KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asung kerta wara nugraha-Nya Profil Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2014 dapat terselesaikan dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2014 merupakan gambaran nyata tentang kondisi pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Badung tahun 2014 dan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui masalah dan prestasi yang ada selama tahun 2014 sehingga nantinya dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam perencanaan maupun evaluasi terhadap pembangunan kesehatan untuk tahun-tahun berikutnya. Dalam penyusunan profil kesehatan Kabupaten Badung ini menggunakan data yang bersumber dari unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Untuk menjamin akurasi data dilakukan validasi data melalui mekanisme pemutakhiran data. Berbagai hambatan dan masalah dalam kelengkapan data, ketepatan waktu data dan informasi dibahas dan disepakati penyelesaiannya melalui pertemuan rutin lintas program dan lintas sektor. Kami menyadari dalam penyusunan profil ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu kami mohon kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaannya serta terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunannya. Semoga profil ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dalam melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan.
Mangupura, Juni 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
Dr. I Gede Putra Suteja Pembina Utama Muda NIP. 19600407 198710 1 001
i
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ……………………………………………………...
i
Daftar Isi …………………………………………………................
ii
Daftar Tabel ………………………………………………..............
iv
Daftar Gambar ………………………………………………...........
v
BAB I
PENDAHULUAN .................................................
1
1.1
Latar Belakang .........................................
1
1.2
Tujuan ......................................................
4
1.3 1.4
Isi Ringkasan Profil ................................... Sistimatika Penyajian ................................
4 5
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BADUNG .......
7
2.1 Karakteristik Geografis .................................
7
2.2 Potensi Pengembangan Wilayah ....................
9
2.3 Karakteristik Demografis ..............................
13
2.4 Aspek Pendidikan .........................................
17
2.5 Aspek Perekonomian .....................................
18
SITUASI DERAJAT KESEHATAN ......................
19
3.1 Mortalitas .....................................................
20
3.2 Morbiditas ....................................................
24
3.3 Status Gizi ....................................................
40
SITUASI UPAYA KESEHATAN ...........................
42
4.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak .............
42
4.2 Pelayanan Kesehatan pada Siswa SD dan
62
BAB II
BAB III
BAB IV
Setingkat ................................................... 4.3 Pelayanan Imunisasi ....................................
64
4.4 Penanganan KLB .........................................
66
4.5 Upaya
67
Kesehatan
gigi
dan Mulut Anak
Sekolah ...................................................... 4.6 Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
67
masyarakat ................................................
ii
4.7 Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap .....
68
4.8 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usia
71
Lanjut ........................................................
BAB V
BAB VI
4.9 Kesehatan Lingkungan ...............................
72
4.10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ....
75
4.11 SPM ............................................................
78
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ..............
83
5.1 Sarana Kesehatan .........................................
83
5.2 Tenaga Kesehatan .........................................
85
5.3 Pembiayaan Kesehatan .................................
86
PENUTUP ...........................................................
89
6.1 Kesimpulan ..................................................
89
6.2 Saran ...........................................................
89
Lampiran : Lampiran I
: Data Profil Kesehatan Tahun 2014
iii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Luas Wilayah Masing-Masing Kecamatan
di
Kabupaten Badung ........................................... Tabel 2.2
8
Sistem Perkotaan Berdasarkan Perwilayahan Pembangunan ...................................................
12
Tabel 3.1
Klasifikasi Penyakit Kusta .................................
33
Tabel 3.2
Jumlah Kasus AFP Menurut Puskesmas Di Kabupaten Badung Tahun 2014
Tabel 4.1
35
Jumlah Kejadian Luar Biasa Menurut Jenis, Wilayah, Penduduk Terancam di Kabupaten Badung Tahun 2014 .......................................... 67
Tabel 4.2
Capaian
Indikator
SPM
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014.......... 80 Tabel 5.1
Sarana
Pelayanan
Kesehatan
Lainnya
Di
Kabupaten Badung Tahun 2012-2014 .............. Tabel 5.2
Tabel 5.3
84
Jumlah Anggaran Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Badung bersumber APBD Tahun 87 2014................................................................. Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Menurut Program Di Kabupaten Badung Tahun 2014 .....
87
iv
DAFTAR GAMBAR Halaman Grafik 2.1
Peta Kabupaten Badung ....................................
