KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 2016 PUSAT KESEHATAN HAJI SEKRETARIS JENDERAL - KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disampaikan pada : Pembekalan Integrasi Petugas Haji Kloter Tahun 2016
SISTEMATIKA 1
• PRINSIF DASAR PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 1437H/2016M
2
• FAKTOR RISIKO LAIN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN JEMAAH HAJI
3
• TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 1437H/2016M
4
• CAPAIAN HASIL PEMERIKSAAN AWAL
5
• STRATEGI PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 1437H/2016M
6 7
• PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN HAJI TAHUN 1437H/2016M
• PENEKANAN UNTUK PETUGAS KLOTER
1
PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
HAJI MABRUR ISTITHAAH Jasmaniyah, Amaliyah, dan Ubudiyah Jasmani, Rohani, Ekonomi, dan Keamanan
Aspek kesehatan laik ibadah: Bebas CEDERA, SEHAT dan BUGAR FAKTOR DETERMINAN: Usia Lanjut, Penyakit Kronis ( Kardiovaskular, Metabolik, Muskuloskeletal, Neurologis), Penyakit Menular, Psikososial (Akut dan Kronis), Masalah Gizi, Kesehatan Reproduksi, Kecelakaan, Lingkungan (Air Bersih, Sanitasi, Cuaca Ekstrim), dan Pengetahuan Kesehatan 5 LEVEL PREVENTION pada fase: Masa Tunggu, Pra embarkasi, Embarkasi, Perjalanan Udara/Darat, Masa Ibadah ( Makkah, Madinah, Armina), Debarkasi, Kembali Ke Rumah
2
FAKTOR RISIKO LAIN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN JEMAAH HAJI
Lingkungan Fisik, seperti jarak pemondokan ke Masjidil Haram, suhu ekstrem (panas, berdebu dan badai pasir), kelembaban rendah serta aktivitas ibadah yang sebagian besar merupakan kegiatan fisik
Lingkungan Sosial, seperti adaptasi dengan penduduk dari berbagai negara dan di negeri asing serta norma dan kebiasaan yang berbeda
Lingkungan Psikologis, seperti jauh dari keluarga dalam jangka waktu lama dan interaksi antar sesama Jemaah Haji Indonesia selama menjalankan ibadah haji
Kebijakan, seperti kebijakan penempatan pondokan jemaah haji berisiko tinggi, baik jarak atau kemudahan aksesnya dg tenaga kesehatan.
3
TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
Tujuan : a.Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan. b.Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di Tanah Air. c.Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji. Aspek kesehatan Istithaah : a. Isthitaah kesehatan merupakan bagian dari Isthita’ah Ibadah Haji. b. Isthitaah kesehatan bagi jemaah haji Indonesia apabila memenuhi standar kelaikan kesehatan. c. Standar kelaikan kesehatan adalah rumusan kriteria jemaah haji untuk memenuhi syarat kesehatan dalam mengikuti perjalanan ibadah haji secara mandiri, tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
4
CAPAIAN HASIL PEMERIKSAAN AWAL BERDASAR TEMPAT PEMERIKSAAN (JANUARI S/D 8 MEI 2016 SAMPAI DENGAN JAM 09.00 WIB)
105,00% 100,00% 95,00% 90,00% 85,00%
80,00% 75,00% 70,00% 65,00% 60,00% 55,00% 50,00% 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
Target Nasional 2016 : 65 %
JENIS PEKERJAAN TAHUN 1436 H / 2015 M
TAHUN 1437 H / 2016 M
JENIS KELAMIN Pria 70539 45%
SUMBER DATA : SISKOHATKES
Wanita 85793 54%
7
Kelompok Pendidikan 60.000 50.000 40.000
TAHUN 1436 H / 2015 M
TAHUN 1437 H / 2016 M
30.000 20.000 10.000 0
Kelompok Umur
SUMBER DATA : SISKOHATKES
8
10 PENYAKIT RISTI TERBANYAK PADA JEMAAH HAJI INDONESIA TAHUN 1437 H / 2016 M
TAHUN 1436 H / 2015 M Pure hypercholesterol aemia 4% Cardiomegaly 3% Obesity 3%
Hyperlipidaemia, unspecified 5%
Gastritis and duodenitis 2%
Dyspepsia 2%
Essential (primary) hypertension 23%
Non-insulindependent diabetes mellitus 7%
Disorders of lipoprotein metabolism and other lipidaemias 8%
SUMBER DATA : SISKOHATKES
