KEMAHIRAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 SATU ATAP PIABUNG KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
YANTI NIM 090388201354
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
ABSTRAK Yanti. 2016. Kemahiran Membaca Nyaring Siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016, Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Drs, H. Said Barakbah Ali, M.M. Pembimbing II: Drs. Wagiman, M.Pd. Kata Kunci: Membaca Nyaring, Teks Pancasila Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam Membaca Nyaring pada Teks Pancasila Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas. Berdasarkan permasalahan yang ada mengenai membaca nyaring yang ditemukan peneliti antara lain, banyak siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang masih terbata-bata ketika membaca nyaring bahkan tidak memperhatikan tanda baca, rendahnya minat siswa terhadap membaca nyaring. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah Kemahiran Membaca Nyaring Siswa Pada Teks Pancasila Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi? Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, tes, dan teknik rekam. dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik deskriptif prosentase dan teknik deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas berjumlah 40 orang, Dalam penelitian ini jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yang diteliti, dalam pengambilan sampelnya dilakukan berdasarkan teknik Sampling Jenuh. Hasil penelitian yang diperoleh terhadap tes kemahiran membaca nyaring pada teks pancasila menunjukkan untuk skor aspek jeda yaitu 68,25, dan skor aspek inPtonasi yaitu 66. Sedangkan Kemahiran Membaca Nyaring Siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas. menunjukkan bahwa rata-rata siswa kelas VII hanya mampu mencapai kategori cukup, yaitu dengan skor 65,67. Dari ke dua aspek tersebut, kesulitan yang dihadapi siswa ketika membaca nyaring adalah intonasi. Kesimpulan dari hasil rata-rata kelas kemahiran membaca nyaring siswa dikategorikan cukup. Saran peneliti siswa lebih meningkatkan kemahiran membaca. Karena dengan membaca siswa dapat menambah ilmu pengetauan dan wawasan yang luas.
ABSTRACT Yanti. 2016 Loud Reading Proficiency Grade VII Junior High School 3 one roof Piabung Anambas Island 2016, Thesis. Tanjungpinang: Indonesian Language and Literature Department, the Faculty of Education, University Maritime Raja Ali Haji. Supervisor I: Drs H. Said Barakbah Ali, M.M. Supervisor II: Drs. Wagiman, M.Pd. Keywords: Reading Loud, Text Pancasila The purpose of this study was to determine the extent to which students in Reading Loud on Pancasila Text Seventh Grade Students of Junior High School 3 one roof Piabung Anambas Island. Based on the existing problems concerning reading aloud found in research among others, many students of class VII Junior High School who still stammered when reading aloud not even notice the punctuation, the low interest of the students to read aloud. Based on this background, the problem is formulated as follows: How Loud Reading Proficiency Text Pancasila Students In Class VII Junior High School 3 one roof Piabung Anambas Island That Conform To Pause, and Intonation? The method used is descriptive quantitative method. Data collection techniques in this study using observation, testing, and recording technique. in this study researchers used a descriptive techniques percentage and quantitative descriptive techniques. The population in this study were all students of class VII Junior High School 3 one roof Piabung Anambas Island about 40 people, in this study the number of samples is equal to the number of the population studied, in taking the sample is based on saturated sampling technique. The results obtained on proficiency tests read aloud the text of Pancasila show to pause aspect score is 68.25, and the score is 66. While aspects of intonation Loud Reading Proficiency Grade VII Junior High School 3 one roof Piabung Anambas Island. shows that the average class VII only able to reach enough category, with a score of 65.67. Of these two aspects, the difficulties faced by students when reading aloud is the intonation. Conclusions from the average grade reading proficiency of students categorized loud enough. The researchers suggest more students improve reading proficiency. Because reading students can increase knowledge and insight that knowledge is extensive.
1.
