KATA PENGANTAR
Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 yang akan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal berbasis produksi dengan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil serta arus modal yang liberal. Momentum tersebut, akan semakin membuka peluang untuk meningkatkan pangsa pasar di kawasan ASEAN.
Disisi lain, liberalisasi
perdagangan mengandung konsekuensi tingkat persaingan akan semakin ketat dalam memperebutkan peluang dalam pasar AEC. Hal ini berarti bahwa pertanian di Jawa Timur harus mulai mempersiapkan diri dengan menyusun perencanaan strategis yang dapat mengakomodir kepentingan banyak pihak, seperti pelaku usaha, pemangku kepentingan hingga seluruh komponen masyarakat agar memiliki pemahaman yang sama, satu langkah dan irama yang berfokus untuk menjadikan pertanian sebagai sektor yang handal dan mampu bersaing ditengah persaingan global sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Perencanaan
Strategis
merupakan
solusi
yang
tepat
bagi
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur, mengingat perencanaan strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ini disusun sebagai arah dan pedoman pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur selain untuk memenuhi kebutuhan pangan juga dapat berkontribusi dalam mendukung perekonomian regional di Jawa Timur pada tahun 2014 - 2019. Mengingat masih banyak keterbatasan dalam menyikapi permasalahan serta isu strategis yang berkembang menjadikan penyusunan Renstra ini jauh dari
sempurna.
Harapan kami adanya sumbang saran yang bersifat membangun
selalu kami nantikan. Demikian,
semoga
bermanfaat
bagi
semua
pihak
yang
membutuhkannya.
Surabaya,
April 2014
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dr. Ir. Wibowo Ekoputro, MMT Pembina Utama Madya NIP. 19561130 198302 1 003
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Pengantar -----------------------------------------------------------------------------Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------Daftar Tabel ---------------------------------------------------------------------------Daftar Gambar -------------------------------------------------------------------------Daftar Tabel --------------------------------------------------------------------------Daftar Gambar -----------------------------------------------------------------------I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------1.1. Latar Belakang ---------------------------------------------------------1.2. Landasan Hukum ------------------------------------------------------1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra -------------------------1.4. Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 --------II.
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR ----------------------------2.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi --------------------------------------2.2. Struktur Organisasi ---------------------------------------------------2.3. Sumberdaya ------------------------------------------------------------2.3.1 Sumberdaya Alam ------------------------------------------------------2.3.2 Sumberdaya Manusia Pertanian-------------------------------2.3.3 Sumberdaya Sarana Prasarana--------------------------------2.4. Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura -----2.4.1 Peran Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap Pembangunan Daerah ----------------------------------------2.4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ------------------2.4.1.2 Kesejahteraan Petani dan Penduduk Pedesaan ----------2.4.2 Capaian Kinerja Tahun 2009-2013 --------------------------2.4.2.1 Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang ramah Lingkungan ----------------------2.4.2.2 Peningkatan Luas Panen (ha), Produksi (ton), Produktivitas (ku/ha) Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur-2.4.2.3 Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Yang Bersertifikat dan Memenuhi Sesuai Syarat 6 Tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) -----------------
i iii vi viii vi vi 1 1 3 6 7 9 9 9 14 14 17 18 19 19 19 20 21 21 22 23
iii
2.4.2.4 Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berdaya Saing Tinggi untuk Mencukupi Pasar domestik dan Ekspor Sehingga Meningkatkan Pendapatan Petani --------------------------------------------2.5. Tantangan dan Peluang ----------------------------------------------III.
IV.
V.
ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur --------------------------------------------------3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur -----3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia Landasan Hukum ------------------------------3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah --------------------------------3.5. Kajian lingkungan Hidup strategis ----------------------------------3.6. Penentuan Isu-isu Strategis ----------------------------------------
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 4.1. Visi dan Misi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------4.3. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ------------------------------------------------------------4.4. Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura --RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan ---------5.2. Program Pengembangan Agribisnis --------------------------------5.3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian
24 31
34 38 41 43 46 47
49 49 56 57
58 58 59
iv
VI.
INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019 6.1. Indikator Kinerja ------------------------------------------------------6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ----------------------
VII. PENUTUP -----------------------------------------------------------------------
60 61 62
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1.
Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 ----19
Tabel 2.2.
NTP Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------21
Tabel 2.3.
Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan SLGAP Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------------22
Tabel 2.4.
Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------23
Tabel 2.5.
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun 2009-2014 -------------------------------------------------------------------24
Tabel 2.6.
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Nilai Tambah Produk Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009-2013 ------24
Tabel 2.7.
Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------25
Tabel 2.8.
Capaian Kinerja Dukungan Pupuk Terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------26
Tabel 2.9.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------------------------------------29
Tabel 2.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ----------------------------------30 Tabel 2.11. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia -------------31 ABEL
vi
Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur -------------------------------------------35
Tabel 3.2.
Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa Timur -----------------------------------------------------------------------39
Tabel 3.3.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur ---------41
Tabel 3.4.
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur -----------44
Tabel 3.5.
Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa Timur ------------------------------------------------------------------------46
Tabel 4.1.
Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014-2019 -----51
Tabel 4.2.
Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014-2019 -------------------------------------------------------------------53
Tabel 4.3.
Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014-2019 -53
Tabel 4.4.
Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2014-2019 ------------------------------------------------------------------54
Tabel 4.5.
Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014-2019 ------54
vii
Gambar 1.1. Bagan Alir PenyusDAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi ------ 8 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai Perda nomor: 9 Tahun 2008 --------------------------------------------10 Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur (2008-2012)------------15 Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi Jawa Timur (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)-----16 Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013-------------------------------------------27 Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019, dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019-------------------------------------------42 Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)---------------------------------------50
viii
ix
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang merupakan satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya dilakukan secara terencana, bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi pembangunan tanaman pangan dan hortikultura sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Selain berperan strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional, pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur turut memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah secara langsung dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain. Kinerja program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana prasarana, penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian serta dukungan potensi sumber daya alam. Potensi provinsi Jawa Timur dengan sumberdaya lahan yang mencapai 47.154 km² pada tahun 2013 telah mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi 38.318.791 jiwa penduduknya sebagaimana Angka Sementara BPS tahun 2013 menunjukkan sumbangan bagi pemenuhan kebutuhan nasional pada tahun 2013 : padi sebesar 17,00 persen, jagung sebesar 31,12 persen, kedelai sebesar 40,80 persen, kacang tanah sebesar 39,83 persen, kacang hijau sebesar 27,48 persen, ubi kayu sebesar 14,12 persen, ubi jalar sebesar 16,58 persen. Sedangkan pada komoditas buah-buahan 15,46 persen, dan sayuran 22,50 persen (Angka Prognosa Tahun 2013, Kementerian Republik Indonesia). Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur masih dihadapkan pada persoalan mendasar sektor pertanian seperti meningkatnya jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya 1
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
kemajuan teknologi dan informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi, perubahan iklim global, perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat, kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan energi, masih rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ke depan menghadapi berbagai tantangan diantaranya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan, air, perbenihan dan perbibitan guna meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian, memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup, mengupayakan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, serta memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus. Beberapa kondisi tersebut menuntut strategi dan kebijakan sebagai kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 yang selanjutnya memadukan pertumbuhan dan pemerataan, yaitu : keberpihakan dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan peran masyarakat dan pemantapan arah perubahan struktur sosial, ekonomi, budaya yang bersumber pada peran serta masyarakat lokal. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat yang penyusunannya memperhatikan Perencanaan pembangunan pertanian kedepan yang disusun atas dasar Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang - Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2006 Tentang tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 2
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
0259/M.PPN/1/2006 yang mengamanatkan adanya penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran daerah, baik pada aspek proses dan mekanisme maupun tahapan musyawarah perencanaan pusat dan daerah. 1.2.
Landasan Hukum a. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor : 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4286); b. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor: 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4355); c. Undang-Undang Nomor : 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 66 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4400); d. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421); e. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4844); f. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4438); g. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 3
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4700); h. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4723); i. Undang-Undang Nomor : 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor: 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4725); j. Peraturan Pemerintah Nomor : 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor : 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4578); k. Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor : 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4664); l. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4737); m. Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4741); n. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4815); o. Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara 4
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4816); p. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4817); q. Peraturan Pemerintah Nomor : 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4725); r. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor : 11); s. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur; t. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025; u. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Timur Tahun 20112031 v. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 91 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur; w. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 49 Tahun 2011 tanggal 12 Juli 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 128 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 49 Tahun 2011/D); x. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 76 Tahun 2011 tanggal 1 Nopember 2011 tentang Uraian Jabatan Pada Dinas 5
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 76 Tahun 2011/D); y. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/910/KPTS/013/2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. 1.3.
Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 memiliki karakteristik sebagai berikut: pertam a lebih memfokuskan pada identifikasi dan penanganan isu-isu strategik dengan sasaran yang dinamis; kedua memberikan arah pembangunan dan ketiga lebih berorientasi pada tindakan antisipatif. Sebagai dokumen perencanaan yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama lima tahun kedepan, yaitu tahun 2014-1019. Penyusunan Renstra ini dimaksudkan sebagai arahan strategis pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sesuai visi dan misi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Selanjutnya tujuan disusunnya Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 1. Menentukan arah pembangunan tanaman pangan dan hortikultura sekaligus sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan pertanian; 2. Mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur; 3. Menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar daerah, antar pusat dan daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintahan. 4. Sebagai pedoman dalam menentukan prioritas dan pengembangan sumberdaya sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sehingga memudahkan monitoring dan evaluasi awal sampai akhir pelaksanaan program.
6
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
1.4.
Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang secara keseluruhan memuat : Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan; Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang memuat peran (tugas dan fungsi) dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional serta menunjukkan tingkat capaian kinerja berdasarkan sasaran/target Renstra periode sebelumnya beserta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur; Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi yang memuat Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi, dan Program, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis; Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi dan Kebijakan; Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif; Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab VII : Penutup
7
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD
PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR
PENETAPAN
PENYUSUNAN RPJMD SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator keluaran program dan PAGU per SKPD
Tidak sesuai
Penyesuaian Rancangan Renstra-SKPD berdasarkan hasil verifikasi Renstra-KL Renstra-KL dan Renstra Renstra-KL dan Renstra SKPD Kab/ dan Renstra Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Kota
Penelaahan RTRW Penelaahan KLHS
Perumusan Tujuan Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan sasaran Analisis Gambaran pelayanan SKPD
SPM
Penyusunan Rancangan RPJMD
Perumusan Rancangan Akhir RPJMD
Pelaksanaan Musrenbang RPJMD
PERDA ttg RPJMD
sesuai
Penetapan RenstraSKPD
Verifikasi Rancangan Akhir Renstra SKPD
Tidak sesuai
Rancangan Renstra-SKPD Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Strategi dan kebijakan
Persiapan Penyusunan Renstra-SKPD
sesuai Verifikasi Rancangan Renstra SKPD dgn Rancangan Awal RPJMD
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD
Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda
Penyempurnaan Rancangan Renstra-SKPD
Rancangan Akhir Renstra SKPD Rancangan Renstra-SKPD • Pendahuluan • Gambaran pelayanan SKPD • isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi • visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan • rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif • indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Pengolahan data dan informasi
Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi 8
RENSTRASKPD
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
Gambaran umum kondisi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang secara rinci terurai melalui berbagai dukungan potensi maupun kinerja dari pelaksanaan program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 Agustus 2008 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 22 Agustus 2008 nomor tahun 2008 seri D, dengan demikian kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah: 1. Kedudukan Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah 2. Tugas Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian. 3. Fungsi Didalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pertanian, menyelenggarakan fungsi : a) perumusan kebijakan teknis di bidang
2.1.
pertanian; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. 2.2.
Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008 :
9
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA USAHA
BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN
BIDANG PRODUKSI HORTIKULTURA
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
SUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
SEKSI BUAH-BUAHAN
SEKSI SARANA PRODUKSI
SEKSI PASCA PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL
SEKSI KACANGKACANGAN DAN UMBI-UMBIAN
SEKSI SAYURAN
SEKSI PENDAYAGUNAAN LAHAN DAN AIR
SEKSI PEMASARAN HASIL
SEKSI SEREALIA LAINNYA
SEKSI TANAMAN HIAS DAN BIOFARMAKA
SEKSI PEMBIAYAAN DAN PERMODALAN
SEKSI PENGEMBANGAN USAHA
SEKSI PADI
UPTD
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai Perda nomor: 9 Tahun 2008 10
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Selanjutnya melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian Dan Seksi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai berikut : 1. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Susunan Organisasi Sekretariat, terdiri atas : a) Sub Bagian Tata Usaha; b) Sub Bagian Penyusunan Program; c) Sub Bagian Keuangan. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris; 2. Bidang Produksi Tanaman Pangan dipimpin Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Tanaman Pangan. Bidang Produksi Tanaman Pangan, terdiri atas : a) Seksi Padi; b) Seksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian; c) Seksi Serealia Lainnya; 3. Bidang Produksi Hortikultura dipimpin Kepala Bidang Produksi Hortikultura dan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Hortikultura. Bidang Produksi Hortikultura, terdiri atas : a) Seksi Buah-buahan; b) Seksi Sayuran; c) Seksi Tanaman Hias dan Biofarmaka. Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang; 4. Bidang Sarana Prasarana dipimpin Kepala Bidang Sarana Prasarana yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana. Bidang Sarana Prasarana, terdiri atas : a) Seksi Sarana Produksi; b) Seksi Pendayagunaan Lahan dan Air; c) Seksi Pembiayaan dan Permodalan; 5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil dipimpin Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, terdiri atas : a) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; b) Seksi Pemasaran Hasil; c) Seksi Pengembangan Usaha;
11
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
6.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan tugas-tugas teknis opersional di lapangan. Untuk mengatur organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur : a. UPT. Pengembangan Benih Padi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan penangkaran, pemasaran, pendistribusian dan pengembangan benih padi, ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Benin Padi, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Pemasaran; b. UPT. Pengembangan Benih Palawija melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan, penangkaran, pemasaran, pendistribusian, dan pengembangan benih palawija serta pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Benih Palawija, terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Sarana Prasarana. c. UPT. Pengembangan Benih Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan, penangkaran, pemasaran, pendistribusian, pengembangan benih hortikultura, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Hortikultura terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Sarana Prasarana; d. UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kultivar dan sertifikasi benih, pengujian benih secara laboratoris, pengawasan peredarannya, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional; e. UPT. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengamatan, 12
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
f.
g.
h.
peramalan, serta penerapan teknik pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Proteksi Tanaman Pangandan Hortikultura terdiri atas: Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional; UPT. Pendidikan dan Pelatihan Pertanian melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas di bidang pendidikan dan pelatihan, baik untuk petugas maupun petani, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional; UPT. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang studi, kajian, pengembangan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura, mengembangkan agrowisata, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan; Seksi Pengembangan Agribisnis Hortikultura; Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 128 Seri E 1) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011/D). UPT Pengawasan Sertifikasi Hasil Pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian dan registrasi pangan hasil pertanian yang beredar di Provinsi Jawa Timur dan rekomendasi keamanan pangan bagi pihak yang memerlukan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional.
13
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
2.3. 2.3.1.
