KETERKAITAN NILAI LAND RENT LAHAN SAWAH DENGAN KEMIRINGAN LERENG, JARAK TERHADAP JALAN, DAN SUNGAI DI KECAMATAN PADARINCANG KABUPATEN SERANG
AIDA RATNA JUWITA
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keterkaitan nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2015 Aida Ratna Juwita NIM A14080061
ABSTRAK AIDA RATNA JUWITA. Keterkaitan Nilai Land rent Lahan Sawah dengan Kemiringan Lereng, Jarak terhadap Jalan, dan Sungai di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang. Dibimbing oleh ASDAR ISWATI dan KHURSATUL MUNIBAH. Kecamatan Padarincang merupakan salah satu kecamatan yang memiliki lahan sawah terluas di Kabupaten Serang yaitu seluas 3709,22 ha. Pada umumnya nilai ekonomi dari lahan sawah lebih rendah jika dibandingkan dengan lahan terbangun, sehingga akan mempercepat terjadinya alih fungsi lahan sawah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi nilai land rent lahan sawah berdasarkan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai, (2) Menganalisis keterkaitan nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai, dan (3) menganalisis tingkat pemenuhan kebutuhan hidup petani dari hasil usahataninya. Pelaksanaan penelitian meliputi: (1) pemetaan penggunaan lahan sawah, (2) analisis nilai land rent dan pemenuhan kebutuhan hidup petani, (3) analisis keterkaitan nilai land rent dengan kemiringan lereng, jarak jalan, dan sungai. Nilai land rent lahan sawah di Kecamatan Padarincang yang tertinggi terdapat pada lahan sawah yang terletak dikemiringan datar (0-3 %), berjarak 0500 m dari jalan, dan berjarak 200-400 m dari sungai dengan nilai sebesar Rp 1.148,49 /m2/th. Sedangkan nilai land rent terendah terdapat pada lahan sawah yang terletak dikemiringan landai (>8-15 %), berjarak 1000-1500 m dari jalan, berjarak 1400-1600 m dari sungai dengan nilai sebesar Rp 385,60 /m2/th. Keterkaitan nilai land rent lahan sawah yang berada di Kecamatan Padarincang dengan kemiringan lereng lahan sawah memiliki keterkaitan yang kuat, sehingga kemiringan lereng sangat mempengaruhi nilai land rent lahan sawah. Hubungan antara pemasukan dan pengeluaran untuk petani pemilik maupun penggarap tidak nyata dengan R2 masing-masing 0,358 dan 0,038. Hal ini ditunjukkan bahwa nilai pemasukan lebih kecil dari pengeluaran (defisit). Pada petani pemilik 60 % defisit, sedangkan petani penggarap seluruh responden 100 % defisit. Kata kunci: Land rent, kemiringan lereng, jalan, dan sungai
ABSTRACT AIDA RATNA JUWITA. Linkage Value Land rent paddy fields with Slopes, Distance to the Road, and the River in Padarincang District Serang. Supervised by ASDAR ISWATI and KHURSATUL MUNIBAH Subdistrict Padarincang is one of the districts that have the largest paddy fields area in Serang is 3.709,22 ha. In general, the economic value of paddy fields is lower when compared to undeveloped land,so which will accelerate the transfer of paddy fields. This study aims to (1) identify the land rent value of paddy fields based on slope, distance to roads, and rivers, (2) analyze the relationship paddy fields land rent value with slope, distance to roads, and rivers, and (3) analyze the subsistence farmers level from farming results. Implementation of the research include: (1) mapping of paddy fields use, (2) analysis of the value of land rent and subsistence farmers, (3) analysis of land rent rate link with slope, distance roads, and rivers. Value of the land rent in District Padarincang paddy fields which is highest in paddy fields at slope located (0-3 %), is 0-500 m from the road, and within 200400 m from the river with a value of Rp 1.148,49 /m2/yr. While the land rent value was lowest for the wetland area located ramps slope (>8-15 %), within 1.000-1.500 m from the road, is 1.400 to 1.600 m from the river with a value of Rp 385,60 /m2/yr. The Linkage land rent value paddy fields located in Padarincang district with slope paddy fields has a strong relationship, so that the slope greatly affect the value of the land rent paddy fields. The relationship between income and expenditure for the owner or tenant farmers unreal with R2 respectively 0,358 and 0,038. It is shown that the value is smaller income than expenses (deficit). At the farmer owners of 60 % deficit, while sharecroppers all respondents 100 % deficit. Keywords: Land rent, slope, road, dan river
KETERKAITAN NILAI LAND RENT LAHAN SAWAH DENGAN KEMIRINGAN LERENG, JARAK TERHADAP JALAN, DAN SUNGAI DI KECAMATAN PADARINCANG KABUPATEN SERANG
AIDA RATNA JUWITA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
DEPERTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 sampai Juni 2013 ini adalah Land Rent dengan judul Keterkaitan Nilai Land Rent Lahan Sawah dengan Kemiringan Lereng, Jarak terhadap Jalan, dan Sungai di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Asdar Iswati dan Ibu Dr. Khursatul Munibah, MSc selaku pembimbing, serta Ibu Ir. Dyah Retno Panuju, MSi dan Bapak Dr. Ir. Baba Barus, MSc selaku penguji luar komisi, atas saransarannya. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala serta staf dari Bappeda Kabupaten Serang, Kepala dan staf dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Serang yang telah memberikan Citra Quickbird, Kepala dan staf dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang dan Bapak Camat beserta staf Kecamatan Padarincang yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak M. Sani Yusuf (ayahanda), Ibu Robiatul Adawiyah (Ibunda), Anjar Hafidhun serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2015
Aida Ratna Juwita
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Nilai Ekonomi Lahan ( Land rent ) Lahan Sawah Kemiringan Lereng Jalan Sungai METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pelaksanaan Penelitian Tahap Persiapan Pemetaan Penggunaan Lahan Sawah Penentuan Titik/Lokasi Pengumpulan Data Land rent Pengumpulan Data Land rent dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Petani Analisis Nilai Land rent dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Petani Analisis Keterkaitan Nilai Land rent dengan Kemiringan Lereng, Jarak terhadap Jalan dan Sungai KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Iklim Tanah Topografi Sosial Ekonomi HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Land rent Lahan Sawah berdasarkan Kemiringan Lereng Nilai Land rent Lahan Sawah berdasarkan Jarak ke Jalan Nilai Land rent Lahan Sawah berdasarkan Jarak ke Sungai Keterkaitan Nilai Land rent Lahan Sawah dengan Kemiringan Lereng, Jarak terhadap Jalan, dan Sungai Keterkaitan Pengeluaran dan Pemasukan Petani dari Hasil Usahatani SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
vii vii vii 1 1 2 2 2 3 4 4 4 5 5 6 6 6 7 9 10 10 11 12 12 12 13 13 13 13 16 19 22 23 27 27 28 28 30 54
DAFTAR TABEL 1 Klasifikasi letak lahan sawah terhadap jalan, sungai, kemiringan lereng dan Jumlah lokasi pengumpulan data land rent dan kebutuhan hidup petani 2 Faktor yang mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah terhadap kemiringan lereng
9
3 Nilai land rent lahan sawah berdasarkan kelas kemiringan lereng
14 15
4 Faktor yang mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah terhadap jarak ke jalan 5 Nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak terhadp jalan
17 18
6 Faktor yang mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah terhadap jarak ke sungai 7 Nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak terhadap jalan 8 Korelasi dan regresi nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai
20 21 22
DAFTAR GAMBAR 1 Pengaruh dari nilai dan kurva biaya untuk ilustrasi konsep land rent yang merupakan surplus ekonomi setelah pembayaran biaya produksi 2 Peta administrasi lokasi penelitian
3
3 Bagan alir penelitian
8
5
4 Sebaran lokasi pengambilan data land rent lahan sawah dan kebutuhan hidup petani di Kecamatan Padarincang 5 Boxplot nilai land rent lahan sawah pada berbagai kemiringan lereng
10 14
6 Hubungan nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng
16
7 Boxplot nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak ke jalan 8 Hubungan nilai land rent lahan sawah dengan jarak terhadap jalan
16 19
9 Boxplot nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak ke sungai
19
10 Hubungan nilai land rent lahan sawah dengan jarak terhadap sungai
22
11 Pemasukan, pengeluaran dan defisit petai penggarap
24
12 Hubungan pengeluaran dan pemasukan petani penggarap
25
13 Pemasukan, pengeluaran dan defisit/surplus petai pemilik
26
14 Hubungan pengeluaran dan pemasukan petani pemilik
27
DAFTAR LAMPIRAN 1 Koordinat GPS lokasi pengecekan lapang dan pengambilan data land rent lahan sawah di Kecamatan Padarincang 2 Form pengumpulan data land rent dan kebutuhan hidup petani
30 33
3 Data input dan output Lahan Sawah
36
4 Data Nilai land rent Lahan Sawah
41
5 Data petani berdasarkan kemiringan lereng, jarak jalan, dan sungai
46
6 Data biaya kebutuhan hidup dan tingkat pemenuhan kebutuhan hidup pada petani pemilik 7 Data biaya kebutuhan hidup dan tingkat pemenuhan kebutuhan hidup pada petani penggarap
49 50
PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Padarincang pada tahun 20102011 sebesar 6.271 jiwa (BPS 2011). Peningkatan jumlah penduduk tersebut berdampak pada peningkatan kebutuhan lahan dan aktivitas ekonomi, sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian. Salah satu bentuk lahan pertanian yang sering terjadi perubahan penggunaannya adalah lahan sawah. Nilai ekonomi merupakan sisa surplus ekonomi sebagai bagian dari nilai produksi total atau pendapatan total yang ada setelah pembayaran dilakukan untuk semua faktor biaya total (Barlowe 1978). Land rent dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas fisik lahan, lokasi dan sistem lingkungan di sekitarnya. Semakin besar nilai output yang dihasilkan dari suatu lahan, maka land rent yang diperoleh juga semakin tinggi. Provinsi Banten merupakan provinsi yang memiliki luas lahan sawah 197.165 Ha yang berada pada urutan ke 12 dari seluruh Indonesia. Salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang memiliki luasan lahan sawah yang luas yaitu Kabupaten serang dengan luasan 49.811,24 Ha, yang menempati urutan ke tiga setelah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak (BPS 2013). Kecamatan yang memiliki sumbangsi yang besar salah satunya Kecamatan Padarincang seluas 3.709,22 Ha atau sekitar 7,45 % dari luas lahan sawah di Kabupaten Serang. Selain itu, pada kecamatan ini penggunaan lahan yang dominan yaitu penggunaan lahan sawah sektar 37,45 % dari luas kecamatan (Dinas pertanian dan perkebunan Kab. Serang 2012). Jarak memiliki pengaruh terhadap nilai land rent seperti penelitian Sobari (2003), lahan tambak yang memiliki jarak terhadap pasar 21 Km nilai land rent lahan tersebut Rp 1.571.237 /Ha/th lebih besar dibandingkan dengan lahan tambak yang berada pada jarak 39 Km dari pasar dengan nilai land rent Rp 513.000/Ha/th. Menurut penelitian Jamal (2001), di Kabupaten Karawang Jawa Barat, harga lahan yang diterima petani jika terjadi alih fungsi lahan secara signifikan dipengaruhi oleh status lahan, jumlah tenaga kerja yang diserap di lahan tersebut, jarak dari saluran tersier, jarak dari jalan, dan jarak dari kawasan industri atau pemukiman, sedangkan produktivitas lahan, jenis irigasi, dan perubahan lain tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan penelitian tersebut untuk mengetahui nilai land rent lahan sawah maka perlu dilakukan penelitian yang mengkaji nilai land rent lahan sawah terhadap beberapa aspek lahan diantaranya berdasarkan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan dan sungai, serta keterkaitannya terhadap pemenuhan kebutuhan hidup petani dari hasil usahatani.
2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah: 1. Mengidentifikasi nilai land rent lahan sawah berdasarkan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai 2. Menganalisis keterkaitan nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai 3. Menganalisis tingkat pemenuhan kebutuhan hidup petani dari hasil usahataninya
TINJAUAN PUSTAKA Nilai Ekonomi Lahan ( Land rent ) Land rent adalah sisa surplus ekonomi sebagai bagian dari nilai produksi total atau pendapatan total yang ada setelah pembayaran dilakukan untuk semua faktor biaya total (Barlowe 1978). Surplus ekonomi dari sumberdaya lahan dapat dilihat dari kesuburan tanah dan lokasi (Sitorus 2004). Economic rent adalah surplus pendapatan yang diperoleh atas penggunaan sebidang lahan yang nilainya ditentukan oleh kemampuan lahan pada lokasi tertentu untuk menghasilkan penerimaan dan menutupi biaya produksi. Economic rent sebidang lahan dibedakan menjadi : (i) ricardian rent nilai intrinsik yang terkandung dalam sebidang lahan, seperti kesuburan dan topografinya sehingga mempunyai keunggulan produktivitas lahan; dan (ii) locational rent nilai yang disebabkan oleh perbedaan lokasi. Ricardian rent adalah surplus sebagai akibat dari kualitas dan daya dukung fisik lahan. Nilai tanah adalah nilai sekarang sebagai nilai diskonto dari total rante tanah (land rent) yang diharapkan diperoleh pada masa yang akan datang. Artinya nilai tanah berkaitan erat dengan akumulasi rente tanah dalam suatu periode tertentu. Locational rent adalah surplus yang timbul sebagai akibat lokasi/jarak suatu lahan terhadap suatu kegiatan tertentu. Jika locational rent dipertimbangkan, maka kesesuaian penggunaan lahan tidak hanya dilihat/ditentukan oleh ricardian rent saja tetapi juga aspek locational rent-nya, sebagaimana ditentukan oleh: (1) lima faktor transportation cost (intrinsik, volume, sifat berat jenis, daya tahan/kadalursa dan kebahayaan), (2) jarak, dan (3) kemudahan transportasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi land rent adalah perbedaan kesuburan tanah, jarak dari pasar, biaya produksi, dan lahan yang terbatas (scarsity of land) sehubungan dengan kondisi lingkungan lahan tersebut (Mubyarto 1985). Menurut Suparmoko (dalam Sobari 2006) menunjukkan penggunaan nilai produk dan kurva biaya untuk ilustrasi land rent yang merupakan surplus ekonomi setelah pembayaran biaya produksi seperti yang tampak pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1, total nilai produksi yang dihasilkan digambarkan oleh segi empat LNSP dengan total biaya dari variabel input yang ditunjukkan oleh segi empat MNSR dan menghasilkan land rent atau ecological rent seluas LMRP. Marginal
3 Cost (MC) atau biaya marginal maksimum tercapai pada saat harga tertinggi, sedangkan Average Cost (AC) atau biaya rata-rata maksimum tercapai pada saat harga rata-rata.
Gambar 1. Pengaruh dari Nilai dan Kurva Biaya untuk Ilustrasi Konsep Land rent yang Merupakan Surplus Ekonomi Setelah Pembayaran Biaya Produksi Dalam kenyataannya nilai dan fungsi lahan tidak hanya ditentukan oleh dua faktor tersebut tetapi juga ditentukan oleh faktor sosial yang kemudian dikenal sebagai sociocultural rent dan manfaat ekologi atau disebut juga ecological rent dan banyak faktor yang belum diketahui. Dengan demikian pemanfaatan lahan harus memenuhi persyaratan kesesuaian secara fisik dan biologi, secara ekonomi menguntungkan dan secara kelembagaan dapat diterima oleh masyarakat.
Lahan Sawah Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak yang dibatasi oleh pematang, saluran untuk menyalurkan air, yang biasanya ditanami oleh padi sawah tanpa memandang darimana diperolehnya lahan tersebut (Deptan, 2000). Lahan sawah adalah lahan yang dikelola untuk budidaya tanaman padi yang digenangi selama atau sebagian dari masa pertumbuhan padi. Yang membedakan lahan ini dengan lahan rawa adalah masa penggenangan airnya, pada lahan sawah penggenangan tidak terjadi terus-menerus tetapi mengalami masa pengeringan. Berdasarkan pengairan lahan sawah dibedakan menjadi dua yaitu lahan sawah berpengairan (irigasi) dan lahan sawah tidak berpengairan (non irigasi). Lahan sawah berpengairan (irigasi) yaitu lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem irigasi, baik yang bangunan penyadap dari jaringanjaringannya yang diatur dan dikuasai dinas pengairan PU maupun dikelola sendiri oleh masyarakat. Lahan sawah irigasi terdiri atas : lahan sawah irigasi teknis, lahan sawah irigasi setengah teknis, lahan sawah irigasi sederhana, dan lahan
4 sawah irigasi non PU. Sedangkan lahan sawah tak berpengairan (non irigasi) yaitu lahan sawah yang tidak memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantung pada air alam seperti air hujan, pasang surut air sungai/laut, dan air rembesan. Lahan sawah non irigasi meliputi: lahan sawah tadah hujan, lahan sawah pasang surut, dan lahan sawah lainnya (lebak, rembesan, lahan rawa yang dapat ditanami padi dan lain-lain).
