KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas ijin dan karunia-Nya Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 dapat diselesaikan.
Laporan
ini
merupakan
media
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Soetomo, berisi informasi tentang pencapaian target indikator kinerja utama RSUD Dr. Soetomo pada Tahun 2015, serta gambaran capaian kinerja RSUD Dr. Soetomo
selama
kurun
waktu
pelaksanaan
Rencana
Strategis
(RENSTRA) Tahun 2014-2019. RSUD Dr. Soetomo telah berupaya keras dalam mencapai sasaran sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan, namun demikian masih terdapat kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan. Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hasil kinerja RSUD Dr. Soetomo kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan lain. Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi. Semoga Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan kualitas kinerja RSUD Dr. Soetomo dalam mendukung terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang sehat khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Surabaya, Pebruari 2016 Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo
dr. H A R S O N O Pembina Utama Madya NIP. 19560703 198312 1 001
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
|i
EXECUTIVE SUMMARY Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015, merupakan sarana untuk menyampaikan
pertanggungjawaban
kinerja
Direktur
beserta jajarannya kepada Gubernur dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Selain itu Laporan Kinerja
merupakan
wujud
dari
pertanggungjawaban
atas
kinerja
pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis. Tujuan/sasaran strategis tersebut mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019. Visi RSUD Dr. Soetomo adalah menjadi rumah sakit yang bermutu internasional dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian. Dalam mencapai visi tersebut, RSUD Dr. Soetomo sebagai lembaga/institusi yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan. Untuk
mendukung
Visi
Gubernur
“Jawa
Timur
Lebih
Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak” serta melaksanakan Misi pertama yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan serta misi keempat yaitu meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, maka RSUD Dr. Soetomo mempunyai misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang profesional, akuntabel yang berorientasi pada kastamer untuk menuju pelayanan kesehatan berstandar internasional. Dalam mencapai visi dan misi RSUD Dr. Soetomo menetapkan 4 (empat) sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2014-2019 yaitu : 1. Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit 2. Meningkatnya mutu pendidikan/pelatihan di rumah sakit 3. Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit 4. Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit Guna mencapai sasaran strategis tersebut di atas, diperlukan dukungan program dan kegiatan sebagai berikut : Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| ii
1. Program pelayanan administrasi perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah 4. Program
penyusunan,
pengendalian
dan
evaluasi
dokumen
penyelenggaraan pemerintahan 5. Program upaya kesehatan perorangan 6. Progaram peningkatan sarana dan prasarana pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 7. Program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Untuk menilai pencapaian sasaran strategis tersebut RSUD Dr. Soetomo menetapkan 14 (empat belas) Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014-2015 sebagai alat pengukuran kinerja yaitu: 1. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 2. Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hisup 3. Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit 4. Bed Occupancy Rate (BOR) 5. Average Length of Stay (ALOS) 6. Bed Turn Over (BTO) 7. Turn Over Interval (TOI) 8. Net Death Rate (NDR) 9. Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi standar 10. Persentase elemen JCI yang memenuhi standar 11. Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus 12. Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo 13. Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) 14. Cost Recovery Ratio (CRR) Sasaran strategis pertama yakni “ Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit” melalui indikator sebagai berikut : 1. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM).
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| iii
Pada tahun 2015, pencapaian indikator kinerja “survey kepuasan masyarakat” dapat terealisasi dengan baik yaitu mencapai 82 % dari target yang ditetapkan sebesar 80%. Artinya bahwa upaya yang dilakukan terhadap peningkatan mutu pelayanan kepada pasien dapat dilihat dari hasil pencapaian SKM yaitu sangat baik (82%). 2. Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup Pemenuhan kebutuhan jaringan hidup tahun 2015 tercapai 100% dan ini menggambarkan bahwa kebutuhan jaringan untuk pelayanan pasien khususnya pasien saat dioperasi telah dipenuhi 100%. 3. Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Penanganan pasien dengan cepat dan tepat di gawat darurat sangat menentukan dalam menanganan pelayanan selanjutnya. Waktu penanganan dilakukan oleh tenaga kesehatan di gawat darurat RSUD Dr. Soetomo selama tahun 2015 memenuhi target yang ditentukan yaitu kurang dari 5 menit ( 59,75 detik ). 4. Bed Occupancy Rate (BOR) Tingkat pemakaian tempat tidur tahun 2015 sebesar 74,43%. Capaian ini masih dibawah target yang ditentukan yaitu sebesar 80%. Pencapaian nilai tersebut masih dalam kategori memenuhi standar. 5. Average Length of Stay (ALOS) Rata-rata lama pasien dirawat tahun 2015 tercapai 7,76 hari dari target yang ditentukan selama 7 hari. Semakin lama pasien dirawat menunjukkan adanya pelayanan rumah sakit yang semakin menurun. 6. Bed Turn Over (BTO) Frekwensi pemakaian tempat tidur beberapa kali dalam satu satuan waktu dipakai (terisi) oleh pasien tahun 2015 tercapai 36,45 kali dari target yang di tentukan sebesar 40 kali. Capaian nilai tersebut masih dalam kategori memenuhi standar.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| iv
7. Turn Over Interval (TOI) Rerata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat berikutnya pada tahun 2015 tercapai 2,77 hari dari target sebesar 2,5 hari. Pencapaian hasil ini masih dalam kategori memenuhi standar. 8. Net Death Rate (NDR) Indikator ini dinilai sensitif karena kematian pasien lebih dari 2x24 jam setelah dirawat di rumah sakit dan juga menggambarkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien. Target tahun 2015 sebesar 25 ‰ dan capaian nilai NDR tercapai 38‰ (masih memenuhi standar). 9. Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target Standar Pelayanan Minimal merupakan alat ukur mutu layanan rumah sakit yang berhak diberikan kepada masyarakat secara minimal. Capaian beberapa indikator dari masing-masing unit kerja tahun 2015 tercapai 78,63 %, dari target yang ditetapkan sebesar 100%. 10. Persentase elemen JCI yang memenuhi standar Beberapa elemen yang terdapat pada masing-masing pokja (16 pokja), ditargetkan 60% memenuhi standar dan tahun 2015 tercapai sebesar 60,34%. Sasaran strategis kedua “ meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit” melalui indikator : 1. Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus. Peserta didik PPDS I sebelum menempuh pendidikan dimasingmasing jurusan, maka peserta didik perlu dilatih untuk membekali saat menempuh pendidikan di jurusan masing-masing. Dan hasil peserta PPDS I yang dilatih dan lulus sebesar 100% dari target 100% peserta didik harus lulus. 2. Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
|v
Sebagai rumah sakit rujukan nasional dan sesuai dengan visi rumah sakit untuk menjadikan rumah sakit yang bermutu internasional dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian, maka RSUD
Dr.
Soetomo
mempunyai
kewajiban
moral
untuk
meningkatkan mutu tenaga kesehatan di luar rumah sakit. Jumlah tenaga kesehatan di luar rumah sakit yang dilatih tahun 2015 tercapai 94,93% dari target sebesar 50%. Sasaran startegis ketiga “ Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit“, hanya satu indikator : Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance). Sebagai persyaratan supaya dapat melakukan penelitian di rumah sakit. Merupakan indikator untuk menggambarkan mutu penelitian yang dilakukan di RSUD Dr.Soetomo. Jenis penelitian klinik yang dimaksud adalah penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyeknya baik operasional maupun eksperimen. Tahun 2015 target yang ditentukan untuk uji klinik yang lulus sebesar 100% dan tercapai 100%. Sasaran strategis keempat “ meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit “ hanya satu indikator : Cost Recovery Ratio (CRR). Merupakan
indikator
untuk
menilai
kemampuan
pendapatan
fungsional untuk membiayai belanja operasional. Capaian indikator ini untuk tahun 2015 sebesar 102,58% dari target yang ditentukan sebesar 100%. Permasalahan / kendala saat pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan antara lain : 1. RSUD Dr. Soetomo merupakan rumah sakit rujukan, sehingga pasien-pasien yang dirujuk ke rumah sakit ini kondisinya akut atau
tingkat
kegawatdaruratan
cukup
tinggi
sehingga
memerlukan perawatan yang cukup intensif dan waktu rawat cukup lama.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| vi
2. Peralatan
medik
sebagai
sarana
yang
penting
dalam
mendukung mutu pelayanan perlu mendapatkan peremajaan dan penambahan alat baru. 3. Kecukupan sumber daya manusia (SDM) harus diperhatikan agar mutu pelayanan dapat berjalan dengan baik. 4. Pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kesehatan untuk menjawab
tantang
dimasa
mendatang,
mengingat
perkembangan ilmu kedokteran terus berkembang dari tahu ke tahun. 5. Pembenahan sarana prasarana untuk meningkatkan mutu pelayanan, mengingat banyak gedung pelayanan yang usianya cukup lama (di bangun jaman Belanda) Langkah antisipasi yang perlu dilaksanakan untuk menanggapi penyelesaian permasalahan di atas antara lain : 1. Sistem rujukan harus diberlakukan dengan baik, perlu peran rumah sakit Kab/Kota untuk terus meningkatkan mutu pelayanan ,sehingga tidak semua pasien dirujuk ke RSUD Dr.Soetomo dan hanya kasus-kasus tertentu pasien dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo. 2. Guna untuk memenuhi kebutuhan peralatan medik, baik untuk mengganti alat yang rusak atau peremajaan alat telah dilakukan uapaya antara laian : a. Pemenuhan kebutuhan peralatan medik diusulkan melalui APBD dan APBN. b. Dengan KSO (Kerjasama Operasional) dengan pihak ke tiga. c. Melalui hidah dari pihak swasta. d. Untuk peralatan medik dengan skala kecil diusulkan lewat daana fungsional rumah sakit. 3. Pemenuhan kekurangan SDM khususnya tenaga kesehatan (medis dan paramedik) diusulkan melalui penerimaan CPNS dan rekrutmen tenaga BLUD yang dibiayai oleh dan fungsional
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| vii
rumah sakit. Rekrutmen tenaga BLUD ini dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dilapangan serta mengingat kemampuan keuangan rumah sakit. 4. Pemeliharaan dan pembenahan gedung-gedung pelayanan yang mengalami kerusakan. Untuk
meningkatkan
kemampuan
dan
keterampilan
tenaga
kesehatan telah dilakukan upaya antara lain dengan memberikan bea siswa kepada tenaga kesehatan untuk alih jenjang pendidikan lebih tinggi dan memberikan pelatihan dan jenis pelatihannya disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan ilmu kedokteran yang berkembang saat itu. Selain itu, RSUD Dr.Soetomo juga akan melakukan pencatatan dan pengukuran atas Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator turunannya secara komputerisasi dengan database yang akurat dan valid.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i EXECUTIVE SUMMARY ..................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. x DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN ........................................ Error! Bookmark not defined. A. LATAR BELAKANG.......................................... Error! Bookmark not defined. B. LANDASAN HUKUM ........................................ Error! Bookmark not defined. C. TUJUAN........................................................... Error! Bookmark not defined. D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ........................ Error! Bookmark not defined. E. ISU-ISU STRATEGIS ....................................... Error! Bookmark not defined. BAB II PERENCANAAN KINERJA......................... Error! Bookmark not defined. A. RENCANA STRATEJIK .................................... Error! Bookmark not defined.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Visi ........................................................Error! Bookmark not defined. Misi........................................................Error! Bookmark not defined. Nilai .......................................................Error! Bookmark not defined. Kebijakan Dasar ....................................Error! Bookmark not defined. Tujuan....................................................Error! Bookmark not defined. Sasaran Strategis....................................Error! Bookmark not defined. Strategi dan arah Kebijakan...................Error! Bookmark not defined.
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)............ Error! Bookmark not defined. C.Indikator Kinerja Utama (IKU) ........................... Error! Bookmark not defined. D.Penetapan / Perjanjian Kinerja.......................... Error! Bookmark not defined. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA........................ Error! Bookmark not defined. A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ................... Error! Bookmark not defined. B. EVALUASI KINERJA ........................................ Error! Bookmark not defined.
1. 2. 3. 4.
Sasaran Strategis I “Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit”Error! Bookmark not d Sasaran Strategis II “Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit”...........................................Error! Bookmark not defined. Sasaran Strategis III “Meningkatnya Mutu Penelitian Kesehatan Yang Dilakukan di Rumah Sakit”...................Error! Bookmark not defined. Sasaran Startegis IV “Meningkatnya Tingkat Kemandirian Keuangan di Rumah Sakit”.........................................Error! Bookmark not defined.