Pendahuluan
Kemahiran adalah suatu kecepatan dalam melakukan sesuatu Kemampuan, kepandaian, dalam melakukan sesuatu (KBBI, 2005:696). Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Kemahiran membaca nyaring adalah Kepandaian dalam membaca bersuara yang memperhatikan jeda, dan intonasi. Kegiatan membaca nyaring diperoleh seseorang ketika menginjak jenjang pendidikan dasar dan terus diterapkan pada pendidikan selanjutnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa dalam membaca tidak terbata-bata, dan memperhatikan tanda baca serta terlatih untuk membaca sesuai dengan jeda dan intonasi yang tepat. Namun pada kenyataan yang ada, keterampilan membaca khususnya membaca nyaring saat ini masih rendah. Hal ini bisa saja terjadi karena siswa beranggapan kegiatan membaca merupakan kegiatan yang membosankan dan melelahkan. Mereka hanya mau belajar pada saat tertentu saja, misalnya pada saat mengerjakan Pekerjaan Rumah yang diberikan oleh guru atau pada saat ujian. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh ketidakmampuan dalam membaca, maka siswa tersebut tidak akan dapat memahami materi pelajaran yang diberikan dan akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam mengikuti pelajaran. Dalam pembeberan masalahnya terdapat masalah yantu siswa tidak memperhatikan tanda baca, siswa tidak memperhatikan jeda dan intonasi, selain membaca nyaring, siswa juga kurang memperhatikan tanda baca dalam keterampilan membaca lainnya seperti membaca dalam hati, membaca kritis, membaca indah hal ini terlihat dari siswa yang masih banyak mengikuti remedial dan rendahnya minat baca Siswa terhadap membaca nyaring Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas. Pembatasan masalah yaitu hanya dibatasi pada Kemahiran Membaca Nyaring Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Terhadap Teks Perangkat Pancasila Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi. Rumusan masalah adalah Bagaimanakah Kemahiran Membaca Nyaring Siswa Pada Teks Pancasila Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi? Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan Kemahiran Membaca Nyaring Pada Teks Perangkat pancasila Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas Yang Sesuai Dengan Jeda, dan Intonasi. Manfaat penelitian secara teoretik yaitu, hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengembangkan teori yang telah ada tentang upaya memecahkan permasalahan kesulitan dalam membaca nyaring. Manfaat Praktis yaitu sebagai solusi pemecahan masalah bagi siswa yang kurang mampu dalam membaca nyaring, sebagai masukan bagi guru dalam rangka upaya bisa memecahkan permasalahan kesulitan siswa dalam membaca nyaring siswa di Sekolah Menengah Pertama, sebagai masukan bagi sekolah tentang pentingnya kemahiran membaca nyaring siswa terhadap pertumbuhan dan wawasan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi peneliti dan para pembaca terhadap pentingnya dalam membaca. Penelitian ini juga menyajikan tiga penelitian yang relevan yaitu, Wiwik Iriani yang berjudul Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Bagi Siswa Penyandang Tuna Grahita Di Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita Jiwan Pada Tahun Pelajaran 2006/2007 dan Edi Kurniawan (2011) yang berjudul Kemampuan Membaca Nyaring Siswa SDN 017 Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.
2.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggambarkan hasil penelitian berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam tes kemahiran membaca nyaring pada teks perangkat Pancasila. Syamsuddin, dan Vismaia (2009:24) menyatakan bahwa Metode deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencandrakan karakterisistik individu atau kelompok. 3.
Hasil penelitian dan Pembahasannya
4.1
Jeda
Menurut tempatnya jeda dapat dibedakan menjadi tiga (Chaer, 2007:122) dan biasanya ditandai sebagai berikut: 1. Jeda antarkata dalam frase diberi tanda berupa garis miring (/) tandanya berhenti sebentar. 2. Jeda antarfrase dalam klausa diberi tanda berupa garis miring ganda (//) tandanya berhenti lama. 3. Jeda antarkalimat dalam wacana diberi tanda berupa garis silang ganda (#). TABEL 4 SKOR ASPEK JEDA
No
Nama
Skor
Keriteria
1.