Kemiringan Lereng Kemiringan lereng adalah kemiringan permukaan lahan terhadap suatu garis horisontal dan besarnya kemiringan dinyatakan dalam derajat atau persen. Dua titik yang berjarak 100 meter dan mempunyai selisih tinggi 100 meter akan membentuk lereng 100 % atau sama dengan suatu kecuraman lereng sebesar 45 o. Lereng yang curam seperti ini dapat memperbesar jumlah aliran permukaan, apabila terjadi hujan sehingga semakin besar nilai lereng maka akan dapat memperbesar energi angkut aliran permukaan. Akibat dari kondisi seperti itu maka dapat meningkatkan daya erosi terhadap tanah. Jika lereng permukaan tanah menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya erosi persatuan luas juga menjadi 2,0 sampai 2,5 kali lebih besar (Arsyad 2000).
Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel ( Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006). Jarak jalan merupakan panjang lintasan jalan yang dilalui oleh suatu benda. Dalam ilmu ekonomi jarak dari tempat memproduksi barang atau jasa ke tempat pemasaran sangat tergantung pada biaya transportasi. Biaya transportasi merupakan biaya untuk memindahkan produk antar dua tempat. Biaya transportasi umumnya merupakan fungsi dari jarak, semakin jauh jarak daerah suplai dengan daerah demand maka biayanya semakin tinggi. Biaya transportasi juga kadang berbeda untuk produk bahan baku untuk produk yang sudah diproses. Harga input angkut adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang pengusaha untuk memindahkan satu satuan berat (kg) barang sejauh satu satuan jarak (m). Harga yang ditentukan produsen didasarkan atas biaya produksi dan kondisi permintaan yang dihadapi pada berbagai tempat. Kondisi permintaan ini mencakup elastisitas permintaan dan biaya angkutan untuk menyerahkan barang yang akan dijual. Perbedaan biaya antara daerah yang satu dengan daerah yang lain (Djojodipuro 1991).
Sungai Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta
5 sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Sungai juga bisa diartikan sebagai bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau sungai yang lainnya (PP RI No. 35 tahun 1991). Aliran air sangat tergantung oleh kondisi tata guna lahan di permukaan bumi. Bila tidak ada daerah yang dapat menyerap (DAM/ bendungan) yang bisa menahan laju aliran pada waktu musim penghujan air akan mengalir langsung ke laut. Pada waktu musim kemarau karena tidak ada lagi hujan maka keberadaan air disuatu tempat tergantung dari kuantitas dan kualitas resapan dari penahan air pada waktu musim penghujan. Salah satu fungsi sungai diantaranya sebagai sumber air pertanian diantaranya untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan sawah.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang Provinsi Banten. Secara geografis lokasi penelitian terletak pada 105°54'0"106°2'0" LU dan 6°10'0"-6°16'0" LS (Gambar 2). Kecamatan Padarincang memiliki luas wilayah ± 9.903,99 ha yang terdiri dari 14 desa diantaranya Desa Ciomas, Barugbug, Cisaat, Cipayung, Curuggoong, Batukuwung, Citasuk, Padarincang, Kalumpang, Kadukempong, Bugel, Kramatlaban, Kadubeureum, dan Cibojong.
Gambar 2 Peta administrasi lokasi penelitian
6 Kecamatan Padarincang secara geografis mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mancak dan Kecamatan Gunungsari, b. Sebelah timur dengan Kecamatan Pabuaran, c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ciomas dan Kabupaten Pandeglang, dan d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cinangka dan Kabupaten Pandeglang (BPS dan Bappeda Kab. Serang 2011). Analisis data dilakukan di Bagian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan September tahun 2012 sampai Juni 2013.
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Quickbird Kabupaten Serang tahun 2011, peta administrasi Kecamatan Padarincang tahun 2011 skala 1:25.000, peta lereng Kabupaten Serang tahun 2011 skala 1:225.000, peta jalan Kecamatan Padarincang tahun 2011 skala 1:25.000, peta sungai Kabupaten Serang 2011, dan peta RTRW Kebupaten Serang tahun 2011 skala 1:225.000. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning System (GPS), perangkat keras computer, kamera, dan abney level, serta perangkat lunak berupa Arc Gis versi 9.3, SPSS dan Microsoft Office.
Pelaksanaan Penelitian Bagan alir penelitian disajikan pada Gambar 3. Pelaksanaan penelitian terdiri dari enam tahapan kegiatan, yaitu: (1) persiapan, (2) pemetaan penggunaan lahan, (3) penentuan lokasi pengumpulan data land rent dan pengeluaran petani untuk kebutuhan hidup, (4) pengumpulan data land rent dan pengeluaran petani untuk kebutuhan hidup, (5) analisis nilai land rent dan pemenuhan kebutuhan hidup petani, (6) analisis keterkaitan nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan dan sungai.
Tahap Persiapan Pada tahap persiapan dilakukan pengumpulan data dan koreksi geometri. Data yang dikumpulkan berupa citra Quickbird Kabupaten Serang tahun 2011, peta administrasi Kecamatan Padarincang tahun 2011, peta lereng Kecamatan Padarincang tahun 2011, peta jalan Kecamatan Padarincang tahun 2011, peta sungai Kecamatan Padarincang 2011, dan peta RTRW Kebupaten Serang tahun 2011. Citra Quickbird Kecamatan Padarincang tahun 2011 diperoleh dari Dinas
7 Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Serang, dan peta-peta lainnya diperoleh dari Bappeda Kabupaten Serang. Koreksi geometri dilakukan pada citra Quickbird dan peta-peta lainnya. Koreksi geometri dilakukan untuk menghilangkan distorsi geometri pada citra dan mendapatkan hubungan antara sistem koordinat citra (baris, kolom) dengan proyeksi peta. Sistem koordinat yang digunakan yaitu WGS 1984 UTM Zone 48S, dikarenakan proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Indonesia masuk dalam zona 46-54 (Prasetyo 2011) dan Kecamatan Padarincang berada pada zona 48 S.
Pemetaan Penggunaan Lahan Sawah Interpretasi penggunaan lahan sawah di Kecamatan Padarincang dari citra Quickbird yang dilakukan secara visual pada layar monitor dengan pendekatan unsur-unsur interpretasi kemudian dilakukan pengecekan lapang. Unsur interpretasi tersebut adalah rona, ukuran, bentuk, tekstur, pola, bayangan, situs, dan asosiasi (Sutanto 1986) : 1. Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan suatu objek pada citra. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga ke arah sensor menimbulkan rona yang cerah. Sebaliknya objek yang banyak menyerap tenaga atau sedikit memantulkan tenaga menimbulkan rona yang gelap. 2. Bentuk adalah konfigurasi atau kerangka suatu objek, misalnya sungai yang dapat dikenali dari bentuknya yang panjang dan berkelok – kelok, serta seluruh bentuk khas yang terlihat di citra. 3. Ukuran erat kaitannya dengan skala pada citra. Ukuran suatu objek meliputi dimensi jarak, luas, tinggi, lereng, dan volume. 4. Tekstur adalah perubahan rona pada citra fotografi. Tekstur merupakan hasil gabungan dari bentuk, ukuran, pola, bayangan, dan ronanya. 5. Pola ialah hubungan spasial objek. Pola memberikan suatu pengulangan bentuk umum tertentu atau hubungan karakteristik suatu objek, misalnya suatu kompleks perumahan dengan pola yang teratur dan ukuran yang seragam. 6. Bayangan objek yang tidak tertembus cahaya akan menyebabkan terdapatnya suatu daerah yang tidak terkena sinar secara langsung yang disebut dengan bayangan. Bayangan dapat menyembunyikan objek yang terdapat di suatu daerah, namun ada juga objek – objek tertentu yang justru tampak lebih jelas, misalnya cerobong asap atau tembok stadion. 7. Situs adalah letak suatu objek. Umumnya sawah mempunyai situs di dekat aliran sungai / air. 8. Asosiasi adalah keterkaitan antara objek satu dengan objek lainnya. Bandara dapat karena terdapat lapangan sebagai tempat parkir pesawat.
8
Citra Quickbird
Peta administrasi, peta lerang, peta jalan, dan peta sungai
Koreksi Geometri
Peta-peta terkoreksi: peta lereng,peta jalan, dan peta sungai
Interpretasi penggunaan lahan sawah Buffering peta jalan dan peta sungai
Peta kelas lereng (0-3%, >3-8 %, dan >8-15%)
Pengecekan lapang peta jalan dan peta sungai telah di Buffer
Peta penggunaan lahan sawah
Intersect
Peta Penggunaan lahan sawah berdasarkan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan dan sungai Lokasi Pengumpulan data land rent & kebutuhan hidup petani
Data pengeluaran responden untuk kebutuhan hidup
Input (lahan sawah)
Output (lahan sawah)
Analisis land rent Data pemenuhan kebutuhan hidup petani Nilai land rent lahan sawah berdasarkan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai
- Analisis Regresi - Analisis Korelasi
Keterkaitan nilai land rent lahan sawah berdasarkan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan sungai
Gambar 3 Bagan Alir Penelitian
9 Penentuan Titik / Lokasi Pengumpulan Data Land Rent Titik/lokasi pengumpulan data land rent ditentukan dengan cara menumpang tindihkan antara (1) peta penggunaan lahan sawah dengan peta kemiringan lereng, (2) peta penggunaan lahan sawah dengan peta buffer jalan, dan (3) peta penggunaan lahan sawah dengan peta buffer sungai. Peta kemiringan lereng terdiri dari tiga klas lereng yaitu lereng 0-2 %, >2-8 %, dan >8-15 %. Buffer pada peta jalan dibuat dengan selang 1.000 m, sehingga jarak jalan ke sawah dikelompokkan menjadi 0-1.000 m, 1.000-2.000 m, 2.000-3.000 m, 3.0004.000 m. Buffer pada peta sungai dengan selang 500 m sehingga jarak sungai ke sawah dikelompokkan menjadi 0-500 m, 500-1.000 m, 1.000-1.500 m, 1.5002.000 m. Setelah peta jalan dan sungai selesai di buffer kemudian ditumpang tindihkan dengan peta kemiringan lereng dan penggunaan lahan sawah. Berdasarkan hasil tumpang tindih tersebut ditentukan lokasi pengumpulan data untuk analisis land rent dan kebutuhan hidup petani dengan cara mengklasifikasikan letak lahan sawah terhadap jalan, sungai, dan kemiringan lereng. Klasifikasi lahan sawah dan lokasi pengumpulan data land rent dan kebutuhan hidup petani disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Klasifikasi letak lahan sawah terhadap jalan, sungai, kemiringan lereng dan jumlah lokasi pengumpulan data land rent dan kebutuhan hidup petani Klas
Jalan (m)
Sungai (m)
Lereng (%)
Jumlah Titik
1
0-1000
0-500
0-2
13
2
0-1000
0-500
>2-8
3
0-1000
0-500
4
0-1000
5
Klas
Jalan (m)
Sungai (m)
Lereng (%)
Jumlah Titik
16
1000-2000
500-1000
>2-8
8
17
1000-2000
500-1000
>8-15
3 1
>8-15
5
18
1000-2000
1000-1500
0-2
3
500-1000
0-2
8
19
1000-2000
1000-1500
>8-15
1
0-1000
500-1000
>2-8
3
20
1000-2000
1500-2000
>2-8
1
6
0-1000
500-1000
>8-15
3
21
1000-2000
1500-2000
>8-15
1
7
0-1000
1000-1500
0-2
4
22
2000-3000
0-500
0-2
3
8
0-1000
1000-1500
>2-8
2
23
2000-3000
0-500
>2-8
1
9
0-1000
1000-1500
>8-15
4
24
2000-3000
500-1000
0-2
5
10
0-1000
1500-2000
>2-8
1
25
2000-3000
500-1000
>2-8
1
11
0-1000
1500-2000
>8-15
1
26
2000-3000
1000-1500
0-2
5
12
1000-2000
0-500
0-2
4
27
2000-3000
1000-1500
>2-8
1
13
1000-2000
0-500
>2-8
4
28
3000-4000
0-500
0-2
2
14
1000-2000
0-500
>8-15
3
29
3000-4000
500-1000
0-2
1
15
1000-2000
500-1000
0-2
5
30
3000-4000
1500-2000
0-2
1
Jumlah
Jumlah titik/lokasi pengumpulan data ditentukan berdasarkan luasan poligon. Jumlah lokasi pengumpulan data land rent di setiap poligon 1 titik untuk luasan yang sempit, selanjutnya untuk luasan yang besar 2-5 titik. Total responden yang diwawancarai sebanyak 98. Peta sebaran lokasi pengumpulan data land rent
98
10 lahan sawah dan kebutuhan hidup petani disajikan pada Gambar 4. Setelah ditentukan lokasi responden kemudian ditentukan koordinatnya. Koordinat GPS lokasi pengumpulan data disajikan pada Lampiran 1. Responden yang diwawancarai adalah anggota gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) yang ada di Kecamatan Padarincang.
Pengumpulan Data Land Rent dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Petani Pengumpulan data land rent dilakukan dengan teknik wawancara dengan alat bantu kuesioner pada Lampiran 2. Jenis data yang dikumpulkan untuk perhitungan land rent penggunaan lahan sawah meliputi : varietas, biaya tetap, modal (input), produksi, harga jual, pendapatan, dan biaya variabel. Selain itu, juga dikumpulkan data yang kebutuhan hidup keluarga responden yang dengan cara menanyakan biaya pengeluaran rata-rata tiap bulannya, yang meliputi biaya makan, ongkos dan jajan anak sekolah, iuran sekolah anak, biaya kesehatan, biaya sewa rumah, rekening listrik, rekening air, biaya rokok, dan biaya untuk kondangan tiap bulannya.
Gambar 4 Sebaran lokasi pengumpulan data land rent lahan sawah dan kebutuhan hidup petani di Kecamatan Padarincang
Analisis Nilai Land Rent dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Petani Nilai land rent merupakan keuntungan yang diperoleh dengan melakukan aktivitas suatau luasan lahan selama kurun waktu satu tahun. Manfaat ekonomi dari suatu lahan umumnya dapat dinilai dari pendapatan bersih per m2 lahan per tahun penggunaan tertentu. Dalam penelitian ini nilai land rent lahan sawah dihitung dengan rumus :
11 LR = Y (m-c) – Y.t.d dengan : LR = land rent (Rp/m2/th) Y = output per unit lahan (Kg/m2) m = harga satuan output (Rp/kg) c = biaya produksi per satuan output (Rp/kg) t = biaya transportasi per satuan output (Rp/kg/km) d = jarak antara lokasi produksi dengan pusat pasar (Km) Output lahan sawah adalah hasil produksi dari total luas yang dimanfaatkan dikalikan dengan harga jual hasil produksi. Input yang digunakan untuk lahan sawah berupa biaya untuk pupuk, pestisida, bibit, tenaga kerja, dan transportasi. Pemenuhan kebutuhan hidup petani (PKp) dihitung dengan rumus sebagai berikut : Output – Input PKp =
x 100% Kebutuhan Hidup Petani
Analisis Keterkaitan Nilai Land Rent dengan Kemiringan Lereng, Jarak terhadap Jalan dan Sungai Untuk mengetahui gambaran keragaman data nilai land rent di wilayah penelitian dianalisis dengan boxplot. Di dalam boxplot disajikan informasi tentang nilai observasi terkecil, kuartil terendah atau kuartil pertama (q1) yang memotong 25 % dari data terendah, median (q2) atau nilai pertengahan, kuartil (q3) yang memotong 25 % dari data tertinggi, dan nilai observasi terbesar Boxplot dapat memberikan informasi tentang berbagai data, pemutusan dan penyebaran data dari nilai tengahnya, nilai ekstrim atau outliernya, dan beberapa pengukuran lainnya (Junaidi 2009). Untuk mengetahui hubungan antara nilai land rent dengan kemiringan lereng, nilai land rent dengan jarak jalan, dan nilai land rent dengan jarak sungai dilakukan analisis regresi sederhana dengan rumus sebagai berikut : Y = a + βX Dengan Y a β X
= Nilai land rent = Konstanta = Koefisien = Kemiringan lereng/Jarak jalan/Jarak sungai
Untuk mengetahui keterkaitan antara nilai land rent dengan kemiringan lereng, jarak jalan, dan jarak sungai dianalisis menggunakan regresi berganda dengan rumus sebagai berikut : Y = B + β1X1 + β2X2 + β3X3 Dimana Y Β
= Nilai land rent = Konstanta
12 X1 X2 X3
= Kemiringan lereng = Jarak terhadap jalan = Jarak terhadap sungai
Analisis korelasi mengadopsi pendekatan simetris, sehingga tidak ada perbedaan antara variabel independent dan variabel dependent (Aczel 1996). analisis korelasi merupakan pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan derajat keeratan atau tingkat hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini analisis korelasi digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara nilai land rent dengan kemiringan lereng, jarak jalan, dan jarak sungai. Hasil analisis korelasi memiliki nilai r bertanda positif dan negatif, jika nilai r positif menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi searah dan tanda negatif menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi berlawanan arah. Secara diskriptif nilai rs dapat dikategorikan menjadi lima kategori sebagai berikut : (1) jika nilai 0<|rs|<0,2, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat lemah, (2) jika nilai 0,2≤|rs|<0,4, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi lemah, (3) jika nilai 0,4≤|rs|<0,6, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sedang, (4) jika nilai 0,6≤|rs|<0,8, maka kedua vriabel dikategorikan berkorelasi kuat, dan (5) jika nilai 0,8≤|rs|<1, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat kuat (Firdaus et al. 2011).
