PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN BANSIR DARAT KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA Oleh: MOCHAMMAD DIRGA P. NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan Implementasi Program RASKIN di Kelurahan Bansir Darat Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dari Merilee S Grindle sebagai pedoman dalam implementasi Program RASKIN yang ada di Kelurahan Bansir Darat Kecamatan Pontianak Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi yaitu, bila dilihat dari Isi Kebijakannya: (1) Kepentingankepentingan yang Mempengaruhi, kelurahan tidak mempunyai kepentingan apapun dalam penyaluran beras Raskin melainkan hanya semata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya; (2) Tipe Manfaat, setidaknya pembagian beras kepada warga miskin hanya bermanfaat minimal kebutuhan dalam satu minggu; (3) Derajat Perubahan yang Dicapai, dengan adanya Program RASKIN taraf hidup warga miskin tidak lebih baik dari sebelumnya dikarenakan program yang belum optimal; (4) Letak Pengambilan Keputusan, data yang digunakan merupakan data PPLS tahun 2011 sehingga tidak relevan. (5) Pelaksana Program, implementor cukup paham tugasnya masing-masing namun masih kurang rasa tangggung jawab; (6) Sumber daya yang digunakan, diperlukan penyuluhan dan pelatihan terhadap pegawai kelurahan. Adapun saran untuk konsep pengelolaan RASKIN di Kelurahan Bansir Darat Kecamatan Pontianak Tenggara ke depan yaitu pertama, mengadakan sensus rumah tangga untuk mengumpulkan data sosial-ekonomi rumah tangga yang kemudian hasil sensus tersebut selanjutnya dipergunakan sebagai informasi dasar untuk melakukan analisis diskriminan guna memisahkan penduduk miskin dengan penduduk bukan miskin. Kedua, perlunya peningkatan pemahaman dan kemampuan dari implementator atau petugas pelaksana kebijakan RASKIN dalam berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan RASKIN tersebut. Ketiga, perlu adanya sanksi yang tegas kepada para implementator kebijakan yang terbukti melakukan pelanggaran dan penyimpangan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Selain itu, penyampaian informasi dan sosialisasi yang jelas dan benar kepada masyarakat terkait tujuan dan manfaat kebijakan RASKIN juga perlu dilakukan. Kata-kata Kunci: Implementasi, Program, RASKIN
IMPLEMENTATION OF BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) PROGRAM IN BANSIR DARAT VILLAGE SOUTHEAST PONTIANAK SUBDISTRICT Abstract The aim of this research is to describe the implementation of RASKIN program in Bansir Darat Village Southeast Pontianak Subdistrict. This research using descriptive method with qualitative approach. Theory from Merilee S Grindle is used in this research as a guide in the implementation of RASKIN program did in Bansir Darat Village Southeast Pontianak Subdistrict. The result of this research show that the factors that affect implementation success are, if we seen from its content of the policy: (1) Interests affected, the village has no any interest in distributing Raskin rice but only to increase the citizen’s prosperity; (2) Type of Benefits, at least rice distribution to the poor citizens only fuctional minimal for one week needs; (3) Extend of Change Envision, by the existence of RASKIN program, poor citizens standard of living is not better than before because of not optimal program; (4) Site of Decision Making, data that used are the PPLS data year 2011 so that is not relevant; (5) Program Implementer, the implementor understand enough each their tasks although still less responsibility
1 MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
feel; (6) Resources Comitted, it required illumination and training to the village public servant. The suggestion for RASKIN management concept in Bansir Darat Village Southeast Pontianak Subdistrict are first, make household census to collect social-economic household data so that the census result will be used as base information to analyze the discriminant for divide poor and not poor citizens. Second, it required understanding and ability improvement from the implementor of RASKIN policy in all aspects that relevant with the implementing of RASKIN policy. Third, it required assertive penalty to the implementor that proved do the violate and deviation in doing their task and fuction. Besides that, information communicating and socialization which clear and right to the citizens about the aim and advantage of RASKIN policy is need to be done. Keywords: Implementation, Program, RASKIN
meningkatkan ketahanan pangan rumah
A. PENDAHULUAN
tangganya. Kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu kondisi sosial
yang kebutuhan
Berdasarkan bersama
surat
Menteri
Dalam
keputusan Negeri
dan
dasarnya tidak mencukupi dari hari ke hari.
Direktur Utama Perum BULOG No. 25
Pangan yang sulit dipenuhi, gizi yang tidak
Tahun 2003, tanggal 22 Juli 2003, pasal 1
memadai, kualitas air yang tidak sesuai
ayat
dengan syarat kualitas kesehatan, sulitnya
RASKIN, bahwa program Beras untuk
mendapatkan
Rumah
tingkat
perumahan,
pendidikan,
rendahnya
pengangguran,
1
tentang
pelaksanaan
Tangga
merupakan
salah
program
Miskin
(RASKIN)
satu
kebijakan
pelayanan-pelayanan sosial yang jauh tidak
pemerintah dalam upaya meningkatkan
memadai, transportasi yang tidak lancar
ketahanan
dan sebagainya. Dari sinilah beberapa
perlindungan
program
serta
mengenai pendistribusian beras dalam
berawal
kemudian
kebijakan
pemerintah
diimplementasikan
pangan pada
dan
memberikan
keluarga
miskin
jumlah dan harga tertentu.
untuk menjawab persoalan di atas. Salah
Sesuai dengan Peraturan Menteri
satu program penanggulangan kemiskinan
Keuangan
tersebut
RASKIN
tentang Anggaran Biaya dan Pendapatan
merupakan salah satu upaya pemerintah
Perusahaan Umum BULOG dalam rangka
untuk membantu keluarga miskin dengan
penugasan pemerintah untuk melakanakan
menyediakan sebagian kebutuhan pangan
pengelolaan persediaan, distribusi dan
pokok berupa beras bersubsidi dengan
pengendalian harga beras tahun 2014 pada
jumlah dan harga yang telah ditentukan,
pasal
dengan harapan agar mengurangi beban
pemerintah melalui perusahaan umum
pengeluaran keluarga miskin dalam rangka
BULOG
yaitu
RASKIN.
