PEMBANGUNANNASIONALDAN WAWASANKEBANGSAAN
Oleh: GinandjarKartasasmita MenteriNegaraPerencanaanPembangunanNasional/ Ketua BAppenas
Disampaikanpada SarasehanNasionalWawasanKebangsaan Jakarta, I Mei 1994
PEMBANGUNANNASIONALDAN \VAWASAN KEBANGSAAN Oleh: Gin an djar Karta sasmita Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional/ Ketua Bappenas
WawasanKebangsaan DalamPerspektifSejarah Pertama-tamasaya ingin mengucapkanterima kasih atas kesempatanyang diberikanuntuk ikut serta dalam Sarasehan Nasionalyang membicarakanpemikiranmengenaipeningkatan kualitaspengamalan wawasankebangsaan. Saya merasadiselengara'kannya sarasehanini pada awal memasukiPJP ll yang kita tekadkanmenjadimasa kebangkitan nasional kedua, memang merupakan saat yang tepat untuk mengkajikembalipandangan-pandangan kita mengenaiwawasan kebangsaan, serta memantapkandan memperbaharuinya sesuai tuntutan zaman. Padaseminarini saya diminta untuk mengantarkan pembahasanmengenai kesinambunganpembangunan nasional dalam rangka meningkatkan kualitas pengamalan wawasankebangsaan dalamPJPll. Ketika kita membicarakanwawasan kebangsaan,pikiran kita tidak bisaterlepasdari perjalanan sejarahperjuanganbangsa kita. Pemahamankita mengenaikebangsaanitu dirangsangoleh c:/sarnb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mei 1994
pertanyaan-pertanyaan yang keraptumbuh dalam hati sanubari kita seperti: mengapaada pahlawandan syuhadayang berjuangdengan rela dan ikhlas,serta mengorbankannyawa untuk melahirkan dan mempertahankan tegaknyabangsaini; mengapa karya-karya pemikiran dan gagasan besar dari pendahulu kita bisa tercipta dan mengantar kemerdekaan bangsa, bahkan mampu berlanjutdalam mengisi kemerdekaansepertiyang kita nikmatikini; bagaimanaseni budaya yang gemilang bisa tercipta oleh para pujangga, seniman dan budayawan kita, sehingga menyentuh hati dan kecintaankita untuk merasa memiliki dan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negarakita; betapa hati kita bergetar,setiap kita menyanyikan lagu lndonesiaRaya;betapabait-baitlagu kebangsaan memban gkitkanperasaanyang dalam Rasanyasetiaporang memilikirasa kebangsaan, dan memiliki wawasan kebangsaan dalamperasaanataupunpikiran,paling tidak dalam hati nuraninya.Dalam realitas,rasa kebangsaanitu sepertisesuatuyang dapat dirasakantapi sulit dipahami.Namun ada getaran hati dan resonansi pikiran antarkita tatkala rasa kebangsaankita tersentuhdan terpanggil.Rasakebangsaanbisa timbul dan terpendam secara berbeda dari orang perorang dengannalurikejuangannya masing-masing, tapi bisajuga timbul dalamkelompokyang berpotensidahsyatkekuatannya.
c:/samb-94/gotkar94, bahanpenganhanMENPPNpadaSarasehan Wawasan Kebangsaan, !akaa,9 Mei 1994
2
Kalau kita tengok sejarah, Kerajaansriwijaya pada abad ke-7 telah mengkonsepkanpikiran wawasan kebangsaankita dalam pemikirankepulauanNusantara. Pemikiranini dilanjutkan kerajaan Majapahit seperti yang tersirat dari Sumpah palapa Gajah Mada yang meyakini adanya kesatuan kehidupan di wilayah Nusantara. Pada awal abad ke duapuluh, yang akan segerakita tinggalkan,KebangkitanNasional20 Mei l goB dan Sumpah Pemuda28 oktober 1928 memperlihatkanwawasan kebangsaandalam tekad dan keinginanmembangunpersatuan dan kesatuan,karenamenyadariadanya kebhinekaandan keragaman budaya, agama, etnis dan suku yang akhirnya men uju kepadaperjuangankemerdekaan nasional. Rasa kebangsaanadalah kesadaranberbangsayaitu rasa persatuandan kesatuanyang lahirsecaraalamiahkarenaadanya sosialyang tumbuh dari kebudayaan,sejarah,dan kebersamaan aspirasi perjuanganmasa lampau, serta kebersamaandalam menghadapi tantangan sejar.ahmasa kini. Dinamisasi rasa kebangsaanini dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang menjadiwawasan kebangsaan.Rasionalisasi rasa dan wawasan kebangsaan akan melahirkan suatu paham yang disebut dtau paham kebangsaan, yaitu pikiran-pikiran Nasionatisme yang bersifat nasional di mana suatu bangsa memiliki cita-cita kehidupandan tujuan nasionalyang jelas. Berdasarkan rasadan paham kebangsaan tersebut,timbul semangatkebangsaanyang memilikiciri khas yaitu rela berkorbandemi kepentingantanah air, atau semangatpatriotisme.Wawasankebangsaanmengandung pula tuntutansuatu bangsauntuk mewujudkanjati dirinya, tata-lakunyasebagaibangsayang mey aksertamengembangkan ini nilai-nilailuhur budayanya, yang lahir dan tumbuh subur kepribadiannya. sebagaipenjelmaan bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan Wawasan c:/sanrb-94/golkar94, Kebangsaan, Jakarta,9 Mei 1994
3