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Iklim Menurut klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson daerah sekitar lokasi penelitian termasuk tipe iklim B. Curah hujan tahunan rata-rata di Kecamatan Padarincang 2.000-3.500 mm/tahun. Curah hujan tahunan rata-rata di Desa Ciomas, Cipayung, Barugbug, Batukuwung bagian utara, Citasuk bagian utara, dan Kalumpang bagian utara yaitu 2.000-2.500 mm/tahun. Curah hujan tahunan rata-rata di Desa Cisaat, Curuggoong, Batukuwung bagian selatan, Citasuk bagian selatan, Kalumpang bagian selatan, Padarincang, Kadukempong, Kadubeureum, Bugel, Cibojong bagian utara, dan Kramatlaban bagian utara yaitu 2.500-3.000 mm/tahun. Sedangkan untuk curah hujan tahunan rata-rata di Desa Cibojong bagian selatan dan Kramatlaban bagian selatan yaitu 3.000-3.500 mm/tahun (Bappeda Kab. Serang 2011).
Tanah Litologi yang terdapat pada Kecamatan Padarincang adalah endapan kipas aluvium muda berasal dari vulkanik; endapan kipas aluvium, koluvium; andesit, basalt, breccias; andesite, basalt, fine-grained tephra, coase-grainedtephra, aluvium-recent vokan; latra berbutir halus, aluvium muda dan vulkanik, tuff, bereksi. Tanah di Kecamatan Padarincang adalah tanah Aluvial, Latosol, dan Regosol. (Bappeda Kab. Serang 2011).
13 Topografi Topografi di lokasi penelitian tergolong bervariasi dari datar hingga bergunung. Lokasi yang memiliki topografi datar dengan kemiringan lereng (02 %) di Desa Kadubeureum, Bugel, Kalumpang, Padarincang, Kramatlaban, Citasuk, Batukuwung, Cipayung, dan Barugbug. Lahan yang bertopografi berombak sampai bergelombang dengan berkemiringan lereng (>2-15 %) terdapat di Desa Ciomas, Barugbug, Cipayung, Curuggoong, Batukuwung, Citasuk, Padarincang, Kramatlaban,dan Cibojong. Pada lahan yang bertopografi berbukit agak bergelombang dengan berkemiringan lereng (>15-25%) terdapat dibagian Desa Cibojong, Kramatlaban, Padarincang, Kadukempong, Citasuk, Batukuwung, dan Curuggoong. Lahan yang bertopografi berbukit dengan berkemiringan lereng (>25-40 %) terdapat di Desa kramatlaban, Kadukempong, Batukuwung, dan Curuggoong. Lahan yang bertopografi bergunung dengan berkemiringan lereng (>40 %) terdapat pada Desa Cibojong dan Kramatlaban bagian selatan yang merupakan bagian dari Gunung Karang dan hutan (Bappeda Kab. Serang 2011).
Sosial Ekonomi Jumlah penduduk di Kecamatan Padarincang tahun 2012 adalah 65.439 jiwa. Kepadatan penduduk pada tahun 2012 yaitu 7 jiwa/ha. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Padarincang bervariasi, yaitu petani 77,07 %, buruh industri 3,81 %, pedagang 10,28 %, Supir 1,74 %, Jasa 1,46 %, dan lain-lain 5,64 %. Fasilitas pendidikan di Kecamatan Padarincang ditunjang dengan jumlah sarana pendidikan pada tahun 2012 yaitu TK 8 buah, SDN 38 buah, MI 7 buah, SMP 8 buah, MTs 6 buah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Land rent Sawah Berdasarkan Kemiringan Lereng Hasil analisis Boxplot nilai land rent lahan sawah pada berbagai kelas kemiringan lereng disajikan pada Gambar 5. Gambar 5 menunjukkan bahwa nilai land rent sawah pada setiap kelas kemiringan lereng beragam. Keragaman tersebut dipengaruhi oleh biaya tenaga kerja, biaya saprotan, produksi sawah dan biaya transportasi (Tabel 2) kecuali pada lahan sawah kelas kemiringan lereng >3-8 % tidak dipengaruhi faktor produksi sawah. Faktor produksi tidak mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah pada kemiringan >3-8 % karenanya letak lahan sawah yang relatif sama sehingga hasil produksi tidak berbeda yaitu yang pada umumnya terletak pada lereng 6 % dan 8 %, sehingga nilai land rent tidak terlalu berbeda.
14 1200
Median Outliers
1100
25%-75% Extremes
Non-Outlier Range
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
1000 900 800 700 600 500 400 300 0-3 %
>3-8 %
>8-15 %
Kemiringan Lereng
Gambar 5 Boxplot nilai land rent lahan sawah pada berbagai kemiringan lereng Keragaman nilai land rent sawah terbesar terdapat pada kelas kemiringan lereng >8-15 %. Besarnya keragaman selain faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, faktor selang kelas kemiringan lereng yang besar sehingga letak lahan sawah yang berbeda-beda misalkan lahan sawah berkemiringan lereng 9 %, 10 %, 11 %, 12 % dan 13 % sehingga memiliki nilai yang berbeda-beda pula dan menyebabkan keragamannya menjadi besar. Sedangkan keberagaman terkecil terdapat pada lahan sawah berkemiringan 0-3 %. Hal tersebut disebabkan oleh faktor biaya tenaga kerja, biaya saprotan, produksi sawah dan biaya transportasi, selain itu faktor selang kelas kemiringan yang kecil hanya tiga kemiringan lereng yaitu lahan sawah pada kemiringan lereng 1 %, 2 % dan 3 % sehingga nilai land rent lahan sawah tersebut hampir homogen dan menyebabkan keragaman nilai menjadi kecil. Tabel 2 Faktor yang mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah terhadap kemiringan lereng Kelas Kemiringan Lereng (%) 0-3 >3-8 >8-15
Produksi sawah (kg/m2)
Biaya Saprotan (Rp/m2)
Biaya Transportasi (Rp/kg)
Biaya Tenaga Kerja (Rp/m2)
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
15 Nilai land rent lahan sawah maksimum, minimum dan rata-rata pada tiap kelas kemiringan lereng terdapat pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa ratarata nilai land rent sawah semakin tinggi kemiringan lereng nilai land rent semakin kecil. Hal tersebut salah satunya dikarenakan pada lahan sawah berkemiringan lereng 0-3 % yang relatif datar memiliki tingkat pengelolaan lahan sawah yang lebih mudah sehingga biaya yang dikeluarkan petani untuk pengelolaan lahan sawah lebih murah jika dibandingakan dengan lahan sawah berkemiringan lereng yang lebih besar. Nilai land rent lahan sawah maksimum pada kemiringan 0-3 % letaknya berada di kemiringan lereng 2 %, berjarak 105,54 m dari jalan dan 290,37 m dari sungai dengan luas lahan sawah 7.000 m2, sedangkan nilai land rent minimum terletak pada kemiringan lereng 2 %, berjarak 149,38 m dari jalan dan 718,53 m dari sungai dengan luas lahan sawah 3.000 m2. Nilai land rent maksimum pada kelas kemiringan lereng >3-8 % berada pada kemiringan lereng 7 %, berjarak 28,14 m dari jalan dan 157,32 dari sungai dengan luas sawah 5.000 m2, sedangkan nilai minimum terdapat pada kemiringan lereng 8 %, berjarak 941,48 m dari jalan dan 532,18 m dari sungai dengan luasan 5.000 m2. Selanjutnya nilai land rent maksimum pada kelas kemiringan lereng >8-15 % berada pada kemirngan lereng 9 %, berjarak 554,36 dari jalan dan 379,91 m dari sungai dengan luas sawah 5.000 m2, sedangkan nilai minimum terletak pada kemiringan lereng 12 %, berjarak 1.179,43 m dari jalan dan 1.599,23 m dari sungai dengan luas sawah 5.000 m2. Tabel 3 Nilai land rent lahan sawah berdasarkan kelas kemiringan lereng Kelas Kemiringan Lereng (%)
Maksimum (Rp/m2/th)
Minimum (Rp/m2/th)
Rata-rata (Rp/m2/th)
1.148,49
718,53
906,47
>3-8
983,80
424,80
823,00
>8-15
988,20
385,60
623,82
0-3
Gambar 6 menunjukkan hasil analisis regresi sederhana tentang hubungan nilai land rent dengan kemiringan lereng. Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai R2 sebesar 0,845 yang menunjukkan bahwa kemiringan lereng merupakan faktor yang mempengaruhi nilai land rent lahan sawah. Hubungan keduanya bersifat negatif dengan koefisien sebesar 39,81, artinya setiap penambahan satu satuan kemiringan lereng menurunkan nilai land rent sebesar Rp 39,81 /m2/th. Dengan demikian, semakin tinggi kemiringan lereng maka nilai land rent semakin rendah. Hasil fenomena di lapang, dijumpai bahwa semakin curam kemiringan lereng, maka semakin sempit luas lahannya yang berpengaruh terhadap nilai land rent yang semakin rendah.
16
1100,00
y = -39,81x + 1046. R² = 0,845
1003,90
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
1000,00
Linear (Series1)
900,00
900,60
846,99
905,11
800,00
824,32
834,50
812,11
700,00
694,96 669,55
600,00
662,95 535,28
500,00 399,15
400,00 300,00 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
Kemiringan lereng (%)
Gambar 6 Hubungan nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng
Nilai Land rent Lahan Sawah berdasarkan Jarak ke Jalan Hasil analisis Boxplot nilai land rent lahan sawah berdasarkan jaraknya ke jalan disajikan pada Gambar 7. Gambar 7 menunjukkan bahwa setiap jarak ke jalan memiliki keragaman nilai land rent lahan sawah yang berbeda-beda. 1200
Median Outliers
1100
25%-75% Extremes
Non-Outlier Range
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
1000 900 800 700 600 500 400 300 0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Jarak Jalan (m)
Gambar 7 Boxplot nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak ke jalan
17 Jika dilihat dari faktor yang mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah seperti biaya tenaga kerja, biaya saprotan, biaya transportasi dan produksi sawah (Tabel 3) pada setiap jarak terhadap jalan memiliki faktor yang berbeda-beda. Pada umumnya biaya tenaga kerja mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah pada seluruh jarak terhadap jalan kecuali pada lahan sawah yang berjarak 1.500-2.000 m. Hal ini disebabkan karena lahan sawah pada jarak tersebut tersebut biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh petani hampir sama sehingga biaya tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap keragaman nilai land rent lahan sawah yang berjarak 1.500-2.000 m dari jalan, akan tetapi faktor yang mempengaruhi pada jarak ini yaitu variasi biaya saprotan dan biaya transportasi yang digunakan petani. Keragaman nilai land rent terbesar pada sawah yang berjarak 500-1.000 m dari jalan. Keragaman ini disebabkan oleh variasi produksi walaupun biaya saprotan yang dikeluarkan untuk pengelolaan relatif sama akan tetapi kendala yang terdapat pada lahan sawah beranekaragam dan biaya tenaga kerja yang berbeda-beda, selain itu banyaknya lahan sawah yang terdapat pada selang jarak jalan ini juga mempengaruhi keragaman. Sedangkan keragaman nilai land rent terkecil pada jarak 3.000-3.500 m dari jalan. Rendahnya keragaman ini disebabkan oleh variasi biaya saprotan yang dikeluarkan petani untuk lahan sawah seperti biaya untuk melakukan pembajakan atau pengolahan dan biaya tenaga kerja sesuai kesepakatan petani sedikitnya lahan sawah yang berada pada selang jarak jalan ini dan ada yang memiliki nilai land rent yang sama sehingga menyebabkan keragamannya menjadi kecil. Tabel 4 Faktor yang mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah terhadap jarak jalan Produksi sawah (kg/m2)
Biaya Saprotan (Rp/m2)
Biaya Transportasi (Rp/kg)
Biaya Tenaga Kerja (Rp/m2)
0-500
-
√
-
√
500-1.000
√
-
-
√
1.000-1.500
√
-
√
√
1.500-2.000
-
√
√
-
2.000-2.500
-
-
-
√
2.500-3.000
-
√
-
√
3.000-3.500
-
√
-
√
Jarak Jalan (m)
Nilai land rent lahan sawah maksimum, minimum dan rata-rata pada berbagai jarak terhadap jalan disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata nilai land rent lahan sawah semakin jauh dari jalan maka nilai land rent relatif semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh letak lahan sawah yang datar, hasil produksi sawah yang tinggi (Lampiran 3) walaupun biaya transportasi menuju
18 lokasi sawah membutuhkan biaya lebih besar akan tetapi dari hasil produksi masih dapat menutupi biaya produksi. Nilai land rent maksimum pada jarak 0-500 m dari jalan sama seperti pada kemiringan lereng 0-3 %, sedangkan nilai minimum terdapat pada kemiringan lereng 12 %, berjarak 291,13 m dari jalan dan 1.398,60 m dari sungai dengan luas 5.000 m2. Nilai land rent maksimum yang terdapat pada jarak 500-1.000 m dari jalan sama seperti nilai maksimum yang terdapat pada kelas kemiringan lereng >8-15 %, sedangkan nilai land rent minimum sama seperti nilai minimum pada kelas kemiringan lereng >3-8 %. Nilai maksimum pada jarak 1.000-1.500 m dari jalan berada pada kemiringan lereng 8 %, berjarak 1.284,75 m dari jalan dan 702,76 m dari sungai dengan luas 7.000 m2, sedangkan nilai minimum sama seperti dengan nilai minimum pada kelas kemiringan lereng >8-15 %. Nilai maksimum pada jarak 1.500-2.000 m dari jalan terdapat di kemiringan lereng 2 %, berjarak 1.527,32 m dari jalan dan 1.426, 69 m dari sungai dengan luas 10.000 m2, sedangkan nilai minimum terdapat pada lahan sawah berkemiringan 2 %, berjarak 1.713,96 m dari jalan dan 675,82 m dari sungai dengan luasan 12.000 m2. Nilai maksimum pada jarak 2.000-2.500 m dari jalan terletak dikemiringan lereng 2 %, 2.035,96 m dari jalan dan 1.330,13 m dari sungai dengan luasan 5.000 m2, sedangkan nilai land rent minimum terdapat di lahan sawah berkemiringan 2 %, berjarak 2.283,44 m dari jalan dan 583,84 m dari sungai dengan luas sawah 10.000 m2. Nilai land rent maksimum pada jarak 2.500-3.000 m berada di kemiringan 2 %, berjarak 2.829,07 m dan 1.142,60 m dengan luas 5.000 m2, sedangkan nilai minimum berada di lahan sawah berkemiringan 2 %, berjarak 2.546,41 m dari jalan dan 1.233,77 m dari sungai dengan luasan 15.000 m2. Nilai land rent lahan sawah pada jarak 3.000-3.500 m berada di kemiringan 2 %, berjarak 3.327,21 m dari jalan dan 820,31 m dari sungai dengan luasan 5.000 m2, sedangkan nilai land rent minimum terdapat di lahan sawah berkemiringan 2 %, berjarak 3.378,11 m dari jalan dan 1.019,30 m dari sungai dengan luasan 10.000 m2. Tabel 5 Nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak terhadap jalan Jarak Jalan (m) 0-500 500-1.000 1.000-1.500 1.500-2.000 2.000-2.500 2.500-3.000 3.000-3.500
Maksimum Minimum (Rp/m2/th) (Rp/m2/th)
1.148,49 988,20 925,89 911,60 949,50 949,50 907,40
412,70 424,80 385,60 872,43 814,50 831,67 887,40
Rata-rata (Rp/m2/th)
867,40 786,19 771,96 895,50 895,25 896,40 900,73
Gambar 8 menunjukkan hasil analisis regresi sederhana hubungan antara nilai land rent lahan sawah dengan jarak terhadap jalan memiliki nilai R2 yang kecil 0,374, artinya bahwa jarak jalan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai land rent. Hal ini, kemungkinan disebabkan oleh jenis jalan yang digunakan untuk
19 analisis adalah jalan kabupaten yang tidak langsung sampai ke lokasi sawah atau tidak digunakan secara intensif untuk aktivitas petani.