1
Nomor
ayat
1
94/PMK.02/2014,
dinyatakan
menyelenggarakan
bahwa,
program 2
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
RASKIN untuk memberikan perlindungan
(2)Tepat Jumlah; (3)Tepat Harga; (4)Tepat
kepada Rumah Tangga Miskin melalui
Waktu; (5)Tepat Administrasi; (6)Tepat
bantuan beras bersubsidi guna memenuhi
Kualitas.
kebutuhan gizi dan mengurangi beban pengeluaran keluarga. Kebijakan subsidi
pangan
Kebijakan
RASKIN
merupakan
hak bagi masyarakat miskin termasuk
RASKIN sebagai
merupakan dari
Darat Kecamatan Pontianak Tenggara.
pemerintah untuk meningkatkan ketahanan
Kebijakan ini merupakan dukungan dari
pangan dan memberikan perlindungan
berbagai
pada
mensejahterakan
keluarga
upaya
masyarakat miskin di Kelurahan Bansir
miskin
melalui
program
pemerintah
untuk
masyarakatnya.
pendistribusian beras yang diharapkan
Masyarakat miskin yang terdapat di dalam
mampu menjangkau keluarga miskin yang
kelurahan ini sama seperti masyarakat
menurut PAGU (Plafon Gubernur) Alokasi
yang lainnya, berhak atas penghidupan
RASKIN Provinsi Kalimantan Barat tahun
yang
2014,
kebutuhan
masing-masing
keluarga
akan
layak,
terutama
akan
pemenuhan
kebutuhan
pokok
menerima minimal 15 kg / KK / bulan
(sandang, pangan, dan papan); terutama
dengan
pangan.
durasi
waktu
pendistribusian
selama 12 bulan dengan harga netto sebesar Rp.1.600 / kg di titik distribusi. Kebijakan berdasarkan
RASKIN
petunjuk
dilakukan
B. KAJIAN PUSTAKA
pelaksanaan
(Juklak), dimana dalam juklak tersebut
1.
Kebijakan Publik
telah diatur mekanisme penentuan pagu
Menurut buku Kamus Administrasi
dan penerima manfaat RASKIN yaitu:
Publik (Chandler dan Plano dalam Keban,
penentuan data Rumah Tangga Miskin
2004:
(RTM), penentuan pagu dan alokasi,
pemanfaatan
perencanaan distribusi, penentuan Rumah
sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk
Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-
memecahkan masalah-masalah publik atau
PM), sosialisasi, mekanisme pembayaran
pemerintah. Sedangkan Dye sebagaimana
dan
yang
administrasi,
dan
indikator
56),
dikutip
kebijakan yang
publik
strategis
Subarsono
adalah terhadap
(2005:
2)
keberhasilan kebijakan RASKIN. Adapun
memberikan defenisi kebijakan publik
indikator
yang paling mudah diingat yaitu apapun
kinerja
kebijakan
RASKIN
ditunjukkan dengan tercapainya target 6
pilihan
Tepat
ataupun tidak melakukan (public policy is
(6T),
yaitu:
(1)Tepat
Sasaran;
pemerintah
untuk
melakukan 3
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
whatever government choose to do or not
Formulasi masalah (problem formulation);
to do). Definisi kebijakan publik dari
Apa masalahnya? Apa yang membuat hal
Thomas R. Dye tersebut mengandung
tersebut
makna bahwa :
Bagaimana masalah tersebut dapat masuk
a.
Kebijakan publik tersebut dibuat oleh
dalam agenda pemerintah? (2) Formulasi
badan pemerintah, bukan organisasi
Kebijakan
swasta;
mengembangkan
Kebijakan publik menyangkut pilihan
alternatif-alternatif
yang harus dilakukan atau tidak
masalah
dilakukan oleh badan pemerintah.
berpartisipasi dalam formulasi kebijakan?
b.
Dari konsep kebijakan publik di atas,
menerangkan
bahwa
dalam
(3)
menjadi
masalag
kebijakan?
(formulation);
pilihan-pilihan untuk
tersebut?
Penentuan
Bagaimana
Bagaimana atau
memecahkan
Siapa
saja
Kebijakan
yang
(adoption);
alternatif
ditetapkan?
pembuatan produk kebijakan publik ini
Persyaratan atau kriteria seperti apa yang
hanya dilakukan oleh pemerintah bukan
harus
organisasi swasta, dan pada dasarnya
melaksanakan
kebijakan
sebuah
proses atau strategi untuk melaksanakan
pilihan bagi pemerintah, yakni apa yang
kebijakan? Apa isi dari kebijakan yang
harus dilakukan oleh pemerintah atau tidak
telah ditetapkan? (4) Implementasi
dilakukan. Konsep tesebut sangat luas
(implementation);
karena kebijakan publik mencakup sesuatu
dalam implementasi kebijakan? Apa yang
yang tidak dilakukan oleh pemerintah di
mereka kerjakan? Apa dampak dari isi
samping yang dilakukan oleh pemerintah
kebijakan? (5) Evaluasi
ketika
Bagaimana
publik
pemerintah
merupakan
menghadapi
suatu
masalah publik.
(2005:
Siapa
yang
kebijakan?
