Edisi September-Oktober 2007
ng i r e Gath MEDAN ta u J M 0 G I Rp30 Raih
Indofarma Jamin Masa Depan Karyawan
Octavianus: Kami Perluas Penetrasi ke Apotek
Aspirasi: Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan
KEMERDEKAAN K O R Dan
ETERSEDIAAN
BAT
AKYAT
1
Kata Pengantar
KEMERDEKAAN Pembina Direksi Pemimpin Umum/Penanggung Jawab Corporate Secretary Pemimpin Redaksi Djasmin Wakil Pemimpin Redaksi Irfan Mohamad Sekretaris Ade Amirul Azhar M. Faruqi Perdana Anggota Redaksi Kosasih Sumanang Suprapto Yunan Lutanto Radix T. Imantara Bendahara Guntoro Distribusi & Sirkulasi Widhi Suseno Syaiful Bachri Promosi & Iklan Wahidah Sukriyah Ermi Yusnita Alamat Redaksi Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat 17530 Telp. (021) 88 323 972 ext. 138 Fax. (021) 88 323 972 Email:
[email protected]
Buletin kita OASIS kali ini terbit dalam edisinya yang ketujuh. Terima kasih atas partisipasi, dukungan dan tanggapan para pembaca, khususnya insan Indofarma. Dari masukan-masukan itu kami coba menindaklanjuti sehingga OASIS ke depan dapat lebih optimal meningkatkan perannya sebagai jembatan komunikasi dan informasi internal, serta secara eksternal berperan ikut memupuk citra positif perusahaan di mata publik. Edisi ini fokusnya tentang makna kemerdekaan. Dengan tema itu diharapkan seluruh insan Indofarma dapat menggali makna Kemerdekaan 17 Agustus 1945 serta dapat mengisi kemerdekaan ini sesuai dengan kiprahnya di Indofarma. Untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-62, di Indofarma diadakan upacara bendera, pemberian penghargaan masa kerja kepada karyawan, berbagai perlombaan dan Family Day. Berita terakhir yang juga menarik perhatian OASIS, pengangkatan Pak Syamsul Arifin menjadi Dirut Kimia Farma dalam RUPS KF pada 24 Agustus 2007. Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin Bapak Syamsul Arifin masih bersama kita, merayakan Kemerdekaan RI dan bergembira bersama dalam Family Day. Kami ucapkan, selamat bertugas di tempat baru. Banyak kenangan indah selama Bapak memimpin kami. Namun, pengangkatan Pak Syamsul itu juga menjadi isyarat akan dipercepatnya konsolidasi (penggabungan) Indofarma dan KF. Ini berarti, terbuka kemungkinan untuk kembali bersama. Topik menarik yang lain edisi ini antara lain, liputan OASIS dari berbagai daerah, seperti Makasar, Solo, Yogyakarta, Medan. Akhirnya tidak bosan-bosannya kami ingatkan bahwa salah satu misi OASIS adalah media komunikasi antara manajemen dengan karyawan yang sifatnya dua arah yaitu dari top down (atas ke bawah) dan bottom up (bawah ke atas). Ujung dari komunikasi dua arah itu adalah kesamaan persepsi antara manajemen dengan karyawan. Karena itulah redaksi tidak bosanbosannya menghimbau seluruh insan Indofarma untuk mengirimkan tulisannya untuk ikut mengembangkan komunikasi dua arah tersebut. Tulisan dapat berupa masalah pekerjaan, pengalaman kerja, maupun soal-soal lain sesuai dengan rubrik-rubrik OASIS. (dj/im).
Design & Layout IDCOMM creative house (+6221) 8352103
SURAT PEMBACA
Highlight
5
Kemerdekaan dan Ketersediaan Obat Rakyat
10
IGM Jateng & Jogja Rafting di Sungai Ello
14
Octavianus:
Saya Lihat Peluangnya Besar
2
HUT untuk Karyawan IGM Ucapan Selamat kepada tim OASIS, semakin lama semakin baik dalam penampilan dan isinya. Ada sedikit masukan untuk OASIS. Yang mendapatkan bingkisan Ulang Tahun kalau bisa jumlahnya ditambah. Ucapan Ulang Tahun jangan hanya untuk karyawan Indofarma saja tetapi IGM juga IID N Bidang SDM Info Kesehatan Terkini OASIS terlihat bagus dan semakin berkembang. Info ksehatannya juga cukup baik, tapi tolong ditingkatkan lagi dengan info kesehatan yang sedang berkembang pada saat ini. Juga jangan lupa info kesehatan yang ada di sekitar Indofarma, seperti soal K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Marzuki Bidang Produksi (Betalaktam)
Terbit Tiap Bulan Salut untuk OASIS sudah memberikan informasi yang cukup baik kepada karyawan. Kalau bisa OASIS terbit setiap bulan sehingga Informasi yang kami dapat bisa lebih banyak, apalagi dengan jumlah kolom OASIS yang masih sedikit, baru membaca beberapa menit sudah abis. Sekali lagi salut buat OASIS. Ferru Bidang SDM Cover Orang Berprestasi Oasis cukup bagus, isinya up to date dan enak dibaca. Tolong pada informasi ulang tahun ditulis tanggalnya. Cover (sampul) dipertahankan ditampilakan orang-orang yang berprestasi. Sisri Amarta Bidang Umum Mudah Dipahami Bahasa OASIS jangan terlalu formal. Kalau bisa dengan bahasa yang lebih dekat dengan sehari-hari agar lebih mudah difahami oleh karyawan. Nelson Manurung Bidang Produksi Obat Tradisional
3
Topik Utama
Editorial
WOW
Berubah Lagi Nih Ye! Yang jelas, kapan, di mana, dan pada siapa pun “perubahan” adalah sesuatu yang alami, sunatullah , yang akan selalu menguntit sebuah organisasi atau seseorang baik terpaksa maupun secara sukarela.
Jika ada orang yang bertanya: “Ada ‘gak sih yang abadi di dunia ini?” Apakah kecantikan, ketampanan, jabatan, kekayaan, ilmu, kekuasaan, dan lain sebagainya? Kayaknya ‘gak ada tuh…. Hari ini kita terlihat begitu cantik atau tampan tapi beberapa waktu kemudian semua kulit mulai mengendur, rambut mulai warna-warni, dan seterusnya. Jabatan pun demikian, hari ini masih direktur, manajer, supervisor atau THL, besok atau lusa bisa terjadi sesuatu yang tidak bisa kita duga, who knows... Semua yang ada di diri dan sekitar kita tidak ada yang kekal. So what gitu lho. Yang pasti jika kita perhatikan maka yang tidak pernah berubah dari semua itu adalah “Perubahan (Change)” itu sendiri. Rasanya belum lama manajemen Indofarma berganti dari masa kepemimpinan Bapak M Dhani Pratomo ke masa kepemimpinan Bapak M Syamsul Arifin yang dimulai 1 September 2006. Bulan Agustus yang lalu, belum lagi genap setahun, beberapa hari setelah perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke62 keluarga besar Indofarma dikejutkan lagi dengan perubahan lain, yaitu terpilihnya pak Syamsul sebagai nakhoda baru PT Kimia Farma Tbk. Wow berubah lagi nih ye…Selamat ya bos… Semoga bisa melaksanakan amanah dengan baik
Kosasih Dewan Redaksi
4
di tempat baru.
KEMERDEKAAN K O R Dan
Suka tidak suka dan dalam waktu yang tidak lama lagi beliau akan meninggalkan Indofarma ke tempat yang baru. Mungkin sebagian besar keluarga besar Indofarma masih berharap banyak dari kepemimpinannya dan belum menginginkan perubahan yang begitu cepat ini. Adakah dari peristiwa ini yang dapat kita ambil hikmahnya? Yang jelas, kapan, di mana, dan pada siapa pun “perubahan” adalah sesuatu yang alami, sunatullah, yang akan selalu menguntit sebuah organisasi atau seseorang baik terpaksa maupun secara sukarela. Kalau seseorang atau sebuah organisasi mau berubah (ke arah yang lebih baik) secara sukarela tentu hal itu sangat diharapkan. Repotnya seringkali perubahan dilakukan dengan terpaksa dan berat hati walaupun perubahan itu untuk sesuatu yang lebih baik. Banyak contoh yang bisa kita temui di sekitar kita. Menghadapi perubahan susah-susah gampang. Sudah tentu diperlukan kesiapan, kearifan, mental baja, daya tahan dan strategi untuk menghadapinya. Jika tidak, biaya yang kita bayar akan sangat mahal dan bahkan bisa tanpa happy ending....
Irfan Mohamad Wapemred OASIS, serta Pengamat Kesehatan Masyarakat
M
ETERSEDIAAN
BAT
AKYAT
Kemerdekaan bukanlah tujuan, melainkan pintu gerbang. Perlu disadari, meskipun Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, bukan berarti segala sesuatunya telah selesai. Misi kemerdekaan, seperti tercantum di Pembukaan UUD 1945, salah satunya adalah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
isi itulah yang harus terus diiisi oleh penyelenggara negara sehingga dalam setiap kabinet pemerintah selalu ada program dan lembaga untuk mewujudkan hal itu. Salah satu pilar bagi wujudnya kesejahteraan sosial adalah rakyat memiliki akses pada layanan kesehatan. Kesehatan adalah kebutuhan dasar seseorang. Tanpa kesehatan, ia tidak dapat berkarya, termasuk menjadi tidak produktif. Salah satu penopang layanan kesehatan adalah ketersediaan obat bagi rakyat dalam jumlah yang cukup, bermutu, dan harga yang terjangkau. Berbagai regulasi program layanan kesehatan telah dibuat untuk
menangani problem kesehatan. Targetnya tentu penciptaan layanan kesehatan rakyat secara optimal. Masalah kesehatan rakyat adalah salah satu tantangan besar pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini. Dalam pidato awal tahun 2007, ia mengemukakan tentang bantuan kesehatan gratis berobat di puskesmas dan rumah sakit melalui pemberian Askeskin yang mencakup 51 juta peserta. Sejak 2004 Pemerintah meningkatkan anggaran kesehatan sebesar 250 persen, hingga pada 2007 mencapai Rp17,24 triliun, ditambah Dana Alokasi Khusus sebesar Rp3,2 triliun.
