KATA PENGANTAR Usulan Renja SKPA Tahun 2016 adalah sebagai arahan kebijakan dan
strategi
pembangunan Perkebunan di Pemerintahan Aceh serta sebagai
rujukan dalam pelaksanaan kebijakan prioritas diimplementasikan dalam
bentuk program dan kegiatan. Untuk tahun 2016 pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut dituangkan dalam “Renja SKPA Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2016”. Tujuan
Usulan Program ini adalah tercapainya koordinasi dan
harmonisasi perencanaan pembangunan Perkebunan Aceh yang holistik, terintegrasi, efisiensi dan efektif.
Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Usulan
Program SKPA Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2016 ini saya ucapkan terima kasih, kritik dan saran yang membangun tetap kita harapkan guna penyempurnaan Usulan Program/Kegiatan Prioritas tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan Aceh Ir. T. Thurmizi, M.Si Pembina Utama Madya Nip. 19581110 198603 1 010
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................................
i ii
i ii
BAB II.
5
5
BAB I.
PENDAHULUAN....................................................................................... 1.1. Latar Belakang................................................................................. 1.2. Landasan Hukum............................................................................ 1.3. Maksud dan Tujuan ....................................................................... 1.4. Sistematika Penulisan...................................................................
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2014 ........... 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPA (Tabel Terlampir) ............................ 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel Terlampir) ....... 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA .................................................................................................... 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPA ............................. 2.5 Penalahaan Usulan Program dan Kegiatan masyarakat (Tabel Terlampir)...........................................................................
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ........................ 3.1 Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional................................ 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPA............................................... 3.3 Program dan Kegiatan (Tabel Terlampir) ............................ BAB IV.
PENUTUP...................................................................................................
ii
1 1 2 4 4
1 1 2 4 4
5 19 20 22 22
5 24 24 25 28 31
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Perkebunan Tahun 2016 yang dituangkan dalam
Program/Kegiatan
Prioritas
Dinas
Perkebunan
Aceh
merupakan
penjabaran dari Qanun Aceh Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Aceh Tahun 2012 – 2017 dan Rencana Strategik (Renstra) Dinas Perkebunan Tahun 2012-2017.
Penyusunan Program Kegiatan Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2016
ini sudah terintegrasi dengan Kebijakan Umum Program Pembangunan Aceh Tahun 2012 – 2017 yang menjadi prioritas kebutuhan pendanaan
yang merupakan program unggulan Pemerintah Aceh yang terdiri atas 10
(sepuluh) prioritas pembangunan yaitu: 1)Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; 2) Keberlanjutan Perdamaian;; 3) Dinul Islam, Adat dan Budaya; 4) Ketahanan
Pangan dan Nilai Tambah Produk; 5) Penanggulangan
Kemiskinan; 6)
Pendidikani; 7) Kesehatan; 8) Infrastruktur yang
Terintegrasi; 9) Sumber Daya Alam Berkelanjutan; dan 10) Kualitas Lingkungan dan Kebencanaan.
Berdasarkan agenda pembangunan Aceh tersebut maka Dinas
Perkebunan Aceh melakukan pengelompokan kegiatan sesuai dengan kebijakan prioritas, sasaran dan indikator strategis, serta program
penganggaran, dengan tetap memperhatikan kegiatan-kegiatan pokok
yang telah ditetapkan. Kebijakan prioritas itu adalah: 1) Tercukupinya kebutuhan konsumsi dan bahan industri pengolahan perkebunan serta
meningkatkan ekspor; 2) Terpelihara dan terehabilitasi kembali kebun
rakyat yang terlantar akibat gempa/tsunami dan konflik; 3) Terbinanya mutu produk yang mempunyai daya saing di pasar dalam maupun luar negeri;
4)
Terbentuknya
mensejahterakan
petani
dan
Agribisnis pelaku
perkebunan
usaha;
5)
yang
dapat
Terfasilitasinya
pembangunan perkebunan oleh investor dalam rangka terbukanya
kesempatan kerja dan berusaha di pedesaan; 6) Memberdayakan Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
1
petugas, kelompok tani dan lembaga masyarakat lainnya dalam rangka mempercepat pembangunan perkebunan.
Enam kebijakan prioritas tersebut akan diimplementasikan dan
dituangkan dalam program dan kegiatan tahun 2016. 1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renja Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2016 di susun dengan landasan : 1.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
2.
Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh;
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Anggaran;
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
Rencana
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
10. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 11. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
2
Keterangan
Pertanggungjawaban
Kepala
Daerah
Kepada
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;
Pelaksanaan Rencana
16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;
18. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
19. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah Aceh dengan Lembaga atau Badan di Luar Negeri;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
21. Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perkebunan;
22. Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahab Atas Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengalokasian
Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus;
23. Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Aceh;
24. Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun
Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Dinas Kehutanan dan Perkebunan telah diubah menjadi Dinas Dinas Perkebunan.
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
3
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perkebunan
Aceh Tahun 2016 adalah sebagai arahan kebijakan dan strategi
pembangunan Perkebunan Aceh serta sebagai rujukan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kepala Dinas Perkebunan Aceh.
Tujuan penyusunan RENJA ini adalah tercapainya koordinasi dan
harmonisasi perencanaan pembangunan Perkebunan Aceh yang holistik, terintegrasi, efisiensi dan efektif.
1.4. Sistematika Penulisan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan BAB II
1.4 Sistematika Penulisan
: EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2014 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPA (Tabel Terlampir)
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel Terlampir)
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPA
2.5. Penalahaan Usulan Program dan Kegiatan masyarakat BAB III.
(Tabel Terlampir)
: TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPA
3.3. Program dan Kegiatan (Tabel Terlampir) BAB IV
: PENUTUP
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
4
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 2014 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPA (Tabel terlampir) Realisasi dari program-program dan kegiatan pembangunan Perkebunan diimplementasikan melalui kegiatan yang bersumber dari dana APBA adalah sebagai berikut : I. Reguler NON PROGRAM Realisasi fisik belanja tidak langsung dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 19.865.970.182,-
mencapai
100
%
sedangkan
keuangan
Rp.
18.050.721.017,- (90,86 %). Sisa anggaran sebesar Rp. 1.815.249.165,(9,14 %) dikarenakan adanya PNS yang pensiun, mutasi serta uang makan yang tidak dibayarkan, disesuaikan dengan jumlah kehadiran pegawai. PROGRAM 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Surat
Menyurat dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 30.000.000,-mencapai
100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 29.880.000,- (99,53 %) Output yang dihasilkan berupa terlaksananya pengiriman surat menyurat kantor untuk kebutuhan administrasi selama setahun.
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 603.800.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
562.287.149,-
(93,12%)
yaitu
tersedianya
kebutuhan
komunikasi, air dan listrik pada Dinas dan UPTD selama 1 tahun.
c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 44.700.000,- mencapai 100 % dengan realisasi Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
5
keuangan sebesar Rp. 28.013.400,- (62,67%) yaitu tersedianya pemeliharaan kendaraan dinas selama 1 tahun.
d. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 174.320.800,-mencapai 100 %
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 166.474.500,- (95,50 %) yaitu tersedianya alat tulis kantor untuk kebutuhan administrasi Kantor Dinas dan 2 (dua) Kantor UPTD.
e. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Barang Cetakan
dan Penggandaan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 186.909.000,mencapai
100
%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Rp.186.591.600,- (99,83 %) yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan untuk administrasi kantor untuk satu tahun.
f. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor dari Pagu Anggaran
sebesar Rp. 36.700.000,- mencapai 100 % dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.36.549.000 (99,59 %) yaitu tersedianya alat listrik dan elektronik dan penerangan kantor serta terlaksananya
penambahan daya listrik pada kantor UPTD BBPMP sebanyak 1 paket selama 1 tahun.
g. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
dari
Pagu
Anggaran
sebesar
Rp. 1.584.601.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.496.910.000 (94,47 %) yaitu tersedianya AC, kalkulator, printer, computer, notebook, tersedianya Sound System Aula kantor dan peralatan/perlengkapan kantor lainnya.
h. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan dari Pagu Anggaran sebesar
Rp.
12.190.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
12.140.000,-
(99,59
%)
yaitu
tersedianya
bacaan/informasi tentang Perkebunan sebanyak 1 paket
bahan
i. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Penyediaan Makanan dan
Minuman dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 104.750.000,- mencapai
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
6
100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 95.930.000,-
(91,58%) yaitu tersedianya biaya makan dan minum rapat-rapat dinas dan tamu-tamu dinas selama 1 tahun.
j. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 474.466.758,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan
mencapai Rp. 258.722.750,- (54,53 %) yaitu terlaksananya rapatrapat rutin kantor selama 1 tahun.
k. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran dari Pagu Anggaran sebesar Rp.
1.126.160.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.097.473.600,- (97,45 %) yaitu terlaksana dan lancarnya aktifitas kantor.
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur. a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Kantor
dari pagu sebesar Rp. 855.500.000,- mencapai 100 % dengan
realisasi keuangan mencapai Rp. 820.845.000,- (95,95 %) yaitu tersedianya Rambu/Plang Petunjuk dan terbangunnya bangunan perbanyakan agens pengendali hayati.