Sumberdaya Sumberdaya Alam Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa (selain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta). Provinsi Jawa Timur terletak pada 111o,0’derajat hingga 114˚, 4’ derajat Bujur Timur dan 7˚,12’ derajat hingga 8˚,48’ derajat Lintang Selatan. Batas wilayah provinsi Jawa Timur di sebelah utara, Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali. Di sebelah selatan berbatasan dengan perairan terbuka, Samudera Indonesia, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 kilometer. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 kilometer, sedangkan di bagian timur lebih sempit, hanya sekitar 60 kilometer. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 kilometer sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau, paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil, Nusa Barung dan Pulau Sempu. Secara umum, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dibagi 2 bagian besar, yaitu Jawa Timur daratan dan Pulau Madura. Dimana luas wilayah Jawa Timur daratan hampir mencakup 90 persen dari seluruh luas wilayah Jawa Timur, sedangkan luas Pulau Madura hanya sekitar 10 persen. Luas wilayah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 berdasarkan data BPS Jawa Timur mencapai 4.617.816 hektar yang terbagi menjadi 38 Kabupaten/Kota (29 Kabupaten dan 9 Kota) yang terdiri 662 Kecamatan dengan 785 Kelurahan dan 7.721 Desa. Topografi wilayah Jawa Timur, dibedakan menjadi tiga dataran : Dataran tinggi merupakan daerah dengan tinggi, sedang dan rendah. ketinggian rata-rata di atas 100 meter di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Kabupaten Magetan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kota Malang, dan Kota Batu. Dataran sedang mempunyai ketinggian antara 45-100 meter di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Kabupaten Tulungagung, Kediri, Lumajang, Jember, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Bangkalan dan 2 kota yaitu Kota Kediri dan Kota Madiun. Sedangkan kabupaten dan kota lainnya 14
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
merupakan dataran rendah, dengan ketinggian di bawah 45 meter di atas permukaan laut yang terdiri dari 15 kabupaten dan 4 kota. Selama ini, pertumbuhan produksi pertanian Jawa Timur masih berbasis pada ketersediaan lahan, pertumbuhan produktivitas masih mengalami peningkatan yang cenderung melambat, sehingga kontribusi pertanian Jawa Timur terhadap perekonomian nasional semakin menurun. Penyebab utamanya adalah, alih fungsi lahan pertanian dari beberapa kegiatan ekonomi yang masih terus berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan pertanian setiap tahun berubah peruntukannya.
1.173.811
1.150.670
933.681
932.988
927.454
245.040
237.673
239.939
2008
2009
2010
Sawah irigasi
Sawah non irigasi
1.168.133
1.165.414
1.158.842 931.107
930.431
240.703
243.018
2011
2012
Lahan Pertanian Bukan Sawah
Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur, 2008 – 2012 (Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2013)
Perkembangan potensi lahan pertanian di Jawa Timur menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 seluas 2.343.594 hektar yang jenis pemanfaatannya meliputi lahan sawah dan lahan kering. Lahan pertanian secara fisik dapat ditanami padi dengan sistim genangan dan palawija / tanaman pangan lainnya. Luas lahan sawah Jawa Timur 1.173.449 hektar terdiri : sawah irigasi teknis, setengah teknis, sederhana, desa/non PU dan tadah hujan serta sawah lainnya (pasang surut, lebak, dan polder). Sedangkan lahan pertanian bukan sawah seluas 1.168.133 hektar. Luas areal lahan sawah beririgasi selama lima tahun tertinggi pada tahun 2010 dan mengalami penurunan pada 15
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
tahun 2011 dan tahun 2012. Salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan perubahan jenis sawah melalui Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lahan Irigasi 803.845,45 Ha, Lahan Tidak Beririgasi 214.402,53 Ha Total
Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi Jawa Timur (RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)
1.017.887,98 Ha). Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 dijelaskan bahwa potensi pertanian di Jawa Timur menurut RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031 meliputi pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura dengan total luas rencana sawah seluas 1.806.272 hektar dengan rencana penggunaan lahan untuk pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi teknis dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 hektar atau 20,03% dari luas Jawa Timur dengan peningkatan jaringan irigasi semi teknis dan sederhana menjadi irigasi teknis yang tersebar di masing-masing wilayah sungai. Rencana pengembangan pertanian lahan kering di wilayah provinsi Jawa Timur ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 hektar atau 17,76% dari luas Jawa Timur yang diarahkan pada daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan irigasi. 16
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
2.3.2.
Sumberdaya Manusia Pertanian Dalam konteks pembangunan daerah, pembangunan pertanian memiliki posisi kunci, karena potensi sumberdaya manusia dan alam sebagai asset utama pembangunan berada dalam sektor tersebut. Namun demikian, potensi tersebut belum optimal, disebabkan keterbatasan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia pertanian terdiri : aparat pemerintah termasuk petugas lapangan (penyuluh, pengamat organisme pengganggu tumbuhan dan pengawas benih) dan pelaku usaha pertanian. • Jumlah aparat Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 sebanyak 1.100 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat lulusan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 61 orang, Sarjana (S1) 392 orang, Sarjana Muda/DIII dan DII sebanyak 13 orang, Diploma I sebanyak 260 orang, SLTA sebanyak 318 orang, SLTP sebanyak 27 orang dan lulusan SD sebanyak 29 orang. Komposisi pegawai terdiri dari Pejabat Struktural 43 orang yang terdiri orang Eselon II (1 orang), Eselon III (13 orang), Eselon IV (29 orang), sedangkan jumlah pejabat Fungsional sebanyak 589 orang terdiri : Pengawas Benih Tanaman (PBT) sebanyak 102 orang yang tersebar hampir keseluruh kabupaten termasuk analisis benih diprovinsi, Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sebanyak 468 orang yang tersebar di 30 kabupaten seJawa Timur dan 7 laboratorium (Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember, Tuban, Tulungagung), Widyaiswara sebanyak 6 orang serta Perencana sebanyak 2 orang dan fungsional PMHP sebanyak 10 orang; • Penyuluh Pertanian Jawa Timur pada tahun 2012 tercatat tenaga Penyuluh Pertanian PNS sebanyak 2.449 orang menjadi 2.502 orang pada tahun 2013 yang tersebar dalam 530 BPP se Jawa Timur, sedangkan penyuluh di provinsi sebanyak 39 orang dan Tenaga Bantu Penyuluh pertanian (THLTBPP) sebanyak 2.609 orang berkurang menjadi 2.585 orang; • Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian) juga merupakan petugas yang berinteraksi dengan petani beserta kelompoknya. Perkembangan jumlah Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 650 orang); • Jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sebanyak 4,98 juta rumah tangga, subsektor tanaman pangan 3,67 juta rumah tangga, 17
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
•
•
• •
hortikultura 2,22 juta rumah tangga, perkebunan 1,58 juta rumah tangga, peternakan 3,34 juta rumah tangga, perikanan 0,19 juta rumah tangga, dan kehutanan 1,45 juta rumah tangga; Jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa Timur tahun 2013 sebanyak 3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen dari rumah tangga pertanian pengguna lahan, mengalami penurunan sebanyak 1,14 juta rumah tangga atau turun 23,25 persen dibandingkan tahun 2003. Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang, terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang dan terkecil di subsektor perikanan kegiatan penangkapan ikan sebesar 80,55 ribu orang. Petani utama Jawa Timur sebesar 30,29 persen berada di kelompok umur 45-54 tahun. Rata-rata luas lahan yang dikuasai per rumah tangga usaha pertanian seluas 0,39 ha, terjadi peningkatan sebesar 80,87 persen dibandingkan tahun 2003 yang hanya sebesar 0,22 ha.
2.3.3.
Sumberdaya Sarana Prasarana Tersedianya sarana prasarana bagi aparat untuk menunjang pembangunan pertanian masih terbatas terutama bagi aparat di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian. Pada UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur memiliki 8 unit Laboratorium Hama terdiri 1 buah laboratorium pestisida dan 7 buah laboratorium PHPTPH di Jawa Timur yang tersebar di Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember, Tuban dan Tulungagung. Sarana prasarana pada UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki laboratorium benih seluas 1.590 m² terdiri 1 laboratorium utama dan 5 laboratorium pembantu yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Kediri dan Madiun. Dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat, asset yang dimiliki Dinas Pertanian beserta UPT berupa asset tanah yang dikelola Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur seluruhnya seluas 8.479.569 m² dan yang bersertifikat seluas 8.456.246 m² yang meliputi 254 bidang tanah dengan 235 bidang bersertifikat, 17 bidang belum bersertifikat, 2 bidang dalam proses BPN. Luas asset tanah masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut: Dinas 18
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Pertanian Provinsi Jatim seluas 35.244 m², UPT. Pengembangan Benih Padi 4.528.567 m², UPT. Pengembangan Benih Palawija seluas 1.873.723 m²,UPT. Pengembangan Benih Hortikultura seluas 1.693.249 m², UPT. Pengembangan Agribisnis TPH seluas 224.490 m², UPT. Proteksi TPH seluas 100.211 m², UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH seluas 762 m². Adapun luas dan jumlah bangunan yang dikelola antara lain: Kantor 15.981 m² (59 unit), Rumah Dinas 17.150 m²(153 unit), Asrama 2.148 m² (14 unit), Wisma 842 m² (3 unit), Gudang 15.731 m² (99 unit), Gedung pertemuan 1.223 m² (7 unit), Lantai jemur 3.682 m² (17 unit), Ruang Kelas 715 m² (3 unit). 2.4. 2.4.1.
Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Peran Tanaman Pangan dan hortikultura terhadap Pembangunan Daerah 2.4.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Secara umum kinerja perekonomian Jawa Timur tahun 2013 pada triwulan IV tumbuh sebesar 6,55 persen akan tetapi kontribusi sektor pertanian mengalami pelambatan dan mencapai 1,59 yang disebabkan menurunnya produksi padi dan palawija serta hortikultura akibat musim kemarau panjang. Sedangkan dari tanaman bahan makanan (tabama) mencapai 1,05 persen. Tabel 2.1 Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 ~ 2013 (trilyun rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Jawa Timur Pertanian - Tanaman Bahan Makanan PDB Nasional Pertanian - Tanaman Bahan Makanan Atas Dasar Harga Konstan PDRB Jawa Timur Pertanian - Tanaman Bahan Makanan PDB Nasional Pertanian - Tanaman Bahan Makanan
Sumber Catatan
: :
2009
2010
2011
2012
2013
Pertumbuhan 5 tahun (%)
686.847,56 112.233,86 59.976,74 5.606.203,40 857.196,80 419.194,80
778.565,77 884.502,65 1.001.200,74 122.623,97 136.027,92 153.939,94 65.192,59 71.398,02 80.086,02 6.446.851,90 7.422.781,20 8.241.864,30 985.470,50 1.091.447,10 1.193.452,90 482.377,10 529.967,80 574.916,30
1.136.326,87 169.426,43 88.114,33 9.083.972,20 1.311.037,30 621.832,70
13,41 10,85 10,10 12,85 11,23 10,40
320.861,17 50.208,90 27.776,01 2.036.685,50 295.883,80 149.057,80
342.280,77 366.983,28 393.662,85 51.329,55 52.628,43 54.463,94 28.231,66 28.774,27 29.602,96 2.171.113,50 2.322.763,50 2.480.955,80 304.777,10 315.036,80 328.279,70 151.500,70 154.153,90 158.910,10
419.428,45 55.330,10 29.912,98 2.770.345,10 339.890,20 161.969,50
6,93 2,46 1,87 8,02 3,53 2,10
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 Data tahun 2011 merupakan Angka Diperbaiki, Data tahun 2012 merupakan Angka Sementara
19
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku untuk sub sektor tabama selama tahun 2009~2013 sebesar 10,10 persen dan pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan mengalami pertumbuhan sebesar 1,87 akan tetapi kontribusi tabama Jawa Timur terhadap tabama nasional meningkat. Didalam Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 juga disebutkan bahwa perekonomian Jawa Timur diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013 sampai dengan triwulan IV tahun 2013 sebesar Rp 1.136,33 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 419,43 triliun. Selanjutnya jika diperhitungkan dengan jumlah penduduk Jawa Timur pada akhir tahun 2013 sebanyak 38.318.791 jiwa, maka diperoleh PDRB per kapita Jawa Timur sebesar Rp 29,65 juta. 2.4.1.2.
Kesejahteraan Petani dan Penduduk Perdesaan Data statistik BPS Republik Indonesia menunjukan bahwa dari jumlah penduduk miskin di Indonesia sampai dengan bulan September 2013 sebanyak 28.553,97 ribu jiwa dan 17,04 persen diantaranya merupakan penduduk miskin di Jawa Timur (Berita Resmi Statistik Nomor : 06/01/Th. XVII, 2 Januari 2014). Perkembangan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan September 2013 sebanyak 4.865,82 ribu atau 12,73 persen dari seluruh penduduk Jawa Timur yang mengalami penurunan sebanyak 4.960,54 ribu (13,08 persen) dibandingkan pada bulan September 2012. Apabila dicermati dari 4.960,54 ribu penduduk miskin terdapat 66,70 persen tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani/peternak dan pekebun sehingga Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan di pedesaan khususnya bagi petani. Selama ini, Indikator kesejahteraan petani berupa indeks Nilai Tukar Petani (NTP), yakni indeks rasio harga yang diterima dengan harga yang dibayar oleh rumah tangga tani berdasarkan hasil survey di 29 kabupaten yang tersebar di 274 kecamatan. Perkembangan kesejahteraan masyarakat pedesaan juga menunjukan adanya peningkatan yang tercermin dari peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur (2007 = 100) berada diatas angka 100. Rerata NTP sektor pertanian Jawa Timur selama tahun 2009 - 2013 mencapai 100,73 yang 20
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
diperoleh dari rasio indeks yang diterima petani sebesar 132,90 terhadap indeks yang dibayar petani Tabel 2.2. NTP Jawa Timur Tahun 2009 ~ 2013 sebesar 131,79. Rerata NTP tanaman pangan selama 2013 2012 2011 2009 2010 Nilai Tukar Petani 103,19 102,16 101,65 98,74 98,19 NTP. Jawa Timur lima tahun terakhir Indeks Yang di Terima 118,88 127,78 139,26 147,27 151,12 mencapai 98,86 dengan 121,04 129,40 136,99 144,15 146,57 Indeks yang di Bayar rasio indeks yang diterima 94,60 101,13 102,34 103,54 Tan. Pangan 92,56 139,79 149,29 164,88 123,14 Indeks Yang di Terima 112,37 petani sebesar 133,53 111,47 125,36 143,27 155,36 144,10 - Padi (pada jenis usaha tani padi 113,39 120,61 135,83 142,36 148,06 - Palawija sebesar 129,98 dan Indeks yang di Bayar 121,39 130,14 138,19 145,86 141,91 106,46 110,60 111,03 109,93 108,12 Hortikultura palawija sebesar 135,91) 128,77 143,66 152,93 159,53 132,41 Indeks Yang di Terima terhadap indeks yang 132,41 153,38 161,01 172,00 146,96 - Sayuran dibayar petani sebesar - Buah-buahan 126,93 138,75 148,83 153,22 124,59 120,89 129,87 137,76 145,10 131,88 Indeks yang di Bayar 131,73. Sumber : BPS Jawa Timur, 2013 Rerata NTP hortikultura selama lima tahun terakhir mencapai 107,49 dengan rasio indeks yang diterima petani sebesar 137,98 (pada jenis usaha tani sayuran sebesar 146,64 dan buah-buahan sebesar 133,52) terhadap indeks yang dibayar petani sebesar 129,58. 2.4.2.