Selain pengobatan bagi kelompok miskin, peningkatan kembali jumlah dan fungsi puskesmas dan posyandu, juga digiatkan kembali pogram Imunisasi Nasional yang akan mencakup 23,6 juta balita (98,1%). Pemerintah juga telah berapa kali menurunkan harga obat generik hingga hingga 70% untuk 150 jenis obat. Dalam situasi terbatasnya daya jangkau masyarakat, penurunan tersebut tentu sangat berarti. Pada keterangan kepada pers sesudah rapat kabinet terbatas di Depkes, 13 Maret 2007, Presiden meminta Depkes meningkatkan produksi obat generik dan bermutu agar menjangkau masyarakat luas. Pernyataan ini merupakan simbol
5
Topik Utama
Penggabungan Indofarma-Kimia Farma Dipercepat
keberpihakan pemerintah pada program layanan kesehatan yang prorakyat. Pernyataan itu juga mengisyaratkan layanan kesehatan bagi rakyat harus terus diperjuangkan. Salah satu bentuk layayan kesehatan rakyat terjadi bila ketersediaan obat generik lebih dominan ketimbang obat bermerek, berhubung obat generik yang justru dibutuhkan rakyat banyak. Permasalahannya, mengapa yang dominan di masyarakat yang dominan justru obat bermerek? (Data 2006 menunjukkan bahwa obat generik hanya menyumbang 9,2% pasar farmasi nasional). Banyak penyebabnya. Pertama, persepsi masyarakat yang keliru tentang obat generik. Kedua, implementasi regulasi yang belum efektif. Ketiga, belum tegaknya aspek etika profesi kesehatan. Keempat, belum berkembangnya sistem asuransi kesehatan. Kelima, kurangnya dukungan regulasi untuk revitalisasi industri farmasi pendukung. Masalah pertama tentang belum benarnya persepsi masyarakat tentang obat generik
6
memang terus memerlukan informasi. Pada dasarnya apa yang disebut obat generik adalah adalah obat yang namanya sama dengan zat berkhasiat yang terkandung dalam obat tersebut, sesuai dengan apa yang tercantum di induk buku farmasi (Farmakope). Sedang obat bermerek adalah obat yang namanya berbeda dengan zat berkhasiat yang terkandung di dalamnya. Pada umumnya orang menyebut dengan obat paten, padahal tidak sepenuhnya betul. Apa yang disebut obat paten adalah obat yang berdasar hasil riset kemudian didaftarkan (dipatenkan) ke instansi hak patennya, hingga tidak boleh diproduksi pabrik lain selama 20 tahun. Tetapi pada umumnya obat bermerek itu bukan obat paten, hanya obat generik yang diberi merek. Semua obat yang dipasarkan, obat generik atau bermerek, harus mampu memberikan jaminan kemanjuran, keamanan, dan mutu. Jaminan itu yang merupakan kewajiban industri farmasi yang dikendalikan dengan ketat oleh BPOM dikarenakan produk farmasi erat kaitannya dengan nyawa manusia. Dengan kata lain obat generik meskipun umumnya harganya jauh lebih murah dari obat bermerek bukanlah obat yang tidak bermutu. Masalah kedua, regulasi pemerintah yang berorientasi pada pemakaian obat generik sesungguhnya sudah banyak dikeluarkan. Contohnya adanya regulasi kewajiban instansi kesehatan pemerintah memakai obat generik, serta kewajiban produsen mencantumkan labelisasi nama generik disamping nama mereknya. Masalahnya terletak pada implementasi regulasi tersebut yang belum efektif, masih dihadang dengan berbagai faktor dan kepentingan. Disini diperlukan komitmen pemerintah serta sanksi yang tegas agar regulasi itu berjalan efektif. Ketiga, diperlukan penegakan kode etik untuk pelaku profesi kesehatan. Masih belum berjalan etika (kejujuran dan kemanusiaan) di kalangan profesi itu tentang sosialisasi pengertian obat generik
dan obat bermerek. Kepentingan pribadi masih di atas kode etik, sehingga konsumen direkayasa sedemikian rupa sehingga tergiring memakai obat bermerek. Konsumen dimaksud tentunya mayoritasnya kalangan rakyat yang tidak mampu. Sudah menjadi rahasia umum bahwa terjadi lobi transaksi antara (sebagian) oknum profesi kesehatan dengan industri farmasi yang orientasinya pada larisnya obat-obat industri tersebut. Keempat, Belum berkembangnya sistem asuransi kesehatan membuat harga obat di Indonesia termasuk yang tergolong mahal di dunia. Dengan asuransi maka premi obat menjadi jelas. Dengan adanya askes maka tercipta kondisi pemakaian obat secara rasional, yang intinya hanya memakai obat bila memang dibutuhkan, obat yang bermutu dan harga terjangkau. Adalah suatu kebutuhan mendesak agar segera diberlakukan sistem asuransi kesehatan yang mencakup seluruh rakyat, terutama bagi kalangan kurang mampu yang menjadi mayoritas rakyat Indonesia. Kelima, kurangnya dukungan regulasi untuk revitalisasi industri farmasi pendukung. Regulasi dimaksud antara lain perlunya kemudahan dan ekspor bahan baku (seperti dihapuskannya pajak), alokasi anggaran obat generik yang memadai, dukungan investasi fasilitas penelitian dan pengembangan, serta regulasi pemasaran obat yang berbasis moral/ etika. Demikian beberapa faktor penyebab tidak dominannya obat generik, padahal obat inilah yang lebih dibutuhkan rakyat ketimbang obat bermerek. Untuk memperbaiki derajat kesehatan rakyat, diperlukan solusi dan komitmen berbagai pihak (pemerintah DPR, industri farmasi, dan profesi kesehatan). Tanpa solusi dan komitmen bersama, jumlah rakyat sakit yang meninggal karena tidak punya akses layanan kesehatan/obat akan makin banyak. Dalam kaitan dengan kemerdekaan maka pertanyaannya adalah makin jauhkah kita dengan salah satu misi kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu? Akhirnya lebih dalam lagi adalah di mana rasa kemanusiaan kita? Masih manusiawikah kita membiarkan sesama kita berjatuhan karena tidak mempunyai akses pada layanan kesehatan/obat?
Kabar tentang rencana penggabungan perusahaan farmasi badan usaha milik negara (BUMN), Indofarma dan Kimia Farma (KF), sudah lama terdengar. Kini, tampakanya penggabungan itu segera terwujud. Setidaknya, jika hal itu didasarkan pada pernyataan Syamsul Arifin pada pertemuan Direksi Indofarma dengan pengurus Serikat Pekerja Indofarma, 30 Agustus 2007, di Jakarta. Makin dekatnya penggabungan (konsolidasi) kedua BUMN itu, juga dikuatkan dengan pernyataan Syamsul yang mengaku ada kaitan dengan dirinya diangkat sebagai Dirut Kimia Farma pada RUPS Kimia Farma pada 26 Agustus 2007. Syamsul menegaskan, diangkatnya dirinya sebagai Dirut KF adalah penugasan Menteri BUMN agar rencana kerja konsolidasi BUMN farmasi segera terealisir. Konsolidasi BUMN tersebut bertujuan agar BUMN-BUMN meningkatkan nilai tambahnya. Mengenai format konsolidasi, seperti ditambahkan Corsec Indofarma, saat ini sedang dikaji beberapa alternatif yang layak oleh konsultan yang ditunjuk pemerintah. Salah satu alternatifnya berupa format holding company. Khusus mengenai apakah konsolidasi berdampak pada pengurangan karyawan, jika merujuk pada statement pihak Kementerian BUMN, dalam format konsolidasi Indofarma-KF tidak ada agenda pengurangan karyawan. Selain itu, Syamsul mengharapkan karyawan berfikir positif, menjaga
motivasi kerja, serta optimisme yang telah terbangun. Ia menegaskan, konsolidasi lebih membawa dampak positif bagi Indofarma. Dampak positif itu antara lain Indofarma diuntungkan berhubung akan mendapat saluran distribusi atau akses pasar lebih cepat, ditambah akses keuangan yang juga lebih besar. Konsolidasi itu akan terjadi sinergi atau kerjasama Indofarma dan KF dengan fokus pada bisnisnya masing-masing. Indofarma fokus di bidang manufacturing (produksi), sedangkan KF fokus pada bidang distribusi dan ritel. Sinergi juga akan menghilangkan persaingan tidak sehat sesama BUMN di pasar, serta lebih siap dalam menghadapi persaingan dengan kalangan swasta, sekaligus sebagai antisipasi dengan berlakunya AFTA pada 2008. Saat ini menjelang konsolidasi, tugas Indofarma adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mengikuti skenario yang telah disusun direksi (yaitu Rencana Jangka Panjang Perusahaan / RJP). RJP akan berjalan benar dengan arahan sutradara yakni para manajer, serta dimainkan (dilaksanakan) oleh para karyawan. Dengan persiapan itu INAF akan dapat meminimalisir adanya dampak negatif yang mungkin timbul dari konsolidasi tersebut. Syamsul juga mengemukakan posisi pengganti sementara Dirut Indofarma (untuk menggantikan dirinya) akan ditetapkan melalui rapat komisaris sampai dengan RUPS terdekat, dengan diselaraskan oleh keinginan pemegang saham mayoritas (Kementerian BUMN). (im)
Indofarma Jamin Masa Depan Karyawan Bertempat di Ruang Pelatihan Indofarma (INAF), Cikarang, Jumat 7 September 2007, pagi berlangsung acara Forum Komunikasi Korporat dengan tema “Perkembangan Situasi Eksternal dan Kinerja Perusahaan s/d Juli 2007”. Acara ini dihadiri Dirum, Corporate Secretary, pengurus/wakil anggota Serikat Pekerja, Redaksi OASIS, dan pengelola Web Indofarma. Saat membuka acara itu, Direktur Umum Indofarma Deden ES., mengatakan sudah menjadi rencana Kementerian BUMN untuk melakukan perubahan berupa perampingan (righsizing) jumlah BUMN, termasuk BUMN farmasi. Perubahan adalah keniscayaan. Karenanya kita harus siap menghadapi dengan sikap-sikap positif agar tidak tertinggal, ujar Deden, seraya menyebutkan sikap positif itu antara lain kekompakan kerja agar kinerja tetap baik. Dirum menegaskan, manajemen sangat memperhatikan kepentingan karyawan. Apapun yang terjadi, yang pertama dipertimbangkan adalah masa depan karyawan tetap terjamin, ujarnya. Sementara Corporate Secretary Indofarma Ahdia Amini mengajak
untuk membiasakan berbicara dari perspektif bisnis dan akademis, serta berdasarkan data. Menurut Amini, reputasi Indofarma sebagai perusahaan farmasi yang prorakyat makin baik, tetapi di sisi lain tantangan situasi eksternal khususnya kebijakan pemerintah tentang obat generik dirasakan kurang kondusif bagi perkembangan perseroan. Indofarma termasuk tiga besar dalam pasar obat generik, tetapi pangsa pasar obat generik nasional masih rendah serta tingkat keuntungan dari penjualan obat generik tergolong rendah. Mengingat persaingan pasar yang semakin ketat, kata dia, Indofarma memerlukan dukungan akses pasar dan pendanaan melebihi yang dimiliki saat ini. Selain profesionalisme dan kepedulian sosial yang tinggi, dibutuhkan pula semangat kewirausahaan dari seluruh elemen, khususnya dalam tatanan berfikir inovatif dan berjiwa usaha. Khusus rencana konsolidasi Indofarma dengan Kimia Farma, yang bila terjadi, menurut Amini, secara umum berdampak positif bagi Indofarma, karena akan mendapat saluran distribusi atau akses pasar lebih baik, disamping akses dana lebih besar. Menurut dia, konsolidasi itu tidak selalu berdampak pada pengurangan karyawan. Karena itu, karyawan Indofarma hendaknya bekerja seperti biasa, tidak terpengaruh pada isu yang tidak produktif. (im).
