KESESUAIAN KURIKULUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh :
M. ISMAIL NIM. 106046101651
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H /2010M
KESESUAIAN KURIKULUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh :
M. ISMAIL NIM. 106046101651
Di Bawah Bimbingan: Pembimbing I
DR. Euis Amalia, M. Ag NIP: 197107011998032002
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H /2010M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 02 Muharram 1432 H 10 Desember 2010 M
M. ISMAIL
ABSTRAK M. ISMAIL. NIM 106046101651. Kesesuaian SDM Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kebutuhan Bank Syariah. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H/2010 M. Isi: xi + 76 halaman + 11 lampiran, 41 literatur (1995-2010) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kurikulum yang diprogramkan oleh Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui kurikulum mutu pendidikan dan akan menghasilkan para lulusan yang mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi islam. Dari kurikulum tersebut diharapkan akan menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah. Selama ini pendekatan yang dilakukan oleh institusi pendidikan Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam program kurikulum hanya mengacu kepada pendekatan teori semata tanpa memperhatikan unsur lapangan sehingga program kurikulum tersebut kurang mengarah kepada sasaran. Maka institusi Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta harus menggagas program kurikulum melalui kerjasama dengan beberapa Lembaga Keuangan Syariah agar link and match benar-benar terealisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif normatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi ke lapangan, wawncara dan studi dokumentasi terhadap laporan terkait program. Analisis data menggunakan teknik countent analysis (analisis isi) yaitu, menganalisis isi laporan dengan mendeskripsikan teori-teori yang ada kemudian disesuaikan dengan kenyataan yang ada dan analsis wacana dengan memberi pernyataan peneliti. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa program kurikulum Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu basis program kurikulum Perbankan Syariah telah mengacu kepada Kepmendiknas RI nomor 232/U/2000 tentang pedoman Penyususnan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa nomor 045/U/2002. Kurikulum tersebut telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan Bank Syariah walaupun masih ada beberapa kurikulum yang kurang sesuai dan bahkan juga ada beberapa kurikulum yang perlu ditingkatkan atau ditambah Sitem Kredit Smester (SKS)-nya. Kata Kunci: Pembimbing I
Kesesuaian SDM, Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta, Bank Syariah : DR. Euis Amalia, M. Ag NIP: 197107011998032002
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Kesesuaian Kurikulum Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta dengan Kebutuhan Bank Syariah” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mecapai gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 10 Desember 2010 Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. NIP: 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah 1. Ketua
: Dr. Euis Amalia, M.Ag. NIP: 197107011998032002
(………………….)
2. Sekretaris
: Mu’min Roup, M.Ag. NIP: 150281979
(………………….)
3. Pembimbing I
: Dr. Euis Amalia, M.Ag. NIP: 197107011998032002
(………………….)
4. Penguji I
: Dr. H. Supriyadi Ahmad,M.A. NIP: 105811281994031001
(………………….)
5. Penguji II
: Mu’min Roup, M.Ag. NIP: 150281979
(………………….)
KATA PENGANTAR Assalamualaikum wwb.. Puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah menjadikan Langit dan Bumi beserta isinya untuk rumah tempat bersujud manusia. Langit sebagai atapnya dan Bumi sebagai alasnya. Yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya tiada batasnya, shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa cahaya dari zaman kegelapan menuju jalan kemenangan, yaitu Nabi Muhammad saw. Semua adalah skenario tuhan yang maha kuasa, kita sebagai actor hanya menjalankannya untuk mencapai kemenangan bukan untuk dikeluhkan. di balik terselesaikannya skripsi dengan judul “Kesesuaian Kurikulum Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Dengan Kebutuhan Bank Syariah”, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada : 1. Bapak Prof. DR. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH, Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Pembimbing skripsi, Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag yang telah memberikan segenap waktu, arahan, motivasi, dan kesabarannya dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. 5. Staf Perpustakaan Syariah dan Perpustakaan Utama, terima kasih atas pelayanannya. 6. Keluarga besar Hj. Syariah dan Hj. Rumiah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat merasakan pendidikan di Perguruan Tinggi. My beloved family , Ny. Hj. Juwairyah (yai-ku), Hj. Siti Fatiamah (mbak-ku) yang telah memberikan seluruh jiwa raga dan doanya untuk akunda. Adik-Adikku tercinta: Mursidi, Mukarramah, Usman Ali, Ali Murtadha, Keponakan tersayangku Khairun Nikmah, Muhamad Iskandar Abu Yazid, Muhamad Ubaidillah terimakasih atas semangat dan senyumannya. 7. 3-Idiots (Akunda penulis, Mumu Muttaqien dan M. Devri Rahmatulloh) yang selalu berjuang hidup mati bersama-sama mulai awalnya skripsi ini dibuat sampai selesai. Alhamdulillah. 8. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006, terutama PSC 2006, khussusnya Tim Futsal “the power of PS_C Bocah Rusuh 2006” (Mumu Muttaqien, Sukron, Azhar, Devri, Rizal, Cholis, Saman) yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di perkuliahan. 9. Teman-teman Kostan-Ku, Syurga-Ku: Rico, Hafidz, Bedul, Zaky, dan Ihsan Uqon yang selalu memberi keteduhan di saat panas dan dingin menerpa di sekitar kampus.
10. Kepada keluarga besar Widi Purnama Sari (Bpk Abdul Majid) yang telah bersedia menyempatkan waktunya untuk melengkapi data penulis, terimakasih bayak saya haturkan dan semoga Allah mengganti kebaikannya dengan kebaikan yang berlimpah, Amien…. 11. Untuk Alumni Mifathul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri angkatan 1999 yang sama-sama mencari ilmu Allah, mendalami arti hidup dan lain sebagainya. 12. Teman-teman para pedagang minggu pagi ria lapak Cijantung bang Ozy, dan lapak TMII yang mengajarkan akunda dalam praktek ekonomi yang nyata. 13. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini baik moril maupun material yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Jazakumullahu Khairul Jaza. Wassalamualaikum wwb..
Ciputat, 02 Muharam 1432 H 10 Desember 2010 M
M. ISMAIL
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Skripsi………..………………………………………………..… i Halaman Persetujuan Pembimbing....................................................................... ii Lembar Pengesahan Panitia Ujian......................................................................... iii Lembar Pernyataan................................................................................................. iv Abstrak……………………………………………………………………………. v Kata Pengantar........................................................................................................ vi Daftar Isi .................................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................
10
D. Kajian Kepustakaan (Studi Review Terdahulu)................................
11
E. Metode Penelitian.................................................................................. 14 F. Kerangka Teori dan Konseptual.........................................................
16
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 17 BAB II LANDASAN TEORI A. Kurikulum……………………............................................................... 20 1. Pengertian Kurikulum………………................................................ 20 2. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)........................................... 22 3. Peran dan Fungsi Kurikulum…………………………………….….22 4. Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual............................................ 23 5. Komponen Kurikulum……………………………............................24 B. Lembaga Keuangan Syariah................................................................... 28 1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah............................................ 28 2. Macam-Macam Lembaga Keuangan Syariah…................................ 30 3. Konsep Link dan Match..................................................................... 36 ix
4. Struktur ( Bidang dan Kompetensi)…............................................... 37
BAB III GAMBARAN UMUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA A. Sejarah................................................................................................... 42 B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran...........................................................
43
C. Proses Penyesuaian Kurikulum...........................................................
45
D. Struktur Kurikulum dan Kompetensi...................................................... 47 E. Pembagian Konsentrasi Pada Prodi Muamalat………..…………….… 52
BAB
IV
KESESUAIAN
KURIKULUM
KONSENTRASI
PERBANKAN
SYARIAH FSH UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH A. Bagaimana Acuan Penyesuaian Kurikulum Pada Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta............................................................. 54 1. Kurikulum Berbasis Kompetensi.………………………………….. 54 2. Proses Penyesuaian……………………………………………….... 56 B. Kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah saat ini............................................................................................................ 63 1. Kompetensi Dasar………………………………………………… 63 2. Kompetensi Utama…………………………..……………………...63 C. Kesesuaian kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan
Hukum
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
dengan
Bank
Syariah…………………………………………………........................ 64 1. Deskripsi Kesesuaian………………………………..……………... 64 2. Analisis Hasil Penelitian……………………………..…………….. 65 3. Kompetensi…………………………………………….………...… 66
x
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................ 71 B. Saran...................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN: Verbatim wawancara dengan beberapa Lembaga Keuangan dan Praktisi Bank Syariah...................................................................................................................... 78
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah adalah sebuah lembaga pendidikan
tinggi
yang
terkemuka
di
seluruh
Indonesia,
khususnya
di
JABODETABEK. Institute ini bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan secara universal yang menciptakn berbagai sarjana yang mempunyai keunggulan kompetitif dalam persaingan global, begitu pula mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam serta mengupayakan penggunaannya dalam meningkatkan kehidupan bermasyarakat dan juga membumikan kebudayaan nasional. 1 Berdirinya UIN Syarif Hidayatullah berdasarkan pada gagasan dan hasrat masyarakat Indonesia yang mayoritas umat Islam untuk menciptakan pemimpinpemimpin yang berpegang teguh pada ajaran agama Islam dalam membangun Negara Indonesia. Pada mulanya nama UIN adalah ADIA (Akademik Dinas Ilmu Agama) yang hanya memiliki dua jurusan, yaitu jurusan Syariah dan Bahasa Arab. Namun dengan perkembangan zaman ADIA membuka beberapa jurusan yang bukan hanya menciptakan guru agama saja, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan. 2 Dalam perkembangan selanjutnya, dalam rangka peningkatan Pendidikan Tinggi Agama Islam, ADIA berubah nama menjadi IAIN (Institut Agama Islam 1
Pedoman Akademik Tahun 2006/2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal.12
2
Profil 2006, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta edisi ke lima (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hal. 6
1
2
Negeri) yang tidak hanya membatasi pada mahasiswa tugas belajar bagi pegawai atau guru agama dalam lingkungan Departemen Agama, 3 tetapi mencakup semua lapisan masyarakat bagi yang berminat untuk mendalami ilmu agama dan ilmu pengetahuan serta yang lainnya. Seiring dengan perkembangan IAIN, maka dipandang perlu adanya IAIN yang berdiri sendiri. 4 Oleh karena itu, dengan dibukanya berbagai fakultas dan beberapa jurusan, maka IAIN berganti nama menjadi Univesrsitas Islam Negeri (UIN) sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dalam mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman dan keindonesiaan 5 dan sebagai upaya untuk mengintegritasikan ilmu umum dan ilmu agama. Lembaga pendidikan ini mulai mengembangkan diri dengan konsep IAIN dengan mandate yang lebih luas menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri (UIN). Sejalan dengan perubahan nama dan peningkatan pendidikan yang ada pada Universitas Islam Negeri khususnya di Fakultas Syariah Prodi Muamalat konsentrasi Perbankan Syariah, tidak terlepas pula perubahan kurikulum Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta untuk menyesuaikan dengan apa yang ada pada Bank Syariah dan kebutuhannya agar terbentuk SDM yang mempunyai kompetensi lebih unggul dalam bidangnya dan menghasilkan para lulusan yang berkualitas, menghasilkan output
3
Idris Thaha. dkk, Kampus Perbaharu Menuju Universitas Riset, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN dengan UIN Jakarta Press, 2006), hal. 9 4
Pedoman Akademik Tahun 2006/2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal.5
5
Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008/2009, hal.14
3
sebagai SDM bankir Syariah profesional yang andal dan siap pakai, serta up to date sesuai kebutuhan dan permintaan pasar dan Industri Perbankan Syariah. Selanjutnya perkembangan Bank Syariah semakin meluas dengan membuka cabang-cabang diberbagai daerah dimana pertahunnya membutuhkan beberapa kader yang mempunyai banyak pengetahuan dan professional. Perkembangan Perbankan Syariah ini tentunya juga harus didukung oleh sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya 6 . Pertumbuhan Perbankan Syariah terkendala dengan minimnya sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut menjadi penghalang industri ini untuk bertumbuh di tengah tingginya permintaan bankir dalam rangka melakukan perluasan jaringan. Dengan tingginya permintaan sumber daya, seberapa kompetensi bankir dalam industri tersebut menjadi concern, saat ini bankir di Perbankan Syariah mencapai sekitar 15.000 bankir. Namun, kebutuhan saat ini mencapai lebih dari 20.000 bankir. Permintaan tahun depan akan kebutuhan bankir syariah bisa mencapai di atas 30.000 bankir, tidak mudah dalam jangka pendek ini memenuhi kebutuhan bankir Bank Syariah, terutama bankir yang kompeten. Perlu beberapa langkah yang dilakukan bersama untuk menciptakan bankir syariah yang kompeten. Salah satunya dengan lebih banyak melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan Perbankan Syariah. 7
6
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan edisi ke empat, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2010), hal. 27 7
ISM, “Pertumbuhan Perbankan Syariah Terkendala Minimnya SDM”, Artikel diakses pada 05/07/2010 dari http://www.niriah.com/berita/sdm/1id644.h
4
Salah satu indikator bahwa Perbankan Syariah nasional bakal kian berkembang dan berbuah cukup manis adalah perkembangan jaringan kantor. Jumlah BUS dari tiga buah dengan 304 kantor pada 2005 ketika Perbankan Syariah mulai tumbuh naik menjadi enam buah dengan 711 kantor pada Desember 2009. Jumlah BUS terus bertambah menjadi 10 buah dengan 1.111 kantor pada Agustus 2010. Sementara itu, jumlah UUS dari 23 buah dengan 236 kantor pada Agustus 2010. Demikian pula Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) bertambah dari 138 buah dengan 225 kantor pada Desember 2009 menjadi 146 buah dengan 277 kantor pada Agustus 2010. 8 Sumber daya insani (SDI). Menurut prediksi BI, kebutuhan SDI Perbankan Syariah hingga 2011 mencapai 50 ribu-60 ribu orang (SINDO, 4 Oktober 2010). Untuk itu, BI wajib mendorong BUS dan UUS untuk meningkatkan kompetensi sekaligus kualitas SDI. Salah satu kiat yang strategis adalah dengan melatih SDM perbankan konvensional untuk menjadi SDI. Saat ini industri-industri ekonomi Syariah membutuhkan lebih banyak akan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan professional terhadap ekonomi Islam serta mengerti dan berpengalaman di bidang ekonomi tersebut, mengingat semakin meluas dan meningkatnya industri ekonomi syariah. Akan tetapi SDM yang kompeten dan professional akan ekonomi syariah masih terbatas jumlahnya dan belum bisa memenuhi kriteria industri ekonomi syariah tersebut. Untuk memenuhi 8
Paul Sutaryono, “Melirik Rapor Perbankan Syariah Nasional”, Artikel diakses pada 25/11/2010 dari http://economy.okezone.com/read/2010/10/07/279/380019/melirik-rapor-perban-kansyariah-nasional
5
kebutuhan industri ekonomi syariah, maka perlu menyiapkan SDM yang berpandidikan secara bermutu 9 , dan berkopetensi agar lebih paham tentang ekonomi syariah. Maka dari itu mata kuliah ekonomi syariah sangat penting agar mahasiswa dapat mempelajari dan mengetahui tentang ekonomi syariah dan diharapkan dapat menjadi SDM yang kompeten dan professional terhadap ekonomi syariah serta mempunyai ciri khas dibanding dengan bank konvensional. Karena yang menjadi tujuan bukan hanya bankir syariah yang profesional saja, tetapi juga tenaga ahli dan terampil yang siap pakai di bidang lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya, baik di sektor riil maupun konvensional. Masing-masing industri atau dunia kerja memiliki aspek-aspek tersendiri terhadap SDM. Dan tentunya para SDM harus dapat memenuhi aspek-aspek tersebut guna untuk memenuhi kebutuhan industri syariah. 10 Pada sektor Perbankan Syariah selama ini dari sisi keilmuan, latar belakang pendidikan para karyawan bank-bank syariah lebih didominasi oleh pemilik ilmu konvensional (90%), dan sebagian direkrut dengan latar belakang pengalaman bekerja di bank-bank konvensional (70%). Berkenaan dengan hal ini, peran perguruan tinggi dalam mensuplai SDM dan masukan berbasis keilmuan untuk pengembangan Perbankan Syariah adalah keniscayaan.
