Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan hasil kinerja kegiatan program di Dinas kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2014 dengan bersumber dana dari APBD Kabupaten Bandung Tahun 2014, bantuan Gubernur Jawa Barat Bidang Kesehatan dan Dana Alokasi Khusus Tahun 2014 yang sah, APBN berupa Tugas Pembantuan dan APBN berupa Dana Kapitasi BPJS. Program/kegiatan
dilaksanakan
berdasarkan
visi,
misi
dan
program kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Pencapaian kinerja dianalisis melalui pendekatan pencapaian indikator kinerja sasaran mengacu pada indikator kinerja utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung program pembangunan kesehatan tahun 2014. Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk menilai hasil pelaksanaan kinerja di Dinas Kesehatan tahun 2014 serta dapat menjadi dasar bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan kesehatan dimasa yang akan datang. Demikian laporan ini, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas terlaksananya penyusunan laporan ini. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG dr. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid Pembina Utama Muda NIP. 19580623 198711 1 001
i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014
Ikhtisar Eksekutif
P
erubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2011-2015, berorientasi pada perubahan dokumen RPJMD serta perkembangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung, guna menyiapkan kemandirian masyarakat sehat Kabupaten Bandung sesuai dengan Visi dan Misi. Tantangan besar yang menjadi dasar pertimbangan dalam pelayanan kesehatan adalah masih belum terpenuhinya akses dan mutu pelayanan kesehatan yang masih perlu pembenahan. Untuk itu ditahun 2014 ini akses dan mutu pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan dengan adanya pengembangan pelayanan kesehatan ditingkat dasar (Puskesmas) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Tantangan lain pembangunan kesehatan ke depan yang masih memerlukan upaya dan kerja keras adalah pengendalian program penyakit menular, penyakit tidak menular (PTM) dan penyehatan lingkungan. Kebiasaan masyarakat sangat besar peranannya dalam menyehatkan lingkungan, untuk itu peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi sangat penting dalam mengatasi tantangan ini. Keberhasilan yang telah dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sepanjang tahun 2014 ini, antara lain adalah peningkatan partisipasi masyarakat melalui beberapa kegiatan diantaranya yaitu : Deklarasi Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) Desa Ciporeat Kec. Cilengkrang, Pakarti Madya Pelaksana Terbaik PHBS di desa Nagrak Kec. Pacet dan desa Langonsari Kec. Pameungpeuk. Dalam upaya meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada tahun mendatang, maka perlu dilakukan beberapa program/kegiatan dilanjutkan dengan meningkatkan target sasaran pembangunan kesehatan maupun mempertahankan kinerja yang telah baik; membuat/merencanakan program/kegiatan inovasi baru yang dapat meningkatkan prioritas program pembangunan kesehatan melalui upayaupaya yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas dan cakupan bimbingan teknis dan melakukan pemantauan capaian kinerja secara berkala.
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................ IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................. DAFTAR ISI ..................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN ….......................................................... 1.1 Umum..................................................................................... 1.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .............................. 1.3 Peran Organisasi...................................................................
i ii iii 1 1 1 4
BAB II RENSTRA DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 2.1 Rencana Strategis Tahun 2011 – 2015 ............................ 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tahun 2014 .........
5 5 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................ 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014..................... 3.2 Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2014 ................... 3.3 Realisasi Anggaran Tahun 2014....................................
10 10 13 53
BAB IV. PENUTUP ............................................................ 4.1 Kesimpulan .......................................................... 4.2 Langkah Antisifatif .......................................................