7
Wawasan
News
Obat “Seribu”nya Indofarma, Cara Sehat, Cepat dan Pilihan Tepat untuk Semua I. Pendahuluan Mendengar nama obat seribu, tentunya kita akan sedikit aneh pertama kali mendengarnya, “apaan sih obat seribu, baru denger nih..”. Asumsi masyarakat, apalagi di zaman sekarang, zaman global dan serba mahal ini apa ada obat yang sesuai dengan namanya seribu (seharga seribu rupiah). Masyarakat luas terlanjur mengartikan, harga untuk sebuah kesehatan sangat mahal, jadi wajar saja jika banyak khalayak luas yang masih belum percaya dengan khasiat dan manfaat obat seribu ini. Mengacu pada masalah di atas, tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi PT. Indofarma Tbk, untuk dapat memperkenalkan dan mempromosikan terobosan obat terbarunya ini. Karena obat seribu ini sesungguhnya dapat dijadikan pilihan obat utama bagi masyarakat Indonesia, mengingat khasiatnya yang manjur dan harganya yang sangat terjangkau lapisan masyarakat, terutama lapisan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
barisan karyawan PT Indofarma dan PT IGM mewakili para penerima penghargaan masa kerja 15, 20, dan 25 tahun
II. Isi
mangasi manurung, karyawan bidang umm PT Indofarma Tbk menerima penghargaan purna bhakti dari Direktur Umum & SDM samsuri, karyawan bidang umum PT Indofarma Tbk menerima penghargaan purna bhakti dari Direktur Umum & SDM
Mengemban misi perusahaan, Indofarma menjadi salah satu industri farmasi nomor satu di pasar obat generik. Tertanggal 8 Mei 2007 lalu, merupakan momen penting bagi sektor kesehatan di negri ini, obat sangat murah diluncurkan oleh PT. Indofarma, hanya dengan Rp.1000,-, kita dapat memperoleh satu strip obat, dari beberapa macam varian obat untuk berbagai jenis penyakit. Obat murah atau dikenal dengan OTC (Over The Counter) seribu, menjamin ketersediaan, dan kualitas yang baik untuk masyarakat luas. Menurut menteri Kesehatan Ibu Siti Fadillah Supari, menurutnya di zaman sekarang kesehatan adalah kebutuhan wajib yang tidak bisa ditawar lagi. Lalu bagaimana jika harga obatnya saja melambung,tentu saja kesehatan akan menjadi barang langka bagi masyarakat Indonesia. Obat seribu yang berkualitas tinggi ini
merupakan Program Obat Rakyat Murah melalui pengadaan aneka produk obat generik tak berlogo dengan harga eceran tertingginya Rp. 1000 per strip yang sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tentunya. Obat murah, sebagai obat baru terobosan Indofarma, memberi nama bagi sepuluh varian jenis obatnya dengan nama Indo didepannya, seperti Indo Obat Batuk dan ,Indo Asma dan lain sebagainya. Kesepuluh varian obat-obatan murah seribu rupiah yang diproduksi antara lain, Obat Batuk dan Flu, Obat Flu, Obat Batuk berdahak, Obat Asma, Obat Penurun Panas Anak, Obat Penurun Panas, Obat Tambah Darah, Obat Maag, Obat Sakit Kepala, dan Obat Batuk Cair. Dengan dipegangnya produksi obat murah oleh PT. Indofarma sebenarnya bukanlah hal mengejutkan, sebab dari awal PT. Indoframa memang telah memegang pasar obat generik, yang pada realitasnya di masyarakat telah banyak kalangan yang mengenalnya, karena harganya yang terjangkau dan khasiatnya yang manjur. Hal ini senada dengan visi dan misi PT. Indofarma, yaitu sebagai perusahaan dengan prinsip Pro Poor, Pro Job, dan Pro Growth. Pro Poor yaitu perusahaan yang berperan secara signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, Pro Job, berperan dalam penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan Pro Growth adalah menyediakan produk dan pelayanan berkualitas dengan harga terjangkau serta melakukan penelitian dan pengembangan produk yang innovatif . Dengan ketiga visi misi tersebut maka PT. Indofarama akan selalu berupaya untuk meningkatkan komitmennya dari waktu ke waktu untuk membangun dan mensejahterakan kesehatan bangsa. Dengan peluncuran Obat Indo Seribu, yang tergolong murah bukan berarti
perusahaan akan menurunkan kualitas produk obat yang dihasilkannya. Justru obat seribu Indofarma ini, dijamin seluruh produknya telah melalui serangkaian tahap quality control yang ketat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Obat seribu ini dijamin mutunya mulai dari penerimaan bahan baku awal, produksi proses pembuatan, pemastian mutu obat yang meliputi antara lain kandungan zat aktif dan kadar zat aktif obat yang tidak over dosis, pengemasan sampai proses distribusi serta pemasarannya ke masyarakat. Proses pengawasan ini dilakukan secara terus menerus sehingga akan menjamin kualitas produk Obat Seribu, sesuai dengan persyaratan baku mutu yang dipersyaratkan. Tinggallah sekarang kendala-kendala yang dihadapi perusahaan seperti sulitnya distribusi, dan kurangnya sosialisasi ke khalayak luas mengenai khasiat dan manfaat Obat Indo Seribu dihilangkan dan direduksi, agar masyrakat luas yakin akan kualitas Obat Indo Seribu yang memang manjur khasiatnya. III. Penutup Nah..,dengan demikian Sekaranglah saat yang tepat untuk seluruh lapisan masyarakat beralih ke produk obat murah dengan kualitas nomor satu. Dan kini masyarakat tidak perlu ragu dan khawatir lagi dengan kualitas dan khasiat obat murah, karena Obat murah yang sudah diluncurkan memang telah teruji secara klinis baik kebersihannya maupun khasiatnya. Jadi kendala-kendala klasik masyarakat dengan mahalnya harga kesehatan telah ada solusi cepat dan tepatnya yaitu Obat Indo Seribuu...”Obat Indo murah dengan harga merdeka seribu rupiah siap diserbuu...”
Trias Kusuma Dewi (SMAN 2 Bekasi) Putri dari Sri Hartuti Bid. Pemastian Mutu. Pemenang Lomba Karya Tulis PT Indofarma Tbk dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-62
Manajemen INDOFARMA, INDOFARMA GLOBAL MEDIKA, Serikat Pekerja Pekerja Indofarma dan Redaksi Majalah OASIS mengucapkan
amir, karyawan bidang produksi PT Indofarma Tbk menerima penghargaan purna bhakti dari Direktur Produksi
8
kasmin, karyawan bidang produksi PT Indofarma Tbk menerima penghargaan purna bhakti dari Direktur Produksi
Selamat Menunaikan
Ibadah Ramadhan1428 H I G M PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
9 9
News
News
IGM Jateng & Yogja
Rafting di Sungai Ello
Bobby Kuncoro, kontributor Yogya
B
erawal dari keinginan menjalin silaturahmi melalui sebuah forum yang melibatkan cabang PT Indofarma Global Medika (IGM) di wilayah Jateng & Yogjakarta, tercetus ide melakukan kegiatan bersama. Selain bisa berkomunikasi dan memantapkan pencapaian target perusahaan, juga sebagai ajang refresing dan edukasi. Pencetus idenya adalah cabang pelopor sekaligus paling senior di wilayah itu, yaitu Cabang Sumarang yang dikomandani Budi Santoso. Sebagai Event Organizer (EO) kegiatan,
10
ditunjuklah Kepala Suku Cabang Yogyakarta, Bobby Kuncoro. Kegiatan melibatkan sekitar 80 personal dari keempat cabang, ditambah beberapa special guest dari outlet. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2007, di aliran Sungai Ello, Magelang. Kegiatan di sungai yang berhulu di kaki Gunung Merbabu dan bermuara di Simpang Sungai Progo, itu meliputi 2 acara: River Rafting (Arung Jeram) dan Outbond Training (Personal Savety Skill & Team Work Games). Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan Wellcome Briefing oleh EO sebagai pelaksana teknis lapangan. Menuju start point di jembatan Sungai Blondo, Magelang, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Di sini, peserta menerima peralatan standar pelaksanaan Rafting berupa Safety Vest ( (rompi pelampung), helm serta kayak. Dilanjutkan brifing mengenai pedoman keselamatan, senam pemanasan serta teknis mengarungi jeram. Pukul 10.00, peserta berada di 16 buah perahu karet, masing masing berisi 5 peserta, dengan seorang pemandu. Raut wajah beberapa peserta yang semula tegang ketika menaiki perahu karet, berubah dengan keceriaan serta teriakan gembira ketika jeram demi jeram terlewati dengan sukes dan aman. Suasana ceria diliputi nyanyian mars jenaka para awak perahu, semangat mendayung agar lebih cepat, serta kecipak cipratan air menambah suasana menjadi lebih hidup.
Satu jam di sungai berlalu, setengah perjalanan terlampaui, seluruh peserta diberikan waktu istirahat di rest point, sebuah tempat yang landai berpasir di pinggiran sungai dan disuguhi snack makanan tradisional & kelapa muda. Sebagian di antara peserta memanfaatkan momen ini untuk mengabadikannya dengan kamera dan handycam. Sebagian lagi, asik dengan hidangan, berenang ke tengah sungai yang cukup dalam, serta tertawa-tawa melihat rombongan yang menceburkan temannya dengan cara mengendong ramai-ramai ke sungai. Lima belas menit waktu istirahat berlalu dengan cepat. Kegiatan di lanjutkan menyusuri sisa perjalanan. Tepat pukul 13.00, seluruh peserta menyelesaikan sesi pertama kegiatan. Tanpa terasa sudah menempuh jarak 13 km. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Semua peserta merasakan sebuah pencapaian yang dilakukan bersamasama, selain bisa mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan. Rasa lelah dan dingin yang baru saja menyergap, langsung hilang dan badan terasa segar selesai membersihkan diri dan berganti pakaian serta melihat di depan selasar meeting point hidangkan makan siang berupa es kopyor, nasi pecel, ayam goreng, keripik dan gorengan. Pukul 14.30, acara dilanjutkan dengan outbond traning yang digawangi pelatih dari Akademi Militer Magelang. Kembali lagi kami terlibat dalam keceriaan. Menuruni tebing dengan carabiner & tali, merangkak & menggantung di atas sutas tali yang dibentangkan, serta kekompakan regu dalam lomba merayap, membuat kami lupa dengan capek di badan. Tanpa terasa kami menuntaskan seluruh rangkaian acara pada pukul 16.30. Sambil menikmati snack yang dibawa dari daerah masing masing untuk saling tukar sebagai oleh-oleh, kami memanfaatkan waktu untuk bediskusi dan bercengkerama antarcabang. Tentu, tidak lepas dari target sales, stock barang, profit margin cabang. Tepat pukul 17.30, mobil terakhir rombangan meninggalkan meeting point. Badan kami masih terasa cipratan air yang mengguyur dan di telinga kami terngiang suara tegas Pak Budi Santoso yang tanpa bosan memberi salam Komado….. IGM .. LUARRR BIASA !!!!! .. YES WE CAN DO IT !!!!!!!!! YES WE CAN DO IT !!!!
Gathering IGM Medan Raih Transaksi Rp300 Juta
K
ota Medan, Sumatera Utara, berkesempatan menjadi salah satu kota kegiatan Road Show Obat 1000 Indofarma. Kepala Cabang PT Indofarma Global Medika (IGM) Medan Basirudin, tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk menyuguhkan acara gathering yang berkesan. Tak kalah penting ialah meraih angka transaski penjualan tertinggi dalam acara tersebut. Berbagai persiapan dilakukan mulai dari penyebaran undangan kepada rekanan toko obat atau apotek yang jumlahnya ratusan, lalu mencari tempat pelaksanaan acara, mempersiapkan hadiah-hadiah untuk doorprize, sampai kepada persiapan hiburan untuk tamu undangan. Awak IGM Medan, dalam beberapa pekan itu, benar-benar sibuk. Tidak jarang, di antara mereka pulang larut karena harus menyelesaikan suatu pekerjaan. Malam tanggal 13 Juli 2007 bertempat di Grand Angkasa Hotel, sebuah hotel bintang lima di Kota Medan, menjadi tempat penyelenggaraan gathering tersebut. Seluruh personel IGM Medan hadir. Juga, tim trading dan Promosindo, bersama-sama para undangan
menikmati malam yang menggembirakan itu. Seluruh undangan mulai berdatangan, panitia pun sibuk menjadi among tamu, dan gathering di Medan ini menjadi spesial karena kedatangan tamu dari Kantor Kementerian BUMN, Imam Bustomi dan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Dirpem Indofarma Muhammad Munawaroh, terlihat akrab berbincang bincang satu meja dengan kedua pejabat tersebut. Rangkaian acara satu persatu berlangsung meriah, para tamu juga terlihat senang atas penyajian acaranya. Seperti biasa dalam gathering kali inipun diadakan transaksi penjualan kepada para pemilik toko obat dan apotek. Dalam tempo singakt, diperoleh angka transaski senilai Rp300 juta! Seluruh tim IGM pun bertepuk tangan menandai kesuksesan mereka meraih angka transaksi tersebut. Malam kian larut, acara pun usai dengan senyum kepuasan dari seluruh tamu undangan dan panitia. Dirpem memberikan selamat kepada seluruh tim dan berharap IGM Medan dapat terus berkarya optimal serta memberikan hasil yang terbaik. Dan tentu saja, Bung Basirudin, yang putra asli Pontianak, ini akan sekuat tenaga membesarkan IGM di kota Medan yang besar ini juga. Ini Medan Bung!.....jadi jangan anggap kami sepele. Horas! (gun)
11
Wawancara
Management
Pengawasan Internal & COSO asi
Simbah….Itulah sapaan akrab Moch. Budiman, Kepala Cabang IGM Solo yang menyambut kedatangan reporter Oasis Guntoro di kantornya pada kunjungan kali keduanya ke kota Bengawan tersebut pada tanggal 02 Agustus 2007.
nik
Kontrol Aktivitas
asi
12
Monitoring
mu
Sistem komunikasi dan informasi akuntansi memungkinkan kita mendapatkan dan berbagi informasi untuk mengelola, melaksanakan dan mengendalikan perusahaan secara efektif.