Rasa kebangsaanbukan monopolisesuatu bangsa,tapi ia merupakan perekat yang mempersatukandan memberi dasar keberadaan(raisond'etre) bangsa-bangsa di dunia. Maka kalau kita berbicaramengenaimasalah-masalah janganlah kebangsaan, sekali-kalikita merasaitu sebagaisesuatuyang unik dalam diri bangsakita, karenahal yang sama juga dialamibangsa-bangsa lain. Bagaimanapunkonsep kebangsaanitu dinamis adan ya. Dalam kedinamisannya, antarpandangan kebangsaandari suatu bangsa dengan lainnya saling berinteraksidengan intens dan saling mempengaruhi. Dengan perbenturan budaya dan kemudianbermetamorfosa dalam campuranbudayadan sintesanya, maka derajat kebangsaansuatu bangsa menjadi dinamis dan tumbuh lebih kuat, yang kemudian terkristalisasi dalam pahamkebangsaan. Memang pemikiranmengenaipaham kebangsaanberkembang dari masa ke masa, dan berbeda dalam satu lingkungan masyarakat dengan lingkungan lainnya yang dicirikan ol eh berbagaialiranihaluan. Dalamsejarahbangsa-bangsa kita melihat betapabanyakpahamyang melandaskandiri pada kebangsaan. Kita mengetahuiada pendekatanras atau etnis sepertiNasionalsosialisme(Nazisme)di Jerman, atas dasar agama seperti dipecahnya IndiadenganPakistan,atas dasarras dan agamaseperti lsrael-Yahudi, dan konsep Melayu-lslamdi Malaysia,atas dasar ideologiatau atas dasargeografiatau paham geopolitik,seperti yang dikemukakan oleh Bung Karnopada pidato 1 Juni 194s. Masih selalu teringat oleh kita apa yang dikatakan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945: "Seorang anak kecil pun, jikac:/sanrb-94/golkar94, bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan Wawasan Kebangsaan, Iakarta,g Mei 1994
4
lau ia melihat peta dunia, ia dapat menunjukkanbahwa Kepulauan lndonesiamerupakansatu kesatuan. pada peta itu dapat ditunjukkansatu kesatuangerombolanpulau-pulaudi antara 2 lautan yang besar; Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, dan di antara2 benua,yaitu BenuaAsia dan BenuaAustralia. Seorang anak kecil dapat mengatakan, bahwa pulau-pulau Jawa, sumatera, Borneo,selebes, Halmahera, KepulauanSunda Kecil, Maluku,dan lain-lainpulau kecil di antaranya,adalahsatu kesatuan". Berbicaramengenaiwawasan kebangsaanmemang tidak bisa tidak, kita perlu mendengarapa yang dikatakanoleh Bung Karno, seorang nasionalis besar, seorang negarawan yang berada pada peringkat dunia. Pada tahun 1g26 dalam tulisan Nasionalisme,lsfam, dan Marxisme, beliau mengatakan "Nasionalisme itu suatu itikad, suatu keinsyafan rakyat, bah wa rakyat itu adalahsatu golongan,satu bangsa". Memangsemua paham nasionalismeyang ber.kembang,berpangkaltolak pada persatuandan kesatuansuatu bangsa yang mengatasipaham golongan-golongan. Beliaulebihjauh lagi mencobamengikatnya, sehinggadapat menampungberbagaialiran dan ideologi,yang secara hakiki sebenarnyaamat bertentangan. Pandanganini menjadi paham beliausepanjanghidupnya. Paham ini pulalah yang kemudianberkembangtiga puluh tahun kemudianmenjadi Nasakom. Kita sudahtahu sejarahselanjutnya. Bung Hatta sebagaisalah seorangproklamatortampaknya tidak sepenuhnyasependapatdenganberbagaipandanganBung Karno tersebut,terutama mengenaipendekatangeopolitik i tu. Beliau menyatakan: "Teori geopolitik sangat menarik, tetapi kebenarannya sangatterbatas. KalauditerapkankepadaIndonec:/sanrb-94/golkar94, bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan Wawasan Kebangsaan, Jakana,9 Mei 1994
5
sia, maka Filipinaharus dimasukkanke daerah lndonesiadan lrian Barat dilepaskan;demikianjuga seluruh Kalimantanharus masuk Indonesia.Filipinatidak saja serangkaidengankepulauan kita; BangsaFilipinabanggamengatakanbahwa merekaadalah bangsaMelayu". Memdhg, kata Bung Hatta, "soal bangsa dan kebangsaan tidak begitu mudah memecahnya secara ilmiah. Sukar memperoleh kriterium yang tepat apa yang menentu kan "bangsa". Tidakdapat diambilsebagaikriterium:(1) persamaan asal; (2\ persamaanbahasa;(3) persamaanagama". Atas dasar itu Bung Hatta mengatakan:"Bangsaditentukanoleh keinsyafan sebagai suatu persekutuan yang tersusun jadi satu, yaitu keinsyafanyang terbit karenapercayaatas persamaannasib dan tujuan. Keinsyafan yang bertambah besar oleh karena sama seperuntungan,ffidlangyang sama diderita, mujur yang sama didapat, oleh karena jasa bersaffio, kesengsaraanbersama, pendeknyaoleh karenaperingatankepadariwayat bersamayang tertanamdalamhati dan otak". Mengapa saya menggali kembali berbagai pandangan mengenaikebangsaantersebut?Hal ini tidak lain adalah un tuk memberikan perspektif kepada kita mengenai wawasan dan paham kebangsaanini, terutama di dalam memasuki zaman baru. Pandangan-pandangan nasionalismeyang dikembangkan oleh para pendiriRepublikkita, memangbersumberdari berbagai teori pemikiranbarat. Pikiran-pikiran nasionalismeini berkembang di Eropa,sebagaibentuk perlawananterhadapfeodalisme serta terhadap penjajahan oleh bangsa-bangsa yang kuat terhadap yang lebih lemah. Pahamnasionalismeini kemudian c:/sanrb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mei 1994
6
berkembangdi bagian dunia lain, di Amerika, Asia, dan Afrika yang hidupdi bawahtekanankekuasaan feodalatau penjajah. Namun kalaukita lihat lebih dalam lagi, dapat kita ketemukan pula pandangan-pandangan mengenaibangsa dan kebangpandanganhidup yang khas Indonesia, saanyang mencerminkan sepertiyang diutarakanKi HadjarDewantara:"Rasa kebangsaan adalah sebagiandari rasa kebatinankita manusia, yang hidup dalam jiwa kita dengan disengaja. Asal mulanya rasa kebangsaan itu timbul dari rasa diri, yang terbawa dari keadaanperikehidupan kita, lalu menjalarmenjadirasa keluarga;rasa ini terus jadi rasa hidup bersama(rasasosial)".
