MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 21/III KOTO PATAH SEMERAP KECAMATAN KELILING DANAU OLEH NURHAYATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Kata Kunci: Hasil Belajar Pokok Bahasan Tentang Bilangan Bulat Pembelajaran MatematikaDengan menggunakan model pembelajar belajaran Kooperatif STAD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Di SD Negeri 21/III Koto Patah SemerapKecamatan Keliling Danau pada mata pelajaran Matematika Dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Metode dan teknik penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana setting PTK ini adalah kelas, dengan subyek penelitian 18 orang siswa kelas IV SD SD Negeri 21/III Koto Patah Semerap. Variabel yang diteliti adalah ketuntasan belajar dan hasil belajar yang berasil dicapai siswa setelah dilaksanakan skenario pembelajaran 3 (tiga) siklus. Data diambil dengan Instumen Tes. Analisis Data pada umumnya menggunakan Teknik Persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I (satu) hanya 38% siswa yang mencapai kategori tuntas, pada siklus II (dua) terjadi peningkatan siswa yang mencapai tuntas belajar 78% pada akhir siklus III (tiga) siswa yang telah mencapai tuntas belajar 100% Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 21/III Koto Patah Semerap Kecamatan Keliling Danau pada mata pelajaran Matematika.
Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan
You are using demo version Please purchase full version from www.technocomsolutions.com
baik dari peserta didik, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pengajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitiaan guru tidak terjebak pada praktek pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namum kenyataannya justru mematikan kreativitas para peserta didiknya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka permasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, “apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Student-Archievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas IV SD 21/III Koto Patah Semerap Kabupaten Kerinci.
Pengertian Belajar Belajar merupakan satu masalah yang penting dan besar pengaruhnya didalam kehidupan manusia, yang mana perbuatan belajar ini pasti akan dihadapi oleh setiap manusia, dalam hal ini adalah siswa atau anak yang sedang menjalani proses pendidikan. Sebagimana kita ketahui tujuan belajar diharapkan adanya suatu perubahan didalam diri manusia itu, perubahan yang didapat dari manusia tersebut merupakan hasil dari perbuatan belajar. Menurut Slameto (1995:2 ), mendefinisikan belajar sebagai berikut : “Belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya(Slameto,1995:2).
You are using demo version Please purchase full version from www.technocomsolutions.com
SubjekPenelitian Subjekpenelitianadalahsiswasiswikelas IV SD 21/III Koto Patah Semerap KabupatenKerinci yang berjumlah 18 orang yang terdiridari 8 orang siswaperempuandan 10 orang siswalakilaki,
yang
setiapsiswamempunyaikarakteristik
yang
berbeda-beda.
Di
manasiswasepulangsekolahharusmembantu orang tuanyauntukmemenuhikebutuhanseharihari Hasil Penelitian Seteleh dilakukan pengolahan data, ternyata tindakan pada akhir siklus pertama, kedua dan ketiga di peroleh peningkatan belajar siswa dengan menggunakan medel pembelajaran kooperatif Student Teams Archvement Divisions (STAD) di kelas IV SD 21/III Koto Patah Semerap Kec.Keliling Danau. Pembahasan Berdasarkan analisis data penelitian hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD nampak hasil belajar siswa meningkat. Hal ini disebabkan adanya perhatian siswa yang meningkat sewaktu mengikuti pelajaran dengan model pembelajaran STAD.Rata-rata hasil belajar siswa tidak menggunakaan model pembelajaran STAD berbeda dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif STAD. Dari ketiga siklus tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa lebih meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif STAD sebagai dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini dapat dilihat hasil test akhir pada siklus I, siklus II, dan siklusIII. Pada siklus I sub konsep mengurutkan bilangan bulat dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif STAD diperoleh hasil belajar siswa dengan persentase rata-rata 58,3%. Selanjutnya siklus II sub konsep menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan model
