KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah, sehingga penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Kabupaten Malang tahun 2011-2015 dapat terselesaikan dengan baik. Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan berbagai kekuatan/potensi, hambatan dan peluang yang ada atau mungkin timbul untuk mengantisipasi masa depan yang diharapkan. Review Renstra SKPD Dinas Bina Marga Kabupaten Malang tahun 2011-2015 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun 2010–2015 dan bersifat indikatif. Selanjutnya Review Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang menjadi landasan atau pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang dan dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan oleh stakeholders untuk rentang waktu 5 (lima) tahun kedepan. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam Penyusunan Review Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Semoga Allah SWT senantiasa meridloi segala usaha dan upaya kita dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (MADEP MANTEP) tahun 2015.
Malang, April 2014 Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang
Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP. 19580921 198508 1 002
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. ......................................................................
1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................
3
1.3 Landasan Hukum ...................................................................
4
1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen
BAB II
Perencanaan Lainnya ...........................................................
5
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................
6
GAMBARAN PELAYANAN 2.1 Umum ....................................................................................
8
2.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi.................................. 10 2.3 Sumber Daya Dinas Bina Marga .......................................... 13 2.3.1 Kepegawaian.............................................................. . 13 2.3.2 Aset, Sarana dan Peralatan Kerja .............................. 15 2.4 Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga .................................... 16 BAB III
ANALISIS STRATEJIK 3.1 Analisis Lingkungan Internal .................................................. 21 3.2 Analisis Lingkungan Eksternal ............................................... 21 3.3 Isu Strategis ........................................................................... 22 3.4 Rumusan Perubahan Kecenderungan Masa Depan yang Berpengaruh Pada Tupoksi SKPD ..........................................22 3.5 Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang Diperlukan 24
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi ......................................................................................... 25 4.2 Misi......................................................................................... 26 4.3 Tujuan dan Sasaran ............................................................... 26 4.4 Strategi................................................................................... 27 4.5 Kebijakan ............................................................................... 28
ii
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1 Program ................................................................................. 30 5.2 Program Lintas SKPD ............................................................ 33 5.3 Program Lintas Kewilayahan.................................................. 33
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS BINA MARGA ....................... .... 35
BAB VII PENUTUP ................................................................................. .... 37 LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1
Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Bina Marga ................................................................
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Dinas Bina Marga Berdasarkan Pangkat/Golongan ...............................
Tabel 2.3
13 14
Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Bina Marga Berdasarkan Disiplin Ilmu ....................................................
14
Tabel 2.4
Kondisi Aset/Inventaris Dinas Bina Marga ...........................
16
Tabel 2.5
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang pada tahun 2006 sampai dengan awal 2010 .............................................................................
Tabel 2.6
17
Penanganan Kemitraan Bidang Kebinamargaan Tahun 2003 – 2010 ..............................................................
19
Tabel 3.1
Analisis Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) .......................
23
Tabel 3.2
Interaksi Faktor Internal dan Faktor Eksternal .....................
24
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Dinas Bina Marga sesuai dengan RPJMD Pemerintah Kabupaten Malang ............................................
36
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Alur Perencanaan dan Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ...........................................................
6
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang ................................................................................. 12 Gambar 2.2 Perkembangan Anggaran Dinas Bina Marga Tahun 2006 s/d 2010 ............................................................ 19 Gambar 4.1 Skema Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program antara RPJMD dan RENSTRA Dinas Bina Marga... 26
v
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS BINA MARGA Jalan Trunojoyo Kav. 6 Kepanjen Telepon/Fax. 393930
M A L A N G 65163
KEPUTUSAN KEPALA DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG NOMOR : 050.31/ 11 /KEP/421.109/2014 TENTANG REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2011-2015
Menimbang
: a.
bahwa dalam rangka mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan
tujuan, strategi, kebijakan, program
dan
kegiatan pembangunan daerah dengan tugas dan fungsi Dinas Bina
Marga
Kabupaten
Malang,
perlu
disusun
Rencana
Strategis Dinas Bina Marga; b.
bahwa dengan adanya Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten
Malang Tahun
20111–2015, perlu
adanya review terhadap Rencana Strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Malang Tahun 2011-2015; c.
bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a dan b konsideran menimbang ini, maka perlu menetapkan Review Rencana Strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Malang Tahun 2011-2015 dengan Keputusan Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang.
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia , Nomor 4287); 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 12 tahun 2008; 6. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2008
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005
tentang Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor
1 Tahun 2008
Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2011; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Malang Tahun 2005-2025; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor
7 Tahun 2008
tentang Perencanaan Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015; 15. Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 Atas Implementasi dan Pencapaian Visi Misi Kabupaten Malang ”Madep Manteb” Paruh Waktu; 16. Peraturan Bupati Malang Nomor 28 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang; 17. Peraturan Bupati Malang Nomor
12 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Bina Marga;
MEMUTUSKAN: Menetapkan, PERTAMA
: Review Rencana Strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Malang Tahun 2011-2015;
KEDUA
: Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Kabupaten Malang Tahun 2011-2015 adalah dokumen perencanaan periode 5 tahun yang akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Bina Marga Kabupaten Malang setiap tahun selama periode Renstra berjalan;
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan bila ada kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan dirubah sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Malang Tanggal : 14 April 2014 Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang
Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP. 19580921 198508 1 002
Tembusan disampaikan kepada : Yth : 1. Bpk. Bupati Malang di Malang; 2. Bpk. Sekretaris Daerah Setda Kab. Malang di Malang; 3. Sdr. Inspektur Kabupaten Malang di Malang; 4. Sdr. Kepala Bappeda Kab. Malang di Malang;
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD). Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten Malang menyusun dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011 – 2015 sebagai penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Bina Marga Kabupaten Malang menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPJMD dalam ruang lingkup tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga sebagai salah satu institusi teknis dalam melaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten Malang. Paradigma Perencanaan Pembangunan dewasa ini menghendaki agar pendekatan
perencanaan
memadukan
pendekatan
teknokratis,
demokratis,
partisipatif, politis, bottom-up dan top down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya. Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis instansi Pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.
1
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientas pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis mengandung Visi, Misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang mengandung nilai yang urgen dan strategis karena sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan, yaitu: a.
Diperlukan untuk mengantisipasi dampak globalisasi Berbagai
perkembangan
yang
sangat
cepat
dalam
era
globalisasi
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penyediaan pelayanan dasar (basic service) yang lebih prima bagi masyarakat, perlunya pengembangan sektor unggulan (core competences) daerah, semakin menipisnya sumber daya, serta semakin beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong Dinas Bina Marga Kabupaten Malang untuk melakukan perubahan mendasar. Dengan tersedianya sumber daya yang strategis, Dinas Bina Marga Kabupaten Malang dapat menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya reaktif terhadap perubahan yang terjadi. b.
Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan Penyediaan sumber daya akan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan sumber daya yang strategis, Dinas Bina Marga Kabupaten Malang dapat membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumber daya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
c.
Berorientasi pada masa depan Sumber Daya yang strategis memungkinkan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang. Sumber Daya yang strategis memerlukan sarana dan prasarana pengumpulan informasi secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis teknis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.
d.
Adaptif Fleksibilitas
merupakan
kriteria
yang
sangat
penting
dalam
mengimplementasikan kegiatan teknis walaupun pendekatan yang digunakan 2
adalah pendekatan jangka menengah. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama dalam pekerjaan teknis. e.
Pelayanan Prima (Service Excelence) Dalam era globalisasi ini, pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Disamping
itu, dalam era keterbukaan masyarakat menuntut
instansi
pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima. Kepuasan pelanggan dan stakeholder merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan stakeholder. f.
Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) dan Pemerintah yang bersih (clean goverment) Guna
mewujudkan
good
governance
perencanaan
strategis
harus
mengedepankan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik. Paling tidak, ada tiga prinsip yang harus selalu diperhatikan yakni transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Implementasi perencanaan strategis harus dilakukan secara transparan, partisipatif dan akuntabel baik dalam proses pengambilan keputusan yang teratur maupun dalam penentuan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik, misalnya dengan menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1. Maksud Adapun Maksud penyusunan Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang adalah sebagai dokumen yang menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun 2011 – 2015. 1.2.2. Tujuan Secara Umum tujuan Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang adalah : a.
Sebagai pedoman dan arah dalam penyusunan rencana kerja
perangkat
daerah (RKPD). b.