Capaian Kinerja Tahun 2009 – 2013 Adanya isu strategis terkait dengan perubahan lingkungan strategis di era globalisasi, tuntutan masyarakat terhadap produk pertanian semakin meningkat. Sementara disisi lain, justru semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi antara lain makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi, perubahan iklim global, serta pesatnya perubahan kemajuan teknologi dan informasi global. Capaian kinerja terhadap sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 terukur dari indikator kinerja. 2.4.2.1.
Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Ramah Lingkungan Upaya strategis mengembangkan agribisnis ramah lingkungan untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui pemberdayaan kelompoktani berupa sekolah lapang (SL). Melalui sekolah 21
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
lapang, kelompoktani belajar menerapkan teknologi pertanian seperti pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu dengan meminimalkan penggunaan pestisida, teknologi budidaya secara terpadu untuk komoditas padi, jagung dan kedelai serta menerapkan Good Agriculture Practices untuk komoditas hortikultura. Kinerja upaya strategis tersebut terukur dari jumlah kelompok yang menerapkan SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu), SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SLGAP). Tabel 2.3. Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan SLGAP Jawa Timur Tahun 2009 – 2013 INDIKATOR KINERJA Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPHT - Tanaman Pangan - Hortikultura Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPTT - Padi - Jagung - Kedelai Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLGAP - Buah-buahan - Sayuran - Tan. hias dan Biofarmaka
2009
2010
REALISASI 2011 2012
2013
(%)
24 46
41 34
54 33
203 33
236 40
98,68 (1,95)
24.746 8.533 8.250
14.630 990 11.600
9.796 2.880 1.130
12.220 1.990 12.130
14.664 1.675 7.280
(7,29) 13,94 220,95
8 4 3
5 4 6
11 9 7
30 30 20
35 26 25
67,97 86,25 81,85
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
2.4.2.2.
Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur Jawa Timur merupakan provinsi penyangga pangan nasional, sehingga perkembangan padi, jagung dan kedelai yang merupakan komoditas utama yang sangat berperan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan perkembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura pada tahun 2013 sebagai berikut : padi sebanyak 12.049.405 ton GKG, jagung sebanyak 5.760.959 ton pipilan kering dan kedelai sebanyak 329.461 ose (Angka Sementara BPS tahun 2013). Sedangkan pada komoditas buah-buahan perkembangan rekapitulasi Dinas Pertanian sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 4.105.173 ton, dan sayuran sebanyak 1.764.874 ton. 22
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 2.4. Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2009 - 2013 INDIKATOR KINERJA Luas Panen (ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - K. Tanah - K Hijau - U. Kayu - U Jalar - Sayuran - Buah-buahan (rb pohon/rumpun) Produktivitas (ku/ha): - Padi - Jagung - Kedelai - K. Tanah - K Hijau - U. Kayu - U Jalar - Sayuran - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) Produksi (ton): - Padi - Jagung - Kedelai - K. Tanah - K Hijau - U. Kayu - U Jalar - Sayuran - Buah-buahan
2009
2010
2012
(%)
ATAP-BPS 1.904.830 1.295.070 264.779 180.652 71.491 207.682 16.194 161.844 57.428.858
ATAP-BPS 1.963.983 1.257.721 246.894 172.550 67.868 188.158 14.981 158.460 64.188.154
ATAP-BPS 1.926.796 1.204.063 252.815 164.921 68.624 199.407 14.177 166.921 63.655.695
ATAP-BPS 1.975.719 1.232.523 220.815 163.513 55.881 189.982 14.264 170.119 172.141.236
2013 ASEM BPS 2.037.026 1.199.544 210.618 150.017 48.845 168.194 19.082 157.401 152.863.769
59,11 40,67 13,42 11,99 11,68 155,32 100,37 83,48 57,35
59,29 44,42 13,75 12,04 11,77 194,89 94,19 82,60 40,26
54,89 45,21 14,52 12,82 11,71 202,20 153,45 89,03 55,11
61,74 51,08 16,39 13,07 11,95 223,50 288,81 102,21 23,48
59,15 48,03 15,64 24,09 11,81 214,10 205,59 112,13 26,86
0,29 4,50 4,10 23,28 0,28 8,89 29,04 7,81 (8,99)
11.259.085 5.266.720 355.260 216.584 83.526 3.225.644 162.537 1.351.002 3.293.535
11.643.773 5.587.318 339.491 207.796 79.877 3.667.058 141.103 1.308.818 2.584.409
10.576.543 5.443.705 366.999 211.416 80.329 4.032.081 217.545 1.486.063 3.508.221
12.198.707 6.295.301 361.986 213.792 66.778 4.246.028 411.957 1.738.838 4.203.956
12.049.405 5.760.959 329.461 361.367 57.686 3.601.074 392.307 1.764.874 4.105.173
2,09 2,67 (1,67) 16,96 (8,57) 3,44 31,40 7,23 7,75
Sumber : ATAP BPS 2009-2012, ASEM BPS 2014
2.4.2.3.
REALISASI 2011
1,71 (1,87) (5,41) (4,50) (8,78) (4,90) 5,38 (0,58) 42,54
Tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
Saat ini, di Jawa Timur, sekitar 70 persen petani telah menggunakan benih bersertifikat terutama petani tanaman pangan. Selain berperan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas, ketersediaan benih bermutu juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani penangkar. Perkembangan perbenihan selama tahun 2009 ~ 2012 di Jawa Timur menunjukkan komitmen keberpihakan pemerintah kepada petani untuk
23
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
memenuhi kebutuhan benih bagi petani dengan meningkatkan ketersediaan benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani. Tabel 2.5. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun 2009-2014 INDIKATOR KINERJA Jumlah benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat - Padi (ton) - Jagung (ton) - Kedelai (ton) - Buah-buahan (batang) - Sayuran (kg)
2009
57.086,41 44.154,46 6.331,16 1.382.253 138.910
2010
56.630,36 36.034,35 7.814,62 1.236.338 217.949
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
2.4.2.4.
REALISASI 2011
72.679,71 35.635,69 7.054,91 2.398.169 293.063
2012
73.178,04 66.565,90 7.116,17 2.918.959 508.821
2013
59.484,99 51.877,30 2.343,86 3.200.348 525.796
(%)
2,38 11,31 (13,12) 28,69 42,08
Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya saing tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor sehingga meningkatkan pendapatan petani
Salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan global sekaligus meningkatkan posisi tawar petani adalah melalui penerapan teknologi yang ramah lingkungan untuk menghasilkan produk bermutu dan aman konsumsi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu adanya budidaya tanaman pangan yang baik dan benar melalui SLPTT dan penerapan GAP (Good Agriculture Practices) untuk komoditas hortikultura. Tabel 2.6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Dan Nilai Tambah Produk Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013 INDIKATOR KINERJA Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP (kebun/lahan usaha) - Buah-buahan - Sayuran - Tan. hias dan Biofarmaka
2009
137 99 74
REALISASI 2011
2010
248 82 0
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
120 130 135
2012
145 135 79
(%)
2013
150 137 0
13,42 11,67 13,65
Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani : 24
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
a.
Fasilitasi peralatan mesin pertanian
Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan disisi lain harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut. Tabel 2.7 Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2009 – 2013 ALSINTAN Hand tracktor Pompa Air APPO Lantai Jemur Rice Milling Unit Terpal Packing House Power Threser Pedal thresher Pady Mower Flat Bed Dryer Combine Harvester Transplanter Cultivator Pemipil Jagung Pady Cleaner Moisteure tester
2009
2010 3 6 600 5 6 -
109 139 1.388 29 25 28
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
b.
Realisasi (unit) 2011 77 125 140 56 30 3 65 15 10 2.000
2012 199 79 35 30 3.250 10 79 200 250 20 20 35 -
2013 134 91 15 140 30 520 10 83 200 26 1 20 19 40 -
Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi
Saat ini, skim subsidi pupuk adalah subsidi harga yang penyalurannya dilaksanakan dengan pola tertutup menggunakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sistem penyaluran subsidi pupuk yang dilaksanakan melalui subsidi harga masih dihadapkan pada berbagai permasalahan baik dari sisi teknis dalam penyaluran pupuk bersubsidi maupun dari sistem penganggarannya. Dalam rangka perbaikan sistem penyaluran pupuk bersubsidi, peran aktif Pemerintah Daerah sangat diharapkan: 1. Penerbitan Peraturan Gubernur dan Bupati/Walikota tentang aloksi kebutuhan pupuk bersubsidi sebagai penjabaran Peraturan Menteri Pertanian tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian; 2. Pengawalan dan pendampingan serta validasi data RDKK;
25
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
3.
Optimalisasi peran Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dalam pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di masing-masing wilayahnya. Tabel 2.8 Capaian Kinerja Dukungan Pupuk terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Pupuk (Ton) Urea SP-36 ZA NPK Organik
2009 1.257.466 175.317 438.786 358.462 99.003
2010 1.055.962 135.884 352.462 347.141 93.230
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
REALISASI 2011 1.104.049 144.046 465.519 427.105 146.222
2012 1.118.267 157.567 480.289 517.077 230.364
2013 996.922 156.584 480.504 537.267 277.059
Tabel 2.1. – 2.8. menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan produksi dari tahun ke tahun terutama komoditas padi yang bahkan melampaui target yang sudah ditetapkan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan antara lain : 1) pemberdayaan petani/kelompok melalui berbagai sekolah lapang, pembinaan/pelatihan; 2) fasilitasi sarana/prasarana on farm dan off farm. Dengan berbagai fasilitasi pemerintah, petani diharap akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia (benih, tanah, air dan sarana produksi lainnya serta sarana panen maupun pasca panen) secara terpadu yang kinerjanya terlihat pada Tabel 2.9. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor : 13 tahun 2006, bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) meliputi aspek Pendapatan dan aspek Belanja, serta aspek Pembiayaan. Di Provinsi Jawa Timur, kebijakan pendapatan daerah selama ini diarahkan pada : 1) Peningkatan target pendapatan daerah baik pajak langsung maupun tidak langsung secara terencana sesuai kondisi perekonomian dengan memperhatikan kendala, potensi, dan coverage ratio yang ada; 2) Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat diterima masyarakat, partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan; 3) Perluasan sumber-sumber penerimaan daerah.
26
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019 14.000.000
Pendapatan Asli Daerah
PAD (Ribu Rupiah)
Perkembangan realisasi pendapatan 12.000.000 10.000.000 daerah dari Dinas Pertanian Provinsi 8.000.000 Jawa Timur tahun 2009 sampai 6.000.000 dengan tahun 2013 pada Gambar 4.000.000 2.000.000 2.4. menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.Tahun 2009, total 2009 2010 2011 2012 2013 pendapatan sebesar Rp 4,456 Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah milyar dan terus mengalami Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur peningkatan hingga tahun 2013 menjadi Rp 11,28 milyar dengan pertumbuhan pertahun sebesar 29,50 persen. Adapun sumber pendapatan tersebut berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, meliputi : 1. UPT Pengembangan Benih Padi 2. UPT Pengembangan Benih Palawija 3. UPT Pengembangan Benih Hortikultura 4. UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 5. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 6. UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 7. UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian 8. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian Perkembangan Pendapatan Daerah selama tahun 2009 hingga tahun 2013 menunjukkan capaian sebesar 105,49 persen dengan target sebesar Rp. 37.384.780.000 dan realisasi sebesar Rp. 39.436.046.219. Pada tahun 2013 target pendapatan daerah tercapai 98,00 % Realisasi PAD pada tahun 2013 sebesar 98 % karena selama tahun 2013, curah hujan dan hari hujan yang cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan / mendukung penanaman benih palawija (kedelai). Sedangkan dukungan APBD terhadap kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama kurun waktu tahun 20092013 mengalami perkembangan yang terus meningkat dengan realisasi anggaran selama tahun 2009 – 2013 terlihat pada Tabel 2.10 menunjukkan pertumbuhan anggaran pertahunnya sebesar 45,88 % dan pertumbuhan realisasi pertahunnya sebesar 46,60 %. Pada Tabel tersebut juga termuat rasio realisasi fisik dan penyerapan anggaran dengan rerata realisasi sebesar 94,72 % yang menggambarkan kinerja program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur termasuk dalam kategori Baik yang 27
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
teridentifikasi dari beberapa faktor. Faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan Dinas Pertanian, seperti : prosedur/mekanisme, jumlah dan kualitas sumber daya manusia serta progres pelaksanaan program selama tahun 2009 – 2013 berdasarkan Pengukuran Dan Evaluasi Kinerja (Peraturan Menteri Keuangan R.I Nomor 249/PMK.02/2011 Tgl 28 Desember 2011) yang mencakup aspek implementasi (prosentase penyerapan anggaran, pencapaian keluaran, efisiensi), dan aspek manfaat. Selanjutnya dapat dirumuskan dari permasalahan pendanaan bahwa realisasi belanja daerah setiap tahunnya belum mencapai 100 %, hal ini dikarenakan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan sisa lelang. Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan belanja daerah ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Arah kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2014-2019 : 1. Pengelolaan belanja daerah sesuai dengan anggaran berbasis kinerja (performance based) untuk mendukung capaian target kinerja utama sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 20142019 dengan menganut prinsip akuntabilitas, efektif dan efisien dalam rangka mendukung penerapan anggaran berbasis kinerja; 2. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundangundangan; 3. Pemanfaatan belanja yang bersifat reguler/rutin diutamakan untuk memenuhi belanja yang bersifat mengikat antara lain pembayaran gaji PNS, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota, dan belanja operasional kantor dengan prinsip mengedepankan prinsip efisien dan efektif; 4. Stimulus belanja untuk pengembangan infrastruktur pedesaan; 5. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan urusan kewenangan Pemerintah Provinsi dan fasilitas bantuan keuangan, belanja bantuan hibah maupun belanja bantuan sosial untuk urusan non kewengan Pemerintah Provinsi.