Agus Aspiandi
54
Kurang baik
2.
Angga Yushadi
79
Baik
3.
Anita
54
Kurang baik
4.
Asmadi
69
Cukup
5.
Baiti
79
Baik
6.
Damri
69
Cukup
7.
Dandi
69
Cukup
8.
Darmawi
69
Cukup
9.
Dipayani
69
Cukup
10.
Farizal Rahanda
79
Baik
11.
Halimah Tusa’diah
69
Cukup
12.
Irfandi
79
Baik
13.
Lisa kumasari
69
Cukup
14.
Marina
54
Kurang Baik
15.
Masnidar
69
Cukup
16.
Merita Sari
69
Cukup
17.
Muhammad Fajri Ramadhan
69
Cukup
18.
Nadia
69
Cukup
19.
Neneng
69
Cukup
20.
Nofa Sikin
79
Baik
21.
Nor Sahira
69
Cukup
22.
Norzilawati
69
Cukup
23.
Nur Hidayanti
79
Baik
24.
Rahim
79
Baik
25.
Robi
69
Cukup
26.
Safariza
54
Kurang Baik
27.
Saharman
69
Cukup
28.
Sairani
54
Kurang Baik
29.
Sastika Wati
54
Kurang Baik
30.
Selpiani
54
Kurang Baik
31.
Sisilya
79
Baik
32.
Siti Nuraisah
79
Baik
33.
Sopianto
69
Cukup
34.
Sumiyati
79
Baik
35.
Sunyadi
54
Kurang Baik
36.
Suraini
79
Baik
37.
Suriani
54
Kurang Baik
38.
Suryani
69
Cukup
39.
Yulis Yani
54
Kurang Baik
40.
Zakaria
79
Baik
Jumlah
2730
Rata-Rata
68,25
Cukup
TABEL 5 PERSENTASE UNTUK ASPEK JEDA
No
Kategori
1.
Skor
Jumlah Siswa
Persentase
100
_
_
79
12
30%
69
18
45%
<54
10
25%
40
100%
Sangat Baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Baik Jumlah
Tabel di atas menunjukkan siswa yang membaca nyaring tentang aspek jeda dikategorikan cukup. Karena dari 40 siswa hanya 18 0rang siswa yang mampu mencapai kategori cukup, Sedangkan 12 siswa yang mampu mencapai kategori baik, dan 10 siswa yang mampu mencapai kategori kurang baik. 4.2
Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya nada dalam pelafalan kalimat. Intonasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada dan keras lembutnya tekanan pada kalimat. Berbeda dengan nada, intonasi dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam pembedaan maksud kalimat. Kalimat bahasa Indonesia dibedakan menjadi kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah.
TABEL 6 SKOR ASPEK INTONASI
No
Nama
Skor
Keriteria
1.
Agus Aspiandi
54
Kurang Baik
2.
Angga Yushadi
79
Baik
3.
Anita
54
Kurang Baik
4.
Asmadi
54
Kurang Baik
5.
Baiti
79
Baik
6.
Damri
54
Kurang baik
7.
Dandi
69
Cukup
8.
Darmawi
54
Kurang baik
9.
Dipayani
69
Cukup
10. Farizal Rahanda
79
Baik
11. Halimah Tusa’diah
54
Kurang baik
12. Irfandi
79
Baik
13. Lisa kumasari
69
Cukup
14. Marina
54
Kurang Baik
15. Masnidar
69
Cukup
16. Merita Sari
69
Cukup
17. Muhammad Fajri Ramadhan
54
Kurang baik
18. Nadia
79
Baik
19. Neneng
69
Cukup
20. Nofa Sikin
69
Cukup
21. Nor Sahira
69
Cukup
22. Norzilawati
69
Cukup
23. Nur Hidayanti
79
Baik
24. Rahim
79
Baik
25. Robi
69
Cukup
26. Safariza
54
Kurang Baik
27. Saharman
69
Cukup
28. Sairani
69
Cukup
29. Sastika Wati
54
Kurang Baik
30. Selpiani
54
Kurang Baik
31. Sisilya
79
Baik
32. Siti Nuraisah
69
Cukup
33. Sopianto
79
Baik
34. Sumiyati
69
Cukup
35. Sunyadi
54
Kurang Baik
36. Suraini
69
Cukup
37. Suriani
54
Kurang Baik
38. Suryani
69
Cukup
39. Yulis Yani
54
Kurang Baik
40. Zakaria
69
Cukup
Jumlah
2640
Rata-rata
66
Cukup
TABEL 7 PERSENTASE UNTUK ASPEK INTONASI
No
Kategori
1.
