertampung di LPMK dapat disampaikan ke pemerintah. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa LPMK yang bekerja bersama pemerintah kelurahan bekerja dengan
1945,
yang
menjelaskan
bahwa
dalam
mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara,
harus
adanya
penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (Good Governance). Responsibilitas kegiatan
adalah
oleh
segala
lembaga
pelaksanaan
yang
dilakukan
berdasarkan pada prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan lembaga, baik yang secara eksplisit maupun implisit. Kesesuaian dengan prinsip-prinsip dan tidak adanya penyimpangan dari kebijakan lembaga yang telah dijelaskan sebelumnya, menjadi salah
satu
dasar
bagi
LPMK
dalam
menjalankan program-program yang sesuai
optimal.
dengan tugas dan fungsinya berdasarkan pada Oleh
karena
itu,
bagaimana
Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 2002
ketanggapan dari LPMK dalam menghadapi
tentang
keluhan yang datang dari masyarakat di
Pemberdayaan Masyarakat.
Kelurahan
Bangka
Belitung
Laut
Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Pedoman
Pembentukan
Lembaga
sangat
6
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3, edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Berdasarkan
hasil
penelitian
pemerintahan kelurahan yang berhubungan
Responsibilitas yang ditunjukkan oleh LPMK
dengan bidang-bidang yang telah ada, seperti
terlihat masih kurang baik. Hal ini dapat
kebersihan, keamanan, ketertiban, pembinaan
terlihat pada peran anggota LPMK yang masih
kepada
kurang sesuai dengan Peraturan daerah kota
akuntabilitas yang diteliti di lapangan terlihat
Pontianak Nomor 24 Tahun 2002 tentang
bahwa Akuntabilitas dari LPMK di Kelurahan
Pedoman
Lembaga
Bangka Belitung Laut belum optimal. Tampak
Pemberdayaan Masyarakat. Sebagai contoh
dari perencanaan dan pelaksanaan Musrenbang
keterlibatan LPMK dalam pemungutan PBB
yang dilakukan di tingkat kelurahan masih
yang seharusnya bukan merupakan wewenang
minim,
dari
aspirasi masyarakat, dan kurangnya hasil
Pembentukan
LPMK,
melainkan
wewenang
dari
kelurahan.
masyarakat.
LPMK
kurang
pada
memperjuangkan
dokumentasi sebagai bentuk laporan dan pertanggung
3.
Berdasarkan
LPMK
di
yang
Kelurahan
Bangka Belitung Laut Kecamatan pontianak Tenggara
kegiatan
dilaksanakan oleh LPMK terhadap kelurahan.
Akuntabilitas Akuntabilitas
jawaban
dapat
diamati
berdasarkan
D. Simpulan 1.
Simpulan
pelaksanaan fungsinya, yaitu mengakomodasi
Berdasarkan pembahasan pada bab
dan/atau memfasilitasi aspirasi kebutuhan dan
sebelumnya,
tuntutan
mengemukakan
masyarakat
dalam
bidang
pembangunan, serta melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian sumber daya
maka
penulis
kesimpulan
dapat sebagai
berikut. Responsivitas
dari
pembangunan terutama yang dilaksanakan dan
melaksanakan
tugasnya
yang
masyarakat.
kemunduran. LPMK dalam melakukan
Keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan
berbagai kegiatan yang dilaksanakan
erat kaitannya dengan kemampuan LPMK
oleh
dalam melaksanakan kebijakan, program dan
kurang aktif. Langkah yang diambil
kegiatan. Berdasarkan pada pencapaian tujuan
dalam mengatasi keluhan dinilai kurang
dan sasaran tersebut LPMK mengutamakan
tepat.
bentuk
yang
merasakan dampak yang timbul dari
berorientasi kepada masyarakat. Kegiatan yang
hasil Musrenbang. Selain itu, dalam
dilakukan oleh LPMK Kelurahan Bangka
menyampaikan aspirasi, LPMK terkesan
Belitung Laut tidak terlepas dari Peraturan
pasif
Daerah Kota Pontianak nomor 24 Tahun 2002
Responsivitas LPMK tidak sepenuhnya
tentang
dalam menangani kebutuhan masyarakat.
melibatkan
kegiatan
Pedoman
Pemberdayaan Akuntabilitas
swadaya
dan
kebijakan
Pembentukan Masyarakat
LPMK
Kelurahan
1.
Lembaga (LPM).
2.
kelurahan
seperti
Sehingga
yang
LPMK
dalam
mengalami
Musrenbang
masyarakat
menunjukkan
tidak
bahwa
Responsibilitas yang ditunjukkan oleh
Bangka
LPMK terlihat masih kurang baik. Hal
Belitung Laut dapat diamati berdasarkan
ini dapat terlihat pada peran anggota
keseriusan dari kepengurusan LPMK dalam
LPMK yang masih kurang sesuai dengan
menjalankan program-program yang ada di
Peraturan daerah kota Pontianak Nomor
Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
7
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3 , edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
24
Tahun
2002
tentang
Pedoman
terhadap tugas dan fungsi yang telah
Pembentukan Lembaga Pemberdayaan
ditetapkan.
