KEMENSOS RI
Y.10 PENELITIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN BERBASIS PEMANFAATAN SUMBERDAYA LOKAL MELALUI PENDEKATAN SOSIAL ENTERPRENEURSHIP (Studi di Daerah Tertinggal, Tertinggal, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat) YANUAR F. WISMAYANTI, S.ST, MA Dra. MULIA ASTUTI, M.Si Dra. SRI GATI SETITI, M.Si Dra. HARYATI ROEBYANTHO IVO NOVIANA, S.Sos, M.Si
Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial 2012
LATAR BELAKANG Inpres No.1 tahun 2010 : Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (daerah tertinggal, kemiskinan) Jumlah keluarga miskin yang cukup tinggi di daerah tertinggal, khusus nagari taruang2 mencapai 30 % (hasil penelitian Puslitbang Kesos 2011) Program pengentasan kemiskinan selama ini kurang memperhatikan peran perempuan sebagai subjek tetapi hanya sebagai objek. Perempuan memilki posisi yang penting dalam keluarga, baik sebagai istri, ibu dari anak-anak sekaligus sebagai penopang ekonomi keluarga. Seorang perempuan miskin (terutama ibu) selalu berfikir ketika mereka harus membesarkan anak-anaknya, mendidiknya, dan menghidupinya di tengah kesulitan ekonomi keluarga yang ’melandanya. Adanya potensi lokal/sumberdaya lokal - Produk unggulan perikanan, coklat sehingg perlu Teknologi pengolahan untuk peningkatan hasil Model Pemberdayaan pemanfaatan sumberdaya lokal melalui pendekatan sosial enterpreneurship sebagai kekuatan (adanya aset dan networking pada perempuan untuk pengelolaan aset domestik) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
bagaimana peranan perempuan miskin dalam pemenuhan kebutuhannya faktor yang mempengaruhi perempuan miskin dalam pemanfaatan sumber daya lokal untuk pengentasan kemiskinan Bagaiamana model pemberdayaan perempuan miskin berbasis pemanfaatan sumberdaya lokal untuk pengentasan kemiskinan di perdesaan dengan pendekatan sosial enterpreneurship.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan - Nagari (desa) Taruang-Truang, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman. Pemilihan lokasi didasarkan pada data awal hasil penelitain Puslitbang Kesejahteraan Sosial 2011 tentang Masalah, Kebutuhan dan sumber Daya di Daerah Tertinggal. Daerah ini menjadi sasaran Kemensos RI, dimana tingkat kemiskinannya cukup tinggi dan jumlah kepala keluaraga perempuan miskin atau wanita rawan social ekonomi (WRSE) istilah Kementerian Sosial) cukup banyak. Penelitian aksi Pemberdayaan perempuan miskin berbasis sumber • Fokus Kegiatan daya local melalui pendekatan social enterpreunership.yang berfokus kepada pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan social ekonomi melalui pengembangan SDM perempuan, pelestarian sumber daya lokal serta peningkatan kualitas generasi penerus. • Desain Penelitian Penelitian aksi dengan teknik pengumpulan data Wawancara (terstruktur dan mendalam), Diskusi Kelompok Terarah. Strategi Pemberdayaan, Kemitraan, Koordinasi & Sinkronisasi, Parisipas • Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan Tahap persiapan (mapping, home visit, pokja, rencana aksi, pembekalan pendamping sosial, koordinasi), pelakaanaan (bimbingan sosial, kewirausahaan, perlindungan anak, ketermapilan dan implementasi kegiatan pokja) dan evaluasi (evaluasi pokja dan workshop) • Perkembangan dan Hasil Kegiatan Pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakn sesuai tahapan penelitian serta menghasilkan kerangka metode pemberdayaan perempuan miskin dengan memanfaatkan sumberdaya lokal melalui pendekatan sosial 3 Tim Pelaksanaenterpreneurship. Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 •
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan kerjasama untuk pendampingan sosial, bimbingan sosial, kewirausahaan, perlindungan anak, dan bimbingan keterampilan • Nama lembaga yang diajak koordinasi : Wali nagari, Rumah Sosial Bersama Nagari Taruang-Taruang, Dinas Sosial dan Nakertarans Kabupaten Pasaman, Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab. Pasaman, pengusaha abon ikan dan pengasapan ikan, serta tim AISEC Universitas Andalas • Strategi pelaksanaan koordinasi koordinasi lintas sektoral melalui workshop antar instansi serta kerjasama dalam kegiatan penelitian pemberdayaan • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan terbentuknya Pokja Penanggulangan kemiskinan tingkat Kabupaten sebagai bentuk komitmen, serta komitmen rumusan perumusan kebijakan tingkat Propinsi Sumbar Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
•
•
•
•
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Komitmen Rumah Sosial dalam pendampingan Pokja perempuan . Adanya Komitmen pemerintah Kabupaten Pasaman melalui terbentuknya Pokja yang memfocuskan penanggulangan kemiskinan di Nagari Taruang-Taruang 2013. Serta komitmen pemerintah provinsi Sumbar melalui perumusan kebijakan penanganan kemiskinan satu pintu untuk mencapai target MP3EI se Provinsi Sumatera Barat Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan adanya kelompok kerja perempuan (2 kelompok – kelompok Sapuluah Bundo : kelompok abon lele dan asap ikan dan kelompok Kiat Bunda : kelompok ternak itik), model pemberdayaan perempuan sebagai bagian dalam rumusan kebijakan program penanggulangan kemiskinan Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan kelompok kerja perempuan, wali nagari, rumah sosial bersama, instansi terkait dalam model pemberdayaan program pemberdayaan perempuan miskin, serta sumber referensi dalam pengembangan model pemberdayaan perempuan miskin. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan adanya perubahan sikap pada subjek kelompok perempuan, terbukanya akses serta networking, dukungan untuk koordinasi antar instansi terkait termasuk rumah sosial bersama sebagai fasilitator.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan
Rumusan Kebijakan Model Pemberdayaan Perempuan Miskin. Penelitian Lanjutan (untuk tahap pengembangan model), Replikasi Model Pemberdayaan Perempuan dengan pemanfaatan sumberdaya lokal melalui pendekatan sosial enterpreneurship
•
Strategi Pengembangan ke depan Adanya rumusan kebijakan dari hasil penelitian (khususnya bagi Propinsi Sumbar), pengajuan proposal untuk penelitian lanjutan, serta melakukan publikasi model pemberdayaan perempuan miskin (bagi user, seperti Kemensos cq Dit. Pemberdayaan, KPPA, Kemendagri, dan Pemda lainnya), serta publikasi media
•
Tahapan Pengembangan ke depan Penguatan kelompok kerja perempuan serta pendampingan sosial, pengembangan model, dan pemanfaatan model pemberdayaan perempuan miskin.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
Dokumentasi Kegiatan
1
pembahasan rancangan
5
KOORDINASI DI TK. PROVINSI SUMATERA BARAT
3
4
KOORDINASI DI TKKABUPATEN
7
6 BIMBINGAN SOSIAL, KEWIRAUSAHAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
9
2
BANTUAN USAHA DINAS PERTANIAN, KAB. PASAMAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK DAN PENENTUAN PENDAMPING
8 LATIHAN KETERAMPILAN
KEMENSOS RI
TERIMA KASIH