9
Sudarman Danin, Ekonomi Sumber Daya Manusia Analisis Pendidikan, Isu-Isu Ketenagakerjaan, Pembiayaan Investasi, Ekuitas Pendidikan dan Industri Pengetahuan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2003), hal/ 32 10
Sandra, “Seminar Ekonomi Islam”, Artikel diakses pada 07/06/2010 dari http://sandra26. ngeblogs.com /2010/02/21/seminar-ekonomi-Syariah
6
Industri Perbankan Syariah membutuhkan sekitar 7.100 SDI tahun 2010 ini atau butuh 40 ribu orang untuk lima tahun ke depan, dengan pertumbuhan SDI 23 persen per tahun. Kebutuhan tersebut, menurut Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, dihitung berdasar skenario moderat BI (Bank Indonesia) dengan pertumbuhan aset Rp 97 triliun. 11 Penyerapan tenaga kerja di Industri Perbankan Syariah yang terus meningkat ditunjukkan oleh angka pertumbuhan pegawai dengan rata‐rata pertahunnya dalam 4 tahun terakhir dari tahun 2005 hingga 2008 sebesar 22,8%. Penyerapan pegawai ini seiring dengan peningkatan pertumbuhan jumlah kantor Perbankan Syariah yang rata‐rata peningkatannya dalam 4 tahun terakhir sebesar 23,8% 12 . Sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 diproyeksikan sebesar 40 ribu SDM berdasarkan perhitungan dalam 5 tahun ke depan karena pertumbuhan SDM per tahunnya 23 persen, (Muliaman dalam Seminar Awal Tahun Ekonomi Syariah MES bertema Penyiapan SDM Yang Handal Sebagai Pondasi Berkembangnya Ekonomi Syariah). 13 Perbankan Syariah masih membutuhkan sekitar 7.000 sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan sekitar 15.000 SDM di tahun 2010. Bank Indonesia menargetkan aset Rp97 trilyun untuk Perbankan Syariah pada tahun 2010. Tercatat 11
Edy Setlyoko, “Ladang Empuk SDI Syariah”, artikel diakses pada 25/11/2010 dari http://bataviase.co.id/node/165891 12
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), “Strategi Pengembangan Kualitas SDM Keuangan Syariah Berbasis Kompetensi”, Makalah Seminar Bulanan, Jakarta, 21 Oktober 2009 13
Jembatani Kebutuhan SDM Syariah, IMZ Gelar 'SHARE', artikel diakses pada 15/12/2010 dari http://www.republika.co.id/berita/bisnis-syariah/berita/10/04/08/110205-jembatani-kebutuhansdm-syariah-imz-gelar-share
7
Rp63,4 trilyun telah dibukukan oleh Perbankan Syariah pada November 2009. Dengan jumlah aset saat ini, Perbankan Syariah mampu menyerap sekitar 15 ribu SDM, sehingga untuk mencapai target Rp97 trilyun tersebut masih dibutuhkan sekitar 7.000 SDM. 14 Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM perbankan. Pertama, kompetensi inti; yaitu SDM yang memiliki pandangan dan keyakinan yang sesuai dengan visi dan misi Perbankan Syariah. Kedua, kompetensi perilaku; yang diutamakan dari kompetensi ini ialah kemampuan SDM untuk bertindak efektif, memiliki semangat Islami, fleksibel dan memiliki jiwa ingin tahu yang tinggi. Ketiga, kompetensi fungsional; kompetensi ini berbicara tentang background dan keahlian dalam bidang operasi perbankan, administrasi keuangan, dan analisis keuangan. Keempat, ialah kompetensi manajerial; yaitu SDM yang mampu menjadi team leader, cepat menangkap perubahan dan mampu membangun hubungan dengan yang lain. 15 Untuk menetapkan kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan bisa didapat lewat kajian terhadap tiga unsur yaitu nilai-nilai yang dicanangkan oleh perguruan tinggi (university values), visi keilmuan dari program studinya (scientific vision), dan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan (need assesment). Kompetensi ini terbagi dalam tiga katagori, yaitu kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya, yang kesemuanya akhirnya menjadi rumusan kompetensi lulusan sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 ayat 2 sub (a) 14
M.Ei-Azzahra, “Seminar Perkembangan Perbankan Syariah dan kebutuhan SDI “ Artikel di akses pada 15/06/2010 dari http://mei-azzahra.com/2010/02/14/7000-sdm-baru-dibutuhkan-perbankanSyariah-pada-2010 15
Jembatani Kebutuhan SDM Syariah, IMZ Gelar 'SHARE'
8
KEPMENDIKNAS SRI.NO 045/U/2002. Kompetensi utama merupakan kompetensi sebagai ciri lulusan sebuah program studi, sedangkan kompetensi pendukung adalah kompetensi yang ditambahkan oleh program studi sendiri untuk memperkuat kompetensi utamanya dan memberi ciri keunggulan program studi tersebut. Sedang kompetensi lainnya adalah kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi/program studi sendiri sebagai ciri lulusannya dan untuk memberi bekal lulusan agar mempunyai keluasan dalam memilih bidang kehidupan serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Fakta yang terjadi saat ini adalah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Namun, di sisi lain, Industri Perbankan Syariah juga sulit untuk mendapatkan pegawai. Hal ini terjadi karena kurangnya kompetensi yang dimiliki lulusan perguruan tinggi saat ini. Oleh karena itu, lulusan bermutu dan berkompetensi ialah sebuah keharusan untuk bergabung di Perbankan Syariah. Hal ini dapat diasah selama masih berada di perguruan tinggi. 16 Perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta paling awal membuka jurusan Perbankan Syariah, yang setiap tahun mengeluarkan para sarjana baru khususnya Sarjana Ekonomi Islam. Tetapi dalam kenyataannya para lulusan Perbakan Syariah FSH UIN Jakarta masih kurang pengalaman dan sangat sulit sekali untuk bersaing dalam dunia kerja dengan para lulusan perguruan tinggi lainnya yang notabene bukan dari jurusan Perbankan Syariah. 16
M.Ei-Azzahra, “Seminar Perkembangan Perbankan Syariah dan Kebutuhan SDI” Artikel di akses pada 15/06/2010 dari http://mei-azzahra.com/2010/02/14/7000-sdm-baru-dibutuhkanperbankan-Syariah-pada-2010
9
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji melakukan penelitian membahas masalah tersebut lebih mendalam dengan menulis skripsi
dengan
judul
“KESESUAIAN
KURIKULUM
KONSENTRASI
PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Disebabkan luasnya pembahasan kurikulum, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan kurikulum hanya kepada kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditetapkan pada tahun 2007. Sedangkan Bank Syariahnya kepada Bank Syariah yang sudah beroperasi satu tahun atau lebih mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. 2. Perumusan Masalah a. Bagaimana acuan penyusunan kurikulum pada konsentrasi Perbankan Syariah Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? b. Apa saja kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah saat ini? c. Bagaimana kesesuaian kurikulum yang telah diterapkan oleh konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah?
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis kurikulum yang ada pada konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Menganalisis kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah. c. Menjelaskan kesesuaian kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah. d. Memberikan tambahan wawasan terhadap penulis mengenai kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap kebutuhan Bank Syariah. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna bagi: a. Masyarakat, yaitu; Memberikan informasi mengenai kurikulum yang dibutuhkan oleh Bank Syariah terhadap Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar mereka lebih tertarik untuk menjadi mahasiswa kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai informasi yang memadai tentang masalah yang penulis bahas. b. Fakultas Memberikan sumbangsih dari hasil pemikiran tentang kurikulum Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar dapat menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh Bank Syariah.
11
D. Kajian Kepustakaan Berikut lampiran dari beberapa penelitian skripsi yang terkait dengan judul skripsi penulis yang didapatkan dari perpustakaan utama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta; Pertama; penelitian yang dilakukan oleh Siti Robiatussolihah tahun 2009 Jurusan Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah yang berjudul Persepsi Siswa Tentang Ekonomi Islam di SMK Negeri 20 Jakarta. 17 Dalam kerangka pemikirannya menyatakan penerapan pelajaran Ekonomi Islam di SMKN 20 Jakarta. belum ada SK dari Mendiknas, adapun yang menjadi landasan untuk pengajaran Ekonomi Islam adalah izin operasional yang dikeluarkan oleh dinas dikmenti Jakarta. Sedangkan standar Kompetensi dan indikator yang harus dilaksanakan oleh SMKN 20 Jakarta belum ada, serta ketentuan kurikulum yang mengharuskan adanya bidang keahlian Perbankan Syariah juga tidak ada. hanya kurikulum yang dibuat tersendiri oleh SMKN 20 Jakarta. Kesimpulannya menjelaskan bahwa persepsi Ekonomi Islam di mata para siswa SMK Negeri 20 Jakarta berada pada katagori paham, hal itu didasarkan pada perhitungan statistic deskriptif dengan angka rata-rata berada pada 39 atau mendekati 4.
Hal ini
menandakan siswa paham mengenai tentang Ekonomi Islam. Kedua; penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum (Dedy Nursamsi, M. Hum serta 17
Siti Robiatussolihah, Skripsi Jurusan Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah, tahun 2009
12
Muhammad Taufiki dan Fahmi M. Ahmadi) yang berjudul Respon Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Perbankan Syariah. 18 Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa (1) secara umum, mata kuliah-mata kuliah bidang konsentrasi perbankan syari’ah memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap kebutuhan operasional perbankan syari’ah; meskipun demikian, masih ada juga mata kuliah yang dianggap kurang relevan. Mata kuliah yang kurang sesuai menurut sebagian mereka adalah mata kuliah Lembaga Keuangan Syari’ah non- Bank; di samping itu, ada juga yang menyarankan perlunya penambahan mata kuliah akuntansi komputer dan wawasan tentang Bank Sentral yang dikomparasikan dengan negara lain, (2) dalam hal mata kuliah program studi Muamalat (Ekonomi Islam), ada beberapa mata kuliah yang diberi catatan, di antaranya : mata kuliah Fiqh Munakahat dan waris. Fiqh Jinayat, Tarikh Tasyri’, Filsafat Hukum Islam, Arbitrase Syari’ah, dan Sosiologi Ekonomi. Beberapa mata kuliah di atas adalah mata kuliah yang jumlah responden yang menyatakan sesuai sama dengan yang menyatakan tidak sesuai. sehingga perlu mendapat perhatian dan pertimbangan selanjutnya, (3) dalam hal mata kuliah lintas Program studi untuk Fakultas agama, mata kuliah ilmu kalam adalah yang paling disoroti dan dianggap tidak memiliki kesesuaian oleh responden; setelah ilmu kalam, akhlaq tasawwufjuga dianggap sargat tidak sesuai. Selanjutnya, berikut mi adalah urutan mata kuliah yang kurang sesuai setelah ilmu kalam dan
18
Laporan Hasil Penelitian, Respon Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, tahun 2005
13
akhlaq tasawwuf, yaitu: Qiraat al-Kutub, bahts al-Kutub, Filsafat Ilmu dan Logika, ISD, dan KKS/KKN. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman Lubis pada tahun 2006 yang berjudul Tantangan Sarjana Hukum Islam (SHI) Menjadi Advokat Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 (Studi Kurikulum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), 19 menjelaskan bahwa kurikulum berbasis kompetensi fakultas Syariah dan hukum tahun 2003 terjadi perubahan yang cukup signifikan setelah disahkannya undang-unadang No.18 tahun 2003 tentang advokat, kurikulum di fakultas Syariah dan hukum juga telah mengalami perubahan Keempat; penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman tahun 2006 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah yang berjudul Hubungan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus di SMK Nusantara Ciputat Tangerang), 20 menjelaskan tentang bahwa KBK masih belum sepenuhnya berjalan baru sekedar sosialisasi dan belum mengacu pada pola pengajaran kurikulum berbasis kompetensi. Korelasi antara KBK dengan motivasi siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islan adalah berada pada korelasi yang lemah.
