Y_1_presentasi_evaluasi_pkpp2012 PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI REKAYASA PEMBESARAN UDANG GALAH DI DESA BUDAKELING KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANG ASEM PROVINSI BALI Istiana Hermawati dkk
KEMENTERIAN SOSIAL RI BADAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012
LATAR BELAKANG • Masalah kemiskinan mendesak untuk diatasi,angka kemiskinan masih tinggi. • Berbagai upaya pengentasan kemiskinan telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program, namun setelah dievaluasi oleh Bappenas dan beberapa lembaga independen lainnya, dapat disimpulkan, bahwa secara umum program yg dilaksanakan terbukti kurang efektif • Program kurang memberdayakan sasaran,kurang mempertimbangkan potensi/kearifan lokal yang ada. • Penduduk miskin pd umumnya memiliki kualitas rendah (pendidikan&keterampilan terbatas) shg banyak terakumulasi pada pekerjaan di sektor pertanian/sektor informal dengan penghasilan yang relatif rendah & banyak mengalami kesulitan dalam mengakses modal/potensi sumber. • Secara empiris, program pengentasan kemiskinan berbasis potensi & kearifan lokal melalui budidaya udang galah yg dikembangkan oleh petani miskin di Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem terbukti secara signifikan dapat dijadikan solusi dalam mengatasi masalah kemiskinan yang dialami penduduk, sehingga dapat dijadikan alternatif pemecahan.
Kebutuhan Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang Perlu Dipenuhi • Program pengentasan kemiskinan berbasis kearifan lokal melalui budidaya udang galah diprediksikan akan semakin meningkatkan kesejahteraan petani apabila petani udang galah miskin ini diberdayakan melalui pemanfaatan teknologi rekayasa pembesaran udang galah dengan pendekatan kelompok. • Agar budidaya udang galah yg dikelola efektif, petani perlu dibekali ilmu pengetahuan terkait dengan teknologi rekayasa pembesaran udang galah, kewirausahaan dan pengembangan kelompok.
Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi • Metode pemberdayaan yg digunakan adalah action research • Peralatan teknologi yg perlu dipenuhi adalah sarana/prasarana pembesaran udang galah dan pengelolaan usaha/kelompok. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
(hard ware/software) untuk
1
PERMASALAHAN
Pertanyaan Penelitian: 1.
Bagaimanakah kesiapan dan kemampuan keluarga miskin dalam memanfaatkan teknologi rekayasa pembesaran udang galah?
2. Seberapa besar tingkat kebermanfaatan (efektivitas) teknologi rekayasa pembesaran udang galah dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga petani miskin pembudidaya udang galah? 3. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh keluarga miskin dalam memanfaatkan teknologi rekayasa pembesaran udang galah? 4. Bagaimanakah model pemberdayaan keluarga miskin yang efektif melalui pemanfaatan teknologi rekayasa pembesaran udang galah?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Pemberdayaan petani miskin melalui pemanfaatan teknologi rekayasa pembesaran udang galah
Fokus Kegiatan Kegiatan pemberdayaan petani miskin galah yang diformulasikan dalam bentuk Action Research dgn Kegiatan penyuluhan & bimbingan sosial (PBS), kewirausahaan, pelatihan pemanfaatan teknologi rekayasa pembesaran udang galah & pemberian stimulan usaha dalam rangka meningkatkan pengetahuan,kapasitas/kompetensi dan pemberian peluang/kesempatan kepada petani miskin dalam melakukan inovasi usaha melalui teknologi rekayasa pembesaran udang galah .
Desain Penelitian Action research dengan menggunakan desain satu kelompok (dalam metode experimen disebut one group pretest‐post test design).
Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan 1) Perencanaan desain, 2) Refleksi awal 3) Rencana tindakan, 4) Intervensi terhadap kegiatan kelompok petani miskin, 5) Evaluasi, 6) Pengumpulan data akhir, 7) Refleksi akhir
Perkembangan dan Hasil Kegiatan Program pemberdayaan yang dilaksanakan relatif memiliki kebermanfaatan yang tinggi bagi sasaran program (efektif) karena terbukti signifikan dalam: 1) meningkatkan pemahaman responden terhadap teknologi rekayasa pembesaran udang galah; kewirausahaan dan pengelolaan usaha secara kelompok 2) meningkatkan kemampuan/penguasaan keterampilan responden terhadap teknologi rekayasa pembesaran udang galah, kewirausahaan dan pengelolaan usaha secara kelompok 3) memiliki dampak bagi responden dan kelompok pembudidaya udang galah, baik secara ekonomi, sosial, psikis maupun budaya. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan 1. Koordinasi dalam pengurusan perijinan penelitian 2. Koordinasi dalam penentuan sasaran program (assesment), penentuan lokasi dan pihak‐pihak yang terlibat kegiatan pemberdayaan 3. Koordinasi dalam pemilihan narasumber yang kompeten, penyiapan materi pemberdayaan, penentuan waktu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, pembinaan teknik operasional teknologi rekayasa pembesaran udang galah, pendampingan pasca pemberdayaan, monitoring & evaluasi.