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengadaan Mebeuleur dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 546.610.000,- mencapai 100 % dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 535.810.000,- (98,02 %) yaitu tersedianya lemari arsip besi, lemari arsip besi pakai kaca, dan filling cabinet kantor.
c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.861.190.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.808.807.700,- (91,19 %) yaitu terlaksananya dekorasi ruang kadis dan kepegawaian, retribusi pelayanan kebersihan kantor dinas dan UPTD, pembuatan DED Gedung kantor dan perbaikan jaringan air bersih kantor. Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
7
d. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional dari Pagu Anggaran sebesar
Rp.
292.728.800,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 290.855.220 (99,36 %)
yaitu tersedianya jasa service
kendaraan operasional kantor termasuk tersedianya bahan bakar
minyak dan pelumas kenderaan operasional baik Roda 4 (empat) maupun Roda 2 (dua) selama 1 tahun.
e. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 97.700.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 94.546.000,- (96,77 %) yaitu terpeliharanya pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor selama 1 tahun (AC, Komputer, Genset, Note Book dll).
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus
Hari-hari Tertentu dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 264.000.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
261.000.000,- (98,86 %) yaitu tersedianya pakaian kelengkapan satpam dan korpri.
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
dari
Pagu
Anggaran
sebesar
Rp. 140.450.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 135.450.000,- (96,44 %) yaitu tersedianya pakaian PDH/Linmas beserta atributnya.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Formal dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 109.070.000,- mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 68.864.400,(63,14%) yaitu terlaksananya pelatihan Fasda dan Bimtek pengadaan barang/jasa.
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
8
b. Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
Sosialisasi
Peraturan
Perundang-undangan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 81.340.000,mencapai
100
%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Rp.79.670.000,- (97,95 %) yaitu terlaksana sosialisasi perundangundangan yang berlaku dan terbaru.
5. Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Promosi atas Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 719.579.000,mencapai
100
%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Rp.
582.484.900,- (80,95 %), kegiatan ini dilaksanakan untuk mengikuti
even karnaval mobil hias dan pameran pembangunan perkebunan dalam negeri.
6. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan. a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan
dari
Pagu
Anggaran
sebesar
Rp.
6.240.248.998,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 5.554.261.345,- (89,01 %), kegiatan ini dilaksanakan untuk
peningkatan
ketersediaan
bibit
unggul
tanaman
perkebunan yaitu tersedianya bibit karet, bibit kelapa sawit dan
bibit kakao serta terbangunnya kebun sumber benih kopi dan lada.
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.152.358.875,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.126.237.600,- (97,73 %), kegiatan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi setiap kegiatan program dan kegiatan untuk dapat dituangkan kedalam sebuah laporan.
c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta Penyusunan Profil Perkebunan dari Pagu
Anggaran sebesar Rp. 597.520.000,- dengan realisasi keuangan
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
9
sebesar Rp. 569.079.600,- (95,24 %) yaitu terlaksananya pertemuan
apresiasi
validasi
statistik
Perkebunan
tersusunnya angka tetap statistik Perkebunan Tahun 2014.
serta
d. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Kelapa
Sawit dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 44.281.944.896,- mencapai
100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 43.322.895.093,(97,83 %) yaitu untuk pengembangan kelapa sawit seluas 850 Ha, terlaksananya land clearing seluas 350 Ha dan penanaman intercroping seluas 300 Ha.
e. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Pertanian/Perkebunan dari Pagu Anggaran
sebesar Rp. 1.820.397.000,- mencapai 100 % dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.791.233.000,- (98,40 %) yaitu untuk
pengendalian organisme pengganggu tanaman kopi dan kakao rakyat serta pada tanaman pala.
7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Perencanaan Pembangunan
Perkebunan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 2.667.539.382,mencapai
100
%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Rp.
2.484.044.710,- (93,12%) yaitu tersusunnya renja, RKA dan DPA tahun 2015.
8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan. Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
Peningkatan
Teknologi
Pengolahan Hasil Perkebunan dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 2.272.850.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 2.228.998.100,- (98,07 %) yaitu tersalurnya alat-alat pasca panen, peningkatan mutu hasil dan keragaman produk perkebunan. 9. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. a. Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
Rehabilitasi
dan
Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat Pagu Anggaran
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
10
sebesar Rp. 19.507.687.440,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan
sebesar
Rp.
18.636.279.724,-
(95,53%)
yaitu
terlaksananya rehabilitasi tanaman kopi, cengkeh, pala, kakao,
dan kelapa rakyat seluas 3.410 Ha, serta bertambahnya luas areal
komoditi kopi, cengkeh, pala, nilam, serewangi, lada, dan vanilli seluas 794 Ha.
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 25.007.736.955,- mencapai 100
% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 23.746.651.419,(94,96%) yaitu terlaksananya pembangunan kebun karet rakyat seluas 1.100 Ha.
c. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Kakao Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 3.700.348.118,- mencapai 100
% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.506.624.743,- (94,76 %) yaitu terbangunnya kebun kakao rakyat seluas 335 Ha serta terbangunnya akses jalan usaha tani dalam kebun sebanyak 5 titik.
d. Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
Pembinaan
dan
Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan Bibit dan Sarana
Produksi Pagu Anggaran sebesar Rp. 4.205.811.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.384.054.600,- (56,68 %) yaitu terlaksananya pemeliharaan kebun induk sebagai sumber benih dan pertemuanpertemuan petugas perbenihan.
e. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Tanaman
Perkebunan Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 4.776.691.400,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.465.611.300,- (72,55 %) yaitu terlaksananya pemeliharaan tanaman kakao 450 Ha, kelapa sawit seluas 100 Ha, karet 675 Ha dan cengkeh 150 Ha yang tersebar di beberapa kabupaten.
f. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Usaha
Perkebunan
Besar
Pagu
Anggaran
sebesar
Rp.
3.071.530.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
11
sebesar Rp. 2.072.509.900,- (67,47 %) yaitu terlaksananya pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan serta pengukuran HGU (250 Unit) dan pembuatan peta HGU Perkebunan.
g. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kelembagaan dan SDM Petani Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.351.184.000,- mencapai
100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.215.067.500,(89,93 %) yaitu terlaksananya pelatihan SLA kelapa sawit, karet dan kakao, pelatihan penguatan kelembagaan petani perkebunan.
h. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Kajian Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Pagu Anggaran sebesar Rp. 894.850.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
867.959.800,-
(97,00
%)
yaitu
terlaksananya
Kajian
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman untuk 3 komoditi yatiu kopi, pala, dan kakao). Anggaran
APBA
reguler
ini
dari
total
pagu
sebesar
Rp.
151.405.383.604-, realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai 100
% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 141.505.705.270,- (93,46 %),
sehingga anggaran yang tersisa sebesar Rp. 9.899.678.334,- (6,54 %) (terlampir)
II. Sumber Dana Migas Aceh 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Kakao Rakyat dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 598.730.118,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 577.055.118,- (96,38 %) yaitu terlaksananya rehabilitasi tanaman kakao.
Anggaran APBA Sumber Dana Migas Aceh ini dari total pagu sebesar Rp. 598.730.1118,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 577.055.118,- (96,38 %), sehingga anggaran yang tersisa sebesar Rp. 21.675.000,- (3,62 %) (terlampir). Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
12
III. Sumber Dana Otsus Aceh 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan.
a. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Kelapa
Sawit dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 3.114.739.321,- mencapai
99,81 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.083.522.000,(99,00 %) yaitu untuk pengembangan kelapa sawit seluas 150 Ha.
b. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 4.411.250.000,- mencapai
100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.883.143.500,(88,03 %) yaitu terlaksananya pembangunan kebun karet rakyat seluas 350 Ha.
Anggaran APBA sumber dana Otsus Aceh ini dari total pagu sebesar Rp.
7.525.989.321,-, realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai 99,70
% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 6.966.665.500,- (92,57 %), sehingga anggaran yang tersisa sebesar Rp. 559.323.821,- (7,43 %). (terlampir)
IV. Sumber Dana DAK 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. a. Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor Pagu Anggaran sebesar Rp. 587.301.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
587.301.000,- (100 %) yaitu pengadaan mesin tik manual, pengadaan sarana aula dan mushalla, AC, sarana wisma, sarana aula,pengadaan perangkat kerja, komputer supplies, notebook,
printer, TV, pengadaan UPS, pengadaan penghias ruangan rumah tangga, kamera dan UPS.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. a. Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Pagu Anggaran sebesar Rp. 350.000.000,- mencapai 100 % dengan
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
13
realisasi keuangan sebesar Rp. 315.780.000,- (90,22 %) yaitu terlaksananya konstruksi gedung kantor.
b. Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Mebeuleur Pagu
Anggaran sebesar Rp. 177.210.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 174.410.000,- (98,42 %) yaitu tersedianya sarana wisma (berupa lemari pakaian dan meja ½
biro, meja makan, tempat tidur), pengadaan sarana aula (meja ½ biro,kursi, bangku bulat, sofa).
c. Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor Pagu Anggaran sebesar Rp. 895.940.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
874.240.000,- (97,58 %) yaitu terlaksananya rehabilitasi dan renovasi gedung laboratorium, pagar dan pamplet nama, pengecatan gedung wisma dan gedung kantor dan laboratorium.
3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
a. Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Kajian Pengendalian Hama
dan Penyakit Tanaman Perkebunan Pagu Anggaran sebesar Rp. 204.710.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
203.660.000,-
(99,49%)
yaitu
tersedianya
perangkat/peralatan kerja dan kebutuhan sarana perbanyakan agens pengendali hayati.