You are using demo version Please purchase full version from www.technocomsolutions.com
pembelajaran Kooperatif STAD diperoleh hasil belajar siswa dengan persentase rata-rata 85,6%, Model pembelajaran STAD dapat menumbuhkan semangat siswa meningkat. Materi pembelajaran diambil dari buku Ayo belajar matematika dan matematika gemar berhitung dan buku-buku penunjang lainnya. Guru memberi penjelasan tentang materi yang sulit dengan menggunakan model pembelajaran koperatif STAD, siswa lebih bersengat dalam mengikuti pembelajaran dan sikap negatif siswa menurun, maka hasil belajar meningkat dibanding kalau tidak menngunakan model pembelajaran Kooperatif STAD. Jadi menggunakaan model pembelajaran Kooperatif STAD untuk proses belajar mengajar di kelas perlu diperhatikan dan perlu juga dikembangkan penggunaan model-model pembelajaran yang lain agar model pembelajaran di sekolah lebih bervariasi. Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Dengan menggunakankan Model Pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD No.21/XI Koto Patah Semerap. Hal ini terlihat dalam Hasil belajar siswa yang meningkat dan dapat dikategorikan sudah ada penuntasan dalam pembelajaran. Nilai rata-rata siklus pertama 5,83, siklus kedua 6,78, dan siklus ketiga 8,56. sedangkan pada siklus kedua dan siklus ketiga menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara menggunakan model pembelajaran
Kooperatif STAD dengan tanpa menggunakan model pembelajaran STAD, maka
simpiulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri No.21/III Koto Patah.
You are using demo version Please purchase full version from www.technocomsolutions.com
Saran Berdasarkan hasil simpulan diatas, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Model pembelajaran STAD dapat dipergunakan dalam pembelajaran Matematika di sekoh dasar, karena dapat meningkatkan semangat kreatifitas, keaktifan, memberi kebebasan dan terjadi kerjasama antara guru dengan siswa, namun harus disesuaikan 52 masalah yang dibahas tidak cocok dengan model dengan masalah dibahas dan apabila STAD ini maka tidak boleh dipaksakan. Bukanlah masih banyak model-model pembelajaran lain yang dapat digunakan. 2. Peneliti menyarankan agar ada rekan guru yang mau meneruskan penelitian ini pada kompetensi dasar lain.
3. DAFTAR PUSTAKA
Asmarani. 2000. PenerapanPendekatan Koperatif dan Science, Environment, Tecnologi, Society (SETS) dalam Pengajaran konsep Persilangan. Buletin Pelangi Pendidikan Vol.3 No.2 tahun 2002. Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Gaung Persada.Jakarta. Emosda. 2010. Modul Psiklogi Pendidikan. Evaluasi dan Asesmen Dalam Pembelajaran, FKIP. UNJA. Gagne. 1985. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Model-model Pembelajaran yang Efektif. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta Rochiati Wiriatmadja, 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka cipta. Siburian, Jodion dan Asrial. 2010. Model Pembelajaran Sain. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jambi 2010.
You are using demo version Please purchase full version from www.technocomsolutions.com
4. Soekanto, 1994. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas. 5.
Saib Amin, dkk. 2010. Model Pembelajaran IPS SD,FKIP.UNJA. Siburian dan Asrial. 2010. Modul Model Pembelajaran Sains. FKIP.UNJA. Sufri,dkk.2010.Model Pembelajaran Matematika SD.FKIP.UNJA. Supratman.2001.Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata pelajaran Geografi Melalui Pendekatan Kooperative leoning.buletin Pelangi pendidikan Vol 4 No 1 tahun 2001. Widdiharto,R.2004.Model-model Pembelajaran SMP.Widyariswara PPPG. Zulfiana,R2007.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa.Http://digilib.sunanampel.ac.ad/go.php>id=jiptaian-gdl-sl-2007-ratnazulfi-994&star=11.25 oktober 2010
You are using demo version Please purchase full version from www.technocomsolutions.com