KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Rencana Strategi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Tahun 2011-2015 (Revisi) telah selesai disusun. Renstra ini dibuat dalam rangka penjabaran terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 yang telah direvisi.
Revisi Renstra ini terdapat pada Bab V, Bab VI, dan Lampiran. Renstra ini ditujukan untuk memberikan pedoman dalam penentuan target dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka lima tahun kedepan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah dalam pembangunan daerah
sesuai
dengan
kewenangan
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan. Dan juga sebagai pedoman dalam menetapkan kebijakan dan srategi yang akan dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan untuk setiap tahunnya dalam pencapaian target dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan. Disadari bahwa dalam penyusunan Renstra ini masih ada kekurangan yang tidak disengaja, maka dari itu saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi penyempurnaan Renstra ini di masa yang akan datang. Akhirnya besar harapan kami semoga Rencana Strategis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Muaro Sijunjung,
Maret 2014
KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SIJUNJUNG
Ir. NIZAM UL MULUK, M.Si. Pembina Utama Muda NIP. 19670315 199202 1 002
1
DAFTAR ISI Halaman
BAB I.
BAB II.
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
1
B.
Landasan Hukum
4
C.
Maksud dan Tujuan
7
D.
Sistematika Penulisan
8
GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN A.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
B.
Sumber
Daya
Dinas
Tanaman
10
Pangan
dan
Perkebunan C.
15
Kinerja Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan
D.
Tantangan
20 dan
Peluang
Pengembangan
Tanaman Pangan dan Perkebunan BAB III.
ISU-ISU
STRATEGIS
30
PENGEMBANGAN
TANAMAN
PANGAN DAN PERKEBUNAN A.
Identifikasi
Permasalahan
Pengembangan
Tanaman Pangan dan Perkebunan B.
Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati/Wakil Bupati Sijunjung
c.
33
34
Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Dinas
D.
Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
36
Isu-Isu Strategis
40
2
BAB IV.
VISI,
MISI,
TUJUAN,
SASARAN,
STRATEGI
DAN
KEBIJAKAN A.
Visi
dan
Misi
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan B.
C. BAB V.
BAB VI.
42
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan
43
Strategi dan Kebijakan
46
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN A.
Rencana Program
49
B.
Rencana Kegiatan
52
INDIKATOR KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN A.
Pendahuluan
59
B.
Penetapan Kinerja Pembangunan
60
Lampiran
65
3
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5
Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9
Tabel 2.10
Tabel 2.11
Tabel 2.12
Tabel 2.13
Data Persentase PDRB Sektor Pertanian terhadap PDRB Kabupaten Sijunjung (2006 s/d 2010) berdasarkan harga berlaku (juta rupiah)
1
Data Jumlah Penduduk 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 di Kabupaten Sijunjung
2
Pola penggunaan lahan keadaan tahun 2010
Kabupaten
Sijunjung, 17
Potensi Lahan Sawah Kabupaten Sijunjung Menurut Sistem Pengairan, Tahun 2010
18
Luas Lahan Sawah dan Perkebunan per Kecamatan di Kabupaten Sijunjung
18
Jumlah Penduduk Kabupaten Sijunjung berdasarkan Kelompok Umur, keadaan tahun 2009
19
Jumlah angkatan kerja (umur 15 tahun keatas) Kabupaten Sijunjung menurut lapangan pekerjaan, keadaan tahun 2009
19
Jumlah Penduduk yang bekerja di sektor pertanian berdasarkan subsektor usaha tahun 2009
20
Data Produksi dan Produktifitas padi di Kabupaten Sijunjung dari tahun 2006 s/d 2010
21
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Lahan Sawah di Kabupaten Sijunjung 2006 s/d 2010
22
Data Perkembangan Jenis Lahan Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan Kab. Sijunjung (tahun 2006 s/d 2010)
23
Data perkembangan Panen Komoditi Utama Tanaman Hortikultura tahun 2006 s/d 2010 di Kabupaten Sijunjung (pohon)
24
Perkembangan Produksi Komoditi Utama tanaman hortikultura di Kabupaten Sijunjung tahun 2006 s/d 2010 (ton)
24
Perkembangan Produksi Komoditi Unggulan Perkebunan Kabupaten Sijunjung 2006-2010 (dalam ton)
26
Perkembangan Luas Tanaman Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan Kab. Sijunjung Tahun 2006 s/d 2010
26
4
Tabel 2.14
Tabel 2.15 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6 Tabel 6.7
Tabel 6.8 Tabel 6.9
Data perkembangan rata-rata produktivitas komoditi unggulan tanaman perkebunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2006-2010 (ton/Ha)
27
Data Bantuan Alat Pasca Panen padi sawah di Kabupaten Sijunjung Tahun 2006-2010
28
Target Kinerja Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Tahun 2011 s/d 2015
60
Target Kinerja Produksi dan Produktivitas Jagung Tahun 2011 s/d 2015
60
Target Kinerja Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu Tahun 2011 s/d 2015
61
Target Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Unggulan Hortikultura Tahun 2011-2015
61
Target Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Karet Tahun 2011-2015
62
Target Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Kelapa Sawit Tahun 2011-2015
62
Target Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Kakao Tahun 2011-2015
62
Target Kinerja Penanganan Panen dan Pasca Panen Tanaman Pangan (komoditi unggulan padi sawah, jagung dan ubi kayu) tahun 2011-2015
63
Target Kinerja Penanganan Pengolahan Tanaman Pangan Tahun 2011-2015
63
Hasil
Target Kinerja Penanganan Panen dan Pasca Panen Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan Tahun 2011-2015
Tabel 6.10
Target Kinerja Penanganan Komoditi Unggulan Tanaman 2011-2015
Pengolahan Hasil Perkebunan Tahun
Tabel 6.11
Target Kinerja Peningkatan Status Lahan Sawah di Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015
63 64
64
5
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran.
Indikasi Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan
65
6
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan Pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dan strategis dalam pembangunan nasional dan regional. Peranan subsektor tanaman pangan dan
perkebunan merupakan
dasar dalam meningkatkan ketahanan pangan, disamping itu juga memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), kesempatan kerja, dan sumber penerimaan dan pendapatan daerah dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi. Tabel 1.1 Data persentase PDRB Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Sijunjung (2006 s/d 2010) berdasarkan harga berlaku (Juta Rupiah) Tahun PDRB Sektor PDRB Kabupaten % PDRB Sektor Pertanian
Sijunjung
Pertanian
2006
492.171,95
1.820.531,61
27,03
2007
546.838,21
2.072.308,67
26,39
2008
644.378,96
2.417.981,86
26,65
2009
737.654,50
2.712.528,65
27,19
2010
843.428,15
3.064.787,21
27,23
Sumber: BPS Kabupaten Sijunjung tahun 2010
Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa lebih dari 25 persen PDRB Kabupaten Sijunjung disumbangkan oleh sektor pertanian, dimana rata-rata kontribusi PDRB sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Sijunjung dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 berkisar 27 persen. Kondisi ini tentu menunjukan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan bagi masyarakat di Kabupaten Sijunjung. Dominannya sektor pertanian, terutama subsektor tanaman pangan dan perkebunan juga didukung adanya fakta bahwa lebih dari 70 persen penduduk bekerja disektor pertanian artinya bahwa
7
mata pencaharian sebagian besar penduduk di sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Fakta lain dapat ditunjukan dengan pola penggunaan lahan di masyarakat yang sebagian besar diperuntukan untuk sektor pertanian. Tabel. 1.2 Data Jumlah Penduduk 15 tahun Ke atas yang bekerja Menurut lapangan Usaha tahun 2009 di kabupaten Sijunjung. No
Lapangan Usaha
1
Pertanian
2
Jumlah (jiwa)
%
63.631
70,35
Industri Pengolahan
2.989
3,30
3
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.772
8,59
4
Jasa-jasa
9.014
9,97
5
Transportasi dan Komunikasi
2.063
2,28
6
Lainnya
4.986
5,51
90.455
100
Jumlah Sumber: Sijunjung Dalam Angka 2010, BPS Sijunjung
Berdasarkan tabel 1.2 diatas memperkuat pernyataan bahwa sekitar 70 persen penduduk Kabupaten Sijunjung bekerja di setor pertanian, ini terlihat dari 90.455 orang penduduk Kabupaten Sijunjung yang bekerja 63.631 orang bekerja di sektor pertanian. Inilah yang menjadi alasan bahwa sektor pertanian harus menjadi prioritas
pembangunan
jika
pemerintah
benar-benar
ingin
meningkatkan perekonomian di daerah ini. Pentingnya tanaman
pangan
perkembangan
peran dan
yang
sektor
pertanian
perkebunan
cepat
terhadap
tidak
terutama dibarengi
perbaikan
subsektor dengan
kesejahteraan
masyarakat khususnya petani. Hal ini terlihat dari masih rendahnya pendapatan penduduk yang bekerja di sektor pertanian. Pada tahun 2009 saja pendapatan penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesa Rp. 11.592.590,-
atau
sebesar Rp. 966.057,- setiap
bulannya, hal ini jelas terlalu kecil pedapatan untuk satu orang penduduk untuk membiayai hidupnya ditambah lagi dengan beban tanggungan keluarga yang dimiliki.
8
Untuk
itu
konfrehensif
masih
dan
perlunya
berkelanjutan
program-program
yang
dapat
yang
menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang terdapat di sektor pertanian. Tantangan
internal
pengembangan
tanaman
pangan
dan
perkebunan yang patut menjadi perhatian ke depan antara lain meningkatnya pertumbuhan
alih
fungsi
produktifitas,
lahan-lahan penurunan
produktif,
kapasitas
stagnasi
lahan
akibat
konversi lahan pertanian ke non pertanian, pola pertanian yang masih subsistem, penyediaan infrastruktur pertanian yang masih terbatas, kurangnya modal untuk pengembangan usaha, penurunan insentif usaha tani, pemerataan alokasi kegiatan yang belum tertata dengan rapi dimana pada suatu daerah tertentu mendapat alokasi yang cukup banyak sementara pada daerah lainnya tidak tersentuh sama sekali
dan persaingan yang kurang fair terhadap produk
impor yang semakin kuat sejalan dengan era globalisasi dan perdagangan bebas serta besar pengaruh kepentingan-kepentingan pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan alokasi program dan kegiatan
untuk
kepentingannya.
Akibat
dari
kondisi
ini
menyebabkan perencanaan pembangunan pertanian yang telah disusun baik akan menjadi bias tujuan, bias sasaran maupun dampak. Untuk itu perlu adanya perencanaan yang strategis untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan di sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Dengan meningkatnya
pendidikan
dan
kesejahteraan
masyarakat
mendorong peningkatan kemampuan daya beli dan preferensi permintaan masyarakat terhadap komoditas tanaman pangan dan perkebunan, dalam rangka diversifikasi komsumsi dan peningkatan gizi serta tingkat kesejahteraannya. Pembangunan pertanian tanaman pangan dan perkebunan sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, mengembangkan
9
usaha profesional yang efektif dan efisien serta mampu bersaing di pasar bebas, baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga punya kontribusi terhadap perekonomian daerah. Berbagai usaha pertanian tanaman pangan dan perkebunan baik
secara
aspek
produksi,
pengolahan
maupun
pemasaran
memiliki potensi besar sebagai sumber percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Revitalisasi pertanian menjadi penting tidak hanya dalam mendorong percepatan pertumbuhan produksi, tetapi juga dalam
peningkatan
nilai
tambah
produk
lokal
dengan
pengembangan agroindustri di pedesaan. Dalam
menangani
permasalahan
dan
mempercepat
pembangunan di sektor pertanian maka Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung, tetap dan terus menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan yang dapat meningkatkan baik produksi, kualitas dan teknologi tepat guna di bidang pertanian yang
pada
akhirnya
dapat
meningkatkan
pendapatan
dan
kesejahteraan masyarakat dan petani. Untuk
itu
disusun
Rencana
Strategis
(Renstra)
Dinas
Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung yang merupakan dokumen perencanaan yang berisikan arahan visi, misi, tujuan, target, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatankegiatan yang akan menjadi acuan bagi Bidang
lingkup Dinas
Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung selama lima tahun ke depan (2011-2015) yang Kabupaten
Sijunjung,
Propinsi
mengacu kepada RPJMD
Sumatera
Barat
dan
Republik
Indonesia.