Anggaran APBA sumber dana DAK ini dari total pagu sebesar Rp. 2.215.161.000,-, realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai
100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.155.550.000,- (97,31
%), sehingga anggaran yang tersisa sebesar Rp. 59.611.000,- (2,69 %). (terlampir)
V. Sumber Dana DBH-CHT 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor Pagu Anggaran sebesar Rp. 42.000.000,Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
14
mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 42.000.000,(100 %) yaitu tersedianya laptop, kamera dan handycam.
2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan Bibit dan Sarana Produksi Pagu Anggaran sebesar Rp. 3.758.000.000,- mencapai 100 % dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 2.096.021.000,- (55,77 %) yaitu tersedianya honor untuk petugas lapangan, ATK dan bahan komputer,
belanja
bahan
obat-obatan,
tersedianya
bahan
kelengkapan lapangan, dan terlaksananya pertemuan petugas perbenihan.
Anggaran APBA sumber dana DBH-CHT ini dari total pagu sebesar Rp. 3.800.000.000,-, realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai
77,89 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.138.021.000,(56,26
%),
sehingga
anggaran
1.661.979.000,- (43,74 %). (terlampir)
yang
tersisa
sebesar
Rp.
VI. Sumber Dana Migas Kabupaten 1.
Kabupaten Aceh Utara a. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul
Pertanian/Perkebunan
Unggulan
Daerah
Pagu
Anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- mencapai 99,06 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 388.255.000,- (97,06 %).
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun
Kelapa Sawit Pagu Anggaran sebesar Rp. 150.000.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 146.158.000,- (97,44 %).
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun
Kakao Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 309.750.000,-
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
15
mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 298.770.000,- (96,46 %).
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman
Perkebunan Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 130.000.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 48.300.000,- (37,15 %).
2.
Kabupaten Aceh Singkil a. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun
Sawit Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 900.000.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 899.950.000,- (99,99 %).
3.
Kabupaten Aceh Jaya a.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan.
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Peningkatan Sumberdaya Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Pagu Anggaran sebesar Rp. 630.000.000,- mencapai 100 % dengan realisasi b.
keuangan sebesar Rp. 621.000.000,- (98,57 %).
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Realisasi
fisik
pelaksanaan
kegiatan
Rehabilitasi
dan
Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 462.254.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 462.254.000,- (100 %).
Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-
mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 584.424.000,- (97,40 %).
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman
Perkebunan Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 130.000.000,-
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
16
mencapai 97,10 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 126.230.000,- (97,10 %). 4.
Kabupaten Bireuen a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Realisasi
fisik
pelaksanaan
Kegiatan
Rehabilitasi
dan
Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat Pagu Anggaran
sebesar Rp. 101.899.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 99.039.000,- (97,19 %).
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.783.221.000
mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.737.411.720 (97,43 %).
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kelembagaan
dan SDM Petani Pagu Anggaran Rp. 98.101.000 mencapai 0 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 0
5.
Kota Subulussalam a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat
Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.569.368.805,-
mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.511.805.500,- (96,33 %). 6.
Kabupaten Aceh Timur a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat
Pagu Anggaran sebesar Rp. 315.168.000,-
mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 312.993.000,- (99,31%).
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
17
7.
Kabupaten Simeulue a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat
Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-
mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.476.174.900,- (98,41 %).
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar Rp. 500.000.000,- mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 37.500.000 (7,50 %). 8.
Kabupaten Aceh Besar a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun
Karet Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,mencapai 100 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 967.085.000,- (96,71 %).
9.
Kabupaten Aceh Tamiang a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat
Pagu Anggaran sebesar Rp. 449.800.000,-
mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 449.785.000,- (100,00 %). 10. Kabupaten Aceh Tamiang a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman
Perkebunan Rakyat Pagu Anggaran sebesar Rp. 500.000.000,mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 183.540.000,- (36,71 %).
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
18
Anggaran APBA Sumber Dana MIGAS KABUPATEN ini dari total pagu sebesar Rp. 11.899.561.805,-, realisasi fisik yang dapat dilaksanakan mencapai
100
%
dengan
realisasi
keuangan
sebesar
Rp.
10.138.645.120,- (85,20 %), sehingga anggaran yang tersisa sebesar Rp. 1.760.916.685,- (14,8 %). (terlampir) 3. Permasalahan dan Solusi A. Permasalahan
Secara keseluruhan pelaksanaan pembangunan perkebunan Aceh telah dapat dilaksanakan dengan baik, namun masih terdapat beberapa
hambatan dan permasalahan yang perlu untuk mendapat perhatian, seperti :
Terlambatnya pengesahan APBA, yang mengakibatkan terlambatnya pencairan dana untuk pelaksanaan program dan kegiatan.
Masih kurangnya koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan dilapangan.
B. Solusi
Dalam upaya penyelesaian masalah tersebut diatas, langkah-langkah yang ditempuh antara lain :
Diharapkan pengesahan anggaran dapat dilaksanakan tepat waktu, sehingga pelaksanaan kegiatan yang telah direncakaan dapat berjalan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Diharapkan untuk tahun-tahun yang akan datang pengesahan APBA dapat dilakukan tepat waktu sehingga setiap instansi akan dapat melaksanakan aktivitas pembinaan publik sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
1.2.
Koordinasi Antara provinsi dan kabupaten/kota perlu ditingkatkan. Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel terlampir)
Secara general, kegiatan pembangunan perkebunan yang dibiayai dari sumber dana APBA Provinsi dan APBN, diantaranya Kegiatan Tanaman
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
19
Perkebunan Rakyat, Kegiatan Pengendalian dan Pemantapan alih
Teknologi pengendalian hama terpadu (PHT), Kegiatan pembangunan kebun kelapa sawit, Kegiatan Rehabilitasi dan pengembangan tanaman perkebunan rakyat dan kegiatan pembangunan kakao rakyat.
Implementasi dari 35 jenis kegiatan pembangunan perkebunan yang dibiayai dari APBA dan APBN tidak terselesaikan dengan baik hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kegiatan yang dilaksanakan
bersifat bantuan modal yang merupakan kebutuhan langsung petani dalam upaya perawatan kebun menuju perbaikan produksi dan
pendapatannya. Pada awalnya pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas telah dilakukan koordinasi dengan instansi lembaga terkait di kabupaten, pendataan dari penjelasan kepada petani penerima sarana
produksi.
Oleh
karena
itu
aktivitas
pemanfaatannya oleh petani praktis tidak terkendala.
bantuan modal
penyaluran
dan
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA Selama tiga dekade terakhir, sumberdaya kebun telah menjadi modal
utama pembangunan ekonomi nasional dan daerah. Hal tersebut memberi dampak positif antara lain terhadap peningkatan devisa, penyerapan tenaga
kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain kebijakan pembangunan pada masa lalu tersebut juga menyebabkan berbagai permasalahan baik ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Berbagai upaya pembangunan dibidang perkebunan telah dilaksanakan
untuk memulihkan ekonomi rakyat yang semakin terpuruk sebagai akibat dari
krisis multi dimensi yang melanda hampir seluruh wilayah dalam Provinsi Aceh. Pembangunan perkebunan yang telah dilakukan secara partial dimasa lalu
terbukti belum seluruhnya mampu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu pembangunan perkebunan kedepan
haruslah dilakukan dengan pendekatan agribisnis pada suatu kawasan pengembangan yang dilakukan secara simultan dengan melibatkan berbagai petani dan stakeholder terkait atau dilakukan secara terpadu.
Permasalahan mendasar yang mengakibatkan terjadinya kelemahan
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
20
tersebut antara lain disebabkan oleh orientasi yang terlalu bertumpu pada paradigma pertumbuhan ekonomi dan menitikberatkan pada produksi primer, kebijakan alokasi sumberdaya yang tidak adil, sistem pengelolaan yang tidak
memenuhi kaidah kelestarian, KKN, lemahnya penegakan hukum dan pengawasan, serta koordinasi antar sektor yang belum berjalan baik. Walaupun
dampak positif pembangunan perkebunan
terhadap
pembangunan ekonomi nasional dan daerah tidak diragukan tetapi fakta
menunjukkan adanya konflik sosial dalam pengelolaan sumberdaya kebun. Manfaat pembangunan perkebunan masih kurang dirasakan oleh daerah yang memiliki potensi lahan kebun yang besar. Selain itu kebijakan pembangunan perkebunan masa lalu yang sentralistis dan
mengabaikan sendi-sendi
kehidupan masyarakat, mengakibatkan timbulnya rasa ketidakpedulian yang menjurus kepada kegiatan-kegiatan kontra produktif terhadap kelestarian lingkungan. Pengelolaan lahan perkebunan belum berjalan sebagaimana mestinya akibat kurang membudayanya kesadaran akan pentingnya prinsip kelestarian, orientasi pengusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek.
Penanganan pembangunan perkebunan ditempuh melalui dua kegiatan
utama yang lebih difokuskan pada Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Dengan
pertimbangan pembangunan infrastruktur yang lebih modern maka kebijakan Pengembangan perkebunan secara kawasan di wilayah pantai barat ditempuh
dengan mengembangkan komoditi Kelapa sawit sebagai prioritas utama, diikuti
oleh karet, kakao dan pala. Sedangkan wilayah pantai timur dipilih beberapa
komoditas strategis lainnya yang meliputi, Karet, Kakao, kopi dan Kelapa Sawit. Pengembangan secara kawasan merupakan kegiatan lintas sektoral dan multiyears yang melibatkan Petani, Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten serta investor melalui suatu ikatan kerjasama. Selain dari itu pendekatan off farm seperti perbaikan mutu hasil, pengendalian serangan hama dan penyakit, diversifikasi usaha tani perkebunan, penyediaan
benih bermutu, pengembangan kelembagaan usaha dan petani serta
peningkatan SDM petugas dan petani juga harus mendapat dukungan dan perhatian serius karena selain menjadi tulang punggung keberhasilan juga Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
21
merupakan mata rantai yang saling mendukung dan tidak terpisahkan dalam pelaksanaan pembangunan perkebunan di Aceh.