Siapa
tingkat
akan
Bagaimana
yang
terlibat
(evaluation); keberhasilan
atau
dampak kebijakan diukur? Siapa yang
Sementara itu Anderson dalam Subarsono
dipenuhi?
2)
mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi
mendefenisikan
dari adanya evaluasi kebijakan? Adakah
kebijakan publik sebagai kebijakan yang
tuntutan untuk melakukan perubahan atau
ditetapkan oleh badan-badan dan aparat
pembatalan?
pemerintah. Walaupun didasari bahwa kebijakan publik dapat di pengaruhi oleh para aktor dan faktor dari luar pemerintah. Selain itu, Anderson dalam Subarsono (2005: 12-13) juga menyatakan bahwa
2.
Implementasi Kebijakan
proses kebijakan publik terdiri atas: (1) 4 MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Implementasi
kebijakan
selalu
yang terdiri atas Content of Policy dan
menarik untuk diperbincangkan dan untuk
Context of Implementation.
dikaji, baik oleh pihak yang terlibat dalam
1) Content of Policy menurut Grindle
proses
perumusan
kebijakan
maupun
dan
pelaksanaan
pihak-pihak
yang
adalah: a.
Interest
affected
(kepentingan-
berada di luar lingkungan kebijakan.
kepentingan yang mempengaruhi)
Implementasi kebijakan merupakan suatu
Interest affected berkaitan dengan
kajian mengenai studi kebijakan yang
berbagai
mengarah pada proses pelaksanaan dari
mempengaruhi
suatu kebijakan.
implementasi kebijakan. Indikator
Menurut implementasi
Waluyo
(2007:
kebijakan
50),
ini
merupakan
kepentingan
bahwa
suatu
kebijakan dalam pelaksanaannya pasti
dirumuskan,
kepentingan,
tanpa
suatu
berargumen
rangkaian kegiatan setelah suatu kebijakan karena
yang
suatu
melibatkan dan
banyak sejauhmana
pelaksanaan, maka suatu kebijakan yang
kepentingan-kepentingan tersebut
telah dirumuskan itu, akan sia-sia belaka.
membawa
Oleh karena itu, pelaksanaan kebijakan
implementasinya, hal inilah yang
mempunyai kedudukan yang penting di
ingin diketahui lebih lanjut.
dalam
pembahasan
terhadap
kebijakan
publik.
dan
Ramesh
Pada poin ini content of policy
sebagaimana dikutip Badjuri dan Yuwono
berupaya untuk menunjukkan atau
(2003: 113-114) yang merupakan ahli
menjelaskan bahwa dalam suatu
kebijakan
kebijakan harus terdapat beberapa
Sedangkan
Howlett
menyatakan
b.
pengaruh
bahwa
Type of Benefits (tipe manfaat)
implementasi kebijakan dipengaruhi oleh:
jenis manfaat yang menunjukkan
a. Pangkal tolak permasalahan;
dampak positif yang dihasilkan
b. Tingkat
keakutan
masalah
yang
oloeh
dihadapi pemerintah;
kebijakan
c. Ukuran kelompok yang ditargetkan; dan d. Dampak perilaku yang diharapkan. Menurut Grindle (dalam Agustino,
pengimplementasian yang
hendak
dilaksanakan. c.
Extent
of
Change
Envision
(derajat perubahan yang ingin
2006: 154), keberhasilan implementasi
dicapai)
kebijakan publik ditentukan oleh tingkat
Setiap
implementability kebijakan itu sendiri,
target yang hendak dan ingin
kebijakan
mempunyai
dicapai. Content of policy yang 5 MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ingin dijelaskan pada poin adalah bahwa seberapa besar perubahan
adalah:
yang hendak atau ingin dicapai
a.
melalui
d.
suatu
implementasi
Actor
Involved
(kekuasaan,
kepentingan-kepentingan,
yang jelas.
strategi dari aktor yang terlibat)
Site of decision making (letak
Dalam
pengambilan keputusan)
diperhitungkan pula kekuatan atau
suatu
keputusan
kebijakan
dalam
suatu
kekuasaan,
memegang
suatu
memperlancar
maka
kebijakan
perlu
serta
strategi yang digunakan oleh para aktor
kebijakan,
dan
kepentingan,
peranan penting dala pelaksanaan pada
yang
terlibat
guna jalannya
bagian ini harus dijelaskan di
pelaksanaan suatu implementasi
mana
pengambilan
kebijakan. Bila hal ini tidak
keputusan dari suatu kebijakan
diperhitungkan dengan matang
yang akan diimplementasikan.
sangat
Program Implementer (pelaksana
program
program)
diimplementasikan
letak
Dalam
menjalankan
suatu
kebijakan atau program harus didukung
dengan
pelaksana
kebijakan
kompeten
dan
keberhasilan
f.
Power, Interest, And Strategy of
kebijakan harus mempunyai skala
Pengambilan
e.
2) Context of Policy menurut Grindle
suatu
kemungkinan
yang
hendak akan
jauh
arang dari api. b.
adanya
kapabel
besar
Institution
and
Regime
Characteristic
yang
lembaga
demi
berkuasa)
kebijakan.
(karakteristik
dan
Lingkungan
di
rezim
yang
mana
suatu
Dan, ini harus sudah terdata atau
kebijakan tersebut dilaksanakan
terpapar dengan baik pada bagian
juga
ini.
keberhasilannya,
Resources Committed (sumber-
bagian
sumber daya yang digunakan)
karakteristik dari suatu lembaga
Pelaksanaan suatu kebijakan juga
yang akan turut mempengaruhi
harus didukung oleh sumberdaya-
suatu kebijakan.
sumberdaya agar
yang
mendukung
pelaksanaannya
dengan baik.
berjalan
c.
berpengaruh
ini
terhadap
maka
ingin
pada
dijelaskan
Compliance and Responsiveness (tingkat kepatuhan dan adanya respon dari pelaksana) 6
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Hal lain yang dirasa penting dalam
RASKIN untuk memberikan perlindungan
proses pelaksanaan suatu kebijakan adalah
kepada Rumah Tangga Miskin melalui
kepatuhan dan respon dari pelaksana, maka
bantuan beras bersubsidi guna memenuhi
hendak dijelaskan pada poin ini adalah
kebutuhan gizi dan mengurangi beban
sejauhmana kepatuhan dan respon dari
pengeluaran keluarga.
pelaksana
dalam
menanggapi
suatu
kebijakan.
