KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan buku NBM tahun 2015 (Sementara). Buku NBM tahun 2015 (Sementara) dapat disusun atas dukungan dan kerjasama yang baik dari Tim NBM dan nara sumber lain yang menunjang ketersediaan data, meskipun dalam proses penyusunan mengalami hambatan dan kendala, terutama kesulitan dalam pengumpulan data. Data NBM tahun 2015 (Sementara) diperoleh dari Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog, Dinas Kelautan Perikanan, BPS, PG. Madu Baru dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi DIY dan data ekspor impor yang diperoleh dari distributor serta pedagang besar. Dengan selesainya penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi ketersediaan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk tahun yang bersangkutan, sekaligus sebagai evaluasi ketersediaan pangan yang ditindaklanjuti dalam penyusunan rencana produksi dan pengadaan pangan bagi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) ini tentunya masih ada kekurangan, untuk itu kami mohon saran serta kritik yang membangun. Kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) kami sampaikan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta,
Mei 2016
Kepala
Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si NIP. 19600729 198603 2 006
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................i. DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii DAFTAR TABEL ..........................................................................................................iv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................v DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................vi
I. PENDAHULUAN A. Umum .................................................................................................................1 B. Perkembangan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) ..........................2 C. Kegunaan Neraca Bahan Makanan (NBM) .......................................................4
II. METODOLOGI A. Pengertian Neraca Bahan Makanan ( NBM ) ...................................................6 B. Syarat- syarat Penyusunan NBM ......................................................................15 C. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data ..................................................18
III. PENYEMPURNAAN NERACA BAHAN MAKANAN ( NBM ) A. Hasil Kajian Sub Sektor Peternakan ..............................................................17 B. Hasil Kajian Sub Sektor Tanaman Pangan .....................................................17 C. Hasil Kajian Sub Sektor Hortikultura .............................................................17 D. Hasil Kajian Sub Sektor Perkebunan ...............................................................18 E. Upaya Penyempurnaan dengan Menggunakan Tabel I – O .............................20 F. Perubahan Tabel NBM ....................................................................................22
IV. ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN TAHUN 2015 SEMENTARA A. Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2011 – 2015 Sementara ...........................23 B. Analisis Surplus/minus Berdasarkan Neraca Bahan Makanan ..........................31 V. DINAMIKA KETERSEDIAAN PANGAN (2006 – 2015 SEMENTARA) A. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein DIY tahun 2006 – 2015...33 B. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 – 2015........................34 C. Ketersediaan dan Tingkat Proporsi Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2015)...............35 D. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein dan Laju Tingkat Ketersediaan ...................36
VI. KETERKAITAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 SEMENTARA DENGAN POLA PANGAN HARAPAN DIY...........................................................39
VI. KESIMPULAN A. Kesimpulan ............................................................................................................43 B. Saran .....................................................................................................................46
DAFTAR TABEL – TABEL Tabel 1. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013
Tabel 2. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013
Tabel 3. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014
Tabel 4. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014
Tabel 5. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Sementara
Tabel 6. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Sementara
Tabel 7. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 dan 2015 Sementara
Tabel 8. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 Sementara
Tabel
9. Ketersediaan Energi berdasarkan Jenis Bahan Makanan sesuai PPH untuk Konsumsi Penduduk DIY Tahun 2014 dan Tahun 2015 Sementara
Tabel 10. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 – 2015 Sementara Tabel 11. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Energi di DIY Tahun 2006 – 2015 Sementara
Tabel 12. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2015) Berdasarkan Kelompok Pangan (Publikasi NBM) Tabel 13. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2006 – 2015 Sementara Tabel 14. Laju Tingkat Ketersediaan Tabel 15. Kontribusi Energi Menurut Kelompok Pangan Tahun 2015 Sementara Tabel 16. Proyeksi Ketersediaan Energi Kelompok Pangan (Kal/kap/hari) Tabel 17. Proyeksi Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Pangan (Gram/kap/hari) Tabel 18. Proyeksi Ketersediaan Komoditas Pangan di DIY Tahun 2016, 2017, 2018 dan 2020
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
1. Skor Konsumsi Tahun 2014 dengan Pendekatan PPH
Lampiran
2. Analisis Surplus / Minus Berdasarkan NBM Tahun 2015 Sementara
Lampiran
3. Skor PPH DIY Berdasarkan NBM Tahun 2015 Sementara
Lampiran
Lampiran
5. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2013 – 2020 berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 Sementara 6. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2014 – 2020 berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Kkal/kap/hari) (Gram/kap/hari)
Lampiran 7. Rata - rata Ketersediaan Pangan DI. Yogyakarta berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Gram/Kapita/Hari) (Proyeksi Ketersediaan Pangan) Lampiran 8. Proyeksi Ketersediaan Pangan DI. Yogyakarta berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Gram/Kapita/Hari) (Proyeksi Ketersediaan Pangan) Lampiran 9. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Kg/Kapita/Tahun) Lampiran 10. Proyeksi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Kg/Kapita/Tahun) Lampiran 11. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Kg/Kapita/Tahun) Lampiran 12. Proyeksi Ketersediaan Pangan (000 Ton/Tahun) Lampiran 13. Proyeksi Ketersediaan Pangan (000 Ton/Tahun) Lampiran 14. Format Neraca Bahan Makanan Lampiran 15. Besaran Konversi yang Digunakan Untuk Ternak Lampiran 16. Konversi Kuantitas dan Bentuk Pangan Lampiran 17. Jenis Bahan Makanan, Produksi Turunan dan Besaran Konversi Input ke Output menurut Kelompok Komoditas Lampiran 18. Faktor Konversi Bahan Makanan yang Dipakai untuk Menghitung Produksi Lampiran 19. Komposisi Bahan Makanan Lampiran 20. Besaran Konversi Lampiran 21. Konversi Olahan Komoditi Perikanan Lampiran 22. Daftar Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ketersediaan Energi Tahun 2013 – 2015 Sementara Gambar 2. Ketersediaan Protein Tahun 2013 – 2015 Sementara Gambar 3. Ketersediaan Lemak Tahun 2013 – 2015 Sementara Gambar 4. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2015 dengan Ideal Gambar 5. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2014 dan 2015 dengan Ideal Gambar 6. Perbandingan Skor Konsumsi 2014 dengan Skor Ideal Gambar 7. Pola Konsumsi Energi 2014 Gambar 8. Pola Konsumsi Berdasarkan PPH Gambar 9. Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 – 2015 Sementara Gambar 10. Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 – 2015 Sementara Gambar 11. Perbandingan Proporsi Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015 dengan Skor Ideal
BAB I PENDAHULUAN
A.
Umum Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan Pangan dan Gizi bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, memenuhi kecukupan Gizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk mewujudkan Status Gizi yang baik agar dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. (Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015). Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Prioritas kebijakan pembangunan ekonomi yang ditempuh dalam sistem ketahanan pangan diantaranya upaya pemenuhan kecukupan pangan dengan menjamin tersedianya pangan dan gizi dalam jumlah, mutu yang cukup dan harga yang terjangkau dengan memperhatikan peningkatan pendapatan petani serta peningkatan produksi. Salah satu subsistem utama sistem ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan yang tersedia di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan dapat diwujudkan melalui produksi dalam negeri atau daerah, pemasukan dari luar negeri atau luar daerah, dan cadangan yang dimiliki negara atau daerah yang bersangkutan. Ketersediaan
NBM 2015 Sementara halaman
1
pangan merupakan suatu sistem yang berjenjang (hierarchial system) mulai dari tingkat nasional, propinsi (regional), lokal (kabupaten/ kota) dan rumah tangga. Ketersediaan pangan dapat diukur baik pada tingkat makro (nasional, propinsi, kabupaten/ kota) maupun mikro (rumah tangga) Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan perlu diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan analisis produksi dan ketersediaan pangan. Informasi tentang situasi ketersediaan pangan tersebut diperlukan sebagai bahan untuk menyusun perencanan, evaluasi, perumusan kebijakan, pemecahan masalah produksi dan ketersediaan pangan.
B.
Perkembangan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) Penyusunan NBM pertama-tama dilakukan pada masa Perang Dunia II, karena negara-negara yang terlibat perang mengalami krisis pangan yang harus segera di atasi. Tahun 1942, pertama kalinya “Inter Allied Committee On Postwar Requirement” menggunakan metode “Food Balance Sheet” untuk meneliti kebutuhan pangan waktu itu. Pada tahun 1943, suatu tim ahli gabungan antara Kanada, Amerika Serikat dan Inggris menerbitkan suatu laporan berjudul “Food Consumption Level in The United Sastes and The United Kingdom”. Selanjutnya pada tahun 1946.“Food and Agriculture Organization (FAO)’ Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai menggunakan metode NBM di antara 70 negara anggotanya. Pada sidangnya yang keempat di Washington pada tahun 1948, FAO telah membuat rekomendasi agar semua negara-negara anggota dapat menyusun NBM menurut model yang seragam dan mengirimkannya kepada FAO disertai harapan agar penyusunannya di setiap negara dilakukan setiap tahun. Sebagai kelanjutan dari perhatian dan rekomendasi FAO tentang NBM ini, maka pada tahun 1949 dan 1950 telah berhasil dipublikasikan NBM berbentuk “Loose-leat booklet” pertama
NBM 2015 Sementara halaman
2
untuk 77 negara yang mencakup periode permulaan peran dunia II dan masa tahun 1947/1948 dan 1948/1949. “Loose-leat booklet” kedua diublikasikan pada tahun 1950/1951, 1951/1952, 1952/1953 dan 1953/1955, untuk 92 negara. Berdasarkan atas kemungkinan-kemungkinan teknis penyajian, maka pada tahun 1957 diputuskan bahwa penerbitan NBM oleh FAO tidak lagi secara tahunan melainkan periode tiga tahunan. Himpunan pertama periode tiga tahunan yang meliputi periode 1954 – 1956 dan mencakup 30 negara, diterbitkan pada tahun 1958. Himpunan kedua meliputi periode 1957 – 1959 dan mencakup 43 negara diterbitkan pada tahun 1963.Himpunan ketiga pada tahun 1966 untuk 63 negara mencakup periode 1960 – 1962. Sedangkan himpunan keempat adalah NBM untuk periode 1964 – 1966 yang dipublikasikan pada tahun 1971 dan mencakup 132 negara. Di Indonesia, NBM mulai disusun tahun 1963 oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dengan bantuan ahli dari FAO untuk keperluan intern BPS. Hasilnya terdiri atas NBM periode 1963 – 1965, NBM periode 1964 – 1966 dan NBM tahun 1970.Kemudian secara periodik disusun NBM tahun 1971 dan NBM 1972. Selanjutnya berdasar instruksi Menteri Pertanian Nomor : 12/INS/UM/6/1975 tanggal 19 Juni 1975, dibentuk Tim Penyusun NBM Nasional yang beranggotakan unsur-unsur dari instansi Departemen Pertanian, BPS dan instansi terkait untuk menyusun buku Pedoman Penyusunan NBM serta menyajikan NBM mulai PELITA I sampai dengan sekarang. Menyadari bahwa pengkajian NBM Nasional terlalu bersifat umum, maka pada tahun 1979 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri Pertanian
melalui
surat
Nomor
92/B/1979
tanggal
18
Januari
1979,
menginstruksikan seluruh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian untuk menyusun NBM Regional/Provinsi dan hasilnya disampaikan kepada Menteri
NBM 2015 Sementara halaman
3
Pertanian melalui Unit Perbaikan Menu Makanan Rakyat (UPMMR) Departemen Pertanian. Pada tahun 1979 telah dikeluarkan pula Instruksi Presiden No 20 tahun 1979 tanggal 8 Oktober 1979 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat termasuk di dalamnya penyajian NBM, sebagai kelanjutan Instruksi Presiden No. 14 tahun 1974. Pada tahun 1985 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri Pertanian, melalui surat Nomor RC.220/487/B/II/1985 tanggal 20 Januari 1985 menginstruksikan seluruh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian untuk mengembangkan Penyusunan NBM Regional dan Provinsi dengan membentuk Tim Penyusun NBM Regional/Provinsi yang bertugas menyusun NBM Regional/Provinsi masing-masing. Tahun 1993 dan 1996 Buku Pedoman Penyusunan NBM juga diterbitkan dengan memasukkan beberapahasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa institusi. Selanjutnya upaya penyempurnaan penyusunan Tabel NBM terus dilakukan, dengan melakukan beberapa kajian, diantaranya dengan menggunakan pendekatan Tabel Input – Output.Buku Pedoman
Penyusunan
NBM
Tahun
2004
kembali
diterbitkan
dengan
mengakomodasikan hasil beberapa kajian yang dilakukan dalam rangka penyempurnaan
penyusunan
NBM.Dalam
rangka
menjabarkan
Pedoman
Penyusunan NBM Tahun 2004 serta penyempurnaan data baik dari segi cakupan maupun kualitasnya maka dipandang perlu untuk menyusun Buku Panduan Penyusunan NBM. Di DIY telah mulai menyusun NBM sejak tahun 1990 an, dan sekarang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan membentuk Tim Penyusun NBM terdiri dari BPS, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Biro Administrasi dan Perekonomian Setda DIY, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog, Dishubkominfo, PT. Madubaru, Disperindagkop dan UKM, Bappeda, serta lurah pasar dan pengurus NBM 2015 Sementara halaman
4
koperasi pasar. Mulai tahun 2011 NBM DIY disusun 2 kali berupa angka sementara dan angka tetap. Dan mulai NBM tahun 2010 dan 2011 sudah disusun NBM di 4 Kabupaten (Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Sleman), apalagi didukung tuntutan dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang Ketahanan Pangan yang salah satu indikator kinerjanya menggunakan hasil NBM.
C.
Kegunaan Neraca Bahan Makanan (NBM) Sebagai salah satu alat perencana di bidang pangan dan gizi, NBM dapat memberikan informasi berupa data tentang produksi, pengadaan, serta semua perubahan-perubahan yang terjadi, hingga suatu komoditas tersedia untuk dikonsumsi oleh penduduk suatu negara/daerah dalam satu kurun waktu tertentu. Dengan demikian, NBM merupakan salah satu metode untuk memperoleh gambaran situasi penyediaan pangan yang cukup lengkap dan teliti, namun sederhana dan relatif mudah dikerjakan. Oleh karena itu, suatu NBM yang disajikan secara lengkap tepat waktu dan berurutan dari suatu periode ke periode berikutnya, akan sangat berguna untuk memantapkan kebijakan pangan secara menyeluruh, dan bahkan sangat berguna bagi perencanaan program-program yang berkaitan dengan masalah pangan dan gizi secara umum. Dengan menyusun NBM, dimungkinkan dengan cepat didapatkan gambaran tentang situasi penyediaan pangan per kapita suatu negara/daerah pada suatu kurun waktu tertentu. Sehingga stakeholder pengambil keputusan dengan cepat pula dapat menetapkan kebijakan yang harus ditempuh.
NBM 2015 Sementara halaman
5
BAB II METODOLOGI
A.
Pengertian Neraca Bahan Makanan (NBM) Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah suatu tabel yang terdiri atas kolomkolom yang memuat berbagai informasi berupa data tentang situasi dan kondisi penyediaan bahan makanan bagi penduduk suatu negara/daerah, dalam suatu kurun waktu tertentu. Informasi tersebut dicantumkan dalam 19 kolom sebagai berikut : kolom (1) Jenis Bahan Makanan (Commodity); kolom produksi (production) yang terdiri atas kolom (2) masukan (input) dan (3) keluaran (output); kolom
(4)
Perubahan stok (changes in stock); kolom (5) impor (import); kolom (6) Penyediaan Dalam Negeri sebelum Ekspor (Domestic Supplay prior to Export); kolom (7) Ekspor (export); kolom (8) Penyediaan Dalam Negeri (Domestic Utilization) yang terdiri atas : kolom (9) Pakan (feed); (10) Bibit (Seed); diolah untuk (Manufactured for) (11) Makanan (food) dan (12) Bukan makanan (non food); (13) Tercecer (Weste) dan (14) Bahan Makanan (Food); Ketersediaan per kapita (per capita availability) terdiri atas kolom-kolom (15) kg/thn (kg/year); (16) Gram/hari (gram/day); (17) Energi dalam satuan kalori/hari (cal/day), (18) Protein dalam satuan gram/hari (proteins in gram/day); dan (19) Lemak dalam satuan gram/hari (fats in gram/day). 1.
Jenis Bahan Makanan Bahan makanan yang dicantumkan dalam kolom ini adalah semua jenis bahan makanan baik nabati maupun hewani yang lazim/umum tersedia untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan tersebut dikelompokkan menurut jenisnya yang diikuti prosesnya dari produksi sampai dengan dapat dipasarkan/dikonsumsi dalam bentuk belum berubah atau bentuk lain yang
NBM 2015 Sementara halaman
6
berbeda sama sekali setelah melalui proses pengolahan. Pengelompokkan bahan makanan tersebut adalah sebagai berikut : padi-padian, makanan berpati, buah/biji berminyak, buah-buahan, sayuran, daging, telur, susu, ikan serta kelompok minyak dan lemak. a.
Padi-Padian Padi-padian adalah kelompok komoditas yang terdiri atas gandum, padi, jagung dan sorghum (canthel) serta produksi turunannya
b.
Makanan Berpati Makanan berpati adalah bahan makanan yang mengandung pati yang berasal dari akar/umbi dan lain-lain bagian tanaman yang merupakan bahan makanan pokok lainnya. Yang termasuk dalam kelompok komoditas ini adalah ubi kayu, ubi jalar dan sagu, serta produksi turunannya. Contoh gaplek/chips dan tapioka/pellet adalah turunan dari ubi kayu. Kelompok komoditas makanan berpati ini merupakan jenis bahan makanan yang mudah rusak jika disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama bila tidak melalui proses pengolahan.
c.
Gula Gula adalah sekelompok komoditas yang terdiri atas : gula pasir dan gula merah (gula mangkok, gula lempengan, gula semut dan lain-lain), baik dari hasil olahan pabrik maupun rumah tangga yang merupakan produk olahan dari tanaman kelapa deres, aren, siwalan, nipah dan tebu.
d.
Buah/biji berminyak Buah/biji
berminyak
adalah
kelompok
bahan
makanan
yang
mengandung minyak, yang berasal dari buah dan biji-bijian. Komoditas yang termasuk dalam kelompok ini adalah kacang hijau, kelapa, kacang tanah, kacang kedelai, kacang mete, kemiri, pala, wijen, kacang bogor dan lain-lain yang sejenis. Sebagian dari komoditas ini, khususnya NBM 2015 Sementara halaman
7
kelapa, diolah menjadi kopra yang selanjutnya dijadikan minyak goreng, sehingga produk turunannya tercantum dalam kelompok minyak dan lemak. e.
Buah-buahan Buah-buahan adalah sumber vitamin dan mineral dari bagian tanaman yang berupa buah.Umumnya merupakan produksi tanaman tahunan yang biasa dapat dikonsumsi tanpa dimasak
f.
Sayuran Sayuran adalah sumber vitamin dan mineral yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah, batang atau umbi.Tanaman tersebut pada umumnya berumur kurang dari satu tahun
g.
Daging Daging adalah bagian-bagian dari hewan yang disembelih atau dibunuh dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain dari pada pendinginan.
h.
Telur Telur adalah telur unggas.Telur yang dimaksud yaitu telur ayam buras, telur ayam ras dan telur itik dan telur unggas lainnya.
i.
Susu Susu adalah cairan yang diperoleh dari ambing ternak perah sehat, dengan cara pemerahan yang benar, terus-menerus dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau ditambahkan ke dalamnya sesuatu bahan lain.
j.
Ikan Ikan adalah komoditas yang berupa binatang air (ikan berkulit halus dan berkulit keras) dan biota perairan lainnya. Yang dimaksud komoditas ikan disini adalah yang berasal dari kegiatan penangkapan di laut maupun perairan umum (waduk, sungai dan rawa) yang dapat
NBM 2015 Sementara halaman
8
diolah menjadi bahan makanan yang lazim/umum dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan banyaknya jenis ikan darat/laut yang dikonsumsi penduduk dirinci menjadi : tuna/cakalang/tongkol, kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng, belanak, mujair, ikan mas, udang, rajungan, kerang darah, cumi-cumi/sotong dan lainlainnya. k.
Minyak dan Lemak Minyak dan lemak adalah kelompok bahan makanan yang berasal dari nabati seperti : minyak kelapa, minyak sawit, minyak kacang tanah, minyak kedelai dan minyak jagung; serta yang berasal dari hewani yaitu minyak ikan. Sedangkan lemak umumnya berasal dari hewani, seeperti lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing/domba, lemak babi dan lain-lain.
2.
Produksi Produksi adalah jumlah keseluruhan hasil masing-masing bahan makanan yang dihasilkan dari sektor pertanian (Tanaman Pangan, hortikultura, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan), yang belum mengalami proses pengolahan maupun yang sudah mengalami proses pengolahan. Produksi dikategorikan menjadi 2 kategori sebagai berikut : a.
Masukan (Input) Masukan adalah produksi yang masih dalam bentuk asli maupun dalam bentuk hasil olahan yang akan mengalami proses pengolahan lebih lanjut.
b.
Keluaran (Output) Keluaran adalah produksi dari hasil keseluruhan atau sebagai hasil turunan yang diperoleh dari kegiatan berproduksi atau hasil utama yang
NBM 2015 Sementara halaman
9
langsung diperoleh dari kegiatan berproduksi yang belum mengalami perubahan.Besarnya output sebagai hasil dari input sangat tergantung pada besarnya derajat ekstrasi dan faktor konversi. Angka produksi untuk komoditas tanaman pangan mencakup hasil seluruh panen (tua/muda), baik yang berasal dari lahan sawah maupun lahan kering serta lahan lama maupun baru.Sedang produksi turunannya diperoleh dengan menggunakan faktor konversi dan tingkat ekstrasi dari komoditas yang bersangkutan. Produksi komoditas hortikultura adalah dalam bentuk segar yang mencakup hasil seluruh panen, baik yang dipanen sekaligus maupun yang dipanen berkali – kali, sehingga pengisiannya langsung dimasukkan ke kolom 3 (keluaran) kecuali untuk bawang merah dan bawang putih pengisiannya dimulai dari kolom (2). Kedua komoditas ini tidak dapat langsung dikonsumsi dalam bentuk segar (kering panen), sehingga harus melewati proses pengeringan untuk menjadi kering konsumsi. Produksi daging dihitung dari jumlah pemotongan resmi (RPH) ditambah dengan perkiraan pemotongan tak resmi.Produksi daging (masukan) dinyatakan dalam bentuk karkas dari semua jenis ternak, sedangkan keluaran dalam bentuk daging murni.Khusus untuk jeroan dihitung dari berat karkas masing-masing jenis dan langsung dimasukkan ke kolom 3 (keluaran). Produksi telur dihitung dari seluruh hasil, baik yang dihasilkan oleh perusahaan
peternakan
maupun
peternakan
rakyat,
yang
langsung
dimasukkan ke kolom 3 (keluaran). Produksi susu, dihitung dari populasi ternak betina produktif yang laktasi dikalikan rata-rata produksi per ekor per tahun.
NBM 2015 Sementara halaman
10
Produksi untuk minyak nabati didasarkan pada jumlah yang diolah untuk makanan, kecuali minyak sawit dan inti sawit merupakan produksi asli. Sedang produksi untuk lemak hewani didasarkan pada produksi daging (karkas). Produksi perikanan adalah semua hasil penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang ditangkap dari sumber perikanan alami atau dari tempat pemeliharaan baik yang diusahakan oleh perusahaan perikanan maupun rumah tangga perikanan yang meliputi hasil penangkapan yang dijual, hasil penangkapan yang dimakan nelayan/petani ikan/rumah tangga perikanan atau yang diberikan kepada nelayan/petani ikan sebagai upah. 3.
Stok dan Perubahan Stok Stok adalah sejumlah bahan makanan yang disimpan/dikuasai oleh Pemerintah atau Swasta, seperti yang ada di pabrik, gudang, depo, lumbung petani/rumah tangga, dan pasar/pedagang yang dimaksudkan sebagai cadangan dan akan digunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Data stok yang digunakan adalah data stok awal dan akhir tahun. Perubahan stok adalah selisih antara stok akhir tahun dengan stok awal tahun.Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+). Negatif (-) berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar. Dengan demikian komoditas yang beredar di pasar bertambah. Positif (+) berarti ada peningkatan stok yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar. Dengan demikian komoditas yang beredar di pasar menjadi menurun.
NBM 2015 Sementara halaman
11
4.
Impor Impor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun yang sudah mengalami pengolahan, yang di datangkan/dimasukkan, diedarkan, atau disimpan. Untuk perhitungan NBM Regional/Provinsi, yang termasuk imporadalah : a.
Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari luar wilayah negara Republik Indonesia langsung ke dalam wilayah daerah yang bersangkutan; dan atau
b.
Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari wilayah daerah administratif lain ke dalam wilayah daerah administratif yang bersangkutan (perdagangan antar pulau atau antar Provinsi).
5.
Penyediaan Dalam Negeri sebelum Eksport Penyediaan Dalam Negeri sebelum eksport adalah sejumlah bahan makanan yang berasal dari produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok ditambah impor
6.
Ekspor Ekspor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun yang sudah mengalami pengolahan, yang dikeluarkan dari wilayah Republik Indonesia. Untuk perhitungan NBM Regional/Provinsi yang termasuk ekspor adalah : a.
Bahan makanan yang dikeluarkan dari suatu wilayah daerah administratif, langsung ke luar wilayah Negara Republik Indonesia dan atau
NBM 2015 Sementara halaman
12
b.
Bahan makanan yang dikeluarkan dari suatu wilayah daerah administrative ke wilayah daerah administratif lain (perdagangan antar pulau atau antar Provinsi).
7.
Penyediaan Dalam Negeri Penyediaan dalam negeri adalah sejumlah bahan makanan yang dari produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok ditambah impor dikurangi ekpor
8.
Pemakaian Dalam Negeri Pemakaian dalam negeri adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan di dalam negeri/daerah untuk pakan, bibit/benih, diolah untuk industri makanan dan bukan makanan, yang tercecer dan yang tersedia untuk dimakan. a.
Pakan Pakan adalah sejumlah bahan makanan yang langsung diberikan kepada ternak pemeliharaan baik ternak besar, ternak kecil, unggas, maupun ikan.
b.
Bibit/benih Bibit/benih adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan untuk keperluan reproduksi
c.
Diolah untuk Makanan Diolah untuk makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih mengalami proses pengolahan lebih lanjut melalui industri makanan dan hasilnya dimanfaatkan untuk makanan manusia dalam bentuk lain.
d.
Diolah untuk bukan makanan Diolah untuk bukan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih mengalami proses pengolahan lebih lanjut dan dimanfaatkan
NBM 2015 Sementara halaman
13
untuk kebutuhan industri bukan untuk makanan manusia, termasuk untuk industri pakan ternak/ikan. e.
Tercecer Tercecer adalah sejumlah bahan makanan yang hilang atau rusak sehingga tidak dapat dimakan oleh manusia, yang terjadi secara tidak disengaja sejak bahan makanan tersebut diproduksi hingga tersedia untuk konsumen
f.
Bahan Makanan Bahan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi oleh penduduk suatu negara atau daerah, pada tingkat pedagang pengecer dalam suatu kurun waktu tertentu.
9.
Ketersediaan Per Kapita Ketersediaan per kapita adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi setiap penduduk suatu negara/daerah dalam suatu kurun waktu tertentu, baik dalam bentuk natura maupun dalam bentuk unsur gizinya. Unsur gizi utama tersebut adalah sebagai berikut : a.
Energi adalah sejumlah kalori hasil pembakaran karbohidrat yang berasal dari berbagai jenis bahan makanan. Energi ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk kegiatan tubuh seluruhnya.
b.
Protein adalah suatu persenyawaan yang mengandung unsur “N” yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta penggantian jaringan-jaringan yang rusak/aus.
c.
Lemak adalah salah satu unsur zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai tempat penyimpanan energi, protein dan vitamin.
Penyajian NBM sejak tahun 1991 mengalami sedikit perubahan pada rincian kelompok ikan. Kelompok ikan yang semula dibagi 2 sub kelompok yaitu ikan laut NBM 2015 Sementara halaman
14
dan ikan tawar, maka mulai tahun 1991 dibagi menjadi 17 jenis ikan. Di DIY tahun 2009 dan tahun 2010 ada 18 jenis ikan, tahun 2011 ada 19 jenis ikan, tahun 2013 terdapat 20 jenis ikan. Pada tahun 2008 konversi tercecer komoditas perikanan sebesar 15 % dan saat ini mengalami perubahan menjadi sebesar 3 %. Pada tahun 2013 dari BKP Pusat terdapat penambahan 5 jenis komoditas ikan : lele, gurame, kerapu, patin dan nila, untuk DIY ikan kerapu tidak potensial dan terjadi penambahan jenis ikan patin. Demikian juga penyajian pada kelompok sayursayuran, mulai tahun 1994 untuk komoditi kacang-kacangan dirinci menjadi dua yaitu kacang merah dan kacang panjang.
B.
Syarat-Syarat Penyusunan NBM Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : jenis bahan makanan, data penduduk, besaran dan angka konversi, komposisi gizi bahan makanan, serta cara penulisan dan pembulatan angka. 1.
Jenis Bahan Makanan Jenis bahan makanan yang dimaksud di sini adalah jenis bahan makanan yang lazim atau umum dikonsumsi oleh masyarakat suatu negara/daerah yang data produksinya tersedia secara kontinyu dan resmi
2.
Data Penduduk Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk yang bersumber dari BPS. Data penduduk tersebut termasuk penduduk asing/ pendatang yang bermukim di wilayah yang bersangkutan minimal selama enam bulan. Data penduduk tahun 2016 menggunakan proyeksi angka hasil Sensus Penduduk tahun 2010.
NBM 2015 Sementara halaman
15
3.
Besaran dan Angka Konversi Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah besaran dan
angka
konversi yang ditetapkan oleh Tim NBM Nasional. Untuk penyusunan NBM wilayah/daerah, sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah, dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut sumbernya. Bila belum tersedia digunakan besaran dan angka konversi nasional. Angka konversi untuk menghitung produksi menyangkut semua tahapan mulai dari tahap memproduksi, proses pengolahan hingga siap untuk dibeli konsumen, misalnya gabah kering panen gabah kering giling beras. Angka konversi untuk penggunaan pangan menyangkut tingkat pemanfaatan bahan makanan untuk bahan baku industri, kebutuhan pakan, bibit/benih serta tercecer/rusak. Pada tahun 2014 terdapat perubahan angka konversi dari GKG ke beras yang semula 62,74 % berubah menjadi 62,85 %; dan perubahan angka konversi untuk penyusunan NBM 2014. Besaran dan angka konversi yang digunakan dalam penyusunan NBM DIY yaitu perhitungan benih untuk padi, palawija adalah hasil kajian dari BPTP, serta angka konversi untuk komoditi peternakan terutama daging sapi untuk konversi karkas ke daging adalah hasil kajian dari Dinas Pertanian dengan UGM pada tahun 2010. Angka konversi harus dilampirkan dalam NBM yang disusun. Konversi untuk komoditas jagung dan ubi kayu untuk pakan ternak yang dipakai di DIY adalah hasil Kajian BKPP DIY tahun 2015 yaitu untuk komoditi jagung sebesar 42,6 % dan ubi kayu sebesar 28,3 %
4.
Komposisi Gizi Bahan Makanan Komposisi gizi adalah besarnya nilai kandungan gizi dari jenis yang paling banyak dikonsumsi, namun apabila beberapa jenis tersebut tidak ada yang dominan, dapat diambil rata – rata dari kandungan gizinya. Komposisi Gizi Bahan Makanan yang digunakan adalah komposisi bahan makanan yang bersumber dari buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), publikasi Puslitbang Gizi
Departemen Kesehatan
R.I 1981
yang kemudian
NBM 2015 Sementara halaman
16
diperbaharui dengan Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan R.I 1995. Disamping itu terdapat sumber lain yang resmi yaitu dari Food Composition Table for Use In East Asia dan Food Composition Table for International Use, Publikasi FAO. Pada tahun 2014 terdapat beberapa perubahan kandungan energi, protein dan lemak, selain itu juga terdapat perubahan bersarnya bahan dapat dimakan (BDD). Salah satu contoh : komoditi ubi jalar semula BDD sebesar 90% berubah menjadi 86%, ubi kayu semula 85% berubah menjadi 86% danlain sebagainya. Serta terjadi perubahan pada kandungan energi, protein serta lemak, salah satu contoh yaitu pada komoditi beras semula kandungan energi sebesar 363, protein 8,9 dan lemak 1,4 berubah menjadi energi 362,2, protein 8,48 dan lemak 1,45 dan lain sebagainya. Untuk selengkapnya terdapat pada lampiran 13.
5.
Cara Penulisan dan Pembulatan Angka Penulisan angka pada Tabel NBM mulai dari kolom (2) sampai dengan kolom (14) dan kolom (17) adalah dalam bilangan bulat, sedangkan untuk kolom (15), kolom (16), kolom (18) dan (19) dalam bilangan pecahan decimal (dua digit di belakang koma). Satuan kolom 2 sampai dengan kolom 14 adalah ton. Bilangan Bulat Semua bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari setengah dibulatkan ke bawah, dan yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke atas. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan setengah dan di depannya bilangan ganjil
pembulatannya ke atas, dan
yang di
depannya bilangan genap pembulatannya ke bawah. NBM 2015 Sementara halaman
17
Contoh :
14,490
dibulatkan 14
26,518
dibulatkan 27
17,5
dibulatkan 18
18,50
dibulatkan 18
Bilangan pecahan (dua desimal) Semua bilangan yang desimal ketiga dan keempat kurang dari 50, desimal kedua dibulatkan ke bawah. Semua bilangan yang desimal ketiga dan keempat lebih dari 50 dibulatkan ke bawah. Semua bilangan yang desimal ketiga dan keempat sama dengan 50 dan desimal kedua ganjil, maka desimal kedua dibulatkan ke atas, dan
apabila desimal keduanya genap, maka
dibulatkan ke bawah.
Contoh :
11,1549
dibulatkan
11,15
27,1763
dibulatkan
27,18
15,1350
dibulatkan
15,14
17,1850
dibulatkan
17,18
Di dalam pengisian kolom, agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Jika data tidak tersedia/tidak ada hendaknya diisi dengan notasi strip (-) b. Jika data tersedia tetapi besarnya kurang dari 500 kg hendaknya diisi dengan notasi nol (0), namun jika ada pertimbangan lainnya (sosial, ekonomi, kemasyarakatan) tetap dapat diperhitungkan.
C.
Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data Untuk keperluan penghitungan Neraca Bahan Makanan ini, data ketersediaan bahan makanan diperoleh dari berbagai sumber data, dengan melibatkan petugas pengumpul data dari berbagai Dinas/Instansi Tingkat Provinsi terkait, antara lain : Dinas Pertanian - Dinas Kelautan dan Perikanan - Dinas
NBM 2015 Sementara halaman
18
Kehutanan dan Perkebunan – Dinas Perindagkop dan UKM - Bappeda DIY Bulog - Dinas Perhubungan dan BPS. Selain berupa data sekunder dari masingmasing dinas/instansi terkait, data juga diperoleh dari hasil wawancara langsung ke berbagai distributor dan pedagang/pengecer bahan makanan dari pasar, pabrik maupun toko swalayan/ supermarket yang ada di wilayah D.I.Yogyakarta. Pengolahan dan analisa data hingga penyelesaian akhir, dilaksanakan oleh tim penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM), yang koordinasi pelaksanaannya oleh Badan Ketahanan Pangandan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbagai data yang masuk, selanjutnya dikompilasikan menurut jenis komoditinya dan dihitung jumlah ketersediaan masing-masing bahan makanan tersebut untuk per kapita per tahun. Sedang untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan tersebut, maka dari angka ketersediaan pangan per kapita per hari, diterjemahkan ke dalam satuan energi, protein dan lemak. Akhirnya, dari angka ketersediaan pangan hasil penghitungan Neraca Bahan Makanan yang terdiri dari 12 kelompok/jenis bahan makanan tersebut diringkas lagi menjadi 9 (sembilan) kelompok/jenis bahan makanan untuk keperluan analisa guna dibandingkan dengan angka konsumsi yang didasarkan pada pendekatan Pola Pangan Harapan. Tabel NBM menyajikan gambaran menyeluruh tentang penyediaan (supply) dan penggunaan (utilization) pangan di suatu wilayah dalam periode tertentu (dalam kurun waktu satu tahun). Komoditas bahan makanan yang disajikan dalam bentuk Tabel NBM terdiri dari komoditas utama (asal) dan komoditas/ produk turunan yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk. Penyediaan (supply) suatu komoditas bahan makanan diperoleh dari jumlah produksi dikurangi dengan perubahan stok, ditambah dengan jumlah yang diimpor dan dikurangi dengan jumlah yang diekspor. Ini berarti, komponen – komponen penyediaan terdiri atas produksi, perubahan stok, impor dan ekspor. Bentuk persamaan penyediaan adalah sebagai berikut : NBM 2015 Sementara halaman
19
TS = O - ∆St + M – X Dimana, TS
: total penyediaan dalam negeri (total supply)
O
: Produksi
∆St
: stok akhir – stok awal
M
: impor
X
: ekspor Selanjutnya, total penyediaan tersebut akan digunakan untuk pakan, bibit,
industri makanan dan non makanan, tercecer, serta bahan makanan yang tersedia pada tingkat pedagang pengecer. Komponen – komponen tersebut merupakan komponen penggunaan (utilization). Total penggunaan suatu komoditas bahan makanan adalah sama dengan total penyediaannya; yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut : TU = F + S + I + W + Fd Dimana, TU
: total penggunaan (total utilization)
F
: pakan
S
: bibit
I
: industri
W
: tercecer
Fd
: ketersediaan bahan makanan
Untuk mendapatkan tingkat ketersediaan bahan makanan (pangan) per kapita, ketersediaan masing – masing bahan makanan dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Informasi ketersediaan per kapita masing – masing bahan makanan ini disajikan dalam bentuk kuantum (volume) dan kandungan nilai gizinya dalam satuan kkal energi, gram protein dan gram lemak.
NBM 2015 Sementara halaman
20
Pengelompokan
jenis
pangan
berdasarkan
Pola
Pangan
Harapan
(PPH)berbeda dengan pengelompokan jenis pangan berdasarkan NBM. Oleh karena itu, untuk penghitungan skor PPH perlu dilakukan penyesuaian kelompok pangan dari kelompok pangan NBM ke kelompok pangan PPH. Pengelompokan pangan berdasarkan NBM dan PPH dapat dijelaskan sebagai berikut : Kelompok NBM Kelompok pangan NBM dibagi menjadi 11 kelompok, yaitu : 1.
Padi – padian (padi gagang/ gabah, gabah/ beras, jagung, jagung basah, gandum dan tepung gandum)
2.
Umbi – umbian (ubi jalar, ubi kayu, ubi kayu/ gaplek, ubi kayu/ tapioka dan sagu/ tepung sagu)
3.
Gula (gula pasir dan gula mangkok/ gula merah)
4.
Buah/ biji berminyak (kacang tanah berkulit, kacangtanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, kelapa berkulit / daging dan kelapa daging / kopra)
5.
Buah – buahan
6.
Sayur – sayuran
7.
Daging ( daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging domba, daging kuda, daging babi, daging ayam buras, daging ayam ras, daging itik dan jeroan semua jenis)
8.
Telur ( telur ayam buras, telur ayam ras dan telur itik)
9.
Susu ( susu sapi dan susu import )
10. Ikan ( tuna, kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng, belanak, mujair, ikan mas, udang, rajungan, kerang darah, cumi-cumi, sotong, lainnya) 11. Minyak dan lemak ( kacang tanah / minyak, kopra / minyak goreng, minyak sawit / palm oil, minyak sawit / minyak goreng, lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing, lemak domba dan lemak babi). NBM 2015 Sementara halaman
21
Kelompok Pola Pangan Harapan (PPH) Kelompok pangan PPH dibagi menjadi 9 kelompok yaitu : 1.
Padi – padian (beras, jagung dan gandum)
2.
Umbi – umbian (ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas dan sagu)
3.
Pangan hewani (daging, ikan, telur dan susu)
4.
Minyak dan lemak (minyak kelapa, minyak sawit, margarin dan lemak hewani)
5.
Buah/ biji berminyak (kelapa, kemiri, kenari dan cokelat)
6.
Kacang – kacangan (kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah dan kacang lainnya)
7.
Gula (gula pasir dan gula merah)
8.
Sayur dan buah (sayuran segar dan buah segar)
9.
Lain – lain (teh, kopi, terasi dan bumbu lainnya)
Langkah – langkah perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) : Penentuan Bobot dalam PPH Berdasarkan triguna pangan, pangan berfungsi sebagai sumber enrgi yang berasal dari karbohidrat, sumber pembangun yang berasal dari protein dan sumber pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral. Setiap fungsi berperan sama besarnya, dengan bobot turunan masing – masing 33,3%. Penentuan bobot kelompok pangan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Untuk kelompok pangan sumber karbohidrat dan energi, terdiri dari padi – padian, umbi – umbian, minyak dan lemak, buah/ biji berminyak dan gula, dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 74% (Deptan, 2001). Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 0,5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 74). b. Untuk kelompok pangan sumber protein/ lauk, terdiri dari kacang – kacangan dan pangan hewani, dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah NBM 2015 Sementara halaman
22
17%. Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 2 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 17). c. Untuk kelompok pangan sumber vitamin dan mineral, terdiri dari sayur dan buah dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 6%. Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 6). d. Kelompok pangan lainnya (aneka minuman dan bumbu) dengan kontribusi energi 3% akan diperoleh rating 0,0 yang berasal dari nilai 0 dibagi 3. Rating 0 untuk kelompok pangan lainnya didasarkan pada pertimbangan bahwa konsumsi bumbu dan minuman tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Cara Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan a. Menyesuaikan pengelompokan pangan dari NBM ke kelompok PPH b. Memasukkan data ketersediaan pangan dalam bentuk energi (kkal/kap/hr) pada setiap kelompok pangan pada tabel PPH c. Menghitung kontribusi energi dari setiap kelompok pangan (%) terhadap total energi tingkat ketersediaan (2.400 kkal/kap/hr) d. Memasukkan angka bobot dan skor maksimum setiap kelompok pangan ke dalam tabel PPH. e. Menghitung skor PPH dengan mengalikan antara persentase AKE dengan bobot setiap kelompok pangan. f. Jika skor PPH setiap kelompok pangan lebih besar dari skor maksimumnya, maka skor PPH yang diambil adalah skor maksimumnya. Jika skor PPH setiap kelompok pangan lebih kecil dari skor maksimumnya, maka skor PPH yang diambil adalah skor riilnya. g. Menjumlahkan skor PPH dari seluruh kelompok pangan. Jumlah hasil perhitungan skor PPH maksimal 100. NBM 2015 Sementara halaman
23
BAB III PENYEMPURNAAN NERACA BAHAN MAKANAN (NBM)
Penyusunan Tabel Neraca Bahan Makanan (NBM) sudah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1963. Namun demikian sampai saat ini masih terdapat beberapa kekurangan/kelemahan pada penyusunan Tabel NBM. Kelemahan tersebut diantaranya tidak tersedianya data dasar, besaran-besaran konversi yang digunakan tidak mencerminkan kondisi sekarang, serta jenis komoditas yang dicakup dalam tabel NBM belum mencerminkan komoditas yang dikonsumsi. Dalam rangka memperbaiki Tabel NBM agar informasi yang dihasilkan lebih akurat, telah dilakukan beberapa upaya penyempurnaan secara bertahap. Pada tahun 2002 dan 2003 dilakukan beberapa kegiatan (kajian) yang bertujuan untuk memperbaiki besaran konversi dan besaran tercecer pada sub sektor tanaman pangan, sub sektor peternakan, sub sektor hortikultura, dan sub sektor perkebunan.
A. Hasil Kajian Sub Sektor Peternakan Besaran konversi yang diguanakan pada penyusunan NBM sub sektor peternakan selama ini tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya karena bersumber pada penelitian yang dilakukan pada sekitar tahun tujuh puluhan. Oleh karena itu pada tahun 2002 dilakukan kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Peternakan (Karkas) dalam rangka NBM” yang bertujuan untuk mendapatkan besaran konversi : karkas ke bentuk daging, jeroan terhadap karkas, dan lemak terhadap karkas. Studi karkas tersebut dilaksanakan di sembilan Provinsi yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Khusus untuk DIY terdapat kajian karkas dari UGM pada tahun 2010.