WawasanKebangsaan dan Tantangannya Sekarangmemangtimbul pertanyaanmengapaakhir-a khir ini wawasan kebangsaan menjadi banyak dipersoalkan. Mengapa harus diadakanseminar besar mengenaimasalah ini seperti yang kita lakukan sekarang ini. Tentu ada sesuatu di balikitu semua. Kalau kita coba mendalaminya, menangkap berbagai ungkapandari masyarakat,terutamadari kalangancendekiawan dan pemukamasyarakat,memangmungkinada hal yang menjadi keprihatinan. Pertaffid, ada kesan seakan-akan semangat kebangsaantelah mendangkal atau terjadi erosi terutama di kalangan generasi muda; sering kali disebut bahwa sif at materialistik,telah menggantikanidealismeyang merupakan sukmanya kebangsaan. Kedua, ada kekhawatiran ancaman disintegrasikebangsaan,dengan melihat gejala yang terjad i di c:/sanrb-94/golkar94, bahanpengarahan Wawasan MENPPNpadaSarasehan Kebangsaan, Jakana,9 Mei 1994
7
berbagainegara,terutamayang amat mr di Yugoslavia,di bekas Uni Sovyet, da lainnya seperti di Afrika, di mana pah menjadi paham kesukuan. Ketiga, ( upaya untuk melarutkanpandanganhi pikiryang asinguntuk bangsaini. Mengenai kekhawatiran yang pertaffid, memang bisa diperolehbanyakpandangan. Padadasarnyasaya berpendapat bahwa gejalayang dikhawatirkanitu sebenarnyalebih mencerminkan perkembangan gaya hidup. cara berpakaian,lagu-lagu, makanan,bahasa,bahkan sikap sehari-hariseringkalimencerminkan "gaya hidup internasional", terutama di perkotaan. Peningkatantaraf hidup, globalisasidan arus informasimenyebabkanterjadinyahal itu. Apakahmakinterintegrasinya lndonesia kepada pola kehidupan dan ekonomi dunia merupakan ancamanyang mendasarterhadaprasa kebangsaan?Hal ini sulit untuk dapat dibuktikan. Ujialnya nanti adalah seberapaja uh bangsakita, terutamagenerasimudanya,merasaterpanggildan bereak siketika bangsadan negaranyaberadadalam ancaman. Saya percaya jiwa dan semangat kebangsaan pemuda dan pemudi kita masih tetap besar. Namunjuga bisa menjadi ujian sekarangini seberapajauh kita bisa mengembangkan semangat menghargaidan mendahulukankarya bangsa sendiri sebagai ungkapannasionalisme atau patriotismebaru. Menurut hemat saya kekhawatiranyang kedua-lahyang perlu mendapatperhatianlebihsungguh-sungguh.Saya melihat memangada gejalamempertentangkan berbagaiperbedaanya ng ada pada kita. Sejaksemulakita tahu bahwa bangsaini sangat majemuk, sangat bhineka. Karena itu ada Sumpah Pemuda. c:isanrb-94lgolkar94, bahanpengarahan MENPPNpadaSansehan Wawasan Kebangsaan, lakana,9 Mei 1994
B
Karenaitu ada semboyanBhinekaTunggallkr sejarahtelah belajarbetapa kemajemukanir divergensiyang dengan susah payah telalkita tetap menjadibangsayang utuh. Upaya ,,,. awal kemerdekaan yaitu denganditerimanyaperubahanprago,,. Jakarta,menjadiapa yang kita kenaldalamUUD 1g4s sekarang. Di lain pihak kita punya keyakinanbahwa di samping ada potensi divergensi,kemajemukanatau kebhinekaanjuga me rupakan potensikekuatanyang besarbagi suatu bangsa. Adanya unsur-unsuryang berbedajika dapat dihimpun akan menghasilkan kekuatanyang lebih besar,daripadahanya terdiri dari unsur yang seragam. Oleh karenaitu saya berpandangantidak pada tempatnyadan tidak mencerminkan pandangankebangsaankita, karenabertentangandenganhukum alam, untuk menutup mata akan adanya perbedaan dan bertindak seakan-akan bangsa Indonesiaadalahhomogen,tidak ada perbedaansuku, agama atau etnis. Dan bukan itu pu.lapengertian kebangsaanyang dikehendakipara pendiriRepublik. Di lain pihak, sangat bertentangan pula dengan rasa kebangsaan untuk mempertajam perbedaan. Yang benar, menurut pandangan saya, adalah mengenaliadanyakemajemukan, dan memadukanserta memanf aatkannya untuk membangun kekuatan yang dahsyat untuk mewujudkancita-citaperjuangan. Kekhawatiranyang ketiga, saya melihatnyatidak terlepas dari kedua hal di muka. Kesadaranmasyarakat yang makin meningkat,sebagaihasil pembangunanmenyebabkantumbuhnya sikapkritis. Keterbukaan yang dihasilkanoleh pembangunan politik membuat segalapandangandapat dikemukakansecara bebas. Dengan sendirinya terjadi pula interaksi yang makin c:/samb-94/golkar94, bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan Wawasan Kebangsaan, Jakana,9 Mei 1994
I
