PENYEBAB SISWA PUTUS SEKOLAH DI NAGARI LUBUK KARAK KECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA
JURNAL
DESPI LONAWATI NPM: 09060089
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2013
PENYABAB SISWA PUTUS SEKOLAH DI NAGARI LUBUK KARAK KECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Despi Lonawati* Afrizal Sano** Ahmad Zaini** *MahasiswaBimbingandanKonseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing ABSTRACT a phenomenon in the field is the found that some students dropped out of school. The researcher was interested to concern about: causes of students’ dropout in NagariLubukKaraksubdistrict of Sembilan Koto district of Dharmasraya. Thepurposes of this research are to describecauses ofstudens dropouts related to (1) school, (2) economic factors, (3) family environmental factors.(4) contemporary friends,and (5) personal problems.This research is a descriptiveresearch sought to describecauses of students’dropout . The population of this research was all students who have dropped out of which totaled 35 people. Techniquetake the sample is total sampling.The instrument used was a questionnaire.The results of this research revealed that:42,9%students’ dropoutsto causes of economic factors, 30,0%contemporary friends, 18,7% personal problems, 17,1%school and14,1%family environmental factors. Based on the results of this research,researcher suggests to.Government officials look for a solution for students who dropping out of school by organizing package.Organizer of study program of guidance and counseling STKIP PGRI West Sumatera, in order to create a prospective counselors who not only served in school but also can serve student dropout of school. Keyword: Student dropout of school, Factors .
PENDAHULUAN
“masa remaja berlangsung antara 12
Lazimnya remaja dianggap mulai
sampai dengan 21 tahun. Menurut John
pada saat anak secara seksual menjadi
W Santroc (2003:253) “remaja yang
matang dan berakhir saat ia mencapai
berusia dibawah 16 tahun dan sebagian
usia matang secara hukum. Menurut
remaja yang berusia 16 hingga 17 tahun
Mappiare (Ali Muhammmad, 2004:9)
berada di sekolah.
Sekolah yang berfungsi sebagai
siswa
putus
sekolah
tempat atau wadah bagi siswa dalam
adanya
mengembangkan segala potensi yang
kebanyakan
dimilikinya dan merupakan sarana bagi
memiliki teman-teman yang juga putus
siswa
sekolah”.
dalam
mendapatkan
ilmu
pengetahuan untuk masa depan mereka yang lebih baik. Siswa
alasan
menyebutkan
ekonomi,
siswa
Sedangkan
selain
putus
menurut
itu
sekolah
Dimyati
(2006:253) pengaruh lingkungan sosial yang
sekolah
memperoleh
pengetahuan
keterampilan
untuk
akan dan
terhadap siswa adalah: 1. Pengaruh
kejiwaan
yang
bersifat
memperoleh
menerima dan menolak siswa, yang
kehidupan yang lebih baik. Hal ini sesuai
akan memperkuat dan memperlemah
dengan pendapat ahli yang terdapat
konsentrasi belajar.
dalam buku Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar
Pendidikan
(2006:33)
2. Lingkungan sosial mewujud dalam suasana akrab, gembira, rukun, dan
menyatakan bahwa:
damai,
Pendidikanataubelajarharusmendorong
perselisihan,
manusiauntukterlibatdalam
menyalahkan, dan cerai berai.
proses
mengubahkehidupannyakearah
yang
sebaliknya
suasana
bersaing,
salah
3. Lingkungan sosial siswa di sekolah
lebihbaik,
atau juga di kelas dapat berpengaruh
mengembangkankepercayaandirisendiri
pada semangat belajar siswa.
,
mengembangkan
rasa
Lingkungan sosial itu adalah
ingintahusertameningkatkanpengetahua
hubungan siswa dengan orang lain baik
ndanketerampilansepanjanghayat.
dalam lingkungan keluarga maupun di
Dengandemikianpendidikanberfungsiu
lingkungan sekolah yang menyebabkan
ntukmeningkatkankualitashiduppribadi.
siswa
mengalami
Motivasi
dari
putus
orang
tua
sekolah. dalam
Banyak dari siswa yang belum
menyekolahkan siswa belum terlihat.
mendapatkan pendidikan seperti yang
Selain ekonomi dan lingkungan teman
mereka harapkan dan mereka inginkan
sebaya juga penyebab siswa putus
karena beberapa penyebab sehingga
sekolah.