920,00
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
896,40
895,88
900,00
900,73
895,25
880,00 867,40
860,00 840,00
y = 0,031x + 795,7 R² = 0,374
820,00
Linear (Series1)
800,00 786,19
780,00
771,96
760,00 0
500
1000
1500 2000 Jarak (m)
2500
3000
3500
Gambar 8 Hubungan nilai land rent lahan sawah dengan jarak terhadap jalan
Nilai Land rent Lahan Sawah berdasarkan jarak ke Sungai Hasil analisis Boxplot lahan sawah berdasarkan jarak ke sungai disajikan pada Gambar 9. Gambar 9 menunjukkan bahwa nilai land rent lahan sawah ke sungai memiliki keragaman yang berbeda-beda. 1200
Median Outliers
1100
25%-75% Extremes
Non-Outlier Range
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
1000 900 800 700 600 500 400 300 0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Jarak Sungai (m)
Gambar 9 Boxplot nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak ke sungai
20 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman nilai land rent diantaranya biaya saprotan, biaya tenaga kerja, produksi sawah, dan biaya transportasi (Tabel 6) disetiap jarak terhadap sungai memiliki faktor yang berbeda-beda. Pada umumnya biaya tenaga kerja mempengaruhi keberagaman pada seluruh jarak lahan sawah ke sungai kecuali pada lahan sawah yang berjarak 1.600-1.800 m dari sungai karena biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk biaya tenaga kerja hampir sama sesuai dengan kesepakatan petani. Selain itu, keragaman pada jarak tersebut juga dipengaruhi oleh biaya saprotan seperti biaya untuk pengelolaan dan pembelian atau perawatan peralatan yang digunakan pada lahan sawah dan biaya tenaga kerja yang berbeda-beda di setiap lahan sawah yang terdapat pada jarak tersebut. Keragaman nilai land rent terbesar dapat dijumpai pada jarak 1.400-1.600 m dari sungai. Besarnya keragaman ini disebabkan oleh variasi produksi yang dapat dipengaruhi biaya saprotan yang digunakan petani yang berbeda-beda pula, serta perbedaan biaya tenaga kerja sesuai kesepakatan petani. Selain itu, pada lahan sawah yang berada pada jarak ini terdapat nilai land rent lahan sawah yang paling kecil sehingga keragaman nilainya menjadi lebih besar. Sedangkan keragaman nilai land rent terkecil dari lahan sawah terdapat pada jarak 200-400 m dari sungai. Keragaman tersebut, disebabkan oleh perbedaan untuk biaya saprotan dan biaya tenaga kerja, serta nilai yang hampir homogen walupun lahan sawah yang terdapat pada jarak tersebut cukup banyak sehingga nilai keragamannya menjadi kecil. Tabel 6 Faktor yang mempengaruhi keragaman nilai land rent lahan sawah terhadap jarak sungai Jarak Sungai (m)
Produksi sawah (kg/m2)
Biaya Saprotan (Rp/m2)
Biaya Transportasi (Rp/kg)
0-200 200-400 400-600 600-800 800-1.000 1.000-1.200 1.200-1.400 1.400-1.600 1.600-1.800
√ √ √ -
√ √ √ √
√ √ √ √
Biaya Tenaga Kerja (Rp/m2) √ √ √ √ √ √ √ √ -
Nilai land rent maksimum, minimum dan rata-rata berdasarkan jarak terhadap sungai disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata nilai land rent lahan sawah di berbagai jarak terhadap sungai berfluktuasi. Nilai land rent rata-rata tertinggi terdapat pada jarak 200-400 m dari sungai. Hal ini di pengaruhi oleh nilai land rent tertinggi berada pada jarak tersebut, selain itu lahan sawah pada jarak tersebut diperkirakan berjarak 315,39 m dari sungai sehingga lahan sawah masih dapat teraliri air walaupun pada musim kering. Sedangkan nilai land rent rata-rata terendah terdapat pada jarak 1.400-1.600 m dari sungai.
21 Rendahnya nilai tersebut disebabkan karena pasokan air dari sungai tidak sampai ke lahan sawah tersebut sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman kurang baik dan produksi menjadi berkurang selain itu, memerlukan biaya produksi yang cukup tinggi untuk menjaga agar lahan sawah tidak gagal panen. Tabel 7 Nilai land rent lahan sawah berdasarkan jarak terhadap sungai Jarak Sungai (m) 0-200 200-400 400-600 600-800 800-1.000 1.000-1.200 1.200-1.400 1.400-1.600 1.600-1.800
Maksimum (Rp/m2/th)
Minimum (Rp/m2/th)
Rata-rata (Rp/m2/th)
983,80 1.148,49 1.003,90 1.080,95 999,83 961,87 949,50 967,33 887,40
502,70 785,20 424,80 616,85 452,20 438,80 412,70 385,60 561,80
776,84 919,58 796,70 829,63 853,67 829,18 764,00 716,60 774,06
Nilai land rent maksimum berdasarkan jarak terhadap sungai nilainya relatif menurun atau dapat dinyatakan semakin jauh jarak lahan sawah terhadap sungai maka nilai land rent lahan semakin menurun. Sedangkan jika dilihat dari nilai land rent minimum memiliki nilai yang berfluktuasi. Hal tersebut dapat disebabkan karena letak dan kondisi lahan sawah berbeda-beda. Nilai land rent lahan sawah mengalami peningkatan nilai di jarak 200-400 m dari sungai yang disebabkan oleh perbedaan lokasi sawah, selain itu berdasarkan kemiringan yang berbeda. pada jarak 0-200 m berada pada kemiringan lereng 9 % sedangkan di jarak 200-400 m dari sungai berada pada kemiringan 7 % sehingga pada lahan sawah berjarak 200-400 m memiliki biaya untuk pengelolaan yang lebih kecil dibandingan lahan 0-200 m. Selanjutnya Nilai land rent minimum mengalami penurunan kembali pada jarak 400-600 m yang disebabkan karena letak lahan sawah berada pada kemiringan 8 % sehingga nilai biaya akan meningkat dan nilai land rent menjadi menurun. Pada jarak 600-800 m dari sungai nilai land rent minimum mengalami peningkatan yang disebabkan karena hasil produksi pada lahan sawah tersebut cukup besar walaupun letak lahan sawah berada pada kemiringan lereng 13 %, petani masih dapat menutupi biaya produksi dengan hasil produksi yang tinggi dan meyebabkan nilai land rent menjadi tinggi. Selanjutnya nilai land rent minimum semakin jauh letak lahan sawahnya maka nilainya semakin menurun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang telah disebutkan pada Tabel 6, selain itu faktor kemiringan lereng yang semakin meningkat yang dapat mempengaruhi faktor biaya produksi. Akan tetapi pada lahan sawah yang berjarak 1.600-1.800 m dari sungai nilai land rent kembali meningkat disebabkan oleh faktor kemiringan lereng yang lebih kecil yaitu berada pada lereng 10 %, faktor jarak jalan sehingga faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi faktor biaya produksi.
22 Hasil analisis regresi sederhana hubungan nilai land rent dengan jarak sawah ke sungai disajikan pada Gambar 10. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai R2 sebesar 0,281 yang menyatakan bahwa nilai land rent lahan sawah tidak berpengaruh nyata terhadap jarak ke sungai. Hal ini karena sungai yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sungai cabang pertama bukan menggunakan sungai yang langsung mengalir ke lahan sawah atau irigasi. 1000,00
919,58
Nilai land rent (Rp/m2/th)
900,00 800,00 700,00
776,84
600,00 500,00
829,63 853,67 829,18 774,06 764,00 796,70 716,60 y = -0,057x + 858.4 R² = 0,281
400,00
Linear (Series1)
300,00 200,00 100,00 0,00 0,00
400,00
800,00
1200,00
1600,00
Jarak (m) Gambar 10 Hubungan nilai land rent lahan sawah dengan jarak terhadap sungai
Keterkaitan Nilai Land rent Lahan Sawah dengan Kemiringan Lereng, Jarak terhadap Jalan, dan Sungai Tabel 8 menunjukkan hasil korelasi antara nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan dan sungai. Keterkaitan nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng dapat dilihat dari R2 sebesar 0,845 nilai yang menunjukkan bahwa kemiringan lereng merupakan faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan nilai land rent lahan sawah. Selain itu, dilihat dari koefisien korelasi antara nilai land rent dengan kemiringan lereng sebesar 0.698, artinya bahwa hubungan antara nilai land rent dengan kemiringan lereng termasuk dalam hubungan yang kuat pada tingkat kepercayaan 95 %. Tabel 8 Korelasi dan regresi nilai land rent lahan sawah dengan kemiringan lereng, jarak terhadap jalan dan sungai Konstanta Koef Korelasi R2 Koef Regresi Sig
1032,269
Kemiringan lereng -0,698 0,845 -30,142 0,00
Jarak Jarak jalan sungai 0,095 -0,216 0,374 0,281 -0,015 -0,049 0,221 0,043
R2
0,521
23 Berdasarkan hasil dari korelasi hubungan nilai land rent lahan sawah terhadap jarak ke jalan dan sungai memiliki hubungan yang lemah berdasarkan tingkat kepercayaan 95 %. Hal ini disebabkan dalam analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan jalan utama kecamatan sehingga tidak terlihat pengaruhnya terhadap perhitungan nilai land rent lahan sawah. Selain itu sungai yang digunakan merupakan sungai cabang pertama sehingga tidak terlihat pula hubungannya dengan nilai land rent. Tabel 8 juga menunjukkan hasil regresi memiliki nilai R2=0,521. Nilai R2 yang lebih besar jika dibandingkan dengan hasil regresi jika dilihat dari masingmasing faktor. Berdasarkan hasil regresi berganda tersebut menunjukkan kemiringan lereng secara signifikan yang paling mempengaruhi, sedangkan jarak jalan dan sungai karena nilai sig di atas 0,05 sehingga selang kepercayaannya kurang dari 95 %. Sedangkan pengaruh terhadap jarak jalan dan sungai sama seperti terlihat di pembahasan sebelumnya yaitu kedua faktor tersebut tidak begitu berpengaruh. Hal ini dikarenakan jalan yang digunakan dalam parameter pengukuran yaitu jalan utama kecamatan dan sungai yang digunakan merupakan sungai cabang pertama sehingga kedua parameter tidak terlihat pengaruhnya. Jika dilihat dari nilai R2-nya pada nilai R2 dari hasil analisis beranda nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan nilai R2 yang dilihat dari hubungan masingmasing. Hal ini dapat disebabkan nilai R2 yang dipengaruhi oleh faktor kemiringan lereng.