Grafik 2.2
Rencana
Sistem
Perkotaan
Berdasarkan
Perwilayah Pelayanan ....................................... Grafik 2.3
Distribusi kelompok
Jumlah umur
dan
Penduduk Jenis
Kelamin
di
Pertumbuhan
Ekonomi
Kabupaten
22
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Badung Tahun 2009-2014 .............................................
Grafik 3.4
21
Angka Kematian Balita di Kabupaten Badung Tahun 2009-2014 .............................................
Grafik 3.3
18
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Badung Tahun 2009 – 2014 ...........................................
Grafik 3.2
17
Badung
Tahun 2010-2014 ............................................. Grafik 3.1
15
Kepadatan Penduduk Di Kab. Badung Tahun 2009 – 2014 ......................................................
Grafik 2.6
14
Menurut
Kabupaten Badung 2014 .................................. Grafik 2.5
11
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Badung Tahun 2009 – 2014 ............
Grafik 2.4
7
24
Kasus baru TB BTA+ dan seluruh kasus TB di Puskesmas, Rumah Sakit di Kabupaten Badung Tahun 2014.......................................................
Grafik 3.5
25
Angka Kesembuhan dan Angka Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ di Puskesmas, Rumah Sakit dan LP di Kabupaten Badung Tahun 2014
Grafik 3.6
26
Jumlah Kasus Pneumonia pada Balita yang Ditemukan dan Ditangani di Kabupaten Badung
Grafik 3.7
Grafik 3.8
Tahun 2013-2014 .............................................
27
Distribusi Jumlah Kasus dan kematian Akibat HIV dan AIDS menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Badung Tahun 2014 ........................
29
Jumlah Target Penemuan Kasus Diare dan Kasus
Diare
yang
ditangani
menurut
32
v
puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014... Grafik 3.9
Jumlah kasus Penyakit Kusta di Kabupaten Badung Tahun 2014...........................................
Grafik 3.10
Penderita
Demam
Berdarah
Dengue
di
Kabupaten Badung Tahun 2010 – 2014............. Grafik 4.1
38
Cakupan Pelayanan ANC (K4) di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014 ..........................
Grafik 4.2
34
45
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014 .................................................................
Grafik 4.3
Cakupan
Pelayanan
Ibu
Nifas
48
Menurut
Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2013 s/d 2014 ........................................................... Grafik 4.4
Cakupan Pelayanan Imunisasi TT Ibu Hamil Menurut
Puskesmas
di
Kabupaten
Badung
Tahun 2014 ...................................................... Grafik 4.5
Menurut
Puskesmas
di
Kabupaten
Badung Tahun 2014 ..........................................
53
Capaian Ibu Hamil Risti/Komplikasi Obstetri dan
Neonatal
yang
ditangani
Menurut
Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014 .. Grafik 4.7
52
Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil
Grafik 4.6
50
55
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Tahun 20132014 .................................................................
Grafik 4.8
Cakupan
Pelayanan
57
Anak Balita Menurut
Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2012 – 2014 ................................................................. Grafik 4.9
Cakupan
KB Aktif Menurut Puskesmas di
Kabupaten Badung tahun 2013 – 2014 ............. Grafik 4.10
60 61
Cakupan Penjaringan Anak Sekolah SD dan setingkat Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2012 – 2014 ...............................
Grafik 4.11 Grafik 4.12
Cakupan
Imunisasi
pada
Bayi
64
Menurut
Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2014 ..
65
Persentase Rumah Sehat Menurut Puskesmas
73
vi
di Kabupaten Badung tahun 2013 s/d 201........ Grafik 4.13
Cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung Tahun 2010- 2014.............................................
Grafik 4.14
76
Cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014 ........................
Grafik 5.1
77
Rasio Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Badung Tahun 2012-2014 .............................................
85
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kesehatan sebagai hak asasi manusia secara tegas di amanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak
memperoleh
pelayanan
kesehatan.
Di
dunia
Internasional, konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 juga menyatakan bahwa Health is a fundamental right, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan serta meningkatkan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Pembangunan kesehatan secara umum bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikator kunci yaitu standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan serta Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi, memperpanjang umur harapan hidup, menurunkan prevalensi gizi buruk pada balita.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
1
Visi kementerian kesehatan yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014, adalah “Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan”. Visi tersebut menggambarkan bahwa pembangunan kesehatan didasarkan pada paradigma sehat. Pembangunan kesehatan akan diarahkan pada peningkatan upaya promotif dan preventif, disamping peningkatan akses pelayanan kesehatan
bagi
masyarakat
miskin.