19
Abdul Rahman Lubis, skripsi pada tahun 2006
20
Abdul Rahman, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta,
tahun 2006
14
E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dari segi data yang diperoleh, dikumpulkan, diolah dan dianalisis, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriftif dan tertulis dengan informasi dari lembaga yang terlibat dalam objek penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data non-numerik, atau katagori 21 . Penelitian
ini
menggunakan
penekanan
ilmiah 22
atau
penelitian
yang
menghasilkan beberapa temuan yang tidak bisa diproleh dengan mengunakan prosedur-prosedur statistic atau dengan cara-cara lain dari kuantitatif. 23 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini secara keseluruhan adalah pendekatan normative, yaitu penelitian ekonomi normative. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa atau yang lainnya. Berkaitan dalam penelitian ini, maka analisis isi yaitu dilakukan dengan cara mendeskripsikan teori-teori yang ada kemudian disesuaikan dengan kenyataan yang ada dan analsis wacana dengan memberi
21
Eti Rochaety. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009) hal. 89 22
J.Lexy Maloeng, MetodologiPenelitian Kualiatif Karya,2006), hal. 6 23
Salam, Metodologi Penelitian Sosial, hal. 30
(Bandung: PT. Remaja Rosda
15
pernyataan peneliti dari gejala dan masalah yang ada serta menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam memenuhi data penelitian ini. b. Penelitian Lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data dan informasi, penulis langsung terjun ke objek penelitian, yaitu lembaga yang diteliti, dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Interview, yaitu melakukan wawancara dengan manajer atau kepala bagian dan atau pada salah satu wakil keduanya. 2) Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapat dari lembaga yang diteliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. 3. Teknik Penulisan Teknik penulisan serta penyusunan skripsi ini, semua berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2007 yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 4. Penentuan Populasi dan Sampel a. Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 8 (delapan) Bank Syariah per Maret 2010, yaitu; Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, Panin Syariah, Bank Viktoria Syariah, Bank BCA Syariah dan BPRS.
16
b. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, 24 yaitu adalah dengan cara menentukan sampel dengan teknik quota sampling dan kemudian purposif sampliang. Quota sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuato yang diinginkan (jumlah tertinggi) untuk setiap kategori populasi target. Dalam pembatasan ini quotanya dibatasi berdasarkan asset. Sedangkan sampel purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian). Pembatasan elemen hanya kepada yang dapat memberikan informasi berdasarkan petimbangan seperti direktur SDM atau wakilnya.
F. Kerangka Teori dan Konsep Pertumbuhan Perbankan Syariah terkendala minimnya sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut menjadi penghalang lembaga ini untuk bertumbuh di tengah tingginya permintaan bankir dalam rangka melakukan perluasan jaringan. Tingginya permintaan sumber daya manusia di Perbankan Syariah, membuat kompetensi seorang bankir menjadi menurun, sehingga bisa berdampak pada kualitas pengelolaan lembaga itu. Pengembangan ekonomi dalam menjawab kebutuhan sumber daya manusia atau insani pun sangat urgen keberadaannya. Pendidikan Ekonorni Islam telah dilakukan di berbagai jenjang pendidikan baik di tingkat tinggi maupun tingkat 24
Eti Rochaety. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, hal. 35
17
menengah dengan kompetensi yang mendasari pada standar. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana penyususnan kurikulum yang ada pada konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?, Kompetensi-kompetensi apa saja yang dibutuhkan oleh Bank Syariah?, Bagaimana kesesuaian kurikulum yang telah diterapkan oleh konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah saat ini? Dalam penerapan pelajaran Ekonomi Islam di Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta kurikulum yang digunakannya belum sepenuhnya mengacu pada standar kompetensi yang yang dimiliki oleh Bank Syariah. Maka dengan demikian konsep yang digunakan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta ini merupakan satu hal yang harus dicarikan jawabannya dalam penelitian ini agar sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah dan menjadi SDM yang lebih unggul dalam bidang lembaga keuangan Syariah.
G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematika penulisan menjadi beberapa bab, yaitu;
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian
18
kepustakaan (review study terdahulu), kerangka teori dan konsep, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini memberikan dua gambaran yaitu; tentang kurikulum, mulai dari pengertian kurikulum, kurikulum berbasis kompetensi (KBK), peran dan fungsi kurikulum, kurikulum ideal dan kurikulum aktual, serta komponen kurikulum. Sedang yang kedua yaitu; Lembaga Keuangan Syariah mulai dari pengertian Lembaga Keuangan Syariah dan macam-macam Lembaga Keuangan Syariah, konsep link end match serta struktur dalam bidang dan kompetensinya.
BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini memberikan gambaran tentang sejarah singkat Konsentrasi Perbankan Syariah Faklultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, visi, misi dan tujuan serta sasaran Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, stuktur kurikulum Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta pembagian konsentrasi program studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. BAB IV
PENJELASAN Bab ini menjelaskan bagaimana acuan penyusunan kurikulum yang ada pada Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN
19
Syarif Hidayatullah Jakarta, penjelasan tentang kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah dan Lemabaga Keuangan Syariah saat ini, menjelaskan bagaimana kesesuaian kurikulum yang telah diterapkan pada Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah. BAB V
PENUTUP Bab ini penulis menyimpulkan kesimpulan dari semua hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran untuk pengembangan program ke depan yang dapat penulis sampaikan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Kurikulum 1. Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi (Kepmendiknas 232/U/2000). Kurikulum sebagai mata pelajaran yang harus dikuasi oleh peserta didik, dalam proses perencanaannya memiliki ketentuan sebagai berikut: 1 a. Perecanaan kurikulum biasanya menggunkan judment ahli bidang studi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan faktor pendidikan, ahli tersebut menentukan mata pelajaran apa yang harus diajarkan pada siswa. b. Dalam menentukan dan menyeleksi kurikulum perlu dipertibangkan beberapa hal seperti tingkat kesulitan, minat siswa, urutan pelajaran dan lain sebagainya. c. Perencanaan dan implementasi kurikulum ditekankan kepada pengguna metode dan strategi pembelajaran yang memungkinkan anak didik dapat menguasai materi pelajaran, semacam menggunakan pendekatan ekspositori. Kurikulum merupakan suatu naskah panduan mengenai pengalaman yang harus didapatkan oleh para pelajar agar menjadi para lulusan berkompeten yang 1
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 5
20
21
seharusnya. Oleh karena itu kurikulum merupakan kondisi ideal dibandingkan kondisi real. Kurikulum diibaratkan sebagai “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (outcomes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Oleh karena itu isi dari kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekspresikan dalam praktek. Kurikulum tidak hanya mengacu kepada teori semata tetapi juga harus mengacu kepada prakteknya. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. Kurikulum merupakan program aktivitas guru dan murid yang dirancang sedemikian rupa sehingga mahasiswa akan mencapai sebanyak mungkin tujuan akhir kegiatan pendidikan atau institusi pendidikan. Kurikulum bukan hanya susunan sederhana mengenai perencanaan yang akan diimplementasikan, namun juga terdiri dari proses yang aktif terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang saling berhubungan timbal balik dan terintergrasi sebagai suatu proses.
22
2. Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat standar pendidikan yang dapat mengantarkan pendidikan siswa untuk menjadi kompeten dalam bidang kehidupan yang dipelajarinya. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu; kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis sekolah, kurikulum berbasis mengajar, kurikulum berbasis mengajar dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. 2 Oleh karena itu kurikulum harus dikembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja ( standar kompetensi). Kurikulum berbasis kompetensi juga diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan suatu kemahiran, ketetapan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. 3 3. Peran dan Fungsi Kurikulum Kurikulum
dipersiapkan
dan
dikembangkan
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat umumnya khususnya di dunia kerja. Dengan demikian dalam sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting, sebab di dalamnya 2
Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Duskur Balitbang Diknas (Jakarta April 2004), hal. 4 3
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hal. 39
23
bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh setiap siswa serta bagaimana mengorganisasi pengalaman itu sendiri. Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki 3 (tiga) peran, yaitu: 4 a. Peran konservatif. Adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu. Dikaitkan dengnan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi. b. Peran kreatif. Untuk menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah. Dalam peran kreatifnya kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan. c. Peran kritis dan evaluatif. Berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik. 4. Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual Setiap guru seharusnya dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Kurikulum tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. Sebagai sebuah 4
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal. 10
24
pedoman kurikulum berperan penting dalam merancang pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Oleh karena itu guru dapat menentukan hal-hal sebagai berikut: 5 a. Merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. b. Menentukan isi atau materi yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan atau penguasaan kompetensi. c. Menyusun strategi pembelajaran untuk guru dan siswa sebagai upaya pencapaian tujuan. d. Menentukan kebrhasilan pencapaian tujuan atau kompetensi. Sedangkan kurikulun actual (nyata) adalah pembatasan yang dilakukan oleh guru terhadap penerapan kurikulum yang ada. Kurikulum ini secara riil dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan kondisi yang ada. 5. Komponen Kurikulum a. Kompetensi Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu (Kepmendiknas 045/U/2002). Kompetensi merupakan suatu tugas yang memadai atau pemilikan suatu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang dan dititkberatkan kepada tugas kinerjanya. 5
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal. 22
25
Kompetensi menurut standar nasional adalah apa yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk kinerja yang efektif dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas perusahaan, dimana secara umum merupakan: 6 1. Sikap, keterampilan dan pengetahuan pribadi yang merupakan apa yang dibawa orang untuk bekerja, meliputi kualitas pribadi, keterampilan, pengetahuan, pengalaman dan tanggung jawab. 2. Keterampilan mengelola tugas, cara bersikap dan berorganisasi merupakan apa yang dilakukan orang ditempat kerja, meliuti tugas proses dan prilaku yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengadaan mesinmesin, pengelasan, pemasangan dan sebagainya. 3. Pencapaian tingkat standar hasil yang yang merupakan apa yang telah dicapai oleh tiap individu, meliputi hasil akhir sesuai standar yang diharapkan untuk selayaknya dapat diraih oleh individu yang berkompetensi. 4. Landasan keberhasilan strategi bisnis perusahaan. b. Standar Kompetensi Standar kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang didasari atas pengetahuan, keterampilan yang didukung sikap kerja dan penerapannya sesuai untuk kerja yang dipersyaratkan. 7 6
Mangkuprawira, S. Tb, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 154 7
www. Pusdiknakes.or.id. 8 oktober 2009
26
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sistem pembelajaran di program studi sarjana. Kurikulum adalah rancangan studi sarjana dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan program studi sarjana. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu dan penjaminan tercapainya kompetensi lulusan yang dicakup oleh suatu program studi sarjana dengan memperhatikan masingmasing program studi sarjana. Progran studi sarjana menetapkan kurikulum dan pedoman yang mencakup struktur, tataurutan, kedalaman, keluasan dan penyertaan komponen tertentu. Ada beberapa kompetensi yang harus di miliki oleh seseorang dalam beraktivitas (Moran dan Riesenberger,1994), sebagai jaminan untuk dapat bekerja dengan rasa aman dan sejahtera ketika bekerja sebagai karyawan yang dapat beradaotasi dengan era-globalisasi. 1. Kompetensi Lingkungan, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. 2. Kompetensi Analitik, kemampuan menganalisa permasalahan menjadi peluang. 3. Kompetensi Stratejik, mengembangkan disiplin ilmu yang dimiliki. 4. Kompetensi Fungsional, kemampuan merancang program. 5. Kompetensi Manajerial, kemampuan mengelola setiap aktivitas individu atau kegiatan organisasi. 6. Kompetenasi Profesi, kemampuan mengausai keterampilan.
27
7. Kompetensi Intelektual, kemampuan mengembangkan intelektualitas dan daya nalar. 8. Kompetensi Individu, kemampuan mengarahkan dan menggunakan keunggulan yang dimiliki. 9. Kompetensi perilaku, kemampuan untuk bersifat terbuka dan objektif dalam beraktifitas. Berdasarkan pada berbagai referensi
dan
pertimbangan
keterbacaan
kemudahan dalam penggunaannya, disepakati struktur standar kompetensi sebagai berikut: 8 STANDAR KOMPETENSI Sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan melakukan pekerjaan tertentu
UNIT KOMPETENSI Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi
SUB KOMPETENSI Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati
8
www. Pusdiknakes.or.id. 8 oktober 2009
28
KRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana subkompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan
ACUAN PENILAIAN Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian
B. Lembaga Keuangan Syariah 1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah Dalam mengartikan Lembaga Keuangan Syariah, maka ada tiga kata terlebih dahulu yang harus dipahami secara parsial, yaitu lembaga, keuangan dan Syariah. Lembaga dalam bahasa Inggris bisa disebut dengan institution dan dalam bahasa Indonesiai setara dengan pranata. 9 Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa lembaga ini lebih berarti sebagai sebuah wadah atau sistem yang menampung dan mengatur prilaku tertentu dalam masyarakat. Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset non finansial atau aset
9
H.A. Djazuli, Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengantar), (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 1
29
riil 10 . Lembaga ini menyalurkan dan memberikan pendanaan atau pembiayaan kepada calon nasabah dan menanamkan dananya dalam bentuk surat-surat berharga serta menawarkan berbagai jasa-jasa keuangan lainnya, seperti proteksi asuransi, program pensiunan, skema tabungan serta transfer, kliring dan lain sebagainya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 tentang perbankan, yang dimaksud dengan lembaga keuangan ialah “semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya kepada masyarakat. Dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990, lembaga keuangan diberikan batasan kegiatan dalam bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 11 Ini berarti lembaga dibatasi dengan hanya mencakup dalam bidang keuangan, dapat dikatakan bahwa lembaga ini hanya bergerak dalam bidang keuangan, dan melakukan penghimpunan serta penyaluran dana. Lembaga Keuangan Syariah (Syaria financial institution) adalah merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaanya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial asset) maupun non-financial aset atau aset riil berdasarkan
10
Wiroso, Produk Perbankan Syariah, Dilengkapi UU Perbankan Syariah&kodefikasi Produk Bank Indonesia, (Jakarta:LPFE Usakti, 2009), hal. 15 11
Muhammad Amin Suma, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi & Keuangan Islam, (Cipuatat: Kholam Publishing, 2008), hal. 245.