B. Landasan Hukum Untuk penyusunan Rencana trategis Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) kabupaten Sijunjung Tahun
10
2011– 2015 yang didasarkan pada ketentuan hukum sebagai berikut: 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 17 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN) 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 7. Undang-undang
Nomor
17
tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000 tentang pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 10.Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; 11.Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 12.Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah,
Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia; 13.Peraturan Pemerintah RI Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; 14.Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 15.Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor
56
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11
16.Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan; 17.Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Propinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 18.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah: 19.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 20.Peraturan
Presiden
Nomor
5
tahun
2010
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014; 21.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 22.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 23.Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan, Nomor 28 Tahun 2010 Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN); 24.Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 8 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Sumatera Barat; 25.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Perangkat Daerah
26. Peraturan Daerah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Nomor tahun 2006 Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah; dan
12
27. Peraturan Bupati Sijunjung nomor 42 tahun 2010 tentang Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sijunjung Tahun 2011-2015 C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Tanaman pangan dan perkebunan Kabupaten Sijunjung tahun 2011 – 2015 dimaksudkan untuk terciptanya komitmen bersama dalam rangka meningkatkan pelayanan, pemberdayaan dan partisipasi seluruh stakeholder di Kabupaten Sijunjung dalam memanfaatkan dan mengembangkan potensi daerah khususnya dalam peningkatan kesejahteraan petani yang didukung
dengan pengembangan
tanaman
pangan
dan
perkebunan. Selanjutnya
penyusunan
perencanaan
strategis
ini
juga
dimaksudkan sebagai siklus yang berkelanjutan yang akan menjadi pedoman bagi kegiatan organisasi sehari-sehari, dan akan menjadi wahana komunikasi antar organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Rencana strategis Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung juga merupakan penjabaran dari visi dan misi Bupati Sijunjung yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung 2011-2015. Rencana startegis ini merupakan rangkaian program maupun kegiatan yang ditujukan untuk mencapai yang tercakup dalam visi dan misi tersebut sesuai dengan kewenangan dan tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Rencana strategis juga merupakan bagian dari rangkaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang akan tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang bersifat
tahunan
dan
diterjemahkan
kedalam
Rencana
Kerja
Anggaran (RKA) oleh masing-masing SKPD yang ada di Kabupaten Sijunjung.
13
Tujuan Penyusunan Perencanaan Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Perekebunan Kabupaten Sijunjung adalah: 1. Memberikan arah dan pedoman kepada pelaksana/paratur Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung dan unsur-unsur masyarakat dalam pencapaian visi dan misi yang akan dicapai oleh Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan. 2. Memberikan pedoman dalam penentuan target dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka lima tahun kedepan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah dalam pembangunan
daerah
sesuai
dengan
kewenangan
Dinas
Tanaman Pangan dan Perkebunan. 3. Pedoman dalam menetapkan kebijakan dan srategi yang akan dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan untuk setiap tahunnya dalam pencapaian target dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan.
D. Sistematika Penulisan
Rencana strategis Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung tahun 2011-2015 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Kata pengantar Daftar Isi Daftar tabel Daftar Lampiran BAB I. PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN A. Tugas, Fungsi,dan Struktur Organisasi
14
B. Sumber Daya Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan C. Kinerja Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Tanaman Pangan dan Perkebunan BAB III. ISU-ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN A. Identifikasi Permasalahan Pengembangan Tanaman Pangan dan Perkebunan B. Telaahan Visi,Misi dan Program Bupati/Wakil Bupati Sijunjung C. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Barat D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis E. Isu-Isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan C. Strategi dan Kebijakan BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN A. B. C. D. E.
Rencana Program Rencana Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Pendanaan
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN YANG MENGACU PADA RPJMD
15
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN
E.
Tugas, Fungsi,dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sijunjung
Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tanaman dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung, BAB II Pasal 4 (empat) , Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan
merupakan
unsur pelaksana
Pemerintah daerah di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Susunan
Organisasi
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan
Kabupaten Sijunjung terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Bagian Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 3. Bidang Tanaman Pangan, terdiri dari : a. Seksi Benih Tanaman Pangan b. Seksi Budidaya dan Perlindungan Tanaman Pangan c. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Pangan 4. Bidang Hortikultura, terdiri dari a. Seksi Benih Hortikultura b. Seksi Budidaya dan Perlindungan Hortikultura c. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Hortikultura 5. Bidang Perkebunan, terdiri dari : a. Seksi Benih Perkebunan b. Seksi Budidaya dan Perlindungan Perkebunan c. Seksi Pengelolaan Lahan Perkebunan 6. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, terdiri dari : 16
a. Seksi Panen, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil b. Seksi Pemasaran c. Seksi Pembinaan dan Perizinan Usaha 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) a. UPTD Labor Pengendalian Hama Terpadu / OPT b. UPTD Perbenihan Perkebunan c. UPTD Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4 (empat) di atas, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan mempunyai fungsi sbb: a.
Perumusan
kebijakan
teknis
dibidang
Tanaman
Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan; b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan merupakan unsur pelaksana Pemerintah
Daerah
di
Bidang
Tanaman
Pangan,
Hortikultura
dan
Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala yag berada di bawah dan bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Susunan Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan terdiri dari Kepala Dinas, Bagian Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura, Bidang Perkebunan, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Unit Pelaksana Teknis Dinas (Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan dapat dilihat pada Lampiran ). Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan
mempunyai
tugas
melaksanakan kewenangan otonomi Daerah di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
17
dimaksud
diatas,
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan
menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Berikut disampaikan tugas pokok dan fungsi masing-masingnya : 1. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijakan teknis,
menyelanggarakan
urusan
pemerintah,
pembinaan
dan
pelaksanaan tugas di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. 2 Bagian Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Satuan
Organisasi dalam lingkup Dinas Tanaman
Pangan dan Perkebunan yang meliputi urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugasnya, sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan urusan umum yang meliputi tata usaha b. Kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga c. Penyelenggaraan urusan keuangan yang meliputi perencanaan anggaran , pembukuan dan fungsinya d. Pengkoordinasian
perencanaan
dan
program
evaluasi
dan
pelaporan penyelenggaraan administrasi kepegawaian 3 Bidang Tanaman Pangan Bidang
Tanaman
Pangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
pembinaan produksi dan kegiatan dibidang tanaman pangan. Dalam
18
melaksanakan tugas Kepala Bidang Tanaman Pangan
mempunyai
fungsi : a. Penyiapan petunjuk
bahan teknis,
penyusunan,
pembinaan,
pengawasan
peredaran
pedoman
dan
dan
penggunaan
benih/bibit, penangkar benih/bibit dan balai benih/bibit serta penyusunan rencana kebutuhan benih/bibit b. Penyelenggaraan pembinaan dan pemberian bimbingan teknis produksi tanaman pangan c. Penyiapan
bahan,
penyelenggaraan
pedoman
pembinaan
dan
dan
petunjuk
pemberian
teknis
bimbingan
pengembangan teknologi tanaman pangan d. Penyiapan bahan penyusunan laporan evaluasi pelaksanaan intensifikasi tanaman pangan e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan yang diberikan pimpinan 4 Bidang Hortikultura Bidang hortikultura mempunyai tugas melaksanakan pembinaan produksi di bidang hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang hortikultura mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyiapan petunjuk
bahan teknis,
penyusunan,
pembinaan,
pengawasan
peredaran
pedoman
dan
dan
penggunaan
benih/bibit, penangkar benih/bibit dan balai benih/bibit serta penyusunan
rencana
kebutuhan
benih/bibit
di
bidang
hortikultura b. Penyelenggaraan
pembinaan
dan
pemberian
bimbingan
produksi hortikulltura c. Penyiapan
bahan,
penyelenggaraan
pedoman
pembinaan
dan
dan
petunjuk
pemberian
teknis
bimbingan
pengembanga teknologi tanaman hortikultura d. Penyiapan bahan penyusunan laporan evaluasi pelaksanaan intensifikasi tanaman hortikultura e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan
19
5 Bidang Perkebunan Bidang perkebunan mempunyai tugas menyusun rencana teknis, bimbingan teknis kegiatan budidaya perkebunan, pengembangan perlindungan perizinan,
tanaman
perkebunan,
pengolahan
dan
perbenihan,
pemasaran,
sumberdaya,
penyuluhan
serta
penyelenggaraan perkebunan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Perkebunan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan bimbingan dan pengawasan pendayagunaan SDM dan sarana usaha serta pembinaan perkebunan b. Pelaksanaan
pelayanan
perizinan
dan
informasi
komoditi
potensial c. Pelaksanaan bimbingan pengawasan, pengelolaan dan mutu hasil serta bimbingan pemasaran dan penyebaran informasi data / harga pasar d. Pengumpulan dan penyiapan bahan – bahan dalam rangka penyusunan pedoman kegiatan bina usaha perkebunan e. Pelaksanaan
penyusunan
metode
dan
materi
penyuluhan,
penyiapan tenaga dan sarana penyuluhan serta penyusunan bahan pelatihan keterampilan masyarakat 6 Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian mempunyai
tugas merumuskan kebijakan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di Seksi
Pengolahan
dan
Pemasaran
Hasil
Pertanian.
Dalam
melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyiapan
bahan
penyusunan,
pembinaan,
pedoman
dan
petunjuk teknis, pengolahan dan pasaran hasil pertanian b. Penyelenggaraan
pembinaan
dan
pemberian
bimbingan
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
20
c. Penyiapan
bahan,
penyelenggaraan
pedoman
pembinaan
dan
dan
petunjuk
pemberian
teknis
bimbingan
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian d. Penyiapan
bahan
penyusunan
laporan
pengolahan
dan
pemasaran hasil pertanian e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan. 7 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis operasional Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan memiliki 3 (tiga) UPTD yaitu : UPTD Labor Pengendalian Hama Terpadu / OPT, UPTD Perbenihan Perkebunan,
UPTD Balai Benih Tanaman Pangandan
Hortikultura.
F.
Sumber Daya Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan
Potensi Sumber Daya Alam a. Iklim Kabupaten Sijunjung adalah termasuk pada daerah yang beriklim tropis dengan suhu rata-rata 21-33º C. Curah hujan rata-rata selama tahun
2009
tercatat
193,645
dengan
rata-rata
hari
hujan
11,2
hari/mm/bulan. Menurut Oldeman (Climatology Map Of West Sumatera) iklim daerah ini termasuk type B2, dengan bulan kering 3 – 4 bulan. Kondisi ini menyebabkan sulitnya masyarakat tani melakukan pertanaman padi sawah 2 kali setahun (IP 200%) pada lahan sawah tadah hujan. b. Topografi dan Bentangan Lahan Kondisi Topografi Kabupaten Sijunjung bervariasi antara dataran, bergelombang dan berbukit, dengan ketinggian dari permukaan Laut antara 100 – 1500 mdpl. Tingkat kemiringan antara 0 sampai dengan 40 derajat.
Sementara
itu
bentuk
bentangan
lahan,
terutama
areal
21
persawahan umumnya terdiri dari spot-spot kecil (tidak terlalu luas) yang dikelilingi oleh hutan/semak belukar. Kondisi seperti ini dan ditambah dengan kelembaban yang cukup tinggi merupakan tempat yang baik bagi perkembangan hama dan penyakit tanaman. c. Tanah Pada umumnya jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sijunjung terbagi atas tiga jenis yaitu Ultisol, Latosol dan Litosol (menurut klasifikasi tanah LPT Bogor) atau didominasi oleh jenis Ultisol (menurut Soil Taxonomi United State Departement of Agriculture/USDA). Tanah dengan jenis
ini
merupakan
tanah
yang
dalam
proses
genesanya
sudah
mengalami proses pelapukan lanjut (tanah tua) yang ditandai dengan penumpukan liat tinggi pada horizon B, biasa juga disebut dengan lapisan argillik. Tanah seperti ini rawan erosi, sehingga humus pada lapisan olah menjadi tipis. Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan tindakan konservasi lahan, terutama pada lahan yang tingkat kemiringannya melebihi 15%. Umumnya kandungan Aluminium (Al) dan Besi (Fe) tanah cukup tinggi, mencerminkan pH tanah yang rendah (tingkat keasaman tinggi) sehingga unsur hara makro seperti Phospor yang diserap oleh akar tanaman dalam bentuk senyawa P2O5 menjadi terikat dan sulit diserap oleh akar tanaman. d. Pengairan Di Kabupaten Sijunjung terdapat sebanyak 10 buah sungai dengan panjang
+ 578 Km dan 5 diantaranya merupakan sungai-sungai besar
yaitu Batang Sinamar bermuara pada Batang Ombilin. Sementara Batang Ombilin, Batang Sukam, dan Batang Palangki bermuara di Batang Kuantan. Sungai-sungai ini merupakan potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sistem pengairan melalui kincir air, pompanisasi dan bendungan besar atau kecil.
