KATA PENGANTAR Pakan merupakan salah satu sarana produksi yang sangat penting dan sangat strategis dalam usaha budidaya ternak ruminansia, tidak saja karena kecukupan dan mutunya yang secara langsung berkorelasi dengan performan ternak, tetapi juga karena biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha budidaya ternak ruminansia. Selain itu potensi ketersediaan bahan pakan yang ada di lapangan pemanfaatan dan pengelolaannya belum optimal sehingga optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pakan lokal secara efektif dan efisien perlu dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan peternakan. Mengingat pentingnya peranan pakan dalam usaha budidaya ternak ruminansia serta tingginya potensi dan keragaman bahan pakan yang tersedia di lapangan, maka para peternak dan kelompok peternak dituntut untuk dapat memproduksi pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak yang ada dengan mengoptimalkan bahan pakan lokal yang tersedia melalui penggunaan teknologi produksi pakan yang tepat sehinga dapat menghasilkan pakan yang berkualitas dan murah sepanjang tahun yang pada akhirnya dapat meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak yang ada serta dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak. Pedoman Umum Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil (Ruminan) ini merupakan acuan pelaksanaan kegiatan yang dapat mendukung kelancaran operasionalisasi di daerah. Oleh karenanya diperlukan optimalisasi peran pendampingan dari daerah termasuk kompetensi dan dedikasi para pendamping agar kelompok peternak yang menerima fasilitasi kegiatan ini dapat menerima manfaat dari adanya fasilitasi Pemerintah ini. Jakarta, Januari 2011 Direktur Pakan Ternak,
Ir. Mursyid Ma’sum, M.Agr
i
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR ................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................ I. PENDAHULUAN .................................................................. 1. Latar Belakang ................................................................ 2. Tujuan ............................................................................. 3. Sasaran .......................................................................... 4. Keluaran .........................................................................
i ii 1 1 2 3 4
II.
4 4 5 7 8 8
PELAKSANAAN TAHUN 2011 ............................................ 1. Prinsip Pelaksanaan ........................................................ 2. Pelaksana ........................................................................ 3. Lokasi Kegiatan ............................................................... 4. Pemanfaatan Dana ......................................................... 5. Pelaksanaan ...................................................................
III. INDIKATOR KEBERHASILAN ............................................. 9 1. Aspek Teknis.................................................................... 9 2. Aspek Usaha ................................................................... 9 3. Aspek Kelembagaan ....................................................... 10 IV. PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN ................................. 10 V.
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN .................................... 10 1. Pemantauan .................................................................... 10 2. Pelaporan ........................................................................ 11
VI. PENUTUP ...........................................................................
11
LAMPIRAN 1 ....................................................................... LAMPIRAN 2 ....................................................................... LAMPIRAN 3 ....................................................................... LAMPIRAN 4 ....................................................................... LAMPIRAN 5 ....................................................................... LAMPIRAN 6 .......................................................................
13 14 17 19 21 23
ii
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN PABRIK PAKAN SKALA KECIL (RUMINAN) TA. 2011
I.