30
konsep Syariah. 12 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1992 tantang Perbankan Syariah bahwa Lembaga Keuangan Syariah adalah merupakan badan atau lemabaga yang kegiatannya menarik dana masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat berdasarkan prinsip Syariah. Lembaga Keuangan Syariah adalah sebagai bagian dari sistem ekonomi Syariah, dalam menjalankan bisnis dan usahanya juga tidak terlepas dari saringan Syariah. 13 Maka dari itu lembaga ini dalam transaksinya tidak mungkin mengenal istilah bunga dalam artian tidak memakai sistem bunga tapi menggunakan sistem bagi hasil dan tidak mungkin menyalurkan dananya kepada usaha-usaha yang di dalamnya mengandung hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah serta proyekproyek yang menimbulkan kemudharratan bagi masyarakat luas. 2. Macam-macam Lembaga Keuangan Syariah Ditinjau dari segi tugas dan fungsinya, Lembaga Keuangan Syariah dapat dibedakan kedalam dua macam, pertama; lembaga keuangan dalam bentuk bank, yaitu lembaga keuangan yang dalam melaksanakan akad (transaksi) ekonominya terutama menarik dan menyalurkan uang dari dan kepada masyarakat dengan menggunakan sistem Syariah atau hukum Islam. 14 Kedua; lembaga keuangan non bank, yaitu semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara 12
Ahmad Rodoni, Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta-Timur: Penerbit Zikrul Hakim, 2008), hal. 5 13
H. Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 58
14
Muhammad Amin Suma, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi & Keuangan Islam, hal.
249.
31
langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat guna membiayai investasi perusahaan-perusahaan. a. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1) Lembaga Pembiayaan Syariah Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat dengan menggunakan prinsipprinsip Syariah dan hukum Islam. 15 2) Asuransi Syariah Perasuransian atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan dengan menggunakan prinsip operasionalnya
15
Wiroso, Produk Perbankan Syariah, Dilengkapi UU Perbankan Syariah&Kodifikasi Produk Bank Indonesia, hal. 18
32
didasarkan pada syariat Islam dengan mengacu kepada Al-Qur’an dan AsSunah. 16 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian. 3) Perusahaan Modal Ventura Lembaga Modal Ventura adalah suatu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan perusahaan pasangan usaha (PPU) adalah perusahaan yang memproleh pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal dari perusahaan modal ventura.17 Jenis modal ventura adalah PMV Daerah, PMV Nasional, PMV Campuran (Keppres No. 61/1988 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/1988). Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan modal ventura dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu: a) Penyertaan modal langsung b) Bersama-sama mendirikan suatu perusahaan c) Penyertaan modal PMV (Perusahaan Modal Ventura) dalam pengambilan sejumlah portofolio saham PPU (Perusahaan Pasaangan Usaha) d) Semi Equity Financing e) Pembiayaan Bagi Hasil
16
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan Syariah dan Perasuransian Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), hal.136 17
Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persda, 2008), hal. 120
33
4) Dana Pensiun Sistem Syariah juga telah merambah ke produk dana pensiun. Adalah PT. Prinsipada Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di dana pansiun dan PT Bank Muamalat Indonesia (BMI). 18 Lembaga Dana Pensiun terdiri dari dua jenis yaitu: a) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. b) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa, yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti (PPIP) bagi pesertanya. Sesuai ketentuan Undang-undang
Nomor
11
Tahun
1992,
yang
ditunjuk
untuk
menyelenggarakan program DPLK adalah bank atau perusahaan asuransi jiwa, dengan batasan-batasan bahwa kekayaan, pengelolaan dana maupun program-programnya terlepas dari badan pendirinya, hal ini dilakukan agar kelangsungan hidup DPLK dan pesertanya dapat tenjamin.
18
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusip Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 315
34
5) Pasar Modal Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahan publik yang berkaitan dengan egfek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. 19 Pasar ini merupakan sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya dan berfungsi menjaga kontinuitas pasar dan mencipatakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. 6) Pegadaian Syariah Pegadaian Syariah adalah merupakan aktivitas gadai yang bebas dari bunga dan menggantikannya dengan pengenaan biaya yang sifatnya tetap untuk proses administrasi dan penyimpanan barang gadai. 20 Dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal1150 menjelaskan pengertian pegadaian yaitu; adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerk yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh orang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orangorang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang
19
Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 171
20
Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawababn Atas Kekacauan Ekonomi Modern, (Jakarta: PARADIGMA & AQSA Publishing, 2007), hal. 309
35
tersebut dan biaya yang telah dilakukan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan. b. Lembaga Keuangan Bank 1) Bank Umum Syariah Bank Umum adalah sebuah badan usaha atau bank yang melaksanakan kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembiayaannya sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah, sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam artian dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. 21 Bank Umum Syariah berfungsi sebagai penghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa tabungan, atau ekuivalennya, berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah dan menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudarabah atau akad lain serta menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudarabah yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah. 2) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Bank ini berasal dari Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Pembiayaan Rakyat. 22 Dalam Undang-undang 21
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, edisi keenam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 33 22
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 14
36
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah diganti dengan Bank Pembiayaan Syariah. Kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undangundang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah sebagai berikut: a. Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah meliputi: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu 2. Memberi kredit 3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjanka dan/atau tabungan pada bank lain. 3. Konsep Link dan Match Hubungan atau jaringan dan kesesuaian antara dunia kerja dengan dunai industri dalam memandang lulusan sebagai hasil dari pendidikan amatlah penting. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan 19931998, Wardiman Djojonegoro merencanakan program Link and Match yang mengkaitkan berbagai macam program dan kurikulum di lembaga pendidikan dengan
37
tuntutan yang dibutuhkan perusahaan. Mengingat pentingnya aspek kompetensi, prinsip linkage end macthing (jaringan dan aplikasi) harus dikembangkan. Paradigma pendidikan harus mulai mengubah dari supply minded (orientasi jumlah) menjadi demand minded (kebutuhan) ke dunia kerja, harus digali apa saja yang dibutuhkan pasar kerja. Menurut Doni Koesoma, link and match adalah keterpautan dan kesepadanan dalam lemabaga pendidikan. Wardiman (2007) menegaskan, yang dimaksudkan dengan link and match adalah penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan. Pola link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. 23 4. Struktur ( Bidang dan Kompetensi) Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan di beberapa Lembaga Keuangan Syariah meliputi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus di terapkan dan dipelajari di beberapa institusi atau perguruan tinggi adalah sebagai berikut: 24 STANDAR KOMPTENSI
1. Menerapkan dasardasar perbankan
KOMPETENSI DASAR
1.1. Memahami uang dan lembaga keuangan 1.2. Memahami jenis dan operasional bank
23
Sr. Yustiana CB, “ Link and Match Pendidikan Sekretaris”, di Stiks Tarakanita Paradigma Pendidikan harus berubah dari supply minded (orientasi jumlah) menjadi demand minded (kebutuhan) ke dunia kerja, harus digali apa saja yang dibutuhkan pasar kerja, Artikel diakses pada 22 Juli 2010 dari http://www.stiks-tarakanita.ac.id/indek=com_conten&view=article=105:bnsp&catid=1:1atestnews 24
“Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan”, artikel diakses pada 09/07/2010 dari http://www.scribd.com/doc/19450162/119121-SKKD-Keuangan
38
1.3. Memahami bank umum berdasarkan prinsip Syariah 1.4. Memahami sumber dana bank 1.5. Memahami kredit bank 1.6. Memahami jasa bank lainnya 1.7. Memahami lalulintas pembayaran transaksi 1.8. Memahami usaha kartu plastik 2. Memahami etika dan pelayanan nasabah
2.1. Menjelaskan pengertian etika 2.2. Menjelaskan implementasi etika perbankan 2.3. Memahami pentingnya pelayanan nasabah (customer service) 2.4. Menjelaskan kaitan pelayanan nasabah dengan kepuasan nasahah
3. Memahami bisnis Syariah
3.1. Memahami perusahaan pegadaian 3.2. Memahami perusahaan leasing (sewa-guna) 3.3. Memahami perusahaan asuransi 3.4. Memaharni pasar modal 3.5. Memahami pasar valuta asing (valas) 3.6. Memahami Koperasi simpan pinjam 3.7. Memahami perusahaan anjak piutang (factoring) 3.8. Memahami perusahaan dana pension 3.9. Memahami perusahaan modal ventura
4. Memahami fiqh muamalat
4.1. Mengelompokkan harta dan hak milik berdasarkan fungsi dan kedudukannya 4.2. Memahami fungsi dan persyaratan akad transaksi 4.3. Mengelompokan jenis-jenis akad transaksi 4.4. Memahami akad transaksi dalam Bank Syariah
5. Memahami ekonomi
5.1. Memahami ilmu dan hukum ekonomi Islam
39
Islam
5.2. Menerapkan motif dan prinsip ekonomi Islam 5.3. Menerapkan sistem ekonomi Islam 5.4. Menganalisis permintaan dan penawaran 5.5. Menerapkan prinsip dasar produksi Islam 5.6. Menerapkan prinsip dasar konsumsi Islam
6. Menerapkan aspek
6.1. Menerapkan pola manajemen bank Syariah
manajemen bank
6.2. Memahami prinsip-prinsip operasional bank
Syariah
Syariah 6.3. Memahami keuntungan dan risiko bank Syariah 6.4. Menerapkan likuiditas bank Syariah
7. Mengelola proses pembiayaan
7.1. Memahami produk pembiayaan bank Syariah 7.2. Menyiapkan data pembiayaan nasabah 7.3. Menganalisis kelayakan pembiayaan 7.4. Mengajukan usulan pembiayaan 7.5. Mendistribusikan keputusan pembiayaan
8. Mengelola transaksi bidang dana Syariah
8.1. Mencatat transaksi giro wadiah 8.2. Mencatat transaksi tabungan wadiah 8.3. Mencatat transaksi deposito mudharabah 8.4. Mengerjakan transaksi jasa-jasa bank lainnya
9. Mengelola administrasi pajak
9.1. Menyiapkan dokumen transaksi pemungutan dan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) 9.2. Menyiapkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan pasal 21 9.3. Menyiapkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi 9.4. Menyiapkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan 9.5. Menyiapkan SPT Masa pajak pertambahan nilai
40
(PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPn-BM). 10. Mengelola siklus
10.1.
Mencatat transaksi kedalam jurnal
akuntansi jasa dan
10.2.
Memposting ke buku besar
dagang
10.3.
Menyusun neraca saldo
10.4.
Mencatat jurnal penyesuaian
10.5.
Menyusun neraca lajur
10.6.
Menyusun laporan keuangan
11.1.
Mendeskripsikan administrasi kas bank
11.2.
Menghitung mutasi kas bank
11.3.
Membukukan mutasi kas bank
11.4.
Menyusun laporan rekonsiliasi bank
11.5.
Membukukan penyesuaian kas di bank
12.1.
Mendeskripsikan administrasi dana kas kecil
12.2.
Menghitung mutasi dana kas kecil
12.3.
Menghitung selisih dana kas kecil
12.4.
Mengisi dana kas kecil
12.5.
Mencatat mutasi dan selisih dana kas kecil
13.1.
Membukukan jurnal penyesuaian
13.2.
Menyusun laporan keuangan
13.3.
Membukukan jurnal penutup
11. Memproses dokumen dana kas di kas bank
12. Memproses dokumen dana
13. Mengelola laporan keuangan
13.4. Menyusun daftar saldo akun setelah penutupan 14. Mengelola komputer akuntansi
14.1.
Menyiapkan data awal perusahaan computer
14.2.
Membuat bagan akun (chart of account)
14.3.
Membuat buku pembantu
14.4.
Mengentri saldo awal
14.5.
Mengentri transaksi
41
14.6.
Membuat laporan
14.7.
Membuat backup file
BAB III GAMBARAN UMUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA A. Sejarah Gagasan untuk mendirikan Fakultas Syariah di Jakarta di mulai pada akhir tahun 1966. Sebelumnya IAIN Syarif Hidayatullah telah mengelola Fakultas Syariah di Serang, Jawa Barat. Untuk itu dilakukan persiapan-persiapan sehingga dibutuhkan suatu tim yang dipimpim lansung oleh rektor pada saat itu, Prof. Drs. H. Soenardjo. Karena sarana dan prasarannya belum siap dan belum memadai, maka Fakultas Syariah Jakarta baru menerima mahasiswa mulai tahun ajaran 1968. Untuk tahap awal pimpinan fakulatas di rangkap oleh rektor dan pelaksana hariannya adalah Drs. H. Peunoh Daly, yang merangkap sebagai ketua Jurusan Ilmu Agama di Fakultas Tarbiyah. Selanjutnya rektor mengangkat K.H.M. Syukri Ghozali sebagai dekan Fakultas Syariah pertama. Fakultas Syariah Jakarta sendiri resmi berdiri berdasarkan SK Mentri Agama No.159 Tahun 1967. 1 Sepanjang sejarahnya, tokoh-tokoh yang pernah memimpin Fakultas Syariahsemenjak konversi IAIN ke UIN menjadi Fakultas Syariah dan Hukum_sebagai dekan adalah berikut:K.H.M Syukri Ghozali (1968-1972), Dr.H. Peunoh Daly (19721975, 1983-1986, dan 1986-1991), Drs. Amir Syarifuddin (1975-1977 dan 19751979), H.A. Wasit Aulawi, M.A (1979-1982 dan 19982-1983), Drs. A. Mustadjib, 11
Pedoman Akademik 2007-2008, Menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Terkemuka Dalam Mengintegrasikan Aspek Keilmuan, KeIslaman dan Keindonesiaan, hal. 155
42
43
MA (1991-1994), Drs. H.A. Chairuddin SH (1994-1994), Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA (1998-2002 dan 2006-2010), dan Dr. Hasanuddin AF, MA (2002-2006).
B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 1. Visi Visi Fakultas Syariah dan Hukum khusunya Konsentrasi Perbankan Syariah adalah menwujudkan Fakultas Syariah dan Hukum sebagai fakultas yang unggul, handal, dan terdepan dalam pengkajian, pengembangan, dan pengintegrasian serta penerapan Ilmu Syariah, Ilmu Hukum, dan Ilmu Ekonomi Islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan. 2 2. Misi Misi Fakultas Syariah konsentrasi Perbankan Syariah adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integratif dalam Ilmu Syariah, Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi Islam, baik yang bersifat teoritis maupun praktis. 2. Mengembangkan dan menerapkan Ilmu Syariah, Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi Islam yang berbasis penelitian (research based university). 3. Memberikan lasdasan akhlak dan moral terhadap pengembangan dan praktek Ilmu Syariah, Ilmu Hukun dan Ilmu Ekonomi Islam di masyarakat.