Peningkatan
kesehatan
masyarakat (public health) dilakukan dengan penekanan untuk hidup sehat, dengan meningkatkan pencegahan penyakit, menular ataupun
tidak
menular,
dengan
cara
memperbaiki
kesehatan
lingkungan, gizi, perilaku dan kewaspadaan dini. Sedangkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Badung untuk pembangunan kesehatan lima tahun kedepan adalah
Terwujudnya Masyarakat Badung yang Mandiri untuk Hidup Sehat Adapun maksud yang terkandung dalam visi tersebut adalah : a. Mandiri
berarti
sikap
dan
kondisi
dimana
masyarakat
Kabupaten Badung tahu, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah,
dan
mengatasi
permasalah
kesehatan
yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan akibat penyakit, bencana, lingkungan dan perilaku yang buruk, serta mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih meningkatkan
kesehatannya
dengan
mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri .
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
2
b. Sehat berarti keadaan
sehat,
baik
secara
fisik,
mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang di kabupaten Badung untuk hidup produktif Dalam mewujudkan visi dinas kesehatan tahun 2010-2015 tersebut
diatas
ditetapkan
melalui
tiga
misi
pembangunan
kesehatan, yaitu : 1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau 2) Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan 3) Peningkatan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 4) Peningkatan
upaya
pencegahan
penyakit
menular
dan
penyakit tidak menular (PTM) Dalam mengimplementasikan Visi dan Misi ini sangat diperlukan adanya program dan kegiatan yang mendukung Visi dan Misi tersebut. Untuk membuat suatu program dan kegiatan yang berkualitas
dan
menyentuh
kebutuhan
masyarakat
maka
data/gambaran kesehatan Kabupaten Badung sangat diperlukan, sehingga setiap tahun terjadi perbaikan/perubahan menuju derajat kesehatan
masyarakat
yang
lebih
baik.
Perubahan–perubahan
tersebut nantinya akan dituangkan dalam profil kesehatan yang selanjutnya akan dijadikan acuan dalam membuat program dan kegiatan selanjutnya. Profil Kesehatan pada intinya berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan
di
tingkat
Kabupaten/Kota
dalam
penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
3
Disamping itu profil juga bermanfaat sebagai bahan untuk perencanaan pembangunan kesehatan di tingkat Kabupaten. Oleh karena itu data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat juga sangat dibutuhkan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan, baik pada proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan di Kabupaten Badung.
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan mengenai pembangunan kesehatan di kabupaten Badung tahun 2014.
1.2.2 Tujuan Khusus Dengan tersusunnya profil kesehatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai : a. Gambaran umum Kabupaten Badung meliputi aspek geografis dan demografis, pendidikan dan perekonomian; b. Situasi derajat kesehatan di Kabupaten Badung; c. Situasi upaya pelayanan kesehatan di Kabupaten Badung; d. Situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten Badung e. Tersedianya data dan informasi untuk penyusunan profil kesehatan tingkat provinsi dan nasional.
1.3
Isi Ringkasan Profil Profil
gambaran
Kesehatan analisis
Kabupaten
situasi
Badung
umum
dan
berisi
narasi
lingkungan
dan yang
mempengaruhi kesehatan, situasi sumber daya, situasi upaya kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
4
Disamping narasi juga berisi tabel dan grafik untuk sajian distribusi
frekuensi
untuk
menggambarkan
perkembangan/
perbandingan pencapaian program.
1.4
Sistimatika Penyajian
Bab I. Pendahuluan Bab ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Badung. Dalam bab ini juga diuraikan secara ringkas pula isi dan sistimatika dari penyajiannya.
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Badung Bab
ini
menyajikan
tentang
gambaran
secara
umum
Kabupaten Badung. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi lainnya, Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi
dasar,
perbaikan
gizi
masyarakat,
pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
5
Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam Bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan
lainnya
yang
diselenggarakan
oleh
Dinas
Kesehatan Kabupaten Badung.
Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI. Kesimpulan Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting mengenai Profil Kesehatan Kabupaten Badung serta saran-saran untuk perbaikan capaian program kesehatan dan kualitas profil kesehatan pada tahun berikutnya Lampiran Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian Kabupaten Badung dan 82 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif gender.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
6
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BADUNG
2.1 Karakteristik Geografis a. Luas Wilayah Kabupaten Badung terletak pada posisi 08o14'17" - 08o50'57" Lintang Selatan dan 115o05'02" - 115o15' 09" Bujur Timur, membentang di tengah-tengah Pulau Bali dengan batas wilayah: Grafik 2.1 Peta Kabupaten Badung
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
7
Bagian utara daerah ini merupakan daerah pegunungan yang berudara sejuk, berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah dengan pantai berpasir putih dan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. Bagian tengah merupakan daerah persawahan dengan pemandangan yang asri dan indah, berbatasan dengan Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar di sebelah Timur, sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tabanan. Secara administratif Kabupaten Badung mempunyai wilayah seluas 418,52 km2 (7,43% luas Pulau Bali) terbagi menjadi 6 (enam) wilayah Kecamatan yang terbentang dari bagian Utara ke Selatan yaitu Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta, Kuta Utara, & Kuta Selatan. Kecamatan Petang memiliki luas terbesar yaitu 115 Km2 dan kecamatan Kuta merupakan kecamatan terkecil dengan luas 17,52 Km2 (lihat Tabel 2.1).
Tabel 2.1 Luas Wilayah Masing-Masing Kecamatan di Kabupaten Badung No.
Kecamatan
Luas (Km2)
Persentase (%)
1.
Kuta Selatan
101,13
24,16
2.
Kuta
17,52
4,19
3.
Kuta Utara
33,86
8,09
4.
Mengwi
82,00
19,59
5.
Abiansemal
69,01
16,49
6.
Petang
115,00
27,48
418,52
100
Total
Sumber : Badung Dalam Angka
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
8
b. Keadaan Iklim Seperti halnya Indonesia pada umumnya, Kabupaten Badung merupakan daerah berikilim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau (April- Oktober) dan musim hujan (Nopember Maret), antara lain dipengaruhi oleh adanya arus angin yang melintasi suatu daratan serta banyak tidaknya kandungan uap air, Realisasi curah hujan di bawah normal terjadi pada bulan Januari, Mei, Juni, Juli,
Agustus, Oktober, Nopember dan Desember.
Sedangkan curah hujan di atas normal terjadi pada bulan Pebruari, Maret, April, September dan Oktober. Curah hujan rata-rata pertahun antara 893,4 - 2.702,6 mm. Suhu rata-rata 25 - 30oC dengan Kelembaban udara rata-rata mencapai 79%. Keadaan suhu tertinggi terjadi pada bulan oktober yaitu 31,1 oC, sedangkan suhu terendah terjadi pada bulan juli yaitu 28,4o C.
2.2
Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan karakter geografis dan struktur jaringan prasarana
utama wilayah Kabupaten Badung, maka wilayah pelayanan sistem perkotaan
dibagi
dalam
tiga
sistem
perwilayahan
pelayanan
perkotaan sebagai berikut : 1. Pelayanan Wilayah Pengembangan (WP) Badung Utara a. cakupan wilayah seluruh Kecamatan Petang b. pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Petang c. fungsi utama Wilayah Pembangunan (WP) Badung Utara adalah konservasi dan pertanian terintegrasi 2. Pelayanan Wilayah Pengembangan (WP) Badung Tengah a. Cakupan wilayah meliputi : 1) Kecamatan Abiansemal
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
9
2) Sebagian Kecamatan Mengwi (Desa Kuwum, Desa Sembung, Desa Sobangan, Desa Werdi Bhuwana, Desa Baha, Desa Penarungan,
Desa
Gulingan,
Desa
Mengwi,
Desa
Mengwitani, Desa Kekeran, Kelurahan Kapal, Kelurahan Lukluk, Kelurahan Sading, Kelurahan Sempidi, Kelurahan Abianbase, Desa Buduk dan Desa Tumbak Bayuh), dan 3) Sebagian
Kuta
Utara
(Desa
Dalung
dan
Kelurahan
Kerobokan Kaja), b. pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Mangupura, c. Sub pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Blakiuh, dan Kawasan Perkotaan Dalung, d. Fungsi utama pertanian berkelanjutan, ibukota kabupaten dan pusat pelayanan umum skala regional 3. Pelayanan Wilayah Pengembangan (WP) Badung Selatan a. Cakupan wilayah meliputi : 1) Sebagian Kecamatan Mengwi (Desa Pererenan, Desa Munggu dan Desa Cemagi), 2) Sebagian Kecamatan Kuta Utara Tibubeneng,
Kelurahan
(Desa Canggu, Desa
Kerobokan
dan
Kelurahan
Kerobokan Kelod), 3) Kecamatan Kuta, dan 4) Kuta Selatan b. Pusat pelayanan di kawasan perkotaan Kuta c. Sub pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Jimbaran dan Kawasan Perkotaan Kerobokan, dan d. Fungsi utama kepariwisataan serta perdagangan dan jasa skala nasional dan internasional.