C.REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015 ............ Error! Bookmark not defined. BAB IV PENUTUP ................................................... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ....................................................... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ................................................... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN............................................................... Error! Bookmark not defined.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| ix
DAFTAR TABEL Tabel.II.1. Matriks Hubungan Antara Misi dan Tujuan .....Error! Bookmark not defined. Tabel.II.2. Matriks Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran ................ Error! Bookmark not defined. Tabel.II.3. Rencana Perjanjian Kinerja Tahun 2015 RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.II.4. Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Target, Program dan Anggaran RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 ....Error! Bookmark not defined. Tabel.III.1. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Error! Bookmark not defined. Tabel.III.2. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja .Error! Bookmark not defined. Tabel.III.3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 .............. Error! Bookmark not defined. Tabel.III.4. Hasil Pengukuran SKM RSUD Dr.Soetomo Tahun 2012-2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.5. Hasil Pengukuran SKM Unit Pelayanan RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.6. Capaian Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Tahun 2011-2015......................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.7. Waktu Tanggap Pelayanan Pasien IGD RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.8. Tingkat Kegawatdaruratan Pasien IRD RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.9. Hasil Capaian BOR Tahun 2011-2015 RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.10. Capaian BOR Per IRNA Tahun 2011-2015..Error! Bookmark not defined. Tabel.III.11. Jenis Ketenagaan Rumah Sakit Dr. Soetomo ................ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.12. Jumlah pegawai yang mendapat pelatihan (inhouse ..... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.13. Hasil Capaian ALOS RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015.......................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.14. Capaian ALOS Per IRNA RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011-2015.......................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.15. Hasil Capaian BTO RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.16. Capaian BTO Per IRNA RSUD Dr. SoetomoError! Bookmark not defined. Tabel.III.17. Hasil Capaian TOI Tahun 2011-2015 RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
|x
Tabel.III.18. Capaian TOI per IRNA RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011 - 2015.....................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.19. Hasil Capaian NDR Tahun 2011-2015 RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.20. Indikator IRD dalam SPM........Error! Bookmark not defined. Tabel.III.21. Capaian NDR Per IRNA Tahun 2011 - 2015 Error! Bookmark not defined. Tabel.III.22. Tingkat Kegawatdaruratan Pasien IRD RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.23. Indikator SPM Per Unit Kerja RSUD Dr. Soetomo Thn 2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel. III.24 Hasil Penilaian Elemen (Standar) JCI Tahun 2015 ........ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.25. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2015 ...Error! Bookmark not defined. Tabel.III.26. Perbandingan realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015.... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.27 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA..................................Error! Bookmark not defined. Tabel III.28. Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Realisasi Nasional ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.29. Alokasi Per Sasaran Pembangunan Tahun 2015 .......... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.30. Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 ............ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.31. Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015 ........ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.32. Jumlah Peserta Didik PPDS I Yang Dilatih dan Lulus.... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.33. Jumlah peserta pelatihan tenaga kesehatan di luar ....... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.34. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2015 ...Error! Bookmark not defined. Tabel.III.35. Perbandingan realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015.... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.36. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA..................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.37. Alokasi Per Sasaran Pembangunan Tahun 2015 .......... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.38. Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 ............ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.39. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015 ......... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.40. Hasil Capaian Penelitian Uji Klinik dengan Kelayakan Etik ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.41. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2015 ...Error! Bookmark not defined.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| xi
Tabel.III.42. Perbandingan realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015.... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.43. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA..................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.44. Alokasi Per Sasaran Pembangunan Tahun 2015 .......... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.45. Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 ............ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.46. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015 ......... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.47. Angka Capaian CRR Tahun 2011 -2015 RSUD Dr. Soetomo....................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.48. Target dan Realisasi Pendapatan RSUD Dr. Soetomo.. Error! Bookmark not defined. Tabel.III.49. Tingkat Kemandirian RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.50. Alokasi Anggaran Pembangunan dan Rutin di RSUD.... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.51. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2015 ...Error! Bookmark not defined. Tabel.III.52. Perbandingan realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015.... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.53. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA..................................Error! Bookmark not defined. Tabel.III.54. Alokasi Per Sasaran Pembangunan Tahun 2015 .......... Error! Bookmark not defined. Tabel.III.55. Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 ............ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.56. Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015 ........ Error! Bookmark not defined. Tabel.III.57. Capaian Pendapatan RSUD Dr.Soetomo Tahun 2015 .. Error! Bookmark not defined. Tabel.III.58. Rincian Program / Kegiatan RSUD Dr.Soetomo Tahun 2015................................Error! Bookmark not defined. Tabel. III.59. Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2015..... Error! Bookmark not defined.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| xii
DAFTAR GRAFIK Grafik III.1. Hasil Pengukuran SKM RSUD Dr.Soetomo Tahun 2012-2015 .....................Error! Bookmark not defined. Grafik III.2. Waktu Tanggap Pelayanan Pasien IGD RSUD. Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.3. Tingkat Kegawatdaruratan Pasien IRD RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.4. Hasil Capaian BOR Tahun 20011-2015 RSUD. Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.5. Capaian BOR Per IRNA Tahun 2011-2015 RSUD Dr.Soetomo ...................Error! Bookmark not defined. Grafik III.6. Jenis Ketenagaan Rumah Sakit Dr. SoetomoError! Bookmark not defined. Grafik III.7. Jumlah Pegawai yang Mendapat Pelatihan (inhouse training) RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015Error! Bookmark not defined. Grafik III.8. Hasil Capaian ALOS RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.9. Capaian ALOS Per IRNA RSUD ............ Error! Bookmark not defined. Grafik III.10. Hasil Capaian BTO RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.11. Capaian BTO Per IRNA RSUD Dr. Soetomo Tahun 2009–2014..................Error! Bookmark not defined. Grafik III.12. Hasil Capaian TOI RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011-2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.13. Capaian TOI Per IRNA RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011- 2015 .................Error! Bookmark not defined. Grafik III.14. Hasil Capaian NDR RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011-2015 ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.15. Capaian NDR Per IRNA Tahun 2011 – 2015 ................ Error! Bookmark not defined. Grafik III.16. Tingkat Kegawatdaruratan Pasien IRD RSUD Dr. Soetomo ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.17. Jumlah Peserta Didik PPDS I Yang Dilatih dan Lulus ... Error! Bookmark not defined. Grafik III.18. Jumlah peserta pelatihan tenaga kesehatan di luar ...... Error! Bookmark not defined. Grafik III.19. Hasil Capaian Penelitian Uji Klinik dengan Kelayakan Etik ....................................................................Error! Bookmark not defined. Grafik III.20. Angka Capaian CRR Tahun 2011 -2015 RSUD Dr. Soetomo ................Error! Bookmark not defined. Grafik III.21. Target dan Realisasi Pendapatan RSUD Dr.Soetomo Tahun 2009-2014 ..................Error! Bookmark not defined. Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| xiii
Grafik III.22. Tingkat Kemandirian RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015...................Error! Bookmark not defined.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
| xiv
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(SAKIP)
dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja (Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja. Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah yang baik, maka perlu disusun laporan akuntabilitas kinerja setiap akhir tahun. Laporan
kinerja
merupakan
bentuk
akuntabilitas
dari
pertanggungjawaban kinerja yang telah disepakati Tahun 2015 oleh Direktur RSUD Dr.Soetomo dengan Gubernur Provinsi Jawa Timur. Tuntutan dipenuhinya akuntabilitas sebagai akibat gerakan konsumen, keinginan para profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan, kesadaran akan praktek manajemen atau tatakelola yang baik dan pengakuan masyarakat atas penghargaan kinerja organisasi (rumah sakit). Sejalan dengan itu, dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagai tindak lanjut dari peraturan tersebut telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, asas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 1
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Setiap unit teknis yang merupakan unsur penyelenggaraan pemerintah negara, wajib memberikan Laporan Kinerja yang merupakan dokumen berisi gambaran perwujudan akuntabilitas kinerja yang disusun dan disampaikan secara sistematis dan melembaga. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka RSUD Dr. Soetomo Surabaya perlu menyusun Laporan Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan secara akuntabel dan transparan. B. LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah; 7. Peraturan
Presiden
NO
29
Tahun
2014
tentang
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 9 Tahun 2007 tentang Indikator Kinerja Utama; 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 2
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur. 11. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja di Pemerintah Provinsi Jawa Timur 12. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kab/Kota se Jawa Timur. C. TUJUAN Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas RSUD Dr. Soetomo, keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai target dan indikator seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) RSUD Dr. Soetomo dan ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja RSUD Dr. Soetomo oleh pejabat yang bertanggungjawab. D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. TUGAS POKOK RSUD Dr. Soetomo mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan
secara
mengutamakan dilaksanakan
berdayaguna
upaya secara
dan
penyembuhan serasi
dan
berhasilguna dan
terpadu
dengan
pemulihan
yang
dengan
upaya
peningkatan, pencegahan dan penyelenggaraan upaya rujukan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan. 2. FUNGSI a. Penyelenggara Pelayanan Medik b. Penyelenggara Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik c. Penyelenggara Pelayanan dan Asuhan Keperawatan d. Penyelenggara Pelayanan Rujukan e. Penyelenggara Usaha Pendidikan dan Pelatihan
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 3
f.
Penyedia fasilitas kerja dan praktikum klinik dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter spesialis, dan tenaga kesehatan lainnya
g. Penyelenggara penelitian dan pengembangan kesehatan h. Penyelenggara kegiatan manajamen rumah sakit i.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemilik rumah sakit sesuai dengan bidang tugasnya
E. ISU-ISU STRATEGIS a. Perdagangan bebas ASEAN dan Global (MEA) 1. Industri kesehatan/ kedokteran internasional 2. Masuknya modal dan tenaga kerja asing di bidang perumasakitan dan kesehatan lainnya b. Era Jaminan Kesehatan Nasional 1. Peran tunggal PT. Askes sebagai BPJS Kesehatan 2. Sistem pembayaran INA CBGs 4.0 3. Pemahaman dokter dan provider kesehatan lain agar berperilaku efektif dan efesien 4. Kebijakan kefarmasian RSUD Dr. Soetomo dalam formularium rumah sakit c. Tindak lanjut implementasi Akreditasi KARS dan persiapan Akreditasi JCI (Joint Comission Internasional) RSUD Dr. Soetomo. 1. Pelayanan yang berfokus pada pasien dan manajemen pelayanan kesehatan 2. Pendidikan staf dan klinis 3. Penelitian yang bersubyek pada manusia
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEJIK 1. Visi “Menjadi
Rumah
Sakit
yang
Bermutu
Internasional
dalam
Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian” 2. Misi ”Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan,
pendidikan
dan
penelitian yang profesional, akuntabel yang berorientasi pada kastemer
untuk
menuju
pelayanan
kesehatan
berstandar
internasional” 3. Nilai Nilai yang diyakini merupakan landasan fundamental dalam bekerja sebagai budaya organisasi RSUD Dr Soetomo adalah : a. Profesionalisme b. Integritas c. Kemitraan d. Keadilan e. Kemandirian 4. Kebijakan Dasar Pelaksanaan kebijakan perlu mendapat jaminan dan dukungan dari seluruh komponen di RSUD Dr. Soetomo. Untuk itu disusun sembilan kebijakan dasar RSUD Dr. Soetomo sebagai berikut : 1. Perbaikan mutu pelayanan; 2. Perbaikan manajemen (SDM) internal; 3. Penataan kelembagaan (struktur dan sistem); 4. Pemantapan nilai dasar menjadi budaya organisasi; 5. Penataan sistem akuntansi keuangan; 6. Pengendalian biaya dan struktur anggaran; 7. Perbaikan manajemen logistik medik dan non medik; 8. Penataan manajemen pendidikan klinik dan penelitian rumah sakit; 9. Pengembangan aliansi strategis. Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 5
5. Tujuan Berdasarkan misi yang ditentukan pada Renstra RSUD Dr.Soetomo ditetapkan 4 (empat) tujuan yaitu : 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo 2. Meningkatkan mutu pendidikan/pelatihan untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo 3. Meningkatkan mutu penelitian kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo 4. Meningkatkan tingkat kemandirian di RSUD Dr.Soetomo 6. Sasaran Strategis Berdasarkan kerangka arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu : a) Meningkatkan
ketersediaan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu dan terjangkau, serta menjamin perlindungan risiko bagi masyarakat, terutama keluarga miskin, akibat pengeluaran biaya kesehatan. b) Mengembangkan
dan
meningkatkan
efektivitas
jaminan
kesehatan bagi penduduk miskin, yang harus berorientasi kepada subjek manusianya, bukan jenis penyakitnya. Maka dapat ditentukan sasaran strategis di RSUD Dr.Soetomo yaitu : 1. Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit 2. Meningkatnya mutu pendidikan/pelatihan di rumah sakit 3. Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit 4. Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit Tabel.II.1. Matriks Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran TUJUAN Uraian 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo
SASARAN Indikator Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Uraian 1. Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator 1. Terlaksananya Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 2. Terpenuhinya Pemenuhan Kebutuhan Jaringan 3. Terlayaninya pasien di
Page 6
2. Meningkatkan mutu pendidikan/pelatihan untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo
Prosentase pegawai yang dilatih dan lulus
2. Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit
3. Meningkatkan mutu penelitian kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo 4. Meningkatkan tingkat kemandirian di RSUD Dr.Soetomo
Prosentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) Cost Recovery Ratio (CRR)
3. Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit 4. Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
Gawat Darurat yang dilayani < 5 menit 4. Tercapainya Bed Occupancy Rate (BOR) 5. Tercapainya Average Length of Stay (ALOS) 6. Tercapainya Bed Turn Over (BTO) 7. Tercapainya Turn Over Internal (TOI) 8. Tercapainya Net Death Rate (NDR) 9. Terpenuhinya capaian Indikator SPM yang memenuhi target 10. Terpenuhinya elemen JCI yang memenuhi standar 11. Terlaksananya peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus 12. Terpenuhinya pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo 13. Terlaksananya penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) 14. Tercapainya Cost Recovery Ratio (CRR)
7. Strategi dan Arah Kebijakan. Berdasarkan strategi yang telah ditentukan, kemudian ditentukan sasaran strategis yang akan dicapai RSUD Dr. Soetomo dalam tahun
2009
–
2014.