leluasa dan kerap dengan pandangan-pandangandari lu ar. Akibatnyatimbul berbagaijargon politikseperti"demokratisasi", "arus bawah" dan sebagainya, yang sebetulnya merupakan rumusan-rumusannetral, kalau tidak dimuati dengan konotasi tertentu. Keinginanuntuk membangunkehidupannasionalyang partisipatifdan demokratis,ddalah wajar, dan menjadi tujuan pembangunan politik. Namun yang menjadi masalah ada lah bagaimanamewujudkannya. Ada kekhawatiran,dalam proses yang asing, yang mungkin itu berkembangpemikiran-pemikiran tidak tepat untuk diterapkandi Indonesia,bahkan akan bertentangan dengan pandanganhidup bangsa kita. Lebihjauh lagi, terkesan bahwa perubahan menuju ke arah kehidupan yang makin bebas sepertinya boleh dicapai dengan menghalalkan segalacaradan asalberbeda. Sesungguhnyatidak ada orang yang menentangpembaharuan, bahkanhal itu diamanatkan oleh GBHN. Namun pembaharuan itu harus dilakukan di dglam sistem, fi'leskipunmungkin termasuk memperbaharuisistem itu sendiri. Pembaharuandi luar sisteffi, okan menyebabkangejolak, yang tidak menguntungkan siapapun, dan yang pasti akan merugikan rakyat di lapisanyang terendah,yang tidak bisa menghindardari dampak gejolakitu.
P e n g a m a l a nW a w a s a n K e b a n g s a a nD a l a m P J P l l Setelah mengungkapkan berbagai hal tersebut, Persoalan kita selanjutnya adalah konsep kebangsaan yang bagaimana yang tepat untuk masa kini dan masa depan bangsa. Karena p e r s o a l a n f e o d a l i s m e d a n k o l o n i a l i s m e ,y a i t u m u s u h - m u s u h n y a
c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mei 1994
10
nasionalisme, sudahtidak relevanlagi sekarang,tentu wawasan kebangsaankita harusdit unjukkandenganwujud baru. Dalam hal ini, saya berpendapat bahwa meskipun penampil annyabisa berkembangsesuaiperkembanganzaman dan tantangan yang dihadapi suatu bangsa, namun pengertian pokoknyatidak pernahberubahsepertiapa yang saya sampaikan pada awal pembahasan ini. Dengan mengupas berbagai pandangan tadi, filenurut hemat saya hakikatwawasan kebangsaan bagi bangsaIndonesia adafahyang termaktub di dalam jiwa PembukaanUUD 1945, yang menetapkandasar dan tujuan kemerdekaankebangsaan lndonesia. Memang ada pandanganyang mengatakanbahwa paham kebangsaanlndonesiadicerminkandalamsila PersatuanIndonesia. Menurut pendapatsaya,.meskipun persatuanmerupakan unsur paling pokok dalam setiap paham kebangsaan,namun bukan merupakanunsur satu-satunya. Menurut hemat saya konsep kebangsaanmenurutpaham bangsaIndonesialebih luas dari pada hanya unsur persatuan. Karenakalau hanya itu, ia menjadisteril,dan kalausudahmenjadisatu lantastidak diperlukan lagi. Menurut hemat saya paham kebangsaan bangsa Indonesiamengembanmisi, yaitu seperti diamanatkandalam Undang-Undang Dasar1945, yang menyatakan,"maka disusunlah kemerdekaankebangsaanitu dalam ....dst". PahamkebangsaanIndonesiaadalahpaham yang memiliki landasanspiritual,ffioraldan etik, karenaitu bersilakanKetuhanan Yang Maha Esa. la ingin membangunmasa kini dan masa c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mci 1994
11
depan, di dunia dan di akherat. Paham kebangsaanIndonesia tidak menempatkan bangsa kita di atas bangsa lain, tetapi menghargaiharkat dan martabat kemanusiaanserta hak dan kewajiban asasi manusia; karena itu paham kebangsaankita mempunyai unsur kemanusiaanyang adil dan beradab. Oleh karenaitu pula paham kebangsaanIndonesiamengakuiadanya nilai-nilaiuniversalkemanusiaan.Sebagaibangsayang majemuk tetapi s atu dan utuh, paham kebangsaanIndonesiajelas bersendikan persatuandan kesatuanbangsa. Pandanganini kemudian kita tuangkan dan mantapkan dalam Wawasan Nusantara. Paham kebangsaankita berakar pada asas kedaulatan yang beradadi tanganrakyat.oleh karenaitu paham kebangsaankita adalah paham demokrasi, dan bertentangan dengan paham totaliter. Paham kebangsaankita memiliki cita-cita keadi lan sosial, bersumber pada rasa keadilan dan menghendaki kesejahteraan bagi seluruhrakyat. Dengan pandanganitu,. yang pada pokoknya ingin saya sampaikanadalahbahwa wawasan kebangsaan hendaknyatidak lagi hanya dilihat sebagai wujud reaktif terhadap sesuatu keadaanatau ancaman, atau kekhawatiran terhadap ini atau terhadap itu. Wawasan kebangsaankita sekarang sebaiknya merupakan pandangan proaktif, untuk membangun bangsa menujuperwujudancita-citanya. Kalau kita kembali pokok bahasan, yaitu pembangunan sebagaipengamalan wawasan kebangsaan,maka kita berbicara tidak lain selain pembangunansebagaipengamalanPancasila, yang merupakan konsepsi pembangunan kita yang paling mendasar.