2
Pedoman Akademik 2007-2008, hal. 155
44
4. Mengembangakan dan membina kehidupan sivitas akademika yang menjunjung tinggi kebenaran, keterbukaan, kritis, kreatif dan inovatif serta tanggap terhadap perubahan-perubahan sosial baik dalam skala nasional maupun global. 5. Menyelenggarakan manjemen modern pergurusn tinggi yang berorientasi pada mutu, profesionalisme dan keterbukaaan serta memiliki daya saing yang tinggi dan kuat. 6. Memupuk dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, perguruan tinggi, industri dan lain-lain, baik dalam maupun luar negeri. 7. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadapa upaya implementasi Syariah Islam dalam kontek keindonesiaan sekaligus kemodernan. 8. Memberikan perhatian serius terhadap upaya implementasi Syariah Islam, khususnya bidang ekonomi dalam konteks keindonesiaan sekaligus kemodernan. 3. Tujuan Konsentrasi Perbankan Syariah bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang ilmu Syariah, khususnya dalam bidang Ilmu Ekonomi Islam (Ilmu Perbankan
45
Syariah), sehingga dapat mengembangkan dan menyebarluaskan serta mengupayakan penggunaanya dalam masyarakat. 3
4. Sasaran Sasaran dari konsentrasi Perbankan Syariah yaitu adalah calon peserta didik dari anggota masyarakat yang ingin memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang ilmu Syariah, khususnya dalam bidang Ilmu Ekonomi Islam (Ilmu Perbankan Syariah), sehingga dapat mengembangkan dan menyebarluaskan serta mengupayakan penggunaanya dalam masyarakat.
C. Proses Penyesuaian Kurikulum Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diselenggarakan dan mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/ U / 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan pengelompokan Mata Kuliah berdasarkan lima (5) pilar pembelajaran yang menjadi komponennya adalah sebagai berikut: 1. Mata kuliah pengembangan kepribadian 2. Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat 3. Mata kuliah keilmuan dan keterampilan 3
Pedoman Akademik 2007-2008, hal.173
46
4. Mata kuliah keahlian berkarya 5. Mata kuliah prilaku berkarya Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja (standar kompetensi). Empat Pilar (The Four Pillars of UNESCO) yang mendasari Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah seseorang yang kompeten harus dapat memenuhi persyaratan : 1. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian, 2. Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan (know how and know why), dan kemampuan berkarya ( know to do) 3. Kemampuan mensikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (To be). 4. Dapat hidup bermasyarakat dengan bekerjasama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian (to live together). Kurikulum Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) bidang konsentrasi Perbankan Syariah sejak didirikannya di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1994, telah berkali-kali mengalami penyempurnaan. Kurikulum yang berlaku pertama kali yakni kurikulum yang disusun dan diberlakukan pada tahun akademik 1994-1995. Penyempurnaan pertama dilakukan pada tahun 1997, kemudian pada tahun 1999, tahun 2000, tahun 2003 (dalam rangka merespon kebijakan pemerintah dalam hal kurikulum berbasis kompetenasi), tahun 2005 yang diberlakukan untuk pertama kalinya pada tahun akademik 2005-2006, dan
47
terakhir pada tanggal, 13 Juni tahun 2007, telah disetujui dalam rapat senat Fakultas Syariah dan Hukum. Penyempurnaan kurikulum dilakukan dalam rangka mencari kesesuaian perkembangan pemikiran ekonomi Islam dan memenuhi kebutuhan pasar dengan tumbuh kembangnya ekonomi Syariah, terutama dalam bidang Perbankan Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya. 4
D. Struktur Kurikulum dan Kompetensi Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/2000 dan No. 045/2002 tentang kurikulum inti Perguruan Tinggi dan kuirkulum institusi. Draft Kurikulum Perbankan Syariah FSH UIN Jakarata telah diajukan ke Departemen Pendidikan Nasional sebagai acuan kurikulum. Selain itu juga melakukan negosiasi dengan Mendiknas dalam hal pemberian akreditasi dan izin pembukaan program studi Ekonomi Islam di perguruan tinggi umum.
Distribusi Mata Kuliah Menurut Komponennya No
Kode
Kurikulum Inti
SKS
%
Jenis
1
MPK
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
7
13
KP/KL
2
MBB
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
18
10
KP
3
MKK
Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
103
67
KU
4
MKB
Mata Kuliah Keahlian Berkarya
4
4
KU
5
MPB
Mata Kuliah Perilaku Berkarya
19
12
KP/KL
157
100
Jumlah 4
Laporan Hasil Penelitian, Respon Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Perbankan Syariah, hal 15
48
KP=Kompetensi Pendukung; KU=Kompetensi Utama; KL=Kompetensi Lainnya
Adapun penjabaran rumpun mata kuliah tersebut sebagai berikut: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) No
Kode
Mata Kuliah
SKS
Status
Sifat
1
MPK
Ulumul Qur’an dan Ulumul Hadits
3
Kurikulum Inti
Wajib
2
MPK
Ilmu Kalam/Aqidah
2
Kurikulum Inti
Wajib
3
MPK
Akhlak/Tasawuf
2
Kurikulum Inti
Wajib
4
MPK
Fiqh Ibadah dan Praktik Ibadah
2
Kurikulum Inti
Wajib
5
MPK
Fiqh
2
Kurikulum Inti
Wajib
6
MPK
Kewarganegaraan
2
Kurikulum Inti
Wajib
Jumlah
13
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) No Kode
Mata Kuliah
SKS Status
Sifat
1
MBB
Bahasa Arab 1-2
6
Kur. Institusional
Wajib
2
MBB
Bahasa Inggris 1-2
6
Kur. Institusional
Wajib
3
MBB
Bahasa Indonesia
2
Kur. Institusional
Wajib
4
MBB
Sosiologi Ekonomi
2
Kur. Institusional
Wajib
5
MBB
Komunikasi
2
Kur. Institusional
Wajib
Status
Sifat
Jumlah
18
Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) No Kode
Mata Kuliah
SKS
1
MKK
Tafsir Ayat Ekonomi
3
Kurikulum Inti
Wajib
2
MKK
Hadis Ekonomi
3
Kurikulum Inti
Wajib
3
MKK
Fiqh Muamalat 1-2
6
Kurikulum Inti
Wajib
49
4
MKK
Fiqh Muamalat Kontemporer
3
Kurikulum Inti
Wajib
5
MKK
Dasar-Dasar Ekonomi Islam
3
Kurikulum Inti
Wajib
6
MKK
Sejarah Pemikiran Ekonomi
3
Kurikulum Inti
Wajib
Islam 7
MKK
Teori Ekonomi Mikro 1-2
6
Kurikulum Inti
Wajib
8
MKK
Teori Ekonomi Makro 1-2
6
Kurikulum Inti
Wajib
9
MKK
Matematika Ekonomi 1-2
4
Kurikulum Inti
Wajib
10
MKK
Statistik 1-2
4
Kurikulum Inti
Wajib
11
MKK
Akuntansi
3
Kurikulum Inti
Wajib
12
MKK
Akuntansi Syariah
2
Kurikulum Inti
Wajib
13
MKK
Manajemen Keuangan
3
Kurikulum Inti
Wajib
14
MKK
Manajemen SDM
2
Kurikulum Inti
Wajib
15
MKK
Pengantar Perbankan Syariah
2
Kurikulum Inti
Wajib
16
MKK
Lembaga Keuangan Sy. Non
3
Kurikulum Inti
Wajib
3
Kur. Institusional
Wajib
Bank 17
MKK
Ekonomi Pembangunan dan perekonomian Indonesia
18
MKK
Bisnis dan Kewirausahaan
3
Kur. Institusional
Wajib
19
MKK
Perpajakan
3
Kur. Institusional
Wajib
20
MKK
Moneter dan Fiskal Islam
2
Kur. Institusional
Wajib
21
MKK
Manajemen Strategik
3
Kur. Institusional
Wajib
22
MKK
Perencanaan Keuangan syariah
3
Kur. Institusional
Wajib
Jumlah
73
Mata Kuliah Peminatan Perbankan Syari’ah (diambil : 24 sks) 23
MKK
Manajemen Keuangan PS
3
Kur. Institusional
Wajib
24
MKK
Analisa Laporan Keuangan PS
3
Kur. Institusional
Wajib
50
25
MKK
Manajemen Investasi dan
3
Kur. Institusional
Wajib
Resiko Perbankan Syariah 26
MKK
Akuntansi Perbankan Syariah
3
Kur. Institusional
Wajib
27
MKK
Sistem Auditing Perbankan Sy.
3
Kur. Institusional
Wajib
28
MKK
Sistem Informasi Perbankan Sy.
3
Kur. Institusional
Wajib
29
MKK
Produk Perbankan Syariah
3
Kur. Institusional
Wajib
30
MKK
Aspek-Aspek Hukum
3
Kur. Institusional
Wajib
Perbankan Jumlah
24 Mata Kuliah Pilihan
31
MKK
Perilaku Konsumen
3
Kur. Institusional
Wajib
32
MKK
Studi Kelayakan Bisnis
3
Kur. Institusional
Wajib
33
MKK
KontrakBisnis Syari’ah
3
Kur. Institusional
Wajib
34
MKK
Lembaga Keuangan Mikro
3
Kur. Institusional
Wajib
Syari’ah (Micro-Finance Syariah) 35
MKK
Hukum Acara PeradilanAgama
3
Kur. Institusional
Wajib
35
MKK
Praktek Zakat danWakaf di
3
Kur. Institusional
Wajib
3
Kur. Institusional
Wajib
3
Kur. Institusional
Wajib
Negara-Negara Muslim 37
MKK
Leadership dan Teori Pengambilan Keputusan
38
MKK
Pemberdayaan Masyarakat (Community Development)
39
MKK
Fiqh Anti Korupsi
3
Kur. Institusional
Wajib
40
MKK
Kapita Selekta Hukum Islam
3
Kur. Institusional
Wajib
41
MKK
Praktek Hukum Islam di
3
Kur. Institusional
Wajib
3
Kur. Institusional
Wajib
Indonesia 42
MKK
PasarModal
51
Jumlah
36
* MKK pilihan yang harus diambil minimal 6 sks. Akan tetapi apabila mata kuliah yang diambil melebihi 6 SKS maka SKS sisa tidak dihitung.
