Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIJANGKUNG KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKAWANG Oleh: MARK ARIEF RAHMAN NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan serta menganalisis faktor-faktor apa saja yang menyebabkan implementasi program raskin di Kelurahan Sijangkung belum terlaksana dengan baik. Skripsi ini diangkat berdasarkan dari permasalahan yang terjadi dalam implementasi program raskin di Kelurahan Sijangkung yang antara lain, kualitas raskin yang buruk serta jumlah dan jadwal pendistribusian raskin yang sering mengalami kekurangan dan keterlambatan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kurang maksimalnya implementasi program raskin di Kelurahan Sijangkung di pengaruhi oleh tiga faktor antara lain adalah, Pertama faktor sumber daya, sumber daya materi yang belum baik dan sumberdaya fasilitas yang belum memadai sehingga dalam pelaksanaannya raskin yang diberikan tidak layak dan implementor mengalami kesulitan dalam menempatkan stok beras Kedua, komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas. Komunikasi yang belum terjalin dengan baik antara pihak Kelurahan dan warga yang mengakibatkan proses sosialisasi tidak berhasil dengan maksimal. Ketiga disposisi implementor. Sikap implementor yang kurang maksimal dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang juga menjadi salah satu dari tiga penyebab kurang optimalnya pelaksanaan raskin di Kelurahan Sijangkung. Kata-kata kunci: Implementasi, sumber daya, komunikasi, disposisi implementor.
THE IMPLEMENTATION OF BERAS MISKIN (RASKIN) PROGRAM IN KELURAHAN SIJANGKUNG, SOUTH SINGKAWANG SUBDISTRICT, SINGKAWANG CITY Abstract The purpose of this thesis is to describe and analyze the factors that cause the implementation of Beras Miskin Program in Kelurahan Sijangkung is not running well. This research was brought based on the problem happens in the implementation of Beras Miskin Program in Kelurahan Sijangkung, such as bad quality and lack quantity of rice, and also the program schedule which is often to delay. The result of this thesis shows that the minimum implementation of Raskin program in Kelurahan Sijangkung were affected by three factors, the first is resources factor, the bad material resources and facility resources that had not been sufficient so that in the implementation, raskin that was given was not proper and implementor was facing a difficulty in placing the rice stock. The second is communication among organization and activity reinforcement. The ineffective communication between Kelurahan and people affected socialization process so that it was not running maximally. The third is implementor disposition. The minimum implementor behavior in giving the best service to the people was one of the three factors that caused the less optimum raskin program in Kelurahan Sijangkung.
Keyword: Implementation, resource, communication, disposition, implementor
1 MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pernyataan tersebut masyarakat yang tidak
A. PENDAHULUAN
mampu dalam kategori ini digolongkan 1.
kedalam masyrakat miskin. Masyarakat
Latar Belakang Penelitian Dewasa ini masalah kemiskinan
miskin
ini
mendapat
dari
yang melanda di berbagai negara baik itu
pemerintah
negara berkembang maupun negara maju
program bantuan sosial pemerintah yang
merupakan masalah yang cukup kompleks,
pada tujuannya adalah untuk membantu
tak terkecuali bangsa
masyarakat
Indonesia
yang
dengan
perhatian
miskin
diluncurkannya
dalam
memenuhi
notabene termasuk dalam kategori negara
kebutuhan pokok hidupnya sehari-hari dan
berkembang yang berada di kawasan Asia
dalam hal ini bentuk program disalurkan
atau yang lebih spesifiknya terletak di Asia
melalui program raskin atau beras miskin.
bagian tenggara. Adapun kemiskinan itu
Jadi kesimpulannya program raskin
sendiri bisa dibilang suatu kondisi dimana
ialah salah satu program penanggulangan
seseorang dengan kondisi keterbatasan
kemiskinan dan perlindungan sosial di
materi
untuk
bidang pangan yang diselenggarakan oleh
memenuhi kebutuhan, baik itu kebutuhan
Pemerintah Pusat berupa bantuan beras
papan, pangan maupun sandang. Sejalan
bersubsidi
dengan fenomena tersebut pemerintah juga
berpendapatan
selalu berupaya membantu meringankan
miskin dan rentan miskin). Program raskin
beban masyarakat miskin lewat beberapa
sendiri dilaksanakan melalui koordinasi
program
satunya
yang matang antara instansi/lembaga terkait
program tersebut membantu masyarakat
baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah
miskin untuk dapat meringankan dalam hal
dan proses koordinasi dilaksanakan dimulai
pemenuhan
dari perencanaan, pelaksanaan, kemudian
sehingga
tidak
bantuan
yang
kebutuhan
mampu
salah
pokok
pangan
seperti beras.