Sebagai acuan untuk menjamin keterkaitan, konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
3
c.
Menjamin termanfaatkannya sumber daya secara efektif, efisien, adil dan berkelanjutan sehingga tercapai tujuan dan sasaran organisasi
d.
Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang sebagai institusi/lembaga teknis dalam mendukung pembangunan daerah.
1.3
LANDASAN HUKUM Landasan hukum utama yang mengatur sistem, mekanisme, proses dan
prosedur tentang Renstra SKPD khususnya dan perencanaan pada umumnya, yaitu 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
5.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
32
tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah. 6.
Undang–Undang Republik Indonesia
Nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 7.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan
8.
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
9.
Peraturan pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah 12.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
13.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 79 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
14.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
4
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah. 15.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
16.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Malang Dalam Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan
17.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah
18.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005- 2025.
19.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2010- 2015.
20.
Peraturan Bupati Malang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Bina Marga
21.
Keputusan Bupati Malang Nomor 180/146/KEP/421.013/2009 tentang Status Ruas-ruas Jalan Kabupaten (K-1) dan Jalan Kota Kecamatan di Kabupaten Malang.
1.4
HUBUNGAN RENSTRA DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang mempunyai hubungan dengan beberapa dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a.
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
(RPJP)
Kabupaten
Malang
merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun, dimana periode Renstra ini merupakan segmen awal dari periode RPJP tersebut. RPJP Kabupaten Malang merupakan pedoman dalam penyusunan RPJM Kabupaten Malang, sementara RPJM tersebut menjadi Pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang saat ini. b.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Malang sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Rancangan Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang berpedoman pada RPJMD
Kabupaten Malang.
Selanjutnya Renstra Dinas Bina Marga
5
Kabupaten Malang ini ditetapkan setelah disesuaikan dengan RPJM Kabupaten Malang. c.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Malang merupakan dokumen Perencanaan Kabupaten Malang untuk periode 1 (satu) tahun dan Penjabaran dari RPJM Kabupaten Malang. RKPD Kabupaten Malang menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan kerja perangkat Daerah (Renja-SKPD) dan berpedoman pada Renstra SKPD ini. Selanjutnya RKPD Kabupaten Malang menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Kabupaten Malang.
d.
Rencana Kerja Dinas Bina Marga Kabupaten Malang sebagai dokumen perencanaan Dinas Bina Marga untuk periode 1 (satu) tahun, merupakan penjabaran
dari
Renstra
Dinas
Bina
Marga
ini.
Oleh
karena
itu,
penyusunannya berpedoman pada Renstra ini dan mengacu pada RKP Kabupaten Malang. Selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini :
Kab.
Kab.M
Renstra Bina Marga
Kab
Renja Bina Marga
RKA Bina Marga
Gambar 1.1 Alur Perencanaan dan Keterkaitan Renstra Dinas Bina Marga dengan Dokumen Perencanaan lainnya
1.5
SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Strategis SKPD pada intinya memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan dan program indikatif sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. 6
Adapun sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Malang meliputi 7 (tujuh) bab sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Pada bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan disusunnya Renstra, landasan hukum, hubungan Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya, serta sistematika penulisan.
BAB II
Gambaran Pelayanan Pada bab ini didiskripsikan tentang tugas, fungsi dan susunan organisasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana pendukung kerja, serta capaian kinerja pelayanan Dinas Bina Marga.
BAB III Analisis Stratejik Pada bab ini berisikan tentang analisa SWOT, isu strategis, rumusan perubahan kecenderungan masa depan yang berpengaruh pada tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga serta rumusan perubahan internal dan eksternal yang diperlukan. BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pada bab ini memuat tentang Visi Misi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan. BAB V
Program dan Kegiatan Pada bab ini dijelaskan tentang program-program yang dicanangkan baik program
internal,
program
lintas
SKPD
maupun
program
lintas
kewilayahan. Disebutkan pula rincian kegiatan pada masing-masing program. BAB VI Indikator kinerja Dinas Bina Marga Pada bab ini berisikan tentang indikator kinerja Dinas Bina Marga yang mengacu pada indikator kinerja daerah Pemerintah Kabupaten Malang yang tertuang dalam RPJMD. BAB VII Penutup
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
2.1 . UMUM Dalam implementasi pelaksanaan Otonomi Daerah yang diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan sesuai apa yang telah di amanatkan dalam Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, maka kewenangan Pemerintah Kabupaten Malang menurut statusnya adalah penyelenggara jalan kabupaten dan jalan desa. Penyelenggaraan jalan meliputi antara lain : Pengaturan jalan
:
Adalah kegiatan perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan perencanaan jaringan jalan, penyusunan pedoman operasional dan penetapan status jalan;
Pembinaan jalan
:
Adalah
kegiatan
pemberian
ijin,
rekomendasi,
dispensasi, dan pertimbangan pemanfaatan ruang jalan,
pemberdayaan
penyelenggara
jalan,
sumberdaya serta
manusia
penelitian
dan
pengembangan jalan; Pembangunan jalan :
Adalah kegiatan pemrograman dan penganggaran, perencanaan
teknis,
usulan
pengadaan
lahan,
pelaksanaan konstruksi serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan; Pengawasan jalan
:
Adalah kegiatan evaluasi kinerja penyelenggara jalan, pengendalian fungsi dan manfaat pembangunan jalan;
Jalan kabupaten
:
merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibu kota kecamatan, ibu kota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal/desa, antar pusat kegiatan lokal/desa, serta jalan umum dalam sistem jaringan sekunder dalam wilayah kabupaten yang tidak termasuk jalan propinsi, jalan sekunder dalam kota dan jalan strategis kabupaten;
8
Jalan kota
:
adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang
menghubungkan
antar
pusat
pelayanan di dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat permukiman yang berada dalam kota; Jalan desa
:
merupakan
jalan
umum
yang
menghubungkan
kawasan dan atau antar permukiman di dalam desa serta jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak termasuk jalan kabupaten di kawasan perdesaan; Jalan strategis Kabupaten
:
adalah jalan yang diprioritaskan untuk melayani kepentingan kabupaten berdasarkan pertimbangan untuk
membangkitkan
pertumbuhan
ekonomi,
kesejahteraan dan keamanan kabupaten. Pelayanan yang diberikan Dinas Bina Marga, khususnya dalam rangka penyediaan infrastruktur di bidang kebinamargaan yang memadai, terutama pembangunan baru dan pemantapan jalan/jembatan yang ada, diarahkan untuk mendukung aktifitas perekonomian, pariwisata, ketersediaan akses untuk dusun terpencil dan pengentasan masyarakat miskin. Terkait dengan pembangunan infrastruktur kebinamargaan ini, Dinas Bina Marga juga mendukung untuk mewujudkan kesetaraan gender sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN dan menjadi salah satu tujuan yang akan dicapai dalam RPJMD Kabupaten Malang 2010-2015. Lebih operasional lagi, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 telah memerintahkan kepada seluruh Kementerian/lembaga serta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pengarusutamaan gender ke dalam siklus manajemen, yakni perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program yang berperspektif gender di seluruh aspek pembangunan. Pengarusutamaan gender ini telah menjadi komitmen Nasional yang akan diterapkan
dalam
setiap
penyusunan
kebijakan,
perencanaan
dan
penganggaran, serta implementasinya melalui program dan kegiatan. Secara umum, program dan kegiatan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Malang direncanakan, dilaksanakan dan dapat dimanfaatkan untuk semua gender. Konsep setara dan adil gender harus benar-benar menjadi pegangan dalam 9
setiap tahapan kegiatan kebinamargaan. Setara berarti seimbang relasi antara laki-laki dan perempuan (dan orang lanjut usia, anak-anak di bawah umur, orangcacat/disable,
serta
orang-orang
yang
tidak
mampu
secara
ekonomi),
kemampuan memadai yang meliputi Knowledge Attitude Practise, pengakuan terhadap eksistensi, ruang partisipasi, pengambilan peran dan fungsi secara proporsional dalam proses pembangunan secara utuh menyeluruh baik dari pemanfaatan hasil, pelaksanaan, pemeliharaan, pengawasan, penyusunan, evaluasi maupun perencanaan pembangunan di bidang kebinamargaan. Sementara adil dapat diartikan sebagai tidak adanya pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, dan marginalisasi terhadap perempuan maupun laki-laki. Jika melihat definisi setara dan adil di atas dan dikaitkan dengan tolok ukur pengarusutamaan gender yang dapat diukur dari sisi akses, partisipasi, kontrol dan manfaat, maka “setara” berada pada ukuran akses, partisipasi dan kontrol sedangkan “adil” dilihat dari sisi pemanfaatannya. Upaya menuju pembangunan infrastruktur kebinamargaan yang ideal dapat dilihat dari 3 (tiga) sudut pandang, yakni dari produk-produk yang dihasilkan;
proses
penyelenggaraan
pembangunan
kebinamargaan;
dan
kebijakan di lingkungan Dinas Bina Marga sebagai inputnya. Apakah ketiganya telah aman dan nyaman bagi perempuan dan laki-laki dengan kata lain tidak bias gender atau bahkan menimbulkan kesenjangan gender. Untuk itu, Dinas Bina Marga
ke
depan
akan
terus
mendorong
dan
lebih
meningkatkan
pengarusutamaan gender tersebut, antara lain melalui upaya meningkatkan penyetaraan gender yang memperhatikan segi akses, kesempatan partisipasi dan kontrol, serta keadilan gender dilihat dari keamanan dan kenyamanan pemanfaatannya.