Skor
Jumlah Siswa
Persentase
100
_
_
79
9
22,5%
69
17
42,5%
<54
14
35%
40
100%
Sangat Baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Baik Jumlah Tabel di atas menunjukkan siswa yang membaca nyaring tentang aspek Intonasi dikategorikan cukup. Karena dari 40 siswa hanya 17 0rang siswa yang mampu mencapai kategori cukup, Sedangkan 9 siswa yang mampu mencapai kategori baik, dan 14 siswa yang mampu mencapai kategori kurang baik. 4.3
Kemahiran Membaca Nyaring
kemahiran membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, fikiran dan perasaan seseorang pengarang. TABEL 8 SKOR KEMAHIRAN MEMBACA NYARING
No
Nama
Jeda
Intonasi Jumlah
Kemahiran Membaca Nyaring
Criteria
1.
Agus Aspiandi
54
54
108
54
Kurang baik
2.
Angga Yushadi
79
79
158
70
Baik
3.
Anita
54
54
108
54
Kurang baik
4.
Asmadi
69
54
123
5.
Baiti
79
79
158
Cukup 56 Cukup 60
6.
Damri
69
54
123
Cukup
7.
Dandi
69
69
138
8.
Darmawi
69
54
123
9.
Dipayani
69
69
138
10.
Farizal Rahanda
79
79
158
68 78
Baik
11.
Halimah Tusa’diah
69
54
123
65
Cukup
12.
Irfandi
79
79
158
79
Baik
13.
Lisa kumasari
69
69
138
68
Cukup
14.
Marina
54
54
108
54
Kurang baik
15.
Masnidar
69
69
138
69
Cukup
16.
Merita Sari
69
69
138
69
Cukup
17.
69
54
123
55
Cukup
18.
Muhammad Fajri Ramadhan Nadia
69
79
148
70
Baik
19.
Neneng
69
69
138
67
Cukup
20.
Nofa Sikin
79
69
148
78
Baik
21.
Nor Sahira
69
69
138
70
Baik
22.
Norzilawati
69
69
138
69
Cukup
23.
Nur Hidayanti
79
79
158
79
Baik
24.
Rahim
79
79
158
79
Baik
25.
Robi
69
69
138
69
Cukup
26.
Safariza
54
54
108
54
Kurang baik
27.
Saharman
69
69
138
69
Cukup
28.
Sairani
54
69
123
67
Cukup
65 Cukup 67 Cukup 55 Cukup
29.
Sastika Wati
54
54
108
54
Kurang baik
30.
Selpiani
54
54
108
54
Kurang baik
31.
Sisilya
79
79
158
79
Baik
32.
Siti Nuraisah
79
69
148
78
Baik
33.
Sopianto
69
79
148
68
Cukup
34.
Sumiyati
79
69
148
70
Baik
35.
Sunyadi
54
54
108
54
Kurang baik
36.
Suraini
79
69
148
68
Cukup
37.
Suriani
54
54
108
54
Kurang baik
38.
Suryani
69
69
138
68
Cukup
39.
Yulis Yani
54
54
108
54
Kurang baik
40.