kepada rendah
rumah (rumah
tangga tangga
pengawasan dan pengendalian dan dengan
Beras merupakan bahan pangan
mengedepankan kepentingan masyarakat.
pokok bagi sebagian besar rakyat Indonesia
Berikut ini adalah peraturan yang
yang menyumbang konsumsi energi cukup
menjadi dasar dari pelaksanaan program
potensial bagi masyarakat pada umumnya,
raskin di dalam buku pedoman umum
akan tetapi dalam pemenuhan kebutuhan
raskin ialah :
pangan seperti beras itu sendiri masih
a) Undang-Undang No. 19 Tahun 2003,
banyak dari masyarakat Indonesia yang belum mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan
pokok
pangan
tersebut.
Dari
tentang Badan Usaha Milik Negara. b) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. 2
MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
c) Undang-Undang No. 18 Tahun 2012, tentang Pangan.
n) Permendagri
dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2013.
Tahun
2010,
Kemiskinan Provinsi Kabupaten/Kota. o) Permenkeu Kementrian
e) Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002, tentang Ketahanan Pangan.
tentang Sosial
Penunjukan sebagai
Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Program Raskin.
f) Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 2003, tentang Pendirian Perusahaan Umum Bulog.
p) Permensos No. 24 Tahun 2013, tentang tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan q) Kepmenko Kesra No. 29 Tahun 2013,
g) Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun
tentang Tim Koordinasi Raskin Pusat.
2005, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sejalan
dengan
hal
itu
Kota
Singkawang merupakan salah satu daerah
h) Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun tentang
Pemerintahan Pemerintah
Pembagian Antara
Daerah
melaksanakan kebijakan program beras
Pemerintah,
miskin (raskin). Program Beras Miskin
Provinsi,
dan
i) Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun tentang
Sistem
Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP).
tentang
Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
Kerja Pemerintah Tahun 2013.
Kebijakan
Pengadaan
Gabah/Beras oleh Pemerintah.
telah berupaya agar masyarakat di Kota Singkawang mendapatkan kesejahteraan
sesuai
dengan
hasil
yang
diharapkan
terjadi dilapangan dan dengan adanya kendala tertentu terkadang membuat hasil dari
Tahun
program
tersebut
belum
optimal
hasilnya sehingga pelaksanaan di lapangan
Peraturan
yang tidak sesuai dengan hasil yang
Menteri Dalam Negri No. 13 Tahun
diharapkan. Dengan kata lain kondisi
2006, tentang Pedoman Pengelolaan
faktual di masyarakat yang tidak sesuai
Perubahan
21
Kebijakan Perberasan Nasional selain itu
2011,
tentang
No.
Presiden No. 1 Tahun 2008 tentang
diakibatkan oleh banyak kendala yang
l) Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2012,
m)Permendagri
Singkawang sejak diberlakukannya Intruksi
yang layak, namun implementasi yang tidak
k) Peraturan Presiden RI tentang Rencana
tentang
sendiri sudah diimplementasikan di Kota
Pemerintah Daerah Kota Singkawang juga
j) Peraturan Presiden RI No. 15 Tahun 2010,
otonomi di Provinsi Kalimantan Barat yang
Urusan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
2008,
42
tentang tim Koordinasi Penanggulangan
d) Undang-Undang Anggaran Pendapatan
2007,
No.
atas
Keuangan Daerah. 3 MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan program yang telah dijalankan,
kualitasnya tak layak lagi. Warga lainnya,
akibatnya menimbulkan permasalahan.
Margareth (28) berharap pihak Bulog bisa
Adapun berikut adalah beberapa
segera
mengganti
beras
tersebut,
bukti dari belum efektifnya implementasi
menurutnya, beras-beras tersebut sangat
program
tidak layak (tribunnews 2013 : 06 : 02).
raskin
di
Kota
Singkawang
khususnya Kelurahan Sijangkung yang ditunjukkan
dengan
statement
yang
Berdasarkan fenomena dari media massa
di
atas
diketahui
disampaikan oleh warga setempat melalui
implementasi
salah satu media massa lokal yang di
terlaksana dengan baik sehingga dalam hal
antaranya adalah sebagai berikut :
ini dapat dikatakan bahwa implementasi
Ketua RT 12 RW 03 Kelurahan Sijangkung,
Kecamatan
Selatan,
masyarkat
kualitas
miskin
raskin
belum
program beras miskin (raskin) di Kelurahan
Singkawang
Sijangkung Kota Singkawang pada tahun
Gunardy,
2013 belum efektif. Adapun hal tersebut
Johanes
mempertanyakan
program
bahwa
beras
(raskin)
untuk yang
tercermin dari kualitas dan jumlah beras miskin
(raskin)
yang
disalurkan,
didistribusikan Bulog beberapa waktu lalu.