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) No Kode
Mata Kuliah
SKS
Status
Sifat
1
MKB
Praktikum Perbankan Syari’ah
2
Kur. Institusional
Pilihan
2
MKB
Praktikum Pengelolaan Zakat
2
Kur. Institusional
Pilihan
3
MKB
Praktikum Pengelolaan Wakaf
2
Kur. Institusional
Pilihan
4
MKB
Praktikum Aktuaria
2
Kur. Institusional
Pilihan
5
MKB
Praktikum LKS Syari’ah
2
Kur. Institusional
Pilihan
6
MKB
Praktikum Akuntansi Syari’ah
2
Kur. Institusional
Pilihan
Status
Sifat
Jumlah
12
*MKB yang harus diambil minimal 4 sks
Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) No Kode
Mata Kuliah
SKS
1
MPB
Metode Penelitian Ekonomi
4
Kur. Institusional
Wajib
2
MPB
Ushul Fiqh
4
Kur. Institusional
Wajib
3
MPB
Qawaid Fiqhiyah
2
Kur. Institusional
Wajib
4
MPB
Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
3
Kur. Institusional
Wajib
5
MPB
Skripsi
6
Kur. Institusional
Wajib
Jumlah
19
52
E. Pembagian Konsentrasi pada Prodi Muamalat 1. Konsentrasi Perbankan Syariah Konsentrasi Perbankan Syariah bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang ilmu syariah, khususnya dalam bidang ilmu ekonomi Islam (Ilmu Perbankan Syariah) sehingga dapat mengembangkan dan menyebarluaskan serta mengupayakan penggunannya dalam masyarakat. Setelah mengikuti semua mata kuliah mahasiswa menyandang titel dengan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S1-SE.Sy) 2. Konsentrasi Asuransi Syariah Konsentrasi Asuransi Syariah bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang ilmu syraiah, khususnya dalam bidang ilmu ekonomi Islam (Ilmu Asuransi Syariah) sehingga dapat mengembangkan dan menyebarluaskan serta mengupayakan penggunannya dalam masyarakat. Setelah mengikuti semua mata kuliah mahasiswa menyandang titel dengan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S1-SE.Sy) 3. Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf (ZISWAF) Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang ilmu syraiah, khususnya dalam bidang ilmu ekonomi Islam (Manajemen
Zakat
dan
Wakaf)
sehingga
dapat
mengembangkan
dan
53
menyebarluaskan serta mengupayakan penggunannya dalam masyarakat. 5 Setelah mengikuti semua mata kuliah mahasiswa menyandang titel dengan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S1-SE.Sy)
5
Pedoman Akademik 2007‐2008, hal. 178
BAB IV KESESUAIAN KURIKULUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM (FSH) UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH A. Bagaimana acuan penyesuaian kurikulum pada Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta 1. Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diselenggarakan dalam pendidikan pada program Pendidikan Sarjana (S1) Perbankan Syariah menggunakan kurikulum Nasional Program Sarjana Ekonomi Islam dengan gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional dengan Surat Keputusan No. 239/ U/ 1999 tanggal 4 Oktober 1999 yang sekarang diganti dengan Surat Keputusan Menteri No. 036/2009 dengan nama gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy). 1 Kurikulum Nasional disusun berlandaskan kepada Visi, Misi dari Pendidikan S1 Ekonomi Syariah, Falsafah Syariah dan Hukum yang mencakup konsep, teori dan praktek serta berorientasi pada kaidah-kaidah pendidikan tinggi nasional, organisasi kurikulum yang mengarahkan jalannya program pendidikan, tujuan program pendidikan dan tujuan institusi. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/ U / 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan 1
Keputusan Menteri Agama No: 036, Tahun 2009 Tentang Perubahan Gelar
54
55
Tinggi dan dengan adanya tuntutan kebutuhan masyarakat pengguna lulusan dan kecenderungan era globalisasi maka
perlu diadakan revisi Kurikulum Nasional
Pendidikan S1 Ekonomi Syariah terutama kepada pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan pengelompokan mata kuliah berdasarkan lima (5) pilar pembelajaran yang menjadi komponennya adalah sebagai berikut: 1. Mata kuliah pengembangan kepribadian 2. Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat 3. Mata kuliah keilmuan dan keterampilan 4. Mata kuliah keahlian berkarya 5. Mata kuliah prilaku berkarya Dalam melakukan revisi kurikulum dilaksanakan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengguna lulusan, mempergunakan berbagai sumber acuan, yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Utama. Diharapkan revisi kurikulum ini dapat menyempurnakan kurikulum S1 dan dijabarkan ke dalam Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional serta rancangan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan tergambar kepada struktur program setiap semester sehingga berdampak kepada strategi pembelajaran, jumlah dan kualifikasi dosen, fasilitas dan sarana prasarana yang diperlukan dalam pengelolaan pembelajaran. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari
56
profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja (standar kompetensi). Empat Pilar (The Four Pillars of UNESCO) yang mendasari Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah seseorang yang kompeten harus dapat memenuhi persyaratan : 2 1. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian, 2. Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan (know how and know why), dan kemampuan berkarya ( know to do) 3. Kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (To be). 4. Dapat hidup bermasyarakat dengan bekerjasama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian (to live together). 2. Proses Penyesuaian Kurikulum Penyusunan kurikulum Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini telah mengacu kepada Kepmendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Program Pendidikan Stara 1 Perbankan Syariah (Ekonomi Islam) memiliki lama studi 8 (delapan) semester dengan batas maksimal 14 semester. Kurikulum terdiri dari Kurikulum Inti sebesar 66 SKS dan Kurikulum Institusional 91 SKS. Kurikulum Inti terdiri dari teori. Sedangkan Kurikulum Institusional dikembangkan
2
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No: 232/U/2000 Tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi
57
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta menjadi ciri khas institusi pendidikan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta. Kurikulum Konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta ini telah berulang kali disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dalam rangka menciptakan para lulusan (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan Lembaga Keuangan Syariah. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi agar tercipta kesesuaian antara kebutuhan institusi dan Lembaga Keuangan Syariah. Kurikulum yang telah mengalami penyesuaian di Jurusan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta adalah sebagai berikut: No
Kode
Mata Kuliah
1
MPK
Ulumul Qur’an dan Ulumul Hadits
3
2
MPK
Ilmu Kalam/Aqidah
2
3
MPK
Akhlak/Tasawuf
2
4
MPK
Fiqh Ibadah dan Praktik Ibadah
2
5
MPK
Fiqh
2
6
MPK
Kewarganegaraan
2
Jumlah No
SKS
13
Kode a Kuliah
SKS
1
MBB
Bahasa Arab 1-2
6
2
MBB
Bahasa Inggris 1-2
6
3
MBB
Bahasa Indonesia
2
4
MBB
Sosiologi Ekonomi
2
5
MBB
Komunikasi
2
Jumlah
18
58
No
Kode
Mata Kuliah
SKS
1
MKK
Tafsir Ayat Ekonomi
3
2
MKK
Hadis Ekonomi
3
3
MKK
Fiqh Muamalat 1-2
6
4
MKK
Fiqh Muamalat Kontemporer
3
5
MKK
Dasar-Dasar Ekonomi Islam
3
6
MKK
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
3
7
MKK
Teori Ekonomi Mikro 1-2
6
8
MKK
Teori Ekonomi Makro 1-2
6
9
MKK
Matematika Ekonomi 1-2
4
10
MKK
Statistik 1-2
4
11
MKK
Akuntansi
3
12
MKK
Akuntansi Syariah
2
13
MKK
Manajemen Keuangan
3
14
MKK
Manajemen SDM
2
15
MKK
Pengantar Perbankan Syariah
2
16
MKK
Lembaga Keuangan Sy. Non Bank
3
17
MKK
Ekonomi Pembangunan dan perekonomian
3
Indonesia 18
MKK
Bisnis dan Kewirausahaan
3
19
MKK
Perpajakan
3
20
MKK
Moneter dan Fiskal Islam
2
21
MKK
Manajemen Strategik
3
22
MKK
Perencanaan Keuangan Syariah
3
Jumlah
73
59
Mata Kuliah Peminatan Perbankan Syariah (diambil : 24 sks) 23
MKK
Manajemen Keuangan PS
3
24
MKK
Analisa Laporan Keuangan PS
3
25
MKK
Manajemen Investasi dan Resiko Perbankan
3
Syariah 26
MKK
Akuntansi Perbankan Syariah
3
27
MKK
Sistem Auditing Perbankan Sy.
3
28
MKK
Sistem Informasi Perbankan Sy.
3
29
MKK
Produk Perbankan Syariah
3
30
MKK
Aspek-Aspek Hukum Perbankan
3
Jumlah
24 Mata Kuliah Pilihan
31
MKK
Perilaku Konsumen
3
32
MKK
Studi Kelayakan Bisnis
3
33
MKK
KontrakBisnis Syari’ah
3
34
MKK
Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah (Micro-
3
Finance Syariah) 35
MKK
Hukum Acara PeradilanAgama
3
35
MKK
Praktek Zakat danWakaf di Negara-Negara
3
Muslim 37
MKK
Leadership dan Teori Pengambilan
3
Keputusan 38
MKK
Pemberdayaan Masyarakat (Community
3
Development) 39
MKK
Fiqh Anti Korupsi
3
40
MKK
Kapita Selekta Hukum Islam
3
41
MKK
Praktek Hukum Islam di Indonesia
3
60
42
MKK
PasarModal
Jumlah
3 36
* MKK pilihan yang harus diambil minimal 6 SKS. Akan tetapi apabila mata kuliah yang diambil melebihi 6 SKS maka SKS sisa tidak dihitung. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) No
Kode
Mata Kuliah
1
MKB
Praktikum Perbankan Syari’ah
2
2
MKB
Praktikum Pengelolaan Zakat
2
3
MKB
Praktikum Pengelolaan Wakaf
2
4
MKB
Praktikum Aktuaria
2
5
MKB
Praktikum LKS Syari’ah
2
6
MKB
Praktikum Akuntansi Syari’ah
2
Jumlah
SKS
12
*MKB yang harus diambil minimal 4 SKS
No
Kode
Mata Kuliah
1
MPB
Metode Penelitian Ekonomi
4
2
MPB
Ushul Fiqh
4
3
MPB
Qawaid Fiqhiyah
2
4
MPB
Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
3
5
MPB
Skripsi
6
Jumlah
SKS
19
Standar Kompetensi : Mahasiswa mengetahui, memahami, memberikan respon dan memberikan
61
perhatian sejarah perkembangan Ilmu Ekonomi Islam baik dunia islam dan di Indonesia
Kompetensi Dasar : Memahami, membedakan dan memiliki wawasan tentang sejarah perkembangan lmu Ekonomi Islam di dunia maupun di Indonesia
Kompetensi
Indikator
Dasar
Pengalaman Pembelajaran
Perkembangan
Setelah mengikuti perkuliahan
Ilmu Ekonomi
mahasiswa diharapkan dapat
Perkembangan ilmu
Islam (IEI)
menjelaskan:
ekonomi islam
1.
Tentang perbedaan sejarah perkembangan perkembangan ilmu ekonomi islam
2.
Perbedaan : ciri-ciri perkembangan ilmu ekonomi islam dan ilmu ekonomi konvensional
3.
Perkembangan ilmu ekonomi islam di Indonesia
4.
Menjelaskan hubungan ilmu ekonomi dengan kebutuhan lemabaga atau masyarakat
Memahami
Setelah mengikuti perkuliahan
Mengkaji konsep
Konsep
mahasiswa diharapkan dapat
ekonomi syariah
Ekonomi
menjelaskan:
Syariah
1.
Konsep ekonomi
2.
Konsep syariah
62
3.
Kompetensi Dasar Memahami Konsep Perbankan Syariah
Kompetensi Dasar Memahami Produkproduk Perbankan Syariah
Memahami konsep Keuangan Syariah
Kompetensi Dasar Memahami fiqh muamalat
Konsep kebutuhan ekonomi Syariah
Indikator Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan: 1. Prinsip dasar Perbankan Syariah 2. Elemen-elemen Perbankan Syariah 3. Ciri-ciri Perbankan Syariah Indikator Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan: 1. Produk-produk Perbankan Syariah 2. Penghimpunan dan penyaluran dana Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan: 1. Konsep uang dalam islam 2. Teori-teori keuangan syariah 3. Konsep hak kepemilikan Indikator Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan: 1. Memahami fungsi dan persyaratan akad transaksi 2. Mengelompokkan jenis-jenis akad transaksi 3. Memahami akad transaksi dalam bank syariah
Pengalaman Pembelajaran Mengkaji konsep Perbankan Syariah
Pengalaman Pembelajaran Mengkaji Produkproduk Perbankan Syariah
Mengkaji konsep keuangan syariah
Pengalaman Pembelajaran Mengkaji konsep fiqh muamalat
63
B. Kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah saat ini Standar kompetensi sumber daya manusia (SDM) Syariah adalah kualifikasi kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Profil SDI (karyawan) yang diharapkan oleh Lembaga Keuangan Syariah adalah memiliki tiga standar
kompetensi
yang
terdiri
dari
kompetensi
dasar,
utama
dan
pendukung/tambahan. 1. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh sumber daya insani adalah sebagai dasar bagi kompetensi utama dan kompetensi pendukung/tambahan sebagai berikut: a) Mempunyai dasar ilmu syariah, menngerti al-Qur’an dan Hadis. 3 b) Menjadi sumber daya manusia (SDM) Syariah yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, jujur, amanah, tanggung jawab, loyalitas serta c) Mempunyai integritas yang baik dalam bidang keilmuan, baik ilmu agama maupun umum. 4
3
Hasil wawancara pribadi dengan bagian legalitas Bank Bukopin Syariah, Abdul Majid, tanggal 11 September 2010 4
Hasil wawancara pribadi dengan Erik Praditio, Bank Syariah Viktoria, Jakarta, bagian SDM, tanggal 8 September 2010
64
2. Kompetensi Utama Kompetensi utama yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM) Syariah dalam dunia kerja dan yang dibutuhkan oleh Lembaga Keuangan Syariah (Perbankan Syariah) adalah sebagai berikut: a. Mempunyai kemampuan dan/atau menguasai tentang ekonomi islam, fiqh islam, perjanjian akad dan segala macamnya dalam bidang masing-masing seperti bidang pembiayaan, pendanaan dan lain-lainnya. 5 b. Memiliki pemahaman dan kemampuan dalam bidang akuntasi Bank Syariah, alat-alat analisa kinerja Bank Syariah. 6 c. Mengerti dan mempunyai kemampuan dalam bidang produk-produk Perbankan Syariah serta opersional Bank Syariah dan hukum Perbankan Syariah. d. Memiliki kemapuan dalam bidang manajemen investasi dan resiko Perbankan Syariah serta manajemen keuangan Perbankan Syariah.
C. Bagaimana Kesesuaian Kurikulum Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dengan Kebutuhan Bank Syariah 1. Deskripsi Kesesuaian Setelah penulis melakukan analisis kebutuhan dan kesesuaian antara kurikulum Perbankan Syariah dengan cara mengambil data wawancara, maka penulis 5
Hasil wawancara pribadi dengan Erik Praditio, Bank Syariah Viktoria, Jakarta, bagian SDM, tanggal 8 September 2010 6
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Edi Setiadi, Kepala Devisi Consulting Syariah, tanggal 4 November 2010
65
menyimpulkan bahwa analisis kebutuhan Lembaga Perbankan Syariah terhadap kurikulum adalah kegiatan untuk menjaring dan mengelompokkan SDM Syariah ke dalam kelompok-kelompok kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kebutuhan Lembaga Keuangan Syariah (Perbankkan Syariah). Hal ini dapat menggunakan wawancara untuk mengetahui kebutuhan kurikulum Perbankan Syariah. Hasilnya ditelaah dan dikelompokkan sesuai dengan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada pada Program Muamalat Jurusan Perbankan Syariah. Sedangkan analisis kesesuaian kurikulum adalah kegiatan inventarisasi ketersediaan sarana dan prasarana serta pendukung lainnya yang dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Syariah dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler, sehingga diperoleh kesesuaian dan kemudahan dalam pelaksanaan program pengembangan SDM Syariah untuk kegiatan ekstrakurikuler. 2. Analisis Hasil Penelitian Dari hasil wawancara, penulis menyimpulkan bahwa secara umum kurikulum Konsnetrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarata yang ada dalam kompetensi sesuai dengan bidang masing-masing telah memiliki keseuaian yang tinggi dengan kebutuhan Bank Syariah, walaupun masih ada beberapa kurikulum yang tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan Bank Syariah. Oleh karena itu kurikulum tersebut perlu ditingkatkan lebih mendalam dan menyediakan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi dalam bidangnya. Khusus kepada mata kuliah kejuruan permintaan
66
Perbankan Syariah tenaga pengajar diutamakan yang telah memiliki pengalaman di lapangan (praktisi). Dengan demikian ilmu yang diterapkan oleh dosen sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan dan mahasiswa dapat menyerap ilmu yang juga sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah. Dari sini, penulis menganalisis pandangan sejumlah responden terhadap beberapa kurikulum Konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta. Penulis akan menjelaskan
pandangan
sejumlah
responden
yang
bersangkutan.