68 68 70
LAMPIRAN – LAMPIRAN Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Penetapan Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun 2014
iii
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN
SASARAN STRATEGIS 1
Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kesehatan
2 Mengendalikan penyakit berbasis lingkungan
3
4
Menurunnya angka kesakitan penyakit menular
Meningkatnya status gizi dan kesehatan keluarga dalam masyarakat
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
Indeks Kepuasan Masyarakat
74.23
2
Persentase Puskesmas yang dibangun dan direhab sesuai standar tata ruang
71%
3
Persentase Puskesmas yang mampu PONED
94%
4
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
100%
5
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
6
Persentase puskesmas dengan SIMPUS
50%
7
Persentase tenaga medis yang terlatih GELS
100%
8
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarkes (RS) di Kab/Kota
80%
1
Persentase rumah yang sehat
70%
2
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak(perkotaandan pedesaan)
80%
3
Presentase keluarga yang menggunakan sarana jamban keluarga sehat
75%
4
Presentase tempat-tempat umum sehat
80%
1
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TB Paru
86%
2
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100%
3
Cakupan pelayanan penderita Diare
100%
4
Cakupan penemuan penderita penyakit Pneumonia Balita
86%
5
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami wabah dan KLB penyakit menular yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
100%
6
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
88%
1
Indeks Kesehatan
75.83
2
Angka Kematian Bayi (AKB)
33.1
3
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
95%
4
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
95%
5
88%
6
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yg memiliki komp.kebidanan Cakupan kunjungan bayi
7
Cakupan pelayanan pada ibu nifas
87%
8
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
94%
95%
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
9
Cakupan penjaringan kesehatan anak SD & setingkat
89%
10
Cakupan peserta KB aktif
85%
11
Cakupan puskesmas santun lansia
18%
12
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat penanganan
100%
13
Cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT
40%
14
Prevalensi anak balita yang menderita gizi buruk
0,045%
5.Meningkatnya kemnadirian masyarakat dalam bidang kesehatan
1
Cakupan PHBS pada tatanan Rumah Tangga
60%
2
Cakupan desa siaga aktif
50%
6. Meningkatnya kualitas farmasi, makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan .
1
Rata-rata belanja obat yang bermutu per kapita
5500
2
Terwujudnya sarana (Apotek, pedagang eceran obat dan klinik kecantikan) yang berizin
100%
3
Terwujudnya industri rumah tangga pangan yang berizin
100%
4
Pengawasan peredaran obat berbahaya di sarana kesehatan
100%
CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN
SASARAN STRATEGIS 1
Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kesehatan
2 Mengendalikan penyakit berbasis lingkungan
3
Menurunnya angka kesakitan penyakit menular
85.144 Meningkatnya status gizi dan kesehatan keluarga dalam masyarakat
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
1
Indeks Kepuasan Masyarakat
74.23
74.23
100
2
Persentase Puskesmas yang dibangun dan direhab sesuai standar tata ruang
71%
82.25
107
3
Persentase Puskesmas yang mampu PONED
94%
94
100
4
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
100%
100
100
5
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
100
100
6
Persentase puskesmas dengan SIMPUS
50%
50%
100
7
Persentase tenaga medis yang terlatih GELS
100%
100%
100
8
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarkes (RS) di Kab/Kota
80%
80
100
1
Persentase rumah yang sehat
70%
70.40%
101
2
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak(perkotaandan pedesaan)
80%
86.50%
108
3
Presentase keluarga yang menggunakan sarana jamban keluarga sehat
75%
75.14%
100
4
Presentase tempat-tempat umum sehat
80%
80.4
100
1
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TB Paru
86%
80.2
92.7
2
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100%
100
100
3
Cakupan pelayanan penderita Diare
100%
100
100
4
Cakupan penemuan penderita penyakit Pneumonia Balita
86%
73.22
85,14
5
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami wabah dan KLB penyakit menular yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
100%
100
100
6
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
88%
90
102
1
Indeks Kesehatan
75.83
75.90
100
2
Angka Kematian Bayi (AKB)
33.1
33.9
97.6
3
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
95%
95%
100
4
95%
79%
83
88%
87.5%
99
6
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yg memiliki komp.kebidanan Cakupan kunjungan bayi
95%
96.8%
102
7
Cakupan pelayanan pada ibu nifas
87%
87.5%
101
5
TARGET
REALISASI
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan penjaringan kesehatan anak SD & setingkat
94%
77.5%
82
89%
95.2%
107
10
Cakupan peserta KB aktif
85%
81.62%
101
11
Cakupan puskesmas santun lansia
18%
24
133
12
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat penanganan
100%
100%
100
13
Cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT
40%
41.9%
105
14
Prevalensi anak balita yang menderita gizi buruk Cakupan PHBS pada tatanan Rumah Tangga
0,045%
0.05%
100
60%
43,3
72
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA 8 9
%
5.Meningkatnya kemnadirian masyarakat dalam bidang kesehatan
1 2
Cakupan desa siaga aktif
50%
87.14
100
6. Meningkatnya kualitas farmasi, makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan .
1
Rata-rata belanja obat yang bermutu per kapita Terwujudnya sarana (Apotek, pedagang eceran obat dan klinik kecantikan) yang berizin Terwujudnya industri rumah tangga pangan yang berizin
5500
4018
73
100%
100
100
100%
100
100
Pengawasan peredaran obat berbahaya di sarana kesehatan
100%
100
100
2 3 4