c:/samb-94/golkar94, bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan Wawasan Kebangsaan, Jakarur,9 Mei 1994
12
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan pe mbangunansebagaipengamalanPancasilakita tidak perlu jauhjauh men cari, tetapi mempelajarisaja GBHN, karenapetunj ukpetunjuknyatelahjelas. GBHN 1993 memberikan tuntunan kepada kita, bahwa berdasarkanpokok pikiran pembangunansebagai pengamalan Pancasila,maka pembangunannasionalpada hakekatnyaadalah pembangunanmanusialndonesiaseutuhnyadan pembangunan masyarakat lndonesiaseluruhnya, dengan Pancasilaseba gai dasar,tujuandan pedomannya. selanjutnyaada berbagaihal yang mendasardalam GB HN 1993, yang memberikanarah pembangunan sebagaipengamalan Pancasila,dan dengandemikiansebagaipengamalanwawasan kebangsaankita, yaitu Asas PembangunanNasional, Modal Dasar dan Faktor Dominan, Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, dan Kaidah Penuntun. Khusus mengenai Kaidah Penuntunyang merupakanpetunjuk baru dalam GBHN 1993, dimaksudkansebagaipedomanbagi pelaksanaanpembangunan yang dilaksanakan secarademokratis,dalam rangkaperwujudan DemokrasiPancasila. Atas dasar berbagai amanat itu PJP ll kita laksanakan. PJP ll tidak bisa terlepas dari PJP l, karena merupakankelanjutan, peningkatan, perluasandan pembaharuan PJPl. Pembangunan nasionaldalam PJPltelah memberikanha silhasilyang menunjukkanbahwa bangsaIndonesiatelah meningkat kesejahteraannya. c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarra,9 Mei 1994
13
Pembangunandalam pJp lterah dengan pesat mengubah struktur ekonomi kita dari ekonomiterpimpin menjadiekonomi yang terbuka, dari ekonomi agraristradisionalmenuju ekonomi yang lebih maju; dengan struktur yang rebih kukuh, yaitu ekonomiyang didukungoleh industriyang makin kuat dan pe rtanian yang makin tangguh; dan dengan kebutuhanpokok rakyat yang makin terpenuhisecaramakin merata. Berbagaiindikator menunjukkankeberhasilan kita membangundenganpemerataan. Kita melihatjumlahpendudukmiskinberkurangdengancepat. Pembangunanekonomi bukan semata-mataproses eko nomi, tetapi suatu penjelmaanpula dari proses perubahanpolitik, sosialdan budayayang meliputibangsadi dalam kebulatannya. oleh karenaitu keberhasilanpembangunandi bidang ekonomi tidak dapat dilihatterlepasdari keberhasilan kita di bidang politik. Mekanismedan kelembagaan politikberdasarkanUUD 1g4S telah berjalan.Pelaksanaan Pemilusecarateratur selama PJP I sudahmenunjukkankemajuan-perkembangan demokrasikita. Pembangunan di berbagaibidangselamapJp lmemberikan kepercayaankepada bangsa kita bahwa upaya pembangunan yang telah ditempuhseperti yang diamanatkanoleh Pancasila dan UUD 1945 menunjukkankeberhasilan.Ini yang ingin kita lanjutkandan kita tingkatkandalamPJPll.
