PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT JORONG TANJUNG BERINGIN NAGARI TANJUNG KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG 2000-2011 Ezilva Meriska1 Meri Erawati2 Zulkifli Aziz3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This study, the problem is How socio-economic life of the Jorong Tanjung Beringin before gold mining and How socio-economic change Jorong Tajung Beringin after the gold mining. The purpose of the studies mentioned above historical method with the stages in the life of this research are: (1) heuristic, (2) a source of criticism, (3) interpretation, (4) the history of historiography is to write the data so that it becomes a scientific paper. The results showed that social and economic life of the Jorong Tanjung Beringin before search edged gold mining as their average farmers plant rice (farmers). Communities survive by farming such as growing rice and cut the rubber though these commodities not provide prosperity and well-being for the people of Jorong Tanjung Beringin. At first only gold mining business as a sideline to sideline or farmers Jorong Tanjung Beringin. at that time farmers in priority is agriculture Over time gold mining life changing. Starting from the year 2006-2011 many people who do gold mines to meet the needs of everyday life, because of gold mining in this period and the result is much more increased. Looking at the results of the previous gold mining, the more the public interest or desire to mine gold.
1
Mahasiswa Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Staf Pengajar Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Staf Pengajar Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2
0
PENDAHULUAN Pertambangan emas, perekonomian Masyarakat Tanjung Beringin bergantung kepada sistem pertanian padi sawah. Namun hasil dari pertanian ini kurang maksimal, karena pertanian yang dilakukan masyarakat masih secara tradisional dan pengairan bergantung kepada air hujan. Sebenarnya kalau dilihat dari topografi wilayahnya keanekaragaman Tanjung Beringin lebih cocok untuk pertanian.Selaian pertanian, masyarakat Tanjung Beringin juga bekerja sebagai penambang emas dengan menggunakan alat yang sederhana . Pertambangan emas di Jorong Tanjung Beringin mulai di usahakan tahun 2000. Masyarakat terinspirasi dari penambang emas yang di lakukan oleh masyarakat yang berada di Muaro Sijunjujung. Perubahan mata pencarian masyarakat dari petani ke pertambangan emas yang terjadi di Jorong Tanjung Berigin karena anggota masyarakat merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupan yang lama. Sarana penghidupan yang lama dianggap tidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang baru. Hal tersebut meliputi perubahan mata pencarian, perubahan penghasilan, bahkan sampai meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Bergesernya perekonomian masyarakat Jorong Tanjung Beringin yang semula bergantung pada mata pencarian pertanian sebagai mata pencarian utama sedangkan pertambangan emas sebagai penunjang perekonomian keluarga. Di sebabkan selama ini hasil dari petani hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok saja. Adapun tujuan penelitian ini adalah Menjelaskan bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Jorong Tanjung Beringin sebelum pertambangan emas. Menjelaskan bagaimana perubahan sosial ekonomi masyarakat Jorong Tajung Beringin setelah adanya pertambangan emas. Penulisan sebelumnya yang dilakukan dalam bentuk skipsi yang memiliki tema yang sama dengan penelitian ini diantaranya: Skripsi4 Rifna Sari tentang”Petani Kakao Di Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Studi Tentang Kehidupan Ekonomi Sosial Ekonomi Tahun 1998-2007”. Skripsi Yuni Susanti tentang “ Tambang Rakyat Dalam Lintas Sejarah Lokal Kota Sawahlunto (19972006). Skripsi Nila Patrisia tentang”Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Penggarap Di Desa Gurun Kecamatan Tarab Kabupaten Tanah Datar (1960-1998)”.
METODE Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode pebelitian sejarah.Sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan sejarah, maka studi ini di lakukan dengan beberapa tahap, yaitu kegiatan pengumpulan data (heuristik) data yang di gunakan data primer dan data sekunder, di lanjutkan dengan
1
kritik sumber (pengujian), interpretasi data dan historiografi.5
HASIL PENELITIAN Kondisi Sebelum Pertambangan Emas
Masuknya
Mata pencarian Dalam penelitian ini diambil bidang pekerjaan yang di nilai berpengaruh pada perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di Jorong Tanjung Beringin dari tahun 2000 sampai tahun 2011. Bidang pekerjaan tersebut adalah pertambangan emas. Pekerjaan tersebut mempunyai keunikan tersendiri dalam perkembangan Jorong Tanjung Beringin yang dalam penelitian di pilih tahun 2000 sebagai awal penelitian dan tahun 2011 merupakan akhir penelitian. Namun, sebelum membahas tentang pertambangan emas, akan di bahas terlebih dahulu permasalahan kehidupan tentang petani di Jorong Tanjung Beringin karena dalam bidang pekerjaan tersebut erat hubungan dengan pertambangan emas. Kondisi Sosial Masyarakat Permasalahan tentang kehidupan sosial masyarakat petani Jorong Tanjung Beringin dapat di kaji dengan membahas beberapa persoalan yang menyangkut dengan kondisi sosial yang ada di masyarakat, dimana kajian berikut ini membahas tentang kondisi tentang sosial di Jorong Tanjung Beringin yaitu pendidikan, kesehatan dan sisitem agama serta kebudayaan.
