KETERSEDIAAN KITAB SUBYEK KEISLAMAN BESERTA PEMANFAATANNYA: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)
OLEH: ELY LESTARI AGUSTIA 103025027577
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M
KETERSEDIAAN KITAB SUBYEK KEISLAMAN BESERTA PEMANFAATANNYA: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)
Oleh: Ely Lestari Agustia NIM: 103025027577
Di bawah bimbingan
Siti Maryam, S.Ag, M.Hum NIP. 150 289 527
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul KETERSEDIAAN KITAB SUBYEK KEISLAMAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.Ip).
Jakarta, 27 Maret 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang
Sekretaris
Drs. Rizal Saiful Haq, M.A
Pungki Purnomo, MLIS
NIP. 780 005 380
NIP. 150 295 486
Penguji
Pembimbing
Pungki Purnomo, MLIS
Siti Maryam, S.Ag, M.Hum
NIP. 150 295 486
NIP. 150 289 527
ABSTRAK
Agustia, Ely Lestari. Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman beserta Pemanfaatannya: Studi Kasus Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi, Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan kitab subyek keislaman dan pemanfaatannya – dari segi peminjaman- sebagai buku acuan Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) Fakkultas Syari’ah dan Hukum. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan metode penelitian deskriptif (survei) dan pendekatan bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu mendata kitab subyek keislaman dalam silabus dan melihat ketersediaannya di daftar koleksi perpustakaan, kemudian melihat pemanfaatannya pada slip peminjaman. Populasi dalam penelitian ini adalah kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus MKKU, dan tersedia di perpustakaan berjumlah 46 judul dengan 235 eksemplar. Ketersediaan kitab sibyek keislaman yang tercantum dalam silabus MKKU sebesar 46 judul tersebut di perpustakaan memiliki persentase 37,39 %, yang menunjukkan bahwa perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum hampir setengahnya telah menyediakan kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus prodi. Ketersediaan kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus MKKU berdasarkan kelas Islam kebanyakkan berada pada kelas 2X4 (Fiqih) sebanyak 29 judul dengan 117 eksemplar dan banyak diterbitkan antara kurun waktu tahun 19962006 sebanyak 13 judul dengan 107 eksemplar. Rata-rata sirkulasi peminjaman kitab terbesar ada pada program studi Jinayah Siyasah yang memiliki frekwensi peminjaman sebanyak 352 kali dengan rata-rata sirkulasi sebanyak 6,76 kali. Peminjaman kitab berdasarkan kelas Islam terbesar ada pada kelas 2X4 dengan fekwensi peminjaman sebanyak 855 kali dan rata-rata sirkulasi sebanyak 7,30 kali, kitab yang diterbitkan kurun waktu antara tahun 1951-1965 sebanyak 7 judul dengan 31 eksemplar memiliki frekwensi peminjaman sebanyak 287 kali dengan rata-rata sirkulasi 9,25 kali.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Allah Azza Wa Jalla, yang telah memberikan Taufiq dan ketegaran iman serta kesehatan jasmani sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman Beserta Pemanfaatannya: Studi Kasus Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Shalawat serta salam tak lupa terlimpahkan kepada Khatamul Anbiya Rasulullah SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang senantiasa istiqomah menebarkan risalah Illahi hingga yaumul qiyamah. Dengan dukungan dan bantuan serta segala perhatian dari banyak pihak, kiranya dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Abdul Chair, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, M.A, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi serta sebagai penguji skripsi. Terima kasih atas segala saran yang bapak berikan.
4. Ibu Siti Maryam, S.Ag, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah membalas semua kebaikan Ibu. 5. Seluruh dosen pengajar di Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang begitu banyak memberikan Ilmu Pengetahuan serta motivasi yang berharga bagi penulis. Semoga Allah SWT membalas segala amal baik bapak dan ibu semua. 6. Ibu Lilik Istiqoriah, S.Ag, S.Ip. selaku Kepala Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang bersedia menerima penulis untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas kerjasamanya, segala motivasi dan informasi serta berbagi ceritanya yang berharga bagi penulis. Semoga Allah tetap melimpahkan pahala atas niat dan amal mulia Ibu. 7. Kedua orang tua tercinta. Semoga Allah mengampuni segala dosa dan memberi tempat yang mulia untuk bapak di sisi-Nya. Terima kasih pada Ibu atas segala doa dan motivasi serta materi, sehingga penulis dapat memandang hidup ini dengan haq. 8. Kakak-kakak dan adik tersayang, Tati terima kasih atas aliran dananya. Asri, terima kasih atas bimbingannya, hingga hidayah ini menetes. 9. Akhwatifillah di Hizbut Tahrir, Jazakillah khoiron katsiron. Untuk Mba Halimah, Ka Syiddah, Upie, Endah, Nabilah, Latsmi, Hawa. Mba Wita, Aida, Sely dan Kiki (jazakillah pinjaman laptop ukhtiy semua). Seluruh RB tempatku
pernah bernaung (afwan, banyak merepotkan). Dan seluruh akhwat yang tidak bisa disebutkan satu persatu (i love u all ’coz ALLAH!) 10. Teman-teman IPI 2003. Mitha (Jazakillah atas semua hal), Ana, Dilla, Novi, Ika, Ziah, Leha, Ocha, Lida, Mul, Andin, Tasya, Balqis, terima kasih atas segala kenangan yang teruntai. Teman-teman pria; Ardi, Agus, Robin, Farhan, Rohmat, Yasir, Yaser, Agung dan semua yang tidak bisa disebutkan. 11. Teman-teman kostan di Kampung Utan; Ika (Jazakillah my best friend!), Umi, Oom, dan Evi (Terima kasih ya, atas tumpangannya) 12. Segenap Asatidz pengajar di PDU MUI Jakarta Selatan, serta Ikhwah fillah; ukhti Ela, Harni, Nida, Ummi, Tuti, Mawaddah serta semua akhwat dan ikhwan yang tidak bisa disebutkan. 13. Teman-teman alumni MONZHER 15; Cui, Miaw, Maulida (Dengan cinta dan tawa, kita buat cerita!). Ficky, Andri, Rini, Wewen, Yunee, Ieda, Lisa. Dan untuk semua yang telah memberikan arti dan inspirasi dalam perjalanan hidupku di masa lalu. Akhir kata, begitu banyak orang –yang tidak bisa disebutkan semua- yang telah memberikan segudang perhatian untuk penulis, baik dalam hidup maupun untuk penyelesaian skripsi ini. Maka, penulis hanya bisa berkata semoga Allah Azza Wa Jalla telah menetapkan pahala untuk semua yang telah ihsan dalam beramal. Amin. Ciputat, 28 Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGAJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ............................................................................................
viii
DAFTAR BATASAN ISTILAH ......................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................
6
D. Metode Penelitian ......................................................................
6
1. .......................................................................................Tipe Penelitian ........................................................................
6
2. .......................................................................................Pendeka tan Penelitian ..................................................................
7
3. .......................................................................................Sumber Data ...............................................................................
7
4. .......................................................................................Teknik Pengumpulan Data .........................................................
8
5. .......................................................................................Langka h Pengumpulan Data ......................................................
9
6. .......................................................................................Langka h Pengolahan dan Penyajian Data ..................................
9
E. Sistematika Penulisan ................................................................
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR A. Kitab Subyek Keislaman ............................................................
13
1. Definisi Kitab Subyek Keislaman ........................................
13
2. Fungsi dan Signifikansi Kitab Subyek Keislaman ...............
16
3. Sistem Klasifikasi Islam .......................................................
18
4. Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman ...............................
19
5. Pemanfaatan Kitab Subyek Keislaman ...............................
21
B. Kurikulum Berbasis Kompetensi ...............................................
23
1. Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi ..........................
23
2. Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi............
24
3. Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi ..........................
24
4. Distribusi Mata Kuliah di FSH ............................................
25
C. Perpustakaan Perguruan Tinggi .................................................
24
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi ..............................
26
2. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi...............
26
3. Jenis Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ....................
28
4. Standar Koleksi .....................................................................
30
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM (FSH) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA A. Sejarah Singkat Perpustakaan FSH .............................................
32
B. Visi dan Misi Perpustakaan FSH .................................................
33
C. Struktur Organisasi Perpustakaan FSH .......................................
34
D. Tenaga Perpustakaan FSH ..........................................................
35
E. Sistem dan Jam serta Jenis Layanan Perpustakaan FSH ..............
35
F. Gedung/ Ruang dan Perlengkapan Perpustakaan FSH ................
37
G. Koleksi Perpustakaan FSH ..........................................................
37
H.Kendala dalam Pengadaan Kitab Subyek Keislaman ..................
40
I. Solusi yang dilakukan pihak perpustakaan ...................................
41
J. Upaya pihak perpustakaan dalam meningkatkan pemanfaatan Kitab Subyek Keislaman..........................................................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan ..............................
44
B. Pemanfaatan Kitab Subyek Keislaman yang tercantum dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama Fakultas Syari’ah dan Hukum di Perpustakaan ..............................................................................
BAB V
50
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................
54
B. Saran
....................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
57
LAMPIRAN .....................................................................................................
60
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan Lembaga Pendidikan Tinggi, baik yang merupakan Perpustakaan Universitas, Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Akademi, maupun Perpustakaan Sekolah Tinggi. Tujuan utama adalah membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran dan pendidikan 1, dan selain itu juga merupakan suatu unsur penunjang yang merupakan perangkat kelengkapan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 2. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0103/o/1981 Perpustakaan Peguruan Tinggi berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian dan pusat informasi bagi pelaksana Tridharma Perguruan Tinggi. Citra dan fungsi-fungsi perpustakaan perguruan tinggi seperti terurai di atas hanya dapat direalisasikan apabila perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi bahan pustaka yang dapat memenuhi kebutuhan para dosen, mahasiswa dan sivitas akademika lain di perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, 1
Pamunjak Rusina Syuhrial, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta: Djambatan, 1998), Cet. 5, h. 2. 2 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991), Cet. 7, h. 40.
penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat 3. Menyediakan koleksi yang valid dan signifikan serta seimbang merupakan kewajiban bagi suatu perpustakaan, karena memang akan sangat menunjang keberhasilan misi sebuah perpustakaan. Betapapun megahnya suatu gedung perpustakaan, bila koleksinya tidak memenuhi kebutuhan para pemakainya, maka kemegahannya itu menjadi tidak berarti. Demikian pula jika koleksi suatu perpustakaan, besar tetapi tidak relevan dengan keperluan pemakainya, maka koleksi tersebut tidak banyak memberi manfaat. Koleksi juga sangat berpengaruh terhadap tingkat keaktifan pemakai dalam memanfaatkan jasa perpustakaan, karena semakin banyak dan lengkap koleksi yang dimiliki, maka semakin besar tingkat peminjaman terhadap bahan pustaka di perpustakaan perguruan tinggi. Keberhasilan perpustakaan bisa juga dilihat dari jumlah buku yang disirkulasikan karena peminjaman buku merupakan kegiatan sehari-hari yang dapat diamati dengan mudah melalui meja sirkulasi. Merujuk pada fungsinya, perpustakaan melakukan proses pembentukan dan perubahan pola pikir manusia melalui bacaan dan olahan informasi atau koleksi yang disediakan oleh perpustakaan bagi masyarakat pengguna. Dengan demikian adanya penyediaan bahan pustaka atau koleksi akan menimbulkan efek dalam proses meningkatkan kecerdasan intelektual bagi masyarakat pengguna. Sudah menjadi
3
Sukarman, Rachmat Natadjumena, Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000), h. v.