“Obat Seribu Sangat Menjanjikan” Ko
Oleh Suryadi Satuan Pengawasan Internal
Menurut konsep ini, pengendalian intern didefinisikan sebagai proses yang dipengaruhi orang-orang di dalam (komisaris, direksi, dan personal lainya) yang dirancang memberikan keyakinan yang wajar (reasonable assurance) untuk mencapai tujuan: Efektifitas dan efisiensi organisasi; dapat dipercayainya laporan keuangan; ketaatan pada UU dan peraturan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan, inti pengendalian internal ada empat: Suatu proses; Dipengaruhi oleh orang-orang; Memberikan keyakinan yang wajar; Alat mencapai tujuan. COSO juga mengenalkan lima komponen kebijakan dan prosedur yang didesain memberikan jaminan tujuan pengendalian manajemen dapat dicapai, yaitu: Lingkungan pengendalian; Penilaian risiko manajemen; Sistem komunikasi dan informasi akuntansi; Aktivitas pengendalian; Pemantauan. Lingkungan pengendalian merupakan fondasi kegiatan organisasi yang ada pada orangm-orang yang terlibat dalam proses atau aktivitas operasi dengan fokus pada atribut pribadi, komunikasi personal dan situasi kerja. Inti pengendalian organisasi efektif terletak pada sikap top manajemen. Jika top manajemen yakin bahwa pengendalian merupakan hal yang penting atau sebaliknya, jajaran di bawahnya pun demikian. Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang merupakan cermin sikap top manajemen, direktur dan pemegang saham terhadap pengendalian dan pentingnya bagi perusahaan. Sub komponen penting untuk pemahaman dan penilaian lingkungan pengendalian, ialah: Integritas dan Nilai etika; Komitmen terhadap kompetensi; Filosofi manajemen dan gaya kepemimpinan; Struktur organisasi; Komite audit; Penugasan wewenang dan tanggung jawab; Kebijakan sumber daya manusia dan penerapannya. Penilaian risiko manajemen. Mekanisme mengidentifikasi, menganalisis dan mengelola berbagai risiko organisasi dihubungkan dengan tujuan yang ingin dicapai. Tahap penilaian risiko: Pahami tujuan yang ingin dicapai; Identifikasi risiko terkait; Ukuran besarnya risiko; Prioritaskan risiko berdasarkan ukuran signifikannya. Risiko bisnis antara lain, pelanggan lari ke tempat lain karena pelayanan buruk atau ketinggalan teknologi; tidak efisien karena kelambaran pengadaan; kerugian finansial karena kecurangan; pelanggaran ketentuan yang menyebabkan terkena sanksi karena tidak memahami perkembangan. Sistem komunikasi dan informasi akuntansi memungkinkan kita mendapatkan
Inf orm
P
ada awalnya auditor menggunakan serangkaian fungsi pengendalian intern untuk memastikan organisasi berjalan baik sesuai tujuan. Ada pertanyaan, seperti apa konsep dan kerangka kerja pengendalian yang baik dan handal? Beberapa masalah timbul ketika diperbandingkan, ternyata faktanya organisasi merancang model suatu pengendalian intern dengan konsep dan kerangka kerja yang berbeda-beda. Muncul pemikiran baru, khususnya di Amerika, Canada dan Inggris, suatu model pengendalian intern yang baru. Model kerangka kerja pengendalian terpadu dikembangkan di Amerika sejak 1985 oleh Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO), dan disahkan pada 1992. Di Canada dikembangkan CoCo (The Criteria of Control Board of the Canadian Institute of Chartered Accountants) dan di Inggris berkembang Cadbury Commission yang mirip dengan COSO. COSO merekomendasikan konsep pengendalian intern sebagai suatu kerangka kerja terpadu (integrated framework).
Moch. Budiman, Kepala Cabang PT IGM Solo:
Penilaian Risk Management
Lingkungan Pengendalian
Gambar Piramida 5 Komponen COSO
dan berbagi informasi untuk mengelola, melaksanakan dan mengendalikan perusahaan secara efektif. Aktivitas pengendalian. Kebijakan dan prosedur kontrol untuk meyakinkan tindakan mengatasi risiko dilaksanakan. Alat kontrolnya; hard control dan soft control. Hard control merupakan kelengkapan organisasi serta pengaturan kewenangan dan tanggung jawab dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. Sedangkan soft control lebih kepada skill, perilaku nilai dan suasana yang terdapat pada individu daan komunikasi antar individu dalam organisasi seperti kompetensi, kepercayaan, standar etika, dsb, Alat bantu lain pada aktivitas pengendalian adalah jenis kontrol yang terdiri atas lima kategori; Pemisahan tugas yang memadai; Otorisasi transaksi dan aktivitas yang semestinya; Dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang memadai; Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan; Pengecekan yang independen atas kinerja. Pemantauan. Adalah pengawasan manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk sebagai penilaian terhadap kualitas dan efektifitas sistem pengendalian intern. Contoh: Membandingkan data di lapangan dengan data laporan; Membandingkan kesesuaian data piutang dengan hasil konfirmasi; Evaluasi oleh internal auditor. Pada organisasi yang relatif besar, SPI (Satuan Pengawas Internal) merupakan merupakan bagian potensial dan esensial untuk melakukan monitoring. Agar fungsi ini efektif maka SPI harus independen serta melaporkan hasil auditnya langsung kepada top manajemen ataupun komite audit. Di samping itu dalam perannya pada pengendalian intern dan atas pertimbangan efisiensi, SPI harus dapat mengkontribusikan hasil auditnya kepada auditor eksternal seperti : kantor akuntan publik dan BPK . (Disarikan dari Sawyer’s Internal Auditing)
PT IGM Solo beroperasi efektif pada 12 Feburari 2007, langsung dibawah pimpinan Budiman sebagai kacabnya. Dan setelah 3 bulan beroperasi, tepatnya sejak bulan Mei 2007, omset Cab Solo selalu di atas Rp1,2 milyar per bulan hingga saat ini. IGM Solo berupaya terus untuk meningkatkan omset salesnya dari bulan ke bulan, dengan segala kendala maupun tantangan yang dihadapi maklum cabang baru. PT IGM Solo dengan jumlah personil 21 orang, mempunyai wilayah Operasional kota Ex Karesidenan Surakarta (tanpa Klaten), Madiun, Ngawi, Caruban, Ponorogo, Magetan, dan Pacitan. Sembari berkeliling kota peraih Adipura itu, reporter kami juga menyinggahi kantor cabang IGM Solo dan mewawancarai Kacab IGM Solo M. Budiman di tengah-tengah kesibukannya. Sekelumit hasil wawancara kami tampilkan dalam edisi kali ini. Anda tidak merasa sungkan dipanggil Simbah oleh sesama rekan IGM? He he he .... saya malah senang mendapat panggilan seperti itu, karena menurut saya panggilan tersebut sebagai tanda keakraban dan kekeluargaan. Bisa diceritakan sedikit pengalaman anda selama di PT IGM? Saya bergabung kali pertama di PT IGM sebagai auditor pada bidang Satuan Pengawas Internal (SPI) di kantor pusat IGM Jakarta pada tgl 15 Agustus 2003 dan pada th 2005 & th 2006 saya juga diberikan tanggung jawab di Div Purchasing khusus pengadaan produk non Inaf untuk keperluan tender. Dan setelah tiga setengah tahun berkarya di kantor pusat, saya ditugaskan oleh manajemen untuk meminpin kantor cabang Solo yang baru dibuka pada awal tahun 2007 dan untuk itu saya benar-benar berterimakasih sekali kepada managemen karena secara kebetulan rumah & keluarga saya ada di Solo juga karena factor umur yang mungkin 1 atau 2 tahun lagi saya berkarya di PT IGM. Sebagai kantor cabang baru, maka banyak pekerjaan yang harus saya lakukan bersama-
sama dengan karyawan lainnya dan syukur alhamdulillah semua bisa berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan semua karyawan yang ada berasal dari pindahan cabang lain dan pada umumnya telah punya pengalaman yang baik. Meskipun kini di setiap cabang IGM terdiri dari personil IGM itu sendiri juga ada personil Marketing Inaf (OTC & OGB) dan Promosindo, namun saya tetap menganggap hal tesebut bukan sebagai perbedaan. Namun sebagai satu kesatuan dengan bendera besar, yaitu Indofarma. Bagaimana metode Anda dalam memberdayakan karyawan? Dari sisi internal, secara kontinyu saya selalu mengingatkan agar karyawan bisa/mampu menghayati & mengerti betul tanggung jawab mereka atas pekerjaan yang mereka emban, dan fokus pada pekerjaan. Juga saya anjurkan kepada para Salesman agar meningkatkan komunikasinya terhadap para outlet yaitu kepada Key personnya dan bila perlu dengan ownernya agar semua bisa lancar. Termasuk hal pengiriman barang benar-benar kami perhatikan karena termasuk salah satu yg menentukan sukses tidaknya target Sales cabang. Selain itu, saya juga berusaha menciptakan atmosphere yang kondusif terhadap semua karyawan yang ada termasuk teman-teman dari promosindo maupun marketing Inaf lainnya, dan saya juga bersedia mendengarkan segala keluhan karyawan terutama hal pekerjaannya sehingga bila ada sesuatu hal yang kurang baik maka bisa diselesaikan sedini mungkin dan pastinya juga memberi perhatian kepada mereka. Ada saran atau tips khusus? Sederhana aja mas Gun.....hayati semua pekerjaan itu dengan benar dan anggap sebagai IBADAH, karena semua pekerjaan kita tanamkan dalam kalbu kita sebagai Ibadah maka kita dalam mengerjakannya pasti dengan senang & ikhlas walaupun tanpa dilihat oleh atasannya. Juga harus banyak membaca baik dari buku maupun segala
macam artikel yang bermanfaat dan gak perlu malu untuk bertanya bila memang ada yang tidak jelas. Tantangan yang dihadapi? Salah satu tantangan yang kami hadapi selama ini dan kami yakin hampir semua cabang juga merasakan hal yg sama adalah atas beerapa produk yg Fast Moving seringkali kosong, istilah kami timbul tenggelam. Namun semua itu ada hikmahnya dan sangat membanggakan yaitu tumbuhnya persatuan yg kuat diantara cabang terdekat terutama dalam hal saling membantu memberikan barang apabila dicabang lainnya kosong. Bagaimana respon masyarakat ataupun pasar terhadap Obat 1000 Indofarma? Respon masyarakat sebenarnya cukup baik bahkan menurut saya sangat baik, hal ini dibuktikan pada saat kami melaksanakan Program MAS beberapa bulan yg lalu banyak kalangan tukang becak maupun tukang sayur maupun pejalan kaki yg langsung beli. Obat 1000 ini sebenarnya sangat menjanjikan dan prospektif pasarnya di Solo juga saya yakin diwilayah lainnya di Indonesia, karena masih ada (banyak) lapisan masyarakat bawah yang membutuhkan jenis obat seperti itu. Obat yang murah, terjangkau harganya namun mempunyai mutu yang bagus. Sebenarnya saya optimis dalam dua thaun mendatang obat 1000 akan memiliki pasar yang luas dan bisa menyaingi produk-produk sejenis yang telah beredar sebelumnya, namun saya juga khawatir (takut) kalau terjadi sebaliknya (boomerang) akibat kurangnya sosialisasi ke masyarakat, dan saat ini tandatanda itu sudah mulai ada yaitu beberapa outlet akan meretur OTC Indo karena tidak ada yang beli. Memang ada masyarakat yg tidak membeli produk tsb karena mereagukan kwalitasnya namun kebanyakan akibat ketidaktahuannya, artinya masyarakat tidak tahu kalau saat ini ada Obat Rayat Serba Seribu (Serbu). Jadi harapan kami sebagai distributor sangat mengharapkan pihak principal segera mencari solusinya dengan cepat! (gun)
13
Wawancara
Octavianus, Sederhana & Seimbang Sosok pria yang satu ini terbilang pria yang sederhana namun berwibawa. Bapak dari 4 anak ini adalah putra asli Makasar, kelahiran 4 Desember 1965. Tips yang diterapkan olehnya adalah seimbang dalam membagi waktu. Apabila berada di kantor maka mesti konsentrasi dan fokus pada pekerjaan. Dan apabila sedang libur di rumah, maka waktu tersebut dioptimalkan untuk melayani anak-anak dan istri. Suami dari Justina Rita Satti ini, kerap mengadakan arisan yang tak lain pesertanya adalah karyawan IGM Makasar. Arisan yang digelar sebulan sekali itu bertujuan mempererat tali silaturahmi dan ikatan batin, mempertahankan semangat dan menyadarkan bahwa kita bekerja untuk kepentingan perusahaan dan karyawan berikut keluarganya. Dan satu lagi, beliau menerapkan falsafah orang Bugis yaitu paentengi siri’no, yang artinya tegakkan dan jaga harga dirimu, jangan mau dikalahkan oleh orang lain (dalam hal positif ). (gun)
pencapaian target. Rumus yang saya terapkan adalah target per bulan harus sudah dicapai 75% dalam 3 minggu pertama. Maka dengan begitu akan memudahkan guna mencapai sisa 25% yang juga harus dicapai dengan kerja optimal.