28
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 2.9 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
1
2
Target Target Target SPM Indikator IKK (%) (%) Lainnya
3
4
5
Target Renstra SKPD Tahun 2009 6
2010 7
2011 8
Realisasi Capaian Tahun
2012 9
2013 10
2009 11
2010 12
2011 13
Rasio Capaian pada Tahun
2012 14
2013 15
2009 16
2010 17
2011 18
2012 19
2013 20
1 Jumlah Kelompok yang Pengendalian Hama Terpadu
-
-
51,83
70
88
102
252
299
70
75
87
236
276 100,00
85,23
85,29
93,65
92,31
2 Jumlah Kelompok yang Pengelolaan Tanaman
-
-
3,00
41.529
42.775
44.058
45.380
46.741
41.529
27.220
13.806
26.340
23.619 100,00
63,64
31,34
58,04
50,53
3 Jumlah Kelompok yang Good Agriculture Practices
-
-
70,55
15
19
27
83
88
15
15
27
80
86 100,00
78,95
100,00
96,39
97,73
5 Produktivitas (ku/ha): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (kg per
-
-
0,90 6,56 1,68 4,85 2,01
63,69 44,44 15,10 105,00 26,10
63,73 46,73 14,61 112,42 26,28
64,47 51,31 15,63 117,04 26,92
65,22 54,07 15,80 121,85 27,58
66,02 57,26 16,10 126,86 28,26
59,11 40,67 13,42 78,99 57,42
59,29 44,42 13,75 79,51 40,08
54,89 45,21 14,52 84,05 55,12
61,74 51,08 16,39 94,67 23,25
59,15 92,81 48,03 91,51 15,64 88,85 112,13 75,23 12,54 219,99
93,03 95,07 94,12 70,73 152,52
85,14 94,67 88,11 94,46 92,88 103,75 71,82 77,69 204,77 84,32
89,60 83,87 97,16 88,39 44,37
6 Produksi (ton): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan
-
-
3,83 10.800.000 11.415.000 11.777.924 12.154.544 12.548.283 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.405 104,25 9,45 5.238.257 5.777.834 6.471.174 6.956.512 7.513.033 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 100,54 24,84 270.248 420.100 488.320 557.800 632.700 355.260 339.491 366.999 361.986 329.461 131,46 7,85 1.336.609 1.589.395 1.641.587 1.717.100 1.796.086 1.242.430 1.235.351 1.370.904 1.576.423 1.764.874 92,95 3,43 4.119.885 4.364.011 4.477.477 4.593.891 4.713.333 3.427.808 2.713.166 3.631.151 4.203.958 3.828.268 83,20
102,00 96,70 80,81 77,72 62,17
89,80 100,36 84,12 90,50 75,16 64,90 83,51 91,81 81,10 91,51
96,02 76,68 52,07 98,26 81,22
7 Jumlah benih tanaman pangan hortikultura yang bersertifikat memenuhi sesuai syarat 6 - Padi (ton) - Jagung (ton) - Kedelai (ton) - Buah-buahan (batang) - Sayuran (kg)
-
-
15,08 (1,52) 8,55 22,43 19,28
108,97 100,00 100,00 107,44 115,14
8 Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP
48.137 44.138 6.331 1.469.775 161.216
51.969 36.034 7.815 1.150.745 189.287
67.269 35.636 7.055 2.375.519 292.864
80.626 40.616 8.323 2.434.907 300.186
83.094 40.377 8.531 2.495.780 307.690
57.086,41 40.595 6.331,16 1.382.253 138.910
56.630,36 36.034,35 7.814,62 1.236.338 217.949
72.679,71 35.635,69 7.054,91 2.398.169 293.063
73.178,04 66.565,90 7.116,17 2.918.959 508.821
310
315
352
359
417
432
310
330
385
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
29
59.484,99 118,59 51.877,30 91,97 2.343,86 100,00 3.200.348 94,05 525.796 86,16 287
139,35
98,41
108,04 90,76 71,59 100,00 163,89 128,48 100,00 85,50 27,47 100,95 119,88 128,23 100,07 169,50 170,88 93,75 107,24
68,82
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 2.10 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 (dalam ribuan) Uraian 1 PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah
Anggaran pada Tahun 2009 2
2010 3
2011 4
Realisasi Anggaran pada Tahun
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
2012
2013
2014
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2009
2010
2011
2012
2013
2014
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Rata-rata Pertumbuhan 20
21
4.042.750,0
4.363.678,0
7.400.177,0
10.288.587,5
11.289.587,5
11.289.587,5
4.455.530,2
5.309.475,3
8.145.721,5
10.461.043,1
11.064.276,1
216.480,0
110,21
121,67
110,07
101,68
98,00 1,92
31,57
26,69
48.759.902,0 48.759.902,0
59.785.860,0 59.785.860,0
66.915.188,6 66.915.188,6
71.563.847,6 71.563.847,6
75.021.289,6 75.021.289,6
93.545.272,0 93.545.272,0
45.950.497,8 45.950.497,8
58.219.596,0 58.219.596,0
64.143.355,6 64.143.355,6
68.540.649,1 68.540.649,1
73.540.036,4 73.540.036,4
5.620.995,8 5.620.995,8
94,24 94,24
97,38 97,38
95,86 95,86
95,78 95,78
98,03 6,01 98,03 6,01
11,58 11,58
12,76 12,76
115.927.109,9 166.874.551,8 181.190.981,0 171.764.381,0 168.502.300,0 57.751.721,9 112.390.522,9 160.567.431,8 168.522.602,6 153.684.326,0 2.519.120,0 5.639.188,0 9.125.935,0 16.921.872,5 14.187.831,5 13.459.875,0 4.529.784,0 5.216.870,0 8.946.720,0 10.697.745,3 13.702.428,6 349.455,0 108.856.756,9 155.513.066,8 162.293.780,5 152.914.639,5 146.717.575,5 48.361.325,9 105.775.663,7 149.467.269,6 155.877.784,2 135.995.664,4 2.095.624,0 - Belanja modal 5.067.271,0 1.431.165,0 2.235.550,0 1.975.328,0 4.661.910,0 8.324.849,5 4.860.612,0 1.397.989,3 2.153.442,2 1.947.073,1 3.986.233,0 74.041,0 Jumlah APBD 108.449.791,9 175.712.969,9 233.789.740,4 252.754.828,6 246.785.670,6 262.047.572,0 103.702.219,7 170.610.118,9 224.710.787,4 237.063.251,7 227.224.362,3 8.140.115,8 APBN - Dekonsentrasi 33.791.827,0 42.286.045,0 82.941.897,0 215.050.050,0 59.805.088,0 36.276.368,0 32.055.288,4 39.854.752,1 78.679.382,6 204.226.162,5 49.635.939,3 - Dana Tugas Pembantuan 1.820.000,0 41.400.950,0 2.594.820,0 189.290.000,0 202.376.992,0 199.520.670,0 1.489.112,3 35.685.050,4 2.463.593,4 186.227.000,5 192.158.670,0 Jumlah APBN 35.611.827,0 83.686.995,0 85.536.717,0 404.340.050,0 262.182.080,0 235.797.038,0 33.544.400,7 75.539.802,5 81.142.976,0 390.453.163,0 241.794.609,3 Jumlah 144.061.618,9 259.399.964,9 319.326.457,4 657.094.878,6 508.967.750,6 497.844.610,0 137.246.620,4 246.149.921,4 305.853.763,4 627.516.414,6 469.018.971,6 8.140.115,8
96,75 90,19 97,50
96,95
96,22
93,01
98,04 96,11
63,22 96,05
89,47 1,50 96,58 2,60 88,94 1,43
35,39 35,84 40,23
33,41
92,51 97,17
98,57 93,79
85,51 0,89 92,07 3,11
27,20 25,21
19,49 24,39
83,00 94,95
-
52,09 2.321
51,40 2.416
- 118,69 118,93
BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung - Belanja pegawai - Belanja bunga - Belanja subsidi - Belanja hibah - Belanja bantuan sosial Belanja langsung - Belanja pegawai - Belanja barang dan jasa
59.689.889,9 5.022.490,0 49.600.128,9
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
30
95,92 95,62
97,68
96,33
97,10
96,12
94,86 81,82 94,19
94,25 86,19 90,26
94,86 94,94 94,86
94,97 98,38 96,57
92,22
95,27
94,89
95,78
95,50
92,15 1,64
46,60
33,58 37,89
45,88
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
2.5.
Tantangan dan Peluang Sebagian besar penduduk Jawa Timur menempati wilayah pedesaan dan hidupnya sangat bergantung pada sektor pertanian. Berdasarkan Angka Tetap Hasil Sensus Pertanian 2013 (Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Timur, No. 82/12/35/Th. XI, 2 Desember 2013), tercatat jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sejumlah 4,98 juta rumah tangga dan sebanyak 3,67 juta rumah tangga merupakan berusahatani tanaman pangan, sedangkan dari subsektor hortikultura terdapat 2,22 juta rumah tangga. Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang, terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang. Data statistik tersebut menunjukkan pula bahwa jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa Timur tahun 2013 sejumlah 3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen dari rumah tangga pertanian pengguna lahan. Berdasarkan data BPS tersebut terlihat bahwa pembangunan sektor pertanian terutama tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sangat strategis untuk meningkatkan taraf hidup penduduk di pedesaan selain sebagai penyediaan pangan melalui upaya peningkatan produksi. Tabel 2.11. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia Indikator Kinerja Pertumbuhan Produksi (%)
- Padi
- Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan
Sasaran Capaian Sasaran pada Renstra Sasaran Renstra SKPD Sasaran pada SKPD Renstra SKPD Kabupaten / Renstra K/L Provinsi Provinsi Kota*)
3,83
2,09
3,83
3,56
9,45 24,84 7,85
2,67 (1,67) 9,34
9,45 24,84 7,85
10,02 20,05 7,52
3,43
4,96
3,43
4,56
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
31
Permasalahan Capaian angka sasaran Jawa Timur dibawah angka sasaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia disebabkan terdapat perbedaan angka konsumsi perkapita. Angka konsumsi Nasional sebesar 139,15 kg/kapita/tahun sedangkan Jawa Timur sebesar 91,26 kg/kapita/tahun Terdapat perbedaaan target luas tanam dan produksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Selanjutnya dari Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produksi (%) dari Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur melampaui angka Sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk komoditas jagung dan buahbuahan. Sedangkan Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur untuk komoditas hortikultura ( sayuran dan buah-buahan) sudah melampaui sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Permasalahannya terletak pada komoditas tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) dengan tingkat capaian jauh di bawah sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena selama periode tahun 2009 – 2014 curah hujan dan hari hujan cukup tinggi sehingga petani cenderung menanam padi. Rencana Pola Ruang untuk Kawasan Budi Daya sebagaimana dijelaskan didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011—2031 pasal 72, meliputi : a) kawasan peruntukan hutan produksi; b) kawasan hutan rakyat dan c) kawasan peruntukan pertanian. Selanjutnya kawasan peruntukan pertanian ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan : 1. Pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 802.357,9 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan di 29 Kabupaten dan kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo); 2. Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 215,191.83 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota; 3. Pengembangan hortikultura direncanakan di wilayah: a) sentra penghasil sayur; b) sentra penghasil bunga; c) sentra penghasil buah; dan d) sentra penghasil biofarmaka. Kawasan peruntukan pertanian tersebut merupakan strategi pemerintah untuk mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta 32
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
peningkatan produksi pertanian guna menjaga ketahanan pangan. Melalui Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, strategi pemerintah diharapkan mampu bersaing di tengah dinamika perubahan lingkungan strategis internasional, mengingat saat ini ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar Bebas ASEAN 2015 sudah semakin dekat. Kawasan ASEAN akan menjadi pasar tunggal berbasis produksi tunggal, sehingga seluruh negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan. Dengan demikian pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur haruslah siap menghadapi tantangan dengan membanjirnya produk import yang akan mempengaruhi keberadaan produk pertanian lokal. Tetapi disisi lain, kondisi tersebut juga menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing produk lokal. Disamping menghadapi tantangan persaingan produk pertanian di perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2015, pembangunan tanaman pangan dan hortikultura juga menghadapi tantangan mendasar sebagai berikut : 1. Peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk pertanian, penerapan prinsip ramah lingkungan, harga 2. Peningkatan penggunaan pupuk organik; 3. Keterbatasan ketersediaan sumberdaya dan akses modal; 4. Perbaikan infrastruktur lahan dan air, perbenihan/perbibitan. Sejalan munculnya beberapa tantangan tersebut, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura kedepan juga memiliki sejumlah peluang : 1. Pasar Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura terbuka luas; 2. Peluang investasi dibidang agroindustri dan agribisnis cukup besar; 3. Tersedianya fasilitas permodalan dari Bank/Lembaga Keuangan nonBank; 4. Berkembangnya pola kemitraan dalam usaha agribisnis antara petani/kelompok tani dengan pengusaha/ produsen; 5. Terdapat kesenjangan antara produksi potensial dan aktual.
33
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
III.
ISU-ISU STRATEGIS
3.1.
Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan periode jangka menengah periode 2009 - 2014. Permasalahan mendasar yang dihadapi sektor pertanian adalah masih rendahnya kontribusi tanaman bahan makanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur dan Nilai Tukar Petani (NTP). Dua permasalahan mendasar tersebut disebabkan beberapa permasalahan pokok yang muncul akibat masih belum optimalnya tingkat produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, yaitu : 1. Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar); 2. Menurunnya daya dukung sumber daya alam, lingkungan yang dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan; 3. Belum optimalnya infrastruktur pertanian; 4. Tingkat kehilangan hasil (losses) yang masih cukup tinggi dan masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor; 5. Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani; 6. Belum optimalnya kelembagaan petani; 7. Realtif terbatasnya tingkat pendidikan petani . Berbagai permasalahan mendasar dan permasalahan pokok tersebut menjadi isu strategis pada periode mendatang, mengingat permasalahan tersebut diperkirakan masih akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dalam jangka waktu 2014 – 2019. Kedepannya, isu strategis harus diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura karena dampaknya yang signifikan dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura.
34
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Faktor yang Mempengaruhi No.
Aspek Kajian
Capaian / Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
Internal (Kewenangan SKPD)
1.
Gambaran pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Berfluktuasinya tingkat • produksi, produktivitas dan kualitas produk • tanaman pangan dan • hortikultura
Renstra Dinas Pertanian • Provinsi Jawa Timur SOP Budidaya • SOP Pasca Panen
Perumusan kebijakan teknis pertanian Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan pertanian • Pembinaan teknis tentang penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar serta ramah lingkungan • Pengambilan kebijakan belum secara optimal memperhatikan daya dukung dan pola pertumbuhan
2.
Kajian Renstra Kementerian Pertanian
3.
Kajian Renstra Kabupaten / Kota
Terdapat perbedaaan Renstra Kementerian target luas tanam Pertanian Republik dan produksi yang Indonesia ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia Terjadinya inflasi • UU. Nomor 13 tahun • pada beberapa 2010 tentang komoditas pertanian Hortikultura; • • Permentan nomor : 47/Permentan/Ot.140/4 /2013 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura • Pergub. Nomor 2 Tahun
Pengembangan Kawasan Komoditas Pembinaan teknis tentang pengaturan pola tanam pada komoditas pemicu inflasi
35
Eksternal (Diluar Kewenangan SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
• Tingginya laju pertumbuhan penduduk • Persaingan Pasar Global
• Tingkat kehilangan hasil yang masih cukup tinggi • Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor; • Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani • Masih relatif rendahnya • Belum optimalnya pelayanan keterlibatan sektor lain pada sektor perbenihan dan dalam menetapkan angka pengawasan tanaman • Terbatasnya penerapan produksi • Perbedaan angka alsintan konsumsi perkapita • Berfluktuasinya harga produk pertanian dan masih tingginya suku bunga usahatani • Adanya dampak perubahan iklim
Belum optimalnya kelembagaan petani
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019 Faktor yang Mempengaruhi No.
Aspek Kajian
Capaian / Kondisi Saat ini
4.
Kajian RTRW
Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar)
5.