Gambaran
internal
pada
Dinas
Bina
Marga
yang
mencerminkan pengarustamaan gender adalah adanya kesempatan partisipasi perempuan dijajaran pejabat struktural. Jumlah pejabat struktural perempuan pada tingkat eselon 4 tahun 2011 sebanyak
4 (empat) orang dari total 11
(sebelas) orang yakni sebesar 36,36%. Sedangkan dari hasil pembangunan, pengarustamaan gender, salah satunya dapat kita lihat pada pemanfaatan pembangunan fisik akses masuk trotoar dengan kemiringan yang landai sehingga cukup memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan perempuan, orang tua dan penyandang cacat yang menggunakan kursi roda. 2.2
TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Secara umum kelembagaan pemerintah daerah Kabupaten Malang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 10
tentang Organisasi Perangkat Daerah. Dan secara khusus kelembagaan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Bina Marga. Sebagai organisasi Daerah, sesuai Peraturan Bupati Malang Nomor 12 Tahun 2008 Dinas Bina Marga Kabupaten Malang memiliki struktur organisasi sebagai berikut : 1.
Kepala Dinas (Eselon IIb)
2.
Sekretaris (Eselon IIIa)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
a.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon IVa)
b.
Sub Bagian Keuangan (Eselon IVa)
c.
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Eselon IVa)
Bidang Pembangunan/ Peningkatan (Eselon IIIb) a.
Seksi Pembangunan/ Peningkatan Jalan (Eselon IVa)
b.
Seksi Pembangunan/ Penggantian Jembatan (Eselon IVa)
c.
Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan (Eselon IVa)
Bidang Pemeliharaan (Eselon IIIb) a.
Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan (Eselon IVa)
b.
Seksi Rehabilitasi Jalan (Eselon IVa)
c.
Seksi Peralatan dan Perbekalan (Eselon IVa)
Bidang Fasilitas Jalan (Eselon IIIb) a.
Seksi Penerangan Jalan Umum (Eselon IVa)
b.
Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Rumija (Eselon IVa)
c.
Seksi Bangunan Pelengkap (Eselon IVa)
Bidang Bina Teknik (Eselon IIIb) a.
Seksi Perencanaan dan Leger (Eselon IVa)
b.
Seksi Bina Jalan dan Jembatan Desa (Eselon IVa)
c.
Seksi Jasa Konstruksi dan Laboratorium (Eselon IVa)
Unit Pelaksana Teknis Dinas (Eselon IVa). a.
UPT Dinas Bina Marga di Kepanjen
b.
UPT Dinas Bina Marga di Singosari
c.
UPT Dinas Bina Marga di Pujon
d.
UPT Dinas Bina Marga di Tumpang
e.
UPT Dinas Bina Marga di Bululawang
f.
UPT Dinas Bina Marga di Turen
g.
UPT Dinas Bina Marga di Pagak
Kelompok Jabatan Fungsional
11
Lebih jelasnya, susunan struktur organisasi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang dapat dilihat sebagaimana bagan struktur organisasi di bawah ini.
Gambar
2.1
Bagan Struktur Organisasi Kabupaten Malang
Dinas
Bina
Marga
Dinas Bina Marga Kabupaten Malang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah di bidang teknis, sesuai yang tercantum dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 42 Tahun 2012 mempunyai tugas sebagai berikut: 1.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum khususnya urusan kebinamargaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
2.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, maka Dinas Bina Marga mempunyai fungsi: 1.
Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan.
2.
Perencanaan strategis pada Dinas Bina Marga
3.
Perumusan kebijakan teknis bidang kebinamargaan
4.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kebinamargaan
5.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebinamargaan 12
6.
Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang kebinamargaan
7.
Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang kebinamargaan
8.
Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Bina Marga
9.
Pembinaan UPTD
10.
Pengkoordinasian bidang jasa konstruksi serta integrasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan Dinas Bina Marga
11.
Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kebinamargaan
12.
Pembinaan kepada masyarakat tentang kebinamargaan
13.
Pelaksanaan kerja sama dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.
2.3
SUMBER DAYA DINAS BINA MARGA
2.3.1 SUMBER DAYA MANUSIA (KEPEGAWAIAN) Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang berdasarkan struktur organisasi, jumlah pegawai yang tersedia sebanyak 299 orang Pegawai Negeri Sipil dan 122 orang Pegawai Tidak Tetap. Tingkat pendidikan dan Pangkat/Golongan Pegawai Negeri Sipil di lingkup Dinas Bina Marga Kabupaten Malang dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.1 dan Tabel 2.2. Tabel 2.1 Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Bina Marga Jumlah Pegawai (Orang) Jumlah No
Jenis Pendidikan
Pusat
Workshop UPTD
Pegawai (Orang)
1
Pendidikan Strata Dua (S2)
7
-
-
7
2
Pendidikan Strata Satu (S1)
38
2
7
47
3
Pendidikan D3/Sarjana Muda
2
2
2
6
4
Pendidikan SLTA
29
20
55
104
5
Pendidikan SLTP
6
6
50
62
6
Pendidikan SD
-
5
68
73
82
35
182
299
JUMLAH
13
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai di lingkungan Dinas Bina Marga Berdasarkan Pangkat/Golongan Jumlah Pegawai (Orang) Jumlah No.
Pangkat/Golongan
Pusat
Workshop
UPTD
Pegawai (Orang)
1
Pembina Tingkat I (IV/b)
4
-
-
4
2
Pembina (IV/a)
3
-
-
3
3
Penata Tk.I (III/d)
8
-
1
9
4
Penata (III/c)
6
1
5
12
5
Penata Muda Tk.I (III/b)
17
8
16
41
6
Penata Muda(III/a)
19
2
4
25
7
Pengatur Tk.I
2
-
3
5
8
Pengatur (II/c)
3
2
4
9
9
Pengatur Muda Tk.I(II/b )
8
10
27
45
10
Pengatur Muda (II/a)
9
6
21
36
11
Juru Tk.I (I/d)
3
1
44
48
12
Juru (I/c)
-
3
3
6
13
Juru Muda Tk.I (I/b)
-
-
44
44
14
Juru Muda (I/a)
-
2
10
12
82
35
182
299
(II/d)
JUMLAH
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Bina Marga Berdasarkan Disiplin Ilmu Jumlah Jumlah Pegawai (Orang) No
Klasifikasi disiplin ilmu
Pusat
Workshop
UPTD
Pegawai (Orang)
1
Ilmu Pemerintahan
7
-
4
11
2
Ilmu Teknik
35
14
21
70
3
Ilmu Sosial
31
1
1
33
4
Ilmu Ekonomi
7
2
1
10
5
Ilmu Umum
2
18
155
175
JUMLAH
82
35
182
299
14
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa kualifikasi pendidikan bidang teknik sebanyak 70 orang (23,41%), dan bidang lainnya sebanyak 229 orang (76,59%). Ini menunjukkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang belum dapat secara optimal. Idealnya 2/3 dari jumlah pegawai yang ada berkualifikasi pendidikan teknik atau 200 Orang (66,67%). Tingkat pendidikan pegawai dengan kualifikasi Sarjana Muda ke atas sebanyak 60 orang (20,06%) dan pendidikan tingkat SLTA ke bawah sebanyak 239 orang (79,94%). Hal ini menunjukan bahwa kualitas sumber daya manusia pada Dinas Bina Marga Kabupaten Malang belum cukup seimbang sehingga perlu mendapatkan porsi peningkatan agar mampu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi. Pada tahun 2015, diharapkan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualifikasi di bidang teknik. Kualitas tersebut ditandai dengan meningkatnya kompetensi aparat teknik secara memadai di berbagai bidang dalam lingkup Dinas Bina Marga. Kompetensi yang dimaksud mencakup kemampuan intelektual, keterampilan dan sikap yang profesional dalam menjalankan tugas dan fungsi bidang teknik dan prasarana pembangunan fisik. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dicapai terutama melalui berbagai diklat keterampilan teknis. Selain itu juga ditunjang oleh pendidikan formal dan diklat struktural yang diikuti oleh aparat di bidang teknik. Karena aparat di bidang teknik bukan hanya di Dinas Bina Marga , maka berbagai diklat juga ditujukan pada aparat di bidang teknik yang ada di SKPD termasuk Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan, bahkan kelembagaan masyarakat. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksana pembangunan fisik dan prasarana di daerah. 2.3.2 ASET, SARANA DAN PERALATAN KERJA UTAMA Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Bina Marga di dukung dengan sarana dan prasarana. Klasifikasi dan kondisi sarana dan prasarana yang ada di Dinas Bina Marga Kabupaten Malang secara garis besar dapat dilihat pada Tabel 2.4.