diantaranya masih ditemukan kualitas beras
Menurutnya kualitas beras tak memadai
yang tidak layak dan jumlah dari beras yang
untuk dikonsumsi. Pada hari pertama
didistribusikan tidak memadai atau kurang
didistribusi, itu ada 28 karung beras yang
akibat dari adanya beberapa karung beras
rusak. Kemudian RT saya ada lima karung.
yang
Itu belum RT lainnya, “katanya kepada
ketidakpuasan dari warga penerima raskin
Tribunpontianak.co.id, Minggu (2/5/2013).
di beberapa lokasi RT/RW di Kelurahan
Dia menegaskan kualitas beras yang tidak
Sijangkung.
bagus
menjadi
mendistribusikannya.
kendala
untuk
Menurut
Johanes,
rusak
sehingga
Program dilaksanakan
raskin
menimbulkan
sendiri
berdasarkan
harus
petunjuk
meski untuk keluarga miskin, tak berarti
pelaksana (Juklak) yang terdapat di dalam
kualitas beras yang diberikan rendah. “ itu
buku pedoman umum raskin tahun 2013. Di
tidak layak konsumsi. Meski untuk orang
mana di
dalamnya
miskin, kita harap tidak seperti itu. Kualitas
penerima
manfaat
beras
keberhasilan dari program.
juga
paparnya.
harus
diperhatikan
Menurutnya,
juga,” sebelum
diatur mekanisme dan
Berikut ini adalah indikator yang
didistribusikan hendaknya beras tersebut
harus
diperiksa terlebih dahulu. Jangan sampai
implementasi program raskin :
yang
didistribusikan
ke
indikator
diperhatikan
oleh
pelaksana
masyarakat 4
MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
a)
Tepat sasaran; raskin hanya diberikan
yaitu
kepada keluarga sasaran penerima
tersebut belum terlaksana dengan baik,
manfaat yang terdaftar dalam daftar
sehingga pada saat pengimplementasiannya
penerima manfaat (DPM).
tidak sesuai dengan petunjuk pelaksana
b) Tepat jumlah; jumlah Raskin yang merupakan hak RTS harus sesuai
mengapa
pelaksanaan
program
yang terdapat dalam buku pedoman umum raskin tahun 2013.
dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 15
kg/RTS/bulan
atau
180
2. Fokus Penelitian
kg/RTS/tahun. c)
Tepat harga; harga beras yang dibayar
memfokuskan pada implementasi kebijakan
keluarga sasaran penerima manfaat
yang ada kaitannya dengan program raskin
sebesar Rp.1.600,-/Kg netto di titik
yang ditujukan untuk masyarakat miskin
distribusi.
dan suatu kebijakan pemerintah dalam hal
d) Tepat
e)
Dalam penelitian ini peneliti lebih
waktu;
waktu
pelaksaan
ini menjadi sebuah topik menarik dan
penyaluran beras kepada RTS sesuai
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan rencana penyaluran.
dan membatasi penelitian pada: faktor-
Tepat
terpenuhinya
faktor yang menyebabkan implementasi
persyaratan administrasi secara benar,
program beras miskin (raskin) di Kelurahan
lengkap dan tepat waktu.
Sijangkung Kecamatan Singkawang Selatan
administrasi;
Tepat
kualitas;
terpenuhinya
Kota Singkawang belum terlaksana dengan
kualitas beras yang sesuai dengan kualitas
baik
beras BULOG.
terdapat di dalam buku pedoman umum
Gambaran sementara yang dilihat
sesuai
petunjuk
pelaksana
yang
raskin tahun 2013.