Sasaran
strategis
tersebut
disusun
berdasarkan 4 (empat) dimensi (prespektif) manajemen sesuai dengan metode Balanced Scorecard, yaitu : a) Perspektif Keuangan, yang akan dicapai adalah : 1) Meningkatkan profitabilitas RSUD Dr. Soetomo; 2) Meningkatkan liquiditas RSUD Dr. Soetomo; 3) Terwujudnya kesejahteraan internal.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 7
b) Persektif Kastemer, yang akan dicapai adalah memiliki citra positif di mata kastemer. c) Persektif Proses Bisnis Internal, yang akan dicapai adalah menjadi rumah sakit berbasis standar manajemen dan standar pelayanan yang berfokus pada kastemer. d) Persektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, yang akan dicapai adalah : 1) Terbentuknya pola pikir SDM yang berorientasi pada kastemer; 2) Terbentuknya
SDM
yang
profesional,
mandiri,
dan
mempunyai integritas tinggi. B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun Rencana Kinerja Tahun 2015 RSUD Dr. Soetomo Surabaya adalah sebagai berikut: Tabel.II.2. Rencana Perjanjian Kinerja Tahun 2015 RSUD Dr. Soetomo TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo
SASARAN 1. Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
INDIKATOR 1. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
80 %
100 % 2. Persentase Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Hidup 3. Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
TARGET
100 %
Page 8
4. Bed Occupancy Rate (BOR)
80 %
5. Average Length os Stay (ALOS)
7 hari
6. Bed Turn Over (BTO)
40 kali
7. Turn Over Internal (TOI)
3 hari
8. Net Death Rate (NDR)
25 ‰
9. Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target
100 %
10. Persentase elemen 60 % JCI yang memenuhi standar 100 % 1. Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus
2. Meningkatkan mutu pendidikan/pelatiha n untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo
2. Meningkatnya mutu
3. Meningkatkan mutu penelitian kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan di RSUD Dr.Soetomo
3. Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit
1. Prosentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance)
4. Meningkatkan tingkat kemandirian di RSUD Dr.Soetomo
4. Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
1. Cost Recovery Ratio (CRR)
pendidikan/pelatiha n di rumah sakit
2. Porsentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo
50 %
100 %
100 %
C. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dalam rangka evalusi capaian target kinerja, untuk menggambarkan keberhasilan program strategis 2014-2019 menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mendukung Program Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tertuang dalam RPJMD 2014-2019 dengan
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 9
sasaran
kinerja
adalah
meningkatnya
mutu
pelayanan
dan
kemandirian rumah sakit. a. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Menggambarkan
tingkat
kepuasan
dari
pasien
di
RSUD
Dr.Soetomo terhadap pelayanan yang diberikan. Target SKM di RSUD Dr.Soetomo pada tahun 2015 sebesar 80 %. b. Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Hidup Pada indikator tersebut menggambarkan tingkat kinerja dari pelayanan Instalasi Bank Jaringan yang ada di RSUD Dr.Soetomo. Produk jaringan manusia ini merupakan salah satu produk unggulan yang ada di RSUD Dr.Soetomo dimana untuk target persentase pemenuhan kebutuhan jaringan manusia (stem cell) di RSUD Dr.Soetomo pada Tahun 2015 adalah 100%. c. Persentase pasien di Gawat Darurat yang dilayani < 5 menit Pelayanan penderita gawat darurat di Gedung Instalasi Gawat Darurat atau IGD yang berlantai 5, memberikan pelayanan selama 24 jam dengan tenaga ahli darurat yang profesional dan terlatih baik. Untuk penanganan pasien di IGD < 5 menit untuk tahun 2015 ditargetkan sebesar 100 %, artinya pasien yang dirujuk di IGD harus ditangan kurang dari 5 menit. d. Bed Occupancy Rate (BOR) Yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur. Tingkat utilisasi (BOR) yang optimal (antara 65%-85%), dan target pencapaian BOR untuk RSUD Dr. Soetomo tahun 2015 sebesar 80 %. e. Average Length of Stay (ALOS) Yaitu rata-rata lama perawatan seorang pasien. Indikator ini menggambarkan rerata hari pasien di rawat di rumah sakit. Angka ini cukup sensitif menggambarkan tingkat efektivitas pelayanan di rumah sakit karena menggambarkan hasil resultan dari berbagai program kegiatan yang dilakukan oleh rumah sakit maupun variabel
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 10
pasien itu sendiri. Angka normatif (standar) ALOS untuk Rumah Sakit Pendidikan antara 7 s.d. 9 hari, mengingat pasien yang datang ke RSUD Dr. Soetomo sebagai rujukan puncak (terakhir) pada umumnya kondisi pasien dalam keadaan parah (kronis atau gawat). Dan untuk target pencapaian ALOS RSUD Dr. Soetomo tahun 2015 sebesar 7 hari. f. Bed Turn Over (BTO) Yaitu frekwensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini menggambarkan tingkat efesiensi pemakaian tempat tidur dan idealnya rerata adalah 40-50 kali/Tempat Tidur/Tahun, sementara untuk target RSUD Dr. Soetomo tahun 2015 sebesar 40 kali. g. Turn Over Interval (TOI) Menggambarkan rerata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efesiensi dari pada penggunaan tempat tidur. Idealnya rerata 1-3 hari/tempat tidur dan target RSUD Dr. Soetomo tahun 2015 sebesar 3 hari. h. Net Death Rate (NDR)/ Angka Kematian Bersih Indikator NDR ini dinilai sensitif karena kematian pasien lebih dari 2x24 jam setelah dirawat di rumah sakit. Angka normatif (standar) NDR untuk Rumah Sakit Pendidikan antara 50 ‰ s/d 70 ‰, mengingat pasien yang datang ke RSUD Dr. Soetomo sebagai Rumah Sakit Kelas A Pendidikan sebagai rujukan terakhir pada umumnya kondisi pasien sudah dalam keadaan parah. Dan target RSUD Dr. Soetomo untuk tahun 2015 sebesar 25 ‰. i. Prosentase capaian indikator SPM yang memenuhi target Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 11
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Untuk tahun 2015 target yang ingin dicapai sebesar 100%. j. Prosentase elemen JCI yang memenuhi standar Akreditasi RS merupakan salah satu pendekatan pengelolaan mutu yang meliputi semua aspek RS (organisation-wide basis) dengan harapan dapat membangun budaya mutu RS meliputi aspek pembelajaran bagi seluruh staf RS, komunikasi organisasi, kerjasama multidisplin dan etika bekerja hingga reputasi rumahsakit. Meski standar akreditasi dibutuhkan untuk membangun budaya mutu RS, namun proses membangunnya secara umum sama. Dan target elemen JCI yang memenuhi standar tahun 2015 sebesar 60 %. k. Prosentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus Sesuai dengan visi RSUD Dr. Soetomo yaitu menjadi rumah sakit yang bermutu internasional dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian, maka RSUD Dr. Soetomo berkewajiban untuk mendidik dokter baru maupun dokter yang mengambil spesialis tertentu. Indikator ini menggambarkan jumlah peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus. Untuk target tahun 2015 peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus sebesar 100%. l. Prosentase
pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk
tenaga kesehatan diluar RSUD Dr. Soetomo Indikator ini memberikan gambaran kemampuan RSUD Dr. Soetomo untuk melatih tenaga kesehatan yang ada diluar RSUD Dr. Soetomo untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di RSUD Dr. Soetomo dan untuk tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 50%. m.Prosentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical Clearance) Menggambarkan tingkat penelitian uji klinik dengan kelaiakan etik oleh mahasiswa/institusi/pegawai di RSUD Dr.Soetomo. Target
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 12
penelitian uji klinik dengan kelaiakan etik di RSUD Dr.Soetomo pada tahun 2015 adalah 100%. n. Cost Recovery Ratio (CRR) CRR menggambarkan kemampuan rumah sakit membiayai seluruh biaya operasional dari pendapatan fungsional rumah sakit. Untuk rumah sakit nirlaba CRR antara 70% s.d. 100 % dinilai sehat. Target untuk RSUD Dr. Soetomo tahun 2015 capaiannya sebesar 100%. D. Penetapan / Perjanjian Kinerja Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran diatas dilaksanakan Program yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Propinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019, maka program RSUD Dr. Soetomo tahun 2015 sebagai berikut : a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah d) Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyeklenggaraan Pemerintahan e) Program Upaya Kesehatan Perorangan f) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) g) Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 13
Tabel.II.3. Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Target, Program dan Anggaran RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 No 1.
Sasaran Strategis Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja
Target
1. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 2. Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Jaringan hidup 3. Persentase pasien di Gawat Darurat yang dilayani < 5 menit 4. Bed Occupancy Rate (BOR)
80 % 100 %
Program/Kegiatan
Anggaran (Rp)
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Pelaksanaan administrasi perkantoran
5.104.992.000 5.104.992.000
100 %
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
18.466.019.670
80 %
1.
kelengkapan
12.688.758.000
5. Average Length os Stay (ALOS) 6. Bed Turn Over (BTO)
7 hari
2.
5.777.261.670
7. Turn Over Internal (TOI)
3 hari
8. Net Death Rate (NDR) 9. Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target 10. Persentase elemen JCI yang memenuhi standar
25 ‰ 100 %
Pemeliharaan peralatan dan kelembagaan sarana dan prasarana III. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 1. Koordinasi dan konsultasi kelembagaan pemerintah daerah 2. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur IV. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evalausi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan 1. Penyusunan dokumen perencanaan
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
40 kali
60 %
Penyediaan peralatan sarana dan prasarana
dan
2.
Penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana program dan anggaran
3.
Penyusunan, pengembangan, pemeliharaan dan pelaksanaan sistem informasi data
Page 14
544.000.000 320.000.000 224.000.000 330.000.000
50.000.000 50.000.000 230.000.000
No 2
3
4
Sasaran Indikator Kinerja Strategis Meningkatnya 1. Persentase peserta didik mutu pendidikan/ PPDS I yang dilatih dan pelatihan di lulus rumah sakit 2. Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Meningkatnya 1. Persentase penelitian uji mutu penelitian klinik yang lulus kelayakan kesehatan yang etik (ethical Clearance) dilakukan di rumah sakit Meningkatnya 1. Cost Recovery Ratio tingkat (CRR) kemandirian keuangan di rumah sakit
Target
Program/Kegiatan
100 %
V. Program Upaya Kesehatan Perorangan
2.125.000.000
50 %
1
2.125.000.000
100 %
VI. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 1. Pendampingan pelayanan kesehatan rujukan (DAK) 2. Pembangunan RS/ RSK/Balai/ Akper/ Latkesmas 3. Pengadaan alat kesehatan/Lab RS/RSK/ Balai/Akper/Latkesmas
100 %
4.
5.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Anggaran (Rp)
Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan (DAK)
Peningkatan derajad kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok (DBHCT) Pembangunan sarana dan prasarana RS/RSK/Balai/Akper/Latkesmas
206.697.408.834
250.000.000 22.615.249.000 125.000.000.000 58.682.159.834
150.000.000
IX. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
1.039.327.779.783
1.
1.039.327.779.783
Peningkatan pelayanan RS/RS Khusus/BP4
Page 15
Dari tabel di atas terlihat untuk mendukung IKU RSUD Dr. Soetomo dari belanja langsung (pegawai, belanja barang/jasa dan belanja
modal)
pada
Tahun
2015
adalah
sebesar
Rp
1.272.595.200.287,-. Dalam DPPA-APBD tahun 2015 sebesar Rp. 1.474.703.861.287 karena ada belanja yang digunakan untuk belanja tidak langsung (gaji, tambahan penghasilan dan bunga) sebesar Rp. 219.814.967.000,-,.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Sesuai dengan Renstra Rumah Sakit Tahun 2014-2019, telah ditetapkan beberapa sasaran strategis yang telah dijabarkan dalam empat perspektif antara lain perspektif keuangan, kastamer, proses bisnis dan pembelajaran dan pertumbuhan. Sasaran Strategis yang telah ditetapkan didukung oleh program kegiatan yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja
Tahun 2015.
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja pada sasaran, menggunakan skala pengukuran 2 (dua) katagori sebagai berikut : Tabel.III.1. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Pelayanan Tahun 2015 No Standar Kategori Capaian I 1 2 3 II 1 2 III 1 2 IV 1 2 V 1 2 VI 1 2
Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) 81,26 % – 100% 62,51% – 81,25% 43,76% – 62,50% Bed Occupancy Rate (BOR) < 65 % dan > 85 % 65 % - 85 % Average Length of Stay (ALOS) < 7 hari dan > 9 hari 7 – 9 hari Bed Turn Over (BTO) < 40 kali dan > 50 kali 40 – 50 kali Turn Over Internal (TOI) < 1 hari dan > 3 hari 1 – 3 hari Net Death Rate (NDR) > 25 ‰ < 25 ‰
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar
Tabel. III.2. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Keuangan Tahun 2015 No Standar Kategori Capaian VII
Cost Recovery Ratio (CRR) 1 > 100 % 2 70 % - 100 % 3 < 70 %
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Sangat Baik Baik Kurang Baik
Page 17
Berikut hasil capaian dari sasaran strategis yang telah ditetapkan pada Tahun 2015 : Tabel. III.3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015 No 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
80 %
82%
100 %
100 %
100 %
Sangat Baik Tercapai
100 %
100 %
100 %
Tercapai
80 %
74,43 %
93,04%
Memenuhi Standar Memenuhi Standar Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar Tidak Memenuhi Standar Tercapai
4.
Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Jaringan hidup Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Bed Occupancy Rate (BOR)
5.
Average Length os Stay (ALOS)
7 hari
7,76 hari
89,14%
6.
Bed Turn Over (BTO)
40 kali
33,74 kali
84,35%
7.
Turn Over Internal (TOI)
2.5 hari
2,77 hari
89,2%
8.
Net Death Rate (NDR)
25 ‰
38 ‰
48 %
100 %
100%
100 %
60 %
60,34%
100 %
100%
50 %
94,93 %
100 %
100 %
100 %
102,58 %
2. 3.
9. Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target 10. Persentase elemen JCI yang memenuhi standar 11. Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus 12. Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo 13. Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical Clearance) 14. Cost Recovery Ratio (CRR)
102,5 %
Ket
100,57 %
Tercapai
100 %
Tercapai
189,86 %
Tercapai
100 %
Tercapai
102,58 %
Sangat Baik
Pengukuran kinerja dalam rangka mengetahui tingkat Keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target setiap indikator kinerja yang telah ditetapkan. Rumus untuk menghitung capaian kinerja setiap indikator ada dua macam : Indikator bermakna positif, artinya : jika semakin besar realisasi berarti semakin baik kinerjanya, atau sebaliknya semakin kecil realisasi semakin buruk kinerjanya, maka digunakan rumus : Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 18
REALISASI X 100 % TARGET
Indikator bermakna negatif, artinya : jika semakin besar realisasi berarti semakin buruk kinerjanya, atau sebaliknya semakin kecil realisasi semakin
baik
kinerjanya,
dengan
menggunakan
rumus
:
TARGET – (REALISASI – TARGET) X 100% TARGET
B. EVALUASI KINERJA Evaluasi dilakukan untuk mengetahui berapa tingkat capaian dari realisasi kinerja atas sasaran yang ditentukan, kemajuan serta kendala dalam mencapai target. Analisis capaian kinerja dari masingmasing sasaran strategis RSUD Dr. Soetomo adalah sebagai berikut : 1. Sasaran Strategis I “Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit” Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut di atas ditetapkan sepuluh indikator sebagai berikut : a) Indikator Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan suatu keharusan bagi lembaga penyelenggara layanan kepada masyarakat secara umum. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor:
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Unit
Pelayanan
Instalasi
Pemerintah, maka RSUD Dr. Soetomo berkewajiban untuk menyusun Indeks Kepuasan Masyarakat. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 19
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Survey Kepuasan Masyarakat dilakukan secara bertahap mulai Bulan April s/d Bulan Nopember 2015. Pada Tahun 2015 nilai SKM Agregat yang dicapai oleh RSUD Dr.Soetomo adalah 82 % (sangat baik). Tabel. III.4. Hasil Pengukuran SKM RSUD Dr.Soetomo Tahun 2012-2015 No 1.
Indikator Mutu IKM
Target 2015 80 %
2012 77.65
Tahun 2013 2014 79,58 83,35
2015 82
Sumber : Laporan Bidang LITBANG 2015
Grafik.III.1. Hasil Pengukuran SKM RSUD Dr.Soetomo Tahun 2012-2015
Pada tabel III.4 dapat diketahui bahwa SKM RSUD Dr.Soetomo dari tahun 2012–2015 mengalami fluktuasi, tetapi masih dalam kategori A (sangat baik). Dari 34 instalasi yang dilakukan survey, ada beberapa instalasi yang nilai capaian SKM mencapai A (19 instalasi ) dan yang mencapai nilai B (15 instalasi). Sedangkan untuk
jajaran
managemen
(11
bidang/bagian)
semuanya
mendapatkan nilai B. Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSUD Dr.Soetomo sangat baik. Selain itu, hasil SKM dari masing-masing unit pelayanan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 20
Tabel.III.5. Pengukuran SKM Unit Pelayanan RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Instalasi / Unit Pelayanan IRNA Anak IRNA Medik IRNA Bedah IRNA Obsgyn IRNA Jiwa Instalasi Rawat Darurat Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rehabilitasi Medik Instalasi Gigi dan Mulut Instalasi Hemodialisa Instalasi Diagnostik dan Kardiovaskuler Instalasi Paliatif dan Bebasa Nyeri Instalasi Bedah Pusat Instalasi Rawat Intensif dan Reanimasi Instalasi Farmasi Instalasi Gizi Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik Instalasi Sterilisasi dan Binatu Instalasi Bank Jaringan Instalasi Radioterapi Instalasi Mikrobiologi Klinik Instalasi Radiodiagnostik Instalasi Patologi Anatomi Instalasi Patologi Klinik Instalasi IIU Instalasi Kedokteran Forensik Instalasi Transfusi Darah Instalasi KPK Instalasi SIM Instalasi Sanitasi Instalasi PKRS dan Humas Instalasi Perpustakaan GBPT Instalasi Graha Amerta Jajaran Manajemen IKM Agregat
Indikator Nilai IKM Mutu (%) Pelayanan 81,26 A 80,52 B 79,90 B 79,43 B 82,75 A 81,16 B 82,75 A 82,01 A 80,77 B 81,34 B 79,45 B 83,52 A 83,43 A 82,08 A 83,29 A 81,41 A 78,93 B 87,32 A 83,52 A 86,54 A 75,72 B 82,01 A 88,22 A 82,86 A 81 B 95,74 A 90,23 A 84,72 A 73,08 B 70,77 B 79,48 B 83,25 A 80,48 B 79,50 B 76 B 82% A
Sumber : Laporan Bidang LITBANG Tahun 2015
Keberhasilan capaian Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) dengan hasil capaian sebesar 82 % dari target sebesar 80 % patut dibanggakan. Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 21
meningkatkan capaian Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) sebagai berikut : a. Menciptakan rasa aman pasien untuk berobat b. Lingkungan yang bersih dan nyaman c. Memberikan informasi yang jelas tentang prosedur pelayanan Pada akhirnya, bahwa keberhasilan pencapaian target indikator SKM merupakan hasil kerja keras dan dukungan pelaksanaan berbagai program yang dilakukan oleh RSUD Dr. Soetomo. 1) Faktor pendukung keberhasilan : a. Adanya dukungan dan komitmen dari manajemen pada kegiatan SKM ini. b. Adanya program kegiatan yang dilakukan untuk survey kepuasan masyarakat c. Meningkatnya peran serta dan kesadaran masyarakat (pasien/keluarga
pasien)
dalam
memberikan
jawaban
terhadap survey ini. 2) Faktor penghambat keberhasilan a. Kondisi pasien yang tidak memungkinkan saat dilakukan wawancara. b. Waktu pelaksanaan harus disesuaikan dengan waktu pelayanan,
jangan
sampai
mengganggu
dokter
saat
memberikan pelayanan. 3) Alternatif pemecahan masalah Untuk mengatasi hambatan di atas, beberapa alternatif intervensi yang memiliki daya ungkit dalam menyelesaikan hambatan, sebagai berikut : a. Koordinasi yang aktif dengan unit kerja yang akan dilakukan survey untuk menentukan sampel (pasien) yang akan diwawancarai b.Tentukan waktu yang tepat dalam melakukan survey (setelah pasien diperiksa oleh dokter), supaya tidak mengganggu proses pelayanan.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 22
b) Indikator Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Pada Indikator ini menggambarkan salah satu kinerja dari produk unggulan yang ada di RSUD Dr.Soetomo yaitu Produk bank jaringan atau stemcell. Stemcell ini merupakan terapi masa depan dalam pengobatan, dan dapat diterapkan di semua bidang kedokteran. Pada tahun 2015 di RSUD Dr.Soetomo
memperoleh
capaian
sebesar
100%
dalam
pemenuhan kebutuhan jaringan yang dapat digambarkan dalam tabel berikut: Tabel.III.6. Capaian Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Tahun 2011-2015 di RSUD Dr.Soetomo N
Nama
o
Jaringan
1.
Amniotic Membran Human Bone
-
Bovine Bone
Cancelous
2.
3.
Spesifikasi
Cancelous
2011
2013
2014
2015
X
Y
X
Y
X
Y
X
Y
X
Y
7643
7643
10876
10876
9849
9849
4238
4238
3523
3523
115
115
120
120
0
0
14
14
41
41
Calvaria
Powder
2012
3
3
2
2
1
1
0
0
33
33
1542
1542
2505
2505
2682
2682
1449
1449
2655
2655
10
10
45
45
37
37
112
112
111
111
Sumber : Laporan Instalasi Bank Jaringan Thn 2015
*) X : Permintaan ; Y : Pemenuhan
Dari tabel III.6. dapat diketahui bahwa setiap tahun permintaan pemenuhan jaringan semakin meningkat, telah terpenuhi 100% oleh Instalasi Bank Jaringan di RSUD Dr.Soetomo. Akan tetapi, pada tahun 2015 terjadi penurunan produksi jaringan pada jenis jaringan Amniotic Membran sedangkan untuk jenis jaringan Bovine Bone
spesifikasi Cancelous mengalami peningkatan.
Hal tersebut dapat dikarenakan kurangnya sosialisasi dari para dokter bedah maupun dokter orhtopaedi. Selain itu kurangnya donor terkait bahan baku jaringan yang dibutuhkan. Capaian tersebut dapat dipenuhi dengan didukungnya oleh ketersediaan sumber daya yang ada di RSUD Dr.Soetomo baik SDM, alat kedokteran maupun sarana prasarana yang lain.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 23
Hal-hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam mencapai indikator pemenuhan kebutuhan jaringan hidup, secara terperinci sebagai berikut : 1). Faktor pendukung keberhasilan : a. Tempat pelayanan yang cukup representative b. Sumber daya manusia yang professional c. Peralatan yang lengkap dan canggih 2). Faktor penghambat keberhasilan : a. Kurangnya promosi tentang steam cell bank jaringan b. Bahan baku yang kurang dalam pembuatan jaringan 3). Upaya tindak lanjut : a. Promosi yang lebih aktif terutama di luar RSUD Dr. Soetomo b. Rehabilitas
laboratorium
steam
cell
supaya
lebih
memenuhi standar c) Prsentase pasien di gawat darurat yang dilayani <5 menit Pelayanan
Unit
Gawat
Darurat
(UGD) adalah salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit. Setiap rumah sakit pasti memiliki layanan UGD yang melayani pelayanan medis 24 jam. UGD 24 jam melayani kasuskasus khususnya gawat darurat. Tujuan
dari
pelayanan
gawat
darurat
ini
adalah
untuk
memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang datang dan menghindari berbagai risiko, seperti: kematian , menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan tindakan. Pelayanan pada Unit Gawat Darurat untuk pasien yang datang akan langsung dilakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya. Bagi pasien yang tergolong emergency (akut) akan langsung dilakukan tindakan
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 24
menyelamatkan jiwa pasien (life saving). Bagi pasien yang tergolong tidak akut dan gawat akan dilakukan pengobatan sesuai dengan kebutuhan dan kasus masalahnya yang setelah itu akan dipulangkan kerumah. Sebagai rumah sakit tersier (PPK III), pasien yang dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo merupakan pasien dengan emergency (tingkat kegawatan) yang sangat tinggi. Sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM), salah satu indikator pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah kemampuan menangani life saving anak, maupun dewasa dan waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat. Selama tahun 2015 jumlah pasien yang ditangani di IGD sebanyak 59.181 pasien dan semua pasien ditangani oleh tenaga medis kurang dari 5 menit (100%). Tabel.III.7. Waktu Tanggap Pelayanan Pasien IGD RSUD Dr. Soetomo No 1
Target 2015
Indikator Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani
2011
< 5 menit
Tahun (detik) 2012 2013 2014
56,5
58
59,75
59,52
2015 59,75
Sumber : Laporan IGD RSUD Dr.Soetomo tahun 2015
Grafik.III.2. Waktu Tanggap Pelayanan Pasien IGD RSUD. Dr. Soetomo 2011
2012
2013
59.75
2014
2015
59.52
59.75
58 56.5
Rata-rata Waktu Tanggap Pelayanan Pasien IGD (detik)
Dari tabel di atas terlihat bahwa waktu tanggap pelayanan pasien yang dilayani di IGD selama lima tahun kurang dari 60 detik. Ini menggambarkan bahwa kesiapan petugas dalam memberikan pelayanan
kepada
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
pasien
sangat
tanggap
dan
cepat. Page 25
Penanganan pasien di IGD dilakukan berdasarkan tingkat kegawat daruratan dan tabel dibawah ini pasien dengan tingkat kegawatan: Tabel.III.8. Tingkat Kegawatdaruratan Pasien IRD RSUD Dr. Soetomo No Tingkat Kegawat Daruratan 1. Biru 2. Merah 3. Kuning 4. Hijau 5. DOA (Dead On Arrival)
2011 1519 49438 25065 36 10
2012 1290 46056 24197 77 18
Tahun 2013 261 6239 9921 114 261
2014 1636 41600 20024 601 1
2015 1519 37289 18281 257 0
Sumber : Laporan IGD RSUD Dr.Soetomo tahun 2015
Grafik.III.3. Tingkat Kegawatdaruratan Pasien IGD RSUD Dr. Soetomo
Keterangan: Warna Biru
: Pasien yang gawat dan darurat mengancam nyawa, butuh penanganan segera.