5
Daliman. 2012. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Hal. 51
Kondisi Setelah Masuknya Pertambangan Emas Sejarah masuknya tambang emas di Jorong Tanjung Beringin Pada awalnya masyarakat Jorong Tanjung Beringin berprofesi sebagai petani menggarap padi sawah dan juga karet. Menggarap padi sawah merupakan kegiatan utama pertani di Jorong Tanjung Beringin namun di daerah ini sekarang kurang cocok di tanami padi seperti yang di ungkapkan Mariani yang bekerja sebagai petani atau padi sawah. Memang kualitas tanah Jorong Tanjung Beringin memang bagus namun karena sering terjadi kekeringan dan juga musim hujan terus menerus jadi lahan menjadi tidak bagus dan panen kuranng berhasil atau kurang memuaskan hal ini di yang memuat masyarakat patah semangat. Seiring berjalannya waktu kehidupan masyarakat yang bekerja dipertambangan emas mengalami perubahan. Tingkat kebutuhan hidup mereka mulai meningkat, serta cara sistem penambangan emas sudah mulai berubah. Mulai dari tahun 20062011 dengan kedatangan orang Kalimantan ke Jorong Tanjung Beringin secara tidak lansung mereka mengenalkan cara melakukan pertambangan emas dengan cara modern. Kondisi ekonomi masyarakat Pertambnagan emas awalnya di lakukan penduduk sebagai kegiatan selain betani. Pertambangan emas hanya di buka secara kecil-kecilan dan tidak butuh biaya yang besar untuk membeli peralatannya. Tahun 20062011 dengan rentang waktu 6 tahun hasil yang didapatkan sangat banyak
2
dan harga emas yang lumayan mahal membuat masyarakat Tanjung Beringin semakin banyak yang melakukan penambang emas. Pergeseran dan perubahan mata pencarian masyarkat Tanjung Beringin tahun 2000 sampai 2011 dari petani menjadi penambang emas merupakan bukti bahwa masyarkat memiliki keinginan tinggi untuk merubah perekonomian mereka dari masyarakat ekonomi rendah kepada masyarakat ekonomi menengah.
permanen. Yang awal mulanya atab terbuat dari daun rumbio tetapi dengan berkembangnya zaman atap telah berubah menjadi Atap rumah yang sudah terbuat dari seng, dan fasislitas perelatan rumah tangga sudah banyak yang modern. Alat elektronik seperti TV, Kulkas, kompor gas, disempenser, lemari, kipas angin, salon. Juga kendaran sudah mampu di beli oleh masyarakat seperti motor dan mobil.
Kondisi sosial a.Gaya hidup Dalam kehidupan masyarakat pertambangan emas di Jorong Tanjung Beringin juga mempengaruhi gaya hidup terhadap diri dan kehidupan masyarakat serta keluarga mereka. Seperti gaya hidup yang mempengaruhi terhadap kehidupan mereka: 1).Bahan Makanan Seiringan berkembanganya zaman sehingga berkembang pula alat yang digunakan untuk pertambangan emas seta alat tranportasi yang sudah mulai modern. Sehingga bahan makanan pun sudah dapat di konsumsi oleh masyarakat Jorong Tanjung Beringin. Pada umumnya masyarakat di Jorong Tanjung Beringin keluarga para penambang emas sudah mampu memenuhi kebutuhannya.Bahan makanan masyarakat seperti menu lauk pauk dan beserta sayuran bisa dikonsumsi masyarakat setiap hari. 2)Perumahan Dengan seiringnya berkembang zaman Perumahan masyarakat sudah mulai
Penggunaan mandi cuci kakus (MCK) sudah memadai, masing – masing rumah masyarakat yang bekerja di pertambangan emas sudah memakai sarana mandi cuci kakus (MCK) yang dahulu pergi ke sungai sekarang sudah di rumah masingmasing. a. Kehidupan pendidikan Pendidikan juga mempengaruhi diri sendiri dan kehidupan sehari hari.pada pendidikan masyarakat di Jorong Tanjung Beringin cukup memprihatinkan , jumlah penduduk yang tamat SD/ sederajat mencapai 50 % orang, jumlah yang tamat SLTP/sederajat Mencapai 40%, sedangkan jumlah yang tamat SLTA mencapai 10 %. Dengan terus membaiknya harga jual emas, maka usaha tambang emas dapat menambah pendapatan, warga yang berada di Jorong Tanjung Beringin. Keadaan yang demikian menggambarkan bahwa adanya dampak positif dari kegitan atau usaha yang dilakukan masyarakat terhadap ekonomi masyarakat Tanjung Beringin tersebut dan semakin meningkatnya usaha tambang emas ini, dimana dari
3
