KEBIJAKAN MARITIM TERPADU DAN DAMPAK EKONOMI Nuzul Achjar Indonesian Maritime Center UI Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI
Maritime Talk, Kampus UI Depok, 21 Februari 2017
LOGISTIK MARITIM • More than 80% of the volume of global commodity flows and over 70% of the value of traded goods are carried by sea. • A 60% share of all seaborne trade is carried on modular container ships (the other 40% being bulk commodities and cargoes) at an estimated volume of 1.5 billion metric tons and worth US$5.6 trillion in 2010 (World Economic Forum) • Maritime merchant shipping accounts for US$380 billion worth of freight rates in the global economy. • Sea freight incurs only a marginal cost share in terms of value added to goods transported, less than 1.5% of retail price for most consumer goods enabled diversified global supply chains.
INTERREGIONAL LINKAGES 5 PELABUHAN HUB, 19 PELABUHAN FEEDER
Coastal state
Port state
Maritime safety
Hukum laut
Energi maritim SDA dan lingkungan
Galangan kapal
Politic dan Security
Science-tech
Spatial dev
Ekonomi &Bisnis
Traffiiking
KLASTER RISET IMC UI DAN KETERKAITAN
INDONESIAN MARITIME CENTER (IMC-UI)
Kesehatan Maritim
Klaster maritim Port manag.
Fiskal Maritim
Logistic manag
Coastal state
Finansial maritim
Fiscal policy
Socio-culture
Arkeologi maritim Wisata bahari Sejarah maritim
MARITIME CLUSTER AND SUB-SECTOR
Ports
Marine equipment
Ship building Coastal Tourism
Shipping MARITIME CLUSTER
Maritime services
Inland shipping Offshore Dredging
Sumber: Pinto et al. (2015)
Fisheries
Maritime Industry Components
Source: Ministry of Transportation
STRUCTURE OF MARINE ECONOMY
GROUP
MARINE SECTOR
MARINE INDUSTRY
1.1. Fishing 1. Living resouices
1.2. Aquaculture 1.3. Seafood processing 1.4. Seafood mark els
COMPLETELY MARINE
3.1. Ship building 3. Ship and boat building
3.2. Boat building 3.3. Repair and maintenance
5. Transportabon
5.1. Manne passenger transport
5.2. Manne freight transportation Sumber: Pinto et al. (2015)
STRUCTURE OF MARINE ECONOMY
GROUP
MARINE SECTOR
2. Non-living resources
MARINE INDUSTRY 2.1. Oil & gas exploration, production 2.3. Extraction of gravel and sand 2.4. Extracoon of salt
MAINLY MARINE
4. Construction
4.1. Marine construction
5. Transportation
5.3. Service activities to transportation
1. Living resources
1.5. Animal production 1.6. Other food products 2.2. Mining of metal ores
2. Non-living resources Sumber: Pinto et al. (2015)
2.5. Renewable energy
STRUCTURE OF MARINE ECONOMY (1)
GROUP
MARINE SECTOR 1. Livin resources
MARINE INDUSTRY 1.5. Animal production 1.6. Other food products 2.2. Mining of metal ores
PARTIALLY MARINE
2. Non living resources
2.5. Renewable energy 2.6. Water collection 2.7. Waste and decontamination
3. Ship and boad building
3.4. Manufactures for shipbuilder 3.5. Other manufactures and services
4. Construction Sumber: Pinto et al. (2015)
.2. Marine related construction
EU Integrated Maritime Policy
KEGIATAN MARITIM DAN BLUE ECONOMY
• Coastal tourism • Deepsea shipping • Shortsea shipping (inc roro) • Offshore oil and gas • Yachting and marinas • Passanger ferry services • Catching fish for human consumptin
Sumber: Pinto et al. (2015)
• Offshore wind • Cruise tourism • Securing freshwater supply (desalination) • Marine aquatic products • Protection agains flooding and erosion