Dengan
menganalisis dan menjelaskan pandangan-pandangan yang sama maupun yang berbeda diantara para responden dan diharapkan akan menghasilkan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah. 3. Kompetensi 1. Kompetensi Lintas Program studi untuk Fakultas Agama a. Kompetensi memiliki pengetahuan yang komrehensif tentang dasar ajaran Agama Islam. Menurut Mangkuprawira, S. Tb (2002) salah satu ciri standar nasional adalah apa yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk kinerja yang efektif dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas perusahaan, dimana secara umum merupakan: sikap, keterampilan dan pengetahuan pribadi yang merupakan apa yang dibawa orang untuk bekerja, meliputi kualitas pribadi, keterampilan, pengetahuan, pengalaman, jujur dan tanggung jawab. 7
7
Mangkuprawira, S. Tb., Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 145
67
Menurut Moh. Rifai (2002) SDM (pimpinan) Bank-bank Syariah harus memiliki kriteria sebagai berikut: (1) memiliki komitmen dalam menjalankan tugas operasional bank berdasarkan prinsip Syariah, (2) memiliki integritas yang tinggi dan moral yang baik. Berdasarkan teori di atas bahwa untuk menciptakan SDM yang profesional itu harus didasari oleh komitmen yang tinggi yang sesuai dengan prinsip Syariah serta meiliki moral yang baik (akhlakul karimah) agar tercapai dan terlaksananya sebuah organisasi. Ini adalah kompetensi dasar yang harus di kembangkan oleh Konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta agar para lulusan Konsentrasi Perbankan Syariah UIN menjadi SDM yang mempunyai pengetahuan yang komprehensif dalam bidang agama dan dapat pula menjalankannya di dunia kerja. Kompetensi ini bertujuan mencetak para lulusan menjadi sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia serta jujur, amanah dan bertanggung jawab terhadap tugasnya. Inilah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh SDM Syariah karena hal tersebut menjadi cermin atas tercapainya suatu lembaga menjadi maju dan berkembang. Hal ini dapat dipertekankan lebih dalam lagi agar para lulusan Konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta dapat menjadi SDM yang berbeda antara SDM Syariah dengan konvensional.
68
b. Berkepribadian pancasila. Berdasarkan teori di atas, bahwa kempetensi mata kuliah berkepribadian pancasila kurikulum civic education atau kewarganegaraan tidak mengarah kepada SDM Perbankan Syariah. Karena fakta yang terjadi di lapangan kompetensi kurikulum ini secara teknis atau aplikasi tidak diperlukan dan dalam aplikasinya tidak pernah mengacu kepada materi civic education. Mereka berpandangan bahwa kurikulum ini sudah cukup dipelajari dari bangku sekolah. c. Memiliki sikap ilmiah dan profesional. Dari hasil data penelitian kompetensi memiliki sikap ilmiah dan pofesional sesuai dengan teori yang ada pada SDM profesional. Karena itu kurikulum ini sangat diperlukan terutama bahasa Ingris dan bahasa Arab. Sedangkan bahasa Arab lebih dipertekankan kepada materi-materi yang berhubungan dengan ekonomi Islam, khususnya dalam kosakatanya lebih diperbanyak dan diperluas pada bidang ekonomi Islam. Karena hal tersebut dipergunakan untuk memenuhi permintaan pasar dalam menghadapi persaingan globalisasi. d. Memiliki pengetahuan dasar tentang masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kompetensi memiliki pengetahuan dasar tentang masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat ini kurang sesuai dengan kebutuhan Lembaga Keuangan Syariah karena menurut
69
pandangan mereka (Lemabaga Keuangan Syariah) kurikulum ilmu sosial dasar (ISD) cukup dengan sosial ekonomi saja agar lebih mengarah kepada permasalahan-permasalahan ekonomi sosial. Sedangkan pandangan mereka terhadap kurikulum kuliah kerja nyata (KKN) adalah mereka meminta agar diganti dengan magang/peraktek langsung di Lembaga Keuangan Syariah dengan tujuan para ahli lulusan ekonomi Syariah khususnya dari lulusan Konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta tidak kaku dan tidak canggung serta mempunyai pengalaman yang efektif dalam bidangnya ketika ia terjun langsung di lapangan. 2. Kompetensi Progran Studi Muamalat Jurusan Perbankan Syariah a. Memahami ilmu muamalat (ekonomi Islam). Dari hasil wawancara bahwa kompetensi memahami ilmu muamalat sangat sesuai dan sangat diperlukan bagi seorang bankir karena hal demikian akan menjadi dasar pengetahuan mereka tentang ekonomi Islam mulai dari teori sampai dengan aplikasinya. b. Menjadi tenaga ahli muamalat (ekonomi Islam) yang berakhlak mulia. Wajib/sangat diperlukan dan lebih difokuskan lagi tentang kompetensi ini agar menjadi ahli muamalat yang sesungguhnya. c. Mata kuliah keahlian berkarya (MKB) dan menjadi tenaga profesional muamalat (ekonomi Islam).
70
Berdasarkan dari hasil wawancara bahwa kompetensi mata kuliah keahlian berkarya dan menjadi tenaga profesional muamalat (ekonomi Islam) ini sangat sesuai dengan kebutuhan Lembaga Perbankan Syariah. d. Menjadi ahli muamalat (ekonomi Islam) yang mencintai ilmu pengetahuan. Tentang kompetensi ini mereka memberikan tanggapan sangat cocok/sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah. 3. Kompetensi Konsentrasi Perbankan Syariah a. Mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) dan menjadi ahli Perbankan Syariah yang mempunyai sikap inovatif dan responsif Berdasarkan data yang kami dapat bahwa kompetensi mata kuliah keilmuan dan keterampilan dan menjadi ahli Perbankan Syariah yang mempunyai sikap inovatif dan responsif adalah sesuai dengan dunia kerja.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari uraian analisis pada bab IV, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah mengacu kepada Kepmendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Kepmendiknas 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Program Pendidikan Stara 1 Ekonomi Islam memiliki lama studi 8 semester dengan batas maksimal 14 semester. Secara umum gambaran kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta terbagi ke dalam beberapa komponen, yaitu: a. Mata kuliah pengembangan kepribadian yang di singkat menjadi MPK. b. Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang disebut dengan MBB. c. Mata kuliah keilmuan dan keterampilan yang dikenal dengan MKK. d. Mata kuliah keahlian berkarya yang disebut dengan MKB. e. Mata kuliah prilaku berkarya (MPB). 2. Kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh Lembaga Keuangan Syariah (Perbankan Syariah), yaitu:
71
72
a. Kompetensi dasar yang mencakup kepada sikap dan sifat terhadap para ahli lulusan diantaranya adalah kejujuran, bertanggungjawab, dan mempunyai komitmen serta mempunyai integritas yang baik. b. Kompetensi utama yang harus dimiliki SDM Perbankan Syariah adalah memahami ekonomi islam, fiqh islam, produk-produk perbankan syariah, manajemen keuangan, hukum perbankan 3. Kurikulum yang telah diterapkan di Perbakan Syariah FSH UIN Jakarta sudah memenuhi standar dan telah sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah
B. Saran Setelah penulis melihat pada kenyataan di lapangan dunia kerja perbankan syariah, banyaknya karyawan yang mempunyai background konvensional telah mendomisasi. Para lulusan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta sulit sekali untuk bersaing di dunia perbankan padahal mereka mempunyai background ekonomi Syariah. Maka penulis menyarankan kepada konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta untuk melakukan: 1. Pembelajaran menggunakan pendekatan berdasarkan kompetensi. Karena untuk pencapaian suatu kompetensi diperlukan suatu penilaian yang terus menerus berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki. Keberhasilan penerapan kurikulum sangat tergantung kepada pengelolaan pendidikan secara profesional, dosen yang berkualitas, dukungan sarana prasarana yang memadai serta tersedianya lahan praktik sesuai tuntutan kompetensi.
73
2. Untuk mencapai jangkauan kurikulum maka harus melibatkan praktisipraktisi produk Perbankan Syariah dan memasukkan materi tentang seminarseminar atau pelatihan agar mahasiswa lulusan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta tidak diragukan lagi dalam pengaplikasiannya tentang pembiayaanpembiayaan, apalagi pembiayaan bermasalah seperti contoh mengeksekusi atau menyita barang jaminan. 3. FSH UIN Jakarta harus bekerja sama dengan Bank-bank Syariah atau Lembaga Keuangan Syariah lainnya demi untuk memajukan dunia pendidikan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta dan mempermudah penyerapan para lulusan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta di dunia kerja (Perbankan Syariah), serta menyiapkan para lulusan yang sesuai dengan kebutuhan kerja, selalu menyiapkan dan menyesuaikan kurikulum agar selalu up to date dan actual, buku-bukunya harus berubah sesuai dengan buku-buku baru panduan perkembangan perbankan.
Daftar Pustaka Ali, H. Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008. Asyhadie, Zaeni, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persda, 2008. Danin, Sudarman, Ekonomi Sumber Daya Manusia Analisis Pendidikan, Isu-Isu Ketenagakerjaan, Pembiayaan Investasi, Ekuitas Pendidikan dan Industri Pengetahuan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2003. Dewi, Gemala, dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007. ------------------, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan Syariah dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007. Djazuli, H.A. dan Janwari, Yadi, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengantar), Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002. . Karim, Adiwarman A., Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan edisi ke empat, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010. Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, edisi keenam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002. ---------, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2004. Keputusan Menteri Agama No: 036, Tahun 2009 Tentang Perubahan Gelar. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No: 232/U/2000 Berbasis Kompetensi.
Tentang Kurikulum
Laporan Hasil Penelitian, Respon Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, tahun 2005. Lubis, Abdul Rahman, skripsi pada tahun 2006. Maloeng, J.Lexy, MetodologiPenelitian Kualiatif Karya,2006. 74
Bandung: PT. Remaja Rosda
75
Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), “Strategi Pengembangan Kualitas SDM Keuangan Syariah Berbasis Kompetensi”, Makalah Seminar Bulanan, Jakarta, 21 Oktober 2009. Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003. Nasution, Mustafa Edwin dkk, Pengenalan Eksklusip Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2007. Pedoman Akademik 2007-2008, Menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Terkemuka Dalam Mengintegrasikan Aspek Keilmuan, KeIslaman dan Keindonesiaan. Pedoman Akademik Tahun 2006/2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Duskur Balitbang Diknas, Jakarta April 2004. Profil 2006, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta edisi ke lima, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Rahman, Abdul Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta, tahun 2006. Robiatussolihah, Siti, Skripsi Jurusan Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah, tahun 2009. Rochaety, Eti. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009. Rodoni, Ahmad, dan Hamid, Abdul, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta-Timur: Penerbit Zikrul Hakim, 2008. Sakti, Ali, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawababn Atas Kekacauan Ekonomi Modern, Jakarta: PARADIGMA & AQSA Publishing, 2007. Salam, Metodologi Penelitian Sosial, tanpa tahun, tanpa penerbit.
76
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana, 2008. Suma, Muhammad Amin, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi & Keuangan Islam, Cipuatat: Kholam Publishing, 2008. Thaha, Idris. dkk, Kampus Perbaharu Menuju Universitas Riset, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN dengan UIN Jakarta Press, 2006. Wiroso, Produk Perbankan Syariah, Dilengkapi UU Perbankan Syariah&kodefikasi Produk Bank Indonesia, Jakarta:LPFE Usakti, 2009. http://www.niriah.com/berita/sdm/1id644.h http://economy.okezone.com/read/2010/10/07/279/380019/melirik-rapor-perban-kansyariah-nasional http://bataviase.co.id/node/165891 www.republika.co.id/berita/bisnis‐syariah/berita/10/04/08/110205‐jembatani‐kebutuhan‐ sdm‐syariah‐imz‐gelar‐share
http://mei-azzahra.com/2010/02/14/7000-sdm-baru-dibutuhkan-perbankan-Syariahpada-2010 http://www.stiks-tarakanita.ac.id/indek=com_conten&view=article=05:bnsp&catid= 1:1atest-news. http://www.scribd.com/doc/19450162/119121-SKKD-Keuangan. www. Pusdiknakes.or.id. 8 oktober 2009.
Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam kami haturkan semoga Bapak/Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sehari-hari, bersama ini kami mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukurn UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang mengadakan penelitian (tugas skripsi) tentang kurikulum dengan judul Kesesuian SDM Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kebutuhan Bank Syariah. Lembaga Bapak dan Ibu telah terpilih sebagai sampel dalam penelitian kami. Untuk itu kami memohon dan mengharap lembar ini dijawab dengan sebenarnya mengingat hasil penelitian ini sangat berguna bagi kami pada khususnya dan pengembangan keilmuan Perbankan Syariah pada umumnya dimasa yang akan datang. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih. Wassamulaikum Wr. Wb. M. Ismail (106046101651) Nama
:
Jabatan
:
Nama Lembaga Bank Syariah
:
Telp
:
Alamat Lembaga
:
TTD
(
78
)
79
DAFTAR KURIKULUM PERBANKAN SYARIAH FSH UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH
A. Petunjuk menjawab Bapak/Ibu Kami mohon tanggapannya atas kurikulum jurusan perbankan syariah UIN jakarta, mata kuliah yang mana yang tidak cocok/sesuai dengan tantangan ekonomi (dunia perbankan syariah), hal ini kami perlukan untuk: 1. Keperluan skripsi 2. Kemajuan jurusan perbankan syariah 3. Kesesuaian kurikulum dengan tantangan di lapangan Bila ada kesangsian atau kesulitan silahkan mengkonfirmasi ke 02190628316 Demikian kami haturkan atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih. Contoh menjawab Mata Kuliah
Tanggapan
Alasan
Tata Cara Hukum
Mata ini tidak cocok Karena dalam dunia perbankan itu
Peradilan Agama
dengan dunia perbankan yang dibutuhkan adalah hukum syariah
perbankan
Hukum Perbankan
A. Sesuaikah kurikulum tersebut dibawah ini dengan kebutuhan Lembaga Keuangan Syariah? B. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terhadap kurikulum di bawah ini? I. Kompetensi Lintas Program studi untuk Fakultas Agama Kompetensi
Mata Kuliah
a.Memiliki pengetahuan yang
1. Ulumul Quran dan Hadits
80
komrehensif tentang dasar
2. Fiqh (Fiqh Ibadah)
ajaran Agama Islam
3. Ilmu Kalam 4. Akhlak Tasawuf
Tanggapan
Alasan
Mata kuliah tersebut perlu untuk Perbedaan praktisi bankir syariah
antara
bankir
syariah
dan
konvensional adalahterletak pada pemahamannya terhadap dasar-dasar keislaman sehingga seorang bankir islam juga dapat memberikan syiar agama islam dalam berekonomi
b.Berkepribadian Pancasila
I.Kewarganegaraan/CivicEducation
Tanggapan • Sediakit
banyak
Alasan sesuai
¾ Sudah
cukup
pelajaran
tentang
civic
walaupun kruang dipraktekkan
education didapat pada bangku sekolah
• Secara teknis/aplikasi di BSM
karena dalam dunia kerja tidak terlalu
tidak diperlukan
diperlukan ¾ Karena aplikasi yang diperlukan atau yang dugunakan di BSM tidak pernah mengacu pada materi “civic education” tetapi hanya sebagai pengetahuan saja.