oleh peneliti berdasarkan fenomena yang terjadi, permasalahan implementasi raskin di
Kota
Singkawang
di
Dalam penelitian ini peneliti lebih
Kelurahan Sijangkung pada tahun 2013
memfokuskan pada implementasi kebijakan
masih belum efektif jika dilihat dari
yang ada kaitannya dengan program raskin
fenomena
dengan
yang ditujukan untuk masyarakat miskin
didasarkan fakta yang dimuat di media
dan suatu kebijakan pemerintah dalam hal
massa, dan sejalan dengan fenomena
ini menjadi sebuah topik menarik dan
tersebut juga peneliti tertarik dan ingin
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih mendalami serta melakukan penelitian
dan membatasi penelitian pada: faktor-
guna mengetahui permasalahan tersebut
faktor yang menyebabkan implementasi
yang
terjadi
khususnya
3. Rumusan Permasalahan
dan
5 MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
program beras miskin (raskin) di Kelurahan
yang telah dipelajari pada saat
Sijangkung Kecamatan Singkawang Selatan
menjalani perkuliahan di Program
Kota Singkawang belum terlaksana dengan
Studi Ilmu Pemerintahan selain itu
baik
juga
sesuai
petunjuk
pelaksana
yang
sebagai
prasyarat
untuk
terdapat di dalam buku pedoman umum
menyelesaikan studi di Program
raskin tahun 2013.
Studi Ilmu Pemerintahan ini. b) Manfaat Praktis 1) Hasil penelitian ini diharapkan
4. Tujuan Penelitian Adapun hal yang menjadi tujuan
memberikan manfaat khususnya
dilakukannya penelitian ini adalah untuk
kepada pemerintah daerah Kota
mendeskripsikan faktor apa saja yang
Singkawang
menyebabkan implementasi dari program
masukan
guna
raskin di Kelurahan Sijangkung belum
Program
raskin,
tercapai dengan efektif sesuai dengan
Beras Miskin ini masih kembali
pedoman umum petunjuk pelaksana teknis
dilaksanakan di era pemerintahan
raskin pada tahun 2013.
berikutnya. 2) b.
a) Manfaat Teoritis
berkaitan
bermanfaat untuk menjadi bahan
ilmu
dan
ilmu
diharapkan
pemerintahan
dapat
pengetahuan,
ilmu sosial dan
ilmu
pemerintahan
mengelola
bahan
dengan
kajian
implementasi program raskin.
B. TEORI DAN METODOLOGI
sebuah
1.
Teori a) Kebijakan Publik
dalam program
bantuan sosial.
Kebijakan Publik Menurut Dye (dalam
Subarsono,
2006:2)
kebijakan
publik adalah apapun pilihan pemerintah
peneliti
menambah
sebagai
memberikan
ilmiah,
b) Bagi
Program
khususnya
sumbangan
ilmu
jika
pengembangan
pemerintahan
disiplin
pelaksanaan
pemahaman bagi peneliti yang
a) Hasil penelitian ini diharapkan
pengkajian
bahan
Hasil penelitian ini juga
bermanfaat
5. Manfaat Penelitian.
sebagai
sendiri
dapat
untuk melakukan atau tidak melakukan.
wawasan
dan
Artinya, kebijakan publik mengarah pada
untuk
pilihan-pilihan, pilihan yang dilakukan oleh
teori
pemerintah untuk melakukan sesuatu atau
pemahaman mengaplikasikan
berbagai
6 MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tidak melakukan sesuatu. Misalnya yang
kebijakan dan pada akhirnya pada tahap
berkaitan dengan penelitian ini, ada pilihan
inilah masalah bisa dipilih berdasarkan
pemerintah untuk membuat suatu kebijakan
prioritas pembahasan untuk menjadi agenda
atau tidak membuat kebijakan tentang
pembahasan pada tahap ini pula suatu
program beras miskin atau raskin.
masalah mungkin tidak disentuh sama
Sedangkan menurut Easton (dalam
sekali,
sementara
masalah
yang
lain
Islamy, 2003:19) kebijakan publik dapat
ditetapkan menjadi fokus pembahasan,atau
diartikan sebagai pengalokasian nilai-nilai
ada pula masalah karena alasan-alasan
secara paksa kepada
seluruh
tertentu di tunda untuk waktu yang lama.
masyarakat,
Dunn
Menurut
anggota (2003:22)
2) Formulasi Kebijakan
proses pembuatan kebijakan merupakan
Masalah yang sudah masuk ke
serangkaian tahap yang saling bergantung
agenda kebijakan kemudian dibahas oleh
yang diatur menurut urutan waktu dimulai
para pembuat kebijakan masalah-masalah
dari:
tadi
penyusunan
agenda,
formulasi
kemudian
didefinisikan
untuk
kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi
kemudian dicari pemecahan masalah yang
kebijakan, dan penilaian kebijakan.
terbaik.