• Blue biotechnology • Ocean renewable energy • Tracebality and security of goods supply chain • Environmental monitoring • Marine minerals mining
KETERKAITAN MAKRO KEGIATAN EKONOMI DI KEK
• • • •
PEREKOMIAN URBAN DAN REGIONAL
Depo kontainer Shipyard & docking Industri packing & labeling Industri air bersih layanan kapal
• • •
KEK
•
•
• Fiber glass dan turunannya • Polymer dan turunannya
•
• • •
Industri gula & perkebunan tebu Industri meubel rotan Industri jagung & pakan ternak Industri makanan olahan
• •
• • • •
Assembling automotif dan heavy equipment ICT Tupperware Jewellary Konfeksi
Industri pengolahan minyak sawit (CPO) Industri kakao Industri Rotan Industri pengolahan daging ikan, rumput laut Industri Karet
• Industri Pertambangan • Industri biji besi • Industri nikel • Industri emas
PEMANGKU KEPENTINGAN KEGIATAN EKONOMI Dunia Akademis
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Partai Politik
LSM
Pemegang Saham Perbankan Perusahaan Asuransi Engineering Equipment
Source: modified from Tiess 2011
Pemasok
KEGIATAN EKONOMI KEK
Tenaga Kerja
Pembeli
Industri Pengolahan
Masyakat Local
Perusahaan
Organisasi Profesi
Media
Konsumen
INDUSTRI DAN PEMBANGUNAN SEKTOR MARITIM INDUSTRI PENGOLAHAN MINERAL BERBASIA ENERGI
INDUSTRI
KAWASAN INDUSTRI
Industri Berbasis Gas (LNG, Pupuk)
PEMBANGKIT LISTRIK
Industri Besi/Baja
HILIRISASI
Industri Nikel Industri Tembaga
AGLOMERASI DAN SKALA KEGIATAN INDUSTRI DAN JASA
DAMPAK EKONOMI NASIONAL DAN REGIONAL
PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI BARU
PENGEMBANGAN PASAR
Domestik
Internasional
Penguatan Perdagangan antar- pulau PEMBANGUNAN SEKTOR MARITIM
Industri Semen
VALUE CHAIN INDUSTRI
Jasa Perbankan
Jasa Transport
Jasa Lainnya
ASPEK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DAERAH
KELEMBAGAAN MASYARAKAT PERGURUAN TINGGI LEMBAGA ADAT
14
14
Fiscal and Economic Channels of Shipbuiding MARITIME ACTIVITIES
Government Revenue
Volume Price
Central Government
Tax
Non Tax
Corporate Social Responsibility
Production Activities
Local Government
Tax
Intermediate Input
Non Tax Multiplier
Domestic Revenue
Regional and Interregional
Local Own Revenue
Balancing Fund
Output Income
National Budget (APBN)
Final Demand
Local Budget (APBD) Fiscal Impact
Employment Economic Impact
Social and Economic Impact to Local Communities
JUMLAH PENDUDUK BEKERJA DI SEKTOR MARITIM • Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk Indonesia hasil Sensus Tahun 2010 adalah 237.641.326 orang • Hanya 2,3 juta (1%) yg bergiat di bidang maritim
Sumber: KASAL 2017
KONTRIBUSI SEKTORAL 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
SEKTOR EKONOMI
KONTRIBUSI % PDB
Pertanian Perikanan Pertambangan Ind Kimia & Semen Ind Besi & Logam Industri Mesin & lain Ind Kapal & Dock Ind KA & Jasa Perbaikan Ind Pesawat & Jasa Perbaikan Ind Alat Tran Lain Ind Peralatan Lain LGA Konstruksi
12.5 2.2 10.3 17.5 1.2 3.1 0.1 0.0 0.0 0.8 0.6 1.4 8.9
Sumber: Diolah dari Tabel IO Nasional 2010
SEKTOR EKONOMI
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Perdagangan Jasa Ang Rel Jasa Ang Darat non KA Jasa Ang Laut Jasa Ang Ferry Jasa Ang Udara Jasa Angkutan Lain Hotel % Restoran Jasa Keu Perbankan Jasa Asuransi Jasa Lem Keu Lainnya Jasa Bisnis & Professional