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
10
Grafik 2.2 Rencana Sistem Perkotaan Berdasarkan Perwilayah Pelayanan
Badung Utara
Badung Tengah
Badung Selatan
Secara
ringkas
potensi
pengembangan
wilayah
Kabupaten
Badung dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
11
Tabel 2.2 Sistem Perkotaan Berdasarkan wilayah Pembangunan Sistem Pelayanan Badung Utara
Pusat Pelayanan
Sub Pusat Pelayanan
Petang
Kawasan Perkotaan (Desa/Kelurahan) 1. Petang
Fungsi
-
Badung Tengah
Mangupura
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Sempidi Lukluk Mengwitani Mengwi Kapal Abianbase Gulingan Sading Kekeran
-
Blahkiuh
Blakiuh
-
-
Dalung
1. 2.
Dalung Kerobokan Kaja -
Badung Selatan
Kuta
1. 2. 3. 4.
Tuban Kuta Legian Seminyak
-
-
Jimbaran
1. 2. 3. 4.
Kedonganan Jimbaran Benoa Tanjung Benoa
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
-
Pusat kegiatan perdagangan skala kecamatan Pusat pemerintahan skala kecamatan Pusat kesehatan skala kecamatan Pusat pendidikan skala kecamatan Pusat pengembangan kegiatan pertanian dan pengolahan hasil pertanian (agroindustri) Pusat kegiatan transportasi regional Pusat pemerintahan kabupaten Pusat kesehatan skala kabupaten Pusat pendidikan skala kabupaten Pusat pengembangan permukiman Pusat kegiatan industri kecil dan menengah Pusat kegiatan perdagangan hasil-hasil pertanian skala kabupaten Pusat pengembangan kegiatan pertanian Pusat kegiatan transportasi untuk skala kabupaten Pusat pengembangan kegiatan permukiman Pusat pemerintahan skala kecamatan Pusat kesehatan skala kecamatan Pusat pendidikan skala kecamatan Pusat kegiatan industri pendukung pariwisata Pusat kegiatan transportasi udara skala nasional dan internasional Pusat kegiatan pariwisata skala internasional Pusat perekonomian, jasa dan perdagangan pendukung pariwisata Pusat pendidikan skala kabupaten Pusat pemerintahan skala kecamatan Pusat kegiatan pariwisata internasional
12
Sistem Pelayanan
Pusat Pelayanan
Sub Pusat Pelayanan
Kawasan Perkotaan (Desa/Kelurahan)
Fungsi
-
Kerobokan 1. 2.
Kerobokan Kerobokan Kelod
-
Pusat kesehatan skala wilayah Pusat pendidikan skala regional Pusat pengembangan permukiman Pusat pengembangan kegiatan permukiman Pusat pemerintahan skala kecamatan Pusat kesehatan skala kecamatan Pusat pendidikan skala kecamatan Pusat kegiatan industri pendukung pariwisata
Sumber : Hasil Perencanaan Tim Penyusun RTRWK Badung 2.3
Karakteristik Demografi
a. Jumlah Penduduk Sebelum Tahun 1992 wilayah Kabupaten Badung mencakup keseluruhan wilayah Kota Denpasar, yang meliputi Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar
Timur dan Denpasar Barat. Namun,
dengan adanya perubahan status pemerintahan menjadi Kota Administrasi Denpasar pada bulan Pebruari 1992, maka sejak itu pula Kabupaten Badung hanya mencakup Kecamatan Kuta (yang sekarang dimekarkan menjadi 3 kecamatan yakni Kecamatan Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan), Mengwi, Abiansemal dan Petang. Sedangkan
luas
wilayah
Kabupaten
Badung
juga
mengalami
pengurangan dari semula 520,73 km2 menjadi 418,52 km2. (Data perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah Kabupaten Badung, 2005) Untuk mengetahui jumlah penduduk, selama ini masih bertumpu
pada
hasil
sensus
penduduk
dan
hasil
survey
kependudukan.