c.Memiliki sikap ilmiah dan professional
1. Bahasa Indonesia 2. Bahasa Arab 1-2 3. Bahasa lnggris 1-2 4. Metodologi Penelitian 5. Komprehensif 6. Skripsi
Tanggapan
Alasan
81
• Di perlukan
¾ Terutama bahasa arab dan bahasa ingris
• Bahasa Arab
sangat diperlukan dalam dunia kerja terutama perbankan syariah dalam menghadapi dunia yang semakin menglobal ¾ Sebaiknya hanya di buatkan 1 semester saja, lebih ditekankan pada materi-materi yang berhubungan
dengan
ekonomi
islam,
kosakatanya lebih diperbanyak pada bidang ekonomi islam
d.Memiliki pengetahuan dasar 1. Sosiologi Ekonomi tentang masalah-masalah yang 2. ISD berkembang dalam masyarakat
3. KKN
Tanggapan
Alasan
Sebaiknya KKN dapat diganti Dengan praktek magang/penelitian pada LKS dengan
praktek
magang/ tersebut dapat membuka pengalaman baru
penelitian pada LKS
mahasiswa tentang dunia kerja dibandingkan dengan KKN yang lebih bersifat sosial
II. Kompetensi Progran Studi Muamalat Jurusan Perbankan Syariah Kompetensi a.Memahami ilmu muamalat (Ekonomi Islam)
Mata Kuliah 1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2. Teori Ekonomi Mikro 1-2 3. Teori Ekonomi Makro 1-2 4. Dasar-dasar ekonomi islam 5. Tafsir Ayat Ekonomi
82
6. Hadis-Hadis Ekonomi 7. Metodologi Penelitian Ekonmi 8. Sistem Moneter dan Fiskal Islam Tanggapan
Alasan
Wajib diperlukan
b.Menjadi tenaga ahli
1. Usul Fiqh I & II
muamalat (Ekonomi Islam)
2. Qawaid Fiqhiyah
yang berakhlak mulia
1. Praktikum Akuntansi Syariah 2. Praktikum Pengelolaan Zakat 3. Praktikum Qiraat 4. Praktikum Ibadah
Tanggapan Wajib diperlukan
Alasan Bankir syariah harus dapat membedakan dirinya dengn konvesional karena akhlak bankir syariah yang baik dapat pulamenjadikan syiar islam
c.Mata kuliah keahlian
1. Fiqh Muamalat I&II
berkarya (MKB) dan menjadi 2. Muqaranatul Mazdahib Fil Muamalat tenaga profesional muamalat 3. Fiqh Muamalat Kontemporer (Ekonomi Islam)
4. Bisnis dan Kewirausahaan 5. Pengantar Perbankan Syariah 6. Akutansi Perbankan Syariah 7. Praktikum Lembaga Keuangan Syariah 8. Sistem Imformatika Perbankan Syariah
Tanggapan Wajib diperlukan
Alasan
83
d.Menjadi ahli muamalat
1.
Teori Ekonomi Mikro 1-2
(Ekonoomi Islam) yang
2.
Teori Ekonomi Makro 1-2
mencintai ilmu pengetahuan
3.
Ilmu Hukum
4.
Perpajakan
5.
Matematika Ekonomi 1-2
6.
Statistik Ekonomi 1-2
7.
Akuntasi
8.
Akuntansi Syariah
9.
System Auditing LKS
10. Managemen Strategik 11. Managemen Keuangan 12. Arbitrase Syariah *) 13. Perencanaan Keuangan Syariah 14. Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia Tanggapan
Alasan
Wajib diperlukan
III. Kompetensi konsentrasi Perbankan Syariah Kompetensi
Mata Kuliah
a.Mata kuliah keilmuan dan
3.
Lembaga Keuangan Syariah non Bank
keterampilan (MKK) dan
4.
Analisa Kelayakan Pembiayaan PS
menjadi ahli perbankan
5.
Analisis Laporang Keuangan PS
Syariah yang mem-punyai
6.
Manajemen Pemasaran Bank Syariah
siap inovatif
7.
Manajemen Pembiayaan Bank Syariah
dan responsif
8.
Manajemen Keuangan Bank Syariah
84
9.
Manajemen SDM Perbankan Syariah
10. Managemen Investasi dan Resiko PS 11. Produk Perbankan Syariah 12. Aspek-Aspek Hukum Perbankan 13. Praktikum Bank Syariah Tanggapan Bapak/Ibu
Alasan
Sesuai dengan dunia kerja
C. Bagaimanakah kontribusi yang dilakuan lembaga keuanga syariah dalam usaha meningkatkan kesesuaian kurikulum dunia pendidikan? ¾ LKS kurang memiliki kepentingan dalam hal kesesuaian kurikulum tersebut. Oleh karena itu lembaga pendidikan haruss bisa beradaptasi dengan menyesuaikan kurikulum yang ada agar dapat terserap pada dunia kerja dan lulusannya dapat bersaing dalam globalisasi.
85
Berikut Hasil Tanggapan dan Wawancara M. Ismail : Minta penjabaran, penjelasan atau gambaran kompetensi dasar yang dimiliki (dibutuhkan) oleh lembaga keuangan syariah atau yang harus dimiliki oleh SDM syariah seperti apa pak? Pak Edi : Kompetensi untuk SDI-nya ya, pertama itu yang jelas dia pertama untuk SDI ee lembaga keuangan syariah itu dia harus ee apa namanya menguasi betul ee syariah, pengetahuan syariah. Pengetahuan syariah itu pertama ya ekonomi syariah, perbankan syariah ee itu juga kompetensi pertama itu harus jujur tentunya , kemudian dia juga ngerti Qur’an dan Hadis. a Kemudian ekonomi syariahnya sendiri atau perbankan syariah khusus bisnistik perbankan syariah yah perbankan syariah itu pertama dia
yah harus ngerti akuntansi bank syariah, kemudian harus ngerti
operasional bank syariah, harus ngerti ee alat-alat apa sebagai analisa kinerja dari pada perbankan syariah kemudian dia harus ngerti produk-produk perbankan syariah seperti misalnya murabahah, salam, istishna’, mudharabah, musyarakah yah, mudharabah apa mutlaqah, mudharabah muqaiyadah, kemudian musyarakah mutaqishah, ijarah, qard dan lain sebagainya. E kemudian dia harus tahu bedanya antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional karena sekarang saat ini SDI-SDI yang dicopot dari konvensional itu tidak ngerti itu akhirnya bisa menjadi konterpretasi 0o bank syariah itu sama aj sama aja dengan bank konvensional kerena dia tidak mendalami hanya kursus 2 minggu atahu seminggu jadilah ia banker-banker syariah atahu ekonomi-ekonomi syariah akhirnya dia tidak punya kompetensi yang kuat di dalam e pengetahuan ekonomi perbankan syariah akhirnya dia menyatakan bahwa sama aja nih perbankan syariah dengan konvensional pada hal sangat beda khan dari segi dari daria segi apa namanya eem dasar hukumnya beda, dasar hukum perbankan syariah khan al-Qur’an-Hadis, komvensional –perbankan konvensional cuma peraturan Bank Indonesia, kita Qur’an-Hadis. nah, kemudian juga di-di perbankan syariah ada dewan pengawas syariah, setiap produk-produknya itu harus di-di,harus halal. Sedangkan di konvensional yah mao halal mao haram ya gak jelas
86
itu khan. Kompetnsi yang kedua tentunya dia e’ee apa namanya SDI perbbankan syariah itu harus terus belajar mengembankan produk yah, kemudian yang-yang paling penting sebenarnya di dalam ini itu dia harus mengerti fiqh muamalat e’e banker-banker bank syariah harus fiqh mengetahui fiqh muamalat, dasar hukum dari fiqh mudharabah itu apa, dasar hukum fiqh muamalat itu Qur’an-Hadis yah, dasar hukum dari pada salam, istishna’ dan sebagainya itu harus juga, fiqh mualamatnya harus kuat, kalau nggak, dia nanti akan bingung membuat produk baru bingung dia main hantem aja owh ini apa namanya e’e tidak tahu fiqh muamalat main hantem aja gitu, banyak sekali masalah itu, maka muncullah bank ee tidak syar’i-nya bank syariah ah ini SDI-SDI yang sekarang sudah harus belajar fiqh muamalat minimal dia harus mempelajari seluruh produknya, jadi dia jangan asal ini bank-bank syariah sekarang kalau nggak sesuai nanti karena tidak punya kompetensi, kompetensinya hanya sebentar aja, yah itu, jadinya bank syariah hanya nama doank, nama doank. Mungkin yang paling penting lagi adalah bahwa ee budaya kerja di perbankan syariah budaya kerja itu, yah pagi itu harus ada doa’, dhuha atahu apa bersama atahu mungkin misalnya ee apa namanya ee gantian, jam 12 pas jam 12, ini menyangkut e budaya yah budaya islami jam 12 berhenti diajak nasabahnya untuk shalat semuanya shalat, kepala bank syariahnya menjadi imam dan sebagainya. Kemudian juga jam ashar nanti dia berhenti kemudian shalat lagi dan sebagainya, soalnya, kemudian, kalau, bank syariah kalau misalnya pada saat bulan ramadhan itu setidak-tidaknya menyediakan ta’ji, ta’jil yang gratis yah di taruh di depan bank syariah untuk para, ee para nasabah atahu orang mao lewat atahu musyafir buka secara gratis. Kemudian juga mungkin ada pengejian yah mungkin pengajian yang spasifik, pengajian bukan hanya surga neraka tapi menjurus pada fiqh muamalat misalnya akuntansi, akuntansi itu ada nggak dalam al-Qur’an-Hadis. kemudian misalnya ngajinya nantinya ee kerja, kerja itu ibadah itu ada nggak dalam al-Qur’an , makanya kerja itu ibadah jihad buat motivasi SDI-SDInya. Kemudian profesionalisme, profesionalsme itu ada nggak dalam al-Qur’an-Hadis, itu tentu pasti ada, yah bahwa kerja dalam islam itu dilihat
87
oleh Allah dan Rasulnya,
dalam al-Qur’an jelas itu ada. Aah tentang
pengetahuapengetahuan ini yang dalam al-Qur’an-Hadis, jarang sekali sekarang dipunyai sebagai kompetensi basic dari pada prinsip-prinsip syariah atahu ekonomekonom syariah. Yang muncul sekarang yang ada adalah yah ee ekonom-ekonom atahu prinsip-prinsip yangb hanya tahu kulit-kulitnya doank tidak di didalami dengan fiqh mumalat, tidak kuat al-Qur’an-Hadisnya, dasarnya dia mensinyalir kesimpulan mereka sama aja ini bank syariah dengan bank konvesional itu. Kalau Cuma silabus yang jelas itu yang, diperdalamlah seperti misalnya akuntasi bank syariah, matematik udah jelas yah. Anak UIN itu kalahnya di matematik, statistik. Bahasa arab jelas, harus. Bahasa ingris harus, tofel-toafel itu jelas. Kalau menurut S1 mungkin kompetensi harus tofelnya 500, toafelnya 500 yah. Kemudian ee punya ee akuntansi yah. Kemudian yah jelas, operasional perbankan syariah jelas ah itu yang harus diperdalami. Analisa laporang bank syariah, karena banyak sekali yang tidak mengerti kompetensinya itu, tidak ngerti laporang keuangan syariah seperti neraca bikin laba yah, laporang ee dana, apa, laporang qord yah itu nggak ngerti mereka, karena tidak belajar akuntansi bank syariah. Banyak sekali banker sekarang, beda..! akuntansi konvensional, akuntansi syariah beda karena mudharabahnya... Akuntansi mudharabah, akuntansi musyarakah beda sekali, ujungnya di neracanya beda, nah menganalisa neraca laba rugi beda. Kalau nggak, dia bingung..! kembali lagi, ooh sama saja ini dengan konvensional seperti itu. Jadi, silabus UIN sudah bagus, cuman nanti tambahin aja bahasa ingris ama bahasa arab serta matematik yah untuk mengahadapi persaingan itu. Ee akuntansi perbankan syariah. Kemudian kalau sistem apa, analisa pembiayaan udah ada, analisa laporang keuangan syariah udah ada.
88
Dan juga mungkin emm kerjasama diperbanyak magang dengan bank-bank syariah atau dengan konsultan syariah atau dengan BPRS yang mikro finence, jadi islamic mikro finence, BPRS, BMT, koperasi syariah itu perbanyak, jangan cuma ee saya pikir kalau hanya cuma 1 (satu) bulan, 2 (dua) bulan nggak cukup. Jadi, banyak menerima PKL dari UIN cuma satu bulan itu nggak dapet apa-apa, minimal itu 3 (tiga) bulan magangnya, misalnya 2 minggu mempelajari ee pembiayaan, 2 minggu mempelajari dana pihak ketiga, 2 minggu belajar akuntasi, kemudian ee 2 minggu lagi belajar manajerialnya 2 bulan sampe’ 3 bulan mateng betul dan dia dapet sertifikatnya dari perbankan syariah atau konsultan syariah atau lembaga keuangan syariah mikro seperti BPRS itu harus, harus dibanyakin prakteknya, itu skillnya. Di tempat saya banyak sekali walaupun dari UIN-nya banyak sekali begitu berhadapan dengan laporang keuangan atau ketika jadi AO, bingung ia membaca neracanya, apa lagy, apa lagi didalemi “owh ini pake’ jaminan nggak? Oh pak, qok syariah pake’ jaminan? Nah ini fiqh, fiqh muamalat atau ada denda, denda pembayaran, gimana denda nih? Atau ada, ada, ada apa ee dikasih orang, riswah! ini riswah, riswah bukan? Itu harus kuat fiqh, fiqh muamalatnya. Kemudian kalau ada misalnya tunggakan di tengah, apa bedanya musyarakah mutaqishah dengan IBT, itu harus betul-betul mateng, mateng betul produk-produk syariahnya, kalau tidak, kesimpulan dia sama aja dengan konvensional. Itu aja ayah....