Pada aspek sumberdaya manusia dan sarana perkebunan, jumlah
aparatur perkebunan baik di Provinsi maupun di Daerah, relatif sangat kurang memadai jika dibandingkan dengan luasan kawasan kebun yang ada. Secara
kualitatif juga masih perlu dilakukan peningkatan dari berbagai disiplin ilmu,
sehingga pelaksanaan tugas di lapangan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Keseluruhan berbagai kondisi tersebut di atas maka untuk 5 (lima)
tahun ke depan pembangunan Perkebunan di Aceh lebih ditekankan pada aspek-aspek
keadilan,
demokrasi,
partisipasi
dan
transparansi
serta
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang Perkebunan. Hal inilah yang ingin dicoba untuk diwujudkan dalam paradigma baru pengelolaan lahan perkebunan mendatang di Aceh.
2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPA (Tabel Terlampir) Dari rancangan awal yang telah disusun pada Dinas Perkebunan Aceh
telah disesuaikan dengan perencanaan kinerja Dinas. Perencanaan Kinerja
merupakan proses penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan Aceh, yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai berikut indikator kinerja sasaran,
dan rencana capaiannya yang merupakan representasi tugas pokok dan fungsi
Dinas Perkebunan Aceh. Di samping itu, dokumen rencana kinerja juga memuat informasi tentang program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Melalui dokumen kinerja ini akan diketahui keterkaitan
antara kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan
dengan
Perkebunan Aceh.
kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan
pada
Dinas
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat (Tabel terlampir) Rencana program merupakan cara untuk mendukung arah kebijakan Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
22
yang telah ditetapkan. Dinas Perkebunn Aceh dalam mendukung arah kebijakan telah menetapkan rencana program utama untuk program lima tahun ke depan. Adapun rencana program dimaksud yang sesuai dalam RPJM adalah Program Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur,
Program
Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
dan
Teknnologi Pengolahan Hasil Perkebunan.
Program
Peningkatan
Penerapan
Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan dalam
unit kerja, dalam hal ini Dinas Perkebunan Aceh mempunyai beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menunjang program yang telah ditetapkan yaitu: 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
3. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah 4. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan 5. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
6. Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta Penyusunaan Profil Perkebunan 7. Pembangunan Kebun Kelapa Sawit
8. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Pertanian/Perkebunan 9. Peningkatan Sumberdaya Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. 10. Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat 11. Pembangunan Kebun Karet Rakyat
12. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan Bibit dan Sarana Produksi 13. Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Rakyat
14. Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perkebunan Besar 15. Peningkatan Kelembagaan dan SDM Petani
16. Kajian Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan
17. Pengawasan Peredaran Benih/Bibit dan Peralatan Mesin Perkebunan
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
23
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap kebijakan nasional Untuk melaksanakan pembangunan perkebunan yang aspiratif,
pelaksanaan pembangunan perkebunan harus bertumpu pada prinsip manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan
keterpaduan. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi program di lapangan sangat tergantung pada pemahaman dan pemenuhan aspirasi masyarakat.
Sebagai konsekuensi pemenuhan aspirasi masyarakat tersebut maka
pembangunan perkebunan harus berazaskan adil, proporsional, dan
bertanggungjawab. Pada sektor perkebunan upaya peningkatan dan
distribusi manfaat hasil perkebunan dilaksanakan dengan pemberdayaan kegiatan dihulu dan memperkuat dihilir. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha perkebunan dengan partisipasi penuh dari masyarakat perkebunan serta menetapkan organisasi
modern
yang
pengetahuan dan teknologi
berlandaskan
kepada
penerapan
ilmu
Dalam aspek ekonomi, usaha perkebunan telah memberikan
sumbangan yang cukup berarti dalam penerimaan devisa negara, sumber ekonomi daerah sekaligus sumber pendapatan masyarakat. Sedangkan aspek sosial, usaha perkebunan telah mampu menyerap tenaga kerja dimana secara langsung telah mampu mengatasi pengangguran.
Melibatkan masyarakat secara luas. Inilah visi pembangunan
perkebunan ke depan di Aceh.
Dengan memahami konteks permasalahan yang ada serta kondisi
ideal yang ingin diwujudkan, maka visi pengelolaan lahan perkebunan di Aceh dirumuskan sebagai “Terwujudnya Pekebun yang Tangguh Melalui Pembangunan Perkebunan yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing”.
Untuk mencapai cita-cita sebagaimana tergambar dalam arah dan
kebijakan strategis kebijakan nasional sebagai berikut :
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
24
1. Meningkatkan produksi, dan produktifitas tanaman perkebunan. 2. Meningkatkan investasi dan mutu hasil perkebunan.
3. meningkatkan pengembangan sumber daya perkebunan.
4. Membangun data base yang akurat, Perencanaan berbasis kinerja serta
monitoring dan pelaporan yang akuntable yang didukung oleh sistem jaringan kerja dan informasi teknologi yang tepat guna.
5. Meningkatkan kinerja dan pelayanan aparatur. 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPA
Berdasarkan hasil identifikasi faktor kekuatan, peluang, kendala dan
tantangan, diperoleh alternatif-alternatif strategi jangka menengah pembangunan Perkebunan Aceh sebagai berikut : Adapun kebijakan stratejik daerah dalam pengelolaan Perkebunan di Aceh adalah sbb :
Perencanaan Monitoring dan Pelaporan
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Aparatur
Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman Peningkatan Investasi dan Nilai Tambah Peningkatan SDM Perkebunan
Sasaran Program/Kegiatan SKPA Dinas Perkebunan Aceh : 1.
Terwujudnya pemanfaatan berkelanjutan.
3.
Terkendalinya penggunaan lahan perkebunan di Provinsi NAD.
2. 4. 5. 6. 7.
dan
pengamanan
sumberdaya
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan ekonomi keluarga pasca gempa dan tsunami.
Tersedianya data dan informasi sumber daya yang lebih berkualitas (akurat, mutakhir, reliable) sebagai bahan pengambilan kebijakan pengelolaan perkebunan. Terwujudnya SDM perkebunan yang berkualitas, kompeten serta terdistribusi secara proposional. Organisasi dan tata hubungan lebih efektif dan responsif.
Rehabilitasi Tanaman Perkebunan (kakao, Kelapa Sawit, Karet, Kelapa)
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
25
8.
Pengembangan Tanaman Perkebunan (Kakao, Kelapa Sawit dan Karet)
10.
terwujudnya keamanan kebun sehingga dapat menjadi penyangga kehidupan dan memberi manfaat jangka panjang.
9.
Pelatihan Pengembangan kualitas SDM petani dan petugas dibidang perkebunan
11.
Terwujudnya masyarakat yang mandiri yaitu yang mampu membangun dirinya berdasarkan potensi, kebutuhan, aspirasi dan kelembagaannya dalam menyelenggarakan usaha perkebunan rakyat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah sebagaimana
diuraikan sebelumnya, Dinas Perkebunan Aceh menetapkan 7 (tujuh) Kebijakan Prioritas periode 2016 :
1. Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Rakyat
2. Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat (sawit, karet, kakao, kopi, pala, dan kelapa dalam)
3. Penyediaan Benih/Bibit Perkebunan Pola Parsial 4. Pembangunan Perkebunan Rakyat
5. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan 6. Peningkatan Sumber Daya Perkebunan 7. Sarana dan Prasarana Perkebunan
Beberapa ‘Kekuatan (strenght)’ berikut perlu dimanfaatkan secara
optimal dalam melaksanakan pembangunan Perkebunan di Aceh, antara lain :
1. Tersedianya peraturan perundang-undangan.
2. Tersedianya anggaran dan sumberdaya manusia.
3. Komitmen dan integritas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi terhadap rehabilitasi dan rekonstruksi Prov. Aceh pasca musibah gempa dan sunami.
4. Kecenderungan sebagian kelompok masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kelestarian sumberdaya hayati dan ekosistemnya.
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
26
5. Kondisi alam (iklim & tanah) di Prov. Aceh sangat mendukung untuk pengembangan komoditas perkebunan.
6. Areal perkebunan yang sudah dibangun dan potensi lahan untuk pengembangan cukup besar.
7. Tersedianya tenaga kerja yang cukup dengan jumlah petugas yang memadai di bidang perkebunan.
Berbagai ‘peluang (opportunities)’ yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan Perkebunan di Aceh antara lain:
1. Tersedianya potensi sumberdaya yang cukup besar.
2. Hasil pembangunan Perkebunan periode sebelumnya sebagai modal.
3. Adanya kecenderungan peningkatan permintaan pasar terhadap hasil perkebunan di dalam maupun di luar negeri.
4. Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang potensial dalam mendukung pembangunan perkebunan melalui keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
5. Permintaan pasar terhadap komoditi perkebunan meningkat. 6. Meningkatnya perkebunan.
minat dan jumlah investor untuk pengembangan
7. Membaiknya iklim berusaha bidang perkebunan yang ditandai dengan adanya MOU Helsinki
Selain adanya peluang tersebut, maka beberapa ‘tantangan (threat)’
berikut perlu diantisipasi dalam melaksanakan pembangunan Perkebunan di Aceh, antara lain : 1.