rahasia umum, terutama dikalangan Perguruan Tinggi Agama Islam, bahwa perpustakaan terkesan kurang memadai. Koleksinya tidak mencukupi, ditambah koleksi-koleksi lama, selain sarana dan prasarana yang kurang mendukung untuk memenuhi tuntutan zaman, sudah saatnya perpustakaan menyediakan koleksi dan pelayanan yang prima bagi pengguna perpustakaan 4. Namun, berbeda halnya dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki visi untuk menjadi research university tidak hanya di ruang lingkup nasional namun juga di internasional, UIN berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kampusnya dari kurikulum hingga fasilitas, salah satunya adalah perpustakaan yang memang harus terus ditingkatkan sebagai prasyarat menjadi sebuah research university. Walau sudah berubah nama dari IAIN menjadi UIN, namun fakultas (beserta jurusannya) dan koleksi bahan pustaka dengan subyek agama Islam yang terdapat di perpustakaan masih tetap tersedia. Koleksi bahan pustaka subyek keislaman masih terus ditambah, dan koleksi berbahasa Arabpun masih ada di rak-rak perpustakaan, baik itu Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas. Sebagai contoh, Fakultas Syari’ah dan Hukum merupakan salah satu fakultas agama di UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki visi: ”Terwujudnya Fakultas Syari’ah dan Hukum sebagai fakultas yang unggul,
handal,
dan
terdepan
dalam
pengkajian,
pengembangan
dan
pengintegrasian serta penerapan ilmu syari’ah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam
yang
berorientasi
pada
nilai-nilai
keislaman,
kemanusiaan
dan
keindonesiaan 5.” 4
Yuyu Yulia, dkk., Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993),
Cet.1, h. 6. 5
Yayan Sopyan, dkk., Buku Pedoman Akademik Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif
Untuk mencapai visi tersebut, maka Fakultas Syari’ah dan Hukum harus melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integratif dalam ilmu-ilmu syari’ah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam baik yang bersifat teoritis maupun praktis, seperti dalam struktur kurikulum program studi menggunakan buku-buku pendukung yang relevan. Mengingat Fakultas Syari’ah dan Hukum terfokus pada bidang keislaman, maka kebutuhan akan adanya buku-buku keislaman merupakan suatu hal yang sangat penting, sehingga sudah sewajarnya jika literatur perkuliahan yang dipergunakan di fakultas Syari’ah dan Hukum banyak diantaranya berbahasa Arab. Ditambah lagi, adanya ujian komprehensif yang merupakan evaluasi yang diselenggarakan untuk menguji dan mengetahui kemampuan mahasiswa secara menyeluruh mengenai bidang konsentrasi yang ditekuninya, yang salah satu bentuk pelaksanaannya berupa ujian qiraatulkutub (membaca kitab) 6. Dengan melihat fenomena tersebut, tentu mengisyaratkan tugas yang berat yang diemban oleh para pengelola perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika dengan menyediakan koleksi yang terdiri atas berbagai jenis bahan pustaka mengenai berbagai bidang pengetahuan sesuai dengan kurikulum program studi dan juga harus memperluasnya untuk cakupan subyek-subyek utama lainnya yang tidak ada pada kurikulum Terkait dengan pemaparan di atas, untuk mengetahui apakah perpustakaan sudah dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dari sudut koleksi kitab bahasa Arab subyek
Hidayatullah Jakarta (Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007), h.18. 6 Ibid., h. 89.
agama Islam sebagai pendukung kurikulum program studi, maka penulis bermaksud untuk mengangkatnya dalam penelitian untuk memenuhi penyelesaian skripsi dengan judul:
“KETERSEDIAAN
PEMANFAATANNYA:
KITAB
STUDI
SUBYEK
KASUS
KEISLAMAN
PERPUSTAKAAN
BESERTA FAKULTAS
SYARI'AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” .
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak meluas, maka penulis membatasi subyek penelitian ini pada Perpustaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun objek penelitiannya dibatasi pada koleksi kitab bahasa Arab subyek keislaman –yang selanjutnya akan disebut dengan kitab subyek keislaman- beserta pemanfaatannya sebagai pendukung Mata Kuliah Kompetensi Utama. Pemaanfaatan koleksi tersebut dibatasi hanya pada pemanfaatan dari segi peminjaman untuk dibawa pulang. 2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu: 1. Sejauh mana ketersediaan kitab subyek keislaman sebagai buku acuan mata kuliah kompetensi utama program studi Fakultas Syari'ah dan Hukum di perpustakaan? 2. Bagaimana intensitas pemanfaatan kitab subyek keislaman oleh pengguna ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui ketersediaan kitab subyek keislaman sebagai buku acuan mata kuliah kompetensi utama program studi Fakultas Syari'ah dan Hukum di perpustakaan. 2. Mengetahui intensitas pemanfaatan kitab subyek keislaman oleh pengguna. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan Jurusan Ilmu Perpustakaan pada umumnya, serta Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum khususnya, terutama dalam ketersediaan kitab subyek keislaman beserta pemanfaatannya, dan menambah khazanah intelektual di bidang perpustakaan khususnya yang terkait dengan ketersediaaan dan pemanfaatan koleksi.
D. Metode Penelitian 1. Tipe Penelitian Bentuk penelitian yang dipilih adalah metode deskriptif pengertian:
(survei), dengan
“Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan mengetest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat juga mencakup metode-metode deskriptif.”7 Ada juga beberapa ahli yang mengatakan bahwa arti penelitian deskriptif adalah lebih luas yaitu biasanya digunakan istilah penelitian survei. 2. Pendekatan Penelitian Dalam peneltian ini, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatifyang merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh 8. 3. Sumber Data a. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama 9. Populasi dalam penelitian ini adalah kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus Mata Kuliah Kompetensi Utama, dan memang tersedia di perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum.
7
77.
8
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 76-
Syamsir Salam, Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 14. 9 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), h. 47.
Setelah melakukan cross check, terlihat kitab keislaman dalam silabus yang tersedia di perpustakaan ada 46 kitab, dan itulah yang akan menjadi populasi. Menurut buku Logika dan Prosedur Penelitian karya Prasetya Irawan, dikatakan bahwa sebagian pakar mengatakan, bila populasi ≤ 100, maka sebaiknya semuanya diambil sebagai sampel 10. 4. Teknik Pengumpulan Data a.
Riset Lapangan (Field Research)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data secara langsung dari obyek penelitian, yaitu dengan cara: 1. Dokumentasi: Melihat arsip atau data yang dijadikan sebagai data primer seperti daftar koleksi, slip peminjaman. 2. Wawancara: Kegiatan tanya jawab dengan kepala perpustakaan. 3. Wawancara tertulis: Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Wawancara ini bersifat terbuka, maksudnya pertanyaan bentuk terbuka memberikan peluang bagi responden untuk menjawab apa yang diinginkan dengan kalimatnya sendiri sehingga jawabannya lebih otentik daripada memilih perangkat jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti 11.
10
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian; Pengantar teori dan panduan praktis penelitian social bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2000), cet.1, h.183. 11 Consuelo G. Sevilla, dkk.,Pengantar Metode Penelitian, penerjemah: Alimuddin Tuwu (Jakarta: Penerbit UI Press, 1993), h. 209-211.
4. Observasi: Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap lokasi, ke rak-rak koleksi yang hendak diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis yang sesuai dengan pembahasan skripsi ini. b. Penelitian Kepustakaan Yaitu tinjauan literatur berupa buku, jurnal, artikel, bahan referensi, penelusuran di internet dan lainnya yang dapat mendukung landasan teori penelitian. 5. Langkah Pengumpulan data Dengan menggunakan teknik pengumpulan data di atas, maka dapat diuraikan tahapan pengumpulan data penelitian sebagai berikut: ¤ Meminta data koleksi perpustakaan lengkap dengan identitas koleksi (judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, eksemplar) untuk kitab subyek keislaman. ¤ Meminta silabus/ kurikulum mata kuliah Program Studi Fakultas Syari'ah dan Hukum. ¤ Melihat slip peminjaman dari kitab-kitab yang menjadi buku acuan program studi kompetensi utama dan merupakan sampel penelitian. ¤
Menyerahkan
daftar
pertanyaan
wawancara
tertulis
pada
Kaur
Perpustakaan Fakultas Syari'ah dan Hukum. 6. Langkah Pengolahan dan Penyajian data Setelah seluruh data yang dikumpulkan lengkap, maka data-data tersebut diolah dengan tahapan sebagai berikut:
- Reduksi data, yaitu mengelompokkan seluruh mata kuliah Program Studi yang termasuk dalam Kompetensi Utama; memisahkan buku-buku pendukung MKKU yang termasuk kitab subyek keislaman. - Melakukan cross check kitab subyek keislaman yang tercantum dalam MKKU ke OPAC (Online Public Acces Catalog) kemudian ke rak-rak koleksi. - Coding (pemberian kode) terhadap kitab acuan program studi kompetensi utama yang tersedia di data koleksi pada silabus MKKU. - Melihat pemanfaatan kitab subyek keislaman yang merupakan pendukung MKKU tersebut pada slip pengembalian. - Analisa data menggunakan perhitungan persentase dengan menggunakan rumus: P = F / N X 100% Keterangan: P : Persentase F : Frekwensi N : Jumlah Frekwensi - Persentase dari ketersediaan kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum akan ditafsirkan seperti di bawah ini 12:
12
0%
: Tidak ada satupun
1 % - 25 %
: Sebagian kecil
26 % - 49 %
: Hampir setengahnya
50 %
: Setengahnya
Warsito Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa, h.11.
51 % - 75 %
: Sebagian besar
76 % - 99 %
: Hampir seluruhnya
100 %
: Seluruhnya
- Melakukan Tabulasi terhadap ketersediaan kitab yang tercantum dalam silabus mata kuliah kompetensi utama yang berupa kitab subyek keislaman di perpustakaan. - Menyajikan data dalam bentuk tabel dan deskripsi singkat.
E. Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab I ini merupakan pendahuluan yang berisikan pemaparan dari latar belakang permasalahan yang akan diteliti, pembatasan dan perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian yang memaparkan secara singkat mengenai tipe penelitian, pendekatan penelitian, sumber data, dan teknik pengambilan data. Setelah metode penelitian ada sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN LITERATUR Dalam bab ini diuraikan landasan teoritis dari skripsi yang akan menjabarkan Definisi kitab subyek keislaman; Signifikansi kitab subyek keislaman; Sistem klasifikasi Islam; Ketersediaan kitab subyek keislaman; Pemanfaatan kitab subyek keislaman; Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi; Landasan Hukum KBK; Struktur KBK; Pengertian perpustakaan perguruan tinggi; Fungsi dan tugas serta jenis layanan perpustakaan perguruan tinggi. BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS
Di Bab III ini akan dijelaskan secara ringkas mengenai profil perpustakaan yang menjadi obyek penelitian dari skripsi ini, yaitu Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum, berupa sejarah singkat Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Visi dan Misi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Tenaga Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Gedung/ Ruang dan perlengkapan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Koleksi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Sistem dan Jam serta jenis layanan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum; Kendala dan solusi dalam proses pengadaan kitab subyek keislaman; Upaya peningkatan pemanfaatan kitab subyek keislaman . BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan mengenai Jumlah Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) seluruh Program Studi; Buku Pendukung MKKU dan Jumlah Kitab Subyek Keislaman; Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan; Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam MKKU di Perpustakaan berdasarkan Kelas Islam; Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam MKKU di Perpustakaan
berdasarkan Tahun Terbit; Frekwensi Pemanfaatan
Kitab subyek keislaman berdasarkan Program Studi, Kelas Islam dan Tahun terbit. BAB V PENUTUP Bab terakhir ini akan menjelaskan Kesimpulan dari penelitian dan Saran dari penulis.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A.
Kitab Subyek Keislaman
1.
Definisi Kitab Subyek Keislaman Sebelum dipaparkan mengenai kitab subyek keislaman yang merupakan bagian
dari koleksi perpustakaan dalam bentuk tercetak, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu definisi koleksi. Menurut Soeatminah, koleksi adalah bahan pustaka berupa buku dan non buku yang dihimpun oleh perpustakaan 13 Menurut Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka 14. Dalam koleksi berbentuk buku, di perpustakaan Perguruan Tinggi Islam biasanya banyak memiliki kitab-kitab bahasa arab yang memang termasuk dalam buku yang dipergunakan dalam silabus kurikulum mata kuliah yang harus diterima mahasiswa untuk program studi tertentu. Di bawah ini diuraikan berbagai definisi kitab dari berbagai sumber:
13
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), h. 17. 14 Rachmat Natadjumena, Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000), h. 11.
Kitab berasal dari kata kataba, yang artinya adalah mengumpulkan beberapa hal satu sama lain dengan tujuan untuk memperoleh satu makna yang berfaedah atau untuk memperoleh satu topik tertentu guna mendapatkan satu pemahaman yang sempurna 15. Kitāb: Himpunan ajaran dan ketentuan- ketentuan hukum Allah yang diturunkan kepada beberapa Rasul untuk dijadikan pegangan dan peraturan hidup ummatnya 16. KITĀB (A., pl. Kutub), book with the art of writing the Arabs had taken over from their Northern Semitic neighbours also the words for book and for witing and in the earlier phraseology Kitāb means simply something which is written, not necessarily a book and in fact the word is also applied to a “letter” simply 17. Dalam tradisi intelektual Islam, khususnya di Timur Tengah, dikenal 2 istilah untuk menyebut kategori karya-karya ilmiah berdasarkan kurun atau format penulisannya. Kategori pertama disebut Kitab-kitab Klasik (al kutub al qadimah), sedangkan kategori kedua disebut Kitab- kitab Modern (al kutub al’ashriyyah). Perbedaan yang pertama dari yang kedua terletak pada cara penulisan yang tidak mengenal pemberhentian, tanda baca dan kesan bahasanya yang berat, klasik dan tanpa syakl. Apa yang disebut Kitab Kuning pada dasarnya mengacu pada kategori yang pertama, yakni Kitab- kitab Klasik
18
. Bahkan di kalangan pesantren, karena tidak
dilengkapi dengan sandangan (syakl), kitab kuning juga kerap disebut sebagai “kitab 15
Syahrur, “Tak Ada Sinonimitas Dalam http://www.islamemansipatoris.com/artikel.php?id=448 16
al-Qur’an”,
3
Oktober
2007.
Tim Penyusun Pustaka Azet Jakarta, Leksikon Islam (Jakarta: PT. Penerbit Pustazet Perkasa, 1988),h. 336. 17 M. T. Houtsma, et. al, ed., E.J Brill’s First Encyclopaedia Of Islam 1913-1936 (Leiden: E.J. Brill, 1987), vol. iv, h. 1044. 18 Sai’ed Aqil Siradj, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), h. 223.
gundul”. Pengertian yang umum beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren adalah bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa lampau (al salaf) yang ditulis dengan format khas pra modern, sebelum abad ke 17an Masehi. Kitab Kuning semula dicetak di atas kertas yang berwarna kuning dan lembarannya bisa dilepas karena tidak disteples dan atau diberi lem perekat. Di masa kontemporer ini kitab kuning sudah banyak yang dicetak dalam edisi lux dan lembarannya tidak lagi dapat dilepas karena sudah disteples dan atau diberi lem perekat layaknya buku-buku “putih” yang ditulis dan diterbitkan di era modern sekarang ini 19. Di perpustakaan perguruan tinggi Islam memang sudah selayaknya terdapat koleksi kitab-kitab klasik karya besar para intelektual Islam agar bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika untuk kegiatan perkuliahan ataupun kebutuhan lainnya 20. Dari uraian definisi-definisi kitab dan penjelasan mengenai kitab klasik di atas dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab tersebut bertuliskan bahasa Arab. Namun, walau mereka adalah kebanyakkan kaum Muslimin, tidak semua kitab yang mereka buat selalu membahas tentang keislaman, banyak pula yang membahas tentang ilmu pengetahuan umum. 2.
Fungsi dan Signifikansi Kitab Subyek Keislaman
19
Mujar Ibnu Syarif, dkk., Buku Pedoman Bahsulkutub (Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007), h. 5. 20 Najmudin, “Islam, Eropa dan Intelektualisme”, 3 Oktober 2007, http://najmudin.wordpress.com/2007/09/10/islam-eropa-dan-intelektualisme/
Allah telah memuliakan manusia dikarenakan akalnya. Namun akal tersebut haruslah akal yang produktif dan berpengaruh, kreatif serta sebagai media pemikir yang senantiasa berkembang dengan diskusi dan pembaharuan serta membuat panduan kajian untuknya agar bisa menghasilkan karya besar dan produktif. Dari sini, kaum muslimin betul-betul digdaya dalam setiap ilmu pengetahuan dan bidang kehidupan lainnya, serta menonjol dalam semua bidang kajian dan unggul dari bangsa-bangsa lain dalam penemuan baru 21. Kegiatan tulis menulispun sudah dimulai sejak awal mula kelahiran Islam itu sendiri. Penulisan Al Qur’an adalah contoh yang paling nyata dari kegiatan tersebut walaupun masih dalam bentuk lembaran-lembaran catatan lepas. Kemudian adanya kodifikasi Al Qur’an menunjukkan bahwa literatur dan kesusasteraan Arab dimulai dengan lembaran-lembaran suci tersebut 22. Munculnya kitab subyek keislaman dilatarbelakangi dari perjalanan panjang proses pemahaman kaum muslimin terhadap dalil Al Qur’an dan Sunnah yang tidak datang secara rinci. Bahkan nash-nash yang terperincipun tidak mencakup seluruh masalah dengan bentuk nash yang qath’i artinya tetap dalam keadaan global (mujmal) yang masih membutuhkan ijtihad ketika memahami dan menggali hukum. Selain itu dengan berbagai kejadian di dalam kehidupan ini senantiasa baru dn terus berkembang mengharuskan ijtihad harus terus berlangsung, agar di adalm umat Islam terdapat para mujtahid yang mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dan mampu menggali
21
Muhammad Sayyid al Wakil, Wajah Dunia Islam dari Dinasti Bani Umayyah hingga Imperialisme modern, Penerjemah Fadhli Bahri (Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2005), cet.v, h.119. 22 Siti Maryam, “Sekilas tentang perkembangan buku dalam Islam,” Al Maktabah vol.8, no.2 (Oktober 2006): h. 63.
hukum
23
. Kemudian lahirlah berbagai kitab seperti kitab Tafsir, Ulum al Qur’an,
Ulum al Hadits, kitab Hadits. Perkembangan selanjutnya muncul cabang ilmu baru misalnya Ilmu Fiqih, dan tahap ini menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan buku di dunia Islam. Kitab subyek keislaman memang memiliki peran yang sangat signifikan bagi kajian hukum Islam, bahkan perkembangan hukum Islam itu sendiri. Kitab Islam tidak hanya membahas hal-hal yang bersifat ubudiyyah, ibadah mahdhoh, syurga neraka dan sejenisnya, namun juga membahas persoalan yang secara langsung bersinggungan dengan problem keummatan yang dihadapi sehari-hari. Maka itulah , kitab subyek keislaman menjadi rujukan tidak hanya para ulama namun juga pelajar dalam lembaga pendidikan untuk meningkatkan pemahaman Islamnya, memberi insprasi bagi para ulama untuk melakukan syarah terhadap kitab para Imam sebelumnya, atau meresumenya menjadi kitab yang lebih sederhana, bahkan memotivasi untuk melakukan istinbath dari dalil yang menguatkan fiqih dan menelurkan karya baru. Untuk aktifitas pengkajian kitab Islam di pondok pesantren, terlihat dari kutipan di bawah ini. “Pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning) merupakan ciri satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pesantren. Dengan demikian, referensi kitab-kitab klasik di pesantren merupakan khazanah yang sangat berharga dalam perbendaharaan keilmuan. Oleh karena itu, kajian klasik yang merupakan ciri khas pesantren salafiyyah menjadi semakin penting untuk
23
‘Atha Ibn Khalil, Ushul Fiqh, Penerjemah Yasin al Siba’i (Bogor: Pustaka Thariq al Izzah, 2003), cet.III, h.379-381.
dilakukan secara sistematik dan komperhensif, artinya menelaah kitab klasik dengan menerapkan pendekatan yang lebih modern.” 24
3.
Sistem Klasifikasi Islam Dalam mengantisipasi kebutuhan perpustakaan IAIN dan STAIN, perpustakaan
masjid, dan perpustakaan Islam pada umumnya yang memiliki koleksi bidang agama Islam cukup besar, menjadi masalah tersendiri dalam menyediakan jajaran entri-entri katalog subyek untuk buku-buku Islam. Karena itulah dibuat sistem klasifikasi yang dapat mengkuti perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, sebab diciptakannya sistem klasifikasi memang untuk kepentingan masyarakat dalam rangka akses kepada informasi 25. Dalam Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam terbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Agama RI, dijelaskan bahwa usaha untuk mengatasi kelemahan di bidang klasifikasi Islam – yang memang pada kenyataannya posisi kelas agama Islam dalam Dewey Decimal Classification yang menempati kelas 297 terlampau kecil- telah banyak dilakukan baik oleh lembaga pemerintah, swasta, maupun oleh perorangan
26
. Namun kenyataannya perluasan klasifikasi Islam yang
mereka buat belum ada satupun yang dapat diakui secara nasional. Maka , untuk penyelesaian tahap akhir penyusunan kembali perluasan dan adaptasi klasifikasi di
24
Tim Direktorat Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren, dkk., Muhammad M. Basyuni: Revitalisasi Spirit Pesantren; Gagasan, Kiprah, dan Refleksi (Jakarta: Depag RI, 2006), h. 125 25 Muh. Kailani Eryono (penyunting), Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC Seksi Islam (Jakarta: Balitbang Departemen Agama RI, 1999), h. 115. 26 Ibid.,h.118.
bidang Agama Islam, telah dibentuk suatu tim terdiri dari unsur ulama dan pustakawan. Dan bagan klasifikasi Islam secara ringkas adalah sebagai berikut:
4.