Keterkaitan Pengeluran dan Pemasukan Petani dari Hasil Usahatani Penggarap Hubungan pemasukan, pengeluaran dan defisit petani penggarap dari usahatani disajikan pada Gambar 11. Gambar 11 menunjukkan bahwa pemasukan minimum Rp 1.702.800/th yaitu responden di titik 48. Minimnya pemasukan petani penggarap karena petani tersebut hanya mengelola atau menggarap lahan sawah seluas 3.000 m2, selain itu letak lahan sawah yang berada pada kemiringan lereng 7 % dan berjarak 1.490,75 m dari sungai mempengaruhi biaya untuk pengelolaan lahan sawah dan letaknya yang cukup jauh dai sungai maka akan mempengaruhi pertumbuhan padi dan hasil produksi menjadi kecil sehingga keuntungannya kecil. Sedangkan pemasukan maksimum Rp 8.234.600/th pada pada responden di titik 71. Hal ini disebabkan petani tersebut melakukan pengelolaan atau penggarapan lahan sawah seluas 12.000 m2, selain itu letak lahan sawah pada titik tersebut berada pada kemiringan lereng 2 % sehingga tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukkan perawatan karena lahan sawahnya yang dapat dan mudah untuk dilakukkan pengelolaan dan letak lahan sawah yang berada pada jarak 675,82 m dari sungai maka lahan sawah masih mudah untuk mendapatkan pengairan yang akan mempengaruhi hasil produksi sehingga keuntungannya besar. Pengeluran petani minimum Rp 8.760.000/th pada responden di titik 5 dan 19, karena kedua petani tersebut menggunakan hasil usahataninya untuk memenuhi kebutuhan hidup hanya untuk keperluan pokok dan petani tersebut
24
15000000
Pemasukan/tahun (Rp)
pengeluaran maks
Pengeluaran/tahun (Rp)
pengeluaran min
defisit min pemasukkan maks
defisit maks pemasukkan min
10000000 5000000 0 5 10 35 18 2 23 96 7 12 56 73 85 88 109 4 16 48 59 61 67 72 76 94 6 13 32 51 8 21 34 39 42 62 79 95 53 25 57 74 84 63 31
Pemasukan,Pengeluaran dan Defisit (Rp/th)
20000000
-5000000 -10000000 -15000000
Responden
Keterangan : - Pemasukan : Pendapatan petani dari hasil usahatani. -Pengeluaran : Biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. -Defisit/Surplus : Hasil dari pemasukan dikurangi dengan pengeluaran petani. Gambar 11 Pemasukan, pengeluran dan defisit petani penggarap
25 sudah tidak ada tanggungan anak sekolah. Pengeluaran maksimum Rp 14.400.00/th pada responden di titik 31, karena petani masih memiliki anak yang masih sekolah di bangku SMP satu orang sehingga biaya yang dikeluarkan petani untuk jajan anak sekolah Rp 150.000/bulan, Rp 50.000/bulan untuk tambahan iuran sekolah karena SPP sudah mendapatkan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dan biaya rokok sebesar Rp 150.000/bulan. Petani ini termasuk dalam keluarga petani yang cukup konsumtif karena hasil usahatani tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maka petani tersebut mendapatkan penghasilan tambahan dari istrinya yang bekerja sebagai buruh cuci. Defisit petani penggarap minimum Rp 11.046.000/th, pada responden di titik 71, karena petani yang memiliki pemasukan maksimum dan hasil dari usahatani digunakan untuk kebutuhan hidup hanya keperluan pokok dan petani tersebut sudah tidak memiliki tanggungan anak sekolah, sehingga petani tersebut memiliki defisit yang minimum. Sedangkan defisit petani penggarap maksimum Rp 29.254.000/th pada responden di titik 82, karena pada petani tersebut memiliki pengeluaran yang cukup besar dengan hasil pemasukan penggarapan lahan sawah seluas 5.000 m2. Petani tersebut harus membiayai anak yang masih sekolah dibangku SMP sebanyak satu orang dan SMA sebanyak satu orang dengan uang jajan Rp 200.000/bulan, biaya untuk makan sebesar Rp 650.000/bulan, dan biaya untuk petani tersebut merokok sebesar Rp 150.000/bulan sehingga kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidup petani tersebut masih cukup besar. Hubungan pengeluran dan pemasukan petani penggarap dari hasil usahatani disajikan pada Gambar 12. Gambar 12 menunjukkan bahwa nilai R2=0,038, artinya pengaruh pengeluaran dengan pemasukkan petani penggarap tidak nyata. 16000000 14000000
Pengeluaran (Rp/th)
12000000 10000000 8000000
y = 0.127x + 1E+07 R² = 0,038 Linear (Series1)
6000000 4000000 2000000 0 0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
Pemasukan (Rp/th)
Gambar 12 Hubungan pengeluaran dan pemasukan petani penggarap
26 Pemilik Hubungan pemasukan, pengeluaran dan defisit petani pemilik dari usahatani disajikan pada Gambar 13. Gambar 13 menunjukkan bahwa pemasukan petani pemilik minimum Rp 3.735.600/th pada responden di titik 44, karena petani tersebut memilki lahan sawah seluas 3.000 m2 yang terletak 1.189,40 m dari sungai sehingga lahan sawah kurang mendapatkan pasokkan air saat musim kering sehingga hasil produksi lahan sawah menjadi lebih kecil yang bedampak pada kecilnya keuntungan. Pemasukan petani pemilik maksimum Rp 20.225.000/th pada responden di titik 98 yang disebabkan petani tersebut memiliki lahan sawah seluas 15.000 m2 yang berada pada kemiringan lereng 2 % karena lahan sawah yang datar maka pengelolaan lahan sawahnya cukup mudah walaupun lahan sawahnya terletak 2.546,41 dari jalan memerlukan biaya transportasi yang besar dan 1.233,77 m dari sungai memerlukan biaya tenaga kerja untuk pengelolaan yang cukup besar agar lahan sawah masih dapat pasokkan air akan tetapi hasil produksi dari lahan sawahnya cukup besar sehingga biaya produksi masih dapat tertutupi sehingga petani pemilik masih memiliki keuntungan yang besar. 25000000
Pemasukan/tahun Pengeluaran/tahun
Pemasukan, Pengeluaran dan Defisit/Surplus (Rp/th)
20000000
Defisit 15000000 10000000 5000000 0 20 33 37 40 44 50 54 58 64 68 86 90 92 98 102 -5000000 -10000000 Responden
Gambar 13 Pemasukan, pengeluran dan defisit/surplus petani pemilik Pengeluaran petani pemilik minimum Rp 12.720.000/th pada responden di titik 90, karena petani tersebut memiliki hasil produksi lahan sawah yang cukup besar sehingga biaya produksi yang digunakan untuk lahan sawah masih dapat tercukupi dan memiliki keuntungan. Selain itu, petani tersebut sudah tidak memiliki tanggungan anak sekolah dan menggunakan hasil dari usahatani hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Pengeluaran maksimum Rp 19.560.000/th terdapat pada responden di titik 50, karena petani tersebut masih memiliki anak yang masih sekolah di bangku SD satu orang, SMP satu orang, dan SMA satu orang dengan biaya jajan anak sebesar RP 250.000/bulan dan biaya untuk rokok petani RP 250.000/bulan dari hasil lahan sawahnya yang seluas 5.000 m2 dengan
27 biaya produksi lahan sawah yang cukup besar untuk pengelolaan karena lahan sawahnya terletak pada kemiringan lereng 12 % dan 1.398,60 m dari sungai. Defisit minimum atau dapat dikatakan surplus maksimum Rp 6.905.000/th terdapat pada responden di titik 98. Hal ini sebabkan petani tersebut memiliki pemasukan maksimum seperti yang telah dijelaskan diatas dan hasil usahatani dipergunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, sehingga petani tersebut memiliki kelebihan dari hasil usahataninya yang bisa di simpan. Defisit maksimum Rp 14.496.500/th terdapat pada petani di titik 50. hal tersebut karena petani memiliki pengeluaran paling besar dibandingkan dengan petani lainnya seperti yang telah dijelaskan di atas. Hubungan pengeluran dan pemasukan petani pemilik dari hasil usahatani disajikan pada Gambar 14. Gambar 14 menunjukkan nilai R2= 0,358, artinya pengaruh pengeluaran dengan pemasukkan petani pemilik dari usahatani tidak nyata. 25000000 Linear (Series1)
Pengeluaran (Rp/th)
20000000
15000000
10000000 y = -0.294x + 2E+07 R² = 0,358 5000000
0 0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
Pemasukan (Rp/th)
Gambar 14 Hubungan pengeluran dan pemasukan petani pemilik
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Nilai land rent lahan sawah di Kecamatan Padarincang yang tertinggi terdapat pada lahan sawah yang terletak dikemiringan datar-hampir datar (0-3 %), berjarak 0-500 m dari jalan, dan berjarak 200-400 m dari sungai dengan nilai sebesar Rp 1.148,49 /m2/th. Sedangkan nilai land rent terendah terdapat pada lahan sawah yang terletak di kemiringan landai (>8-15 %), berjarak 1000-1500 m
28 dari jalan, berjarak 1400-1600 m dari sungai dengan nilai sebesar Rp 385,60 /m2/th. Keterkaitan nilai land rent lahan sawah yang berada di Kecamatan Padarincang dengan kemiringan lereng lahan sawah memiliki keterkaitan yang kuat. Dalam penelitian ini nilai dari kemiringan lereng sangat mempengaruhi nilai land rent dari suatu lahan sawah. Hubungan antara pemasukan dan pengeluaran untuk petani pemilik maupun penggarap tidak nyata dengan R2 masing-masing 0,358 dan 0,038. Hal ini ditunjukkan bahwa nilai pemasukan lebih kecil dari pengeluaran (defisit). Pada petani pemilik 60 % defisit, sedangkan petani penggarap seluruh responden 100 % defisit.
Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan hirarki jalan yang digunakan petani untuk aktivitas pertanian lahan sawah dan jaringan irigasi, sehingga dapat diketahui perbedaannya dan faktor yang menyebabkan nilai land rent lahan sawah berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Aczel A D. Complete Business Statistics. Third Edition. Irwin. America. Arsyad S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2011. Rencana Pengembangan dan Penata Ruang Kabupaten Serang Tahun 2012-2024. Sereng. Badan Pusat Statistik. 2011. Kecamatan Padarincang Dalam Angka. . 2013. Statistik Lahan Pertanian Tahun 2008-2012. Jakarta. Barlowe R. 1978. Land resources Economic, Second Edition. Prentice Hall Inc, New Jersey. Departemen Pertanian. 2000. Lahan dan Jenis Pengairan. Deptan. Jakarta. Dinas Pertanian dan Perkebunan. 2011. Luasan Lahan Sawah di Kabupaten Serang Tahun 2011.Serang. Djojodipuro M. 1991. Teori Lokasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Firdaus M, Harmini, dan M A Farid. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif. IPBPress. Bogor. Hardjowigeno S. 2007. Ilmu Tanah. Edisi Baru. Jakarta (ID): Akademika Pressindo. Jamal E. 2001. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga Lahan Sawah pada Proses Alih Fungsi Lahan ke Penggunaan Non Peranian: Studi Kasus di Beberapa Desa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Jurnal Agro Ekonomi, 19 (1): 45-63. Junaidi. 2009. Mengenal Boxplot. http://junaidi-dummy.Blogspot.com /2009/06/serba-serbi-boxplot.html. [diakses pada tanggal 10 juni 2014]. Mubyarto. 1985. Pengantar Ekonomi Pertanian . LP3ES. Jakarta.
29 Prasetyo A. 2011. Modul Dasar ArcGis :Aplikasi Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Rustiadi E., S Saefulhakim dan DR Panuju. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Edisi Kedua. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta. Sitorus SRP. 2004. Pengembangan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan. Edisi Ketiga. Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan. Depatremen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bogor. Suparmoko. 1989. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan Teoritis). PAU-UGM. Yogyakarta. . 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan Teoritis). Dalam Sobari M.P., T.Kusumastanto., dan Sandra DEK. 2006. Analisis land rent pemanfaatan lahan tambak di pesisir kabupaten serang provinsi banten. Jurnal Mangrove dan Pesisir, 6 (3): 40-52. Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh :Jilid 1. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
30
LAMPIRAN Lampiran 1 Koordinat GPS Lokasi Pengeceka Lapang dan Pengambilan Data Lang Rent Lahan Sawah Di Kecamatan Padarincang Titik pengam atan
Tanggal
X
Y
Z
Arsadi
31
2 mei 2013
105,92823 ⁰
06,20642 ⁰
118 m
±4
2
2
bukhuri
1
2 mei 2013
105,03053 ⁰
06,20563 ⁰
115 m
±4
2
3
Asmam
43
2 mei 2013
105,92456 ⁰
06,20782 ⁰
114 m
±4
3
4
Jasari
42
2 mei 2013
105,92462 ⁰
06,20421 ⁰
114 m
±4
3
Saomah
44
2 mei 2013
105,92435 ⁰
06,20128 ⁰
115 m
±4
3
6
Udin
2
2 mei 2013
105,92843 ⁰
06,21930 ⁰
127 m
±4
2
7
Sai
16
2 mei 2013
105,92873 ⁰
06,22032 ⁰
128 m
±4
7
8
Sarmaenah
32
2 mei 2013
105,92895 ⁰
06,21765 ⁰
123 m
±4
2
Wawan
15
2 mei 2013
105,92021 ⁰
06,22242 ⁰
130 m
±4
11
10
samin
28
2 mei 2013
105,92823 ⁰
06,21033 ⁰
121 m
±4
2
11
asmad
6
2 mei 2013
105,93032 ⁰
06,20921 ⁰
121 m
±4
2
12
yadi
62
4 mei 2013
106,02351 ⁰
06,19721 ⁰
157 m
±4
8
judin
75
4 mei 2013
106,01967 ⁰
06,19651 ⁰
155 m
±4
8
14
goni
74
4 mei 2013
106,01557 ⁰
06,19338 ⁰
152 m
±4
8
15
kaamisan
63
4 mei 2013
106,03031 ⁰
06,20021 ⁰
169 m
±4
8
16
mitran
24
4 mei 2013
106,03043 ⁰
06,20232 ⁰
169 m
±4
8
royan
40
4 mei 2013
106,03433 ⁰
06,20857 ⁰
170 m
±4
1
18
sarkawi
23
4 mei 2013
106,03267 ⁰
06,20957 ⁰
203 m
±4
8
19
alif
37
4 mei 2013
106,02360 ⁰
06,20855 ⁰
150 m
±4
8
20
sarah
27
4 mei 2013
106,02641 ⁰
06,21231 ⁰
221 m
±4
10
jamroni
39
4 mei 2013
106,02431 ⁰
06,21243 ⁰
221 m
±4
10
22
rofi
38
4 mei 2013
106,02251 ⁰
06,21256 ⁰
220 m
±4
10
23
aceng
50
4 mei 2013
106,01756 ⁰
06,21261 ⁰
220 m
±4
12
24
mamat
82
4 mei 2013
106,01576 ⁰
06,21901 ⁰
219 m
±4
12
eeng
53
6 mei 2013
106,01533 ⁰
06,21961 ⁰
220 m
±4
10
26
samsu
51
6 mei 2013
106,01020 ⁰
06,21243 ⁰
218 m
±4
10
27
masudi
36
6 mei 2013
106,00791 ⁰
06,21441 ⁰
216 m
±4
10
28
sukria
52
6 mei 2013
106,00672 ⁰
06,21141 ⁰
215 m
±4
10
mali
78
6 mei 2013
106,00937 ⁰
06,21714 ⁰
219 m
±4
13
30
arimun
72
6 mei 2013
106,00632 ⁰
06,21847 ⁰
219 m
±4
13
31
hasan
61
6 mei 2013
106,00382 ⁰
06,21931 ⁰
219 m
±4
13
32
adi
64
6 mei 2013
105,99945 ⁰
06,21648 ⁰
214 m
±4
9
hendar
21
6 mei 2013
105,99939 ⁰
06,21131 ⁰
214 m
±4
9
julhaji
20
6 mei 2013
105,99372 ⁰
06,20745 ⁰
207 m
±4
7
No 1
5
9
13
17
21
25
39
33 34
Nama
Akur asi (m)
Ler eng (%)
31 Lampiran1 (lanjutan) No
Nama
Titik pengam atan
Tanggal
X
Y
Z
Akur as (m)i
Ler eng (%)
35
sauri
7
6 mei 2013
105,93339 ⁰
06,22016 ⁰
230 m
±4
2
36
nais
3
6 mei 2013
105,93357 ⁰
06,22164 ⁰
131 m
±4
2
6 mei 2013
105,93672 ⁰
06,22731 ⁰
132 m
37
udin 2
4
±4
2
38
entis
25
8 mei 2013
105,93355 ⁰
06,23041 ⁰
132 m
±4
8
39
uki
65.66
8 mei 2013