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pengembangan ternak ruminansia perlu lebih dipacu karena kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan akan daging ternak potong sangat besar. Permintaan daging ternak potong diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi dan pertambahan penduduk, sementara peningkatan populasi, produksi dan produktivitas ternak potong belum mampu mengimbangi laju permintaan sehingga impor dalam bentuk ternak sapi bakalan maupun daging sapi terpaksa harus dilakukan. Oleh karena itu budidaya ternak ruminansia yang pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam yang berupa lahan, ternak dan pakan dengan faktor produksi lainnya yang berupa tenaga kerja, teknologi dan modal mutlak dilakukan untuk dapat mengoptimalisasi pemanfaatan pengelolaan sumberdaya peternakan secara efektif dan efisien agar dapat meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak ruminansia serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak. Dalam melakukan usaha budidaya ternak ruminansia pakan merupakan salah satu sarana produksi yang amat penting dan sangat strategis, tidak saja karena kecukupan dan mutunya yang secara langsung berkorelasi dengan performance ternak, tetapi juga karena biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha budidaya ternak ruminansia sehingga efisiensi penggunaan pakan harus betulbetul mendapatkan perhatian. Kenyataan di lapangan pada umumnya tingkat pemberian pakan bagi ternak ruminansia sangat tergantung kepada
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
1
kondisi sosial ekonomi para peternak, motivasi dan tujuan beternak. Pada peternakan rakyat usaha budidaya ternak ruminansia pada umumnya hanya sebagai usaha sambilan, tabungan atau untuk tenaga kerja. Dalam kondisi yang demikian biasanya para peternak tidak mengalokasikan biaya khusus untuk pakan. Pakan dicari sendiri dari sumber seadanya, tenaga kerja tidak diperhitungkan sebagai curahan finansial, yang penting ternaknya tidak lapar dan masih bisa berkembang, sehingga produktivitas ternak ruminansia di tingkat peternak pada umumnya masih rendah. Bagi peternakan komersial baik dalam usaha pembibitan, budidaya ataupun penggemukan, cara pemberian pakan konsentrat dengan kualitas yang lebih bermutu sudah menjadi keharusan dan kesemuanya sudah diperhitungkan sebagai biaya produksi yang turut menentukan harga penjualan. Nilai konversi pakan, pertambahan bobot badan harian, bobot akhir (berat hidup) bahkan rekayasa kualitas daging melalui komposisi pakan terutama pada usaha penggemukan sangat menjadi pertimbangan baku yang berkesinambungan disamping kemandirian penguasaan teknologi untuk memproduksi pakan. Kondisi lapangan menunjukkan bahwa perkembangan usaha ternak ruminansia khususnya sapi potong, sapi perah dan kambing perah pada saat ini, para peternak telah mulai membuat pakan konsentrat dengan formula yang disusun sendiri dalam bentuk pakan jadi (pakan lengkap) yang dibuat untuk konsumsi sendiri ataupun diproduksi secara skala kecil dan dijual kepada peternak lain. Bertitik tolak dari hal di atas dan mengingat pentingnya peranan pakan dalam usaha budidaya ternak ruminansia serta tingginya potensi dan keragaman bahan pakan yang tersedia di lapangan maka para peternak dan kelompok peternak dituntut untuk dapat memproduksi pakan ternak yang memenuhi standar kebutuhan ternak yang ada dengan mengoptimalkan bahan pakan lokal yang tersedia melalui penggunaan teknologi produksi pakan yang tepat sehinga dapat menghasilkan pakan ternak yang berkualitas dan murah sepanjang tahun yang pada akhirnya dapat meningkatkan populasi, produksi dan
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
2
produktivitas ternak yang ada serta dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak.
2. Tujuan Tujuan dari kegiatan pengembangan pabrik pakan skala kecil untuk ternak ruminansia : 1) Optimalisasi pemanfaatan bahan pakan lokal. 2) Meningkatkan kemampuan para peternak, kelompok peternak, koperasi dan swasta dalam memproduksi pakan konsentrat dan pakan lengkap yang memenuhi standar kebutuhan ternak ruminansia baik kuantitas maupun kualitasnya dengan harga murah dan tersedia sepanjang tahun. 3) Meningkatkan penguasaan teknologi produksi pakan yang digunakan untuk memproduksi pakan konsentrat dan atau pakan lengkap ternak ruminansia. 4) Meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. 3. Sasaran Sasaran kegiatan Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil adalah: 1)
Meningkatnya optimal.
pemanfaatan bahan pakan lokal secara
2)
Terwujudnya peningkatan kemampuan para peternak, kelompok peternak, koperasi dan swasta dalam memproduksi pakan konsentrat dan pakan lengkap yang memenuhi standar kebutuhan ternak ruminansia baik kuantitas maupun kualitasnya dengan harga terjangkau sepanjang tahun.
3)
Meningkatnya penguasaan teknologi produksi pakan yang digunakan untuk memproduksi pakan konsentrat dan pakan lengkap ternak ruminansia.
4) Meningkatnya efisiensi penggunaan pakan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
3
4. Keluaran Keluaran kegiatan Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil adalah : 1) Tumbuhnya pabrik pakan skala kecil di kelompok ternak ruminan untuk mendukung ketersediaan pakan di wilayah usahanya. 2) Terpenuhinya penyediaan pakan di kelompok yang berbasis bahan pakan lokal spesifikasi lokasi.