siswa putus sekolah. Menurut John W
Teman sebaya merupakan tempat
Santroc (2003:265) “dua puluh persen
mendapatkan status dan identitas diri
sehingga apa yang dilakukan teman
sekolah yang berkaitan dengan masalah
sebaya juga dilakukan oleh siswa, jika
pribadi
melihat temannya tidak sekolah siswa
Kecamatan sembilan Koto Kabupaten
juga tidak ingin sekolah. Selain itu
Dharmasraya.
ekonomi yang rendah membuat siswa
di
Nagari
Lubuk
Karak
Tujuan yang ingin dicapai dalam
ikut serta dalam membantu orang tua
penelitian
dalam mencari nafkah untuk kebutuhan
mengungkapkanpenyebab siswa putus
sehari-hari sehingga membuat siswa
sekolah yang berkaitan dengan sekolah,
putus sekolah dan memilih bekerja
penyebab siswa putus sekolah yang
mencari nafkah.
berkaitan
Berdasarkan
observasi
dan
wawancara yang dilakukan di Nagari Lubuk Karak pada tanggal 23 Desember 2013 diperoleh informasi bahwa: masih ditemukan siswa yang kurang memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah, masih rendahnya taraf ekonomi orang tua siswa, motivasi orang tua belum terlihat untuk menyekolahkan anaknya, lingkungan tempat tinggal siswa sendiri, dananggapan bagi siswa sekolah tidak
penelitian ini adalah : Penyebab siswa putus sekolah yang berkaitan dengan sekolah, penyebab siswa putus sekolah yang berkaitan dengan faktor ekonomi, penyebab siswa putus sekolah yang berkaitan
dengan
faktor
lingkungan
keluarga, penyebab siswa putus sekolah yang berkaitan dengan faktor teman sebaya, dan penyebab siswa putus
adalah
dengan
faktor
untuk
ekonomi,
penyebab siswa putus sekolah yang berkaitan
dengan
faktor
lingkungan
keluarga, penyebab siswa putus sekolah yang berkaitan dengan faktor teman sebaya, dan penyebab siswa putus sekolah yang berkaitan dengan masalah pribadi
di
Nagari
Lubuk
Karak
Kecamatan sembilan Koto Kabupaten Dharmasraya. METODE PENELITIAN
penting. Adapun batasan masalah dalam
ini
Penelitian penelitian
ini
merupakan
deskriptif.
Salah
satujenispenelitianyang bertujuanmendeskripsikansecarasistemat is,
faktualdanakuratmengenaifakta-
faktadansifatpopulasitertentu, ataumengambarkanfenomenasecara detail. Populasimerupakankeseluruhanobjek
yang
menjadifokuspenelitian.Populasi
yang
100: Jumlah angka mutlak
menjadipenelitianiniadalahsemuasiswa putus sekolah di Nagari Lubuk Karak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Sembilan Koto Kabupaten Dharmasraya.
Populasiyang
tersediaadalahsebanyak35siswa
Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan
terungkap
bahwa
putus
sebanyak 17,1% responden mengalami
sekolah yang berada di Nagari Lubuk
putus sekolah yang berkaitan dengan
Karak.
sekolah dalam kategori sedikit, sesuai Mengingatpopulasidalampeneliti
dengan pendapat Dimyati (2003:350)
aninihanya 35 orang dan hanya siswa
“faktor sekolah yang mempengaruhi
yang mengalami putus sekolah dan yang
proses belajar adalah guru sebagai
tidak
pembina belajar, prasarana dan sarana
melanjutkan
sekolahmakateknikpengambilansampel yang
pembelajaran, serta kebijakan penilaian.
digunakanadalahProposive
penyebab
responden mengalami putus sekolah
berdasarkan tujuan yang ingin diteliti
berkaitan dengan faktor ekonomi dalam
yaitu siswa yang mengalami putus
kategori cukup banyak, hal ini sesuai
sekolah yang berumur dari 13 sampai 17
dengan pendapat John W Santrock
tahun yang mengalami putus sekolah di
(2003:265) bahwa “siswa yang putus
tingkat SD tidak melanjutkan ke tingkat
sekolah biasanya berasal dari keluarga
SMP, tingkat SMP tidak melanjutkan ke
kelas ekonomi rendah, laki-laki, berasal
tingkat SMP atau berhenti disaat mereka
dari etnis minoritas, dan memiliki lokasi
duduk di bangku sekolah tersebut.
sekolah berada diperkotaan”.