105,93453 ⁰
06,23121 ⁰
153 m
±4
8
40
yakub
41
8 mei 2013
105,93756 ⁰
06,22848 ⁰
152 m
±4
8
8 mei 2013
105,94746 ⁰
06,22854 ⁰
155 m
41
samuni
59
±4
9
42
jahidin
26
8 mei 2013
105,94534 ⁰
06,22756 ⁰
155 m
±4
9
43
rudi
14
8 mei 2013
105,94323 ⁰
06,22131 ⁰
150 m
±4
9
44
jurerah
8
8 mei 2013
105,94456 ⁰
06,22031 ⁰
152 m
±4
2
8 mei 2013
106,01243 ⁰
06,20332 ⁰
148 m
45
ali
54
±4
6
46
sapriah
49
8 mei 2013
106,01656 ⁰
06,20432 ⁰
148 m
±4
7
47
eriyah
48
8 mei 2013
106,00875 ⁰
06,20021 ⁰
145 m
±4
7
48
salam
81
8 mei 2013
106,01035 ⁰
06,19853 ⁰
145 m
±4
7
8 mei 2013
106,00932 ⁰
06,19453 ⁰
140 m
49
m'aruf
80.79
±4
2
50
kamsari
73
8 mei 2013
106,00234 ⁰
06,19762 ⁰
135 m
±4
7
51
saptah
35
8 mei 2013
105,99935 ⁰
06,20252 ⁰
138 m
±4
7
52
ade
47
8 mei 2013
106,00465 ⁰
06,20161 ⁰
138 m
±4
8
8 mei 2013
105,99576 ⁰
06,19736 ⁰
135 m
53
suhem
60
±4
7
54
tirman
71
9 mei 2013
106,00252 ⁰
06,19262 ⁰
129 m
±4
2
55
isah
18
9 mei 2013
105,99564 ⁰
06,20042 ⁰
129 m
±4
7
56
nasriah
19
9 mei 2013
105,99132 ⁰
06,20754 ⁰
130 m
±4
6
9 mei 2013
105,98878 ⁰
06,20463 ⁰
130 m
57
jasri
13
±4
2
58
suher
33
9 mei 2013
105,98232 ⁰
06,20373 ⁰
129 m
±4
2
59
samun
70
9 mei 2013
105,98656 ⁰
06,19654 ⁰
128 m
±4
2
60
rusdi
77
9 mei 2013
105,98141 ⁰
06,19852 ⁰
128 m
±4
2
9 mei 2013
105,97851 ⁰
06,19743 ⁰
127 m
61
kamsari 2
69
±4
2
62
yadi
57
9 mei 2013
105,97312 ⁰
06,19682 ⁰
127 m
±4
2
63
sanari
34
9 mei 2013
105,97432 ⁰
06,20424 ⁰
129 m
±4
2
64
suhayati
46
9 mei 2013
105,97929 ⁰ 105,99454 ⁰
06,20555 ⁰
129 m
±4
2
9 mei 2013
06,19674 ⁰
128 m
65
H.matohir
58
±4
2
66
lasman
92
9 mei 2013
106,01531 ⁰
06,18565 ⁰
118 m
±4
2
67
erdi
85
9 mei 2013
106,01834 ⁰
06,18473 ⁰
119 m
±4
2
68
robil
87
9 mei 2013
106,01853 ⁰
06,18959 ⁰
120 m
±4
5
9 mei 2013
106,01525 ⁰
06,18939 ⁰
119 m
69
suhedi
93
±4
3
70
sarhani
99
11 mei 2013
106,0113 ⁰
06,18942 ⁰
119 m
±4
3
71
samlawi
98
11 mei 2013
106,01031 ⁰
06,18531 ⁰
115 m
±4
2
32 Lampiran 1(lanjutan) Titik pengam atan
Tanggal
X
Y
Z
sarmada
91
11 mei 2013
106,00232 ⁰
06,18727 ⁰
115 m
±4
2
Nala
94
11 mei 2013
105,99858 ⁰
06,18676 ⁰
115 m
±4
2
Cecep
84
11 mei 2013
105,98757 ⁰
06,18848 ⁰
114 m
±4
2
75
Ardi
95
11 mei 2013
105,98050 ⁰
06,18848 ⁰
114 m
±4
2
76
kasman
90
11 mei 2013
105,97545 ⁰
06,98731 ⁰
115 m
±4
2
77
Sadrai
86
11 mei 2013
105,96484 ⁰
06,18424 ⁰
115 m
±4
2
Sahim
89
11 mei 2013
105,19252 ⁰
06,18682 ⁰
115 m
±4
2
79
Pandi
109
11 mei 2013
105,95636 ⁰
06,18121 ⁰
113 m
±4
2
80
Sulhar
104
11 mei 2013
105,95951 ⁰
06,17838 ⁰
113 m
±4
2
81
solehudin
115
11 mei 2013
105,95474 ⁰
06,18117 ⁰
113 m
±4
2
kasan
11
11 mei 2013
105,96128 ⁰
06,20636 ⁰
127 m
±4
2
83
Surya
12
11 mei 2013
105,96438 ⁰
06,20438 ⁰
123 m
±4
2
84
Kamad
56
11 mei 2013
105,92386 ⁰
06,20262 ⁰
118 m
±4
2
85
Tamrin
68
12 mei 2013
105,95282 ⁰
06,20250 ⁰
116 m
±4
2
badriyah
10
12 mei 2013
105,95565 ⁰
06,20535 ⁰
125 m
±4
2
87
suja'i
96
12 mei 2013
105,95253 ⁰
06,19454 ⁰
115 m
±4
2
88
salwani
102
12 mei 2013
105,94767 ⁰
06,19393 ⁰
115 m
±4
2
89
mahmud
97
12 mei 2013
105,94353 ⁰
06,19475 ⁰
116 m
±4
2
Sairi
88
12 mei 2013
105,94054 ⁰
±4
2
91
jeni
17
12 mei 2013
105,94124 ⁰
06,19054 ⁰ 06,21926 ⁰
116 m 126 m
±4
6
92
jumenah
5
12 mei 2013
105,94045 ⁰
06,21762 ⁰
125 m
±4
2
93
Tirno
29
12 mei 2013
105,94236 ⁰
06,21673 ⁰
125 m
±4
2
Siti
30
12 mei 2013
105,94525 ⁰
06,21737 ⁰
125 m
±4
2
95
jaharudin
9
12 mei 2013
105,95045 ⁰
06,21261 ⁰
123 m
±4
2
96
Asep
76
12 mei 2013
105,94575 ⁰
06,20636 ⁰
120 m
±4
2
97
Rohim
55
12 mei 2013
105,93943 ⁰
06,20969 ⁰
120 m
±4
2
Yayah
67
12 mei 2013
105,94171 ⁰
06,20868 ⁰
120 m
±4
2
No
Nama
72 73 74
78
82
86
90
94
98
Akur asi (m)
Ler eng (%)
33 Lampiran 2 Form Pengumpulan Data Land rent dan Kebutuhan Hidup Petani Form Pengumpulan Data Land rent Titik pengamatan : ……………… Klas : ……………………. Tanggal :……….,…../…../2013 Jam mulai : ………WIB Jam berakhir : ………WIB Kode enumerator :……………. Kabupaten : Serang Kecamatan : Padarincang Desa : ………………… 1. Nama responden 2. Usia responden 3. Tingkat pendidikan
Poligon : ………………… Koordinat X : ………………… Koordinat Y : ………………… Koordinat Z : ………………… Akurasi (m) : ………………… Lereng (%) : ………………… Keterangan : …………………. …………………………………
: : : a. SD; b. SMP; c. SMA; d, Akademi; e. S1,S2; f. tidak tamat SD : 4. Alamat responden 5. Bertani sejak tahun : 6. Jumlah total anggota keluarga (termasuk KK) : 7. Jumlah tanggungan yang masih sekolah : a. SD:………orang; b.SMP:……..orang; c. SMA:…….orang; d. Lainnya:……..orang 8. Jumlah keluarga yang bekerja : 9. Masuk dalam kategori mana bapak/ibu sebagai petani : a. petani pemilik tanah b. patani pemilik tan penggarap c. petani penggarap d. buruh tani 10. Apakah lahan bapak/ibu usahakan milik sendiri : a. Ya b. Tidak 11. Bila ya, berapa luas lahan yang bapak/ibu miliki :………………………….Ha Berapa luas lahan yang bapak/ibu usahakan :……………………...Ha Sistem irigasi apa yang digunakan : a. teknis b. non teknis Berapa jarak lahan sawah ke jaringan irigasi primer:………….…….m Berapa jarak lahan sawah k sungai :…………………………………m 12. Apakah bapak/ibu menggarap milik orang lain: a. Ya b. Tidak 13. Luas sawah garapan :………………………………………….Ha 14. Bagaimana pola garap atau bagi hasil (perbandingan pemilik:penggarap): a. biaya ditanggung pemilik, hasil panen dibagi (……:……) b. biaya ditanggung bersama (…….:…….) hasil (…….:…….) c. biaya ditanggung penggarap, hasil (…….:…….) 15. Bila lahan tersebut lahan sewa, berapa harga sewa tiap m2 nya: Rp………………….............................../ m2 16. Bila bapak/ibu buruh tani berapa upah per hari : Pria : Rp………….………/hari wanita : Rp……….……………/hari 17. Apakah bapak/ibu melakukan pemupukan : a. Ya b. Tidak 18. Bila ya, apa jenis pupuk yang digunakan (sebutkan) : ………………………… …………………………………………………………………………………. Berapa harga beli pupuknya (dirincikan harganya) :………………………….. …………………………………………………………………………………
34 Berapa kali pemupukan dilakukan tiap satu masa tanam : a. Satu kali; b. dua kali; c. tiga kali; e. empat kali Berapa banyak pupuk yang diberikan tiap satu masa tanam…………………… 19. Apakah bapak/ibu mengalami kesulitan dalam pengadaan pupuk: a. Ya b. Tidak jika ya, mengapa : …………………………………………………………… 20. Membeli dimana pupuk yang bapak/ibu gunakan : …………………………… berapa biaya transportasinya : …………………………………………….. 21. Apakah bapak/ibu mengalami kesulitan dalam pengadaan benih/bibit : a. Ya b. Tidak 22. Jenis ibit/benih yang digunakan: ………………………………………………. 23. Harga bibit yang digunakan : ………………………………………………….. Brapa banyak bibit/benih yang digunakan tiap satu masa tanam……………… 24. Dari mana bapak/ibu memperoleh bibit/benih tersebut : a. beli b. Sendiri jika beli, membeli dimana:……………………………………………………... berapa biaya trasportasinya:………………………………………….. 25. Apakah bapak/ibu melakukan pengendalian hama dan penyakit: a. Ya b. Tidak bila ya, berapa kali bapak/ibu melakukan pengendalian hama penyakit dalam tiap satu masa tanam : a. satu kali; b. dua kali; c. tiga kali; d. empat kali Apa jenis pestisida yang digunakan :…………………………………………... Berapa harga pestisida tersebut :……………………………………………….. Berapa banyak pestisida yang digunakan……………………………………… Dari mana bapak/ibu mendapatkan pestisida tersebut ; a.beli b. sendiri Jika beli, dimana membelinya :…………………………………………… berapa biaya transportasinya :…………………………………………….. Hama apa yang paling banyak menyerang tanaman bapak/ibu:……………….. 26. Dalam 1 tahun menanam padi sebanyak berapa kali : ………………………… Jika ada tanaman selingan, apa tanamannya : ………………………………… Berapa biaya yang diperlukan : …………………………………………… 27. Berapa modal bapak/ibu butuhkan (mulai dari pengelolaan tanah hingga pascapanen (mengolah, menanam, memelihara)): Rp………………………… 28. Berapa produksi rata-rata yang dihasilkan tiap kali panen (per musim panen (musim penghujan, musim kering 1, musim kering 2))……………………kg 29. Berapa harga jual produksi per kilogram (bedakan antara penjualan gabah dengan beras) Rp…………………………/kg Untuk gabah (gabah basah atau gabah kering) berapa harga jual masingmasing : ………………………………………………………………….. 30. Apakah bapak/ibu menjual hasil produksi tersebut : a. Ya b. Tidak 31. Bila ya, berapa persentasi yang dijual dengan yang dikonsumsi : a. hasil produksi yang dijual :…………………………….% b. hasil produksi yang dikonsumsi :………………………% 32. Apakah bapak/ibu mengalami kesulitan dala menjual hasil panen : a. Ya b. Tidak 33. Bila tidak, kemana biasanya bapak/ibu menjual hasil panen tersebut : a. tengkulak b. langsung ke pasar
35 c. warga sekitar d. lainnya……………….. 34. Jika tanah ini akan dijual, berapa harga tanah per meternya: Rp……………./m 35. Apakah usahatani ini memenuhi kebutuhan hidup : a. Ya b. Tidak 36.Berapa banyak dana hasil usahatani yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup :…….% atau Rp………………………dari total kebutuhan Rp……………………….. 37.Siapa saja yang berperan menyumbang pemenuhan kebutuhan hidup seharihari : a. ayah; b.ibu; c.anak; d.Lainnya……………… 38.Mohon disampaikan biaya harian/mingguan/bulanan/tahuanan : a. total pengeluaran perbulan Rp……………………………………………….. b. belanja makana perhari Rp…………………………………………………... c. ongkos (jajan,transport)anak sekolah/minggu Rp…………………………… d. iuran sekolah anak/bulan/semester Rp………………………………………. e. berapa biaya kesehatan perbulan Rp………………………………………… f. biaya sewa rumah/ bulan Rp…………………………………………………. g. biaya rekening listrik per bulan Rp…………………………………………. h. biaya rekening air per bulan Rp…………………………………………….. i. biaya rokok per bulan Rp……………………………………………………. j. biaya iuran lain per bulan Rp………………………………………………… k. biaya untuk kondangan per bulan Rp ………………………………………..
36
Lampiran 3 Data Input dan Output Lahan Sawah Masa Tanam I Titik
nama
Luas tanam (m2)
1
bukhuri
5000
Teknis
Padi
2
Udin
7000
Teknis
Padi
3
nais
7000
Teknis
Padi
4
udin 2
7000
Teknis
Padi
5
jumenah
5000
Teknis
Padi
6
asmad
10000
Teknis
Padi
7
sauri
10000
Teknis
Padi
8
jurerah
3000
Teknis
Padi
Jenis Irigasi
Komoditas
9
jaharudin
5000
Teknis
Padi
10
badriyah
5000
Teknis
Padi
11
kasan
10000
Teknis
Padi
12
surya
10000
Teknis
Padi
13
jasri
5000
Teknis
Padi
14
rudi
5000
Teknis
Padi
15
Wawan
10000
Teknis
Padi
16
Sai
5000
Teknis
Padi
17
jeni
4000
Teknis
Padi
18
isah
3000
Teknis
Padi
19
nasriah
3000
Teknis
Padi
20
julhaji
10000
Teknis
Padi
Masa Tanam II
Produksi (kg)
Biaya pupuk+bibit+ pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
tenaga kerja (Rp)
1700 2600 2900 2800 2000 4000 3900 1300 2000 2000 4000 4000 2000 1850 3600 1750 1700 1200 1200 3900
736000
273000
1250000
Padi
916000
414300
2000000
Padi
820000
453300
3250000
Padi
820000
438300
3250000
Padi
Komoditas
700000
315750
2250000
Padi
1174000
633000
5000000
Padi
1150000
616500
5000000
Padi
532000
205200
1250000
Padi
700000
315750
2250000
Padi
700000
315750
2250000
Padi
1150000
631500
5000000
Padi
1150000
631500
5000000
Padi
700000
315750
2250000
Padi
700000
293250
2700000
Padi
1210000
575250
5400000
Padi
688000
277500
1450000
Padi
622000
268350
1750000
Padi
532000
190200
1250000
Padi
532000
190200
1250000
Padi
1150000
616500
5300000
Padi
Produksi (kg)
Biaya pupuk+bibit+ pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
tenaga kerja (Rp)
1400 2300 2400 2350 1600 3500 3600 1000 1700 1700 3700 3700 1600 1600 3400 1500 1250 900 1000 3550
736000
273000
1250000
916000
414300
2000000
820000
453300
3250000
820000
438300
3250000
700000
315750
2250000
1174000
633000
5000000
1150000
616500
5000000
532000
205200
1250000
700000
315750
2250000
700000
315750
2250000
1150000
631500
5000000
1150000
631500
5000000
700000
315750
2250000
700000
293250
2700000
1210000
575250
5400000
688000
277500
1450000
622000
268350
1750000
532000
190200
1250000
532000
190200
1250000
1150000
616500
5300000
Lampiran 3 (Lanjutan) Masa Tanam I Titik
21 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
nama
Luas tanam (m2)
Jenis Irigasi
Komoditas
hendar sarkawi mitran entis jahidin sarah samin tirno siti Arsadi Sarmaenah suher sanari saptah masudi alif rofi jamroni royan
5000 6000 8000 5000 5000 3000 8000 10000 3000 10000 10000 10000 5000 3000 6000 10000 12000 5000 5000
Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis Teknis
Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi
Masa Tanam II
Produksi (kg)
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
2000 2400 3100 1950 1850 1200 3200 4000 1200 4000 4000 4000 2000 1200 2400 3850 4800 2000 2000
760000 754000 898000 688000 700000 532000 994000 1150000 532000 1210000 1174000 1150000 700000 532000 766000 1150000 1378000 712000 676000
319500 376650 485700 307500 293250 190200 506700 631500 190200 635250 633000 631500 315750 190200 377400 609000 760800 316500 314250
tenaga kerja (Rp) 3200000 2750000 3850000 2600000 2700000 1250000 3500000 5000000 1350000 4000000 5250000 5000000 2250000 1450000 4100000 5000000 6000000 2400000 2350000
Komoditas Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi Padi
Produksi (kg)
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
2500 2000 3000 1650 1450 950 2800 3500 900 3500 3750 3500 1700 1000 2000 3600 4000 1500 1900
760000 754000 898000 688000 700000 532000 994000 1150000 532000 1210000 1174000 1150000 700000 532000 766000 1150000 1378000 712000 676000
319500 376650 485700 307500 293250 190200 506700 631500 190200 635250 633000 631500 315750 190200 377400 609000 760800 316500 314250
tenaga kerja (Rp) 3200000 2750000 3850000 2600000 2700000 1250000 3500000 5000000 1350000 4000000 5250000 5000000 2250000 1450000 4100000 5000000 6000000 2400000 2350000
37
38
Lampiran 3 (Lanjutan) Masa Tanam I Titik
nama
Luas tanam (m2)
Jenis Irigasi
Komoditas
41
yakub
5000
Teknis
Padi
42
Jasari
4000
Teknis
Padi
43
Asmam
5000
Teknis
Padi
44
Saomah
3000
Teknis
Padi
46
suhayati
4000
Teknis
Padi
47
ade
5000
Teknis
Padi
48
eriyah
3000
Teknis
Padi
49
sapriah
4000
Teknis
Padi
50
aceng
5000
Teknis
Padi
51
samsu
5000
Teknis
Padi
52
sukria
5000
Teknis
Padi
53
eeng
5000
Teknis
Padi
54
ali
10000
Teknis
Padi
55
rohim
10000
Teknis
Padi
56
kamad
10000
Teknis
Padi
57
yadi
6000
Teknis
Padi
58
H.matohir
12000
Teknis
Padi
59
samuni
10000
Teknis
Padi
60