Masyarakat. Sebagai contoh keterlibatan LPMK dalam pemungutan PBB yang seharusnya bukan merupakan wewenang
DAFTAR PUSTAKA Buku-buku
dari LPMK, melainkan wewenang dari Dwiyanto, Agus, dkk. 2006. Mewujudkan Good
kelurahan. 3.
Akuntabilitas dari LPMK di Kelurahan Bangka Belitung Laut belum optimal. Tampak
dari
perencanaan
dan
Gajah
Mada
University
Press
:
Yogyakarta, Cetakan Ketiga, Mei 2008.
pelaksanaan Musrenbang yang dilakukan
James, A.F. & Mona, 1994. Service Management for
di tingkat kelurahan masih minim,
Competitive Advantage. Singapore : Mc
LPMK kurang memperjuangkan aspirasi
Graw Hill inc.
masyarakat,
dan
kurangnya
hasil
dokumentasi sebagai bentuk laporan dan
Keban, Jeremias. T. 1995. Indikator Kinerja
pertanggung jawaban kegiatan yang
Pemerintah
dilaksanakan
Manajemen dan Kebijakan. Makalah,
oleh
LPMK
terhadap
seminar
kelurahan.
Daerah
sehari,
:
Pendekatan
FISIPOL,
UGM
:
Yogyakarta.
E. Saran Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain sebagai berikut : 1.
Governance Melalui Pelayanan Publik.
LAN dan BPKP, Modul I. 2000. Akuntabilitas dan Good Governance
Pemerintah kelurahan yang merupakan mitra dari LPMK bisa memberikan
Mardiasmo. 2006. Perwujudan Transparansi dan
reward atau pun penghargaan kepada
Akuntabilitas Publik Melalui Akutansi
LPMK
telah
Sektor Publik : Suatu Sasaran Good
memberikan
Governance. Jurnal Akutansi Pemrintah
terhadap
dilakukannya,
apa
seperti
yang
honor kepada pengurus LPMK yang berada di kelurahan.
Mangkunegara,
2. Diharapkan Pemerintah Kelurahan dapat memberikan dan membagi tugas-tugas kepada LPMK sesuai dengan tugas dan fungsinya tidak
masing-masing.
terjadi
ketidaksesuaian
tumpang dalam
vol 2.
Sehingga
tindih
Anwar Prabu. 2007.
Evaluasi
Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama. Moeheriono. 2012. Perencanaan, Aplikasi dan
dan
Pengembangan Indikator Kinerja Utama
menjalankan
(IKU) Bisnis dan Publik. Jakarta : PT.
tugas dan fungsinya.
Raja Grafindo Persada.
3. Masing-masing kepengurusan LPMK menanamkan sikap tanggung jawab. Sehingga setiap pengurus yang sudah
Nasucha, Chaizi. 2004. Reformasi Administrasi Publik. Jakarta: Grasindo
ada dan terbentuk bertanggung jawab Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
8
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 3, edisi September 2014 http://jurmafis.untan.ac.id
Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi
SDM
(Teori,
Dimensi,
Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi).
Yogyakarta
Tulisan-tulisan (Jurnal, skripsi, dan tesis)
:
Pustaka
Pamungkas, Yohanes Setyo Agung. 2009. Peranan Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan (LPMK) Dalam Melaksanakan
Pelajar.
Pembangunan Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya : Diklat Prop. Dati I Jatim.
Dengan
Menggunakan
Dana PNPM Mandiri di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Skripsi.
Fakultas
Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Malang.
Kualitatif dan R Dan D. Bandung : Hadiansyah,
Alfabeta
Nurul.
2013.
Permusyawaratan Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Pembangunan Sayang
Kinerja
Badan
Desa
Dalam
Masyarakat
Sedayu
di
Kecamatan
Desa Teluk
Tohardi, Ahmad.2010. Diktat Kuliah Metodologi
Keramat Kabupaten Sambas. Skripsi.
Penelitian Sosial.Fakultas Ilmu Sosial dan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu
Universitas Tanjungpura Pontianak.
Politik
Universitas
Tanjungpura
Pontianak.
Tangkilisan, Hassel Nogi. 2005. Manajemen Piblik. Jakarta : PT. Grasindo, anggota IKAPI. Umam
Khaerul.
2009.
Perilaku
Organisasi.
Bandung: CV.Pustaka Setia. Widodo,
Joko.
2007.
Membangun
Birokrasi
Berbasis Kinerja. Malang : Bayu Media3. Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Peraturan dan Undang-undang Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
1999
Tentang
Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kelurahan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 24 Tahun 2002
tentang
Pedoman Pembentukan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Nabila Nurul Annisya, NIM. E42010035 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
9