Tujuan dari kebijakan RASKIN adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin melalui pemenuhan
3.
Kebijakan Beras untuk Rumah
sebagian kebutuhan pangan pokok dalam
TanggaMiskin (RASKIN)
bentuk beras (Pedoman Umum RASKIN,
Berdasarkan bersama
Menteri
surat Dalam
keputusan Negeri
dan
2014).
Sedangkan
sasaran
yaitu
berkurangnya
RASKIN
kebijakan beban
Direktur Utama Perum BULOG No. 25
pengeluaran 15,5 juta Rumah Tangga
Tahun 2003, tanggal 22 Juli 2003, pasal 1
Sasaran (RTS) berdasarkan data Badan
ayat 1 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pusat Statistik (BPS) dalam mencukupi
RASKIN, bahwa Kebijakan Beras untuk
kebutuhan
Rumah
Tangga
pangan
beras,
melalui
Miskin
(RASKIN)
pendistribusian beras bersubsidi sebanyak
satu
kebijakan
15 kg/RTS/bulan selama setahun dengan
pemerintah dalam upaya meningkatkan
harga tebus Rp 1.600 per kg netto di Titik
ketahan
Distribusi (Pedoman Umum RASKIN,
merupakan
salah
pangan
perlindungan
dan
pada
memberikan
keluarga
miskin
2014).
mengenai pendistribusian beras dalam jumlah dan harga tertentu.
Tangga Miskin (RASKIN) memiliki ciri
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor
Kebijakan Beras untuk Rumah
94/PMK.02/2014,
tanggal 3 Juni 2014 tentang Anggaran
spesifik
(Pedoman
Umum
RASKIN,
2014), yaitu: a.
Tidak disalurkan melalui pasar umum,
Biaya dan Pendapatan Perusahaan Umum
tetapi
BULOG
penerima manfaat (bersubsidi).
dalam
pemerintah
rangka
untuk
penugasan melakanakan
b.
penjualan
langsung
kepada
Jumlah beras yang disalurkan tidak
pengelolaan persediaan, distribusi dan
tergantung pemintaan pasar, tetapi
pengendalian harga beras tahun 2007 pada
berdasarkan
pasal
jumlah keluarga penerima manfaat.
1 ayat
1 menyatakan bahwa,
pemerintah melalui perusahaan umum BULOG
menyelenggarakan
kebijakan
c.
Tidak
kepada
dirujukkan
penerimaan
dalam
upaya
stabilisasi harga pasar, tetapi untuk 7
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pemenuhan kebutuhan beras keluaga
sosialisasi,
yang
pengendalian.
menjadi
sasaran
penerima
manfaat RASKIN. d.
Dalam
pelaksanaan
dan
d. Akuntabilitas, bermakna bahwa setiap
pelaksanaannya,
RASKIN
pengelolaan kegiatan RASKIN harus
melibatkan berbagai instansi sehingga
dapat dipertanggungjawabkan kepada
untuk memperlancar operasional perlu
masyarakat setempat maupun kepada
adanya petunjuk pelaksanaan.
semua
Pengelolaan
RASKIN
pihak
yang
berkepentingan
memiliki
sesuai dengan peraturan dan ketentuan
prinsip nilai-nilai dasar yang menjadi
yang berlaku atau yang telah disepakati.
landasan atau acuan setiap pengambilan
Agar
pelaksanaan
dan
keputusan dalam pelaksanaan rangkaian
penanggungjawaban kebijakan RASKIN
kegiatan, yang diyakini mampu mendorong
dapat
terwujudnya tujuan program RASKIN
dibentuk Tim Koordinasi RASKIN di
(Pedoman
tingkat
Umum
RASKIN,
2014).
berjalan
pusat
dengan
efektif,
maka
sampai kecamatan dan
Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah
Pelaksana Distribusi RASKIN ditingkat
sebagai berikut:
desa atau kelurahan serta tim lainnya
a. Keberpihakan kepada Rumah Tangga
sesuai
kebutuhan
yang
diatur
dan
Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)
ditetapkan melalui keputusan pejabat yang
RASKIN,
berwenang.
bermakna
mengusahakan
Penanggung
jawab
RTS-PM RASKIN dapat memperoleh
pelaksanaan kebijakan RASKIN di pusat
beras kualitas baik, cukup sesuai alokasi
adalah
dan terjangkau.
