ABSTRAK NAILA SYAKRI,205046100629. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Nasabah Pengguna Produk Tabungan Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Ciledug. Skripsi Konsentrasi Perbankan Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, 2010
Tujuan penelitian ; untuk mengetahui bagaimana pandangan nasabah terhadap tabungan Mandiri Syariah Kantor Cabang Cildeuk, untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku nasabah menggunakan produk tabungan Mandiri Syariah Kantor Cabang Cildeuk ? Metodologi penelitian menggunakan kuantiatif, dimana populasi penelitian adalah nasabah bank Mandiri Syariah dengan jumlah sebanyak 50 orang responden diambil dengan menggunakan teknik aksidental. Terhadap padangan nasabah pada tabungan Mandiri Syariah Kantor Cabang memperlihtakan bahwa, terdapat 10% repsonden memberikan penilaian sangat setuju, untuk responden yang memberikan setuju ada sebanyak 31% untuk responden dengan penilaian cukup setuju ada sebanyak 47% sedangkan untuk responden dengan penilaian kurang setuju ada sebanyak 10% terhadap responden dengan penilaian kurang setuju ada sebanyak 2% bila melihat penilaian responden pada dimensi prilaku responden terlihat bahwa dimensi budaya merupakan dimensi dominan bila dibandingkan dengan dimensi lainnya.Terhadap hasil pengolahan data terhadap pemahaman agama didasarkan atas responden memahami syariah dan responden yang kurang memahami syariah, sedangkan untuk dimensi syariah meliputi (ATM, kartu debit, phone banking, pembayaran zakat dan autodebet), dengan hasil bahwa ada perbedaan terhadap perilaku artinya bahwa nasabah yang memiliki pemahaman syariah dan tidak memahami syariah memiliki perbedaan, hal ini juga terlihat pada demografi fasilitas terhadap perilaku juga terdapat perbedaan dengan demikian baik demografi agama dan fasilitas memiliki perbedaan secara nyata terhadap perilaku nasabah meliputi budaya, pribadi, sosial dan psikologi. Saran dalam peneliian kiranya manajmene harus meningkatkkan keyakinan produk Syariah merupakan produk tabungan yang sangat tepat bagi saya dan keluarga saya, hal ini dapat di lakukan dengan sosialisasi informasi produk baik dengan iklan maupun alat-alat promo lainnya.
i
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa akhirnya penulis dapat membuat dan menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy), Konsentrasi Perbankan Syariah dan Hukum, Universitas Syarif Hidayatullah masih jauh dari sempurna, sekalipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak akan dapat mungkin terurai dengan bahasa dan sistematika yang baik tanpa ada dukungan dan bimbingan khususnya dari Pembimbing dalam hal ini Bapak Drs. H.Ahmad Yani, M.Ag, karena beliaulah penulis dapat belajar untuk menyempurnakan tulisan hingga skripsi ini di ujikan. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, ketua studi muamalat dan Bapak H.ah.Azharuddin lathif, M.Ag, MH, selaku sekretaris Program Studi Muamalat.
ii
3. Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag, dosen pembimbing senantiasa meluangkan waktunya, arahan, saran, koreksi dan ilmu pengetahuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan 4. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA ketua Non Reguler Program studi muamalat dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag selaku sekretaris Program Non Reguler Studi Muamalat (Ekonomi Islam). 5. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM sebagai Penguji satu dan Drs. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. sebagai Penguji kedua. 6. Segenap Management Bank Mandiri Syariah Cabang Ciledug, Tanggerang, serta staf lainnya yang tidak disebutkan satu persatu yang selalu memberikan kesempatan kepada penulis yang bersifat kekeluargaan. 7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah mengajarkan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat. 8. Kepala perpustakaan utama U1N Jakarta dan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum khususnya Bapak Juhri beserta staf-stafnya yang telah membantu penulis dengan menyediakan fasilitas untuk mencari referensi. 9. Kepada kedua Orang Tua tercinta Ayahanda H. Hasbi Pasaribu dan Ibunda Hj. Rosaini Meuraxa yang selalu membimbing penulis dengan segala kasih sayangnya dan penuh kesabaran selama ini. Ananda persembahan skripsi ini untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta. 10. Kepada kakak-kakak dan adik ku tercinta yang selalu mensupport dan memberikan masukan, sepupuku rizqa dan sahmi yg sudah banyak memberi arahan.
iii
11. Untuk Erie Dwi Heryanto yang telah setia memberikan dukungan, support, dengan kasih sayangmu dari awal sehingga membuat selalu semangat dalam mengerjakan skripsi ini hingga selesai. 12. Untuk teman-teman dan sahabat-sahabatku Alumni Muhammadiyah 18 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, teman-teman seperjuangan jurusan Muamalat Program Non-Reguler angkatan 2005 terutama PS.B terima kasih atas dukungan kalian smua love you all my friend 13. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebut satu persatu. Akhir kata Penulis berharap semoga tulisan skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang nyata baik bagi diri penulis sendiri ataupun semua yang membacanya terutama bagi rekan-rekan mahasiswi Fakultas Syari'ah dan Hukum jurusan Perbankan Syariah. sebagai manusia dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis terbuka bagi saran-saran dan kritik yang bertujuan untuk lebih menyempurnakan tulisan ini. Demikian sedikit pengantar dan ucapan terima kasih dari penulis. Atas semua perhatian yang diberikan penulis ucapkan terima kasih. Semoga pembaca memperoleh tambahan pengetahuan setelah membacanya. Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, .... Agustus 2010
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................
ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian ..............................................................
1
B. Pembatasan Perumusan Masalah ..................................................
3
1. Pembatasan Masalah ................................................................
3
2. Perumusan Masalah ................................................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
4
1. Tujuan Penelitian ....................................................................
4
2. Manfaat Penelitian ...................................................................
4
D. Metode Penelitian .........................................................................
5
1. Pendekatan Penelitian ............................................................
5
2. Jenis Penelitian
......................................................................
5
3. Data Penelitian .......................................................................
6
4. Populasi dan Sampel ...............................................................
8
5. Instrumen Penelitian
9
.............................................................
v
Halaman
6. Teknik Pengolahan Data ...........................................................
9
7. Metode Penelitian .................................................................... 10 8. Review Studi Terdahulu .......................................................... 14 E. Sistematika Penelitian ................................................................... 16 BAB II
LANDASAN TEORI ......................................................................... 19 A. Pengertian Sikap dan Prilaku Konsumen ...................................... 19 B. Definisi Perilaku Konsumen .......................................................... 23 C. Definisi Bank Syariah ................................................................... 34 1. Landasan Hukum Bank Syariah .............................................. 34 2. Identifikasi Transaksi Yang Dilarang ...................................... 36 3. Tidak sah/lengkap akadnya ..................................................... 40 4. Produk dan Jasa Perbankan Syaruah ...................................... 42 D. Tabungan Syariah ........................................................................... 48
BAB III
GAMBARAN UMUM ..................................................................... 50 A. Sejarah Bank Mandiri Syariah ...................................................... 50 B. Visi dan Missi .............................................................................. 52 C. Struktur Organisasi ....................................................................... 53
vi
Halaman
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 57 A. Deskirpsi Data ................................................................................ 57 1. Deskripsi Responden ................................................................ 57 2. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 59 B. Pembahasan ................................................................................... 60 1. Penilaian Responen Pada Prilaku Nasabah .............................. 60 2. Kumulatif Persepsi .................................................................. 75 C. Analisis ......................................................................................... 79 1. Uji Silang ................................................................................ 80 2. Uji
Beda
Demografi
Agama
dan
fasilitas
Terhadap
Perilaku Nasabah dalam Memilih Produk Tabungan Syariah . 86 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 90 A. Kesimpulan ................................................................................... 90 B. Saran-saran .................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU NASABAH PENGGUNA PRODUK TABUNGAN BANK MANDIRI SYARIAH KANTOR CABANG CILEDUG
Disusun Oleh NAILA SYAKRI 205046100629
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
viii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PERILAKU NASABAH MENGGUNAKAN PRODUK TABUNGAN BANK MANDIRI SYARIAH KANTOR CABANG CILEDUG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SESY)
Oleh:
NAILA SYAKRI NIM: 205046100629
Di Bawah bimbingan
Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag NIP.196404121994031004
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
ix
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Nasabah Pengguna Produk Tabungan Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Ciledug”, telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 22 September 2010 Mengesahkan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 19550505 198203 1021
PANITIA UJIAN Ketua
Sekretaris
: Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA NIP.19551015 197903 1002
(….……………………)
: Drs. H.Ahmad Yani, M.Ag. NIP.196404412 199403 1004
(…..……………………)
Penguji I
: Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 19550505 198203 1021 (…..……………………)
Penguji II
: Drs. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. NIP. 195607121981031003
Pembimbing I : Drs. H.Ahmad Yani, M.Ag. NIP.196404412 199403 1004
x
(…………….…………)
(……….………………)
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia modern dewasa ini, kehidupan ekonomi tidak begitu saja dapat dilepaskan dari keberadaan serta peran penting sektor jasa keuangan pada umumnya dan perbankan pada khususnya, karena melalui media inilah dana atau potensi investasi yang ada tidak pada masyarakat dapat di berdayakan dan disalurkan dalam berbagai kegiatan produktif sehingga angan-angan kita untuk mewujudkan perekonomian yang sehat dapat terwujud. Sisi ekonomi adalah sisi yang tidak terpisahkan dari dimensi kehidupan umat manusia. Sistem yang berkembang di dunia adalah sistem kapitalisme dan sosialisme yang tampaknya untuk pemerataan dapat diterima oleh dunia islam, karena pada lahirnya tidak berbenturan dengan agama. Tetapi pada kenyataannya kedua sistem di atas tadi mengacu pada sekularisme murni. Sementara keinginan Islam, di samping mencapai tujuan-tujuan materi harus juga dipertimbangkan faktor nilai, karakter luhur manusia, dan pembalasan Allah di akhirat nanti. Singkatnya, kegiatankegiatan ekonomi tidak saja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan material, tapi terlebih-lebih kegiatan tersebut haruslah bernilai ibadah di mata Allah SWT. Salah satu fenomena ekonomi yang terlihat mendesak untuk ditanggulangi adalah interaksi umat Islam dengan bank. Bank-bank konvensional yang ada 1
2
sekarang ini menawarkan sistem bunga, yang dalam Islam identik dengan riba. Dengan semakin menguatnya keinginan masyarakat untuk bertransaksi dengan menggunakan konsep syariah sehingga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah. Produk tabungan berbasis syariah adalah suatu produk yang memberikan solusi bagi mereka (manusia) yang mengimani bahwa bunga bank adalah riba dan haram hukumnya. Dengan Produk tabungan berbasis syariah maka gugurlah kedaruratan dan terbukalah pintu hijrah menuju transaksi dan investasi melalui perbankan murni syariah. Pertumbuhan terhadap proses penciptaan produk perbankan syariah yang signifikan tersebut tentunya menimbulkan pertanyaan tentang apa sebenarnya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan produk produk tabungan berbasis syariah? jadi, apakah benar keterikatan religius islami mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menggunakan produk produk tabungan berbasis syariah tersebut karena faktor-faktor yang berkaitan dengan atribut-atribut islam, ataukah karena faktor-faktor lainnya? Maka untuk dapat mengetahui minat dan motivasi nasabah dalam menggunakan produk tabungan berbasis syariah
digunakanlah faktor-faktor
berikut, yaitu: Agama dan Fasilitas Faktor agama merupakan faktor emosional yang akan memberikan emotional benefit bagi para nasabahnya. Menurut Hermawan Kertajaya dalam Infobank no. 234/1999. emotional benefit ini sangat penting dipelajari untuk dapat mengembangkan bank syariah. Selain itu ada juga functional benefit yang perlu
3
dikembangkan oleh perbankan syariah termasuk di dalamnya mengenai keuntungan yang didapatkan nasabah melalui sistem bagi hasil jika menabung di bank syariah. Sedangkan faktor fasilitas merupakan faktor rasional yang mempengaruhi nasabah. Yaitu bagaimana agar masyarakat berminat menjadi nasabah bank Muamalat Indonesia, sehingga pihak manajemen perusahaan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari segi fasilitas. Jika, fasilitas di dalam produk perbankan bank Muamalat Indonesia yaitu Produk tabungan berbasis syariah. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Nasabah Pengguna Produk Tabungan Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Ciledug.
B. Pembatasan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Kompleksitas
permasalahan
pemasaran
syariah
sebagaimana
ditafsirkan dalam latar belakang masalah maka penulis perlu melakukan batasan dalam penyajian skripsi ini, adapun batasan dalam penelitian ini adalah : a. Sumber informasi dalam penelitian hanya pada nasabah Mandiri Syariah Kantor Cabang Ciledug. b. Variabel Penelitian di fokuskan pada perilaku nasabah pada Bank Cabang Cildedug.
4
2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana pandangan perilaku nasabah pada tabungan Mandiri Syariah Kantor Cabang Ciledug ? b. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku nasabah menggunakan produk tabungan Mandiri Syariah Kantor Cabang Ciledug ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pandangan perilaku nasabah pada tabungan Mandiri Syariah Kantor Cabang Ciledug? b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku nasabah menggunakan produk tabungan Mandiri
Syariah
Kantor Cabang
Ciledug? 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah: a. Bagi perkembangan ekonomi syariah dapat mengetahui sumbangsih yang sangat berarti terkait dengan ”perilaku nasabah” (consumer behavior) bank syariah dan ”marketing perbankan syariah”. Hal ini tentunya sangat
5
berhubungan dengan sosialisasi produk dan jasa perbankan syariah kepada masyarakat luas. b. Bagi pihak Bank Mandiri Syariah khususnya (Marketing Division) tentunya akan menjadi masukan yang sangat berarti terutama pada bagian/divisi pemasaran. Beberapa informasi diatas dapat dijadikan sebagai ”landasan acuan” oleh pihak manajemen perbankan syariah dalam menentukan langkah-langkah pemasaran selanjutnya demi pertumbuhan dan perkembangan bank syariah itu sendiri dimasa yang akan datang. c. Bagi masyarakat umum akan bermanfaat sekali terutama yang ingin mengetahui
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
nasabah
menggunakan produk tabungan syariah.
D. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam melakukan penelitian terhadap Faktor-Faktor Mempengaruhi Prilaku Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Cildedug, dilakukan dengan menggunakan pendekatan empiris, pendekatan normatif dilakukan dengan melakukan penelusuran dengan membandingkan antara penelitian sebelumnya dengan apa yang didapat peneliti.
6
2. Jenis Penelitian Ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses, sehingga ilmu dan penelitian adalah proses yang sama 1 . Hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis 2 . Dengan demikian pada prinsipnya dapat ditarik satu kesimpulan dasar atas definisi penelitian di mana penelitian adalah ingin mendapatkan data obyektif, valid dan reliabel tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Jenis dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian digunakan metode kualitatif dan kuantitatif, di mana data kualitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, sedangkan data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar 3 . Alasan penulis menggunakan metode ini karena penulis ingin melihat dan berusaha untuk mengetahui perilaku nasabah terhadap kepercayaan.
1 2 3
Muhammad Natsir. Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia. Jakarta. 2000 hlm 15 Sogiono. Metodologi Penelitian Bisnis. Alpha Betta.Bandung, 2007 hlm 1 Sogiono. Metodologi Penelitian Bisnis. Alpha Betta.Bandung, 2007 hlm 14
7
3. Data Penelitian Jenis data yang digunakan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian deskriptif antara lain:
a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti berupa persepsi karyawan berkenaan dengan variabel-variabel yang dianalisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik koesioner /angket sebagai alat pengambil data melalui daftar pertanyaan yang diajukan kepada pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti dan diisi oleh responden sendiri. Kuesioner ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan tertutup, yaitu dengan menggunakan skala Likert dengan 5 (lima) tingkatan di mana dalam pertanyaan ini responden hanya memilih satu jawaban yang paling sesuai dengan di antara alternatif yang ada. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber berkenaan dengan sejarah singkat perusahaan, organisasi perusahaan serta hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan.