2X0
Islam (Umum)
2X1
Al Qur’an dan Ilmu yang berkaitan
2X2
Hadis dan Ilmu yang berkaitan
2X3
Aqaid dan Ilmu Kalam
2X4
Fiqih
2X5
Akhlaq dan Tasawuf
2X6
Sosial dan Budaya
2X7
Filsafat dan Perkembangan
2X8
Aliran dan Sekte
2X9
Sejarah Islam dan Biografi
Ketersediaan Kitab Subyek Keislaman
Sudah tidak ada keraguan lagi bahwa perpustakaan adalah sarana kebangkitan masyarakat. Sebagai gudangnya ilmu, perpustakaan sudah sepantasnya mempunyai berbagai koleksi dengan ragam subyek untuk bisa dimanfaatkan oleh pengguna yang tentunya memiliki kebutuhan yang tidak sama antara yang satu dengan yang lain, walaupun notabene mereka dalam wilayah satu perguruan tinggi yang sama. Ketika kita menoleh pada sejarah keemasan Islam yang lampau, perpustakaan mempunyai peranan penting dalam kemajuan tradisi keilmuan di dunia Islam. Itu karena selain adanya faktor motivasi keagamaan, juga adanya faktor lain yang tak kalah penting yakni adanya dukungan dan perlindungan politis dari penguasa Memang, khalifah-khalifah muslim sangat mendorong ilmu pengetahuan diseluruh
kota-kota penting Islam dan menyediakan perpustakaan yang ada bagi siapa saja yang peduli menggunakannya 27. Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber dalam sejarah Islam, berdirinya perpustakaan yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan dan pelestarian informasi di dunia Islam baru dimulai pada masa pemerintahan Umayyah dan mencapai puncak perkembangan pesat pada masa kekhilafahan Abbasiyah 28 . Pada masa awal, koleksi yang ada selain mushaf Al Qur’an yang menjadi koleksi utama juga terdapat koleksi kitab-kitab hadist. Selanjutnya kitab-kitab tafsir yang ditulis berjilid-jilid dan merupakan bidang ilmu keislaman yang sangat subur berkembang menjadi koleksi utama selain kitab Fiqh, Tauhid, Akhlaq, Tasawuf, bahasa dan sastra Arab, Ilmu Filsafat, sastra dan terjemahan dari karya yang berbahasa non Arab lainnya 29. Adanya kitab-kitab agama tersebut yang menyertai koleksi mushaf Al Qur’an tentulah dengan tujuan informasi dan pengetahuan keagamaan untuk memahami Al Qur’an, dan yang pastinya itu semua adalah tugas negara untuk menyediakan dan melengkapi kitab-kitab yang tersedia di perpustakaan agar dapat digunakan para pelajar mengembangkan ilmunya karena itu yang sekali lagi ditekankan adalah merupakan kewajiban negara sebagai pelayan ummat 30. 27
Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), h. 87-98. 28 Ziauddin Sardar Ed., ”Merombak Pola Pikir Intelektual Muslim” dalam Agus Rifai, “Landasan Konseptual atas kegiatan pengembangan minat baca di madrasah: Suatu pendekatan Teologis dan Historis” dalam Sudarnoto Abdul Hakim ed., Perpustakaan sebagai Center for Learning Society: Gagasan Untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2006), h. 53. 29 “Pendidikan dan Perpustakaan dalam perspektif peradaban Islam” dalam Sudarnoto Abdul Hakim (ed.), Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 200), h. 10-11. 30 Abdurrahman Al Baghdadiy, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam (Surabaya: Al Izzah, 1996), h. 104.
Perpustakaan yang terkenal (“the House of Science”) dari khalifah al Hakim di Kairo, terletak di Sekolah Tinggi yang memiliki koleksi buku sekitar 1.600.000 volume. Avicenna (980-1037 M) melaporkan digunakannya secara bebas perpustakaan kerajaan Sultan Nuh Ibn Masur dalam kalimat: “Saya menemukan di sana banyak ruang-ruang berisi buku-buku yang tersusun dalam kotak-kotak berjajar bersusun-susun. Satu runag terbagi untuk karya-karya Filologi dan puisi bahasa Arab, yang lain untuk karya-karya Fiqih dan demikian seterusnya.”31
5.
Pemanfaatan Kitab Subyek Keislaman Dalam buku Manajemen Perpustakaan suatu Pendekatan Praktik, Sutarno NS
mengatakan makna pendayagunaan koleksi adalah bahwa pustaka yang disediakan harus dibaca dan dipergunakan oleh kelompok masyarakat yang memang menjadi target untuk memakainya 32. Sedangkan menurut Sutarno NS dalam buku Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam mengembangkan Masyarakat Informasi, mengenai definisi pemberdayaan informasi yaitu: “Bahwa pemberdayaan informasi adalah upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan secara terencana, terstruktur, terorganisasikan, dan terarah agar seluruh sumber informasi yang tersedia dimanfaatkan secara maksimal 33” Dari kedua definisi istilah yang berbeda diatas, terlihat bahwa pendayagunaan koleksi dan pemberdayaan informasi memiliki makna yang sama karena bertujuan bagaimana agar perpustakaan melakukan aktifitas yang terencana dalam mengelola 31
James W. Thompson, e.d., “The Medieval Library,” dalam Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), h. 90. 32 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 191. 33 Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: dalam mengembangkan masyarakat informasi, h. 110.
koleksi atau sumber informasi agar bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dalam tataran pemanfaatan koleksi, ukurannya dapat dilihat pada volume dan intensitas pengunjung serta transaksi informasi, sedangkan dalam tataran pendayagunaan koleksi atau pemberdayagunaan informasi –yang merupakan tingkatan yang lebih lanjut dari pemanfaatan koleksi—adalah terjadi alih informasi, transformasi pengetahuan, transaksi informasi, penggalian, eksploitasi dan eksplor
34
. Untuk selanjutnya akan
berdampak pada bagaimana pola pikir, pola tindak dan cara menghayati serta mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari membaca dan belajar melalui koleksi perpustakaan 35. Pada masa kekhilafahan Islam, upaya pemanfaatan koleksi bisa terlihat contohnya seperti pada Perpustakaan Mosul yang didirikan oleh Ja’far Ibn Muhammad (w. 940 M) sering dikunjungi oleh para ulama, baik itu untuk membaca atau menyalin, pengunjung perpustakaan ini mendapatkan segala alat yang diperlukan secara gratis seperti pena, tinta, kertas dan lain-lain. Bahkan kepada para mahasiswa yang secara rutin belajar dari perpustakaan tersebut itu diberikan pinjaman buku secara teratur. Seorang ulama Yaqut al Rumi memuji para pengawas perpustakaan di kota Mer Khurasan karena mereka mengizinkan peminjaman sebanyak 200 buku tanpa jaminan apapun perorang 36. Di Perpustakaan Dar al Hikmah yang didirikan oleh Al Hakim ibn Amrillah al Fathmi berkumpul ahli-ahli Fiqh, para pengkaji, ulama-ulama Nahwu dan bahasa, para
34
Ibid., Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, h. 191. 36 Fahmy Lukman, “Keunggulan Sistem Pendidikan Islam,” Media Politik dan Da’wah Al Wa’ie, Th. VI, No, 67 (Maret 2006): h. 101. 35
dokter dan ahli astronomi sehingga perpustakaan ini merupakan sebuah lembaga yang besar dan memadai untuk belajar, membaca, mengkaji dan menyalin kitab-kitab, ceramah dan diskusi berbagai bidang ilmu pengetahuan
37
. Ahli Geografi Yaqut al
Hamawai (1178-1229 M) menyatakan bahwa selama 3 tahun ia tinggal di Marv, bermacam-macam perpustakaan amat banyak meinjamkan buku-buku. Ia sendiri mengatakan, “Rumahku tidak pernah kekosongan, 200 volume buku-buku yang saya pinjam, atau lebih, dan saya tidak pernah memberi uang tanggungan walaupun bukubuku tersebut bernilai 200 dinar.” 38 B. 1.
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum dapat dimaknai sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis
mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis
39
. Sedangkan kurikulum
berbasis kompetensi adalah kurikulum yang pada tahap perencanaan, terutama dalam tahap pengembangan ide akan dipengaruhi oleh kemungkinan-kemungkinan pendekatan, kompetensi dapat menjawab tantangan yang muncul 40.
2.
Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi 37
Abdurrahman Al Baghdadiy, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam, h. 110. Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam, h. 91 39 Redaksi, “KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI”, Swara Dipertais.No.17. Th. II (18 Oktober 2004), 3 September 2007. http://www.dipertais.net/swara/warta17-03.asp 38
40
Tim Redaksi, “Kurikulum berbasis kompetensi untuk Pendidikan Tinggi,” artikel diakses pada 3 September 2007 dari http://www.ditpertais.net/swara
a. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 menetapkan Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Dalam Ketentuan Umum (7, 8, 9, 10, 11) dikemukakan deskripsi setiap kelompok mata kuliah dalam kurikulum inti dan pada pasal 9 berkenaan dengan kurikulum institusional. b. Surat Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi
yang memperkuat perlunya pendekatan KBK dalam pengembangan
kurikulum pendidikan tinggi. Bahkan dalam SK Mendiknas 045 pasal 2 ayat (2) dikatakan bahwa kelima kelompok mata kuliah yang dikemukakan dalam SK No. 232 adalah merupakan elemen-elemen kompetensi. 3.
Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Surat Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 dikemukakan struktur
kurikulum berdasarkan tujuan belajar atau yang disebut dengan empat pilar belajar menurut Komisi Internasional yang dipimpin Jacques Delors dan merupakan bentukan UNESCO adalah: 1.
Belajar Mengetahui (Learning to know) berupa Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), berisi kelompok mata kuliah berbau dasar dan teoretik.
2.
Belajar Berbuat (Learning to do) berupa Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), berisi kelompok mata kuliah berbau praktik.
3.
Belajar hidup bersama (Learning to life togethers) berupa Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB), berisi kelompok mata kuliah yang berbau lapangan.
4.
Belajar menjadi seseorang (Learning to be) berupa Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), berisi kelompok mata kuliah berbau normatif. 41 4.
Distribusi Mata Kuliah di Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk memenuhi tuntutan KBK dan target yang hendak dicapai, maka Fakultas
Syari'ah dan Hukum menetapkan sejumlah mata kuliah yang dikelompokan menjadi:42 No
Kode
Kurikulum Inti
Jenis
1
MPK
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Kompetensi Pendukung/ Kompetensi Lainnya
2
MBB
Mata
Kuliah
Berkehidupan Kompetensi Pendukung
Bermasyarakat 3
MKK
Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan
Kompetensi Utama
4
MKB
Mata Kuliah Keahlian Berkarya
Kompetensi Utama
5
MPB
Mata Kuliah Perilaku Berkarya
Kompetensi Pendukung/ Kompetensi Lainnya
C.