K o n s e p K e m a n d i r i a nd a l a m W a w a s a n K e b a n g s a a n Apabila kita kem bali kepada kata-kata pembu kaan uuD 1945, "maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan crlsamb-94/golkar94, bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan Wawasan Kebangsaan, Jakarta,9 Mei 1994
14
lndonesia", rasanya kita menangkapadanya keterkaitanyang kuat antara kemerdekaandengan paham kebangsaan. Maka kalaukita ingin mencarikepribadian kebangsaan dalamzamanini dan untuk masadepan, kita tetap tidak bisa melepaskannya dari hakikatkemerdekaan. Dalam GBHN 1993 hakikat kebangsaanitu diwujudkan melaluidua amanat yang mendasaripenyusunanpJp ll, yaitu bahwa dalam PJP tl bangsaIndonesiamemasuki:(1) tahap tinggal fandas menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri berdasarkan pancasilai e) masa kebangkitan nasionalkedua bagi bangsa Indonesiayang tumbuh dan berkembangdenganmakin mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta makin menggeloranya seman gat kebangsaanuntuk membangunbangsa lndonesiadalam upaya mewujud kan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsalain yang telah maju. Membangunkemajuandengan kemandiriandengandemikian merupakanpokok-pokokpengamalanwawasan kebangsaan kita dalamPJPll. Di tinjau dari segi t ingkat perkembangan dan struktur ekonomi, ciri-ciri kemajuanmencakup antara lain pendapatan nyata per jiwa yang makin tinggi disertaidenganpembagiannya yang makin merata;peranansektor industri sebagaipenggerak utama laju pertumbuhanmakin meningkat,dilihat baik dari segi sumbangannyadalam penciptaanpendapatannasionalmaupun dalam penyerapantenaga kerja; berkembangnyaketerpaduan antarsektor,terutama sektor industri, Sektor pertanian, dan
c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakana, 9 Mei 1994
15
sektorjasa-jasa;serta pemanfaatan sumberalam secararasional, efisien,dan berwawasanjangkapanjang. Dari segi pemanfaatansumberdaya manusia,ciri-ciritersebut meliputitingkat kesehatandan kecerdasan rakyatyang tinggi dan dengandemikianmenghasilkansumberdaya manusiayang makin berkualitasdan produktif; dan luasnyaperan serta aktif masyarakatdalampembangunan Dari segi kelembagaan, lembaga-lembaga ekonomi,politik, hukum, sosial,budayadan pertahanankeamananmakin efektif menjalankanfungsinya dan makin peka dan tanggap terhadap tuntutan pembangunan. Dari segi ideologis,Inentaldan spiritualmasyarakatlndonesia yang tinggallandasdiwarnaioleh penghayatan dan pengamalan Pancasilayang meresap,mendalam,dan mengakar dalam kehidupansehari-hariserta kehidupan keagamaandan kepercayaanterhadapTuhanYang Maha Esayang makin mantap dan serasi. Mengenaikemandirian,bagi bangsa lndonesia,wawasan kemandirianitu sudahjelas harus beradadalam alur paham kita sendiri, yaitu Pancasila. Kemandirianpada hakikatnya dapat dikatakansebagaikemampuanmanusiaatau suatu bangsaun tuk bertahandalamlingkunganyang berubah,baik lingkunganalam, masyarakat,ataupunlingkunganantarbangsatanpa mengorbankan falsafah hidupnya. Dalam pengertianyang lebih dinamis, kemandirianbukan hanya kemampuanuntuk menjarninkelangsungan hidup, tetapi untuk tumbuh berkembang dengan kekuatan sendiri. Dalamfalsafahpembangunankita, kemandirian c:/sanrb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mei 1994
16
dengandemikiandapat dikatakansebagaiperwujudanketahanan nasionalsuatu bangsa. Bangsayang mandiriberartibangsayang memilikikemampuan untuk mewujudkan kehidupanyang sejajardan sederajat dengan bangsa lain dengan kekuatannya sendiri. lni berarti terpenuhinyabeberapasyarat, antaralain: Pertama,ffidkintinggi kualitassumberdaya manusia,yang tercermindari makin banyak tenaga profesionalyang mampu memenuhituntutan kebutuhan dan kemajuanpembangunan; Kedua,makin kecil ketergantungan kepadasumber pembiayaandari luar negeri, yang berarti pula sumber-sumber pembiayaan dalam negeri semakin kokoh; Ketiga,memilikikemampuanuntuk memenuhisendirikebutu han pokok, dan apabilakarenakondisiobyektiftidak memungkinkan ketergantunganitu dapat diimbangi dengan keunggulan lain, sehingga tidak membuat kelemahan dan kerawanan; dan Keempaf,secaraumum memilikidaya tahan ekonomiterhadap perkembangan dan gejolakekonomidunia. Kemandirian pulaberfungsinya bangsamenunjukkan demokrasi ekonomi,yang landasandan tujuannyatidak lainadalahmewuj udkan cita-cita keadilansosial. Demokrasiekonomi pada gilirannya akan mendinamisasikan pertumbuhanekonomidan pemerataan pembangunan, dan menjaminkelangsungan(sustainabilityl pembangunan, karena mendapat dukungan dan partisipasi masyarakatyang luas. Sayapernahmembacasebuahtulisanmengenaikaitankemandirian, yang dalam bahasa Inggrisdisebut self-reliance,dengan pembangunan, yaitu oleh Dudley Seers, dari Institute of c:/samb-94/golkar94, bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan Wawasan Kebangsaan, Jakarra,9 Mei I994
17
DevelopmentStudies di Inggris. la menulis pada tahun 1977: The time is indeed ripe for another critical look at the meaning of development. One could defend the view that the word 'development' is too tarnished to be usable. The political and institutional reasons for retaining it still apply, however, and once more the way forward is to redefine it rather than reject it completely. The essential element to add - as is being widely recognized is self-reliance. We do not yet understand much about what self-reliance implies for development strategies, but some of the economic aspects are obvious enough" Meskipunbanyak dibicarakanmengenaikemandiriandari kacamataekonomi,kemandirian bukanlahsebuahkonsepekon omi belaka.Kemandirianadalahjuga konsep politik. Salah satu arti pentingkemerdekaan yaitu kebebasanun tuk adalahkemandirian, menentukannasibsendiridan menentukanapa yang terbaikbagi bangsasendiri Masyarakatyang mandiri mempunyaihak, kebebasandan kemampuanuntuk menentukansendirimasa depannya.Dengan demikian demokrasi politik merupakan bagian asasi dalam budaya politik masyarakat mandiri. Dalam masyarakat yang politik mandiri,telah berkembangnilai-nilaidan institusi-institusi yang mampu mewujudkandemokrasidalam sistem politik yang adil dan beradab. Masyarakat demikian adalah masyarakat dimanatelah tercipta keseimbanganyang serasi antara kepentingan perorangan dan masyarakatnya. Dengan demikian pembangunandiselenggarakansecarajernih (transparan)dan senantiasa dapatdipertanggungjawabkan.