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
13
Dimana sensus penduduk diadakan setiap 10 tahun sekali, sedangkan survey dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk memperbaiki sistem pencatatan kepedudukan beberapa usaha telah dilaksanakan
diantaranya
mengajukan
data
registrasi
kependudukan dan penyebarannya secara teratur kepada kepala desa/lurah.
Registrasi
kependudukan
ini
dimaksudkan
untuk
mengisi kekurangan hasil sensus yang diadakan paling sedikit 10 tahun sekali (Keppres No. 52 tahun 1997). Keberadaan penduduk dalam suatu daerah merupakan asset pembangunan jika dapat diberdayakan dengan baik dan optimal. Namun di satu sisi penduduk juga dapat menjadi beban bagi daerah terutama bila dikaitkan dengan masalah sosial seperti penyediaan lapangan pekerjaan, pengangguran, kemiskinan, dan masalah sosial lainnya. Berdasarkan data statistik yang ada di Kabupaten Badung, maka jumlah penduduk Kabupaten Badung terhitung dari tahun 2009 – 2014 terjadi peningkatan seperti yang disajikan pada Tabel 2.3 berikut. Grafik 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Badung Tahun 2009 – 2014
Sumber data: Profil Kesehatan Kabupaten Badung Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
14
Distribusi penduduk menurut golongan umur di Kabupaten Badung
tahun
2014
termasuk
kelompok
usia
muda
dimana
kelompok usia umur 15-44 tahun yang tertinggi. Tingginya jumlah penduduk kelompok usia produktif akan mempengaruhi terhadap prioritas
pelayanan
kesehatan
terutama
berhubungan
dengan
pelayanan kesehatan reproduksi, keluarga berencana serta penyakitpenyakit yang ditularkan melaui hubungan seksual (penyakit IMS). Adapun distribusi jumlah penduduk menurut kelompok umur sebagai berikut : Grafik 2.4
Distribusi Jumlah Penduduk Menurut kelompok umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Badung 2014
Sumber data : BPS Kabupaten Badung
Sedangkan rasio jenis kelamin berdasarkan komposisi penduduk Kabupaten Badung Tahun 2011 sebesar 104,4 dan tahun 2012 sebesar 104,02 dimana komposisinya lebih banyak penduduk Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
15
laki-laki. Tahun 2013 rasio jenis kelamin berdasarkan komposisi penduduk Kabupaten Badung adalah 104,13 dengan komposisi penduduk
laki-laki
yang
lebih
banyak.
Rasio
jenis
kelamin
berdasarkan komposisi penduduk Kabupaten Badung Tahun 2014 adalah 104,09 dengan komposisi penduduk laki-laki yang lebih banyak. Perkembangan
Rasio
beban
tanggungan
(rasio
jumlah
penduduk golongan umur non produktif dibandingkan dengan golongan umur produktif) di Kabupaten Badung sejak tahun 20102014 masih berada pada kisaran >40% yaitu tahun 2010 sebesar 40,05%, tahun 2011 sebesar 44,4%, tahun 2012 sebesar 43,44% dan tahun 2013 sebesar 42,95%. Tahun 2014 rasio beban tanggungan sebesar
42,75%.
Dengan
kondisi
masih
tingginya
angka
ketergantungan maka menjadi beban bagi kelompok usia produktif, hal ini akan mempengaruhi terhadap pembiayaan kesehatan.
b. Kepadatan Penduduk Dalam
pengambilan
kebijakan
pembangunan,
kepadatan
penduduk dalam suatu wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan dalam merencanakan pembangunan wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar perhatian
yang
diperlukan
dalam
penyusunan
kebijakan
pembangunan. Jika dikaitkan dengan masalah – masalah sosial, kesehatan dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial serta dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Kepadatan penduduk di Kabupaten Badung dari tahun 2009 – 2014 disajikan pada Tabel 2.5 berikut ini.