26 Jasa-jasa Pem & Lain P DB
KONTRIBUSI % PDB
13.9 0.0 2.1 0.3 0.1 0.6 0.6 3.0 2.1 0.6 0.7 8.8 8.8 100
Kerangka Analisis Model Input-Output Skenario Investasi
X=(I - A)-1 f Output Sektoral
Input-Output
Belanja Rutin
Nilai Tambah
Investasi Income Tenagakerja
Kontribusi Sektoral
Dampak Ekonomi
Belanja Modal
OUTPUT MULTIPLIER INDUSTRI PERKAPALAN DAN JASA ANGKUTAN LAUT SEKTOR Listrik, Gas dan Air Jasa Ang Rel
MULTIPLIER 2.4354 2.0925
RANK 1 2
Ind Besi & Logam
1.9879
3
Ind Pes & Jasa Perbaikan
1.6117
16
Konstruksi Jasa Ang Laut Ind Peralatan Lain Hotel & Restoran Ind Kimia & Semen Ind Alat Trans Lain Jasa Ang Darat non KA Ind KA & Jasa Perbaikan Jasa Angkutan Lain Jasa-jasa Pem & Lain
1.9463 1.9396 1.9228 1.8452 1.8337 1.7586 1.7074 1.6941 1.6635 1.6252
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jasa Ang Udara Perdagangan Jasa Bisnis & Prof Jasa Lem Keu Lainnya Ind Kapal & Dock Jasa Keu Perbankan Jasa Asuransi Pertambangan Pertanian Perikanan
1.5260 1.5090 1.4707 1.4549 1.4114 1.3784 1.3747 1.3434 1.2873 1.2176
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Sumber: Diolah dari Tabel IO Nasional 2010
SEKTOR Industri Mesin & lain Jasa Ang Ferry
MULTIPLIER 1.6242 1.6127
RANK 14 15
KOMPOSISI NILAI TAMBAH INDUSTRI PERKAPALAN STRUKTUR NILAI TAMBAH Total Konsumsi Antara Pajak dikurang Subsidi Konsumsi-Antara Impor Kompensasi Tenaga Kerja Surplus Usaha Bruto Pajak dikurang Subsidi Lainnya Nilai Tambah Bruto Total Input Domestik Sumber: Diolah dari Tabel IO Nasional 2010
PERSEN 25,5 1,0 31,1 13,4 28,6 0,4 42,3 100
ESTIMASI NILAI EKONOMI SEKTOR KELAUTAN INDONESIA NO
SEKTOR EKONOMI
NILAI EKONOMI (US$ Milyar/Thn)
1 2
Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya
12 80
3
Industri Pengolahan Hasil Perikanan
100
4 5 6 7 8 9 10 11
Industri Bioteknologi Kelautan ESDM Parawisata Bahari Transportasi Laut Industri dan Jasa Maritim Coastal Forestry Sumber Daya Wilayah Pulau Kecil Sumber daya No-Konvensional Total
180 210 60 30 200 8 120 200 1.2
Sumber: Kondisi dan Potensi Maritim Indonesia
JUMLAH KAPAL PENUMPANG (unit)
2015
2016
2017
PELNI
22
26
26
SWASTA
925
974
993
PERINTIS
86
96
96
PELNI
SWASTA
PERINTIS
JUMLAH PELABUHAN (lokasi)
2015
2016
UMUM
1241
1241
TUKS/Tersus
1284
1284 UMUM
Pelabuhan Umum : Pelabuhan yang diusahakan Pelabuhan yang tidak diusahakan
TUKS/Tersus
JUMLAH KAPAL BARANG/PETI KEMAS (unit)
PELNI SWASTA
2015
2016
2017
3
6
6
571
582
594
PELNI
SWASTA
PENUTUP DAN LANGKAH KE DEPAN • Identifikasi sektor-sektor yang terkait dengan maritime baik langsung maupun tidak langsung merupakan langkah awal untuk menentukan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan • Multiplier output industri pembuatan kapal (shipbuilding) relative masih kecil dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini disebabkan masih lemahnya penggunaan input-antara domestic. Komponen impor masih cukup tinggi yaitu sekitar 31%. • Jasa angkutan laut memiliki multiplier terbesar ke lima. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan angkutan laut sangat strategis di dalam mendukung perekonomian nasional dan regional • Kegiatan maritime relative rendah keterkaitannya dengan jasa perbankan dan asuransi domestic. Diperlukan upaya untuk lebih meningkatkan peranan asuransi dan jasa keuangan domestik
Terima Kasih