Perpustakaan Perguruan Tinggi
1.
Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
41
Waras Kamdi, “Geliat Ber-KBK di Perguruan Tinggi ”, Artikel diakses pada 3 September 2007 dari www.kompas.com/kompas-cetak/0408/06/Didaktika/1190789.htm 4242 Yayan Sopyan,dkk., Buku Pedoman Akademik Fakultas Syari’ah dan Hukum (Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007), h. 22.
Menurut Buku Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi karangan Abdul Rahman Saleh, Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan Perguruan Tinggi/ Sekolah Tinggi, Akademi dan Pendidikan Tinggi lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi 43. Menurut Sulistyo Basuki, Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah “Perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi. Dengan definisi demikian, maka yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Fakultas, Departemen, Jurusan, lembaga lain yang berada di bawah naungan perguruan tinggi ” 44
2.
Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau sedikitnya dari 2 segi yaitu
dari segi layanan dan segi program kegiatan 45: a.
Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai 6 fungsi yaitu sebagai pusat: 1. Pengumpulan informasi 2. Pengolahan informasi 3. Penelusuran informasi 4. Pemanfaatan informasi 5. Penyebarluasan informasi 6. Pemeliharaan serta pelestarian informasi
43
Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 17. 44 Sulistyo Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 15. 45 Abdul Rahman Saleh, h. 18.
b. Dari segi program kegiatannya, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tiga macam fungsi, yaitu: 1. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran 2. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian 3. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian pada masyarakat Sedangkan untuk mencapai tujuan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, maka perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut 46: a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti mahasiswa, staf pengajar, dan mungkin juga pegawai perguruan tinggi lainnya, b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi masyarakat perguruan tinggi. c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada mahasiswa pasca sarjana, bahkan kepada staf pengajar. d.
Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan
e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan (anggota) f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat di luar perguruan tinggi seperti kepada masyarakat industri dll. 46
Ibid.,
3.
Jenis Layanan Menurut buku Pelayanan Bahan Pustaka karangan Karmidi Martoatmojo,
layanan dalam perpustakaan meliputi dua macam: a. Bagian Pelayanan Teknis Kegiatan teknis dalam perpustakaan adalah yang meliputi kegiatan penghimpunan, pengadaan, pengolahan, pemeliharaan dan perawatan. Termasuk di dalamnya adalah upaya sosialisasi dan publikasi agar dapat mencapai masyarakat pemakai secara efektif dan efesien
47
. Penhimpunan dan pengadaan
merupakan bagian dari kegiatan pembinaan koleksi yang biasanya diawali dengan tahap pemilihan koleksi (selection), baru kemudian melakukan pengadaan dengan cara pembelian, tukar menukar atau yang lainnya. Kegiatan pengolahan koleksi berupa inventarisasi koleksi, pengatalogan deskriptif, analisis subyek, klasifikasi lalu penentuan tajuk baru kemudian membuat perlengkapan fisik pustaka
48
. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan
koleksi merupakan kegiatan yang cukup penting karena bertujuan untuk memperpanjang usia koleksi
49
. Pemeliharaan koleksi dapat meliputi aktifitas
reproduksi koleksi langka yang hendak dilestarikan atau yang mudah rusak, kemudian ada kegiatan penjilidan, laminasi, penyiangan. b. Bagian Pelayanan Pengguna
47
Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam mengembangkan masyarakat Informas, ( Jakarta: Panta Rei, 2005), h. 100. 48 Rachmat Natadjumena., h. 21-22. 49 Ibid., h. 25.
Dahulu perpustakaan ibaratnya sebuah gudang buku yang hanya merupakan tempat menyimpan buku untuk kemudian dipinjamkan kepada pengguna. Namun seiring berkembangnya zaman, pihak perpustakaan mulai memikirkan bagaimana agar perpustakaan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Maka muncullah berbagai kegiatan layanan yang disediakan untuk pengguna perpustakaan. Kegiatan layanan tersebut diantaranya adalah Layanan Sirkulasi yang mengurusi masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan dengan para penggunanya seperti peminjaman dan pengembalian koleksi, perpanjangan waktu peminjaman. Kemudian Layanan Referensi yang berupa pelayanan dalam memberikan bantuan
kepada pemakai untuk mendapat informasi yang bersifat pendek-
singkat, tetapi dibutuhkan dalam waktu yang cepat dari koleksi referensi 50. Buku referensi atau rujukan hanya boleh dibaca di tempat karena tidak dapat dipinjam oleh pengguna untuk dibawa pulang. Namun ada juga perpustakaan yang memiliki kebijaksanaan dengan meminjamkan koleksi rujukan dalam waktu satu malam saja, dengan cara peminaman dilakukan ketika perpustakaan akan tutup dan dikembalikan esok hari ketika perpustakaan akan dibuka dan palin lambat satu jam setelah perpustakaan buka 51.
50
h. 120.
51
Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1 (Bandung: Penerbit Alumni, 1987),
Karmidi Martoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1993), h. 35.
Selain itu pula ada Layanan Audio Visual, dimana ada tiga tujuan yang dikemukakan oleh Jerold E. Kemp dalam pemanfaatan media ini 52: 1.
Memotivasi (to motivate)
2.
Menyampaikan informasi (to inform)
3.
Maksud pengajaran (to instruct)
Ada pula Layanan Majalah lepas maupun terjilid, namun tetap tidak dapat dibawa pulang oleh pengguna seperti halnya koleksi rujukan. Kemudian Layanan Jasa Kesiagaan Informasi seperti internet; Layanan Foto Copy untuk menggandakan sumber informasi yang tidak dapat dibawa keluar perpustakaan; Kerjasama Pinjam Antar Perpustakaan untuk saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Ada juga Layanan Tandon Buku (Books on reserved) yang merupakan layanan buku wajib mata kuliah yang jumlah eksemplarnya terbatas. Lama peminjaman buku tandon ini dibatasi sesuai dengan peraturan perpustakaan setempat 53. 4.
Standar Koleksi Besarnya koleksi perpustakaan perguruan tinggi bergantung pada jenjang
pendidikan yang dilaksanakan pada perguruan tinggi bersangkutan dan mata kuliah yang ditawarkan serta jumlah mahasiswa. Di bawah ini dalah persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi 54: 1. Program Diploma dan S1: 1) Satu judul pustaka untuk setiap Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK); 52 53 54
Benny Agus Pribadi, Media Teknologi (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 10. Rachmat Natadjumena., h. 36-37. Ibid., h.18-19.
2) Dua judul pustaka untuk setiap Mata Kuliah Keahlian (MKK); 3) Melanggan sekurang-kurangnya satu judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi; 4) Jumlah pustaka sekurang-kurangnya 10 % dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi subjek pustaka. 2. Program Pascasarjana: 1) Memiliki 500 judul pustaka per program studi; 2) Melanggan 2 (dua) jurnal ilmiah untuk setiap program studi. Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan informasi penggunanya, perpustakaan perguruan tinggi dianjurkan memiliki koleksi lebih banyak daripada yang telah ditentukan di atas.
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
A. Sejarah Singkat Perpustaakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum 55 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (dahulu Fakultas Syariah IAIN Jakarta ) berdiri sejak tahun 1967 berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 159/ 1967.
Pada tahun 1999 Perpustakaan Fakultas didirikan sebagai
implementasi SK Rektor IAIN Jakarta No. 040 Tahun 1999 tentang Rencana Induk Pengembangan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999/2000 – 2003/2004. Sebagaimana perpustakaan fakultas lainnya di lingkungan IAIN Jakarta maka Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum berfungsi sebagai perpustakaan kerja atau studi (working library) yang tugas pokoknya adalah mendukung kebutuhan studi civitas akademika IAIN / UIN khususnya Fakultas Syariah dan Hukum, sedangkan Perpustakaan Utama berfungsi sebagai perpustakaan riset (research library). Dengan perubahan IAIN menjadi UIN berdasarkan SKB
antara Menteri
Pendidikan Nasional RI No. 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI No. 500/2001
55
Hasil dari BAB III ini diperoleh melalui Teknik Pengumpulan data dengan cara kuisioner wawancara terbuka dengan Kaur Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum pada akhir bulan Desember 2007.
tanggal 21 November 2001 dan kemudian disusul dengan Keputusan Presiden RI No. 031 tanggal 20 Mei 2002, maka diterapkan pula perubahan nama Fakultas Syariah menjadi Fakultas Syariah dan Hukum. Dalam menjalankam fungsi dan tugasnya perpustakaan fakultas dipimpin oleh seorang Kepala Urusan (Kaur) Perpustakaanyang bertanggungjawab kepada Dekan melalui Pembantu Dekan I selaku pembina bidang akademik, namun sebagai kepanjangan tugas dari Perpustakaan Utama maka kedudukannya tetap dalam koordinasi Perpustakaan Utama. Pada awal berdirinya Perpustakaan Fakultas dipimpin oleh
Bapak Rahman, S.Pd (1999-2001) dan
kemudian dilanjutkan oleh Ibu Lilik Istiqoriyah, S.Ag, SS (2003- sekarang). Sejak tahun 2004 Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum telah menerapkan sistem otomasi sehingga pelayanan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi dan pusat sumber belajar dapat lebih maksimal. B.
Visi dan Misi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum
Visi Terwujudnya Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta yang unggul, handal dan terdepan sebagai pusat sumber informasi dalam pengkajian, pengembangan, pengintegrasian dan penerapan ilmu-ilmu syariah, hukum
dan
ekonomi Islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan dalam jaringan informasi nasional dan global. Misi 1.
Mengembangkan kualitas, kuantitas dan format sumber informasi perpustakaan yang terintegrasi dengan kegiatan akademik fakultas
2.
Mengembangkan kualitas, kuantitas dan format layanan informasi perpustakaan yang terintegrasi dengan kegiatan akademik fakultas
3.
Mengembangkan kemampuan information literacy seluruh civitas akademika fakultas
4.
Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan
5.
Mendokumentasikan dan menyediakan akses karya civitas akademika fakultas
C. Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum Struktur organisasi Perpustakaan Fakultas kaitannya dengan Perpustakaan Utama adalah sebagai berikut: DEKAN PUDEK I
PERPUSTAKAAN UTAMA
KABAG TU
KASUBAG AKADEMIK
KASUBAG UMUM
KASUBAG KEPEGAWAIAN & KEUANGAN
KAUR PERPUSTAKAAN
STAF PERPUSTAKAAN
D. Tenaga Fakultas
Perpustakaan Syari’ah
Hukum Tenaga perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum berjumlah 4 orang yakni
dan
1. Satu orang pustakawan
sebagai Kaur Perpustakaan dengan latar belakang
pendidikan S1 Pendidikan Islam (IAIN Jakarta 1997) dan S1 Ilmu Perpustakaan (UI Depok 1999). 2. Satu orang pustakawan sebagai staf bagian Pelayanan Teknis dan Litbang dengan latar belakang pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan (UIN Jakarta 2004). 3. Satu orang staf perpustakaan bagian Pelayanan Pemakai (sirkulasi) dan Administrasi dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Manajemen (Universitas Muhammadiyah Jakarta 2003). 4. Satu orang staf perpustakaan bagian Pelayanan Pemakai (sirkulasi) dan penitipan tas dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi Islam (UIN Jakarta 2008). E.