Octavianus, Kepala Cabang IGM Makasar:
“Kami Perluas Penetrasi ke Apotek” Kota kelahiran Wapres RI Yusuf Kalla ini sempat dikunjungi reporter OASIS Guntoro, pada saat gathering roadshow Obat Seribu. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, reporter kami singgah di Kantor Cabang IGM Makasar dan mewawancarai ‘sang penguasa’ wilayah IGM setempat, Octavianus, di sela-sela kesibukannya. Berikut petikannya: Komentar anda tentang gathering kemarin? Kelihatannya sukses besar ya? Ya, betul sekali, kami semua merasa puas dan kerja keras kami mempersiapkan acara tersebut terbayar. Padahal, sempat terlintas rasa khawatir di benak kami karena instruksi mengadakan acara itu kami terima pada 24 Juli. Saat itu saya sedang menghadiri Mid Year Meeting IGM di Jakarta bersama teman-teman kepala cabang. Sampai di Makasar, saya langsung rapat khusus dengan seluruh awak IGM, mulai dari tim IGM sendiri, divisi trading, marketing OGB, dan Promosindo. Saya katakan bahwa acara gathering diadakan pada 3 Agustus, maka saya minta semuanya bekerja maksimal mempersiapkan acara tersebut. Target anda dan tim? Target kami adalah acara harus sukses. Undangan kami sebar ke seluruh toko obat dan outlet. Prosentase yang hadir sekitar 80% dari undangan yang diedarkan.
14
Selain itu, target yang paling utama adalah mengalahkan angka transaksi penjualan pada saat gathering. Hal itu dapat kami capai, tercatat kami berhasil melakukan transaksi senilai Rp328 juta! pada malam itu. Itu adalah hasil kerja keras kami semua. Bisa diceritakan tentang IGM Makasar yang anda pimpin? PT IGM Makasar memiliki 30 karyawan, meliputi tenaga sales, administrasi, dan logistik. Coverage area kami mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Kami memiliki jaringan bisnis yang sampai saat ini sekitar 640 apotek, beberapa rumah sakit daerah, dan sering juga mengikuti tender yang dilaksanakan oleh divisi trading. Pada Mid Year Meeting PT IGM yang lalu, cabang anda mendapat penghargaan, bisa diceritakan? Betul sekali. Mid Year Meeting 2007 PT IGM di Jakarta pada tanggal 22 – 24 Juli yang lalu, IGM Makasar mendapat penghargaan Juara III untuk kategori penjualan Inamox, di mana item tersebut Inamox berhasil terjual 50.000 box pada semester pertama 2007. Selain itu, kebutuhan produk Captorpil di Makasar juga lumayan tinggi, dan diikuti oleh beberapa produk lainnya. Sektor reguler (apotek) sangat potensial di cabang kami. Seiring hal tersebut, kami
melakukan perluasan penetrasi ke apotek, karena masih banyak apotek yang sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan. Bisa saya tambahkan, dalam semester pertama 2007, sales kami naik 45% dibanding semester pertama 2006, sebagai hasil penggarapan outlet yang maksimal. Tren pertumbuhan apotek dan penjualan di Makasar terbilang bagus, dan hingga Juli 2007 sales kami sebesar Rp10 milyar Bagaimana gaya anda mengelola kantor cabang ini berikut dengan seluruh sumber dayanya? Pertama kali saya bergabung di IGM Manado pada 1 Februari 2005 sebagai kepala cabang. Kemudian atas kebijakan manajemen, saya dirotasi ke IGM Makasar pada Januari 2007, waktu itu IGM Makasar sudah berpredikat cabang kelas satu. Hal pertama yang saya lakukan di IGM Makasar adalah efisiensi di segala aktivitas dan unit kerja. Untuk meraih profit, selain berjuang di lapangan memasarkan produk-produk kita, efisiensi juga bisa dilakukan dengan maksimal guna membantu pertambahan profit. Pengelolaan dan pemberdayaan SDM-nya? Tentang pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, saya menerapkan reward & punishment kepada seluruh karyawan. Meskipun karyawan level rendah, apabila memberikan kontribusi besar maka layak mendapatkan reward. Dan meskipun
ada karyawan level cukup tinggi, apabila melakukan kesalahan otomatis mendapat punishment. Selain itu tak henti-hentinya saya memacu semangat karyawan untuk bekerja dengan maksimal. Bentuk-bentuk koordinasi internal lainnya? Kami biasa melakukan rapat rutin sebulan sekali, dihadiri seluruh personel cabang guna membahas secara keseluruhan situasi dan aktifitas cabang. Selalin itu juga diadakan rapat insidentil, apabila ditemukan persoalan dan perlu penanganan secepatnya. Koordinasi lainnya adalah dalam rangka
Tantangan apa saja yang ditemui? Tantangan di cabang Makasar antara lain coverage area lebih luas karena Makasar adalah termasuk kota besar, dan termasuk cabang kelas satu di PT IGM. Karakter outlet dan jumlahnya banyak sekali maka otomatis target sales harus lebih tinggi. Tantangan lainnya adalah pada collection, kendalanya adalah pada collection luar kota, mereka membayar berdasarkan satu bulan dari tanggal terima barang, bukan satu bulan (30 hari) dari tanggal faktur. Begitu saya bergabung dan memimpin IGM Makasar, periode dua bulan pertama adalah masa adaptasi termasuk konsolidasi internal guna memprtahankan peringkat sebagai cabang kelas satu PT IGM, termasuk memperbarui sistem agar memperlancar
kinerja cabang. Mengenai Obat 1000, bagaimana respon pasar di Makasar? Obat 1000 telah launch pada 8 Mei yang lalu di Jakarta, namun produk tersebut masuk ke Makasar pada bulan Juni. Kami segera melakukan beberapa hal dalam rangka menyambut dan memasarkan obat tersebut di wilayah sales kami. Kami melakukan promosi yang meluas karena selain berita yang terlebih dahulu masuk ke Makasar masyarakat pun juga menanti kehadiran obat murah tersebut. Diharapkan stok obat tersebut dapat mengalir lancar ke cabang kami untuk memenuhi permintaan pasar. Obat 1000 sangat potensial dalam pemasarannya karena masyarakat kelas bawah sangat membutuhkan jenis obat tersebut, murah namun berkualitas. Promosi dilakukan bekerjasama dengan pihak OTC Indo, seperti berpartisipasi di pameran, berpromosi lisan, dan langsung datang ke apotek-apotek. Harapan kami jumlah item obat 1000 agar ditambah dari yang telah ada (12 item) dan distribusi yang luas serta cepat. **
Makasar, MAINKAN...! Gelaran roadshow Obat Seribu Indofarma kembali hadir di tengah masyarakat. Kali ini di kota Angin Mamiri, pada 3 Agustus 2007, di Hotel Imperial Aryaduta, Makassar. Meriahnya roadshow ini boleh dibilang menyaingi yang di Surabaya, dengan transaski penjualan pada saat gathering mencapai angka Rp328 juta, lebih unggul Rp28 juta dibanding perolehan IGM Surabaya. Beda pencapaian penjualan ini lebih diartikann sebagai ajang saling memotivasi antarcabang IGM. Segi positifnya adalah memacu semangat bersama dalam mencapai target dan khususnya menyukseskan program sosialisasi obat seribu ini kepada masyarakat melalui outlet obat rekanan PT IGM. Dalam acara itu terjadi transaksi dari 65 outlet dan angka pencapaian salesnya pada malam itu menembus angka Rp328 juta. Target yang tercapai itu adalah hasil kerja
keras awak IGM terhadap outlet rekanannya dalam menawarkan produk-produk Indofarma termasuk obat seribu. Pengundian doorprize selalu menjadi acara yang menghebohkan di setiap roadshow. Kali ini yang beruntung mendapatkan doorprize utama adalah Syarifudin dari Apotek Cahaya Limbung. Acara ini dihadiri Dirpem Muhammad Munawaroh, Imam Bustomi dari Kantor Kementerian BUMN, dan Kolonel Poniman Basuki, Kepala Kesdam VII Wirabuana. IGM Makassar termasuk cabang kelas satu berdasarkan luas wilayah dan pencapaian salesnya. Tahun 2006, IGM Makassar membukukan sales Rp12 milyar (reguler). Tahun ini, hingga Juli mencapai Rp10 milyar. Dilihat dari tren perkembangannya, grafik pertumbuhannya terus naik dan diupayakan bisa melampaui target yang ditetapkan. (gun)
15
Aspirasi
Aspirasi Pada upacara peringatan HUT RI 17 Agustus 2007, Direksi PT Indofarma memberikan penghargaan kepada 117 karyawan/ karyawati yang bekerja selama 30, 25, 20 dan 15 tahun. Penghargaan berupa piagam/sertifikat dan emas sebagai tanda terima kasih atas pengadian mereka selama ini. Diharapkan, penghargaan itu meningkatkan motivasi kerja mereka. Penghargaan masa kerja tentu tidak dapat diukur dari segi materi, tetapi hal itu merupakan tanda pengakuan dan penghormatan manajemen kepada karyawannya. Bagaimana kesan, harapan atau kritik para karyawan penerima penghargaan masa kerja? Berikut rangkuman komentar beberapa karyawan penerima penghargaan yang diungkapkan kepada Redaksi OASIS.
Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan Bachtiar Manurung
Jangan menjadikan pekerjaan sebagai beban dan hidup berpola hidup sederhana
B
achtiar Manurung, dari Logistik Obat Jadi, penerima penghargaan 25 tahun, menceritakan, selama bekerja ia beberapa kali pindah tugas. Bapak lima anak ini mempunyai motto: jangan menjadikan pekerjaan sebagai beban dan hidup berpola hidup sederhana. Soal target yang diberikan, ia bertekad untuk mengerjakan dengan baik dan ikhlas sehingga tidak menjadi beban. Tugas atau jabatan hanyalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan dengan baik, sehingga bila ada kesempatan siapapun pasti ingin meningkat posisinya. Bachtiar mengharapkan pimpinan perusahaan memperhatikan kesejahteraan karyawan sehingga semua karyawan dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang
16
Nurlina Aco
Bekerja lebih baik dan meningkatkan kerjasama di antara tim serta pekerjaan yang dikerjakan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik
Prihatin
Ada bonus besar bagi karyawannya, seperti dulu; cuti yang jatuh tempo, harus ada penggantian (bentuknya bisa apa saja); peraturan pengangkatan PKWT diperjelas dan tegas sehingga tidak berlarut-larut.
