PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS

BAHAN AJAR Mata Kuliah

: Gender dan Pembangunan

Semester

: VI

Pertemuan Ke

: 9

Pokok Bahasan

: Penelitian berperspektif Gender

Dosen

: Prof. Rudi Febriamansyah Vonny Indah Mutiara, SP., MEM

AGRIBISNIS UNAND-BAHAN AJAR

POKOK BAHASAN: Penelitian berperspektif Gender

Sub Bahasan

1. Orientasi Penelitian Gender 2. Hubungan antara peneliti dan subjek penelitian 3. Beberapa metoda penelitian berperspektif gender

2



Orientasi Penelitian Gender 1. Pandangan Feminis Empiris à mengkritik penelitian ilmu sosial konvensional yang positivis – cenderung “androsentris” (bias lakilaki), karena mengumpulkan dan menginterpresikan data melalui laki-laki kemudian men-generalisasikan untuk semua orang à kurang perhatian terhadap gender, ras ataupun kelas. 2. Kelemahan konvensional ini àaspirasi dalam interaksionisme simbolis dan etnometodologi à antropologis 3. Melalui penerapan metoda observasi partisipatif, historical approach, ataupun metoda studi kasus. 4. More Kualitatif than Kuantitatif.

3



Hubungan antara peneliti dan subjek penelitian Secara konseptual, peneliti harus memutuskan siapa orang yang dapat memberikan informasi yang relevan yang dapat membantu menjawab pertanyaan penelitiannya. Untuk itu, penelitian berperspektif gender yang mengkaji masalah sosial apapun yang adalah pada masyarakat, harus menetapkan bahwa suara perempuan harus didengar, terutama perempuan yang berada pada tingkat yang lebih rendah, yang termarjinalisasi. Prinsip yang dipakai: •

Keberpihakan secara sadar

•

Pandangan dari bawah

•

Partisipasi

•

Perhatian terhadap sejarah pribadi dan sosial perempuan

4



Beberapa Metoda Penelitian Berperspektif Gender 1. Metoda Biografi à biasa disebut metoda sejarah kehidupan (life history method)à merupakan metoda eksploratif dan kualitatif à yang secara luas digunakan dalam penelitian antropologi dan sosiologi à menghilangkan ketidaknampakan perempuan dalam kajian sosial Peneliti harus aktif dan sensitif terhadap informasi yang diberikan serta secara emosional harus dapat membangkit semangat kepada informan untuk bercerita sepenuhnya dengan kejujuran yang tinggi. Kelemahan: -

Keterbatasan representatif

-

Ketepatan peristiwa – distorsi ingatan/memori

5



Beberapa Metoda Penelitian Berperspektif Gender 2. Metoda Observasi Partisipatif “berada di tengah orang lain secara terus menerus dalam satu bagian tertentu kehidupan yang diteliti a. Mempelajari atau menjalankan seperangkat keterampilan sosial dalam berhubungan dengan orang lain dan bertindak dengan tepan pada berbagai situasi kebudayaan b. Memperoleh dan melaksanakan peranan sosial yang sah seperti pekerjaan atau keanggotaan kelompok c. Meleburkan diri dalam jaringan hubungan sosial d. Secara psikologis mengidentifikasikan diri dengan tipe-tipe orang, bayangan-dirim, nilai-nilai moral dan berbagai gaya hidup

6



Beberapa Metoda Penelitian Berperspektif Gender 3. Studi Alokasi Waktu Walau mengarah kepada metoda kuantitatif, studi alokasi waktu (time allocation or time budget study) digunakan sebagai metoda sosiografik untuk menyelidiki cara hidup, masalah dan perlawanan satu pihak terhadap kesetaraan. Untuk negara dunia ketiga, studi alokasi waktu berfokus pada perempuan desa dan membuktikan betapa pentingnya kerja perempuan pedesaan untuk kelangsungan hidup keluarganya. Studi alokasi waktu digunakan untuk menemukan bagaimana orang menggunakan waktu mereka pada kegiatan non-industri. Asumsi yang digunakan adalah bahwa aktivitas berlangsung secara berurutan dalam rangkaian linear (rutinitas) seperti di pabrik. Nilai studi alokasi waktu terletak pada kemampuan menampilkan kerja perempuan yang penting diketahui untuk kebijakan sosial untuk mengurangi beban kerja perempuan. 7



Beberapa Metoda Penelitian Berperspektif Gender 4. Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research) Peneliti mengamati suatu proses sosial atau aksi yang sedang berlangsung dan menuliskannya Partisipatif aktif praktis peneliti dalam memecahkan problem sosial Dalam PAR, peneliti benar-benar mengorbankan keterasingannya dari yang diteliti dan mengambil konsekuensi penelitiannya à peneliti mempelajari dan mengarahkan proses (misalnya dalam mengorganisir perempuan dalam kelompok atau koperasi)

8



TERIMA KASIH

Silahkan download di: www.rudifebriamansyah.webege.com 9

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

Recommend Documents