Sistem dan Jam serta Jenis Layanan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum Sistem pelayanan bersifat terbuka (open access) sehingga pemakai dapat
langsung mencari koleksi ke rak. Pelayanan diberikan setiap hari dengan jadwal sebagai berikut: o Senin sampai dengan Jum’at Stack Reading dan istirahat
: Pk. 08. 00- 19.30 : Pk. 12. 00- 13. 00 dan Pk. 15. 00- 16. 00
Hari Jum’at stack reading dan istirahat : Pk. 11.00 – 13.00 dan Pk. 15.00 – 16.00 o Hari Sabtu khusus Pelayanan Ruang Baca: Pk. 08.00 – 12.00 Adapun jenis pelayanan yang disediakan adalah: 1. Pelayanan Ruang Baca
Pemakai perpustakaan baik anggota aktif maupun pemakai lainnya dapat memanfaatkan koleksi dan layanan pada setiap jam pelayanan. 2. Pelayanan Sirkulasi Anggota aktif dapat meminjam buku sebanyak 2 eks selama 1 minggu. 3. Pelayanan Referensi Pelayanan informasi dan bimbingan penelusuran literatur. 4. Pelayanan Fotocopi Pemakai dapat meminjam koleksi untuk difotocopi sendiri sebanyak 2 eks dan memesan fotocopi koleksi skripsi melalui staf perpustakaan 5. Pelayanan CD dan internet Anggota aktif dapat mengakses koleksi CD dan internet secara gratis atau mengakses internet secara gratis melalui laptop pribadi di area perpustakaan dan sekitarnya. 6. Pelayanan Karya Ilmiah Yakni pelayanan koleksi skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian. 7. Pelayanan Corner Book Sale Pengunjung dapat membeli buku yang dijual melalui perpustakaan khususnya buku karya dosen fakultas dan terbitan fakultas. 8. Pelayanan administrasi Yakni pendaftaran anggota dan herregistrasi, pembuatan surat-surat, dan lainlain. E. Gedung/ Ruang dan Perlengkapan Perpustakaan Syari’ah dan Hukum
Perpustakaan Syari’ah dan Hukum berada di Gedung III (Gedung Fakultas Syariah dan Hukum) Lantai 3 dengan luas ruangan sekitar dua kali luas ruangan kelas yang digunakan untuk perkuliahan. Perlengkapan yang ada di Ruang Perpustakaan adalah: Tabel 1 Perlengkapan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum No
Fasilitas
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Rak Buku Meja Baca Kursi Baca Komputer Scanner Barcode Printer Rak Penitipan Tas AC Meja Kerja Kursi kerja Hekter besar Cutter besar Dispenser TOTAL
24 Unit 9 Unit 35 Unit 7 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 4 Unit 6 Unit 6 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 98 Unit
F. Koleksi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum Di bawah ini ditampilkan tabel koleksi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dari berbagai jenis, banyaknya judul dan eksemplar.
Tabel 2 Koleksi Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum NO
JENIS KOLEKSI
JUMLAH JUDUL
1
Buku
4.011
EKS 10.512
2 3 4 5 6 7
Thesis dan disertasi Skripsi (Tercetak/ CD) Jurnal CD Laporan Penelitian Kliping TOTAL
57 2.830 76 30 183 1.105 8.292
57 2.830 377 30 183 1.105 15.094
Tabel 3
Komposisi Koleksi Buku Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum NO
KELAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
000 100 200 2X0 2X1 2X2 2X3 2X4 2X5 2X6 2X7 2X8 2X9 300 400 500 600 700 800 900
SUBYEK Karya Umum Filsafat Agama Islam Umum Al Qur'an dan Ilmu Terkait Hadist dan Ilmu Terkait Aqidah dan Ilmu Kalam Fiqih Akhlak dan Tasawuf Sosial Budaya Islam Filsafat dan pembaharuan Islam Sekte dan Aliran dalam Islam Sejarah dan Biografi Islam Ilmu Sosial Bahasa Ilmu Murni Ilmu Terapan Kesenian/ Hiburan Kesusasteraan Sejarah dan Biografi Jumlah
JUDUL 52 42 52 130 135 97 86 879 63 309 143 11 68 1.274 46 39 238 3 10 34 3.711
EKS 150 108 126 340 414 416 154 2.435 133 815 327 23 153 3.444 96 125 658 4 24 67 10.012
Tabel 4 Ketersediaan Kitab subyek keislaman berdasarkan kelas Islam Kelas 2X0 2X1 2X2 2X3 2X4 2X5 2X6 2X7 2X8 2X9
Subyek Islam Umum Al Qur'an dan Ilmu terkait Hadist dan Ilmu terkait Aqidah dan Ilmu Kalam Fiqih Akhlak dan Tasawuf Sosial Budaya Islam Filsafat dan Pembaharuan Islam Sekte dan Aliran dalam Islam Sejarah dan Biografi Islam Jumlah
Judul 8 44 41 42 161 6 45
Ketersediaan berdasarkan % Eks % 2,13 % 17 1,74 % 11,76 % 122 12,5 % 10,96 % 114 11,68 % 11,22 % 57 5,84 % 43,04 % 456 46,72 % 1,60 % 6 0,61 % 12,03 % 161 16,49 %
11
2,94 %
19
1,94 %
1
0,26 %
1
0,10%
15 374
4,01 % 100 %
23 976
2,35 % 100%
Tabel 5 Ketersediaan Kitab subyek keislaman berdasarkan Tahun Terbit Tahun Terbit < 1945 1946 – 1955 1956 – 1965 1966 – 1975 1976 – 1985 1986 – 1995 1996 – 2005 > 2006 Tanpa Tahun Jumlah
Ketersediaan (Judul) 2 6 16 38 33 72 106 2 99 374
Persentase (%) 0,53 % 1,60% 4,27 % 10,16 % 8,82 % 19,25 % 28,34 % 0,53 % 26,47 % 100 %
Tabel 6 Ketersediaan Kitab Bahasa Arab Subyek Islam berdasarkan Tempat Terbit Tempat Terbit Libanon Mesir
Ketersediaan (Judul) 15 105
Persentase (%) 4,01 % 28,07 %
Saudi Arabia Indonesia Beirut Lain-lain Saint Loco Jumlah
61 11 121 27 34 374
16,31% 2,94 % 32,35 % 7,21 % 9,09 % 100 %
Kendala dalam Pengadaan Kitab subyek keislaman Secara umum saat ini tidak terlalu sulit mendapatkan kitab subyek keislaman karena cukup banyak toko buku/ agen yang menyediakan kitab-kitab tersebut. Namun, aktifitas pengadaan yang dilakukan perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum bukanlah tanpa kendala sama sekali, berbagai kendala dihadapi seperti halnya usulan pengadaan kitab dari mahasiswa masih jarang diterima, karena
mahasiswa yang
menggunakannya juga masih jarang. Usulan biasanya datang dari dosen/ program studi. Kendala lainnya adalah kondisi stok buku yang cepat berubah, karena buku yang diusulkan tidak selalu tersedia walaupun dalam katalog disebutkan ada dalam stok. Harga kitab subyek keislamanpun masih relatif mahal khususnya hal ini terasa untuk kitab-kitab berjilid sehingga Perpustakaan hanya mengadakan 1 set atau 1 eks perjilid. Itu dikarenakan salah satunya adalah bahwa kebanyakkan pengadaan kitab bahasa Arab memang dilakukan dengan cara impor melalui vendor yang biasanya melayani impor buku luar negeri. Kadang pula pihak perpustakaan menitipkan lewat dosendosen yang kebetulan akan pergi ke luar negeri untuk membelikan sejumlah buku yang dibutuhkan. Perpustakaan belum mempunyai staf yang merupakan subject specialist (pakar subyek) bidang Syariah sehingga dalam seleksi perlu berkonsultasi dengan dosen/
Program Studi khususnya bila buku yang tersedia di pasaran berbeda penulisnya dengan yang diusulkan. Kendala lainnya adalah jika ada kesalahan cetak dalam penerbitan kitab sulit diajukan komplain dan usulan revisinya khususnya bila dicetak dan diterbitkan di luar negeri. H.
Solusi yang dilakukan pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala yang dihadapi ketika proses pengadaan kitab subyek keislaman
Solusi yang dilakukan oleh unit perpustakaan diantaranya: • Meminta masukan/ usulan dari dosen program studi pada awal semester • Meminta masukan/ usulan dari mahasiswa secara rutin di perpustakaan • Menginventarisir data judul-judul buku induk dalam bidang syariah/ fiqih dan cabang-cabangnya • Menyeleksi silabus yang telah direvisi oleh fakultas • Menyeleksi daftar judul dari katalog penerbit/ agen • Memfotocopi kitab yang sulit dicari di pasaran • Membeli kitab melalui dosen/ pimpinan yang berkunjung ke luar negeri • Mengusulkan revisi melalui agen/toko buku bila menemukan kesalahan cetak dalam kitab Upaya pihak perpustakaan dalam meningkatkan pemanfaatan Kitab subyek keislaman Mengadakan pendidikan pemakai perpustakaan (user education)
Pembatasan sirkulasi koleksi buku yakni setiap 1 eks buku dari setiap judul hanya dapat dibaca di Ruang Perpustakaan atau difoto copi dalam waktu satu jam sehingga setiap judul kitab dan buku dapat dimanfaatkan lebih maksimal oleh banyak pengguna Bimbingan penelusuran koleksi, misalnya penelusuran kitab Mu’jam al Mufahrats li lafazh Qur’an, Fathurrahman dan Mu’jam al Musthalahat al Iqtishadiyyah fi Lughah al Fuqaha. Pengadaan koleksi dalam format CD untuk menarik minat pengguna memanfaatkan literatur berbahasa arab dan membandingkannya dengan format tercetak, misalnya Kutab Hadits (Kutubut Tis’ah) dan CD Maktabah Syamilah. 5. Pada tahun ini perpustakaan akan mulai merintis
e-library di antaranya
dalam bentuk pendokumentasian sesi perkuliahan khususnya materi para guru besar dan dosen tamu serta sesi seminar ilmiah di lingkungan fakultas dalam bentuk multimedia untuk dapat diakses oleh mahasiswa di perpustakaan, disamping akan diupayakannya format digital (digital library)dari koleksi kitab tercetak yang telah ada maupun yang tersedia di pasaran dalam bentuk CD atau format lainnya Selain itu pula pihak Fakultas turut berkontribusi dalam rangka peningkatan pemanfaatan kitab subyek keislaman seperti disebutkan di bawah ini : 1. Mengadakan pembinaan halaqah kajian keislaman klasik dan modern dalam bidang
kesyariahan, hukum dan ekonomi Islam khususnya dalam rangka
meningkatkan kemampuan membaca naskah klasik dan modern.