pendidikan minimal S1, mengingat biaya hidup dan sekolah sekarang sangat mahal. Ia juga berharap kerjasama tim lebih ditingkatkan. Tips kepada teman-teman yang masih muda agar bekerja lebih baik sehingga produktivitas dapat meningkat dan perusahaan dapat laba lebih besar. Dengan demikian kesejahteraan karyawan meningkat. Sementara, Nurlina Aco, penerima penghargaan 30 tahun. Ayah dari 4 anak, ini memulai bekerja di Ujung Pandang, lalu pada 1982 pindah ke Indofarma, Jakarta, di bagian PPIC (P4). Pada tahun 2000 pindah ke MP-ASI untuk menangani urusan PPIC nya. Ia punya semangat bahwa Indofarma harus lebih maju, menciptakan produk-produk unggulan yang laku di pasaran dan bisa lepas dari ketergantungan dari order/ tender pemerintah. Prinsip Nurlina, bekerja lebih baik dan meningkatkan kerjasama di antara tim serta pekerjaan yang dikerjakan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Ia sebenarnya mempunyai cita-cita sebagai manajer. Namun ia sadar, dari segi latar belakang pendidikan formal belum menunjang, serta kesempatan belum ada. Tetapi hal itu tidak menyurutkannya. Bermodal pengalaman, ia berharap dapat dipercaya atau dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi karena masih mempunyai waktu 4 tahun lagi di Indofarma. Tentang suka duka 30 tahun bekerja, ia mengungkapkan rasa gembiranya dulu selalu menerima bonus minimal tiga bulan gaji. Dukanya, kini bonus itu tidak tentu. Satu hal lagi, orang lama seperti dia kurang diperhatikan. Padahal mereka sudah dipercaya bekerja berpuluh-puluh tahun. Seharusnya mereka juga diberi kesempatan bersaing. Tentu, melalui prosedur atau mekanisme yang fair, seperti fit and proper test. Menurut Nurlina, perhatian juga perlu diberikan pada level supervisor, sesuai peran dan tanggung jawabnya. Jangan hanya asman ke atas. Secara umum ia mengharapkan ada peningkatan gaji agar kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya tidak menurun. Disamping itu ia berharap ada anaknya yang bekerja di sini sebagai penerus membangun Indofarma. Ia juga berpesan agar yang lebih muda bekerja dengan giat,
untuk memperbaiki mutu dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Prihatin, dari Bidang Pemastian Mutu, penerima penghargaan 15 tahun. Ia bekerja di Indofarma sejak tahun 1991 sampai dengan sekarang masih di bidang yang sama. Bapak satu anak ini, mempunyai kiat dalam bekerja adalah “tidak macam-macam”, rajin dan disiplin. Pria yang ingin bekerja di Indofarma sampai pensiun, ini mengaku senang dengan kondisi kerja karena timnya kompak dan kondusif. Meski terkadang merasa kurang pas ketika banyak pekerjaan, ada teman tidak masuk, sementara teman yang lain diminta membantu di bidang lain. Ia memiliki sejumlah harapan bagi perusahaannya. Antara lain, ada bonus besar bagi karyawannya, seperti dulu; cuti yang jatuh tempo, harus ada penggantian (bentuknya bisa apa saja); peraturan pengangkatan PKWT diperjelas dan tegas sehingga tidak berlarut-larut. Sementara di ruang kerjanya di Produksi, Roslainy
perlu mekanisme penilaian karya yang obyektif, bukan karena hubungan personal seperti kedekatan dengan atasan, padahal prestasinya kurang.
Kesenjangan antara bawahan dan atasan jangan terlalu jauh karena dapat menyebabkan tidak harmonisnya hubungan kerja. Pondang Sirait
Roslainy, penerima pemghragaan 25 tahun, mengaku sudah beberapa kali pindah tugas tetapi masih di ruang lingkup Bidang Produksi. Ia ingin terus bekerja di Indonfarma dengan baik, tidak terkena peringatan, sampai pensiun. Apalagi, lingkungan kerjanya mendukung, kerjasama timnya kompak, termasuk dalam menjalankan ibadah agama. Senada dengan teman-tamannya penerima penghargaan, ia mengungkapkan perlu mekanisme penilaian karya yang obyektif, bukan karena hubungan personal seperti kedekatan dengan atasan, padahal prestasinya kurang. Ia mengungkapkan perbedaan masuk kerja antara unit Produksi dan kantor pusat di Cibitung. Seharusnya sama, sesuai yang tercantum di PKB, pukul 07.00. Fakta perbedaan masuk itu perlu dipertanyakan keabsahannya. Roslainy berpesan agar yang lebih muda bekerja dengan baik dan jujur, dan menunjukkan prestasi kerja terbaik. Pondang Sirait, penerima penghargaan 20 tahun yang bekerja di bagian Keuangan, ini telah bekerja di Indofarma sejak 1985. Motivasi kerjanya adalah membutuhkan penghasilan untuk membiayai hidup yang penuh tantangan dan persaingan. Karena itu, ia patuh peraturan yang ditetapkan perusahaan. Ibu Pondang berprinsip, ”kita harus menjadi yang terbaik untuk Indofarma. Perusahaan ini adalah sawah dan ladang kita yang harus kita jaga agar tetap berjalan dengan baik dan meningkat”. Suka yang dirasakan oleh ibu tiga anak ini adalah adanya bonus yang tinggi (dahulu), dan kita masih menikmati hasil. Dukanya antara lain, hilangnya kendaraan jemputan sehingga setiap pagi harus berjejalan dalam bus umum. Jemputan harus diadakan lagi karena sangat membantu karyawan untuk datang dan pulang tepat waktu. Pondang juga mengutarakan minimnya penggantian biaya rumah sakit, khususnya rawat inap, sementara harga obat-obat dan biaya rumah sakit jauh di atas itu. Pondang berharap ada peningkatan penjualan, agar profit perusahaan besar dan otomatis bonuspun menjadi besar dan ada peningkatan kesejahteraan karyawan. Kesenjangan antara bawahan dan atasan jangan terlalu jauh karena dapat menyebabkan tidak harmonisnya hubungan kerja. Ia berpendapat model penilaian karya saat ini terlalu berat persyaratannya (harus mendapatkan nilai A). Ppadahal nilai A itu adalah nilai sempurna, sehingga sulit untuk mendapat kenaikan langkah. Demikian beberapa kesan-kesan yang dapat redaksi angkat dari beberapa karyawan mewakili yang lain yang mendapatkan penghargaan. Semoga pengalaman, motivasi, kritik, dan harapan yang mereka tuturkan dapat ikut membangun Indofarma yang samasama kita cintai ini. Selamat ya Bapak dan Ibu para penerima penghargaan. Semoga dapat mempertahankan stamina kerja dan dapat meningkatkan prestasi di masa depan (im/sb).
17
Seputar Kita
Seputar Kita
Family Day, One for All & All for One
M
inggu, 26 Agustus 2007, kantor pusat dan pabrik PT Indofarma Tbk sejak pagi hingga sore menjadi lautan manusia. Hari itu, karyawan perusahaan dan keluarganya menghadiri acara puncak perayaan HUT Kemerdekaan ke-62 RI di Indofarma yang menggelar Family Day dengan berbagai perlombaan, hiburan musik, dance, dan doorprize, salah satunya berupa sepeda motor Honda Revo. Kegiatan pertama adalah jalan sehat. Dirut Syamsul Arifin memimpin konvoi karyawan tak kurang dari seribu orang. Didampingi Dirkeu P. Sudibyo, Dirum Deden E. Soetrisna dan Direktur IGM Elfiano Rizaldi, Dirut Indofarma masih dengan semangat tingi menempuh perjalanan bersama karyawan sejauh ……. km. Setibanya rombongan jalan sehat di arena Family Day, suguhan musik yang bersemangat menyambut mereka. Band Junior, yang personelnya para karyawan dan THL, dengan lagu-lagu yang sedang trend saat ini. Sementara Band Senior menyanyikan lagu-lagu semi jazz untuk kalangan karyawan senior. Tak kalah hebatnya adalah musik dangdut dengan tiga penyanyi remaja yang cantik dan menggoda penonton dengan goyangannya. Terutama saat mereka turun ke depan panggung untuk berjoget bersama penonton. Terik matahari pun mereka hiraukan. Semua larut dalam suasana senang dan gembira. Kemeriaah juga berlangsung di berbagai sudut halaman kantor Indofarma dengan beragam perlombaan yang digelar secara serentak. Para karyawan dan putra-putrinya, tampak bergembira dan bersemangat mengikuti berbagai lomba yang diadakan panitia. Seperti lomba menggambar, mewarnai, bakiak beregu, outbond, panjat pinang, balap karung, dan memancing. Begitu juga pertandingan futsal untuk para direksi dan jajaran manajer. Kegiatan lain yang menarik perhatian karyawan ialah pembagian
18
hadiah doorprize. Nomor demi nomor disebutkan, diselingi dengan musik, dan yang beruntung tak dapat menahan rasa senangnya karena mendapatkan hadiah. Dari mulai kategori hadiah hiburan, utama, istimewa sampai dengan yang luar biasa, disiapkan panitia. Hadiah yang luar biasa berupa satu unit sepeda motor Honda Revo yang dimenangkan Lestari, karyawan Bidang Pemastian Mutu. Saat secara simboleh hadiah itu diserahkan oleh Direksi Indofarma, terdengar teriakan: “Ayo pak, motornya jangan buat nge-track lho”. Di tengah-tengah acara, Dirum Deden E. Soetrisna mengumumkan kepada karyawan untuk sejenak mendengarkan sambutan dan informasi yang disampaikan oleh Dirut M. Syamsul Arifin. Ini terutama terkait dengan hasil RUPS-LB PT Kimia Farma Tbk pada tanggal 24 Agustus 2004 yang keputusannya antara lain mengangkat Syamsul menjadi Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Menurut Syamsul, keputusan tersebut merupakan hak pemerintah selaku pemegang saham seri A mayoritas, sehingga dia berkewajiban melaksanakan keputusan tersebut. Ia berharap semua karyawan tidak menjadi gelisah dan tetap fokus serta bersemangat dalam berjuang agar Indofarma kelak menjadi perusahaan yang meraih kejayaan tertinggi. Family Day merupakan agenda tetap perusahaan yang diselenggarakan setiap tahun. Kegiatan ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu insan Indofarma sebagai wadah silaturahmi dan penyegaran, karena kegiatan ini sebagai penyeimbang dari rutinnya pekerjaan di kantor. Diharapkan kegiatan ini terus dirselenggarakan dan semakin dirasakan manfaatnya oleh karyawan beserta keluarganya. INDOFARMA JAYA !!! (gun)
19
Seputar Kita
Seputar Kita
Tenaga Kesehatan Teladan PT Indofarma Tbk mendapat kehormatan menyambut rombongan Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas Tingkat Nasional. Pada 18 Agustus 2007, sekitar 130 tenaga kesehatan teladan terpilih dari seluruh tanah air berkunjung ke Cibitung, Bekasi, guna beraudiensi dengan direksi serta mengunjungi fasilitas produksi Indofarma. Momen ini sangat berarti untuk Indofarma karena diharapkan mereka dapat menjadi duta bagi daerahnya tentang Indofarma sebagai produsen obat bermutu untuk rakyat. Sekaligus sosialisasi produk obat 1000, obat berkualitas dan terjangkau harganya. Hadir dalam kesempatan itu, Dirpem M. Munawaroh, Dirpro Yuliarti R Merati, Dirum Deden E. Soetrisna dan Corsec Ahdia Amini. Rombongan dipimpin oleh Dirjen Bambang, didampingi Sumardi dari Puskom Depkes. Acara itu dimeriahkan dengan hiburan musik dan bernyanyi bersama serta pengundian doorprize. (gun)
Midyear Meeting IGM
Selama dua hari, 22-24 Juli 2007, berlangsung National Midyear Meeting PT IGM di Hotel Le Grandeur, Mangga Dua, Jakarta. Rapat kerja tersebut dihadiri seluruh direksi dan seluruh kepala cabang PT IGM. Rapat kerja itu untuk mengevaluasi kinerja masing-masing cabang selama semester pertama tahun 2007, dan rencana target Rp1,5 trilyun perolehan sales PT IGM selama tahun ini. Pada kesempatan itu, juga berlangsung pemberian penghargaan kepada beberapa kepala cabang yang berprestasi. (gun)
Indofarma-Karanganyar Tandatangani MoU Direktur Utama PT Indofarma Tbk Syamsul Arifin dan Bupati Karanganyar Hj. Rina Iriani Sri Ratna Ningsih, S.Pd, M.Hum, menandatangani MoU tentang bantuan program sosialisasi serta pengadaan obat murah dan berkualitas untuk rakyat. Acara yang berlangsung pada 1 Agustus 2007 di kediaman dinas bupati setempat, itu dibarengi dengan audiensi Bupati dengan seluruh bidan Puskesmas se-Karanganyar. Hadir dalam acara tersebut Kadinkes Kab. Karanganyar, Kacab IGM Solo, dan Koordinator PKBL Indofarma. (gun)
Menjaga Manusia Tetap Bermartabat DKM Baiturrahman PT. Indofarma mengadakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1428H pada 7 Agustus 2007 dengan tausyiah oleh Ust. H. Syahrul Syah bertema “Shalat Menjaga Manusia Tetap Bermartabat”. Acara yang dikomandani Ichsan Mukhtar ini, dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari karyawan Indofarma dan warga sekitar. Juga hadir, Direktur Keuangan Indofarma, Sudibyo. (SS)
20
BUMN Executive
Breakfast Meeting Pada 18 Juli 2007, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, berlangsung BUMN Executive Breakfast Meeting yang dihadiri Menkes RI Fadilllah Supari, Meneg BUMN Sofyan Jalil, Ketua Komisi VI DPR Didik J Rachbini, kalangan Direksi BUMN, serta beberapa pejabat pemerintah terkait. Acara itu diselenggaraan BUMN Farmasi (Indofarma, Kimia Farma, Biofarma, dan Phapros), yang juga tergabung dalam BUMN Executive Club. Ketua Forum BUMN Farmasi Syamsul Arifin, menuturkan acara itu bertujuan membangun sinerji di kalangan BUMN, terutama BUMN farmasi, serta meningkatkan kinerja dan ketahanan BUMN farmasi di tingkat nasional dan regional di tengah persaingan yang makin ketat. Sementara Menkes menegaskan, BUMN sudah seharusnya menjadi pendukung program-program pemerintah. Karena itu, selain mencari profit, juga harus berorientasi prorakyat. Contohnya BUMN farmasi haruslah berfungsi menjadi stabilisator harga obat, agar harga obat tidak melangit hingga sulit diakses rakyat. Menkes menegaskan, belakangan ini telah diluncurkan beberapa program prorakyat seperti Askeskin, obat rakyat murah berkualitas, dan apotik rakyat. Indofarma adalah produsen pertama obat rakyat murah berkualitas yang juga dikenal sebagai obat serbu (serba seribu). Menneg BUMN mendukun pernyataan Menkes bahwa BUMN harus prorakyat. Untuk menindaklanjuti pernyataan tersebut diperlukan pemetaan masalah secara komprehensif dari hulu sampai hilir, termasuk soal regulasi. Ia berharap kalangan Direksi BUMN lebih sering melakukan forum diskusi yang akan melahirkan strategi bersama. Pada kesempatan itu, berlangsung penandatanganan beberapa BUMN dalam komtimen pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility). (im).
