KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
[email protected] Hj. Enok Sumarsih 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
[email protected] Suprianto 3) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, kelayakan usaha diversifikasi usahatani sayuran dan distribusi penerimaan usahatani sayuran pola diversifikasi selama satu periode. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada seorang petani usahatani sayuran dengan sistem diversifikasi di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya Total yang dikeluarkan pada diversifikasi usahatani sayuran per 0,71 hektar per musim (6 bulan) sebesar Rp 54.982.433,00. total penerimaan sebesar Rp 87.930.000,00 dan pendapatan petani sebesar Rp 32.947.566,00. tingkat kelayakan diversifikasi usahatani sayuran yang meliputi mentimun dengan luas lahan 0,35 hektar, terung dengan luas lahan 0,14 hektar dan cabai merah dengan luas lahan 0,21 hektar menghasilkan perhitungan R-C Ratio sebesar 1,60 dan layak untuk diusahakan. Distribusi penerimaan pada bulan pertama sebesar Rp 0,00. Pada bulan ke-dua sebesar Rp,14.250.000,00. Bulan ke-tiga sebesar Rp 9.975.000,00. Bulan ke-empat Rp,14.124.000,00 dan mengalami penerimaan tertinggi pada bulan ke lima sebesar Rp 33.705.000,00 dan bulan enam sebesar Rp 15.876.000,00. Untuk total penerimaan yaitu sebesar Rp 87.930.000,00 Kata kunci:, Diversifikasi, Usahatan, Sayuran
ABSTRACT This research aims to know cost, revenue, profit, feasibility and farming revenue distribution of the vegetables diversification farming in a periode. The methode used in this research is case study at a vegetables farmer with diversification system in Sukagalih Village, Sukaratu, Tasikmalaya. The result show that total cost in the diversification of vegetable farming with 0,71Ha land area in a season (6 months) is
Rp. 54.982.433,00., total revenue of farming is Rp. 87.930.000,00 and profit Rp. 32.947.566,00 in, feasibility of the diversification vegetables farming which divided to divided into cucumber 0,35 ha, violet eggplant 0,14 ha and red chili 0,21 ha based on R-C ratio 1,6 , this farming is financially feasible. The revenue distribution at 1st month is Rp. 0,00, 2nd month Rp. 14.250.000,00. 3rd month Rp. 9.975.000,00. 4th month Rp. 14.124.000,00 and reach the highest revenue at 5th month Rp. 33.705.000,00 and 6th month Rp. 15.876.000,00. Total Revenue is Rp. 87.930.000,00 Keywords : Diversification, Vegetables farming
PENDAHULUAN Komoditas sayuran merupakan produk pertanian penting di Indonesia, mengingat komoditas tersebut memiliki potensi produksi yang tinggi. Selain itu sayuran juga mempunyai potensi penting sebagai sumber pertumbuhan baru dalam memenuhi gizi, perolehan devisa, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan perbaikan pendapatan petani. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunnya dan tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi sayuran bagi kesehatan tubuh, maka permintaan terhadap komoditas sayuran juga cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, yang dicerminkan dari peningkatan konsumsi sayuran penduduk Indonesia. Petani sayuran di
Kampung Parakan Kawung dalam menjalankan
usahataninya tidak terlepas dari adanya unsur risiko dan ketidakpastian. Seperti halnya petani yang mengusahakan komoditas pertanian pada umumnya, dimana sifat produk pertanian yang mudah rusak, sangat tergantung kepada iklim, serta adanya fluktuasi harga yang sangat tinggi, menyebabkan tidak kontinyunya penerimaan yang 1 diperoleh petani, sedangkan petani memerlukan biaya untuk menjalankan usahataninya setiap saat. Praktek diversifikasi usahatani sayuran di Kabupaten Tasikmalaya sebenarnya sudah biasa dilakukan oleh para petani hampir di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya, termasuk petani di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Petani di daerah tersebut biasa menanam berbagai jenis tanaman
sayuran dalam satu areal lahan yang dimilikinya. Jenis tanaman sayuran yang biasa diusahakan diantaranya cabai merah merah, mentimun, dan terung. Sementara saat ini, persoalan yang dihadapi petani dalam kegiatan diversifikasi usahatani sayuran terutama dalam proses produksi biasanya adalah berapa banyak pengeluaran yang harus dikeluarkan agar dapat menghasilkan suatu produksi guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari kegiatan usahataninya serta sejauh mana distribusi penerimaan dari sistem diversifikasi usahatani sayuran tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas serta melihat pentingnya kegiatan diversifikasi pertanian ini bagi pendapatan petani di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Kelayakan Diversifikasi Usahatani Sayuran”.