8
Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui : a. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. b. Studi Kepustakaan Yaitu dengan cara membaca literatur atau buku-buku, catatan-catatan kuliah, jurnal-jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 4. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi merupakan seluruh individu yang akan dijadikan subjek penelitian. Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang diperoleh berdasarkan ciri-ciri yang diduga dari sampel yang hendak di generalisasikan atau dianalisis secara umum4 . Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan. Pada penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah Nasabah Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Cildeduk
4
Sogiono. Metodologi Penelitian Bisnis. Alpha Betta.Bandung, 2007 hlm 73
9
b. Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acsidental 5 . Sampel acsidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel 6 . Sedangkan jumlahnya sebanyak 50 orang responden, menurut pendapat Gay ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian Asosiatif/Korelasional adalah minimal 30 subjek 7 . 5. Instrumen Penelitian Penelitian menggunakan mono variabel, sehingga instrumen penelitian dalam penelitian ini hanya terfokus pada variabel prilaku konsumen dengan uraian sebagai berikut:
5
Sogiono. Metodologi Penelitian Bisnis. Alpha Betta.Bandung, 2007 hlm 116
6
Sogiono. Metodologi Penelitian Bisnis. Alpha Betta.Bandung, 2007 hlm 122 Husain Ummar, Metodologi Penelittian. Remaja Rosdakaya.Bandung, 2008 hlm 79
7
10
Tabel 1.1. Kisi-Kisi Demografi dan Perilaku Nasabah VARIABEL VARIABEL PEMBEDA PERILAKU ORGANISASI AGAMA FASILITAS Budaya Sosial
Pribadi
Psikologi
Budaya Sub-budaya Kelas sosial Kelompok acuan Kerabat dan teman Peran status Usia dan tahap siklus hidup Pekerjaan Gaya hidup Kepribadian dan konsep diri Motivasi Persepsi Pembelajaran Keyakinan dan sikap
1. Memahami syariah 2. Tidak memahami syariah
1. 2. 3. 4.
ATM Kartu Debit Phone Banking Pembayaran zakat otomatis 5. Autodebet
6. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan adalah pengolahan data dengan korelasi untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel yang menjadi obyek penelitian dengan menggunakan alat pengolahan data program SPSS dan excel. Proses pengolahan data dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut : a. Mengelola setiap jawaban pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk dihitung frekuensi dan persentase. b. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang
11
dapat ditanyakan kepada responden. Kuesioner ini ditujukan khusus pada nasabah Bank Mandiri Cabang Ciledug. 7. Metode Penelitian a. Kalibrasi 1) Uji Validitas Instrumen Uji validitas berarti menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur 8 . Pengujian ini berfungsi untuk menunjukkan tingkat kemampuan dari alat pengukur agar dapat memberikan apa yang menjadi sasaran pokok pengukur. Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment pearson, dan rumusnya sebagai berikut:
r=
r = n = X = Y = ΣX = ΣY = ΣXY =
8
n(ΣXY ) − (ΣX ) (ΣY ) [ n ( ΣX 2 ) − ( ΣX ) 2 ] [ n ( ΣY 2 ) − ( ΣY ) 2 ]
Koefisien korelasi Jumlah responden Variabel bebas Variabel terikat Jumlah pengamatan variabel Jumlah pengamatan variabel Y Jumlah hasil kali variabel X dengan variabel Y
Husain Ummar, Metodologi Penelittian. Remaja Rosdakaya.Bandung, 2008 hlm 192
12
Uji coba instrumen dilakukan terhadap 25 orang responden di luar responden penelitian. Data diolah dengan menggunakan Software Statistical Product Service Solution Versi 15 dan hasil perhitungan dinyatakan valid, apabila nilai r > r 2) Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Di mana reliabel berarti instrumen yang jika digunakan untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu dengan rumus sebagai berikut: r= K 1 (K – 1)
∑σb2 σ²t
Dimana : r K ∑σb2 σ²t 7
= Koefisien reliabilitas = Banyaknya butiran pertanyaan = Jumlah variasi butir = Variasi total
b. Frekuensi
Untuk melihat tanggapan konsumen terhadap variabel media advertising, dan perilaku membeli konsumen
digunakan analisis
deskriptif dengan melihat jawaban responden. Pengukuran dilakukan
13
dengan cara menghitung skor jawaban responden terhadap elemen-elemen tersebut. Dengan ketentuan 9 : Interval =
Skor tertinggi – Skor terendah Jumlah Kelas
Dimana : n = Jumlah data ΣXi = Jumlah nilai seluruh data Sumber : Sugiono (2004:264) Untuk mengukur klasifikasi interval, maka digunakan rumus: Skor tertinggi = 50 x 5 = 250 Skor terendah = 50 x 1 = 50 200 Interval = 250 - 50 =
= 40
5 Berdasarkan total kumulatif yang didapat, maka hasil penelitian responden dapat dikelompokkan sebagai berikut: Table 3.6 Interval Penilaian Responden
Interval 50 – 89 90 – 129 130 – 169 170 – 209 210 – 250
Penilaian Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik
c. Uji Beda Dua Rata-rata
Untuk melakukan uji komparasi antara variabel demografi berdasarkan jenis kelamin, usia dan lama waktu kerja terhadap terjadinya kecelakaan kerja maka di gunakan uji beda dua rata-rata :
9
Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis. Alpha Betta.Bandung, 2007 hlm. 122
14
Di mana Ho : μ1 < μ1
Persepsi agama tidak memiliki perbedaan yang signifikan atas perilaku pada budaya, sosial, pribadi dan psikologi
Ha : μ1 > μ1
Persepsi agama memiliki perbedaan yang signifikan atas perilaku pada budaya, sosial, pribadi dan psikologi.
Ho : μ2 < μ2
Persepsi fasilitas tidak memiliki perbedaan yang signifikan atas perilaku pada budaya, sosial, pribadi dan psikologi
Ha : μ2> μ2
Persepsi fasilitas memiliki perbedaan yang signifikan atas perilaku pada budaya, sosial, pribadi dan psikologi.
_ _ (X1 – X2) – ( μ1 - μ2 ) to=
σ1 2 n1
+
σ2 2 n2
μ1 ( X1 ) = Demografi μ2 ( X2 ) = Prilaku S = Standar deviasi N = Jumlah data
X1 – X2 tt =
S12 n1
+
S12 n2
d. Cross Tabulasi
Untuk menjawab penyebab utama dari kecelakaan kerja pada demografi responden (agama dan fasilitas) terhadap dimensi-dimensi perilaku (budaya, sosial, pribadi dan psikologi) digunakan uji silang di
15
mana pada pengujian ini diketahui nilai kecenderungan demografi pada masing-masing variabel yang diamati. 8. Review Studi Terdahulu
Tissaura Dewi Avriantini (2008) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Produk tabungan berbasis syariah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, dengan hasil penelitian terhadap variabel persepsi nasabah terhadap perilaku dalam menabung di Bank Muamalat Indonesia khususnya untuk produk Produk tabungan berbasis syariah dengan nilai persepsi rata-rata sebesar 171, dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata penilaian setuju, pengukuran terhadap dimensi terlihat bahwa dimensi budaya merupakan dimensi yang mendominasi, artinya perilaku nasabah menabung di Bank Mualamat Indonesia untuk produk Produk tabungan berbasis syariah atas dasar budaya. Hasil pengolahan antara perilaku nasabah terhadap demografi atas dasar agama dan fasilitas di mana agama dibagi atas (paham syariah dan tidak paham syariah) serta fasilitas meliputi seluruh fasilitas yang diberikan Bank Muamalat terlihat bahwa secara umum agama (paham syariah dan tidak paham syariah) ada perbedaan terhadap perilaku artinya bahwa nasabah yang memiliki pemahaman syariah dan tidak memahami syariah memiliki perbedaan, hal ini juga terlihat pada demografi fasilitas terhadap perilaku juga terdapat perbedaan dengan demikian baik demografi agama dan fasilitas memiliki perbedaan secara nyata terhadap perilaku nasabah meliputi budaya, pribadi, sosial dan psikologi.
16
Sulfa Azami (2008) Analisis Persepsi Nasabah Di DKI Jakarta Terhadap Jasa Tabungan Permata Bank
Syariah dengan hasil Hasil
pengolahan data terhadap tingkat keeratan dari masing-masing dimensi persepsi terlihat bahwa pada dimensi Selective exposive terhadap persepsi konsumen dengan nilai sebesar 0.551 dengan demikian ada hubungan positif kuat antar variabel. Untuk nilai hubungan antara selective perception dengan persepsi konsumen sebesar 0.798 dengan demikian ada hubungan positif sangat kuat antara dimensi selektif dengan persepsi konsumen pada tabungan Permata Syariah. Dan untuk nilai korelasi antara selektif relation dengan persepsi konsumen pada tabungan sebesar 0.714 dengan demikian ada hubungan positif kuat antar variabel. Dengan demikian menunjukkan bahwa kecenderungan calon nasabah menabung dan menjadi nasabah Bank Permata Syariah ; di mana kecenderungan di awali dengan selection perception dan kedua dipengaruhi oleh selective relation dan terakhir dipengaruhi oleh selective exposure. Pebri Widiana (2008) Pengaruh Antara Segmentasi Dan Positioning Terhadap Persepsi Nasabah Atas Tabungan Bank Negara Indonesia Syariah dengan hasil pengolahan data terhadap variabel persepsi nasabah terhadap perilaku dalam menabung di Bank Muamalat Indonesia khususnya untuk produk Produk tabungan berbasis syariah dengan nilai persepsi rata-rata sebesar 171, dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata penilaian setuju, pengukuran terhadap dimensi terlihat bahwa dimensi budaya merupakan dimensi yang mendominasi, artinya perilaku nasabah menabung di Bank Mualamat Indonesia untuk produk Produk tabungan berbasis syariah
17
atas dasar budaya. Hasil pengolahan antara perilaku nasabah terhadap demografi atas dasar agama dan fasilitas di mana agama dibagi atas (paham syariah dan tidak paham syariah) serta fasilitas meliputi seluruh fasilitas yang diberikan Bank Muamalat terlihat bahwa secara umum agama (paham syariah dan tidak paham syariah) ada perbedaan terhadap perilaku artinya bahwa nasabah yang memiliki pemahaman syariah dan tidak memahami syariah memiliki perbedaan, hal ini juga terlihat pada demografi fasilitas terhadap perilaku juga terdapat perbedaan dengan demikian baik demografi agama dan fasilitas memiliki perbedaan secara nyata terhadap perilaku nasabah meliputi budaya, pribadi, sosial dan psikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan dimensi (Budaya, Pribadi, Psikologi dan Sosiologi) ada perbedaan pemahaman syariah dan yang tidak paham syariah, dari dari dimensi prilaku juga keseluruhan responden ada beda terhadap fasilitas yang ditawarkan oleh perbankan.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab, yang masing-masing bab mempunyai spesifikasi pembahasan mengenai topik-topik dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini penulis membuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka,
18
kerangka pemikiran, metodologi penelitian, tinjauan penelitian terdahulu serta diakhiri dengan sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN TEORITIS Pada bab ini penulis membuat teori-teori yang berkenaan dengan sikap dan perilaku konsumen, konsep dan strategi pemasaran, perilaku konsumen dan faktor yang mempengaruhinya, serta teori-teori yang berkenaan dengan perbankan syariah, dan konsep tabungan dalam ekonomi islam.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini penulis membuat deskripsi umum PT Bank Mandiri Syariah, visi dan misi serta hal-hal yang berkenaan dengan organisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN Pada bab ini merupakan bab yang menguraikan persepsi nasabah terhadap masing-masing variabel, dan pada bab ini juga dilakukan analisis uji statistik terhadap variabel serta pembahasan atas hasil penelitian.
BAB V
PENUTUP Pada bab ini penulis membuat kesimpulan atas temuan penelitian dan memberikan saran-saran hasil penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sikap dan Prilaku Konsumen Sikap pada dasarnya merupakan suatu pola tindak yang dimiliki oleh setiap manusia dalam mengekspresikan sesuatu yang menjadi suatu keyakinan yang perlu dilakukan, namun sikap itu sendiri dapat mencerminkan hasil yang akan didapat atau akibat yang akan diperoleh. Dampak dari sikap yang terjadi ada yang dapat dilihat secara langsung, tetapi adapun akibat yang diterima memerlukan waktu yang tidak dapat ditentukan. Tetapi secara pasti bahwa sikap itu akan menghasilkan suatu produk yang bersifat abstrak dan nyata, dalam suatu kelompok misalnya apabila seseorang dapat tanggapan dari apa yang dilakukan, maka akan terlihat oleh kita bahwa orang akan menanggapi dengan beberapa reaksi baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Konsep mengenai sikap kerja tidak akan terlepas dari konsep sikap itu sendiri. sikap merupakan semacam kesiapan untuk beraksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu 1 . Sehingga dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk beraksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons. 1
Azwar Hartono, Metodologi Penelitian, Studi Kasus Pemasaran., CV Gunung Agung. Jakarta.202, h 219)
19
20
Sedangkan menutut Susanto menyatakan bahwa sikap adalah tendensi untuk memberi reaksi yang positif (menguntungkan) atau negatif (tidak menguntungkan) terhadap orang objek atau situasi-situasi tertentu 2 . Karena itu sikap merupakan tendensi untuk memberi reaksi yang bersikap emosional dalam arah tertentu. Berdasarkan dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap obyek
baik
memihak maupun tidak memihak dengan demikian sikap tidak menetap artinya dapat berubah atau dipengaruhi oleh lingkungan atau karena adanya rangsangan dari luar dirinya sehingga dapat memotivasi seseorang untuk berperilaku tertentu. Sebagaimana Rakhmat bahwa sikap bukan dibawa dari lahir melainkan diperoleh dari pengalaman, karena itu sikap dapat dipengaruhi atau sebaliknya dapat diubah 3 . Sikap memiliki berbagai jenis yang dapat diamati seperti yang dikemukakan oleh Frazier Moore bahwa jenis-jenis sikap itu terbagi atas : 1. Sikap positif 2. Sikap pasif 3. Sikap negatif 4
2
Susanto Margono Handoyo., Komunikasi Pemasaran, Pengantar Pemahaman dan Aplikais Komunikasi, Bandung; Remaja Rosda, 2004, h. 65
3
Djalaludin Rachmat, Komunikasi Pemasaran, Remaja Rosa. Bandung, 2002, h.20
4
Moor Frezer. Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus dan Masalah, , Alih Bahasa Djamaludin Malik. Remaja Karya, Bandung.2000, h. 59
21
Bila dikaitkan dengan sikap, maka sikap positif akan menyebabkan individu atau anggota organisasi bereaksi menyenangkan terhadap pekerjaan, sikap pasif akan menyebabkan individu atau anggota organisasi menjadi diam atau tidak melakukan pekerjaan, sedangkan sikap negatif akan menyebabkan individu atau anggota organisasi bereaksi tidak menyenangkan terhadap pekerjaan, dimana pekerjaan merupakan keseluruhan pelaksanaan aktivitas-aktivitas jasmaniah yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu atau mengandung suatu maksud tertentu terutama yang berhubungan dengan kelangsungan hidupnya. 1. Perilaku Konsumen Berdasarkan konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, para pemasar harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan sebagai lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumen tersebut. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun program-program pemasaran yang tepat guna memanfaatkan peluang-peluang yang ada terutama dalam mempengaruhi reaksi atau tanggapan konsumen pada barang dan/atau jasa yang ditawarkannya. Dharmesta memberikan definisi mengenai perilaku konsumen adalah interaksi yang dinamis antara kesadaran/pengertian (cognitf), perilaku, dan peristiwa lingkungan dengan mana manusia melakukan aspek pertukaran tentang
22
kehidupan mereka, masih menurut Sementara
memberikan pengertian sebagai
berikut adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakantindakan tersebut 5 . Dari kedua pengertian di atas tersirat bahwa perilaku konsumen itu sangat kompleks dan selalu berubah-ubah baik secara individual, kelompok, maupun keseluruhan. Perilaku setiap individu dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya akan berbeda karena adanya perbedaan dalam faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk pembelian suatu produk dan/atau jasa. Loudon dan Bitta mengakui bahwa mempelajari perilaku konsumen cukup sulit dan kompleks, khususnya disebabkan oleh banyaknya variabelvariabel tersebut cenderung berinteraksi. Di samping itu seringkali terjadi ketidakkonsistenan pada konsumen, di mana mereka menyatakan kebutuhan dan keinginannya tetapi bertindak sebaliknya 6 . Misalnya ada sebagian konsumen yang memiliki kemampuan dan membutuhkan suatu produk, tetapi tidak membelinya. Di lain pihak ada konsumen yang tidak membutuhkan suatu produk, tetapi ia membelinya. Meskipun demikian, pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan 5
Dharmesta Agustinus, Manajemen Strategik, “Pengantar Proses Berfikir Strategik”, Binarupa Aksara, Jakarta, 2001.h, 15
6
Loudon Bitta, and Sasser W., “An Examination of The Effect Performance on Bran Reputation”, Satisfaction and Loyalty, “European Jurnal di Marketing, .2000, h. 27 (9) (19-35).