Warna Merah
: Pasien yang gawat dan darurat tetapi kurang mengancam nyawa.
Warna Kuning : Pasien yang tidak gawat tetapi darurat. Warna Hijau
: Pasien yang tidak gawat dan tidak darurat
Faktor pendukung dan penghambat capaian indikator ini dijelaskan sebagai berikut :
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 26
1). Faktor pendukung keberhasilan : a. Dokter jaga di Triase selama 24 jam b. Alur penanganan cepat, tepat dan cermat c. Mudanya akses menuju ruang triase 2). Faktor penghambat keberhasilan : a. Tidak ada pengantar keluarga pasien b. Pemeliharaan alat kedokteran yang masih kurang 3). Rencana tindak lanjut : a. Penambahan alat kedokteran khusus alat emergency b.Pemeliharaan dan kalibrasi alat kedokteran secara rutin d) Indikator Kinerja BOR, ALOS, BTO, TOI dan NDR Hasil capaian indikator mutu RSUD Dr.Soetomo mulai tahun 2011–2015 sebagai berikut : Tabel.III.9. Hasil Capaian Indikator mutu Tahun 2011-2015 RSUD Dr. Soetomo No
Indikator Mutu
1.
Bed Occupancy Rate (BOR)
2.
Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Ovet Interval (TOI)
3. 4. 5.
Net Death Rate (NDR)
Target 2015 80 %
2011 77,35
2012 71,97
Tahun 2013 66,32
2014 80,66
2015 74,43
7 hari
9.30
9.25
9.1
8.34
7,76
40 kali
34.40
33.47
34.46
34.24
33,74
1.5 hari 25 ‰
2.40
3.06
3.57
2.06
2,77
50.7
48.4
48.5
45.3
38.9
Sumber : Laporan RSUD Dr.Soetomo tahun 2015
Dari tabel di atas terlihat hasil capaian dari masing-masing indikator mutu untuk BOR, ALOS, BTO, TOI dan NDR
tidak
sesuai dengan target yang di tentukan, tetapi hasil capaian tersebut masih dalam kategori memenuhi standar yang telah ditetapkan (Depkes 2005). Capaian BOR tahun 2015 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2014. Penurunan ini terjadi karena sistim rujukan terkait dengan pasien penjaminan (BPJS), pasien tidak bisa langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo. Capaian BOR lebih dari 85 % akan memberikan
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 27
dampak yaitu pelayanan yang dijalankan dokter dan perawat kurang efektif, karena beban kerja tinggi, ruang kerja terbatas dan meningkatnya kesulitan pasien memperoleh perawatan yang layak. Grafik. 4 . Hasil Capaian BOR, ALOS, BTO, TOI dan NDR Tahun 2011-2015 100
9.5
80
77.35 71.97
60
66.32
80.66
9
74.43
8.5
BOR
40
8
ALOS
7.5
20
7
0
30
20 15
2011 2012 2013 2014 2015
Capaian TOI
Capaian BTO
50 40
20 14
20 13
20 12
20 11
6.5
34.4
33.47
34.46
5 4 3 2 1 0
34.24 33.74
20 10 0 2011
2012
2013
2014
3.06
2.4
2011
2015
2012
3.57 2.06
2013
2014
2.77
2015
Capaian NDR
55 45 35 25
50.7
48.4
48.5
45.3 38.9
2011 2012 2013 2014 2015
Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk mengetahui capaian BOR, ALOS, TOI, BTO dan NDR antara lain: a) Quality of Place Untuk
menjaga
mutu
pelayanan
kepada
pasien,
kelengkapan peralatan medik sangat dibutuhkan. Untuk menaikkan capaian BOR, salah satunya dengan menurunkan angka antrian pasien pada pelayanan (pembedahan/operasi). Banyak peralatan medik yang telah aus atau kualitasnya di bawah standar sehingga
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 28
umur pakainya pendek, khususnya pada alat instrument bedah set (semua bidang spesialisasi). b) Quality of Service 1. Sumber Daya Manusia Dengan mengacu pada nilai dasar dan sasaran startegis, maka permasalahan yang dapat dimunculkan adalah sebagai berikut : mutu SDM provider, meliputi : jumlah, jenis dan kualitas tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya. Tabel.III.10. Jenis Ketenagaan Rumah Sakit Dr. Soetomo No 1. 2. 3. 4.
Kelompok Jenis Tenaga Tenaga Medis Keperawatan Tenaga Kes non Keperawatan Tenaga Administrasi, Teknisi, Jumlah
2011 356 1372 521
2012 312 1441 697
Tahun 2013 318 1362 700
2014 324 1498 770
2015 333 1504 790
1678
1844
1873
1894
3927
4294
4253
4486
Rerata
Trend
329 1435 695
Naik Naik Naik
1856
1829
Naik
4483
4288
Naik
Sumber : Laporan Bagian Kepegawaian Tahun 2015
Grafik.III.5. Jenis Ketenagaan Rumah Sakit Dr. Soetomo 2000 1800 1600 1400 1200
Tenaga Medis
1000
Keperawatan
800
Tenaga Kes. Non Keperawatan
600
Tenaga Administrasi, Teknisi
400 200 0 2011
2012
2013
2014
2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa trend secara keseluruhan dari tahun 2011 sampai 2015 jumlah tenaga mengalami kenaikan. Agar pelayanan tidak terganggu, maka RSUD Dr.Soetomo berusaha untuk memenuhi kebutuhan kekurangan Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 29
tenaga kesehatan baik medis maupun keperawatan agar pelayanan berjalan lancar. Dan untuk mengurangi kesenjangan antara standar tenaga dan jumlah pegawai yang menangani pelayanan, maka dilakukan rekrutment tenaga BLUD sebanyak 95 orang. 2. Pelatihan Dalam kegiatan pelatihan pegawai dalam rangka upaya meningkatkan kompetensi SDM di bidang kesehatan dari tahun ke
tahun
semakin
meningkat.
Jenis
pelatihan
yang
diselenggarakan tentunya disesuaikan dengan perkembangan ilmu kedokteran yang berkembang saat ini. Secara
ideal
setiap
pegawai
rumah
sakit
harus
mendapatkan pelatihan 1 kali setiap tahun, pada tahun 2015 pegawai yang mendapatkan pelatihan sebesar 38,12 %. Sedangkan anggaran untuk pelatihan tersebut sebesar 0,52%
dari
total
belanja
fungsional rumah sakit, dan dengan anggaran sebesar itu masih belum mencukupi untuk melatih seluruh pegawai. Pada tabel berikut disebutkan jumlah pegawai yang dilatih mulai tahun 2011–2015: Tabel.III.11. Jumlah pegawai yang mendapat pelatihan (inhouse training) RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 Kategori Tenaga 1. Medis 2. Keperawatan 3. Tenaga lainnya Jumlah
No
2011 185 1618 186 1989
2012 43 1212 299 1554
Tahun 2013 2014 202 1329 1551 1773 846 905 3785 2821
2015 218 878 613 1709
Jumlah
Rerata
1977 7032 2849 11858
395 1406 570 2371
Sumber : Laporan Bidang DIKLAT Tahun 2015
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 30
Grafik.III.6. Jumlah Pegawai yang Mendapat Pelatihan (inhouse training) RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 Jumlah pegawai yang mendapat pelatihan
4000
905
3000 2000
1551 186 1618
299 1212
1000 0
185
43 2012
2011
846 1773
1329 202 2013
2014
Tenaga lain
613 878
Keperawatan Medis
218 2015
Dari data di atas terlihat tingkat pertumbuhannya tahun 2011-2015 mengalami penurunan sebesar 27,92%. Pada Tahun 2013 jumlah tenaga yang dilatih mengalami peningkatan untuk setiap kategori tenaga. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2013 RSUD Dr.Soetomo memasuki akreditasi KARS yang mengacu pada standar JCI dimana seluruh pegawai harus mendapat pelatihan dasar. Output dari pelatihan ini, kualitas perawat makin baik sehingga pelayanan terhadap pasien diharapkan lebih baik lagi dan ini akan membangun image pada pasien tentang kualitas yang diberikan dalam memberikan pelayanan. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah tenaga yang dilatih mengalami penurunan, hal tersebut dapat dikarenakan jumlah anggaran untuk melatih sangat terbatas, sehingga jumlah pengawai yang dilatih mengalami penurunan. Jangka waktu layanan yang ideal atau angka ALOS yang ideal antara 7 (tujuh) sampai dengan 9 (sembilan) hari. Indikator ini di samping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Selain itu berikut ini dapat dijelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat capaian ALOS yaitu : 1. Kondisi Pasien : a. Jenis penyakit (akut/kronis) Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 31
b. Tingkat kegawatan saat datang c. Kondisi pasien saat dirawat (ada komplikasi/tidak) Angka normatif ALOS untuk RS Pendidikan antara 7 sampai 9 hari, mengingat pasien yang datang ke RS Kelas A rujukan terakhir pada umumnya kondisi pasien sudah dalam keadaan parah . 2. Mutu Pelayanan Rumah Sakit Untuk memenuhi mutu pelayanan, perlu adanya pemenuhan peralatan medik, sumber daya manusia dan pelatihan yang diberikan kepada petugas rumah sakit seiring dengan perkembangan
ilmu
kedokteran.
Adapun
pemenuhan
peralatan medis untuk menggantikan alat rusak atau umur pakai yang cukup lama (> 10 tahun) dan pemenuhan perkembangan ilmu kedokteran modern. Langkah-langkah yang ditempuh adalah melalui subsidi APBN, APBD serta KSO (Kerjasama Operasional). Kebutuhan sumber daya manusia harus tercukupi dimasing-masing unit kerja agar pelayanan berjalan dengan lancar. Indikator BTO menggambarkan frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu tempat tidur dipakai (terisi) oleh pasien. Pada Tahun 2015 dapat diketahui hasil capaian BTO yaitu 36,45 kali.
Selain itu
capaian tersebut juga dapat dipengaruhi oleh kondisi pasien terutama pasien yang dirawat di IRNA Anak dan IRNA Jiwa dengan capaian ALOS cukup tinggi. Indikator TOI menggambarkan rerata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Pada tahun 2015 capaian dari indikator TOI (indikator bermakna negatif) adalah sebesar 2.77 hari atau tercapai 89,2% (memenuhi standar).
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Indikator
ini
juga
terkait
Page 32
dengan indikator lain seperti BOR, ALOS dan BTO. Indikator NDR ini di nilai sensitif karena kematian pasien lebih dari 2 x 24 jam setelah dirawat di rumah sakit dan merupakan gambaran dari mutu pelayanan di rumah sakit. Data angka kematian netto di RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2011 s/d 2015 mengalami penurunan.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa mutu pelayanan diberikan oleh rumah sakit sangat baik, namun demikian kualitas pelayanan setiap saat harus mendapat perhatian sehingga tidak terjadi penurunan bahkan meningkat setiap tahunnya. Pencapaian NDR (indikator bermakna negatif) tahun 2015 adalah sebesar 38,9 ‰ (capaian sasaran tidak memenuhi standar).