2. Mengadakan praktek bimbingan ujian komprehensif dengan membentuk kelas bahtsul kutub yakni bimbingan membaca dan memahami literatur-literatur klasik dan modern (kitab kuning) dalam bidang kesyariahan 3. Memberikan bantuan biaya penerjemahan buku berbahasa Arab bagi dosen. 4. Mengadakan kegiatan halaqah membaca kitab pada acara Jum’at Khidmat bagi civitas akademika dan juga karyawan Fakultas. Melalui kegiatan ini diharapkan
staf perpustakaan
juga akan dapat lebih maksimal dalam
membimbing pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan koleksi berbahasa Arab. 5. Mengadakan pembinaan kemampuan berbahasa asing khususnya Bahasa Arab dan Bahasa Inggris untuk tingkat pemula dan lanjutan dan pembentukan grup debat berbahasa Arab. 6. Mengadakan Musabaqah qira’atul kutub sebagai wahana untuk menjajaki kemampuan mahasiswa dalam pemanfaatan kitab kuning dan menumbuhkan semangat mempelajari kitab kuning. 7. Mengadakan lomba karya tulis ilmiah dengan menggunakan bahasa asing dalam bidang kesyariahan, hukum dan ekonomi Islam untuk meningkatkan penggunaan bahasa asing dalam mengembangkan tradisi ilmiah di kalangan mahasiswa.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan metode penelitian deskriptif (survei). Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu mendata kitab subyek keislaman dalam silabus dan melihat ketersediaannya di daftar koleksi perpustakaan, kemudian melihat pemanfaatannya pada slip peminjaman. Catatan atau stempel peminjaman yang terdapat dalam slip tidak dibatasi dengan beberapa tahun saja, dikarenakan pihak perpustakaan hanya menempel slip baru di atas slip lama dan tidak pernah membuang slip lama di buku walaupun itu sudah penuh stempel dan ada yang sudah sejak tahun 1970an. A. Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan a.
Mata Kuliah Kompetensi Utama Mulai tahun ajaran 2003-2004 di Fakultas Syari’ah dan Hukum diberlakukan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dengan total Mata Kuliah Kompetensi Utama untuk masing-masing Program Studi dan Konsentrasi adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Jumlah Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) seluruh Program Studi Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Jinayah Siyasah Perbandingan Mazhab dan Hukum Muamalat Jumlah
Jumlah MKKU
MKKU menggunakan Kitab Subyek keislaman
Persentase (%)
37
9
24,32 %
41
16
39,02 %
37
9
24,32%
46 161
6 40
13,04 % 24,84 %
Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) utuk seluruh Konsentrasi di Program Studi Ahwal Syakhsiyyah adalah 37 MKKU, dan MKKU tersebut yang menggunakan Kitab subyek keislaman ada 9 MKKU dengan persentase sebesar 24,32 % dari total MKKU Prodi tersebut. Program Studi Jinayah Siyasah memiliki 41 MKKU dengan 16 MKKU yang menggunakan Kitab subyek keislaman (39,02 %). Untuk Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum ada 37 MKKU dengan 9 MKKU yang menggunakan Kitab subyek keislaman (24,32 %). Prodi terakhir adalah Muamalat yang memiliki total MKKU seluruh Konsentrasinya adalah 46, dan MKKU yang menggunakan Kitab subyek Islam hanya 6 Mata Kuliah (13,04 %). Dan kesimpulannya adalah, bahwa dari total seluruh Mata Kuliah Kompetensi Utama seluruh Program Studi yang berjumlah
161 Mata Kuliah, hanya 24,84 % saja Mata Kuliah yang menggunakan Kitab subyek keislaman dengan jumlah adalah 40 MKKU. b.
Buku Pendukung untuk Mata Kuliah Kompetensi Utama Tabel 8
Buku Pendukung MKKU dan Jumlah Kitab Subyek Keislaman Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Jinayah Siyasah
MKKU Jumlah Buku dalam Silabus menggunakan Bukan Kitab Kitab Arab Kitab subyek Arab Subyek Subyek keislaman keislaman keislaman 9 40 40
Jumlah 80
16
43
57
100
9
34
18
52
Muamalat
6
8
8
16
Jumlah
40
125
123
248
Perbandingan Mazhab dan Hukum
Tabel 5 di atas menunjukkan jumlah buku-buku yang rekomendasikan untuk Mata Kuliah Kompetensi Utama seluruh Program Studi. MKKU pada Program Studi Ahwal Syakhsiyyah merekomendasikan buku-buku sebanyak 80 buku dan diantaranya ada 40 buku yang berupa kitab subyek keislaman. Program Studi Jinayah Siyasah memiliki 100 buku yang direkomendasikan untuk MKKU dan diantaranya 57 Kitab subyek keislaman. Perbandingan Mazhab dan Hukum dengan jumlah 52 buku yang direkomendasikan dan 18 buku diantaranya berbahasa Arab subyek Islam. Untuk Program Studi Muamalat, dari 16 buku yang direkomendasikan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama, 8 diantaranya kitab subyek keislaman. Sehingga dari keseluruhan
MKKU dari semua Program Studi, 248 buku-buku yang direkomendasikan, 123 buku berupa kitab kitab subyek keislaman.
c.
Ketersediaan Kitab subyek keislaman di Perpustakaan berdasarkan Prodi
Tabel 9 Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama di Perpustakaan Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Jinayah Siyasah Perbandingan Mazhab dan Hukum Muamalat Jumlah
Jumlah Silabus Kitab
Tersedia (Judul)
40
21
52,5 %
19
47,5 %
57
13
22,80 %
44
77,19 %
18
10
55,55 %
8
44,44 %
8 123
2 46
25 % 37,39 %
6 77
75 % 62,60 %
%
Tidak Tersedia
%
Dari Tabel 6 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut, jumlah kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama seluruhnya berjumlah 123 kitab. Dengan rincian, untuk Program Studi Ahwal Syakhsiyyah, dari 40 kitab yang tersedia ada 21 kitab (52,5 %) dan yang tidak tersedia ada 19 kitab (47,5 %). Untuk Program Studi Jinayah Siyasah, dari 57 kitab hanya tersedia 13 kitab dengan persentase 22,80 %, dan yang tidak tersedia 44 kitab dengan persentase 77,19 %. Pada Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH), dari 18 kitab, tersedia 10 kitab (55,55 %) di Perpustakaan, dan 8 buku (44,44 %) tidak tersedia.
Program Studi Muamalat memiliki 8 kitab subyek keislaman, dimana 2 kitab (25 %) tersedia di Perpustakaan, dan 6 kitab (75 %) tidak terdapat di Perpustakaan. Kesimpulannya, dari 123 Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama, ada 46 kitab yang sudah tersedia di perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan persentase sebesar 37,39 %, dan ada 77 kitab subyek keislaman yang belum disediakan pihak perpustakaan atau sebesar 62,60 %. Dengan persentase 37,39 % maka dapat dikatakan perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum hampir setengahnya telah menyediakan Kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus program studi. d.
Ketersediaan Kitab subyek keislaman di Perpustakaan berdasarkan Kelas Islam
Tabel 10 Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam MKKU di Perpustakaan berdasarkan Kelas Islam Ketersediaan
Nomor Kelas
Judul
%
Eks
%
2X1
7
15,21 %
50
21,27 %
2X2
8
17,39 %
54
22,97 %
2X4
29
63,04 %
117
49,78 %
2X6
2
4,34 %
14
5,95 %
Jumlah
46
100 %
235
100 %
Tabel ketersediaan kitab subyek keislaman yang tercantum dalam MKKU berdasarkan kelas Islam di atas menunjukkan banyaknya kitab pada kelas 2X4 sebanyak 29 judul (63,04 %) dengan 117 eksemplar (49,78 %). Kemudian ada pada kelas 2X2 sebanyak 8 judul (17,39 %) dengan 54 eksemplar (22,97 %). Kelas 2X1 sebanyak 7 judul (15,21 %) dengan 50 eksemplar (21,27 %). Dan terakhir kelas 2X6 sebanyak 2 judul (4,34 %) dengan 14 eksemplar (5,95 %).
e.
Ketersediaan Kitab subyek keislaman di Perpustakaan berdasarkan Tahun Terbit
Tabel 11 Ketersediaan Kitab subyek keislaman yang digunakan dalam MKKU di Perpustakaan berdasarkan Tahun Terbit Ketersediaan
Nomor Kelas
Judul
%
Eks
%
≤ 1950
2
4,34 %
4
1,70 %
1951-1965
7
15,21 %
31
13,19 %
1966-1980
7
15,21 %
16
6,80 %
1981-1995
9
19,56 %
40
17,02 %
1996-2006
13
28,26 %
107
45,53 %
Tanpa Tahun
8
17,39 %
37
15,74 %
Jumlah
46
100 %
235
100 %
Dari Tabel di atas, dapat dijabarkan bahwa ketersediaan kitab subyek keislaman yang tercantum dalam MKKU, jika disusun menurut tahun terbit kitab tersebut. Bahwa kitab kebanyakan terbit antara tahun 1996-2006 sebanyak 13 judul kitab (28,26 %) atau 107 eksemplar (45,53 %). Selanjutnya ada 9 judul kitab (19,56 %) atau 40 eksemplar (17,02 %) yang diterbitkan kurun waktu antara tahun 1981-1995. Ada pula kitab yang tidak mencantumkan tahun terbitnya sebanyak 8 judul (17,39 %) atau 37 eksemplar (15,74 %). Ada 2 judul kitab (4,24 %) sebanyak 4 eksemplar (1,70 %) yang diterbitkan tahun 1950 dan di atasnya.
B.