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus terhadap seorang petani dengan usahatani sayuran sistem diversifikasi di Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja atau purposive. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive atau sengaja terhadap seorang petani yang mengusahakan usahatani diversifikasi secara kontinyu di Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
Kerangka Analisis Pemaparan data yang dikumpulkan ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis usahatani yang meliputi analisis biaya, penerimaan, pendapatan, dan R/C Ratio. Menurut Ken Suratiyah (2006), analisis data yang dimaksud dijabarkan sebagai berikut :
1) Untuk menghetahui besarnya biaya dihitung dengan rumus sebagai berikut : TC = TFC + TVC TVC = ∑TVCi Keterangan:
TC = Total Cost (biaya total) TFC = Total Fixed Cost (biaya tetap total) TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total) ∑TVCi = jumlah biaya total dari ke 3 komoditas i = jenis komoditas yang diusahakan 2) Untuk mengetahui besarnya penerimaan dihitung dengan rumus sebagai berikut : TR = Y. Py Keterangan:
TR = Total Revenue (penerimaan total) Y = Jumlah Produksi (kilogram) Py = Harga Jual Produk (Rp/kg)
TR = ∑Yi.Pyi TR = Y1P1 + Y2P2 + Y3P3 3) Pendapatan petani dihitung dengan rumus sebagai berikut: I = TR – TC Keterangan :
I TR TC
= Income (pendapatan). = Total Revenue (penerimaan total). = Total Cost (biaya total).
4) Untuk mengetahui besarnya R/C dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : R/C
TR TC
Dengan ketentuan : -
Apabila R/C > 1, maka usahatani tersebut menguntungkan.
-
Apabila R/C = 1, maka usahatani tersebut tidak untung tidak rugi
-
Apabila R/C < 1, maka usahatani tersebut merugi.
PEMBAHASAN Tabel 1. Rincian Jumlah Biaya Tetap pada Diversifikasi usahatani sayuran per 0,71 ha per periode produksi
No
Uraian
Besarnya
1
Sewa Lahan
2
Penyusutan Alat
267.083,00
3
Bunga Modal
379.230,00
5.000.000,00
Jumlah
5.646.313,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 Tabel 1 menunjukan bahwa besarnya biaya tetap pada usaha diversifikasi sayuran per periode Rp5.646.313,00 biaya yang paling besar dikeluarkan pada biaya tetap adalah biaya sewa lahan yaitu sebesar Rp 5.000.000,00 per 0,71 hektar hal ini disebabkan karena harga sewa lahan di daerah tersebut sudah relatif mahal. Pada perhitungan biaya variabel ini, ada bebeapa jenis biaya sarana produksi yang didalamnya terdiri dari benih, pupuk, kapur pestisida dan lain-lain. Selain dari biaya sarana produksi juga dihitung biaya tenaga kerja dan bunga modal. Besar biaya variabel untuk mentimun Rp 28.997.600,00 per 0,31 hektar, terung ungu Rp 8.321.936,00 per 0,14 hektar dan cabai merah Rp 12.016.584,00 per 0,21 hektar. Untuk lebih jelas dapat dilihat pata Tabel 2. Tabel 3. Dan Tabel 4. Tabel 2. Rincian Jumlah Biaya Variabel pada Usahatani Mentimun per 0,35 ha per periode produksi No
Uraian
1
Biaya Sarana Produksi
15.650.000,00
2
Biaya Tenaga Kerja
11.400.000,00
3
Bunga Modal Jumlah
Besarnya (Rp)
1.947.600,00 28.997.600,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 Tabel 3. Rincian Jumlah Biaya Variabel pada Usahatani Terung Ungu per 0,14 ha per periode produksi No
Uraian
Besarnya (Rp)
1
Biaya Sarana Produksi
4.763.000,00
2
Biaya Tenaga Kerja
3.000.000,00
3