Kesejahteraan Rakyat, di provinsi adalah
b. Transparansi, bermakna membuka akses informasi
kepada
Menteri
Gubernur,
di
Koordinator
Bidang
Kabupaten/Kota
adalah
pemangku
Bupati/Walikota, di kecamatan adalah
kepentingan RASKIN terutama RTS-
Camat, dan di Desa/Kelurahan adalah
PM RASKIN, yang harus mengetahui
Kepala
dan
kegiatan
RASKIN, 2014).
melakukan
Indikator
memahami
RASKIN
serta
adanya dapat
pengawasan secara mandiri. c. Partisipatif,
bermakna
Desa/Lurah
(Pedoman
kinerja
Umum
kebijakan
RASKIN ditunjukkan dengan tercapainya mendorong
target 6 Tepat (6T), yaitu sebagai berikut:
masyarakat terutama RTS-PM RASKIN
a. Tepat Sasaran Penerima Manfaat, yaitu
untuk berperan secara aktif dalam setiap
RASKIN hanya diberikan kepada RTS-
tahapan pelaksanaan program RASKIN,
PM
mulai
Desa/Kelurahan yang terdaftar dalam
dari
tahapan
perencanaan,
RASKIN
hasil
Musyawarah 8
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Daftar
Penerima
Manfaat
Program
RASKIN;
sosialisasi program RASKIN diharapkan pelaksanaan di lapangan sejak awal dapat
b. Tepat Jumlah, yaitu jumlah beras
berjalan secara lancar, tertib, tepat waktu
RASKIN yang merupakan hak Rumah
dan terencana sesuai ketentuan yang telah
Tangga
ditetapkan.
Sasaran
Penerima
Manfaat
(RTS-PM) RASKIN sesuai dengan ketentuan
yang
berlaku,
yaitu
15
kg/RTS/perbulan selama satu tahun; c. Tepat
Harga,
yaitu
harga
tebus
RASKIN adalah sebesar Rp. 1.600/kg
Adapun
kerangka
pikir
dalam
penelitian ini sebagai berikut, Gambar Kerangka Pikir SKB MENDAGRI & DIRUT PERUM BULOG No. 25 Tahun 2003
netto; d. Tepat Waktu, yaitu waktu pelaksanaan distribusi
beras
kepada
RASKIN
sesuai
SK Gub Nomor 28 Tahun 2014
RTS-PM
dengan
rencana
distribusi;
KEMISKINAN -Kesulitan pemenuhan pangan -Gizi yang tidak memadai
e. Tepat Administrasi, yaitu terpenuhnya persyaratan administrasi secara benar, lengkap dan tepat waktu; f. Tepat
Kualitas,
yaitu
terpenuhinya
persyaratan kualitas beras sesuai dengan standar kualitas beras BULOG. Adapun RASKIN
adalah
sosialisasi
kebijakan
kegiatan
penunjang
kebijakan untuk memberikan informasi
Teori kebijakan Merille S. Grindle: As a political and administrative prosses. 1. Isi kebijakan (Content of Policy) a. Kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi b. Tipe Manfaat c. Derajat perubahan yang ingin dicapai d. Letak pengambilan keputusan e. Pelaksana program f. Sumber daya yang digunakan (Sumber: Leo Agustino, 2006 ; 167)
yang lengkap sekaligus pemahaman yang sama dan benar kepada seluruh pemangku kepentingan terutaman kepada pelaksanan,
Implementasi Pogram Raskin di Kelurahan Bansir Darat Kecamatan Pontianak Tenggara tahun 2014 berjalan dengan baik
RTS-PM dan masyarakat umum. Informasi dan pemahaman yang sama dan benar yang dimaksud
meliputi
latar
belakang,
kebijakan pemerintah, tujuan, sasaran, pengelolaan,
pengorganisasian,
pengawasan dan pelaporan serta hak dan kewajiban
masing-masing.
Melalui 9
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Teknik keabsahan data dalam penelitian
C. METODE PENELITIAN
kualitatif yang peneliti gunakan adalah Penelitian penelitian
ini
merupakan
deskriptif
penelitian kualitatif.
dengan
jenis
triangulasi data.
metode
Sehingga dengan
metode ini dapat mendeskripsikan serta
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
menganalisa Implementasi Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (RASKIN)
1.
Pemahaman Kepentingan
di Kelurahan Bansir Darat Kecamatan
Berdasarkan
hasil
wawancara
Pontianak Tenggara. Lokasi penelitian ini
dengan Lurah Bansir Darat Kecamatan
dilakukan di Kelurahan Bansir Darat
Pontianak Tenggara, mengatakan bahwa
Kecamatan Pontianak Tenggara. Waktu
kepentingan
yang
penelitian ini dimulai dari bulan November
implementasi
program
2014 sampai dengan November 2015.
Kelurahan
Subjek
adalah
Pontianak Tenggara tahun 2014 secara
kebijakan
politikal di lapangan adalah melalui isu
RASKIN, masyarakat umum dan Rumah
strategis dalam pengentasan kemiskinan
Tangga
yang
dalam
penelitian
ini
implementator/pelaksana
Sasaran
Penerima
Manfaat
Bansir
bertujuan
mempengaruhi RASKIN
Darat
di
Kecamatan
mengurangi
beban
RASKIN (RTS-PM) di Kelurahan Bansir
pengeluaran Rumah Tangga Miskin dalam
Darat Kecamatan Pontianak Tenggara.
pemenuhan kebutuhan pangan pokok yaitu
Sedangkan objek penelitiannya adalah
beras
implementasi
di
bersubsidi sebanyak 15 kg/bulan dengan
Kecamatan
harga Rp 1.600/kg di titik distribusi
Kelurahan
program Bansir
RASKIN
Darat
Pontianak Tenggara
walaupun
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh
melalui
peneliti
dengan
menggunakan wawancara dan dokumentasi
pendistribusian
realitanya
ada
beras
beberapa
masyarakat mendapatkan beras sebanyak 10 kg/bulan dikarenakan kebijakan dari RW/RT setempat.
dengan menggunakan instrumen penelitian
Nugroho (2009: 494) mengatakan
yaitu peneliti sendiri dibantu pedoman
bahwa
implementasi
wawancara. Teknik analisis data yang
prinsipnya
digunakan dalam penelitian ini adalah
kebijakan
analisis deskriftif kualitatif. Teknik analisa
Untuk mengimplementasikan kebijakan
data dimulai dari pengumpulan data,
publik,
reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
mengimplementasikan
adalah dapat
kebijakan
cara
agar
mencapai
salah
pada sebuah
tujuannya.