Pemanfaatan Kitab subyek keislaman yang tercantum dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama Fakultas Syari’ah dan Hukum di Perpustakaan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kitab subyek keislaman yang
digunakan dalam Mata Kuliah Kompetensi Utama pada Program Studi Fakultas Syari’ah dan Hukum, dan kitab tersebut telah tersedia di perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum. Uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Frekwensi Pemanfaatan Kitab subyek keislaman berdasarkan Program Studi Tabel 12 Frekwensi Pemanfaatan Kitab subyek keislaman berdasarkan Program Studi Program Studi
Judul
Ahwal
21
Eks 134
Frekwensi
Rata-Rata
Pemanfaatan
Sirkulasi
784 Kali
5,85
Syakhsiyyah Jinayah Siyasah Perbandingan Mazhab dan Hukum Muamalat Jumlah
13
52
352 Kali
6,76
10
41
220 Kali
5,36
2
8
28 Kali
3,5
46
235
1384 Kali
5,88
Dari tabel frekwensi pemanfaatan kitab subyek keislaman diatas, dimana pemanfaatan ini dilihat dari sudut peminjaman kitab untuk dibawa pulang. Pemanfaatan tertinggi ada pada kitab yang digunakan dalam MKKU prodi Jinayah Siyasah sebanyak 352 kali dengan rata-rata sirkulasi 6,76 kali. Frekwensi pemanfaatan lainnya ada pada kitab mata kuliah kompetensi utama prodi Ahwal Syakhsiyyah sebanyak 784 kali dengan 21 judul kitab dan 134 eksemplar, rata-rata sirkulasi 5,85 kali. Kemudian program studi Perbandingan Mazhab dan Hukum dengan 10 judul sebanyak 41 eksemplar kitab, frekwensi pemanfaatan sebanyak 220 kali, dan rata-rata sirkulasi 5,36 kali. Yang terakhir adalah program studi Muamalat dengan 2 judul kitab dan 8 eksemplar, frekwensi pemanfaatan adalah 28 kali, dan rata-rata sirkulasi 3,5 kali. 2. Frekwensi Pemanfaatan kitab subyek keislaman berdasarkan Kelas Tabel di bawah ini hanya menampilkan 4 kelas Islam saja dikarenakan tidak adanya kitab subyek keislaman yang tercantum dalam silabus Mata Kuliah Kompetensi Utama dengan subyek selain dari keempat kelas di bawah ini. Tabel 13 Frekwensi Pemanfaatan Kitab subyek keislaman berdasarkan Kelas
Frekwensi
Rata-rata
Pemanfaatan
Sirkulasi
No Kelas
Judul
2X1
7
50
324 Kali
8,81
2X2
8
54
117 Kali
6,48
2X4
29
117
855 Kali
2,16
2X6
2
14
88 Kali
7,30
Jumlah
46
235
1384 Kali
6,28
Eks
Tabel di atas adalah tabel frekwensi pemanfaatan kitab subyek keislaman berdasarkan kelas Islam. Dari keseluruhan judul kitab yang berjumlah 46 kitab dengan 235 eksemplar, kelas terbanyak ada pada kelas 2 X 4 yang bersubyek umum adalah Fiqih dengan banyaknya 29 kitab dengan 117 eksemplar, frekwensi pemanfaatan 855 kali dan rata-rata sirkulasi adalah 7,30 kali. Posisi kedua terbanyak ada pada kelas 2 X 2 yaitu Hadits dan Ilmu yang berkaitan sebanyak 8 judul dan 54 eksemplar dan frekwensi pemanfaatan 117 kali dan rata-rata sirkulasi hanya 2,16. Kemudian ada kelas 2 X 1 bidang Al Quran dan Ilmu yang berkaitan, memiliki 7 judul dengan 50 eksemplar, dengan frekwensi pemanfaatan 324 kali dan rata-rata sirkulasi yaitu 6,48. Dan terakhir adalah kelas 2 X 6 yang merupakan bidang Sosial dan Budaya Islam hanya 2 judul dengan 14 eksemplar, 88 kali frekwensi pemanfaatan, dan rata-rata sirkulasi 6,28 kali. 3. Frekwensi Pemanfaatan kitab subyek keislaman berdasarkan Tahun Terbit Tabel 14 Frekwensi Pemanfaatan Kitab subyek keislaman berdasarkan Tahun Terbit Program Studi
Judul
Eks
Frekwensi
Rata-Rata
Pemanfaatan
Sirkulasi
≤ 1950
2
4
28 Kali
7
1951-1965
7
31
287 Kali
9,25
1966-1980
7
16
68 Kali
2,19
1981-1995
9
40
297 Kali
7,42
1996-2006
13
107
544 Kali
5,08
Tanpa Tahun
8
37
160 Kali
4,32
Jumlah
46
235
1384 Kali
5,88
Di atas merupakan tabel frekwensi pemanfaatan kitab subyek keislaman berdasarkan tahun terbit. Kitab yang diterbitkan kurun waktu 1996-2006 sebanyak 13 judul dengan 107 eksemplar memiliki frekwensi peminjaman sebanyak 544 kali dengan rata-rata sirkulasi 5,08 kali. Kemudian kitab yang diterbitkan kurun waktu 1981-1995 sebanyak 9 judul dengan 40 eksemplar memiliki frekwensi peminjaman sebanyak
297
kali dengan rata-rata sirkulasi 7,42
kali. Lalu Kitab yang tidak
mencantumkan tahun terbit sebanyak 8 judul dengan 37 eksemplar memiliki frekwensi peminjaman sebanyak 160 kali dengan rata-rata sirkulasi 4,32 kali. Kitab yang diterbitkan kurun waktu 1951-1965 sebanyak 7 judul dengan 31 eksemplar memiliki frekwensi peminjaman sebanyak 287 kali dengan rata-rata sirkulasi 9.25 kali. Kesimpulannya adalah, bahwa walaupun kitab yang diterbitkan antara tahun 1996-2006 memiliki jumlah judul dan eksemplar paling banyak, namun frekwensi peminjamannya lebih rendah dibandingkan dengan kitab yang diterbitkan kurun waktu antara tahun 1951-1965, walaupun jumlah judul dan eksemplarnya lebih sedikit.
kurun waktu tahun 1996 sampai tahun 2006 sebanyak 13 judul (28,26 %) dengan 107 eksemplar (45,53 %). 3. Frekwensi pemanfaatan kitab subyek keislaman dari sudut peminjaman untuk dibawa pulang berdasarkan program studi. Bahwa rata-rata sirkulasi peminjaman terbesar ada pada program studi Jinayah Siyasah dengan 13 judul (52 eksemplar) memiliki frekwensi peminjaman sebanyak 352 kali dengan rata-rata sirkulasi sebanyak 6,76 kali. 4. Sedangkan peminjaman kitab berdasarkan kelas Islam terbesar ada pada kelas 2X4 dengan fekwensi peminjaman sebanyak 855 kali dan rata-rata sirkulasi sebanyak 7,30 kali. 5. Kitab yang diterbitkan antara tahun 1996-2006 memiliki jumlah judul dan eksemplar paling banyak (13 judul dengan 107 eksemplar), namun frekwensi peminjamannya lebih rendah sebanyak 544 kali dengan rata-rata sirkulasi 5,08 kali dibandingkan dengan kitab yang diterbitkan kurun waktu antara tahun 1951-1965 sebanyak 7 judul dengan 31 eksemplar memiliki frekwensi peminjaman sebanyak 287 kali dengan rata-rata sirkulasi 9,25 kali. B.
Saran Tiada satupun kesempurnaan dalam hidup ini, begitu pula sebuah
perpustakaan. Semua memang mengharapkan sebuah idealisme dengan sambil mengusahakan upaya-upaya untuk menggapai cita-cita nan tinggi tersebut. Di bawah diuraikan beberapa saran dari penulis selaku peneliti untuk Perpustakaan Fakultas Syari'ah dan Hukum.
1. Diharapkan untuk kegiatan pengadaan selanjutnya, kitab subyek keislaman yang merupakan kitab acuan dari mata kuliah Kompetensi Utama program studi ditambah lebih banyak. 2. Hendaknya pihak perpustakaan melakukan penyiangan (wedding) terhadap kitab subyek keislaman yang memang dari kondisi fisik sudah rusak selain itu juga tidak pernah dimanfaatkan. Dan juga untuk kitab subyek keislaman yang sudah agak rusak namun masih banyak dimanfaatkan untuk segera dibuat rangkapnya atau kitab tersebut diperbaiki misalnya dijilid. 3. Agar di saat stack reading, atau ketika perpustakaan tidak memberikan pelayanan terhadap pengguna (tutup), pihak perpustakaan merapihkan kondisi buku-buku di rak. Karena ketika melakukan observasi, peneliti melihat susunan koleksi tidak beraturan, ada buku-buku yang terpisah jauh dari kelas asalnya, sehingga akan berdampak pada pengguna yang kesulitan dalam mencari koleksi yang dibutuhkan. 4. Konsisten dalam pengolahan koleksi. Banyak terjadi perbedaan dalam penyusunan transliterasi Arab ke latin, yang mungkin bisa disebabkan karena berbeda standar atau pedoman yang digunakan, atau karena koleksi diolah oleh staf yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993. _____________. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995. H.S, Lasa. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Penerbit Kansius, 1990. Kailani, Muh. (penyunting). Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC Seksi Islam. Jakarta: Balitbang Departemen Agama RI, 1999. Kamdi, Waras. “Geliat Ber-KBK di Perguruan Tinggi ”, Artikel diakses pada 3 September 2007 dari www.kompas.com/kompascetak/0408/06/Didaktika/1190789.htm “KITᾹB.” In Houtsma, M. T. et. al, ed. E.J Brill’s First Encyclopaedia Of Islam 19131936, vol. IV. Leiden: E.J. Brill, 1987. Lukman, Fahmy. “Keunggulan Sistem Pendidikan Islam.” Media Politik dan Da’wah Al Wa’ie, Th. VI, No, 67 (Maret 2006). Natadjumena, Rachmat. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000. NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. __________. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra Media Utama, 2004. __________. Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam mengembangkan masyarakat Informasi. Jakarta: Panta Rei, 2005. Nur, Indriantoro. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE, 1999. Soedibyo, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1. Bandung: Penerbit Alumni, 1987.
Martoatmojo, Karmidi. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1993. Najmudin. “Islam, Eropa dan Intelektualisme.” Artikel diakses pada 3 Oktober 2007 dari http://najmudin.wordpress.com/2007/09/10/islam-eropa-dan-intelektualisme/ Nakosteen, Mehdi. Kontribusi Islam atas dunia Intelektual barat: deskripsi analisis abad keemasan Islam. Surabaya: Risalah Gusti, 1995. Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007. Pribadi, Benny Agus. Media Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996. Redaksi. “KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI”, Swara Dipertais.No.17. Th. II (18 Oktober 2004), 3 September 2007. http://www.dipertais.net/swara/warta1703.asp Salam, Syamsir dan Aripin, Jaenal. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Saleh, Abdul Rahman. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995. Sardar, Ziauddin ed. ”Merombak Pola Pikir Intelektual Muslim” dalam Agus Rifai,.“Landasan Konseptual atas kegiatan pengembangan minat baca di madrasah: Suatu pendekatan Teologis dan Historis” dalam Sudarnoto Abdul Hakim ed. Perpustakaan sebagai Center for Learning Society: Gagasan Untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah . Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2006: h. 53. Sevilla, Consuelo G. et. al, penerjemah: Alimuddin Tuwu. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit UI Press, 1993. Siradj, Sai’ed Aqil. dkk. Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah, 1999. Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991.
__________. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Jakarta: Penerbit Kanisius, 1992. Sopyan, Yayan dkk. Buku Pedoman Akademik Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007. Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004. Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Syarif, Mujar Ibnu, dkk. Buku Pedoman Bahsulkutub. Jakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2007 Syahrur. “Tak Ada Sinonimitas Dalam al-Qur’an.” Artikel diakses pada 3 Oktober 2007 dari http://www.islamemansipatoris.com/artikel.php?id=448 Syuhrial, Pamunjak Rusina. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan, 1998. Tim Direktorat Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren, dkk. Muhammad M. Basyuni: Revitalisasi Spirit Pesantren; Gagasan, Kiprah, dan Refleksi. Jakarta: Depag RI, 2006. Tim Penyusun Pustaka Azet Jakarta. Leksikon Islam. Jakarta: PT. Penerbit Pustazet Perkasa, 1988. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001. Yulia, Yuyu. dkk. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993. Wawancara Pribadi dengan Ibu Lilik Istiqoriyah, S.Ag, S.Ip. Februari 2008.