23
yang menginginkan agar program-program pemasarannya dapat berhasil. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Kotler bahwa perusahaan yang benarbenar memahami bagaimana konsumen memberikan tanggapan terhadap rangsangan pemasaran (ciri produk, harga, periklanan, dan lain-lain) akan meraih keuntungan lebih besar dari pada para pesaingnya, karena dengan dipahaminya perilaku konsumennya, perusahaan dapat memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya 7 . Uraian di atas memberikan gambaran betapa pentingnya pemahaman terhadap perilaku konsumen dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif.
B. Definisi Perilaku Konsumen Menurut Leon perilaku konsumen The term consumer behavior refer to the behavior that consumer display in searching for purchasing, using, evaluation and disposing of product, service and ideas that they expect will satisfy their needs Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang ditunjukkan ke konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan dan memborong produk dan jasa yang diharapkan dapat menuaskan kebutuhan mereka 8 . Dari definisi diatas dapat disimpulkan tentang perilaku konsumen yaitu suatu studi yang mempelajari bagaimana seorang individu meminta keputusan untuk membelanjakan sumber daya mereka yang tersedia (Waktu, uang, tenaga) 7
Kotler, Philip, “Marketing Management”, Fifth Edition, Englewood Clifts NJ. Prentice Hall,2004, h. 173
8
Leon G.S, Leslie LK, The Meaning and Measurement of Destitution Image“, The Jurnal of Tourism Studies, 2002 (2) (63).
24
dalam mengkonsumsi produk dan jasa. Termasuk studi tentang apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli dan seberapa sering mereka menggunakan suatu produk. a. Model Perilaku Kosumen dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Perilaku konsumen dapat terpenuhi oleh berbagai faktor yang ada disekitarnya, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konumen, menurut Kotler Gambar II.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen 9 Budaya
Psikologis
Sosial Pribadi Kelompok
Kultur
Acuan
Sub kultur
Keluarga Peran Dan
Kelas sosial
Status
Umur Dan Siklus Hidup Pekerjaan Situasi Ekonomi Gaya Hidup Kepribadian Dan Konsep Diri
Motivasi Persepsi Pengetahuan
Pembeli
Keyakinan Dan Sikap
1) Faktor budaya a) Budaya Adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. 9
Kotler, Philip,“Marketing Management”, Fifth Edition, Englewood Clifts NJ. Prentice Hall,2004, h. 224
25
b) Sub budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Contoh : Nasionalitas, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografik. c) Kelas sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. d) Kelompok Dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. e) Keluarga Adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam asyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. f) Peran dan status Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang dan menurut orang-orang yang berada disekitarnya. Dan status mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. 2) Faktor Kepribadian a) Usia dan siklus hidup Orang yang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya,
26
b) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerja kasar cendrung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantoran membeli lebih banyak jas dan dasi. c) Gaya hidup Adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini. d) Kepribadian dan konsep diri Adalah karakteristik psikologi seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. 3) Faktor psikologis 10 a) Motivasi Definisi motivasi menurut Kotler dan Amstrong adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan suatu kebutuhan akan menjadi motif apabila ia tumbuh pada sampai suatu tingkat intensitas yang cukup. b) Persepsi Orang memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama kerena adanya tiga proses persepsi :
10
Kotler, Philip, Marketing Management”, Fifth Edition, Englewood Clifts NJ. Prentice Hall,2004, h., 54
27
i.
Perhatian selektif Kerena seseorang tidak mungkin dapat menanggapi semua angsangan itu, sebagian besar rangsangan akan disaring.
ii.
Distorsi selektif Kecendrungan orang untuk mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan
menginterprestasikan
informasi
itu
dengan cara yang akan mendukung pro-konsepsi mereka. iii.
Ingatan/retensi selektif Kecendrungan akan mengingat informasi yang menyokong pandangan dan keyakinan mereka.
Adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapatan, atau kepercayaan (truth) kesemua itu mungkin atau tidak mungkin mengandung faktor emosional. Sikap (attituate) menurut kotler 11 Adalah evaluasi, perasaan, emosional, dan kecendrungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. 4) Faktor pembelian Adalah kemudahan untuk mengidentifikasi pembeli berbagai produk. Kita dapat membedakan 5 (lima) peran
yang dimainkan orang dalam
keputusan pembelian : 11
Kotler, Philip, Marketing Management, Edisi II, Millennium. Alih Bahasa Hendra Teguh., Jakarta; Prenhelindo,2002, h.200
28
a) Pencetus Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa. b) Pemberi pengaruh Seseorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan. c) Pengambil keputusan Seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli, dan dimana akan membeli. d) Pembeli Orang yang melakukan pembelian yang sesunguhnya e) Pemakai Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan. 12 b. Model Proses Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan pembelian sangat bervariasi, ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Proses pengambilan keputusan ke dalam tiga jenis, yaitu pengambilan keputusan yang luas (extended decision making),
12
Kotler, Philip, Marketing Management, Edisi II, Millennium. Alih Bahasa Hendra Teguh., Jakarta; Prenhelindo,2002, h 89
29
dan pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (habitual decision making). 13 Proses pengambilan keputusan yang luas merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk. Untuk keperluan ini, konsumen mencari informasi tentang produk atau merek dan mengevaluasi hasil dari keputusannya. Proses pengambilan keputusan yang luas terjadi untuk kepentingan khusus bagi, konsumen misalnya produk-produk yang mahal, mengandung prestise, dan dipergunakan untuk waktu yang lama. Contohnya : pembelian mobil, komputer, sepeda motor, rumah, dan lain-lain. Proses pengambilan keputusan terbatas terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha (atau hanya melakukan sedikit usaha) mencari informasi baru tentang produk atau merek tersebut. Ini biasanya berlaku untuk pembelian produk-produk yang kurang penting atau pembelian yang bersifat rutin. Dimungkinkan pula bahwa proses pengambilan keputusan terbatas ini terjadi pada kebutuhan yang sifatnya emosional
atau
juga
pada
environmental
needs),
misalnya
seseorang
memutuskan untuk membeli suatu merek atau produk baru dikarenakan `bosan' dengan merek yang sudah ada. Keputusan yang demikian hanya mengevaluasi
13
Mc.Daniel Hair Lamb, Pemasaran, Buku I, Thomson Learning,Alih Bahasa Ananta Noer ,Jakarta; Salemba Empat, 2002, h.231
30
aspek sifat/corak baru (novelty or newness) dari alternatif-alternatif yang tersedia 14 . Proses pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan merupakan proses yang paling sederhana yaitu konsumen mengenal masalahnya kemudian langsung mengambil keputusan untuk membeli merek favorit / kegemarannya (tanpa evaluasi alternatif. Evaluasi hanya terjadi bila merek yang dipilih tersebut ternyata tidak sebagus/sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya: pembelian sabun mandi, pasta gigi, makanan ringan, dan lain-lain. Oleh karena produk komputer termasuk dalam proses pengambilan keputusan yang luas (extended decision making), maka pembahasan akan difokuskan pada lima tahap pengambilan keputusan, yang terdiri atas: identifikasi masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna beli 15 . 1) Tahap identifikasi masalah. Proses membeli diawali dengan identifikasi masalah atau kebutuhan. Masalah terjadi apabila seseorang merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang ideal (diinginkan) dengan keadaan yang terjadi. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh dorongan (stimuli) intern maupun ekstem. Dorongan intern dapat berupa rasa lapar, haus, dan sebagainya, yang berasal 14
Mc.Daniel Hair Lamb, Lamb, Pemasaran, Buku I, Thomson Learning,Alih Bahasa Ananta Noer ,Jakarta; Salemba Empat, 2002, h.231.
15
Engel and Shoemaker, Towe, “Sloyalty A Strategic Commitment”, Cornell h.R.A., Quarterly, 2003,h.2 (3).
31
dari dalam din manusia sendiri, sedangkan dorongan ekstern berasal dari dalam din manusia sendiri, sedangkan dorongan ekstern berasal dari luar din manusia. Rasa lapar dapat timbul karena mencium bau masakan, keinginan untuk membeli televisi berwarna dapat timbul setelah melihat siaran televisi berwarna di rumah tetangga, kerewelan dan `kelambatan' komputer dapat menimbulkan keinginan untuk membeli komputer baru yang lebih canggih. Kebutuhan mempunyai tingkat intensitas tertentu, dan dapat langsung selama jangka waktu tertentu. Semakin besar tingkat intensitas kebutuhan dan semakin lama kebutuhan tersebut dirasakan, maka semakin kuat dorongan yang timbul dalam diri manusia untuk menguranginya dengan cara mencari dan mendapatkan objek yang dapat memuaskan kebutuhannya. 2) Tahap pencarian informasi. Bila seseorang telah merasakan adanya kebutuhan, maka akan muncul suatu dorongan untuk berusaha memuaskan kebutuhan tersebut. Dalam upaya memuaskan kebutuhannya, konsumen akan melakukan pencarian informasi terlebih dahulu mengenai produk. Ada dua sumber informasi yang digunakan, yaitu sumber internal dan sumber eksternal 16 . Sumber informasi internal berasal dari memori konsumen itu sendiri, yaitu dari pengalaman pribadi, penemuan-penemuan masa lalu (past searches), dan low-involvement learning. Dalam extended decision making, sumber informasi eksternal ini
16
Mc.Daniel Hair Lamb, Pemasaran, Buku I, Thomson Learning,Alih Bahasa Ananta Noer ,Jakarta; Salemba Empat. 2002, h. 233
32
terdiri
atas
kelompok
independen
(keluarga,
kelompok
referensi,
pemerintah), informasi dari pemasar (iklan dan salesman), dan experintial sources (inspeksi atau mencoba produk). 3) Tahap evaluasi alternatif Setelah konsumen memperoleh informasi dari berbagai sumber tentang
produk/merek,
maka
mungkin
terdapat
beberapa
alternatif
produk/merek yang dapat dipertimbangkan untuk memuaskan kebutuhannya. Pada tahap ini konsumen akan melakukan penilaian terhadap setiap alternatif yang ada sebelum memutuskan untuk membeli. Dasar penilaian yang digunakan adalah kriteria evaluasi, yaitu standar-standar dan spesifikasi yang digunakan untuk membandingkan dan mengevaluasi produk dan/atau merek yang berbeda. 4) Tahap keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi diantara alternatif-alternatif merek barang. Konsumen juga mungkul membentuk suatu minat untuk membeli merek yang paling disukai, atau dengan kata lain minat untuk membeli merupakan fungsi dari sikap. Menurut Kotler, ada dua faktor lainnya yang berinterfensi di antara minat membeli dengan keputusan membeli. Kedua faktor tersebut adalah sikap orang lain dan faktor-faktor sosial yang tidak terduga (tidak terantisipasi). Sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi sikap favorable konsumen terhadap suatu merek tergantung pada dua hal, yaitu: (1) intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap
33
pilihan alternatif konsumen, dan (2) motivasi konsumen untuk mengikuti keinginan
orang
lain 17 .
Konsumen
membentuk
minat
membelinya
berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen akan membeli suatu produk, faktor-faktor sosial yang tidak terantisipasi dapat saja mengubah minat membelinya, misalnya adanya informasi yang bersifat negatif tentang barang yang akan dibelinya, atau karena penjual kehabisan persediaan barang yang bersangkutan. 5) Tahap perilaku purnabeli. Pada tahap kelima, yaitu perilaku pumabeli, konsumen merasakan beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Tugas seorang pemasar tidak hanya sampai produk/jasa dibeli konsumen, namun akan terus berlangsung hingga periode purna beli. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain di perusahaan yang sama di masa mendatang. Seorang konsumen yang merasa puas cenderung akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Para pemasar berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik18 .
17
Kotler, Philip, “Marketing Management”, Fifth Edition, Englewood Clifts NJ. Prentice Hall,2004, h.199
18
Kotler, Philip, “Marketing Management”, Fifth Edition, Englewood Clifts NJ. Prentice Hall,2004, h.199
34
Konsumen yang merasa tidak puas akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda. Berkaitan dengan hal ini, ada tiga kategori tanggapan atau respon terhadap ketidakpuasan, yaitu: voice response (misalnya : memberikan rekomendasi negatif kepada pihak-pihak lain seperti keluarga dan teman), third-party response (mengambil tindakan hukum) 19 .
C. Definisi Bank Syariah Menurut Karim Business Consulting dalam Clasical Training Pelaksana Operasional Kantor Cabang Permata Syariah (2004) adalah sebagai berikut : Bank Syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Sementara yang dimaksud dengan Prinsip Syariah menurut UU No. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 3 dan 13 adalah : Aturan perjanjian yang berdasarkan hukum Islam (Alquran dan Assunah) antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil, penyertaan modal, jual beli, sewa menyewa, pengiriman uang dan berbagai jasa bank lainnya. 1. Landasan Hukum Bank Syariah Adapun evolusi Perundang-undangan Perbankan di Indonesia mengenai Perbankan Syariah sebagai berikut 20 :
19
Susanto Margono Handoyo. Komunikasi Pemasaran, Pengantar Pemahaman dan Aplikais Komunikasi, Bandung; Remaja Rosda, 2005 h. 95
20
Sunarto Zulkifli. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim. 2003 ; 76
35
a. UU Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967 “Tidak dimungkinkan adanya Bank tanpa bunga, karena pemerintahlah yang berwenang menentukan tingkat suku bunga yang jumlahnya tentu bukan 0% seperti halnya yang diberikan Bank Syariah” b. Deregulasi di Bidang Perbankan Tanggal 1 Juni 1983 “Bank bebas menentukan tingkat suku bunga, sehingga pendirian Bank Syariah dimungkinkan, namun izin untuk mendirikan bank belum ada”. c. Deregulasi di Bidang Perbankan Paket Oktober 1988 “Bank bebas menentukan tingkat suku bunga dan telah adanya izin untuk mendirikan bank baru, sehingga di tahun 1989 muncul permohonan untuk mendirikan BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) pertama di Lombok Nusa Tenggara Barat (BPR Islam Al-Azhar). d. UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. “Telah diakomodir adanya bank tanpa bunga dengan sistem bagi hasil yang kemudian dilengkapi dengan PP No. 72 tahun 1992 dimana pada regulasi ini peran penting Dewan Pengawas Syariah secara tegas diakui”. e. UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan terhadap UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. “Bank Syariah mendapat landasan hukum yang sangat kuat, terlebih lagi dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya yaitu Surat Edaran Bank Indonesia No. 32/2/UPPB dan SK DIR Bank Indonesia No. 32/34/KEP/DIR tentang Bank Umum Syariah serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 32/4/UPPB dan SK DIR BI No. 32/36/KEP/DIR tentang Bank Perkreditan Rakyat Syariah”.
36
2. Identifikasi Transaksi yang Dilarang a. Hukum Asal Ibadat VS Muamalat Ibadat adalah cabang syariat Islam yang mengatur hubungan antara manusia dengan pencipta-Nya (hubungan vertikal), contohnya adalah shalat, puasa, haji, dan sebagainya. Sedangkan muamalat adalah cabang syariat Islam yang mengatur hubungan antara manusia dengan sesama manusia (hubungan horizontal), contohnya aturan dalam bidang ekonomi, pernikahan, hubungan sosial, dan sebagainya. Dalam ibadat kaedah hukum yang berlaku adalah bahwa semua hal yang dilarang kecuali yang ada ketentuannya berdasarkan Al-Quran dan Al-hadits. Sedangkan dalam muamalat hukum asal sesuatu adalah diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. Ini berarti ketika suatu transaksi baru muncul dimana belum dikenal sebelumnya dalam hukum Islam, maka transaksi tersebut dianggap dapat diterima kecuali terdapat implikasi dari dalil Qur’an dan hadist yang melarangnya secara eksplisit maupun implisit. Jadi dalam bidang muamalat, semua transaksi dibolehkan kecuali yang diharamkan 21 . Penyebab terlarangnya (haram) sebuah transaksi perdagangan adalah haram karena zatnya dan haram bukan karena zatnya.