satunya dalam
bentuk 10
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
program. Program RASKIN muncul untuk
tangga dan mencegah penurunan konsumsi
menjawab persoalan kemiskinan yaitu
energi dan protein. Dalam memenuhi
dalam
kebutuhan
bentuk
pemenuhan
kebutuhan
pangan
tersebut,
Program
pangan warga miskin. Begitu juga di
Raskin perlu dilaksanakan agar masyarakat
Kelurahan Bansir Darat, pada intinya
miskin
kelurahan tidak mempunyai kepentingan
manfaatnya, yakni dapat membeli beras
apapun dalam penyaluran beras RASKIN
berkualitas baik dengan harga terjangkau.
melainkan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya.
Tidak
benar-benar
bisa
merasakan
Adapun manfaat yang dirasakan oleh
warga
Kelurahan
Bansir
Darat
seperti halnya hidup di kota besar yang
Kecamatan Pontianak Tenggara dengan
identik dengan individualis¬tiknya, jika
digulirkannya program RASKIN menurut
melihat kondisi di lapangan kehidupan di
Lurah
desa atau kelurahan bukan hanya untuk diri
RASKIN ini membawa manfaat bagi
mereka
gotong
warga kurang mampu, mereka dapat
royong dan hidup bermasyarakat masih
membeli beras dengan harga yang relatif
sangat kental di dalamnya. Begitu pula
terjangkau untuk memenuhi kebutuhan
dalam
pokoknya.
sendiri.
Kebersamaan,
Program
RASKIN,
ternyata
Bansir
menunjukkan
satu
RASKIN
yang
semakin
mempererat
semangat kegotongroyongan tersebut.
yaitu,
Program
Pedoman umum RASKIN
program tersebut mampu menjadi salah alat
Darat
bahwa
adalah
tujuan
mengurangi
program beban
pengeluaran rumah tangga miskin melalui pemenuhan pembagian kebutuhan pangan
2.
pokok dalam bentuk beras.
Tipe manfaat Grindle (dalam Agustino, 2006:
154),
untuk
apa
yang
beberapa
warga
Lurah
menjelaskan bahwa dalam suatu kebijakan
mengeluh
karena
harus terdapat beberapa jenis manfaat yang
RASKIN yang didapat warga. Hasil dari
menunjukkan
wawancara
kebijakan
dampak oleh
yang
pengimplementasian hendak
kepada
keterbatasannya
warga
dapat
disimpulkan bahwa masyarakat (RTS)
dilaksanakan.
belum sepenuhnya merasa mendapatkan
Sasaran dari Program Raskin ini adalah
maanfaat, dan terbantu dalam pemenuhan
meningkatkan
kepada
kebutuhan pangan pokok berupa beras.
memenuhi
Ada beberapa RTS yang kecewa hanya
rangka
menerima 10 kg per KK dengan harga Rp
rumah
1.600,-/kg seharusnya menurut PAGU
keluarga
yang
positif
atau
dengan
disampaikan
dihasilkan
menunjukkan
Berbeda
akses
miskin
pangan untuk
kebutuhan
pokok
menguatkan
ketahanan
dalam pangan
11 MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
RASKIN 2014 per KK mendapat 15 kg
pangan sendiri. Program beras untuk warga
dengan
miskin
harga
Rp
1.600/kg.
Dengan
(RASKIN)
sebuah
usaha
demikian, sebagian besar RTS program
pemerintah untuk membantu warga miskin
RASKIN merasa bahwa pembagian beras
memenuhi kebutuhan pangan. Namun
kepada warga miskin hanya mempunyai
berbeda pada kenyataan yang terjadi di
manfaat minimal kebutuhan dalam satu
lapangan,
minggu. Beberapa informan yang ditemui
RASKIN di Kelurahan Bansir Darat belum
menyatakan bahwa program ini harus terus
dirasakan manfaatnya bagi RTS karena
dioptimalkan dan kalau bisa penerimaan
jumlah kuota beras yang sangat minim.
dengan
adanya
Program
beras dapat berjalan tepat waktu. 4. 3.
Letak Pengambilan Keputusan Pengambilan
Perubahan Kondisi RTS Setelah suatu
Mendapatkan RASKIN Suatu
program
yang
bertujuan
kebijakan
penting
dalam
keputusan memegang pelaksanaan
dalam peranan suatu
mengubah sikap dan perilaku kelompok
kebijakan, maka pada bagian ini harus
sasaran
dijelaskan
relatif
lebih
sulit
dimana
letak
pengambilan
diimplementasikan dari pada program yang
keputusan dari suatu kebijakan yang akan
sekedar memberikan bantuan kredit atau
diimplementasikan
bantuan
kelompok
Agustino, 2006: 152). Penentuan RTS
masyarakat miskin (Subarsono :2005:93).
yang dapat menerima RASKIN sudah
Dengan
RASKIN,
diputuskan oleh kelurahan yaitu dari BPS,
masyarakat yang tadinya tidak mampu
berupa kartu yang sudah ada nama dan
membeli
alamatnya.
beras
adanya
beras,
kepada
program
diharapkan
kemudian
Grindle
(dalam
berubah menjadi terbantu dan mampu
Hasil keputusan penentuan RTS
untuk membeli karena harganya relatif
menggunakan data PPLS tahun 2011
murah.