c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mei 1994
1B
Kemandirian selainmerupakan ukurankemampuan adalahjuga cerminansikap.Dengandemikiankemandirianpada hakikatnya yang palingtepat adalahkonsepbudaya.Membangunkemandirian adalahmelaluipendekatanbudaya,terutama pendidikan,dalam arti yang luas. Dari berbagaipandangantersebut, dapatlah disimpulkan bahwa kemandirianadalahsebuah konsep yang utuh, sebuah totalitasdari unsur-unsuryang salingmempengaruhidan saling menunjang, dimana di segala bidang harus tercapai tingkat kemajuanyang memungkinkantercapainyakemandiriansecara menyeluruh.
yang Berkesinambungan Pembangunan Apa yang telah kita bahas, sedikit-banyaktelah memberikan gambaranmengenai kua_l.itas wawasan kebangsaanyang kiranya perlu terus kita tingkatkan dalam PJP ll melalui upaya pembangunannasionalyang berkesinambungan yang mewujudkan kemandirian. Hal ini bisa kita lakukanlebih lancarlagi tatkala kita berhasil pula mengefekifkan peran serta rakyat dalam pembangunansebagai proses demokrasiyang sesuai dengan arah Pancasila dan UUD 1945. Proses demokrasi jelas merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan kesejahteraanyang berkeadilan karena proses demokratisasimendorong berkembangnyapartisipasi seluruhmasyarakatdi dalam pembangunan.Meningkatnyapartisipasiberartimeningkat nyapeluanguntuk mewujudkantingkat yang lebihtinggi. kesejahteraan c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mei 1994
19
Memasuki bagian akhir abad ke-20, kita menyaksikan pembuktianbetapa pembangunanekonomi hanya dapat terjadi secara berkelanjutandi atas landasandemokrasi. Kita melihat betapa bangsayang menganut sistem politik totaliter, dengan atau tanpa ideologi,atau dilandasioleh ideologi apapun, tidak bisa mewujudkankesejahteraan dan tidak sanggup memelihara momentum kemajuanyang telah dicapai.Sejarahmembukti kan keikutsertaanrakyat dalam pengambilankeputusanmerupakan prasyaratbagi peningkatankesejahteraan secaraberkelanjutan. Di lain pihak, proses demokrasi tidak akan berlangsung dengansendirinyatanpa faktor-faktoryang mengkondisikannya. Dalamhal ini tingkat kesejahteraan masyarakatsecaramenyeluruh akan menentukan kualitas demokrasi. Masyarakat yang belumterpenuhikebutuhanhidupnyayang palingmendasarakan sulit dibayangkandapat ikut mempengaruhisecaraaktif proses penentuan kebijaksanaannasional. Untuk dapat ikut dalam prosesperumusankebijaksanaan pada tingkat manapun,faktor Dengandemikian,tingkatpartisipasi ekonomisangatmenentukan. politik rakyat sangat erat kaitannyadengan tingkat kemajuan ekonominya. Jalan menuju demokrasi adalah pembangunan ekonomi,sepertijuga jalanmenujupembangunan ekonomiadalah yang tinggi demokrasi.Masyarakatdengantingkat kesejahteraan lebih berpeluanguntuk mengembangkankehidupanpolitik yang partisipatifdaripadamasyarakatyang tingkat kesejahteraannya sangatrendahapalagisangatmiskin. Tapi jalan pikiran ini tidak tanpa catatan. Ekonomi ya ng kuat yang antara lain tercermin pada tingkat pendapatanratarata dan tingkat pertumbuhan yang tinggi belum menjamin c:/santb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta, 9 Mei 1994
20
terwujudnya demokrasiyang sehat apabila struktur ekonomi pincang dan sumber-sumberdaya hanya terakumulasi pada sebagiansangatkecilanggotamasyarakat. Dengan fatar befakangpemikiran seperti digambarka ndi atas, maka upaya-upayapemerataanpembangunanyang sekarang ini kita beri perhatiankhususharusdipandangpula sebagai langkah strategisdalam rangka pengamalanwawasan kebangsaan. Kita melihat adany a beberapamacam kesenjanganyang ingin diatasi, yaitu kesenjanganantardaeiah,antarsektor,dan antar golongan ekonomi, termasuk didalamnya kesenjangan dalam kesempatan berusaha. Masalah kemiskinan absolut merupakanmasalahtersendiriyang perlu memperolehperha tian khusus. Masalah pemerataanhdius bisa kita tangani secara arit, karenamasalahnyaamat luas dan mendasar,serta memerlukan ketekunan dan kesabaranuntuk bisa mengatasinya. Melalui kebijaksanaanpemerataan,daerah-daerahyang lebih rendah tingkat pertumbuhanekonominya diberi perhatian yang le bih besar. Demikian pula untuk sektor pertanianyang tertinggal oleh sektorindustridan jasa. Kitajuga ingin membangunstruktur dunia usaha yang kokoh dan andal, yaitu yang seimbang dan berkeadilan,dengan lapisan usaha menengahdan usaha kecil termasuk koperasiyang tangguh dan mandiri. Struktur dunia usaha serupa ini merupakanupaya demokratisasidalam membangun perekonomian kita menuju terwujudnya demokrasi ekonomi berdasarkanPancasilaseperti dikehendakioleh UUD c:/sanrb-94/golkar94, Wawasan Kebangsaan, Jakana,9 Mei 1994 bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan
21
1945. Secarakhususdalam rangka mengatasimasalahkemissuatu programpenangkinan,dalam RepelitaVl ini dilaksanakan gulangan kemiskinanyang sasarannyaadalah rakyat miskin di desa-desatertinggal. Dalam PJP ll masalahkemiskinanharus secaramendasar. sudahbisa kita selesaikan yang partisipatifdan merata mencerminkan Pembangunan pembangunanyang berkeadilan,dan hanya pembangunanyang berkeadilanyang dapat menjaminpembangunanyang berkesinambungan.lnilahtantanganbesar kita dalam memasukiPJP ll dan memulaiRepelitaVl. Oleh karena itu, kalau semangat kebangsaan kita harus dihadapkankepadasesuatu,kepada"musuh", maka yang ha rus "diperangi"sekarangadalah pengangguran,kemiskinan,kebodan ketidakadilan.ltulah musuh-mu suh dohan, ketertinggalan, abadke-20 memasukiabad nasionalisme kita dalammeninggalkan ke-21. Betapapun amat pokoknya upaya pemerataan sebagai yang berkeadilan, perwujudanpembangunan namun pencapaiannya tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karena itu dalam PJP ll sepertijuga dalamPJP I kita tetap berpegangteguh pada Trilogi Pembangunan.Tanpastabilitastidak mungkin kita menciptakan pemerataandan mendorongpertumbuhan.Tanpapertumbuhan juga sulit kita menciptakankesejahteraan sosial. Ol eh sebab itu PJP ll masih tetap meletakkan titik berat pembangunan nasional pada bidang ekonomi. Sumber daya ekonomi harus berkembang dengan cepat agar tercapai c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakana, 9 Mei 1994
22
kemandiriandan kemajuanyang kita inginkan. Oleh sebab itu pula selamaPJP ll pertumbuhanekonomi diproyeksikancukup tinggi, yaitu rata-ratasekitar 7o/oper tahun. Pertumbuhanini lebih tinggi dari pertumbuhan25 tahun pertama,yaitu rata-rata ekonomiitu akan didukungoleh penurunan 6.8%. Pertumbuhan laju pertumbuhanpenduduk hingga menjadi sekitar O,9o/oper tahun menjelangakhir PJP ll. Apabila kedua sasaranitu dapat dicapai,maka pada akhir PJPll pendapatanper kapita Indonesia diharapkanmeningkat4 kali dari tingkat yang sekarang,dalam harga nyata. Selama PJP l, pendapatan per kapita bangsa lndonesiameningkattiga kali Jelas tidak mudah untuk mencapai sasaran-sasaranitu. Kuncinya tidak lain adalah peningkatankualitas sumber daya manusia,yang seiring dengan pembangunanekonomi menjadi dalam PJP ll. Dari pengalaman titik berat strategipembangunan pembangunannegara-negara lain, pembangunanyang berkeseyang bertumpupada sumber nimbangunanadalahpembangUnan daya manusianya.Dengandemikianpembangunanyang berkesinambunganadalahpembangunanyang mqmanfaatkansecara optimal sumber daya ek onomi dengan sumber daya manusia yang didukungoleh keikut sertaanyang yang makin berkualitas, makinluasdari seluruhrakyat,sehinggamenjaminpembangunan yang dirasakanmakinmewujudkancita-citakeadilansosial.
Penutup S e b a g a ip e n u t u p p e m b a h a s a ni n i , s a y a i n g i n m e n g i n g a t k a n b a h w a d a l a m b e b e r a p at a h u n t e r a k h i r i n i , k i t a s a k s i k a n s e j u m l a h c:/santb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakana, 9 Mei 1994
23
negaradi dunia, baik negaramaju maupun berkembangsedang melaksanakanperubahan-perubahan ekonomi dan politik untuk meningkatkankesejahteraanmasyarakatnya. Kita juga sudah melihathasilyang baik di beberapanegara,namun ada pula yang mengalamikesulitandan bahkankegagalandalam melaksanakan perubahantersebut. Beberapanegara kita amati terlalu cepat bertaruh ingin meloncat pada jenjang tingkatan pembangunan yang "baru" dengan melupakankesinambunganpembangu nan nasionalsebelumnya, atau terlepasdari tali sejarahmasa lalu, dan lepasdari akar kebangsaannya.Kita, di Indonesia,bertekad yaitu pembangunan untuk membangunsecaraberkesinambungan, yang berakar pada nilai-nilai kebangsaannyayang tiada lain adalah nilai-nilai Pancasila sebagaimana tertuang dalam
uuD 1945.
Jakarta,9
c:/samb-94/golkar94,bahan pengarahanMENPPN pada SarasehanWawasanKebangsaan,Jakarta,9 Mei 1994
1 994