21
Muhammad Syafi’i Antonio. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.2001 h.12
37
b. Haram Karena Zat-nya Transaksi dilarang karena obyek (barang dan/atau jasa) yang ditransaksikan juga dilarang. Misalkan minuman keras, bangkai, daging babi, dan sebagainya. Jadi transaksi jual beli minuman keras adalah haram, walaupun akad jual-belinya sah. Dengan demikian, bila ada nasabah yang mengajukan pembiayaan pembelian minuman keras kepada bank dengan menggunakan akad murabahah, maka walaupun akadnya sah tetapi transaksi ini haram karena obyek transaksinya haram 22 . c. Haram Selain Zat-nya 23 1) Melanggar prinsip “An Taraddin Minkum” Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak (sama-rama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi/ditipu karena ada suatu yang unknown to one party (keadaan dimana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain, ini disebut juga assymetric information). Unknown to one party dalam bahasa fikihnya disebut juga tadlis (penipuan) dan dapat terjadi dalam empat hal yakni :
22
Muhammad Syafi’i Antonio. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.2001 h.12
23
Ma’ruf Amin. Undang-Undang Perbankan Syariah. Dalam Sharing No. 20: 11. Jakarta: PT. Tribuwana Cahya Ananta.2008, h.74
38
a) Kuantitasnya contoh pedagang yang mengurangi takaran/timbangan barang yang dijualnya. b) Kualitasnya contohnya pedagang yang menyembunyikan cacat barang yang ditawarkannya. c) Harga contohnya adalah memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar dengan menaikkan harga produk di atas harga pasar. 2) Waktu Penyerahan. Contohnya adalah pedagang buah menjual buah di luar musimnya padahal si pedagang tahu bahwa dia tidak dapat menyerahkan buah yang dijanjikannya itu pada waktunya. a) Melanggar prinsip “La Tazhlimuna wa la tuzhlamun” Yakni prinsip jangan menzalimi dan jangan dizalimi. Praktekpraktek yang melanggar prinsip ini diantaranya: i) Rekayasa Pasar Rekayasa pasar bisa terjadi dalam supply dan dalam demand. Rekayasa
pasar
dalam
supply
terjadi
bila
seorang
produsen/penjual mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk yang
39
dijualnya naik. Sedangkan rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik. ii) Gharar Gharar atau disebut juga taghrir adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena adanya ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi. Gharar ini terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain) 3) Riba Dalam ilmu fikih dikenal tiga jenis riba yaitu24 ; a) Riba Fadl yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya, sama kuantitasnya dan sama waktu penyerahannya. Pertukaran semisal ini mengandung gharar yaitu ketidakjelasan bagi kedua pihak akan nilai masing-masing barang yang dipertukarkan. Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan tindakan zalim terhadap salah satu pihak, kedua pihak dan pihakpihak lain. Dalam perbankan konvensional, riba fadl dapat ditemui 24
Ma’ruf Amin. Undang-Undang Perbankan Syariah. Dalam Sharing No. 20: 11. Jakarta: PT. Tribuwana Cahya Ananta.2008, h.75
40
dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot). b) Riba Nasi’ah yaitu riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko dan hasil usaha muncul bersama
biaya. Transaksi semisal ini mengandung pertukaran
kewajiban menanggung beban, hanya karena berjalannya waktu. Dalam perbankan konvensional, riba nasi’ah dapat ditemui dalam pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan, giro dan lain-lan. c) Riba Jahiliyah yaitu hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan (Usmani, 2001) Riba jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaedah “Kudlu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Dalam perbankan konvensional, riba jahiliyah dapat ditemui dalam pengenaan bunga pada transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya. 3. Tidak sah/lengkap akadnya Suatu transaksi yang tidak masuk dalam kategori haram, belum tentu serta merta menjadi halal. Masih ada kemungkinan transaksi tersebut menjadi
41
haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap. Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah dan/atau tidak lengkap akadnya, bila terjadi salah satu (atau lebih) faktor-faktor berikut ini :a. Rukun dan syarat tidak terpenuhi Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu transaksi (necessary condition), misalnya ada penjual dan pembeli. Tanpa adanya penjual pembeli, maka jual beli tidak akan ada. Pada umumnya rukun dalam muamalah bidang ekonomi ada tiga yaitu : a. Pelaku Bisa berupa penjual-pembeli (dalam akad jual beli), penyewa-pemberi sewa (dalam akad sewa-menyewa) atau penerima upah-pemberi upah (dalam akad upah-mengupah), dan lain-lain. b. Objek Objek transaksi dari semua akad di atas dapat berupa barang atau jasa. c. Ijab-kabul 25 Adalah kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertransaksi Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi rukun (sufficient condition). Contohnya adalah pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum (mukallaf). Syarat bukanlah rukun, jadi tidak boleh dicampuradukkan. Dilain pihak, keberadaan syarat tidak boleh : a. Menghalalkan yang haram
25
Muhammad Syafi’i Antonio.. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani, 2001 h.81
42
b. Mengharamkan yang halal c. Menggugurkan rukun d. Bertentangan dengan rukun; atau e. Mencegah berlakunya rukun. 4. Produk dan Jasa Perbankan Syariah Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu 26 : a. Produk Penyaluran Dana (Financing) Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu : 1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Ba’i) Prinsip Ba’i dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. 2) Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah) Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Pada dasarnya prinsip Ijarah sama saja dengan Ba’i, namun perbedaannya terletak pada
26
Muhammad Syafi’i Antonio.. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani, 2001 h.81
43
objek transaksinya. Bila pada Ba’i jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada Ijarah objek transaksinya adalah jasa. 3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Syirkah) Transaksi syirkah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama dapat berupa dana, barang perdagangan (trading asset), kewiraswastaan (enterpreneur-ship), kepandaian (skill), kepemilikan (property), peralatan (equipment) atau intangiable asset (seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan/reputasi (credit-worthiness) dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. 4) Pembiayaan dengan akad pelengkap. Akad
pelengkap
diperlukan
untuk
mempermudah
pelaksanaan
pembiayaan yang menggunakan tiga prinsip terdahulu. b. Produk Penghimpunan Dana (Funding) Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip Operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah. 1) Prinsip Wadi’ah yaitu akad titipan pihak yang mempunyai barang kepada pihak yang diberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang. Aplikasi pada bank syariah misalnya produk giro .
44
Prinsip Wadi’ah berdasarkan jenis terdiri dari dua bagian yaitu a) Wadi’ah Dhamanah dimana pada prinsipnya harta titipan boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi (bank) tetapi bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan tersebut. b) Wadi’ah Amanah yaitu pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.
2) Prinsip Mudharabah yaitu akad antara pemilik dana dan pengelola dana untuk memperoleh keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati pada awal akad. Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada pemilik dana, ada pengelola, ada usaha yang akan dibagihasilkan, ada nisbah dan ada ijab kabul). Prinsip mudharabah ini diaplikasi pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi dua yaitu : a) Mudharabah Mutlaqah Dalam mudharabah mutlaqah (URIA = Unrestricted Investment Account), tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan
persyaratan apapun
45
kepada bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya itu hendak disalurkan atau menetapkan penggunaan akad-akad tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana
URIA
(Unrestricted Investment Account) ini ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. b) Mudharabah Muqayyadah Mudharabah muqayyadah (RIA = Restricted Investment Account) terdiri dari dua jenis yaitu : i). Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet Merupakan simpanan khusus (restricted investment) di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. ii) Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet Merupakan
penyaluran
dana
langsung
kepada
pelaksana
usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari bisnis (pelaksana usaha).
46
3) Produk Jasa (Service) Produk jasa bank syariah terdiri atas 27 : a) Wakalah adalah akad perwakilan antara dua pihak dimana pihak pertama mewakilkan suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak atas nama pihak pertama, contohnya Leter of Credit (L/C Impor), jasa transfer dan inkaso. b) Kafalah adalah akad jaminan dari suatu pihak kepada pihak lain, contohnya Garansi Bank. Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. c) Hiwalah adalah akad pemindahan hutang piutang suatu pihak kepada pihak lain. Kebanyakan ulama tidak memperbolehkan pengambilan manfaat (imbalan) atas pengalihan hutang piutang tersebut antara lain dengan mengurangi jumlah piutang atau menambah jumlah hutang tersebut. Bank hanya boleh membebankan fee atas jasa penagihan. Contohnya Anjak Piutang.
27
Samsudin. 2005. Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah?. Jakarta: Pascasarjana UI
47
d) Sharf adalah transaksi pertukaran emas dan perak atau pertukaran valuta asing, dengan syarat, harus tunai,
serah terima dilakukan dalam
majelis kontak dan bila pertukaran antara mata uang yang sama sama harus dalam jumlah/kuantitas yang sama. e) Al qardh Artinya adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali (atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan). Contohnya adalah produk pelengkap kepada nasabah yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa yang sangat pendek. 4) Ciri Khas Pelayanan Perbankan Dalam menjalankan usaha perbankan baik konvensional maupun syariah dengan sasaran nasabah individual dan pengusaha kecil maupun besar, kepuasan pelayanan sangat menentukan keberhasilan dalam bisnis perbankan. Penarikan nasabah baru melalui pelayanan yang memuaskan adalah lebih mudah dari pada mempertahankan pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah lama (Sugiarto, 1999) Dalam pemasaran yang proaktif, mempertahankan nasabah tidak kalah pentingnya dari pada mencari nasabah baru, karena selain bisa mempertahankan pelanggan dimungkinkan bisa berlanjut ke costumer penetration yang memungkinkan terjadinya penjualan silang (cross
48
selling). Dengan demikian seorang nasabah bisa meningkatkan penggunaan berbagai produk dan jasa yang ditawarkan oleh bank. Berdasarkan konsep Servqual (service quality) kualitas pelayanan pada dasarnya adalah hasil persepsi/kesan dalam nasabah. Hal ini terbentuk dalam benak nasabah setelah yang bersangkutan membandingkan antara kualitas pelayanan yang mereka terima dan mereka harapkan. Perbandingan antara persepsi dan harapan bisa memunculkan dua kemungkinan, yaitu : a) Persepsi lebih besar dari pada harapan, yang berarti pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank b) Persepsi lebih kecil dari pada harapan, yang berarti harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan tidak tercapai.
D. Tabungan Syariah Tabungan
syari’ah menurut Dewan Syari’ah Nasional adalah usaha
untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko/bahaya tertentu melalui akad yang sesuai dengan syari’ah. Tabungan Syari’ah merupakan sebuah sistem dimana para partisipan/anggota/peserta mendonasikan/ menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian dari partisipasi/anggota/peserta. Peranan perusahaan
49
disini hanya sebatas pengelolaan operasional perusahaan tabungan investasi
dari
dana-dana/kontribusi
yang
diterima/dilimpahkan
serta kepada
perusahaan. Tabungan Syari’ah disebut juga dengan tabungan ta’awun yang artinya tolong menolong atau saling membantu dan bukanlah bertujuan untuk mencari keuntungan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Tabungan ta’awun prinsip dasarnya adalah dasar syari’ah yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami oleh peserta 28 . Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat
ن وَاﺗﱠﻘُﻮا ِ َو َﺗﻌَﺎ َوﻧُﻮا ﻋَﻠَﻰ اﻟْ ِﺒ ﱢﺮ وَاﻟ ﱠﺘﻘْﻮَى َوَﻟﺎ َﺗﻌَﺎ َوﻧُﻮا ﻋَﻠَﻰ اﻟِْﺈﺛْ ِﻢ وَا ْﻟ ُﻌ ْﺪوَا ب ِ ﺷﺪِﻳ ُﺪ اﻟْ ِﻌﻘَﺎ َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ اﻟﱠﻠﻪَ ِإ ﱠ Artinya: “Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan”. (Q.S:Al Maidah : 2) Tabungan yang selama ini digunakan oleh mayoritas masyarakat (nonsyari’ah) bukan merupakan tabungan yang dikenal oleh para Pendahulu dari kalangan para ahli fiqh, karena tidak termasuk transaksi yang dikenal oleh fiqh Islam, dan tidak pula dari kalangan para sahabat yang membahas hukumnya.
28
Ma’ruf Amin.. Undang-Undang Perbankan Syariah. Dalam Sharing No. 20: 11. Jakarta: PT. Tribuwana Cahya Ananta.2008 hm 15
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Bank Mandiri Syariah Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkahlangkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri (Persero) pada
50
51
tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT
52
Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT Bank Mandiri (Persero).
B. Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. Visi Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha. Misi 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat
53
C. Struktur Organisasi Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan suatu kumpulan unit kegiatan kantor besar, kantor wilayah, dan kantor cabang yang masingmasing unit tersebut didukung pula oleh sub unit di bawahnya, misalnya kelompok, bagian dan unit-unit lainnya. Kegiatan-kegiatan Bank Mandiri
dipimpin oleh Dewan Direksi, diawasi
oleh Dewan Komisaris dan dibantu oleh beberapa komite permanen. Bank Mandiri
memiliki struktur organisasi fungsional di mana fungsi-fungsi tersebut
di kepalai oleh seorang direktur yang membawahi beberapa divisi. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi korporasi, ritel, internasional, treasury, pengendalian risiko dan kepatuhan. Adapun struktur organisasi Bank Mandiri dengan susunan Dewan komisaris dan Dewan Direksi yang baru sesuai dengan rapat umum luar biasa pemegang saham tanggal 14 Februari 2000 adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris, terdiri dari : a. Komisaris Utama b. Anggota Komisaris c. Anggota Komisaris 2. Dewan Direksi, terdiri dari : a. Direktur Utama Membawahi Satuan Pengawasan Intern (SPI)
54
b. Direktur Pengendalian Resiko Membawahi Divisi Pengendalian Risiko (PAR), Divisi Pengendalian Keuangan (PKU), dan Unit Pengelolaan Perusahaan Anak (PPA). c. Direktur Korporasi Membawahi Divisi Korporasi (KPI) dan Divisi Teknologi Informasi (TEK). d. Direktur Ritel Membawahi Divisi Pemasaran Ritel (REN), Divisi Pembinaan Bisnis Ritel dan Menengah (PBE), Divisi Pengelolaan Bisnis Kartu (PBK), dan usaha Syariah. e. Direktur Internasional Membawahi Divisi Internasional (INT), Divisi Kredit Khusus (DKS), dan Divisi Hubungan Incestor dan Kesekretariatan (HIS). f. Direktur Treasuri Membawahi Divisi Treasuri (TRS), Divisi Investasi dan Jasa Keuangan (IJK), dan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM). g. Direktur Kepatuhan Membawahi Divisi Perencanaan Strategis (REN), Divisi Hukum (HUK), dan Divisi Umum (UMM). Adapun divisi-divisi pada Bank Mandiri adalah sebagai berikut : 1. Satuan Pengawasan Intern (SPI) 2. Divisi Hubungan Investor dan Kesekretariatan (HIS)
55
3. Divisi Korporasi (KPI) 4. Divisi Investasi dan Jasa Keuangan (IJK) 5. Divisi Pembinaan Bisnis Ritel dan Menengah (PBE) 6. Divisi Kredit Khusus (DKS) 7. Unit Pengelolaan Perusahaan Anak (PPA) 8. Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) 9. Divisi Umum (UMM) 10. Divisi Pengendalian Risiko (PAR) 11. Divisi Hukum (HUK) 12. Divisi Pemasaran Ritel (PMR) 13. Divisi Internasional (INT) 14. Divisi Pengelolaan Bisnis Kartu (PBK) 15. Divisi Tresuri (TRS) 16. Divisi Perencanaan Strategis (REN) 17. Divisi Pengendalian Keuangan (PKU) 18. Divisi Teknologi Informasi (TEK)
56
Struktur Organisasi
Audit Committee
Board of Commissioners
Board of Directors Corporate Secretary
President&Ceo
Assistant to the president&CEO Assistant to the Director
Internal Audit
MD&SEVP Treasury& International
MD & SEVP Coorporate Banking
Financial Institution Overseas Network
Corporate Relations hip I
Middle Commerci al
Treasury
Corporate Relations hip II
Small Business
Corporate Product
Bank Syariah Mandiri
BMEL
MD & SEVP Commercial Banking
MD & SEVP Consumer Banking
MD & SEVP Risk Management
MD & SEVP Distribution Network
MD&SEVP Coorporate Secretary, HR& Compliance
Consumer Card
Market Risk
Jakarta Network
Human Resources
Consumer Loans
Portfolio & Operation al Risk
Regional Network
Training
Central Operation
Legal
Procurem ent& Fixed Assets
Complian ce
Consumer Liabillitie
CFO&SEVP Financial & Information
Corporate Risk Mngt Electronic Banking
Mandiri Sekuritas
Retail Risk Mngt MANDIRI LIFE
Credit Recovery
Asset Managem ent
Corporate Affair
Informati on Technolo gy
Strategy& Performan ce
Economic s&Financi al Research
Accounting
President & CEO adalah masing-masing Direktur dan CFO
Risk and Capital Committee
Investor Relations
Information Technology Committee
Personnel Policy Committee
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Pada deskripsi responden terdiri atas kemampuan responden terhadap pemahaman agama atau yang disingkat dengan agama meliputi memahami syariah dan tidak memahami syariah, sedangkan deskripsi responden kedua adalah pilihan responden atas fasilitas yang dikehendaki dalam produk tabungan Syariah , adapun dari kedua deskripsi ini dihasilkan informasi atas pengolahan data sebagai berikut:
Tidak memahami syariah 44% Memahami syariah 56%
Gambar 4.1. Demografi Pemahaman Agama Responden Sumber: Data diolah penulis
Dari gambar terlihat bahwa responden yang memahami syariah lebih banyak bila dibandingkan dengan responden yang tidak memahami syariah dengan perbandingan 56% responden memahami syariah dan sisanya 44%
57
58
responden tidak memahami syariah, artinya relatif banyak responden yang kurang memahami syariah tertarik untuk menabung atau menggunakan jasa tabungan pada Bank Mandiri Syariah. Terhadap pilihan dari jasa yang ditawarkan oleh Bank Mandiri Syariah sebagai berikut:
20 15 10 5 0
Series1
ATM
Kartu Debit
Phone Banking
Pembayaran Zakat
Autodebit
16
12
9
9
4
Gambar 4.2 Demografi Fasilitas diharapkan Responden Sumber: Data diolah penulis
Berdasarkan gambar grafik dapat dilihat bahwa pilihan pada kemudahan ATM karena Bank Mandiri Syariah telah didukung oleh ATM bersama dengan jumlah 32% untuk responden dengan pilihan fasilitas kartu Debit sebanyak 24% adapun responden yang menggunakan phone banking sebanyak 18% untuk responden dengan pilihan pembayaran zakat secara otomatis sebanyak 18% dan untuk pilihan pada Autodebet sebanyak 8%
59
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Perhitungan
korelasi
reliabilitas
dan
validitas
dilakukan
dengan
menggunakan program komputer SPSS PC Versi 14.00 dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas No.item Jum.Item Total rhitung rtabel Keterangan 1 71 917 0.521 0.361 Valid 2 72 917 0.593 0.361 Valid 3 71 917 0.773 0.361 Valid 4 69 917 0.705 0.361 Valid 5 62 917 0.580 0.361 Valid 6 65 917 0.548 0.361 Valid 7 73 917 0.621 0.361 Valid 8 59 917 0.599 0.361 Valid 9 60 917 0.513 0.361 Valid 10 65 917 0.535 0.361 Valid 11 59 917 0.600 0.361 Valid 12 63 917 0.545 0.361 Valid 13 65 917 0.485 0.361 Valid 14 63 917 0.629 0.361 Valid Cronbach's Alpha = 0.845 Sumber: Pengolahan data
Dari hasil pengolahan data tersebut terlihat bahwa seluruh item dinyatakan valid artinya seluruh item dapat terus digunakan dalam proses penelitian dan dari hasil output data terlihat nilai reliabilitas 0,845 sehingga variabel dinyatakan memenuhi standar reliable karena berada > 0,6 dengan demikian variabel dapat dilanjutkan dalam proses penelitian.