15
Tabel 2.4 Kondisi Aset/Inventaris Dinas Bina Marga No.
Klasifikasi inventaris
kondisi
Jumlah (unit)
baik
Kurang baik
rusak
1
Gedung/Bangunan
10
10
-
-
2
Kendaraan
25
19
6
-
3
Alat Berat
41
22
6
13
4
Alat uji laboratorium
7
7
-
-
5
Peralatan kantor
485
405
46
34
Jumlah
568
469
52
47
Data di atas menunjukkan bahwa kondisi inventaris kantor untuk peralatan yang berjumlah 568 unit sebagian besar masih relatif cukup baik (83%), sementara alat berat berjumlah 41 unit telah mengalami penyusutan atau umur pemakaian yang lama (54%). Inventaris kantor berupa bangunan/sarana prasarana dengan jumlah 10 unit dalam kondisi relatif baik, namun tetap memerlukan pemeliharaan dan pengembangan untuk kedepannya. Untuk kendaraan berupa kendaraan dinas, mobil operasional, alat angkutan dan kendaraan roda dua, jumlah dalam kondisi baik 19 unit (76%) dan sisanya 6 unit (24%) kondisi kurang baik. Sehingga dari data tersebut dapat diketahui bahwa peralatan yang menunjang operasional kegiatan terutama alat berat dan kendaraan untuk mencapai target capaian
perlu
dilakukan
perbaikan/pemeliharaan
guna
mengoptimalkan
pelaksanaan kegiatan ke depan.
2.4 KINERJA PELAYANAN DINAS BINA MARGA Kinerja pelayanan Dinas Bina Marga ditunjukkan oleh tingkat capaian kinerja Dinas Bina Marga renstra periode sebelumnya. Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang pada tahun 2006 sampai dengan awal 2010 ditunjukkan dalam Tabel 2.5.
16
17
Secara umum data jalan dan jembatan hasil capaian kinerja di wilayah Kabupaten Malang pada akhir 2010 adalah sebagai berikut:
Jalan Nasional 115,63 km (relatif baik)
Jalan Propinsi 114,93 km (relatif baik)
Jalan Kabupaten/Kota : 1.668,76 km (Jalan standar lebar 4,5 m : 182 km/13%)
Baik
:
1.314,66 km
(78,78%)
Rusak
:
303,55 km
(18,19%)
Rusak Berat
:
50,54 km
(3,03%)
Jalan Desa ± 6.907,90 km (Jalan Poros Desa : 905,81 km) Tertangani
:
4.116,08 km
(59,59%)
Belum tertangani : 2.791,82 km
(40,41%)
Jembatan Kabupaten 3.315,75 m; (395 buah) /Jembatan standar lebar 6 m : 707,95 m / 21,30%
Baik
:
3.192,78 m’ / 375 buah/ 96,29%
Rusak
:
122,97 m’ / 20 buah/ 3,71%
Jembatan Desa 4.353,65 m; (831 buah) Baik
:
2.592,20 m’ / 489 buah/ 59,54%
Rusak
:
1.761,45 m’ / 342 buah/ 40,46%
PJU Kabupaten : 10.038 titik Baik
:
8.678,66 titik/ 81,46%
Rusak
:
1.359,34 titik/ 18,54%
PJU Desa : 25.966 titik (estimasi)
Drainase : 667.504 m (kebutuhan minimal)
Trotoar : 444.632 m (kebutuhan jalan perkotaan)
Dari Tabel 2.5 tersebut di atas dapat diketahui informasi pencapaian kinerja bahwa Jalan Kabupaten dengan kondisi baik mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan selama lima tahun (dari tahun 2006 ke tahun 2010) untuk panjang jalan dengan kondisi mantap sebesar 13,08 % yaitu dari 65,7% jalan mantap
(1095,37
km)
kenilai
78,78%
jalan
mantap
(1.314,66
km).
Perkembangan jalan kondisi baik satu tahun kebelakang (n-1) yaitu sepanjang 1.273,70 km atau 76,39% tahun 2009, menjadi 1.314 km atau 78,78% pada tahun 2010. Perkembangan jumlah jembatan kabupaten yang sesuai standar (lebar 6 m) dari 68 buah (17,22%) menjadi 77 buah (19,49%) terjadi peningkatan sebesar 2,27% (9 buah) dari jumlah total jembatan kabupaten yang ada sebanyak 395 buah.
18
Perkembangan alokasi anggaran Dinas Bina Marga dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir (tahun 2006 sampai dengan 2010) dapat dilihat pada Gambar 2.2. Anggaran Dinas Bina Marga Tahun 2006-2010 sebagai berikut : 1.
Tahun 2006
Rp. 112.586.282.226
2.
Tahun 2007
Rp. 118.912.266.991
3.
Tahun 2008
Rp. 105.289.496.045
4.
Tahun 2009
Rp. 107.012.694.139
5.
Tahun 2010
Rp. 103.165.795.200
118.912.266.99 1 120.000.000.000 112.586.282.22 115.000.000.000 6 107.012.694.13 105.289.496.04 110.000.000.000 9 103.165.795.20 5 0 105.000.000.000
Anggaran (Rp.)
125.000.000.000
100.000.000.000 95.000.000.000 2006
2007
2008
2009
2010
Tahun Penanganan
Gambar 2.2 Perkembangan Anggaran Dinas Bina Marga Tahun 2006 s/d 2010
Secara tabulasi, penanganan kemitraan bidang kebinamargaan mulai tahun 2003 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.6. PENANGANAN KEMITRAAN BIDANG KEBINAMARGAAN TAHUN 2003-2010 Tabel 2.6 Penanganan Kemitraan Bidang Kebinamargaan Tahun 2003 - 2010
TAHUN
JUMLAH DESA/ LOKASI
JEMBATA N (Bh)
2003
75
-
113,06
1.499.575.000
2004
86
-
220,47
3.296.780.000
2005
152
4
453,32
5.905.979.000
2006
143
7
339,94
10.794.353.500
2007
219
16
483,30
14.500.000.000
2008
259
7
404,84
21.980.000.000
2009
207
4
382,74
21.500.000.000
2010
310
9
364,18
22.444.418.000
2.762
101.921.105.500
JUMLAH
1.451
47
PANJANG JALAN (Km)
BANTUAN (Rp.)
SWADAYA (Rp.)
KETERANG AN
6.302.156.429 SWADAYA 11.610.808.750 DIHITUNG 23.757.364.700 DARI NILAI FISIK 20.726.969.000 PROYEK 28.538.500.000 DIKURANGI 43.260.429.655 NILAI 42.315.700.000 BANTUAN 44.174.477.000 PEMKAB 220.686.405.534
19
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Bina Marga sudah berhasil melakukan penggalangan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan infrastruktur kebinamargaan mulai tahun 2003 dengan peningkatan yang sangat signifikan yaitu pada tahun 2003 swadaya sebesar Rp 6.302.156.429,- dengan panjang penanganan 113,06 km, sedangkan pada tahun 2010 swadaya sebesar Rp 44.174.477.000,- dengan panjang penanganan 364,18 km. Potensi kemandirian dan semangat gotong royong yang sangat besar dari masyarakat Kabupaten Malang akan terus dibina dan ditingkatkan sehingga tercipta kemandirian dalam pembangunan guna terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Malang seperti yang dicita-citakan.