Dari uraian di atas diperoleh suatu
Pemecahan
masalah
berasal dari berbagai alternatif atau pilihan
gambaran bahwa, implementasi kebijakan
kebijakan.
publik merupakan sebuah proses kegiatan
3) Tahap Adopsi kebijakan
administratif
yang
dilakukan
tersebut
setelah
Dari
sekian
banyak
alternatif
kebijakan ditetapkan/disetujui. Kegiatan ini
kebijakan
terletak diantara perumusan kebijakan dan
perumus kebijakan, dan pada akhirnya
evaluasi
tahapan
salah satu dari alternatif kebijakan tersebut
kebijakan itu meliputi Penyusunan Agenda,
diadopsi dengan dukungan dari mayoritas
Formulasi Kebijakan, Adopsi Kebijakan,
legislatif,
Implementasi
lembaga atau keputusan peradilan.
kebijakan.
Kebijakan,
Adapun
Kebijakan,
penjelasan
Evaluasi
rincinya
adalah
agenda
pejabat
direktur
akan menjadi catatan-catatan elit, jika
yang
menempatkan publik,
antara
Suatu program kebijakan hanya
1) Penyusunan Agenda
diangkat
konsensus
4) Tahap Implementasi Kebijakan
sebagai berikut :
Para
yang ditawarkan oleh para
dipilih
masalah
sebelumnya
dan pada
masalah-
program tersebut tidak diimplementasikan. Oleh
karena
itu,
keputusan
program
kebijakan yang telah diambil sebagai
masalah ini berkompetisi terlebih dahulu
alternatif
pemecahan
untuk dapat masuk ke dalam agenda
diimplementasikan,
masalah
yakni
harus
dilaksanakan 7
MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
oleh badan-badan administrasi maupun
tujuan
yang
agen-agen pemerintah di tingkat bawah.
keputusan kebijakan.
Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh
unit-unit
administrasi
telah
digariskan
dalam
Mazmain dan Paul Sebatier
yang
(dalam Ismail Nawawi 2009:131),
memobilisasikan, sumberdaya finansial dan
implementasi
kebijakan
manusia. Pada tahap ini juga berbagai
pelaksanaan keputusan kebijakan
kepentingan juga akan saling bersaing.
dasar,
Beberapa implementasi kebijakan mendapat
undang-undang, namun dapat pula
dukungan pelaksana, namun beberapa yang
berbentuk perintah-perintah atau
lain mungkin akan ditentang oleh para
keputusan-keputusan
pelaksana.
yang penting atau keputusan Badan
5) Tahap Evaluasi Kebijakan
Penelitian.
biasanya
dalam
adalah
bentuk
eksekutif
Pada tahap ini kebijakan yag telah dijalankan akan dinilai atau dievauluasi,
2.
Metode Penelitian
untuk melihat sejauh mana kebijakan yang
Pada masalah yang dibahas peneliti
dibuat telah mampu memecahkan masalah.
kali ini menggunakan metode penelitian
Kebijakan publik pada dasarnya dibuat
kualitatif yang mana penelitian kualitatif itu
untuk meraih dampak yang diinginkan.
sendiri menurut Sugiyono (2010:9) adalah
Dalam hal ini, memecahkan masalah yang
metode penelitian yang berlandaskan pada
dihadapi masyarakat. Oleh karena itu,
filsafat postpositivisme, digunakan untuk
ditentukanlah ukuran -ukuran atau kriteria-
meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
kriteria yang menjadi dasar untuk menilai
(sebagai lawannya adalah eksperimen).
apakah kebijakan publik telah meraih dampak yang diinginkan. C. HASIL b) Implementasi Kebijakan
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Adapun pengertian implementasi menurut beberapa ahli diantaranya Van Meter dan Van Horn (dalam Ismail Nawawi 2009:131) mengungkapkan implementasi kebijakan,
merupakan
tindakan
yang
1.
