STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA PEMILIK SAWAH PASCAPENAMBANGAN EMAS DI JORONG KOTO PANJANG NAGARI LIMO KOTO KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG Melta Ardilla Sari1 Ardi Abbas2 Darmairal Rahmad3
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
The background of this research by the field which is used as a gold mine eyes so that the transition from peasant society to pencharian penamabang gold so that the economy and lead to increased consumptive lifestyle while rice is used as a gold mine that has been damaged by gold reserves are depleted while society is still running so implications for the socio- economic status of the family owners pascapenambagan gold fields . This research uses descriptive qualitative research . The type of data is the primary data and secondary data . Methods of data collection is done in two ways : ( 1 ) observation , ( 2 ) interviews . Analysis of the data used by the model of interactive data analysis ( Milles and Huberman ) . The results pascapenamabangan Jorong gold in Koto Panjang tilled fields that have been left alone out into the swamp and sand . Socioeconomic status of the family owners pascapenambangan gold fields in terms of educational informant merely elementary , junior high and high school , work informants as housewives , artisans ojeg , farm laborers and workers of gold mining . while revenue declined informants and people involved including gold mining investors , operators , foremen , and laborers .
Kuncis word : Owner Sawah , Socioeconomic Status , Pascapenambangan
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009 Pembimbing I dan Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 2
Penambangan emas di jorong koto
PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai cadangan emas (potensi tambang emas) terbesar di dunia, tersebar di seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua. Sejak zaman Belanda, pemerintah kolonial sudah mengeksploitasi kekayaan tambang emas tersebut, di antaranya Rejang Lebong, Bengkulu, Cikotok, dan daerah lainnya. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua (Diantaro, 2010:53-54). Pires mencatat bahwa emas terdapat dihampir semua pelabuhan di Sumatera (Guillot, 2007:49). Sumatera Barat (Sumbar) merupakan salah satu Provinsi yang memiliki cadangan tambang emas sehingga sebagian masyarakat
bermata
pencharian
sebagai
penambang emas. Menurut laporan Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Sumbar Tahun 2004, emas terdapat pada daerah Kabupaten Sijunjung, Lima Puluh Kota, Pasaman, Solok Selatan, dan Pesisir Selatan. Pada daerah Kabupaten Sijunjung, deposit emas diperkirakan terdapat disejumlah lokasi yang melakukakan kegiatan pertambangan, seperti:
Bukit
Kabun,
Batu
Manjulur,
Silokek, Palangki, Mundam Sakti, Muaro Sijunjung, Lubuk Karia, Tanjung Ampalu, dan Jorong Koto Panjang.
panjang dilakukan secara ilegal yaitu tidak dilaporkan
kepihak
instansi
terkait.
Eksplorasi emas bukan hanya dilakukan di aliran sungai namun merambat kesawahsawah milik masyarakat dan di Jorong Koto Panjang menambang tidak lagi dilakukan sebagai pekerjaan sampingan, tetapi sudah dijadikan usaha dengan membutuhkan modal usaha yang relatif besar. Penduduk
Jorong
Koto
Panjang
ditinjau dari segi mata pencharian, pada umumnya
bermata
pencharian
sebagai
penambang emas. Kehadiran tambang emas di Jorong Koto Panjang mempengaruhi mata pencharian masyarakat, dari petani menjadi penambang emas. Penambangan emas ini dilakukan di area persawahan, sehingga banyak
lahan
pertanian
(sawah)
yang
berubah fungsi sebagai tempat penambangan emas. Terjadinya peralihan mata pencharian dari petani menjadi penambang emas ini dikarenakan
penambangan
emas
lebih
menguntungkan, uang yang diperoleh banyak sehingga
kebutuhan
ekonomi
mereka
tercukupi dibandingkan bertani yang hanya panen tiga kali setahun dan hasilnyapun paspasan. Pada tahun 2012 sampai sekarang pertambangan emas tersebut mengalami kemundurun
karena
sudah
habisnya
cadangan emas atau lahan (sawah) yang akan digarap dan penambangan emas ini tidak lagi menguntungkan
secara
ekonomi
yang
disebabkan
habisnya
ketersedian
(sawah) emas itu sendiri. Sawah kemudian
ditinggalkan
oleh
lahan tersebut
masyarakat
Tujuan umum dari penelitian ini adalah
untuk
ekonomi
mengetahui
keluarga
status
pemilik
sosial sawah
karena cadangan emas telah habis dan tidak
pascapenambangan emas di Jorong Koto
lagi menguntungkan. Hal ini dapat di lihat
Panjang Nagari Limo Koto Kecamatan Koto
dari bekas-bekas sawah yang digali oleh
VII Kabupaten Sijunjung.
masyarakat untuk aktivitas penambangan emas (lihat lampiran halaman) . Perubahan penambangan kehilangan
yang
emas,
Pencari-pencari
terjadi
pasca
masyarakat
sekitar
mereka
tidak
Emas
pada
Masyarakat
Gunung Malintang Kecamatan Bonjol. (2) Nike,
Musfita
Yenli.