II. PELAKSANAAN TAHUN 2011
1. Prinsip Pelaksanaan 1) Penentuan lokasi a. Pabrik pakan skala kecil ternak ruminansia sebaiknya didirikan di daerah sentra-sentra usaha peternakan atau di daerah sentra bahan pakan. Hal tersebut dengan pertimbangan untuk memudahkan penyediaan dan transportasi serta mengurangi biaya produksi. b. Mempunyai potensi dalam penyediaan bahan pakan, tersedia dalam jumlah cukup, tersedia sepanjang tahun dan mudah diperoleh. c. Mempunyai potensi peluang pasar ataupun memiliki prospek pasar yang jelas dalam pemasaran produksi pakan ternak ruminansia yang dihasilkan. d. Lokasi terpilih mudah dijangkau dalam pembinaan dan dapat dijangkau kendaraan truk (transportasi berat). e. Lokasi terpilih sudah terjangkau jaringan listrik / PLN. 2) Persyaratan bangunan Luas bangunan pabrik yang dibutuhkan berkisar 100-200 m², dengan persyaratan bangunan sebagai berikut : a. Bangunan harus dapat melindungi bahan pakan, peralatan dan produk pakan yang dihasilkan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
4
b. Konstruksi bangunan permanen. c. Mempunyai sirkulasi udara yang cukup. d. Lokasi pabrik pakan disarankan tidak berada ditengahtengah pemukiman penduduk. e. Tersedia air yang cukup untuk pembersihan lantai dan pencucian alat. 3) Kebutuhan peralatan Observasi dan informasi kebutuhan peralatan perlu dikuasai dan diakses secara maksimal, agar peralatan yang dibeli dan digunakan merupakan alat yang telah terbukti kinerjanya. Disamping itu harus tersedia suku cadang dengan mudah. Peralatan yang akan digunakan dalam pabrik pakan skala kecil perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Sudah memenuhi standar mutu (SNI), dan sudah diuji dibawah lembaga yang berwenang serta mengutamakan produk lokal. b. Spesifikasi teknis peralatan sesuai dengan kebutuhan.
2. Pelaksana Pusat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dalamhl ini Direktorat Pakan Ternak selaku penanggungjawab kegiatan mempunyai tugas : 1) Melakukan sosialisasi dengan pihak terkait. 2) Menyusun Pedoman Umum. 3) Melakukan koordinasi. 4) Melakukan pembinaan dan pemantauan
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
5
Provinsi Dinas Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan Provinsi, mempunyai tugas : 1) Melakukan koordinasi dengan pihak/instansi terkait di Propinsi. 2) Menyusun Petunjuk Pelaksanaan 3) Membentuk Tim Teknis untuk kegiatan yang satkernya berada di provinsi. 4) Menetapkan lokasi dan kelompok penerima, berdasarkan hasil seleksi lokasi dan kelompok (CPCL) oleh Tim Teknis, untuk kegiatan yang satkernya ada di Provinsi. 5) Melakukan pembinaan dan pendampingan. 6) Membuat dan mengirimkan laporan ke Pusat. Kabupaten/Kota Dinas Peternakan atau yang membidangi fungsi peternakan Kabupaten/Kota, mempunyai tugas : 1) Melakukan koordinasi Kabupaten/Kota.
dengan
pihak
terkait
di
2) Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) Juknis berisi antara lain : a. Bangunan pabrik yang akan dibangun b. jenis dan spesifikasi alat mesin pengolah pakan yang akan diadakan, disesuaikan dengan jenis dan jumlah bahan pakan yang ada di lokasi c pengelolaan administrasi kelompok d. petunjuk teknis lainnya (misalnya teknologi penyimpanan dan pengawetan bahan pakan/pakan, formulasi, dsb) 3) Membentuk tim teknis yang satkernya berada di Kabupaten/Kota. 4) Melaksanakan proses identifikasi dan seleksi CPCL, pengawalan dan pendampingan. 5) Menetapkan lokasi dan kelompok penerima, berdasarkan hasil seleksi lokasi dan kelompok (CPCL) oleh Tim Teknis, untuk kegiatan yang satkernya ada di Kabupaten/Kota.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
6
6) Memfasilitasi pelatihan teknis dan manajemen kelompok bekerjasama dengan petugas lapangan yang menangani fungsi peternakan setempat. 7) Melakukan monitoring kegiatan Membuat dan mengirimkan laporan ke Provinsi Kelompok tani ternak Kelompoktani ternak penerima bantuan sosial (bansos) adalah kelompok yang telah di identifikasi oleh Tim Teknis sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan Provinsi/Kabupeten/Kota. Kriteria Kelompoktani ternak penerima bansos tersebut adalah: 1)
2) 3) 4)
5)
6)
7)
Kelompoktani ternak ruminansia yang sudah ada atau dapat berupa sub kelompok dari gapoktan, berpengalaman minimal 2 (dua) tahun operasional Mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Lokasi mudah dicapai dan terjamin kesediaan bahan baku pakan lokal Mempunyai organisasi dengan kepengurusan yang aktif, minimal Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-seksi dibidang usaha peternakan. Mempunyai anggota yang melaksanakan usaha dibidang ternak ruminan dan mau melakukan usaha produksi pakan dan pengolahan pakan skala kecil. Tingkat kemampuan kelompok paling tidak satu tingkat diatas pemula yaitu lanjut, madya atau utama yang dinyatakan dengan Surat Keputusan. Partisipasi para anggota pada kelompok sudah cukup tinggi dan fungsi kelompok sudah lebih berkembang yaitu sebagai kelompok usaha agribisnis peternakan ataupun wahana untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan keuntungan usaha peternakan yang dikelolanya.