Indikator
dalam SPM Instalasi Rawat Darurat antara lain kemampuan menangani life saving anak dan dewasa dan waktu tanggap pelayanan dokter digawat darurat nilai capaian sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam SPM dan dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel.III.1 2. Indikator IRD dalam SPM Indikator Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat
Standar 100%
Target 100%
Capaian 100%
< 5 menit terlayani setelah pasien datang
< 5 menit
59,75 detik
Kemampuan menangani dan waktu tanggap sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan pasien IRD mengingat kondisi pasien yang datang di IRD sangat akut/gawat. Beberapa hal perlu dilakukan terkait pencaian indikator BOR, ALOS, BTO, TOI dan NDR sebagai berikut : 1). Faktor pendukung keberhasilan : a. Sumber daya manusia yang cukup dan profesional Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 33
b.Sarana prasarana yang memadai 2). Faktor penghambat keberhasilan : - Sebagai rumah sakit rujukan, pasien yang dirujuk merupakan pasien dengan tingkat emergency yang serius, sehingga memerlukan waktu pelayanan relatif lama. 3). Rencana tindak lanjut : a. Menambah peralatan kedokteran untuk menggantikan alat yang rusak atau menambah jumlah peralatan. b. Menambah sumber daya manusia untuk memperlancar pelayanan petugas kepada pasien atau mengurangi beban petugas dalam memberikan pelayanan. c. Melatih
petugas
untuk
menambah
pengetahuan
dan
ketrampilan guna mendukung tugas yang dilaksanakan. e) Persentase Capaian Indikator SPM Yang Memenuhi Standar Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan
yang
sangat
diperlukan
dalam
mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Adapun pengertian SPM (1) ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal (2) spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimal yang diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. Sesuai
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor:
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang minimal wajib disediakan oleh rumah sakit sebanyak 25 jenis pelayanan.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 34
Dari 25 jenis pelayanan, jumlah indikator yang ada di masing-masing jenis pelayanan sebanyak 131 indikator dan yang memenuhi standar tercapai 100%. Tabel.III.1 3. Indikator SPM Per Unit Kerja RSUD Dr. Soetomo Thn 2015 No
Jenis Pelayanan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Rawat Jalan Pelayanan Rawat Inap Anak Pelayanan Rawat Inap Obsgyn Pelayanan Rawat Inap Medik Pelayanan Rawat Inap Bedah Pelayanan Rawat Inap Jiwa Pelayanan Bedah Pusat Pelayanan VK Persalinan Pelayanan Rawat Inap Intensif dan Reanimasi Pelayanan Radiodiagnostik Pelayanan Patologi Klinik Pelayanan Rehabilitasi Medik Pelayanan Farmasi Pelayanan Gizi Pelayanan Transfusi Darah Pelayanan Kerjasama Pembiayaan Kesehatan Pelayanan Rekam Medik Pelayanan Sanitasi Lingkungan Pelayanan Manajemen Pelayanan Ambulance IGD/Kereta Jenazah Pelayanan Kedokteran Forensik dan Medikolegal Pelayanan Sterilisasi dan Binatu Pelayanan Pemeliharaan Sarana Medik Pelayanan Pencegahan Pengendalian Infeksi
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Jumlah
9 7 10 10 10 10 10 7 8 2
Jml Indikator Memenuhi Target 9 7 10 10 10 10 10 7 8 2
4 4 3 4 3 2 1
4 4 3 4 3 2 1
100 100 100 100 100 100 100
4 2 9 3
4 2 9 3
100 100 100 100
1
1
100
2 3 3
2 3 3
100 100 100
Jumlah Indikator
131
131
Capaian (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
Sumber : Laporan RS Tahun 2015
Upaya yang telah dilakukan dalam rangka pencapaian target indikator SPM adalah: a) Pertemuan koordinasi periodik tingkat unit kerja dengan jajaran direksi. b) Peningkatan advokasi, sosialisasi dan diseminasi kepada unit kerja dalam percepatan pencapaian SPM.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 35
c) Peningkatan pengawasan melalui monitoring dan evaluasi penerapan SPM di unit kerja. Permasalahan: Masih belum meratanya pengalokasian pembiayaan untuk pelaksanaan SPM untuk unit kerja Usul Pemecahan Masalah: a). Melakukan advokasi kepada direktur
untuk mengalokasikan
anggaran yang cukup dari APBD untuk pelaksanaan SPM. b). Sosialisasi implementasi SPM di unit kerja c). Monitoring dan evaluasi implementasi SPM unit kerja f) Persentase Elemen JCI Yang Memenuhi Standar Akreditasi
RS
merupakan
salah
satu
pendekatan
pengelolaan mutu yang meliputi semua aspek RS (organisationwide basis) dengan harapan dapat membangun budaya mutu RS meliputi aspek pembelajaran bagi seluruh staf RS, komunikasi organisasi, kerjasama multidisplin, etika bekerja hingga reputasi rumah-sakit dapat dipercaya sebagai tempat pelayanan yang aman dan bermutu. Standar akreditasi dibutuhkan untuk membangun budaya mutu RS. Proses pelaksanaan akreditasi dapat diuraikan sebagai berikut : memahami dan menetapkan perubahan budaya yang diinginkan (sesuai standar), menilai kondisi yang ada pada saat ini (self asssessment), menyusun rencana kerja, menerapkan rencana
kerja
(dimulai
dari
penyusunan dokumen akreditasi, sosialiasi, pelatihan dan supervisi), serta evaluasi
melakukan
monitoring
pemenuhan
standar
secara periodik. Jumlah elemen (standar) dalam
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Joint
Commission
Page 36
International (JCI) sebanyak 290 elemen (standar) yang terdiri dari Patient Centered Standars (10 chapter), Health Care Organization Management Standars (6 chapter) dan Academic Medical Center Hospital Standars (2 chapter). Dari 290 elemen (standar) dalam JCI ada 175 elemen (standar) telah memenuhi standar (60,34%). Tabel. III.14. Hasil Penilaian Elemen (Standar) JCI Tahun 2015 NO I
II
III
Standar
Chapter
Patient Centered Care Standards
ACC (Acces to Care and Continuity of Care) IPSG (International Patient Safety Goals) PFR (Patient and Family Rights) AOP (Assesment of Patients) COP (Care of Patients)
Health Care Organization Management Standards
Academic Medical Center Hospital Standards
ASC (Anesthesia and Surgical Care) MMU (Medication Management and Use) PFE (Patient and Family Education) QPS (Quality Improvement and Patient Safety) PCI (Prevention and Control of Infections) GLD (Governance, Leadership and Direction) FMS (Facility Management Standard) SQE (Staff Qualification Education) MOI (Management of Information) MPE (Medical Proffesional Education) HRP (Human Research Program)
Jumlah Elemen (standar) 12
10
Tingkat Capaian (%) 16,67
10
10
0
19
3
84,21
38
19
50
26 16
20 5
23,08 68,75
19
14
26,32
5
2
60
12
7
41,67
20
18
10
33
22
33,33
23
15
34,78
24
13
45,83
16
12
25
7
2
71,43
10
3
70
Hasil Initial Assesment
Dari data tersebut diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Hasil pencapaian Standard AMC (Academic Medical Center Hospital Standar) adalah yang paling tinggi diantara ke 3 Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 37
standard yang lain dengan nilai rata-rata 70,72% yang artinya bahwa kesiapan Tim RSUD Dr. Soetomo sebagai RS Pendidikan yang bertaraf Internasional sudah memenuhi persyaratan sesuai standard JCI. b. Hasil
Pencapaian
Standard
Health
Care
Organization
Management Standard yang paling rendah adalah chapter PCI (Prevention Infection Control) yaitu 10%. c. Hasil
Pencapaian
Standard
Health
Care
Organization
Management Standard yang paling tinggi adalah chapter SQE (Staff Qualification Education) yaitu 45,83%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kualifikasi dan Pendidikan Staf bagi pegawai di RSUD Dr. Soetomo sesuai dengan standard JCI, walapun dari segi kuantitas tenaga fungsional masih belum tercukupi. d. Hasil Pencapaian Standard Patient Centre Care yang paling tinggi adalah Chapter PFR (Patient and Family Rights) yaitu 84,21%. e. Hasil Pencapaian Standard Patient Centre Care yang paling rendah adalah Chapter IPSG (International Patient Safety Goals) yaitu 0% yang artinya masih perlu adanya sistem peningkatan keselamatan pasien bagi petugas dan pasien di RSUD Dr. Soetomo sesuai dengan standard JCI. Adapun tujuan dan manfaat dilakukannya Akreditasi Rumah Sakit diantaranya: a) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien. b) Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih efisien. c) Menciptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif untuk penyembuhan, pengobatan dan perawatan pasien. d) Mendengarkan pasien dan keluarga.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 38
e) Menghormati hak-hak pasien serta melibatkan merek adalah proses perawatan. f)
Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat atas pemberian pelayanan kesehatan.
Faktor pendukung dan penghambat capaian indikator kinerja ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Faktor pendukung a). Sumber daya manusia yang kompeten b). RSUD Dr. Soetomo sebagai rumah sakit rujukan 2. Faktor penghambat a). Sebagian gedung merupakan gedung lama yang sering mengalami kerusakan b). Budaya kerja kurang optimal 3. Rencana tindak lanjut a). Perbaikan sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar JCI b). Perbaikan SPO yang sesuai standar Untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit dengan sepuluh indikator kinerja utama (IKU) harus didukung oleh beberapa program dan kegiatan. 2. Sasaran Strategis II “Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit” 1. Persentase Peserta Didik PPDS I Yang Dilatih dan Lulus Badan Koordinasi Pendidikan (Bakordik) berdiri seiring dengan semakin berkembannya jumlah peserta didik yang menggunakan RSUD Dr. Soetomo sebagai wahana pendidikan. Dengan
demikian
Bakordik
adalah
badan
yang
mengkoordinasikan seluruh proses pendidikan yang terdiri dari unsur RSUD Dr. Soetomo, FK UA dan FKG UA serta bertanggungjawab kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo. Dengan adanya Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 39
Sakit,
maka
mutu
pelayanan
menjadi
hal
yang
sangat
diutamakan dalam sebuah rumah sakit. Khusus untuk peserta program pendidikan dokter spesialis akan bekerja di RSUD Dr. Soetomo minimal selama 4 tahun, sehingga secara praktis merekalah tenaga pelayanan medis yang berada di ujung tombak layanan rumah sakit. Untuk itulah maka diadakan Paket Orientasi Kebijakan RSUD Dr. Soetomo bagi peserta program pendidikan dokter spesialis agar dapat dipahamkan tata cara pelayanan yang ada di RSUD Dr. Soetomo. Capaian persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus tahun 2015 sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Jumlah peserta didik PPDS I yang mengikuti pelatihan sebanyak 310 orang dan sampai akhir pelatihan yang lulus sebanyak 310 orang (100%). Tabel.III.15. Jumlah Peserta Didik PPDS I Yang Dilatih dan Lulus RSUD Dr. Soetomo Tahun 2012 - 2015 Tahun No
1
2012
Indikator
2013
2014
2015
Jml Peserta
Lulus
Jml Peserta
Lulus
Jml Peserta
Lulus
Jml Peserta
Lulus
327
327
353
353
313
313
310
310
Jumlah pelatihan PPDS I
Sumber : Laporan Bidang DIKLAT 2015
Grafik.III.7. Jumlah Peserta Didik PPDS I Yang Dilatih dan Lulus RSUD Dr. Soetomo Tahun 2012 - 2015 Jml. Peserta
353 327
Lulus
353
327 313
2012
2013
313
2014
310
310
2015
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pelatihan PPDS I :
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 40
1). Faktor pendukung keberhasilan : a) Koordinasi yang baik antara Universitas Airlangga, narasumber dan peserta didik b) Jadwal pelatihan PPDS I sudah ditentukan c) Sarana dan prasarana yang cukup untuk mendudukung pelatihan 2). Faktor penghambat keberhasilan : a. Tempat pelaksanaan pelatihan yang sudah ditentukan harus berpindah karena dipakai untuk kepentingan rumah sakit ( rapat paripurna) b. Jadwal narasumber yang sudah disusun harus dirubah karena narasumber mengikuti kegiatan lain (pejabat struktural) 3). Rencana tindak lanjut : a. Tenaga / narasumber khusus yang menangani pelatihan (widyaiswara) b. Tempat pelatihan/ gedung yang memadai 2. Persentase Pemenuhan Pelatihan Yang Diadakan Untuk Tenaga Kesehatan Diluar RSUD Dr. Soetomo RSUD Dr. Soetomo sebagai rumah sakit pendidikan, tentunya mempunyai kewajiban untuk menyehatkan masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Banyak permintaan dari institusi (pemerintah / swasta) untuk dapat dilatihnya pegawai mereka oleh RSUD Dr. Soetomo. Ini memberikan arti bahwa RSUD Dr. Soetomo mempunyai sarana dan prasarana untuk memberikan ilmu kepada peserta didik. Tidak semua permintaan sehingga calon peserta didik mendapat kesempatan mengikuti pelatihan, hal ini dikarenakan kemampuan rumah sakit yang terbatas untuk mengadakan pelatihan. Tahun 2015 jumlah peserta didik yang dilatih oleh RSUD Dr. Soetomo sebanyak 2.811 orang atau 94,93% dari total peserta yang mengajukan ke RSUD Dr. Soetomo.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 41
Tabel.III.16. Jumlah peserta pelatihan tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Tahun 2014 – 2015. No 1
Indikator Pemenuhan pelatihan tenaga kesehatan di luar rumah sakit
Target 2015 50 %
Jumlah Peserta 2014 % 2015 % 1353 95,41 2811 94,93
Sumber : Laporan Bidang DIKLAT 2015
Grafik.III.8. Jumlah peserta pelatihan tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Tahun 2014 – 2015. Jml. Peserta 2811
1353
2014
2015
Dari tabel di atas terlihat jumlah peserta didik mengalami kenaikan,
walaupun
dari
persentase
pemenuhan
pelatihan
mengalami penurunan. Capain hasil pemenuhan pelatihan mulai tahun 2014 (95,41%) sampai tahun 2015 (94,93%) memenuhi target yang diharapkan. Diharapkan untuk tahun mendatang jumlah peserta ingin mendapat pelatihan di RSUD Dr. Soetomo dapat terpenuhi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan capaian pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo sebagai berikut : 1). Faktor pendukung keberhasilan : a. Tenaga
ahli
yang
cukup
sebagai
pendidik
(perawat/
dokter). b. Jumlah kasus yang sangat banyak (pasien) 2). Faktor penghambat keberhasilan : a. Gedung/tempat pelatihan yang khusus b. Kurang alat praktek (pantum,manakin) 3). Rencana tindak lanjut :
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 42
a. Mempersiapkan
pembentukan
instalasi
diklat
yang
dilengkapi sarana dan prasarana b. Extensifikasi pelatihan di luar jam kerja c. Merektrut tenaga widyaiswara khusus untuk diklat (tidak merangkap sebagai dokter, perawat) di unit pelayanan. 3. Sasaran Strategis III “Meningkatnya Mutu Penelitian Kesehatan Yang Dilakukan di Rumah Sakit” 1. Indikator Prosentase Penelitian uji klinik dengan kelayakan etik (Ethical Clearance). Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan. Kemajuan di bidang pengetahuan biomedik dan teknologi
kedokteran
serta
penerapannya
dalam
praktek
kedokteran seringkali menimbulkan berbagai masalah etik baru. Akan tetapi sebelum melakukan penelitian, harus melalui kelayakan etik (ethical clearance) terlebih dahulu. Pada tahun 2015 RSUD Dr.Soetomo menetapkan target 100% penelitian uji klinik yang dilakukan mendapatkan ijin kelayakan etik, dan realisasi capaiannya untuk tahun 2015 adalah sebesar 100%. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat jumlah penelitian uji klinik dengan kelayakan etik yang dilakukan di RSUD Dr.Soetomo:
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 43
Tabel.III.17. Hasil Capaian Penelitian Uji Klinik dengan Kelayakan Etik (Ethical Clearance) di RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011-2015 N o 1.