NBM 2015 Sementara halaman
24
B. Hasil Kajian Sub Sektor Tanaman Pangan Penyempurnaan NBM pada sub sektor tanaman pangan, dilakukan melalui kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Jagung dalam rangka NBM” pada tahun 2002. Kegiatan ini dilakukan di tujuh Provinsi sentra produksi jagung yaitu Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah : Mendapatkan besaran susut perontokan, pengeringan, pengangkutan dan penggilingan Mendapatkan besaran konversi jagung dari bentuk jagung ontongan basah tanpa kulit dan tangkai menjadi ontongan kering, jagung ontongan kering menjadi jagung pipilan kering, jagung pipilan kering menjadi berasan jagung dan pipilan kering menjadi jagung tepung Mendapatkan besaran stok jagung di industri pengolahan.
Hasil kegiatan Penyempurnaan Neraca Pangan komoditas jagung tersebut belum dapat dipergunakan untuk memperbaiki tabel NBM. Hal ini disebabkan tercecer yang diteliti dalam studi tersebut baru mencakup sebagian dari konsep tercecer dalam tabel NBM. Angka tercecer yang terdapat dalam tabel NBM adalah sejumlah bahan makanan yang tercecer pada saat produksi sampai dengan bahan makanan tersebut tersedia pada tingkat pedagang pengecer. Tercecer bisa terjadi karena pengangkutan, pewadahan maupun penyimpanan. Tercecer yang dihasilkan dari kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Jagung dalam rangka NBM” hanya angka tercecer pada pengangkutan pertama atau pengangkutan dari rumah petani sedangkan tercecer pengakutan pada perdagangan tidak termasuk. Demikian pula dengan tercecer karena pewadahan ataupun penyimpanan. Dengan demikian angka tersebut belum bisa digunakan pada penyusunan tabel NBM.
NBM 2015 Sementara halaman
25
C. Hasil Kajian Sub Sektor Hortikultura Salah satu kelemahan dari tabel NBM Sub Sektor Hortikultura sampai saat ini diantaranya adalah pada besaran tercecer dan besaran konversi. Besaran konversi yang digunakan merupakan hasil penelitian yang telah lampau sehingga sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini, bahkan untuk besaran tercecer bukan merupakan hasil penelitian tetapi hanya merupakan kesepakatan dari Tim NBM terdahulu. Untuk itu pada tahun 2003 dilakukan kegiatan”Perencanaan Neraca Bahan Makanan Komoditas Hortikultura” yang bertujuan : 1. Mendapatkan besaran konversi dari kering panen ke kering konsumsi untuk komoditas bawang merah dan bawang putih. 2. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas sayur- sayuran : bawang merah, bawang putih, kentang, cabe, kubis, tomat dan kacang merah 3. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas buah- buahan : pisang, jeruk, salak, mangga, durian, pepaya dan nanas. Kegiatan penyempurnaan NBM Sub Sektor Hortikultura dilaksanakan di sebelas Provinsi yang merupakan daerah potensi produksi hortikultura yaitu : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua. Studi besaran tercecer pada sub Sektor Hortikultura baru bisa dilakukan terhadap tujuh komoditas buah dan tujuh komoditas sayuran. Sehingga untuk komoditas yang lain masih menggunakan besaran tercecer lama. Demikian pula untuk besaran konversi bawang putih, mengingat pada waktu pencacahan musim panen bawang putih sudah lewat maka sampel untuk studi konversi bawang putih menjadi kurang terwakili. Dengan demikian untuk konversi bawang putih dari kering panen ke kering konsumsi sebaiknya masih menggunakan besaran konversi yang lama. NBM 2015 Sementara halaman
26
D. Hasil Kajian Sub Sektor Perkebunan Penyusunan NBM untuk Sub Sektor Perkebunan sampai saat ini juga masih mempunyai beberapa kelemahan diantaranya besaran konversi dan besaran tercecer yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Dalam rangka memperbaiki besaran konversi dan tercecer sub sektor perkebunan dilaksanakan kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan komoditas Perkebunan” yang bertujuan untuk : 1.
Mendapatkan besaran konversi : Tanda Buah Segar (TBS) ke CPO dan inti sawit CPO ke minyak goring sawit Inti sawit ke minyak inti sawit Minyak inti sawit ke minyak goreng inti sawit
2. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas : kelapa daging, minyak goreng kelapa, CPO, minyak goreng sawit, minyak inti sawit, minyak goreng inti sawit dan gula pasir. 3. Mendapatkan parameter distribusi penggunaan kelapa
Kegiatan penyempurnaan Neraca Pangan komoditas Perkebunan ini meliputi sepuluh Propinsi yaitu : Sumatera Utara, Jambi, lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.Hasil kegiatan penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Perkebunan sebagai berikut : 1. Besaran konversi beberapa komoditas sub sektor perkebunan 2. Studi ini menghasilkan informasi bahwa komoditas minyak goreng inti sawit tidak dijumpai di lapangan. Produk turunan dari inti sawit hanya sampai minyak inti sawit yang biasanya digunakan untuk bahan baku industri. Namun demikian karena minyak inti sawit bukan merupakan bahan makanan yang siap NBM 2015 Sementara halaman
27
dikonsumsi maka sebaiknya dalam penyusunan Tabel NBM, komoditas inti sawit tidak perlu ditampilkan. 3. Besaran tercecer beberapa komoditas sub sektor perkebunan Parameter pemakaian kelapa untuk industri makanan dalam NBM adalah jumlah kelapa daging yang dipergunakan untuk kopra yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan minyak goreng (turunan dari kelapa). Dalam penyusunan NBM selama ini minyak goreng kelapa diasumsikan semuanya berasal dari kopra. Namun berdasarkan survey industri besar/sedang yang dilakukan oleh BPS, diperoleh informasi bahwa pembuatan minyak goreng ada yang berasal dari kelapa daging yang disebut sebagai proses basah. Dengan demikian seharusnya ketersediaan minyak goreng kelapa berasal dari kelapa daging/minyak goreng dan kopra/minyak goreng. Besaran parameter pemakaian kelapa daging untuk industri makanan yang digunakan selama ini sebesar 45 % terhadap penyediaan dalam negeri, sedangkan hasil kajian sebesar 34,79 % dari penyediaan dalam negeri (hasil kajian tahun 2003). Pada tahun 2011 pada komoditi kelapa berkulit/ daging yang diolah untuk industri makanan berubah dari 53,12 % (Kajian I – O) menjadi 63,29 %, dan tahun 2011 konversi kelapa daging ke kopra mengalami perubahan dari 45 % menjadi 25 % (Ditjenbun). Pada tahun 2010, angka konversi gabah kering giling (GKG) ke beras sebesar 62,74 persen dan pada tahun 2014 berubah menjadi 62,85 %. Berdasarkan hasil rumusan WNPG (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi) X tahun 2012 (20 – 21 November 2012) menetapkan bahwa Tingkat Konsumsi Energi sebesar 2.150 Kal dan Protein 57 gram; Tingkat Ketersediaan Energi 2.400 Kal dan Protein 63 gram.Sedangkan penggunaan secara langsung baik untuk sayur maupun makanan lainnya merupakan sisa setelah dikurangi untuk industri (makanan dan non makanan), tercecer dan eksport.Data produksi kelapa tercatat dalam bentuk equivalen kopra sehingga perhitungan dimulai dari Kolom (3) kelapa daging/ NBM 2015 Sementara halaman
28
kopra kemudian kolom (2) dikonversi 222% (100/45), kemudian Kolom (3) kelapa berkulit sama dengan kolom (2) pada kelapa daging/ kopra dan dikonversi 417% (100/24).
E. Upaya Penyempurnaan dengan Menggunakan Tabel I – O Dari Tabel NBM versi I – O yang dipergunakan untuk mengisi kekosongan kolom – kolom komponen NBM yang seharusnya ada isian, tetapi tidak tersedia datanya. Komponen – komponen tersebut diantaranya : 1.
Perubahan Stok (kolom 4) : -
Selama ini hanya terisi pada komoditi beras dan gula pasir;
-
Dengan menggunakan besaran rasio I – O dari tabel I – O, perubahan stok dapat terisi pada seluruh komoditi kecuali kelompok buah, kelompok sayur dan kelompok ikan.
2. Ekspor (kolom 7) : -
Ekspor pada Tabel NBM selama ini belum termasuk makanan olahan, sementara pada tabel I –O sudah termasuk;
-
Dengan menggunakan rasio I – O dapat diperoleh ekspor termasuk makanan olahan. Pada saat ini baru 2 komoditi yaitu tepung gandum dan gula pasir.
3. Pakan (kolom 9) : -
Pada tabel NBM selama ini baru terisi pada komoditi gabah, jagung pipilan, ubi jalar, ubi kayu, kacang hijau dan susu;
-
Dengan menggunakan rasio I – O, kolom pakan juga terisi pada komoditi beras dan kedelai.
NBM 2015 Sementara halaman
29
4. Bibit (kolom 10) : -
Pada tabel NBM kolom 10 terisi untuk komoditi gabah, jagung, kentang, kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, bawang merah, bawang putih, telur ayam buras dan telur itik;
-
Dengan tabel NBM I – O selain komoditi diatas juga ada isian pada kelapa dan kelompok sayur.
5. Industri Makanan (kolom 11) dan Industri Non Makanan (kolom 12) : -
Data Industri yang selama ini dicakup hanya industri besar/ sedang. Pada tabel NBM I – O sumber data industri selain besar/ sedang juga ditambah estimasi pada industri kecil dan rumah tangga;
-
Komoditi yang menggunakan rasio I – O untuk data industri makanan (kolom 11) adalah kelapa dan kacang tanah;
-
Dengan menggunakan rasio I – O beberapa komoditi dapat terisi pada industri non makanan (kolom 12) kecuali gaplek dan tapioka.
6. Tercecer (kolom 13) -
Besaran konversi pada tabel NBM yang masih relevandigunakan yaitu komoditi seperti padi, beras, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah berkulit, kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, telur ayam buras, telur ayam ras, telur itik dan susu sapi;
-
Besaran konversi hasil kajian sudah dipakai pada gula pasir, jeruk, mangga, nenas, salak, durian, pisang, pepaya, bawang merah, bawang putih, kubis, tomat, cabe,kentang, kacang merah, kelapa daging, kopra, minyak goreng kelapa, minyak sawit dan minyak goreng sawit;
-
Besaran tercecer ikan masih menggunakan yang lama sebesar 15 persen;
-
Selain komoditi di atas menggunakan besaran rasio I – O.
NBM 2015 Sementara halaman
30
F. Perubahan Tabel NBM Tabel NBM Tahun 2008 terdapat penyederhanaan dalam hal jumlah jenis bahan makanan meliputi : - Pangan Nabati : Pada kelompok Padi-padian mulai tahun 2008 terdapat penambahan jenis bahan makanan jagung muda, sedangkan NBMtahun sebelumnya terdapat jenis bahan makanan Sorgum/Cantel. Kelompok Makanan Berpati mulai tahun 2008 terdapat penambahan Sagu/tepung sagu dan tahun sebelumnya terdapat jenis bahan makanan Talas. Khusus NBM DIY untuk kelompok Makanan Berpati tidak ada jenis Gandum (Wheat) dan diganti dengan Mie Instant karena konsumsi Mie Instant cukup tinggi. Kelompok Gula tidak terdapat perubahan. Kelompok Buah Biji Berminyak pada tahun 2007 terdapat jenis bahan makanan Glondong/ Kacang mete, sedang tahun 2008 dan 2009 tidak ada, jenis bahan makanan Kacang mete pada tahun 2008 dan 2009 seharusnya tidak tercantum dalam tabel NBM namun karena Kacang mete merupakan produk unggulan dari DIY sehingga perlu untuk dicantumkan. Pada kelompok Buah-buahan terdapat perbedaan dalam jumlah maupun jenis bahan makanan, mulai tahun 2008 terdapat 20 jenis sedangkan tahun sebelumnya ada 22 jenis, perbedaan terdapat pada jenis bahan makanan apel, anggur, jambu air, jambu biji, kelengkeng dan melon yang terdapat pada tahun 2007 sedangkan mulai tahun 2008 jenis jambu adalah gabungan dari jambu biji dan jambu air, juga terdapat penambahan jenis sukun dan markisa dan tahun 2011 terdapat penambahan jenis buah yaitu melon karena di wilayah DIY buah melon sangat potensial. Kelompok Sayuran mulai tahun 2008 terdapat penambahan Jamur sedang tahun sebelumnya tidak ada, selain itu sukun dan nangka sayur juga masuk kelompok sayuran. Kelompok minyak lemak nabati terdapat perbedaan jenis bahan makanan minyak jagung, minyak
NBM 2015 Sementara halaman
31
kedelai dan minyak ikan pada tahun 2007 sedang mulai tahun 2008 tidak terdapat jenis tersebut. - Pangan Hewani : Untuk jenis bahan makanan daging, susu dan telur tidak terdapat perbedaan, sedangkan untuk ikanmulai tahun 2008 terdapat 18 jenis ikan sedang tahun sebelumnya dikelompokkan menjadi ikan darat dan ikan laut. Mulai pada tabel 2008 seharusnya tidak terdapat jenis ikan lele dan nila, namun karena jenis tersebut merupakan bahan makanan unggulan dari DIY maka perlu untuk dicantumkan. Dan mulai tahun tahun 2010 terdapat satu tambahan komoditi ikan yaitu Gurameh, sedangkan pada tahun 2011 ditambahkan jenis ikan Grasscarp karena di DIY sangat potensial dan pada tahun 2013 terdapat penambahan ikan patin .
NBM 2015 Sementara halaman
32
BAB IV ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN TAHUN 2015 (SEMENTARA)
A. Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2013-2015 (Sementara) Ketersediaan setiap bahan pangan untuk dikonsumsi berasal dari produksi, stok net impor, kemudian
dikurangi penggunaan pakan, bibit, industri dan
tercecer. Pada Tabel 2, terlihat bahwa Ketersediaan energi tahun 2013 sebesar 3.699 kal/kap/hari lebih rendah dibandingkan tahun 2014 (3.701 kal/kap/hari) dan protein sebesar 107,23 gram/kap/hari lebih rendah dari tahun 2014 (111,75 gram/kap/hari. Ketersediaan energi dan protein tahun 2014 (Tabel 4) lebih tinggi dibanding tahun 2013 (Tabel 2). Ketersediaan energi tahun 2015 sementara sebesar 3.677 kal/kap/hari lebih rendah dibanding tahun 2014 (3.701 kal/kap/hari) dikarenakan beberapa komoditi bahan pangan mengalami penurunan produksi serta impor. Jumlah penduduk tahun 2015 bersumber dari proyeksi SP 2010 yaitu 3.679.200 jiwa. Keragaman ketersediaan per-kelompok bahan pangan tahun 20132015 sementara secara rinci seperti diuraikan berikut ini :
1.
Kelompok Padi-padian Ketersediaan kelompok padi – padian tahun 2013 sebesar 2.108 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (1.944 kal/kap/hari), hal ini dikarenakan penurunan produksi GKG dari tahun 2013 (921.824 ton) menjadi 919.573 ton (tahun 2014). Penurunan produksi padi disebabkan
turunnya
produktivitas akibat tingginya curah hujan utamanya di SR3 yang berakibat pada gangguan penyerbukan padi, gangguan OPT dan keterlambatan pemupukan khususnya di Kabupaten Sleman yang terjadi pada padi sawah. Produktivitas padi sawah tahun 2014 sebesar 57,53 Ku/ Ha sedangkan tahun 2013 sebesar 57,88 Ku/ Ha. Penurunan produktivitas padi turun dikarenakan curah hujan yang NBM 2015 Sementara halaman
33
relatif tinggi utamanya pada SR3 yang berakibat pada gangguan penyerbukan padi, gangguan OPT dan keterlambatan pemupukan khususnya di Sleman. Ketersediaan padi – padian tahun 2015 (berdasarkan angka sementara) sebesar 1.814 kkal/kap/hari lebih rendah dibanding tahun 2014 (1.944 kkal/kap/hari). Hal ini dikarenakan menurunnya produksi jagung pada tahun 2015 dibanding tahun 2014. Pada komoditi Padi meningkat dalam hal produksi, dikarenakan produktivitas padi sawah pada tahun 2015 sebesar 66,07 ku/ha atau naik 3,89 ku/ha (6,26%) dari tahun 2014. Hal itu karena penerapan GP PTT (Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu) di Kulonprogo, Bantul dan Sleman yang hasilnya dirasakan pada sub round 3. Teknologi yang diterapkan terdiri atas : jarak tanam (jajar legowo sisipan), bantuan benih (varietas Ciherang dan Pepe di Kulonprogo, Ciherang, IR64 dan Inpari di Bantul) dan pemupukan berimbang (ada bantuan pupuk NPK). Peningkatan provitas juga disebabkan oleh dampak positif kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 16.000 ha, GP PTT 5.000 ha. Produksi padi sawah pada tahun 2015 sebesar 746.810 ton atau naik sebesar 27.616 ton (3,84%) dari tahun 2014. Karena produktivitas padi yang naik mengakibatkan produksi padi sawah 2015 naik dari 2014. Ketersediaan Jagung tahun 2014 sebesar 322 kkal/kap/hari lebih rendah dari tahun 2013 (370 kkal/kap/hari), walaupun bila dilihat dari sisi produksi tahun 2014 (312.236 ton) lebih tinggi dibanding tahun 2013 (289.5880 ton), namun karena pada tahun 2014 penyediaan dalam negeri lebih tinggi dibanding tahun 2013 sehingga ketersediaan energinya juga lebih rendah. Ketersediaan Jagung pada tahun 2015 sebesar 152 kal/kap/hari lebih rendah dibanding dengan ketersediaan jagung pada tahun 2014 (322 kal/kap/hari), hal ini dikarenakan terjadi penurunan produksi jagung pada tahun 2015, penyebabnya adalah luas panen jagung pada tahun 2015 sebesar 65.485 NBM 2015 Sementara halaman
34
atau turun -2.172 ha (-3,21%) dari tahun 2014. Hal itu karena panen di sentra produksi Kulonprogo sentolo dan Pengasih kurang air pada SR II, di Gunungkidul bergeser ke kacang tanah. Produktivitas jagung pada tahun 2015 sebesar 45,67 ku/ha atau turun -0,48 ku/ha (-1,04%) dari tahun 2014. Hal itu karena pada periode tanam SR II kurangnya pasokan air. Juga karena sebagian petani menggunakan benih sendiri turunan hibrida. Produksi jagung pada tahun 2015 sebesar 299.084 ton atau turun sebesar -13.152 ton (-4,21%) dari tahun 2014. Karena
luas panen yang
turun
dan
produktivitas yang turun
mengakibatkan produksi tahun 2015 mengalami penurunan. Ketersediaan energi komoditi tepung gandum tahun 2014 sebesar 128 kkal/kap/hari lebih rendah bila dibanding tahun 2013 (255 kkal/kap/hari), hal ini karena impor tahun 2014 lebih rendah dibanding tahun 2013. Pada tahun 2014 impor tepung gandum sebesar 29.117 ton, impor mie instant 23.891 ton dan ekspor tepung gandum sebesar 1.712 ton, ekspor mie instant 132 ton. Sedangkan tahun 2013 impor tepung gandum sebesar 880.215 ton, impor mie instant 44.635.855 ton dan ekspor tepung gandum sebesar 869.650 ton, ekspor mie instant 44.585.347 ton. Untuk ketersediaan energi komoditi tepung gandum tahun 2015 sebesar 160 kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (128 kkal/kap/hari). Hal ini disebabkan terjadi peningkatan angka impor tepung gandum dari wilayah lain. Data impor tepung gandung tahun 2015 sebesar 51.291 ton sedangkan tahun 2014 (29.117 ton).
2.
Kelompok Makanan Berpati Ketersediaan energi kelompok makanan berpati tahun 2014 sebesar 345 kal/kapita/hari sedikit meningkat bila dibanding tahun 2013 (344 kal/kapita/hari), hal ini dikarenakan kenaikan produksi ubi jalar dari 4.951 ton
NBM 2015 Sementara halaman
35
(tahun 2013) menjadi 5.237 ton (tahun 2014). Namun demikian terjadi penurunan produksi ubi kayu yaitu pada tahun 2013 (1.013.565 ton) menjadi 884.931 ton (tahun 2014),hal ini dikarenakan adanya penurunan luas panen (LP) ubi kayu di Gunung Kidul sebagai sentra produksi utama ubi kayu LP ubi kayu di DIY. Luas panen tahun 2014 sebesar 56.120 Ha, sedangkan tahun 2013 sebesar 58.777 Ha (turun 2.657 Ha)(-4,52%). Penurunan LP terjadi pada SR3, disebabkan oleh kurangnya ketersediaan benih bermutu utamanya di Gunungkidul. Namun demikian ada fenomena yang menarik, di Gunungkidul ubi kayu ditanam tumpang sari dengan tanaman jagung, dan kacang tanah. Di Gunungkidul terjadi pengurangan tanaman tumpangsari pada ubi kayu di kecamatan Wonosari, Ponjong, Karangmojo dan Playen.Produktivitas ubi kayu secara umum turun 14,75 ku/ha (-8,55%) dari angka tetap (ATAP) 2013. Penurunan ini disebabkan adanya hujan di bulan Mei sampai dengan Juli yang menyebabkan ubi menjadi muda lagi dan busuk,serta kurangnya ketersediaan benih unggul. Ketersediaan energi kelompok makanan berpati tahun 2015 sebesar 242 kal/kapita/hari lebih rendah bila dibanding tahun 2014 (345 kal/kapita/hari), hal ini karena penurunan luas panen ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 55.626 atau turun -494 ha (-,088%) dari tahun 2014. Hal itu karena petani beralih ke tebu dan sebagian karena ditanam tumpang sari karena penjarangan tanaman utamanya di Gunungkidul. Produktivitas ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 157,01 ku/ha atau turun -0,68 ku/ha (-,043%) dari tahun 2014. Hal itu karena petani lebih memperhatikan tanaman kacang tanah dan palawija lainnya. Produksi ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 873.362 ton atau turun sebesar 11.569 ton (-1,31%) dari tahun 2014. Karena luas panen yang turun dan produktivitas yang turun mengakibatkan produksi ubi kayu 2015 turun. Walaupun bila dilihat untuk produksi Ubi jalar tahun 2015 lebih tinggi bila NBM 2015 Sementara halaman
36
dibanding tahun 2014, hal ini karena Produktivitas ubi jalar pada tahun 2015 sebesar 149,14 ku/ha atau naik 21,10 ku/ha (16,48%) dari tahun 2014. Hal itu karena pemeliharaan tanaman yang lebih baik di sentra produksi ubi jalar di Kabupaten Bantul. Produksi ubi jalar pada tahun 2015 sebesar 6.070 ton atau naik sebesar 833 ton (15,91%) dari tahun 2014. Karena luas panen yang turun namun produktivitas yang naik mengakibatkan produksi ubi jalar 2015 naik.
3.
Kelompok Gula Ketersediaan energi kelompok gula tahun 2014 sebesar (152 kal/kapita/hari) menurun bila dibanding tahun 2013 (179 kal/kapita/hari), dikarenakan penurunan produksi gula pasir pada tahun 2014 (31.429 ton) dibanding tahun 2013 (57.940 ton), hal ini dikarenakan dari PT. Madu Baru tidak memproduksi gula yang berasal dari eks raw sugar. Ketersediaan energi kelompok gula tahun 2015 sebesar 211 kal/kapita/ hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (152 kal/kapita/hari), dikarenakan terjadi peningkatan produksi gula pasir tahun 2015 sebesar 31.524 ton dan 2014 (31.429 ton), selain juga terjadi peningkatan produksi gula merah tahun 2015 sebesar 4.549 ton sedangkan tahun 2014 (2.395 ton)
4. Kelompok Buah Biji Berminyak Ketersediaan energi kelompok makanan buah biji berminyak tahun 2014 sebesar 383 kal/kapita/hari (Tabel 4) lebih tinggi bila dibanding tahun 2013 (374 kal/kapita/hari) (Tabel 2). Namun bila dilihat per komoditinya masih terdapat beberapa komoditi yang turun dalam hal produksinya seperti kacang tanah dan kedelai. Produktivitas kacang tanah 2014 secara umum turun 0,18 ku/ha (-1,67%) dari 2013 yang disumbang oleh Kabupaten Kulonprogo, Bantul dan Sleman. Penurunan provitas ini terkait dengan kurangnya pasokan air pada SR1 dan SR2. Dan untuk produksi komoditi kacang hijau pada 2014 NBM 2015 Sementara halaman
37
diperkirakan turun 57 ton (-17,92%) dari ATAP 2013, dikarenakan penurunan LP. Produksi kacang hijau 2014 sebesar 261 ton biji kering. Untuk komoditi Kedelai, luas panen (LP) ATAP 2014 total DIY turun 6.953 ha (-29,85%) dari ATAP 2013, dikarenakan penyediaan benih untuk MH II terlambat dan benih kedelai bermutu bersertifikat tak tersedia. Penurunan LP juga disebabkan oleh perbaikan saluran irigasi Kalibawang sehingga sentra produksi kedelai di kecamatan Nanggulan tidak bisa tanam kedelai, sedangkan di Bantul karena lahan yang biasanya ditanami kedelai, beralih ke penanaman melon dan semangka dengan alasan lebih Gunungkidul
menguntungkan
petani.
Sedangkan
di
dikarenakan program SLPTT tidak dilaksanakan dan terdapat
pergeseran ke tanaman jagung. Ketersediaan energi kelompok buah biji berminyak tahun 2015 sebesar 423 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (383 kal/kapita/hari). Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan produksi kacang tanah tahun 2015 sebesar 83.300 ton lebih tinggi disbanding tahun 2014 (71.582 ton) selain itu peningkatan ketersediaan juga dikarenakan peningkatan impor kelapa tahun 2015 sebesar 18.745 ton sedangkan tahun 2014 (5.845 ton), walaupun bila dilihat dari sisi produksi beberapa komoditi terlihat mengalami penurunan pada tahun 2015 diantaranya komoditi kedelai tahun 2014 sebesar 19.579 ton menurun pada tahun 2015 (18.822 ton); kacang hijau tahun 2014 sebesar 261 ton menurun pada tahun 2015 (230 ton); produksi kelapa tahun 2014 sebesar 51.369 ton menurun pada tahun 2015 (50.383 ton) dan kacang mete tahun 2014 sebesar 420 ton menurun pada tahun 2015 (112 ton). Penurunan produksi beberapa komoditi diantaranya dikarenakan komoditi kedelai yaitu karena luas panen tahun 2015 sebesar 13.886 ha atau turun -2.451 ha (-15%) dari tahun 2014. Hal itu karena bergeser ke komoditi kacang tanah karena alasan harga jual kedelai yang tidak menarik. Pada komoditi kacang hijau bila ditinjau dari luas panen tahun 2015 sebesar 394 ha NBM 2015 Sementara halaman
38
atau turun -45 ha (-10,25%) dari tahun 2014. Hal itu karena sentra produksi tanaman yaitu di Kecamatan Imogiri, Sentolo dan Girimulyo tidak lagi menanam kacang hijau.
5. Kelompok Buah-buahan Ketersediaan energi kelompok buah – buahan tahun 2014 sebesar 89 kkal/kap/hari (Tabel 4) lebih rendah bila dibanding tahun 2013 (124 kkal/kap/hari). Hal ini dikarenakan beberapa produksi komoditi buah mengalami penurunan diantaranya alpokat tahun 2013 (6.245 ton) dan tahun 2014 (5.632 ton); jambu tahun 2013 (6.746 ton) menurun pada tahun 2014 (6.435 ton); salak tahun 2013 (106.145 ton) dan tahun 2014 (75.751 ton); pisang tahun 2013 (56.850 ton) turun pada tahun 2014 (56.062 ton). Penurunan produksi beberapa komoditi buah – buahan disebabkan karena curah hujan yang tinggi sehingga menghambat faktor pembungaan, serangan OPT dan sebagian petani beralih menanam komoditas yang lain. Penurunan produksi salak disebabkan karena peralihan penggunaan pupuk dari an organik ke pupuk organik. Perlu diketahui bahwa pupuk organik merupakan pupuk yang mempunyai unsur hara lebih tinggi dibandingkan pupuk anorganik, sehingga dengan menggunakan pupuk organikakan mengakibatkan penurunan hasil panen tetapi memperbaiki kualitas hasil dari segi keamanan pangan. Pada komoditi pisang terjadi penurunan produksi karena terjadi serangan penyakit buncy top dan serangan layu bakteri dan layu fusarium. Ketersediaan energi kelompok buah – buahan tahun 2015 sebesar 89 kkal/kap/hari (Tabel 6) sama dengan tahun 2014 (89 kkal/kap/hari). Walaupun bila dilihat dari sisi produksi beberapa komoditi buah mengalami penurunan diantaranya komoditi jeruk tahun 2015 sebesar 3.471 ton menurun dibanding tahun 2014 (3.814 ton), hal ini disebabkan banyak tanaman yang NBM 2015 Sementara halaman
39
mati karena penyakit kuning; komoditi jambu tahun 2015 sebesar 6.357 ton menurun dibanding tahun 2014 (6.435 ton), hal ini disebabkan kekurangan air, serangan ulat, serangan jamur dan busuk (ulat buah); komoditi mangga tahun 2015 sebesar 36.740 ton menurun dibanding tahun 2014 (49.667 ton), penurunan disebabkan adanya serangan penggerek cabang, penggerek batang, kutu putih serta wereng mangga; komoditi nanas tahun 2015 sebesar 454 ton menurun dibanding tahun 2014 (600 ton); komoditi pepaya tahun 2015 sebesar 12.543 ton menurun dibanding tahun 2014 (13.606 ton); komoditi pisang tahun 2015 sebesar 51.218 ton menurun dibanding tahun 2014 (56.062 ton), penurunan disebabkan adanya serangan bercak daun dan banyak terkena layu fusarium; komoditi salak tahun 2015 sebesar 73.283 ton menurun dibanding tahun 2014 (75.751 ton), hal ini disebabkan serangan hama kuret; komoditi semangka tahun 2015 sebesar 9.136 ton menurun dibanding tahun 2014 (11.735 ton), hal ini karena luas panen menurun terutama di Kecamatan Temon (rencana untuk bandara) tidak tanam, di Galur beralih ke tambak ikan dan di Sleman beralih ke komoditi cabe; komoditi melon tahun 2015 sebesar 26.786 ton menurun dibanding tahun 2014 (33.063 ton); hal ini disebabkan gagal buah pada bulan Agustus 2015 karena suhu ekstrim dan kurangnya air sehingga pembungaan menjadi terhambat.
6.
Kelompok Sayur-sayuran Ketersediaan energi untuk kelompok sayur – sayuran tahun 2015 sebesar 43 kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dari tahun 2014 yaitu sebesar (44 kkal/kap/hari) hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan serangan OPT. Penurunan produksi bawang merah disebabkan luas panen yang menurun terutama di Kabupaten Bantul karena ada puso yaitu terjadi banjir dan serangan fusarium serta ulat grayak. Penurunan pada komoditi bawang daun
NBM 2015 Sementara halaman
40
disebabkan sebagian besar hanya ditanam di pinggiran/ tanaman sela antara cabe/ tumpang sari dengan cabe dan intensifikasi kurang. Produksi komoditas kacang panjang turun karena serangan OPT ulat kacang, Aphis sp, virus kuning, Liryomyza sp.
7.
Kelompok Daging Ketersediaan energi kelompok daging tahun 2014 sebesar 326 kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2013 (151 kkal/kap/hari), hal ini dikarenakan peningkatan produksi daging unggas yaitu daging ayam ras, buras, serta itik. Produksi daging ayam buras tahun 2013 (2.238 ton) meningkat pada tahun 2014 (6.160 ton); ayam ras tahun 2013 (16.563 ton) meningkat pada tahun 2014 (40.395 ton); itik tahun 2013 (194 ton) meningkat pada tahun 2014 (492 ton). Peningkatan produksi dikarenakan adanya peningkatan dalam hal sanitasi kandang serta kesehatan dari ternak
itu
sendiri. Sedangkan untuk komoditi daging sapi pada tahun 2014 (8.612 ton) lebih rendah dibanding tahun 2013 (9.020 ton), hal ini dikarenakan terjadi penurunan jumlah pemotongan yang dilaksanakan dan dipasarkan di DIY. Ketersediaan energi daging sapi tahun 2015 sebesar 325 kal/kap/hari sedikit menurun bila dibanding tahun 2014 (326 kal/kap/hari), karena terdapat penurunan produksi beberapa komoditi ternak diantaranya produksi daging sapi tahun 2015 sebesar 7.766 ton lebih rendah dari tahun 2014 (8.612 ton); daging kuda tahun 2015 sebesar 36 ton lebih rendah dari tahun 2014 (48 ton); daging ayam buras tahun 2015 sebesar 6.035 ton lebih rendah dari tahun 2014 (6.160 ton); daging ayam ras tahun 2015 sebesar 39.171 ton lebih rendah dari tahun 2014 (40.395 ton). Penyebab penurunan beberapa produksi daging sapi karena pada perayaan Idul Adha tahun 2015 kemarin data penyembelihan dimasukkan dalam data pemotongan tercatat sehingga dalam data NBM 2015 Sementara halaman
41
pemotongan tidak tercatat tidak dimasukkan padahal riil penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat sedangkan pada tahun 2014 pada perayaan Idul Adha penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat dan pemotongan tidak tercatat sehingga ada kemungkinan double data. Sehingga hal ini akan berpengaruh pada data produksi daging sapi.
8.
Kelompok Telur Ketersediaan energi kelompok telur pada tahun 2014 sebesar 33 kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dibanding tahun 2013, hal ini dikarenakan penurunan penyediaan dalam negeri pada komoditi ayam ras petelur pada tahun 2014 (28.043 ton) sedangkan tahun 2013 (32.889 ton). Pada tahun 2013 terdapat angka impor telur sebesar 20.405 ton dan ekspor sebesar 107 sedangkan pada tahun 2014 impor sebesar 1.656 ton dan ekspor (107 ton). Ketersediaan energi untuk komoditi telur pada tahun 2015 sebesar 52 kal/kap/hari) lebih tinggi dari tahun 2014 (33 kal/kap/hari), walaupun terdapat dua komoditi yang produksinya menurun yaitu telur itik dan telur puyuh, karena factor cuaca yang kurang mendukung yaitu adanya el nino sehingga rentan terhadap penyakit dan mengakibatkan kualitas telur yang berkurang.
9.
Kelompok Susu Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2014 sebesar 8 kkal/kap/hari meningkat dibandingkan tahun 2013 (5 kkal/kap/hari), hal ini karena terjadi peningkatan produksi susu pada tahun 2014 sebesar 6.019 ton, dibandingkan tahun 2013 sebesar 4.912 ton. Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2015 sebesar 8 kkal/kap/hari sama dengan tahun 2014 (8 kkal/kap/hari). Bila dilihat dari
NBM 2015 Sementara halaman
42
produksinya pada tahun 2015 sebesar 6.187 ton lebih tinggi dibanding tahun 2014 ((6019 ton), hal ini karena sudah ada pemulihan pasca erupsi merapi sehingga populasi sapi perah sudah meningkat dari beberapa tahun lalu, system pemeliharaannyapun sudah baik sehingga akan berpengaruh dalam kualitas dan kuantitas produksi susu.
10.
Kelompok Ikan. Ketersediaan energi untuk kelompok ikan tahun 2014 sebesar 42 kkal/kap/hari
dan
protein
sebesar
8,16
gram/kap/hari
lebih
tinggi
dibandingkan tahun 2013 dengan ketersediaan energi sebesar 36 kkal/kap/hari dan protein sebesar 7,01 gram/kap/hari. Peningkatan ketersediaan energi dan protein
disebabkan
meningkatnya
produksi
beberapa
komoditi
ikan
diantaranya ikan tuna/cakalang/tongkol tahun 2014 (1.048 ton) sedangkan tahun 2013 (837 ton); ikan kakap tahun 2014 (37 ton) sedangkan tahun 2013 (31 ton); ikan bawal tahun 2014 (6.583 ton) sedangkan tahun 2013 (5.170 ton); ikan teri tahun 2014 sebesar 100 ton sedangkan tahun 2013 sebesar 23 ton; ikan gurameh tahun 2014 sebesar 10.497 ton sedangkan tahun 2013 sebesar 9.821 ton; ikan lele tahun 2014 sebesar 30.658 ton dan tahun 2013 sebesar 29.520 ton. Kenaikan produksi jenis perikanan tangkap disebabkan bertambahnya alat tangkap dana jumlah kapal sehingga produksi ikan tangkap juga bertambah sedangkan untuk jenis perikanan budidaya disebabkan peningkatan jumlah Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan) dan lahan untuk budidaya ikan diantaranya dengan pembuatan tambak – tambak di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Ketersediaan energi kelompok ikan tahun 2015 sebesar (44 kkal/kap/hari) lebih tinggi disbanding tahun 2014 (42 kkal/kap/hari). Hal ini karena terjadi peningkatan produksi ikan baik ikan tangkap maupun budidaya NBM 2015 Sementara halaman
43
karena cuaca yang sangat mendukung dalam hal penangkapan ikan dan alat yang digunakan juga memenuhi syarat sehingga mendukung dalam hal penangkapan ikan.
11. Kelompok Minyak/Lemak Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak tahun 2014 sebesar 336 kal/kapita/hari lebih tinggi dibanding tahun 2013 (296 kal/kapita/hari), hal ini dikarenakan kenaikan produksi kelapa yang berpengaruh pada produksi makanan yang diolah. Produksi kelapa tahun 2014 sebesar 51.369 ton lebih tinggi dibanding tahun 2013 (40.951 ton). Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak tahun 2015 sebesar 420 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (333 kal/kap/hari). Hal ini karena produksi kelapa yang meningkat dari tahun 2014, sehingga mempengaruhi ketersediaan minyak dan lemak.
B.
Analisis Surplus/ minus Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan perlu diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan analisis produksi dan ketersediaan pangan. Informasi tentang situasi ketersediaan pangan tersebut diperlukan sebagai bahan untuk menyusun perencanaan, evaluasi, perumusan kebijakan dan pemecahan masalah produksi dan ketersediaan pangan. Tingkat ketersediaan pangan di suatu wilayah dipengaruhi beberapa faktor antara lain: produksi, kebutuhan benih/bibit, pakan, tercecer, stok/cadangan, ekspor, impor. Tingkat produksi dipengaruhi oleh ketersediaan sarana produksi (benih/bibit, pupuk, pestisida dan obat-obatan), penerapan
NBM 2015 Sementara halaman
44
teknologi budidaya, infrastruktur yang memadai, permodalan usahatani. Dari produksi setelah dikurangi tercecer digunakan untuk kebutuhan benih/bibit, pakan, stok/cadangan serta untuk diperdagangkan (ekspor dan impor). Tingkat kemandirian pangan suatu wilayah dapat dihitung melalui kemampuan produksi untuk pemenuhan kebutuhan pangan wilayah tersebut. Berdasarkan analisis ketersediaan pangan dengan mempertimbangkan produksi (lampiran 2) ternyata masih terdapat beberapa komoditi pangan yang masih tergantung impor dari luar wilayah DIY untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi rumah tangga penduduk DIY. Beberapa komoditi yang ketersediaan pangannya masih tergantung dari impor yaitu komoditi kedelai dengan produksi 18.822 ton, konsumsi rumah tangga 9 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhannya sebesar 33.113 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 14.291 ton; untuk kacang hijau produksi 230 ton, konsumsi rumah tangga 0,3 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 1.104 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 874 ton; komoditi sayur dengan produksi 73.892 ton, konsumsi rumah tangga 54,4 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 200.148 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 126.257 ton; komoditi Daging Sapi dengan produksi 5.574 ton, konsumsi rumah tangga 3,7 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 13.576 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 8.003 ton; dan Susu dengan produksi 6.187 ton, konsumsi rumah tangga 2,6 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 9.456 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 3.379 ton. Namun apabila memperhitungkan angka impor dan ekspor yang berasal dari distributor – distributor besar, pedagang – pedagang besar di pasar – pasar tradisional serta dari swalayan – swalayan yang ada di DIY, ketersediaan bahan pangannya sudah mencukupi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk komoditi kedelai, kacang hijau, sayur, daging sapi, daging ayam, telur serta NBM 2015 Sementara halaman
45
susu di wilayah DIY masih harus mendatangkan/ impor dari wilayah lain. Komoditi lain yang didatangkan dari luar DIY karena tidak diproduksi di DIY, seperti minyak goreng, tepung gandum dan bawang putih. Komoditi pangan yang sudah dapat terpenuhi dari produksi yaitu beras (surplus 201.868 ton); jagung (surplus 297.980 ton); kacang tanah (surplus 81.828 ton); ubi kayu (surplus 835.466 ton); ubi jalar (surplus 2.759 ton); buah – buahan (surplus 199.533 ton); gula pasir (surplus 5.770 ton); daging ayam (surplus 434 ton); telur (surplus 7.745 ton); serta ikan (surplus 45.494 ton). Berdasarkan angka Neraca Bahan Makanan tahun 2014 dan tahuntahun sebelumnya, dapat dibuat target ketersediaan pangan untuk pemenuhan kebutuhan pangan penduduk dengan angka proyeksi jumlah penduduk tahun tahun 2014 (3.637.100 jiwa), tahun 2015 (3.679.200 jiwa), tahun 2016 (3.720.900 jiwa), tahun 2017 (3.762.200 jiwa), tahun 2018 (3.802.900 jiwa), tahun 2019 (3.842.900 jiwa) dan tahun 2020 (3.882.300 jiwa). Target ketersediaan pangan seperti ditunjukkan pada Lampiran 10. Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari produksi wilayah maupun dari impor, namun diharapkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan penduduk DIY dapat dioptimalkan pemenuhannya dari produksi wilayah DIY. Target ketersediaan kelompok padi-padian tahun 2015 (701.100 ton), tahun 2016 (656.900 ton), tahun 2017 (611.400 ton), tahun 2018 (564.700 ton), tahun 2019 (516.800 ton) dan tahun 2020 (467.600 ton). Kelompok umbi-umbian, target ketersediaan tahun 2015 (221.700 ton), tahun 2016 (208.700 ton), tahun 2017 (195.300 ton), tahun 2018 (181.600 ton), tahun 2019 (167.500 ton) dan tahun 2020 sebesar 153.000 ton. Target ketersediaan kelompok pangan hewani tahun 2015 (317.800 ton), tahun 2016 (302.800 ton), tahun 2017 (287.300 ton), tahun 2018 (271.300 ton), tahun 2019 (254.900 ton) serta tahun 2020 sebesar 238.100 ton. Target ketersediaan untuk kelompok minyak dan lemak tahun 2015 (71,7 ton), Tahun 2016 (66.200 ton), tahun 2017 (60.500 ton), tahun 2018 (54.600 ton), tahun 2019 (48.600 ton) dan tahun 2020 adalah NBM 2015 Sementara halaman
46
42.500 ton.Untuk kelompok buah/biji berminyak, target ketersediaan tahun 2015 (71.900 ton), tahun 2016 (61.400 ton), tahun 2017 (50.700 ton), tahun 2018 (39.700 ton), tahun 2019 (28.500 ton) dan tahun 2020 sebesar 17.000 ton. Target ketersediaan kelompok kacang-kacangan tahun tahun 2015 (101.900 ton), tahun 2016 (93.900ton), tahun 2017 (85.600 ton), tahun 2018 (77.100 ton), tahun 2019 (68.400 ton) dan tahun 2020 (59.500 ton).Untuk kelompok gula, target ketersediaan tahun 2015 (77.200 ton), tahun 2016 (72.200 ton), tahun 2017 (67.100 ton), tahun 2018 (61.900 ton), tahun 2019 (56.500 ton) dan tahun 2020 sebesar 51.000 ton. Target ketersediaan sayur dan buah untuk tahun 2015 (509.100 ton), tahun 2016 (486.800 ton), tahun 2017 (463.900 ton), tahun 2018 (440.300 ton), tahun 2019 (416.000 ton) dan tahun 2020 (391.100 ton).