22
e. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan, baik lahan sawah maupun lahan kering dari tahun ke tahun cendrung fluktuatif. Penggunaan terbesar adalah untuk hutan rakyat seluas 119.346 Ha sebesar 38,12 % hutan negara seluas 68.451 Ha sekitar 21,87%, dan perkebunan seluas 45.561 atau sebesar 14,55 %, untuk lahan sawah seluas 11.672 Ha atau sebesar 3,73 %. Tabel 2.1 Pola penggunaan lahan Kabupaten Sijunjung, keadaan tahun 2010. No.
Jenis Penggunaan
1
Sawah
2
Bangunan/halaman/pekarangan
3
Tegalan/kebun
4
Luas ( Ha )
Persentase
11.672
3,73
4.340
1,39
15.773
5,04
Ladang/huma
8.341
2,66
5
Pdg. Pengembalaan
9.753
3,12
6
Lahan tidur
4.993
1,60
7
Hutan rakyat
119.346
38,12
8
Hutan Negara
68.451
21,87
9
Perkebunan
45.561
14,55
10
Lain-lain
15.485
4,95
11
Rawa
1.298
0,41
12
Kolam/tebat/empang
1.240
0,40
13
Lainnya (jalan/sungai/danau)
6.787
2,17
313.040
100
Jumlah
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2010
Sedangkan dari 12.672 Ha lahan sawah tersebut dapat di rinci menurut jenis pengairannya seperti pada Tabel 2.
23
Tabel 2.2
Potensi Lahan Sawah Kabupaten Sijunjung Menurut Sistim Pengairan, tahun 2010
No.
Jenis Pengairan
Luas ( Ha )
Persentase
-
-
1.
Teknis
2.
½ Teknis
1842
15,63
3.
Sederhana PU
3.046
26.10
4.
Sederhana non PU
1.458
12,49
5.
Tadah Hujan
5.344
45,78
11.672
100
Jumlah
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2010
Untuk luas lahan sawah kecamatan yang mempunyai luas sawah terluas yaitu Kecamatan Sijunjung dan Koto VII, sedangkan untuk luas areal perkebunan yang terluas terdapat pada kecamatan Kamang Baru dan Koto VII. Tabel 2.3 Luas Lahan Sawah dan Perkebunan per Kecamatan di Kabupaten Sijunjung No.
Kecamatan
1.
Kupitan
2.
Luas lhn sawah
Luas Lhn kebun
(Ha)*
(Ha)** 905
2.779
IV Nagari
1.069
3.507
3.
Koto VII
2.065
5.785
4.
Sumpur Kudus
1.412
5.007
5.
Sijunjung
2.233
4.608
6.
Lubuk Tarok
1.095
2900
7.
Tanjung Gadang
1.102
4.817
8.
Kamang Baru
1.791
15.302
11.672
44.705
Jumlah
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2010 *Data Tahun 2010 **Data Tahun 2009
24
Potensi Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Kabupaten Sijunjung berdasarkan registrasi penduduk yang terbaru pada tahun 2009 tercatat sebanyak 209.335 orang yang terdiri atas 104.596 orang laki-laki dan 104.739 orang perempuan dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 99.86 % (Tabel 2.4). Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Sijunjung berdasarkan Kelompok Umur, keadaan tahun 2009 No.
Kelompok Umur
1.
Usia muda 0-14 tahun
2.
Usia Produktif 15-64 tahun
3.
Usia tua 65 tahun keatas
Jumlah ( Orang ) 69.406 130.224 9.705
Jumlah
209.335
Sumber : Sawahlunto/Sijunjung Dalam Angka Tahun 2007
Berdasarkan data statistik Kabupaten Sijunjung tercatat sebanyak 130.224 orang penduduk merupakan kelompok penduduk usia kerja (berumur 15 tahun keatas ). Angkatan kerja tersebut yang sudah tertampung bekerja sebanyak 90.455. Jika dirinci menurut lapangan usaha terlihat bahwa pada tahun 2009 yang bekerja pada sektor Pertanian tercatat paling banyak yaitu sebanyak 63.631 orang atau 70.35 % dari total penduduk yang bekerja. Tabel 2.5 Jumlah angkatan kerja (umur 15 tahun keatas) Kabupaten Sijunjung menurut lapangan pekerjaan, keadaan tahun 2009 No. Lapangan Usaha LK PR Jumlah 38.290
25.341
63.631
Industri Pengolahan
2.562
427
2.989
3
Perdagangan, Hotel dan Restoran
4.397
3.375
7.772
4
Jasa-jasa
6.321
2.693
9.014
5
Transportasi dan Komunikasi
1.998
65
2.063
6
Lainnya
2.655
2.331
4.986
56.223
34.232
90.455
1
Pertanian
2
Jumlah Sumber : Kabupaten Sijunjung dalam angka 2010
25
Untuk sektor pertanian sendiri tercatat penduduk terbanyak yang bekerja di subsektor tanaman pangan ini menunjukan bahwa lapangan usaha terbanyak yang dilakukan penduduk bekerja di subsektor tanaman pangan terutama di padi sawah, berikut adalah jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian berdasarkan subsektor usaha. Tabel 2.6 Jumlah Penduduk yang bekerja di sektor pertanian berdasarkan subsektor usaha tahun 2009 No
Sub-sektor
1
Tanaman Pangan
2
Perkebunan
3
Laki-laki
Perempuan Jumlah
28.031
21.422
49.453
5.566
1.583
7.149
Perikanan
143
42
185
4
Peternakan
468
207
675
5
Pertanian Lainnya
4.082
2.087
6.169
38.290
25.341
63.631
Jumlah
Sumber: Sijunjung dalam angka 2010, BPS Sijunjung.
G.
Kinerja Pelayanan Perkebunan
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sijunjung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tanaman dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung. Bahwa Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi Daerah di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi : e. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan f.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
26
g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Berdasarkan uraian diatas maka capaian kinerja Dinas Tanaman Pangan dan perkebunan dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Bidang Tanaman Pangan Untuk bidang tanaman pangan dengan komoditi unggulan adalah padi dan jagung maka kinerja yang telah dilaksanakan dapat di ukur dari
capaian
produksi
dan
produktifitas,
indeks
pertanaman,
penyediaan infrastruktur dan lain sebagainya.
Tabel 2.7 Data Produksi dan produktifitas padi di Kabupaten Sijunjung dari tahun 2006 s/d 2010 Tahu
Luas Panen (Ha)
Produktifita s (Ton/Ha)
2006
16.929
4,31
-
72.959
-
2007
18.766
4,87
0,56
91.470
25,37
2008
16.977
4,96
0,09
84.185
-7,96
2009
18.598
4,93
-0.03
91.642
8,86
2010
20.473
4,96
0,03
102.366
11,70
n
Kenaikan Provitas
Produksi (Ton)
Kenaika n (%)
Sumber: Sijunjung dalam angka 2010 dan Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan (Data diolah)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan produksi dan produktifitas padi di Kabupaten Sijunjung selama kurun waktu 2006 sampai dengan 2010. Peningkatan produksi padi telah dapat dicapai sebesar 40,30 % atau sebesar 29.407 Ton gabah kering Panen (GKP). Dimana dari tahun 2006 ke 2007 terjadi kenaikan produksi yang signifikan yaitu sebesar 25,37% dan namun turun pada tahun 2008 dan kemudian naik lagi pada tahun 2009 dan 2010 masing-masing 8,86 persen dan 11,70 persen. Untuk produktifitas juga terjadi kenaikan selama lima tahun dari 2006 s/d 2010 terjadi kenaikan produktifitas sebesar 0,65 ton/ha artinya bahwa selama 5 tahun tersebut petani padi telah mampu 27
meningkatkan produktifitas sebesar 0,65 ton atau 650 kg/Ha selama 5 tahun hal ini menunjukan keberhasilan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan seperti dengan adanya Bantuan Langsung Bibit Unggul (BLBU) perbaikan sarana irigasi dan perbaikan teknologi. Dengan adanya perbaikan jaringan irigasi dan penyediaan infrastruktur pertanian khususnya pengairan yang memadai serta perbaikan
teknologi
akan
membawa
dampak
yang
signifikan
terhadap frekwensi penanaman padi pada lahan sawah sehingga lahan-lahan yang sebelumnya hanya dapat ditanam 1 kali akan meningkat menjadi 2 kali atau 2,5 kali, untuk melihat dampak tersebut dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2.8 Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Lahan Sawah di Kabupaten Sijunjung 2006 s/d 2010 Tahun
Luas Lahan Sawah
Luas Tanam
IP Lahan
(Ha)
(Ha)
(%)
2006
12.473
2007
12.473
2008
12.113
2009
12.113
2010
11.672
18.761 14.849 19.899 19.725 18.871
150 119 164 163 162
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kab. Sijunjung (Data Diolah)
Indikator lainnya yang dapat dijadikan tolok ukur dari program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Bidang Tanaman Pangan terutama yang menyangkut dengan pengadaan sarana dan prasarana pertanian adalah dengan adanya peningkatan status lahan sawah berdasarkan jenis pengairannya kepada status jenis lahan yang lebih baik. Peningkatan status lahan tersebut dapat dilihat pada tebel berikut:
28
Tabel 2.9 Data Perkembangan Jenis Lahan Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan Kab. Sijunjung (tahun 2005 s/d 2010) Jenis Irigasi
Tahun
Deviasi
2005
2006
2007
2008
2009
2010
-
-
-
-
-
-
1/2 Teknis
1.450
1.450
1.450
1.491
1.944
1.824
374
Sederhana PU
2.206
2.206
2.206
3.228
3.271
3.046
840
Sederhana Non PU
2.988
2.988
2.988
2.068
1.837
1.458
(1.530)
Tadah Hujan
5.864
5.829
5.829
5.326
5.061
5.344
(520)
12.508
12.473
12.473
12.113
12.113
11.672
Teknis
Jumlah
Sumber: Laporan tahunan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan
Pada table 2.8 diatas dapat dijelaskan adanya peningkatan jumlah status lahan pad tahun 2010 berrdasarkan pengairan untuk lahan yang beririgasi setengah teknis meningkat seluas 374 Ha untuk lahan yang beririgasi sederhana PU meningkat seluas 840 Ha dan untuk lahan beririgasi sederhana telah berkurang sebesar 1.530 Ha dan tadah hujan berkurang seluas 520 Ha. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan yang signifikan terhadap lahan tersebut dimana untuk lahan beririgasi setengan teknis meningkat seluas 494 Ha, Sederhana PU seluas 1.065 Hadan pengurangan lahan beririgasi sederhan seluas 1.151 Ha dan tdah hujan seluas 803 Ha. namun dari total jumlah lahan secara keseluruhan adanya pengurangan lahan seluas 836 Ha dari keadaan tahun 2005.
b.
Bidang Hortikultura Bidang hortikultura memfokuskan pada dua jenis tanaman yaitu tanaman
buah-buahan
dan
sayur-sayuran.
Dalam
perencanaan
program dan kegiatan yang selama ini dilakukan yaitu lebih diarahkan pada pengembangan tanaman buah-buahan. Beberapa komoditi
unggulan
yang
ditetapkan
dalam
rencana
strategis
pembanguan pertanian dibidang hortikultura khususnya buah-buahan
29
antara lain adalah pisang, rambutan, durian, duku/langsat dan manggis.