2. 3. 4.
Ketidakseimbangan antara permintaan dan penyediaan bahan baku.
Sistem dan aturan perbankan yang kurang mendorong investasi di sektor perkebunan.
Sikap sebagian kelompok masyarakat terhadap lahan perkebunan belum sepenuhnya menunjang pembangunan perkebunan yang berkelanjutan.
Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap lahan perkebunan yang relatif masih tinggi.
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
27
5. 6. 7. 8.
Produktivitas komoditi perkebunan masih rendah.
Kepemilikan lahan usaha tani kecil (rata-rata < 1 Ha) dan produk yang dihasilkan masih dalam bentuk produk primeir serta rendahnya mutu produk yang berakibat pada pendapatan petani rendah.
Rendahnya penguasaan informasi dan kualitas SDM Petugas serta petani dibidang perkebunan.
Terbatasnya jalan dalam mengakses usaha tani perkebunan
6.3. Program Dan Kegiatan (Tabel terlampir) Untuk mencapai Program dan Kegiatan serta sasaran pembangunan
Dinas Perkebunan Aceh maka pada Tahun 2016 ditetapkan 5 (lima) program/kegiatan prioritas sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 2. Program
Peningkatan
Pertanian/Perkebunan
Pemasaran
3. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 4. Program
Peningkatan
Perkebunan
Penerapan
Teknologi
Hasil
Produksi
Pengolahan
Hasil
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan Pada dasarnya lima jenis program diatas bersifat saling melengkapi.
Sebagai contoh, program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan serta Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil
Perkebunan yang tujuannya untuk mendukung pembangunan bidang ekonomi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Bentuk
kegiatan disesuaikan dengan daya dukung lingkungan / ekosistem alamiah kawasan berdasarkan kepentingan sosial ekonomi masyarakat dan pembangunan daerah.
Lima Program SKPA Tahun 2016 Dinas Perkebunan di atas mendukung 5 (lima) Pembangunan Daerah, sebagai berikut :
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Pendidikan
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
28
Pembangunan Kesehatan
Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Sosial Keagamaan dan Penanggulangan Kemiskinan
Adapun Kegiatan Pokok masing-masing Program/Kegiatan SKPA Tahun 2016 Dinas Perkebunan tersebut adalah :
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Tujuan : Pemantapan desentralisasi pengelolaan lahan perkebunan di Aceh. Menata
perangkat
peraturan
perundangan
daerah/qanun,
mengembangkan profesionalisme dan kualitas sumberdaya manusia perkebunan beserta peningkatan sarana dan prasarana kerjanya. Justifikasi :
Dalam rangka pelaksanaan otonomi khusus, diperlukan pengaturan
kewenangan dalam pengelolaan lahan perkebunan yang ditetapkan
ke dalam qanun.
Untuk menyelenggarakan pengurusan perkebunan di Provinsi Aceh berdasarkan otonomi khusus dimaksud, diperlukan restrukturisasi
organisasi Dinas perkebunan dan pengembangannya.
Profesionalisme SDM sebagai faktor penting dalam pengelolaan
lahan perkebunan belum sepenuhnya tersedia dalam jumlah yang
mencukupi.
Pembangunan perkebunan perlu dilandasi oleh hasil-hasil riset. Peningkatan peran riset memerlukan upaya reposisi, revitalisasi dan refungsionalisasi serta integrasi dengan institusi penelitian dan
pengembangan serta dengan organisasi Pemerintah Daerah.
Sarana dan prasarana kerja yang ada masih belum memadai untuk menunjang iklim kerja yang baik.
Kegiatan pokok antara lain :
1. Pendidikan dan pelatihan formal Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
29
2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan 2. Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan Program ini sasarannya antara lain adalah Promosi Atas Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah. Kegiatan pokok dari program ini
adalah
masyarakat
memperkenalkan agar
hasil
menumbuhkan
produk
keinginan
perkebunan
masyarakat
menumbuh kembangkan usaha di sektor perkebunan. 3.
kepada
untuk
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program ini diarahkan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan perkebunan. Sasaran program ini antara lain agar tercapainya koordinasi
dan harmonisasi perencanaan pembangunan perkebunan yang efisien dan efektif.
4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Dalam Tahun 2016
program ini diarahkan untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas beberapa komoditi perkebunan. Dalam kondisi ini diharapkan terjadi peningkatan nilai tambah dan pendapatan
hasil usaha serta dapat menumbuhkan sikap kemandirian usaha perkebunan baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar. 5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pada
program
ini
diarahkan
untuk
pengembangan
agribisnis
perkebunan, rehabilitasi tanaman perkebunan rakyat, pengembangan kawasan dan pengembangan usaha perbenihan.
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
30
BAB IV. PENUTUP Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja 2016) Dinas
Perkebunan Aceh memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dalam kegiatan Perkebunan Aceh.
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Satuan Kerja Perangkat daerah berkewajiban untuk menyusun Rencana
Kerja (Renja) Tahun 2016 yang memuat evaluasi pelaksanaan, sasaran, analisis kinerja, isu-isu penting, penelaahan usulan program kebijakan serta Kegiatan Pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi pada Satuan kerja perangkat daerah.
2. Penguatan
peran
para
stakeholders/pelaku
dalam
pelaksanaan
Program/Kegiatan SKPA Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten/Kota maupun masyarakat termasuk dunia usaha juga berkewajiban untuk
melaksanakan program-program yang tertera dalam Renja Satuan Kerja Perangkat Aceh (Renja -SKPA) Dinas Perkebunan Aceh Tahun 2016.
Program/Kegiatan Perkebunan ini dapat dijadikan pedoman bagi
pemerintah
dan
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
Perkebunan. Kebun produktif untuk kesejahteraan Rakyat Aceh menuntut
kemampuan SDM yang handal, menguasai teknologi pengelolaan lahan perkebunan modern, memiliki visi ke depan dan didukung sarana/prasarana untuk memajukan Aceh yang mandiri dan sejahtera.
Kepala Dinas Perkebunan Aceh Ir. T. Thurmizi, M.Si Pembina Utama Madya Nip. 19581110 198603 1 010
Renja 2016 Dinas Perkebunan Aceh
31
TABEL 2.1 REKAPITULASI EALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPA DAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPA S.D TAHUN 2015 Nama SKPA
: Dinas Perkebunan Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Urusan/Bidang Urusan Kode
Pemerintah Daerah dan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output)
Program /Kegiatan 1 2 2 01 2 01 03
2 Urusan Pilihan Pertanian Dinas Perkebunan
2
01 03 01
2 01
2
01 03 02
2 01
2
01 03 03
2 01
2
01 03 05
2 01
2
01 03 17
2 01
2
2 01
2
2 01
2
2 01
2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Tercapainya Kelancaran Administrasi dan Operasional Kantor. Program Peningkatan Sarana Terpenuhinya Fasilitas dan dan Prasarana Aparatur. Sarana Kerja. Program Peningkatan Disiplin Terpenuhinya Fasilitas Kerja Aparatur. untuk mendukung disiplin pegawai. Program Peningkatan Tercapainya peningkatan Kapasitas Sumber Daya SDM pegawai mengenai Aparatur. peraturan perkebunan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan 01 03 17 07 Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah
Terwujudnya promosi produk-produk olahan perkebunan
01 03 27
Terwujudnya Perencanaan yang tersusun dengan baik dan terarah - Jumlah dokumen perencanaan pembangunan perkebunan yang tersusun Peningkatan SDM Pengolahan Hasil Perkebunan melalui penyediaan alat-alat pra dan
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 01 03 27 03 Kegiatan Perencanan Pembangunan Perkebunan
01 03 28
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan
Capaian Program
Target Renja SKPA Tahun 2014
Realisasi Renja SKPA Tahun 2014
Tingkat Realisasi %
5
6
7
8
(Renstra SKPD) 3
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung 2 01
Target Kinerja
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d tahun 2013
Jumlah komoditi unggulan daerah yang akan dipromosikan/ dipamerkan
4
Tahun Lalu (n-2)
758.925.150.066
207.587.865.464
148.817.166.303
148.307.827.246
126.198.220.456 632.726.929.610
18.961.070.250 188.626.795.214
20.179.903.147 128.637.263.156