20
Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Malang pada Tahun 2006 Sampai dengan Awal 2010 TAHUN NO.
1
SASARAN
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
INDIKATOR KINERJA
Panjang jalan kabupaten & kota kecamatan kondisi baik Panjang jalan kabupaten & kota kecamatan kondisi 2 baik Panjang jalan kabupaten & kota kecamatan yang 3 ada
a 1
sarana dan prasarana wilayah
b 1 Panjang jalan desa kondisi baik 2 Panjang jalan desa kondisi baik 3 Panjang jalan desa yang ada
SATUAN
%
2006
2007
2008
75,42
2009
76,39
AWAL 2010
65,70
68,50
Km
1.095,37
1.142,15
1.257,52
1.274,77
1.314,66
Km
1.667,31
1.667,31
1.667,31
1.668,76
1.668,76
78,78
% Km Km
45,10 3115,74 6907,90
47,14 3256,38 6907,90
%
34,30
31,50
Km
571,94
525,16
409,79
393,99
354,09
Km
1.667,31
1.667,31
1.667,31
1.668,76
1.668,76
d 1 Jumlah jembatan yang mantap 2 Jumlah jembatan kondisi mantap 3 Jumlah jembatan yang ada
% Meter Meter
75,23 1.975,00 3.315,75
78,63 2.607,22 3.315,75
80,94 2.668,03 3.315,75
91,52 3.034,72 3.315,75
96,29 3.192,78 3.315,75
e 1 Jumlah jembatan yang rusak 2 Jumlah jembatan kondisi rusak 3 Jumlah jembatan yang ada
% Meter Meter
24,77 821,22 3.315,75
21,37 708,53 3.315,75
19,06 647,72 3.315,75
8,48 281,04 3.315,75
3,71 122,97 3.315,75
c
Panjang jalan kabupaten & kota kecamatan kondisi rusak Panjang jalan kabupaten & kota kecamatan kondisi 2 rusak Panjang jalan kabupaten & kota kecamatan yang 3 ada 1
51,25 3539,98 6907,90
55,38 3825,82 6907,90
58,92 4070,40 6907,90
24,58
23,61
21,22
f Ketersediaan Penerangan Jalan Umum
%
1 Jumlah titik lampu PJU terpasang
Titik lampu
10.038
10.038
10.038
10.038
2 Jumlah kebutuhan titik lampu PJU
Titik lampu
11.795
11.795
11.795
11.795
KETERANGAN
Kebutuhan PJU diestimasi 10.038 terhadap PJU jalan kabupaten 11.795
g Berfungsinya lampu penerangan jalan umum
%
1 Jumlah titik lampu PJU yang berfungsi
Titik lampu
6.815
7.216
8.017
8.019
8.678,66
2 Jumlah titik lampu PJU yang ada
Titik lampu
10.038
10.038
10.038
10.038
10.038
Jumlah PJU yang ada yang harus dipelihara
BAB III ANALISIS STRATEJIK
Analisis lingkungan strategis penting dilakukan dalam suatu organisasi baik analisis lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Adapun analisis lingkungan strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: 3.1 A.
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL KEKUATAN (S) a. Adanya kewenangan Dinas Bina Marga berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 12 Tahun 2008. b. Tersedianya
dana
yang
dialokasikan
untuk
pelaksanaan
tugas
kewenangan. c. Tersedianya aparatur pelaksana tugas. d. Tersedianya peralatan penunjang pelaksanaan tugas. B.
KELEMAHAN (W) a. Masih tingginya tingkat kerusakan jalan. b. Belum memadainya kapasitas jalan dan jembatan. c. Masih rendahnya tingkat kompetensi staf pelaksana lapangan. d. Masih kurang lengkapnya jenis peralatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan spesifikasi teknis jalan. e. Terbatasnya alokasi dana untuk infrastruktur jalan dan jembatan
3.2 A.
ANALISI LINGKUNGAN EKSTERNAL PELUANG (O) a. Adanya potensi sumber daya dibidang penyedia jasa kontraktor dan konsultan. b. Adanya dana infrastruktur jalan dari sumber selain APBD. c. Adanya kemajuan teknologi dalam pembangunan jalan. d. Adanya lembaga baik pemerintah maupun swasta yang menyediakan pelatihan-pelatihan tenaga teknis pembangunan jalan.
21
B.
TANTANGAN (T) a. Kondisi yang ada dalam era reformasi yang lebih terbuka dan menuntut adanya akuntabilitas yang tinggi. b. Tuntutan masyarakat untuk peningkatan pelayanan infrastruktur jalan. c. Sering terjadinya bencana alam yang merusak jalan dan jembatan. d. Adanya pelanggaran beban muatan yang berpotensi mempercepat kerusakan jalan.
3.3
ISU STRATEGIS Dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi dan pembangunan banyak
permasalahan yang dihadapi baik tugas rutin maupun tugas-tugas pelayanan masyarakat di bidang pembangunan jalan dan jembatan. Permasalahan yang sering dijumpai antara lain : 1.
Masih
tingginya
tingkat
kerusakan
jalan
serta
belum
optimalnya
penanganan kegiatan pemeliharaan, peningkatan, pembangunan jalan dan jembatan, sehingga belum mampu memenuhi standar pelayanan. 2.
Belum memadainya kapasitas jalan dan jembatan.
3.
Belum memadainya dana yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ideal yang diperlukan.
4.
Masih kurang memadainya jumlah SDM yang berkompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas-tugas kebinamargaan.
5.
Masih kurang memadainya penyedia barang dan jasa konstruksi (Kontraktor dan Konsultan) yang profesional dalam melaksanakan kegiatan kebinamargaan.
3.4
RUMUSAN PERUBAHAN KECENDERUNGAN MASA DEPAN YANG BERPENGARUH PADA TUPOKSI SKPD Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi maka ditentukan dengan
menyusun matriks untuk analisis faktor penentu keberhasilan sebagai berikut :
22
Tabel 3.1 Analisis Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) KETERKAITAN DENGAN MISI VISI NILAI
STRATEGI
URUTAN FPK
Strategi SO 1. Meningkatkan kinerja pelayanan dengan mengoptimalkan tersedia
dan
sumber
daya
sharing
yang
3
2
5
VI
2
2
4
VIII
4
3
7
V
2
2
4
VII
4
4
8
IV
6
5
11
II
4
4
8
III
6
5
11
I
pembiayaan
infrastruktur di luar APBD. Mendorong
dan
memfasilitasi
peningkatan kompetensi penyedia jasa konsultansi. Strategi WO 1. Meningkatkan kompetensi tenaga teknis kebinamargaan dengan mengikuti Diklat Teknis
dan
Administrasi
yang
diperlukan. 2. Mengoptimalkan penggunaan data base dengan Sistem Informasi Geografi untuk pengelolaan jalan dan jembatan yang lebih baik. Strategi ST 1. Meningkatkan
kapasitas
jalan
dan
jembatan khususnya konstruksi untuk mendukung beban standar. 2. Mengoptimalkan
perencanaan
teknis
pembangunan jalan dan jembatan serta penanganan
pelaksanaannya
yang
tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya. Strategi WT 1. Meningkatkan pelayanan dan informasi bidang
kebinamargaan
kepada
masyarakat. 2. Mengoptimalkan sesuai
dengan
mendorong
program
prioritas
kebutuhan
peningkatan
dan
pembiayaan
infrastruktur secara partisipatif.
23
3.5
RUMUSAN
PERUBAHAN
INTERNAL
DAN
EKSTERNAL
YANG
DIPERLUKAN Tabel 3.2 Interaksi Faktor Internal dan Faktor Eksternal ALE ALI
PELUANG ( O )
TANTANGAN ( T )
1. Meningkatkan kesadaran
Kekuatan
1. Mendayagunakan
(S)
Aparatur untuk
pegawai untuk lebih
pengawasan
akuntabel terhadap bidang
pelaksanaan pekerjaan.
tugasnya.
2. Mengikuti diklat teknis
2.