Kajian KLHS
Rendahnya kandungan bahan
Standar yang Digunakan
Internal (Kewenangan SKPD)
2013 tentang Pengendalian Distribusi Produk Impor Di Jawa Timur dengan tujuan : a) untuk mengendalikan produk impor; b) menjaga stabilitas harga komoditas lokal; c) melindungi dan meningkatkan kesejahteraan serta kepentingan petani; d) perlindungan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina; e) perlindungan terhadap konsumen • UU. Nomor 41 Tahun • Pengembangan Kawasan 2009 tentang Komoditas • Pengembangan JITUT dan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan JIDES Berkelanjutan • optimasi lahan • Perda Provinsi Jawa • Pengembangan alsintan dan Timur Nomor 5 Tahun pupuk organik 2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-2031 • UU Nomor 32 Tahun Belum optimalnya 2009 tentang implementasi penerapan
36
Eksternal (Diluar Kewenangan SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
Komitmen Kabupaten/kota • Tingginya alih fungsi lahan terhadap LP2B pertanian ke non pertanian • Rendahnya pendapatan usahatani • Belum optimalnya infrastruktur pertanian • Belum optimalnya pemanfaatan lahan • Rendahnya pemanfaatan teknologi alsintan Menurunnya daya dukung Perubahan pola tanam sumber daya alam, dan serangan OPT pada
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019 Faktor yang Mempengaruhi No.
Aspek Kajian
Capaian / Kondisi Saat ini organik pada lahan sawah (kurang dari 2%)
Standar yang Digunakan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup • Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur
Internal (Kewenangan SKPD) penggunaan pupuk organik dan pestisida hayati
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
37
Eksternal (Diluar Kewenangan SKPD) tanaman pangan dan hortikultura
Permasalahan Pelayanan SKPD lingkungan yang dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
3.2.
Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur Berpedoman pada arah pembangunan Jawa Timur sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur Tahun 2005 - 2015 capaian kinerja periode sebelumnya, potensi Jawa Timur, isu-isu strategis, serta tantangan lima tahun ke depan, visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019 adalah “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak,”. Untuk mewujudkan visi tersebut ditetap Misi Pembangunan Jawa Timur “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”, : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan; 2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi; 3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang; 4. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik; 5. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial. Berdasarkan Visi dan Misi Gubernur Provinsi Jawa Timur tahun 2014 -2019 yang termuat dalam dan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019, dan mengacu kepada tugas dan fungsi nya, maka Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur akan mendukung terlaksananya visi dan misi Gubernur terutama di Misi Kedua, yaitu meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi. Melalui misi kedua tersebut ditetapkan 8 (delapan) Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 terutama pada tujuan kedua, yaitu Meningkatkan Produktivitas Sektor Pertanian, Strategi dan Arah kebijakan, Indikator Kinerja serta Program yang terinci pada Tabel berikut.
38
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 3.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa Timur Misi Misi 2 :
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Meningkatkan Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan);
Meningkatkan kualitas intensifikasi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)
Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian untuk meningkatkan surplus bahan pangan, khususnya padi, jagung, kedelai, daging, telur, susu, dan ikan, untuk memenuhi konsumsi dan bahan baku industri pengolahan (agroindustri)
Pertumbuhan Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB
Meningkatkan pengendalian alih fungsi lahan pertanian
Penetapan dan pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)
Meningkatnya nilai tambah hasil dan daya saing produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan
Meningkatkan usaha penanganan pasca-panen, dan pengolahan hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)
Peningkatan nilai tambah (value added) sektor pertanian melalui perluasan penciptaan kawasan agropolitan dan agroindustri yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage) pada sebaran lokasi potensial yang merata
Prosentase nilai tambah usaha tani tanaman pangan (padi)
meningkatkan Produktivitas pembangunan Sektor Pertanian ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi
39
Program Program Peningkatan Produksi Pertanian
Program Pengembangan Agribisnis Pertanian
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Misi
Tujuan
Sasaran
Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran dan permodalan sehingga memiliki daya saing tinggi
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Meningkatkan kualitas proses dan produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan) yang terstandarisasi Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani dan nelayan secara berkelanjutan dan terpadu
Peningkatan daya saing produk pertanian, dengan tetap melakukan perlindungan produk lokal, melalui peningkatan kualitas menuju standar mutu yang dipersyaratkan pada berbagai kawasan perdagangan Optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan petani/nelayan untuk meningkatkan akses petani/nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun akses permodalan.
Jumlah kebun/usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (kebun/lahan)
Jumlah kelompok yang menerapkan hama terpadu (kelompok SLPHT)
Jumlah kelompok yang menerapkan Good Agriculture Practices (GAP)
Sumber : Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Timur, 2014 - 2019
40
Program
Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur Visi : Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak Misi dan Program Faktor Permasalahan KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong terpilih
Misi : Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik Misi ke 2 : meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Program Pengembangan Agribisnis
Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian
• Sempitnya rata - rata • Pertumbuhan • UU. Nomor 41 Tahun kepemilikan lahan penduduk Jawa 2009 tentang pertanian dan tingginya Timur yang cukup Perlindungan Lahan alih fungsi lahan tinggi (0,69 %) Pertanian Pangan • Belum optimalnya • Kebutuhan petani Berkelanjutan infrastruktur pertanian akan ketersediaan • Perda Provinsi Jawa Semakin tingginya alih air rusakan Timur Nomor 5 Tahun fungsi lahan infrastruktur 2012 tentang RTRW • Belum optimalnya produksi jaringan irigasi Jawa Timur tahun dan produktivitas 2011-2031 • Tersedianya dukungan dana (Bansos) sarana produksi • Menurunnya daya dukung Rendahnya Pergub Jawa Timur Penggunaan Nomor 67 Tahun 2012 sumber daya alam mengakibatkan anomali pupuk/pestisida tentang RAD hayati Penurunan Emisi Gas iklim dan degradasi lahan Rumah Kaca Prov. Jawa Timur • Rendahnya daya saing Rendahnya • Pasar bebas ASEAN produk-produk pertanian kualitas hasil masih atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015 tinggi terhadap produk impor • Fasilitasi Alsintan Panen dan pasca Panen • Lemahnya akses petani • Berfluktuasinya • Tersedianya Teknologi terhadap teknologi, harga produk dan terbukanya informasi, pasar dan pertanian dan peluang pasar permodalan serta tingginya suku perlindungan usahatani bunga usahatani • Belum optimalnya • Terbatasnya SDM • Kelembagaan kelembagaan petani petani penyuluhan (BPP)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
3.3.
Telaah Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia Telaahan terhadap Renstra Kementerian dan Renstra Daerah diperlukan dalam upaya menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong 41
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi, dan dikaitkan dengan Visi, Misi, dan Program Gubernur Jawa Timur sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014 – 2019, dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 83.1/Permentan/RC.110/12/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2010 – 2014. Sesuai amanat dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, saat ini 42
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-3 (2015–2019), setelah periode RPJMN tahap ke-2 (20102014) berakhir. Pada RPJMN tahap ke-3 ini, pembangunan pertanian tetap memegang peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui penguatan permodalan, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan. dengan penekanan pada pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Selanjutnya, penilaian keserasian, keterpaduan, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur terhadap sasaran Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Jawa Timur sebagai berikut. 3.4.
Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Mengacu dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031, Kawasan peruntukan pertanian di Jawa Timur selain dimanfaatkan untuk Pertanian lahan basah (sawah beririgasi), Pertanian lahan kering, dan pengembangan hortikultura di wilayah sentra, sesuai tugas fungsi Dinas Pertanian juga dijelaskan tentang pemanfaatan “Kawasan Pertanian Terpadu” (Cooperative Farming)” yaitu kawasan pertanian yang dikembangkan dengan memberdayakan kelompok tani melalui rekayasa sosial, ekonomi, teknologi dan “Kawasan Pertanian Ramah Lingkungan (Good Agriculture Practice)”, yaitu kawasan pertanian dikembangkan dengan mengimplementasikan cara budi daya yang baik sesuai dengan standar operasional yang ramah lingkungan. Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 – 2031, permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur beserta faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel berikut.
43
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 3.4 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
Kawasan pertanian terpadu (cooperative farming)
Kawasan Peruntukan Pertanian : Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 ha dan dengan luas sekurang-kurangnya 802.357,9 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan meliputi 29 kabupaten dan 7 kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo)
Kawasan pertanian ramah lingkungan (good agriculture practice)
Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 ha dan dengan luas sekurang - kurangnya 215,191.83 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,
Indikasi Program Pemanfaatan Pengaruh Rencana Ruang Pada Pola Ruang terhadap Periode Kebutuhan Pelayanan Perencanaan SKPD Berkenaan Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis, Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian
Adanya Kebutuhan ketersediaan sdm, sda, dan sumberdaya buatan
Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) di 29 kabupaten dan 7 Kota dan Pertanian lahan kering di seluruh kabupaten/Kota
Alokasi pengembangan kawasan menjadi jelas
Hortikultura direncanakan sentra : Sayuran : Bawang Merah, (Batu, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Mojokerto, Probolinggo, Bojonegoro, Bondowoso, Malang, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Cabe Merah (Tuban, Kediri, Bojonegoro, Blitar, Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi, Malang, Jember, Bangkalan, Pamekasan), Cabe Rawit (Gresik, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, Kediri, Magetan, Ngawi, Pacitan, Malang, Jember, Banyuwangi), Kentang (Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Probolinggo Batu), Jamur (Jember, Bojonegoro, Pasuruan, Surabaya)
Peningkatan produksi dan konsumsi dapat direncanakan dengan baik Penambahan penerapan GAP terutama untuk komoditas ekspor Jumlah Kebun/Lahan Usaha yang diregistrasi masih terbatas
Pengembangan hortikultura di wilayah sentra : Sayur di kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering di seluruh Kabupaten / Kota
Pemenuhan kebutuhan Saprodi dan Sarana Prasarana Belum semua kawasan menerapkan GAP untuk
44
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD
Buah-buahan : Mangga (Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Bondowoso, Pasuruan, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Magetan) Jeruk (Kediri, Banyuwangi, Jember, Malang, Lumajang, Magetan, Pacitan Bojonegoro, Batu, Tuban,), Pisang ( Banyuwangi, Lumajang, Malang, Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto), Salak ( Malang, Lumajang, Jombang, Mojokerto,
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
Buah : Pisang ( Banyuwangi, Blitar, Jember, Lumajang, Magetan, Malang, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung), Jeruk (Jember, Jombang, Banyuwangi, Pamekasan, Madiun, Tuban Magetan, Malang, Pacitan, dan Kota Batu), Rambutan (Jember, Bangkalan, Blitar,) Mangga (Gresik, Kediri, Bonodowoso, Probolinggo, Magetan, Pasuruan, Nganjuk dan Situbondo), Apel (Batu, Malang, Pasuruan), Jambu Air (Tuban, Jombang, dan Madura), Belimbing (Blitar, Tuban dan Kota Blitar), Salak (Bangkalan, Bojonegoro, Lumajang, Malang, Mojokerto, Pasuruan), Alpukat ( Lumajang), Durian (Bondowoso, Pasuruan, Malang, Jombang, Jember, Madiun, dan Trenggalek), Manggis (Banyuwangi, Blitar, Jember, Ponorogo, Trenggalek, Probolinggo)
Indikasi Program Pemanfaatan Pengaruh Rencana Ruang Pada Pola Ruang terhadap Periode Kebutuhan Pelayanan Perencanaan SKPD Berkenaan komoditas hortikultura dan Coperative Farming untuk komoditas tanaman pangan
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD Bangkalan), Apokat ( Probolinggo, Lumajang, Blitar, Pasuruan, Nganjuk), Manggis (Malang, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Lumajang, Trenggalek, Ponorogo, Blitar), Apel (Malang, Pasuruan, Batu), Melon (Banyuwangi, Jember, Situbondo, Lumajang, Magetan, Lamongan, Ngawi, Nganjuk,), Jambu Kristal (Batu, Mojokerto, Gresik), Nenas (Kediri, Blitar) Tanaman Hias : Krisan (Batu, Pasuruan, Malang, Magetan, Mojokerto, Melati (Bangkalan, Pasuruan, Gresik, Kota Blitar), Mawar (Malang, Nganjuk, Batu) Sedap malam (Banyuwangi Pasuruan, Pamekasan), Anggrek ( Kota Batu, Malang, Pasuruan, Kota Surabaya), Phylodendron (Blitar, Batu) Tanaman Obat : Jahe (Jember, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Mojokerto, Bondowoso, Situbondo, Pamekasan, Magetan), Temulawak (Trenggalek, Kediri, Sumenep), Kunyit (Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Bangkalan, Pamekasan dan Gresik)
Bunga : Kabupaten Gresik, Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kota Batu
Kawasan Pertanian Terpadu (Cooperative Farming) kawasan pertanian ramah lingkungan (Good Agriculture Practice)
Biofarmaka : kabupaten Pacitan, Ponorogo, Probolinggo,Trenggalek
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
45
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
3.5.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis Isu strategis terkait perubahan iklim global, krisis pangan dan energi menimbulkan dampak langsung bagi masyarakat luas terutama masyarakat pedesaan yang kegiatan utamanya pada sektor pertanian. Perubahan iklim global sekarang ini akibat dari penerapan teknologi revolusi hijau budi daya pertanian sejak tahun 1970-an yang menyebabkan petani menggantungkan sepenuhnya pada penggunaan pupuk anorganik yang berakibat pada penurunan kandungan bahan organik tanah sawah. Selain kandungan bahan organik tanah, masih belum optimalnya penerapan sistim Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan (JMKP) pada produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Disisi lain, pertambahan jumlah penduduk dari tahun ketahun di Jawa Timur justru menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Tabel 3.5 Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa Timur
No 1
2
3
Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Faktor
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Menurunnya daya dukung sumber daya alam yang mengakibatkan degradasi lahan
Rendahnya • Intensifikasi pertanian kandungan bahan mengharuskan adanya peningkatan produksi organik pada lahan sawah (kurang dari menyebabkan petani tergantung pada 2%) pupuk anorganik • Belum dilakukan kajian akademis terhadap KLHS Meningkatnya emisi gas Perubahan pola Rendahnya rumah kaca sehingga tanam dan Penggunaan pupuk / mengakibatkan anomali serangan OPT pada pestisida Organik; tanaman pangan iklim dan hortikultura Penerapan sistim Masih rendahnya Masih terdapat kasus Jaminan Mutu dan sertifikasi dan penggunaan bahan keamanan Pangan pelabelan produk tambahan yang belum optimal tanaman pangan berbahaya, terdapat dan hortikultura residu pestisida, oleh petani penggunaan pupuk kimia yang tidak terdaftar, tidak melakukan konservasi lahan dan tidak tercatatnya ketelusuran produk
46
Pendorong 1. Penerapan good agriculture practices 2. Tersedia SOP Budidaya Hortikultura 3. Pengembangan pupuk organik
Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur 1. PP No.102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional 2. PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan 3. Permentan No.58/Permentan/OT.140/8 /2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian 4. Permentan No.48/ Permentan/OT.140/10/200 6 tentang Pedoman
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
5.
6.
7.
8.
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Budidaya Tanaman Pangan yang Baik (GAP-TP) Permentan No.35 /Permentan/OT.140/7/2008 tentang Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil Pertanian Asal Tumbuhan yang Baik (Good Manufacturing Practices); Permentan No.51/Permentan/OT.140/1 0/2008 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; Permentan No.48/Permentan/OT.140/1 0/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (GAP Buah dan Sayur Permentan No. 88/Permentan/PP.340/12/2 011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan
Kesadaran masyarakat di seluruh dunia terhadap pentingnya upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dalam kaitannya dengan usaha pertanian telah dipacu oleh berbagai keputusan konferensi internasional tentang lingkungan. 3.6.