sehingga melihat kondisi yang terjadi di Perubahan yang diinginkan dengan
masyarakat saat ini data tersebut tidak
adanya program ini, bagi RTS adalah
relevan. Buktinya ada warga miskin yang
masyarakat mampu memenuhi kebutuhan
tidak dapat RASKIN. Sebaliknya warga
pangan sehari-hari. Hasil analisis yaitu
yang telah cukup mampu masih mendapat
pangan merupakan salah satu kebutuhan
jatah RASKIN karena telah mendapatkan
pokok masyarakat yang harus dipenuhi.
kartu
Pada
akhirnya menimbulkan
kenyataannya
tidak
semua
masyarakat mampu memenuhi kebutuhan
dari
tahun-tahun
sebelumnya
keresahan bagi
warga lainnya. Untuk mengatasi masalah 12
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ini ketua RW berperan dalam mengatur
terus-menerus, karena tolak ukur dari
pembagian RASKIN kepada warganya.
keberhasilan atau tidaknya suatu kebijakan
Dari
apa
yang
ditemukan
di
lapangan, data BPS dapat dikatakan tidak valid
karena
proses
penentuan
tergantung pada keseriusan dari pelaksana kebijakan tersebut.
RTS
menggunakan data tahun 2011 dan saat ini
5.
Pelaksana Program Grindle (dalam Agustino, 2006: 3
juga tidak ada koordinasi dengan RT dan RW (menurut ketua RW I, ada warganya
154) Dalam menjalankan suatu kebijakan
yang sudah tergolong mampu dapat kartu
atau program harus didukung dengan
RASKIN, sebaliknya yang miskin tidak
adanya
dapat karena waktu pendataan RT dan RW
kompeten dan kapabel demi keberhasilan
tidak
suatu kebijakan.
tahu),
sehingga
pengambilan
pelaksana
kebijakan
yang
keputusan untuk pembagian RASKIN atas
Kelurahan Bansir Darat selaku
musyawarah warga dan diputuskan oleh
pelaksana distribusi di tingkat Kelurahan
ketua
mempunyai
RW.
dikatakan
Suatu
efektif
kebijakan
wewenang
dalam
kebijakan
mendistribusikan RASKIN kepada RTS,
tersebut dapat sepenuhnya tepat pada
dan proses administrasinya merupakan
sasaran yang telah ditentukan dalam
tanggung
kebijakan. Oleh sebab itu, ketepatan
Terjadinya berbagai permasalahan yang
sasaran merupakan salah satu unsur yang
mencuat kepermukaan, sangat dipengaruhi
dapat
oleh pelaksana Program RASKIN dalam
menunjang
apabila
dapat
keberhasilan
dan
jawab
Lurah
tercapainya tujuan dari suatu kebijakan.
menjalankan
Akan tetapi dalam realitanya di lapangan,
sebagaimana seperti yang telah ditetapkan.
masih terdapat banyak permasalahan yang
Kepatuhan
diakibatkan oleh ketidaktepatan sasaran
tujuan
dalam implementasi kebijakan Raskin,
kebijakan, berpengaruh positif terhadap
sehingga
implementasi
kesuksesan implementasi kebijakan. Hal
kebijakan tersebut justru menjadi tidak
ini berkaitan erat dengan konsistensi dan
efektif. Melihat kondisi ini pemerintah
komitmen antara apa yang ditulis dengan
dirasa kurang serius dalam penetapan
apa yang dilaksanakan dalam tahapan
RTS.
implementasi tersebut.
menyebabkan
Pemerintah
kebijakan
(decision
sebagai maker)
pembuat
peran
terhadap
yang
telah
dan
sepenuhnya.
fungsinya
kesepakatan ditetapkan
dan dalam
dalam
pelaksanaan kebijakan haruslah bersifat kontinyu dalam artian berlangsung secara 13 MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
2
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
6.
Sumber Daya yang Digunakan Keberhasilan
didukung
oleh
sebuah
sumber
E. KESIMPULAN
program
daya
yang
Implementasi Program RASKIN di
memadai, dalam hal kualitas dan kuantitas
Kelurahan
Bansir
sehingga sumber daya manusia yang ada
Pontianak Tenggara jika dilihat dari Isi
mencukupi bagi pelaksanaan program.
Kebijakan (Content of Policy):
Secara umum pengelolaan suatu kebijakan
1.
Dalam
Darat
Kecamatan
melaksanakan
tugasnya
dapat dikatakan baik apabila dilaksanakan
Kelurahan Bansir Darat Kecamatan
sesuai dengan prosedur maupun aturan-
Pontianak
aturan yang telah dibuat. Prosedur atau
paham siapa sasaran Raskin (RTS)
aturan-aturan
untuk
akan tetapi karena kondisi masyarakat,
dalam
maka para pelaksana
tersebut
menyeragamkan
berguna
tindakan
Tenggara
berdasarkan
melaksanakan tugas maupun fungsi dari
kesepakatan
sumber daya (implementator) kebijakan.
kebijakan untuk membagi rata jatah
Hal
Raskin pada warga miskin yang tidak
ini
dimaksudkan
agar
proses
kebijakan
tersebut
dapat
pelaksanaan
berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur
warga
sebenarnya
mengambil
terdata dalam RTS. 2.
Program RASKIN belum sepenuhnya
yang telah ditentukan. Walaupun demikian
bermanfaat
tidak
dalam
mampu di Kelurahan Bansir Darat.
implementasinya di lapangan terkadang
Pemenuhan kebutuhan pangan pokok
masih terjadi maladministrasi, dan aturan-
berupa
aturan tersebut justru tidak sepenuhnya
manfaat minimal kebutuhan dalam
ditaati oleh implementator kebijakan itu
satu minggu.
dapat
dipungkiri
bahwa
sendiri tanpa memperdulikan dampak dari
3.
pelanggaran yang telah dilakukan.
bagi
beras
warga
hanya
kurang
mempunyai
Derajat perubahan yang ingin dicapai dengan adanya Program RASKIN
Sumber daya pelaksana program di
belum dirasakan warga kurang mampu
lingkungan Kelurahan Bansir Darat boleh
di
dikatakan
dikarenakan belum berjalan optimal.
cukup
berpengalaman
berpendidikan akan
tetapi
dan untuk
4.