NBM 2015 Sementara halaman
47
BAB V DINAMIKA KETERSEDIAAN PANGAN (2006 – 2015 SEMENTARA)
A. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Wilayah DIY tahun 2006 –2015 Dinamika ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi Wilayah DIY tahun 2006 – 2015 dapat dilihat pada tabel 10. Total ketersediaan energi dari tahun 2006 – 2015 berfluktuatif, dengan jumlah ketersediaan energi tertinggi tahun 2006 (3.826 kal/kap/hr) dan terendah tahun 2008 (3.558 kal/kap/hr). Ketersediaan energi dari tahun 2006 sampai tahun 2008 mengalami penurunan, namun kembali meningkat di tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 (3.877 kal/kap/hari) kecuali tahun 2011 (3.689 kal/kap/hr), menurun kembali pada tahun 2013 (3.699 kal/kap/hari) dan tahun 2014 meningkat menjadi 3.701 kal/kap/hari, namun pada tahun 2015 kembali menurun (3.677 kal/kap/hari). Ketersediaan padi – padian mengalami penurunan sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun 2009 dan tahun 2010, namun kembali turun pada tahun 2011 dan meningkat pada tahun 2012, namun kembali menurun dan pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Kelompok umbi – umbian dari tahun 2006 ke tahun 2015 berfluktuasi, kadang – kadang mengalami penurunan namun kadang – kadang juga mengalami peningkatan. Kelompok pangan hewani mengalami penurunan sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun 2009 sampai tahun 2011, namun pada tahun 2012 kembali menurun dan tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan namun menurun kembali pada tahun 2015. Kelompok minyak dan lemak mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2009, kemudian menurun pada tahun 2010 serta tahun 2011 dan 2012 kembali meningkat, tahun 2013 kembali menurun dan tahun 2014 dan 2015 meningkat kembali. Kelompok buah/ biji berminyak mengalami peningkatan dari tahun 2006 NBM 2015 Sementara halaman
48
ke tahun 2007, pada tahun 2008 turun dan meningkat kembali di tahun 2009, sedang di tahun 2010, 2011 dan 2012 mengalami penurunan, tahun 2013, 2014 dan 2015 kembali meningkat. Kelompok kacang – kacangan berfluktuasi dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. Kelompok gula tahun 2006sampai tahun 2008 mengalami peningkatan dan pada tahun 2009 dan 2010 menurun dan meningkat kembali pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 namun menurun kembali pada tahun 2014 dan meningkat pada tahun 2015. Kelompok buah dan sayur tahun 2006 sampai tahun 2008 meningkat namun tahun 2009 sampai tahun 2011 mengalami penurunan dan tahun 2012 meningkat serta tahun 2013 dan 2014 serta 2015 kembali menurun. Apabila melihat tingkat ketersediaan energi (% AKE), sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 sudah diatas rata – rata standar. Standar ketersediaan energi 2.400 kal/kap/hr, tahun 2006 sudah mencapai 3.826 kal/kap/hr (174 %), 2007 sebesar 3.664 kal/kap/hr (167 %), 2008 sebesar 3.558 kal/kap/hr (162 %), 2009 sebesar 3.573 kal/kap/hr (162 %), 2010 sebesar 3.736 kal/kap/hr (170 %),tahun 2011 sebesar 3.689kal/kap/hr (168%), 2012 sebesar 3.867 kal/kap/hr (161 %), tahun 2013 sebesar 3.699 kal/kap/hr (154 %), tahun 2014 sebesar 3.701 kkal/kap/hr (154,2 %) dan tahun 2015 sebesar 3.677 kkal/kap/hr (153,2 %). Apabila melihat kontribusi masing – masing kelompok pangan sejak tahun 2006 – 2013 masih didominasi oleh kelompok padi – padian diikuti oleh kelompok umbi – umbian. Kontribusi padi – padian tahun 2006 (121,1 %), tahun 2007 (113,1 %), tahun 2008 (84,7 %), tahun 2009 (91,8 %), tahun 2010 (97,7 %), tahun 2011 (96,0 %), tahun 2012 (91,0 %), tahun 2013 (87,8 %), tahun 2014 (81,0%) dan tahun 2015 (75,6 %). Apabila dilihat kontribusi kelompok padi – padian dari tahun 2006 sampai tahun 2015, ada indikasi mengalami penurunan. Dan diharapkan di tahun – tahun mendatang kontribusi kelompok padi – padian terus menurun mendekati
NBM 2015 Sementara halaman
49
pola pangan harapan (50 %) dan kontribusi kelompok pangan hewani mengalami peningkatan.
B. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 - 2015 Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan tahun 2006 – 2015 dapat dilihat pada tabel 11. Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 masih dibawah skor ideal (100). Hal ini mengindikasikan korelasi positif dengan skor PPH tingkat konsumsi penduduk DIY yang masih dibawah ideal. Skor PPH tahun 2006 sebesar 90,3 dan mengalami peningkatan di tahun 2007 (90,5), namun di tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 85,1, namun skor PPH ini meningkat kembali di tahun 2009 (85,5), 2010 (85,8), 2011 (91,3), 2012 (87,6), 2013 (94,5), 2014 (96,9) dan 2015 (96,8). Apabila melihat skor PPH tingkat ketersediaan masing – masing kelompok bahan pangan, skor yang masih dibawah standar dan perlu ditingkatkan yaitu kelompok pangan hewani (tahun 2006 sampai dengan tahun 2013), untuk tahun 2014 dan 2015 sudah sesuai dengan standar/ skor ideal yaitu 24. Skor yang masih harus ditingkatkan yaitu kelompok minyak dan lemak (tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011), kelompok gula (tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011) serta kelompok sayur dan buah (tahun 2006, tahun 2011, tahun 2012, tahun 2014 dan tahun 2015). Skor PPH kelompok pangan hewani, standar yang ditentukan 24, namun skor tahun 2006 baru mencapai 20,6, tahun 2007 (14,5), tahun 2008 (9,1), tahun 2009 (9,5), tahun 2010 (11,4), tahun 2011 (17,9), tahun 2012 (11,59), tahun 2013 (11,3), tahun 2014 dan 2015 (24) sudah sesuai dengan standar ideal. Kelompok minyak dan lemak, skor ideal 5, di tahun 2006 baru mencapai 4,5 dan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sudah dapat mencapai ideal namun kembali dibawah standar ideal di tahun 2010 (3,7), tahun 2011 (4,6),dan tahun NBM 2015 Sementara halaman
50
2012 namun untuk tahun 2013 (5), 2014 (5) dan 2015 (5) sudah sesuai standar. Kondisi serupa juga terjadi untuk kelompok gula. Skor ideal gula 2,5, tercapai tahun 2007 – 2009, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015, namun pada tahun 2006 (1,6), tahun 2010 (2,2) dan tahun 2011 (2,4) masih dibawah standar. Kelompok buah biji berminyak dan kelompok sayur dan buah hanya di tahun 2006 (0,4) yang berada di bawah standar, dan sejak tahun 2007 sampai sekarang sudah sesuai standar (1,0). Skor PPH sayur dan buah tahun 2007 sampai tahun 2010dan tahun 2012, 2013 sebesar 30 sudah sesuai dengan skor ideal yaitu 30, sedangkan yang masih dibawah standar yaitu di tahun 2006 (25,7), tahun 2011 (27,90), tahun 2014 (26,9) dan tahun 2015 (26,8).
C. Ketersediaan dan Proporsi Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2015) Ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi DIY tahun 2006 – 2014 dapat dilihat pada tabel 12. Apabila melihat proporsi ketersediaan energi, ternyata belum sesuai dari proporsi ideal. Hal ini mengindikasikan adanya korelasi positif dengan keberagaman konsumsi penduduk DIY. Proporsi ideal masing – masing kelompok pangan yaitu padi – padian (50 %), umbi – umbian (6 %), pangan hewani (12%), minyak dan lemak (10%), buah biji berminyak (3%), kacang – kacangan (5%), gula (5%), sayur dan buah (6%), lain – lain (3%). Dominasi tertinggi dicapai kelompok padi – padian diikuti kelompok umbi – umbian. Proporsi ketersediaan energi kelompok padi – padian tahun 2006 (69,63 %), tahun 2007 (67,90 %), tahun 2008 (52,39 %), tahun 2009 (56,51 %), tahun 2010 (57,52 %), tahun 2011 (57,22 %), tahun 2012 (56,45%), tahun 2013 (56,99 %), tahun 2014 (52,53 %) dan tahun 2015 (49,32 %). Proporsi kelompok umbi – umbian tahun 2006 (7,92 %), tahun 2007 (6,71 %), tahun 2008 (14,08 %), tahun 2009 (11,67 NBM 2015 Sementara halaman
51
%), tahun 2010 (19,70 %), tahun 2011 (15,67 %), tahun 2012 (14,31%), tahun 2013 (9,39 %), tahun 2014 (9,38%) dan tahun 2015 (6,65%). Proporsi kelompok pangan hewani tahun 2006 (5,93 %), tahun 2007 (4,37 %), tahun 2008 (2,84 %), tahun 2009 (2,94 %), tahun 2010 (3,35 %), tahun 2011 (5,32 %), tahun 2012 (3,6 %), tahun 2013 (6,00%), tahun 2014 (10,86%) dan tahun 2015 (11,48%). Proporsi kelompok minyak dan lemak tahun 2006 (5,15 %), tahun 2007 (6,60 %), tahun 2008 (9,42 %), tahun 2009 (9,54 %), tahun 2010 (4,34 %), tahun 2011 (5,48%), tahun 2012 (8,4 %), tahun 2013 (8,19 %), tahun 2014 (9,24%) dan tahun 2015 (11,77%). Proporsi kelompok buah biji berminyak tahun 2006 (0,42 %), tahun 2007 (2,29 %), tahun 2008 (2,16 %), tahun 2009 (3,33 %), tahun 2010 (2,30 %), tahun 2011 (2,11 %), tahun 2012 (1,77%), tahun 2013 (2,09 %), tahun 2014 (2,48%) dan tahun 2015 (2,77%). Proporsi kelompok kacang - kacangan tahun 2006 (6,19 %), tahun 2007 (4,97 %), tahun 2008 (7,98 %), tahun 2009 (6,07 %), tahun 2010 (5,46 %), tahun 2011 (7,94 %), tahun 2012 (7,33 %), tahun 2013 (8,05 %), tahun 2014 (7,91%) dan tahun 2015 (8,78%). Proporsi kelompok gula tahun 2006 (1,80 %), tahun 2007 (3,30 %), tahun 2008 (5,51 %), tahun 2009 (4,59 %), tahun 2010 (2,54 %), tahun 2011 (2,90 %), tahun 2012 (3,83 %), tahun 2013 (4,84 %), tahun 2014 (4,11%) dan tahun 2015 (5,73 %). Proporsi kelompok sayur dan buah tahun 2006 (2,95 %), tahun 2007 (3,85 %), tahun 2008 (5,62 %), tahun 2009 (5,35 %), tahun 2010 (4,79 %), tahun 2011 (3,36 %), tahun 2012 (4,26 %), tahun 2013 (4,44 %), tahun 2014 (3,49%) dan. tahun 2015 (3,49%)(Tabel 12). Apabila dibandingkan dengan proporsi ideal untuk komoditi padi – padian tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 melebihi proporsi ideal (50 %); Kelompok umbi – umbian tahun 2006 sampai tahun 2015 melebihi proporsi ideal (6 %); Kelompok pangan hewani dan kelompok minyak dan lemak dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 belum sesuai dan masih dibawah proporsi ideal (proporsi ideal pangan hewani 12 %, minyak dan lemak 10 %); Kelompok buah/ biji berminyak NBM 2015 Sementara halaman
52
tahun 2006 sampai tahun 2008 belum mencapai proporsi ideal (3 %), namun pada tahun 2009 (3,33 %) melebihi proporsi ideal, sedangkan tahun 2010, sampai tahun 2015 masih dibawah proporsi ideal; Komoditi kacang – kacangan pada tahun 2007 (4,97 %) masih dibawah proporsi ideal (5 %), sedangkan tahun 2006, 2008 sampai dengan tahun 2015 sudah diatas proporsi ideal; Komoditi gula belum sesuai dengan proporsi ideal (5 %) pada tahun 2006, 2007, 2009 sampai tahun 2014, hanya pada tahun 2008 (5,51 %) dan tahun 2015 (5,73%) sudah diatas proporsi ideal; Kelompok sayur dan buah pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 belum sesuai dengan proporsi ideal (6 %). Sedangkan untuk lain – lain proporsi ideal (3 %) namun tidak terdapat data pada tahun 2006 – 2015. Pada beberapa komoditi pangan yang masih kurang dari proporsi ideal perlu ditingkatkan dalam hal konsumsinya sehingga diharapkan akan meningkatkan skor PPH.
D. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein dan Laju Tingkat Ketersediaan Tingkat Ketersediaan energi dan protein tahun 2006 – 2015 masih fluktuatif, tingkat ketersediaan energi tahun 2007 (166,55 %) lebih rendah dibanding tahun 2006 (173,95 %), menurun pada tahun 2008 (161,71 %), meningkat pada tahun 2009 (162,39 %) dan tahun 2010 (169,82 %), menurun kembali pada tahun 2011 (167,68 %), tahun 2012 (161,13 %), tahun 2013 (154,14 %), tahun 2014 (154,38 %) dan tahun 2015 (153,21 %) . Tingkat ketersediaan protein tahun 2006 (213,75 %) lebih tinggi dibanding tahun 2007 (171, 98 %), menurun kembali tahun 2008 (155,45 %), meningkat pada tahun 2009 (159,25 %), tahun 2010 (168,87 %), meningkat kembali tahun 2011 (182,96 %), menurun pada tahun 2012 (155,92 %), menurun kembali pada tahun 2013 (170,32 %), tahun 2014 meningkat kembali menjadi 177,08 % dan tahun 2015 meningkat (178,21 %).(Tabel 13).
NBM 2015 Sementara halaman
53
Laju tingkat ketersediaan energi dan protein tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 14, laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2007 (-4,2), 2007 – 2008 (-2,9), 2008 – 2009 (0,4), 2009 – 2010 (4,6), 2010 – 2011(-1,3), 2011 – 2012 (5), 2013 – 2012 (-4), 2014 – 2013 (0) dan 2015 – 2014 (-1). Laju ketersediaan energi negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan energi mengalami penurunan, sedangkan laju ketersediaan energi positif mempunyai arti tingkat ketersediaan energi mengalami peningkatan. Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2007 (-19,5), 2007 – 2008 (-9,6), 2008 – 2009 (2,4), 2009 – 2010 (6,0), 2010 – 2011 (8,3), 2011 – 2012 (-2,4), 2013 – 2012 (9,2), 2014 – 2013 (4) dan 2015 – 2014 (0,6). Laju ketersediaan protein negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan protein mengalami penurunan, sedangkan laju ketersediaan protein positif mempunyai arti tingkat ketersediaan protein mengalami peningkatan. Apabila melihat laju ketersediaan energi, ternyata tahun 2006 – 2007,tahun 2007 – 2008 dan tahun 2010 – 2011bernilai negatif, sedangkan tahun 2008 – 2009, tahun 2009 – 2010,2011 – 2012 bernilai positif, tahun 2013 – 2012 bernilai negatif , tahun 2014 – 2013 positif dan tahun 2015 – 2014 negatif. Artinya tingkat ketersediaan energi tahun 2007 mengalami penurunan dibanding tahun 2006, tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun 2007, dan tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 serta tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009, dan pada tahun 2011 kembali menurun dibanding tahun 2010 serta tahun 2012 kembali meningkat dibanding tahun 2011, tahun 2013 kembali menurun dibanding tahun 2012, tahun 2014 dinilai setara/ sama dengan tahun 2013 dan tahun 2015 kembali menurun disbanding tahun 2014. Sedangkan bila melihat laju ketersediaan protein, ternyata tahun 2006 – 2007, tahun 2007 – 2008 dan tahun 2011 – 2012, sedangkan tahun 2008 – 2009, tahun 2009 – 2010 dan tahun 2010 – 2011 serta 2012 – 2013 bernilai positif, tahun 2014 – 2013 bernilai positif dan tahun 2015 – 2014 NBM 2015 Sementara halaman
54
bernilai negatif. Artinya tingkat ketersediaan protein tahun 2007 mengalami penurunan dibanding tahun 2006, tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun 2007, dan tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 serta tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009, tahun 2011 kembali meningkat dibanding tahun 2010, tahun 2012 kembali mengalami penurunan dibanding tahun 2011, tahun 2012 kembali menurun tahun 2013 serta 2014 seimbang namun tahun 2015 menurun kembali .
NBM 2015 Sementara halaman
55
BAB VI KETERKAITAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 (SEMENTARA) DENGAN POLA PANGAN HARAPAN DIY
Ketersediaan pangan secara makro (tingkat wilayah) sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya produksi pangan, ekspor – impor dan distribusi pangan pada daerah tersebut. Sedangkan pada pada tingkat mikro (tingkat rumah tangga) lebih dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga memproduksi pangan, daya beli dan pemberian. Dalam hal ini, analisa ketersediaan pangan didekati dengan menganalisa data Neraca Bahan Makanan (NBM), sedangkan penilaian terhadap pengembangan pola konsumsi pangan tingkat Nasional dan Regional dilaksanakan dengan pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH), menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Pola Pangan Harapan (PPH) adalah suatu komposisi pangan yang seimbang untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk. PPH dapat dinyatakan dalam bentuk komposisi berat (gram atau kg) anekaragam pangan yang memenuhi kebutuhan gizi penduduk. Pola Pangan Harapan mencerminkan susunan konsumsi pangan anjuran untuk hidup sehat, aktif dan produktif. PPH berguna (1) sebagai alat atau instrumen perencanaan konsumsi pangan, ketersediaan pangan dan distribusi pangan; (2) sebagai instrumen evaluasi tingkat pencapaian konsumsi pangan, penyediaan pangan dan produksi pangan baik penyediaan dan konsumsi pangan; (3) sebagai basis pengukuran diversifikasi dan ketahanan pangan; (4) sebagai pedoman dalam merumuskan pesan-pesan gizi. Untuk menjadikan PPH sebagai instrumen pendekatan dalam perencanaan pangan dari di suatu wilayah atau daerah diperlukan kesepakatan tentang pola konsumsi energi dan konsumsi pangan anjuran dengan mempertimbangkan (1) pola konsumsi pangan penduduk saat ini;
(2) kebutuhan gizi yang dicerminkan oleh pola
kebutuhan energi (asumsi dengan makanan aneka ragam pangan, kebutuhan akan zat NBM 2015 Sementara halaman
56
gizi lain akan terpenuhi); (3) mutu gizi makanan yang dicerminkan oleh kombinasi makanan yang mengandung protein hewani, sayur dan buah;(4) pertimbangan masalah gizi dan penyakit yang berhubungan dengan gizi; (5) kecenderungan permintaan (daya beli); (6) kemampuan penyediaan dalam konteks ekonomi dan wilayah. Berdasarkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan tahun 2015 kondisi ketersediaan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan angka yang jauh di atas angka standar Nasional. Ketersediaan pangan sumber energi tercapai sebesar 3.677 kalori/kapita/hari, sedangkan ketersediaan pangan untuk sumber protein tercapai 112,27 gram/kapita/hari. Angka
standar
nasional
berdasarkan
WNPG
2012
ketersediaan pangan sumber energi adalah 2.400 kalori/kapita/hari, sedangkan untuk ketersediaan pangan sumber protein sebesar 63gram/kapita/hari. Dengan demikian maka angka ketersediaan pangan sumber energi dan protein untuk tahun 2015 di Daerah Istimewa Yogyakarta telah melampaui standar nasional. Rata-rata ketersediaan energi menurut kelompok pangan (kkal/kap/hari) pada tahun 2015 sebagai berikut : kelompok padi-padian 1.814 kal/kap/hr; Kelompok umbi-umbian sebesar 245 kal/kap/hr; Kelompok pangan hewani tahun 2015 sebesar 422 kal/kap/hr; Kelompok minyak dan lemak 433 kal/kap/hr; Kelompok buah/biji berminyak tahun 2015 sebesar 102 kal/kap/hr; Kelompok kacang-kacangan sebesar 323 kal/kap/hr; Kelompok Gula tahun 2015 yaitu 211 kal/kap/hr; Kelompok sayur dan buah sebesar 129 kal/kap/hr (Tabel 9). Total skor PPH berdasarkan NBM tahun 2015 sebesar 96,8. Bila dilihat dari sumbangan masing-masing kelompok bahan makanan terhadap ketersediaan energi maka peran padi-padian masih tetap dominan, kontribusinya melebihi angka PPH nasional. Gambar 4. menunjukkan skor ketersediaan energi menurut kelompok bahan pangan berdasarkan hasil perhitungan NBM DIY Tahun 2015 dibanding dengan Skor ideal, Kelompok padi-padian skor tahun 2015 sebesar 25 sama dengan skor ideal sebesar 25, demikian juga dengan umbi – umbian sama dengan skor ideal yaitu 2,5, NBM 2015 Sementara halaman
57
pangan hewani (24) sudah sesuai dengan skor ideal; minyak dan lemak 5 sesuai dengan skor ideal (5); buah biji berminyak sebesar 1 sudah sesuai dengan ideal (1);kacang – kacangan sudah sama dengan skor ideal yaitu 10; skor kelompok gula sebesar 2,5sama dengan skor idealnya sebesar 2,5; skor PPH sayuran dan buah (26,8) masih dibawah skor ideal (30). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara kuantitas konsumsi berdasarkan angka ketersediaan bahan pangan sumber energi tahun 2015 telah memenuhi, baik untuk dikonsumsi maupun angka standart nasional, namun secara kualitas masih belum memenuhi keseimbangan gizi masyarakat seperti yang diharapkan, seperti untuk sayur dan buah yang masih sangat kurang. Tingkat konsumsi penduduk DIY berdasarkan angka konsumsi tahun 2014 sebesar 1.946 kkal/kap/hr, masih dibawah standar ideal sebesar 2.000 kkal/kap/hari (WNPG 2008)(Lampiran 1). Sedangkan pola konsumsi sumber energi penduduk DIY adalah sebagai berikut : Padi-padian 61,7%, umbi-umbian 1,9%, pangan hewani 10,8%, minyak dan lemak 8,4%, buah biji berminyak 2,1%, kacang-kacangan 3,9%, gula 4,9%, sayur dan buah 4,8%, dan lain-lain 1,8%(Lampiran 1). Ternyata kelompok pangan hewani, umbi-umbian,minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula serta sayur dan buah
masih dibawah skor ideal. Artinya, konsumsi untuk kelompok pangan
tersebut perlu untuk ditingkatkan. Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2016 (tabel 16 dan lampiran 10) berdasarkan NBM adalah sebagai berikut : kelompok padi-padian 1.691 kal/kap/hr (656.900 ton), kelompok umbi-umbian sebesar 224 kal/kap/hr (208.700 ton), kelompok pangan hewani sebesar 395 kal/kap/hr (302.800 ton), kelompok minyak dan lemak adalah 91 kal/kap/hr (66.200 ton), kelompok buah/ biji berminyak sebesar 96 kal/kap/hr (61.400 ton), kelompok kacang-kacangan 85 kal/kap/hr (93.900 ton), kelompok gula sebesar 70 kal/kap/hr (72.200 ton), kelompok sayur dan buah yaitu 132 kal/kap/hr (486.800 ton) dan jenis pangan lain sebesar 14 kal/kap/hr (4.900 ton). NBM 2015 Sementara halaman
58
Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2017 (tabel 16 dan lampiran 10) berdasarkan NBM adalah sebagai berikut : kelompok padi-padian 1.568 kal/kap/hr (611.400 ton), kelompok umbi-umbian sebesar 204 kal/kap/hr (195.300 ton), kelompok pangan hewani sebesar 369 kal/kap/hr (287.300 ton), kelompok minyak dan lemak adalah 128 kal/kap/hr (60.500 ton), kelompok buah/ biji berminyak sebesar 90 kal/kap/hr (50.700 ton), kelompok kacang-kacangan 94 kal/kap/hr (85.600 ton), kelompok gula sebesar 82 kal/kap/hr (67.100 ton), kelompok sayur dan buah yaitu 135 kal/kap/hr (463.900 ton) dan jenis pangan lain sebesar 29 kal/kap/hr (9.900 ton). Ditinjau dari potensi sumberdaya wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, sumber daya alam di Daerah Istimewa Yogyakarta masih memiliki potensi ketersediaan pangan yang beragam, baik sebagai sumber karbohidrat maupun protein dan lemak, yang berasal dari kelompok padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur dan buah serta buah biji berminyak. Potensi sumber pangan tersebut belum seluruhnya dimanfaatkan secara optimal, pola konsumsi pangan rumah tangga masih banyak didominasi oleh beras dan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi yang sesuai dengan kaidah yang seimbang belum terwujud. Potensi
sumberdaya
wilayah
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
bila
dimanfaatkan secara optimal diharapkan dapat segera mewujudkan Pemantapan Ketahanan Pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dicirikan dengan setiap warga mengkonsumsi pangan yang cukup dalam jumlah, mutu, gizi, aman, beragam dan terjangkau. Untuk itu, pengembangan konsumsi pangan dilakukan dengan berbasis pada keanekaragaman baik sumber bahan pangan maupun kelembagaan dan budaya lokal perlu ditingkatkan.
NBM 2015 Sementara halaman
59
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan tahun 2015 (Sementara) kondisi ketersediaan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan angka yang jauh di atas angka standart Nasional. Ketersediaan pangan sumber energi tercapai sebesar 3.677 kalori/kapita/hari, sedangkan
ketersediaan
pangan
gram/kapita/hari, sedangkan Angka Pangan
Harapan
ketersediaan
sumber standar
pangan
protein Nasional
sumber
tercapai berdasarkan
energi
adalah
112,27 Pola 2.400
kalori/kapita/hari, dan ketersediaan pangan sumber protein sebesar 63 gram/kapita/hari. Walaupun secara kuantitas ketersediaan energi dan protein sudah terpenuhi, namun secara kualitas masih perlu peningkatan ketersediaan terhadap kelompok bahan makanan, yaitu bahan pangan hewani. 2. Angka ketersediaan energi tahun 2015 per kelompok pangan : kelompok padi – padian 1.814 kal/kap/hr; kelompok makanan berpati 242 kal/kap/hr; kelompok gula 211 kal/kap/hr; kelompok buah/biji berminyak 423 kal/kap/hr; kelompok buah – buahan 89 kal/kap/hr; kelompok sayur – sayuran 43 kal/kap/hr; kelompok daging 325 kal/kap/hr; kelompok telur 52 kal/kap/hr; kelompok susu 8 kal/kap/hr; kelompok ikan 44 kal/kap/hr; kelompok minyak dan lemak 420 kal/kap/hr dan kelompok lemak 6 kal/kap/hr. 3. Angka ketersediaan protein tahun 2015 per kelompok pangan : kelompok padi – padian 45,08 gram/kap/hr; kelompok makanan berpati 1,01 gram/kap/hr; kelompok gula 0,35 gram/kap/hr; kelompok buah/biji berminyak 23,74 gram/kap/hr; kelompok buah - buahan 0,77 gram/kap/hr; kelompok sayur – sayuran 7,69 gram/kap/hr; kelompok daging 20,41 gram/kap/hr; kelompok NBM 2015 Sementara halaman
60
telur 4,07 gram/kap/hr; kelompok susu 0,41 gram/kap/hr; kelompok ikan 8,51 gram/kap/hr; kelompok minyak dan lemak 0,22 gram/kap/hr dan kelompok lemak 0,01 gram/kap/hr. 4. Dinamika ketersediaan energi tahun 2006 – tahun 2015 adalah sebagai berikut : tahun 2006 (3.826 kal/kap/hr); tahun 2007 (3.664 kal/kap/hr); tahun 2008 (3.558 kal/kap/hr); tahun 2009 (3.573 kal/kap/hr); tahun 2010 (3.736 kal/kap/hr); tahun 2011 (3.689 kal/kap/hr), tahun 2012 (3.867 kal/kap/hr), tahun 2013 (3.699 kal/kap/hr), tahun 2014 (3.701kal/kap/hr) dan tahun 2015 (3.677 kal/kap/hr). 5. Dinamika ketersediaan protein tahun 2006 – tahun 2015 adalah sebagai berikut : tahun 2006 (117,56 gram /kap/hr); tahun 2007 (94,59 gram/kap/hr); tahun 2008 (85,5 gram /kap/hr); tahun 2009 (87,59 gram/kap/hr); tahun 2010 (92,88 gram/kap/hr); tahun 2011 (100,63 gram/kap/hr, tahun 2012 (98,23 gram/kap/hr), tahun 2013 (107,3 gram/kap/hr), tahun 2014 (111,75 gram/kap/hr) dan tahun 2015 (112,27 gram/kap/hr). 6. Laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2015 sebagai berikut : tahun 2006 – 2007 (-4,3); tahun 2007 – 2008 (-2,9); tahun 2008 – 2009 (0,4); tahun 2009 – 2010 (4,6), tahun 2010 – 2011 (-1,3), tahun 2011 – 2012 (5) dan tahun 2012 – 2013 (-2). Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2011 sebagai berikut : tahun 2006 – 2007 (-19,5); tahun 2007 – 2008 (-9,6); tahun 2008 – 2009 (2,4); tahun 2009 – 2010 (6,0); tahun 2010 – 2011 (8,3), tahun 2011 – 2012 (-2,4), tahun 2012 – 2013 (-4), tahun 2013 – 2014 (0) dan tahun 2014 – 2015 (-1). Dari laju ketersediaan energi berfluktuasi dari tahun 2006 – 2013, sedangkan laju ketersediaan protein cenderung meningkat dari tahun 2006 – 2011, namun pada tahun 2012 dan 2011kembali menurun dan tahun 2013 – 2012 meningkat namun pada tahun 2014 – 2013 menurun kembali, demikian juga tahuun 2015 -2014 juga menurun.. NBM 2015 Sementara halaman
61
7. Tingkat konsumsi dan tingkat penganekaragaman pangan berdasarkan konsumsi tahun 2014 masih perlu ditingkatkan, karena tingkat konsumsi dan tingkat keanekaragaman pangan masih dibawah standar yang ditetapkan. Tingkat konsumsi pangan tahun2014 sebesar 1.946 kalori/kap/hari, padahal tingkat konsumsi pangan ideal sebesar 2.000 kalori/kap/hari (WNPG VIII tahun 2004, sedangkan WNPG X tahun 2012 angka ideal 2.150 kalori/kap/hari. Skor konsumsi tahun 2014 sebesar 85,3, sedangkan standar yang ditetapkan adalah 100%. Skor PPH padi-padian 25 (ideal 25), skor PPH umbi-umbian 0,9 (ideal 2,5), skor PPH pangan hewani 21 (ideal 24), skor PPH minyak dan lemak 4,1 (ideal 5), skor PPH buah/biji berminyak 1 (ideal 1), skor PPH kacang-kacangan 7,6 (ideal 10), skor PPH gula 2,4 (ideal 2,5), skor PPH sayur dan buah 23,3 (ideal 30). Penganekaragaman konsumsi pangan perlu ditingkatkan terutama untuk kelompok pangan hewani, umbi – umbian, minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula serta sayur dan buah. 8. Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2016 adalah sbb: - Kelompok padi-padian
: 656.900 ton
- Kelompok Umbi-umbian
: 208.700 ton
- Kelompok Pangan Hewani
: 302.800 ton
- Kelompok Minyak dan Lemak : 66.200 ton - Kelompok Buah/biji berminyak : 61.400 ton
9.
- Kelompok Kacang-kacangan
: 93.900 ton
- Kelompok Gula
: 72.200 ton
- Kelompok Sayuran dan buah
: 486.800 ton
- Lain –lain
:
4.900 ton
Proyeksi ketersediaan energi menurut kelompok pangan untuk tahun 2016 yaitu sebesar 3.422 kkal/kap/hari, dengan rincian sebagai berikut:
Padi-padian
: 1.691 kalori terdiri dari:
NBM 2015 Sementara halaman
62
Beras
: 1.399 kalori
Jagung
:
142 kalori
Tepung Terigu : 150 kalori
Umbi-umbian
: 224 kaloriterdiri dari:
Ubi Kayu
: 211 kalori
Ubi Jalar
: 11 kalori
Kentang
:
2 kalori
Pangan hewani
:
395 kalori terdiri dari :
Daging Ruminansia : 50 kalori Daging Unggas
: 248 kalori
Telur
: 49 kalori
Susu
: 7 kalori
Ikan
: 41 kalori
Minyak dan lemak
: 91 kalori terdiri dari :
Minyak dan lemak
: 89 kalori
Jeroan
: 1 kalori
Buah/biji berminyak
: 96 kalori
Kacang-kacangan
: 85 kalori terdiri dari :
Kacang tanah
: 58 kalori
Kedelai
: 25 kalori
Kacang hijau
: 1 kalori
Kacang merah
: 0 kalori
Gula
: 70 kalori terdiri dari :
Gula pasir
: 56 kalori
Gula mangkok
: 14 kalori
Sayur dan buah
: 132 kalori
Sayur
: 40 kalori
Buah
: 91 kalori
NBM 2015 Sementara halaman
63
10.
Lain – lain
: 14 kalori
Berdasarkan analisis ketersediaan pangan dengan mempertimbangkan produksi masih ada beberapa komoditi yang masih minus diantaranya komoditi Kedelai (14.291 ton); Sayur (126.257 ton); Kacang Hijau (874 ton); Daging Sapi (8.003 ton); dan Susu (3.379 ton). Namun apabila mempertimbangkan impor dan ekspor yang berasal dari distributor besar, pedagang besar di pasar serta swalayan yang ada di DIY, ketersediaan bahan pangannya sudah mencukupi.
B. Saran 1. Pendataan NBM perlu disempurnakan seperti :
Cakupan data perubahan stok, karena NBM sekarang ini hanya terbatas yang bersumber pada Bulog untuk komoditi beras dan PG. Madubaru untuk komoditi gula pasir.
Perlu kajian kebutuhan konversi untuk pemakaian dalam tabel NBM (pakan, bibit, diolah untuk makanan dan bukan makanan, tercecer serta penggunaan untuk bahan makanan).
2. Pemantapan ketersediaan pangan dengan peningkatan kemandirian pangan melalui : Dukungan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani seperti pembatasan impor pangan, subsidi benih dan pupuk, subsidi harga, perbaikan manajemen pemasaran pupuk, subsidi solar bagi nelayan, dukungan sarana prasarana dan lain – lain. Dukungan pada peningkatan kemandirian pangan dengan pemanfaatan potensi sumberdaya lokal.
NBM 2015 Sementara halaman
64
Penekanan laju alih fungsi lahan dengan dukungan penerapan Perda/Pergub/ Perbup yang efektif, dengan pelaksanaan operasional yang lebih nyata dan konkrit. Alternatif pengembangan komoditi yang tidak dapat diproduksi di DIY secara maksimal seperti kacang kedelai (alternatif diganti kacang koro, kacang benguk dan lain sebagainya). Peningkatan produksi dan produktivitas pangan. Pemanfaatan lahan pekarangan. 3. Pemantapan distribusi dan akses pangan melalui : Penguatan distribusi pangan, karena pergerakan komoditas pangan sangat mobile, dan di wilayah DIY masih terdapat beberapa komoditi yang sangat tergantung pasokan dari luar. Peningkatan peran pemerintah dalam pengendalian harga pangan, seperti diterapkannya harga patokan pemerintah bagi beberapa komoditi pangan, serta harga patokan Pemerintah Daerah. Peningkatan management stok, karena walaupun secara agregat tahunan beberapa komoditi pangan mengalami surplus, namun karena DIY sangat tergantung curah hujan, sehingga terdapat periode tertentu mengalami kekurangan bahan pangan. 4.
Peningkatan konsumsi Beragam, Bergizi dan Berimbang, Sehat, Aman dan Bermartabat, melalui : Gerakan peningkatan konsumsi pangan hewani, umbi – umbian, minyak lemak, kacang – kacangan, gula, sayur dan buah. Koordinasi program/ kegiatan lintas sektor untuk pencapaian target konsumsi dan penganekaragaman konsumsi berdasarkan PPH. Sosialisasi konsumsi pangan lokal sejak dini kepada anak – anak sekolah.
NBM 2015 Sementara halaman
65
Perlu analisis lebih lanjut penyebab ketidaktercapaian tingkat konsumsi masyarakat DIY. Teknologi sederhana spesifik lokasi untuk pengolahan pangan lokal.