60
B. Pembahasan 1. Penilaian Responden Pada Perilaku Nasabah Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap persepsi responden pada variabel perilaku nasabah terhadap tabungan Syariah dihasilkan pernyataan sebagai berikut: a. Keputusan menabung Nilai pernyataan responden terhadap keputusan untuk menabung dengan produk Syariah pada Bank Mandiri Syariah dengan hasil persepsi sebagai berikut: Tabel 4.2 Keputusan menabung untuk produk Syariah disebabkan oleh lingkungan keluarga URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju Sumber: Data diolah penulis
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 3 24 23 0 0 50
% 6% 48% 46% 0% 0%
NILAI 15 96 69 0 0 180 Kuesioner ke-1
Hasil pengolahan data terhadap indikator bahwa
keputusan
menabung untuk produk Syariah disebabkan oleh lingkungan keluarga dengan hasil persepsi kumulatif sebesar 180 dengan demikian nilai pernyataan berada pada klasifikasi setuju artinya kebanyakan nasabah setuju bahwa mereka menabung disebabkan oleh unsur keluarga atau dalam tekanan keluarga.
61
b. Kecenderungan dalam Keluarga Produk tabungan Syariah , memiliki konotasi kuat terhadap salah satu agama. Dalam hal ini Islam, apakah responden menabung atau menetapkan diri sebagai nasabah Bank Mandiri Syariah
lebih disebabkan oleh lingkungan
keluarga dengan persepsi sebagai berikut: Tabel 4.3 Karena keluarga dari lingkungan organisasi Islam maka saya menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya pada produk tabungan Syariah URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 6 20 22 2 0 50
Sumber: Data diolah penulis
% 12% 40% 44% 4% 0%
NILAI 30 80 66 4 0 180 Kuesioner ke-2
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai sebesar 180 dengan demikian nilai pernyataan responden berada pada klasifikasi setuju artinya sebagian besar responden menyetujui bahwa keputusan menabung pada produk Syariah lebih disebabkan karena keluarga dari lingkungan organisasi Islam. c. Status sosial Unsur
syariah
pada
produk-produk
Bank
Mandiri
Syariah,
mengindikasikan bahwa masyarakat yang memahami syariah atau masyarakat dengan status sosial sebagai tokoh masyarakat dan ikatan lainnya dalam masyarakat yang secara dominan adalah muslim, terhadap hal ini hasil pengolahan data dapat dilihat sebagai berikut:
62
Tabel 4.4 Status sosial saya mengharuskan saya untuk menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 5 26 18 1 0 50
Sumber: Data diolah penulis
% 10% 52% 36% 2% 0%
NILAI 25 104 54 2 0 185 Kuesioner ke-3
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai pernyataan secara umum sebesar 185 dengan demikian nilai pernyataan responden berada pada klasifikasi setuju artinya sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka menabung atau menggunakan produk Syariah lebih disebabkan oleh status sosial. d. Kepercayaan pada produk Bank Mandiri Syariah BANK Mandiri Syariah sebagaimana perusahaan perbankan lainnya, memiliki tujuan bisnis, sehingga untuk menarik minat masyarakat khususnya masyarakat muslim maka Mandiri Syariah juga menerapkan kebijakan promosi, secara umum promosi dilakukan dengan menggunakan endoser dalam hal ini publik figur yang secara umum adalah alim ulama atau para ustadz kondang yang sangat dikenal, dan memiliki nilai jual, terhadap hal ini apakah keputusan menabung pada Mandiri Syariah lebih disebabkan oleh endoser para ustadz yang telah dikenal secara luas, berkenaan dengan hal tersebut hasil kuesioner dapat dilihat sebagai berikut:
63
Tabel 4.5 Mandiri Syariah didukung oleh para ustadz yang sangat dikenal publik maka saya mempercayakan untuk menabung di Mandiri Syariah khususnya untuk Produk Syariah URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 9 17 22 2 0 50
Sumber: Data diolah penulis
% 18% 34% 44% 4% 0%
NILAI 45 68 66 4 0 183 Kuesioner ke-4
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai pernyataan secara kumulatif sebesar 183 dengan nilai tersebut berada pada klasifikasi setuju artinya keputusan untuk menabung lebih disebabkan oleh iklan endoser dengan menggunakan ustadz yang telah dikenal secara luas. e. Daya Dukung Kerabat Ikatan sosial dalam masyarakat Indonesia, di mana melihat atau mencontoh kerabat menjadi budaya dan acuan, hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari bila ada satu orang dari anggota keluarga memiliki sesuatu maka ada keinginan dari anggota keluarga untuk memilikinya dan apakah kondisi tersebut juga sama dengan produk tabungan khususnya produk tabungan Syariah , hasil pernyataan responden dapat dilihat sebagai berikut:
64
Tabel 4.6 Kerabat saya telah menabung Mandiri Syariah dengan produk Syariah,sehingga saya tertarik untuk memutuskan menabung di Mandiri Syariah dan mengambil produk tabungan Syariah URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju Sumber: Data diolah penulis
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 5 12 30 3 0 50
% 10% 24% 60% 6% 0%
NILAI 25 48 90 6 0 169 Kuesioner ke-5
Hasil pengolahan data pada indikator tersebut dengan hasil pernyataan secara kumulatif sebesar 169 dengan demikian nilai pernyataan berada pada klasifikasi cukup setuju, artinya bahwa sebagian besar responden menyetujui bahwa keputusan menabung pada produk Syariah cukup dipengaruhi oleh unsur keluarga atau kerabat. f. Identitas sebagai muslim Kesadaran beragama yang kian mulai tumbuh dalam masyarakat modern, dan hal ini terlihat dari mulai dinamisnya perbankan syariah, kemunculan perbankan syariah merupakan salah satu indikator, apakah keputusan menabung lebih disebabkan oleh keputusan identik diri, terhadap hal ini dengan nilai pernyataan sebagai berikut:
65
Tabel 4.7 Dengan menabung di Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah maka saya identik sebagai muslim URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
Sumber: Data diolah penulis
FREKUENSI 2 16 29 3 0 50
% 4% 32% 58% 6% 0%
NILAI 10 64 87 6 0 167 Kuesioner ke-6
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan hasil sebesar 167 dengan demikian nilai pernyataan berada pada klasifikasi cukup setuju artinya sebagian besar responden cukup menyetujui bahwa keputusan menabung pada produk Syariah lebih disebabkan oleh perasaan sebagai muslim (identik) bahwa keinginan untuk menabung atas azas syariah cukup dapat diterima oleh responden. g. Pemahaman terhadap syariat Islam Mandiri Syariah sebagai bank pionir untuk perbankan syariah merupakan cikal-bakal pertama penerapan syariah pada unsur perbankan, terhadap hal ini apakah keputusan untuk menabung pada produk Syariah merupakan satu bentuk kesadaran dari nasabah bahwa mereka telah memahami atau membutuhkan syariah dalam unsur ekonomi, terhadap hal ini hasil pernyataan responden dapat dilihat sebagai berikut:
66
Tabel 4.8 Nasabah pada Mandiri Syariah merupakan nasabah yang telah memahami syariat Islam sehingga telah dianggap dewasa URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 6 19 24 1 0 50
Sumber: Data diolah penulis
% 12% 38% 48% 2% 0%
NILAI 30 76 72 2 0 180 Kuesioner ke-7
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai pernyataan secara kumulatif sebesar 180 dengan demikian nilai pernyataan responden berada pada klasifikasi setuju, artinya sebagian besar responden menyatakan bahwa keputusan mereka menggunakan produk tabungan Syariah karena mereka telah memahami syariah dan ada keinginan untuk menjalankan konsep syariah pada kondisi keseharian dalam menggunakan produk jasa perbankan. h. Tuntutan profesi atau tugas Bank Muamalat Indonesia, merupakan bank yang sangat terbuka, di mana semua unsur masyarakat dapat secara bebas menjadi nasabah dan memanfaatkan produk jasa perbankan, Mandiri Syariah juga telah bekerja sama dengan institusi baik pemerintah maupun swasta sehingga lalu lintas jasa perbankan dapat diakses secara luas, apakah unsur pekerjaan dan status memberikan warna tersendiri dalam keputusan untuk menabung pada produk Syariah , hasil pengolahan data pada indikator tersebut dengan hasil sebagai berikut:
67
Tabel 4.9 Pekerjaan saya mengharuskan saya untuk menabung di Mandiri Syariah karena bank menetapkan prinsip bagi hasil (non riba) URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 9 9 19 10 3 50
Sumber: Data diolah penulis
% 18% 18% 38% 20% 6%
NILAI 45 36 57 20 3 161 Kuesioner ke-8
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai sebesar 161 dengan demikian nilai pernyataan secara kumulatif berada pada klasifikasi cukup setuju artinya unsur pekerjaan cenderung memberikan daya dukung terhadap keputusan untuk menggunakan produk Syariah atau menggunakan jasa perbankan syariah. i. Keyakinan untuk melaksanakan syariah dalam prinsip menabung Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan syariah kian hari kian tinggi dan hal ini tidak saja terlihat munculnya perbankan syariah baru, namun lebih pada kuantitatif, di mana secara meyakinkan jumlah nasabah dan kinerja perbankan syariah kian hari kian besar, bukti hal ini terlihat pada kondisi krisis moneter (1998) di mana kondisi perbankan konvensional menurun sedangkan bank syariah sebaliknya, indikator ini merupakan salah satu dari rangkaian indikator lainnya terhadap hal ini apakah keputusan menabung lebih disebabkan oleh kesadaran untuk meninggalkan konsep riba, hasil pengolahan data pada indikator ini dengan hasil sebagai berikut:
68
Tabel 4.10 Sebagai seorang muslim sudah seharusnya saya meninggalkan mekanisme riba dan menjadi nasabah Mandiri Syariah untuk menabung pada produk tabungan Syariah URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 7 12 20 10 1 50
Sumber: Data diolah penulis
% 14% 24% 40% 20% 2%
NILAI 35 48 60 20 1 164 Kuesioner ke-9
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai sebesar 164 dengan demikian nilai indikator berada pada klasifikasi cukup setuju artinya sebagian besar responden cukup menyetujui bahwa keputusan menabung pada produk Syariah lebih disebabkan oleh kesadaran sebagai seorang muslim untuk meninggalkan riba dan melaksanakan syariah. j. Keyakinan pribadi Unsur halal dalam perbankan syariah merupakan hal yang menjadi titik tumpu sehingga masyarakat dapat secara tenang menggunakan produk syariah terhindar dari hal-hal yang buruk atau bertentangan dari kaidah agama (syariah) terhadap hal ini hasil jajak pendapat dapat dilihat sebagai berikut:
69
Tabel 4.11 Saya memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa produk Syariah merupakan produk tabungan yang sangat tepat bagi saya dan keluarga saya URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 2 15 23 8 2 50
Sumber: Data diolah penulis
% 4% 30% 46% 16% 4%
NILAI 10 60 69 16 2 157 Kuesioner ke-10
Terhadap hasil pengolahan data pada indikator tersebut dengan hasil sebesar 157 dengan demikian nilai pernyataan responden berada pada klasifikasi cukup setuju, artinya sebagian besar responden cukup memahami bahwa keputusan menggunakan tabungan Syariah karena saran untuk meninggalkan riba dan menggunakan jasa perbankan dengan konsep syariah. k. Prinsip bagi hasil dalam produk
Mandiri Syariah khususnya untuk produk
Syariah Bank Muamalat Indonesia, menerapkan konsep syariah, bagi seluruh produk dan jasa perbankan, termasuk tabungan Syariah , terhadap indikator tersebut dengan hasil pernyataan sebagai berikut:
70
Tabel 4.12 Dengan prinsip bagi hasil secara Islami (non riba) maka saya termotivasi untuk menabung di Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
Sumber: Data diolah penulis
FREKUENSI 4 13 23 9 1 50
% 8% 26% 46% 18% 2%
NILAI 20 52 69 18 1 160 Kuesioner ke-11
Hasil pengolahan data terhadap indikator di atas dengan nilai pernyataan secara kumulatif sebesar 160 dengan demikian nilai pernyataan berada pada klasifikasi cukup setuju, artinya sebagian besar responden memberikan kesaksian bahwa keputusan mereka menggunakan Syariah lebih disebabkan keinginan mereka untuk menerapkan prinsip bagi hasil secara Islami (non riba) maka saya termotivasi untuk menabung di Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah. l. Ketenangan untuk menggunakan konsep bagi hasil (syariah) Dalam setiap pemasaran satu produk maka akan ditekankan bentuk bentuk pemasaran khususnya berkenaan dengan informasi produk (promosi) di mana Bank Mandiri Syariah menekankan pada konsep ketenangan hidup dengan menggunakan produk syariah, iklan dan aktivitas yang memberikan penekanan pada ketenangan merupakan salah satu simbol yang utama, dengan menggunakan konsep syariah maka si penabung akan merasa tenang karena sudah menghindari riba, terhadap indikator tersebut hasil pernyataan dapat dilihat sebagai berikut:
71
Tabel 4.13 Saya perbandingan bahwa dengan menabung di bank Muamalat khususnya untuk produk Syariah saya menjadi tenang karena produk tabungan Syariah adalah produk tabungan halal URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 8 13 25 3 1 50
Sumber: Data diolah penulis
% 16% 26% 50% 6% 2%
NILAI 40 52 75 6 1 174 Kuesioner ke-12
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai sebesar 174 sehingga nilai tersebut berada pada klasifikasi setuju, artinya indikator tersebut diterima oleh sebagian besar responden bahwa mereka menabung lebih disebabkan keinginan untuk membandingkan dan menerima syariah. m. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip ekonomi Islam Dinamika perekonomian Islam mulai dapat diterima, hal ini dapat dilihat dengan pertumbuhan bank syariah mulai dari bank swasta nasional, bank pemerintah dan bank asing, apakah keinginan untuk menabung pada produk Syariah karena bentuk kesadaran untuk terus belajar prinsip ekonomi Islam, hasil pengolahan data terhadap indikator ini dengan hasil:
72
Tabel 4.14 Saya telah belajar secara baik prinsip-prinsip ekonomi Islam sehingga saya mempercayakan menabung di Muamalat dengan produk Syariah URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 2 13 29 6 0 50
Sumber: Data diolah penulis
% 4% 26% 58% 12% 0%
NILAI 10 52 87 12 0 161 Kuesioner ke-13
Hasil pengolahan data terhadap indikator tersebut dengan nilai persepsi sebesar 161 dengan demikian nilai pernyataan berada pada klasifikasi cukup setuju, artinya sebagian besar responden cukup setuju bahwa keputusan mereka menabung karena kesadaran untuk belajar dan menerima konsep perbankan syariah. n. Kepercayaan terhadap performance Bank Mandiri Syariah Dinamika industri perbankan dengan menggunakan konsep syariah kian dapat diterima baik skala nasional maupun internasional, pengakuan performance syariah juga mulai dapat diterima, dan hal ini terlihat penggunaan kartu ATM Syariah yang dapat diterima oleh ATM Bersama merupakan performance bagi perbankan syariah, hasil pengolahan data terhadap indikator ini dengan hasil sebagai berikut:
73
Tabel 4.15 Bank Mandiri Syariah dengan produk-produk jasa perbankannya termasuk di dalamnya produk Syariah adalah produk yang memiliki performance dan dijaminkan oleh pemerintah sehingga saya merasa aman untuk menabung di bank tersebut. URAIAN Sangat setuju Setuju Cukup setuju Kurang setuju Sangat kurang setuju
BOBOT 5 4 3 2 1
FREKUENSI 5 14 24 7 0 50
Sumber: Data diolah penulis
% 10% 28% 48% 14% 0%
NILAI 25 56 72 14 0 167 Kuesioner ke-14
Hasil pengolahan data terhadap indikator ini dengan nilai pernyataan sebesar 167 dengan demikian nilai pernyataan berada pada klasifikasi setuju artinya masyarakat atau responden sudah mengetahui dan menyadari bahwa performance produk tabungan Syariah sudah dapat diterima dan di sejajarkan dengan produk tabungan perbankan nasional lainnya. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap keseluruhan variabel dengan menggunakan 14 macam pertanyaan dengan hasil secara kumulatif dapat dilihat sebagai berikut:
74
Tabel 4.16 Pernyataan Responden pada Variabel Perilaku Nasabah No
PERNYATAAN
1
Keputusan menabung untuk produk Syariah disebabkan oleh lingkungan keluarga Karena keluarga dari lingkungan organisasi Islam maka saya menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya pada produk tabungan Syariah Status sosial saya mengharuskan saya untuk menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah Bank Mandiri Syariah di dukung oleh para ustadz yang sangat di kenal publik maka saya mempercayakan untuk menabung di BANK MANDIRI SYARIAH khususnya untuk Produk Syariah Kerabat saya telah menabung Bank Mandiri Syariah dengan produk Syariah , sehingga saya tertarik sehingga memutuskan untuk menabung di Bank Mandiri Syariah untuk tabungan Syariah Dengan menabung di BANK Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah maka saya identik sebagai muslim Nasabah pada Bank Mandiri Syariah merupakan nasabah yang telah memahami syariat Islam sehingga telah dianggap dewasa Pekerjaan saya mengharuskan saya untuk menabung di Bank Mandiri Syariah karena bank menetapkan prinsip bagi hasil (non riba) Sebagai seorang muslim sudah seharusnya saya meninggalkan mekanisme riba dan menjadi nasabah Bank Mandiri Syariah untuk menabung pada produk tabungan Syariah Saya memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa produk Syariah merupakan produk tabungan yang sangat tepat bagi saya dan keluarga saya Dengan prinsip bagi hasil secara Islami (non riba) maka saya termotivasi untuk menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah Saya perbandingan bahwa dengan menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Syariah saya menjadi tenang karena produk tabungan Syariah adalah produk tabungan yang halal Saya telah belajar secara baik prinsip-prinsip ekonomi Islam sehingga saya mempercayakan menabung di Muamalat dengan produk Syariah Bank Mandiri Syariah dengan produk-produk jasa perbankannya termasuk di dalamnya produk Syariah adalah produk yang memiliki performance dan dijaminkan oleh pemerintah sehingga saya merasa aman untuk menabung di bank tersebut.
2 3
4
5 6 7 8 9
10 11
12
13
14
Rata-rata pernyataan
Jawaban
Nilai
Ket
0
180
Setuju
2
0
180
Setuju
18
1
0
185
Setuju
17
22
2
0
183
Setuju
5
12
30
3
0
169
Cukup setuju
2
16
29
3
0
167
Cukup setuju
6
19
24
1
0
179
Setuju
9
9
19
10
3
161
Cukup setuju
7
12
20
10
1
164
Cukup setuju
2
15
23
8
2
157
Cukup setuju
4
13
23
9
1
160
Cukup setuju
8
13
25
3
1
174
Setuju
2
13
29
6
0
161
Cukup setuju
5
14
24
7
0
167
Cukup setuju
5
16
24
5
1
171
Setuju
SS
S
CS
TS
STS
3
24
23
0
6
20
22
5
26
9
75
Kurang setuju 10%
Sangat kurang setuju 2%
Sangat setuju 10%
Setuju 31% Cukup setuju 47%
Gambar 4.3. Persepsi Responden pada Perilaku Nasabah Sumber: Data diolah penulis
Hasil pengolahan data terhadap keseluruhan variabel perilaku nasabah terhadap tabungan Syariah terlihat bahwa untuk responden yang memberikan penilaian sangat setuju ada 10% terhadap responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 31% dan yang memberikan penilaian cukup setuju ada sebanyak 47% terhadap responden yang memberikan penilaian tidak setuju atau kurang setuju ada sebanyak 10% dan yang memberikan penilaian sangat kurang setuju ada sebanyak 2% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum responden memberikan penilaian setuju. Dari hasil pengolahan data secara kumulatif dihasilkan nilai persepsi sebesar 171 dengan demikian penilaian responden berada pada klasifikasi setuju.
2. Kumulatif Persepsi Bila melihat hasil persepsi berdasarkan dimensi (budaya, sosial, kepribadian dan psikologi) dengan hasil sebagai berikut:
76
a. Budaya Terhadap dimensi budaya menggunakan tiga pertanyaan dihasilkan persepsi sebagai berikut:
Sangat kur ang setuj u 0% Kur ang setuj u 0%
Sangat setuju 4%
Cukup setuju 40%
Setuju 56%
Gambar 4.4.Persepsi Responden pada Dimensi Budaya Sumber: Data diolah penulis
Hasil pengolahan data terhadap keseluruhan pada dimensi budaya terlihat Bahwa untuk responden yang memberikan pernyataan setuju ada sebanyak
56% dan yang memberikan penilaian cukup setuju sebanyak 40%
dengan demikian perilaku menabung nasabah lebih cenderung dipengaruhi oleh prinsip budaya. b. Sosial Terhadap dimensi sosial dengan persepsi nasabah sebagai berikut:
Sang at kurang set uju 0% Kurang set uju 4%
Cukup setuju 40%
Sangat setuju 4%
Setuju 56%
Gambar 4.5.Persepsi Responden pada Dimensi Sosial Sumber: Data diolah penulis
77
Hasil pengolahan data pada dimensi sosial terlihat
bahwa untuk
responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 4% dan untuk responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 56% terhadap responden yang memberikan penilaian cukup setuju ada sebanyak 40%. c. Kepribadian Hasil pengolahan data pada dimensi kepribadian dengan hasil sebagai berikut:
Sangat kurang set uju 0% Kurang set uju 4%
Sangat setuju 4%
Setuju 56%
Cukup setuju 40%
Gambar 4.6.Persepsi Responden pada Dimensi Kepribadian Sumber: Data diolah penulis
Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa untuk responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 4% dan yang memberikan penilaian setuju sebanyak 56% memberikan penilaian setuju adapun responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 40% untuk responden yang memberikan penilaian kurang setuju ada sebanyak 4% saja.
78
d. Psikologi Terhadap dimensi psikologi dengan hasil persepsi sebagai berikut:
Sangat kurang set uju 0% Kurang set uju 4%
Sangat setuju 4%
Setuju 56% Cukup setuju 40%
Gambar 4.7.Persepsi Responden pada Dimensi Psikologi Sumber: Data diolah penulis
Dari data di atas terlihat bahwa untuk responden yang memberikan penilaian sangat setuju ada sebanyak 4% untuk responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 56% adapun responden yang memberikan penilaian cukup setuju. Sedangkan responden yang memberikan penilaian kurang setuju ada sebanyak 4%. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap keseluruhan dimensi (budaya, sosial, kepribadian dan psikologi) maka secara umum dari masing-masing dimensi tersebut dapat dinyatakan dominan atas perilaku nasabah sebagai berikut:
79
185 180 175 170 165 160 155 Series1
Budaya
Sosial
Keperibadian
Psikologi
182
173
165
166
Gambar 4.8. Persepsi Kumulatif Variabel Perilaku Nasabah Sumber: Data diolah penulis
Dari grafik tersebut terlihat bahwa unsur dominan dari perilaku nasabah dalam menabung pada tabungan Muamalat khususnya untuk produk tabungan Syariah lebih di dominasi oleh dimensi budaya, dan dimensi selanjutnya adalah dimensi sosial serta psikologi dan selanjutnya kepribadian, artinya unsur kebiasaan dan unsur budaya serta unsur sosial kemasyarakatan merupakan kedua unsur yang teramat penting dalam perilaku nasabah untuk menentukan produk tabungan.
C. Analisis 1. Uji Silang (Crosstabulation) Hasil uji silang antara demografi responden meliputi (agama dan fasilitas) terhadap perilaku nasabah meliputi (budaya, sosial, kepribadian dan psikologi) dengan hasil sebagai berikut:
80
a. Agama (memahami atau tidak memahami syariah) terhadap perilaku nasabah a.
Agama terhadap dimensi budaya Agama * Budaya Crosstabulation
Agama
Total
Memahami syariah
Count Residual Tidak memahami syariah Count Residual Count
Cukup setuju 12 .8 8 -.8 20
Budaya Setuju 14 -1.7 14 1.7 28
Sangat setuju 2 .9 0 -.9 2
Total 28 22 50
Sumber: pengolahan data
Dari hasil penyajian data terlihat bahwa untuk responden yang memahami syariah memberikan penilaian sangat setuju ada sebanyak 2 orang, sedangkan untuk
responden yang memberikan penilaian setuju ada
sebanyak 14 orang dan yang memberikan penilaian cukup setuju ada sebanyak 12 orang. Untuk responden yang menyatakan bahwa mereka kurang atau tidak memahami syariah yang memberikan penilaian sangat setuju tidak ada, adapun responden yang memberikan penilaian bahwa mereka setuju ada sebanyak 14 orang dan yang memberikan penilaian cukup setuju ada sebanyak 8 orang. Dengan demikian secara rata-rata terlihat bahwa baik yang memahami dan yang tidak memahami syariah terlihat dalam jumlah relatif sama memberikan penilaian setuju dalam pemilihan produk Syariah
81
b.
Agama terhadap dimensi sosial Agama * Sosial Crosstabulation
Agama
Total
Memahami syariah
Count Residual Tidak memahami syariah Count Residual Count
Kurang setuju 1 -.1 1 .1 2
Sosial Cukup setuju Setuju 15 12 1.6 -.9 9 11 -1.6 .9 24 23
Sangat setuju 0 -.6 1 .6 1
Total 28 22 50
Sumber: pengolahan data
Terhadap hasil pengolahan data menunjukkan bahwa untuk responden dengan pemahaman terhadap syariah baik yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 12 orang dan yang memberikan penilaian cukup setuju ada
sebanyak 15 orang untuk responden yang memberikan
penilaian kurang setuju ada sebanyak 1 orang. Untuk responden yang memberikan penilaian tidak memahami
syariah terlihat bahwa ada
sebanyak 1 orang memberikan penilaian sangat setuju, terhadap responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 11 orang sedangkan 9 orang menyatakan cukup setuju untuk responden yang memberikan penilaian kurang setuju ada sebanyak 1 orang. Dengan demikian hasil tersebut menunjukkan bahwa responden yang telah memahami syariah lebih cenderung memberikan penilaian cukup setuju dibandingkan responden yang tidak memahami syariah.
82
c.
Agama terhadap kepribadian Agama * Keperibadian Crosstabulation
Agama
Memahami syariah Tidak memahami syariah
Total
Count Residual Count Residual Count
Kurang setuju 2 -.2 2 .2 4
Keperibadian Cukup setuju Setuju 14 10 -.6 1.0 12 6 .6 -1.0 26 16
Sangat setuju 2 -.2 2 .2 4
Total 28 22 50
Sumber: pengolahan data
Terhadap hasil pengolahan data terlihat bahwa responden yang telah memahami syariah memberikan penilaian sangat setuju ada sebanyak 2 orang dan yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 10 orang untuk responden yang memberikan penilaian cukup setuju sebanyak 14 orang adapun responden yang memberikan penilaian kurang setuju ada sebanyak 2 orang. Terhadap responden dalam golongan mereka tidak memahami syariah, terlihat bahwa untuk responden yang memberikan penilaian sangat setuju ada sebanyak 2 orang dan responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 6 orang untuk responden yang memberikan penilaian cukup setuju ada sebanyak 12 orang terhadap responden memberikan penilaian kurang setuju ada sebanyak 2 orang saja. Dari hasil penyajian data terlihat bahwa secara umum baik responden memahami atau tidak memahami syariah cukup setuju terhadap dimensi kepribadian.
83
d.
Agama terhadap psikologi
Agama * Psikologi Crosstabulation
Agama
Memahami syariah Tidak memahami syariah
Total
Count Residual Count Residual Count
Cukup setuju 17 .8 12 -.8 29
Psikologi Setuju 11 .9 7 -.9 18
Sangat setuju 0 -1.7 3 1.7 3
Total 28 22 50
Sumber: pengolahan data
Terhadap agama dengan psikologi terlihat bahwa untuk responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 11 orang dan responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 11 orang untuk responden yang memberikan penilaian cukup setuju ada sebanyak 17 orang. Terhadap responden tidak memahami syariah terlihat bahwa responden menyatakan sangat setuju ada sebanyak 3 orang untuk responden yang memberikan penilaian setuju ada sebanyak 7 orang dan yang memberikan penilaian cukup setuju ada sebanyak 12 orang dengan demikian secara umum baik responden memahami syariah dan tidak memahami syariah penilaian responden lebih pada cukup setuju.
84
b. Fasilitas Bank Mandiri Syariah terhadap perilaku nasabah a.