2011.
Pengaruh
dapat
Aktivitas Tambang Emas Bagi Kesejahteraan
mengarap sawah lagi karena sudah rusak
Masyarakat di Jorong Subarang Ombak
oleh penambangan emas kondisinya sawah
Kenagarian Muaro Kecamatan Sijunjung
tersebut kini menjadi rawa-rawa dan pasir,
Kabupaten Sijunjung. (3) Sari, Puspita Ririn.
sementara itu pemilik sawah tidak bekerja
2011. Tambang Emas Rakyat di Nagari Koto
ditambang lagi dan harus mencari pekerjaan
Baru Kecamatan IV Nagari Kabupaten
baru untuk menghidupi keluarga mereka.
Sijunjung tahun 2003-2010.
Masyarakat
sawah,
Studi Relevan (1) Dewi, Candra. 2011.
menyesal telah menjadikan
sawah mereka sebagai area penambangan emas, hal ini terlihat dari sawah mereka pascapenambangan emas menjdi rusak (rawa,
TINJAUAN PUSTAKA 1. Pendekatan Teoritis a. Teori Sistem
pasir) sehingga tidak bisa digarap lagi menjadi area persawahan dan perekonomian
Talcott
Parsons
melihat
bahwa
mereka menurun, pekerjaan mereka sesudah
masyarakat merupakan suatu sistem sosial
menambang emas hanya berdiam diri di
yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-
rumah (menganggur) untuk mencari-cari
elemen yang saling berkaitan dan saling
pekerjaan
menyatu dalam keseimbangan. Perubahan
apa
yang
akan
dikerjakan tetap
yang terjadi pada satu bagian akan membawa
berjalan sehingga berdampak pada status
perubahan pula terhadap bagian yang lain
sosial ekonomi keluarga pemilik sawah
(Ritzer,
pascapenambangan emas di Jorong Koto
berlangsung dalam suatu wadah yang disebut
Panjang Kecamatan Koto VII Kabupaten
masyarakat dan
Sijunjung.
sebagai sistem. Artinya kehidupan tersebut di
selanjutnya.
Sedangkan
kebutuhan
2011:21).
Kehidupan
sosial
masyarakat dipandang
lihat sebagai suatu keseluruhan atau totalitas
dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang
orang benar-benar menikmati hidupnya tapi
saling berhubungan satu sama lain, saling
lupa menabung.
tergantung dan berada dalam suatu kesatuan
Saat ini, karena pengaruh media
(Narwoko, 2004:123-125).
massa atau lingkungan pergaulan banyak
b. Struktural Fungsional
orang yang berperilaku konsumtif. Untuk
Penganut teori fungsional struktural
mengikuti pergaulannya agar tidak dianggap
memandang segala sesuatu pranata sosial
ketinggalan zaman. Selain itu karena rasa
yang ada dalam suatu masyarakat tertentu
penasaran dan ingin mencoba apa yang
serba fungsional dalam artian positif dan
diiklankan atau diberitakan dalam media
negatif.
massa, orang mulai membeli barang-barang
Herbert Gans menilai kemiskinan
fungsional dalam suatu sosial sistem.
dan mengikuti gaya hidup tertentu. Kadang
c. Stratifikasi Sosial
kita tidak menyadari bahwa kita telah
Menurut
A.
Sorokin
dipenggaruhi oleh gaya hidup konsumtif.
sosial
adalah
Media massa berperan besar mempopulerkan
pembedaan penduduk atau masyarakat ke
budaya hidup konsumtif. Lewat film, iklan,
dalam
dan bentuk informasi lainnya, media massa
mengatakan
Pitirin
stratifikasi
kelas-kelas
secara
bertingkat
(hieraakis) (Soekanto, 1982:198). Dalam
seolah
kehidupan
selalu
memiliki handphone A, mengenakan pakaian
terdapat perbedaan status antara satu dengan
B, atau mengendarai mobil C adalah suatu
yang lainnya, antara kelompok satu dengan
syarat jika ingin diakui dalam kehidupan
yang lainnya. Ada yang mempunyai status
sehari-hari (Vicynthia, 2010:121-123).