Nama lembaga yang diajak koordinasi 1. 2. 3. 4. 5.
Kabupaten Karangasem c.q Bappeda/Kantor pelayanan perijinan terpadu Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karangasem Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Karangasem & Provinsi Bali Dunia Usaha yang terkait budidaya udang galah/pemanfaatannya Aparat Desa & Tokoh masyarakat di daerah setempat
Strategi pelaksanaan koordinasi 1) Mengadakan pendekatan secara formal dan in formal dalam pengurusan ijin maupun dalam persiapan/pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, 2) Membuat kesepakatan (komitmen) dengan berbagai pihak terkait dalam pembinaan lanjut terhadap sasaran/kelompok pasca pemberdayaan.
Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan 1) Diperolehnya ijin penelitian, 2) terjalinnya kerjasama yang sinergis dengan berbagai pihak terkait sehingga kegiatan pemberdayaan yang direncanakan relatif berjalan lancar, mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak dan kontinyuitas program dapat dikondisikan dengan baik. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan a. Meningkatkan kapasitas, pengalaman dan keterampilan produktif terhadap petani miskin terkait teknik rekayasa pembesaran udang galah. b. Memberikan peluang dalam penciptaan lapangan kerja baru dan kesempatan untuk memperoleh penghasilan tambahan sehingga kesejahteraan sosial petani miskin meningkat.
Wujud ‐ bentuk pemanfaatan hasil kegiatan a. Sebagai dasar/referensi pihak terkait dalam pengambilan kebijakan atau dalam menyempurnakan program pemberdayaan keluarga miskin (program pengentasan kemiskinan) berbasis kearifan lokal yang komprehensif serta lintas sektoral. b. Sebagai dasar untuk menjalin kerjasama atau koordinasi yang sinergis antara pemerintah (pusat dan daerah), swasta/lembaga non pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sipil dalam melanjutkan program pemberdayaan terhadap petani miskin pembudidaya udang.
Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan a. Kementerian Ristek, Kementerian Sosial, Pemda setempat dalam pengambilan kebijakan terkait dengan model inovatif pemberdayaan keluarga miskin melalui pemanfaatan teknologi rekayasa pembesaran udang galah. b. Masyarakat setempat, khususnya petani miskin pembudidaya udang galah (10 org) dalam mengelola usahanya secara efektif dengan memanfaatkan teknologi rekayasa pembesaran udang galah. c. Pengusaha Rumah Makan dengan menu pengolahan udang galah
Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Model pemberdayaan dengan memanfaatkan teknologi rekayasa pembesaran udang galah ini terbukti secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kapasitas dan kesejahteraan sasaran sehingga perlu didiseminasikan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan mereka. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan 1. Model Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Pemanfaatan Teknologi Rekayasa pembesaran Udang Galah ini merupakan upaya inovasi dalam pengentasan kemiskinan berbasis kearifan lokal dan bersifat lintas sektoral yang secara empiris terbukti efektif, model ini bisa diterapkan di daerah lain yang memiliki karakteristik wilayah dan potensi sumber yang relative sama. 2. Dalam pemberdayaan keluarga (petani) miskin komposisi keanggotaan dalam kelompok perlu diperhatikan. Pengintegrasian kelompok miskin dan non miskin dalam batas/komposisi tertentu (80%:20%) terbukti efektif.
Strategi Pengembangan ke depan Melanjutkan kerjasama lintas sektoral dengan berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan pemberdayaan petani miskin melalui pemanfaatan teknologi rekayasa pembesaran udang galah (dari unsur GO,NGO’s, dunia usaha dan masyarakat sipil).
Tahapan Pengembangan ke depan 1. Menguatkan kapasitas SDM petani miskin, kelembagaan (kelompok) dan pendayagunaan sumber daya lokal secara optimal sehingga usaha budidaya pembesaran udang galah yang dikelola memiliki manfaat secara berkelanjutan. 2. Penciptaan/memperluas kesempatan kerja alternatif yang mendukung kualitas hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal (employment and economic growth). 3. Desiminasi program pemberdayaan thd petani miskin pembudidaya udang galah yang lain Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
Koordinasi dengan Berbagai Pihak Terkait
Pelaksanaan Kegiatan & Hasilnya
Pemanfaatan Hasil Kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH Dr. Istiana Hermawati, M.sos Drs. Sunit Agua Tricahyono Dra. Tri Laksmi Udiati Drs. Pantyo Nugroho Probokusumo Dra. Siti Wahyu Iriyani