Mengoptimalkan
yang diperlukan pegawai
perencanaan teknis
untuk peningkatan
pembangunan jalan dan
kompetensi tenaga teknis
jembatan yang efektif dan
kebinamargaan.
efisien serta pengendalian pelaksanaannya.
Kelemahan (W)
1. Meningkatkan tertib
1. Meningkatkan pelayanan
pelaksanaan tugas-tugas
kepada masyarakat untuk
administrasi dan
bidang jalan dan jembatan
pembangunan dengan
yang sesuai dengan
melakukan kontrol dan
kebutuhan.
evaluasi setiap pekerjaan yang dilaksanakan. 2. Mengoptimalkan
2. Menyusun program prioritas
penggunaan data base
pembangunan yang
melalui kerjasama
partisipatif dan proporsional
dengan biro jasa
sesuai dengan kebutuhan.
konsultan Sistem Informasi Geografi serta software dan hardware yang memadai.
24
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
VISI Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan
cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi. Visi dapat pula diartikan sebagai cara pandang jauh ke depan ke mana instansi pemerintah harus dibawa agar eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang sebagai institusi teknis yang melaksanakan pembangunan daerah, mencerminkan cita dan citra kabupaten Malang yang dirumuskan dalam Visi dan Misi Kabupaten Malang. Visi Kabupaten Malang adalah Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (MADEP MANTEB). Sedangkan Misi Kabupaten Malang yang bertalian dengan cita dan citra organisasi Dinas Bina Marga adalah Misi ke lima yaitu mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur. Dalam mengantisipasi tantangan ke depan dan sesuai dengan tuntutan paradigma baru pembangunan menuju kondisi yang diinginkan pemerintah Kabupaten Malang yang tertuang dalam Visi Misi Kabupaten Malang di atas, maka Dinas Bina Marga Kabupaten Malang menyatakan Visi adalah sebagai berikut : “Tersedianya
infrastruktur
jalan
yang
mantab
untuk
mendukung
pembangunan masyarakat Kabupaten Malang” Penjelasan makna Visi tersebut di atas sebagai berikut : Visi tersebut di atas adalah merupakan suatu gambaran masa depan yang diinginkan oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Malang sebagai suatu Dinas teknis pembangunan daerah yang mempunyai tugas dan fungsi guna mewujudkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur kebinamargaan untuk mendorong perekonomian, pariwisata, dan pengentasan kemiskinan menuju masyarakat yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (MADEP MANTEP) tahun 2015. Secara skematik kuatnya hubungan atau keterkaitan antara Visi dan Misi Kepala Daerah Kabupaten Malang dengan SKPD Dinas Bina Marga Kabupaten 25
Malang, beserta perumusan tujuan dan sasaran dari keduanya, dapat dijelaskan sebagaimana dalam bagan di bawah ini.
Gambar 4.1 Skema Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program Antara RPJMD dan RENSTRA Dinas Bina Marga.
Motto : ”Salob” (Sapu Lobang) Tutup lubang, jalan tetap baik 4.2
MISI Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas diperlukan langkah-langkah nyata
yang dapat mempercepat tercapainya Visi yang merupakan Misi Organisasi dari Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, yaitu : 1.
Meningkatkan pengelolaan jalan yang efektif, efisien dan berkelanjutan
2.
Meningkatkan kapasitas dan kualitas jalan dan jembatan.
4.3
TUJUAN DAN SASARAN Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu dan menggambarkan arah strategi dan perbaikan-perbaikan yang ingin dicapai. Dalam melaksanakan Misi Organisasi, tujuan yang hendak dicapai oleh Dinas Bina Marga dalam rangka mendukung pembangunan Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :
26
1.
Terpeliharanya
jalan
dan
jembatan
kabupaten
serta
fasilitas
penunjangnya. 2.
Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan dan jembatan kabupaten.
Dari tujuan di atas, sasaran yang hendak dicapai oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Malang didalam melaksanakan misi organisasi sebagai berikut : 1.
Mempertahankan jumlah panjang jalan kabupaten kondisi baik
2.
Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan kabupaten
Adapun cara pencapaian Tujuan merupakan strategi dari suatu organisasi untuk dapat merealisasikan tujuan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan di atas, Dinas Bina Marga Kabupaten Malang menyusun strategi kebijakan, program dan kegiatan. 4.4
STRATEGI Strategi dan kebijakan dalam Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten
Malang adalah strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Bina Marga yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD Kabupaten Malang. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Dinas Bina Marga mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi. Strategi dirumuskan berdasarkan hasil gambaran pelayanan, perumusan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran. Perumusan strategi pada Renstra Dinas Bina Marga dilakukan melalui langkah evaluasi-evaluasi dengan menggunakan metode SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan), sebagaimana telah dibahas pada Bab III. Dari analisis lingkungan secara eksternal maupun internal maka strategi yang diambil Dinas Bina Marga Kabupaten Malang adalah: 1.
Mensinergikan dan meningkatkan penyelenggaraan pembangunan jalan untuk mendukung pengelolaan isu strategis dan ikon sektoral Kabupaten Malang
27
2.
Menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komputer dalam manajemen pengelolaan data.
3.
Melakukan pemeliharaan dan pengadaan peralatan teknis
4.
Mengadakan
atau
mengikuti
pelatihan/kursus
tentang
perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan proyek 5.
Menggunakan jasa pihak ketiga (tenaga ahli dari lembaga pendidikan, konsultan) dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan teknis.
6.
Melibatkan partisipasi masyarakat dan swasta (swadaya) dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan proyek.
4.5
KEBIJAKAN Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan
tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai
tujuan
dan
sasaran.
Kebijakan
harus
dapat
membantu
menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional dan memperjelas strategi sehingga lebih fokus, kongkrit dan operasional. Kebijakan yang diambil oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: 1.
Menetapkan dan menyusun program prioritas strategis secara partisipatif dan proporsional sesuai dengan kebutuhan.
2.
Mengoptimalkan perencanaan teknis pembangunan jalan dan jembatan yang efektif dan efisien serta pengendalian pelaksanaannya.
3.
Mengoptimalkan manajemen pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan data base (Sistem Informasi Manajemen) melalui pemanfaatan teknologi informasi.
4.
Memelihara dan mengoptimalkan fungsi dan peran peralatan dalam mendukung kegiatan.
5.
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pembangunan jalan dan jembatan perdesaan melalui program kemitraan.
6.
Meningkatkan kapasitas SDM melalui program kerjasama dengan Badan Diklat dan Pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
7.
Mengoptimalkan pembinaan dan peran serta masyarakat jasa konstruksi dalam pelaksanaan.
28
Tabel. 4.1 Keterkaitan Visi, Misi dan Strategi
1
VISI
MISI
ISU STRATEGIS
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
4
5
Tersedianya infrastruktur jalan yang mantap untuk mendukung pembangunan masyarakat kabupaten malang
1
Meningkatkan pengelolaan yang efektif, efisien berkelanjutan
jalan 1 serta
2
Meningkatkan kapasitas kualitas jalan dan jembatan
dan 2
STRATEGI KEBIJAKAN 6
Masih tingginya tingkat kerusakan jalan (overloading, dll) serta belum optimalnya penanganan kegiatan pemeliharaan, peningkatan, pembangunan jalan dan jembatan, sehingga belum mampu memenuhi standar pelayanan
1
Terpeliharanya jalan dan jembatan kabupaten serta fasilitas penunjangnya
1
Terpeliharanya jumlah panjang jalan kabupaten kondisi baik
1 Menetapkan dan menyusun program prioritas strategis secara partisipatif dan proporsional sesuai dengan kebutuhan
Belum memadainya kapasitas jalan dan jembatan sehingga tidak seimbang dengan kebutuhan
2
Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan dan jembatan kabupaten
2
Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan Kabupaten
2 Mengoptimalkan perencanaan teknis pembangunan jalan dan jembatan yang efektif dan efisien serta pengendalian pelaksanaannya
PROGRAM 7 1
3 Mengoptimalkan manajemen pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan data base (Sistem Informasi Manajemen) melalui pemanfaatan teknologi informasi. 4 Memelihara dan mengoptimalkan fungsi dan peran peralatan dalam mendukung kegiatan.
5 Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pembangunan jalan dan jembatan perdesaan melalui program kemitraan. 6 Meningkatkan kapasitas SDM melalui program kerjasama dengan Badan Diklat dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan. 7 Mengoptimalkan pembinaan dan peran serta masyarakat jasa konstruksi dalam pelaksanaan tugas.