19.865.970.182 128.441.857.064
15.611.281.786
2.959.605.028
2.561.476.758
12.644.286.000
861.600.000
517.200.000
Target Program dan Kegiatan (Renja SKPA tahun 2015)
9
SKPD s/d tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun Berjalan (Th 2015) 10
Tingkat Capaian Realisasi target Renstra 11
172.240.850.000
528.136.542.710
98,44 99,85
22.000.000.000 150.240.850.000
60.827.040.432 467.309.502.278
48,20 73,86
2.500.000.000
97,60
3.800.000.000
9.259.605.028
59,31
3.050.686.000
3.000.000.000
98,34
3.500.000.000
7.361.600.000
58,22
119.200.000
257.894.000
250.000.000
96,94
0
369.200.000
71,38
956.340.000
150.000.000
150.000.000
150.000.000
100,00
200.000.000
500.000.000
52,28
3.709.579.000
150.000.000
1.000.000.000
719.579.000
71,96
1.500.000.000
2.369.579.000
63,88
5.253.920.700
0
3.155.980.000
2.667.539.382
84,52
2.000.000.000
4.667.539.382
88,84
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Urusan/Bidang Urusan Kode
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output)
Pemerintah Daerah dan Program /Kegiatan
2 01
2 01
2
2
Capaian Program
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d tahun 2013
(Renstra SKPD)
1 2 01 03 28 01 Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan
3 Jumlah petugas/petani yang memahami tentang agribisnis dan mutu produk perkebunan
-
Jumlah unit pengolahan hasil perkebunan untuk peningkatan pengolahan hasil
-
Jumlah alat pasca panen perkebunan yang diberikan ke petani
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 01 03 19 03 Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/ Perkebunan
Target Kinerja
Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Melalui - Jumlah bibit unggul yang akan dikembangkan -
Tahun Lalu (n-2) Target Renja SKPA Tahun 2014
Realisasi Renja SKPA Tahun 2014
Tingkat Realisasi %
Target Program dan Kegiatan (Renja SKPA tahun 2015)
SKPD s/d tahun berjalan
Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun Berjalan (Th 2015) 9 10 2.587.500.000 6.316.518.000
Tingkat Capaian Realisasi target Renstra
4 11.880.114.850
5 1.729.018.000
6 2.000.000.000
7 2.000.000.000
8 100,00
11
35.557.164.048
18.743.167.500
22.052.601.898
6.240.248.998
28,30
10.350.000.000
35.333.416.498
99,37
53,17
Jumlah kebun sumber bibit yang terbangun
2 01
2
01 03 19 06 Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Jumlah laporan evaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan perkebunan
4.400.509.140
787.500.000
1.200.000.000
1.152.358.875
96,03
1.500.000.000
3.439.858.875
78,17
2 01
2
01 03 19 12 Kegiatan Pengolahan dan Pemuktahiran Data Statistik serta Penyusunan Profil Perkebunan
Statistik perkebunan
2.466.490.320
157.500.000
500.000.000
500.000.000
100,00
680.000.000
1.337.500.000
54,23
2 01
2
01 03 19 26 Kegiatan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit
Jumlah luas lahan yang ditanami kelapa sawit
124.021.962.101
52.318.388.280
20.420.130.000
44.281.944.896
216,85
25.000.000.000
121.600.333.176
98,05
2 01
2
01 03 19 33 Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Pertenian/ Perkebunan
-
Jumlah luasan kebun tanaman perkebunan yang akan dikendalikan secara terpadu
10.543.167.000
1.885.770.000
2.800.000.000
1.820.397.000
65,01
3.000.000.000
6.706.167.000
63,61
-
Jumlah petani yang akan ditingkatkan kemampuan dalam pengendalian hama terpadu
-
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Urusan/Bidang Urusan Kode
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output)
Pemerintah Daerah dan Program /Kegiatan
2 01
2
1 2 01 03 29 01 Kegiatan Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat
2
2 01
2
2 01
2
Capaian Program
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d tahun 2013
Tahun Lalu (n-2)
25.007.736.955
83,36
39.847.500.000
116.475.828.549
64,04
4.304.428.200
3.700.348.118
85,97
5.175.000.000
27.759.532.918
65,14
6.198.910.902
4.500.000.000
4.205.811.000
93,46
7.000.000.000
17.404.721.902
99,83
Target Renja SKPA Tahun 2014
Realisasi Renja SKPA Tahun 2014
4 115.022.293.063
5 19.304.053.400
6 21.292.956.300
7 19.507.687.440
01 03 29 02 Kegiatan Pembangunan Kebun Karet Rakyat 01 03 29 03 Kegiatan Pembangunan Kebun Kakao Rakyat
Jumlah luas lahan yang ditanami karet Jumlah luas lahan yang ditanami kakao
181.885.448.311
51.620.591.594
30.000.000.000
42.615.595.733
18.884.184.800
01 03 29 04 Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan Bibit dan Sarana Produksi -
Persentase kemudahan petani untuk memperoleh bibit bermutu Jumlah Penangkar benih perkebunan yang terbina
17.434.574.753
-
Jumlah sarana produksi (UPH) tembakau yang diberikan ke petani
-
Jumlah jalan produksi yang terbangun
SKPD s/d tahun berjalan
91,62
(Renstra SKPD) -
Target Program dan Kegiatan (Renja SKPA tahun 2015)
Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun Berjalan (Th 2015) 9 10 35.000.000.000 73.811.740.840
3 Jumlah Luas lahan yang terehabilitasi untuk meningkatkan produksi tanaman Jumlah Luas lahan yang ditanami komoditi perkebunan selain kelapa sawit, karet dan kakao
-
2 01
Target Kinerja
Tingkat Realisasi % 8
Tingkat Capaian Realisasi target Renstra 11 64,17
2 01
2
01 03 29 05 Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Rakyat
-
Jumlah luas lahan perkebunan Kakao, Kelapa sawit, dan karet petani yang terpelihara untuk meningkatkan produksi tanaman
33.628.088.295
8.847.515.000
3.000.000.000
4.776.691.400
159,22
5.175.000.000
18.799.206.400
55,90
2 01
2
01 03 29 06 Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perkebunan Besar
-
Jumlah Pengusaha perkebunan besar yang dibina dan diawasi
4.645.530.000
300.000.000
2.500.000.000
3.071.530.000
122,86
500.000.000
3.871.530.000
83,34
-
Jumlah HGU yang diukur dan peta HGU yang dibuat Jumlah petani yang akan ditingkatkan kemampuan dalam pengendalian hama terpadu dan budidaya Tanaman
10.782.000.000
250.000.000
2.691.110.000
1.351.184.000
50,21
1.449.000.000
3.050.184.000
28,29
2 01
2
01 03 29 07 Kegiatan Peningkatan Kelembagaan dan SDM Petani
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Urusan/Bidang Urusan Kode
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output)
Pemerintah Daerah dan Program /Kegiatan
2 01
2
2 01
2
Target Kinerja Capaian Program
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d tahun 2013
(Renstra SKPD)
Tahun Lalu (n-2) Target Renja SKPA Tahun 2014
Realisasi Renja SKPA Tahun 2014
Tingkat Realisasi %
1 2 01 03 29 08 Kegiatan Kajian Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan
3 Jumlah komoditi perkebunan yang akan dikaji/diteliti cara pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
4 5.615.112.560
5 1.936.790.710
6 600.000.000
7 894.850.000
8 149,14
01 03 29 09 Kegiatan Pengawasan Peredaran Benih/Bibit dan Peralatan Mesin Perkebunan
Persentase peredaran benih bermutu, legal dan berkualitas serta persentase bibit yang disertifikasi
3.907.471.950
1.423.000.000
600.000.000
643.950.000
107,33
-
Target Program dan Kegiatan (Renja SKPA tahun 2015)
SKPD s/d tahun berjalan
Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun Berjalan (Th 2015) 9 10 1.242.000.000 4.073.640.710
734.850.000
2.801.800.000
Banda Aceh, Februari 2015 Kepala Dinas Perkebunan Aceh
Ir. T. Thurmizi, M.Si NIP. 19581110 198603 1 010
Tingkat Capaian Realisasi target Renstra 11 72,55
71,70
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPA Provinsi Aceh Target Renstra SKPA
No
Indikator
SPM/Standar Nasional
IKK
1
2
3
4
1 2 3
Jumlah komoditi unggulan daerah yang akan dipromosikan/dipamerkan Jumlah dokumen perencanaan pembangunan perkebunan yang tersusun Jumlah petugas/petani yang memahami tentang agribisnis dan mutu produk perkebunan Jumlah unit pengolahan hasil perkebunan untuk peningkatan pengolahan hasil Jumlah alat pasca panen perkebunan yang diberikan ke petani
4 5
6 7 8 9 10
Luas lahan yang tersedia untuk pengembangan karet, kelapa sawit, kakao, dan komoditi perkebunan lainnya Jumlah bibit unggul yang akan dikembangkan Jumlah kebun sumber bibit yang terbangun Jumlah jalan produksi yang terbangun Jumlah luasan kebun tanaman perkebunan yang akan dikendalikan secara terpadu Jumlah petani yang akan ditingkatkan kemampuan dalam pengendalian hama terpadu Jumlah Luas lahan yang terehabilitasi untuk meningkatkan produksi tanaman Persentase kemudahan petani untuk memperoleh bibit bermutu Jumlah Penangkar benih perkebunan yang terbina Jumlah sarana produksi (UPH) tembakau yang diberikan ke petani