Implementasi Program Beras Miskin (raskin) di Kelurahan Sijangkung Program
raskin
adalah
sebuah
program yang di rancang oleh pemerintah,
dilakukan baik oleh individu atau pejabat-
program
tersebut
bertujuan
untuk
pejabat atau kelompok pemerintah atau
mengurangi beban pengeluaran dari rumah
swasta yang diarahkan untuk tercapainya
tangga miskin melalui distribusi beras 8
MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
murah. Sasaran program raskin adalah
memadai sehingga dalam pelaksanaannya
Rumah
sesuai
implementor mengalami kesulitan dalam
dengan hasil pendataan BPS tahun 2012
menempatkan stok beras. Sumber daya
yang terdiri dari rumah tangga sangat
fasilitas merupakan sarana yang dibutuhkan
miskin, rumah tangga miskin, rumah tangga
dalam
hampir
15
operasionalisasi implementasi kebijakan.
kg/RTS/bulan selama 12 bulan dengan
Keadaan fasilitas yang tidak memadai
harga
titik
tentunya mempersulit implementor dalam
distribusi. Program ini mencakup seluruh
pelaksanaan implementasi program raskin
provinsi, sementara tanggung jawab dari
di Kelurahan Sijangkung. Sementara dari
distribusi beras dari gudang sampai ke titik
sisi sumberdaya materi sendiri sudah tentu
distribusi di Kelurahan/Desa dipegang oleh
belumlah
Perum BULOG.
pelaksanaan program raskin itu sendiri, hal
Tangga
Miskin
miskin
dengan
Rp.1.600,-/kg
Sebelum raskin,
(RTS)
terlebih
alokasi
Netto
di
rangka
mempermudah
memenuhi
standar
dari
mengimplementasikan
ini sudah dibuktikan dari statement warga
dahulu
yang juga merupakan salah satu ketua RT
pemahaman-pemahaman
dibutuhkan yang
benar
di
Kelurahan
Sijangkung
yang
mengenai kebijakan raskin baik instansi
mengungkapkan pernyataanya tersebut di
terkait maupun petugas yang langsung
salah
sebagai pelaksana dilapangan. Hal ini
Pontianak yang juga penulis cantumkan
sangat
pada latar belakang skripsi.
diperlukan
agar
instansi
yang
satu
media
lokal
yaitu
tribun
bertugas dan petugas yang akan terjun langsung ke lapangan dapat mengerti apa
b) Komunikasi
tugas dan tanggung jawabnya.
Antar
Organisasi
dan Penguatan Aktivitas Faktor Komunikasi juga merupakan
2.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan
salah satu penyebab pelaksanaan raskin di
Implementasi Program Beras Miskin
Kelurahan
(Raskin) Di Kelurahan Sijangkung
dengan
Kecamatan
dibuktikan dengan beberapa pernyataan
Singkawang
Selatan
Sijangkung
optimal
ini
belum
berjalan
dikarenakan
dan
Belum Terlaksana Dengan Baik.
narasumber yang mnyatakan bahwa dalam
a) Sumberdaya
proses sosialisasi belum dirasa efektif
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber
daya
fasilitas
dalam
rangka
karena komunikasi dari pihak implementor dan
warga
tidak
efektif
yang
implementasi program raskin di Kelurahan
mengakibatkan banyak warga yang tidak
Sijangkung tahun 2013 masih kurang
mengetahui dari program raskin itu sendiri. 9
MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
c) Disposisi Implementor
1. Sumberdaya
Karakteristik implementor berupa
Sumber daya lainnya berupa sarana
komitmen tidak ditunjukkan implementor
dan prasarana kebijakan juga merupakan
dalam pelaksanaan implementasi, hal ini
hal yang perlu diperhatikan. sumber daya
ditunjukkan
adanya
tempat di Kelurahan Sijangkung masih
komitmen dari implementor dalam hal
terbilang belum memadai yaitu lokasi
memberikan
kepada
tempat
muncul
Kelurahan, sehingga daya tampung tempat
ketidakpedulian serta kurang tanggapnya
penyimpanan raskin yang kurang pada
implementor terhadap masyarakat miskin
akhirnya
yang mendapatkan kualitas raskin yang
pendistribusian beras tidak terfokus disatu
buruk, jadi kesimpulannya faktor disposisi
tempat. serta yang paling penting adalah
implementor
pelaksanaan
sumberdaya materi yaitu beras itu sendiri
program raskin di Kelurahan Sijangkung
yang ternyata pada saat diimplementasikan
belum optimal.
kualitasnya tidak bagus dan hal ini tidaklah
dengan
tidak
pelayanan
masyarakat
prima
sehingga
pada
saat
penampungan
akan
beras
raskin
di
mengakibatkan
sesuai dengan indicator keberhasilan raskin yang mana pada indikator tersebut haruslah D. SIMPULAN,
SARAN,
DAN
tepat kualitasnya.