Penentuan Isu - isu Strategis Persoalan ancaman dan kerawanan pangan dunia beberapa tahun terakhir selain berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan penduduk juga sensitif terhadap perubahan iklim global. Ketidak stabilan ketahanan pangan, cenderung memicu terjadinya ketidakstabilan ekonomi maupun gejolak politik. Dalam hal ini, krisis pangan akan terjadi manakala tidak ada upaya - upaya yang serius untuk memperbaiki struktur produksi pangan. Isu Strategis harus dikedepankan dalam perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura daerah mengingat beberapa permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya akan menjadi dampak yang
47
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Beberapa isu strategis yang mendesak untuk ditangani : 1. Upaya pemenuhan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi pangan di Jawa Timur masih rentan terhadap isu pemanasan global yang berdampak terjadinya perubahan iklim; 2. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian serta terjadinya degradasi sumberdaya alam; 3. Kelembagaan petani yang masih lemah, yang disebabkan masih relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia petani; 4. Lemahnya akses petani terhadap permodalan, dan terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, alsintan) pendukung pengembangan sistem agribisnis; 5. Fluktuasi harga produk pertanian akibat ketersediaan bahan pangan tidak kontinyu sepanjang tahun serta lemahnya tata niaga produk pertanian dan panjangnya rantai distribusi produk pertanian; 6. Pengelolaan usahatani yang berorientasi pasar regional dan internasional.
48
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
4.1.
Visi dan Misi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Mengacu pada visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak,” sekaligus mengikuti perkembangan ekonomi serta tuntutan kebutuhan masyarakat kedepan dengan lebih berpihak kepada kesejahteraan petani dalam memanfaatkan peluang perlu dirumuskan Visi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura,"Jaw a Tim ur sebagai Pusat Agribisnis Tanam an
Pangan dan Hortikultura untuk kesejahteraan petani" Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan beberapa misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah, sebagai berikut : 1)
Mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan; 2) Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman konsumsi dan berdaya saing tinggi; dan 3) Mewujudkan usaha pertanian dengan menumbuhkan ekonomi produktif di pedesaan. 4.2.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura : 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri pengolahan; 2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produksi tanaman pangan dan hortikultura; 3. Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani. Memperhatikan potensi, peluang, prospek pengembangan dan teknologi yang tersedia serta besarnya permintaan masyarakat untuk memenuhi berbagai permintaan, maka sasaran strategis Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
49
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
1)
Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Utama dan Unggulan Sasaran produksi dan produktivitas pada tabel 4.1 dan 4.2 diperoleh dengan menentukan sasaran luas areal panen dan untuk memperoleh sasaran luas panen harus ditentukan sasaran luas areal tanam terutama pada tanaman padi (pada gambar 4.1).
2.186.415
2019 2.154.103
2018 2.122.269
2017 2.090.906
2016 2.060.005
2015
2.142.375
2014 2.000.000
2.050.000
2.100.000
2.150.000
2.200.000
Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)
•
•
Implementasi dari upaya peningkatan produksi : Peningkatan Index Pertanaman selain untuk meningkatkan luas areal tanam padi sekaligus untuk mengendalikan perubahan jenis sawah sebagaimana amanat Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 1.017.549,73 hektar (Lahan Irigasi 802.357,9 hektar, Lahan Kering 215.191,83 hektar). Pengendalian Serangan OPT dan DPI pada Areal Tanam Tanaman Pangan dan Hortikultura (Tabel 4.1)
50
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 4.1 Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014 – 2019 Indikator Kinerja Utama
Luas Panen Padi (ha) Jagung (ha) Kedelai (ha) Sayuran (ha)
Cabe Besar (ha) Cabe rawit (ha) Bawang Merah (ha)
Buah-buahan (phn,rmp)
Mangga (phn) Pisang (rmp) Jeruk Keprok/Siam (phn) Tan. Hias (tangkai)
Anggrek (tangkai) Krisan (tangkai)
Tan. Biofarmaka (kg)
Temulawak (kg) Jahe (kg)
Produktivitas Padi (ku/ha) Jagung (ku/ha) Kedelai (ku/ha) Sayuran (ku/ha) Cabe Besar (ku/ha) Cabe rawit (ku/ha) Bawang Merah (ku/ha) Buah-buahan (kg/phn) Mangga (kg/phn) Pisang (kg/phn) Jeruk Keprok/Siam (kg/phn) Tan. Hias (tangkai/m²) Anggrek (tangkai/m²) Krisan (tangkai/m²) Tan. Biofarmaka (kg/m2) Temulawak (kg/m2) Jahe (kg/m2) Produksi Padi (ton) Jagung (ton) Kedelai (ton) Sayuran (ton) Cabe Besar (ton) Cabe rawit (ton) Bawang Merah (ton) Buah-buahan (ton) Mangga (ton) Pisang (ton)
Jeruk Keprok/Siam (ton) Tan. Hias (tangkai)
2014
Sasaran 2015
2016
2017
2018
2019
1.988.079 1.251.473 266.114 169.862 15.655 50.524 23.448 71.751.991 8.439.335 23.530.796 3.987.051 5.145.923 215.015 4.414.942 34.484.486 6.359.126 11.677.938
1.992.055 1.263.988 314.015 171.563 16.321 51.654 24.236 72.828.000 8.861.302 24.707.336 4.186.404 5.197.382 217.165 4.459.091 35.001.753 6.454.513 11.853.107
1.996.039 1.266.516 329.977 173.281 16.987 52.784 24.371 72.402.696 9.304.367 25.942.703 4.395.724 5.249.356 219.336 4.503.682 35.526.779 6.551.331 12.030.903
2.000.031 1.267.783 329.841 175.014 17.653 53.914 24.506 75.021.370 9.769.586 27.239.838 4.615.510 5.301.849 221.530 4.548.719 36.059.681 6.649.601 12.211.367
2.004.031 1.270.318 333.140 176.764 18.319 55.044 24.641 76.525.557 10.258.065 28.601.830 4.846.286 5.354.868 223.745 4.594.206 36.600.576 6.749.345 12.394.538
2.008.039 1.271.588 335.805 178.533 18.985 56.144 24.776 77.290.245 10.770.968 30.031.922 5.088.600 5.408.417 225.983 4.640.148 37.149.585 6.850.585 12.580.456
63,37 51,51 14,05 114,14 70,26 60,37 120,56 52,74 121,03 70,40 110,57 28,48 11,78 12,97 0,14 1,34 1,53
64,57 56,70 15,29 115,98 72,51 59,24 117,40 53,00 127,08 73,92 116,10 28,76 11,78 12,97 1,42 1,34 1,53
64,77 57,44 15,40 119,02 74,20 61,81 119,91 53,05 133,44 77,62 121,90 28,76 11,78 12,97 1,42 1,34 1,53
64,96 58,24 15,71 122,01 75,77 64,26 122,39 53,58 140,11 81,50 128,00 26,87 11,78 12,97 1,42 1,34 1,53
65,15 59,00 15,87 124,95 77,22 66,61 124,85 53,84 147,11 85,57 134,40 28,76 11,78 12,97 1,42 1,34 1,53
65,35 59,82 16,07 127,84 78,57 68,91 127,27 54,64 154,47 89,85 141,12 28,76 11,78 12,97 1,42 1,34 1,53
12.599.141 12.863.245 12.927.561 12.992.199 13.057.160 13.122.446 6.445.992 7.167.301 7.274.811 7.383.933 7.494.692 7.607.112 373.900 480.148 508.148 518.311 528.677 539.250 1.938.802 1.989.782 2.062.390 2.135.351 2.208.671 2.282.360 109.988 118.340 126.047 133.754 141.461 149.168 305.022 306.020 326.235 346.450 366.665 386.880 282.678 284.520 292.224 299.928 307.632 315.336 3.784.200 3.859.884 3.870.963 4.019.645 4.120.136 4.223.139 926.448 972.771 1.021.409 1.072.480 1.126.104 1.182.409 1.502.576 1.577.705 1.656.590 1.739.420 1.826.391 1.917.710 399.855 419.847 440.840 462.882 486.026 510.327 146.530.283 149.475.542 150.970.297 142.480.000 154.004.800 155.544.848
51
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Indikator Kinerja Utama
Anggrek (tangkai) Krisan (tangkai)
Tan. Biofarmaka (kg)
Temulawak (kg) Jahe (kg)
Index Pertanaman Padi Prosentase terkendalinya Serangan OPT dan DPI pada areal tanam tanaman pangan dan hortikultura
2014 2.533.539 57.251.467 49.151.500 8.526.066 17.903.876 1,93 5,00
Sasaran 2015
2016
2017
2018
2019
2.558.874 57.823.982 49.750.378 8.653.957 18.172.434 2,01 5,00
2.584.463 58.402.222 50.496.633 8.783.766 18.445.020 2,08 4,00
2.610.307 58.986.244 51.254.083 8.915.523 18.721.696 2,15 4,00
2.636.411 59.576.106 52.022.894 9.049.256 19.002.521 2,23 3,00
2.662.775 60.171.867 52.803.238 9.184.994 19.287.559 2,30 3,00
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
52
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
2) Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur Tabel 4.2. Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014-2019
Indikator Kinerja Utama Prosentase Nilai tambah usahatani tanaman pangan : - padi (dengan asumsi HET pupuk dan HPP gabah tetap) - Jagung
Sasaran
2014
2015
2016
2017
2018
2019
64,72
64,72
64,72
64,72
64,72
64,72
44,58
44,58
44,58
44,58
44,58
44,58
440
462
485
510
535
562
40
50
55
60
65
70
Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka) Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan dan hortikultura) bersertifikat Prima 3 dan menerapkan GAP
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
3)
Peningkatan Kapasitas Petani
Tabel 4.3. Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014 – 2019
Indikator Kinerja Utama Prosentase Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Prosentase Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Good Agriculture Practices (SLGAP)
2014
Sasaran 2015
2016
2017
2018
2019
11,92
11,92
11,92
11,92
11,92
11,92
9,48
9,48
9,48
9,48
9,48
9,48
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
53
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani : 4.
Fasilitasi peralatan mesin pertanian
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, alat dan mesin pertanian (alsintan) memiliki peranan penting dalam aktivitas pertanian mulai dari kegiatan usahatani sampai dengan panen dan pengolahan hasil. Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan disisi lain harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut. Tabel 4.4. Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ALSINTAN -
Hand tracktor Pompa Air APPO Lantai Jemur Rice Milling Unit Terpal Packing House Power Threser Pedal thresher bermotor Combine Harvester Ayakan Pupuk Organik Transplanter
2015
2016
180 85 100 50 50 400 15 55 145 150 5 100
180 85 100 50 50 400 15 55 145 175 12 100
Sasaran (unit) 2017 180 85 100 50 50 400 15 55 145 200 20 100
2018 180 85 100 50 50 400 15 55 145 225 25 100
2019 180 85 100 50 50 400 15 55 145 250 28 100
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
5.
Sasaran Penyaluran Pupuk Subsidi Dalam pelaksanaan budidaya pertanian, penggunaan pupuk sebagai sarana produksi merupakan syarat mutlak. Pemerintah selama ini telah memberikan fasilitasi subsidi pupuk telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan produksi pertanian khususnya dalam pencapaian swasembada padi dan jagung berkelanjutan. Untuk itu, subsidi pupuk masih sangat diperlukan dalam peningkatan ketahanan pangan nasional.
54
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
Tabel 4.5. Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kebutuhan Pupuk Urea SP36 ZA NPK Organik
2014 865.700 150.200 386.400 477.000 285.400
Sasaran 2015 996.922 156.584 480.504 537.267 277.059
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
2016 972.692 154.938 472.878 540.450 270.294
2017 948.461 153.292 465.252 543.634 263.530
2018 924.230 151.646 457.626 546.817 256.765
2019 900.000 150.000 450.000 550.000 250.000
Upaya pencapaian Misi agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun kedepan, diperlukan Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2015), di fokus kan pada upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui optimalisasi pengelolaan lahan dan air untuk peningkatan indeks pertanaman, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk terutama menghadapi untuk ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar Bebas ASEAN 2015; 2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2016), pada tahun kedua merupakan lanjutan dari upaya mempertahankan swasembada padi dan jagung secara berkelanjutan dan mewujudkan swasembada kedelai dan tanaman pangan utama lainnya seperti cabai dan bawang merah serta pengembangan kawasan; 3. Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga (2017), dilaksanakan untuk memastikan kesinambungan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan pengembangan agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan hortikultura; 4. Selanjutnya pada tahun keempat (2018), arah kebijakan pembangunan dilaksanakan untuk memantapkan capaian pembangunan tanaman pangan dan hortikultura yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya dengan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan upaya menciptakan daya saing tidak hanya pada sisi produk, namun juga kualitas sumber daya manusia; 5. Pada Tahun kelima Rencana Strategis Dinas Pertanian yang mengacu RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014 - 2019 merupakan tahap
55
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
konsolidasi pencapaian sasaran sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga arah kebijakan pembangunan tahun kelima tetap difokuskan pada upaya meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tanaman pangan dan hortikultura.
56
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
4.3.
Strategi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 Strategi pembangunan daerah Provinsi Jawa Timur 2014-2019 bertumpu pada pemberdayaan rakyat dan menempatkan strategi pro poor sebagai prioritas utama untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi, pekerjaan, secara merata, berkualitas, dan berkeadilan. Revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan, serta usaha mikro dan kecil menjadi ujung tombak penting, karena sebagian besar penduduk Jawa Timur menggantungkan nafkah hidup mereka pada sektor tersebut. Pemerataan pendapatan, melalui revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan, pengembangan infrastruktur pedesaan, akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja, sehingga pada gilirannya dapat mengentas penduduk miskin. Dengan adanya pemerataan, maka akan tercipta landasan lebih luas bagi pertumbuhan, dan akan menjamin pertumbuhan berkelanjutan. Berdasarkan isu strategis saat ini serta hasil identifikasi potensi, peluang, maupun permasalahan bidang pertanian untuk lima tahun kedepan, maka dapat ditetapkan strategi pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebagai berikut : 1. Mempertahankan swasembada Padi dan Jagung secara berkelanjutan dan mewujudkan swasembada kedelai dan Tanaman Pangan Utama Lainnya; 2. Perluasan areal tanam padi serta optimalisasi pemanfaatan lahan dan air melalui JITUT/JIDES; 3. Pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura; 4. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura; 5. Peningkatan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura berbasis sumberdaya lokal yang berkelanjutan; 6. Peningkatan kualitas SDM petani, kelembagaan petani untuk meningkatkan akses petani terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun akses permodalan.
57
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
4.4.
Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura harus merupakan holistic policy, baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk itu, dibutuhkan integrasi maupun sinkronisasi program, baik antar tingkatan pemerintahan maupun koordinasi antarlembaga / unit satuan kerja dan dunia usaha beserta organisasi profesi lainnya. Secara umum, Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur diarahkan untuk : 1. Pemanfaatan spesifikasi teknologi yang tepat guna; 2. Penyediaan sarana produksi (benih / bibit dan pupuk) memenuhi syarat 6 tepat dan pengembangan pupuk organik; 3. Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian; 4. Perlindungan tanaman dari serangan OPT dan fenomena iklim; 5. Peningkatan efisiensi usaha pengolahan hasil pertanian; 6. Pengembangan agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan hortikultura; 7. Pengembangan kawasan komoditas tanaman pangan dan hortikultura unggulan dan kawasan agropolitan; 8. Pengembangan SDM petugas melalui pembinaan teknis PPHP dan Penerapan sistem jaminan mutu; 9. Pemberdayaan petani; 10. Penguatan Kelembagaan petani. Arah kebijakan tersebut diimplementasikan kedalam Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; 2. Program Pengembangan Agribisnis; 3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian; 4. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan.
58
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka langkahlangkah yang akan dilaksanakan dijabarkan ke dalam programprogram pembangunan tanaman pangan dan hortikultura meliputi Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis dan Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian sebagai berikut : 5.1.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dan perkebunan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan nasional, serta peningkatkan ekspor nonmigas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada : 1. Pembinaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Petani 2. Pengembangan Jaringan Irigasi Usaha Tani, Desa (JITUT, JIDES) 3. Pengembangan Pupuk Organik 4. Pengembangan Usaha Tani Pertanian 5. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 6. Pengelolaan Data Statistik Tanaman Pangan dan Hortikultura 7. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Pangan 8. Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura 9. Pengembangan Produksi Benih Hortikultura 10. Pengembangan Produksi Benih Padi 11. Pengembangan Produksi Benih Palawija 12. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian 13. Pendampingan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian (DAK) 5.2.
Program Pengembangan Agribisnis Program ini bertujuan memfasilitasi pengembangan usaha agrobisnis yang mencakup usaha di bidang pertanian hulu, on farm (budi daya), hilir (agroindustri), dan usaha jasa pendukungnya yang kuat dan terpadu. Agrobisinis lebih ditekankan pada kegiatan perdagangan, sedangkan agroindustri merupakan kegiatan pengolahan hasil pertanian. Kegiatan pokok 59
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada: 1. Pengembangan Sistem Agribisnis Melalui Cooperatif Farming 2. Pengembangan Kualitas dan Mutu Produk Melalui Sistem Good Agricultural Practices (GAP) 3. Peningkatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil 4. Peningkatan Standar Mutu Produk 5. Peningkatan Pemasaran Produk-Produk Komoditas 6. Pengembangan Kerjasama Antar Daerah 7. Pengembangan Kebun Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 8. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan 5.3.
Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing masyarakat pertanian, terutama petani yang tidak dapat menjangkau akses terhadap sumber daya usaha pertanian. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada: 1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 2. Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian 3. Pendidikan Kemasyarakatan dalam rangka Mendukung Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 4. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura 5. Gebyar Hari Krida Pertanian
60
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019 Program pembangunan Jawa Timur yang termuat dalam RPJMD 2014-2019 diimplementasikan dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian diindikasikan oleh suatu Indikator Kinerja yang diuraikan secara bertahap setiap tahunnya, menunjukan perkembangan, capaian dan hasil akhir dari program pembangunan jangka menengah. 6.1.
Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan program-program pembangunan di Jawa Timur pada kurun waktu 2014-2019. Penetapan indikator kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: 1. Produktivitas (ku/ha) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran (Cabe Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang, Jeruk), Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka (Temulawak, Jahe); 2. Produksi (ton) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran (Cabe Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang, Jeruk), Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka (Temulawak, Jahe); 3. Luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan; 4. Prosentase Terkendalinya serangan OPT dan DPI pada areal tanam tanaman pangan dan hortikultura; 5. Presentase Nilai tambah usahatani tanaman pangan (padi dan jagung); 6. Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka); 7. Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan) bersertifikat; 8. Jumlah Kelompok yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu;
61
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
9.
Jumlah Kelompok menerapkan Good Agriculture Practices Pencapaian indikator kinerja ditunjukkan dengan pencapaian output dan outcome program Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode Rencana Strategis dapat dicapai. Rincian selengkapnya mengenai indikator kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 6.1 : 6.2.
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Target kegiatan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Jawa Timur yang telah diuraikan dalam program/kegiatan. Capaian atas target dalam pelaksanaan terukur sesuai indikator kinerja, akan tetapi target kegiatan tidak akan tercapai jika tidak didukung anggaran pemerintah baik bersumber dari APBN maupun APBD. Selanjutnya Indikator Kinerja Utama, Uraian Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan Pendanaan Indikatif Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur disajikan pada Lampiran.
62
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
VII.
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 ini akan menjadi acuan dasar bagi penyusunan dan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang berorientasi produksi dan produktivitas pertanian, terutama dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perumusan dan penyusunan Perencanaan Strategis (Renstra) ini disusun dengan upaya seoptimal mungkin dengan mengacu pada propenas dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur, Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2014-2019. Dokumen ini diharapkan dapat mensinergiskan pembangunan pertanian khususnya di Jawa Timur untuk lima tahun kedepan (2014-2019). Tugas melaksanakan pembangunan pertanian tersebut bukanlah tugas yang ringan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan seperti yang tertuang dalam Renstra ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh Stakeholder Agribisnis khususnya di Jawa Timur, dengan mempertimbangkan optimalisasi potensi sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian. Selain itu, dengan memperhatikan kondisi serta permasalahan, maka Rencana Strategis ini bersifat fleksibel yang memungkinkan adanya perubahan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pelaksanaan. Demikian Perencanaan Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 disusun, dengan harapan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
63
Tabel 6.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tujuan
(1)
Sasaran
(2)
Indikator Sasaran
Kode
(3)
Program dan Kegiatan
PERTANIAN x.xx.01
x.xx.02
x.xx.05
(5)
(6)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indeks kepuasan masyarakat/aparatur terhadap - Jumlah Lembaga yang meningkat kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan pertanian tan. pangan dan hortikultura Jawa Timur - Jumlah Laporan Keuangan yang tersusun
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Prosentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi - Jumlah kebutuhan pemeliharaan rutin/berkala : kendaraan Bermotor R2 kendaraan Bermotor R3 kendaraan Bermotor R4 gedung kantor - Jumlah kebutuhan pakaian dinas beserta perlengkapannya untuk meningkatkan disiplin aparatur mendukung pelaksanaan program pembangunan pertanian tan. pangan dan hortikultura Jawa Timur
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
Program Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintah
2.01.19
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 1 Pembinaan dan Pengembangan sarana dan prasarana petani
2
Pengembangan jaringan irigasi usaha tani, desa (JITUT, JIDES)
Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi - Jumlah sosialisasi peraturan perundang undangan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan aparatur terhadap peraturan perundang-undangan dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan pertanian tan. pangan dan hortikultura Jawa Timur - Jumlah data base SKPD yang tersusun
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
target
Rp. 1000
target
Rp. 1000
target
Rp. 1000
target
Rp. 1000
target
(7)
(8)
(9) 175.100.000,000
(10)
(11) 191.553.000,000
(12)
(13) 209.619.590,000
(14)
(15) 229.460.177,700
(16)
Tahun 2015
4.566.428,200 9
9
3
3
605 3 75 9 1.200
605 3 75 9 1.237
5
5
12
12
5.073.194,915 5
12 3.300.000,000
7 5 4 12
Jumlah produksi padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan (ton) Jumlah alsintan : - Hand Tractor (unit) - Pompa Air (unit) - Cultivator (unit) - Transplanter (unit) - APPO (unit) - Ayakan Pupuk Organik (unit) Jumlah pemantapan bagi kelompok UPJA (kelompok)
55.594.000 163 82 25 70 86 -
180 255 17 100 100 5 10
- Jumlah Pemantapan kelembagaan kelembagaan P3A/GP3A/IP3A (kelompok) - Jumlah Pengelolaan Lahan Pertanian (ha)
8
486 10
-
476
5.237.067,739
6 5 4 12
6 5 4 12 99.687.306,89
111.881.926,10
124.862.083,88
27.576.724,5
30.949.596,2
34.540.879,9
10 476
5.909.597,3
10 569
6.560.101,9
10 640
7.362.459,0
10 697
Bidang PSP, PPH
33.448.931,3
Dinas Pertanian
Bidang PSP
18.150.070,694
31 26 20 60
24.817.691,9
2.400.000,0
Dinas Pertanian
12
6 6 4 12
180 255 17 100 100 28 50
140.584.892,6
26.260.325,284
3.952.664,522
89.802.239,70
180 255 17 100 100 25 45
31.674.545,272
5
22.700.000,0
180 255 17 100 100 20 40
25.115.452,924
5.718.889,906
77.151.661,70 180 255 17 100 100 12 25
(21)
605 3 75 9 1.237
12
6 5 4 12
(20)
(19) 1.056.500.688,301
3
5
3.771.371,212
Lokasi
9
605 3 75 9 1.237
12 3.619.648,602
(18)
6.897.981,471
5.456.586,724
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra target Rp. 1000
5.469.563,254
3
5
12 3.506.386,359
(17) 251.251.183,031
6.581.597,956
605 3 75 9 1.237
5
Rp. 1000
9
3 6.316.819,666
605 3 75 9 1.237
Tahun 2019
5.218.695,713 9
3 6.119.160,378
605 3 75 9 1.237
Tahun 2018
5.008.747,106 9
3
4.774.586,000
7 5 4 12
Tahun 2017
4.852.018,651 9
5.758.985,800
Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan Dokumen Perencanaan, dokumen evaluasi dan informasi pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur - Perencanaan (dokumen) - Evaluasi (dokumen) - Buletin informasi pertanian (volume) - Operasional website (bulan)
Tahun 2016
8.216.773,2
508.291.955,83 900 1.275 85 500 500 90 170
50 2.858
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan 3
4
Pengembangan pupuk organik
Pengembangan usaha tani pertanian
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Terlaksananya kegiatan penanganan OPT dalam rangka peningkatan produksi dan produktifitas Tanaman Pangan dan Hortikultura (petugas)
6
Pengelolaan data statistik tanaman pangan dan hortikultura
Tersedianya data statistik tan. pangan dan hortikultura seJawa Timur dari 622 kecamatan - DataTanaman Pangan Bulanan - Data Sayuran Bulanan - Data Buah-buahan Triwulan - Data Tanaman Obat Bulanan - Data Tanaman Hias Bulanan
Pengembangan tanaman pangan
- Jumlah unit demplot varietas baru (padi, jagung dan kedelai) - Jumlah unit demplot padi hibrida - Jumlah luas tanaman (ha) jagung, ubi kayu, jalar di lahan marginal - Memasyarakatnya teknologi budidaya - Jumlah kabupaten pelaksana tanam/panen serentak untuk komoditas padi, jagung dan kedelai - Jumlah benih(ton) yang tersedia untuk padi jagung kedelai Jumlah alsintan : - Transplanter (unit) - Corn Sheller - Cultivator (unit) - Penyosoh Shorgum (unit) - Pompa Air (unit)
target
Tahun 2016
Rp. 1000 1.110.000,0
target
Tahun 2017
Rp. 1000 50
1.214.750,6
target
Tahun 2018
Rp. 1000 50
1.348.465,4
target
Rp. 1000 50
1.513.394,4
Tahun 2019 target
Rp. 1000 50
1.689.003,4
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra target Rp. 1000
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Lokasi
6.875.613,8
Dinas Pertanian
Bidang PSP
4.979.901,4
Dinas Pertanian
Bidang PHP
15.485.616,4
Dinas Pertanian
UPT Proteksi
12.388.493,1
Dinas Pertanian
Sekretariat
Dinas Pertanian
Bidang Prod
250
3
3
3
3
3
15
38
38
38
38
38
190
4 4 38
4 4 38
6 6 38
7 7 38
8 8 38
29 29 190
5
- Jumlah pelaku usaha produk olahan yang meningkat kemampuan untuk mandiri dalam bermitra usaha (kelompok) - Peningkatan usaha agribisnis aneka produk olahan TPH yang dikelola UP3HP sesuai aneka produk yang diusahakannya (kelompok) - Tersedianya analisa biaya usahatani tanaman pangan dan hortikultura dalam rangka untuk mengetahui biaya produksi yang dikeluarkan, keuntungan dan kerugian dalam berusahatani di Seluruh Kab./Kota (komoditas) - Berkembangnya Gapoktan PUAP menjadi LKMA yang dapat meningkatkan modal dan keuangan masyarakat sekitarnya - Mantapnya kelembagaan LM3 melalui pengembangan agribisnis olahan tanaman pangan dan hortikultura
Proteksi tanaman pangan dan hortikultura
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015
50