3. Lokasi Kegiatan Kegiatan penguatan Pabrik Pakan Skala Kecil pada tahun 2011 melalui dana bantuan sosial APBN dialokasikan pada 21 lokasi sebagaimana tercantum pada Lampiran 1.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
7
4. Pemanfaatan Dana Alokasi dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan untuk kegiatan pengembangan pabrik pakan skala kecil ruminansia pada dasarnya merupakan dana Bantuan Sosial (Bansos) yang langsung ditransfer ke rekening Kelompok Tani Ternak Terpilih yang pada prinsipnya dapat diperuntukan untuk melaksanakan kegiatan antara lain : 1). Pengadaan mesin/peralatan pengolah pakan. 2) Pengadaan mesin/peralatan sarana pendukung. 3) Pembangunan tempat pengolahan pakan. 4) Pembangunan gudang pakan/bahan pakan. 5) Pengadaan bahan pakan (sebagai modal awal). 6) Pengadaan kendaraan roda tiga untuk sarana transportasi pengangkutan bahan pakan/pakan. 7) Pelaksanaan pelatihan teknologi dan formulasi pakan. 8) Pengujian sampel pakan. 9) Biaya operasional pengolahan pakan. 10) Upah tenaga kerja. 11) Pendampingan dan pelaporan. 12) Administrasi dan pelaporan.
5. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pengembangan pabrik pakan skala kecil pada tahun 2011 meliputi : 1) Persiapan dan penetapan lokasi/kelompok tani ternak terpilih. 2) Pembuatan Rencana Usaha Kelompok (RUK) oleh kelompok tani ternak terpilih dibantu oleh petugas pendamping/petugas lapang dinas peternakan atau dinas yang membidangi fungsi peternakan kabupaten/kota yang bersangkutan. 3) Pembukaan rekening kelompok tani ternak terpilih pada bank terdekat. 4) Pencairan dan penyaluran dana TP. 5) Pelaksanaan kegiatan fisik dan pelatihan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
8
6) Penyusunan dan pengiriman laporan : Pada tahun berjalan, laporan fisik dan keuangan penggunaan dana fasilitasi kegiatan (mengacu pada RUK). Pada tahun berikutnya laporan perkembangan kegiatan produksi pakan skala kecil ruminansia. Tatacara pencairan, penyaluran dan pengembangan dana fasilitasi dimaksud mengikuti peraturan ataupun ketentuan yang berlaku.
III. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengembangan pabrik pakan ruminansia skala kecil pada lokasi dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain : 1. Aspek Teknis 1) Meningkatnya pemanfaatan bahan pakan lokal spesifikasi lokasi. 2) Meningkatnya produksi pakan dan produktivitas ternak 2. Aspek Usaha 1) Peningkatan kemampuan anggota kelompok dalam pengelolaan usaha, dilihat dari kemampuannya membuat perencanaan, analisa usaha, melakukan usahanya dengan orientasi agribisnis. 2) Berkembangnya usaha, dilihat dari skala kepemilikan ternak pada anggota kelompok, perkembangan modal usaha yang dikelola kelompok, adanya diversifikasi usaha. 3) Meningkatnya pendapatan peternak / kelompoktani ternak unggas
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
9
3. Aspek Kelembagaan 1) Peningkatan partisipasi anggota dalam pengelolaan usaha 2) Diterapkannya prinsip-prinsip dasar organisasi, seperti peraturan yang tercantum dalam AD/ART kelompok, struktur organisasi dan uraian tugasnya, mempunyai pencatatan yang baik, dinamika dari usaha dan sekretariat kelompok 3) Berperannya kelompok dalam organisasi pembelajaran (learning organozation) bagi anggota dan masyarakat sekitarnya.