KETERBATASAN 2. Komunikasi antar Organisasi dan a. Simpulan
Penguatan aktivitas
Dengan
memperhatikan
Dari hasil wawancara yang didapat
pembahasan yang telah peneliti tulis pada
peneliti, faktor komunikasi juga termasuk
bab
faktor
sebelumnya,
maka
beberapa
yang
menyebabkan
proses
kesimpulan yang dapat peneliti sampaikan
pelaksanaan implementasi menjadi kurang
berkenaan
yang
efektif, ini tercermin dari adanya keluhan
menyebabkan implementasi program raskin
warga mengenai soosialisai yang dilakukan
di Kelurahan Sijangkung belum berhasil,
oleh pihak implementor kurang efektif
adapun
sehingga mengakibatkan masih banyak
dengan
faktor-faktor
faktor-faktor
diantaranya
dari
yang
enam
dimaksud
faktor
yang
diungkapkan ternyata setelah diteliti hanya ada
tiga
pelaksanaan
faktor raskin
yang
warga yang bahkan tidak mengetahui sama sekali program raskin itu sendiri.
menyebabkan
kurang
optimal
diantaranya adalah : 10 MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sangat perlu untuk memberikan masukan
3. Disposisi Implementor Sikap dari para implementor yang
agar
kedepannya
program
melakukan pelayanan prima ini menjadi
Sijangkung bisa lebih baik lagi. Adapun
salah satu faktor yang menyebabkan kurang
saran yang dapat diberikan peneliti sebagai
efektifnya pelaksanaan program raskin di
suatu masukan adalah sebagai berikut:
Kelurahan Sijangkung kurang tanggapnya
1.
implementor
di
Kelurahan
Salah satu yang menjadi hambatan
warga
adalah sarana prasarana yang tidak
menjadi sulit dalam menemukan solusi dan
memadai serta materi (beras) itu sendiri
cenderung
yang
lambat
menjadikan
miskin
pelaksanaan
kurang paham dan cenderung kurang dalam
para
beras
proses
dalam
melakukan
penanganannya.
tidak
sarana
Jadi kesimpulan akhir yang dapat
layak
dan
dipertimbangkan
digunakan.untuk prasarana
solusinya
bisa dengan
ditarik oleh peneliti adalah dari keenam
menyewa gudang milik warga karena
faktor yang telah dijabarkan ada empat
saat peneliti turun kelapangan pada
faktor
mempengaruhi
kenyataannya peneliti melihat bahwa di
pelaksanaan program raskin di Kelurahan
Kelurahan Sijangkung banyak terdapat
Sijangkung Kecamatan Singkawang Selatan
gudang milik warga yang notabennya
dan keempat faktor tersebut disinyalir
biasa digunakan untuk menyimpan
penyebab belum efektifnya program raskin
hasil bumi, untuk itu pihak kelurahan
tersebut mulai dari sosialisasi yang kurang
bisa mempergunakan dengan menyewa
efektif
pihak
gudang tersebut untuk beberapa hari
kemudian
sementara untuk materi beras yang
yang
lewat
implementor
ternyata
komunikasi dan
warga,
antar
kurangnya tanggapan dan respon dari pihak
kualitasnya
Kelurahan mengenai permasalahan kualitas
dilakukan pengecekan terlebih dahulu
yang ada serta karakter atau sifat dari para
oleh pihak implemetor sehingga pada
implementor yang cendrung kurang paham
saat pelaksanaan tidak terjadi lagi
yang menyebabkan kurang tanggapnya
permasalahan akan kualitas dan jikalau
pihak
ada maka itu bisa diatasi dengan cepat.
implementor
dalam
menanggapi
permasalahan yang ada kemudian ditambah sarana prasarana yang belum memadai.
2.
belum
baik
sebaiknya
adapun saran dari peneliti adalah bisa dengan
membina
hubungan
baik
dengan warga pada saat melakukan b. Saran
sosialisasi
yang
dilakukan
secara
Dari hasil penelitian yang telah
berkala kemudian penggunaan media
dilakukan peneliti, maka peneliti merasa
iklan sebagai sarana pendukung agar 11
MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bisa membantu komunikasi secara
dilapangan, dirasakan kurang bagi
tidak langsung yang tujuannya juga
penulis. Karena dengan waktu yang
agar warga bisa menyaksikan dan
singkat tersebut penulis masih belum.
mengetahui mengenai raskin tersebut. 3.