11 12 13 14 15
Jumlah luas lahan perkebunan petani yang terpelihara untuk meningkatkan produksi tanaman Jumlah Pengusaha perkebunan besar yang dibina dan diawasi Jumlah komoditi perkebunan yang akan dikaji/diteliti cara pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Jumlah petani yang akan ditingkatkan kemampuan dalam pengendalian hama terpadu dan budidaya Tanaman Persentase peredaran benih bermutu, legal dan berkualitas serta persentase bibit yang disertifikasi
Realisasi Capaian
Proyeksi
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
5
6
7
8
9
10
11
12
5
Komoditi
5
Komoditi
5
Komoditi
5
Komoditi
5
Komoditi
5
Komoditi
1
thn
1
tahun
1
tahun
1
tahun
2
dok
2
dok
64
Orang
65
Orang
65
Orang
25
64 5 63.800 3.540 5
Orang unit
5
buah
70.000
Ha
3.790
Komoditi
20
Lokasi
81
Lokasi
1
Unit
6
Buah
70.000
Ha
4.490
Komoditi
-
2
Unit Buah
Lokasi
70.000
Ha
4.240
Komoditi
50
6
1
Unit Buah Ha Komoditi
Lokasi
20
63.800 2.695
Unit
buah
40
Buah
Ha Komoditi
3
Lokasi
Lokasi
111
Lokasi
Ha
500
Ha
400
Ha
200
Ha
620
Ha
125
orang
125
orang
125
orang
125
orang
125
orang
100
Ha %
23
Kab/kota
15
Unit
1.225 80 3
3.800
Ha orang Komoditi
100 23
Ha
6.350
%
100
Kab/kota
-
23
Ha % Kab/kota
1.500 80 3
Ha orang Komoditi
2.000 80 3
Ha orang Komoditi
6.800 100
Ha %
1.500 100
Orang
8
620
1.500
64
unit
3
40
6
Orang
1.714 10
300 3.650 70
Buah
100
%
Unit
10
unit
200 4
70.000
Ha
4.240
Komoditi
1
Unit Buah Ha Komoditi
40
Lokasi
20
Lokasi
orang
%
5.141
6
125
Ha
Komoditi
2
Unit
orang
15
3
Orang
125
Unit
Komoditi
65
orang
10
3
Orang
Ha
479
orang
65
200
Kab/kota
80
tahun
Ha
23
orang
1
400
Kab/kota
80
tahun
Ha
Ha
Ha
1
4.490
Lokasi
23
1.225
Komoditi
-
Kab/kota
Ha
5
70.000
Komoditi
23
2.500
Komoditi
6
Ha
-
5
Ha orang Komoditi
6.350 100 23
Ha % Kab/kota
2.000 80 3
Ha orang Komoditi
6.800 100
Ha %
23
Kab/kota
10
Unit
2.500 80 3
Ha orang Komoditi
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
155
orang
155
orang
155
orang
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
Banda Aceh, Februari 2015 Kepala Dinas Perkebunan Aceh
Ir. T. Thurmizi, M.Si NIP. 19581110 198603 1 010
Catatan Analisis 13
TABEL 2.5 USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN/MASYARAKAT TAHUN 2016 PROVINSI ACEH Nama SKPA : DINAS PERKEBUNAN
Kode
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Besaran/Volume
Catatan
1
2
3
4
5
6
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Provinsi
Terpromosinya Produk-produk Olahan hasil perkebunan (Pameran pembangunan perkebunan)
5 komoditi
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Peningkatan sumberdaya teknologi pengolahan hasil perkebunan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tersedianya alat pengolahan Selatan, Pidie, Pidie hasil perkebunan, meningkatnya Jaya,Bireuen, Nagan Raya terapan teknologi pengolahan produk perkebunan
6 Paket
Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Subulusalam Provinsi
Berkembangnya sumber bibit unggul tanaman perkebunan Tersusunya laporan LAKIP, LPPD, LKPJ dan Rapt Evaluasi
4 paket
Pengolahan dan pemutakhiran data statistik serta penyusunan profil perkebunan Pembangunan kebun kelapa sawit
23 Kab/Kota
Tersedianya data dan informasi bidang perkebunan
23 kab/kota
Pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian/perkebunan
Bener Meriah, A.Tengah, Pidie dan Pidie Jaya
Terlaksananya pengendalian OPT tanaman perkebunan kopi dan kakao
400 Ha
Rehabilitasi dan pengembangan tanaman perkebunan rakyat
B.Meriah, A.Tengah, Simeulue, A.Besar, Lhokseumawe, Sabang, A.Barat, A.Selatan, Pidie, Pijay, Abdya, A.Tenggara
Terehabilitasinya tanaman perkebunan rakyat dan terbangunnya kawasan sentra unggulan daerah
6350 Ha
Pembangunan kebun karet rakyat
A.Tenggara, A.jaya, A.Barat, Nagan raya, A.Tamiang, A.Singkil, A.Utara dan Bireuen
Terbangunnya kawasan sentra agribisnis karet
1500 Ha
Pembangunan kebun kakao rakyat
Pidie, P.Jaya, A.Utara, Bireuen, A.Barat, A.Timur, A.Tenggara,A.Besar dan Nagan Raya Pidie Jaya, Aceh Timur, Aceh Barat, Bireuen
Terbangunnya kawasan sentra agribisnis kakao
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Pembinaan dan pengembangan usaha perbenihan, penyediaan bibit dan sarana produksi
Nagan Raya, Bireuen, A.Barat dan A.Utara
Pemeliharaan tanaman perkebunan rakyat Simeulue, A.Besar, Lhokseumawe, Sabang, A.Selatan, Pidie, Pijay, Abdya, A.Tenggara 23 Kab/Kota Pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan besar
Terbangunnya Kebun Kelapa Sawit untuk Masyarakat
Terlaksananya pembinaan dan pengembangan usaha perbenihan,penyediaan bibit dan sarana Produksi Terpeliharanya kebun rakyat di kawasan sentra agribisnis kelapa sawit dan kakao Terlaksanannya Pembinaan dan Pengawasan usaha perkebunan besar
2 komoditi
200 Ha
550 Ha 1 pkt
2000 Ha
80 orang
Peningkatan kelembagaan dan SDM petani Provinsi
Terlaksananya Peningkatan Kelembagaan dan SDM petani
150 Org
Kajian pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan
Terlaksanannya Kajian Pengendalian Hama dan Penyakit tanaman Perkebunan
3 komoditi
Pidie, P.Jaya, A.Barat, A.Tenggara, dan Nagan Raya
Kode 1
Program/Kegiatan
Lokasi
2 Pengawasan peredaran benih/bibit dan peralatan mesin perkebunan
Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Berkelanjutan Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Pengembangan Penanganan Pasca Panen Komoditas Perkebunan
3
Indikator Kinerja 4
23 Kab/Kota
Terlaksananya sertifikasi bibit dan pengawasan perederan benih dan alat dan mesin
Provinsi,Pidie Jaya, Aceh Timur, Nagan Raya, Aceh Barat
Terlaksananya pengendalian OPT perkebunan, SL-PHT perkebunan, dan terfasilitasinya pencegahan kebakaran lahan dan kebun
Provinsi
Perencanaan, pengelolaan keuangan, data informasi dan monev Aceh Tengah, B.Meriah, Pidie Meningkatnya Produksi, Jaya, Aceh Besar, Sabang, Abdya Produktivitas, dan kualitas ekspor tanaman rempah dan penyegar Bener Meriah, A.Tengah, Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan kualitas ekspor tanaman semusim Aceh Barat, Simeulue, Aceh Meningkatnya Produksi, Besar, Singkil, Produktivitas, dan kualitas ekspor tanaman tahunan Aceh Tengah, B.Meriah, Pidie Terlaksananya Penanganan Jaya, Aceh Besar, Sabang, Abdya, Pasca Panen Komoditas Singkil, G.Lues Perkebunan
Besaran/Volume
Catatan
5
6
23 Kab/Kota
100%
100%
500 Ha
100 Ha
300 Ha
10 unit
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pengelolaan Air Irigasi untuk pertanian
Provinsi, Bireuen
Meningkatnya efisiensi dan ketersediaan air irigasi pada lahan-lahan pertanian
100%
Pengelolaan Areal dan pengelolaan lahan pertanian
Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Abdya
Meningkatnya aksesibiltas dan luas lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi, maupun direklamasi serta meningkatnya luasan areal pertanian baru
100%
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya DiTjen Prasarana dan Sarana Pertanian Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian Kegiatan Pengembangan Mutu dan Standarisasi
Provinsi
Terfasilitasinya pola pembiayaan pertanian
100%
Nagan Raya, Subulussalam, Abdya, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, A.Barat dan A.Utara, A.Tengah Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Selatan, Pidie, Pidie Jaya,Bireuen, Nagan Raya Provinsi
Terlaksananya penerapan sistem jaminan mutu hasil pertanian
100%
Berkembangnya akses pemasaran hasil pertanian
100%
Berkembangnya Kemitraan dan kewirausahaan sektor pertanian
100%
Bertambahnya unit pengolahan hasil perkebunan
18 Unit
Kegiatan Pengembangan pemasaran domestik Kegiatan Pengembangan Usaha dan Investasi
Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil A.Tengah, B. Meriah, A.Singkil, A.Jaya, A.Tamiang, Pidie Jaya, Pertanian N.Raya, G.Lues, A.Selatan
Banda Aceh, Februari 2015 Kepala Dinas Perkebunan Aceh
Ir. T. Thurmizi, M.Si NIP. 19581110 198603 1 010
TABEL 3.3 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPA TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PROVINSI ACEH Nama SKPA
Kode
1
: DINAS PERKEBUNAN Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
2
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
3
Lokasi
4
RENCANA TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
5
6
Sumber Dana
7
Catatan Penting
8
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
9
10
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Tercapainya Kelancaran Administrasi dan Operasional Kantor.