Fasilitas dengan dimensi budaya Fasilitas * Budaya Crosstabulation
Cukup setuju Fasilitas
ATM
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet Total
Budaya Setuju
6 -.4 4 -.8 2 -1.6 5 1.4 3 1.4 20
8 -1.0 8 1.3 7 2.0 4 -1.0 1 -1.2 28
Sangat setuju 2 1.4 0 -.5 0 -.4 0 -.4 0 -.2 2
Total 16 12 9 9 4 50
Sumber: pengolahan data
Dari Hasil penyajian terlihat bahwa untuk responden yang memilih fasilitas ATM dan kartu debit cenderung memberikan penilaian setuju dan hal ini juga terlihat pada pilihan responden pada phone banking cenderung setuju namun pilihan nasabah pada fasilitas
pembayaran zakat lebih cenderung cukup
setuju, dan hal ini juga terlihat pada pilihan Autodebet di mana responden lebih cenderung cukup setuju. b. Fasilitas dengan dimensi sosial Fasilitas * Sosial Crosstabulation
Fasilitas
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet
Total
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
Sumber: pengolahan data
Kurang setuju 0 -.6 0 -.5 1 .6 1 .6 0 -.2 2
Sosial Cukup setuju Setuju 8 8 .3 .6 7 4 1.2 -1.5 3 5 -1.3 .9 4 4 -.3 -.1 2 2 .1 .2 24 23
Sangat setuju 0 -.3 1 .8 0 -.2 0 -.2 0 -.1 1
Total 16 12 9 9 4 50
85
Terhadap nasabah dengan pilihan fasilitas ATM baik yang memberikan penilaian setuju dan cukup setuju cenderung sama banyak, sedangkan pilihan responden pada kartu debit lebih cenderung memberikan penilaian cukup setuju dan untuk responden yang memberikan pilihan pada phone banking lebih cenderung memberikan penilaian setuju, untuk responden dengan pilihan fasilitas pada pembayaran zakat cenderung memberikan penilaian setuju dan cukup setuju pada pilihan Autodebet terlihat juga pada kondisi yang sama. c. Fasilitas dengan Kepribadian Fasilitas * Keperibadian Crosstabulation
Fasilitas
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet
Total
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
Kurang setuju 1 -.3 0 -1.0 0 -.7 2 1.3 1 .7 4
Keperibadian Cukup setuju Setuju 8 6 -.3 .9 7 3 .8 -.8 2 6 -2.7 3.1 6 1 1.3 -1.9 3 0 .9 -1.3 26 16
Sangat setuju 1 -.3 2 1.0 1 .3 0 -.7 0 -.3 4
Total 16 12 9 9 4 50
Sumber: pengolahan data
Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa untuk responden dengan pilihan ATM, kartu debit, pembayaran zakat dan Autodebet, masing-masing lebih cenderung memberikan penilaian cukup setuju, sedangkan responden dengan pilihan phone banking lebih cenderung memberikan penilaian setuju.
86
d. Fasilitas dengan psikologi Fasilitas * Psikologi Crosstabulation
Fasilitas
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet
Total
Cukup setuju 10 .7 5 -2.0 3 -2.2 8 2.8 3 .7 29
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
Psikologi Setuju 5 -.8 7 2.7 6 2.8 0 -3.2 0 -1.4 18
Sangat setuju 1 .0 0 -.7 0 -.5 1 .5 1 .8 3
Total 16 12 9 9 4 50
Sumber: pengolahan data
Dari hasil penyajian data terlihat bahwa untuk responden memilih fasilitas ATM,
pembayaran
zakat
dan
Autodebet
masing-masing
cenderung
memberikan penilaian cukup setuju, sedangkan responden dengan pilihan fasilitas kartu debit dan phone banking lebih cenderung memberikan penilaian setuju.
2. Analisis Uji Beda Demografi Agama dan Fasilitas terhadap perilaku nasabah dalam memilih produk tabungan Syariah a. Agama dengan Demografi Paired Samples Test Paired Differences
Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4
Budaya - Agama Sosial - Agama Keperibadian - Agama Psikologi - Agama
Mean 2.20000 2.02000 1.96000 2.04000
Sumber: pengolahan data
Std. Deviation .75593 .74203 .92494 .72731
Std. Error Mean .10690 .10494 .13081 .10286
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 1.98517 2.41483 1.80912 2.23088 1.69714 2.22286 1.83330 2.24670
t 20.579 19.249 14.984 19.833
df 49 49 49 49
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
87
1) Agama dengan budaya Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung20, 579 dimana ttabel sebesar 1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda yang signifikan antara pemahaman agama (memahami syariah dan tidak memahami syariah) terhadap masyarakat dengan responden pada budaya yang terbentuk pada nasabah. 2) Agama dengan sosial Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung 19,249 dimana ttabel sebesar 1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda yang signifikan antara pemahaman agama (memahami syariah dan tidak memahami syariah) terhadap masyarakat dengan responden pada sosial yang terbentuk pada nasabah. 3) Agama dengan kepribadian Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung 14,984 dimana ttabel sebesar 1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda antara pemahaman agama (memahami syariah dan tidak memahami syariah) terhadap masyarakat dengan responden pada kepribadian yang terbentuk pada nasabah. 4) Agama dengan psikologi Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung 19.833 dimana ttabel sebesar 1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda antara pemahaman agama (memahami syariah dan tidak memahami
88
syariah) terhadap masyarakat dengan responden pada psikologi yang terbentuk pada nasabah. b. Fasilitas dengan Demografi Paired Samples Test Paired Differences
Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4
Budaya - Fasilitas Sosial - Fasilitas Keperibadian - Fasilitas Psikologi - Fasilitas
Mean 1.18000 1.00000 .94000 1.02000
Std. Deviation 1.56087 1.49830 1.69525 1.49134
Std. Error Mean .22074 .21189 .23974 .21091
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper .73640 1.62360 .57419 1.42581 .45821 1.42179 .59617 1.44383
t 5.346 4.719 3.921 4.836
df 49 49 49 49
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
Sumber: pengolahan data
a. Fasilitas d 1) Fasilitas dengan budaya Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung 5,346 dimana ttabel
sebesar
1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda yang signifikan antara fasilitas terhadap masyarakat dengan responden pada budaya yang terbentuk pada nasabah. 2) Fasilitas dengan sosial Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung 4,719 dimana ttabel sebesar 1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda antara fasilitas terhadap masyarakat dengan responden pada sosial yang terbentuk pada nasabah. 3) Fasilitas dengan kepribadian Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung 3,921 dimana ttabel sebesar 1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda
89
yang signifikan antara fasilitas terhadap masyarakat dengan responden pada kepribadian yang terbentuk pada nasabah. 4) Fasilitas dengan psikologi Dari hasil penyajian terlihat bahwa nilai thitung 4,836 di mana ttabel sebesar 1,980 dengan demikian thitung > ttabel maka (Ha) diterima sehingga ada beda yang signifikan antara fasilitas terhadap masyarakat dengan responden pada psikologi yang terbentuk pada nasabah.
90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan antara variabel data terhadap Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan produk Syariah dari hasil penelitian yag didapat diperbandingkan dengan hasil penelitian terdahulu atau hasil penelitian relevan memperlihatkan ada kondisi yang sama, dan apa yang di kemukakan oleh pakar pemasaran yang menyatakan bahwa masyarakat memilih tabungan syariah atas dasar ikatan emosional sehingga emotional benefit ini sangat penting dipelajari untuk dapat mengembangkan bank syariah. Selain itu ada juga functional benefit yang perlu dikembangkan oleh perbankan syariah termasuk di dalamnya mengenai keuntungan yang didapatkan nasabah melalui sistem bagi hasil jika menabung di bank syariah, dari hasil temuan-temuan yang penulis didapatkan sebagai berikut: 1. Terhadap pandangan nasabah pada tabungan Mandiri Syariah Kantor Cabang memperlihatkan bahwa, terdapat 10% responden memberikan penilaian sangat setuju, untuk responden yang memberikan setuju ada sebanyak 31% untuk responden dengan penilaian cukup setuju ada sebanyak 47% sedangkan untuk responden dengan penilaian kurang setuju ada sebanyak 10% terhadap responden dengan penilaian kurang setuju ada sebanyak 2% bila melihat penilaian responden pada dimensi prilaku responden terlihat bahwa dimensi 89
91
budaya merupakan dimensi dominan bila dibandingkan dengan dimensi lainnya. 2. Terhadap hasil pengolahan data terhadap pemahaman agama didasarkan atas responden memahami syariah dan responden yang kurang memahami syariah, sedangkan untuk dimensi syariah meliputi (ATM, kartu debit, phone banking, pembayaran zakat dan autodebet), dengan hasil bahwa ada perbedaan terhadap perilaku artinya bahwa nasabah yang memiliki pemahaman syariah dan tidak memahami syariah memiliki perbedaan, hal ini juga terlihat pada demografi fasilitas terhadap perilaku juga terdapat perbedaan dengan demikian baik demografi agama dan fasilitas memiliki perbedaan secara nyata terhadap perilaku nasabah meliputi budaya, pribadi, sosial dan psikologi.
B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan, maka saran-saran dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kiranya management harus meningkatkan keyakinan produk Syariah merupakan produk tabungan yang sangat tepat bagi saya dan keluarga saya, hal ini dapat di lakukan dengan sosialisasi informasi produk baik dengan iklan maupun alat-alat promo lainnya. 2. Terhadap dimensi perilaku nasabah kiranya manajemen harus memperhatikan aspek psikologi dan kepribadian dan hal ini dapat dilakukan dengan mengawali sosialisasi pada point satu, dan terus mengembangkan promosi.
92
3. Terhadap hasil penelitian kiranya manajemen perlu meningkatkan sosialisasi khususnya berkenaan dengan produk-produk syariah dan menekankan bahwa produk-produk syariah tidak hanya sebatas bagi masyarakat muslim namun lebih universal.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Ma’ruf. Undang-Undang Perbankan Syariah. PT. Tribuwana Cahya Ananta, Jakarta. 2008. Dharmersta Danuardi.. Manajamen Pemasaran. Karya Maju. Yogyakarta.2002 Kertajaya Hermawan. Emotional benefit. Dalam InfoBank No. 234. Jakarta. 1999. Kotler. Philip. 2000. Marketing Management. Edisi II. Millennium. Alih Bahasa Hendra Teguh.. Jakarta; Prenhelindo. ------------------. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Alih Bahasa Hendra Teguh Jakarta: Prenhelindo. ------------------. 2004. Marketing Management. Fifth Edition. Englewood Clifts. NJ: Prentice Hall. Natsir Muhammad. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. 2000. Perwataatmadja Karnaen & Muhammad Syafi’i Antonio Apa dan Bagaimana Bank Islam. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. .1992. Ridha Abu Sukuk Akan Memberi Efek Domino Pada Industri. Dalam Sharing No. 20:15. Jakarta: PT. Tribuwana Cahya Ananta. 2008. Syafi’i Muhammad Antonio. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani. 2001. Samsudin. Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah?. Jakarta: Pascasarjana UI. 2005. Sunarto Zulkifli. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim. 2003. Sugiyono. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung. Alpha Beta. Bandung. 2007
Sumber Lain: Bank Muamalat Indonesia. Shar-E. www.bankmuamalatindonesia.com. 12 Agustus 2008. Jam 08.00. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia & Bank Indonesia. Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI. Jakarta: CV. Gaung Persada.
Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr/i NASABAH BANK MANDIRI SYARIAH Di Jakarta
Hal : Kuesioner Dengan hormat, Perkenankan kami mahasiswa Universitas Islam Negeri, menyampaikan permohonan partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/I untuk dapat meluangkan waktu guna mengisi kuesioner yang ada dihadapan Bapak/Ibu/Sdr/i Adapaun kuesioner ini bersifat independent, dan tidak ada sangkut pautnya dengan pilihan atau keputusan dalam menabung di Bank Mandiri Syariah Jakarta. Demikian kuesioner ini kami berikan, atas partisipasi dan bantuan yang Bapak/Ibu/Sdr/I berikan, kami ucapkan terima kasih. Hormat saya, Peneliti
Petunjuk Pengisian a. Mohon dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Ibu/Sdr berkenaan dengan produk detergent yang dipilih b. Berilah tanda ( X ) atau ( / ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pernyataan Bapak/Ibu/sdr./i berikan. c. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang diberikan adalah benar. d. Kuisioner ini sama sekali tidak mempengaruhi apapun yang bapak/ibu.sdr/ii tetapi sepenuhnya hanya untuk membantu dalam pelaksanaan penelitian ilmiah dalam rangka pembuatan skripsi. Keterangan SS Sangat setuju S Setuju CS Cukup setuju KS Kurang setuju SKS Sangat kurang setuju
DEMOGRAFI Beri tanda ( X) pada kolom yang telah disediakan 1 AGAMA A
Memahami syaraiah
B
Tidak Memahami syariah
2 FASILITAS JASA PERBANKAN A
ATM
B
Kartu Debit
C
Phone Banking
D
Pembayaran Zakat Otomatis
E
Auto Debit
PERNYATAAN I-Budaya Keputusan menabung untuk produk Tabungan 1 Syariah disebabkan oleh lingkungan keluarga
2
Karena keluarga dari lingkungan organisasi Islam maka saya menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya pada produk tabungan Tabungan Syariah
3
Status social saya mengharuskan saya untuk menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Tabungan Syariah
II-Sosial
4
Bank Mandiri Syariah di dukung oleh para ustadz yang sangat di kenal public maka saya mempercayakan untuk menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk Produk Tabungan Syariah
5
Kerabat saya telah menabung Bank Mandiri Syariah dengan produk Tabungan Syariah , sehingga saya tertarik sehingga memutuskan untuk menabung di Bank Mandiri Syariah untuk tabungan Tabungan Syariah
6
Dengan menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Tabungan Syariah maka saya identik sebagai muslim
III.Keperibadian
7
Nasabah pada Bank Mandiri Syariah merupakan nasabah yang telah memahami syariat Islam sehingga telah dianggap dewasa
8
Pekerjaan saya mengharuskan saya untuk menabung di Bank Mandiri Syariah karena bank menetapkan prinsip bagi hasil (non riba)
PERNYATAAN SS
S
CS
KS
SKS
9
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya saya meninggalkan mekanisme riba dan menjadi nasabah Bank Mandiri Syariah untuk menabung pada produk tabungan Tabungan Syariah
10
Saya memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa produk Tabungan Syariah merupakan produk tabungan yang sangat tepat bagi saya dan keluarga saya
IV.Psikologi
11
Dengan prinsip bagi hasil secara Islami (non riba) maka saya termotivasi untuk menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Tabungan Syariah .
12
Saya perbandingan bahwa dengan menabung di Bank Mandiri Syariah khususnya untuk produk Tabungan Syariah saya menjadi tenang karena produk tabungan Tabungan Syariah adalah produk tabungan halal-
13
Saya telah belajar secara baik prinsip-prinsip ekonomi Islam sehingga saya mempercayakan menabung di Muamalat dengan produk Tabungan Syariah
14
Bank Mandiri Syariah dengan produk-produk jasa perbankannya termasuk di dalamnya produk Tabungan Syariah adalah produk yang memiliki performance dan dijaminkan oleh pemerintah sehingga saya merasa aman untuk menabung di bank tersebut.