Komoditi
tersebut
lebih
banyak
diusahakan
oleh
masyarakat dan memberikan sumber penerimaan pendapatan bagi petani
oleh
khususnya
karena dalam
itu
kinerja
pelayanan
pengembangan
tanaman
bidang
hortikultura
buah-buahan
dapat
dijadikan suatu indikator capaian kinerja pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan di bidang hortikultura. Berikut ini gambaran capaian kinerja di bidang hortikultura khususnya tanaman buahbuahan selama empat tahun dari tahun 2006 s/d 2009. Tabel 2.10
No
Data Perkembangan Panen Komoditi Utama Tanaman Hortikultura tahun 2006 s/d 2010 di Kabupaten Sijunjung (pohon)
Komoditi
2006 150.327
2007 95.636
Tahun 2008 95.636
2009 49.549
2010 29.691
1
Pisang
2
Rambutan
64.922
64.066
64.066
39.085
609
3
Durian
36.359
32.861
32.861
15.430
2.151
4 5
Duku/Langsat Manggis
22.911 48.058
20.881 37.525
20.881 37.525
5.538 10.881
6.475
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Tanaman dan Perkebunan (data diolah)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa secara umum atau keseluruhan dari komoditi hortikultura khususnya buah-buahan mengalami penurunan dalam jumlah populasi pohon yang dapat di panen dari tahun ke tahun berikutnya. Indiaktor lain yang dapat dijadikan ukuran dalam menyampaikan capaian kinerja pelayanan bidang
hortikultura
adalah
dengan
melihat
perkembangan
produksinya. Tabel
No
2.11
Perkembangan Produksi Komoditi Utama Tanaman Hortikultura di Kabupaten Sijunjung Tahun 2006 s/d 2010 (ton)
Komoditi
Tahun 2006
2007
2008
2009
2010
1
Pisang
1.729
1.100
1.100
7.753
7.451
2
Rambutan
3.353
3.341
3.341
2.381
403
30
3
Durian
4
Duku/Langsat
5
Manggis
13.761
12.133
12.133
1.695
1.353
6.305
5.709
5.709
587
-
12.379
9.825
9.825
886
3.547
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Tanaman pangan dan Perkebunan (data diolah)
Dari tabel perkembangan produksi komoditi utama tanaman hortikultura di atas dapat dijelaskan untuk pertumbuhan produksi dari 5 komoditi diatas terlihat bahwa secara umum terjadi penurunan produksi dari tahun ke tahun. Dari 5 komoditi yang ditampilkan hanya pisang yang mengalami peningkatan produksi dari 1.720 ton pada tahun 2006 menjadi 5.722 ton pada tahun 2010. Dengan adanya
trend
penurunan
produksi
komoditi
hortikultura
dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja sebelumnya dan penyusunan rencana strategis lima tahun kedepan sehingga program dan kegiatan yang direncanakan tepat sasaran.
c.
Bidang Perkebunan Pada
bidang
perkebunan
komoditi
unggulan
tanaman
perkebunan di Kabupaten Sijunjung yaitu Karet, Kelapa Sawit, dan Kakao yang telah ditetapkan dalam rencana strategis sebelumnya dan ditambah dengan beberapa komoditi lainnya seperti nilam, pinang dan gambir. Pengembangan yang cukup signifikan dan paling banyak diusahakan oleh masyarakat yaitu karet, kelapa sawit dan kakao dan luas areal yang dikelola cukup luas. Dengan demikian perkembangan baik itu produksi, produktifitas, maupun pertambahan luas areal dapat dijadikan ukuran capaian kinerja pambangunan yang dilaksanakan oleh bidang perkebunan melalui pelaksanaan beberapa program dan kegiatan baik yang didanai dari APBD maupun APBN. Melalui tabel berikut ini dapat dijelaskan gambaran capaian kinerja bidang perkebunan, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan.
31
Tabel 2.12 Perkembangan Produksi Komoditi Unggulan Perkebunan Kabupaten Sijunjung 2006-2010 (dalam Ton) Komoditi Unggulan
No
Tahun
1
2006
59.836
50.862
413,30
2 3
2007 2008
63.232 63.699
53.060 53.060
590 615
4
2009
64.216
53.188
788,70
5
2010
64.216
53.188
1.018,40
Karet
Kelapa Sawit
Kakao
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan (data diolah)
Dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan produksi untuk masing-masing
komoditi
unggulan
perkebunan
di
Kabupaten
Sijunjung selama lima tahun dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Untuk komoditi karet terjadi peningkatan produksi sebesar
4.380
Ton atau sebesar 7,32%, untuk komoditi kelapa sawit sebesar 2.326 ton
atau
sebesar
4,57%
dan
untuk
komoditi
kakao
terjadi
pertambahan yang cukup signifikan yaitu sebesar 605,1 ton atau sebesar 146,41%. Pertambahan produksi komoditi sangat ditentukan oleh pertambahan dari luas lahan yang produktif dan peningkatan produktivitas berikut adalah gambaran mengenai perkembangan pertambahan luas dan peningkatan produktivitas komoditi unggulan perkebunan. Tabel
2.13
Perkembangan Luas Tanaman Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan Kab. Sijunjung Tahun 2006 s/d 2010 Komoditi Karet Produktif Belum Tidak Produktif Produktif
Kakao Belum Tidak Produktif Produktif
No
Tahun
1
2006
25.100
3.560
8.430
657,5
230
-
2
2007
26.763
1.905
8.461
937
332
-
3
2008
26.763
2.126
8.411
977
520
-
4
2009
27.898
2.643
8.411
1.050,7
404
-
5
2010
27.899
3.199
6.721
697
-
Produktif
1.358
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan (data diolah)
32
Berdasarkan tabel perkembangan luas tanaman komoditi unggulan tanaman perkebunan di atas dapat dilihat perkembangan luas tanaman selama lima tahun dari tahun 2006 s/d 2010. Untuk tanaman karet terjadi peningkatan luas untuk tanaman produktif sebesar 2.799 Ha atau sebesar 11.15%, tanaman belum Produktif berkurang seluas 364 Ha atau sebesar 10,14% dan tanaman yang tidak produktif berkurang seluas 1.709 Ha atau sebesar 20,27%. Untuk tanaman kakao terjadi penambahan luas tanaman produktif seluas 700.5 Ha sebesar 106,5 % dan tanaman belum produktif seluas 467 Ha atau sebesar 203 % sedangkan untuk tanaman yang tidak produktif tidak ada. Tabel 2.14 Data perkembangan rata-rata produktivitas Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2006- 2010 (ton/Ha) No
Tahun
1 2 3 4 5
2006 2007 2008 2009 2010
Karet 2,38 2,36 2,38 2,30 2,30
Komoditi Kelapa Sawit 7,62 7,75 7,74 9,73 *
Kakao 0,63 0,63 0,63 0,75 0.75
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan (data diolah)
Untuk
pencapaian
peningkatan
produktivitas
komoditi
unggulan tanaman perkebunan dapat di lihat pada table 2.14 diatas, dari data yang ditampilkan untuk komoditi karet menunjukan adanya penurunan produktivitas sebesar 0,08 ton/ha dimana pada tahun 2006 produktivitas rata-rata mencapai 2,38 ton/ha/tahun menurun menjadi 2,30 ton/ha/tahun pada tahun 2010. Untuk komoditi sawit menunjukan adanya kenaikan rata-rata produktivitas sebesar 2.11 ton/ha dari tahun 2006 sebesar 7,62 ton/ha/tahun menjadi 9,73 ton/ha/tahun pada tahun 2009. Sedangkan untuk komoditi kakao juga menunjukan adanya peningkatan produktivitas, dari rata-rata produktivitas sebesar 0,12 ton/ha/tahun, rata-rata produktifitas 0,63
33
ton/ha pada tahun 2006 menjadi 0,75 ton/ha/tahun pada tahun 2010. Hasil capaian kinerja ini merupakan implementasi atau output dari berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bidang Perkebunan selama lima tahun terakhir. Gambaran capaian kinerja pelayanan ini dapat dijadikan acuan untuk perencanaan program dan kegiatan kedepan baik untuk rencana jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
d.
Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil pertanian Sesuai dengan peraturan Bupati Sijunjung Nomor 5 tahun 2008 tentang SOTK, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu Penyiapan bahan penyusunan, pembinaan, pedoman dan petunjuk teknis, pengolahan dan pasaran hasil pertanian, Penyelenggaraan pembinaan dan pemberian bimbingan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, Penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan pembinaan dan pemberian bimbingan pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian
dan
Penyiapan
bahan
penyusunan
laporan
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Untuk
melihat
capaian
kinerja
Bidang
Pengolahan
dan
Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) dapat dilihat dari kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil baik yang berupa penyediaan sarana pengolahan hasil maupun fasilitasi dan pembinaan kelompok pengolahan
hasil
dalam
peningkatan
mutu
komoditi
pertanian
tanaman pangan dan perkebunan.
Tabel 2.15 Data Bantuan Alat Pasca Panen padi sawah di Kabupaten Sijunjung tahun 200-2010 No 1
Jenis Alat Tresher
Tahun 2009
Jumlah
2010 11
11
22
34
2 3 4 5 6
Reaper Sabit bergerigi Terpal Lumbo Lantai jemur
0 33 11 11 0
2 0 2 0 5
2 33 13 11 5
Dari tabel diatas menunjukan selama tahun 2009 dan 2010 telah disalurkan bantuan alat pasca panen padi, tresher sebanyak 22 unit, reaper 2 unit, sabit bergerigi sebanyak 33 buah,lumbo sebanyak 11 unit dan pembangunan lantai jemur sebanyak 5 unit. Disamping itu juga diberikan bantuan alat pasca panen karet berupa pisau sadap, mangkok sadap, dan perlengkapanya untuk 2 kelompok yang telah melaksanakan budidaya karet secara teknis budidaya sesuai teknologi yang terdapat 1 kelompok di kecamatan koto VII dan 1 kelompok di Pamuatan Kupitan. Disamping memberikan bantuan alat pasca panen juga diberikan alat pengolahan hasil untuk mendukung peningkatan mutu baik komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Untuk mendukung
pengolahan
hasil
komoditi
tanaman
pangan
telah
diberikan bantuan alat pengolahan keripik jagung di Koto Tuo Palangki, untuk tanaman hortikultura telah diberikan bantuan alat pengolahan hasil buah manggis berupa pabrik pengolahan dan bantuan alat pengolahan pisang menjadi pisang sale, dan untuk pengolahan hasil komoditi perkebunan telah diberikan bantuan alat permentasi kakao di nagari Pamatang Panjang kec.Sijunjung dan bantuan alat pembuatan air kelapa menjadi natadecoco. Bidang P2HP terbentuk baru dari pertengahan tahun 2008 sehingga untuk melihat perkembangan capaian kinerja pelayanannya masih sedikit, oleh karena itu untuk peningkatan mutu produk maupun mutu pengolahan hasil komoditi tanaman pangan dan perkebunan perlu adanya penyusunan rencana program dan kegiatan yang konfrehensif.
35
H.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Tanaman Pangan dan Perkebunan Tantangan yang akan menjadi hambatan dalam pelaksanaan
pembangunan pertanian tanaman pangan dan perkebunan kedepan adalah : a. Permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia baik SDM aparat maupun SDM petani pelaksana. Dari SDM aparat permasalahan yang dihadapi yaitu masih kurang atau terbatasnya aparat yang dibutuhkan, kemudian juga Profesionalisme aparat terkendala pada pemahaman pelaksanaan pekerjaan sehingga perlu waktu untuk persiapan pelaksanaan kegiatan. Untuk permasalahan ini solusi yang diupayakan adalah peningkatan pengetahuan dan pemahaman dengan sosialisasi dan pelatihan untuk aparat. b. Permasalahan SDM yang berkaitan dengan petani pelaksana dimana secara umum tingkat pengetahuan dan pemahaman petani tentang tujuan
akhir
dari
program
tidak
jelas.