Pelatihan Memahami Media Jumat 27 Juli 2007, di PT Indofarma, Cikarang Barat, Bekasi, diadakan seminar/pelatihan tentang memahami dan memanfaatkan media secara efektif. Acara diikuti supervisor, asman dan manajer. Dirum Deden Edi Sutrisna menegaskan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan sinerji marketing dengan public relations (humas). Marketing perlu membangun komunikasi efektif dengan customer. Pembicara seminar, Nico Wattimena, mantan wartawan harian nasional, mengatakan media berperan meningkatkan atau menurunkan citra positif sebuah perusahaan karena pers dapat menggiring opini publik. Siapa yang menguasai pers (cetak dan elektronik), dia akan memenangkan persaingan di sektor politik, budaya, maupun ekonomi. Menjalin hubungan dengan pres, menurut Nico, perlu mengetahui karakteristik pers seperti independensi, obyektif, idealis, aktual, cover both side, dan investigatif. Melalui konferensi pres, pers gathering, media visit, dan diskusi berkala dengan pers, akan muncul iklim saling memahami. Pers juga mempunyai rubrik yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Selain iklan/advertorial, rubrik berita yang bersumber dari perusahaan, dapat memanfaatkan. Di sini perusahaan perlu aktif mengirimkan siaran pers (pers release). Divisi Humas, menurut Nico, selain menjalankan fungsi komunikasi internal, juga komunikasi eksternal seperti dengan pers, publik, dan stakeholder lainnya. Divisi ini harus selalu siap dengan pesan-pesan kunci perusahaan untuk mendukung visi, misi dan kiprah perusahaan. Pada penutupan acara, Corporate Secretary Indofarma Ahdia Amini menguraikan, saat memimpin sebuah apotek di Bandung, muncul surat pembaca di sebuah media yang memuat keluhan tentang tidak tersedianya sandal jepit di mushola apoteknya. Pengalaman itu menyadarkan akan pentingnya peran pers dalam membentuk citra sebuah lembaga. Ia berharap, dengan pelatihan ini timbul kesadaran para insan Indofarma akan pentingnya menjalin komunikasi atau hubungan baik dengan pers guna menjaga dan meningkatkan citra positif Indofarma (im).
Pemberian Penghargaan dan Beasiswa PT Indofarma mengadakan upacara detik-detik kemerdekaan RI di lapangan parkir kantor di Cibitung, Bekasi, dengan inspektur upacara Dirut M. Syamsul Arifin, dihadiri jajaran direksi Indofarma dan IGM, serta seluruh karyawan beserta THL. Pada kesempatan itu, berlangsung pemberian penghargaan kepada para karyawan yang memasuki masa kerja 15, 25, dan 30 tahun. Juga, penghargaan untuk karyawan yang memasuki masa purna bhakti. Sebagai wujud kepedulian kepada keluarga karyawan, manajemen memberikan bantuan bea siswa kepada putra putri karyawan yang berprestasi mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Merdeka! (gun)
21
Seputar kita
Seputar Kita Pemenang Lomba FOTO PT Indofarma dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-62
Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 62, Bapor Kementerian Negara BUMN menyelenggarakan turnamen sepakbola, BUMN Executive Soccer Tournament (BEST) 2007, memperebutkan
Juara 2
Juara 3
Juara 1 Taufik Hidayat, Bidang Litbang
Kacamata Gratis di Yogyakarta
PT Indofarma Tbk., bekerjasama dengan Yayasan Peduli Kemanusiaan dan Pemerintah Kota Yogjakarta membagikan 1.500 kacamata gratis untuk anak-anak sekolah dasar di wilayah Yogjakarta. Kegiatan berlangsung di Gedung Utama Balaikota, 1 Agustus 2007. Secara simbolik, bantuan diserahkan Wakil Walikota Yogjakarta, dampingi Bobby Kuncoro, Kepala Cabang IGM Yogyakarta, dan Dr. Nizar Shihab, ketua Yayasan Peduli Kemanusiaan, disaksikan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan setempat. Bantuan diberikan atas hasil pemeriksaan refraksi terhadap 21.416 siswa, dari 148 SD di 14 kecamatan, dan ditemukan 3.190 kasus suspek kesehatan mata. (bobby)
22
BUMN Executive Soccer Tournament
Donor Darah Dharma Wanita Meneg BUMN
Pelatihan Karate untuk Satpam Satuan Pengamanan PT Indofarma Tbk adalah salah satu unit kerja yang tidak bisa dianggap remeh. Fasilitas pabrik dan kenyamanan karyawan menjadi tanggung jawab satuan kerja yang kini dikomandani Supriyadi. Dirum Deden E. Soetrisna mengharapkan, Satpam Indofarma meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya, antara lain bela diri. Pelatihan karate dengan pelatih profesional, dalam tiga bulan terakhir, diikuti seluruh Satpam Indofarma. Meningkatkan kepercayaan diri dalam bertugas dan meningkatkan kedisiplinan, diiringi dengan motivasi yang tinggi, merupakan tujuan yang ingin dicapai dari keterampilan bela diri. (gun)
piala bergilir Meneg BUMN. Tim sepakbola terdiri dari jajaran komisaris, direksi, manajer, assisten manajer dan karyawan masing-masing BUMN. Turnamen berlangsung di Lapangan Banteng. Dibuka Meneg BUMN pada 18 Juli 2007 dengan menggelar pertandingan eksibisi Tim Kementerian BUMN melawan Tim Direksi BUMN, Tim Kementerian BUMN menang 1– 0. Tim Indofarma mengalahkan Tim RNI dengan skor 3 – 0 pada babak penyisihan. Memasuki babak 16 besar, Indofarma bertemu tim tangguh Pertamina yang bermaterikan beberapa mantan pemain nasional. Meski dengan perjuangan gigih, Indofarma menyerah 0 – 2. Bisa dikatakan, Tim Indofarma paling heboh setiap tampil. Semestinya masuk rekor MURI untuk pergantian pemain terbanyak dan tercepat. Selama 2x25 menit melawan Pertamina, tim Indofarma mengganti pemainnya sebanyak 16x, setiap 2 – 4 menit. (suryadi)
Seminar Marketing Brand Through Mass Distribution
Pekan Olah Raga Sekali lagi, PT Indofarma Tbk melakukan kegiatan sosial. Beberapa karyawan perusahaan hadir dalam donor darah yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan Kementerian BUMN pada 24 Agustus 2007 di Kantor Kementerian BUM. Relawan dari berbagai BUMN juga hadir pada kegiatan itu. Momen itu juga dipergunakan divisi marketing untuk mensosialisasikan obat-obat OTC Indo yang seharga Rp1.000. (gun)
Lebih dari 100 peserta menghadiri seminar Building Sales, Marketing Brand Through Mass Distribution, di Manhattan Hotel, Jakarta, pada 31 Agustus 2007, yang diselenggarakan lembaga konsultan marketing MarkPlus&Co. Seminar dengan moderator pimpinan MarkPlus&Co, Hermawan Kertajaya, menghadirkan pembicara yang juga pelaku bisnis dari berbagai sektor usaha, termasuk bidang farmasi. Direktur Pemasaran Muhammad Munawaroh memaparkan presentasi berjudul “Building A New Channel Marketing; Communitiy Based Distribution, Indofarma Experience”. Studi kasus produk obat Indo OTC Seribu disajikan Dirpem yang menceritakan perjalanan bisnis Obat 1000 sejak launching hingga sekarang. (gun)
Serangkaian kegiatan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-62, digelar Indofarma dengan melibatkan seluruh insan Indofarma di wilayah Jakarta dan Cibitung (INF dan IGM). Pekan Olah Raga (POR) Indofarma dibuka oleh Dirut Indofarma pada 17 Agustus 2007 di sela-sela upacara bendera. Pertandingan antar bidang dan perorangan yang digelar antara lain futsal, bulutangkis, tenis lapangan, tenis meja, bahkan lomba yang baru pertama kali diadakan yaitu fotografi, karya tulis. Kegiatan itu disambut antusias para karyawan. (gun)
23
Congratulation Nama-nama yang ditulis tebal mendapat bingkisan Silakan menghubungi redaksi OASIS Keputusan pemenang berdasarkan hasil undian yang dilakukan Redaksi OASIS. Keputusan tidak dapat diganggu gugat.
Ayah
Renungan
Ayah! Betapa menggetarkan panggilan itu. Betapa menggairahkan suara patah-patah itu. Selalu ada nuansa baru setiap kali empat huruf itu menguntai menjadi kata dan meluncur dari mulut kecil seorang bocah.
Selamat Ulang Tahun SEPTEMBER Abdul Rasyid Ade Rachmawati, S.Si Ade Tresnadi Adrianto Agus Supriyatna, S.Sos Ahmad Pudoli Allan Sri Andoko, A.Md. Amran Arsyadi, AMd. Anang Suryana Andi Harsanto, S.P. Andi Suprayogi Anton Kurniawan Ari Kusmanto, ST Arief Fadilla, SE. Bambang Riyanto, S.Pt Bambang Widodo Bayu Eko Fitriyanto Bela Ali Laurida, S.T. Budi Ariyanto Busmin Sirait Christian Septyadi Gunawan Cucu Suhyo Daryanto Dedi Indra Taufik Dorpi Mora, S.Pi. Drs. Kosasih, MSc., Apt. Dwi Sungkowo Fidiyatmo, AMd. Edi Muhadi Eka Rahman Saleh Eny Wijayanti, A.Md. F.V. Suharto F.X. Budi Sujono Farid Dini Akbari Hairuddin Karim, A.Md.FT.RPT. Hartini Hastuti Purwakarini, S.P. Hendarto Hotman Manurung
24
Ichsan Muchtar D, Drs.Apt Jainur SM Manurung, Ir Jemino Jusuf Arifandy Kustadi, A.Md. Muhroni Margo Basuki Mentik Pudjiastuti, Dra. Mudayanah, A.MF. Muhammad Idrus, S.Si. Munondo Paiman Praptowo Purdi Wahyuni, SE. Purmat Rachmat Al Akbar, BBA. Ratma Juita Ridwan Rohman Nurdin Ruli Nurlaili Sabdono Saptariyah Alfielyanti Septriyenti Siti Saodah Slamet bin Minrejo Slamet Dulhadi Sri Ismayanti, A.Md Sri Mulyati Sriyono Subagio bin Subiyanto Sugianto Suharti K. Suherman, Dr., SpFK Suidja Suma Sumarjo Sunanto Supriyati II Tri Sukatno Tri Wahyu Basuki Unggul Prasetio
Usman Wilby Endriko, S.Si. Winata
OKTOBER Adi Suyitno, SE. Akhmad Rojikin, AMF Akhmat Suud Baekhaqi, S.Si. Amarullah Dedi Utomo, ST. Anwar Ardiyanto, A.Md. Aristo Christina Rusmiati Damayanthi Dedi Hernadi Edi Suprapto Eka Dewi Oktaviana, SE Elin Maryani, A.MF. Embun Burhanudin Entis Ferry Indora, S.TP. Ginanjar Wahyu Prayitno Gunadi Hasan Hanif Moch. Arifin, Ir. Haryono II Hendrastuti S., Dra. Ida Herinton S. Imam Arrasyid, Drs,. Apt Japar Ramdani Koentardi, SE Kurnia Rachmawati Kusnadi bin Rasja Laila Hilma Santawy Luchman Subagijo M.Faruqi Perdana,S.Si.Apt Mohammad Sholahuddin, A.Md.