tahun ketahun terdapat penambahan jumlah pekerja. Keberadaan tambang emas ini membawa pengaruh positif dan negatif, tetapi lebih banyak pengaruh negatifnya dari pada positifnya. Masyarakat mulai banyak melakukan penambangan emas karena, tergiur dengan melihat hasil yang didapatkan oleh pekerja tambang sebelumnya. Banyak masyarakat menjadikan sawahnya untuk dijadikan tambang emas karena mereka menganggap hasil dari tambang emas lebih banyak daripada bertani. Akibatnya dari tambang emas ini sawah-sawah masyarakat tidak bisa lagi digunakan untuk bertani atau bercocok tanam, dan begitu pula dengan sungai yang aliran airnya terganggu seperti air semakin kecil dan keruh, sehingga air tidak bisa lagi digunakan untuk mandi dan mencuci. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa secara umum perubahan sosial ekonomi masyarakat Tanjung Beringin mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari kondisi sebelum masuknya pertambangan emas, Pada umumnya masyarakat Jorong Tanjung Beringin bergerak dalam bidang pertanian terutama pertanian padi sawah dan karet. Masyarakat Jorong Tanjung Beringin pada umumnya melakukan pertanian padi sawah yang mana penanaman di lakukan pada areal yang di genangi air dan di kelilingi oleh pematang dan permukaan tanahnya yang datar.Berdasarkan kondisi sosial masyarakat pada bidang pendidikan terlihat bahwa pada umumnya masyarakat tamatan sekolah dasar.
Pada bidang kesehatan pada umumnya masyarakat berobat kedukun. Pada bidang gaya hidup pada umumnya masyarakat Jorong Tanjung Beringin mengambil bahan makanan masyarakat Tanjung Beringin diambil dari hasil ladangnya seperti ubi, bayam, kangkung, Jengkol, terong, kacang panjang. Selain itu bahan makanan seperti ikan atau ayam dibeli di pasar oleh masyarakat sekali satu minggu. Kondisi rumah masyarakat tidak permanen atau bangunan rumah terbuat dari kayu. Kondisi setelah masuknya pertambangan emas di Jorong Tanjung Beringin pada awalnya dikenalkan oleh orang kalimantan pada tahun 2006. Ekonomi masyarakat semakin meningkat dan berubah. Pendapatan masyarakat sehari-hari dari hasil menambang emas ini sangat besar, masyarakat tidak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan untuk biaya pendidikan anak-anak mereka juga tidak terlalu sulit. Berdasarkan kondisi sosial masyarakat terlihat bahwa pada bidang gaya hidup pada umumnya Bahan makanan masyarakat seperti menu lauk pauk dan beserta sayuran bisa dikonsumsi masyarakat setiap hari, dan kondisi rumah masyarakat sudah permanen. Masyarakat sudah tidak kesulitan lagi membiayai pendidikan untuk anak. Adapun dampak negatif dan positif yang di timbulkan oleh pertambangan emas ini. Pertama dampak negatif yaitu apabila sedang kerja tanah runtuh, tebing runtuh akibatnya banyak yang meninggal. Dampak pertambangan bagi masyarakat adalah jalan jadi rusak, sawah jadi rusak, sungai yang awalnya 4
untuk mandi dan mencuci jadi rusak dan tidak bisa di pakai di tambah lagi suara masin mengganggu pendegaran masyarakat. Kedua dampak positif yaitu mulai meningkatnya pendapatan dan gaya hidup masyarakat. KESIMPULAN Disimpulkan bahwa secara umum perubahan sosial ekonomi masyarakat Tanjung Beringin mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari kondisi sebelum masuknya pertambangan emas, Pada umumnya masyarakat Jorong Tanjung Beringin bergerak dalam bidang pertanian terutama pertanian padi sawah dan karet. Kondisi setelah masuknya pertambangan emas di Jorong Tanjung Beringin pada awalnya dikenalkan oleh orang kalimantan pada tahun 2006. Ekonomi masyarakat semakin meningkat dan berubah. Pendapatan masyarakat sehari-hari dari hasil menambang emas ini sangat besar,
masyarakat tidak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan untuk biaya pendidikan anakanak mereka juga tidak terlalu sulit. DAFTAR PUSTAKA Daliman. 2012. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Nila Patrisia. Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Penggarap di Desa Gurun Kecamatan Tarab Kabupaten Tanah Datar 1960-1998. Rifna Sari. Petani Kakao di Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Studi tentang Kehidupan Ekonomi Sosial Ekonomi Tahun 1998-2007. Yuni Susanti.Tambang Rakyat dalam Lintas Sejarah Lokal Kota Sawahlunto 1997-2006.
5
6