Kemudian
juga
jiwa
kewirausahaan petani tidak muncul dimana pelaksanaan kegiatan hanya terbatas pada tahun anggaran bersangkutan dan setelah itu biasanya kegiatan juga putus. c. Permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan kegiatan dimana dengan masih terbatasnya anggaran sehingga dapat memenuhi semua plafon
anggaran
terbatasnya
yang
APBD
diusulkan,
yang
dapat
hal
ini
digunakan
dikarenakan untuk
masih
pembiayaan
pembangunan pertanian. Solusi yang diupayakan adalah dengan mengusulkan kegiatan kepada pemerintah pusat untuk dibiayai dengan dana APBN (TP, Dekonsentrasi dan DAK). d. Permasalahan
yang
berkaitan
dengan
penyediaan
sarana
dan
prasarana hal ini sangat dirasakan pada awal-awal pelaksanaan RPJM, untuk tahun tahun terakhir penyediaan sarana sudah dapat dikatakan cukup walaupun masih jauh dari kebutuhan. e. Permasalahan yang menyangkut dengan bentuk tofografi daerah yang banyak berbukit-bukit juga cukup mempersulit pelaksanaan kegiatan,
36
yang membutuhkan sarana dan prasarana ekstra dibandingkan dengan daerah yang banyak dataran sehingga biaya yang dibutuhkan cukup besar sementara lahan yang terjangkau tidak terlalu luas. f. Karakter dan budaya masyarakat yang masih banyak beorientasi pada pertanian sub-sistem dan belum mengarah pada konsep agribisnis, hal ini disebabkan masih terbatasnya akses modal dan pasar disamping itu juga keterbatasan pengetahuan masyarkat tentang pertanian yang berorientasi bisnis. Untuk pemecahan masalah ini perlu adanya koordinasi antar sektor. g. Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengairan dan irigasi, pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan selama ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan petani, dan untuk hal ini maka program penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian tetap perlu dilanjutkan.
Untuk pengembangan pertanian kedepan khususnya Subsektor Tanaman
Pangan
dan
perkebunan
masih
berpotensi
untuk
dikembangkan dan terus menjadi prioritas pembangunan ekonomi ke depan. Beberapa faktor yang dapat dijadikan kekuatan maupun peluang
untuk
pengembangan
subsektor
tanaman
pangan
dan
perkebunan ke depan yaitu: a. Masih
luasnya
potensi
sumber
daya
lahan
yang
dapat
dikembangkan seperti masih luasnya lahan tidur lahan yang belum ditanami
dan
hutan
rakyat
yang
dapat
dujadikan
untuk
pengembangan perkebunan. b. Kondisi sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang kondusif dapat menjadi kekuatan untuk mengembangkan pertanian ke depan sehingga berbagai kebijakan yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan sasaran yang dituju. c.
Kualitas dari apartur yang cukup memadai dalam merencanakan, melaksanakan
dan
mengawal
keberhasilan
pembangunan
pertanian kedepan.
37
d. Masih terbuka lebarnya peluang pemasaran berbagai komoditi pertanian sehingga mendorong untuk tumbuhnya sektor pertanian ke depan.
38
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN
F. Identifikasi Permasalahan Pangan dan Perkebunan
Pengembangan
Tanaman
Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan tanaman pangan dan perkebunan selama 5 tahun terakhir dapat diidentifikasi antara lain adalah: 1. Rendahnya produksi dan produktifitas tanaman pangan dan perkebunan. 2. Belum berkembangnya komoditi unggulan tanaman pangan dan tanaman perkebunan. 3. Rendahnya tingkat penerapan teknologi oleh petani. 4. Alih fungsi lahan sawah, seiringan dengan perkembangan perekonomian masyarakat maka permintaan terhadap lahan semakin meningkat 5. Masih banyaknya lahan khususnya untuk tanaman pangan yang belum memiliki infrastruktur yang memadai 6. Masih terbatasnya penyediaan prasarana dan sarana untuk mendukun pengembangan tanaman pangan dan perkebunan 7. Masih banyaknya terdapat lahan tidur dan lahan yang tidak diusahan
untuk
dijadikan
sebagai
potensi
pengembangan
komoditi strategi lainnya. 8. Masih
rendahnya
sumber
daya
manusia
paetani
untuk
meningkatkan mutu dan daya saing produk. 9. Penanganan panen, pascapanen dan pengolahan hasil yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar 10. Belum stabilnya pemasaran komoditi tanaman pangan dan perkebunan baik harga maupun kuota sehingga tidak adanya kepastian pemasaran.
39
11. Kelangkaan pupuk yang menyebabkan naiknya harga dan akses untuk memperolehnya sulit. 12. Tingginya permintaan bibit tanaman perkebunan yang belum bisa di akomodasi secara keseluruhan oleh dinas tanaman pangan dan perkebunan dalam waktu yang bersamaan.
G. Telaahan Visi,Misi dan Program Bupati/Wakil Bupati Sijunjung Dari
rencana
pembangunan
jangka
menengah
daerah
(RPJMD) Kabupaten Sijunjung tahun 2011-2015 telah ditetapkan visi dan misi pembangunan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung . rumusan
visi
pembangunan
Kabupaten
“Terwujudnya Nagari Madani yang
sijunjung
adalah
Berkualitas, Sejahtera
dan Merata” . dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditetapkan 8 misi untuk mewujudkan visi tersebut. Dimana misi tersebut adalah: 1. Mewujudkan penataan dan Penguatan Ekonomi Masyarakat 2. Meningkatkan Kecerdasan, Keterampilan dan Kesehatan serta IMTAQ SDM Anak Nagari 3. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur serta Prasarana Dasar Nagari 4. Pemanfaatan SDA untuk Kesejahteraan Rakyat dan Masyarakat Sijunjung 5. Mengentaskan Kemiskinan dan Ketertinggalan 6. Mewujudkan
Pemerintahan
yang
Bersih,
Adil,
Peduli
dan
Berwibawa 7. Mewujudkan Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan 8. Revitalisasi Adat dan Seni Budaya Anak Nagari.
Dari visi yang dijabarkan, penataan dan penguatan eknomi menjadi prioritas utama pembangunan daerah ke depan
40
ini
menunjukan
bahwa
perhatian
terhadap
perkembangan
ekonomi menjadi salah satu ukuran keberhasilan pembangunan lima
tahun.
Dengan
terlaksananya
visi
ini
diharapkan
tercapainya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan
serta
penurunan
angka
pengangguran
dan
kemiskinan atau dengan kata lain perbaikan kondisi makro ekonomi. Dalam posisi perekonomian di Kabupaten Sijunjung sektor pertanian mempunyai peranan yang strategis, disamping sebagai penyumbang PDRB terbesar terhadap PDRB Kabupaten Sijunjung juga sebagai sektor penyedia lapangan kerja terbesar dimana sekitar 70 persen dari penduduk yang bekerja, bergerak pada usaha di sektor pertanian khususnya tanaman pangan. Oleh karena itu untuk mewujudkan penataan dan peningkatan ekonomi masyarakat maka sasaran target yang harus menjadi sasaran objek pembangunan adalah masyarakat tani dengan focus rumah tangga petani. Oleh karena itu prioritas utama program maupun kegiatan harus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di sektor pertanian. Dari arah
kebijakan pembangunan
jangka panjang
daerah yang tertuang dalam RPJMD, arah dan kebijakan pembangunan lebih dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdasarkan potensi sumber daya lokal, karena
itu
titik
berat
pembangunan
ekonomi
dengan
mengoptimalkan pembangunan sector pertanian. Dari program prioritas dan program strategi yang dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung 2011-2015, bahwa pengembangan sektor pertanian menjadi program strategis pertama dan masuk dalam kategori program prioritas pertama dalam mewujudkan visi dan misi yang terdapat dalam RPJMD. Dengan ditetapkannya sektor pertanian sebagai sektor andalan dan prioritas dalam pembangunan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sijunjung maka penyusunan rencana dan strategis
41
instansi atau SKPD lingkup pertanian terutama Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan harus mengacu dan mendukung pada sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Pada program prioritas dan program strategis yang ditetapkan,
pembangunan
sektor
pertanian
di
Kabupaten
Sijunjung difokuskan kepada optimalisasi produktivitas pangan dan komoditi unggulan pertanian, Pengembangan komoditi unggulan
perkebunan
yaitu
karet,
sawit
dan
kakao,
Pengembangan komoditi jagung yang beintegrasi dengan ternak, Pembangunan pasar komoditi unggulan dan pengembangan informasi pasar serta peningkatan infrastruktur dan prasarana dasar serta pembangunan kawasan ekonomi baru. Programprogram yang menjadi platform pembangunan pertanian ke selama lima tahun kedepan. Yang akan diterjemahkan kedalam program dan kegiatan dalam rencana strategis Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung 2011-2015.
H. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Barat Rencana Strategis, Arah Kebijakan dan Strategis Kementerian Pertanian mengacu kepada kebijakan dan strategi nasional. Dari 11 prioritas nasional yang terdapat dalam RPJM 2010-2014 prioritas yang terkait dengan Kementerian Pertanian
yang utama adalah
ketahanan pangan dan yang menjadi prioritas adalah peningkatan ketahanan
pangan
dan
lanjutan
revitalisasi
pertanian
untuk
mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian,
peningkatan
pendapatan
petani,
serta
kelestarian
lingkungan hidup dan sumber daya alam. Target utama kementerian Pertanian 2010-2014 terdapat 4 target utama yaitu pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, peninkatan diversifikasi pangan peninkatan nilai
42
tambah
dan
daya
saing
dan
ekspor,
serta
peningkatan
kesejahteraan petani. Dari 4 target utama yang berkaitan dengan kewenangan Dinas pencapaian
Tanaman Pangan dan Perkebunan adalah
swasembada
dan
swasembada
berkelanjutan
dan
peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. Dalam Rencana Strategis Kementerian Pertanian yang selaras dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan maka arah kebijakan strategis diarahkan untuk: 1. Peningkatan produksi, produktivitas pangan, pertanian dan kehutanan untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan 2. Peningkatan nilai tambah dan daya saing dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan. Renstra Dinas Tanaman pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat Untuk mencapai Visi diatas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat mengemban misi yang harus dilaksanakan adalah : 1. Meningkatkan pemberdayaan petani. 2. Meningkatkan kompentensi aparatur 3. Meningkatkan efisiensi, mutu produksi dan daya saing 4. Mengembangkan pertanian organik dan LEISA 5. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dan sarana prasarana pertanian 6. Meningkatkan kelembagaan, permodalan dan peluang pasar. Untuk
menjawab
tantangan
pembangunan
sub
sektor
Tanaman Pangan dan Hortikultura sehingga terjadi perobahan yang lebih baik, untuk itu penyusunan dokumen Renstra 2011-2015 menetapkan tujuan sebagai berikut : 1. Menyiapkan Aparatur pertanian yang tangguh dan mempunyai kompentensi dalam pembangunan pertanian TPH.
43
2. Meningkatkan SDM dan motivasi petani untuk menghasilkan produk berdaya saing dan ramah lingkungan. 3. Meningkatkan pengawasan mutu sarana produksi pertanian. 4. Meminimalkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh serangan OPT, bencana alam, panen dan pasca panen. 5. Mengembangkan pertanian organik dan LEISA. 6. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal serta sarana dan prasarana pertanian. 7. Memperluas pasar dalam dan luar negeri serta memfasilitasi peluang pasar alternatif. 8. Memfasilitasi peningkatan usaha keluarga tani secara vertikal dan horizontal. 9. Mengembangkan agroekowisata dan pengembangan kawasan. 10. Memfasilitasi kelembagaan petani yang mandiri. Sasaran strategis dalam membangun pertanian tanaman pangan dan hortikultura kedepan di Sumatera Barat adalah : 1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas serta efisiensi produksi dengan teknologi ramah lingkungan yang bertumpu pada sumber daya lokal. 2. Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditi melelui pengembangan agroindustri dan peluang pasar. 3. Meningkatnya keterpaduan pengembangan komoditi dan sinergi kegiatan dikawasan sentra produksi. 4. Berkembangnya pertanian organik yang dilandasi kehidupan organis, sejahtera dan lestari, serta ratio pemakaian agroinput luar yang rendah. 5. Meningkatnya SDM dan lembaga usaha pertanian yang dikelola secara profesional melalui pemberdayaan petani. 6. Berkembangnya infrastruktur lahan dan air serta perbenihan. 44
7. Meningkatnya akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah sampai kepedasaan serta berkembangnya LKM-A. 8. Terbangunnya sistem penyuluhan yang efektif. Untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan kebijakan yang akan dilaksanakan, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat menetapkan 8 (delapan) program yaitu : 1. Peningkatan SDM Aparatur dan Penerapan Teknologi Pertanian. 2. Pemberdayaan Petani. 3. Peningkatan Kesejahteraan Petani. 4. Pengembangan Pertanian Organik dan LEISA. 5. Peningkatan Produksi dan Ketahanan Pangan. 6. Pengembangan
Kawasan
Sentra
Produksi
dan
Komoditi
Unggulan. 7. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengembangan Pertanian. 8. Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
I. Isu-Isu Strategis Renstra Dinas Tanaman Pangan merupakan satu kesatuan rencana yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kabupaten Sijunjung tahun 2011-2015. Oleh karena itu isu-isu strategis Pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan dan perkebunan berkaitan erat terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi Kabupaten Sijunjung secara keseluruhan. Perencanaan program dan kegiatan yang efektif dan efisien akan membawa pada keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran namun demikian tidak semua permasalahan yang ada pada periode pelaksanaan menyelesaikan
pembangunan semua
pertanian
masalah.