2
Program Pemeliharaan Jembatan
Rehabilitasi/ - Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jalan - Pembangunan Jalan - Perencanaan Pembangunan Jembatan - Pembangunan Jembatan - Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan - Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan - Peningkatan Jalan (DAK) - Peningkatan Jalan (Pendamping DAK) - Perencanaan Pembangunan Jalan (Bantuan Provinsi) - Pembangunan Jalan (Bantuan Provinsi) - Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan (Bantuan Provinsi) Program Pembangunan - Perencanaan Rehabilitasi/ Jalan dan Jembatan Pemeliharaan Jalan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan - Pengawasan Teknis Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan - Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK) - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (Pendamping DAK) - Perencanaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (Bantuan Provinsi) - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (Bantuan Provinsi) - Pengawasan Teknis Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Bantuan Provinsi)
TABEL 4.2 TUJUAN DAN SASARAN DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG
1
TUJUAN
SASARAN
1
2
Terpeliharanya jalan dan jembatan kabupaten serta fasilitas penunjangnya
1
Terpeliharanya jumlah panjang jalan kabupaten kondisi baik
INDIKATOR 3 - Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik
Panjang jalan kabupaten kondisi baik Total panjang jalan kabupaten
2
Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan dan jembatan kabupaten
2
TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN TAHUN TAHUN 2012 2013 2014 5 6 7
TAHUN 2015 8
79,38%
79,98%
86,58%
88,05%
93,95%
1324,66 km
1334,67 km
1444,81 km
1469,34 km
1567,80 km
1668,76
1668,76 km
1668,76 km
1668,76 km
1668,76
24,56%
29,62%
34,68%
39,75%
44,81%
97 buah
117 buah
137 buah
157 buah
178 buah
395 buah
395 buah
395 buah
395 buah
395 buah
X 100%
Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan - Persentase jembatan Kabupaten kondisi standar Kabupaten Jumlah jembatan kabupaten sesuai standar (lebar 6 m) Jumlah total jembatan Kabupaten
TAHUN 2011 4
X 100%
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
5.1
PROGRAM Sebagai tindak lanjut dari kebijakan yang diambil, maka dalam hal ini Dinas
Bina Marga Kabupaten Malang yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah di bidang teknis pembangunan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, membuat dan menetapkan program-programnya sesuai RPJMD Pemerintah Kabupaten Malang periode 2010-2015, yaitu program utama (teknis) dan program pendukung (generik) sebagai berikut: a.
Program teknis Program ini dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas utama Dinas Bina Marga dalam proses perencanaan, pengawasan, evaluasi, dan pelaksanaan kebijakan pembangunan.
b.
Program generik Program ini dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas kelembagaan Dinas Bina Marga
antara lain meliputi program dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dan program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur. Program teknis Dinas Bina Marga Kabupaten Malang sesuai dengan tugas dan fungsi yang merupakan program prioritas RPJMD Kabupaten Malang antara lain: 1.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan. Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
2.
a.
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan
b.
Kegiatan Pembangunan Jalan
c.
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jembatan
d.
Kegiatan Pembangunan Jembatan
e.
Kegiatan Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan
f.
Kegiatan Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan
Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong. a.
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong
b.
Kegiatan Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong
c.
Kegiatan Pengawasan Teknis Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong
30
3.
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
4.
a.
Kegiatan Perencanaan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan
b.
Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan
c.
Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan
d.
Pengawasan Teknis Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan
Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah : a.
5.
Kegiatan Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan
Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
6.
a.
Kegiatan Rehabilitasi Jalan dalam Kondisi Tanggap Darurat
b.
Kegiatan Rehabilitasi Jembatan dalam kondisi Tanggap Darurat
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah : a.
Kegiatan Pengadaan Alat-alat Berat
b.
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Alat-Alat
ukur
dan
Bahan
Laboratorium
Kebinamargaan 7.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
8.
a.
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
b.
Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan
c.
Kegiatan Pengawasan Teknis Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Program Pengelolaan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
9.
Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan
Program Pengelolaan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum. a.
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum
b.
Pengadaan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum
c.
Pembangunan Drainase/ Trotoar.
d.
Rehabilitasi/pemeliharaan Drainase/trotoar
e.
Pengelolaan Pohon Tepi Jalan
f.
Pengawasan Teknis Pembangunan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum
31
Adapun program generik (penunjang) Dinas Bina Marga Kabupaten Malang beserta kegiatan-kegiatan pokoknya antara lain: 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah : a.
Kegiatan Penyediaan Jasa surat Menyurat
b.
Kegiatan Penyediaaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
c.
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
d.
Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
e.
Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
f.
Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
g.
Kegiatan
Penyediaan
Bahan
Bacaan
dan
Peraturan
Perundang-
Undangan h. 2.
Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
3.
a.
Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
b.
Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
c.
Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
d.
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
e.
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
f.
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
4.
Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah :
5.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian-Kinerja dan Keuangan Adapun kegiatan untuk mendukung program ini adalah : a. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD b. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran c. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Secara rinci rencana program, kegiatan dan indikator kinerja Bina Marga dapat dilihat pada Matrik 5.1 terlampir.
32
5.2
PROGRAM LINTAS SKPD
Program lintas SKPD yang dilaksanakan adalah : a.
Program Bantuan Keuangan Pola Kemitraan. (Matrik 5.2 terlampir)
5.3
PROGRAM LINTAS KEWILAYAHAN
Program pembangunan batas-batas wilayah meliputi : 1.
Jalan Lintas Timur (Jalitim) Kabupaten Malang yang menghubungkan LawangSingosari – Jabung – Pakis –Tumpang –Poncokusumo – Wajak dan berakhir di Turen. Jalitim ini sebagai jalan alternatif untuk mengurangi beban kepadatan lalu lintas di jalur utama Lawang – Singosari – Kota Malang .
2.
Peningkatan Jalan Nasional Kepanjen – Gondanglegi N.90.1 dengan sebagai langkah pembenahan pintu gerbang Kota Kepanjen dari arah Timur dan mendukung aksesibilitas Stadion Kanjuruhan
dengan kapasitas 50.000
penonton. 3.
Penjajakan
Jalan
Lintas
Barat
(Jalibar)
Kabupaten
Malang
yang
menghubungkan Lawang – Singosari – Karangploso dan ruas jalan Dau – Wagir - Gunungkawi – Wonosari dan berakhir di Sumberpucung. Jalibar ini sebagai jalan alternatif untuk mengurangi beban kepadatan lalu lintas di jalur utama Lawang – Singosari – Kota Malang dan arah Blitar. 4.
Peningkatan Jalan Batas Kota Malang - Kalisari – Bunut – Abdur Rahman Saleh – Madyopuro – batas Kota Malang. Untuk mendukung Aksesibilitas Bandara ABD. Rahman Saleh dan upaya membantu mereduksi kemacetan yang terjadi di sekitar pintu masuk kota Malang dari arah Utara (Blimbing dan Arjosari).
5.
Peningkatan Jalan Batas Kota (Telogowaru)–Bulu Lawang dan jalan Bulu Lawang–Gondanglegi. Untuk mendukung aksesibilitas jalan Tol Malang Pandaan dan sebagai upaya mereduksi kemacetan yang terjadi di sekitar pintu masuk kota Malang dari arah Selatan (Blimbing, Arjosari, Gadang dan Kacuk)
6.
Peningkatan Jalan Batas Kota Malang–Tegal Gondo–Batas Kota Batu. Sebagai upaya mereduksi kemacetan-kemacetan yang terjadi di sekitar pintu masuk kota Malang dari arah Barat (sekitar Dinoyo dan Landungsari).
33
7.
Peningkatan Ruas Jalan Sengkaling–Junrejo
(Batas Kota Batu–Batas
Kabupaten Malang). Mendukung perkembangan daerah perbatasan dan sebagai jalan alternatif. 8.
Peningkatan Ruas Jalan Karangploso–Batas Kota Batu. Untuk mendukung aksesibilitas Jalan Tol dari arah kota Batu dan mendukung perkembangan daerah perbatasan dan sebagai jalan alternatif
9.
Peningkatan
Jalan
Batas
Kota
Malang–Landungsari.
Sebagai
upaya
mereduksi kemacetan yang terjadi di sekitar pintu masuk kota Malang dari arah Barat (Dinoyo dan Landungsari). 10.