sosial yang tinggi dan ada pula yang
b. Status Sosial Ekonomi
masyarakat
biasanya
mempunyai status sosial yang paling rendah
membentuk
Status
konstruksi
sosial
bahwa
ekonomi
adalah
dalam kehidupan masyarakat, sehingga dari
kedudukan suatu individu dan keluarga
bentuknya
dalam
berdasarkan unsur-unsur ekonomi (Mejer
masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke
dalam Soekanto, 2006:207). Status sosial
bawah.
ekonomi masyarakat dapat di lihat dari
2. Penjelasan Konseptual
faktor-faktor
a. Pola Hidup Konsumtif
(salsabilahshafiradin.Statussosial.ekonomi.Ht
seakan-akan
manusia
sebagai
berikut,
Gaya hidup sebenarnya berperan
tp://blogspot.com.diakses 30 mei 2013) : (1)
penting dalam penghidupan seseorang. Gaya
Pekerjaan akan menentukan status sosial
hidup seseorang memang mempengaruhi
ekonomi
tabungan
dan
pengeluarannnya.
Banyak
karena
dari
kebutuhan
akan
dapat
pendidikan
diharapkan
bekerja
segala
dipenuhi. dapat
(2)
membuka
pikiran seseorang untuk menerima hal-hal
pencharian masyarakat dari petani kepada
yang
akan
penambang emas, banyak masyarakat yang
mempengaruhi status sosial seseorang, dalam
menjadikan sawah mereka sebagai area
masyarakat yang materialis dan tradisional
penambangan tanpa memikirkan akibat yang
yang menghargai status sosial ekonomi yang
akan terjadi puluhan tahun yang akan datang
tinggi terhadap kekayaan.
dan
BAHAN DAN METODE
pascapenambangan banyak sawah yang rusak
baru.
(3)
Pendapatan
Penelitian ini mulai dilakukan sejak bulan Agustus s/d September 2013. Tempat penelitian ini, di Jorong Koto Panjang Nagri
kenyataan
Penelitian
ini
menggunakan
terjadi
sekarang
terbengkalai menjadi rawa dan pasir. 2. Pendidikan Informan Pascapenambangan Emas
Limo Koto Kecamatan Koto VII Kbupaten Sijunjung..
yang
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan informan diketahui
pendekatan kualitatif yaitu metode sebagai
bahwa
prosedur penelitian yang menghasilkan data
pascapenambangan emas berasal dari latar
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
belakang pendidikan yang berbeda, hal ini
dari orang-orang dan perilaku yang dapat
dilihat dari beragamnya pendidikan terakhir
diamati (Bogdan dan Taylor dalam Basrowi,
informan yaitu hanya sebatas SD, SMP dan
2008:21).
SMA.
Tipe
deskriptif, yang
penelitian
ini
adalah
mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang (Noor, 2011:33-34). Jenis data yang digunakan yaitu data primer. Teknik pengumpulan data penelitian
pendidikan
pemilik
sawah
3. Pendapatan Informan Pascapenambangan Emas 3.1 Jumlah Pendapatan Informan Sewaktu Menambang Pendapatan
ini adalah observasi dan wawancara. Model
informan
sewaktu
analisis data penelitian ini adalah analisis
menambang emas menjadikan sawah mereka
interaktif dari Milles dan Heberman.
sebagai area penambangan emas meningkat,
HASIL PENELITIAN
hal ini terlihat dari bentuk rumah tembok permanen, jumlah kendaraan yang mereka
1. Latar Belakang Adanya Pertambangan Emas di Jorong Koto Panjang Adanya tambang emas di Jorong Koto Panjang ini menyebabkan peralihan mata
miliki.
Pendapatan
informan
sewaktu
menambang berkisar antara Rp.3.000.000– Rp.5.000.000
perminggu
kebutuhan hidup mereka tercukupi.
sehinngga
3.2 Jumlah Pendapatan Informan Pasca-
akan kehidupannya dan didalam kehidupan
penambangan Emas
keluarga tidak jarang adanya pola hidup
Pendapatan informan sekarang atau pascapenambangan emas hanya berkisar ± Rp.300.000–Rp.500.000
mereka
konsumtif. konsumtif yaitu membeli yang seharusnya, bukan membeli hal-hal yang perlu saja.
banyak
mengeluh karena susahnya mencari kerja dan
4.Pekerjaan Informan Pascapenambangan Emas
mendapatkan uang untuk kebutuhan hidup Pekerajaan mereka. Sawah yang dahulu mereka gunakan untuk area pertanian sekarang sudah rusak
sewaktu
menjadikan sawah mereka menjadi tambang emas
hanya
menambang
akibat dari penambangan emas.
informan
mengandalkan tersebut
sebagai
pekerjaan pekerjaan
pokok mereka. Namun pascapenambang 3.3 Pendapatan ditinjau dari Pendidikan
emas pekerjaan informan ada yang jadi buruh
Anak Informan
tani, pekerja kasar, tukang ojek dan lain-lain. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pekerjaan
Pendapatan
informan
pasca-
informan pascapenambangan emas
penambangan emas mengalami penurunan ini terlihat dari jumlah pendapatan informan
5. Orang yang Terlibat Penambangan
sekarang
Emas
dijelaskan pendapatan
(pascapenambang sebelumya akan
pendidikan
anak
emas)
terjadi
tetapi
penurunan
untuk
mereka
yang
biaya tetap
mengutamakan pendidikanya.