NBM 2015 Sementara halaman
66
TABEL
NO 1
1. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2013 ( Per Kapita ) JENIS BAHAN MAKANAN 2
Kg/Tahun
Gr/Hari
KALORI (Kkal/hari) 5
PROTEIN (Gr/hari) 6
LEMAK (Gr/hari) 7
3
4
225,57
618,00
2.108
52,58
11,09
1
Padi-padian
2
Makanan berpati
78,85
216,04
344
1,33
0,62
3
Gula
17,86
48,92
179
0,26
0,87
4
Buah / Biji berminyak
40,38
110,64
374
22,44
29,98
5
Buah-buahan
92,83
254,34
124
0,91
0,61
6
Sayur-sayuran
61,36
168,10
45
9,55
0,54
7
Daging
20,43
55,98
151
10,14
11,99
8
Telur
9,75
26,72
34
2,64
2,39
9
Susu
2,84
7,77
5
0,25
0,27
10
Ikan
20,61
56,47
36
7,01
0,57
11
Minyak / Lemak
12,23
33,51
296
0,18
33,15
12
Lemak
0,13
0,37
3
0,01
0,33
NABATI
:
3.471
87,25
76,86
HEWANI
:
229
20,05
15,56
JUMLAH
:
3.699
107,30
92,41
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA TAHUN 2013 TETAP Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
(1)
Masukan
Keluaran
Input
Output
(2)
(3)
Penyediaan dalam Impor
Changes in Stock
Imports
(4)
(5)
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports (6)
Penyediaan Ekspor
Dalam
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Negeri
Diolah untuk
Bibit
Exports
Domestic Supply
Feed
Seed
(7)
(8)
(9)
(10)
Tercecer
Manufactured for
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Makanan
Food
Non food
(11)
(12)
Waste
Food
(13)
(14)
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Kg/Year
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Kg/Th
Bukan
Makanan
Gram/
Lemak/
I. PADI-PADIAN/ CEREALS 921.824
Padi gagang/gabah
*
8.271
€
930.095
4.390
€
925.705
4.073
57.590
€
599.696
7.243
€
592.453
1.007
13.136
€
302.716
56.952
€
245.764
14.746
9.765
€
9.765
416
3.901
862.559
5.184
49.988
-
3.910
14.811
572.724
159,32
436,48
1.584
49.202
12.288
167.994
46,73
128,03
369
9,54
4,49
9.349
2,60
7,13
1
0,02
0,03 0,08
Dry stalk paddy/unhusked rice Gabah/Beras
862.559
Unhusked rice/Rice Jagung/Maize
*
542.118 289.580
Jagung basah/(muda)
12 @ *
-
1.534
-
9.349
38,85
6,11
Fresh maize Tepung Gandum/Wheat
-
-
880.215
€
880.215
869.650
€
10.565
Mie Instant Shorgum/Shorgum
-
-
44.635.855
€
44.635.855
44.585.347
€
50.508
135
-
135
-
*
10.565
2,94
8,05
27
0,72
146
50.266
13,98
38,31
128
3,45
0,38
7
128
0,04
0,10
0
0,01
0,00
225,57
618,00
2.108
52,58
11,09
0,16
96
135
II. MAKANAN BERPATI
STARCHY FOOD Ubi jalar/Sweet potatoes Ubi kayu/Cassava Ubi kayu/Gaplek
4.951
*
5.147
€
10.098
1.643
€
8.455
169
-
-
56
845
7.384
2,05
5,63
6
0,06
1.013.565
*
7.328
€
1.020.893
202.713
€
818.180
17.427
-
510.648
62.100
17.427
210.578
58,58
160,48
158
1,02
0,31
€
82.562
82.560
€
2
0
0
2
0,00
0,00
0
0,00
0,00
65.506
18,22
49,92
181
0,25
0,15
-
-
-
-
-
78,85
216,04
344
1,33
0,62
223.559
80.417
2.145
287.088
80.385
-
80.385
-
80.385
14.308
571
-
-
-
-
-
-
-
-
Cassava/Manioc Ubi kayu/Tapioka
Cassava/Tapioca Sagu/Tepung sagu
0
Sago pith/Sago flour III. GULA/SUGAR 57.940 &
Gula pasir/Refined sugar
2.887
Gula mangkok/Other sugar
v
(4.525) &
18.531
€
71.946
18.570
¥
53.376
8.744
€
11.631
36
€
11.595
-
48,038 205
523
52.805
14,69
40,24
146
-
-
-
11.390
3,17
8,68
33
0,26
0,87
17,86
48,92
179
0,26
0,87
IV. BUAH BIJI BERMINYAK
PULSES NUT AND OIL SEEDS Kacang tanah berkulit
-
124.756
232
€
124.988
718
€
124.270
118.057
70.834
*
201
¥
71.035
90
¥
70.945
-
31.677
*
7.951
€
39.628
299
¥
39.329
318
*
1.377
€
1.695
-
1.695
682.517
163.804
876
€
164.680
3.640
161.040
163.804
40.951
v
-
40.951
-
40.951
65
v
377
442
216
226
118.057
6.214
-
-
-
-
-
-
6.107
6.037
3.547
55.253
15,37
42,11
190
10,65
18,02
134
813
-
1.966
35.121
9,77
26,77
102
10,81
4,47
34
13
85
1.563
0,43
1,19
4
0,24
0,02
-
-
101.922
5.878
53.240
14,81
40,57
77
0,73
7,46
40.505
446
-
-
-
-
-
-
-
226
Groundnuts in shell Kacang tanah lepas kulit
Groundnuts shelled Kedelai/Soyabeans Kacang hijau/Green bean Kelapa berkulit/daging
€
1294
Coconuts in husk/Coconut fresh Kelapa daging/Kopra
Coconuts meat/Copra Kacang Mete/ Bean Mete
€
-
-
-
-
0,06
0,17
-
-
-
40,38
110,64
374
22,44
29,98
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA TAHUN 2013 TETAP Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
(1) V. BUAH-BUAHAN/ FRUITS Alpokat/Avocados
Masukan
Keluaran
Input
Output
(2)
(3)
Penyediaan dalam Impor
Changes in Stock
Imports
(4)
(5)
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports (6)
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Diolah untuk
Bibit
Exports
Domestic Supply
Feed
Seed
(7)
(8)
(9)
(10)
Tercecer
Manufactured for Makanan
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Bukan Makanan
Food
Non food
(11)
(12)
Waste
Food
(13)
(14)
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Kg/Year
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Kg/Th
Lemak/
-
6.245
*
1.643
€
7.888
750
€
7.138
58
7.022
1,95
5,35
3
0,03
0,21
Jeruk/Oranges
-
*
26.251
€
29.466
8.482
€
20.984
820
20.164
5,61
15,37
3
0,06
0,02
Duku/Lanzon
-
3.215 1.660
*
56
€
1.716
-
€
1.716
14
1.702
0,47
1,30
0
0,01
0,00
Durian/Durians
-
7.363
*
1.012
€
8.375
150
€
8.225
822
7.402
2,06
5,64
0
0,01
0,01
Jambu/Waterapples
-
*
743
€
7.489
123
€
7.366
60
7.307
2,03
5,57
2
0,03
0,01
Mangga/Mangoes
-
6.746 36.889
*
995
€
37.884
110
€
37.774
2.644
35.130
9,77
26,77
6
0,06
0,02
Nanas/Pineapples
-
635
*
3.744
€
4.379
554
€
3.825
199
3.626
1,01
2,76
0
0,00
0,00
Pepaya/Papayas
-
12.663
*
1.445
€
14.108
223
€
13.885
861
13.024
3,62
9,93
3
0,03
-
Pisang/Bananas
-
56.850
*
2.935
€
59.785
350
€
59.435
2.793
56.642
15,76
43,17
21
0,23
0,07
Rambutan/Rambutans
-
10.520
*
299
€
10.819
-
€
10.819
88
10.731
2,99
8,18
1
0,01
0,02
Salak/Salacia
-
106.145
*
1.931
€
108.076
3.555
€
104.521
7.107
97.414
27,10
74,24
67
0,23
0,08
Sawo/Sapodila
-
4.938
*
90
€
5.028
-
5.028
41
4.987
1,39
3,80
2
0,02
0,06
Semangka/ Watermelon
-
10.154
*
1.770
€
11.924
145
€
11.779
98
11.681
3,25
8,90
1
0,01
0,00
Melon/ Honeydew
-
30.777
*
298
€
31.075
114
€
30.961
257
30.704
8,54
23,40
9
0,15
0,27
Belimbing/Starfruit
-
843
*
11.465
€
12.308
1.340
€
10.968
91
10.877
3,03
8,29
2
0,02
0,02
Manggis/Mangosteen
-
1.787
*
22
€
1.809
78
€
1.731
14
1.717
0,48
1,31
0
0,00
0,00
Nangka/Cempedak/Jackfruit
-
26.714
*
2.045
€
28.759
790
€
27.969
232
27.737
7,72
21,14
2
0,02
0,00
Markisa/Passion fruit
-
278
*
-
278
-
278
2
276
0,08
0,21
0
0,00
0,00
Sirsak/Soursop
-
1.706
*
32
1.738
-
1.738
14
1.724
0,48
1,31
1
0,01
0,00
Sukun/Bread fruit
-
10.034
*
-
10.034
-
10.034
83
9.951
2,77
7,58
8
0,10
0,02
3
*
9.341
9.344
4.687
4.657 380.830
39
4.615
1,28
3,52
1
0,02
0,04
92,83
254,34
124
0,91
0,61
8,42
3
0,10
0,02
Lainnya/Others
€ €
€ €
336.165
66.116
21.451
6.160
6.641
€
12.801
710
€
12.091
VI. SAYUR-SAYURAN
VEGETABLE Bawang Merah
9.541
*
0
1.011
11.051
3,07
5
243
9.473
2,64
7,22
0
0,02
0,01
20
697
0,19
0,53
1
0,07
0,01
268
9.516
2,65
7,25
2
0,15
0,03
506
9.445
2,63
7,20
3
0,11
0,01
283
4.788
1,33
3,65
0
0,03
0,00
651
6.669
1,86
5,08
1
0,05
0,01
179
7.107
1,98
5,42
1
0,04
0,02
1.439
25.859
7,19
19,71
4
0,14
0,05
247
9.474
2,64
7,22
2
0,10
0,04
16.681
410
16.271
4,53
12,40
1
0,07
0,02 0,02
29
Shallot(Onion) Ketimun/Cucumber
-
1.209
*
9.127
€
10.336
546
€
9.790
Kacang Merah
-
-
*
739
€
739
-
€
739
21
-
2.431
*
8.697
€
11.128
1.300
€
9.828
43
-
-
*
16.132
€
16.132
6.056
€
10.076
120
-
585
*
12.546
€
13.131
8.060
€
5.071
-
1.067
*
9.165
€
10.232
2.860
€
7.372
-
-
*
11.795
€
11.795
4.505
€
7.290
4
-
20.363
*
10.365
€
30.728
3.416
€
27.312
14
-
3.651
*
6.141
€
9.792
-
€
9.792
-
6.447
*
12.990
€
19.437
2.756
€
Kidney beans Kacang Panjang
String beans Kentang/Potatoes Kubis/Cabbage Tomat/Tomatoes Wortel/Carrots Cabe/Chilli Terong/Eggplant Petsai/ Sawi
Mustard greens Bawang Daun/Spring onion Kangkung/Swamp cabbage Lobak/Radish
5
€ -
662
*
9.182
9.844
2.938
€
6.906
170
6.688
1,86
5,10
1
0,06
-
3.130
*
40
3.170
-
€
3.170
82
3.070
0,85
2,34
0
0,03
0,01
-
-
*
228
228
-
€
228
6
221
0,06
0,17
0
0,00
0,00
€
1
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA TAHUN 2013 TETAP Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
(1)
Masukan
Keluaran
Input
Output
(2)
(3)
Labu siam/Chayotte
-
Buncis/Greenbeans Bayam/Spinach Bawang Putih/Garlic
-
Changes in Stock
Imports
(4)
(5)
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports (6)
Penyediaan Ekspor
Dalam
Exports
Feed
Seed
(7)
(8)
(9)
(10)
10.498
€
10.498
3.120
€
-
356
*
9.193
€
5.042
3.380
-
1.552
*
1.071
€
2.623
-
9.307
€
9.307
Jamur/Mushroom Melinjo/ Melinjo Petai/ Petai -
223
*
7.426
€
Diolah untuk
Bibit
Domestic Supply
*
*
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Negeri
-
Kembang Kol/Cauliflower
Jengkol/ Jengkol Lainnya/Others
Penyediaan dalam Impor
Tercecer
Manufactured for Makanan
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Kg/Th
Bukan Makanan
Food
Non food
(11)
(12)
Waste
Food
(13)
(14)
Protein/
Calories
Proteins
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
(17)
(18)
7.144
1,99
45
1.609
0,45
72
2.540
0,71
563
7.321
141
5.272
202
€
1.662
€
2.623
1.404
€
7.903
7.649
2.236
€
5.413
(15)
Kalori/
hari
(16) 5,44
7.378
19
Kg/Year
Gram/
Lemak/
1
0,03
(19) 0,00
1,23
0
0,02
0,00
1,94
0
0,01
0,00
2,04
5,58
4
0,19
0,01
1,47
4,02
1
0,05
0,00
1.637
*
44
€
1.681
120
€
1.561
41
1.520
0,42
1,16
1
0,11
0,01
22.160
*
-
€
22.160
-
€
22.160
578
21.582
6,00
16,45
7
0,49
0,07
6.372
*
77
€
6.449
-
6.449
168
6.280
1,75
4,79
2
0,08
0,01
38
*
-
38
-
38
1
37
0,01
0,03
0
0,00
0,00
48.531 230.063
1.266
46.935
13,06
35,77
9
7,59
0,18
61,36
168,10
45
9,55
0,54 1,63
-
52.731
78.043
204.135
€
52.731
4.200
€
47.607
VII. DAGING/MEAT 9.020
*
6.473
9.590
-
*
-
-
Daging Kambing/Lamb
1.198
*
812
239
Daging Domba/Lamb
2.182
*
1.492
Daging Kuda/Lainnya
36
*
26
Daging Sapi/Beef Daging Kerbau/Buffalo Meat
Horse Meat/Other Daging Babi/Pork Daging Ayam Buras
16.063
30
16.033
802
15.232
4,24
11,61
24
2,18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
€
1.051
-
1.051
53
999
0,28
0,76
1
0,13
0,07
985
€
2.477
-
2.477
124
2.353
0,65
1,79
5
0,29
0,38
35
€
61
-
61
3
58
0,02
0,04
0
0,01
0,00
€
€
-
*
-
177
€
177
-
177
9
168
0,05
0,13
1
0,02
0,05
2.238
*
1.298
3.096
€
4.393
-
4.393
220
4.174
1,16
3,18
10
0,58
0,80
16.563
*
9.938
47.019
€
56.957
8.300
48.657
2.433
46.224
12,86
35,23
106
6,41
8,81
194
*
116
184
€
300
-
300
15
285
0,08
0,22
1
0,03
0,06
1
*
1
161
€
162
-
162
8
153
0,04
0,12
0
0,02
0,01
54
*
32 3.661
109
*
141
-
141
7
134
0,04
0,10
0
0,03
0,01
11
€
3.672
-
3.672
-
3.672
1,02
2,80
4
0,44
0,18
20,43
55,98
151
10,14
11,99
Lokal Chicken Meat Daging Ayam Ras
Improved Chicken Meat Daging Itik/Duck Meat Daging Kelinci/Rabbit Meat Daging Puyuh/Quail Meat Jeroan semua jenis
-
€
All Offal All Kinds VIII. TELUR/EGGS Telur Ayam Buras
998
*
134
€
1.132
24
€
1.108
12.590
*
20.405
€
32.996
107
€
32.889
1.324
*
€
2.488
277
43
788
0,22
0,60
1
0,05
0,06
674
32.214
8,96
24,55
30
2,44
2,12
98
2.055
0,57
1,57
3
0,16
0,21
34
1.211
0,34
0,92
2
0,11
0,12
9,75
26,72
34
2,64
2,39 0,14
Local Hen Eggs Telur Ayam Ras
Improved Hen Eggs Telur Itik/Ducks Eggs Telur Puyuh/Quail Eggs
1.239
€
2.563
75
1.650
10
*
1.660
-
14.912
21.779
336
1.660
206
IX. SUSU/MILK 4.912
Susu Sapi/Cow Milk
*
-
Susu Impor/Imported Milk
1.120
€
6.032
-
6.727
€
6.727
1.620
6.032 €
5.107
603 -
344
5.085
1,41
3,88
2
0,12
-
5.107
1,42
3,89
2
0,12
0,14
2,84
7,77
5
0,25
0,27
0,72
1,97
1
0,21
0,05
X. IKAN/FISH Tuna/Cakalang/Tongkol
Tunas/Skipjade/Eastern Little Kakap/Giant Seaperch Cucut/Sharks Bawal/Pomfret
-
837
#
2.165
€
3.002
340
€
2.662
80
2.582
-
31
#
399
€
429
2
€
427
13
414
0,12
0,32
0
0,04
0,00
-
22
#
107
€
129
2
€
127
4
123
0,03
0,09
0
0,00
0,00
-
5.170
#
606
€
5.776
62
€
5.714
171
5.543
1,54
4,22
3
0,64
0,06
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA TAHUN 2013 TETAP Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
(1)
Masukan
Keluaran
Input
Output
(2)
(3)
Penyediaan dalam Impor
Changes in Stock
Imports
(4)
(5)
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports (6)
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Bibit
Exports
Domestic Supply
Feed
Seed
(7)
(8)
(9)
(10)
Diolah untuk
Tercecer
Manufactured for
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Kg/Th
Bukan
Makanan
Makanan
Food
Non food
(11)
(12)
Waste
Food
(13)
(14)
Kg/Year
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
(17)
(18)
18
589
818
25
794
0,22
545
16
529
0,15
562
17
546
0,15
0,42
0
0,05
0,01
53
2
52
0,01
0,04
0
0,00
0,00
€
453
14
439
0,12
0,33
0
0,04
0,00
€
485
15
471
0,13
0,36
0
0,04
0,00
71
€
1.888
57
1.829
0,51
1,39
1
0,14
0,00
1.155
72
€
1.083
32
1.050
0,29
0,80
0
0,02
0,01
€
10.125
15
€
10.110
12
303
9.795
2,72
7,46
5
1,24
0,05
1.228
€
30.748
40
€
30.708
-
921
29.787
8,29
22,70
15
2,69
0,18
610
€
12.547
18
€
12.529
376
12.153
3,38
9,26
6
1,19
0,15
#
-
€
827
-
827
25
802
0,22
0,61
0
0,08
0,01
7
#
586
€
593
-
18
574
0,16
0,44
0
0,07
0,00
-
75
#
201
€
276
-
-
2.865 62.897
#
3.140
#
6.005
76
-
23
#
587
€
Kembung/Indian Mackerels
-
74
#
744
€
818
-
€
Tenggiri/Narrow Bard
-
47
#
516
€
563
18
€
-
3
#
559
€
562
-
-
53
#
-
€
53
-
-
138
#
321
€
459
6
-
306
#
179
€
485
-
-
#
826
€
1.959
-
1.133 8
#
1.147
€
-
9.821
#
304
-
29.520 11.937
#
-
#
-
827
Cumi-cumi & Sotong
-
Common Scuids & Cuttle Fishes Patin/ Shark Cat Fish Lainnya/Others
610
14.226
-
610
4
2
(16) 0,45
Lemak/
(15) 0,16
Teri/Anchovies
King Mackerels Bandeng/Milk Fish Belanak/Multes Mujair/Mozambique Tilapia Ikan Mas/Common Carp Udang/Shrimp Rajungan/Swim Crab Gurameh/Fresh Water Carp Lele/ cat Fish Nila/ Nila Fish Grasscarp/ Grasscarp Fish
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
0
0,05
(19) 0,00
0,61
0
0,09
0,00
0,40
0
0,04
0,01
€
593
1
276
-
8
268
0,07
0,20
0
0,03
0,00
€
5.929 76.401
-
178
5.751
1,60
4,38
2
0,36
0,03
20,61
56,47
36
7,01
0,57
3.622
1,01
2,76
25
-
2,76
23.562
6,55
17,96
156
0,18
17,60
-
-
-
-
-
16.781
4,67
12,79
115
-
12,79
12,23
33,51
296
0,18
33,15 0,10
722
XI. MINYAK & LEMAK
OILS & FATS Kacang tanah/Minyak
6.037
3.622
3.622
3.622
Groundnuts/Oils Kopra/Minyak goreng
-
40.505
24.303
Copra/Cooking Oils Minyak sawit/Palm Oils
-
-
-
Minyak sawit/Minyak goreng
-
-
8.252.649
24.303
€
-
-
-
8.252.649
8.235.604
24.303 €
17.045
362 -
379
-
-
228
264
Palm Oils/Cooking Oils
9.020
142
-
-
142
-
142
-
140
0,04
0,11
1
0,00
Lemak Kerbau/Buffalo Fats
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lemak Kambing/Goat Fats
1.198
94
-
-
94
-
94
-
93
0,03
0,07
1
0,00
0,06
Lemak Domba/Sheep Fats
2.182
256
-
-
256
-
256
-
250
0,07
0,19
2
0,00
0,17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,13
0,37
3
0,01
0,33
Total
:
3.699
107,30
92,41
Nabati
:
3.471
87,25
76,86
Hewani
:
229
20,05
15,56
Lemak Sapi/Cattle Fats
Lemak Babi/Pig Fats
Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2013 = * Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2013 dan BPS # Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2013 v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2013 @ Sumber dari BULOG Divre DIY € Sumber dari Pedagang besar/ distributor & Sumber dari PG. Madubaru
3.594.900 3.534.600 (60.300)
Jiwa (Sumber : BPS DIY)
2
TABEL
NO 1
3. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2014 ( Per Kapita ) JENIS BAHAN MAKANAN 2
1
Padi-padian
2
Kg/Tahun
Gr/Hari
3
4
KALORI (Kkal/hari) 5
PROTEIN (Gr/hari) 6
LEMAK (Gr/hari) 7
150,24
568,80
1.944
48,43
10,09
Makanan berpati
78,27
214,44
345
1,33
0,71
3
Gula
15,17
34,81
152
0,20
0,68
4
Buah / Biji berminyak
42,73
117,06
383
21,94
31,23
5
Buah-buahan
77,76
213,05
89
0,73
0,53
6
Sayur-sayuran
61,38
168,15
44
8,40
0,52
7
Daging
41,47
113,61
326
19,34
26,94
8
Telur
9,53
26,10
33
2,54
2,40
9
Susu
4,59
12,58
8
0,40
0,44
10
Ikan
24,88
68,16
42
8,16
0,66
11
Minyak / Lemak
13,75
37,66
333
0,22
37,22
12
Lemak
0,14
0,39
3
0,01
0,35
NABATI
:
3.290
81,26
80,97
HEWANI
:
411
30,45
30,78
JUMLAH
:
3.701
111,71
111,75
TABEL 4: NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA TAHUN 2014 TETAP Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
(1)
Masukan
Keluaran
Input
Output
(2)
(3)
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Changes in Stock
Imports
(4)
(5)
Supply available for domestic utilization before exports (6)
Penyediaan Ekspor
Dalam
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Negeri
Diolah untuk
Bibit
Exports
Domestic Supply
Feed
Seed
(7)
(8)
(9)
(10)
Tercecer
Manufactured for
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Bukan
Makanan
Makanan
Food
Non food
(11)
(12)
Waste
Food
(13)
(14)
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Kg/Year
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Kg/Th
Lemak/
I. PADI-PADIAN/ CEREALS 919.573
Padi gagang/gabah
*
7.242
€
926.815
19.403
€
907.412
3.993
57.274
€
588.449
23.200
€
565.249
961
€
231.090
13.865
4.171
845.166
5.082
49.000
-
3.731
14.131
546.426
150,24
411,61
1.494
46.264
11.555
148.117
40,72
111,57
321
8,31
3,92
9.508
2,61
7,16
1
0,02
0,03 0,21
Dry stalk paddy/unhusked rice Gabah/Beras
845.166
Unhusked rice/Rice Jagung/Maize
*
531.187 312.236
Jagung basah/(muda)
12 @ *
-
8.187
€
320.423
89.333
9.872
€
9.872
364
11.289
-
9.508
36,63
5,76
Fresh maize Tepung Gandum/Wheat
-
-
29.117
€
29.117
1.712
€
27.405
Mie Instant Shorgum/Shorgum
-
-
23.891
€
23.891
132
€
23.759
145
-
145
-
*
27.405
7,53
20,64
69
1,86
69
23.645
6,50
17,81
59
1,60
0,18
7
138
0,04
0,10
0
0,01
0,00
207,61
568,80
1.944
48,43
10,09
45
145
II. MAKANAN BERPATI
STARCHY FOOD Ubi jalar/Sweet potatoes Ubi kayu/Cassava Ubi kayu/Gaplek
5.237
*
9.812
€
15.049
1.695
€
13.354
267
-
-
88
1.335
11.663
3,21
8,79
9
0,09
0,25
884.931
*
9.368
€
894.299
66.650
€
827.649
17.629
-
523.744
62.819
17.629
205.828
56,59
155,04
152
0,99
0,30
€
84.752
84.750
€
2
0
0
2
0,00
0,00
0
0,00
0,00
67.186
18,47
50,61
183
0,25
0,15
-
-
-
-
-
78,27
214,44
345
1,33
0,71
229.293
82.479
2.273
294.452
82.446
-
82.446
-
82.446
14.675
585
-
-
-
-
-
-
-
-
Cassava/Manioc Ubi kayu/Tapioka
Cassava/Tapioca Sagu/Tepung sagu
0
Sago pith/Sago flour III. GULA/ SUGAR 31.429 &
Gula pasir/Refined sugar
2.395
Gula mangkok/Other sugar
v
(13.087) &
41.315
€
68.219
21.505
¥
46.714
7.183
€
9.578
400
€
9.178
-
42,043 205
458
46.214
12,71
34,81
127
-
-
-
8.973
2,47
6,76
25
0,20
0,68
15,17
41,57
152
0,20
0,68
IV. BUAH BIJI BERMINYAK
PULSES NUT AND OIL SEEDS Kacang tanah berkulit
-
123.991
2.430
€
126.420
838
€
125.582
119.303
71.582
*
219
¥
71.801
90
¥
71.711
-
19.579
*
18.283
€
37.862
988
¥
36.874
261
*
1.768
€
2.029
-
2.029
856.150
205.476
5.845
€
211.321
17.220
194.101
205.476
51.369
v
-
51.369
-
51.369
420
v
230
650
200
450
119.303
6.279
-
-
-
-
-
-
5.673
6.103
3.586
56.350
15,49
42,45
192
10,74
18,17
125
686
-
1.844
33.005
9,07
24,86
95
10,04
4,15
41
13
101
1.874
0,52
1,41
5
0,29
0,03
-
-
122.847
7.085
64.170
17,64
48,34
92
0,87
8,89
50.809
560
-
-
-
-
-
-
-
450
Groundnuts in shell Kacang tanah lepas kulit
Groundnuts shelled Kedelai/Soyabeans Kacang hijau/Green bean Kelapa berkulit/daging
€
1213
Coconuts in husk/Coconut fresh Kelapa daging/Kopra
Coconuts meat/Copra Kacang Mete/ Bean Mete
€
-
-
-
-
0,12
0,34
-
-
-
42,73
117,06
383
21,94
31,23
Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
Masukan
Keluaran
Input
Output
Changes in Stock
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports
Imports
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Domestic Supply
Exports
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Feed
Diolah untuk
Bibit
Tercecer
Manufactured for Makanan
Seed
Food
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Bukan Makanan
Waste
Food
Kg/Th
Kg/Year
Non food
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Lemak/
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
V. BUAH-BUAHAN/ FRUITS Alpokat/Avocados
-
5.632
*
2.068
€
7.700
830
€
6.870
56
6.758
1,86
5,09
3
0,03
0,20
Jeruk/Oranges
-
*
5.693
€
9.508
5.968
€
3.540
138
3.401
0,94
2,56
1
0,01
0,00
Duku/Lanzon
-
3.814 1.611
*
103
€
1.714
-
€
1.714
14
1.700
0,47
1,28
0
0,01
0,00
Durian/Durians
-
7.894
*
959
€
8.853
13
€
8.840
884
7.956
2,19
5,99
0
0,01
0,01
Jambu/Waterapples
-
*
907
€
7.342
123
€
7.219
58
7.160
1,97
5,39
2
0,03
0,01
Mangga/Mangoes
-
6.435 49.667
*
820
€
50.487
510
€
49.977
3.498
46.479
12,78
35,01
8
0,08
0,03
Nanas/Pineapples
-
600
*
1.123
€
1.723
570
€
1.153
60
1.093
0,30
0,82
0
0,00
0,00
Pepaya/Papayas
-
13.606
*
1.687
€
15.293
1.310
€
13.983
867
13.116
3,61
9,88
3
0,03
-
Pisang/Bananas
-
56.062
*
2.166
€
58.228
1.800
€
56.428
2.652
53.776
14,79
40,51
20
0,21
0,06
Rambutan/Rambutans
-
23.069
*
299
€
23.368
-
€
23.368
189
23.179
6,37
17,46
2
0,03
0,04
Salak/Salacia
-
75.751
*
6.597
€
82.348
26.026
€
56.322
3.830
52.492
14,43
39,54
36
0,12
0,04
Sawo/Sapodila
-
5.736
*
75
€
5.811
-
5.811
47
5.763
1,58
4,34
2
0,02
0,07
Semangka/ Watermelon
-
11.735
*
4.015
€
15.750
2.405
€
13.345
111
13.234
3,64
9,97
1
0,01
0,00
Melon/ Honeydew
-
33.063
*
1.834
€
34.897
1.014
€
33.883
281
33.602
9,24
25,31
9
0,16
0,29
Belimbing/Starfruit
-
989
*
8.274
€
9.262
1.365
€
7.897
66
7.832
2,15
5,90
2
0,02
0,02
Manggis/Mangosteen
-
2.122
*
57
€
2.179
88
€
2.091
17
2.074
0,57
1,56
0
0,00
0,00
Nangka/Cempedak/Jackfruit
-
26.870
*
857
€
27.727
1.805
€
25.922
215
25.706
7,07
19,36
2
0,02
0,00
Markisa/Passion fruit
-
194
*
-
194
-
194
2
192
0,05
0,14
0
0,00
0,00
Sirsak/Soursop
-
1.610
*
31
1.641
-
1.641
14
1.627
0,45
1,23
1
0,01
0,00
Sukun/Bread fruit
-
9.116
*
-
9.116
-
9.116
76
9.040
2,49
6,81
7
0,09
0,02
1
*
143.507
143.508
143.247
261 329.574
2
258
0,07
0,19
0
0,00
0,00
77,76
213,05
89
0,73
0,53
0,11
0,02
Lainnya/Others
€ €
€ €
335.575
181.073
187.074
7.979
38.103
€
46.083
33.180
€
12.903
VI. SAYUR-SAYURAN
VEGETABLE Bawang Merah
12.360
*
0
1.079
11.793
3,24
8,88
3
4
221
8.629
2,37
6,50
0
0,01
0,01
20
698
0,19
0,53
1
0,07
0,01
288
10.214
2,81
7,69
2
0,16
0,03
385
7.186
1,98
5,41
2
0,08
0,01
226
3.816
1,05
2,87
0
0,02
0,00
665
6.816
1,87
5,13
1
0,05
0,01
157
6.214
1,71
4,68
1
0,03
0,02
1.437
25.811
7,10
19,44
4
0,14
0,05
207
7.935
2,18
5,98
2
0,08
0,03
28.875
710
28.164
7,74
21,22
1
0,12
0,03 0,02
31
Shallot(Onion) Ketimun/Cucumber
-
861
*
8.572
€
9.433
515
€
8.918
Kacang Merah
-
-
*
740
€
740
-
€
740
21
-
2.946
*
8.837
€
11.783
1.235
€
10.548
46
-
-
*
13.676
€
13.676
6.010
€
7.666
91
-
175
*
11.757
€
11.932
7.890
€
4.042
-
1.253
*
9.126
€
10.379
2.844
€
7.535
-
-
*
10.866
€
10.866
4.492
€
6.374
3
-
20.927
*
10.251
€
31.177
3.916
€
27.261
14
-
2.299
*
5.902
€
8.201
-
€
8.201
-
5.605
*
26.130
€
31.735
2.860
€
Kidney beans Kacang Panjang
String beans Kentang/Potatoes Kubis/Cabbage Tomat/Tomatoes Wortel/Carrots Cabe/Chilli Terong/Eggplant Petsai/ Sawi
Mustard greens Bawang Daun/Spring onion Kangkung/Swamp cabbage Lobak/Radish
4
€ -
414
*
9.138
9.552
2.450
€
7.102
175
6.877
1,89
5,18
1
0,06
-
2.467
*
44
2.511
-
€
2.511
65
2.431
0,67
1,83
0
0,03
0,01
-
-
*
228
228
-
€
228
6
221
0,06
0,17
0
0,00
0,00
€
1
Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
Masukan
Keluaran
Input
Output
Changes in Stock
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports
Imports
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Domestic Supply
Exports
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Feed
Bibit
Diolah untuk
Manufactured for Makanan
Seed
Tercecer
Food
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Kg/Th
Bukan Makanan
Waste
Food
Kg/Year
Non food
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
Grams/day
Grams/day
kcal/day
Lemak/
Labu siam/Chayotte
-
19
*
10.044
€
10.063
3.420
€
6.643
182
6.432
1,77
4,85
1
0,02
0,00
Buncis/Greenbeans
-
507
*
9.285
€
5.042
3.315
€
1.727
47
1.672
0,46
1,26
0
0,02
0,00
Bayam/Spinach
-
1.322
*
980
€
2.302
-
€
2.302
63
2.229
0,61
1,68
0
0,01
0,00
Bawang Putih/Garlic
-
13.329
€
13.329
2.010
€
11.319
807
10.485
2,88
7,90
6
0,28
0,01
7.204
2.110
€
5.094
133
4.961
1,36
3,74
1
0,05
0,00
*
Kembang Kol/Cauliflower Jamur/Mushroom Melinjo/ Melinjo Petai/ Petai Jengkol/ Jengkol Lainnya/Others VII. DAGING/ MEAT Daging Sapi/Beef
-
315
*
6.888
€
1.396
*
48
€
1.444
210
€
1.234
32
1.202
0,33
0,91
1
0,09
0,01
23.692
*
-
€
23.692
-
€
23.692
618
23.073
6,34
17,38
7
0,52
0,07
6.608
*
75
€
6.683
-
6.683
174
6.509
1,79
4,90
2
0,08
0,01
29
*
29
58
-
58
2
56
0,02
0,04
0
0,00
0,00
41.160 232.814
1.074
39.806
10,94
29,98
7
6,36
0,15
61,38
168,15
44
8,40
0,52 1,48
-
45.384
78.814
239.431
8.612
*
6.180
8.597
-
*
-
-
Daging Kambing/Lamb
1.483
*
1.006
80
Daging Domba/Lamb
2.306
*
1.577
Daging Kuda/Lainnya
48
*
35
Daging Kerbau/Buffalo Meat
Horse Meat/Other Daging Babi/Pork Daging Ayam Buras
27
€
45.384
4.224
€
80.681 14.777
29
14.748
737
14.010
3,85
10,55
22
1,98
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
€
1.086
-
1.086
54
1.032
0,28
0,78
1
0,13
0,07
-
€
1.577
-
1.577
79
1.498
0,41
1,13
3
0,19
0,24
-
€
35
-
35
2
33
0,01
0,03
0
0,00
0,00
€
€
-
*
-
104
€
104
-
104
5
99
0,03
0,07
0
0,01
0,03
6.160
*
3.573
47
€
3.620
-
3.620
181
3.439
0,95
2,59
8
0,47
0,65
40.395
*
24.237
85.974
€
110.211
18.171
92.041
4.602
87.439
24,04
65,87
199
11,99
16,47
492
*
295
38.325
€
38.620
-
38.620
1.931
36.689
10,09
27,64
86
3,79
7,68
4
*
2
-
€
2
-
2
0
2
0,00
0,00
0
0,00
0,00
123
*
74 6.497
-
*
74
-
74
4
70
0,02
0,05
0
0,01
0,00
15
€
6.512
-
6.512
-
6.512
1,79
4,91
6
0,77
0,31
41,47
113,61
326
19,34
26,94
Lokal Chicken Meat Daging Ayam Ras
Improved Chicken Meat Daging Itik/Duck Meat Daging Kelinci/Rabbit Meat Daging Puyuh/Quail Meat Jeroan semua jenis
-
€
All Offal All Kinds VIII. TELUR/ EGGS Telur Ayam Buras
2.747
*
2.609
€
5.356
20
€
5.336
26.493
*
1.656
€
28.150
107
€
28.043
3.363
*
€
1.334
206
3.796
1,04
2,86
4
0,23
0,27
575
27.468
7,55
20,69
26
2,06
1,79
161
3.386
0,93
2,55
4
0,25
0,33
78
2.762
0,76
2,08
3
0,26
0,26
9,53
26,10
33
2,54
2,40 0,13
Local Hen Eggs Telur Ayam Ras
Improved Hen Eggs Telur Itik/Ducks Eggs Telur Puyuh/Quail Eggs
737
€
4.100
-
3.786
-
*
3.786
-
32.604
5.002
4.100
554
3.786 41.265
127
IX. SUSU/ MILK 6.019
Susu Sapi/Cow Milk
*
-
Susu Impor/Imported Milk
24
€
6.043
-
23.338
€
23.338
11.739
6.043 €
11.600
604 -
344
5.094
1,40
3,84
2
0,12
-
11.600
3,19
8,74
5
0,28
0,31
4,59
12,58
8
0,40
0,44
0,77
2,10
2
0,23
0,05
X. IKAN/ FISH Tuna/Cakalang/Tongkol
Tunas/Skipjade/Eastern Little Kakap/Giant Seaperch Cucut/Sharks Bawal/Pomfret
-
1.048
#
2.165
€
3.213
340
€
2.873
86
2.787
-
37
#
399
€
436
2
€
434
13
421
0,12
0,32
0
0,04
0,00
-
34
#
107
€
141
2
€
139
4
135
0,04
0,10
0
0,01
0,00
-
6.583
#
606
€
7.189
62
€
7.127
214
6.913
1,90
5,21
4
0,79
0,07
Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
Masukan
Keluaran
Input
Output
Changes in Stock
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports
Imports
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Domestic Supply
Exports
Feed
Bibit
Seed
Diolah untuk
-
100
#
587
€
687
-
Kembung/Indian Mackerels
-
31
#
744
€
775
-
€
Tenggiri/Narrow Bard
-
42
#
516
€
558
18
€
-
65
#
559
€
624
-
65
#
-
€
65
-
154
#
321
€
475
6
-
241
#
179
€
420
-
-
#
826
€
3.556
-
2.730 0
#
1.147
€
-
10.497
#
304
-
30.658 13.966
#
-
#
-
409
Cumi-cumi & Sotong
-
Common Scuids & Cuttle Fishes Patin/ Shark Cat Fish Lainnya/Others
Tercecer
Manufactured for
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Kg/Th
Bukan
Makanan
Makanan
Food
Teri/Anchovies
King Mackerels Bandeng/Milk Fish Belanak/Multes Mujair/Mozambique Tilapia Ikan Mas/Common Carp Udang/Shrimp Rajungan/Swim Crab Gurameh/Fresh Water Carp Lele/ cat Fish Nila/ Nila Fish Grasscarp/ Grasscarp Fish
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Waste
Food
Kg/Year
Non food
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
Grams/day
Grams/day
kcal/day
Lemak/
21
662
0,18
0,50
0
0,05
0,00
775
23
752
0,21
0,57
0
0,08
0,00
540
16
524
0,14
0,39
0
0,04
0,01
-
624
19
605
0,17
0,46
0
0,06
0,01
-
65
2
63
0,02
0,05
0
0,00
0,00
€
469
14
454
0,12
0,34
0
0,04
0,00
€
420
13
407
0,11
0,31
0
0,03
0,00
71
€
3.485
105
3.376
0,93
2,54
1
0,25
0,00
1.147
72
€
1.075
32
1.043
0,29
0,79
0
0,02
0,01
€
10.801
15
€
10.786
13
324
10.449
2,87
7,87
5
1,30
0,05
1.128
€
31.786
40
€
31.746
-
952
30.793
8,47
23,20
16
2,75
0,19
610
€
14.576
18
€
14.558
437
14.122
3,88
10,64
7
1,36
0,17
#
-
€
409
-
409
12
397
0,11
0,30
0
0,04
0,00
1
#
586
€
587
-
18
569
0,16
0,43
0
0,07
0,00
-
47
#
201
€
248
-
-
5.255 71.962
#
11.086
#
16.341
76
22.072
687
4
4
€
587
1
248
-
7
241
0,07
0,18
0
0,03
0,00
€
16.265 93.311
-
488
15.777
4,34
11,88
5
0,97
0,07
24,88
68,16
42
8,16
0,66
3.662
1,01
2,76
25
-
2,76
29.556
8,13
22,26
194
0,22
21,82
-
-
-
-
-
16.781
4,61
12,64
114
-
12,64
13,75
37,66
333
0,22
37,22 0,09
722
XI. MINYAK & LEMAK
OILS & FATS Kacang tanah/Minyak
6.103
3.662
3.662
3.662
Groundnuts/Oils Kopra/Minyak goreng
-
50.809
30.485
Copra/Cooking Oils Minyak sawit/Palm Oils
-
-
-
Minyak sawit/Minyak goreng
-
-
8.252.649
30.485
€
-
-
-
8.252.649
8.235.604
30.485 €
17.045
454 -
476
-
-
228
264
Palm Oils/Cooking Oils
8.612
135
-
-
135
-
135
-
133
0,04
0,10
1
0,00
Lemak Kerbau/Buffalo Fats
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lemak Kambing/Goat Fats
1.483
117
-
-
117
-
117
-
116
0,03
0,09
1
0,00
0,08
Lemak Domba/Sheep Fats
2.306
270
-
-
270
-
270
-
264
0,07
0,20
2
0,00
0,18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,14
0,39
3
0,01
0,35
Total
:
3.701
111,71
111,75
Nabati
:
3.290
81,26
80,97
Hewani
:
411
30,45
30,78
Lemak Sapi/Cattle Fats
Lemak Babi/Pig Fats
Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2014 = * Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2014 dan BPS # Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2014 v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2014 @ Sumber dari BULOG Divre DIY € Sumber dari Pedagang besar/ distributor & Sumber dari PG. Madubaru
3.637.100 3.534.600 (102.500)
Jiwa (Sumber : BPS DIY)
2
TABEL
NO 1
5. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2015 SEMENTARA ( Per Kapita ) JENIS BAHAN MAKANAN 2
1
Padi-padian
2
Kg/Tahun
Gr/Hari
3
4
KALORI (Kkal/hari) 5
PROTEIN (Gr/hari) 6
LEMAK (Gr/hari) 7
190,57
522,11
1.814
45,08
8,14
Makanan berpati
58,11
159,22
242
1,01
0,63
3
Gula
20,97
45,92
211
0,35
1,15
4
Buah / Biji berminyak
47,05
128,92
423
23,74
35,07
5
Buah-buahan
81,15
222,33
89
0,77
0,58
6
Sayur-sayuran
59,55
163,14
43
7,69
0,52
7
Daging
42,94
117,65
325
20,41
26,40
8
Telur
15,13
41,46
52
4,07
3,71
9
Susu
4,73
12,95
8
0,41
0,45
10
Ikan
25,53
69,95
44
8,51
0,71
11
Minyak / Lemak
17,28
47,35
420
0,22
46,92
12
Lemak
0,26
0,72
6
0,01
0,65
NABATI
:
3.242
78,86
93,02
HEWANI
:
435
33,41
31,91
JUMLAH
:
3.677
112,27
124,93
TABEL 6: NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA TAHUN 2015 SEMENTARA Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
(1)
Masukan
Keluaran
Input
Output
(2)
(3)
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Changes in Stock
Imports
(4)
(5)
Supply available for domestic utilization before exports
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
(6)
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Diolah untuk
Bibit
Exports
Domestic Supply
Feed
Seed
(7)
(8)
(9)
(10)
Tercecer
Manufactured for
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Bukan
Makanan
Makanan
Food
Non food
(11)
(12)
Waste
Food
(13)
(14)
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Kg/Year
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
Kg/Th
Lemak/
I. PADI-PADIAN/ CEREALS 945.136
Padi gagang/gabah
*
9.957
€
955.093
29.596
€
925.497
4.072
94.726
€
625.761
51.455
€
574.306
976
€
252.863
107.720
4.171
862.094
5.183
49.977
-
3.790
14.358
555.181
150,90
413,42
1.501
50.623
12.643
70.588
19,19
52,56
151
3,92
1,84
10.528
2,86
7,84
1
0,03
0,03 0,32
Dry stalk paddy/unhusked rice Gabah/Beras
862.094
Unhusked rice/Rice Jagung/Maize
*
541.826 299.084
Jagung basah/(muda)
10.792 @ *
-
14.355
%
313.439
60.576
10.908
€
10.908
380
11.289
-
10.528
36,79
5,79
Fresh maize Tepung Gandum/Wheat
-
-
51.291
%
51.291
Mie Instant Shorgum/Shorgum
-
-
22.152
€
22.152
127
44
-
44
-
*
8.364 % €
42.927
42.927
11,67
31,97
106
2,88
64
21.919
5,96
16,32
54
1,47
0,16
2
42
0,01
0,03
0
0,00
0,00
190,57
522,11
1.814
45,08
8,14
-
22.025
42
44
II. MAKANAN BERPATI
STARCHY FOOD Ubi jalar/Sweet potatoes Ubi kayu/Cassava Ubi kayu/Gaplek
6.070
*
12.177
€
18.247
1.695
€
16.551
331
-
-
109
1.655
14.456
3,93
10,76
12
0,11
0,31
873.362
*
17.406
%
890.768
96.650
€
794.118
224.735
-
335.931
60.274
16.915
156.263
42,47
116,36
114
0,74
0,23
€
55.382
55.380
€
2
0
0
2
0,00
0,00
0
0,00
0,00
43.093
11,71
32,09
116
0,16
0,10
-
-
-
-
-
58,11
159,22
242
1,01
0,63
147.069
52.903
2.479
188.862
52.881
-
52.881
-
52.881
9.413
375
-
-
-
-
-
-
-
-
Cassava/Manioc Ubi kayu/Tapioka
Cassava/Tapioca Sagu/Tepung sagu
0
Sago pith/Sago flour III. GULA/ SUGAR 31.524 &
Gula pasir/Refined sugar
4.549
Gula mangkok/Other sugar
v
-4.279 &
92.953
€
119.952
15.047
%
19.596
57.621
€
62.331
3.894 %
15.702
-
56,098 205
611
61.664
16,76
45,92
167
-
-
-
15.497
4,21
11,54
44
0,35
1,15
20,97