Senility 43%
9
JEMAAH HAJI RISIKO TINGGI BERDASARKAN KATAGORI WARNA RISTI TAHUN 1436 H / 2015 M
TAHUN 1437 H / 2016 M
TOTAL 95.210 (60,90%) >60 thn : 9.578
<60 thn + penyakit : 54.910
TOTAL 52.134 (34%)
>60 thn + penyakit : 30.722 >60 thn : 8.651
SUMBER DATA : SISKOHATKES
Ket: data s/d 8 Mei 2016 (CAKUPAN 65%)
<60 thn + penyakit : 25.288
>60 thn + penyakit : 18.195
10
5
STRATEGI PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 1437H/2016M
ANGKA KEMATIAN TINGGI
Tim Kloter (TKHI, TKHD, TPHI, TPIHI, KBIH, Karu, Karom). 1. Waspada pada masa Armina dan Pasca Armina 2. Istirahat cukup (tidak melakukan aktifitas yang berlebih) 3. Banyak minum dan lakukan rehidrasi 4. Pendampingan & mengatur dlm melaksanakan ibadah wajib. 11
PENANDAAN JEMAAH RISTI DAN PENGAWASANNYA:
Merah : usia>60 Tahun + penyakit Kuning : Usia < 60 Tahun + Penyakit Hijau : usia >60 Tahun tanpa penyakit
Tim Kloter (TKHI, TKHD, TPHI, TPIHI, KBIH, Karu, Karom). 1. Mengawasi Jemaah Haji yg menggunakan gelang 2. Membantu penempatan pondokan, tenda, barang, perjalanan dll. 3. Mendampingi & mengatur dlm melaksanakan ibadah wajib. 3. Membatasi ibadah yang tidak wajib (tujuan haji mabrur). • 4. Membatasi kegiatan yang tidak perlu (Ziarah, belanja dll). 5. Melakukan pencegahan & pengendalian faktor risiko kesehatan
12
6
PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2016
MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
Orientasi Kegiatan Promotif dan Preventif Peningkatan kapasitas profesional petugas
KESEHATAN HAJI TERPADU
ARAB SAUDI
Permenkes ISTITAAH Pembinaan kesehatan di masa tunggu Pembinaan kesehatan di masa tunggu Persiapan dan perencanaan tanggap darurat kesehatan haji
PERSIAPAN
Optimalisasi sarana kesehatan indonesia Perlindungan khusus bagi jemaah risti
KLINIK KHUSUS BAGI JEMAAH HAJI
EMBARKASI
Klinik khusus bagi jemaah haji Peningkatan fasilitas sanitasi lingkungan termasuk wash (water, sanitation and hygiene)
PERJALANAN
Pembinaan kerja sama lintas program dan lintas sektor serta kemitraan organisasi profesi dan organisasi masyarakat
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan di ARMINA
DEBARKASI
PASCA-DEB
Pencegahan MERS CoV Pencegahan terjadinya HEAT STROKE di ARMINA
Peningkatan dan Pemantauan data dan Informasi Jemaah yang di rawat di RSAS
7
PENEKANAN UNTUK PETUGAS KLOTER
KENALI KONDISI KESEHATAN JHI, TERMASUK PASTIKAN BAWA OBAT PRIBADI CUKUP (JENIS DAN JUMLAH)
DISIPLIN PENGELOLAAN RISIKO SEJAK DI EMBARKASI, al: Kelaikan Terbang, Siapkan Alat/Cara Koreksi Disabilitas.
OPTIMALKAN LAPORAN PELAYANAN
PERKUAT PROMOTIF, PREVENTIF DAN VISITASI JEMAAH DI PONDOKAN SIAPKAN KONDISI KES JEMAAH PADA SETIAP MASA PERGERAKAN
TERLIBAT DALAM KEGIATAN PEMBINAAN DIMASA TUNGGU
LIHAI GUNAKAN ALAT KOMUNIKASI MEMADAI, al: WA group, Gadget 3G/4G, berkamera.
AKTIF DALAM KAMPANYE PERSIAPAN OBAT PRIBADI JEMAAH HAJI
MEMBANGUN JEJARING DAN KOMUNIKASI
SHAR’I SIGAP, HANDAL, AMANAH, RESPONSIBLE DAN INISIATIF
DILARANG • Membuat Pembatasan Layanan (Lingkup, Waktu dan Cakupan) • Mengutip Biaya Layanan. • Tidak Melayani jemaah haji indonesia. • Petugas Pulang Dini (Tanazul). • Perbuatan Tercela (Selingkuh, Rafats, Fusuk, Jidal) • Merokok
KOORDINASI TIM KLOTER
TPHI Petugas Kesehatan: Promotif, Preventif, Kuratif & Rehabilitatif
Ketua Kloter: Koordinator Kloter Pelayanan Umum Penyiapan Jemaah
KOORDINASI & SINERGI
TKHI Contoh : Pengatur kamar sesuai dengan kondisi kesehatan jama’ah Menyesuaikan kondisi kesehatan jama’ah untuk fokus pada rukun haji dan membatasi hal-hal yang sunnah
TPIHI Pembimbing Ibadah: Pelayanan Ibadah Koordinir KBIH
Pelayanan Kesehatan Ambulance
17
Pelayanan Kesehatan di Arafah
18
BERHAJILAH DENGAN MANASIK HAJI BAGI PETUGAS.
TERIMA KASIH
19