Penanganan Jalan Sirip Jalan Lintas Selatan (JLS) yang merupakan program pusat. (Matrik 5.3 terlampir)
34
Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
KODE REKENING
PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
17 Desember 2010 KONDISI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN KONDISI KINERJ KINERJA TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 SKPD A AWAL PADA PENANGGUNG RPJMD TARGET Rp.(dlm TARGET Rp.(dlm TARGET Rp.(dlm TARGET Rp.(dlm TARGET Rp.(dlm AKHIR JAWAB INDIKA INDIKAT INDIKAT INDIKAT INDIKAT (akhir jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) PERIODE TOR OR OR OR OR 2010) RPJMD
1.03 PEKERJAAN UMUM
1
Terpeliharanya Terpeliharanya jalan dan jumlah panjang jembatan kabupaten serta 1 jalan kabupaten fasilitas penunjangnya kondisi baik
2
Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan dan jembatan kabupaten
Prosentase Jalan Kabupaten Kondisi Baik
1.03.1.03.02.01.1 Program Pembangunan 5 Jalan dan Jembatan
Prosentase jumlah Meningkatnya 2 kapasitas jalan dan Jembatan Kabupaten jembatan Kabupaten yang sesuai standar (lebar 6 m)
Terbangun dan meningkatnya jalan dan jembatan kabupaten - Peningkatan Jalan Kabupaten
1.03.1.03.02.01.1 Program Pembangunan 7 Turap/ Talud/ Bronjong Program Rehabilitasi/ 1.03.1.03.02.01.1 Pemeliharaan Jalan dan 8 Jembatan
1.03.1.03.02.01.2 Program Inspeksi Kondisi 0 Jalan dan Jembatan Program Peningkatan 1.03.1.03.02.01.2 Sarana dan Prasarana 3 Kebinamargaan 1.03.1.03.02.01.3 Program Pembangunan 0 Infrastruktur Perdesaan
- Jembatan desa
Program Pengelolaan 1.03.1.03.02.01.3 Pelengkap Jalan dan 5 Penerangan Jalan Umum
JUMLAH
JUMLAH
4,42%
3,00%
- Jembatan Kabupaten 19,49% 24,56% Sesuai Standar Terbangunnya plengsengan 18,84% 19,44% pengaman badan jalan sesuai kebutuhan Terpeliharanya jalan dan jembatan kabupaten secara rutin dan berkala - Jalan Kabupaten Kondisi 78,78% 79,38% Baik Kondisi Jalan Kabupaten 100,00% 100,00% terinspeksi Bertambahnya jumlah alat 30,00% 10,00% penunjang pelaksanaan kegiatan Terbangunnya jalan dan jembatan perdesaan - Jalan desa kondisi baik
Pengelolaan Sistem 1.03.1.03.02.01.3 Informasi Data Base Jalan 4 dan Jembatan
73.305
Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Jalan, Jembatan dan PJU Terbangun dan terpeliharanya PJU dan Bangunan pelengkap Jalan (Drainase/ Trotoar) - PJU tertangani terhadap kebutuhan - Drainase tertangani terhadap kebutuhan - Trotoar tertangani terhadap kebutuhan
1.089
80.635
88.699
97.569
107.495
3,00%
3,30%
3,30%
3,30%
15,90%
29,62%
34,68%
39,75%
44,81%
44,81%
20,04%
81.148
1.198
20,64%
89.263 84,03%
1.318
21,24%
98.190 86,58%
1.449
21,84%
108.009 88,05%
1.594
21,84%
118.810 90,00%
90,00%
62
100,00%
68
100,00%
75
100,00%
82
100,00%
91
100,00%
1.781
10,00%
1.959
10,00%
2.155
10,00%
2.371
10,00%
2.608
80,00%
1.938
2.132
2.345
2.580
2.838
59,59%
60,20%
61,82%
63,44%
65,06%
66,68%
66,68%
0,92%
0,80%
0,80%
0,80%
0,80%
0,80%
4,92%
15,00%
15,00%
305
15,00%
8.439
335
10,00%
9.283
369
10,00%
10.211
405
10,00%
11.232
446
75,00%
12.356
85,10%
86,80%
88,50%
90,19%
91,89%
93,58%
93,58%
3,44%
3,66%
3,88%
4,11%
4,33%
4,56%
4,56%
7,46%
7,80%
8,13%
8,47%
8,81%
9,15%
9,15%
168.067
184.873
203.362
223.697
246.238
Dinas Bina Marga
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS BINA MARGA
Indikator Kinerja Dinas Bina Marga Kabupaten Malang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Dinas Bina Marga yang mengacu pada indikator kinerja daerah Pemerintah Kabupaten Malang yang tertuang dalam RPJMD. Ada dua indikator kinerja yaitu indikator kinerja kegiatan (output) dan indikator kinerja program (outcome). Indikator - indikator kinerja kegiatan harus dapat mendorong tercapainya output kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini diperlukan target kinerja yang menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh Dinas Bina Marga dalam periode waktu yang telah ditetapkan (Tabel 6.1) yaitu: 1.
Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik sebesar 93,95% pada akhir tahun pencapaian 2015, dengan kondisi awal pada tahun 2010 sebesar 78,78%
2.
Persentase Jembatan Kabupaten Kondisi Standar sebesar 44,81% pada akhir pencapaian 2015, dengan kondisi awal pada tahun 2010 sebesar 19,49%. Pengukuran kinerja disamping sebagai upaya pengembangan strategi
organisasi kedepan, juga dapat dilihat sebagai suatu sistem lacak performa dinas atau dengan kata lain pengukuran kinerja merupakan hal yang penting dalam manajemen penanganan program secara menyeluruh, karena kinerja yang diukur akan mendorong pencapaian kinerja suatu instansi pemerintah. Pengukuran kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan merupakan umpan balik yang penting dalam upaya perbaikan secara terus menerus untuk mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang.
35
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Bina Marga Sesuai dengan RPJMD Pemerintah Kabupaten Malang Target Pencapaian Indikator No
1.
2.
Indikator Kinerja
Misi
Tujuan/ Sasaran
Meningkatkan pengelolaan jalan yang efektif, efisien serta berkelanjutan
Tujuan: Terpeliharanya jalan dan jembatan kabupaten serta fasilitas penunjangnya Sasaran: Mempertahankan jumlah panjang jalan kabupaten kondisi baik
Persentase
Merupakan perbandingan
Panjang
antara
Baik
panjang jalan kabupaten
Meningkatkan Tujuan: Meningkatnya kapasitas dan kapasitas dan kualitas jalan kualitas jalan dan dan jembatan kabupaten Sasaran: Meningkatnya jembatan
Persentase
Merupakan perbandingan
Jembatan
jumlah
Kabupaten
kabupaten
kondisi standar
standar
kapasitas jalan dan jembatan kabupaten
Jalan
Uraian
panjang
kabupaten kondisi baik
dalam
dengan
78,78 %
93,95%
19,49%
44,81%
keseluruhan
jembatan sesusai (lebar
dengan keseluruhan kabupaten
Kinerja Akhir Tahun 2015
jalan
Kabupaten Kondisi
Kinerja Awal Tahun 2010
6m) jumlah
jembatan
BAB VII PENUTUP
Rencana strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen perencanaan taktis strategis dari organisasi Dinas Bina Marga Kabupaten Malang yang dapat dipedomani oleh seluruh anggota organisasi dalam rangka pencapaian Visi, Misi serta tujuan dan sasaran organisasi sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen kontrol dalam menghadapi peluang dan tantangan serta kecenderungan perubahan di masa akan datang. Dinas Bina Marga Kabupaten Malang sebagai institusi pelaksana teknis pembangunan daerah dihadapkan pada sejumlah isuisu pembangunan baik tingkat lokal, regional, nasional dan global yang semakin kompleks. Renstra ini diharapkan dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang tengah terjadi. Rencana Strategis Dinas Bina Marga Tahun 2011–2015 ini mengacu pada Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Malang tahun 2010–2015. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Bina Marga Tahun 2011–2015 diharapkan dapat memberikan arah yang jelas dalam pelaksanaan tugas untuk mewujudkan program dan kegiatan yang strategis dalam jangka pendek dan menengah, sehingga dengan demikian dapat mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Malang yang telah ditetapkan. Untuk implementasi Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Malang ini, maka dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak sangat diharapkan sehingga dapat digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan selalu akan dievaluasi untuk penyempurnaan.
37