57,46
211
0,35
1,15
IV. BUAH BIJI BERMINYAK
PULSES NUT AND OIL SEEDS Kacang tanah berkulit
-
155.187
2.640
€
157.826
11.686
€
146.140
138.833
83.300
*
234
€
83.534
713
€
82.821
-
18.822
*
19.579
€
38.401
916
€
37.485
230
*
1.596
€
1.826
1
1.825
839.720
201.533
18.745
€
220.278
2.748
217.530
201.533
50.383
v
-
50.383
-
50.383
112
v
276
388
205
183
138.833
7.307
-
-
-
-
-
-
5.673
7.048
4.141
65.959
17,93
49,12
222
12,43
21,02
127
686
-
1.874
33.564
9,12
24,99
95
10,10
4,17
36
13
91
1.684
0,46
1,25
4
0,25
0,02
-
-
137.675
7.940
71.915
19,55
53,55
102
0,97
9,85
49.834
549
-
-
-
-
-
-
-
183
Groundnuts in shell Kacang tanah lepas kulit
Groundnuts shelled Kedelai/Soyabeans Kacang hijau/Green bean Kelapa berkulit/daging
€
1233
Coconuts in husk/Coconut fresh Kelapa daging/Kopra
Coconuts meat/Copra Kacang Mete/ Bean Mete
€
-
-
-
-
0,05
0,14
-
-
-
47,05
128,92
423
23,74
35,07
Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
Masukan
Keluaran
Input
Output
Changes in Stock
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports
Imports
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Domestic Supply
Exports
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Feed
Diolah untuk
Bibit
Tercecer
Manufactured for Makanan
Seed
Food
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Bukan Makanan
Waste
Food
Kg/Th
Kg/Year
Non food
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Lemak/
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
kcal/day
Grams/day
Grams/day
V. BUAH-BUAHAN/ FRUITS Alpokat/Avocados
-
5.662
*
2.181
€
7.843
1.070
€
6.773
55
6.663
1,81
4,96
3
0,03
Jeruk/Oranges
-
*
482.339
€
485.810
462.285
€
23.526
920
22.606
6,14
16,83
4
0,06
0,02
Duku/Lanzon
-
3.471 2.124
*
2.871
€
4.995
2.220
€
2.775
22
2.752
0,75
2,05
1
0,01
0,00
Durian/Durians
-
8.355
*
963
€
9.318
19
€
9.299
930
8.369
2,27
6,23
0
0,01
0,01
Jambu/Waterapples
-
*
1.296
€
7.653
309
€
7.344
59
7.284
1,98
5,42
2
0,03
0,01
Mangga/Mangoes
-
6.357 36.740
*
1.893
€
38.633
539
€
38.094
2.667
35.428
9,63
26,38
6
0,06
0,02
Nanas/Pineapples
-
454
*
5.394
€
5.848
845
€
5.003
260
4.743
1,29
3,53
0
0,01
0,00
Pepaya/Papayas
-
12.543
*
2.004
€
14.547
356
€
14.191
880
13.311
3,62
9,91
3
0,03
-
Pisang/Bananas
-
51.218
*
6.590
€
57.808
4.567
€
53.241
2.502
50.739
13,79
37,78
18
0,20
0,06
Rambutan/Rambutans
-
24.542
*
2.179
€
26.721
1.885
€
24.836
201
24.634
6,70
18,34
2
0,03
0,05
Salak/Salacia
-
73.283
*
8.364
€
81.647
25.897
€
55.750
3.791
51.959
14,12
38,69
35
0,12
0,04
Sawo/Sapodila
-
6.580
*
90
€
6.670
-
6.670
54
6.616
1,80
4,93
3
0,03
0,08
Semangka/ Watermelon
-
9.136
*
5.055
€
14.191
2.074
€
12.117
101
12.016
3,27
8,95
1
0,01
0,00
Melon/ Honeydew
-
26.786
*
1.674
€
28.460
727
€
27.733
230
27.503
7,48
20,48
8
0,13
0,23
Belimbing/Starfruit
-
1.060
*
11.463
€
12.523
8.445
€
4.078
34
4.044
1,10
3,01
1
0,01
0,01
Manggis/Mangosteen
-
2.165
*
217
€
2.382
238
€
2.144
18
2.127
0,58
1,58
0
0,00
0,00
Nangka/Cempedak/Jackfruit
-
28.381
*
2.057
€
30.438
790
€
29.648
246
29.402
7,99
21,89
2
0,02
0,00
Markisa/Passion fruit
-
122
*
-
122
-
122
1
121
0,03
0,09
0
0,00
0,00
Sirsak/Soursop
-
1.236
*
49
1.285
-
1.285
11
1.274
0,35
0,95
0
0,01
0,00
Sukun/Bread fruit
-
9.326
*
-
9.326
-
9.326
77
9.249
2,51
6,89
7
0,09
0,02
-
*
240.694
240.694
235.412
5.281 339.235
44
5.233
1,42
3,90
1
0,02
0,04
81,15
222,33
89
0,77
0,58
4,91
13,44
4
0,16
0,04
Lainnya/Others
€ €
€ €
309.541
777.372
747.678
5.681
22.023
€
27.704
7.951
€
19.753
0,20
VI. SAYUR-SAYURAN
VEGETABLE Bawang Merah
8.799
*
47
0
1.651
18.054
4
218
8.487
2,31
6,32
0
0,01
0,01
20
697
0,19
0,52
1
0,07
0,01
277
9.816
2,67
7,31
2
0,15
0,03
422
7.888
2,14
5,87
3
0,09
0,01
63
1.063
0,29
0,79
0
0,01
0,00
5,24
1
0,05
0,01
12,62
3
0,09
0,05
5
0,15
0,05
2
0,07
0,03
1
0,11
0,03 0,02
Shallot(Onion) Ketimun/Cucumber
-
921
*
8.396
€
9.317
546
€
8.771
Kacang Merah
-
-
*
739
€
739
-
€
739
21
-
2.783
*
8.654
€
11.437
1.300
€
10.137
45
-
-
*
14.221
€
14.221
5.806
€
8.415
100
-
194
*
8.992
€
9.186
8.060
€
1.126
-
1.244
*
9.393
€
10.637
2.860
€
7.777
687
7.035
1,91
-
-
*
21.862
€
21.862
4.477
€
17.385
9
428
16.948
4,61
-
26.664
*
10.056
€
36.720
7.127
€
29.593
15
1.560
28.018
7,62
20,86
-
1.943
*
5.804
€
7.747
-
€
7.747
195
7.496
2,04
5,58
-
6.452
*
26.538
€
32.990
4.756
€
28.234
695
27.539
7,49
20,51
Kidney beans Kacang Panjang
String beans Kentang/Potatoes Kubis/Cabbage Tomat/Tomatoes Wortel/Carrots Cabe/Chilli Terong/Eggplant Petsai/ Sawi
Mustard greens Bawang Daun/Spring onion Kangkung/Swamp cabbage Lobak/Radish
4
€ -
362
*
8.945
9.307
2.938
€
6.369
157
6.168
1,68
4,59
1
0,06
-
2.845
*
66
2.911
-
€
2.911
75
2.819
0,77
2,10
0
0,03
0,01
-
-
*
239
239
-
€
239
7
232
0,06
0,17
0
0,00
0,00
€
1
Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
Masukan
Keluaran
Input
Output
Changes in Stock
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports
Imports
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Domestic Supply
Exports
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Feed
Diolah untuk
Bibit
Tercecer
Manufactured for Makanan
Seed
Food
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Kg/Th
Bukan Makanan
Waste
Food
Kg/Year
Non food
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
Grams/day
Grams/day
kcal/day
Lemak/
Labu siam/Chayotte
-
129
*
10.225
€
10.354
3.120
€
7.234
198
7.005
1,90
5,22
1
0,03
0,00
Buncis/Greenbeans
-
541
*
9.225
€
5.042
3.380
€
1.662
45
1.609
0,44
1,20
0
0,02
0,00
Bayam/Spinach
-
1.544
*
1.071
€
2.615
-
€
2.615
71
2.532
0,69
1,89
0
0,01
0,00
Bawang Putih/Garlic
-
10.448
€
10.448
2.817
€
7.631
544
7.069
1,92
5,26
4
0,18
0,01
1,56
4,27
1
0,06
0,00
*
364
*
7.759
€
8.123
2.236
€
5.887
154
5.733
Jamur/Mushroom
14.316
*
44
€
14.360
3.320
€
11.040
288
10.752
2,92
8,01
6
0,79
0,06
Melinjo/ Melinjo
2.285
*
-
€
2.285
-
€
2.285
60
2.225
0,60
1,66
1
0,05
0,01
Petai/ Petai
5.588
*
77
€
5.665
-
5.665
148
5.517
1,50
4,11
1
0,07
0,01
36
*
-
36
-
36
1
35
0,01
0,03
0
0,00
0,00
35.509 228.762
926
34.341
Kembang Kol/Cauliflower
Jengkol/ Jengkol Lainnya/Others VII. DAGING/ MEAT Daging Sapi/Beef
-
-
39.752
73.892
224.531
7.766
*
5.574
24.680
-
*
-
-
Daging Kambing/Lamb
2.196
*
1.490
1
Daging Domba/Lamb
5.869
*
4.013
Daging Kuda/Lainnya
36
*
26
Daging Kerbau/Buffalo Meat
Horse Meat/Other Daging Babi/Pork Daging Ayam Buras
€
39.752
4.243
€
64.937
18
9,33
25,57
6
5,43
0,13
59,55
163,14
43
7,69
0,52 2,97
30.254
234
30.020
1.501
28.519
7,75
21,24
44
3,99
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*
1.491
-
1.491
75
1.416
0,38
1,05
2
0,18
0,10
13
*
4.026
-
4.026
201
3.824
1,04
2,85
7
0,47
0,61
1
*
27
-
27
1
26
0,01
0,02
0
0,00
0,00
%
€
-
*
-
135
€
135
-
135
7
128
0,03
0,10
0
0,01
0,04
6.035
*
3.500
47
€
3.547
-
3.547
177
3.370
0,92
2,51
8
0,46
0,63
39.171
*
23.503
78.302
€
101.805
11.596
90.210
4.510
85.699
23,29
63,82
193
11,61
15,95
606
*
364
28.890
€
29.254
-
29.254
1.463
27.791
7,55
20,69
65
2,84
5,75
-
*
-
-
€
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
110
*
66 7.147
-
*
66
-
66
3
63
0,02
0,05
0
0,01
0,00
16
€
7.163
-
7.163
-
7.163
1,95
5,33
7
0,84
0,34
42,94
117,65
325
20,41
26,40
Lokal Chicken Meat Daging Ayam Ras
Improved Chicken Meat Daging Itik/Duck Meat Daging Kelinci/Rabbit Meat Daging Puyuh/Quail Meat Jeroan semua jenis
-
€
All Offal All Kinds VIII. TELUR/ EGGS Telur Ayam Buras
2.809
*
2.614
€
5.423
24
€
5.399
28.083
*
22.073
%
50.156
244
€
49.912
2.975
*
€
3.562
1.350
208
3.841
1,04
2,86
4
0,23
0,27
1.023
48.889
13,29
36,41
45
3,62
3,15
140
2.941
0,80
2,19
4
0,22
0,29
76
2.713
0,74
2,02
3
0,25
0,26
15,13
41,46
52
4,07
3,71
Local Hen Eggs Telur Ayam Ras
Improved Hen Eggs Telur Itik/Ducks Eggs Telur Puyuh/Quail Eggs
662
€
3.637
75
3.719
-
*
3.719
-
33.867
25.349
481
3.719 62.592
343
IX. SUSU/ MILK 6.187
Susu Sapi/Cow Milk
*
-
Susu Impor/Imported Milk
69
€
6.256
-
41.719
€
41.719
29.601
6.256 €
12.118
626 -
357
5.274
1,43
3,93
2
0,13
0,14
-
12.118
3,29
9,02
6
0,29
0,32
4,73
12,95
8
0,41
0,45
0,77
2,12
2
0,23
0,05
X. IKAN/ FISH Tuna/Cakalang/Tongkol
Tunas/Skipjade/Eastern Little Kakap/Giant Seaperch Cucut/Sharks Bawal/Pomfret
-
1.284
#
2.088
€
3.372
433
€
2.938
88
2.850
-
50
#
502
€
-
49
#
113
€
552
2
€
550
17
534
0,15
0,40
0
0,05
0,00
162
88
€
74
2
72
0,02
0,05
0
0,00
-
6.583
#
699
€
0,00
7.283
65
€
7.218
217
7.001
1,90
5,21
4
0,79
0,07
Produksi
Perubahan Stok
Production Jenis Bahan Makanan
Commodity
Masukan
Keluaran
Input
Output
Changes in Stock
Penyediaan dalam Impor
negeri sblm Ekspor
Supply available for domestic utilization before exports
Imports
Penyediaan Ekspor
Dalam Negeri
Domestic Supply
Exports
Feed
Bibit
Seed
Diolah untuk
-
100
#
543
€
643
-
Kembung/Indian Mackerels
-
31
#
1.452
€
1.483
21
€
Tenggiri/Narrow Bard
-
42
#
884
€
926
53
€
-
65
#
2.599
€
2.663
-
65
#
-
€
65
-
154
#
339
€
492
6
-
234
#
182
€
416
-
-
#
2.742
€
5.471
-
2.730 0
#
1.126
€
-
10.525
#
707
-
31.860 14.268
#
-
#
-
-
Cumi-cumi & Sotong
-
Common Scuids & Cuttle Fishes Patin/ Shark Cat Fish Lainnya/Others
Tercecer
Manufactured for
Ketersediaan Per Kapita
Per capita availability
Bahan Makanan
Kg/Th
Bukan
Makanan
Makanan
Food
Teri/Anchovies
King Mackerels Bandeng/Milk Fish Belanak/Multes Mujair/Mozambique Tilapia Ikan Mas/Common Carp Udang/Shrimp Rajungan/Swim Crab Gurameh/Fresh Water Carp Lele/ cat Fish Nila/ Nila Fish Grasscarp/ Grasscarp Fish
Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Pakan
Waste
Food
Kg/Year
Non food
Gram/
Kalori/
Protein/
hari
Calories
Proteins
Fats
Grams/ day
kkal/hari
Gram/hr
Gram/hr
Grams/day
Grams/day
kcal/day
Lemak/
19
619
0,17
0,46
0
0,05
1.462
44
1.418
0,39
1,06
1
0,15
0,01
873
26
847
0,23
0,63
0
0,07
0,02
-
2.663
80
2.584
0,70
1,92
2
0,25
0,06
1
64
2
62
0,02
0,05
0
0,00
0,00
€
486
15
472
0,13
0,35
0
0,04
0,00
€
416
12
404
0,11
0,30
0
0,03
0,00
125
€
5.346
160
5.179
1,41
3,86
2
0,37
0,00
1.126
15
€
1.111
33
1.078
0,29
0,80
0
0,02
0,01
€
11.232
-
€
11.232
13
337
10.881
2,96
8,10
5
1,34
0,05
1.685
€
33.545
55
€
33.490
-
1.005
32.485
8,83
24,19
16
2,86
0,19
986
€
15.254
498
€
14.756
443
14.313
3,89
10,66
7
1,36
0,17
#
-
€
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
#
1.048
€
1.064
-
32
1.031
0,28
0,77
1
0,12
0,01
-
99
#
230
€
329
-
-
10.821 78.975
#
2.067
€
12.888
741
19.991
643
4
6
0,00
€
1.064
1
329
-
10
319
0,09
0,24
0
0,04
0,00
€
12.148 96.863
-
364
11.783
3,20
8,77
4
0,71
0,05
25,53
69,95
44
8,51
0,71
4.229
1,15
3,15
28
-
3,15
28.988
7,88
21,59
188
0,22
21,15
-
-
-
-
-
30.370
8,25
22,62
204
-
22,62
17,28
47,35
420
0,22
46,92 0,08
2.103
XI. MINYAK & LEMAK
OILS & FATS Kacang tanah/Minyak
7.048
4.229
4.229
4.229
Groundnuts/Oils Kopra/Minyak goreng
-
49.834
29.900
Copra/Cooking Oils Minyak sawit/Palm Oils
-
-
-
Minyak sawit/Minyak goreng
-
-
4.529.874
29.900
€
-
-
-
4.529.874
4.499.026
29.900 €
30.848
446 -
466
-
-
413
478
Palm Oils/Cooking Oils
7.766
122
-
-
122
-
122
-
120
0,03
0,09
1
0,00
Lemak Kerbau/Buffalo Fats
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lemak Kambing/Goat Fats
2.196
173
-
-
173
-
173
-
171
0,05
0,13
1
0,00
0,11
Lemak Domba/Sheep Fats
5.869
687
-
-
687
-
687
-
671
0,18
0,50
4
0,01
0,45
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,26
0,72
6
0,01
0,65
Total
:
3.677
112,27
124,93
Nabati
:
3.242
78,86
93,02
Hewani
:
435
33,41
31,91
Lemak Sapi/Cattle Fats
Lemak Babi/Pig Fats
Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2015 = * Sumber Angka Sementara Dinas Pertanian tahun 2015 dan BPS # Sumber Angka Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2015 v Sumber Angka Sementara Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015 @ Sumber dari BULOG Divre DIY € Sumber dari Pedagang besar/ distributor & Sumber dari PG. Madubaru
3.679.200 3.534.600 (144.600)
Jiwa (Sumber : BPS DIY)
2
TABEL
NO
7. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2014 DAN 2015 SEMENTARA ( Per Kapita Per Hari) JENIS BAHAN MAKANAN
KALORI
PROTEIN
2014
2015 S
LEMAK
2014
2015 S
2014
2015 S
KALORI
%
KALORI
%
GRAM
%
GRAM
%
GRAM
%
GRAM
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1.944
52,53
1.814
49,32
48,43
43,36
45
40,16
10,09
9,03
8
6,52
1
2
1
Padi-padian
2
Makanan berpati
345
9,32
242
6,58
1,33
1,19
1
0,90
0,71
0,63
1
0,51
3
Gula
152
4,11
211
5,73
0,20
0,18
0
0,31
0,68
0,60
1
0,92
4
Buah / Biji berminyak
383
10,36
423
11,51
21,94
19,64
24
21,15
31,23
27,95
35
28,07
5
Buah-buahan
89
2,39
89
2,43
0,73
0,65
1
0,68
0,53
0,47
1
0,46
6
Sayur-sayuran
44
1,19
43
1,18
8,40
7,52
8
6,85
0,52
0,46
1
0,42
7
Daging
326
8,80
325
8,84
19,34
17,31
20
18,18
26,94
24,10
26
21,13
8
Telur
33
0,90
52
1,41
2,54
2,28
4
3,62
2,40
2,14
4
2,97
9
Susu
8
0,21
8
0,21
0,40
0,36
0
0,37
0,44
0,39
0
0,36
10
Ikan
42
1,13
44
1,20
8,16
7,30
9
7,58
0,66
0,59
1
0,57
11
Minyak / Lemak
333
8,99
420
11,43
0,22
0,20
0
0,19
37,22
33,30
47
37,56
12
Lemak
3
0,09
6
0,16
0,01
0,01
0
0,01
0,35
0,31
1
0,52
:
3.290
88,89
3.242
88,17
81,26
72,74
78,86
70,24
80,97
72,45
93,02
74,46
HEWANI :
411
11,11
435
11,83
30,45
27,26
33,41
29,76
30,78
27,55
31,91
25,54
JUMLAH :
3.701
100,00
3.677
100,00
111,71
100,00
112,27
100,00
111,75
100,00
124,93
100,00
NABATI
TABEL 8. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2013, 2014 DAN 2015 SEMENTARA ( Per Kapita Per Hari) NO
JENIS BAHAN MAKANAN 2
1
ENERGI 2014 KALORI % 7 8
2013 KALORI % 5 6
2015 S KALORI %
PROTEIN 2014 GRAM % 11 12
2015 S GRAM % 13 14
2013 GRAM % 15 16
LEMAK 2014 GRAM % 17
18
2015 S
GRAM
%
19
20
1
Padi-padian
2.108
56,99
1.944
49,32
52,58
49,00
48,43
43,36
45,08
40,16
11,09
12,00
10,09
9,03
8,14
6,52
2
Makanan berpati
344
9,31
345
9,32
242,00
6,58
1,33
1,24
1,33
1,19
1,01
0,90
0,62
0,68
0,71
0,63
0,63
0,51
3
Gula
179
4,84
152
4,11
210,65
5,73
0,26
0,24
0,20
0,18
0,35
0,31
0,87
0,94
0,68
0,60
1,15
0,92
4
Buah / Biji berminyak
374
10,10
383
10,36
423,35
11,51
22,44
20,91
21,94
19,64
23,74
21,15
29,98
32,44
31,23
27,95
35,07
28,07
5
Buah-buahan
124
3,35
89
2,39
89,19
2,43
0,91
0,84
0,73
0,65
0,77
0,68
0,61
0,66
0,53
0,47
0,58
0,46
6
Sayur-sayuran
45
1,21
44
1,19
43,31
1,18
9,55
8,90
8,40
7,52
7,69
6,85
0,54
0,59
0,52
0,46
0,52
0,42
7
Daging
151
4,09
326
8,80
325,14
8,84
10,14
9,45
19,34
17,31
20,41
18,18
11,99
12,98
26,94
24,10
26,40
21,13
8
Telur
34
0,91
33
0,90
51,99
1,41
2,64
2,46
2,54
2,28
4,07
3,62
2,39
2,58
2,40
2,14
3,71
2,97
9
Susu
5
0,13
8
0,21
7,90
0,21
0,25
0,23
0,40
0,36
0,41
0,37
0,27
0,29
0,44
0,39
0,45
0,36
10
Ikan
36
0,97
42
1,13
43,95
1,20
7,01
6,54
8,16
7,30
8,51
7,58
0,57
0,62
0,66
0,59
0,71
0,57
11
Minyak / Lemak
296
8,01
333
8,99
420,19
11,43
0,18
0,17
0,22
0,20
0,22
0,19
33,15
35,87
37,22
33,30
46,92
37,56
12
Lemak
3
0,08
3
0,09
5,86
0,16
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,33
0,36
0,35
0,31
0,65
0,52
89 3.242,37
88,17
87,25
81,31
81,26
72,74
78,86
70,24
76,86
83,17
80,97
72,45
93,02
74,46
11
434,84
11,83
20,05
18,69
30,45
27,26
33,41
29,76
15,56
16,83
30,78
27,55
31,91
25,54
100 3.677,21
100,00
107,30
100,00
111,71
100,00
112,27
100,00
92,41
100,00
111,75
100,00
124,93
100,00
NABATI
:
3.471
94
3.290
HEWANI :
229
6
411
JUMLAH :
3.699
100
3.701
52,53 1.813,68
2013 GRAM % 9 10
TABEL 9.
NO
KETERSEDIAAN ENERGI BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN SESUAI PPH UNTUK KONSUMSI PENDUDUK DIY TH. 2014 DAN TH. 2015 SEMENTARA ( Per Kapita/hari ) 2014
2015 Sementara
JENIS BAHAN MAKANAN
Kkalori
% *^
2
3
4
5
1.944
81,0
40,5
25 **
1
Score Riil
Score Riil
Score PPH
Kkalori
% *^
6
7
8
9
1.814
75,6
37,8
Score PPH
kalori (7-3)
kalori ideal
% kal thd ideal 2013
2014
SCORE SCORE (9-5) MAX **
11
12
13
14
15
16
25 **
-131
1.200
162
151
-2,7
25,0
10
1
Padi-padian
2
Umbi-umbian
347
14,5
7,2
2,5 **
245
10,2
5,1
2,5 **
-103
144
241
170
-2,1
2,5
3
Pangan Hewani
402
16,7
33,5
24 **
422
17,6
35,2
24 **
20
288
140
147
1,7
24,0
4
Minyak dan Lemak
342
14,2
7,1
5 **
433
18,0
9,0
5 **
91
240
142
180
1,9
5,0
5
Biji berminyak
92
3,8
1,9
1 **
102
4,2
2,1
1 **
10
72
128
142
0,2
1,0
6
Kacang-kacangan
293
12,2
24,4
10 **
323
13,5
26,9
10 **
30
120
244
269
2,5
10,0
7
Gula
152
6,3
3,2
2,5 **
211
8,8
4,4
2,5 **
58
120
127
176
1,2
2,5
8
Sayuran dan Buah
129
5,4
26,9
26,9
129
5,4
26,8
26,8
-1
144
90
89
-0,1
30,0
9
Bumbu-bumbuan
0,0
0,0
0
-
0,0
0,0
0
0
72
0
0
0,0
0,0
-24
2.400
2,5
100,0
JUMLAH
0 3.701
catatan : * = persen thd AKG (per 2200 Kkal) *^ = persen thd AKG (per 2400 Kkal)
96,9
3.677
96,8
** = score maximum angka ketetapan nasional
No.
Kelompok
Energi
% AKE
Bobot
Skor PPH
Bahan Pangan (Kalori) 1.
Padi-padian2.138
97,2
0,5
25,0
2.
Umbi-umbian273
12,4
0,5
2,5
3.
Pangan Hewani 129
5,9
2,0
11,7
4.
Minyak dan Lemak 412
18,7
0,5
5,0
5.
Buah/biji berminyak 65
3,0
0,5
1,0
6.
Kacang-kacangan 127
5,8
2,0
10,0
7.
Gula
7,8
0,5
2,5
8.
Sayuran dan buah 138
6,3
5,0
30,0
9.
Lain-lain
-
-
-
-
3.453,0
157,0
Jumlah
171
87,7
bobotscor max
score 07 score 08 TH.2000
TH.2001
0,5
25,0
#REF!
#REF!
Padi-padian
#REF!
#REF!
1250
Padi-padian
#REF!
#REF!
25,0
0,5
2,5
#REF!
#REF!
Umbi-umbian
#REF!
#REF!
150
Umbi-umbian
#REF!
#REF!
2,5
2,0
24,0
#REF!
#REF!
Pangan Hewani
#REF!
#REF!
300
Pangan Hewani
#REF!
#REF!
14,4
0,5
5,0
#REF!
#REF!
Minyak dan Lemak
#REF!
#REF!
250
Minyak dan Lemak
#REF!
#REF!
3,5
0,5
1,0
#REF!
#REF!
Buah/biji berminyak
#REF!
#REF!
75
Buah/biji berminyak
#REF!
#REF!
1,0
2,0
10,0
#REF!
#REF!
Kacang-kacangan
#REF!
#REF!
125
Kacang-kacangan
#REF!
#REF!
6,0
0,5
2,5
#REF!
#REF!
Gula
#REF!
#REF!
125
Gula
#REF!
#REF!
2,5
5,0
30,0
#REF!
#REF!
Sayuran dan Buah
#REF!
#REF!
150
Sayuran dan Buah
#REF!
#REF!
30,0
0,0
0,0
#REF!
#REF!
Bumbu-bumbuan
#REF!
#REF!
75
Bumbu-bumbuan
#REF!
#REF!
0,0
100,0 ** = score maximum
angka ketetapan nasional
Skor Maks
## ## ## ## ## ## ## ## ##
gram bahan
hasil widya karya
25,0
2.488
696
1200
2,5
246
188
144
24,0
164
157
288
5,0
239
27
240
1,0
#REF!
#REF!
72
10,0
#REF!
#REF!
120
2,5
121
33
120
30,0
143
357
144
0,0
0
0
72
#REF!
#REF!
2400
TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA Ketersediaan Energi No.
(Kal/kap/hr)
Kelompok Pangan 2006
1
Padi - padian
2
Tingkat Ketersediaan Energi
2007
2008
2009
2010
(% AKE)
2011
2012
2013
2014
2015 S
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2.664
2.488
1.864
2.019
2.149
2.111
2.183
2.108
1.944
1.814
121,1
113,1
84,7
91,8
97,7
96,0
91,0
Umbi - umbian
303
246
501
417
736
578
555
348
347
245
13,8
11,2
22,8
19,0
33,5
26,3
23,1
3
Pangan Hewani
227
160
101
105
125
196
139
222
402
422
10,3
7,3
4,6
4,8
5,7
8,9
5,8
4
Minyak dan Lemak
197
242
335
341
162
202
332
303
342
433
9,0
11,0
15,2
15,5
7,4
9,2
13,8
5
Buah/ biji berminyak
16
84
77
119
86
78
71
77
92
102
0,7
3,8
3,5
5,4
3,9
3,5
3,0
6
Kacang - kacangan
237
182
284
217
204
293
284
298
293
323
10,8
8,3
12,9
9,9
9,3
13,3
11,8
7
Gula
69
121
196
164
95
107
148
179
152
211
3,1
5,5
8,9
7,5
4,3
4,9
6,2
8
Sayur dan Buah
113
141
200
191
179
124
165
164
129
129
5,1
6,4
9,1
8,7
8,1
5,6
6,9
9
Lain - lain
0
0
0
0
0
0,0
0,0
174
167
162
162
170
168
161,5
Total
0 3.826
AKE Th. 2006 - 2011 : 2.200 kal/kap/hari AKE Th. 2012 : 2.400 kal/kap/hari
0 3.664
0 3.558
0 3.573
0 3.736
0 3.689
0 3.877
0 3.699
0 3.701
0 3.677
TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015 SEMENT Tingkat Ketersediaan Energi (% No.AKE) Kelompok Pangan 2013
2014
2015 S
1
Padi - padian
87,8
81,0
75,6
2
Umbi - umbian
14,5
14,5
10,2
3
Pangan Hewani
9,3
16,7
17,6
4
Minyak dan Lemak
12,6
14,2
18,0
5
Buah/ biji berminyak
3,2
3,8
4,2
6
Kacang - kacangan
12,4
12,2
13,5
7
Gula
7,5
6,3
8,8
8
Sayur dan Buah
6,8
5,4
5,4
9
Lain - lain
0,0
0,0
0,0
154,1
154,2
153,2
Total
AKE Th. 2006 - 2011 : 2.200 kal/kap/hari AKE Th. 2012 : 2.400 kal/kap/hari
TABEL 11. SKOR PPH BERDASARKAN KETERSEDIAAN DI DIY TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA Ketersediaan Energi No.
Kelompok Pangan
Skor PPH
(Kal/kap/hr) 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015 S
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2.664
2.488
1.864
2.019
2.149
2.111
2.183
2.108
1.944
1.814
25
25
25
25
25
25,0
25,0
25,0
25,0
1
Padi - padian
2
Umbi - umbian
303
246
501
417
736
578
555
348
347
245
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
3
Pangan Hewani
227
160
101
105
125
196
139
222
402
422
20,6
14,5
9,1
9,5
11,4
17,9
13,9
18,5
24,0
4
Minyak dan Lemak
197
242
335
341
162
202
332
303
342
433
4,5
5
5
5
3,7
4,6
5,0
5,0
5,0
5
Buah/ biji berminyak
16
84
77
119
86
78
71
77
92
102
0,4
1
1
1
1
1,0
1,0
1,0
1,0
6
Kacang - kacangan
237
182
284
217
204
293
284
298
293
323
10
10
10
10
10
10,0
10,0
10,0
10,0
7
Gula
69
121
196
164
95
107
148
179
152
211
1,6
2,5
2,5
2,5
2,2
2,4
2,5
2,5
2,5
8
Sayur dan Buah
113
141
200
191
179
124
165
164
129
129
25,7
30
30
30
30
27,9
24,0
30,0
26,9
9
Lain - lain
-
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
0,0
3.677
90,3
90,5
85,1
85,5
85,8
91,3
83,9 94,504
96,9
Total
0 3.826
0 3.664
0 3.558
0 3.573
0 3.736
0 3.689
0 3.877
3.699
0 3.701
Skor Ideal 2015 S
25,0
25
2,5
2,5
24,0
24
5,0
5
1,0
1
10,0
10
2,5
2,5
26,8
30
0,0
0
96,8
100
TABEL 12. KETERSEDIAAN DAN PROPORSI KETERSEDIAAN ENERGI DIY (2006 - 2015) BERDASARKAN KELOMPOK PANGAN (PUBLIKASI NBM)
Ketersediaan Energi
Proporsi Ketersediaan Energi
(Kal/kap/hr)
(% )
No. Kelompok Pangan 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2.664
2.488
1.864
2.019
2.149
2.111
2.183
2.108
1.944
1.814
69,63
67,90
52,39
56,51
57,52
57,22
56,31
56,99
52,53
49,32
50%
2 Umbi - umbian
303
246
501
417
736
578
555
348
347
245
7,92
6,71
14,08
11,67
19,70
15,67
14,31
9,39
9,38
6,65
6%
3 Pangan Hewani
227
160
101
105
125
196
139
222
402
422
5,93
4,37
2,84
2,94
3,35
5,31
3,59
6,00
10,86
11,48
12%
4 Minyak dan Lemak
197
242
335
341
162
202
332
303
342
433
5,15
6,60
9,42
9,54
4,34
5,48
8,56
8,19
9,24
11,77
10%
5 Buah/ biji berminyak
16
84
77
119
86
78
71
77
92
102
0,42
2,29
2,16
3,33
2,30
2,11
1,84
2,09
2,48
2,77
3%
6 Kacang - kacangan
237
182
284
217
204
293
284
298
293
323
6,19
4,97
7,98
6,07
5,46
7,94
7,32
8,05
7,91
8,78
5%
69
121
196
164
95
107
148
179
152
211
1,80
3,30
5,51
4,59
2,54
2,90
3,82
4,84
4,11
5,73
5%
113
141
200
191
179
124
165
164
129
129
2,95
3,85
5,62
5,35
4,79
3,36
4,25
4,44
3,49
3,49
6%
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100%
1 Padi - padian
7 Gula 8 Sayur dan Buah 9 Lain - lain
Total
0
3.826
0
3.664
0
3.558
0
3.573
0
3.736
0
3.689
0
3.877
0
3.699
0
3.701
2006
0
3.677
2007
2008
2009
2010
Proporsi Ideal 2011
2012
2013
2014
2015
TABEL 13. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DAN PROTEIN TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA Energi Tahun
Protein
Ketersediaan
Tingkat Ketersediaan
Ketersediaan
Tingkat Ketersediaan
(Kal/kap/hari)
(%)
(gram/kap/hari)
(%)
2006
3.826
173,91
117,56
213,75
2007
3.664
166,55
94,59
171,98
2008
3.558
161,71
85,50
155,45
2009
3.573
162,39
87,59
159,25
2010
3.736
169,82
92,88
168,87
2011
3.689
167,68
100,63
182,96
2012
3.867
161,13
98,23
155,92
2013
3.699
154,14
107,30
170,32
2014
3.705
154,38
111,56
177,08
153,21
112,27
178,21
2015
3677
Ket : Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 2.200 kkal/kap/hari Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2012 dan 2013 berdasarkan persentase AKG : 2.400 kkal/kap/hari Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 55 gram/kap/hari Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2012 dan 2013 berdasarkan persentase AKG : 63 gram/kap/hari
TABEL 14. LAJU TINGKAT KETERSEDIAAN 2006 - 2015 Laju Ketersediaan Energi
Laju Ketersediaan Protein
(%)
(%)
2006 - 2007
-4,2
-19,5
2007 - 2008
-2,9
-9,6
2008 - 2009
0,4
2,4
2009 - 2010
4,6
6,0
2010 - 2011
-1,3
8,3
2011 - 2012
5
-2,4
2012 - 2013
-4
9,2
2013 - 2014
0
4,0
2014 - 2015
-1
0,6
Tahun
TABEL 15. KONTRIBUSI ENERGI MENURUT KELOMPOK PANGAN TAHUN 2015 SEMENTARA
No.
1
Kelompok Pangan
Padi - padian
3
Kontribusi (%)
Gram/kap/hari
Kontribusi (%)
1.814
100
522,11
100,00
1.501
82,74
413,42
79,18
Jagung
152
8,39
60,40
11,57
Tepung terigu
161
8,87
48,29
9,25
Umbi - umbian
245
100
219,85
100,00
Ubi kayu
230
94,20
205,65
93,54
Ubi Jalar
12
4,74
8,79
4,00
Kentang
3
1,06
5,41
2,46
422
100
236,67
100,00
53
12,58
25,25
10,67
265
62,81
87,07
36,79
Telur
52
12,32
41,46
17,52
Susu
8
1,87
12,95
5,47
Beras
2
Energi (kkal)
Pangan hewani Daging ruminansia Daging unggas
No.
Kelompok Pangan
Ikan 4
Energi (kkal)
Kontribusi (%)
Gram/kap/hari
Kontribusi (%)
44
10,42
69,95
29,55
Minyak dan Lemak
433
100,00
53,40
100,00
Minyak dan lemak
426
98,44
48,07
90,01
7
1,56
5,33
9,99
92
100,00
48,34
100,00
Jeroan 5
Buah/ Biji Berminyak
6
Kacang - kacangan
323
100,00
75,88
100,00
Kacang Tanah
222
68,77
49,12
64,73
95
29,50
24,99
32,94
Kacang Hijau
4
1,31
1,25
1,65
Kacang Merah
1
0,43
0,52
0,68
Gula
211
100,00
57,46
100,00
Gula Pasir
167
79,35
45,92
79,92
44
20,65
11,54
20,08
129
100,00
379,08
100,00
39
30,60
156,75
41,35
Kedelai
7
Gula Mangkok 8
Sayur dan Buah Sayur
No.
Kelompok Pangan
Buah 9
Energi (kkal)
Kontribusi (%)
89
Lain - lain Jumlah
0 3.667
Gram/kap/hari
69,40 0
Kontribusi (%)
222,33 0 1.593
58,65 0
TABEL 16. PROYEKSI KETERSEDIAAN ENERGI KELOMPOK PANGAN 2016 - 2020 (KKAL/KAP/HARI) Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
No.
Kelp. Pangan
menurut kelompok pangan
2016
1
Padi - padian
3
2018
2020
1.691
1.568
1.445
1.200
1.399
1.298
1.196
993
1.691
Jagung
142
132
121
101
1.691
Tepung Terigu
150
139
128
106
1.568
Umbi - umbian
224
204
184
144
1.445
Ubi Kayu
211
193
174
136
Ubi Jalar
11
10
9
7
Kentang
2
2
2
2
Sagu
0
0
0
0
395
369
342
288
50
46
43
36
248
231
215
181
Telur
49
45
42
35
Susu
7
7
6
5
Beras
2
2017
Pangan Hewani Daging Ruminansia Daging Unggas
224,48
395
Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
No.
Kelp. Pangan
menurut kelompok pangan
2016 Ikan 4
2017
2018
2020
41
38
36
30
Minyak dan Lemak
91
128
165
240
Minyak dan lemak
89
126
163
236
1
2
3
4
Jeroan 5
Buah/ Biji Berminyak
96
90
84
72
6
Kacang - kacangan
85
94
102
120
Kacang Tanah
58
64
70
83
Kedelai
25
28
30
35
Kacang Hijau
1
1
1
2
Kacang Merah
0
0
0
1
Gula
70
82
95
120
Gula Pasir
56
65
75
95
Gula Mangkok
14
17
20
25
132
135
138
144
Sayur
40
41
42
44
Buah
91
93
96
100
7
8
Sayur dan Buah
84
Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
No.
Kelp. Pangan
menurut kelompok pangan
2016 9
Lain - lain
2017
2018
2020
14
29
43
72
3.422
3.166
2.911
2.400
TABEL 17. PROYEKSI KETERSEDIAAN ENERGI MENURUT KELOMPOK PANGAN
Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)
No.
Kelp. Pangan
menurut kelompok pangan
2016
1
Padi - padian
483,7
Beras
2
2018
445,3
2020
406,8
330,0
382,99
352,57
322,15
261,30
Jagung
55,96
51,51
47,07
38,18
Tepung Terigu
44,73
41,18
37,63
30,52
Umbi - umbian
154
142
131
108
Ubi Kayu
143,75
133,07
122,39
101,03
Ubi Jalar
6,14
5,68
5,23
4,32
Kentang
3,78
3,50
3,22
2,66
Sagu 3
2017
Pangan Hewani
-
-
-
-
223
209
195
168
28,06
26,33
24,60
21,14
140,02
131,40
122,77
105,52
Telur
27,46
25,77
24,08
20,70
Susu
4,17
3,92
3,66
3,15
Daging Ruminansia Daging Unggas
Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)
No.
Kelp. Pangan
menurut kelompok pangan
2016 Ikan 4
2017
2018
2020
23,22
21,79
20,36
17,50
Minyak dan Lemak
48,72
44,04
39,36
30,00
Minyak dan lemak
47,96
43,35
38,74
29,53
0,76
0,69
0,62
0,47
Jeroan 5
Buah/ Biji Berminyak
45,24
36,93
28,62
12,00
6
Kacang - kacangan
69,11
62,33
55,55
42,00
Kacang Tanah
47,52
42,86
38,20
28,88
Kedelai
20,38
18,38
16,39
12,39
Kacang Hijau
0,90
0,82
0,73
0,55
Kacang Merah
0,30
0,27
0,24
0,18
Gula
53,17
48,87
44,58
36,00
Gula Pasir
42,19
38,78
35,38
28,57
Gula Mangkok
10,98
10,09
9,21
7,43
Sayur dan Buah
358,46
337,85
317,23
276,00
Sayur
109,68
103,38
97,07
84,45
Buah
248,78
234,47
220,16
191,55
7
8
Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)
No.
Kelp. Pangan
menurut kelompok pangan
2016 9
Lain - lain Jumlah
2017
2018
2020
3,60
7,20
10,80
18,00
1.438,59
1.333,95
1.229,30
1.020,00
TABEL 18. PROYEKSI KETERSEDIAAN KOMODITAS PANGAN DI DIY TAHUN Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2016
No.
Padi - padian
ton/th
gr/kap/hr
kg/kap/th
ton/th
gr/kap/hr
kg/kap/th
ton/th
gr/kap/hr
kg/kap/th
ton/th
656.908,85
445,27
162,52
611.439,39
406,84
148,50
564.722,45
330,00
120,45
467.623,04
382,99
139,79
520.155,18
352,57
128,69
484.151,44
322,15
117,58
447.159,92
261,30
95,38
370.274,42
Jagung
55,96
20,42
75.998,51
51,51
18,80
70.738,10
47,07
17,18
65.333,37
38,18
13,93
54.099,83
Tepung Terigu
44,73
16,33
60.755,16
41,18
15,03
56.549,85
37,63
13,73
52.229,16
30,52
11,14
43.248,79
Umbi - umbian
153,67
56,09
208.707,39
142,25
51,92
195.344,43
130,84
47,76
181.608,57
108,00
39,42
153.040,27
Ubi Kayu
143,75
52,47
195.228,66
133,07
48,57
182.728,70
122,39
44,67
169.879,93
101,03
36,87
143.156,62
Ubi Jalar
6,14
2,24
8.340,05
5,68
2,07
7.806,06
5,23
1,91
7.257,16
4,32
1,58
6.115,56
Kentang
3,78
1,38
5.138,69
3,50
1,28
4.809,67
3,22
1,18
4.471,48
2,66
0,97
3.768,08
Pangan Hewani
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
222,94
81,37
302.779,03
209,20
76,36
287.279,31
195,47
71,35
271.322,70
168,00
61,32
238.062,64
28,06
10,24
38.102,99
26,33
9,61
36.152,44
24,60
8,98
34.144,39
21,14
7,72
29.958,81
140,02
51,11
190.169,93
131,40
47,96
180.434,85
122,77
44,81
170.412,79
105,52
38,51
149.522,76
Telur
27,46
10,02
37.299,92
25,77
9,41
35.390,48
24,08
8,79
33.424,75
20,70
7,55
29.327,38
Susu
4,17
1,52
5.668,33
3,92
1,43
5.378,16
3,66
1,34
5.079,44
3,15
1,15
4.456,78
Ikan
23,22
8,48
31.537,85
21,79
7,95
29.923,38
20,36
7,43
28.261,32
17,50
6,39
24.796,91
Minyak dan Lemak
48,72
17,78
66.169,07
44,04
16,07
60.476,66
39,36
14,37
54.634,52
30,00
10,95
42.511,19
Minyak dan lemak
47,96
17,50
65.133,53
43,35
15,82
59.530,20
38,74
14,14
53.779,49
29,53
10,78
41.845,89
0,76
0,28
1.035,54
0,69
0,25
946,46
0,62
0,22
855,03
0,47
0,17
665,30
Daging Ruminansia Daging Unggas
4
kg/kap/th 176,55
Sagu 3
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020
483,69
Beras
2
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018
Kelompok Pangan gr/kap/hr
1
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017
2016, 2017, 2018 DAN 2020
Jeroan
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2016
No.
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020
Kelompok Pangan gr/kap/hr
kg/kap/th
ton/th
gr/kap/hr
kg/kap/th
ton/th
gr/kap/hr
kg/kap/th
ton/th
gr/kap/hr
kg/kap/th
ton/th
5
Buah/ Biji Berminyak
45,24
16,51
61.443,86
36,93
13,48
50.714,00
28,62
10,45
39.727,32
12,00
4,38
17.004,47
6
Kacang - kacangan
69,11
25,22
93.855,74
62,33
22,75
85.591,74
55,55
20,28
77.111,28
42,00
15,33
59.515,66
Kacang Tanah
47,52
17,35
64.540,88
42,86
15,64
58.858,06
38,20
13,94
53.026,38
28,88
10,54
40.926,57
Kedelai
20,38
7,44
27.683,18
18,38
6,71
25.245,68
16,39
5,98
22.744,33
12,39
4,52
17.554,42
Kacang Hijau
0,90
0,33
1.228,53
0,82
0,30
1.120,36
0,73
0,27
1.009,35
0,55
0,20
779,03
Kacang Merah
0,30
0,11
403,14
0,27
0,10
367,64
0,24
0,09
331,22
0,18
0,07
255,64
Gula
53,17
19,41
72.206,63
48,87
17,84
67.114,89
44,58
16,27
61.884,00
36,00
13,14
51.013,42
Gula Pasir
42,19
15,40
57.294,07
38,78
14,15
53.253,91
35,38
12,91
49.103,33
28,57
10,43
40.477,81
Gula Mangkok
10,98
4,01
14.912,56
10,09
3,68
13.860,98
9,21
3,36
12.780,67
7,43
2,71
10.535,61
Sayur dan Buah
358,46
130,84
486.835,76
337,85
123,31
463.930,54
317,23
115,79
440.334,32
276,00
100,74
391.102,90
Sayur
109,68
40,03
148.965,80
103,38
37,73
141.957,08
97,07
35,43
134.736,93
84,45
30,83
119.672,72
Buah
248,78
90,80
337.869,96
234,47
85,58
321.973,46
220,16
80,36
305.597,39
191,55
69,91
271.430,19
1,31
-
2,63
-
3,94
14.991,03
6,57
25.506,71
7
8
9
Lain - lain
3,60
7,20
10,80
18,00
Lampiran 1
SKOR KONSUMSI TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN PPH No.
Kelompok Pangan
Kalori
%
% AKG
Bobot
a
b
c
d
e
f
61,7 1,9 10,8 8,4 2,1 3,9 4,9 4,8 1,8
59,9 1,8 10,5 8,2 2,1 3,8 4,7 4,7 1,7
0,5 0,5 2,0 0,5 0,5 2,0 0,5 5,0 0,0
100,3
97,3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Padi - padian Umbi - umbian Pangan hewani Minyak dan Lemak Buah/ biji berminyak Kacang - kacangan Gula Sayur dan buah Lain - lain Jumlah
1.197 36 210 163 42 76 94 93 35
1.946
Skor Aktual g
Skor AKG h
Skor PPH i
30,9 0,9 21,6 4,2 1,1 7,8 2,4 24,0 0,0
29,9 0,9 21,0 4,1 1,0 7,6 2,4 23,3 0,0
25,0 * 0,9 21,0 4,1 1,0 * 7,6 2,4 23,3 0,0
93,0
90,2
85,3
Sumber data : BPS diolah BKPP DIY Keterangan : c : Angka konsumsi energi kelompok pangan (kkal/kap/hr) d : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi e : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG (2.000 kkal/kap/hr) g : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi dikalikan bobot h : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG dikalikan bobot i : Skor PPH, bila skornya lebih tinggi atau = skor maksimum digunakan skor maksimum tersebut * : Sama dengan skor maksimum
Skor Makmimum j 25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 30,0 0,0 100,0
56,997085
2,590777
Lampiran 2.