Banda Aceh
13 Kegiatan
3.500.000.000
APBA
13 Kegiatan
3.850.000.000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Terpenuhinya Fasilitas dan Banda Aceh Sarana Kerja. Terpenuhinya Fasilitas Kerja Banda Aceh untuk mendukung disiplin pegawai. Tercapainya peningkatan Banda Aceh SDM pegawai mengenai peraturan perkebunan
4 Kegiatan
3.000.000.000
APBA
4 Kegiatan
3.300.000.000
2 Kegiatan
400.000.000
APBA
- Kegiatan
-
2 Kegiatan
250.000.000
APBA
2 Kegiatan
275.000.000
Terpromosinya ProdukProvinsi produk Olahan hasil perkebunan (Pameran pembangunan perkebunan)
5 komoditi
1.000.000.000
APBA
5 Komoditi
1.200.000.000
Tersedianya alat pengolahan hasil perkebunan, meningkatnya terapan teknologi pengolahan produk perkebunan
3 Kegiatan
2.618.148.500
APBA
3 Kegiatan
2.879.963.350
1 thn
1.100.000.000
APBA
1 thn
1.050.000.000
Program Peningkatan Kapasitas sumber daya Aparatur.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Peningkatan sumberdaya teknologi pengolahan hasil perkebunan
Program Perencanaan Pembangunan Perkebunan Perencanaan pembangunan perkebunan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Selatan, Pidie, Pidie Jaya,Bireuen, Nagan Raya
Tersusunya dokumen Banda Aceh perencanaan pembangunan perkebunan dan terlaksananya pertemuan sinkronisasi program perencanaan pembangunan perkebunan
Kode
1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
2
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
4
5
Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
Berkembangnya sumber bibit unggul karet
Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Subulusalam
2 komoditi
3.000.000.000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Tersusunya laporan LAKIP, LPPD, LKPJ dan Rapt Evaluasi Tersedianya data dan informasi bidang perkebunan
Provinsi
5 paket
Pengolahan dan pemutakhiran data statistik serta penyusunan profil perkebunan Pembangunan kebun kelapa sawit
3
Lokasi
RENCANA TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
23 Kab/Kota
23 Kab/Kota
6
Sumber Dana
7
Catatan Penting
8
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
9
10
APBA
1 komoditi
2.000.000.000
1.069.083.400
APBA
4 paket
1.175.991.740
601.999.200
APBA
23 Kab/Kota
662.199.120
Nagan Raya, Terbangunnya Kebun Kelapa Bireuen, A.Barat Sawit untuk Masyarakat dan A.Utara
150 Ha
8.000.000.000
APBA
100 Ha
4.000.000.000
Pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian/perkebunan
Terlaksananya Bener Meriah, pengendalian OPT tanaman A.Tengah, Pidie perkebunan kopi dan kakao dan Pidie Jaya
400 Ha
2.000.000.000
APBA
200 Ha
1.500.000.000
Rehabilitasi dan pengembangan tanaman perkebunan rakyat
Terehabilitasinya tanaman perkebunan rakyat dan terbangunnya kawasan sentra unggulan daerah
B.Meriah, A.Tengah, Simeulue, A.Besar, Lhokseumawe, Sabang, A.Barat, A.Selatan, Pidie, Pijay, Abdya, A.Tenggara
8590 Ha
24.567.287.030
APBA
8940 Ha
27.024.015.733
Pembangunan kebun karet rakyat
Terbangunnya kawasan sentra agribisnis karet
A.Tenggara, A.jaya, A.Barat, Nagan raya, A.Tamiang, A.Singkil, A.Utara dan Bireuen
1000 Ha
33.396.043.506
APBA
1500 Ha
36.735.647.856
Pembangunan kebun kakao rakyat
Terbangunnya kawasan sentra agribisnis kakao
200 Ha
5.593.569.993
APBA
500 Ha
6.152.926.992
Pembinaan dan pengembangan usaha perbenihan, penyediaan bibit dan sarana produksi
Terlaksananya pembinaan dan pengembangan usaha perbenihan,penyediaan bibit dan sarana Produksi
Pidie, P.Jaya, A.Utara, Bireuen, A.Barat, A.Timur, A.Tenggara,A.Be sar dan Nagan Raya Pidie Jaya, Aceh Timur, Aceh Barat, Bireuen
1 pkt
2.911.031.310
APBA
1 pkt
3.202.134.441
Kode
1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2
3
Pemeliharaan tanaman perkebunan rakyat Terpeliharanya kebun rakyat di kawasan sentra agribisnis kelapa sawit dan kakao
Pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan besar
Lokasi
RENCANA TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
4
5
Simeulue, A.Besar, Lhokseumawe, Sabang, A.Selatan, Pidie, Pijay, Abdya, A.Tenggara
2000 Ha
6.398.334.074
80 orang
200 org
Terlaksanannya Pembinaan 23 Kab/Kota dan Pengawasan usaha perkebunan besar
Peningkatan kelembagaan dan SDM petani Terlaksananya Peningkatan Provinsi Kelembagaan dan SDM petani
6
Sumber Dana
7
Catatan Penting
8
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
9
10
APBA
2500 Ha
7.038.167.481
400.000.000
APBA
80 orang
450.000.000
2.420.000.000
APBA
155 org
2.662.000.000
3 komoditi
965.398.500
APBA
3 komoditi
1.061.938.350
Kajian pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan
Terlaksanannya Kajian Pengendalian Hama dan Penyakit tanaman Perkebunan
Pidie, P.Jaya, A.Barat, A.Tenggara, dan Nagan Raya
Pengawasan peredaran benih/bibit dan peralatan mesin perkebunan
Terlaksananya sertifikasi bibit dan pengawasan perederan benih dan alat dan mesin
23 Kab/Kota
100%
658.179.500
APBA
100%
723.997.450
Terlaksananya pengendalian OPT perkebunan, SL-PHT perkebunan, dan terfasilitasinya pencegahan kebakaran lahan dan kebun
Provinsi,Pidie Jaya, Aceh Timur, Nagan Raya, Aceh Barat
100%
5.692.500.000
APBN
100%
5.977.125.000
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Perencanaan, pengelolaan keuangan, data informasi dan monev
Provinsi
100%
2.500.000.000
APBN
100%
2.625.000.000
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar
Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan kualitas ekspor tanaman rempah dan penyegar
Aceh Tengah, B.Meriah, Pidie Jaya, Aceh Besar, Sabang, Abdya
500 Ha
10.143.000.000
APBN
500 Ha
10.650.150.000
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan kualitas ekspor tanaman semusim
Bener Meriah, A.Tengah,
100 Ha
2.794.500.000
APBN
100 Ha
2.934.225.000
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan
Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan kualitas ekspor tanaman tahunan
Aceh Barat, Simeulue, Aceh Besar, Singkil,
300 Ha
5.278.500.000
APBN
300 Ha
5.542.425.000
Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Berkelanjutan Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan
Kode
1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
2 Pengembangan Penanganan Pasca Panen Komoditas Perkebunan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
3
Lokasi
4
RENCANA TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
5
6
Sumber Dana
7
Catatan Penting
8
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
9
10
APBN
10 unit
1.956.150.000
274.670.000
APBN
100%
288.403.500
100%
8.383.000.000
APBN
100%
8.802.150.000
Provinsi
100%
1.022.329.000
APBN
100%
1.073.445.450
Nagan Raya, Subulussalam, Abdya, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, A.Barat dan A.Utara, A.Tengah
100%
1.552.500.000
APBN
100%
1.630.125.000
Terlaksananya Penanganan Aceh Tengah, Pasca Panen Komoditas B.Meriah, Pidie Perkebunan Jaya, Aceh Besar, Sabang, Abdya, Singkil, G.Lues
10 unit
1.863.000.000
Pengelolaan Air Irigasi untuk pertanian
Meningkatnya efisiensi dan Provinsi, ketersediaan air irigasi pada Bireuen lahan-lahan pertanian
100%
Pengelolaan Areal dan pengelolaan lahan pertanian
Meningkatnya aksesibiltas dan luas lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi, maupun direklamasi serta meningkatnya luasan areal pertanian baru
Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Abdya
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Terfasilitasinya pola Dukungan Teknis Lainnya DiTjen Prasarana pembiayaan pertanian dan Sarana Pertanian Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian Kegiatan Pengembangan Mutu dan Terlaksananya penerapan Standarisasi sistem jaminan mutu hasil pertanian
Kegiatan Pengembangan pemasaran domestik
Berkembangnya akses pemasaran hasil pertanian
Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Selatan, Pidie, Pidie Jaya,Bireuen, Nagan Raya
100%
434.700.000
APBN
100%
456.435.000
Kegiatan Pengembangan Usaha dan Investasi
Berkembangnya Keitraan dan kewirausahaan sektor pertanian
Provinsi
100%
517.500.000
APBN
100%
543.375.000
Kode
1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2
3
Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Bertambahnya unit Pertanian pengolahan hasil perkebunan
Lokasi
RENCANA TAHUN 2016 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
4
5
A.Tengah, B. Meriah, A.Singkil, A.Jaya, A.Tamiang, Pidie Jaya, N.Raya, G.Lues, A.Selatan
18 Unit
6
Sumber Dana
7 4.657.500.000
Catatan Penting
8
APBN
Banda Aceh, Februari 2015 Kepala Dinas Perkebunan Aceh
Ir. T. Thurmizi, M.Si NIP. 19581110 198603 1 010
PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 Kebutuhan Dana/Pagu Target Capaian Indikatif
9 18 Unit
10 4.890.375.000