Muhammad Tanzani Muhammad Tanzani Mujiyanto Nasim Munandar Nico Randianto, S.T. Nova Novianti Nursalim Onggo Widitama, S.Pt. Osdianto Saragih, SE. P. Sudibyo Putri Devita, ST. Romli Roni, A.Md. Rosmeri Usman Rosnaenah Rudi Setiawan, SE S Waluyo Sapto Sarif Hidayat Sarjiya Sat Hari Agus Setia Budhi Setiyo Bambang Nugroho Siti Masitoh Slamet bin Amat Kamidjo Sriono, Drs. Sugeng Hariyanto Sugeng Purnomo Suheri Lubis, SE. Sumiyati Sunarya Suparno Suroso Taufik Nur Muhammad, ST. Tisna Kurnia S Tri Martimbang Tukiman bin Santabri Ujang Subarja Yayuk Hendawati, S.Si.Apt
Ayah! Betapa kata itu memberi saya, dan juga kamu, bahkan semua para ayah, gairah kehidupan yang senantiasa mendorong langkah kita untuk melanjutkan perjalanan berat ini, merambah belantara dunia yang kadang tidak bersahabat, atau bahkan memecahkan seonggok karang besar di tengah samudera kehidupan. Setelah kata iman, tak ada lagi kata dalam kamus kehidupan, selain kata ayah, yang mampu mengajari anda tentang makna pertanggungjawaban yang paling hakiki. Sesuatu yang muncul dengan tulus saat anda menangkap kesan ‘diharapkan’ dibalik panggilan itu. Sesuatu yang muncul dengan kuat dan elegan ketika anda merasa menjadi ‘benteng’ proteksi dan perlindungan bagi sejumlah anak manusia. Sesuatu yang dapat merubah pemujaan anda terhadap diri sendiri menjadi pengorbanan yang paling tulus ketika anda harus menjadi perisai bagi beberapa jiwa manusia. Dan tiba-tiba saja anda telah berada di situ, di depan; maut! Dan dua butir bola kecil yang membulir di celah pipi anda takkan pernah membuatmu sedih, atau bahkan menyentuh perasaan yang begitu kuat menggelora dalam batin: kebanggaan. Ayah! Tapi kata ini juga melodi paling harmoni dengan getaran obsesi kelaki-lakian kita. Beberapa bagian dari ‘makna sosial’ kelaki-lakian kita takkan pernah terpenuhi sebelum kata itu mengganti nama saya, dan juga anda, untuk kemudian menjadi panggilan sehari-hari. Mimpimimpi superioritas anda sebagian menjelma menjadi kenyataan di sini; ketika bocah-bocah kecil itu bergelayutan di lengan kekar anda, atau ketika istri anda malakukan sesuatu yang tidak anda senangi dan anda mengatakan; saya tidak suka ini! Mungkin anda bukan penguasa, jenderal dengan ribuan prajurit, atau manajer dengan ratusan bawahan. Mungkin anda hanya prajurit, bawahan kecil, atau pesuruh. Tapi, di rumah, walau hanya kontrak, tempat anda dipanggil ayah, adalah wilayah teritorial anda. Dalam wilayah kecil itu, masih tersisa sesuatu yang bisa menberi anda rasa berkuasa. Karena anda adalah ayah. Karena anda adalah qowwam (pemimpin). Mungkin posisi pekerjaan anda tidak menggoda orang untuk memberi senyum manis di pagi hari. Sebaliknya, anda yang harus setiap saat mengobral senyum untuk memberi kesan hormat, memuaskan rasa berkuasa atasan anda, dan mempertahankan posisi anda. Tapi, di rumah, anda berhak mendapat senyum dan ciuman tangan sebelum berangkat kerja, untaian doa sepanjang perjalanan dan di tempat kerja, dan senyum manis ketika mengetuk pintu rumah di sore hari. Itu karena anda seorang ayah. Juga karena ia menciptakan keseimbangan sosiopsikis dalam diri anda, memberi anda proteksi psikologis, memaknai kehadiran sosial anda sebagai manusia dan membuat anda merasa lebih berharga. Anda membutuhkan perasaanperasaan seperti itu, sesuatu yang menghilangkan rasa lelah dalam jiwa dan raga anda, sama seperti ketenangan malam yang menghilangkan sengatan matahari siang.
Ayah! Itulah kata yang mengajari anda makna hakiki dari pertanggungjawaban, memberi semua kebutuhan akan rasa bangga, makna kehadiran sosial, obsesi kelaki-lakian, superioritas, rasa berkuasa. Itu ketika anda memaknai kata itu dengan perilaku dan pola sikap yang balance dengan semua janji psikologis yang tersimpan di baliknya. Kita membutuhkan itu agar kuat dan tegar mengarungi gelombang kehidupan, agar kulit perasaan kita tidak terbakar oleh sengatan matahari, agar mata hati kita memandang lebih jauh dari batas kaki langit, agar ingatan kita mengenang sore di pagi hari dan mengenag pagi di sore hari; agar kita mampu memberi sesuatu bagi yang lain. Kata itu memberi kita begitu banyak. Tapi semua itu membuat kita sanggup memberi. Sebab kita bukan lilin. Sebab kita adalah manusia. Sebab pecahan-pecahan diri kita adalah jiwa, adalah rasa, adalah raga. Dan ketika tidak mendapatkan, anda akan merasakan betapa sulitnya mencari sumber lain yang dapat memberikan sesuatu yang telah diberikan oleh Sang Ayah. Kekayaan akan menjadi ancaman ketika anda memiliki dan menikmatinya sendiri. Popularitas akan berbalik menjadi bumerang ketika anda harus menanggung sendiri. Anda tidak akan pernah kuat mendayung perahu kehidupan seorang diri. Bumi besar ini akan berubah menjadi penjara kesepian yang akan mencampakkan pada sunyi yang panjang tak berujung. Kata itulah yang menemukan ‘sahabat-sahabat’ setia yang akan menemani anda menikmati kekayaan di hidup dan setelah mati. Kata itulah yang menciptakan ‘pengagum-pengagum’ abadi ketika popularitas anda sedang menanjak dan ketika semuanya mencemoohkan anda. Kata itulah yang membuat anda selamanya merasa ‘diterima’. Ayah! Dan ketika lelaki-lelaki modern enggan menjadi kata itu, maka kata itu juga enggan menjadi mereka. Ketika mereka menolak janji-janji kata itu, menganggapnya sebagai gerbang menuju neraka, menganggapnya sebagai pintu penjara, kata itu justru enggan membantu mereka melepaskan diri dari jerat kesendirian, membasuh kulit mereka yang lepuh akibat sengatan matahari. Kata itu enggan menyediakan dermaga tempat mereka menambat perahu hati, berlabu dari galau kehidupan. Satu-satu laki-laki modern itu mati tertusuk sembilu sepi. Dan padipadi kuning yang dulu menyiur melambai, kini gugur satu-satu. Dunia kita telah menjelma menjadi tanah tandus yang retak, rumah-rumah kita menjadi sarang hantu yang menyeramkan. Takkan pernah ada di antara mereka yang sanggup bertahan. Setiap jengkal tanah yang kita lewati adalah mayat. Ketika mayat-mayat itu habis, kitalah yang menjadi jengkal tanah baru yang akan dilalui oleh mereka yang ditakdirkan hidup. Bumi kita bukan lagi firdaus. Ia telah menjelma menjadi kuburan tanpa batas. Di ujung jengkal tanah itu, ketika tak lagi ada sisa mayat, ketika sebentar lagi ia akan menjadi sejengkal tanah, seorang lelaki tua dari tanah Egypt, aktor dunia yang kini bermukim di Perancis, berujar perlahan; “Ambillah segenap kekayaan dan popularitasku, tapi berikan aku seorang anak, biar tangisnya memecah sunyi dalam jiwaku. Aku ingin jadi ayah!” Omar El Syarif, lelaki tua itu, seperti menyampaikan pesan dari dunia lain. Dorpi M. Lintang MR.Div.Generik Bandung
25
Jeda
Sabarlah dengan Proses
D
ari tahun ke tahun datangnya bulan Ramadhan selalu disambut dengan gegap gempita. Masjid-masjid penuh sesak. Hidangan sahur dan berbuka serba lengkap. Tampaknya, kesibukan kita belum beranjak dari seremonial dan pemenuhan hajad jasmani. Sementara yang pokok dan penting malah terabaikan. Yaitu pembinaan hati, hati yang diisi dengan taqwa. Semestinya segala perhatian diarahkan pada satu titik yaitu taqwa. Jika gagal mencapainya, Ramadhan berlalu sia-sia. Saya ingin berbagi cerita yang mungkin dapat diambil hikmahnya dalam membina hati menuju taqwa. Seseorang hamba Allah mengamati kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari, muncul lubang kecil di ujung kepompong. Tampak kupukupu berjuang keluar. Namun ia berhenti. Sepertinya, kepompong terlalu kuat ditembus dengan giginya yang masih muda. Lalu, hamba Allah tadi membantunya. Dia ambil gunting dan memotong ujung kepompong. Kupu-kupu dengan tubuh gembung dan kecil, serta sayapnya mengkerut, itu akhirnya dengan mudah keluar. Hamba Allah itu terus mengamati. Dia berharap, pada suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya dan... terbang. Namun semua itu tidak terjadi. Kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak. Tubuhnya tetap gembung, sayapnya masih mengkerut. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti oleh hamba Allah tersebut adalah kepompong yang menghambat dan perjuangan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil merupakan jalan Allah (yang harus dilalui) untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk ke sayap-sayapnya sedemikian rupa, sehingga dia siap terbang begitu memperoleh kebebasan dari kepompong.
Kadang-kadang perjuangan adalah sesuatu yang kita perlukan dalam hidup ini. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin akan melumpuhkan kita. Mungkin kita tidak sekuat yang semestinya kita raih. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Seringkali kita mengatakan sesuatu urusan dan itu penting, tapi kita tidak menyadari, ternyata telah merusak tatanan. Kadang kala kita berbuat sesuatu menurut kita itu baik, tapi kita tidak mengerti, ternyata telah berakibat buruk. Mari melangkah dengan penuh perhitungan dan kesadaran…. Ramadhan adalah satu rangkaian proses yang diatur Allah untuk hambaNya. Apakah setelah kita melewati Ramadhan akan berubah menjadi hamba yang taqwa seindah kupu-kupu, atau tetap menjadi hamba yang hina seperti ulat? Saya mohon kekuatan…Dan Allah memberi saya kesulitankesulitan untuk membuat saya kuat. Saya memohon kebijakan…Dan Allah memberi saya persoalan untuk diselesaikan. Saya memohon kemakmuran…Dan Allah memberi saya pikiran dan tenaga untuk bekerja. Saya memohon keteguhan hati…Dan Allah memberi saya bahaya untuk diatasi. Saya memohon cinta…Dan Allah memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong. Saya memohon kemurahan/kebaikan hati…Dan Allah memberi saya kesempatan-kesempatan. Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, namun saya mendapatkan segala yang saya butuhkan. Sumanang Logistik Produk Jadi
Manajemen INDOFARMA, INDOFARMA GLOBAL MEDIKA, Serikat Pekerja Pekerja Indofarma dan Redaksi Majalah OASIS mengucapkan
Selamat Idul Fitri 1428H Minal Aidin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Batin
26
I G M PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
27
28