ANALISIS SURPLUS/ MINUS BERDASARKAN NBM 2015 SEMENTARA Keterangan Produksi (Ton)
Beras
Jagung
Kedelai
Kacang Tanah Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Sayur
Buah - buahan Gula Pasir Daging Sapi Daging Ayam
Telur
Susu
Ikan
541.826
299.084
18.822
83.300
230
873.362
6.070
73.892
309.541
31.524
5.574
23.503
33.867
6.187
78.975
92,4
0,3
9,0
0,4
0,3
10,3
0,9
54,4
29,9
7,0
3,7
6,3
7,1
2,6
9,1
Konsumsi (Ton)
339.958
1.104
33.113
1.472
1.104
37.896
3.311
200.148
110.008
25.754
13.576
23.069
26.122
9.566
33.481
Surplus/ minus (Ton)
201.868
297.980
(14.291)
81.828
835.466
2.759
(126.257)
199.533
5.770
(8.003)
434
7.745
(3.379)
45.494
Penyediaan Dalam Negeri (Ton)
574.306
252.863
37.485
228.961
1.825
794.118
16.551
228.762
339.235
62.331
30.020
90.210
62.592
18.374
96.863
Konsumsi (Ton)
339.958
1.104
33.113
1.472
1.104
37.896
3.311
200.148
110.008
25.754
13.576
23.069
26.122
9.566
33.481
Surplus/ minus (Ton)
234.348
251.759
4.372
227.490
721
756.222
13.240
28.613
229.227
36.577
16.443
67.141
36.469
8.808
63.382
Konsumsi Rumah Tangga (Kg/Kap/Tahun)
(874)
(memperhitungkan angka Impor dan Ekspor)
Jumlah Penduduk DIY tahun 2015 :
3.679.200 jiwa
Lampiran 3
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta
No
Kelompok Pangan
Gram/ Kap/Hari
1
Padi-padian
522,1
2
Umbi-umbian
165,1
3
Pangan Hewani
236,7
4
Minyak dan Lemak
5
Buah/Biji Berminyak
6 7 8
Sayur dan Buah
9
Lain-lain
SKOR POLA PANGAN HARAPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 SEMENTARA
Kalori
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) % AKE*) Bobot Skor Aktual Skor AKE
%
75,6
0,5
245
6,7
10,2
0,5
3,3
5,1
2,5
2,5
422
11,5
17,6
2,0
23,0
35,2
24,0
24,0
53,4
433
11,8
18,0
0,5
5,9
9,0
5,0
5,0
53,6
102
2,8
4,2
0,5
1,4
2,1
1,0
1,0
Kacang-kacangan
75,9
323
8,8
13,5
2,0
17,6
26,9
10,0
10,0
Gula
57,5
211
5,7
8,8
0,5
2,9
4,4
2,5
2,5
379,1
129
3,5
5,4
5,0
17,5
26,8
30,0
26,8
0,0
0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
3.677
100,0
153,2
96,1
147,3
100,0
96,8
Keterangan = *) Angka Kecukupan Gizi (AKG) =
2.400 Kkal/Kap/Hari
24,7
37,8
25,0
Skor PPH
49,3
Total
1.814
Skor Maks
25,0
Lampiran. 5 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
SASARAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DIY TAHUN 2015 - 2020 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
DIY
SEMENTARA
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelompok Pangan
2016
Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah Lain-lain
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 26,8 0,0
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 27,4 0,0
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 28,1 0,0
Total Pangan
96,8
97,4
98,1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skor Pola Pangan Harapan 2017 2018
2015
Kelompok Pangan Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah Lain-lain Total Pangan
2015 75,6 10,2 17,6 18,0 4,2 13,5 8,8 5,4 0,0 153,2
2019
2020
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 28,7 0,0
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 29,4 0,0
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 30,0 0,0
98,7
99,4
100
Kontribusi Pangan Terhadap Angka Kecukupan Energi (% AKE) 2016 2017 2018 2019 70,5 65,3 60,2 55,1 9,4 8,5 7,7 6,8 16,5 15,4 14,2 13,1 16,4 14,8 13,2 11,6 4,0 3,7 3,5 3,2 11,8 10,1 8,4 6,7 8,0 7,3 6,5 5,8 5,5 5,6 5,7 5,9 0,6 1,2 1,8 2,4 142,6
131,9
121,3
110,6
2020 50,0 6,0 12,0 10,0 3,0 5,0 5,0 6,0 3,0 100,0
Lampiran. 5 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
SASARAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DIY TAHUN 2015 - 2020 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
DIY
SEMENTARA
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelompok Pangan
2020
Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah Lain-lain
1.814 245 422 53 102 76 57 129 0
1.691 224 395 91 96 85 70 132 14
1.568 204 369 128 90 94 82 135 29
1.445 184 342 165 84 102 95 138 43
1.323 164 315 203 78 111 107 141 58
1.200 144 288 240 72 120 120 144 72
Total Pangan
3.677
3.422
3.166
2.911
2.655
2.400
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rata-Rata Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Pangan (Kkal/Kapita/Hari) 2015 2016 2017 2018 2019
Kelompok Pangan Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah Lain-lain Total Pangan
Rata-Rata Ketersediaan Pangan Menurut Kelompok Pangan PPH (Gram/Kapita/Hari) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 522,1 165,1 236,7 53,4 53,6 75,9 57,5 379,1 0,0
483,7 153,7 222,9 48,7 45,2 69,1 53,2 358,5 3,6
445,3 142,3 209,2 44,0 36,9 62,3 48,9 337,8 7,2
406,8 130,8 195,5 39,4 28,6 55,6 44,6 317,2 10,8
368,4 119,4 181,7 34,7 20,3 48,8 40,3 296,6 14,4
330,0 108,0 168,0 30,0 12,0 42,0 36,0 276,0 18,0
1.543,2
1.438,6
1.333,9
1.229,3
1.124,6
1.020,0
Lampiran 8 BADAN KETAHANAN PANGAN Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta
Proyeksi Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari) Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2020
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun)
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2018
2019
%
Satuan
%
Satuan
%
Satuan
%
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Satuan
%
Satuan
%
Satuan
%
Satuan
%
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Satuan
%
Satuan
%
Satuan
%
Satuan
%
Satuan
1.124,6
1.020,0
523,2
51,3
418,6
41,0
313,9
30,8
209,3
20,5
104,6
10,3
0,0
0,0
563,3
525,1
486,9
448,7
410,5
372,3
191,0
51,3
152,8
41,0
114,6
30,8
76,4
20,5
38,2
10,3
0,0
0,0
2.072,4
1.953,8
1.831,8
1.706,3
1.577,5
1.445,4
627,1
43,4
508,4
35,2
386,4
26,7
261,0
18,1
132,1
9,1
0,0
0,0
1. Padi-Padian
522,1
33,8
483,7
445,3
406,8
368,4
330,0
192,1
58,2
153,7
46,6
115,3
34,9
76,8
23,3
38,4
11,6
0,0
0,0
190,6
176,5
162,5
148,5
134,5
120,5
70,1
58,2
56,1
46,6
42,1
34,9
28,0
23,3
14,0
11,6
0,0
0,0
701,1
656,9
611,4
564,7
516,8
467,6
233,5
49,9
189,3
40,5
143,8
30,8
97,1
20,8
49,1
10,5
0,0
0,0
2. Umbi-umbian
165,1
10,7
153,7
142,3
130,8
119,4
108,0
57,1
52,9
45,7
42,3
34,3
31,7
22,8
21,1
11,4
10,6
0,0
0,0
60,3
56,1
51,9
47,8
52,9
16,7
42,3
12,5
21,1
4,2
10,6
0,0
0,0
221,7
208,7
195,3
181,6
167,5
153,0
68,7
44,9
55,7
36,4
42,3
27,6
28,6
18,7
14,5
9,5
0,0
0,0
3. Pangan Hewani
236,7
15,3
222,9
209,2
195,5
181,7
168,0
68,7
40,9
54,9
32,7
41,2
24,5
27,5
16,4
13,7
8,2
0,0
0,0
86,4
81,4
76,4
40,9
20,1
32,7
15,0
16,4
5,0
8,2
0,0
0,0
317,8
302,8
287,3
271,3
254,9
238,1
79,8
33,5
64,7
27,2
49,2
20,7
33,3
14,0
16,8
7,1
0,0
0,0
Aktual Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020 % Satuan
%
43,6
39,4
20,8
71,3
66,3
61,3
25,1
4. Minyak dan Lemak
53,4
3,5
48,7
44,0
39,4
34,7
30,0
23,4
78,0
18,7
62,4
14,0
46,8
9,4
31,2
4,7
15,6
0,0
0,0
19,5
17,8
16,1
14,4
12,7
11,0
8,5
78,0
6,8
62,4
5,1
46,8
3,4
31,2
1,7
15,6
0,0
0,0
71,7
66,2
60,5
54,6
48,6
42,5
29,2
68,7
23,7
55,7
18,0
42,3
12,1
28,5
6,1
14,4
0,0
0,0
53,6
3,5
45,2
36,9
28,6
20,3
12,0
41,6
346,3
33,2
277,0
24,9
207,8
16,6
138,5
8,3
69,3
0,0
0,0
19,5
16,5
13,5
10,4
7,4
4,4
15,2
346,3
12,1
277,0
9,1
207,8
6,1
138,5
3,0
69,3
0,0
0,0
71,9
61,4
50,7
39,7
28,5
17,0
54,9
322,9
44,4
261,3
33,7
198,2
22,7
133,6
11,5
67,5
0,0
0,0
6. Kacang-kacangan
75,9
4,9
69,1
62,3
55,6
48,8
42,0
33,9
80,7
27,1
64,5
20,3
48,4
13,6
32,3
6,8
16,1
0,0
0,0
27,7
25,2
22,8
20,3
17,8
15,3
12,4
80,7
9,9
64,5
7,4
48,4
4,9
32,3
2,5
16,1
0,0
0,0
101,9
93,9
85,6
77,1
68,4
59,5
42,4
71,2
34,3
57,7
26,1
43,8
17,6
29,6
8,9
15,0
0,0
0,0
7. Gula
57,5
3,7
53,2
48,9
44,6
40,3
36,0
21,5
59,6
17,2
47,7
12,9
35,8
8,6
23,8
4,3
11,9
0,0
0,0
21,0
19,4
17,8
16,3
14,7
13,1
7,8
59,6
6,3
47,7
4,7
35,8
3,1
23,8
1,6
11,9
0,0
0,0
77,2
72,2
67,1
61,9
56,5
51,0
26,1
51,3
21,2
41,5
16,1
31,6
10,9
21,3
5,5
10,8
0,0
0,0
379,1
24,6
358,5
337,8
317,2
296,6
276,0
103,1
37,3
82,5
29,9
61,8
22,4
41,2
14,9
20,6
7,5
0,0
0,0
138,4
130,8
123,3
115,8
108,3
100,7
37,6
37,3
30,1
29,9
22,6
22,4
15,0
14,9
7,5
7,5
0,0
0,0
509,1
486,8
463,9
440,3
416,0
391,1
118,0
30,2
95,7
24,5
72,8
18,6
49,2
12,6
24,9
6,4
0,0
0,0
0,0
0,0
3,6
7,2
10,8
14,4
18,0
-18,0
-100,0
-14,4
-80,0
-10,8
-60,0
-7,2
-40,0
-3,6
-20,0
0,0
0,0
0,0
1,3
2,6
3,9
5,3
6,6
-6,6
-100,0
-5,3
-80,0
-3,9
-60,0
-2,6
-40,0
-1,3
-20,0
0,0
0,0
0,0
4,9
9,9 15,0 Jumlah Penduduk Tahun
20,2
25,5
-25,5
-100,0
-20,6
-80,8
-15,6
-61,2
-10,5
-41,2
-5,3
-20,8
0,0
0,0
2015
2016
2017
2018
2019
Tahun 2020
3.679.200
3.720.900
3.762.200
3.802.900
3.842.900
3.882.300
9. Lain-lain
10,0
% Satuan
5. Buah/Biji Berminyak
8. Sayur dan Buah
8,3
24,5
Tahun 2020
Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun)
1.229,3
31,7
Tahun 2019
BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 SEMENTARA
Gap Aktual
2017
% Satuan
Tahun 2018
Proyeksi Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun)
Ketersediaan
1.333,9
% Satuan
Aktual Tahun
Gap Aktual
SEMENTARA
2016
% Satuan
Tahun 2019
Proyeksi Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun)
Ketersediaan
PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
1.438,6
2020 Satuan
2015
Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari)
PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 SEMENTARA
SEMENTARA
100,0
Ketersediaan Kontribusi (%) (Gram)
Tahun
Gap Aktual
PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
1.543,2
Total Pangan
Tahun
PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 SEMENTARA
SEMENTARA
Aktual tahun 2015 Kelompok/Jenis Pangan
PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
DAN PENYULUHAN DIY
LAMPIRAN 12. NERACA BAHAN MAKANAN/FOOD BALANCE SHEET TAHUN 2014 (Ton)
Produksi Jenis Bahan Makanan 1 I.PADI-PADIAN Padi gagang/gabah Gabah/Beras Jagung Jagung basah (muda) Gandum Tepung gandum Mie Instant Shorgum/ Shorgum
Masukan
Perubaha Impor Keluaran n Stok
2
3
4
(Kol 11)
62,85% x Kol (2)
(Kol 11)
72% x Kol (2)
5
Penyedian Penyedian dalam Ekspor dalam negeri Pakan negeri sebelum ekspor 6=3-4+5 7 8 9
o l S
100/20*Kol (3)
Bibit 10
kol (16) X Lemak X BDD
Penduduk pertengahan tahun : Pemakaian Dalam Negeri Ketersediaan per Kapita Diolah untuk Protein Lemak Kg/Tahu Gram/ Energi Makan Bukan Yang tercecer Bahan Makanan Gram/Har Gram/Har n Hari Kalori/Hari Makana an i i n 11 12 13 14 = 8-9-10-11-12-13 15 16 17 18 19
BDD
5,40% 2,50% 5,00% -
363,00 320 36
8,90 8,28 1,15
1,40 3,90 1,30
100% 90% 28%
0,29% 0,29% 5,00%
333,00 333,00 332,00
9,00 9,00 11,00
1,00 1,00 3,30
100% 100% 100%
10,00% 2,13% 0,72% 0,71% 0,72%
125 131 338 362,00 338,00
1,18 0,85 1,50 0,50 0,30
3,33 0,26 0,70 0,30 0,20
86% 75% 100% 100% 100%
0,98%
364,00 377,00
0,00 3,00
0,00 10,00
100% 100%
452,00 381,00 337,00 359,00
25,30 40,40 20,30 3,40
42,80 16,70 1,80 34,70
100% 100% 100% 53%
K o l
o
o
m
m
3
6
2% 2%
-
t
III.GULA Gula pasir Gula mangkok
o k
IV.BUAH/BIJI BERMINYAK Kacang tanah berkulit Kacang tanah lepas kulit Kedelai Kacang hijau Kelapa berkulit/daging Kelapa daging/kopra Kol (11)
A 60%
k h i
100/25*Data Kopra 25%*Kol (1) r
V.BUAH-BUAHAN Alpokat Jeruk Duku Durian Jambu Mangga Nanas Pepaya Pisang Rambutan Salak Sawo Semangka Melon Belimbing Manggis Nangka Markisa Sirsak Sukun Lainnya (Melon, Blewah, Stroberi) VI.SAYUR-SAYURAN/ Bawang merah Ketimun Kacang merah Kacang panjang Kentang Kubis Tomat Wortel Cabe Terong Petsai/Sawi Bawang Daun Kangkung Lobak Labu siam Buncis Bayam Bawang Putih Kembang Kol Jamur Melinjo Petai Jengkol Lainnya (Paprika) VII.DAGING/MEAT Daging Sapi Daging Kerbau Daging Kambing Daging Domba Daging Kuda/Lainnya Daging Babi Daging Ayam Buras Daging Ayam Ras Daging Itik Daging Kelinci Daging Puyuh Jeroan Semua Jenis
kol (16) X Energi X BDD
0,44% ..Kg/Ha x L T 0,17% 6% ..Kg/Ha x L T -
K II.MAKANAN BERPATI Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu/Gaplek Ubi kayu/Tapioka Sagu/ tepung sagu
kol (16) X Protein X kol (15) X
kol (14) X 1000 jml penduduk
% X kol (8)
-
-
K
K
o
o
l
l
o
o
m
m
4
7
..Kg/Ha x L T 8,51% 0,34% ..Kg/Ha x L T 2% ..Kg/Ha x L T 63,29%
S t
+
o k
K o
A
l
w
o
a
m
l
5
64,56%
S
K
K
o
o
l
l
t
o
o
o
m
m
3
6
0,24% 0,71% 2,87% 0,44% 1,19% 0,71%
k
0,71% 0,73%
A k
-
-
K
K
0,70% 0,58% 0,39% 0,43% 0,44% 0,44% 0,24%
h i 71%
r
o l
-
o l
o
o
m
m
4
7
S t
0,64%
5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 3,65% 1,09%
0,81% 3,91% 0,81% 10,00% 0,81% 7,00% 5,20% 6,20% 4,70% 0,81% 6,80% 0,81% 0,83% 0,83% 0,83% 0,83% 0,83% 0,83% 0,83% 0,83% 0,83%
85,00 31,00 40,00 29,00 44,00 37,00 20,00 35,00 64,00 28,00 135,00 67,00 12,88 58,70 30,96 63,00 29,68 144,00 65,00 123,00 59,00
0,90 0,53 0,64 0,55 0,58 0,36 0,31 0,38 0,70 0,36 0,47 0,69 0,23 1,00 0,34 0,60 0,34 3,50 1,00 1,50 1,00
6,50 0,16 0,13 0,66 0,29 0,13 0,15 0,00 0,21 0,64 0,16 1,95 0,09 1,80 0,34 0,60 0,08 1,20 0,30 0,20 1,80
61% 71% 64% 22% 86% 65% 53% 75% 75% 40% 67% 79% 46% 63% 86% 29% 28% 48% 68% 88% 63%
8,36% 2,48% 2,75% 2,73% 5,02% 5,59% 8,83% 2,46% 5,27% 2,52% 2,46% 2,46% 2,58% 2,79% 2,74% 2,73% 2,73% 7,13% 2,61% 2,61% 2,61% 2,61% 2,61% 2,61%
35,00 7,00 267,00 28,00 52,00 18,00 19,00 29,00 26,00 37,00 7,00 29,00 17,00 21,00 30,00 31,00 11,00 84,00 25,00 71,50 66,00 88,55 88,55 29,00
1,35 0,32 13,90 2,76 1,76 1,05 0,95 0,80 0,85 1,53 0,63 1,80 2,04 0,90 0,60 2,16 0,64 3,96 2,40 9,90 5,00 4,71 4,71 24,96
0,30 0,12 2,30 0,46 0,17 0,15 0,30 0,48 0,30 0,59 0,15 0,70 0,42 0,10 0,10 0,27 0,28 0,20 0,20 0,80 0,70 0,40 0,40 0,59
90% 70% 100% 75% 85% 75% 95% 88% 85% 87% 87% 67% 70% 87% 83% 90% 71% 88% 57% 100% 60% 36% 90% 85%
5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0%
207,00 84,00 154,00 260,00 113,00 417,00 302,00 302,00 312,00 360,00 187,00 121,33
18,80 18,70 16,60 16,40 18,10 13,00 18,20 18,20 13,70 20,80 25,60 15,70
14,00 0,50 9,20 21,30 4,10 40,00 25,00 25,00 27,80 10,20 8,20 6,40
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3,86% 2,05% 3,92% 2,05%
137,80 137,06 179,14 168,00
9,04 11,04 11,09 12,30
10,60 9,61 14,57 12,70
90% 90% 90% 100%
5,70%
61,00 61,00
3,20 3,20
3,50 3,50
100% 100%
3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
90,00 74,00 57,00 91,00 74,00 82,00 90,00 132,00 64,00 71,00 69,00 84,00 90,00 82,00 77,00 62,00
13,60 16,00 10,70 19,00 10,30 17,60 13,60 16,00 10,80 14,96 12,80 14,80 18,70 16,00 20,70 14,28
3,20 0,56 0,30 1,70 0,56 0,80 3,60 3,84 2,00 0,80 1,60 2,30 1,10 2,00 0,80 0,14
80% 80% 49% 80% 100% 80% 80% 80% 90% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 68%
68,00 101,00 75,00 55,22
6,21 14,40 16,10 10,86
1,71 2,60 0,70 0,83
45% 20% 100% 75%
100,00 98,00 46,50 90,00 90,00 90,00 90,00 100,00
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
o 74,93% 70,30% K 10,40 Kg/Ekor 67,83% a Kg/Ekor 68,38% 10,50 125,00rKg/Ekor 72,28% 52,50 Kg/Ekor 67,47% k 0,66 Kg/Ekor 58,00% a Kg/Ekor 58,00% 0,90 s Kg/Ekor 60,00% 0,90 50,00% 60,00% 138,80 Kg/Ekor
k
+
A
K
157,80 Kg/Ekor
w a l
o l o m 5
Jeroan semua jenis Kol (2) = Sapi (2) x 25% + Kerbau (2) x 25% + Kambing (2) x 25% + Domba (2) x 25% + Kuda (2) x 20% + Babi (2) x 10% + Ayam Buras (2) x 10% + Ayam Ras (2) x 10% + Itik (2) x 10% + Kleinci (2) x 25% + Puyuh (2) 10%
VIII.TELUR/EGGS Telur Ayam Buras Telur Ayam Ras Telur Itik Telur Puyuh
25% 13,5%
IX.SUSU/MILK Susu Sapi Susu Impor
10%
X.IKAN/FISH Tuna/Cakalang/Tongkol Kakap Cucut Bawal Teri Kembung Tenggiri Bandeng Belanak Mujair Ikan Mas Lele Patin Nila Gurami Udang Grasscarp Rajungan dan kepiting Kerang darah Cumi-cumi & sotong Lainnya XI.MINYAK & LEMAK Kacang Tanah/Minyak Kopra/Minyak Goreng Minyak Sawit/Minyakgoreng Kol (11) Lemak Sapi Lemak Kerbau Lemak Kambing Lemak Domba Lemak Babi
Ka tanah lepas kulit Kol (11) 52% Daging Kelapa/Kopra Kol (11) 60% 68,28% 3% 3% 3% 3% 10%
untuk susu lokal
902,00 870,00 902,00 818,00 818,00 818,00 818,00 902,00
1,56% 1,55%
Diambil dari kelompok daging Kolom (2) JUMLAH BESAR NABATI HEWANI Catatan: - Tercecer ikan = 3% sudah termasuk bagian yang tidak dapat dimakan - Bila data produksi tidak tersedia dapat dilakukan pendekatan melalui data konsumsi (Susenas) yaitu: * Kolom (15) = konsumsi kg/kap/tahun x 110% * Kolom (14) = Kolom (15)/1000 x jumlah penduduk * Kolom (8) = kolom (6) = kolom (3) = kolom (14) ( Kolom lainnya diasumsikan nol )
: : :
0,00 1,00 0,00 1,50 1,50 1,50 1,50 0,00
Lampiran 13. FAKTOR KONVERSI YANG DIGUNAKAN UNTUK TERNAK
Jenis Ternak
Dari berat karkas
Berat Karkas Kg/ternak ***)
Jeroan(%)
Lemak(%)
Konversi karkas ke daging (%)
Sapi
171
12,14
1,57
71,77*
Kerbau
160
18,04
4,69
70,3
Kambing
10
17,49
7,87
67,83
Domba
10
20,71
11,71
66,38
Babi
50
15,44
11,92
67,47
Kuda
125
16,29
2,26
72,28
Ayam Kampung
0.66
10
-
58
Ayam Negeri
0,75
10
-
58
Itik
0,75
10
-
60
Sumber :
* Hasil Kajian dari UGM tahun 2010
LAMPIRAN 14. KONVERSI KUANTITAS DAN BENTUK PANGAN
No.
Kelompok Komoditi
1.
Beras
2.
Jagung
3.
Kedele
4.
Ubi kayu
5.
Terigu
6.
Susu
7.
Ikan
Bentuk Semula . Tepung beras . Bihun . Jagung basah+kulit . Jagung kering+kulit . Tepung jagung . Tahu . Tempe . Tauco . Oncom . Saridele . Kecap . Gaplek . Tapioka . Tepung Gaplek . Mie macaroni . Roti tawar . Roti lainnya . Susu murni . Susu cair pabrik . Susu kental . Susu bubuk kemasan . Susu bubuk bayi . Susu bubuk kiloan . Keju - Ikan kering/awetan
Bentuk Sekarang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . -
Beras Beras Jagung pipilan Jagung pipilan Jagung pipilan Kacang kedele Kacang kedele Kacang kedele Kacang kedele Kacang kedele Kacang kedele Ubi kayu Ubi kayu Ubi kayu Tepung terigu Tepung terigu Tepung terigu Susu bubuk Susu bubuk Susu bubuk Susu bubuk Susu bubuk Susu bubuk Susu bubuk Ikan segar
Faktor Konversi 1.01 1.00 0.39 0.60 2.53 0.35 (0.5) 3.00 8.00 2.78 3.57 4.35 0.92 0.68 0.4 0.4 0.5 1.0 1.0 1.0 1.0 1.538
Konversi berat: 1 butir telur ayam 1 butir telur itik/itik manila 1 butir telur puyuh 1 butir telur lainnya 1 butir telur asin 1 liter susu murni 250 ml susu cair pabrik 1 liter minyak kelapa/minyak jagung/minyak goreng lainnya 1 butir kelapa 1 butir kelapa 1 margarine 1 botol kecap 1 liter sirup 1 liter minuman botol 12 ons bir botol 1.5 ons minuman beralkohol
= 0.060 kg = 0.070 kg = 0.020 kg = 0.040 kg = 0.071 kg = 0.800 kg = 0.200 kg = 0.8 kg = 0.250 kg = 0.64 minyak = 0.64 minyak = 0.500 kg = 1.040 kg = 1.040 kg = 0.360 kg = 0.042 kg
catatan : sebelum dilakukan konversi bentuk, terlebih dahulu harus dilakukan konversi satuan (berat)
Lampiran 15. JENIS BAHAN MAKANAN, PRODUKSI TURUNANNYA DAN BESARAN KONVERSI INPUT KE OUTPUT MENURUT KELOMPOK KOMODITAS Produksi Jenis Bahan Makanan
Masukan (Input)
Keluaran (Output)
(2)
(3)
(1)
Konversi Input ke Output ( Persen) (4)
Padi-padian Tepung gandum Gabah Gabah/Beras Jagung Jagung basah
biji gandum gabah kering giling (GKG) -
tepung gandum gabah kering giling (GKG) beras jagung pipilan kering jagung basah
72 62,85 -
Makanan Berpati Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu/gaplek Ubi kayu/tapioka Sagu/tepung sagu
-
Ubi jalar basah Ubi kayu basah gaplek tapioka tepung sagu
-
gula pasir gula merah
Ubi kayu basah Ubi kayu basah sagu
36 28 40
Gula Gula pasir Gula merah Buah/biji berminyak Kacang tanah berkulit Kacang tanah lepas kulit
Kedelai Kacang hijau Kelapa berkulit/daging Kelapa daging/kopra
kacang tanah berkulit
-
kacang tanah berkulit kacang tanah lepas kulit/ biji kering
32
-
kedelai (biji kering) kacang hijau (biji kering) kelapa daging kopra
24 45
-
alpokat segar jeruk segar duku segar durian segar jambu segar mangga segar nanas segar pepaya segar pisang segar rambutan segar salak segar sawo segar lainnya segar
kelapa berkulit kelapa daging
Buah-buahan Alpokat Jeruk Duku Durian Jambu Mangga Nanas Pepaya Pisang Rambutan Salak Sawo Lainnya
-
Produksi Jenis Bahan Makanan (1)
Masukan (Input)
Keluaran (Output)
(2)
(3)
Konversi Input ke Output ( Persen) (4)
Sayur-mayur Bawang merah Ketimun Kacang merah Kacang panjang Kentang Kubis Wortel Cabe Terong Petsai Bawang daun Kangkung Labu siam Buncis Bayam Bawang putih Lainnya
bawang merah kering panen bawang putih segar -
bawang merah kering konsumsi ketimun segar kacang merah segar kacang panjang segar kentang segar kubis segar wortel segar cabe segar terong segar petsai segar bawang daun segar kangkung segar labu siam segar buncis segar bayam segar bawang putih kering Lainnya
64,56 71
karkas karkas karkas karkas karkas karkas karkas karkas karkas karkas
daging daging daging daging daging daging daging daging daging jeroan
74,93 70,3 67,83 68,38 72,28 67,47 58 58 60
Daging Daging sapi Daging kerbau Daging kambing Daging domba Daging kuda Daging babi Daging ayam buras Daging ayam ras Daging itik Jeroan semua jenis Telur Telur ayam ras Telur ayam buras Telur itik
-
telur telur telur
-
-
susu
-
Ikan tuna/cakalang/tongkol Ikan kakap Ikan cucut Ikan bawal Ikan teri
Susu Susu sapi Susu impor
-
-
Ikan Ikan tuna/cakalang/tongkol Ikan kakap Ikan cucut Ikan bawal Ikan teri
-
Produksi Jenis Bahan Makanan
Masukan (Input)
(1) Ikan lemuru Ikan tenggiri Ikan bandeng Ikan belanak Ikan mujair Ikan mas Udang Rajungan Kerang darah Cumi-cumi/sotong Lainnya
(2) -
Keluaran (Output) (3) Ikan lemuru Ikan tenggiri Ikan bandeng Ikan belanak Ikan mujair Ikan mas udang rajungan kerang cumi-cumi lainnya
Konversi Input ke Output ( Persen) (4) -
Minyak dan lemak Kacang tanah/minyak Kopra/minyak goreng Minyak sawit Minyak sawit/minyak goreng
Biji kering kopra minyak sawit
minyak minyak goreng kelapa minyak sawit minyak goreng sawit
Lemak sapi Lemak kerbau Lemak kambing Lemak domba Lemak babi
karkas karkas karkas karkas karkas
lemak lemak lemak lemak lemak
-
52 60 68,28 3 3 3 3 10
Lampiran 16. FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION 01. Gandum / Wheat A
B
A. Biji gandum / Wheat seed
100
139
B. Tepung gandum / Wheat flour
72
100
02. Padi / Paddy A
B
C
D
E
A. Padi gagang basah Dry stalk paddy during harvest
100
130
144
170
250
B. Padi gagang kering giling (di penggilingan) Dry stalk paddy before milling
77
100
111
131
192
C. Gabah basah / panen Dry unhusked paddy during harvest
69
90
100
115,48
169
D. Gabah kering / GKG (di penggilingan) Dry unhusked paddy before milling
59
76,5
86,02
100
154
E. Beras / Rice
40
52
59,08
62,85
100
A
B
C
D
E
A. Jagung berkulit basah / ontongan basah dengan kulit Maize with ear in shell during harvest
100
133
167
256
278
B. Jagung berkulit kering
75
100
125
192
208
03. Jagung / Maize
FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION Maize with ear in shell after drying
C. Jagung lepas kulit kering Maize with ear shelled after drying
60
80
100
154
167
D. Jagung pipilan kering Maize without ear after drying
39
52
65
100
108
E. Jagung berasan Milled maize
36
48
60
93
100
A
B
C
D
A. Ubi basah berkulit Fresh cassava
100
278
295
357
B. Gaplek / Manioc
36
100
106
128
C. Pellet / Pellets
34
94
100
120
D. Tapioka / Tapioca
28
78
83
100
04. Ubi kayu / Cassava
05. Sagu / Sago A
B
A. Sagu / Sago
100
250
B. Tepung Sagu / Sago flour
40
100
06. Kacang tanah / Groundnuts A A. Glondongan basah berkulit
B 100
C 188
D 315
588
FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION Fresh in shell B. Glondongan kering berkulit (polong) Dry in shell
53
100
167
323
C. Biji kering lepas kulit Dry shelled
32
60
100
192
D. Minyak / Cooking oils
17
31
52
100
07. Kacang kedelai / Soyabean A
B
C
A. Batang dan daun basah Fresh leaves and stalk
100
187,9
549,4
B. Batang dan daun kering Dry leves and stalk
53,2
100
292,4
C. Biji kering / Dry shelled
18,2
34,2
100
A
B
C
08. Kacang hijau / Green bean
A. Polong basah tanpa daun Fresh in shell B. Polong kering Dry in shell C. Niji kering / Dry shelled
83,8
100
125
186
80
100
149
67
100
FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION
09. Kelapa / Coconuts A
B
C
D
A. Kelapa berkulit / Coconuts
100
416
909
1429
B. Daging kelapa / Coconuts fresh
24
100
222
370
C. Kopra / Copra
11
45
100
167
D. Minyak / Cooking oils
7
27
60
100
10. Kelapa sawit / Palm A A. Inti sawit / Palm kernel
B
100
B. Minyak sawit / Palm oils
-
C. Minyak goreng / Cooking oils
C
46
217
100
154
68,28
100
11. Bawang merah / Bawang putih Shallots / Garlic Bawang merah /Shallot A B
Bawang putih /Garlic A B
A. Bawang segar / Fresh
100
147
100
141
B. Bawang kering / Dry
64,56
100
71
100
12. Telur / Eggs
A. Telur berkulit / Eggs
A
B
100
111
FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
B. Telur tanpa kulit Edible portion
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION 90
100
Lampiran 17. KOMPOSISI BAHAN MAKANAN Jenis bahan makanan (1)
Bagian yang dapat dimakan / BDD (%) (2)
Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan Kalori Protein Lemak (3) (4) (5)
1. Padi-padian Tepung gandum Beras Jagung Jagung basah (muda)
100 100 90 28
333 363 320 36
9,0 8,9 8,28 1,15
1,0 1,4 3,9 1,3
86 75 100 100 100
125 131 338 362 338
1,18 0,85 1,5 0,5 0,3
3,33 0,26 0,7 0,3 0,2
100 100
364 377
0,0 3,00
0,0 10,00
100 100 100 53
452 381 337 359
25,3 40,4 20,3 3,4
42,8 16,7 1,8 34,7
61 71 64 22 86 65 53 75 70 40 67 79 46 63 86
85 44 63 134 48 56 40 46 92 69 212,5 111 28 58,7 30,96
0,9 0,8 1,0 2,5 0,8 0,6 0,6 0,5 1,0 0,9 0,65 0,9 0,5 1,00 0,34
6,5 0,2 0,2 3,0 0,3 0,2 0,3 0,0 0,3 0,1 0,25 2,3 0,2 1,80 0,34
2. Makanan berpati Ubi jalar Ubi kayu Gaplek Tapioka Sagu 3. Gula Gula pasir Gula merah
4. Buah/biji berminyak Kacang tanah lepas Kedelai Kacang hijau Kelapa daging 5. Buah-buahan Alpokat Jeruk Duku Durian Jambu Mangga Nanas Pepaya Pisang Rambutan Salak Sawo Semangka Melon Belimbing
Jenis bahan makanan (1) Manggis Nangka/Cempedak Markisa Sirsak Sukun Lainnya (blewah dan stroberi) 6. Sayuran Bawang merah Ketimun Kacang merah Kacang panjang Kentang Kubis Tomat Wortel Cabe Terong. Petsai Bawang Daun Kangkung Lobak Labu siam Buncis Bayam Bawang Putih Kembang Kol Jamur Melinjo Petai Jengkol Lainnya
Bagian yang dapat dimakan / BDD (%) (2)
Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan Kalori Protein Lemak (3) (4) (5)
29 28 48 68 88 63
63 106 144 65 123 59
0,6 1,2 3,5 1,0 1,6 1,00
0,6 0,3 1,2 0,3 0,34 1,80
90 70 100 75 85 75 95 88 85 87 87 67 70 87 83 90 71 88 57 100 60 36 90 82
35 7 267 28 52 18 19 29 26 37 7 29 17 21 30 31 11 84 25 71,5 66 88,55 88,55 29
1,35 0,32 13,90 2,76 1,76 1,05 0,95 0,80 0,85 1,53 0,63 1,8 2,04 0,9 0,60 2,16 0,64 3,96 2,4 9,90 5,0 4,71 4,71 24,96
0,3 0,12 2,30 0,46 0,17 0,15 0,30 0,48 0,30 0,59 0,15 0,7 0,42 0,1 0,10 0,27 0,28 0,2 0,2 0,80 0,7 0,40 0,40 0,59
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
207 84 154 260 113 417 302 302 312 360
18,8 18,7 16,6 17,1 18,1 13,0 18,2 18,2 16,0 20,80
14,0 0,5 9,2 14,8 4,1 40,0 25,0 25,0 28,6 10,20
7. Daging Daging Sapi Daging Kerbau Daging Kambing Daging domba Daging Kuda Daging Babi Daging Ayam Buras Daging Ayam Ras Daging Itik Daging Kelinci
Jenis bahan makanan (1) Daging Puyuh Jeroan Semua Jenis
Bagian yang dapat dimakan / BDD (%) (2)
Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan Kalori Protein Lemak (3) (4) (5)
100 100
187 127
25,60 15,7
8,20 6,4
90 90 90 100
138 137 179 168
9,04 11,04 11,09 12,30
10,60 9,61 14,57 12,70
100 100
61 61
3,2 3,2
3,5 3,5
80 80 49 80 100 80 80 80 90 80 80 68 45 80 80 80 80 100 80 75
90 74 57 91 74 82 90 132 64 71 69 62 68 77 84 82 86 75 90 55
13,60 16,00 10,7 19,00 10,3 17,60 13,60 16,00 10,80 14,96 12,80 14,28 6,21 20,70 14,80 16,00 16,00 16,10 18,70 10,86
3,20 0,56 0,3 1,70 0,60 0,30 3,60 3,84 2,0 0,80 1,60 0,14 1,71 0,80 1,00 2,00 2,00 0,7 1,10 0,33
Minyak kacang tanah Minyak goreng kelapa Minyak goreng sawit
100 100 100
902 870 902
0,0 1,0 0,0
100,0 98,0 100,0
Lemak Sapi Lemak Kerbau
100 100
818 818
1,5 1,5
90,0 90,0
8.Telur Telur Ayam Buras Telur Ayam Ras Telur Itik Telur puyuh 9. Susu Susu Sapi Susu Impor 10. Ikan Tuna/Cakalang/Tongkol Kakap Cucut Bawal Teri Kembung Tenggiri Bandeng Belanak Mujair Ikan Mas Udang Rajungan Gurameh Lele Nila Grascarp Cumi-cumi & sotong Patin Lainnya 11. Minyak dan lemak
Jenis bahan makanan (1) Lemak Kambing Lemak Domba Lemak Babi Sumber
Bagian yang dapat dimakan / BDD (%) (2) 100 100 100
Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan Kalori Protein Lemak (3) (4) (5) 818 818 902
: 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi, Dep Kes 1981 2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes R.I. 1995 3. Daftar Komposisi Bahan Makanan yang Digunakan Internasional
1,5 1,5 0,0
90,0 90,0 100,0
Lampiran 18. BESARAN KONVERSI (PERSENTASE TERHADAP PENYEDIAAN DALAM NEGERI) Jenis Bahan Makanan Commodity (1) I.
PADI-PADIAN/CEREALS Padi gagang/gabah Dry stalk paddy/unhusked rice Gabah/Beras Unhusked rice/Rice Jagung/Maize Jagung basah/(muda) Fresh maize Gandum/Wheat Tepung Gandum Wheat flour
II. MAKANAN BERPATI STARCHY FOOD Ubi jalar/Sweet potatoes Ubi kayu/Cassava Ubi kayu/Gaplek Cassava/Manioc Ubi kayu/Tapioka Cassava/Tapioca Sagu/Tepung sagu Sago pith/Sago flour III. GULA/SUGAR Gula pasir/Refined sugar Gula mangkok/Other sugar IV. BUAH BIJI BERMINYAK PULSES NUT AND OIL SEEDS Kacang tanah berkulit Groundnuts in shell Kacang tanah lepas kulit Groundnuts shelled Kedelai/Soyabeans Kacang hijau/Green bean Kelapa berkulit/daging Coconuts in husk/Coconut fresh Kelapa daging/Kopra Coconuts meat/Copra V. BUAH-BUAHAN/FRUITS Alpokat/Avocados Jeruk/Oranges Duku/Lanzon Durian/Durians Jambu/Waterapples Mangga/Mangoes Nanas/Pineapples Pepaya/Papayas
Pakan
Bibit
Feed
Seed
(2)
(3)
Diolah untuk Manufactured for Bukan Makanan Makanan Food Non food (4) (5)
Tercecer Waste (6)
0,44
1)
-
-
-
5,4
3)
0,17
1)
-
-
-
2,5
3)
6,00 -
3)
-
-
-
5,00 -
3)
-
-
-
0,29
-
-
-
10,00 2,13 0,72
3)
-
-
-
-
0,71
1)
-
-
-
-
0,72
1)
-
-
-
-
0,98 -
2)
-
-
-
-
5,00
3)
-
-
8,51
-
5,00
3)
0,05
53,12
-
5,00 5,00 3,65
3)
-
2,00 2,00 -
0,34 2,00 -
3) 3)
1) 3)
1)
1)
1)
1)
1) 1)
3) 2)
-
-
-
-
1,09
2)
-
-
-
-
0,81 3,91 0,81 10,00 0,81 7,00 5,2 6,2
1) 2) 1) 3) 1) 2) 2) 2)
Jenis Bahan Makanan Commodity (1) Pisang/Bananas Rambutan/Rambutans Salak/Salacia Sawo/Sapodila Apel Anggur Lainnya/Others *) Melon, blewah dan stroberi VI. SAYUR-SAYURAN/VEGETABLE Bawang Merah/Shallot(Onion) Ketimun/Cucumber Kacang Merah Kidney beans Kacang Panjang String beans Kentang/Potatoes Kubis/Cabbage Tomat/Tomatoes Wortel/Carrots Cabe/Chilli Terong/Eggplant Petsai/ Sawi Mustard greens Bawang Daun/Spring onion Kangkung/Swamp cabbage Lobak/Radish Labu siam/Chayotte Buncis/Greenbeans Bayam/Spinach Bawang Putih/Garlic Kembang Kol Jamur Melinjo Petai Jengkol Lainnya/Others *) Paprika VII. DAGING/MEAT Daging Sapi/Beef Daging Kerbau/Buffalo Meat Daging Kambing/Lamb Daging Domba/Lamb Daging Kuda/Lainnya Horse Meat/Other Daging Babi/Pork Daging Ayam Buras Lokal Chicken Meat Daging Ayam Ras Improved Chicken Meat Daging Itik/Duck Meat
Pakan
Bibit
Feed
Seed
(2)
Diolah untuk Manufactured for Bukan Makanan Makanan Food Non food (4) (5) -
(3) -
-
Tercecer Waste (6) 4,7 0,81 6,8 0,81 0,83 0,83 0,83
2) 1) 2) 1) 1) 1) 1)
-
0,24 0,71 2,87
1)
-
-
8,36 2,48 2,75
2)
-
0,44
1)
-
-
2,73
1)
-
1,19 0,71 0,71 0,73 -
1)
-
-
5,02 5,59 8,83 2,46 5,27 2,52 2,46
2)
-
0,7 0,58 0,39 0,43 0,44 0,44 0,24 0,64
1)
-
-
2,46 2,58 2,79 2,74 2,73 2,73 7,13 2,61 2,61 2,61 2,61 2,61 2,61
1)
-
-
-
-
5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
3)
-
-
-
-
5,00 5,00
3)
-
-
-
-
5,00
3)
-
-
-
-
5,00
3)
1) 1)
1)
1) 1)
1) 1) 1) 1) 1) 1)
1)
1) 2)
2) 2) 1) 2) 1) 1)
1) 1) 1) 1) 1) 2) 1) 1) 1) 1) 1) 1)
3) 3) 3) 3)
3)
Jenis Bahan Makanan Commodity (1) Jeroan semua jenis All Offal All Kinds VIII. TELUR/EGGS Telur Ayam Buras Local Hen Eggs Telur Ayam Ras Improved Hen Eggs Telur Itik/Ducks Eggs IX. SUSU/MILK Susu Sapi/Cow Milk Susu Impor/Imported Milk X. IKAN/FISH Tuna/Cakalang/Tongkol Tunas/Skipjade/Eastern Little Kakap/Giant Seaperch Cucut/Sharks Bawal/Pomfret Teri/Anchovies Lemuru/Indian Oil Sardinella Kembung/Indian Mackerels Tenggiri/Narrow Bard King Mackerels Bandeng/Milk Fish Belanak/Multes Mujair/Mozambique Tilapia Ikan Mas/Common Carp Udang/Shrimp Rajungan/Swim Crab Kerang darah/Blood Cockles Cumi-cumi & Sotong Common Scuids & Cuttle Fishes Lainnya/Others XI. MINYAK & LEMAK OILS & FATS Kacang tanah/Minyak Groundnuts/Oils Kopra/Minyak goreng Copra/Cooking Oils Minyak sawit/Palm Oils Minyak sawit/Minyak goreng Palm Oils/Cooking Oils Palm Kernel/Cooking Oils Lemak Sapi/Cattle Fats Lemak Kerbau/Buffalo Fats Lemak Kambing/Goat Fats Lemak Domba/Sheep Fats Lemak Babi/Pig Fats
Pakan
Bibit
Feed
Seed
(2)
Diolah untuk Manufactured for Bukan Makanan Makanan Food Non food (4) (5) -
(3) -
-
-
25,00
-
-
-
13,50
Waste (6) -
-
-
3,86
3)
-
-
2,05
3)
-
-
3,92
3)
-
-
-
5,7 -
3)
-
-
-
-
3,00
4)
-
-
-
-
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
4)
-
-
-
-
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
4)
-
-
-
-
3,00
4)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,56
2)
-
-
-
-
2,39 1,55
2)
-
-
-
-
-
10,00 -
3)
3)
Tercecer
3)
4) 4) 4) 4) 4) 4)
4) 4) 4) 4) 4) 4) 4)
2)
Jenis Bahan Makanan Commodity (1)
Pakan
Bibit
Feed
Seed
(2)
(3)
Catatan : 1) merupakan rasio I-O tahun 2000 2) Hasil Kajian NBM tahun 2002 dan 2003 3) Konversi NBM lama 4) Kementerian Kelautan dan Perikanan Merupakan konversi tercecer dan bagian yang tidak dapat dimakan
Diolah untuk Manufactured for Bukan Makanan Makanan Food Non food (4) (5)
Tercecer Waste (6)
LAMPIRAN 19. KONVERSI OLAHAN KOMODITI PERIKANAN ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) 1.
Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar (hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam air garam atau direbus 1.1 Ikan segar, beku 1.1.1. Ikan hidup
1.1.2. Ikan Segar atau dingin
1.1.3. Ikan dibekukan
(2)
Ikan Trout Belut Ikan Mas Ikan Lainnya a. Ikan Air Laut : Trout Salem pasific Salem lainnya Halibut Plaice Sole Ikan pipih lainnya Tuna bersirip panjang Tuna bersirip kuning Cakalang/Tongkol Ikan tuna lainnya Herring Cod Sardine Haddock Mackerel Dogfish Lainnya b. Ikan Darat : Belut lainnya a. Ikan Air Laut : Salem Pasific Trout Salem Atlantic Salem Lainnya Halibut Plaice Sole Ikan pipih lainnya Tuna bersirip panjang
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 80 80 80 80 80 80 80 80 85
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar (hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam air garam atau direbus
1.1.4. Ikan Belahan
1.1.5. Hati dan Telur Ikan
1.2 Ikan kering, asin, dalam air garam, atau diasap. Tepung ikan dapat dimakan Hati dan telur ikan diasap Hati dan telur ikan kering, asin Ikan belahan kering, asin Salem diasap Herring diasap Ikan belahan diasap Cod kering, asin Teri kering, asin Perut ikan kering, asin Sirip ikan hiu kering, asin Ikan laut lainnya kering, asin
(2) Tuna bersirip kuning Cakalang/tongkol Ikan tuna lainnya Herring Cod Sardine Haddock Coalfish Mackerel Dogfish Bass Lainnya b. Ikan Darat : Belut (beku) Lainnya
85 85 84 80 80 90 80 80 80 80 80 93 80 80
a. Segar atau dingin. Tanpa tulang Ikan laut Ikan darat
100 100 100
b. Dibekukan Tanpa tulang Ikan laut Ikan darat
56 80 80
a. Segar atau dingin. Hati Ikan Telur Ikan b. Dibekukan Hati Ikan Telur Ikan
100 100 80 80
25 30 40 60 65 65 65 60 41 60 40 50
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1)
(2)
Ikan,Ikan Binatang berkulitasin keras dan lunak segar darat kering, Herring asin, dalam garam (hidup atau mati), dingin,airbeku, kering, asin, dalam Cod asin, air garam air garam ataudalam direbus Anchoives asin, dalam air garam Teri asin, dalam air garam Perut ikan asin, dalam air garam Sirip ikan hiu asin, dalam air garam Ikan lainnya (laut&darat)asin, dalam air garam Ikan lainnya (laut&darat)asin, dalam air garam
60 60 60 40 40 60 40 50 51
1.3 Binatang berkulit keras dan lunak hidup, segar, dingin, beku, kering, asin, dalam air garam, atau direbus. Udang karang (Paniluris sp) : Beku Tidak Udang besar (Homarus Sp) : Beku Tidak Udang kecil dan udang biasa : Beku Tidak Udang Sungai : Beku Tidak Udang lainnya : Beku Tidak Kepiting : Beku
Tiram hidup, segar/dingin, beku, kering, asin, dalam air garam : Kerang darah :
Beku Beku Beku Beku Beku
60 40 60 40 42 40 60 40 60 40 70
Tidak Beku Lainnya
100
Hidup, segar atau dingin/Beku
60
Kering, asin, dlm air garam Remis :
Cumi-cumi dan sotong :
Gurita :
Hidup, segar atau dingin
100
Beku
40
Kering, asin, dlm air garam
30
Hidup, segar atau dingin
100
Beku
40
Kering, asin, dlm air garam
30
Hidup, segar atau dingin
100
Beku
76
Kering, asin, dlm air garam
40
Hidup, segar atau dingin
100
Kering, asin, dlm air garam
80
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1)
(2)
Ikan,Bekicot/siput Binatang berkulit keras dan lunak lain dari siput laut : segar (hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam Kepahatau : direbus Hidup, segar atau dingin air garam Kering, asin, dlm air garam Kijing :
60 60
Hidup, segar atau dingin
100
Kering, asin, dlm air garam
30
LAMPIRAN 20. DAFTAR KANDUNGAN ZAT GIZI BAHAN MAKANAN Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
6
140
0,8
0
0,1
0
1
BERAS GILING
100
360
6,8
0,7
78,9
2
BERAS GILING MASAK (NASI)
100
178
2,1
0,1
40,6
5
22
0,5
0
0
0
3
BERAS KETAN PUTIH
100
362
6,7
0,7
79,4
12
148
0,8
0
0,2
0
4
BERAS KETAN PUTIH, TUMBUK
100
361
7,4
0,8
78,4
13
157
3,4
0
0,3
0
5
BERAS KETAN PUTIH, KUKUS
100
163
3
0,4
35,7
4
55
0,7
0
0,1
0
6
BERAS KETAN PUTIH, TAPE
100
172
3
0,5
37,5
6
35
0,5
0
0
0
7
BERAS KETAN HITAM
100
356
7
0,7
78
10
148
0,8
0
0,2
0
8
BERAS KETAN HITAM, TUMBUK
100
360
8
2,3
74,5
10
347
6,2
0
0,2
0
9
BERAS KETAN HITAM, KUKUS
100
181
4
1,2
37,3
9
144
1,7
0
0,1
0
10
BERAS KETAN HITAM, TAPE
100
166
3,8
1
34,4
8
106,1
1,6
0
0
0
11
BERAS MENIR
100
339
7,7
4,4
73
22
272
3,7
0
0,6
0
12
BERAS MERAH, TUMBUK
100
359
7,5
0,9
77,6
16
163
0,3
0
0,2
0
13
BERAS, PARBOILED
100
364
6,8
0,6
80,1
5
142
0,8
0
0,2
0
14
BERAS PECAH KULIT
100
335
7,4
1,9
76,2
12
290
2
0
0,3
0
15
BERAS SETENGAH GILING
100
363
7,6
1,1
78,3
11
221
1,2
0
0,2
0
16
BIHUN
100
360
4,7
0,1
82,1
6
35
1,8
0
0
0
17
BISKUIT
100
458
6,9
14,4
75,1
62
87
2,7
0
0,1
0
18
JAGUNG KUNING, GILING
100
361
8,7
4,5
72,4
9
380,4
4,6
41
0,3
0
19
JAGUNG PUTIH, GILING
100
361
8,7
4,5
72,4
9
380
4,6
0
0,3
0
20
JAGUNG KUNING, PIPIL BARU
90
307
7,9
3,4
63,6
9
148
2,1
51
0,3
0
21
JAGUNG PUTIH, PIPIL BARU
90
307
7,9
3,4
63,6
9
148
2,1
0
0,3
0
22
JAGUNG KUNING, PIPIL LAMA
90
355
9,2
3,9
73,7
10
256
2,4
60
0,4
0
23
JAGUNG PUTIH, PIPIL LAMA
90
355
9,2
3,9
73,7
10
256
2,4
0
0,4
0
24
JAGUNG KUNING, MUDA
28
129
4,1
1,3
30,3
5
108
1,1
14
0,2
9
25
JAGUNG PUTIH, MUDA
28
129
4,1
1,3
30,3
5
108
1,1
0
0,2
9
26
JAGUNG KUNING, SEGAR
90
140
4,7
1,3
33,1
6
118
0,7
51
0,2
8
27
JAGUNG PUTIH, SEGAR
90
140
4,7
1,3
33,1
6
118
0,7
0
0,2
8
28
JAGUNG, GRONTOL
100
156
2,7
1,3
33,3
51
105
1,2
0
0,1
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
29
JALI
90
289
11
4
61
213
176
11
0
0,1
0
30
JAWAWUT
100
334
9,7
3,5
73,4
28
311
5,3
0
0,5
0
31
BELITUNG, MENTAH
85
145
1,2
0,4
34,2
26
54
1,4
0
0,1
2
32
BELITUNG, KUKUS
100
145
1,2
0,4
34,2
21
48
0,9
0
0,1
1
33
GADUNG, MENTAH
85
101
2,1
0,2
23,2
20
69
0,6
0
0,1
9
34
GADUNG, KUKUS
100
88
0,8
0,3
20,9
26
47
0,4
0
0
0
35
GANYONG, MENTAH
65
95
1
0,1
22,6
21
70
20
0
0,1
10
36
GANYONG, KUKUS
100
100
0,8
0,2
23,8
15
65
0,9
0
0
6
37
GAPLEK
100
338
1,5
0,7
81,3
80
60
1,9
0
0
0
38
GEMBILI
85
95
1,5
0,1
22,4
14
49
0,8
0
0,1
4
39
HAVERMOUT
100
390
14,2
7,4
68,2
53
405
4,5
0
0,6
0
40
KATUL BERAS
100
275
12,6
14,8
54,6
32
2000
14
0
0,8
0
41
KATUL JAGUNG
100
356
9
8,5
64,5
200
500
10
0
1,2
0
42
KENTANG
85
83
2
0,1
19,1
11
56
0,7
0
0,1
17
43
KENTANG HITAM
75
142
0,9
0,4
33,7
34
75
0,2
0
0
38
44
KETELA POHON (SINGKONG)
75
146
1,2
0,3
34,7
33
40
0,7
0
0,1
30
45
KETELA POHON KUNING
75
157
0,8
0,3
37,9
33
40
0,7
48
0,1
30
46
KERUPUK ACI
100
350
0,5
0,2
85,9
0
0
0
0
0
0
47
MAKARONI
100
363
8,7
0,4
78,7
20
80
0,3
0
0,1
0
48
MAIZENA (PATI JAGUNG)
100
343
0,3
0
85
20
30
1,5
0
0
0
49
MIE, BASAH
100
86
0,6
3,3
14
14
13
0,8
0
0
0
50
MIE, KERING
100
337
7,9
11,8
50
49
47
2,8
0
0
0
51
OYEK (DARI SINGKONG)
100
342
2,3
0,1
83,1
27
61
7,6
0
0,1
0
52
PATI SINGKONG (TAPIOKA)
100
362
0,5
0,3
86,9
0
0
0
0
0
0
53
ROTI PUTIH
100
248
8
1,2
50
10
95
1,5
0
0,1
0
54
ROTI WARNA SAWO MATANG
100
249
7,9
1,5
49,7
20
140
2,5
0
0,1
0
55
SENTE
86
64
0,6
0,3
14,8
30
50
1
0
0,1
5
56
SUWEG, MENTAH
86
69
1
0,1
15,7
62
41
4,2
0
0,1
5
57
SUWEG, KUKUS
100
98
1,5
0,1
21,9
50,2
58
0,8
0
0,1
0
58
SINGKONG, KUKUS
100
146
1,2
0,3
34,7
33
40
0,7
0
0
15
59
SINGKONG, TAPE
100
173
0,5
0,1
42,5
30
30
0
0
0,1
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
60
TALES, MENTAH
85
98
1,9
0,2
23,7
28
61
1
3
0,1
4
61
TALES, KUKUS
100
120
1,5
0,3
28,2
31
63
0,7
0
0,1
2
62
TEPUNG GARUT (ARROWROOT)
100
355
0,7
0,2
85,2
8
22
1,5
0
0,1
0
63
TEPUNG BERAS
100
364
7
0,5
80
5
140
0,8
0
0,1
0
64
TEPUNG JAGUNG KUNING
100
355
9,2
3,9
73,7
10
256
2,4
64
0,4
0
65
TEPUNG JAGUNG PUTIH
100
355
9,2
3,9
73,7
10
256
2,4
0
0,4
0
66
TEPUNG KENTANG
100
347
0,3
0,1
85,6
20
30
0,5
0
0,6
0
67
TEPUNG GAPLEK
100
363
1,1
0,5
88,2
84
125
1
0
0
0
68
TEPUNG SAGU
100
353
0,7
0,2
84,7
11,6
13
1,5
0
0
0
69
TEPUNG TERIGU
100
365
8,9
1,3
77,3
16
106
1,2
0
0,1
0
70
TIM (NASI TIM)
100
120
2,4
0,4
26
3
7
0,4
0
0,7
0
71
CENTEL
100
332
11
3,3
73
28
287
4,4
0
0,4
0
72
UBI JALAR MERAH
86
123
1,8
0,7
27,9
30
49
0,7
963
0,1
22
73
UBI JALAR PUTIH
86
123
1,8
0,7
27,9
30
49
0,7
8
0,1
22
74
UBI JALAR REBUS
95
114
1,4
9,6
25,6
27,7
0
0,6
296
0,6
10,2
75
UBI JALAR SAYUR
100
184
1,4
0,3
22,5
8,5
0
0,2
73
0,2
5,5
76
UWI
86
101
2
0,2
19,8
45
280
1,8
0
0,1
9
77
VERMICELLI
100
363
8,7
0,4
78,7
20
80
0,3
0
0,1
0
78
AMPAS TAHU
100
414
26,6
18,3
41,3
19
29
4
0
0,2
0
79
BIJI JAMBU METE
100
562
21,2
49,6
23,6
50
450
5
13
0
0
80
BONGKREK (TEMPE BUNGKIL)
100
119
4,4
3,5
18,3
27
100
2,6
0
0,1
0
81
BUNGKIL BIJI KARET
100
333
29,3
3,3
50
102
660
12
0
0,1
0
82
BUNGKIL KACANG TANAH
100
336
37,4
13
30,5
730
470
30,7
0
0
0
83
BUNGKIL KELAPA
100
368
23
15
40
137
433
41,5
0
0
0
84
BIJI JAMBU METE, GORENG
100
629
21,5
56,6
19,8
502
493
8,6
0
0,2
0
85
KACANG ARAB
100
330
23,8
1,4
60,2
57
388
4,7
18
0,8
2
86
KACANG BOGOR, MENTAH
100
370
16
6
65
85
264
4,2
0
0,2
0
87
KACANG BOGOR, GORENG
100
479
12,7
23,2
58,9
135
184
2,9
0
0
0
88
KACANG BOGOR, REBUS
35
161
7,7
2,8
27,1
56
134
1,4
0
0
0
89
KACANG BELIMBING, MENTAH
100
400
34,4
16,9
34,1
468
182
6,8
0
0,3
3,5
90
KACANG BELIMBING, REBUS
100
204
16,9
8,8
17,5
230
180
3,3
0
0,2
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
91
KACANG BELIMBING, TEMPE
100
212
17,5
10
12,9
186
160
2,2
0
0,2
0
92
KACANG ENDEL, BIJI
95
331
25
1
58
80
400
5
0
0,3
9
93
KACANG KEDELAI, BASAH
100
286
30,2
15,6
30,1
196
506
6,9
12
0,9
0
94
KACANG KEDELAI, KERING
100
331
34,9
18,1
34,8
227
585
8
14
1,1
0
95
KACANG GUDE, BIJI
100
336
20,7
1,4
62
125
275
4
19
0,5
5
96
KACANG GUDE, BIJI MUDA
100
114
7
0,6
20,8
3,2
122
1,5
9
0,4
43
97
KACANG IJO
100
345
22,2
1,2
62,9
125
320
6,7
20
0,6
6
98
KACANG MERAH
95
336
23,1
1,7
59,5
80
400
5
0
0,6
0
99
KACANG MERAH, SEGAR REBUS
100
144
10
1
24,7
144
150
2,8
0
0,1
0
100 KACANG MERAH, KERING REBUS
97
158
10,3
0,9
28,2
160
149
3,7
0
0,2
0
101 KACANG PANJANG, BIJI
100
357
17,3
1,5
70
163
437
6,9
0
0,6
2
102 KACANG TANAH, KUPAS KULIT
100
452
25,3
42,8
21,1
58
335
1,3
0
0,3
3
103 KACANG TANAH, REBUS BERKULIT
43
360
13,5
31,2
12,8
42
177
1,4
0
0,4
5
104 KACANG TANAH, SANGAN TIDAK
100
559
26,9
44,2
23,6
74
393
1,9
0
0,3
0
105 KACANG TANAH, SANGAN BERSELAPUT 100
569
28,8
48,4
15,8
88
300
2,8
0
0,3
0
106 KACANG TANAH, ATOM
100
535
27,8
38,1
28,8
87
423
3
0
0,1
0
107 KACANG TANAH, KACANG SARI
100
561
25,5
43,8
26
50
324
3,1
0
0,1
0
108 KACANG TUNGGAK, REMPEYEK
100
451
11,2
20,2
59,7
156
221
4,6
0
0
0
109 KACANG ANDONG
100
356
20,5
4,1
61,6
150
272
6,2
0
0,3
1
110 KORO ROWAY, BIJI
100
344
12,5
2,1
69,4
70
103
4,4
0
0,1
1
111 KORO BENGUK, BIJI
95
332
24
3
55
130
200
2
9
0,3
0
112 KORO KERUPUK, BIJI
68
125
8,3
0,7
22,1
17
12
27
10
0,1
31
113 KORO LOKE, BIJI
95
33
2,7
0,2
7,9
60
40
2
5
0,1
0
114 KORO WEDUS, BIJI
100
338
22,2
1,5
61
88
395
3,5
0
0,6
0
115 KORO BENGUK, TEMPE
100
141
10,2
1,3
23,2
42
15
2,6
4
0,2
0
116 KEJU KACANG TANAH
100
590
27
49
20,9
60
360
2
0
0,3
0
117 KELAPA MUDA, AIR
100
17
0,2
0,1
3,8
15
8
0,2
0
0
1
118 KELAPA MUDA, DAGING
53
68
1
0,9
14
7
30
1
0
0,1
4
119 KELAPA SETENGAH TUA, DAGING
53
180
4
15
10
8
55
1,3
1
0,1
4
120 KELAPA TUA, DAGING
53
359
3,4
34,7
14
21
98
2
0
0,1
0
121 KEMIRI
100
636
19
63
8
80
200
2
0
0,1
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
122 KENARI
100
657
15
66
13
92
691
7,7
0
0,4
0
123 KACEP
100
46
5,7
1,3
9
123
9,6
5,7
0
0
0
124 KECIPIR, BIJI
100
405
32,8
17
36,5
80
200
2
0
0
0
125 KETUMBAR
100
404
14,1
16,1
54,2
630
370
17,9
196
0,2
0
126 KLUWAK
80
273
10
24
13,5
40
100
2
0
0,1
30
127 KWACI
35
515
30,6
42,1
13,8
54
312
6,2
0
0
0
128 JENGKOL
90
20
3,5
0,1
3,1
21
25
0,7
30
0,1
12
129 JENGKOL, SEMUR JENGKOL
100
212
6
8,7
29,1
77
99
1
0
0,1
4
130 LAMTORO (PETE CINA) BIJI MUDA
100
85
5,7
0,3
15,4
180
53
2,7
53
0,1
15
131 LAMTORO, BIJI TUA
100
148
10,6
0,5
26,2
155
59
2,2
52
0,2
20
132 LAMTORO, TEMPE
100
142
11
2,5
20,4
42
15
2,6
4
0,2
0
133 NANGKA, BIJI
75
165
4,2
0,1
36,7
33
200
1
0
0,2
10
134 ONCOM KEDELE
100
187
13
6
22,6
96
115
27
0
0,1
0
135 ONCOM, PEPES
100
76
5,2
1,8
10,6
215
66
12,5
0
0,1
0
136 ONCOM KACANG TANAH, PEPES
100
132
12,7
3,8
13,7
133
355
34,4
0
0,1
0
137 KEMBANG TAHU, MENTAH
100
380
48,9
13,8
23,3
378
781
0
0
0
0
138 KEMBANG TAHU, REBUS
100
90
10,7
4
4,7
35
0
0
0
0
0
139 PALA, BIJI
95
494
7,5
36,4
40,1
120
240
4,6
0
0,2
0
140 PETE SEGAR
36
142
10,4
2
22
95
115
1,2
25
0,2
36
141 SAGA, BIJI TANPA KULIT
100
449
30,6
25,5
31,9
1062
161
14,2
0
0,1
7
142 SANTAN (KELAPA SAJA)
100
324
4,2
34,3
55,6
14
45
1,9
0
0
2
143 SANTAN (KELAPA + AIR)
100
122
2
10
7,6
25
30
0,1
0
0
2
144 SARI KEDELAI, BUBUK
100
344
30
20
43
450
500
4
250
0,7
10
145 SUSU KEDELAI
100
41
3,5
2,5
5
50
45
0,7
25
0,1
2
146 TEMPE GEMBUS
100
73
5,7
1,3
4,2
204
80
1,5
0
0,1
0
147 TEMPE KEDELAI MURNI
100
149
18,3
4
12,7
129
154
10
6
0,2
0
148 TEPUNG KACANG KEDELAI
100
347
35,9
20,6
29,9
195
544
8,4
18
0,8
0
149 TEPUNG HUNKWEE
100
364
4,5
1
83,5
50
100
1
0
0
0
150 KERUPUK MELINJO, MENTAH
100
345
12
1,5
71,5
100
400
5
0
0
0,2
151 KERUPUK MELINJO, TEBAL GORENG 100
439
10
16,4
65,7
66
225
0
0
0,1
0
152 KERUPUK MELINJO, TEBAL GORENG 100
431
11,1
16,2
63
77
0
0
0
0,1
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
153 KERUPUK MELINJO, TIPIS GORENG
100
485
11,5
24,5
59,1
85
218
0
0
0,1
0
154 TAHU
100
68
7,8
4,6
1,6
124
63
0
0
0,1
0
155 TAOKOA
100
104
12,9
6,8
1,2
153
119
1,7
0
0,1
0
156 TAOCO
100
166
10,4
4,9
24,1
55
365
1,3
3
0,1
0
157 WIJEN
100
568
19,3
51,1
18,1
125
614
9,5
0
0,9
0
158 AYAM
58
302
18,2
25
0
14
200
1,5
78
0,1
0
159 ANGSA
60
354
16,4
31,5
0
15
188
1,8
309
0,1
0
160 ABON
100
280
9,2
28,4
0
70
60
0,6
0
0,4
70
161 BABAT
100
113
17,6
4,2
0
12
144
1
0
0,1
0
162 BEBEK (ITIK)
60
326
16
28,6
0
15
188
1,8
309
0,1
0
163 CORNED BEEF
100
241
16
25
0
10
170
4
0
0
0
164 DAGING ANAK SAPI
100
190
19,1
12
0
11
193
2,9
14
0,1
0
165 DAGING ASAP
100
191
32
6
0
15
300
5
7
0,1
0
166 DAGING BABI GEMUK
100
457
11,6
45
0
7
117
1,8
0
0,6
0
167 DAGING BABI KURUS
100
376
14,1
35
0
8
151
2,1
0
0,7
0
168 DAGING DOMBA
100
206
17,1
14,8
0
10
191
2,6
0
0,1
0
169 DAGING KAMBING
100
154
16,6
9,2
0
11
124
1
0
0,1
0
170 DAGING KERBAU
100
84
18,7
0,5
0
7
151
2
0
0
0
171 DAGING KUDA
100
118
18,1
4,1
0,9
10
150
2,7
0
0,1
0
172 DAGING SAPI
100
207
18,8
14
0
11
170
2,8
12
0,1
0
173 DENDENG DAGING SAPI
100
433
55
9
0
30
370
5,1
0
0,1
0
174 DIDEH, DARAH AYAM
100
77
13,8
1,9
0,7
15
9
1,3
16
0
0
175 DIDEH, DARAH SAPI
100
104
21,9
1,1
0
7
24
1,3
16
0
0
176 EMPAL GORENG
100
590
18,5
57
0
151
120
1,3
3
0,8
0
177 GINJAL BABI
100
114
16,3
4,6
0,8
11
246
8,6
40
0,6
13
178 GINJAL DOMBA
100
105
16,6
3,3
1
13
237
9,2
358
0,5
13
179 GINJAL SAPI
100
141
15
8,1
0,9
9
221
7,3
358
0,4
13
180 HAM
100
389
16,9
35
0,3
10
136
2,5
0
0,7
0
181 HATI BABI
100
134
19,7
4,8
1,7
10
362
18
4418
0,4
23
182 HATI SAPI
100
136
19,7
3,2
6
7
358
6,6
13658
0,3
31
183 KERUPUK KULIT KERBAU
100
422
83
4
0
5
10
0
0
0
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
184 LEMAK BABI (BACON)
100
630
9,1
65
1,1
13
108
0,8
0
0,4
0
185 LEVERWOST (SOSIS HATI)
100
387
16
22
3
20
150
4
1244
0,2
0
186 OTAK
100
125
10,4
8,6
0,8
16
330
3,6
0
0,2
18
187 SARANG BURUNG
100
281
37,5
0,3
32,1
485
18
3
0
0
0
188 USUS SAPI
100
130
14
7,2
1,5
14
115
4
62
0,1
0
189 WORST (SOSIS DAGING)
100
452
14,5
42,3
2,3
28
61
1,1
0
0,1
0
190 TELUR AYAM
90
162
12,8
11,5
0,7
54
180
2,7
309
0,1
0
191 TELUR AYAM, BAGIAN KUNING
100
361
19,3
31,9
0,7
147
586
7,2
686
0,3
0
192 TELUR AYAM, BAGIAN PUTIH
100
50
10,8
0
0,8
6
17
0,2
0
0
0
193 TELUR AYAM, CEPLOK
100
383
15,1
32,9
8,3
61,4
191,4
3,1
462
0
1,9
194 TELUR AYAM, DADAR
100
251
16,3
19,4
1,4
62
250
2,5
41
0,2
0
195 TELUR BEBEK (ITIK)
90
189
13,1
14,3
0,8
56
175
2,8
422
0,2
0
196 TELUR BEBEK, BAGIAN KUNING
100
398
17
35
0,8
150
400
7
984
0,6
0
197 TELUR BEBEK, BAGIAN PUTIH
100
54
11
0
0,8
21
20
0,1
0
0
0
198 TELUR BEBEK, CEPLOK
100
320
15,1
30,5
0,9
64,4
200
3,2
482
0,2
0
199 TELUR BEBEK, DADAR
100
301
20
23,7
0
71
600
9,2
139
0,3
0
200 TELUR BEBEK, TELUR ASIN
83
195
13,6
13,6
1,4
120
157
1,8
288
0,3
0
201 TELUR PENYU
90
144
12
10,2
0
84
193
1,3
206
0,1
0
202 TELUR TERUBUK
100
425
31
28
10
50
100
2
206
0,1
0
203 BADER (TAWES)
80
198
19
13
0
48
150
0,4
47
0,1
0
204 BANDENG
80
129
20
4,8
0
20
150
2
47
0,1
0
205 BAWAL
80
96
19
1,7
0
20
150
2
47
0,1
0
206 BEKASANG
100
138
14
0,7
7,4
40
80
2
31
0,1
0
207 BEUNTEUR
80
66
14
0
0
40
150
2
47
0
0
208 EKOR KUNING
80
109
17
4
0
500
500
1
47
0,1
0
209 BELUT SEGAR, MENTAH
100
82
6,7
1
10,9
390
533
1,3
0
0
0
210 BELUT SEGAR, GORENG
100
417
25,9
19,4
32
840
872
4,9
0
0
0
211 GABUS, SEGAR
64
74
25,2
1,7
0
62
176
0,9
47
0
0
212 GABUS KERING
80
292
58
4
0
15
100
0,7
31
0,1
0
213 IKAN HIU
49
89
20,1
0,3
0
25
208
0,9
47
0
0
214 IKAN ASIN, KERING
70
193
42
1,5
0
200
300
2,5
0
0
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
215 IKAN ASIN, BILIS GORENG
96
380
33,6
27,5
0
200
300
2,5
0
0,1
0
216 IKAN ASIN, JAPUH GORENG
96
348
18,7
29,5
0
20,8
100,5
1,01
0
0,5
0
217 IKAN ASIN, GABUS GORENG
96
456
46,5
24,4
0
16
86
0,72
0
1
0
218 IKAN ASIN, PARI GORENG
96
430
58,2
23,6
0
16
100
0,7
0
0,8
0
219 IKAN ASIN, PEPETEK GORENG
96
652
40,4
54,3
0
199,5
305,9
0,79
0
0,1
0
220 IKAN ASIN, SIRINDING GORENG
96
319
6,9
31,7
0
1,3
0
0
0
0
0
221 IKAN ASIN. TERI GORENG
100
430
33,4
32,4
0
1201
1500
3,6
0
0,1
0
222 IKAN MAS
80
86
16
2
0
20
150
2
47
0,1
0
223 IKAN MAS, GORENG
80
188
19,3
12,2
0
0,1
720
9,6
224
2,4
0
224 IKAN SEGAR
80
113
17
4,5
0
20
200
1
47
0,1
0
225 KAKAP
80
92
20
0,7
0
20
200
1
9
0,1
0
226 KEMBUNG
80
103
22
1
0
20
200
1
9
0,1
0
227 KEONG
46
64
12
1
2
217
78
1,7
0
0
0
228 KEPITING
45
151
13,8
3,8
14,1
210
250
1,1
62
0,1
0
229 KERANG
20
59
8
1,1
3,6
133
170
3,1
93
0
0
230 KODOK
65
73
16,4
0,3
0
18
147
1,1
0
0,1
0
231 KERUPUK IKAN, BERPATI
100
342
16
0,4
65,6
2
20
0,1
0
0
0
232 KERUPUK UDANG, BERPATI
100
359
17,2
68,2
332
337
1,7
50
0
0,6
0
233 KURA-KURA
70
83
19,1
0,2
0
27
87
0,7
0
0,2
0
234 LAYANG
80
109
22
1,7
0
50
150
2
47
0,1
0
235 LELE, GORENG
80
252
19,9
19,1
0
23,8
232
1,2
47
0,6
0
236 LEMURU
80
112
20
3
0
20
100
1
31
0,1
0
237 PEDA BANJAR
90
156
8
4
0
174
316
3,1
34
0
0
238 PEPETEK
100
176
32
4,4
0
120
200
1
2
0,5
0
239 PETIS UDANG
100
220
15
0,1
40
37
36
2,8
0
0
0
240 PETIS IKAN
100
161
20
0,2
24
37
36
2,8
0
0
0
241 PINDANG BANJAR
90
157
28
4,2
0
50
100
1
47
0,1
0
242 PINDANG BENGGOL
90
170
31
4,2
0
50
100
1
47
0,1
0
243 PINDANG LAYANG
90
153
30
2,8
0
60
200
3
62
0,1
0
244 PINDANG SELAR KECIL
90
142
27
3
0
60
200
3
62
0,1
0
245 REBON (UDANG KECIL SEGAR)
100
81
16,2
1,2
0,7
757
292
2,2
19
0
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
246 REBON, KERING
100
299
29,4
3,6
3,2
2306
265
21,4
0
0,1
0
247 SARDINES, DALAM KALENG
100
338
21,1
27
1
354
434
3,5
78
0,1
0
248 SELA, SEGAR
48
100
18,8
2,2
0
40
179
0,5
47
0,4
0
249 SELAR, KERING
75
194
38
3,5
0
20
200
1
0
0
0
250 SEPAT, KERING
75
289
38
14
0
40
100
0,7
0
0
0
251 TEMBANG
80
204
16
15
0
20
200
2
31
0,1
0
252 TERI, BUBUK
100
277
60
2,3
1,8
1209
1225
3
92
0,1
0
253 TERI, KERING
100
170
33,4
3
0
1200
1500
3,6
65
0,1
0
254 TERI KERING, TAWAR
100
331
68,7
4,2
0
2381
1500
23,4
63
0,1
0
255 TERI NASI, KERING
100
144
32,5
0,6
0
1000
1000
3
63
0,1
0
256 TERI, SEGAR
100
77
16
1
0
500
500
1
47
0,1
0
257 TERI, TEPUNG
100
347
48,8
6,4
19,6
4608
1200
18,6
63
1,1
0
258 CUMI-CUMI, SEGAR
100
75
16,1
0,7
0,1
32
200
1,8
0
0,1
0
259 CUMI-CUMI, GORENG
100
265
40,6
10,1
0
62
270
2,7
0
2,7
0
260 CUE SELAR KUNING
90
145
27
2,3
0
50
100
2
47
0,1
0
261 MUJAIR, SEGAR
80
89
18,7
1
0
96
29
1,5
6
0
0
262 MUJAIR, GORENG
90
416
46,9
23,9
0
346
654
0,9
13
0,1
0
263 MUJAIR, PEPES
85
121
21,7
2,8
0,8
83
248
0
9
0
0
264 MUJAIR, DENDENG MENTAH
100
582
68,3
15,2
37,2
3258
1699
4,3
16
0,3
0
265 MUJAIR, DENDENG GORENG
100
598
74,3
26,9
9,2
1957
1447
7,4
19
0,2
0
266 TERASI MERAH
100
174
30
3,5
3,5
100
250
3,1
0
0
0
267 UDANG, KERING
90
295
62,4
2,3
1,8
1209
1225
6,3
650
0,1
0
268 UDANG, SEGAR
68
91
21
0,2
0,1
136
170
8
0
0
0
269 ANDEWI
80
25
1,6
0,2
5,3
33
66
1
0
0,1
10
270 BAJE
100
129
1,9
6,6
15,6
85
449,2
0,4
27
0
9
271 BATANG TADING
100
137
4,3
4,8
19,1
54
467,1
0,8
5
0
4
272 BAYAM, SEGAR
71
36
3,5
0,5
6,5
267
67
3,9
914
0,1
80
273 BAYAM, KUKUS
100
30
1,3
0,7
5,8
239
35
5,7
495
0
32
274 BAYAM, REBUS
100
23
1,2
0,6
3,7
150
35
0,5
450
0
19
275 BAYAM, TUMIS BERSANTAN
100
48
1,4
4,2
2,6
129
27
0,8
495
0
22
276 BAYAM, TUMIS + ONCOM
100
102
3,7
6,7
6,9
127,4
735,9
4,9
234
0,5
16,8
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
277 BAYAM MERAH
71
51
4,6
0,5
10
368
111
2,2
870
0,1
80
278 BALIGO
69
13
0,4
0,2
3
19
19
0,4
44
0
13
279 BAWANG BOMBAY
94
45
1,4
0,2
10,3
32
44
0,5
6
0
9
280 BAWANG PUTIH
88
95
4,5
0,2
23,1
42
134
1
0
0,2
15
281 BENGKUANG
84
55
1,4
0,2
12,8
15
18
0,6
0
0
20
282 BIT
75
42
1,6
0,1
9,6
27
43
1
3
0
10
283 BOROS KUNCI
80
23
1
0,8
7,2
50
50
2
625
0,1
50
284 BOROS LAJA
80
22
1
0,3
4,7
50
50
2
625
0,1
50
285 BUNCIS
90
35
2,4
0,2
7,7
6,5
4,4
1,1
95
0,1
19
286 BUNCIS, REBUS
100
30
2,2
0,2
6,4
107
47
0,5
54
0
8
287 BUNCIS, ASAM
100
60
5,1
0,5
8,5
72,3
85
1,4
67
0,7
9,5
288 DAUN BAWANG
67
29
1,8
0,7
5,2
55
39
7,2
205
0,1
37
289 DAUN BLUNTAS
65
42
1,8
0,5
9,4
256
49
5,6
597
0
30
290 DAUN JAMBU METE, MUDA
65
73
4,6
0,5
16,2
33
64
8,9
403
0
65
291 DAUN GANDARIA
65
60
3,1
0,3
14
40
45
4,7
90
0
61
292 DAUN KACANG PANJANG
65
34
4,1
0,4
5,8
134
145
6,2
786
0,3
29
293 DAUN KACANG PANJANG, KUKUS
100
40
3,7
0,3
8
111
66
3,7
450
0,1
11
294 DAUN KEMANG
65
43
5,5
0,3
7,5
35
106
1
153
0,1
30
295
DAUN UBI JALAR
73
47
2,8
0,4
10,4
79
66
10
902
0,1
22
296
DAUN KEDONDONG
65
59
2,8
0,3
13,4
540
82
6,2
435
0,1
29
297
DAUN KATUK
40
59
4,8
1
11
204
83
2,7
1556
0,1
239
298
DAUN KATUK, REBUS
100
53
5,3
0,9
9,1
186
102
3,1
0
0
66
299
DAUN KELOR
65
82
6,7
1,7
14,3
440
70
7
855
0,2
220
300
DAUN KELOR, REBUS
100
61
6,1
0,9
10
255
86
2,1
0
0,1
13
301
DAUN KUMAK
78
14
1,3
0,3
2,3
90
59
2,7
0
0
3
302
DAUN MENGKUDU, KUKUS
100
63
3,8
1,5
11,5
300
43
6
0
0,1
11
303
DAUN POH-POHAN
69
37
2,5
0,8
6,9
744
80
5,9
0
0
5
304
DAUM KEMANGI
80
46
4
0,5
8,9
45
75
2
750
0,1
50
305
DAUN SEMANGGI
90
45
4,4
8
0,5
98
90
7
0
0
6
306
DAUN SINTRONG
94
36
2,6
0,9
6,1
398
95
9,3
0
0
3
307
DAUN SINGKONG
87
73
6,8
1,2
13
165
54
2
1650
0,1
275
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
308
DAUN SINGKONG, REBUS
100
31
3,7
0,6
4,8
160
50
2,6
810
0
34
309
DAUN SINGKONG, LODEH
100
55
4
0,5
8,5
99
35
2
8
0,5
70
310
DAUN TALES
80
71
4,1
2,1
12,3
302
47
8,3
1559
0,1
163
311
DAUN TALES, REBUS
100
27
1,3
0,2
5,9
119
41
1,4
0
0
7
312
DAUN UBI JALAR, KUKUS
100
56
3,1
0,3
13
78
52
4,3
486
0
14
313
DAUN KECIPIR
70
47
5
0,5
8,5
134
81
6,2
786
0,3
29
314
DAUN KORO
65
23
3
0,3
3,7
134
81
6,2
786
0,3
29
315
DAUN LABU SIAM
100
60
4
0,4
4,7
58
70
2,5
304
0,1
16
316
DAUN LABU WALUH
70
30
3,6
0,6
4,5
138
99
3,7
413
0,1
36
317
DAUN LEUNCA
70
45
4,7
0,5
8,1
210
80
6,1
285
0,1
40
318
DAUN LOBAK
70
30
2,3
0,4
5,8
140
33
3,7
150
0,1
109
319
DAUN LOMPONG TALES
75
40
3
0,8
7,4
76
59
1
300
0,1
31
295 DAUN UBI JALAR
73
47
2,8
0,4
10,4
79
66
10
902
0,1
22
296 DAUN KEDONDONG
65
59
2,8
0,3
13,4
540
82
6,2
435
0,1
29
297 DAUN KATUK
40
59
4,8
1
11
204
83
2,7
1556
0,1
239
298 DAUN KATUK, REBUS
100
53
5,3
0,9
9,1
186
102
3,1
0
0
66
299 DAUN KELOR
65
82
6,7
1,7
14,3
440
70
7
855
0,2
220
300 DAUN KELOR, REBUS
100
61
6,1
0,9
10
255
86
2,1
0
0,1
13
301 DAUN KUMAK
78
14
1,3
0,3
2,3
90
59
2,7
0
0
3
302 DAUN MENGKUDU, KUKUS
100
63
3,8
1,5
11,5
300
43
6
0
0,1
11
303 DAUN POH-POHAN
69
37
2,5
0,8
6,9
744
80
5,9
0
0
5
304 DAUM KEMANGI
80
46
4
0,5
8,9
45
75
2
750
0,1
50
305 DAUN SEMANGGI
90
45
4,4
8
0,5
98
90
7
0
0
6
306 DAUN SINTRONG
94
36
2,6
0,9
6,1
398
95
9,3
0
0
3
307 DAUN SINGKONG
87
73
6,8
1,2
13
165
54
2
1650
0,1
275
308 DAUN SINGKONG, REBUS
100
31
3,7
0,6
4,8
160
50
2,6
810
0
34
309 DAUN SINGKONG, LODEH
100
55
4
0,5
8,5
99
35
2
8
0,5
70
310 DAUN TALES
80
71
4,1
2,1
12,3
302
47
8,3
1559
0,1
163
311 DAUN TALES, REBUS
100
27
1,3
0,2
5,9
119
41
1,4
0
0
7
312 DAUN UBI JALAR, KUKUS
100
56
3,1
0,3
13
78
52
4,3
486
0
14
313 DAUN KECIPIR
70
47
5
0,5
8,5
134
81
6,2
786
0,3
29
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
314 DAUN KORO
65
23
3
0,3
3,7
134
81
6,2
786
0,3
29
315 DAUN LABU SIAM
100
60
4
0,4
4,7
58
70
2,5
304
0,1
16
316 DAUN LABU WALUH
70
30
3,6
0,6
4,5
138
99
3,7
413
0,1
36
317 DAUN LEUNCA
70
45
4,7
0,5
8,1
210
80
6,1
285
0,1
40
318 DAUN LOBAK
70
30
2,3
0,4
5,8
140
33
3,7
150
0,1
109
319 DAUN LOMPONG TALES
75
40
3
0,8
7,4
76
59
1
300
0,1
31
320 DAUN MANGKOKAN
80
54
3,7
0,3
11,8
474
49
4
818
0,1
83
321 DAUN MELINJO
88
99
5
1,3
21,3
219
82
4,2
1500
0,1
182
322 DAUN OYONG
65
22
1
0,1
5,3
21
44
2
150
0,1
150
323 DAUN PAKIS
70
35
4
0,3
6,4
42
172
1,3
432
0
30
324 DAUN PETE CINA
40
128
12
6,5
12,4
150
100
2,5
2670
0
64
325 ENCENG GONDOK
70
18
1
0,2
3,8
80
45
3,7
150
0,1
50
326 GAMBAS (UYONG)
85
18
0,8
0,2
4,1
16
33
0,9
57
0
8
327 GAMBAS, LODEH
100
13
0,3
0,6
1,6
6,7
10,5
0,2
2
0
1,3
328 JAGUNG MUDA, BERTONGKOL
100
33
2,2
0,1
7,4
7
100
0,5
30
0,1
8
329 JAMUR KUPING, KERING
100
128
16
0,9
64,6
51
223
6,7
0
0,1
0
330 JAMUR KUPING, SEGAR
100
15
3,8
0,6
0,9
3
94
1,7
0
0,1
5
331 JAMUR COKLAT (KULAT SIAU)
100
45
2,5
3,9
0
36
371,3
0,5
2
0
5
332 JAMUR PUTIH (KULAT PUTIH)
100
48
2,8
4,1
2,9
60
52,9
0,6
2
0
5
333 JANTUNG PISANG, SEGAR
25
31
1,2
0,3
7,1
30
50
0,1
26
0,1
10
334 JOTANG
70
32
1,9
0,3
7,1
162
41
4
468
0
20
335 JARUK TIGARUN
100
48
2,5
4,2
0
47
89,4
0,2
11
0
27
336 KALAKAI
100
66
2,8
6,8
3,4
89
485,8
0,8
21
0
12
337 KANGKUNG
70
29
3
0,3
5,4
73
50
2,5
945
0,1
32
338 KANGKUNG, REBUS
100
22
2,5
0,6
3,1
50
51
3,5
459
0
13
339 KANGKUNG, KUKUS
100
30
3,2
0,7
4,7
70
49
4,4
513
0
11
340 KANGKUNG, TUMIS
100
52
1,8
3,6
3
39,8
28
1,3
300
0,4
8,6
341 KAPRI MUDA
80
42
3,3
0,2
9,6
51
85
1
21
0,2
49
342 KACANG GUDE, MUDA
69
123
8,4
0,6
1,8
66
174
1,8
24
0,4
31
343 KACANG KAPRI, MUDA
45
98
6,7
0,4
17,7
22
122
1,9
102
0,3
26
344 KACANG PANJANG
75
44
2,7
0,3
7,8
49
437
0,7
50
0,1
21
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
345 KACANG PANJANG, KUKUS
100
39
3
0,6
7,6
100
91
1,2
27
0
20
346 KACANG PANJANG, REBUS
100
30
2,3
0,4
5,8
71
68
0,8
25
0
15
347 KACANG PANJANG, TUMIS
100
150
2,5
12,5
7
45
270
0,7
28
0
8
348 KEMBANG TURI
83
44
1,8
0,6
9,6
23
29
0,9
13
0,1
41
349 KETIMUN
70
12
0,7
0,1
2,7
10
21
0,3
0
0
8
350 KECIPIR, BUAH MUDA
96
35
2,9
0,2
0,8
63
37
0,3
74
0,2
19
351 KELEWIH
77
111
1,5
0,3
27,2
28
32
0,9
3
0,1
19
352 KOOL KEMBANG
57
25
2,4
0,2
4,9
22
72
1,1
11
0,1
69
353 KOOL MERAH, KOOL PUTIH
75
24
1,4
0,2
5,3
46
31
0,5
10
0,1
50
354 KORO KERUPUK, BUAH
68
125
8,3
0,7
22,1
17
12
2,7
10
0,1
31
355 KORO WEDUS, BUAH MUDA
70
38
3
0,3
7,9
56
47
1,1
109
0,1
17
356 KROKOT
80
21
1,7
0,4
3,8
103
39
3,6
383
0
25
357 KUCAI
52
45
2,2
0,3
10,3
52
50
1,1
6
0,1
17
358 KUCAI MUDA (LOKIO)
100
42
3,8
0,6
7,8
76
91
2,5
135
0,1
59
359 LABU AIR
80
17
0,6
0,2
3,8
12
18
0,6
9
0
10
360 LABU SIAM
83
26
0,6
0,1
6,7
14
25
0,5
3
0
18
361 LEUNCA, BUAH
95
33
1,9
0,1
7,4
274
34
4
72
0,1
17
362 LOBAK
87
19
0,9
0,1
4,2
35
26
0,6
1
0
32
363 MELINJO
60
66
5
0,7
13,3
163
75
2,8
125
0,1
100
364 NANGKA MUDA
80
51
2
0,4
11,3
45
29
0,5
3
0,1
9
365 PEPAYA MUDA
76
26
2,1
0,1
4,9
50
16
0,4
6
0
19
366 PEPAYA, LODEH
100
275
11,6
11,6
30,2
251,3
107,2
1,9
27
0,9
43,6
367 PARIA (PARE)
77
29
1,1
0,3
6,6
45
64
1,4
23
0,1
52
368 PARIA PUTIH, KUKUS
100
16
0,8
0,2
3,4
16
33
0,5
0
0,1
35
369 PETERSELI
95
50
3,7
1
9
193
84
1,3
1235
0,1
193
370 PE-CAY
82
23
1,8
0,3
4,5
179
39
6,9
449
0,1
75
371 PREY (BAWANG DAUN)
52
45
2,2
0,3
10,3
52
50
1,1
6
0,1
17
372 REBUNG
65
27
0,6
0,3
5,2
13
59
0,5
3
0,1
4
373 SAWI
87
22
2,3
0,3
4
220
38
2,9
969
0,1
102
374 SELADA
69
15
1,2
0,2
2,9
22
25
0,5
81
0
8
375 SALADA AIR
69
17
1,7
0,3
3
182
27
2,5
363
0,1
50
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
376 SELADA AIR, REBUS
100
19
2,7
0,2
2,9
83
74
1,4
180
0,1
27
377 SELEDRI
63
20
1
0,1
4,6
50