- Fasilitasi uji mutu bahan pupuk organik (paket) - Fasilitasi pendaftaran/uji pestisida hayati (unit) - Fasilitasi Kelembagaan pupuk organik (kelompok) - Fasilitasi Sarana Pengendalian Bangunan Laboratorium mini (unit) Peralatan Laboratorium mimi (unit) - Pendampingan Pengembangan Pupuk Organik (kelompok)
5
7
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
800.000,0
5
900.000,0
5
971.867,0
5
1.090.734,7
5
1.217.299,7
25
5
5
5
5
5
25
8
8
8
8
8
40
50
50
50
50
50
250
15
15
15
15
15
75
375
1.775
12 12 4 12 12
12 12 4 12 12
114
114
100 75
120 120
140 165
160 210
180 255
200 300
800 1.050
500 3
500 3
600 6
700 9
800 12
900 15
3.500 45
300 40 20
300 40 20
300 40 20
300 40 20
300 40 20
300 40 20
1.500 200 100
20 5 43 10 12
20 5 43 10 12
20 5 43 10 12
20 5 43 10 12
20 5 43 10 12
100 25 215 50 60
3.500.000,0
400
2.000.000,0
2.735.924,7
2.188.739,8 12 12 4 12 12
12.950.000,0
425
228
3.037.084,2
2.429.667,4 12 12 4 12 12
14.172.089,8
450
342
3.408.545,9
2.726.836,7 12 12 4 12 12
15.732.096,1
500
456
3.804.061,7
3.043.249,3 60 60 20 60 60
12 12 4 12 12 17.658.267,4
3.550
570
19.705.039,3
1.710
80.217.492,6
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan 8
Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura
Jumlah Kawasan Hortikultura yang terbangun: - Sayuran (Ha) - Buah-buahan (ha) - Tanaman Hias (ha) - Biofarmaka (Ha)
9
Pengembangan Produksi Benih Hortikultura
Jumlah produksi hasil perbanyakan benih hortikultura - Kentang G0 (knol) - Kentang G2 (kg) - Kentang G3 (kg) - Kentang G4 (kg) - Bawang Merah (kg) - Bawang Putih (kg) - Mangga (btg) - Rambutan (btg) - Durian (btg) - Jeruk (btg) - Alpukat (btg) - Anggrek (btg) - Krisan (ktm) - Jahe (kg)
10 Pengembangan Produksi Benih Padi
11 Pengembangan Produksi Benih Palawija
12 Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian
2.01.25
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Jumlah produksi hasil perbanyakan benih padi (ton) Jumlah produksi hasil perbanyakan benih palawija(ton) - Kedelai (ton) - Kacang Tanah (ton) Jumlah benih tanaman pangan dan hortikultura bersertifikat memenuhi syarat 6 tepat : - Padi (ton) - Jagung (ton) - Kedelai (ton) - Kacang Tanah (ton) - Kacang Hijau (ton) - Buah-buahan (batang) - Sayuran (kilogram) - Biofarmaka (kilogram)
13 Pendampingan Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian (DAK)
jumlah lembaga proteksi dan perbenihan tanaman pangan dan holtikultura yang sarana dan prasarananya terbangun dan terpelihara
Program Pengembangan Agribisnis
persentase nilai tambah usaha tani tanaman pangan (padi) Jumlah kelompok tani yang menerapkan Cooperatif Farming Tersalurnya bantuan sarana
1
2
Pengembangan sistem agribisnis melalui Cooperatif Farming
Pengembangan kualitas dan mutu produk melalui Sistem Good Agricultural Practices (GAP)
pendukung pengembangan CF (saprodi) - Benih Padi (kg) - Pupuk NPK (kg) - Pupuk Organik (kg) - Transplanter (unit) - PUTS (unit) - Pompa air (unit) - Sumur (unit) - Hand tracktor (unit)
Jumlah kelompok tani yang mampu menerapkan Sistem Good Agricultural Practices (GAP) : - Sayuran - Buah-buahan - Tanaman Hias - Biofarmaka
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 target
Rp. 1000
26 47 4 17
50 75 5 17
47.600 5.705 24.000 10.950 66.500 3.500 1.000 3.750 14.000 4.875 800
65.000 12.000 40.000 12.000 12.000 4.000 80.000 5.000 8.000 8.000 5.000 14.000 20.000 1.500
1.700.695
1.714.500
7.800.000,0
Tahun 2016 target
Rp. 1000 60 80 5 17
3.545.211,7
10.422.400,0
70 8
1.730.695
63.108 55.037 2.487 127 20 3.395.249 557.817 97.921
5
5
46.568.000 83
1.250 250 500
1.250 250 750 45 48 63 63 8
6.550.000,0
10 7 2 4
1.745.695
1.250 250 1.000 45 48 63 63 8
70 90 6 20
5
1.760.695
1.250 250 1.250 45 48 63 63 8
75 90 6 20
5
1.771.650
15.858.980,9
9.500.000,0
8.723.235
6.086.498,7
5
10.205.138,4
10.500.000,0
1.250 250 2.000 45 48 63 63 8 4.250.000,0
5
48.315.123,0
Dinas
Bidang Hortikultura
15.765.664,5
Dinas Pertanian
UPT. PBH
64.558.915,1
Dinas Pertanian
UPT PB. Padi
19.351.135,8
Dinas Pertanian
UPT PB. Palawija
24.776.986,2
Dinas Pertanian
UPT PSBTPH
42.550.000,0
Dinas Pertanian
Bidang Prod
19.100.000,0
Dinas Pertanian
Tan. Pangan Bidang Prod
-
41.543.190,3
359.008.338,3 83 6.250 1.250 6.500 225 240 315 315 40
5.000.000,0 10 10 3 6
Lokasi
335.047 292.197 13.202 674 104 18.025.839 2.961.526 519.876
84.200.000,0 83
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
348 40
71.028 61.944 2.799 143 22 3.821.383 627.828 110.211
1.250 250 1.500 45 48 63 63 8
10 9 3 6
396.832 73.261 244.204 73.261 73.261 24.420 488.408 30.526 48.841 48.841 30.526 85.471 122.102 9.158
70 8
9.144.089,9
320 420 28 94
4.753.631,5
77.750.000,0 83
11.868.672,4
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra target Rp. 1000
3.872.855,8
5.453.673,4
3.500.000,0 10 8 3 5
14.210.091,3
68.959 60.140 2.717 139 21 3.710.080 609.542 107.001
8.500.000,0
Rp. 1000
95.167 17.569 58.564 17.569 17.569 5.856 117.128 7.321 11.713 11.713 7.321 20.497 29.282 2.196
70 8
8.147.571,5
target
4.259.387,0
72.300.000,0 83
10.634.663,0
Tahun 2019
3.470.187,4
4.859.334,7
3.250.000,0 10 7 2 5
12.661.482,5
66.951 58.388 2.638 135 21 3.602.020 591.788 103.884
7.500.000,0
Rp. 1000
86.515 15.972 53.240 15.972 15.972 5.324 106.480 6.655 10.648 10.648 6.655 18.634 26.620 1.997
70 8
7.339.652,3
target
3.795.201,1
65.850.000,0 83
3.100.000,0 9 6 2 4
11.405.960,5
65.001 56.688 2.561 131 20 3.497.107 574.551 100.859 5
9.475.702,7
Tahun 2018
3.092.008,0
4.377.479,5
64.298.338,3
63
65 85 6 20
78.650 14.520 48.400 14.520 14.520 4.840 96.800 6.050 9.680 9.680 6.050 16.940 24.200 1.815
70 8
2.800.000,0
Rp. 1000
3.418.866,2
4.000.000,0
61.270 53.434 2.414 123 19 3.296.358 541.570 95.069
target
2.785.402,3 71.500 13.200 44.000 13.200 13.200 4.400 88.000 5.500 8.800 8.800 5.500 15.400 22.000 1.650
3.124.050,0 70 8
8.536.084,9
Tahun 2017
50 41 13 26
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Jumlah registrasi kebun/lahan usaha melalui penerapan GAP : - Sayuran - Buah-buahan - Tanaman Hias - Biofarmaka Jumlah Standard Operating Procedure (SOP) Spesifik Lokasi yang tersusun melalui Penerapan GAP : - Sayuran - Buah-buahan - Tanaman Hias - Biofarmaka
3
4
Peningkatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil
Peningkatan Standar Mutu Produk
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 2015 target
target
Rp. 1000
Tahun 2017 target
Rp. 1000
Tahun 2018 target
Rp. 1000
Tahun 2019 target
Rp. 1000
131 158 68 105
138 165 72 110
145 174 75 116
152 182 79 122
160 191 83 128
726 870 377 581
7 10 1 9
10 10 3 9
10 10 3 9
10 12 3 9
10 12 3 9
10 12 3 9
50 56 15 45
39.576.600,0
44.000.000,0
47.800.000,0
50.000.000,0
53.000.000,0
8 5 15 15 6 8 7 3
10 5 15 15 6 10 5 5
10 5 15 15 6 15 8 5
10 5 15 15 6 15 8 5
10 5 15 15 6 15 8 5
8
15
15
20
20
55 400 50 175 5
55 400 50 200 5
55 400 50 225 5
55 400 50 250 5
275 1.752 250 1.030 23
50 29 30
50 29 40
50 29 40
50 29 40
50 29 40
250 145 190
10
6
8
10
10
44
60
60
60
60
60
300
120
150
150
150
150
720
1
1
1
1
1
5
22 18
209
1 35
7.847.400,0
23 19 1 40
4.000.000,0
24 20 1 45
4.500.000,0
25 21 1 50
5.000.000,0
26 22 1 55
Lokasi
234.359.000,0
Dinas Pertanian
Bidang PPH
22.500.000,0
Dinas Pertanian
UPT PPSHP
48 25 75 75 30 63 36 23
55 152 50 180 3
71 97
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra target Rp. 1000
125 150 65 100
Jumlah bantuan peralatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil bagi kelompok (unit) - Soybean thresher - Power Thresher Long Size - Pembangunan Packing House - Sarana Packing House - Peralatan Pengolahan Jagung - Pemipil Jagung - Peralatan Pengolahan Kedele dan Ubi Kayu - Peralatan Pengolahan Kripik dengan penggoreng vacum - Peralatan Pengolahan Kripik dengan penggoreng sederhana - Power Thresher - Terpal - Peralatan penggilingan padi - Harvester combine kecil - Sarana Pengolahan Untuk pengembangan UP3HP - Pembangunan Lantai Jemur - Pengamatan Kehilangan Hasil Padi - Peningkatan jumlah petani untuk proses sertifikasi pangan organik (kelompok) - Peningkatan jumlah kelompok yang untuk Sertifikat Pangan Organik - Peningkatan Jumlah petugas pembina petani yang terbina dan meningkat wawasan serta ketrampilannya dalam teknologi pengolahan hasil - Peningkatan jumlah petani yang dibina untuk Pengembangan Usaha Agribisnis (orang) - Prosentase penurunan tingkat kehilangan hasil/losis padi - Jumlah Sertifikat Prima (unit) - Jumlah Registrasi Pangan Segar Asal Tumbuhan yang diterbitkan (unit) - Jumlah Registrasi Packing House (unit) - Jumlah Rekomendasi Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan yang diterbitkan(unit) - Jumlah Sertifikasi GHP/GMP Pangan Segar Asal Tumbuhan (unit) - Frekuensi Pengawasan Peredaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (kali) - Jumlah Apresiasi Penerapan Standar Mutu Produk(kali) - Jumlah Sosialisasi Peraturan Perundang - undangan (kali) - Jumlah Peningkatan Kompetensi (kali) - Jumlah Bimbingan Teknis Pelaku Usaha (kali)
Rp. 1000
Tahun 2016
78
5.500.000,0
120 100 5 225
-
1
1
1
1
1
5
12
12
14
16
18
20
80
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
1
5
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
10 10
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
5
6
7
8
Peningkatan pemasaran produk-produk komoditas
Pengembangan Kerjasama antar daerah
Pengembangan Kebun Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) - Jumlah Sosialisasi dan Ekspose Produk (unit) - Jumlah Fasilitasi Sertifikasi Standar Internasional Global GAP (kali) - Jumlah Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (kali)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun 2015 target
Tahun 2016
Rp. 1000
target
Tahun 2017
Rp. 1000
target
Tahun 2018
Rp. 1000
target
Tahun 2019
Rp. 1000
target
Rp. 1000
6
8
10
12
14
16
60
-
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
1
5
1.250.000,0
1.300.000,0
1.350.000,0
1.750.000,0
36
- Terpantaunya stock gabah/beras secara sampling di penggilingan
50
60
70
80
90
350
- Fasilitasi Promosi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kepada Poktan/Gapoktan/Pelaku Agribisnis, Baik Segar ataupun Olahan Melalui Kegiatan Pameran/Display di Dalam Maupun Luar Provinsi
40
50
60
60
70
280
- Terbentuk dan berkembangnya Sub Terminal Agribisnis (STA) ataupun Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura
4
5
5
6
7
27
- Terbentuk dan berkembangnya Pasar Tani
7
7
9
10
12
45
- Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Sistem Resi Gudang
50
60
60
60
60
290
- Koordinasi Sekretariat Bersama Mitra Praja Utama - Promosi Bersama Anggota Mitra Praja Utama - Pengembangan Forum Kerjasama Kawasan hortikultura melalui Peningkatan Kerjasama Agribisnis
3
Produksi Kebun Tan Pangan - Produksi panen (kg) - Beras (Kg) Layanan Uji / Analisa Tanah (unit) Perbanyakan Benih Kultur Jaringan dalam - botol - pot - Total Produksi Kebun Hortikultura (Kg) - Total Pasokan untuk Pasar Modern (Kg) - Jumlah Pengunjung Agrowisata (org) - Jumlah Koordinasi kabupaten-provinsi tentang Agropolitan - Jumlah petugas kabupaten yang meningkat pengetahuannya tentang Agropolitan - Jumlah Bantuan hibah (unit)\ Cultivator
4
500.000,0
40
4
550.000,0
40
1.450.000,0
- Terpantaunya harga komoditas pertanian strategis di sentra produksi melalui peningkatan jumlah unit Pelayanan Informasi Pasar di 38 Kab/ Kota (komoditas)
449.338,3
40
4
650.000,0
40
4
750.000,0
196
19
2
3
3
3
3
14
3
5
7
8
9
32
4.325.000,0
4.750.000,0
5.500.000,0
6.250.000,0
7.000.000,0
30.410 4.120 133
41.250 5.000 155
43.000 5.300 170
45.000 5.600 180
47.000 5.750 186
50.000 6.000 198
226.250 27.650 889
247 832 56.000 4.000
210 750 95.000 5.000
240 825 98.000 5.500
268 900 102.000 6.000
295 975 106.000 6.500
325 1.050 110.000 7.000
1.338 4.500 511.000 30.000
11.098
11.150
11.400
11.500
11.750
12.000
57.800
1
1
50
50
50
50
50
50
250
50
50
50
50
50
250
1.200.000,0
1
550.000,0
1
600.000,0
1
650.000,0
1
700.000,0
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Lokasi
7.100.000,0
Dinas Pertanian
Bidang PPH
2.899.338,3
Dinas Pertanian
Bidang PPH
27.500.000,0
Dinas Pertanian
UPT PATPH
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra target Rp. 1000
5
3.000.000,0
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 target
Rp. 1000
Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian 1 Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
Jumlah kelompok petani yang menerapkan Sekolah Lapangan Terlatihnya SDM Pertanian (Petani dan Pelaku Agribisnis) Aparatur dan Non Aparatur (orang)
45.193.000
2 Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian
Tersedianya Bantuan Sarana Produksi/alsintan bagi Kelompok Masyarakat - Cultivator - Pompa air - Hand tractor
50
3
Pendidikan Kemasyarakatan dalam Rangka Mendukung Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Jumlah kelompok yang menerapkan SLPHT (kelompok)
28
28
4
Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tersedianya agens hayati bagi kelompok - Padi - Jagung - Kedelai
227 84 72
227 84 72
Gebyar Hari Krida Pertanian
Terfasilitasinya Hari Krida Pertanian : - Jumlah poktan/gapoktan /pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan - Jumlah lomba adhikarya pangan nusantara tingkat provinsi
114
114
11
11
5
Keterangan :
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
1.350
Tahun 2016 target
Rp. 1000
5.150.000,0
50
4.000.000,0
28 31 94
Tidak termasuk Dana Alokasi Khusus Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian dan Pembinaan Irigasi Pertanian dan Adaptasi Perubahan Iklim (WISMP II)
1.350
5.200.000,0
50
4.200.000,0
28 31 94 2.100.000,0
2.500.000,0
1.500.000,0
target
Rp. 1000
16.350.000,0
15.250.000,0 1.350
Tahun 2017
32
227 84 72 152 11
2.700.000,0
1.750.000,0
target
Rp. 1000
17.450.000,0 1.350
5.250.000,0
50
4.400.000,0
28 31 94 2.500.000,0
Tahun 2018
36
227 84 72 190 11
2.900.000,0
2.000.000,0
target
Rp. 1000
18.800.000,0 1.350
5.300.000,0
50
4.600.000,0
28 31 94 2.900.000,0
Tahun 2019
40
227 84 72 228 11
5.350.000,0
50
4.800.000,0
3.100.000,0
2.500.000,0
44
227 84 72 266 11
3.300.000,0
3.000.000,0
Lokasi
6.750
26.250.000,0
Dinas Pertanian
UPT Diklat
250
22.000.000,0
Dinas Pertanian
Bidang PSP
14.500.000,0
Dinas Pertanian
UPT Proteksi
14.500.000,0
Dinas Pertanian
Bidang Produksi Tan. Pangan
140 155 470 3.700.000,0
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
88.000.000,0
20.150.000,0 1.350
28 31 94 3.300.000,0
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra target Rp. 1000
180
1.135 420 360 950 55
10.750.000,0