suhem
10000
Teknis
Padi
61
hasan
10000
Teknis
Padi
Produksi (kg) 1900 1250 1600 1100 1700 2000 1200 1700 1850 1950 2000 1950 3950 4000 4000 2400 4800 3850 3950 3900
Masa Tanam II
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
688000
300000
3200000
Padi
610000
200100
1000000
Padi
760000
259500
1250000
Padi
532000
175200
850000
Padi
622000
268350
1750000
Padi
700000
315750
2500000
Padi
532000
190200
1600000
Padi
610000
267600
1900000
Padi
700000
293250
3000000
Padi
700000
308250
2700000
Padi
688000
315000
2700000
Padi
688000
307500
2700000
Padi
tenaga kerja (Rp)
Komoditas
970000
612750
6000000
Padi
1150000
842000
5000000
Padi
1150000
842000
5200000
Padi
778000
504200
2750000
Padi
1330000
1010400
6075000
Padi
1150000
812000
5400000
Padi
1150000
832000
5000000
Padi
1198000
826000
5500000
Padi
Produksi (kg) 1600 1100 1350 900 1350 1650 950 1150 1500 1450 1650 1450 3650 3700 3800 2000 4200 3450 3700 2950
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
688000
300000
3200000
610000
200100
1000000
760000
259500
1250000
532000
175200
850000
622000
268350
1750000
700000
315750
2500000
532000
190200
1600000
610000
267600
1900000
700000
293250
3000000
700000
308250
2700000
688000
315000
2700000
688000
307500
2700000
tenaga kerja (Rp)
970000
612750
6000000
1150000
842000
5000000
1150000
842000
5200000
778000
504200
2750000
1330000
1010400
6075000
1150000
812000
5400000
1150000
832000
5000000
1198000
826000
5500000
Lampiran 3 (Lanjutan) Masa Tanam I Titik
nama
62
yadi
63
kaamisan
64 65.66
Luas tanam (m2)
Jenis Irigasi
Komoditas
5000
Teknis
Padi
10000
Teknis
Padi
adi
9000
Teknis
Padi
uki
8000
Teknis
Padi
67
yayah
5000
Teknis
Padi
68
tamrin
10000
Teknis
Padi
69
kamsari 2
6000
Teknis
Padi
70
samun
5000
Teknis
Padi
71
tirman
12000
Teknis
Padi
72
arimun
8000
Teknis
Padi
73
kamsari
5000
Teknis
Padi
74
goni
5000
Teknis
Padi
75
judin
7000
Teknis
Padi
76
asep
10000
Teknis
Padi
77
rusdi
8000
Teknis
Padi
78
mali
5000
Teknis
Padi
80.79
m'aruf
10000
Teknis
Padi
81
salam
10000
Teknis
Padi
82
mamat
5000
Teknis
Padi
84
cecep
5000
Teknis
Padi
Produksi (kg) 1900 3850 3200 3150 2000 4000 2400 2000 4800 3150 2000 1900 2700 4000 3200 1900 4000 3950 1950 2000
Masa Tanam II
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
tenaga kerja (Rp)
Komoditas
640000
396000
2200000
Padi
1150000
812000
5000000
Padi
904000
664800
4100000
Padi
922000
659600
4200000
Padi
700000
421000
2250000
Padi
1150000
842000
5200000
Padi
778000
504200
2750000
Padi
700000
421000
2250000
Padi
1330000
1010400
6000000
Padi
946000
661600
4400000
Padi
700000
315750
2450000
Padi
760000
406000
2200000
Padi
820000
564400
3400000
Padi
1150000
842000
5000000
Padi
922000
669600
3750000
Padi
748000
405000
2700000
Padi
1150000
842000
5000000
Padi
1150000
832000
5000000
Padi
700000
411000
3100000
Padi
700000
526250
2250000
Padi
Produksi (kg) 1800 3800 2600 2600 1500 3800 2000 1600 4250 2500 1700 1850 2650 3650 2700 1400 3700 3650 1500 1800
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
tenaga kerja (Rp)
640000
396000
2200000
1150000
812000
5000000
904000
664800
4100000
922000
659600
4200000
700000
421000
2250000
1150000
842000
5200000
778000
504200
2750000
700000
421000
2250000
1330000
1010400
6000000
946000
661600
4400000
700000
315750
2450000
760000
406000
2200000
820000
564400
3400000
1150000
842000
5000000
922000
669600
3750000
748000
405000
2700000
1150000
842000
5000000
1150000
832000
5000000
700000
411000
3100000
700000
526250
2250000
39
40
Lampiran 3 (Lanjutan) Masa Tanam I Titik
nama
Luas tanam (m2)
Jenis Irigasi
Komoditas
85
erdi
5000
Teknis
Padi
86
sadrai
8000
Teknis
Padi
87
robil
5000
Teknis
Padi
88
sairi
5000
Teknis
Padi
89
sahim
10000
Teknis
Padi
90
kasman
10000
Teknis
Padi
91
sarmada
10000
Teknis
Padi
92
lasman
10000
Teknis
Padi
93
suhedi
10000
Teknis
Padi
94
nala
10000
Teknis
Padi
95
ardi
10000
Teknis
Padi
96
suja'i
10000
Teknis
Padi
97
mahmud
5000
Teknis
Padi
98
samlawi
15000
Teknis
Padi
99
sarhani
5000
Teknis
Padi
102
salwani
10000
Teknis
Padi
104
sulhar
5000
Teknis
Padi
109
pandi
5000
Teknis
Padi
115 solehudin 10000 Teknis Harga jual produksi padi : Rp 3000/Kg
Produksi (kg) 2000 3200 1950 2000 4000 4000 4000 4000 3950 4000 4000 4000 2000 6000 2000 4000 2000 2000 4000
Masa Tanam II
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
700000
526250
2250000
Padi
922000
837000
3750000
Padi
700000
513750
2250000
Padi
700000
526250
2250000
Padi
1150000
1052500
5000000
Padi
1150000
1052500
5500000
Padi
1150000
1052500
5000000
Padi
1150000
1052500
5000000
Padi
1150000
1040000
5000000
Padi
1150000
1052500
5000000
Padi
1150000
1052500
5000000
Padi
1150000
1052500
5000000
Padi
tenaga kerja (Rp)
Komoditas
700000
526250
2250000
Padi
1540000
1572500
7750000
Padi
700000
526250
2250000
Padi
1150000
1263000
5000000
Padi
700000
631500
2250000
Padi
700000
631500
2250000
Padi
Padi 1150000 Harga benih padi : Rp 5000/Kg
1263000
5000000
Padi
Produksi (kg) 1800 3000 1750 1900 3850 3850 3800 3650 3850 3850 3800 3900 1900 5400 1850 3900 1900 1900 3900
Biaya pupuk+bibit +pestisida (Rp)
biaya transport (Rp)
700000
526250
2250000
922000
837000
3750000
700000
513750
2250000
700000
526250
2250000
1150000
1052500
5000000
1150000
1052500
5500000
1150000
1052500
5000000
1150000
1052500
5000000
1150000
1040000
5000000
1150000
1052500
5000000
1150000
1052500
5000000
1150000
1052500
5000000
tenaga kerja (Rp)
700000
526250
2250000
1540000
1572500
7750000
700000
526250
2250000
1150000
1263000
5000000
700000
631500
2250000
700000
631500
2250000
1150000
1263000
5000000
Lampiran 4 Data Nilai Land rent Lahan Sawah
Titik
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
bukhuri Udin nais udin 2 jumenah asmad sauri jurerah jaharudin badriyah kasan surya jasri rudi Wawan Sai jeni isah nasriah julhaji
Luas tanam (m2) 5000 7000 7000 7000 5000 10000 10000 3000 5000 5000 10000 10000 5000 5000 10000 5000 4000 3000 3000 10000
Masa Tanam I Penerimaan (Rp) 5100000 7800000 8700000 8400000 6000000 12000000 11700000 3900000 6000000 6000000 12000000 12000000 6000000 5550000 10800000 5250000 5100000 3600000 3600000 11700000
Masa Tanam II
Pengeluaran (Rp) 2259000 3330300 4523300 4508300 3265750 6807000 6766500 1987200 3265750 3265750 6781500 6781500 3265750 3693250 7185250 2415500 2640350 1972200 1972200 7066500
Penerimaan (Rp) 4200000 6900000 7200000 7050000 4800000 10500000 10800000 3000000 5100000 5100000 11100000 11100000 4800000 4800000 10200000 4500000 3750000 2700000 3000000 10650000
Pengeluaran (Rp) 2259000 3330300 4523300 4508300 3265750 6807000 6766500 1987200 3265750 3265750 6781500 6781500 3265750 3693250 7185250 2415500 2640350 1972200 1972200 7066500
Total Penerimaan (Rp/th) 9300000 14700000 15900000 15450000 10800000 22500000 22500000 6900000 11100000 11100000 23100000 23100000 10800000 10350000 21000000 9750000 8850000 6300000 6600000 22350000
Total Pengeluaran (Rp/th) 4518000 6660600 9046600 9016600 6531500 13614000 13533000 3974400 6531500 6531500 13563000 13563000 6531500 7386500 14370500 4831000 5280700 3944400 3944400 14133000
Nilai Land rent (Rp/m2/th) 956,40 1148,49 979,06 919,06 853,70 888,60 896,70 975,20 913,70 913,70 953,70 953,70 853,70 592,70 662,95 983,80 892,33 785,20 885,20 821,70
41
42
Lampiran 4 (Lanjutan)
Titik
Nama
21 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
hendar sarkawi mitran entis jahidin sarah samin tirno siti Arsadi Sarmaenah suher sanari saptah masudi alif rofi jamroni royan yakub
Luas tanam (m2) 5000 6000 8000 5000 5000 3000 8000 10000 3000 10000 10000 10000 5000 3000 6000 10000 12000 5000 5000 5000
Masa Tanam I Penerimaan (Rp) 6000000 7200000 9300000 5850000 5550000 3600000 9600000 12000000 3600000 12000000 12000000 12000000 6000000 3600000 7200000 11550000 14400000 6000000 6000000 5700000
Masa Tanam II
Pengeluaran (Rp) 4279500 3880650 5233700 3595500 3693250 1972200 5000700 6781500 2072200 5845250 7057000 6781500 3265750 2172200 5243400 6759000 8138800 3428500 3340250 4188000
Penerimaan (Rp) 7500000 6000000 9000000 4950000 4350000 2850000 8400000 10500000 2700000 10500000 11250000 10500000 5100000 3000000 6000000 10800000 12000000 4500000 5700000 4800000
Pengeluaran (Rp) 4279500 3880650 5233700 3595500 3693250 1972200 5000700 6781500 2072200 5845250 7057000 6781500 3265750 2172200 5243400 6759000 8138800 3428500 3340250 4188000
Total Penerimaan (Rp/th) 13500000 13200000 18300000 10800000 9900000 6450000 18000000 22500000 6300000 22500000 23250000 22500000 11100000 6600000 13200000 22350000 26400000 10500000 11700000 10500000
Total Pengeluaran (Rp/th) 8559000 7761300 10467400 7191000 7386500 3944400 10001400 13563000 4144400 11690500 14114000 13563000 6531500 4344400 10486800 13518000 16277600 6857000 6680500 8376000
Nilai Land rent (Rp/m2/th) 988,20 906,45 979,08 721,80 502,70 835,20 999,83 893,70 718,53 1080,95 913,60 893,70 913,70 751,87 452,20 883,20 843,53 728,60 1003,90 424,80
Lampiran 4 (Lanjutan)
Titik
Nama
Luas tanam (m2)
Masa Tanam I Penerimaan (Rp)
Masa Tanam II
Pengeluaran (Rp)
Penerimaan (Rp)
Pengeluaran (Rp)
Total Penerimaan (Rp/th)
Total Pengeluaran (Rp/th)
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
42
Jasari
4000
3750000
1810100
3300000
1810100
7050000
3620200
857,45
43
Asmam
5000
4800000
2269500
4050000
2269500
8850000
4539000
862,20
44
Saomah
3000
3300000
1557200
2700000
1557200
6000000
3114400
961,87
46
suhayati
4000
5100000
2640350
4050000
2640350
9150000
5280700
967,33
47
ade
5000
6000000
3515750
4950000
3515750
10950000
7031500
783,70
48
eriyah
3000
3600000
2322200
2850000
2322200
6450000
4644400
601,87
49
sapriah
4000
5100000
2777600
3450000
2777600
8550000
5555200
748,70
50
aceng
5000
5550000
3993250
4500000
3993250
10050000
7986500
412,70
51
samsu
5000
5850000
3708250
4350000
3708250
10200000
7416500
556,70
52
sukria
5000
6000000
3703000
4950000
3703000
10950000
7406000
708,80
53
eeng
5000
5850000
3695500
4350000
3695500
10200000
7391000
561,80
54
ali
10000
11850000
7582750
10950000
7582750
22800000
15165500
763,45
55
rohim
10000
12000000
6992000
11100000
6992000
23100000
13984000
911,60
56
kamad
10000
12000000
7192000
11400000
7192000
23400000
14384000
901,60
57
yadi
6000
7200000
4032200
6000000
4032200
13200000
8064400
855,93
58
H.matohir
12000
14400000
8415400
12600000
8415400
27000000
16830800
847,43
59
samuni
10000
11550000
7362000
10350000
7362000
21900000
14724000
717,60
60
suhem
10000
11850000
6982000
11100000
6982000
22950000
13964000
898,60
61
hasan
10000
11700000
7524000
8850000
7524000
20550000
15048000
550,20
62
yadi
5000
5700000
3236000
5400000
3236000
11100000
6472000
925,60
43
44
Lampiran 4 (Lanjutan)
Titik
Nama
63
kaamisan
64 65.66
Luas tanam (m2)
Masa Tanam I Penerimaan (Rp)
Masa Tanam II
Pengeluaran (Rp)
Penerimaan (Rp)
Pengeluaran (Rp)
Total Penerimaan (Rp/th)
Total Pengeluaran (Rp/th)
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
10000
11550000
6962000
11400000
6962000
22950000
13924000
902,60
adi
9000
9600000
5668800
7800000
5668800
17400000
11337600
673,60
uki
8000
9450000
5781600
7800000
5781600
17250000
11563200
710,85
67
yayah
5000
6000000
3371000
4500000
3371000
10500000
6742000
751,60
68
tamrin
10000
12000000
7192000
11400000
7192000
23400000
14384000
901,60
69
kamsari 2
6000
7200000
4032200
6000000
4032200
13200000
8064400
855,93
70
samun
5000
6000000
3371000
4800000
3371000
10800000
6742000
811,60
71
tirman
12000
14400000
8340400
12750000
8340400
27150000
16680800
872,43
72
arimun
8000
9450000
6007600
7500000
6007600
16950000
12015200
616,85
73
kamsari
5000
6000000
3465750
5100000
3465750
11100000
6931500
833,70
74
goni
5000
5700000
3366000
5550000
3366000
11250000
6732000
903,60
75
judin
7000
8100000
4784400
7950000
4784400
16050000
9568800
925,89
76
asep
10000
12000000
6992000
10950000
6992000
22950000
13984000
896,60
77
rusdi
8000
9600000
5341600
8100000
5341600
17700000
10683200
877,10
78
mali
5000
5700000
3853000
4200000
3853000
9900000
7706000
438,80
80.79
m'aruf
10000
12000000
6992000
11100000
6992000
23100000
13984000
911,60
81
salam
10000
11850000
6982000
10950000
6982000
22800000
13964000
883,60
82
mamat
5000
5850000
4211000
4500000
4211000
10350000
8422000
385,60
84
cecep
5000
6000000
3476250
5400000
3476250
11400000
6952500
889,50
85
erdi
5000
6000000
3476250
5400000
3476250
11400000
6952500
889,50
Lampiran 4 (Lanjutan)
Titik
Nama
Luas tanam (m2)
Masa Tanam I Penerimaan (Rp)
Masa Tanam II
Pengeluaran (Rp)
Penerimaan (Rp)
Pengeluaran (Rp)
Total Penerimaan (Rp/th)
Total Pengeluaran (Rp/th)
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
86
sadrai
8000
9600000
5509000
9000000
5509000
18600000
11018000
947,75
87
robil
5000
5850000
3463750
5250000
3463750
11100000
6927500
834,50
88
sairi
5000
6000000
3476250
5700000
3476250
11700000
6952500
949,50
89
sahim
10000
12000000
7202500
11550000
7202500
23550000
14405000
914,50
90
kasman
10000
12000000
7702500
11550000
7702500
23550000
15405000
814,50
91
sarmada
10000
12000000
7202500
11400000
7202500
23400000
14405000
899,50
92
lasman
10000
12000000
7202500
10950000
7202500
22950000
14405000
854,50
93
suhedi
10000
11850000
7190000
11550000
7190000
23400000
14380000
902,00
94
nala
10000
12000000
7202500
11550000
7202500
23550000
14405000
914,50
95
ardi
10000
12000000
7202500
11400000
7202500
23400000
14405000
899,50
96
suja'i
10000
12000000
7202500
11700000
7202500
23700000
14405000
929,50
97
mahmud
5000
6000000
3476250
5700000
3476250
11700000
6952500
949,50
98
samlawi
15000
18000000
10862500
16200000
10862500
34200000
21725000
831,67
99
sarhani
5000
6000000
3476250
5550000
3476250
11550000
6952500
919,50
102
salwani
10000
12000000
7413000
11700000
7413000
23700000
14826000
887,40
104
sulhar
5000
6000000
3581500
5700000
3581500
11700000
7163000
907,40
109 115
pandi solehudin
5000 10000
6000000 12000000
3581500 7413000
5700000 11700000
3581500 7413000
11700000 23700000
7163000 14826000
907,40 887,40