Bunga Modal Jumlah
558.936,00 8.321.936,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 Tabel 4. Rincian Jumlah Biaya Variabel pada Usahatani Cabai Merah per 0,21 ha per periode produksi No
Uraian
1
Biaya Sarana Produksi
7.279.500,00
2
Biaya Tenaga Kerja
3.930.000,00
3
Bunga Modal Jumlah
Besarnya (Rp)
807.084,00 12.016.584,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 Biaya total dalam proses produksi diversifikasi usahatani sayuran yang dilakukan pada penelitian ini merupakan hasil penjumlahan dari seluruh biaya tetap dan seluruh biaya variabel. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Biaya Total pada Diversifikasi usahatani sayuran per 0,71 ha per periode produksi No
Uraian
Besarnya (Rp)
1
Biaya Tetap
2
Biaya Variabel
49.336.120,00
Jumlah
54.982.433,00
5.646.313,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 4.2.3
Penerimaan Penerimaan merupakan hasil kali antara jumlah produksi dengan harga jual.
Penerimaan dalam kegiatan diversifikasi usahatani sayuran yang dilakukan petani responden di Desa Sukagalih untuk mentimun Rp 42.750.000 per 0,35 hektar untuk terung ungu Rp 17.100.000 per 0,14 hektar dan untuk cabai merah Rp 28.080.000 per 0,21 hektar. Penerimaan yang diperoleh petani cukup besar, hal ini disebabkan karena produksi sayuran yang dihasilkan petani responden cukup bagus dan harga jual produk pada saat menjual cukup tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Total Penerimaan pada Diversifikasi Usahatani Sayuran per 0,71 ha
No
Uraian
Produksi
Harga
Jumlah
(kg)
(Rp/kg)
penerimaan (Rp)
1 Mentimun
22.500
1.900
42.750.000
2 Terung Ungu
9.000
1.900
17.100.000
3 Cabai Merah Lokal
1.800
15.600
28.080.000
Total Penerimaan
87.930.000
Sumber : Data Primer Diolah, 2012 4.2.4
Pendapatan Pendapatan diversifikasi usahatani sayuran terdiri dari tanaman mentimun,
terung ungu dan cabai merah mendapat keuntungan sebesar Rp 32.947.566,667. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Total Pendapatan dan R/C ratio pada Diversifikasi Usahatani Sayuran per 0,71 ha No
Jenis Sayuan
1 Mentimun
Biaya Total (Rp)
Penerimaan (Rp)
Pendapatan (Rp)
31.773.038
42.750.000
10.976.962
2 Terung Ungu
9.489.374
17.100.000
7.610.626
3 Cabai Merah
13.720.022
28.080.000
14.359.978
Total
54.982.433
87.930.000
32.947.566
R-C ratio
1,60
Sumber : Data Primer Diolah, 2012 R-C ratio merupakan perbandingan anatara hasil penerimaan dengan biaya total produksi. Berdasarkan Tabel 12, penerimaan pada diversifikasi usahatani sayuran yang ditanam pada luas 0,71 hektar sebesar Rp 87.930.000,00. Penerimaan berasal dari ketiga jenis tanaman yang diusahakan dan dibagi dengan biaya total yang dikeluarkan untuk diversifikasi sayuran yaitu sebesar Rp 32.947.566,00 per 0,71 hektar per satu musim periode (6 bulan). Maka akan diperoleh nilai R-C ratio sebesar 1,6 Artinya bahwa setiap 1 (satu) rupiah yang di keluarkan akan menghasilkan
keuntungan sebesar 0,60 rupiah. dan dapat diambil kesimpulan bahwa diversifikasi usahatani sayuran ini layak untuk diusahakan. kontribusi penerimaan diversifikasi
usahatani sayuran jelas dapat dilihat pada
Gambar 1. Rp16.000.000 Rp14.000.000 Rp12.000.000 Rp10.000.000 Rp8.000.000 Rp6.000.000 Rp4.000.000 Rp2.000.000 Rp-
14.250.000
14.250.000
7.125.000
8.424.000
7.125.000 5.700.000 5.616.000 5.415.000 2.850.000 3.135.000 - -