Dengan
sebelumnya dinamika
dapat
kehidupan
45
perekonomian di masyarakat juga membawa dampak permasalahan baru yang harus diselesaikan. Permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan
harus
dipertimbangkan
menjadi
dalam
isu-isu
penyusunan
strategis rencana
yang
harus
strategis
Dinas
Tanaman Pangan dan Perkebunan. Isu-isu strategis dalam Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan yaitu: 1. Rendahnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan perkebunan yang menyebabkan rendahnya pendapatan yang diterima petani sehingga mengurangi daya beli dan pemenuhan kebutuhan hidup 2. Masih rendahnya tingkat penerapan teknologi tepat guna yang dilaksanakan oleh petani sehingga lahan yang diusahakan tidak menghasilkan secara optimal dimana petani hanya tidak secara konprehensif. 3. Belum berkembangnya komoditi perkebunan secara maksimal dimana
masih
luasnya
lahan
yang
tersedia
yang
dapat
dikembangkan untuk perluasan komoditi unggulan tanaman perkebunan 4. Belum berkembangnya komoditi tanaman pangan strategis lainnya seperti jagung dan ubi kayu yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan prospek pasar yang cukup baik. 5. Masih luasnya lahan tidur dan lahan yang tidak diusahakan secara optimal oleh masyarakat baik untuk tanaman pangan maupun
tanaman
perkebunan
sehingga
suatu
sumber
pendapatan yang harus diterima tidak dimanfaatkan. 6. Penyediaan
prasarana
dan
sarana
pertanian
yang
masih
terbatas khususnya untuk pengembangan tanaman pangan menyebabkan optimalisasi pemanfaatan lahan jadi terkendala. 7. Masih rendahnya sumber daya manusia petani untuk menerima, memahami dan melaksanakan peningkatan mutu dan daya saing produk, baik dalam proses panen, pasca panen maupun pengolahan hasil.
46
8. Adanya trend pengurangan baku lahan sawah yang disebabkan adanya peralihan fungsi lahan sawah baik yang disebabkan oleh pertambangan maupun untuk kepentingan bangunan. 9. Belum stabilnya pemasaran komoditi hasil pertanian sehingga memberikan ketidakpastian harga dan pemasaran yang akan berakibat pada rendahnya posisi tawar dari petani.
47
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
D.
Visi dan Misi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Untuk mengarahkan kebijakan pembangunan pertanian tanaman
pangan dan perkebunan agar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Kabupaten Sijunjung, maka perlu dirumuskan visi yang jelas, terarah dan aspiratif.
Oleh karena itu maka visi yang akan ditetapkan
berasal dari hasil kajian yang mendalam dengan mempertimbangkan masukan-masukan, saran, pendapat, aspirasi dan inspirasi yang ada pada masyarakat Kabupaten Sijunjung. Visi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung disamping memberikan arah dan fokus yang jelas serta berorientasi terhadap masa depan juga bertitik tolak dari nilai-nilai dasar yang di anut seperti dikemukakan diatas dan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan Pemerintah Kabupaten, sehingga tujuan yang terluas dan terumum untuk mendapatkan yang terbaik maka visi Dinas Tanaman Pangan
dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung untuk tahun 2011-2015
dirumuskan sebagai berikut : “ TERWUJUDNYA RUMAH TANGGA PETANI YANG SEJAHTERA BERBASIS POTENSI SUMBER DAYA LOKAL ”
Makna pokok yang terkandung dalam visi di atas adalah :
1.
Terwujudnya Rumah Tangga Petani yang sejahtera maksudnya adalah terciptanya suatu kondisi kehidupan rumah tangga petani dengan tingkat pendapatan yang cukup, ditandai dengan kemampuan masyarakat tani dalam memenuhi kebutuhan dasar, sosial dan psikologis.
48
2.
Berbasis potensi sumber daya lokal. Dalam arti terlaksananya pengembangan
pembangunan
pertanian
tanaman
pangan
dan
perkebunan dengan memperhatikan potensi alam, sumber daya manusia, kuantitas, kualitas, kontinuitas, daya saing, dan peluang pasar. Dalam rangka pencapaian visi tersebut maka disusun misi
Dinas
Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung. Misi merupakan penjabaran lebih lanjut daripada visi dan sebagai pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Melalui perumusan misi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung diharapkan dapat dijadikan sebagai
acuan dan
pedoman dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran serta kebijakankebijakan dalam rangka pembangunan tanaman pangan dan perkebunan ke depan. Untuk maksud tersebut diatas dirumuskan misi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung sebagai berikut : 1. Meningkatkan penerapan teknologi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, 2. Meningkatkan efisiensi dan mutu produk yang berdaya saing, 3. Meningkatkan penyediaan prasarana dan saran pertanian tanaman pangan dan perkebunan, 4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dan sarana prasarana pertanian, 5. Memfasilitasi akses petani terhadap lembaga pembiayaan, 6. Meningkatkan
pelayanan
dan
pembinaan
oleh
aparatur
yang
profesional.
E.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Pencapaian misi, tujuan dan sasaran Dinas Tanaman Pangan dan
Perkebunan
Kabupaten
Sijunjung
sangat
dipengaruhi
oleh
kondisi
49
lingkungan internal dan eksternal. Keakuratan dalam dalam menganalisa faktor lingkungan sangat diperlukan untuk menghasilkan faktor-faktor strategis. Hasil analisa faktor lingkungan akan diperoleh faktor yang berkorelasi positif dan negatif dengan keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Dan dari hasil analisa ini juga dapat dirumuskan penguatan terhadap faktor yang berkorelasi positif dan meminimalkan faktor yang berkorelasi negatif terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung. Faktor-faktor kunci keberhasilan dapat dirumuskan sebagai berikut; 1. Tersedianya anggaran (dana) yang cukup; 2. Tersedianya sumber daya manusia (aparatur) yang berkualitas dan profesional; 3. Tersedianya sarana produksi yang memadai; 4. Adanya dukungan dari lembaga-lembaga yang terkait; 5. Adanya dukungan dan kemauan masyarakat tani dalam pelaksanaan program. Tujuan Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung, maka tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5
( lima ) tahun mendatang 2011-2015 adalah
sebagai berikut : 1. Meningkatkan
produksi
dan
produktifitas
tanaman
pangan
dan
perkebunan 2. Meningkatkan pengembangan komoditi unggulan tanaman perkebunan 3. Berkembangnya agribisnis tanaman pangan dan perkebunan dengan peningkatan daya saing melalui peningkatan mutu panen, pasca panen dan pengolahan hasil 4. Meningkatnya ketersediaan prasarana dan sarana serta penerapan teknologi 5. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur pertanian 6. Meningkatnya pelayanan ketata usahaan
50
Dengan adanya penetapan tujuan tersebut diatas akan dapat ditetapkan arah Kebijakan mencapai keberhasilan
dan
Strategi yang
pembangunan
Pertanian
akan diambil untuk dan
Perkebunan
di
Kabupaten Sijunjung. Sasaran Sasaran merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan atau tengah tahunan dan memberikan gambaran terhadap hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
Sasaran merupakan bagian yang
integral dalam proses perencanaan strategis, yang dimaksudkan sebagai penjabaran dari tujuan yang dapat terukur, yang akan dicapai secara nyata melalui kegiatan-kegiatan yang perlu atau seharusnya dilaksanakan, serta memberikan arah terhadap alokasi sumber daya dalam setiap kegiatan. Penetapan sasaran pembangunan Tanaman Pangan dan Perkebunan adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan perkebunan
2.
Optimalnya
pengelolaan
sumber
daya
tanaman
pangan
dan
perkebunan 3.
Meningkatnya penerapan teknologi pertanian oleh petani
4.
Tersedianya prasarana dan sarana pertanian yang memadai
5.
Tumbuhnya kelompok tani berwawasan agribisnis
6.
Meningkatnya mutu dan daya saing produk pertanian
7.
Meningkatnya kemampuan aparatur
8.
Akurasi data dan laporan
9.
Lancarnya aktifitas ketatausahaan dinas Pencapaian sasaran tersebut diatas sangat terkait dengan adanya
partisipasi aktif masyarakat petani dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Sijunjung.
51
F.
Strategi dan Kebijakan
Perumusan Strategi
Perumusan strategi sebagai hasil penetapan alternatif yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada, adalah merupakan cara-cara pencapaian tujuan
dan
sasaran.
Perumusan
strategi
merupakan
upaya
mengantisipasi hal-hal yang diperkirakan akan timbul dan dapat berubahubah dimasa yang akan datang, dalam pencapaian tujuan dan sasaran dengan cara yang terbaik. Strategi yang telah dirumuskan melalu pembahasan oleh pembuat kebijakan pada Dinas
Tanaman Pangan dan
Perkebunan Kabupaten Sijunjung sebagai berikut :
1.
Mendorong peningkatan produksi melalui pemantapan teknologi dan pengelolaan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan secara berkelanjutan;
2.
Peningkatan pemanfaatan lahan untuk pengembangan komoditi unggulan tanaman pangan dan perkebunan.
3.
Mendorong
peningkatan
produksi
dan
peningkatan
penyediaan
prasarana
dan
produktivitas sarana
melalui
pertanian
dan
penerapan teknologi tepat guna 4.
Peningkatan
mutu
penanganan
panen,
dan
saya
pasca
saing
panen
produk
dan
pertanian
pengolahan
melalui
hasil
serta
pengembangan pemasaran 5.
Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur pertanian dalam rangka mengoptimalkan
pelayanan
terhadap
masyarakat
petani secara
professional;
52
Strategi-strategi yang dirumuskan haruslah ditindaklanjuti dengan mengaktualisasikan kedalam berbagai kebijakan-kebijakan dan programprogram strategis. Penetapan Kebijakan Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan adalah merupakan ketentuan yang telah di sepakati oleh para pihak terkait, sesuai dengan kewenangan masing-masing untuk dijadikan pedoman, petunjuk bagi setiap aparatur Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung dan masyarakat/petani agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai visi, misi tujuan dan sasaran Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung. Berdasarkan perumusan strategi sebagai penentuan cara-cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam penyelenggaraan pembangunan pertanian tanaman pangan dan perkebunan di Kabupaten Sijunjung, ditetapkan beberapa kebijakan sebagai berikut : 1.
Mengoptimalkan sumber daya tanaman pangan dan perkebunan;
2.
Meningkatkan SDM petani;
3.
Mengoptimalkan pemanfaatan lahan
4.
Membangun Prasarana dan sarana pertanian
5.
Fasilitasi dalam penyediaan sarana produksi pertanian
6.
Mengembangkan agribisnis tanaman pangan dan perkebunan;
7.
Memberikan kesempatan bagi aparat untuk mengikuti diklat;
8.
Mengembangkan
statistik
pertanian
tanaman
pangan
dan
perkebunan; 9.