IV. PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN 1. Pembinaan dan pendampingan dilaksanakan secara berkelanjutan dan terkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, sampai kelompok dapat melakukan usahanya secara mandiri. 2. Pembinaan dan pendampingan dilakukan untuk menumbuhkan usaha ekonomi produktif di lokasi pedesaan serta meningkatnya produksi dan priduktifitas ternak. 3. Ruang lingkup pembinaan dan pendampingan meliputi : 1) Pemanfaatan bahan pakan lokal spesifik lokasi sebagai pakan ternak 2) Pembinaan kepada peternak untuk inovasi teknologi pengolahan pakan sesuai sumberdaya lokal yang tersedia. 3) Pengembangan kelembagaan dan usaha kelompok.
V. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN 1. Pemantauan 1) Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kelompok dalam pelaksanaan kegiatan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
10
Dinas Peternakan Kabupaten/Kota dan Provinsi agar melakukan pemantauan secara berkala. 2) Hasil pemantauan agar dianalisa dan dievaluasi menggunakan indikator yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke pusat pada akhir kegiatan. 3) Pusat melakukan pemantauan (tahunan) dan evaluasi pada akhir pelaksanaan program (5 tahun) Hasil evaluasi akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penentuan program selanjutnya.
2. Pelaporan 1)
Pelaporan sangat diperlukan untuk mengetahui kemajuan kegiatan dan sebagai tolok ukur Pusat untuk penilaian dan keberlanjutan kegiatan di Provinsi yang bersangkutan.
2)
Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi peternakan Provinsi agar membuat laporan setiap 6 (enam bulan) sekali/semesteran dan mengirimkannya ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan up. Direktur Pakan Ternak (Lampiran-2) pada bulan Juni dan Desember 2011.
3)
Format laporan dari Provinsi merupakan rekapitulasi dari laporan Dinas Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan Kabupaten/Kota sebagaimana (Lampiran-3) yang dikirim ke Provinsi pada bulan Juni, dan Desember 2011.
VI. PENUTUP Pedoman Umum Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil Ruminansia ini merupakan pedoman bagi pihak-pihak yang terlibat dalam melakukan produksi pakan ternak ruminansia secara skala kecil agar dapat mendukung kelancaran operasionalisasinya di lapangan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
11
Disamping itu dengan adanya Pedoman Teknis Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil Ruminansia, diharapkan semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan maupun pembinanya dapat melaksanakan seluruh kegiatan secara baik dan benar menuju tercapainya sasaran yang telah ditetapkan. Namun, Pedoman Teknis Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil Ruminansia ini masih jauh dari sempurna sehingga perlu saran untuk perbaikan dari berbagai pihak .