Pengolahan
sampel
42,9%
diambil
Sampling.
Dimana
Sebanyak
data
dilakukan
Sebanyak
14,7%
penyabab
dengan menggunakanrumus persentase
responden mengalami putus sekolah
yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf
yang berkaitan dengan faktor keluarga
(2002:224) dengan rumus.
dalam kategori sedikit, hal ini sesuai
P= ×100 Keterangan: P: Tingkat Persentase jawaban f: Frekuensi jawaban n: Jumlah keseluruhan responden
dengan
pendapat
Muhibbin
Syah
(2003:274) “sikap orang tua dan perilaku mereka
bisa
meningkatkan
atau
menurunkan prestasi di sekolah dari etnis minoritas”.
Sebanyak
30%
penyebab
responden putus sekolah yang berkaitan dengan faktor teman sebaya dalam
NagariLubukKarakKecamatanSembi lan Koto KabupatenDharmasraya 2. Sebanyak30,0%.
kategori cukup banyak, hal ini sesuai
siswamengalamiputussekolah
dengan pendapat Mudjiran (2005:128)
berkaitandenganfaktortemansebaya
“kelompok
sebaya
di
belajar
Sembilan
memungkinkan
teman siswa
keterampilan sosial, mengembangkan minat yang sama, dan saling membantu
yang
NagariLubukKarakKecamatan Koto
KabupatenDharmasraya 3. Sebanyak
18,7%
dalam mengatasi kesulitan dalam rangka
siswamengalamiputussekolah
mencapai keterampilan”.
berkaitandenganmasalah diri pribadi
Sebanyak
18,7%
penyebab
yang
di
responden mengalami putus sekolah
NagariLubukKarakKecamatanSembi
berkaitan dengan masalah pribadi dalam
lan Koto KabupatenDharmasraya
kategori sedikit, hal ini sesuai dengan
4. Sebanyak
17,1%
pendapat Bagong (2003:343) “siswa
siswamengalamiputussekolah
dapat putus sekolah berkaitan dengan
berkaitandengansekolah
dirinya
NagariLubukKarakKecamatan
seperti
malas,
kemampuan
belajar rendah, dan perhatian terhadap
Sembilan
pelajaran kurang”.
KabupatenDharmasraya
di Koto
5. Sebanyak berkaitandenganfaktor Berdasarkanhasildanpembahasan penelitianmengenai
14,1%.
siswamengalamiputussekolah
KESIMPULAN
penyebab
siswa
Kecamatan sembilan Koto Kabupaten
KabupatenDharmasraya.
bahwa: 1. Sebanyak
di
NagariLubukKarakkecamatan Sembilan
dikatakan
yang
lingkungan
keluarga
putus sekolah di Nagari Lubuk Karak Dharmasraya maka dapat
yang
Koto
B. Saran Berdasarkanhasilpenelitianmakapene
42,9%
siswamengalamiputussekolah berkaitandenganfaktorekonomi
yang di
litimengemukakanbeberapa bagi:
saran
1. Siswa
yang
mengalamiputussekolahmenambahw awasanmengenaitentangartipentingn yapendidikanuntukmasadepandanber usahauntukmenimalisirpenyebab yang ada. 2. Tokohmasyarakat
agar
dapatmemberikanpenyuluhankepada siswa
yang
putussekolahdanmemberikanalternati f lain bagisiswa yang putussekolah agar memperolehkeahliandanwawasan yang diperlukannya. 3. Penelitiselanjutnya,
agar
dapatmenjadikanpenelitianinisabagai pedomandanurgensidalammengemba ngkanpembahasantentangpenyebabsi swaputussekolah. KEPUSTAKAAN Ali, Muhammmad. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara. Bagong. 2003. Masalah Sosial Anak. Yogyakarta: Kencana Prenata Media Group. Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mudjiran. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Padang : FIP UNP
Santroc. W, John. 2003. Adolecence. Jakarta: Erlangga. Syah,
Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yusuf. A, Muri. 2002. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press Padang.