Efisiensi penggunaan sarana dan prasarana;
10. Pengelolaan gaji.
Kebijakan merupakan arah dan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan mengacu kepada kondisi dan permasalahan daerah. Adapun kebijakan umum dalam
53
penyelenggaraan pembangunan tanaman pangan dan perkebunan di Kabupaten Sijunjung adalah : a. Peningkatan produksi tanaman pangan melalui upaya peningkatan produktivitas,
perluasan
area
tanam,
peningkatan
penerapan
teknologi, peningkatan penyediaan prasarana dan sarana pertanian, pengamanan produksi, pengolahan dan pemasaran hasil daya saing. b. Peningkatan
produksi
hortikultura
dengan
penekanan
kepada
peningkatan produktifitas, mutu produk nilai tambah dan daya saing
menggunakan
teknologi
ramah
lingkungan
dengan
pengembangan kawasan sentra produksi komoditi unggulan. c. Peningkatan
produksi
perkebunan
melalui
upaya
peningkatan
perluasan areal tanam, peningkatan produktivitas, peningkatan penyediaan prasarana dan sarana pertanian dan pengamanan produksi dan pemasaran.
54
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
F.
Rencana Program Program merupakan kumpulan kegiatan nyata dan merupakan hasil
seleksi berdasarkan skala prioritas dari beberapa program yang diusulkan melalui proses musyawarah rencana pembangunan mulai dari tingkat jorong, tingkat nagari, kecamatan sampai dengan tingkat kabupaten, yang disusun secara sistematis dan terpadu yang akan dilaksanakan oleh aparatur dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh instansi pemerintah. Penetapan program dalam perencanaan strategis Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung tahun 2011-2015 ini merupakan peraturan pokok yang ditetapkan secara selektif dalam subtansi strategis untuk mencapai tujuan dan sasaran untuk masa 5 (lima) tahun ke depan. Rencana-rencana program pembangunan pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung selama tahun 2011 s/d 2015, terdapat 2 program Prioritas dengan 5 Program Strategis yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung 2011-2015, dimana programprogram tersebut antara lain : 11. Program Prioritas Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Masyarakat. Pada program prioritas ini ada beberapa program strategis yang menjadi tanggung jawab dan tugas dari Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan untuk menunjang pengembangan dan penguatan ekonomi masyarakat, program strategis tersebut adalah: a.
Program Optimalisasi Produktifitas Pangan dan Komoditi Unggulan Pertanian
b.
Pengembangan Komoditi Unggulan Karet, Sawit dan Kakao
55
c.
Program Pengembangan Komoditi Jagung yang Terintegrasi dengan Pakan Ternak
d.
Program Pembangunan pasar Komoditi Unggulan dan Pengembangan Informasi Pasar
12. Program Prioritas Peningkatan Infrastruktur dan Prasarana Dasar Pada program prioritas peningkatan infrastruktur dan prasarana dasar terdapat satu program strategis yang menjadi kewenangan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan yaitu: a. Program
Peningkatan
Infrastruktur
dan
Prasarana
Dasar
Serta
Pembangunan Kawasan Ekonomi Baru.
Untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari program prioritas dan program strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 maka dijabarkan kedalam Kegiatan Pokok yang akan dirinci oleh SKPD Terkait. Berdasarkan program prioritas dan program strategis diatas maka kegiatan pokok yang menjadi kewenangan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan adalah sebagai berikut: Prioritas I (Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Masyarakat) a. Program Optimalisasi Produktifitas Pangan dan Komoditi Unggulan Pertanian -
Penerapan Penggunaan Teknologi Tepat Guna dalam Sektor Pertanian
-
Peningkatan Produksi dan Distribusi Tanaman Pangan
-
Peningkatan Daya saing Produk.
b. Pengembangan Komoditi Unggulan Karet, Sawit dan Kakao -
Pengembangan Komoditi Unggulan Karet pada Kawasan Sentra Produksi
-
Pengembangan Komoditi Unggulan Kelapa Sawit pada Kawasan Sentra Produksi
-
Pengembangan Komoditi Unggulan Kakao pada Kawasan Sentra Produksi
56
-
Membangun Kemitraan dalam Pengembangan Komoditi Unggulan karet, kelapa sawit dan kakao.
c.
Pengembangan Data dan Informasi Komoditi Unggulan
Program Pengembangan Komoditi Jagung yang Terintegrasi dengan Pakan Ternak -
Perencanaan dan Pengembangan Integrasi Komoditi Pertanian (jagung) dengan Peternakan (pakan Ternak)
-
Pengembangan Kawasan Tanaman jagung
-
Pembangunan Pabrik Pengolahan Hasil Komoditi Jagung
-
Membangun Kemitraan dalam Pengembangan Integrasi Komoditi Jagung dan Pakan Ternak.
-
Peningkatan Mutu Produksi dan Pasar Komoditi Jagung
d. Program Pembangunan pasar Komoditi Unggulan dan Pengembangan Informasi Pasar -
Pembangunan Pasar Komoditi Karet, Kelapa Sawit, dan Kakao
-
Pengembangan dan Peningkatan Informasi Pasar
Prioritas II. (Peningkatan Infrastruktur dan Prasarana Dasar) Program Strategis Peningkatan Infrastruktur dan Prasarana Dasar serta Pembangunan Kawasan Ekonomi Baru. Kegiatan Pokok -
Pembangunan Infrastruktur yang Mendukung Kegiatan Ekonomi
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2014, maka terdapat revisi terhadap Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015, dimana program prioritas untuk urusan pilihan pertanian adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Pemasaran Hasil Pertanian/Perkebunan 2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
57
3. Program
Penyediaan
dan
Pengembangan
Prasarana
dan
Sarana
Pertanian/Perkebunan
Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung disamping melaksanakan program-program yang telah dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung juga sebagai pelaksana program maupun kegiatan yang di alokasikan melalui Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan yang anggaran dananya bersumber dari APBD Propinsi dan APBN melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian lainnya yang terkait. Sesuai dengan Rencana Strategi Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 ada beberapa program yang menjadi program prioritas Kementerian Pertanian yang berkaitan langsung dengan kewenangan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung yaitu : 1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. 2. Program
Peningkatan
Produksi,
Produktivitas,
dan
Mutu
Produk
Tanaman Hortikultura Berkelanjutan 3. Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Perkebunan Berkelanjutan 4. Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 5. Program
Peningkatan
Nilai
Tambah,
Daya
Saing,
Industri
Hilir,
Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
G.
Rencana Kegiatan
Dari uraian program-program diatas dijabarkan lebih lanjut ke dalam kegiatan-kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang telah disusun melalui perencanaan strategis Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung tahun 2011-2015 dapat dilihat pada matriks Program/Kegiatan sasaran dan indikator kinerja: Rencana
Kegiatan
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan
Kabupaten Sijunjung selama 5 (lima) Tahun kedepan 2011 s/d 2015
58
untuk kegiatan
yang didanai dari APBD
dan DAK
sesuai dengan
Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, terdiri dari 9 program dengan 23 kegiatan, 5 program merupakan program rutin untuk menunjang kenerja pelayanan aparatur dan 4 program merupakan program pembangunan pertanian di lapangan dengan sasaran utama adalah petani dan kelompok tani, dimana rincian kegiatan tersebut sebagai berikut : APBD II + DAK 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Kegiatan Penunjang Operasional Administrasi Perkantoran b. Kegiatan Penunjang Operasional Jasa Perkantoran
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Aparatur
4.
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan a. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja dan Keuangan
5.
Program Penyusunan Rencana Strategis SKPD a. Kegiatan Penyusunan Rencana Strategis SKPD 2011-2015
6.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
7.
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pertanian/
Perkebunan a. Kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan b. Kegiatan Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
59
c. Kegiatan
Penanganan
Pasca
Panen
dan
Pengolahan
Hasil
Pertanian d. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian e. Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Lahan dan Air
8.
Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan a. Kegiatan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pemasaran
Hasil
Produksi Pertanian/Perkebunan b. Kegiatan Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggul Daerah
9.
Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian/
Perkebunan a. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna b. Kegiatan
Pengadaan
Sarana
dan
Prasarana
Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna d. Kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Modern Bercocok Tanam e. Kegiatan Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
10.
Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan a. Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan b. Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan c. Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Bidang Perkebunan d. Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
60
Rencana program dan kegiatan sebagaimana dijelaskan di atas mengalami beberapa perubahan nama program dan kegiatan dalam revisi Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 ini sebagai berikut : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Kegiatan Penunjang Operasional Administrasi Perkantoran b. Kegiatan Penunjang Operasional Jasa Perkantoran
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Aparatur
4.
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pertanian/
Perkebunan a. Kegiatan Pengelolaan Statistik Pertanian b. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
5.
Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Pemasaran Hasil Pertanian a. Kegiatan Pengembangan Usaha dan Investasi Pertanian b. Kegiatan Pengembangan Pemasaran Hasil Pertanian c. Kegiatan
Pengembangan
Pasca
Panen
Pengolahan
Hasil
Pertanian
6.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan a. Kegiatan Pengembangan Benih Unggul Tanaman Pangan dan Hortikultura b. Kegiatan
Dukungan
Manajemen
dan
Teknis
Pembangunan
Tanaman Pangan c. Kegiatan
Peningkatan Produksi dan
Produktivitas
Tanaman
Pangan
61
d. Kegiatan Pengelolaan Perbenihan Tanaman Pangan e. Kegiatan Pengembangan Benih Unggul Tanaman Perkebunan f. Kegiatan
Peningkatan Produksi dan
Produktivitas
Tanaman
Perkebunan g. Kegiatan Pengembangan Perbenihan Hortikultura h. Kegiatan Pengelolaan Perbenihan Perkebunan i. Kegiatan
Peningkatan Produksi dan
Produktivitas
Tanaman
Hortikultura j. Kegiatan
Dukungan
Manajemen
dan
Teknis
Pembangunan
Manajemen
dan
Teknis
Pembangunan
Perkebunan k. Kegiatan
Dukungan
Hortikultura
7.
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian a. Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Tanaman Perkebunan b. Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Tanaman Pangan c. Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Tanaman Hortikultura d. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Perlindungan Tanaman
APBN (Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan) Untuk kegiatan yang di danai dari alokasi APBN disesuaikan dengan
rencana
strategis
kementerian
Pertanian
2010-2014
yang
tertuang pada 5 Program strategis dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
62
1.
Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan
untuk
Mencapai Swasembada dan
Swasembada
Berkelanjutan a.
Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia
b.
Pengelolaan Produksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian
c.
Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
d.
Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Sarana Produksi Tanaman Pangan
e.
Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Ganguan OPT dan DFI
f.
Pengembangan Metoda Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu laboratorium Pengujian Benih.
2.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan a.
Peningkatan Mutu, Produktivitas, Mutu Produk Tanaman Buah
b.
Peningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Biofarmaka
c.
Pengembangan
Sistem
Perbenihan
Pupuk
dan
Sarana
produksi Lainnya. d.
3.
Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura
Peningkatan
Produksi,
Produktivitas,
dan
Mutu
Produk
Perkebunan Berkelanjutan a.
Peningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu Tanaman Semusim
b.
Peningkatan Produksi, produktivitas, Mutu Tanaman Tahunan
c.
Dukungan Penyediaan Benih Unggul Bermutu dan Sarana Produksi Perkebunan
d.
Dukungan
Perlindungan
Perkebunan
dan
Penanganan
Gangguan Usaha Perkebunan
63
4.
Penyediaan
dan
Pengembangan
Prasarana
dan
Sarana
Pertanian
5.
a.
Perluasan Areal Pertanian
b.
Pengelolaan Air Untuk Pertanian
c.
Pengembangan Pengelolaan Lahan Pertanian
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian a.
Pengembangan Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian
b.
Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian
c.
Pengembangan Mutu dan Standarisasi Pertanian
d.
Pengembangan Pemasaran Domestik
64
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN 2011-2015 A. Pendahuluan Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan pada akhir periode pembangunan jangka menengah selama lima tahun mendatang. Hal ini
ditunjukan
dari
akumulasi
pencapaian
indikator
outcome
program dan kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan. Penetapan
kinerja
merupakan
syarat
penting
untuk
menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari rencana strategis Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan. Rencana kinerja merupakan tampilan kondisi orgnisasi dimasa yang akan datang. Indikator kinerja dapat dijadikan sebagai media perantara tentang bagaimana gambaran organisasi dimasa yang akan datang. Kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan dapat diukur melalui capaian sasaran organisasi dan tingkat efektif dan efisien pencapaian sasaran. Oleh karena itu indikator capaian kinerja harus ditetapkan
berdasarkan
analisa
yang
akurat
dengan
mempertimbangkan kepada potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi dan anggaran yang tersdia baik dari APBD maupun APBN. Capaian hasil kinerja pembangunan yang dapat dicapai oleh Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan
dapat
dinilai
dari
sejauhmana sasaran-sasaran atau target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dapat dicapai, baik itu output, outcome, ataun infact (yaitu keluaran, hasil dan manfaat) untuk setiap program dan kegiatan. Secara makro ukuran capaian kinerja dapat ditentukan melalui pendapatan yang diterima petani. Ukuran kinerja lain dapat dilihat dari pencapaian tingkat produksi produktifitas dan kualitas hasil yang akan berpengaruh pada pendapatan petani.