Kelurahan
Bansir
Darat
Data yang digunakan dalam penentuan
meningkatkan pengetahuannya perlu ada
RTS tidak relevan sehingga ada
penyuluhan dan pelatihan agar kualitasnya
sebagian warga kurang mampu di
mencukupi.
Kelurahan Bansir Darat yang tidak mendapat jatah beras. 14
MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
5.
6.
Implementor cukup paham tugasnya
dan fungsinya dengan baik, memiliki
masing-masing
kepatuhan
itu
namun
perlu
terhadap
atasan
dan
diperlukan ditingkatkan kolektifitas
melaksanakan tugas sesuai dengan
dan rasa tanggung jawab.
aturan atau SOP (Standard Operating
Sumber daya pelaksana program di
Procedure) yang telah ditentukan.
lingkungan Kelurahan Bansir Darat
3.
Perlu adanya sanksi yang tegas kepada
dapat dikatakan cukup berpendidikan
para implementator kebijakan yang
dan berpengalaman.
terbukti melakukan pelanggaran dan penyimpangan tugas
dan
dalam
menjalankan
fungsinya.
Selain
itu,
penyampaian informasi dan sosialisasi
F. SARAN
yang Melihat
progres
implementasi
jelas
dan
benar
kepada
masyarakat terkait tujuan dan manfaat
RASKIN di Kelurahan Bansir Darat,
kebijakan
disarankan :
dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar
1.
Untuk konsep pengelolaan ke depan,
masyarakat
mengadakan sensus rumah tangga
yang
untuk mengumpulkan data sosial-
RASKIN tersebut, sehingga dapat
ekonomi
membantu tercapainya tujuan yang
rumah
tangga, termasuk
RASKIN
jelas
juga
memiliki
pemahaman
mengenai
dikehendaki
rumah tangga. Hasil sensus tersebut
masyarakat tidak hanya menerima
selanjutnya
sebagai
bantuan saja tetapi juga memiliki
melakukan
motivasi untuk mau meningkatkan
informasi
dasar
untuk
analisis diskriminan guna memisahkan
pada
program
struktur demografi dan karakteristik
dipergunakan
dan
perlu
akhirnya
kesejahteraan hidupnya.
penduduk miskin dengan penduduk bukan miskin. 2.
Perlunya peningkatan pemahaman dan
G. REFERENSI
kemampuan dari implementator atau petugas pelaksana kebijakan RASKIN dalam berbagai hal yang berkaitan dengan RASKIN
pelaksanaan tersebut.
kebijakan Hal
ini
dimaksudkan agar para implementator
1.
Buku-buku:
Agustino, Leo. (2006). Dasar-dasar kebijakan publik. Bandung: CV. Alfabeta. Badjuri, H. Abdulkahar dan Yuwono, Teguh. (2003). Kebijakan publik: Konsep
kebijakan dapat menjalankan peran 15 MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu administrasi Negara Voume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dan Strategi. Diponegoro.
Semarang:
Universitas
Keban, T. Yeremias. (2004). Enam dimensi strategis administrasi publik (konsep, teori dan isu). Yogyakarta: Gava Media. Nugroho, Riant. (2009). Public policy. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Subarsono. (2005). Analisis kebijakan publik: Konsep, teori dan praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Waluyo. (2007). Manajemen publik (Konsep, aplikasi dan implementasi dalam pelaksanaan otonomi daerah). Bandung: Mandar Maju.
2.
Peraturan-peraturan:
Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Direktur Utama Perum BULOG. (2003). Nomor 25 Tahun 2003. Tentang Pelaksanaan Program Raskin. Peraturan Menteri Keuangan. (2007). Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 94/PMK.02/2014. Tentang Anggaran Biaya dan Pendapatan Perusahaan Umum BULOG. Pedoman Umum Raskin (2014). Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat republik Indonesia.
16 MOCHAMMAD DIRGA P., NIM. E01110011 Program Studi Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA
TINGGI
JURNAL MAHASISW A
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 Homepage: http://urmafis.untan.ac.id
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap NIM I Periode lulus Tanggal Lulus Fakultasl Jurusan Program Studi E-mail addresl HP demi pengembangan iImu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif ke~san mahasiswa (SI), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa .. *) pada Program . T anjungpura, . Hak B eb as Stu di tl-t'\Q "'DMII'l15'fl/tS( ",cr.A fI4 Fakul tas Ilm U SOSIial d an IImu P 0 I'inik U'nrversitas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang betjudul**) :
rqI?4
'Ml'L~MENTfrH
1>?-O(,(l-~M
13~ll-A~
VIV'IU{<..
(2\1MAK
1A"'G~A
:
M1Si'ClN
[p...A;-'>~lN)
{) ( l<"£·Cv·;;:.A~i·4;;_j"········(:;·~·N·~·\·iL·····O·A:rLA·T····i~i::CA;.:;A··:rA·N ..······PO·Nf·iA·N·A·~ .. ····T~·N·c:·bAr::A····
........................................................................................................................................................................... .................... : .
beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain):
m Secarafulltex c:s:1 content
artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perIu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Pada tanggal
: Pontianak : ..~ ..::J?..-:-:.t.-.?.~.~ .......
6U~ NIM
~~.~!~~~.!.~
.
*tulis namajurnal sesuai prodi masing-masing (pub/ika/GovernanceIAspirasiISociodevISosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini harns di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)