DIREKTORAT PAKAN TERNAK
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
12
Lampiran -1:
DAFTAR LOKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN PPSK RUMINANSIA TA. 2011
NO
PROVINSI
1 2 3 4 5 6 7
NAD Sumut Sumbar Riau Sumsel Lampung Jabar
8
Jateng
9 10
DIY Jatim
11 12
NTB Sulut
13 14
Sulteng Sulsel
15 16
Sultra Gorontalo
NO
Aceh Besar Langkat Solok Siak Ogan Ilir Tanggamus Cirebon Sumedang Magelang Brebes Banjarnegara Kulonprogo Tulung agung Provinsi Lombok Barat Bolaang Mangondow Utara Banggai Bone Bulukumba Konawe Selatan Gorontalo Utara Total
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PAKET 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
13
Lampiran -2: Pengertian 1) Pakan adalah campuran dari beberapa bahan pakan yang memenuhi syarat, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk digunakan sesuai dengan jenis ternaknya. 2) Pakan ternak ruminansia adalah hijauan pakan dan konsentrat atau campuran dari beberapa bahan baku pakan baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. 3) Pakan hijauan adalah bagian tumbuhan atau tanaman termasuk hasil ikutan pertanian yang kaya serat dan lazim digunakan sebagai pakan, baik diberikan dalam bentuk segar maupun olahan/awetan. 4) Bahan pakan adalah bahan-bahan hasil/hasil samping (by product) pertanian, perikanan, peternakan atau bahan pakan lainnya yang layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah. 5) Formula pakan adalah campuran bahan-bahan pakan baik yang sudah lengkap maupun yang masih harus dilengkapi yang disusun secara khusus untuk dapat dipergunakan selaku makanan sesuatu jenis ternak. 6) Konsentrat adalah ramuan bahan pakan yang kaya akan sumber protein dan/atau sumber energi serta dapat mengandung pelengkap pakan dan atau imbuhan pakan. 7) Pakan lengkap (complete feed) adalah kombinasi dua sumber pakan berbasis serat (hijauan) dan penguat yang diramu menjadi satu jenis ransum. 8) Pelengkap pakan (feed supplement) adalah suatu zat yang secara alami sudah terkandung dalam pakan, tetapi jumlahnya belum memenuhi kebutuhan nutrisi ternak sehingga perlu ditingkatkan dengan menambahkannya dalam pakan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
14
9) Pembuatan pakan adalah kegiatan mencampur dan mengolah berbagai bahan pakan untuk dijadikan pakan ternak. 10) Produksi pakan skala kecil adalah pembuatan pakan konsentrat ataupun pakan lengkap yang memenuhi standar kebutuhan ternak ruminansia dari sumberdaya pakan lokal yang tersedia secara skala kecil (kapasitas produksi kurang dari 5 ton per hari). 11) Alat dan atau mesin produksi pakan peralatan yang dioperasikan dengan maupun tanpa motor penggerak untuk pakan konsentrat ataupun pakan ruminansia secara skala kecil.
skala kecil adalah motor penggerak kegiatan produksi lengkap ternak
12) Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tatacara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan, lingkungan hidup, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. 13) Budidaya ternak ruminansia adalah semua kegiatan proses produksi yang dilakukan untuk memproduksi hasil-hasil ternak ruminansia sesuai dengan tujuannya. 14) Kelompok peternak adalah kumpulan para peternak yang dibentuk atas dasar kebutuhan bersama yang mempunyai struktur organisasi dengan uraian tugas personalia yang jelas dan berada dalam 1 (satu) hamparan. 15) Koperasi adalah koperasi primer yang didirikan dan beranggotakan orang seorang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan telah berbadan hukum yang bergerak dibidang usaha agribisnis peternakan. 16) Pendamping adalah Tenaga Penyuluh Petanian Lapangan (PPL) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Tenaga LSM
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
15
yang menangani fungsi peternakan, yang mempunyai tugas pokok membimbing dan meningkatkan kemampuan peternak, kelompok peternak, koperasi/swasta dalam menerapkan teknologi yang dianjurkan, khususnya dalam produksi pakan ternak ruminansia secara skala kecil. Formulator adalah orang yang melakukan kegiatan formula pakan yang telah dinyatakan layak memiliki keterampilan sebagai formulator pakan dan memiliki sertifikat formulator pakan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dalam menangani peternakan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
16