65
B. Penetapan Kinerja Pembangunan 1. Bidang Tanaman Pangan Untuk
penetapan
kinerja
Dinas
Tanaman
Pangan
dan
Perkebunan Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari capaian kinerja pada masing-masing Bidang yang merupakan penjabaran dari tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman pangan dan Perkebunan secara umum. Oleh karena itu kinerja dinas dapat dilihat dari kinerja bidang-bidang yang ada di dalamnya. Selama lima tahun kedepan 2011 s/d 2015. Indicator kinerja Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan dapat digambarkan sebagai berikut: Untuk Bidang Tanaman Pangan indikator kinerja yang dapat dijadikan ukuran yaitu capaian target pengembangan komodiiti unggulan dalam rencana Srategis adalah padi, jagung dan ubi kayu. Indikator tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 6.1 Target Kinerja Pengembangan Komoditi Tanaman Pangan (Padi Sawah) tahun 2011 s/d 2015 No 1
Indikator
Satuan
Produksi Produktivitas
Ton/Ha
3
Luas Panen
Ha
5
Target Pencapaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
2015
101.894
107.091
113.516
120.327
127.546
135.199
4,96
5,01
5,06
5,16
5,26
5,36
20.473
21.375
22.244
23.121
24.043
25.010
18.871
21.688
22.244
23.121
24.043
25.010
162
184
189
196
204
210
Ton
2
4
Kondisi
Luas Tanam
Ha
Indeks Pertanaman (IP)
%
Pada periode pembangunan 2011-2015 komoditi unggulan tanaman pangan lainnnya yang menjadi prioritas pengembangan dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung adalah Komoditi Jagung dan Ubikayu. Untuk itu pengembangan tanaman jagung dan ubi kayu juga
merupakan
target
pencapaian
kinerja
Bidang
Tanaman
Pangan.
66
Tabel
No
6.2
Target kinerja Pengembangan Komoditi Unggulan Tanaman Pangan (Jagung) Tahun 2011 s/d 2015
Indikator
Satuan
Kondisi 2010
Target Pencapaian Kinerja 2011
2012
2013
2014
2015
1.658
1.180
1.800
2.440
3.100
.3780
1
Produksi
Ton
2
Produktivitas
Ton/Ha
5,88
5,90
6.00
6.10
6,20
6,30
3
Luas Panen
Ha
282
200
300
400
500
600
4
Luas Tanam
Ha
60
200
300
400
500
600
Tabel
No
6.3
Target kinerja Pengembangan Komoditi Unggulan Tanaman Pangan (Ubi Kayu) Tahun 2011 s/d 2015
Indikator
Satuan
Kondisi 2010
Target Pencapaian Kinerja 2011
2012
2013
2014
2015
1
Produksi
Ton
1.088
1.708
1.960
2.214
2.470
2.728
2
Produktivitas
Ton/Ha
24,25
24,40
24,50
24,60
24,70
24,80
3
Luas Panen
Ha
49
70
80
90
100
110
4
Luas Tanam
Ha
54
70
80
90
100
110
2. Bidang Hortikultura Untuk Bidang Hortikultura indikator kinerja dapat dilihat dari pengembangan tanaman hortikultura yang terbagi dalam dua kelompok
besar
yaitu
kelompok
tanaman
buah-buahan
dan
kelompok tanaman sayur-sayuran. Untuk kelompok tanaman buahbuahan komoditi yang dominan dikembangkan oleh
masyarakat
dan menjadi komoditi unggulan yaitu pisang, rambutan, durian, duku/langsat dan manggis. Sementara untuk komoditi sayursayuran belum adanya komoditi yang dominan dikembangkan oleh masyarakat.
67
Tabel
6.3
Target
Kinerja
Pengembangan
Komoditi
Dominan
Tanaman Hortikultura tahun 2011-2015
No 1
2
3
4*
5
Indikator
Satuan
Kondisi 2010
Target Pencapaian Kinerja 2011
2012
2013
2014
2015
Komoditi Pisang Produksi
Ton
Produktivitas
Ton/Pohon
Luas Panen Komoditi Rambutan
Pohon
Produksi
Ton
Produktivitas
Ton/Pohon
Luas Panen
Pohon
7.451
500
546
594
728
870
0,250
0,025
0,026
0,027
0,028
0,029
29.691
20.000
21.000
22.000
26.000
30.000
403
7.950
7.830
7.700
7.280
6.840
0,66
0,53
0,54
0,55
0,56
0,57
609
15.000
14.500
14.000
13.000
12.000
2.151
3.600
2.737,5
4.070
3.000
4.180
1,580
0,360
0,365
0,370
0,375
0,380
1.353
10.000
7.500
11.000
8.000
11.000
-
540
660
588
712,5
638
-
0,270
0,275
0,280
0,285
0,290
-
2.000
2.400
2.100
2.500
2.200
6.475
3.840
5.200
4.240
5.670
4.675
1,820
0,256
0,260
0,265
0,270
0,275
3.547
15.000
20.000
16.000
21.000
17.000
Komoditi Durian
Produksi
Ton
Produktivitas
Ton/Pohon
Luas Panen Komoditi Duku/Langsat
Pohon
Produksi
Ton
Produktivitas
Ton/Pohon
Luas Panen
Pohon
Komoditi Manggis
Produksi
Ton
Produktivitas
Ton/Pohon
Luas Panen
Pohon
68
3. Bidang Perkebunan Pada
Bidang
Perkebunan
indikator
kinerja
yang
dapat
mengukur keberhasilan pengembangan tanaman perkebunan di Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari perkembangan produksi, produktivitas, perkembangan luas tanam baik tanaman produktif, belum produktif dan pengurangan lahan tidak produktif serta adanya perkembangan luas areal baik melalui peremajaan maupun perluasan areal komoditi unggulan tanaman perkebunan Tabel
No
6.4
Target Kinerja Pengembangan Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan (Karet) Tahun 2011-2015
Indikator
Satuan
1
Produksi
Ton
2
Produktivitas
Ton/Ha
3
Luas Areal
Ha
a. Produktif
Ha
b. Belum Produktif
Ha
c. Tidak produktif
Ha
Peremajaan/Perluasan
Ha
4
Tabel
No
6.5
Kondisi 2010 64.612 2,32
37.819
27.899
3.199
6.721 105
Target Pencapaian Kinerja 2011
2012
2013
2014
2015
78.257
81.365
82.304
86.487
87.537
2,79
2,89
2,89
3,00
3,00
38.099
38.299
38.544
38.569
38.569
28.049
28.154
28.479
28.829
29.179
3.154
3.374
3.399
3.399
3.399
6.571
6.421
6.316
5.991
5.641
325
350
350
350
350
Target Kinerja Pengembangan Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan (Kelapa Sawit) Tahun 2011-2015
Indikator
Satuan
Kondisi
Target Pencapaian Kinerja
2009
2011
2012
2013
2014
2015
1
Produksi
Ton
10.735
14.331
19.852
25.480
31.476
37.772
2
Produktivitas
Ton/Ha
2,32
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
69
3
4
Luas Areal
Ha
7.117
7.250
7.436
7.533
7.700
7.850
a. Produktif
Ha
4.627
4.777
4.963
5.096
5.246
5.396
b. Belum Produktif
Ha
2.304
2.340
2.323
2.287
2.304
2.304
-
-
-
-
-
-
c. Tidak produktif
Ha
186
133
150
150
150
150
Peremajaan/Perluasan
Ha
Tabel
6.6
Target
Kinerja
Pengembangan
Komoditi
Unggulan
Tanaman Perkebunan (Kakao) Tahun 2011-2015
No
Indikator
Satuan
Kondisi 2010
Target Pencapaian Kinerja 2011
2012
2013
2014
2015
1
Produksi
Ton
515
670
902
1.208
1.388
1.699
2
Produktivitas
Ton/Ha
0,75
0,80
1,00
1,20
1,20
1,30
3
Luas Areal
Ha
1.604
1.489
1.534
1.684
1.834
1.984
a. Produktif
Ha
837
902
1.007
1.157
1.307
b. Belum Produktif
Ha
697
547
482
527
527
527
c. Tidak produktif
Ha
-
-
-
-
-
-
Peremajaan/Perluasan
Ha
220
105
150
150
150
150
4
687
4. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Untuk Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Indikator kinerja pembangunan pertanian yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan merujuk pada penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil. Tujuan akhir dari kegiatan ini dalam rangka 70
peningkatan
Mutu/Kualitas
Hasil
panen,
pasca
panen
dan
pengolahan hasil tanaman pangan dan perkebunan serta tingkat kehilangan
hasil
meningkatnya
akibat
kualitas
dari
panen
panen
akan
yang
dilakukan.
meningkatkan
Dengan
harga
jual
kemudian juga dari margin keuntungan yang diperoleh akan lebih baik dengan adanya pengolahan hasil. Tabel 6.7 Target Kinerja Penanganan Panen dan Pasca Panen Tanaman
Pangan
(komoditi
unggulan
padi
sawah,
jagung dan Ubi Kayu) tahun 2011-2015
No
Indikator
Satuan
Target Pencapaian Kinerja
Kondisi 2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Kehilangan Hasil Padi
%
18,2
18,1
18,0
17,9
17,8
17,7
2
Peningkatan GHP Ubi Kayu
%
20
20
36
36
36
100
3
Peningkatan GHP Jagung
%
10
23
36
49
62
75
Tabel 6.8 Target Kinerja Penanganan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2011-2015
No
Indikator
Satuan
Kondisi
Target Pencapaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
2015
55
56
57,5
59,5
62
65
1
Rendemen Beras
%
2
Jumlah Produk Olahan Ubi Kayu
Produk
1
2
3
4
5
6
3
Jumlah Produk Olahan Jagung
Produk
1
2
3
4
5
6
Tabel. 6.9 Target Kinerja Penanganan Panen dan Pasca Panen Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan Tahun 20112015
No
Indikator
Satuan
Kondisi 2010
Target Pencapaian Kinerja 2011
2012
2013
2014
2015
1
Peningkatan GHP Karet
%
10
23
36
49
62
75
2
Peningkatan GHP Kakao
%
5
14
23
32
41
50
71
Tabel 6.10 Target Kinerja penanganan Pengolahan hasil Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan tahun 2011-2015
No
Indikator
Satuan
Kondisi
Target Pencapaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Peningkatan GMP Karet
%
10
23
36
49
62
75
2
Peningkatan GMP Kakao
%
5
14
23
32
41
50
Indikator kinerja pembangunan pertanian lainnya yang dapat dijadikan
ukuran
keberhasilan
program
dan
kegiatan
yang
dilaksanakan dapat berupa perkembangan status lahan berdasarkan pengairan khusus untuk tanaman pangan. Kemudian perkembangan pola
penggunaan
lahan
non
sawah
untuk
masing-masing
peruntukannya serta adanya peningkatan pemanfaatan lahan yang tidak produktif sehingga lahan tidur dan lahan terlantar lainnya menjadi berkurang. Tabel 6.11 Target kinerja peningkatan status lahan sawah di Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015
No
Indikator
Satuan
Kondisi 2010
Target Pencapaian Kinerja 2011
2012
2013
2014
2015
1
Irigasi Teknis
Ha
-
-
-
-
-
-
2
Irigasi 1/2 Teknis
Ha
1.824
1.824
1.874
1.974
1.974
2.074
3
Sederhana PU
Ha
3.046
3.046
3.046
2.846
2.946
3.446
4
Sederhana
Ha
1.458
1.458
1.408
1.408
1.408
1.508
5
Tadah Hujan
Ha
5.344
5.344
5.344
5.044
4.944
4.344
72