Indikator Mutu Penelitian Uji Klinik dgn Kelayakan Etik
2011 299
2012 298
Tahun 2013 294
2014 479
2015 596
Sumber : Bidang LITBANG 2015
Grafik.III.9. Hasil Capaian Penelitian Uji Klinik dengan Kelayakan Etik (Ethical Clearance) di RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011-2015 596 299
294
479
2013
2014
298 2011
2012
2015
Capaian Penelitian
Untuk
sasaran startegis ketiga dengan indikator persentase
penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearence) mengalami kenaikan sebesar 51,58%. Faktor pendukung dan penghambat capaian indikator kinerja ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Faktor pendukung a. Jumlah kasus penelitian cukup banyak b. Dosen peneliti atau penguji cukup profesional 2). Faktor penghambat etik clearance - Respontime yang masih tinggi 3). Rencana tindak lanjut a. Menambah anggota tim peneliti etik penelitian kesehatan b. Menambah jadwal sidang pleno yang seminggu 1 kali seminggu menjadi 2 kali seminggu. 4. Sasaran Startegis IV “Meningkatnya Tingkat Kemandirian Keuangan di Rumah Sakit” 1. Indikator Cost Recovery Rate (CRR)
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 44
Indikator ini menggambarkan kemampuan rumah sakit membiayai seluruh biaya operasional dari pendapatan fungsional rumah sakit. Untuk rumah sakit yang nirlaba antara 70% s/d 100%. Capaian CRR dalam lima tahun menunjukkan kenaikan yang signifikan dan ini berarti kemampuan rumah sakit untuk membiayai belanja operasional dari pendapatan fungsional cukup baik. Selain itu dapat diartikan bahwa hampir seluruh kebutuhan belanja operasional dapat dipenuhi dari pendapatan fungsional. Kondisi ini harus tetap dijaga agar pendapatan fungsional terus meningkat. Agar optimalisasi pendapatan terus meningkat maka beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, kebutuhan akan tenaga paramedis harus terus, pemenuhan peralatan medis untuk menggantikan alat medis yang rusak atau aus, kebutuhan akan reagen pada pemeriksaan laboratorium. Angka capaian CRR selama lima tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel.III.18. Angka Capaian CRR Tahun 2011 -2015 RSUD Dr. Soetomo No 1.
Indikator Keuangan Cost Recovery Rate (CRR)
Target 2015 100 %
2011 99.00
2012 100.43
Tahun 2013 99.00
2014 118
2015 102,58
Sumber: Laporan Bagian Keuangan RSUDDr.Soetomo Tahun 2015
Grafik.III.10. Angka Capaian CRR Tahun 2011 -2015 RSUD Dr. Soetomo
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 45
Dalam meningkatkan profitabilitas keuangan tentunya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan guna untuk memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit. Beberapa inisiatif strategis yang telah ditetapkan dalam mendukung peningkatan profitabilitas antara lain penataan
Sistem
Informasi
Manajemen
(SIM)
keuangan,
pelaksanaan sistem akuntansi berbasis acrual dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan administrasi dan keuangan. Target pendapatan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel.III.19. Target dan Realisasi Pendapatan RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011 – 2015 (jutaan rupiah) No
Uraian
Realisasi Pendapatan Per Tahun (dalam jutaan rupiah) 2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah
Rerata
Trend
1
Target
527649
532130
569800
650000
800000
3079579
615916
Naik
2
Realisasi
579619
630435
759884
994334
990925
3955197
791039
Naik
Prosentase (%)
109,85
118,47
133,36
152,97
123,87
128,43
128,43
Sumber : Laporan RSUD Dr.Soetomo thn 2015
Dari tabel dibawah dapat diketahui bahwa realisasi pendapatan RSUD Dr.Soetomo selama lima tahun mengalami kenaikan, dan pada tahun 2015 realisasinya adalah sebesar 123,87 %. Untuk meningkatkan pendapatan fungsional yang telah ditetapkan dalam Renstra (naik 10% per tahun). Sementara untuk tingkat kemandirian tahun 2015 sebesar 70,18%. Ini menunjukkan bahwa kemampuan pendapatan fungsional untuk membiayai semua kebutuhan operasional termasuk gaji pegawai (PNS) dan belanja investasi (belanja modal) sebesar 70,18 %. Berdasarkan data menunjukkan
historis
5
kecenderungan
tahun
terakhir indikator ini
meningkat. Kondisi keuangan
Rumah Sakit cukup memadai karena ditunjang dari subsidi Pemerintah khususnya Biaya Investasi yang diproyeksikan masih cukup dominan untuk lima tahun ke depan.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 46
Grafik.III.11. Target dan Realisasi Pendapatan RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011-2015 1200000 1000000 800000 Target
600000
Realisasi 400000 200000 0 2011
2012
2013
2014
2015
Tabel tingkat kemandirian selama tahun 2011-2015 dapat digambarkan pada tabel di bawah ini: Tabel.III.20. Tingkat Kemandirian RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 No 1.
Indikator Keuangan
2011 69.72
Tingkat kemandirian
2012 68.89
Tahun 2013 72
2014 92.47
2015 70,18
Sumber : Laporan RSUD Dr.Soetomo
Pada grafik di bawah ini, capaian tingkat kemandirian tahun 2015 sebesar 70,18% . Tingkat kemandirian di RSUD Dr.Soetomo semakin meningkat mulai tahun 2009-2015. Grafik.III.12. Tingkat Kemandirian RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011-2015 Tingkat kemandirian 68.89 69.72
2011
2012
92.47 70.18
72
2013
2014
2015
Selain itu, alokasi anggaran baik dari APBD maupun APBN yang diperoleh RSUD Dr.Soetomo dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 47
Tabel.III.21. Alokasi Anggaran Pembangunan dan Rutin di RSUD Dr.Soetomo Tahun 2011-2015 No
Sumber Pembiayaan 2011
Jumlah Penerimaan Anggaran (dlm jutaan rupiah ) 2012 2013 2014
APBD : 800723 817819 Alokasi 791883 848911 Realisasi 98,90 103,80 2. Capaian (%) 3. APBN : 50000 70000 Alokasi 43379 66853 Realisasi 86,76 95,51 4. Capaian (%) 850723 887819 5. Total kekuatan 97,72 103,14 % Daya serap Sumber : Laporan RSUD Dr.Soetomo
Jumlah
Rerata
2015
1.
935483 1017626 108.78
1045739 1075282 102,83
1474703 1392599 94,43
5074467 5126301 101,02
1014893 1025260 101,02
35000 34813 99.47 970483 108,44
20000 0 0 1065739 100,90
20000 19465 97,33 1494703 94,47
195000 164510 84,36 5269467 100,4
39000 32902 84,36 1053893 100,4
Pada tabel III.21 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan anggaran APBD pada tahun 2015, dan pada anggaran APBN mendapatkan anggaran sebesar 20 Milyar Rupiah. Untuk sasaran startegis empat terdiri dari satu indikator kinerja yaitu Cost Recovery Ratio (CRR). Faktor pendukung dan penghambat capaian indikator kinerja ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Faktor pendukung a. Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo cukup banyak b. Sebagai
rumah
sakit
rujukan
nasional (PPK III),
besarnya tarif berbeda dengan rumah sakit kabupaten/kota 2). Faktor penghambat a. Jumlah tenaga yang relatif besar (BLUD) b. Jumlah peralatan yang terus bertambah hal ini memerlukan biaya perawatan dan pemakaian listrik yang cukup besar b. Banyak gedung yang usianya lama dan memerlukan biaya perawatan yang besar 3). Rencana tindak lanjut a. Rekrutmen pegawai BLUD yang selektif b. Pengadaan alat baru untuk menggantikan alat yang rusak (sedang, berat) Beberapa tabel dibawah ini terkait pencapaian indikator kinerja anatara lain :
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 48
Tabel.III.22. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2015 No 1
Sasaran Strategis Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja 1 2
3
4 5 6 7 8 9
10
2
3
4
Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit
Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
1
2
1
1
Survey kepuasan masyarakat Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR) Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target Persentase elemen JCI yang memenuhi standar Capaian Rerata Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lilus Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Capaian Rerata Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) Capaian Rerata Cost Recovery Ratio (CRR)
Capaian Rerata
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Target
Realisasi
80 %
82 %
Capaian (%) 102,5
100 %
100 %
100
100 %
100 %
100
80 %
74,43 %
93,04
7 hari
7,76
89,14
40 kali
84,35
3 hari 25 ‰ 100 %
33,74 kali 2,77 hari 38‰ 100%
60 %
60,34 %
100,5
100 %
100%
90,67 100
50 %
94,93 %
189,86
100 %
144,93 100
100 %
100 %
102,58 %
89,2 48 100
100 102,58
102,58
Page 49
Grafik.III.13. Alokasi Per Sasaran Strategis Tahun 2015 200 SS I
150
SS II
100
SS III
50
SS IV
0 Sasaran Strategis I
Sasaran Startegis II
Sasaran Strategis III
Sasaran Strategis IV
Dari tabel di atas capaian kinerja untuk sasaran strategis (1) tercapai sebesar 89,22%, sasaran strategis (2) tercapai sebesar 144,93%, sasaran strategis (3) tercapai sebesar 100% dan sasaran strategis (4) tercapai 102,58%. Tabel.III.23. Perbandingan realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 N o
Sasaran Strategis
1
Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja
1 2
3
4 5 6 7 8 9
10 2
Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit
1
2
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Survey kepuasan masyarakat Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR) Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target Persentase elemen JCI yang memenuhi standar Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lilus Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan
Target
Realisasi / Tahun 2014 2015
80 %
83,66%
82 %
100 %
100%
100 %
100 %
-
100%
80 %
80,66%
74,43%
7 hari
8,34 hr
7,76 hr
40 kali
34,24 kl
3 hari 25 ‰ 100 %
2,06 hr 45,3‰ -
33,74 kl 2,77 hr 38 ‰ 100%
60 %
-
60,34%
100 %
-
100%
50 %
-
94,93 %
Page 50
3
1
Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
1
1
untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Persentase penelitian uji klinik yang lulus kel3yakan etik (ethical clearance) Cost Recovery Ratio (CRR)
100 %
100 %
100 %
100 %
118 %
102,58 %
Tabel.III.24. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA No
1
2
Sasaran Strategis
Target Akhir RENSTRA (2019)
Meningkatn ya mutu pelayanan rumah sakit
85 %
1
100 %
2
100 %
3
80 %
4
7 hari
5
40 kali
6
3 hari
7
25 ‰
8
100 %
9
90 %
10
100 %
1
Meningkatn ya mutu pendidikan/
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Indikator Kinerja
Survey kepuasan masyarakat Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR) Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target Persentase elemen JCI yang memenuhi standar Persentase peserta didik PPDS I yang
Target
Realisasi
Tingkat Kemajuan (%)
80 %
82 %
96,47
100 %
100 %
100
100 %
100 %
100
80 %
74,43 %
93,04
7 hari
7,76 hari
89,14
40 kali
33,74 kali
84,35
3 hari
2,77 hari
92,33
25 ‰
38‰
48
100 %
100%
100
60 %
60,34 %
100,5
100 %
100 %
100
Page 51
pelatihan di rumah sakit
3
Meningkatn ya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit Meningkatn ya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
4
50 %
2
100 %
1
100 %
1
dilatih dan lilus Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) Cost Recovery Ratio (CRR)
50 %
94,93 %
189,86
100 %
100 %
100
100 %
102,58 %
102,58
Pencapaian target realisasi pada indikator kinerja mengacu pada target Renstra 2014-2019. Perlu adanya usaha yang keras untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Renstra antara lain pemenuhan sarana parasaran, pelatihan untuk pegawai dalam meningkatkan
keterampilan
dan
kecukupan
jumlah
tenaga
kesehatan. Tabel III.25. Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Realisasi Nasional No 1
Sasaran Strategis Meningkat nya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO)
Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR)
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Realisasi Thn 2015 74,43 %
Realisasi Nasional (60-85)%
7,76 hari
(6-9) hari
33,74 kali
(40-50) kali
2,77 hari
(1-3) hari
38‰
25‰
Keterangan Memenuhi standar Memenuhi standar Tidak Memenuhi standar Memenuhi standar Tidak Memenuhi standar
Page 52
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). AVLOS secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005). TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar. Dari indikator tersebut di atas, untuk indikator NDR dengan capaian 38‰ dan ini tidak memenuhi standar Depkes. Tabel.III.26. Alokasi Per Sasaran Pembangunan Tahun 2015 No 1
Sasaran Strategis Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja 1 2
3
4 5 6 7 8 9
10 2
Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit
1
2
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Survey kepuasan masyarakat Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR) Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target Persentase elemen JCI yang memenuhi standar Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lilus Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga
Anggaran 555.079.974.554
% Anggaran 43,62
8.722.496.500
0,69
Page 53
3
4
Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
1
1
kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) Cost Recovery (CRR)
Ratio
25.009.153.900
1,97
683.783.575.333
53,73
Alokasi yang dibutuhkan dalam mencapai target pada sasaran (I) sebesar 43,62%, (II) sebesar 0,69%, (III) sebesar 1,97% dan sasaran (IV) sebesar 53,73% dari total alokasi belanja langsung. Sedangkan realisasi pada masing-masing sasaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel.III.27. Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 No
1
Sasaran Strategis
Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja Target
1
2
3
4
5
6 7
8 9
Survey kepuasan masyarakat Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR) Persentase capaian indikator
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Kinerja Reali sasi
Capai an (%)
Alokasi
82%
102,5
555.079.974.554
100%
100%
100
100%
100%
100
80%
74,43%
93,04
7 hr
7,76 hr
89,14
40 kl
84,35
2,5 hr
33,74 kl 2,77 hr
25‰
38‰
48
100%
100%
100
80%
Anggaran Realisasi
532.586.781.577
89,2
Page 54
Capai an(%) 95,95
10
Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit
1
3
Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit
1
4
Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
1
2
2
SPM yang memenuhi target Persentase elemen JCI yang memenuhi standar Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lilus Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo
Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) Cost Recovery Ratio (CRR)
60%
60,34%
100,5
100%
100%
100
8.722.496.500
7.475.732.373
85,71
50%
94,93%
189,86
100%
100%
100
25.009.153.900
23.834.269.392
95,30
100%
102,58
102,58
683.783.575.333
639.366.295.875
93,5
Nilai Kinerja Output EFESIENSI =
x 100% Nilai Kinerja Input
-
Nilai Kinerja Keterangan Nilai Kinerja Ekonomi > 100 % Ekonomis 85 s.d 100% Cukup Ekonomis 65 s.d 84% Kurang Ekonomis < 65 % Tidak Ekonomis
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 55
Tabel.III.28. Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015 No
1
Sasaran Strategis
Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
Indikator Kinerja
1 2
3
4 5 6 7 8 9
10
2
3
4
Meningkatnya mutu pendidikan/ pelatihan di rumah sakit
1
Meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan di rumah sakit
1
2
1
Survey kepuasan masyarakat Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup Persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR) Persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target Persentase elemen JCI yang memenuhi standar Persentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus Persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo Persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) Cost Recovery (CRR)
Ratio
% Capaian Kinerja 90,67%
% Penyerapan Anggaran 95,95%
144,93%
85,71%
169,09%
100%
95,30%
104,93%
102,58%
93,5%
109,71%
Tingkat Efesiensi 94,49%
Tingkat efesiensi penggunaan sumber daya pada tabel diatas pada sasaran (I) tercapai 94,49% (cukup ekonomis), sasaran (II) tercapai 169,09% (ekonomis), sasaran (III) tercapai 104,93% (ekonomis) dan sasaran (IV) tercapai 109,71% (ekomonis).