Lampiran -3 : Organisasi Pabrik Pakan Skala Kecil Dalam mengoperasionalkan pabrik pakan unggas skala kecil harus didukung dengan jumlah tenaga yang cukup dan efisien di semua tingkatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sesuai dengan tugasnya dan harus ada tenaga ahli atau tenaga kerja yang terlatih dibidang pakan ternak antara lain seperti : a. Manajer Manajer hendaknya seorang tenaga ahli di bidangnya, terlatih dan memiliki pengalaman praktis yang memadai sehingga memungkinkan melaksanakan tugasnya secara profesional dengan kualifikasi minimal lulusan D3 dibidangnya. Apabila belum tersedia tenaga kerja terlatih seperti tersebut perlu dilakukan pelatihan dari tenaga ahli yang memiliki kompetensi tinggi dan berpengalaman dalam operasionalisasi memproduksi pakan ternak unggas. b. Formulator Formulator adalah orang yang melakukan kegiatan formula pakan yang telah dinyatakan layak memiliki ketrampilan sebagai formulator pakan dan memiliki sertifikat formulator pakan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dalam menangani peternakan (formulator pakan bersertifikat) dengan kualifikasi minimal lulusan D3 dibidang peternakan atau Sarjana Peternakan. Sertifikasi formulator pakan ini sangat penting dan strategis, karena posisi formulator memiliki tanggung jawab yang berat dalam upaya penciptaan pakan berkualitas tinggi sehingga mampu mendukung produksi ternak secara nasional. Apabila belum tersedia tenaga kerja terlatih seperti tersebut perlu dilakukan pelatihan dari tenaga ahli yang memiliki kompetensi tinggi dan berpengalaman dalam operasionalisasi memproduksi pakan ternak dengan materi minimal seperti berikut :
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
17
a) Kompetensi spesifikasi peralatan dan mesin produksi pakan skala kecil. b) Teknik pengoperasian alat mesin yang optimal dan efisien. c) Teknik penyediaan bahan baku. d) Teknik pengolahan bahan baku. e) Teknik pergudangan dan penyimpanan bahan baku dan produk pakan ternak. f) Teknik penanganan transportasi bahan baku dan produk pakan ternak. c. Operator Operator bertugas: a) Mengoperasikan alat dan mesin untuk melayani permintaan pengguna/peternak/kelompok dalam pengolahan bahan pakan ternak. b) Merawat dan memperbaiki kerusakan mesin serta melakukan pencatatan mengenai kegiatan operasional alat mesin baik aspek teknis maupun penggunaan bahan bakar, jam kerja alat mesin penggunaan suku cadang, maupun kapasitas produksi harian.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
18
Lampiran- 4: LAPORAN TRIWULAN PENGEMBANGAN PABRIK PAKAN SEKALA KECIL (RUMINAN) TA 2011 TINGKAT PROVINSI Provinsi Alokasi Dana Bansos 2011 Dana dekon pendukung Dana APBD pendukung
: : : :
.................................................... Rp. ............................................. Rp. ............................................. Rp. .............................................
Jumlah Kelompok Penerima Jumlah Kabupaten/Kota RUK semua kelompok
: ......... kelompok : ......... kabupaten/kota : (harap lampirkan)
1. Perkembangan Ternak Triwulan ..... No
Jumlah Ternak Awal (ekor)
Kabupaten Dan Kelompok
Jumlah Ternak Akhir (ekor)
Model Pengemb Usaha
Masalah Yang Dihadap
Solusi
1.
2.
3.
4.
2.
Perkembangan Produksi Pakan Triwulan .....
No
Kab/Kota dan Kelompok
Jenis alsin
Jenis bhn pakan yg Tersedia (Kg/bln)
Prod Pakan (kg/bl)
Kebutuh Pakan (kg/bl)
Masa lah
Solusi
1.
2.
3.
4.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
19
3. Perkembanga Kegiatan Triwulan..... No
Nama & Alamat Kelompok
Jenis alsin
Jenis bhn pakan (kg/bln)
Teknologi Pengawe tan
Penyim panan
Masa lah
Solusi
1.
2.
3.
4.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
20
Lampiran-5: LAPORAN TRIWULAN PENGEMBANGAN PABRIK PAKAN SEKALA KECIL (RUMINAN) TA 2011 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Kabupaten/Kota Alokasi Dana Bansos 2011 Dana TP pendukung Dana APBD pendukung
: : : :
.................................................... Rp. ............................................. Rp. ............................................. Rp. .............................................
Kelompok Penerima Jumlah Kabupaten/Kota RUK semua kelompok
: ......... kelompok : ......... kabupaten/kota : (harap lampirkan)
1. Perkembangan Ternak Triwulan ..... No
Jumlah Ternak Awal (ekor)
Nama dan Alamat Kelompok
Jumlah Ternak Akhir (ekor)
Model Pengemb Usaha
Masalah Yang Dihadap
Solusi
1.
2.
3.
4.
2. Perkembanga Kegiatan Triwulan ..... No
Nama & Alamat Kelompok
Jenis alsin
Jenis bhn pakan yg tersedia
Teknologi Pengaweta n
Penyim panan
Masalah
1.
2.
3.
4.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
21
3. Perkembanga Produksi Pakan
Triwulan .....
No
Nama & Alamat Kelompok
Jenis alsin
Jenis bhn pakan (kg/bl)
Prod Pakan (kg/bl)
Kebutuh an Pakan (kg/bl)
Masa lah
Solusi
1.
2.