FRETEST PRILAKU KONSUMEN Res
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
4
3
4
4
3
3
4
2
3
3
1
3
3
3
43
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
40
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
46
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
45
5
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
4
4
45
6
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
55
7
4
4
3
3
4
4
4
2
2
2
2
3
3
2
42
8
3
4
5
5
5
4
5
5
4
4
2
4
4
4
58
9
3
3
2
3
2
3
3
1
3
4
4
2
4
2
39
10
3
3
3
2
3
2
3
4
4
4
4
4
3
2
44
11
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
53
12
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
39
13
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
14
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
51
15
4
4
4
4
3
3
3
3
2
4
4
4
3
4
49
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
17
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
43
18
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
46
19
5
5
5
5
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
52
20
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
43
Jumlah
71
72
71
69
62
65
73
59
60
65
59
63
65
63
917
Rata-rata
3.6 3.6 3.6 3.5 3.1 3.3 3.7
3
3 3.2 3.3 3.2
45.85
3 3.3
Jumlah
PERILAKU NASABAH 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TOTAL
1
4
3
4
4
3
3
4
2
3
3
1
3
3
3
43
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
40
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
46
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
45
5
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
4
4
44
6
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
55
7
4
4
3
3
4
4
4
2
2
2
2
3
3
2
42
8
3
4
5
5
5
4
5
5
4
4
2
4
4
4
58
9
3
3
2
3
2
3
3
1
3
4
4
2
4
2
39
10
3
3
3
2
3
2
3
4
4
4
4
4
3
2
44
11
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
53
12
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
39
13
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
14
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
51
15
4
4
4
4
3
3
3
3
2
4
4
4
3
4
49
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
17
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
43
18
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
46
19
5
5
5
5
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
52
20
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
43
21
4
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
45
22
4
3
4
5
4
4
5
4
4
3
4
2
4
4
54
23
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
61
24
5
2
4
5
3
4
4
3
5
4
5
5
4
5
58
25
4
4
3
4
4
4
3
5
5
4
5
4
4
3
56
26
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
51
27
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
51
28
4
4
4
4
3
4
4
1
1
3
3
3
3
3
44
29
3
3
3
2
2
2
1
2
4
1
3
1
4
2
33
30
4
3
3
4
4
3
3
2
2
2
2
3
2
3
40
31
3
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
42
32
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
2
3
40
33
4
3
3
3
4
2
3
4
2
2
2
4
3
2
41
34
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
35
3
5
3
5
3
3
5
3
5
3
3
3
5
3
52
36
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
2
4
58
37
3
3
4
3
5
3
3
2
5
3
2
3
4
2
45
38
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
43
39
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
3
3
3
56
40
3
4
4
3
4
3
3
5
3
4
3
5
3
4
51
41
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
5
3
3
47
42
3
4
4
5
3
4
3
5
4
2
3
5
2
5
52
43
3
2
5
3
5
3
4
5
2
2
5
4
5
5
53
44
3
5
4
3
3
5
3
1
5
2
3
5
3
2
47
45
4
3
5
4
5
3
3
2
2
1
2
5
2
3
44
46
3
3
3
3
3
5
3
5
5
2
3
5
3
5
51
47
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
58
48
4
4
4
4
4
3
3
4
4
2
4
3
3
4
50
49
3
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
60
50
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
46
Jumlah
180 180 185 183 169 167 179 161 164 157 160 174 161 167
2387
Rata-rata
3.6 3.6 3.7 3.7 3.4 3.3 3.6 3.2 3.3 3.1 3.2 3.5 3.2 3.3
47.74
Res
1
Budaya 2 3
Jum
4
PERILAKU NASABAH Sosial Keperibadian 5 6 Jum 7 8 9 10 Jum 11
Psikologi 12 13 14
Jum
1
4
3
4
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
1
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
4
4
3
6
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
7
4
4
3
4
3
4
4
4
4
2
2
2
3
2
3
3
2
3
8
3
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
2
4
4
4
4
9
3
3
2
3
3
2
3
3
3
1
3
4
3
4
2
4
2
3
10
3
3
3
3
2
3
2
2
3
4
4
4
4
4
4
3
2
3
11
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
12
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
13
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
14
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
15
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
4
3
4
4
3
4
4
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
17
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
18
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
19
5
5
5
5
5
3
3
4
5
3
3
3
4
3
3
3
3
3
20
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
21
4
4
4
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
22
4
3
4
4
5
4
4
4
5
4
4
3
4
4
2
4
4
4
23
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
4
24
5
2
4
4
5
3
4
4
4
3
5
4
4
5
5
4
5
5
25
4
4
3
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
5
4
4
3
4
26
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
27
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
28
4
4
4
4
4
3
4
4
4
1
1
3
2
3
3
3
3
3
29
3
3
3
3
2
2
2
2
1
2
4
1
2
3
1
4
2
3
30
4
3
3
3
4
4
3
4
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
31
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
32
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
2
3
3
33
4
3
3
3
3
4
2
3
3
4
2
2
3
2
4
3
2
3
34
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
35
3
5
3
4
5
3
3
4
5
3
5
3
4
3
3
5
3
4
36
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
2
4
4
37
3
3
4
3
3
5
3
4
3
2
5
3
3
2
3
4
2
3
38
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
4
3
3
3
3
40
3
4
4
4
3
4
3
3
3
5
3
4
4
3
5
3
4
4
41
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
5
3
3
4
42
3
4
4
4
5
3
4
4
3
5
4
2
4
3
5
2
5
4
43
3
2
5
3
3
5
3
4
4
5
2
2
3
5
4
5
5
5
44
3
5
4
4
3
3
5
4
3
1
5
2
3
3
5
3
2
3
4
5
3
4
3
2
2
1
2
2
5
2
3
3
3
3
5
4
3
5
5
2
4
3
5
3
5
4
45
4
3
5
4
46
3
3
3
3
47
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
48
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
2
3
4
3
3
4
4
49
3
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
50 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 Jumlah 180 180 185 182 183 169 167 173 179 161 164 157 165 160 174 161 167 166 Rata-rata 3.6 3.6 3.7 3.63 3.66 3.38 3.34 3.46 3.6 3.2 3.3 3.1 3.31 3.2 3.5 3.2 3.3 3.31
Lampiran SPSS
Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis. Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
20 0 20
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .845
N of Items 14
Item Statistics VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014
Mean 3.5500 3.6000 3.5500 3.4500 3.1000 3.2500 3.6500 2.9500 3.0000 3.2500 2.9500 3.1500 3.2500 3.1500
Std. Deviation .60481 .59824 .75915 .75915 .64072 .55012 .67082 .88704 .64889 .55012 .88704 .58714 .44426 .67082
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
I
Lampiran SPSS
Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014
Scale Mean if Item Deleted 42.3000 42.2500 42.3000 42.4000 42.7500 42.6000 42.2000 42.9000 42.8500 42.6000 42.9000 42.7000 42.6000 42.7000
Scale Variance if Item Deleted 27.695 25.461 23.168 23.621 25.250 26.358 24.800 23.463 25.608 27.095 28.621 25.800 27.411 24.747
Corrected Item-Total Correlation .521 .593 .773 .705 .580 .548 .621 .599 .513 .535 .600 .545 .485 .629
Scale Statistics Mean 45.8500
Variance 29.397
Std. Deviation 5.42193
N of Items 14
Cronbach's Alpha if Item Deleted .850 .829 .814 .820 .829 .836 .827 .827 .833 .842 .874 .832 .841 .826
II
Lampiran SPSS
Frequency Table VAR00001
Valid
Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 23 24 3 50
Percent 46,0 48,0 6,0 100,0
Valid Percent 46,0 48,0 6,0 100,0
Cumulative Percent 46,0 94,0 100,0
VAR00002
Valid
Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 2 22 20 6 50
Percent 4,0 44,0 40,0 12,0 100,0
Valid Percent 4,0 44,0 40,0 12,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 48,0 88,0 100,0
VAR00003
Valid
Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 1 18 26 5 50
Percent 2,0 36,0 52,0 10,0 100,0
Valid Percent 2,0 36,0 52,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 38,0 90,0 100,0
VAR00004
Valid
Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 2 22 17 9 50
Percent 4,0 44,0 34,0 18,0 100,0
Valid Percent 4,0 44,0 34,0 18,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 48,0 82,0 100,0
III
Lampiran SPSS
VAR00005
Valid
Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 3 30 12 5 50
Percent 6,0 60,0 24,0 10,0 100,0
Valid Percent 6,0 60,0 24,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 66,0 90,0 100,0
VAR00006
Valid
Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 3 29 16 2 50
Percent 6,0 58,0 32,0 4,0 100,0
Valid Percent 6,0 58,0 32,0 4,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 64,0 96,0 100,0
VAR00007
Valid
Sangat tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 1 24 19 6 50
Percent 2,0 48,0 38,0 12,0 100,0
Valid Percent 2,0 48,0 38,0 12,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 50,0 88,0 100,0
VAR00008
Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 3 10 19 9 9 50
Percent 6,0 20,0 38,0 18,0 18,0 100,0
Valid Percent 6,0 20,0 38,0 18,0 18,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 26,0 64,0 82,0 100,0
IV
Lampiran SPSS
VAR00009
Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 1 10 20 12 7 50
Percent 2,0 20,0 40,0 24,0 14,0 100,0
Valid Percent 2,0 20,0 40,0 24,0 14,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 22,0 62,0 86,0 100,0
VAR00010
Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 2 8 23 15 2 50
Percent 4,0 16,0 46,0 30,0 4,0 100,0
Valid Percent 4,0 16,0 46,0 30,0 4,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 20,0 66,0 96,0 100,0
VAR00011
Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 1 9 23 13 4 50
Percent 2,0 18,0 46,0 26,0 8,0 100,0
Valid Percent 2,0 18,0 46,0 26,0 8,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 20,0 66,0 92,0 100,0
VAR00012
Valid
Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 1 3 25 13 8 50
Percent 2,0 6,0 50,0 26,0 16,0 100,0
Valid Percent 2,0 6,0 50,0 26,0 16,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 8,0 58,0 84,0 100,0
V
Lampiran SPSS
VAR00013
Valid
Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 6 29 13 2 50
Percent 12,0 58,0 26,0 4,0 100,0
Valid Percent 12,0 58,0 26,0 4,0 100,0
Cumulative Percent 12,0 70,0 96,0 100,0
VAR00014
Valid
Tidak setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 7 24 14 5 50
Percent 14,0 48,0 28,0 10,0 100,0
Valid Percent 14,0 48,0 28,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 14,0 62,0 90,0 100,0
VI
Lampiran SPSS
Frequency Table Dimensi Perilaku Nasabah Budaya
Valid
Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 20 28 2 50
Percent 40.0 56.0 4.0 100.0
Valid Percent 40.0 56.0 4.0 100.0
Cumulative Percent 40.0 96.0 100.0
Sosial
Valid
Kurang setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 2 24 23 1 50
Percent 4.0 48.0 46.0 2.0 100.0
Valid Percent 4.0 48.0 46.0 2.0 100.0
Cumulative Percent 4.0 52.0 98.0 100.0
Keperibadian
Valid
Kurang setuju Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 4 26 16 4 50
Percent 8.0 52.0 32.0 8.0 100.0
Valid Percent 8.0 52.0 32.0 8.0 100.0
Cumulative Percent 8.0 60.0 92.0 100.0
Psikologi
Valid
Cukup setuju Setuju Sangat setuju Total
Frequency 29 18 3 50
Percent 58.0 36.0 6.0 100.0
Valid Percent 58.0 36.0 6.0 100.0
Cumulative Percent 58.0 94.0 100.0
VII
Lampiran SPSS
VIII
Frequency Table Demografi Responden Agama
Valid
Memahami syariah Tidak memahami syariah Total
Frequency 28 22 50
Percent 56.0 44.0 100.0
Valid Percent 56.0 44.0 100.0
Cumulative Percent 56.0 100.0
Fasilitas
Valid
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet Total
Frequency 16 12 9
Percent 32.0 24.0 18.0
Valid Percent 32.0 24.0 18.0
Cumulative Percent 32.0 56.0 74.0
9
18.0
18.0
92.0
4 50
8.0 100.0
8.0 100.0
100.0
Lampiran SPSS
IX
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0%
Valid N Agama * Budaya Agama * Sosial Agama * Keperibadian Agama * Psikologi Fasilitas * Budaya Fasilitas * Sosial Fasilitas * Keperibadian Fasilitas * Psikologi
Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
50 50 50 50 50 50 50 50
Total N 50 50 50 50 50 50 50 50
Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Agama * Budaya Crosstabulation
Agama
Memahami syariah
Count Residual Count Residual Count
Tidak memahami syariah Total
Cukup setuju 12 .8 8 -.8 20
Budaya Setuju 14 -1.7 14 1.7 28
Sangat setuju 2 .9 0 -.9 2
Total 28 22 50
Agama * Sosial Crosstabulation
Agama
Memahami syariah Tidak memahami syariah
Total
Count Residual Count Residual Count
Kurang setuju 1 -.1 1 .1 2
Sosial Cukup setuju Setuju 15 12 1.6 -.9 9 11 -1.6 .9 24 23
Sangat setuju 0 -.6 1 .6 1
Total 28 22 50
Agama * Keperibadian Crosstabulation
Agama
Memahami syariah Tidak memahami syariah
Total
Count Residual Count Residual Count
Kurang setuju 2 -.2 2 .2 4
Keperibadian Cukup setuju Setuju 14 10 -.6 1.0 12 6 .6 -1.0 26 16
Sangat setuju 2 -.2 2 .2 4
Total 28 22 50
Lampiran SPSS
X
Agama * Psikologi Crosstabulation
Agama
Memahami syariah Tidak memahami syariah
Total
Count Residual Count Residual Count
Cukup setuju 17 .8 12 -.8 29
Psikologi Setuju 11 .9 7 -.9 18
Sangat setuju 0 -1.7 3 1.7 3
Total 28 22 50
Fasilitas * Budaya Crosstabulation
Fasilitas
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet
Total
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
Cukup setuju 6 -.4 4 -.8 2 -1.6 5 1.4 3 1.4 20
Budaya Setuju 8 -1.0 8 1.3 7 2.0 4 -1.0 1 -1.2 28
Sangat setuju 2 1.4 0 -.5 0 -.4 0 -.4 0 -.2 2
Total 16 12 9 9 4 50
Fasilitas * Sosial Crosstabulation
Fasilitas
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet
Total
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
Kurang setuju 0 -.6 0 -.5 1 .6 1 .6 0 -.2 2
Sosial Cukup setuju Setuju 8 8 .3 .6 7 4 1.2 -1.5 3 5 -1.3 .9 4 4 -.3 -.1 2 2 .1 .2 24 23
Sangat setuju 0 -.3 1 .8 0 -.2 0 -.2 0 -.1 1
Total 16 12 9 9 4 50
Lampiran SPSS
XI
Fasilitas * Keperibadian Crosstabulation
Fasilitas
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet
Total
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
Kurang setuju 1 -.3 0 -1.0 0 -.7 2 1.3 1 .7 4
Keperibadian Cukup setuju Setuju 8 6 -.3 .9 7 3 .8 -.8 2 6 -2.7 3.1 6 1 1.3 -1.9 3 0 .9 -1.3 26 16
Sangat setuju 1 -.3 2 1.0 1 .3 0 -.7 0 -.3 4
Total 16 12 9 9 4 50
Fasilitas * Psikologi Crosstabulation
Fasilitas
ATM kartu Debit Phone Banking Pembayaran Zakat Otomatis Autodebet
Total
Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count Residual Count
Cukup setuju 10 .7 5 -2.0 3 -2.2 8 2.8 3 .7 29
Psikologi Setuju 5 -.8 7 2.7 6 2.8 0 -3.2 0 -1.4 18
Sangat setuju 1 .0 0 -.7 0 -.5 1 .5 1 .8 3
Total 16 12 9 9 4 50
Lampiran SPSS
XII
T-Test Paired Samples Statistics
Pair 1
Budaya Agama Sosial Agama Keperibadian Agama Psikologi Agama
Pair 2 Pair 3 Pair 4
Mean 3.6400 1.4400 3.4600 1.4400 3.4000 1.4400 3.4800 1.4400
N
Std. Deviation .56279 .50143 .61312 .50143 .75593 .50143 .61412 .50143
50 50 50 50 50 50 50 50
Std. Error Mean .07959 .07091 .08671 .07091 .10690 .07091 .08685 .07091
Paired Samples Correlations N Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4
Budaya & Agama Sosial & Agama Keperibadian & Agama Psikologi & Agama
50 50 50 50
Correlation -.006 .125 -.043 .162
Sig. .968 .388 .766 .262
Paired Samples Test Paired Differences
Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4
Budaya - Agama Sosial - Agama Keperibadian - Agama Psikologi - Agama
Mean 2.20000 2.02000 1.96000 2.04000
Std. Deviation .75593 .74203 .92494 .72731
Std. Error Mean .10690 .10494 .13081 .10286
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 1.98517 2.41483 1.80912 2.23088 1.69714 2.22286 1.83330 2.24670
t 20.579 19.249 14.984 19.833
df 49 49 49 49
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
Lampiran SPSS
XIII
T-Test Paired Samples Statistics
Pair 1
Budaya Fasilitas Sosial Fasilitas Keperibadian Fasilitas Psikologi Fasilitas
Pair 2 Pair 3 Pair 4
Mean 3.6400 2.4600 3.4600 2.4600 3.4000 2.4600 3.4800 2.4600
N 50 50 50 50 50 50 50 50
Std. Error Mean .07959 .18781 .08671 .18781 .10690 .18781 .08685 .18781
Std. Deviation .56279 1.32803 .61312 1.32803 .75593 1.32803 .61412 1.32803
Paired Samples Correlations N Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4
Budaya & Fasilitas Sosial & Fasilitas Keperibadian & Fasilitas Psikologi & Fasilitas
50 50 50 50
Correlation -.238 -.065 -.268 -.051
Sig. .096 .655 .060 .725
Paired Samples Test Paired Differences
Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4
Budaya - Fasilitas Sosial - Fasilitas Keperibadian - Fasilitas Psikologi - Fasilitas
Mean 1.18000 1.00000 .94000 1.02000
Std. Deviation 1.56087 1.49830 1.69525 1.49134
Std. Error Mean .22074 .21189 .23974 .21091
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper .73640 1.62360 .57419 1.42581 .45821 1.42179 .59617 1.44383
t 5.346 4.719 3.921 4.836
df 49 49 49 49
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000