Zakaria
79
69
148
69
Cukup
2730
2640
2627
68,25
66
65,67
Jumlah Cukup
Rata-rata TABEL 9 PERSENTASE UNTUK MEMBACA NYARING
No
Kategori
1
Sangat Baik
2
Baik
3
Cukup
4
Kurang Baik
Nilai Skor 80-100 70-79 55-69 < 54
Jumlah
Jumlah Siswa
Persentase
_
0%
11
27,5 %
20
50 %
9
22,5 %
40
100 %
Tabel di atas menunjukkan siswa yang membaca nyaring dikategorikan cukup. Karena dari 40 siswa hanya 20 0rang siswa yang mampu mencapai kategori cukup, Sedangkan 11 siswa yang mampu mencapai kategori baik, dan 9 siswa yang mampu mencapai kategori kurang baik. TABEL 10 SKOR RATA-RATA MEMBACA NYARING
No
Aspek
2
Jeda
3
Intonasi
4
Kemahiran Membaca Nyaring
Nilai rata-rata
Kategori
68,25
Cukup
66
Cukup
65,67
Cukup
Skor rata-rata dalam membaca nyaring terhadap siswa yang mencakup berbagai aspek dikategorikan cukup. hasil keseluruhan jumlah aspek jeda mencapai 2730 dibagi keseruluhan jumlah kelas yang terdiri dari 40 siswa, hasil dari aspek jeda seluruh siswa hanya mampu 68,25 dikategorikan cukup hasil keseluruhan jumlah aspek intonasi mencapai 2640 dibagi keseruluhan jumlah kelas yang terdiri dari 40 siswa, hasil dari aspek intonasi seluruh siswa hanya mampu 66 dikategorikan cukup hasil keseluruhan jumlah membaca nyaring mencapai 2627 dibagi keseruluhan jumlah kelas yang terdiri dari 40 siswa, hasil dari membaca nyaring seluruh siswa hanya mampu 65,67 dikategorikan cukup. 4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan maka dapat disimpulkan bahwa kemahiran membaca nyaring siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas. Memperoleh rata-rata 65,67. Hasil tersebut menunjukkan katekogori cukup, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil tersebut diperoleh dari penelitian yang diberikan kepada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Satu Atap Piabung Kabupaten Kepulauan Anambas dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 11 siswa dengan predikat baik, 20 siswa dengan predikat cukup, dan 9 siswa dengan predikat kurang baik. Adapun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan, yaitu guru diharapkan dapat memberikan media pembelajaran yang sesuai disetiap kegiatan pembelajaran agar dapat membangkitkan minat belajar siswa ketika mengikuti kegiatan belajar, terutama membaca nyaring dengan memperhatikan jeda dan intonasi, khususnya siswa SMPN 13 Satu Atap Piabung.
Daftar Pustaka Arikunto, Surhasimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta Chaer, Abdul. 2006. Tes Bahasa Pengajaran. Penerbit ITB Bandung. Dinas Pendidikan Nasional. 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesi. Jakarta: Gramedia Harjasujana A,S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca Dalam Teori Dan Praktik Bandung: mutiara Iriani, Wiwik. Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Bagi Siswa Penyandang Tuna Grahita Di Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita Jiwan Pada Tahun Pelajaran 2006/2007. Melalui: http://www.docstoc.com/docs/68762070/PERANAN-MEDIA-GAMBAR-DALAMPEMBELAJARAN. Kridaklana, Harimurti. 1985. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Kurniawan, Edi. 2011. Kemampuan Membaca Nyaring Siswa SDN 017 Bukit Bestari Tanjungpinang. Skripsi Sarjana Pendidikan FKIP UMRAH: Tidak Diterbitkan.
Kota
Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Muslich, Masnur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia. PT. Bumi Aksara. Rahim, Farida. 2008. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Soedarso. 1989. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia. Sugiyono, 2009. Metode penelitiankuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca Terpadu. Malang: IKIP Syamsuddin, A.R, Damaianti, Vismaia D. 2009. Metode Penelitian pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tampubolon, Dp. 1990. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif Dan Efisien. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa Dan Satra. Jakarta: Rineka Cipta