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 56
C. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015 Kebijakan keuangan RSUD Dr. Soetomo secara umum berisi : 1. Perencanaan dan alokasi anggaran didasarkan pada program dan kegiatan yang telah ditetapkan yang berorientasi pada kinerja. 2. Pengelolaan anggaran dilaksanakan secara tertib, transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan dengan memperhatikan azas keadilan dan kesesuaian. 3. Pengalokasian anggaran didasarkan pada kebijakan dasar rumah sakit yang dituangkan dalam perencanaan strategis sebagai 9 (Sembilan) kebijakan dasar RS. 4. Penetapan kebijakan dasar anggaran tersebut diprioritaskan ke dalam sasaran-saran strategis sebagai berikut: a. Peningkatan Akuntabilitas Publik atas pelayanan kepada masyarakat b. Terselenggaranya produk layanan berbasis standar mutu tinggi c. Meningkatnya kepatuhan Standar Operasional Prosedur d. Pendapatan Asli Daerah (PAD) RSUD Dr. Soetomo berasal dari penerimaan fungsional dan nonfungsional (penerimaan lain-lain) dengan uraian sebagai berikut :
Tabel.III.29. Capaian Pendapatan RSUD Dr.Soetomo Tahun 2015 No 1 2 3 4 5 6 7
Uraian Kegiatan Jasa layanan BLUD Hasil kerja sama dengan pihak lain Hasil pemanfaatan aset BLUD Jasa Giro BLUD Penerimaan BLUD atas komisi, potongan atau bentuk lain Hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan Jumlah
Target Setelah PAPBD 787.530.000.000 270.000.000 2.700.000.000 4.500.000.000 0
970.499.962.410 450.399.256 4.453.576.590 10.077.194.074 948.532.393
5.000.000.000
4.390.553.250
0
105.331.703
800.000.000.000
990.967.275.465
Realisasi
Sumber : Laporan Bagian Keuangan RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 57
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pendapatan tahun 2015 mencapai 123,87 % dari target yang telah ditentukan yaitu sebesar Rp 800.000.000.000,-. Sedangkan untuk realisasi anggaran belanja pada P-APBD Tahun 2015 dari alokasi belanja sebesar Rp. 1.474.703.861.287,- terserap sebesar Rp. 1.392.599.227.153,yang
terdiri
dari
189.336.147.936,-
belanja dan
tidak
belanja
langsung langsung
sebesar
Rp.
sebesar
Rp.
1.203.263.079.217,- dan secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.III.30. Rincian Program / Kegiatan RSUD Dr.Soetomo Tahun 2015 No
I
II 1 a. 2 a. b. 3 a. b. 4
a. b. c.
5 a. 6
a.
Program / Kegiatan
Alokasi (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Belanja Daerah Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Langsung Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pelaksanaan administrasi perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Penyediaan peralatan dan kelembagaan sarana dan prasarana Pemeliharaan peralatan dan kelembagaan sarana dan prasarana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Koordinator dan konsultasi kelembagaan pemerintah daerah Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan Penyusunan dokumen perencanaan Penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana program dan anggaran Penyusunan, pengembangan, pemeliharaan dan pelaksanaan sistem informasi data Program Upaya Kesehatan Perorangan Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan (DAK) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pendampingan pelayanan kesehatan
1.474.703.861.287 202.108.661.000 200.808.661.000 1.300.000.000 1.272.595.200.287 5.104.992.000
1.392.599.227.153 189.336.147.936 188.110.100.483 1.226.047.453 1.203.263.079.217 4.599.508.948
94,43
5.104.992.000 18.466.019.670
4.599.508.948 14.748.030.025
90,10 79,87
12.688.758.000
9.810.511.224
77,32
5.777.261.670
4.937.518.801
85,46
544.000.000
482.109.000
88,62
320.000.000
290.709.800
90,85
224.000.000
191.399.200
85,45
330.000.000
310.076.200
93,96
50.000.000 50.000.000
42.413.700 39.650.000
84,83 79,30
230.000.000
228.012.500
99,14
2.125.000.000 2.125.000.000
1.541.721.822 1.541.721.822
72,55 72,55
206.697.408.834
185.737.788.414
89,86
250.000.000
228.105.505
91,24
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
93,68 93,68 94,31 94,55 90,10
Page 58
rujukan (DAK) Pembangunan RS/RSK/Balai/Akper/ 22.615.249.000 Latkesmas Pengadaan alat kesehatan/Lab RS/ 125.000.000.000 RSK/Balai/Akper/Latkesmas Peningkatan derajat kesehatan 58.682.159.834 masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok (DBHCT) Pembangunan sarana dan prasarana 150.000.000 RS/RSK/Balai/Akper/Latkesmas Program Peningkatan Pelayanan 1.039.327.779.783 Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Peningkatan pelayanan RS/RS 1.039.327.779.783 Khusus/BP4 Sumber : Laporan RSUD Dr.Soetomo Tahun 2015
b. c. d.
e. 7 a.
17.355.317.000
76,74
114.899.137.909
91,92
53.119.378.000
90,52
135.850.000
90,57
995.843.844.808
95,82
995.843.844.808
95,82
Tabel. III.31. Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2015 No I 1
Program / Kegiatan
Alokasi (Rp)
Program Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan pembinaan upaya kesehatan 20.000.000.000 rujukan Sumber : Laporan Bagian Keuangan Tahun 2015
Realisasi (Rp)
%
19.465.572.000
97,33
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2015 digunakan untuk memenuhi peralatan medik khususnya di Instalasi Radioterapi ( Advance Virtual Simulator), Instalasi Bedah Pusat ( Lampu operasi), Instalasi Rawat Inap Anak (Infant Warmer) dan Instalasi Rawat Inap Medik (Syringe Pump)
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 59
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Laporan kinerja RSUD Dr. Soetomo tahun 2015 merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada Gubernur, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung,
dan
sebagai
sumber
informasi
untuk
perbaikan
dan
peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Selain itu, Laporan Kinerja Tahun 2015 juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan di RSUD Dr.Soetomo. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi. Tahun 2015 hasil capaian indikator kinerja utama (IKU) RSUD Dr.Soetomo dapat dirinci berdasarkan sasaran strategis. Sasaran strategis pertama adalah meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit dengan capaian hasil sepuluh indikator kinerja utama antara lain (1) Survey Kepuasan Masyarakat terealisasi 82%, (2) prosentase pemenuhan kebutuhan jaringan hidup terealisasi 100 %, (3) persentase pasien di gawat darurat yang dilayani < 5 menit terealisasi 100%, (4) BOR tercapai 74,43%,(5) ALOS tercapai 7,76 hari, (6) BTO tercapai 33,74 kali, (7) TOI tercapai 2,77 hari, (8) NDR terealisasi sebesar 38‰,(9) persentase capaian indikator SPM yang memenuhi target tercapai sebesar 78,63% dan (10) persentase elemen JCI yang memenuhi standar tercapai senesar 60,34%. Sedangkan untuk sasaran startegis dua adalah meningkatnya mutu pendidikan/pelatihan di rumah sakit dengan hasil capain dua indikator utama adalah (1) prosentase peserta didik PPDS I yang dilatih dan lulus tercapai 100% dan (2) persentase pemenuhan pelatihan yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar RSUD Dr. Soetomo terealisasi sebesar 94,93%. Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 60
Untuk sasaran strategis ke tiga yaitu meningkatnya mutu penelitian kesehatan yang dilakukan di rumah sakit dengan indikator persentase penelitian uji klinik yang lulus kelayakan etik (ethical clearance) tercapai sebesar 100%. Sasaran
strategis
keempat
adalah
meningkatnya
tingkat
kemandirian keuangan di rumah sakit dengan indikator cost recovery ratio (CRR) terealisasi sebesar 102,58%. B. Rekomendasi Meskipun capaian kinerja secara umum telah memenuhi target, namun langkah-langkah strategi untuk meningkatkan kinerja serta pemecahan permasalahan yang ada juga dibutuhkan. Strategi yang dapat dilakukan antara lain mengoptimalkan pemrosesan basis data, meningkatkan pengelolaan data kinerja, kemudahan (fleksibilitas) pengelolaan keuangan maupun pembelanjaan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi sistem manajemen rumah sakit. Selain itu, pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu penyediaan alat-alat pemeriksaan yang canggih dan memadai, pemeliharaan alat kedokteran serta sarana prasarana yang lain secara rutin, peremajaan alat kedokteran atau melakukan kerjasama/KSO untuk penyediaan alat penunjang / canggih. Penambahan SDM medis dan keperawatan, serta memberikan pendidikan/pelatihan bagi pegawai guna meningkatkan keterampilan dalam memberikan pelayanan pada pasien, dan peningkatan pada pemasaran/sosialisasi terhadap produk unggulan yang ada di RSUD Dr.Soetomo terutama Bank Jaringan. Disamping itu perlu pembenahan sarana dan prasarana untuk penilaian Akreditasi JCI dan mengubah budaya kerja untuk lebih optimal dalam melayani pasien. Mengingat pecatatan dan pelaporan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator turunan di RSUD Dr.Soetomo cukup kompleks, maka RSUD Dr.Soetomo akan melakukan pencatatan dan pengukuran secara komputerisasi dengan database yang akurat dan valid.
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 61
Demikian Laporan Kinerja RSUD Dr.Soetomo Tahun 2015 dapat kami laporkan dengan harapan ada umpan balik perbaikan dari semua pihak agar mutu pelayanan dapat ditingkatkan.
Surabaya, Pebruari 2016 Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo
dr. H A R S O N O Pembina Utama Madya NIP. 19560703 198312 1 001
Laporan Kinerja RSUD Dr. Soetomo 2015
Page 62
.l l, I
J
\l
/