3.
4.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
22
Lampiran -6: ALAT DAN MESIN PENGOLAH PAKAN SKALA KECIL
Jenis alat dan mesin yang dipergunakan untuk pembuatan pakan ternak pada pabrik pakan skala kecil terdiri dari : Silo, Pengering, Saringan, Hammermill, Diskmill, Pemipil Jagung, Ayakan, Mixer, Steam Boiler, Pencetak Pelet, Pemecah Pelet, Pendingin, Timbangan, Mesin Jahit Kemasan dan alat pendukung lainnya.
1. Pengering (Bed dryer) Untuk mengeringkan bahan baku pakan dengan cara udara panas dari heater dihisap blower untuk mengeringkan bahan baku pakan yang ada di bak pengering, kapasitas muat sampai dengan 1 ton.
DRYER
2. Saringan kasar (Screen ) Dipergunakan untuk membersihkan bahan pakan dari benda asing (besi, kerikil, pasir, kayu dan lain-lainnya). Penyaringan tahap awal ini dimaksudkan untuk menyaring bahan agar mempunyai ukuran yang relatif seragam sebelum dilakukan pengecilan ukuran.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
23
3. Pemecah (Hammer mill) Dipergunakan untuk memperkecil ukuran bahan pakan berupa biji-bijian kering atau bahan pakan lainnya.
4. Penggiling/Penepung (Disk mill) Alat ini berfungsi untuk mengecilkan ukuran bahan pakan menjadi bentuk seperti tepung agar pakan jadi yang terbentuk dapat dicerna dengan baik oleh ternak.
DISKMILL
5. Pemipil Jagung (Corn Sheller) Dipergunakan untuk memipil jagung kering dari bonggolnya
CORN SHELLER
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
24
6. Ayakan (shifter) Alat ini berfungsi untuk menyaring hasil gilingan disk mill agar ukuran butiran menjadi seragam untuk memudahkan pengolahan selanjutnya. ukuran yang masih kasar atau tidak lolos saringan digiling ulang.
7. Timbangan Timbangan kasar (makro) dengan skala kilogram. Timbangan halus (mikro) dengan skala gram.
8. Pengaduk/Pencampur ( Mixer ) Berfungsi mencampur beberapa bahan pakan agar homogen; Mixer type horizontal kapasitas 300-500kg/ proses. Mixer type vertikal kapasitas mencapai lebih 2 ton/proses. HORIZONTAL MIXER
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
VERTICAL MIXER
25
9.
Unit pembangkit uap ( steam boiler ) Tujuan pemberian steam adalah untuk memunculkan aroma ransum sehingga dapat meningkatkan palatabilitas ternak.
10. Pencetak Pelet (Pelletizer). Berfungsi untuk membentuk pakan curah/mesh menjadi bentuk pelet, mesin pelet yang umum digunakan : - Tipe basah ( tipe horizontal dengan penekan screw) dan - Tipe kering (tipe vertikal dengan penekan geardrum )
tipe horizontal
tipe vertical
11. Pemecah Pellet (Crumble) Mesin ini digunakan untuk pakan ayam pedaging (periode grower dan finisher). Cara kerjanya memecah pelet menjadi dua atau tiga bagian. Kapasitas pengolahan 400-500 kg/jam (skala kecil ).
CRUMBLE
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
26
12. Pendingin (cooler ) Untuk mendinginkan/mengeringkan pelet hasil dari proses pemeletan, dengan meniupkan udara dari blower. COOLER
13. Mesin Jahit Kemasan Dengan mesin pengemas dan mesin jahit, bahan pakan dalam kemasan akan tertutup dan terlindung dengan baik.
14. Peralatan pendukung lain terdiri atas : Gerobak ( Troley) Untuk memudahkan membawa bahan pakan.
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
27
Kaitan ( Gaco ) Penggunaan gaco terutama pada saat menaikkan atau menurunkan karung bahan pakan atau mengangkut pelet yang sudah dikemas dalam karung. Wadah atau bak penampung dan skop Diperlukan untuk menampung bahan pakan yang akan ditimbang dan hasil pengolahan,terutama untuk pengolahan pakan kapasitas kecil. Peralatan bengkel Terdiri dari kunci, palu, obeng,tang, gergaji dll digunakan kalau ada masalah pada peralatan
Pedoman Umum PPSK Ruminan TA.2011
28