Adapun penambangan
pihak emas
yang
tersebut
terlibat diantanya,
investor, pemilik lahan, operator mandor dan pekerja kasar. Luas lahan yang akan digarap menjadi tambang emas minimal 1 Ha,
3.4 Pendapatan ditinjau dari Pengeluaran Rumah Tangga
dengan jumlah pekerja minimal pekerja 6 orang. Orang yang terlibat penambangan
Berdasarkan data yang diperoleh dari
emas tersebut diantaranya investor, operator,
informan bahwa pendapatan seseorang akan
mandor dan pekeraja kasar atau buruh
kebutuhan hidup tidak bisa mengatakan
tambang, namun penulis hanya mewancarai
cukup, selagi ada uang akan dimanfaatkan
sepuluh informan yang terlibat penambangan
untuk kebutuhan hidup lainnya karena
emas.
manusia mempunyai sifat tidak pernah puas
pencaharian
KESIMPULAN Keberadaan penambangan emas di Jorong
Koto
Panjang,
telah
mereka
tergantung
pada
penambangan emas.
membawa
Orang yang terlibat penambangan
perubahan terhadap masyarakat Jorong Koto
emas
Panjang, di mana dahulu masayarakat Jorong
antaranya investor, operator, mandor dan
Koto Panjang bermata pencarian sebagai
pekerja kasar penambangan emas.
petani kini jadi penambang emas. Pasca-
DAFTAR PUSTAKA
penamabangan emas di Jorong Koto Panjang, tidak ada penanggulangannya, sawah yang telah habis digarap dibiarkan begitu saja menjadi rawa Pendidikan keluarga pemilik sawah pascapenambangan emas di Jorong Koto
Basrowi.
Kabupaten
Sijunjung,
di
mana
pendidikan mereka hanya sebatas tamat SMA,
alasan
penambangan
mereka
tersebut
tuntutan
ekonomi, dan tidak memikirkan dampak
pascapenambangan masyarakat di Jorong Koto Panjang Nagari Limo Koto Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung sudah mulai menurun dari biasanya yaitu berkisar ± 500 ribu per keluarga. Pekerjaan keluarga pemilik sawah pascapenambangan emas di Jorong Koto Panjang Nagari Limo Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung yaitu di antaranya investor, operator, mandor dan pekerja kasar penambangan keluarga
emas
mereka
untuk
karena
menghidupi
rata-rata
mata
Memahami
sawah
di
Penelitian
Pengolahannya. Jakarta : PT Gramedia Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Sumatera Barat. 2004. Potensi Bahan Galian Sumatera Barat, Padang Guillot, Claude. 2007, Barus Seribu Tahun yang Lalu. Bogor : Grafindo Mardi Yuana Narwoko, dwi & Bagong, Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.
yang akan terjadi karena hidup konsumtif. Pendapatan keluarga pemilik sawah
2008.
pemilik
Diantoro, Vimi. 2010. Emas Investasi dan
melakukan
karena
hanya
Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta
Panjang Nagari Limo Koto Kecamatan Koto VII
bukan
Jakarta : Kencana Nazsir,
Nasrullah.
2008.
Teori-Teori
Sosioogi. Jakarta: Widyia Padjajaran Noor,
Juliansyah.
2011.
Metodologi
Penelitiaan. Jakarta : Kencana Ritzer, George. 2011. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta : Rajawali Pers Salsabilashafiradin. Status Sosial Ekonomi. Http://blogspot.com. Diakses 30 mei 2013 Soekanto, Soerjono. 1998. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Grafindo Persada
Vicythia. 2010. Jadi Jutawan Dari Bisnis Sampingan. Yogyakarta : Galang Pers Dewi, Candra. 2011. Pencari-pencari Emas pada Masyarakat Gunung Malintang Kecamatan Bonjol. Padang : Skripsi STKIP Nike, Musfita Yenli. 2011. Pengaruh Aktivitas Tambang Emas Bagi Kesejahteraan Masyarakat di Jorong Subarang Ombak Kenagarian Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung. Padang : Skripsi STKIP Sari, Puspita Ririn. 2011. Tambang Emas Rakyat di Nagari Koto Baru Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung tahun 2003-2010. Padang : Skripsi STKIP