Nilai rata-rata land rent : Rp 834,12/m2/th Nilai minimum land rent : Rp 385,60/m2/th Nilai maksimum land rent : Rp 1 148,49/m2/th
45
46 Lampiran 5 Data Petani berdasarkan Kemiringan Lereng, Jarak Jalan dan Sungai
Titik
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
bukhuri Udin nais udin 2 jumenah asmad sauri jurerah jaharudin badriyah kasan surya jasri rudi Wawan Sai jeni isah nasriah julhaji hendar sarkawi mitran entis jahidin sarah samin tirno siti Arsadi Sarmaenah suher sanari
Nilai Land rent (Rp/m2/th) 956,40 1148,49 979,06 919,06 853,70 888,60 896,70 975,20 913,70 913,70 953,70 953,70 853,70 592,70 662,95 983,80 892,33 785,20 885,20 821,70 988,20 906,45 979,08 721,80 502,70 835,20 999,83 893,70 718,53 1080,95 913,60 893,70 913,70
Kemiringan Lereng (%) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 11 7 6 7 6 7 9 8 8 8 9 10 2 2 2 2 2 2 2
Jarak Jalan (m) 599,742 105,541 79,020 720,566 284,361 539,885 35,712 83,683 456,619 894,333 608,926 669,401 356,153 130,976 640,368 28,144 89,304 634,882 54,197 136,783 554,361 93,554 919,469 1040,622 1029,749 232,274 198,905 411,214 149,385 333,538 233,408 578,104 480,033
Jarak Sungai (m) 463,741 290,370 278,508 316,907 240,604 497,981 378,307 349,553 367,261 259,120 262,115 383,154 372,103 450,364 112,911 157,320 435,588 360,961 176,090 90,185 379,919 357,060 324,177 475,172 20,646 468,391 813,434 530,489 612,361 729,889 545,124 927,144 908,638
47 Lampiran 5 (Lanjutan)
Titik 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65.66 67 68 69
Nama saptah masudi alif rofi jamroni royan yakub Jasari Asmam Saomah suhayati ade eriyah sapriah aceng samsu sukria eeng ali rohim kamad yadi H.matohir samuni suhem hasan yadi kaamisan adi uki yayah tamrin kamsari 2
Nilai Land rent (Rp/m2/th) 751,87 452,20 883,20 843,53 728,60 1003,90 424,80 857,45 862,20 961,87 967,33 783,70 601,87 748,70 412,70 556,70 708,80 561,80 763,45 911,60 901,60 855,93 847,43 717,60 898,60 550,20 925,60 902,60 673,60 710,85 751,60 901,60 855,93
Kemiringan Lereng (%) 7 10 8 10 10 1 8 3 3 3 2 8 7 7 12 10 10 10 6 2 2 2 2 9 7 13 8 8 9 8 2 2 2
Jarak Jalan (m)
Jarak Sungai (m)
560,039 743,277 222,619 193,561 187,109 258,102 941,489 14,206 119,072 179,285 374,219 714,888 892,969 376,800 291,130 516,165 516,321 490,356 606,493 1174,275 1488,006 1332,350 1132,336 1127,820 1087,172 1329,124 1322,994 1090,417 1080,726 1179,437 1254,926 1254,926 1274,282
791,616 996,907 642,228 917,938 648,986 581,670 532,188 1141,208 1165,403 1189,403 1473,849 1369,456 1490,750 1213,644 1398,605 1315,331 1055,913 1690,027 1712,579 279,963 267,032 264,792 158,858 35,099 335,226 427,239 218,941 249,823 162,584 624,523 576,653 647,847 751,334
48 Lampiran 5 (Lanjutan)
Titik
Nama
Nilai Land rent (Rp/m2/th)
Kemiringan Lereng (%)
Jarak Jalan (m)
Jarak Sungai (m)
70 samun
811,60
2
1254,926
659,092
71 tirman
872,43
2
1713,829
675,828
72 arimun
616,85
13
1220,730
711,034
73 kamsari
833,70
7
1130,401
929,622
74 goni
903,60
8
1664,632
891,842
75 judin
925,89
8
1284,754
702,761
76 asep
896,60
2
1329,676
106,924
77 rusdi
877,10
2
1125,884
1145,365
78 mali
438,80
13
1063,299
1039,910
80.79 m'aruf
911,60
2
1527,324
1426,693
81 salam
883,60
7
1089,108
1788,048
82 mamat
385,60
12
1179,437
1599,237
84 cecep
889,50
2
2222,988
854,528
85 erdi
889,50
2
2611,069
351,089
86 sadrai
947,75
2
2765,811
278,099
87 robil
834,50
5
2036,915
317,964
88 sairi
949,50
2
2035,961
1330,138
89 sahim
914,50
2
2882,257
525,794
90 kasman
814,50
2
2283,447
583,846
91 sarmada
899,50
2
2197,733
840,316
92 lasman
854,50
2
2540,744
601,840
93 suhedi
902,00
3
2141,278
624,401
94 nala
914,50
2
2147,332
384,048
95 ardi
899,50
2
2263,262
1304,891
96 suja'i
929,50
2
2406,921
1333,179
97 mahmud
949,50
2
2829,078
1142,604
98 samlawi
831,67
2
2546,417
1233,770
99 sarhani
919,50
3
2142,286
1127,986
102 salwani
887,40
2
2665,256
1649,707
104 sulhar
907,40
2
3413,077
332,947
109 pandi
907,40
2
3327,217
820,312
115 solehudin
887,40
2
3378,116
1019,307
Titik
Kepemilikan Lahan
Pengeluaran /bln (Rp)
B.Maka n/bln (Rp)
Jajan Anak (Rp)
Iuran Sekolah (Rp)
B.Listrik (Rp)
B.Rokok /bln (Rp)
Iuran Lain2 /bln (Rp)
Kondangan (Rp)
Pemasukan /th (Rp)
Pengeluaran /th (Rp)
100000
50000
300000
10000
50000
3735600
15720000
23,76
B. Kesehatan (Rp)
TPH
44
ya
1310000
800000
22
ya
2240000
900000
500000
250000
200000
100000
250000
10000
30000
6220800
26880000
23,14
40
ya
1480000
850000
200000
50000
50000
70000
200000
10000
50000
7369500
17760000
41,49
37
ya
1440000
800000
150000
50000
100000
80000
200000
10000
50000
13832000
17280000
80,05
50
ya
1630000
850000
250000
100000
100000
50000
250000
10000
20000
5063500
19560000
25,89
64
ya
1150000
600000
100000
50000
100000
50000
200000
10000
40000
10162400
13800000
73,64
20
ya
1330000
850000
120000
50000
250000
10000
50000
13517000
15960000
84,69
54
ya
1230000
600000
150000
50000
50000
50000
300000
10000
20000
13634500
14760000
92,37
33
ya
1410000
800000
200000
50000
50000
50000
200000
10000
50000
13937000
16920000
82,37
58
ya
1130000
700000
100000
70000
200000
10000
50000
16244200
13560000
119,79
92
ya
1100000
650000
100000
50000
250000
10000
40000
13545000
13200000
102,61
98
ya
1110000
650000
100000
50000
250000
10000
50000
20225000
13320000
151,84
90
ya
1060000
650000
50000
60000
250000
10000
40000
13645000
12720000
107,27
86
ya
1310000
600000
200000
50000
50000
70000
300000
10000
30000
11332000
15720000
72,09
68
ya
1110000
500000
200000
50000
50000
50000
200000
10000
50000
14216000
13320000
106,73
102
ya
1080000
500000
150000
50000
50000
50000
250000
10000
20000
13874000
12960000
107,05
49
50
Lampiran 6 Data Biaya Kebutuhan Hidup dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup pada Petani Pemilik Lampiran 7 Data Biaya Kebutuhan Hidup dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup pada Petani Penggarap
Titik 31 1 43 42 2 16 32 15 28 6 62 75 74 63 24 23 27 39 38 82 53
Kepemilikan Lahan tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Pengeluaran/ bln (Rp)
B.Makan /bln (Rp)
1200000 1100000 880000 1080000 880000 980000 1030000 880000 1030000 1030000 1080000 980000 1130000 1140000 1080000 880000 980000 1080000 1080000 1130000 1090000
600000 500000 450000 500000 550000 500000 550000 600000 700000 500000 600000 500000 600000 625000 600000 500000 500000 625000 600000 600000 600000
Jajan Anak (Rp)
Iuran Sekolah (Rp)
B. Kesehatan (Rp)
B.Listrik (Rp)
B.Rokok/ bln (Rp)
150000 150000 150000 300000
50000 50000 50000 50000
200000 150000
50000 50000
200000 200000 200000 200000 175000 150000 100000 200000 125000 150000 200000 200000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 60000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
45000 40000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
150000 150000 100000 100000 200000 100000 150000 150000 200000 150000 100000 100000 150000 150000 150000 100000 100000 150000 150000 150000 100000
Iuran Lain2 /bln (Rp) 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
Kondangan (Rp)
Pemasukan/ th (Rp)
Pengeluaran/ th (Rp)
TPH
20000 15000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 30000
7404750 3016000 2780500 2214900 5019700 3184500 7193000 6014750 5749300 6943000 3414000 4940600 3359000 7013000 5841300 4094350 1877800 3021500 8061200 2514000 2754500
14400000 13200000 10560000 12960000 10560000 11760000 12360000 10560000 12360000 12360000 12960000 11760000 13560000 13680000 12960000 10560000 11760000 12960000 12960000 13560000 13080000
51,42 22,85 26,33 17,09 47,54 27,08 58,20 56,96 46,52 56,17 26,40 42,01 24,77 51,26 45,07 38,77 15,97 23,31 62,20 18,54 21,06
Lampiran 7 (lanjutan)
Titik
Kepemilikan Lahan
51 36 52 78 72 61 21 7 3 4 25 65.66 41 59 26 14 8 49 48 81 80.79
tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Pengeluaran/ bln (Rp)
B.Makan /bln (Rp)
1030000 1130000 1080000 980000 980000 980000 1080000 930000 930000 980000 1130000 980000 1080000 980000 930000 980000 1080000 1030000 980000 930000 1080000
600000 550000 600000 500000 600000 550000 650000 650000 600000 550000 600000 500000 750000 500000 650000 500000 500000 550000 500000 650000 600000
Jajan Anak (Rp)
Iuran Sekolah (Rp)
B. Kesehatan (Rp)
B.Listrik (Rp)
B.Rokok/ bln (Rp)
150000 250000 200000 150000 150000 130000 150000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
150000 200000 150000
50000 50000 50000
200000
50000
150000 200000 150000 200000
50000 50000 50000 50000
200000
50000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
100000 150000 100000 150000 50000 120000 100000 150000 200000 100000 150000 150000 200000 100000 150000 150000 200000 150000 100000 150000 100000
Iuran Lain2 /bln (Rp) 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
Kondangan (Rp)
Pemasukan/ th (Rp)
Pengeluaran/ th (Rp)
20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000
2741750 3406600 3122000 2447000 4667400 5501000 4070500 6983500 5051700 4841700 3104500 4943400 2662000 6288000 2606750 2831750 2087800 2447400 1702800 6918000 7058000
12360000 13560000 12960000 11760000 11760000 11760000 12960000 11160000 11160000 11760000 13560000 11760000 12960000 11760000 11160000 11760000 12960000 12360000 11760000 11160000 12960000
TPH 22,18 25,12 24,09 20,81 39,69 46,78 31,41 62,58 45,27 41,17 22,89 42,04 20,54 53,47 23,36 24,08 16,11 19,80 14,48 61,99 54,46
51
52
Lampiran 7 (Lanjutan)
Titik 73 35 47 60 71 18 19 13 70 77 69 57 34 46 85 87 93 99 91 94 84
Kepemilikan Lahan tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Pengeluaran/ bln (Rp)
B.Makan /bln (Rp)
930000 780000 830000 980000 930000 830000 730000 1030000 980000 1080000 1130000 1130000 1080000 780000 930000 930000 1030000 940000 1080000 980000 1130000
650000 500000 550000 550000 650000 350000 500000 500000 600000 600000 600000 600000 600000 500000 650000 650000 600000 650000 650000 600000 650000
Jajan Anak (Rp)
Iuran Sekolah (Rp)
150000
50000
150000
50000
200000 100000 200000 200000 200000 200000
50000 50000 50000 50000 50000 50000
150000
50000
150000
50000 50000 50000
150000
B. Kesehatan (Rp)
B.Listrik (Rp)
B.Rokok/ bln (Rp)
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 60000 50000 50000 50000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
150000 150000 150000 100000 150000 150000 100000 150000 100000 100000 150000 150000 100000 150000 150000 150000 100000 150000 100000 200000 150000
Iuran Lain2 /bln (Rp) 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
Kondangan (Rp)
Pemasukan/ th (Rp)
Pengeluaran/ th (Rp)
20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000
3309250 1852800 3209250 6993000 8234600 1802800 1952800 3259250 3154000 5383400 3942800 3942800 3409250 2809650 3348750 3211250 7010000 3423750 6997500 7072500 3348750
11160000 9360000 9960000 11760000 11160000 9960000 8760000 12360000 11760000 12960000 13560000 13560000 12960000 9360000 11160000 11160000 12360000 11280000 12960000 11760000 13560000
TPH 29,65 19,79 32,22 59,46 73,79 18,10 22,29 26,37 26,82 41,54 29,08 29,08 26,31 30,02 30,01 28,77 56,72 30,35 53,99 60,14 24,70
Lampiran 7 (Lanjutan)
Titik 95 89 109 104 115 11 12 56 10 96 97 88 17 5 29 30 9 76 55 67
Kepemilikan Lahan tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Pengeluaran/ bln (Rp)
B.Makan /bln (Rp)
1080000 1130000 930000 930000 1080000 930000 930000 930000 780000 880000 980000 930000 1080000 730000 1180000 780000 1030000 980000 980000 980000
650000 600000 650000 650000 650000 650000 650000 650000 500000 500000 500000 600000 600000 500000 700000 500000 500000 500000 500000 600000
Jajan Anak (Rp)
Iuran Sekolah (Rp)
B. Kesehatan (Rp)
B.Listrik (Rp)
B.Rokok/ bln (Rp)
150000 200000
50000 50000
150000
50000
100000 150000
50000 50000
200000
50000
200000
50000
200000 150000 150000 100000
50000 50000 50000 50000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
100000 150000 150000 150000 100000 150000 150000 150000 150000 100000 150000 200000 100000 100000 100000 150000 150000 150000 150000 100000
Iuran Lain2 /bln (Rp) 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
Kondangan (Rp)
Pemasukan/ th (Rp)
Pengeluaran/ th (Rp)
20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000 20000
6997500 7072500 3393500 3393500 6937000 7268500 7268500 7108000 3409250 7147500 3498750 3498750 2659650 3259250 6968500 1752800 3409250 6983000 7058000 3004000
12960000 13560000 11160000 11160000 12960000 11160000 11160000 11160000 9360000 10560000 11760000 11160000 12960000 8760000 14160000 9360000 12360000 11760000 11760000 11760000
TPH 53,99 52,16 30,41 30,41 53,53 65,13 65,13 63,69 36,42 67,68 29,75 31,35 20,52 37,21 49,21 18,73 27,58 59,38 60,02 25,54
53
54 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 7 Juni 1990 di Kota Cilegon, Banten. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak M. Sani dan Ibu Robiatul Adawiyah SPd. Riwayat pendidikan formal dimulai pada tahun 1994 di TK Andika Cilegon sampai tahun 1996. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SD Negeri Ketileng 3 Cilegon sampai tahun 2002. Selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Cilegon sampai tahun 2005. Selama menjalani pendidikan SMP, penulis aktif dalam Ekstra kurikuler paduan suara GEMA SUARA TERCINTA selama aktif dalam ekstra kurikuler ini penulis sering mengisi acara dalam kegiatan-kegiatan Kota Cilegon. Pada tahun 2005, penulis diterima di SMA Negeri 3 Cilegon. Penulis aktif dalam organisasi Majelis Perwakilan Kelas (MPK) kemudian lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai Mahasiswi Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah selama dua periode yaitu periode 2009-2010 dan 2010-2011 pada Divisi Badan Olahraga dan Seni (BOS). Pada tahun 2011, penulis juga diberi amanah untuk menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Bioteknologi Tanah serta tahun 2012 menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Pengantar Ilmu Tanah. Selain itu penulis juga pernah aktif dalam berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan di IPB.