40
1
20
0
11
378 TOGE, KACANG IJO
100
23
2,9
0,2
4,1
29
69
0,8
1
0,1
15
379 TOGE, KEDELAI
100
67
9
2,6
6,4
50
65
1
14
0,2
15
380 TOGE, KACANG TUNGGAK
90
35
5
0,2
5,8
57
88
1
0
0,1
15
381 TOGE, SEDUH
87
28
3
0,8
4
52
73
0,5
0
0,1
2
382 TOGE - TAHU, MAKANAN
100
392
5,4
28,5
28,4
17,4
44
1,2
22
0,4
7,6
383 TEBU TERUBUK
20
25
4,6
0,4
3
40
80
2
0
0,1
50
384 TEKOKAK
95
34
2
0,1
7,9
50
30
2
113
0,1
80
385 TEKOKAK, KERING
100
294
8,3
1,7
72,6
370
180
22,2
113
0,4
0
386 TERONG
87
24
1,1
0,2
5,5
15
37
0,4
4
0
5
387 TERONG, KUKUS
100
23
1,8
0,1
4,9
40
13
0,5
0
0,1
2
388 TERONG + ONCOM, MAKANAN
100
285
4,3
25,7
9,5
48
80
14,6
4
0,3
3,5
389 TERONG BELANDA
73
48
1,5
0,3
11,3
13
24
0,8
0
0
17
390 TERONG ASAM
100
39
2,3
1,9
2
51
481,2
3,4
3
0
17
391 TESPONG, DAUN
60
59
2,9
0,3
13,9
155
65
2,5
375
0,1
21
392 TOMAT, SARI (JUICE)
100
15
1
0,2
3,5
7
15
0,4
90
0,1
10
393 TOMAT MASAK
95
20
1
0,3
4,2
5
27
0,5
225
0,1
40
394 TOMAT MUDA
95
23
2
0,7
2,3
5
27
0,5
48
0,1
30
395 CABE HIJAU BESAR
82
23
0,7
0,3
5,2
14
23
0,4
39
0,1
84
396 CABE MERAH BESAR, KERING
85
311
15,9
6,2
61,8
160
370
2,3
86
0,4
50
397 CABE MERAH BESAR, SEGAR
85
31
1
0,3
7,3
29
24
0,5
71
0,1
18
398 CABE RAWIT, SEGAR
85
103
4,7
2,4
19,9
45
85
2,5
1658
0,2
70
399 SOP KOOL
100
12
0,5
0,1
2
14,2
14
0,5
21
0,3
17,6
400 SOP KOOL DAN WORTEL
100
15
0,6
0,1
3,1
12,6
15,3
0,5
160
0,3
14,6
401 SINGKAH (ROTAN MUDA)
100
81
5,1
4,5
5,1
60
601,9
3,9
1
0
4
402 SUSUPAN
100
87
5,3
5,2
6,3
54
290,9
0,2
56
0
31
403 UBI JALAR, SAYUR
100
183
1,8
0,3
22,5
6,5
0
0,2
87
0,2
5,5
404 WORTEL
88
42
1,2
0,3
9,3
39
37
0,8
1800
0,1
6
405 WORTEL, KUKUS
100
37
1
0,6
8,3
44
30
0,6
1620
0
4
406 WORTEL, REBUS
100
28
0,7
0,5
6,3
46
28
0,6
1500
0
2
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
407 ALPOKAT
61
85
0,9
6,5
7,7
10
20
0,9
28
0,1
13
408 APEL
88
58
0,3
0,4
14,9
6
10
0,3
12
0
5
409 ARBEI
96
37
0,8
0,5
8,3
28
27
0,8
9
0
60
410 ASAM, MASAK DIPOHON
48
239
2,8
0,6
62,5
74
113
0,6
4
0,3
2
411 BELIMBING
86
36
0,4
0,4
8,8
4
12
1,1
25
0
35
412 BENGKUANG
84
55
1,4
0,2
12,8
15
18
0,6
0
0
20
413 BUAH ATUNG
80
23
0,8
0,2
5,2
30
50
4,6
0
0,3
38
414 BUAH MENTEGA (BISBUL)
950
39
0,7
0,2
9,7
43
17
0,8
5
0
33
415 BUAH NONA
58
101
1,7
0,6
25,2
27
20
0,8
0
0,1
22
416 JAMBU AIR
90
46
0,6
0
11,8
7,5
9
1,1
0
0
5
417 JAMBU BIJI
82
49
0,9
0,3
12,2
14
28
1,1
4
0
87
418 JAMBU BOL
67
56
0,6
0,3
14,2
29
16
1,2
19
0
22
419 JAMBU MONYET, BUAH
90
64
0,7
0,6
15,8
4
13
0,5
4
0
197
420 JERUK BALI
62
48
0,6
0,2
12,4
23
27
0,5
3
0
43
421 JERUK GARUT
71
44
0,8
0,3
10,9
33
23
0,4
65
0,1
31
422 JERUK MANIS
72
45
0,9
0,2
11,2
33
23
0,4
29
0,1
49
423 JERUK MANIS, AIR (SARI)
100
44
0,8
0,2
11
19
16
0,2
29
0,1
49
424 JERUK NIPIS
76
37
0,8
0,1
12,3
40
22
0,6
0
0
27
425 DUKU
64
63
1
0,2
16,1
18
9
0,9
0
0,1
9
426 DURIAN
22
134
2,5
3
28
7,4
44
1,3
26
0,1
53
427 EMBACANG
65
98
1,4
0,2
25,4
21
15
0
188
0
56
428 ERBIS
33
70
0,6
0
18,9
11
50
1,1
1
0
16
429 GANDARIA
70
68
0,7
0,1
18
8,5
20
1,6
157
0
111
430 KEDONDONG, MASAK
58
41
1
0,1
10,3
15
22
2,8
36
0,1
30
431 KEMANG
65
48
1
0,2
11,9
10
24
0
1
0,1
58
432 KESEMEK
97
78
0,8
0,4
20
6,6
26
0,3
418
0,1
11
433 KOKOSAN
64
86
1,6
0,2
13
20,2
38
1,3
3
0
3
434 LANGSAT
64
56
0,9
0,2
14,3
17
24
1,1
3
0,1
3
435 MANGGA GEDONG
65
44
0,7
0,2
11,2
13
10
0,2
2528
0,1
9
436 MANGGA GOLEK
65
63
0,5
0,2
16,7
14
10
0,7
573
0,1
30
437 MANGGA HARUM MANIS
65
46
0,4
0,2
11,9
15
9
0,2
185
0,1
6
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
438 MANGGA INDRAMAYU
65
72
0,8
0,2
18,7
13
10
1,9
447
0,1
16
439 MANGGA KOPEK
65
56
0,4
0,2
14,6
16
10
1,7
1005
0
27
440 MANGGA MUDA
73
59
0,5
0,4
15,1
12
11
0,4
12
0
65
441 MANGGIS
29
63
0,6
0,6
15,6
8
12
0,8
0
0
2
442 MENTENG
64
65
1,7
0,2
16,1
13
20
0,8
0
0
5
443 NANGKA , MASAK DI POHON
28
106
1,2
0,3
27,6
20
19
0,9
51
0,1
7
444 NANAS
53
52
0,4
0,2
13,7
16
11
0,3
20
0,1
24
445 PALA, DAGING
30
42
0,3
0,2
10,9
32
24
1,5
4
0
22
446 PEPAYA
75
46
0,5
0
12,2
23
12
1,7
56
0
78
447 PISANG AMBON
75
99
1,2
0,2
25,8
8
28
0,5
21
0,1
3
448 PISANG ANGLE
75
68
1,3
0,2
17,2
10
26
0,6
11
0,1
6
449 PISANG LAMPUNG
75
99
1,3
0,2
25,6
10
19
0,9
90
0
4
450 PISANG MAS
85
127
1,4
0,2
33,6
7
25
0,8
12
0,1
2
451 PISANG RAJA ULI
75
146
2
0,2
38,2
10
38
0,9
11
0,1
3
452 PISANG OLI
77
134
1,1
0,5
35,5
31
53
0,9
0
0,1
3
453 PISANG SIAM
80
268
4,3
12,6
58,1
20,4
44,2
1,6
17
0
20,4
454 PISANG SIAM, GORENG
100
625
1
0
8,1
26,1
99
2,8
15
0
4,8
455 RAMBUTAN
40
69
0,9
0,1
18,1
16
16
0,5
0
0
58
456 RAMBUTAN, ACEH
40
11
0
0
2,7
2,4
2,4
0
0
0
8,7
457 RAMBUTAN, SINYONYA
40
4
0
0
0,9
0,8
1
0
0
0
2,9
458 SALAK
50
77
0,4
0
20,9
28
18
4,2
0
0
2
459 SAWO
79
92
0,5
1,1
22,4
25
12
1
9
0
21
460 SEMANGKA
46
28
0,5
0,2
6,9
7
12
0,2
91
0,1
6
461 SIRSAK
68
65
1
0,3
16,3
14
27
0,6
1
0,1
20
462 SRIKAYA
58
101
1,7
0,6
35,2
27
20
0,8
0
0,1
22
463 CEMPEDA
30
116
3
0,4
28,6
20
30
1,5
31
0
15
464 PISANG RAJA
70
120
10,2
0,2
31,8
10
22
0,8
139
0,1
10
465 PISANG RAJA SERE (SUSU)
85
118
1,2
0,2
31,1
7
29
0,3
16
0
4
466 ES CREAM
100
207
4
12,5
20,6
123
99
0,1
178
0
1
467 KEJU
100
326
22,8
20,3
13,1
777
338
1,5
257
0
1
468 KEPALA SUSU (CREAM)
100
204
2,6
20
4
97
77
0,1
285
0
1
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
469 MENTEGA
100
725
0,5
81,6
1,4
15
16
1,1
1131
0
0
470 SUSU KAMBING
100
64
4,3
2,3
6,6
98
78
2,7
43
0,1
1
471 SUSU KENTAL MANIS
100
336
8,2
10
55
275
209
0,2
175
0,1
1
472 SUSU KENTAL TAK MANIS
100
138
7
7,9
9,9
243
195
0,2
137
0,1
1
473 SUSU SAPI
100
61
3,2
3,5
4,3
143
60
1,7
45
0
1
474 SUSU IBU (ASI)
100
65
1,1
3,5
7,7
35,3
12,3
0
70
0,2
2,7
475 SUSU SKIM (TAK BERLEMAK)
100
36
3,5
0,1
5,1
123
97
0,1
0
0
1
476 TEPUNG SUSU
100
509
24,6
30
36,2
904
694
0,6
538
0,3
6
477 TEPUNG SUSU ASAM, UNTUK BAYI
100
418
19
9
65,5
800
600
7
343
1
30
478 TEPUNG SUSU SKIM
100
362
35,6
1
52
1300
1030
0,6
0
0,3
7
479 YOGHURT
100
52
3,3
2,5
4
120
90
0,1
25
0
0
480 SUSU KERBAU
100
160
6,3
12
7,1
216
101
0,2
27
0
1
481 LEMAK BABI
100
902
0
100
0
0
0
0
0
0
0
482 LEMAK KERBAU
100
818
1,5
90
0
0
0
0
0
0
0
483 MARGARINE
100
720
0,6
81
0,4
20
16
0
267
0
0
484 MINYAK HATI HIU (EULAMIA)
100
902
0
100
0
0
0
0
21718
0
0
485 MINYAK IKAN
100
902
0
100
0
0
0
0
24889
0
0
486 MINYAK KACANG TANAH
100
902
0
100
0
0
0
0
0
0
0
487 MINYAK KELAPA
100
870
1
1
98
0
3
0
0
0
0
488 MINYAK KELAPA SAWIT
100
902
0
100
0
0
0
0
8000
0
0
489 MINYAK WIJEN
100
902
0
100
0
0
0
0
0
0
0
490 AGAR-AGAR
100
0
0
0,2
0
400
125
5
0
0
0
491 BIR (4 % ALKOHOL)
100
48
0,6
0
4,4
4
26
0
0
0
0
492 BONGGOL PISANG
100
43
2,6
0
11,6
15
60
0,5
0
0
12
493 BONGGOL PISANG, KERING
100
245
3,4
0
66,2
60
150
2
0
0
4
494 BULUNG JAJAN
100
212
16,9
0,2
47,6
3033
40
20
0
0
8
495 BULUNG SANGU
100
237
14,7
0,2
56
3774
56
20
0
0
5
496 DAUN CINCAU
40
122
6
1
26
100
100
3,3
0
0,8
17
497 JAHE
97
51
1,5
1
10,1
21
39
1,6
4
0
4
498 DODOL
100
395
3
5,7
81,2
12
80
1,6
0
0
0
499 GELATINE
100
389
91
0
0
0
20
0,5
0
0
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
500 GULA AREN
100
368
0
0
95
75
35
3
0
0
0
501 GULA KELAPA
100
386
3
10
76
76
37
2,6
0
0
0
502 GULA MERAH TEBU, BELUM DIMURNI 100
356
0,4
0,5
90,6
51
44
4,2
0
0
0
503 GULA PASIR
100
364
0
0
94
5
1
0,1
0
0
0
504 JAM SELAI
100
239
0,5
0,6
64,5
20
20
1
0
0
0
505 KECAP
100
46
5,7
1,3
9
123
96
5,7
0
0
0
506 KOPI, BAGIAN YANG LARUT
100
352
17,4
1,3
69
296
368
4,1
0
0
0
507 KRUPUK IKAN, BERPATI
100
342
16
0,4
65,6
2
20
0,1
0
0
0
508 KRUPUK UDANG, BERPATI
100
359
17,2
0,6
68,2
232
337
1,7
0
0
0
509 KUNYIT
78
63
2
2,7
9,1
24
78
3,3
0
0
1
510 LEMON SQUASIH
100
36
0
0
10
0
0
0
0
0
20
511 LEMONADE
100
30
0
0
8
0
0
0
0
0
0
512 MADU
100
294
0,3
0
79,5
5
16
9
0
0
4
513 MELASE
100
276
0
0,1
71
470
93
29,5
0
0
0
514 MERICA
100
359
11,5
6,8
64,4
460
200
16,8
0
0,2
0
515 RAGI
100
136
43
2,4
3
140
1900
20
0
6000
0
516 SAOS TOMAT
100
98
2
0,4
24,5
12
18
0,8
0
0,1
11
517 SERBUK COKLAT
100
298
8
23,8
48,9
125
315
11,6
0
0,1
0
518 SETRUP, SIRUP
100
213
0
0
55
0
0
0
0
0
0
519 TEH
100
132
19,5
0,7
67,8
717
265
11,8
0
0
0
520 TEPUNG IKAN
100
316
60,1
6,5
22,4
3196
1976
16,6
0
0
0
521 TEMPUYAK
100
126
1,1
2,2
25,7
48
85,5
1,1
0
0
26
522 CENGKEH KERING
100
292
5,2
8,9
57,4
740
100
4,9
0
200
0
523 COKLAT MANIS, BATANG
100
472
2
29,8
62,7
63
287
2,8
4
0
0
524 COKLAT PAHIT, BATANG
100
504
5,5
52,9
29,2
98
446
4,4
9
0,1
0
525 COKLAT SUSU, BATANG
100
381
9
35
53,6
200
200
2
4
0,1
0
526 CUKA
100
12
0,1
0,1
5
7
10
0,5
0
0
0
527 TERASI MERAH
100
174
30
3,5
3,5
100
250
3,1
0
0
0
528 BURAS
100
126
3,3
1,9
23,9
0
0
5,64
0
0
0
529 BACANG
100
103
3,3
2,7
16,3
0
0
3,43
0
0
0
530 BIKAN AMBON
100
226
3
0,3
52,9
0
0
4,9
0
0
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
531 BIHUN GORENG
100
154
3
4,5
25,5
0
0
0,04
0
0
0
532 BAKWAN
100
272
4,2
18,8
21,8
0
0,1
7,2
0
0
0
533 BAKSO
100
76
4,1
2,5
9,2
0
14
2,7
0
0
1,8
534 BUBUR
100
60
1
0
13
0
2
0,2
0
0,4
0
535 BRONDONG
100
400
4
0,7
95,3
0
10
0,47
0
7,6
0
536 BISKUIT MURAH
100
260
5
1
86
0
53
0,7
0
0,6
0
537 BISKUIT MAHAL
100
350
8
11
54
0
162
1,4
2
1,5
0
538 BUNTIL
100
106
4,4
6,3
7,9
0
225
16,2
19
0
110
539 COMBRO
100
210
1,6
6,6
35,8
0
6,4
2,42
0
0
0
540 DODONKOL
100
18
3,2
2,3
39,5
0
0
0,5
0
0
0
541 DEBLO
100
260
2
15
53
0
56,5
1,95
5
1
24
542 ES CREAM (COCONUT MILK)
100
157
3
1,7
32,7
0
6,7
0,1
0
0
0
543 ES MAMBO
100
152
0
0
37,6
0
2
0,04
0
0
0
544 ES SIRUP
100
45
0
0
11,3
0
0,6
0,08
0
0
0
545 GETUK LINDRI
100
171
1,7
4
32
0
0
0,57
0
0
0
546 GORENG ONCOM
100
363
7,3
19,3
40,3
0
0
14,3
0
0
0
547 GADO-GADO
100
135
4,5
5,8
16,4
0
14
1,39
36
0
0,1
548 GUDEG
100
53
0,9
1,6
8,8
0
7,9
0,03
2
0
0
549 GEMBLONG
100
288
4,2
6,5
52,8
0
0,1
0,5
0
0
0
550 JENANG
100
367
4,3
9,5
65,8
0
0,1
0,67
0
0
0
551 JAGUNG REBUS
100
175
4,3
1,8
35,2
0
4,8
1,13
6
1,1
0
552 JAGUNG SAYUR (TUMIS)
100
149
2,7
10,4
20,1
0
8,7
0,36
9
1,7
0
553 KUE SEMPRONG
100
380
1
1
92
0
0,1
1,2
0
0
0
554 KACANG SUKRO PUTIH
100
488
5,2
25,6
59,6
0
0
0,8
0
0
0
555 KACANG TELUR
100
748
10
20,8
124,8
0
0,1
0,6
0
0
0
556 KUE SATU
100
393
12,7
2,7
79,3
0
0,1
8,13
0
0
0
557 KUE TAMBANG
100
512
8,8
26
60,4
0
0
1,6
0
0
0
558 KACANG KAPRI GORENG
100
445
19
11
65,5
0
0,1
2,35
0
0
0
559 KUE PIA
100
296
4,6
1,4
66,4
0
0,1
1
0
0
0
560 KAROKET
100
292
4,8
11,2
2,8
0
0
3,4
0
0
0
561 KUE TALAM
100
180
1
5
32
0
0,1
7,3
0
0
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
562 KUE MANGKOK
100
182
3
1
40,4
0
0
0,72
0
0
0
563 KETUPAT TAHU
100
110
3
2,6
18,6
0
0,1
0,33
0
0
0
564 KAREDOK
100
147
3,5
5,9
19,7
0
0,1
12
90
0
1,1
565 KELEPON
100
214
1,2
5,4
40,2
0
0
0,74
0
0
0
566 KUE BUGIS
100
240
3
1
54
0
11,5
1,8
0
0
0
567 KUE APEM
100
187
3,3
1,6
39,6
0
0
0,22
0
0
0
568 KETAPANG
100
340
7
11
54
0
14
0,7
0
0,7
0
569 KERUPUK SAYONG
100
47
1,3
17,3
81,3
0
80
1,87
0
0,1
0
570 KERUPUK UDANG
100
340
14
30
52
0
298
1,2
12
0,2
0
571 KUE PACAR CINA
100
57
2,3
5
8,7
0
49,7
0,2
0
0
0
572 KACANG TANAH REBUS
100
385
14
31
13
0
42
1
0
4,4
5
573 KUE KOYA
100
366
4,2
4,3
7,9
0
153
7
0
0
0
574 KEREMES
100
475
1,6
25,5
64,4
0
153
1
0
0
0
575 KRIPIK TEMPE GORENG
100
542
40,3
42,4
11,5
0
175
5,2
0
0,1
0
576 LEMPER
100
221
3,8
3,6
43,4
0
0
0,55
0
0
0
577 LOPIS
100
163
2,8
2,2
33
0
0
0,32
0
0
0
578 LAKSA
100
166
2,7
3,9
29,5
0
0
1,5
0
0
0
579 LEUPEUT KETAN
100
240
7,8
0,5
51,2
0
20,5
1,62
0
2,4
0,2
580 MARTABAK TELUR
100
200
8,9
5,1
29,5
0
0,1
1,85
55
0
0
581 MARTABAK
100
265
4,7
5,5
49,3
0
0
1,87
37
0
0
582 MISRO
100
218
0,8
16
50,2
0
0,1
0,58
0
0
0
583 MIE GORENG
100
468
7,6
20,4
62,4
0
22,4
1,76
0
0,2
2
584 NOGA KACANG TANAH
100
600
14
41,7
42
0
0
1,83
0
0
0
585 NASI UDUK
100
253
4,3
21
11,7
0
0
0,35
0
0
0
586 NASI GORENG
100
276
3,2
3,2
30,2
0
2,8
0,66
0
0,9
0
587 ONGOL-ONGOL
100
115
1,5
6
14
0
0,1
1
0
0
0
588 ONDE-ONDE
100
289
8,3
8,9
44,3
0
0,1
4,49
0
0
0
589 OPAK SINGKONG
100
940
36
42
104
0
600
12
0
1,8
0
590 ONCOM HITAM GORENG 100 591 ONCOM HITAM GORENG BERTEPUNG 100
284
12
14,4
13,6
0
115,6
66,84
0
1,1
0
307
9
18
27
0
7
39,3
0
0,9
0
592 ONCOM MERAH GORENG
368
6,8
32
13,2
0
40
11,48
0
1
0
100
Kode DKBM
Jenis Pangan
BDD (%)
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
593 ONCOM MERAH GORENG, BERTEPUNG100
320
7,3
18,7
31
0
34
9,13
0
0,4
0
594 ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS)
100
40
2
2
3
0
12
2,6
0
0,8
0
595 PILUS
100
514
1
27,8
65
0
0
1,4
0
0
0
596 PUTU MAYANG
100
200
1
2,4
43,8
0
0
0,2
0
0
0
597 PASTEL
100
119
2,7
1,4
24
0
0
0,11
0
0
0
598 PAPAIS
100
134
3
1,6
27
0
0
0,15
0
0
0
599 PUTU
100
210
3
6
37
0
0,1
1,2
0
0
0
600 PISANG GORENG
100
220
2,3
6,3
38,5
0
12
0,05
0
0
0
601 PERMEN
100
400
0
0
95
0
5
0
0
0
0
602 RARAWAN
100
295
7,2
8,5
47,5
0
1,1
0,78
0
0
0
603 ROTI GAMBANG
100
350
7,5
2
75,5
0
23,5
2,35
0
0
0
604 RISOLES
100
335
5,2
3,5
70,5
0
6,8
1,4
0
0
0
605 SEMUR JENGKOL
100
192
4,5
6
302,5
0
0,1
1,75
0
0
0
606 SATE KULIT
100
110
15,5
0,5
11,5
0
0,1
0,05
0
0
0
607 SIOMAI
100
95
4,4
2,2
14,4
0
2,1
1,24
0
0
0
608 SINGKONG GORENG
100
285
1
18
28
0
3,5
0,6
0
0,5
12
609 SATE USUS
100
127
14
7,3
1,3
0
14
1,33
0
0,7
0
610 SAGU AMBON
100
338
0,6
0,3
83,1
0
16
10,8
0
0
0,1
611 SOTO TANPA DAGING
100
117
0,4
8,6
9,6
0
12,6
1,1
0
0,1
0,6
612 SOTO DENGAN DANGING
100
128
2,6
9,4
8,2
0
10,8
1
11
0,1
0,5
613 TOGE GORENG
100
94
0,6
1,1
0,1
0
8,5
0,05
0
0
0
614 TAHU GORENG
100
128
5,6
11,2
1,2
0
84,8
0,52
0
0,4
0
615 TEMPE GORENG
100
328
18,4
23,2
12,8
0
149,6
10,48
0
1,9
0
616 TEMPE SAYUR
100
240
6
2,7
49,3
0
8
3,07
0
0,1
1,3
617 UBI JALAR GORENG
100
160
3,7
1,3
55,3
0
40
0,93
0
1,1
8,7
618 UBI JALAR REBUS
100
114
1,4
9,5
25,5
0
27,7
0,62
0
0,6
0,9
619 UBI JALAR SAYUR
100
183
1,3
0,3
22,5
0
8,5
0,2
0
0,2
5,5
620 KACANG KEDELAI, KUKUS
100
75
4,1
2,1
10,7
203
60
1,3
0
0,1
0
621 KACANG TANAH, REMPEYEK
100
513
17,5
32,5
44,3
65
202
2,6
0
0,1
0
622 KACANG TUNGGAK (TOLO)
100
342
22,9
1,4
61,6
77
449
6,5
0
0,9
2
623 KACANG TUNGGAK, REBUS
100
138
10,7
1,1
22,6
165
172
4
0
0,1
0
Kode DKBM
Jenis Pangan
624 BAWANG MERAH
BDD (%) 90
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan) Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Kharbo (gr)
Kalsium (mg)
Phosfor (mg)
Besi (mg)
Vit. A (RE)
Vit. B (mg)
Vit. C (mg)
39
1,5
0,3
0,2
36
40
0,8
0
0
2
Tabel 8 KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN UNTUK KONSUMSI PENDUDUK PROPINSI D.I.YOGYAKARTA TH.2013, 2014 dan 2015 S ( Per Kapita Per Hari) NO
JENIS BAHAN MAKANAN
KALORI 2013 2014 2015 KALORI KALORI KALORI 3 4 5
2013 GRAM 6
PROTEIN 2014 2015 GRAM GRAM 7 8
2013 GRAM 9
LEMAK 2014 GRAM 10
2015 GRAM 11
1
2
1
Padi-padian
2.108
1.944
1.814
52,58
48,43
45,08
11,09
10,09
8,14
2
Makanan berpati
344
345
242
1,33
1,33
1,01
0,62
0,71
0,63
3
Gula
179
152
211
0,26
0,20
0,35
0,87
0,68
1,15
4
Buah / Biji berminyak
374
383
423
22,44
21,94
23,74
29,98
31,23
35,07
5
Buah-buahan
124
89
89
0,91
0,73
0,77
0,61
0,53
0,58
6
Sayur-sayuran
45
44
43
9,55
8,40
7,69
0,54
0,52
0,52
7
Daging
151
326
325
10,14
19,34
20,41
11,99
26,94
26,40
8
Telur
34
33
52
2,64
2,54
4,07
2,39
2,40
3,71
9
Susu
5
8
8
0,25
0,40
0,41
0,27
0,44
0,45
10
Ikan
36
42
44
7,01
8,16
8,51
0,57
0,66
0,71
11
Minyak / Lemak
296
333
420
0,18
0,22
0,22
33,15
37,22
46,92
12
Lemak
3
3
6
0,01
0,01
0,01
0,33
0,35
0,65
93,02
NABATI
:
3.471
3.290
3.242
87,25
81,26
78,86
76,86
80,97
HEWANI :
229
411
435
20,05
30,45
33,41
15,56
30,78
31,91
JUMLAH :
3.699
3.701
3.677
107,30
111,71
112,27
92,41
111,75
124,93
KETERSEDIAAN ENERGI 2013 - 2015 SEMENTARA ( Kalori Per Kapita Per Hari) 2.500
kalori
2.000
1.500
1.000 2013
2014
500
2015
0
Jenis Pangan
Gambar 1. Ketersediaan Energi Tahun 2013 - 2015 Sementara
KETERSEDIAAN PROTEIN 2013- 2015 SEMENTARA (Gram Per Kapita Per Hari) 60,00 50,00
gram
40,00
30,00 20,00
2013
10,00
2014 2015
0,00
Jenis Pangan
Gambar 2. Ketersediaan Protein Tahun 2013 - 2015 Sementara
KETERSEDIAAN LEMAK 2012 - 2015 SEMENTARA ( Gram Per Kapita Per Hari) 50,00 45,00 40,00
gram
35,00
30,00 25,00 20,00 15,00
2013
10,00
2014
5,00
2015
0,00
Jenis Pangan Gambar 3. Ketersediaan Lemak Tahun 2013 - 2015
TABEL 9.
KETERSEDIAAN ENERGI BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN SESUAI PPH UNTUK KONSUMSI PENDUDUK PROPINSI DIY TH. 2013 DAN TH. 2014 s ( Per Kapita/hari ) 2014
2015 S
NO
JENIS BAHAN MAKANAN
Kkalori
%*
1
2
3
4
5
Score Riil
Score Riil
Score PPH
Kkalori
%*
6
7
8
9
Score PPH 10
kalori (7-3)
kalori ideal
% kal thd ideal 2011 2012
SCORE (8-5)
SCORE MAX *** bobot
11
12
13
14
15
16
scor max
score 07 score 08
gram bahan TH.2000
hasil widya karya
TH.2001
1
Padi-padian
1.944
81,0
40,5
25,0 **
1.814
75,6
37,8
25,00 **
-131
1.200
162
151
0,0
25,0
0,5
25,0
#REF!
40,5
Padi-padian
#REF!
1.944
1250
Padi-padian
#REF!
40,5
25,0
25,0
2.488
696
1100
2
Umbi-umbian
347
14,5
7,2
2,5 **
245
10,2
5,1
2,50 **
-103
144
241
170
0,0
2,5
0,5
2,5
#REF!
7,2
Umbi-umbian
#REF!
347
150
Umbi-umbian
#REF!
7,2
2,5
2,5
246
188
132
3
Pangan Hewani
402
16,7
33,5
24,0 **
422
17,6
35,2
24,00 **
20
288
140
147
0,0
24,0
2,0
24,0
#REF!
33,5
Pangan Hewani
#REF!
402
300
Pangan Hewani
#REF!
33,5
14,4
24,0
164
157
264
4
Minyak dan Lemak
342
14,2
7,1
5,0 **
433
18,0
9,0
5,00 **
91
240
142
180
0,0
5,0
0,5
5,0
#REF!
7,1
Minyak dan Lemak
#REF!
342
250
Minyak dan Lemak
#REF!
7,1
3,5
5,0
239
27
220
5
Biji berminyak
92
3,8
1,9
1,0 **
102
4,2
2,1
1,00 **
10
72
128
142
0,0
1,0
0,5
1,0
#REF!
1,9
Buah/biji berminyak
#REF!
92
75
Buah/biji berminyak
#REF!
1,9
1,0
1,0
#REF!
#REF!
66
6
Kacang-kacangan
293
12,2
24,4
10,0 **
323
13,5
26,9
10,00 **
30
120
244
269
0,0
10,0
2,0
10,0
#REF!
24,4
Kacang-kacangan
#REF!
293
125
Kacang-kacangan
#REF!
24,4
6,0
10,0
#REF!
#REF!
110
7
Gula
152
6,3
3,2
2,5 **
211
8,8
4,4
2,50 **
58
120
127
176
0,0
2,5
0,5
2,5
#REF!
3,2
Gula
#REF!
152
125
Gula
#REF!
3,2
2,5
2,5
121
33
110
8
Sayuran dan Buah
129
5,4
26,9
26,9
129
5,4
26,8
26,80
-1
144
90
89
-0,1
30,0
5,0
30,0
#REF!
26,9
Sayuran dan Buah
#REF!
129
150
Sayuran dan Buah
#REF!
26,9
30,0
30,0
143
357
132
9
Bumbu-bumbuan
0
0,0
0,0
0,0
0
0,0
0,0
0,00
0
72
0
0
0,0
0,0
0,0
0,0
#REF!
0,0
Bumbu-bumbuan
#REF!
0
75
Bumbu-bumbuan
#REF!
0,0
0,0
0,0
0
0
96,9
3.677
96,8
-24
2.400
154
153
-0,1
100,0
#REF!
#REF!
JUMLAH
3.701
153,2
catatan : * = persen thd AKG (per 2400 Kkal)
** = score maximum angka ketetapan nasional
100,0 ** = score maximum
Grafik Perbandingan Energi Tahun 2015 dan Ideal
No.
2.000 1.800 1.600 1.400
Kalori
1.200 1.000 800
2015 S
600
ideal
400 200 0
Komoditi
Gambar 4. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2015 dengan Ideal
Grafik Perbandingan Energi Tahun 2014, 2015 dan Ideal 2.500
2.000
Kalori
1.500
1.000
2014 2015 S
ideal
500
0
Komoditi
Gambar 5. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2014 dan 2015 dengan Ideal
angka ketetapan nasional
Kelompok
Energi
Bahan Pangan
(Kalori)
1.
Padi-padian
2.
Umbi-umbian
3. 4.
% AKE
Bobot
Skor riil
Skor Maks
25,0
25,0
2.138
97,2
0,5
273
12,4
0,5
6,2
2,5
2,5
Pangan Hewani 129
5,9
2,0
11,7
11,7
24,0
Minyak dan Lemak 412
18,7
0,5
9,4
5,0
5,0
5.
Buah/biji berminyak 65
3,0
0,5
1,5
1,0
1,0
6.
Kacang-kacangan127
5,8
2,0
11,5
10,0
10,0
7.
Gula
171
7,8
0,5
3,9
2,5
2,5
8.
Sayuran dan buah138
6,3
5,0
31,4
30,0
30,0
9.
Lain-lain Jumlah
157,0
-
124,2
87,7
100,0
3.453,0
48,6
Skor PPH
66
2200
Lampiran 1
SKOR SUSENAS TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN PPH No.
Kelompok Pangan
Kalori
%
% AKG
Bobot
Skor Aktual
Skor AKG
a
b
c
d
e
f
g
h
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Padi - padian Umbi - umbian Pangan hewani Minyak dan Lemak Buah/ biji berminyak Kacang - kacangan Gula Sayur dan buah Lain - lain
1.197 36 210 163 42 76 94 93 35
61,5 1,9 10,8 8,4 2,1 3,9 4,8 4,8 1,8
59,9 1,8 10,5 8,2 2,1 3,8 4,7 4,7 1,7
Jumlah
1.946
100,0
97,3
0,5 0,5 2,0 0,5 0,5 2,0 0,5 5,0 -
Skor Skor PPH Makmimum Skor PPH Skor Maksimum i j
30,9 0,9 21,6 4,2 1,1 7,8 2,4 24,0 -
29,9 0,9 21,0 4,1 1,0 7,6 2,4 23,3 -
25,0 0,9 21,0 4,1 1,0 7,6 2,4 23,3 0,0
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 30,0 -
92,9
90,2
85,3
100,0
No.
Kelompok Pangan Kalori
a
c 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Padi - padian 1.166 Umbi - umbian 34 Pangan hewani 221 Minyak dan Lemak 189 Buah/ biji berminyak 42 Kacang - kacangan 59 Gula 106 Sayur dan buah 86 Lain - lain 37 Jumlah
1.940
%
% AKG
Bobot
Skor Aktual
Skor AKG
d
e
f
g
h
60,1 1,7 11,4 9,7 2,2 3,1 5,4 4,4 1,9
58,3 1,7 11,1 9,4 2,1 3,0 4,7 4,7 1,7
30,1 0,9 22,8 4,9 1,1 6,1 2,7 22,2 -
29,1 0,8 22,1 4,7 1,1 5,9 2,6 21,6 -
29,1
100,0
96,6
90,8
88,0
83,7
Keterangan : c : Angka konsumsi energi kelompok pangan (kkal/kap/hr) d : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi e : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG (2.000 kkal/kap/hr) g : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi dikalikan bobot h : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG dikalikan bobot i : Skor PPH, bila skornya lebih tinggi atau = skor maksimum digunakan skor maksimum tersebut
0,5 0,5 2,0 0,5 0,5 2,0 0,5 5,0 -
Skor Skor PPH Makmimum Skor PPH Skor Maksimum i j
0,8 22,1 4,7 1,1 5,9 2,6 21,6 0,0
25,0 2,5 24,0 5,0 1,0 10,0 2,5 30,0 100,0
Pola Konsumsi Energi 2015 (Konsumsi 2015 )
2%
3%
5%
4%
2%
10% 60%
12%
Perbandingan Skor Konsumsi 2014 dengan Skor Ideal 2020 35,0 56,997085
2%
30,0
25,0
Skor
20,0
15,0
Skor PPH Skor Maksimum
10,0
5,0
Padi padian
Umbi umbian
Pangan hewani
Minyak dan Buah/ biji Kacang Lemak berminyak kacangan
Gula
Sayur dan buah
Jenis Pangan Gambar 6. Perbandingan Skor Konsumsi 2014 dengan Skor Ideal
Lain - lain
Padi - padian
Umbi - umbian
Pangan hewani
Minyak dan Lemak
Buah/ biji berminyak
Kacang - kacangan
Gula
Sayur dan buah
Lain - lain
POLA KONSUMSI BERDASARKAN PPH
Pola Konsumsi Energi 2014 (Konsumsi 2014)
3% 4%
5%
2%
5%
5%
2%
5%
6%
3%
8%
50%
10%
11%
61%
12% 6%
2%
Padi - padian
Umbi - umbian
Pangan hewani
Minyak dan Lemak
Buah/ biji berminyak
Kacang - kacangan
Gula
Sayur dan buah
Lain - lain
Padi-padian
Umbi-umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Lemak
Buah/Biji Berminyak
Kacang-kacangan
Gula
Sayur dan Buah
Lain-lain
Gambar 8. Pola Konsumsi Berdasarkan PPH Gambar 7. Pola Konsumsi Energi 2013
TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI PROVINSI DIY TAHUN 2006 - 2015 Ketersediaan Energi No.
Kelompok Pangan 2006
1
Padi - padian
2 3
Tingkat Ketersediaan Energi
(Kal/kap/hr) 2007
2008
2009
2010
(% AKE)
2011
2012
2013
2014
2015 S
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015 S
2.664
2.488
1.864
2.019
2.149
2.111
2.183
2.108
1.944
1.814
121,1
113,1
84,7
91,8
97,7
96,0
91,0
87,8
81,0
75,6
Umbi - umbian
303
246
501
417
736
578
555
348
347
245
13,8
11,2
22,8
19,0
33,5
26,3
23,1
14,5
14,5
10,2
Pangan Hewani
227
160
101
105
125
196
139
222
402
422
10,3
7,3
4,6
4,8
5,7
8,9
5,8
9,3
16,7
17,6
4
Minyak dan Lemak
197
242
335
341
162
202
332
303
342
433
9,0
11,0
15,2
15,5
7,4
9,2
13,8
12,6
14,2
18,0
5
Buah/ biji berminyak
16
84
77
119
86
78
71
77
92
102
0,7
3,8
3,5
5,4
3,9
3,5
3,0
3,2
3,8
4,2
6
Kacang - kacangan
237
182
284
217
204
293
284
298
293
323
10,8
8,3
12,9
9,9
9,3
13,3
11,8
12,4
12,2
13,5
7
Gula
69
121
196
164
95
107
148
179
152
211
3,1
5,5
8,9
7,5
4,3
4,9
6,2
7,5
6,3
8,8
8
Sayur dan Buah
113
141
200
191
179
124
165
164
129
129
5,1
6,4
9,1
8,7
8,1
5,6
6,9
6,8
5,4
5,4
9
Lain - lain
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
3.689
3.877
3.699
3.701
3.677
174
167
162
162
170
168
161,5
154,1
154,2
153,2
0
Total AKE : 2.200 kal/kap/hari
3.826
0 3.664
0
0
3.558
3.573
0 3.736
KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015 3.000
2.500
2.000
Kal/kap/hr
2006 2007
2008
1.500
2009 2010 2011
1.000
2012 2013 2014 2015 S
500
-
Padi - padian
Umbi - umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Lemak
Buah/ biji berminyak
Kacang - kacangan
Gula
Kelompok Pangan
Gambar 9. Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 - 2015
Sayur dan Buah
Lain - lain
TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015 140,0
120,0
100,0 2006
Prosen AKE
2007
80,0
2008
2009 2010 60,0
2011 2012
2013 40,0
2014 2015 S
20,0
0,0 Padi - padian
Umbi - umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Lemak
Buah/ biji berminyak
Kacang - kacangan
Gula
Kelompok Pangan
Gambar 10. Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015
Sayur dan Buah
Lain - lain
TABEL 12. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI PROVINSI DIY (2006 - 2015) BERDASARKAN KELOMPOK PANGAN (PUBLIKASI NBM)
No.
Kelompok Pangan 2006
2007
2008
2009
Ketersediaan Energi
Proporsi Ketersediaan Energi
(Kal/kap/hr)
(% )
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Proporsi Ideal 2012
2013
2014
2015
1
Padi - padian
2664
2488
1864
2019
2149
2.111
2.183
2.108
1.944
1.814
69,63
67,90
52,39
56,51
57,52
57,22
56,31
56,99
52,56
49,32
2
Umbi - umbian
303
246
501
417
736
578
555
348
347
245
7,92
6,71
14,08
11,67
19,70
15,67
14,31
9,39
9,39
6,65
6
3
Pangan Hewani
227
160
101
105
125
196
139
222
402
422
5,93
4,37
2,84
2,94
3,35
5,31
3,59
6,00
10,87
11,48
12
4
Minyak dan Lemak
197
242
335
341
162
202
332
303
342
433
5,15
6,60
9,42
9,54
4,34
5,48
8,56
8,19
9,24
11,77
10
5
Buah/ biji berminyak
16
84
77
119
86
78
71
77
92
102
0,42
2,29
2,16
3,33
2,30
2,11
1,84
2,09
2,49
2,77
3
6
Kacang - kacangan
237
182
284
217
204
293
284
298
293
323
6,19
4,97
7,98
6,07
5,46
7,94
7,32
8,05
7,91
8,78
5
7
Gula
69
121
196
164
95
107
148
179
152
211
1,80
3,30
5,51
4,59
2,54
2,90
3,82
4,84
4,11
5,73
5
8
Sayur dan Buah
113
141
200
191
179
124
165
164
129
129
2,95
3,85
5,62
5,35
4,79
3,36
4,25
4,44
3,49
3,49
6
9
Lain - lain
0
0
0
0
0
-
-
-
-
-
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3
3826
3664
3558
3573
3736
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
10000%
Total
3689
3877
PROPORSI KETERSEDIAAN ENERGI TAHUN 2006 - 2015 TERHADAP PROPORSI IDEAL 3000
2500
2000
2006
Prosen
2007 2008 1500
2009
2010 2011 2012
1000
2013 2014 2015
500
0
Padi - padian
Umbi umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Lemak
Buah/ biji berminyak
Kacang kacangan
Gula
Sayur dan Buah
Lain - lain
Kelompok Pangan
Gambar 11. Perbandingan Proporsi Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015 dengan Ideal
3699
3701
3677
50
TABEL 11. SKOR PPH BERDASARKAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI DIY TAHUN 2006 - 2015 Ketersediaan Energi No.
Kelompok Pangan
Skor PPH
Skor Ideal
(Kal/kap/hr) 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Padi - padian
2664
2488
1864
2019
2149
2111
2183
2108
1944
1814
25
25
25
25
25
25
25,00
25,00
25,00
25,00
25
2
Umbi - umbian
303
246
501
417
736
578
555
348
347
245
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
3
2,50
2,50
2,50
2,5
3
Pangan Hewani
227
160
101
105
125
196
139
222
402
422
20,6
14,5
9,1
9,5
11,4
17,9
14
18,50
24,00
24,00
24
4
Minyak dan Lemak
197
242
335
341
162
202
332
303
342
433
4,5
5
5
5
3,7
4,6
5
5,00
5,00
5,00
5
5
Buah/ biji berminyak
16
84
77
119
86
78
71
77
92
102
0,4
1
1
1
1
1
1
1,00
1,00
1,00
1
6
Kacang - kacangan
237
182
284
217
204
293
284
298
293
323
10
10
10
10
10
10
10
10,00
10,00
10,00
10
7
Gula
69
121
196
164
95
107
148
179
152
211
1,6
2,5
2,5
2,5
2,2
2,4
3
2,50
2,50
2,50
2,5
8
Sayur dan Buah
113
141
200
191
179
123
165
164
129
129
25,7
30
30
30
30
27,9
24
30,00
26,90
26,80
30
9
Lain - lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0
3826
3664
3558
3573
3736
3689
3877
3699
3701
3677
90,3
90,5
85,1
85,5
85,8
91,3
83,9
94,5
96,9
96,8
100
Total
PERBANDINGAN SKOR PPH TAHUN 2006 - 2015 DENGAN SKOR PPH IDEAL 30
25
2006 20
2007
Skor PPH
2008 2009 15
2010 2011 2012 2013
10
2014 2015 Skor Ideal
5
0 Padi padian
Umbi umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Buah/ biji Lemak berminyak
Kacang kacangan
Gula
Sayur dan Buah
Lain - lain
Kelompok Pangan Gambar 12. Perbandingan Skor PPH di DIY Tahun 2006 - 2015 dengan Skor Ideal