- - Bln 1
14.040.000
Bln 2
Mentimun
Bln3 Terung
Bln 4
Bln 5
Bln 6
Cabai Merah
Gambar 3. Distribusi Penerimaan Diversifikasi Usahatani Sayuran. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa pada bulan pertama, ketiga jenis sayuran yang diusahakan belum menghasilkan, sehingga petani belum memiliki penerimaan dari usahataninya. Hasil penjualan produk berupa mentimun pada bulan kedua, petani mendapatkan penerimaan sebesar Rp 14.250.000,00. Sedangkan dari terung ungu dan cabai merah belum memperoleh penerimaan karena kedua tanaman tersebut belum menghasilkan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Biaya Total yang dikeluarkan pada diversifikasi usahatani sayuran mentimun, terung ungu dan cabai merah per 0,71 hektar per musim (6 bulan) sebesar Rp 54.982.433,00. total penerimaan sebesar Rp 87.930.000,00 dan pendapatan petani sebesar Rp 32.947.566,00. Dari jumlah biaya total, penerimaan dan pendapatan tersebut mentimun dua kali tanam selama enam bulan sedangkan terung dan cabai merah satu kali tanam selama enam bulan.
2) Hasil perhitungan analisis usahatani menunjukkan bahwa tingkat kelayakan diversifikasi usahatani sayuran yang meliputi mentimun dengan luas lahan 0,35 hektar, terung dengan luas lahan 0,14 hektar dan cabai merah dengan luas lahan 0,21 hektar menghasilkan perhitungan R-C Ratio sebesar 1,60 dan layak untuk diusahakan. 3) Distribusi penerimaan usahatani sayuran pola diversifikasi selama enam bulan adalah sebagai berikut. Pada bulan pertama sebesar Rp 0,00. Pada bulan ke-dua sebesar Rp,14.250.000,00. Bulan ke-tiga sebesar Rp 9.975.000,00. Bulan keempat Rp,14.124.000,00 dan mengalami penerimaan tertinggi pada bulan ke lima sebesar Rp 33.705.000,00 dan bulan enam sebesar Rp 15.876.000,00. Untuk total penerimaan yaitu sebesar Rp 87.930.000,00 5.2 Saran Berdasarkan hasil dan simpulan dari penelitian ini maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1) Dengan diversifikasi usahatani sayuran sebaiknya petani menanam jenis tanaman yang lebih mudah di usahakan dan yang mempunyai harga jual tinggi. Petani harus pandai membaca peluang pasar dan memilih jenis sayuran agar harga ketika panen stabil atau tinggi. 2) Guna menjaga tingkat produktivitas lahan dan kesinambungan usaha maka perlu adanya suatu penyuluhan-penyuluhan dari instansi terkait mengenai penggunaan pupuk yang harus diberikan pada tanaman sayuran yang diusahakan agar penggunaannya dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga biaya produksi dapat ditekan sekaligus tingkat eksternalitas negatif dari pupuk kimia dapat diminimalisir. 3) Penelitian lebih lanjut diversifikasi usahatani sayuran dengan memperhatikan lebih detail pada pengeluaran biaya tiap bulan, serta berapa besar manfaat diversifikasi usahatani sayuran terhadap kebutuhan biaya usaha.
DAFTAR PUSTAKA Bagus Herdy F. 2011. Sukses Bertanam Terung Secara Organik. Angkasa. Bandung
Hendri Ruslih Sunandar. 2012. Keragaan Usahatani Cabai Merah Hibrida. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Skripsi Ken Suratiyah. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Moehar Daniel. 2003. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. PT. Bumi Aksara. Jakarta Mubyarto.1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT. Pustaka LP3ES. Jakarta.