Perlunya kesadaran para implementor mengenai
program
raskin
serta
E. REFERENSI
bertanggung jawab penuh, tanggap hingga pelaksanaan program rampung
1.
dilakukan salah satu cara terbaik juga
Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta.
dengan media sosialisasi tadi agar secara langsung para implementor bisa turut melihat kondisi warga yang pada
Buku-Buku
Ala, Andre. Bayo. 2000, Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan, Yogyakarta : Liberty,.
akhirnya akan menimbulkan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggung jawab mereka.
c. Keterbatasan Penelitian Adapun beberapa keterbatasan yang
Dunn, William. N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi Kedua. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Faisal, Sanapiah. 1999. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo.
penulis alami sebagai berikut : 1.
Sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk
mewawancarai
dikarenakan
beberapa
informan informan
memiliki pekerjaan yang padat dan sibuk sehingga belum maksimal dalam
Islamy, M. Irfan. 2003. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta : Bumi Aksara Ismawan, Bambang. 2003. Keuangan Mikro Dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, 2003. Jakarta:Gema PKM.
proses wawancara. 2.
Kurangnya
keterbukaan
informan
dalam memberikan informasi terkait dengan permasalahan yang diteliti. Walaupun juga terdapat aturan yang mengatur sebagian data yang tidak bisa diberikan.. 3.
Waktu. Diberikannya izin selama 2 (dua) minggu dari pihak pengelola untuk
melakukan
penelitian
Kuncoro, Mudrajad, 2000, Ekonomi Pembangunan, Teori masalah dan Kebijakan, Yogyakarta : Penerbit UPP AMP YKPN, Leo, Agustino.2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Nugroho D, Riant. 2003. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan 12
MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Evaluasi. Jakarta : IKAPI. Nawawi Ismail, 2009. Public Policy. Surabaya : PMN Prof. Drs. Budi Winarno, 2002 MA, PhD. KebijakanPublik, Teori, Proses, dan Studi Kasus.Yogyakarta: CAPS.
Musawa, Mariyam. 2009. “Studi Implementasi Program Raskin di Wilayah Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang”. (Tesis). Program Pasca Sarjana Universitas Diponogoro Semarang.
2. Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan Tahun 2011. Satori Djam’an & Komariah Aan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Subarsono. 2006. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta Tachjan, H. 2008. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI. Tohardi, Ahmad. 2010. Metode Penelitian Sosial. Pontianak: Fisip Untan Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik. Malang : Banyu media Publishing. Skripsi dan Tesis :
Peraturan Pemerintah :
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Perberasan Nasional. Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. Tahun 2013. Pedoman Umum RaskinTahun 2013. Monografi Kelurahan Sijangkung, 2013, Sijangkung Dalam Angka 2013 3.
Rujukan Elektronik :
http://imanarsyad.blogspot.com/2012/03/pe ngertian-kemiskian-dampak-akibatdan.html,. (diakses pada tanggal 11 Januari 2015). http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa431 4/espa4314a/materi_2_2.htm,. (diakses pada tanggal 14 Januari 2015). http://imanarsyad.blogspot.com/2012/03/pe ngertian-kemiskian-dampak-akibatdan.html,. (diakses pada tanggal 15 Januari 2015). http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa431 4/espa4314a/materi_2_2.htm,. (diakses pada tanggal 15 Januari 2015). http://www.beritasatu.com/nasional/193810 -bps-maret-2014-jumlah-penduduk-miskinindonesia-capai-28-juta.html,. (diakses pada tanggal 16 Januari 2015).
Pradityo, Oryza Surya. 2012. “Implementasi Program Bantuan Beras Miskin (Raskin) Di Desa PAL IX Kecamatan Sungai Kakap”. (Skripsi) .Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. 13 MARK ARIEF RAHMAN, NIM. E42011084 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
..
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTASILMUSOSIALDANLLMUPOLITIK
~9J
I
\! l '\ \I
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan A Yani Pontianak, Kotak Pos 78124 Homepage :http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id Email:
[email protected] LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAHIPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISW A
Sebagai sivitas akademika universitas tanjungpura, yang bertandatangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap
: Mark Arief Rahman
NIM / Periode Lulus
: E42011084 / 2015
Fakultas / Jurusan
: ISIP / ILMU ADMINISlRASI
Email address/HP:
[email protected]/089614720190 Demi pengembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat administrasi kelulusan mahasiswa (SI), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Ilmu Administrasi pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif (Non-Exlusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIJANGKUNG KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKA WANG Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/formatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanlmempublikasikanya di internet atau media lain : c::l ~
fulltext content artikel sesuai dengan standar penulisan jurnal yang berlaku.
Untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.
Saya bersedia menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengelola jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya saya ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuatdi Pada TanggaJ
t I
: Pontianak : 16 November 2015
fRahman)