logo lembaga
Kode JudUl : M.7. ] EFEKTIVITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI WILAYAH PESISIR INDONESIA ] 1. Henry Donald Lbn. Toruan, SH,MH 2. Suherman Toha, SH, MH 3. Yul Ernis, SH,MH 4. Sujatmiko, SH, M.Si 5. Yuliyanto, SH
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2012
LATAR BELAKANG
• Luas wilayah Indonesia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta km2 perairan teritorial; dan 2,8 juta km2 perairan nusantara) menyimpan potensi sumber daya ikan dan biota laut lainnya. • Nelayan di Indonesia belum memanfaatkan secara optimal sumberdaya ikan terutama di perairan dalam atau laut lepas hanya mempunyai kemampuan menangkap ikan di perairan dangkal, hal ini disebabkan keterbatasan kapal penangkapan ikan. • Menyadari keterbatasan tersebut, perlu dikembangkan perikanan budidaya termasuk rumput laut dan garam peningkatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pembukaan kesempatan kerja. • Disamping urgensi diatas saat ini ada kebutuhan permintaan terhadap produk akua kultur untuk memenuhi kebutuhan pangan, obat dan bahan baku industri • Memperhatikan hal-hal di atas pemerintah saat ini melakukan percepatan pembangunan di NTT berkaitan dengan pengembangan rumput laut dan garam serta budidaya ikan. • Namun rencana percepatan tersebut memerlukan kajian secara komprehensif dalam merumuskan kebijakan pengembangan perikanan budidaya di provinsi NTT
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Bagaimana efektivitas Peraturan Perundang-undangan Perikanan Nomor 31 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, dalam mendukung pengembangan perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di wilayah pesisir Propinsi NTT. Apakah perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di wilayah pesisir Propinsi NTT telah dapat membuka kesempatan kerja pada masyarakat nelayan? Apakah produktivitas perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di Propinsi NTT telah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan? Apakah perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, di Propinsi NTT telah dapat meningkatkan kontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)?. Bagaimana peluang, tantangan dan hambatan pengembangan perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam di wilayah pesisir Propinsi NTT?. Apakah rencana percepatan pengembangan perikanan budidaya, termasuk rumput laut dan tambak garam, sudah diadopsi dalam regulasi daerah di wilayah pesisir Propinsi NTT?.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
•
• •
• • • • •
•
Ruang ligkup kegiatan adalah mencakup fungsi dan manfaat serta asas-asas pengaturan pengelolaan perikanan yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional khususnya di provinsi NTT, sebagai upaya peningkatan taraf hidup nelayan pembudidaya ikan dan pelaku usaha di bidang perikanan dengan tetap memelihara lingkungan dan ketersediaan sumber daya ikan di wilayah pesisir NTT sesuai dengan UU Nomor 45 Tahun 2009 sebagaimana diubah dengan UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Fokus Kegiatan, Telahaan Kebijakan di bidang Perikanan Budidaya dalam upaya pemberdayaan masyarakat Lokasi Penelitian di lakukan di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang NTT dengan didasari mengingat NTT menjadi salah satu target program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan Jenis Penelitian, penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif. Tipe penelitian sosio legal Alat pengumpulan data Studi Kepustakaan,pengamatan lapangan dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan metode penelitian kualitatif Kegiatan penelitian ini terdiri dari 2 tahapan kegiatan, pertama tim peneliti melakukan pengumpulan data lapangan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas perikanan provinsi, kabupaten dan kota kupang, Biro Hukum, BKPM dan Biro Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lokasi Pembudidayaan Rumput Laut dan UPT pembenihan Ikan Laut dan Ikan Tawar dan UPT Garam.Tahap Kedua dengan melakukan Workshop Hasil Penelitian yang dihadiri para stake holder terkait. Perkembangan penelitian saat ini sudah berbentuk laporan akhir.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Koordinasi yang dilakukan dengan melibatkan peneliti dari Balitbangda Provinsi untuk melaukan penelitian lapangan serta melakukan pendekatan kepada calon narasumber terkait dengan topik penelitian. • Lembaga yang diajak koordinasi, BALITBANGDA PROVINSI NTT, DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA KUPANG, UPT GARAM, UPT PERBENIHAN IKAN LAUT DAN TAWAR, BIRO HUKUM PROVINSI, BAGIAN HUKUMKABUPATEN/KOTA, BAPEDA PROVINSI, KABUPATEN/KOTA KUPANG,BKPM PROVINSI. • Strategi Pelaksanaan Koordinasi dilakukan dengan komunikasi dan surat menyurat serta berkunjung ke lokasi. • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan adalah mendapatkan informasi dari narasumber.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka Pemanfaatan Hasil : Hasil penelitian ini dapat ditujukan kepada instansi terkait rekomendasi pada instansi terkait di pusat bagi perbaikan dan penyempurnaan kebijakan perikanan (peraturan perundang-undangan) dan tersusunnya rekomendasi bagi penyusunan atau penyempurnaan kebijakan perikanan (Peraturan daerah) • Wujud Bentuk Pemanfaatan Hasil Kegiatan rekomendasi kebijakan pada instansi terkait di pusat dan daerah bagi perbaikan dan penyempurnaan kebijakan perikanan (peraturan perundang-undangan dan penyusunan atau penyempurnaan kebijakan perikanan di provinsi NTT, kabupaten dan Kota Kupang. • Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah Provinsi NTT, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Kupang. • Signifikasi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima adalah terdapatnya kebijakan budidaya perikanan, rumput laut dan garam sehingga mempercepat pembangunan perikanan budidaya, rumput laut dan garam.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan, kedepan rencananya adalah melakukan penelitian tentang perikanan budidaya di wilayah pesisir di provinsi yang memiliki potensi sumberdata alam ke lautan sehingga di daerah tersebut dapat dibuat regulasi berupa peraturan daerah yang mengatur tentang perikanan budidaya • Stategi pengembangan kedepan, mengajukan proposal kepada Kemnterian Ristek dan Teknologi untuk melakukan penelitian tentang perikanan budidaya di provinsi lain
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
Suasana Koordinasi dengan Kepala Dinas Perikanan Provinsi NTT
Suasana Workshop Hasil Penelitian di NTT
Suasana Koordinasi dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang
Suasana Workshop Hasil Penelitian di NTT
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
Wawancara dengan Kabag Perikanan Budidaya Kabupaten Kupang
Wawancara dengan kepala UPT Perbenihan /Garam
7
logo lembaga
TERIMA KASIH 1. Henry Donald Lbn. Toruan, SH,MH 2. Suherman Toha, SH, MH 3. Yul Ernis, SH,MH 4. Sujatmiko, SH, M.Si 5. Yuliyanto, SH