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
16
Grafik 2.5 Kepadatan Penduduk Di Kab. Badung Tahun 2009 – 2014
Sumber data: Profil Kesehatan Kabupaten Badung
2.4 Aspek Pendidikan Kemampuan membaca dan menulis (baca tulis) merupakan salah satu keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup sehat dan sejahtera. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk untuk dapat menyerap informasi. Persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang buta huruf digunakan kebanyakan negara
berkembang
untuk
memprediksi
tingkat
pendidikan
Badung,
persentase
penduduk pada umumnya. Berdasarkan
Data
BPS
Kabupaten
penduduk 10 tahun ke atas yang melek huruf Tahun 2014 di Kabupaten Badung adalah 93,14% dengan distribusi untuk yang laki-laki 96,27% dan perempuan 89,92%. Tahun 2013 disebutkan bahwa prosentase penduduk 10 tahun ke atas melek huruf di Kabupaten Badung sebesar 92,02 dengan prosentase penduduk 10 Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
17
tahun ke atas yang melek huruf laki-laki adalah 96,35 sedangkan yang perempuan adalah 87,58. Lebih rendah dibandingkan dengan prosentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang melek huruf di tahun 2012 yaitu 93,53.
2.5
Aspek Perekonomian Upaya untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten
Badung
telah
meningkatkan
banyak
dilakukan,
salah
satunya
kunjungan
wisatawan,
mendorong
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan pembentukan struktur ekonomi Kabupaten Badung. Pertumbuhan tersebut telah berimplikasi pada perluasan lapangan kerja sehingga secara bertahap pengangguran di Kabupaten Badung dapat dikurangi. Adapun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Badung periode lima tahunan (2010–2014) dapat disajikan pada grafik
2.6 seperti
berikut ini. Grafik 2.6 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Badung Tahun 20102014
Dinkes Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
18
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
D
erajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh multi faktor, dan secara garis besar dipengaruhi faktor kesehatan dan faktor non kesehatan. Faktor
kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan
sangat
menentukan
derajat
kesehatan
masyarakat. Faktor lain diluar kesehatan yang tak kalah penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya (Depkes, 2010). Pada bagian ini derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Badung akan digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kesakitan beberapa penyakit yang ada di Kabupaten Badung.
3.1
Mortalitas Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu dikenal dengan mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang
kesehatan.
Tingkat
kematian
secara
umum
sangat
berhubungan erat dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan ada pula yang tidak langsung. Beberapa faktor yang Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
19
mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita, pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka
kematian
bayi
(AKB)
adalah
Jumlah
kematian
penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu. AKB merupakan indikator yang sangat
berguna
untuk
mengetahui
status
kesehatan
anak
khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat kesakitan dan status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin. Angka
Kematian
Bayi
(AKB)
di
Kabupaten
Badung
cenderung menurun setiap tahunnya. Hasil pencapaian indikator AKB tahun 2014 adalah 4,09 per 1.000 kelahiran hidup meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 2,5 per 1.000 kelahiran hidup. Namun bila dibandingkan dengan target renstra Dinas Kesehatan telah mencapai target dibawah 6,5 per 1.000 Kelahiran Hidup dan telah mencapai target dibawah angka Nasional sebesar 48 per 1.000 KH dan target MDGs sebesar 23 per 1.000 KH. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Badung dalam lima tahun terakhir seperti pada grafik 3.1. di bawah ini. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
20
Grafik
3.1
Angka
Kematian
Bayi
di
Kabupaten
Badung
Tahun 2009 – 2014
Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun dan dinyatakan per 1.000 balita. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Badung memiliki kecenderungan adanya peningkatan angka kematian balita. Pencapaian Angka kematian balita tahun 2014 lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hasil pencapaian angka kematian balita di Kabupaten Badung tahun 2014 sebesar 4,71 per 1000 lebih tinggi jika dibandingkan dengan Angka Kematian Balita tahun 2013 sebesar 2,8 per 1000 balita. Meskipun mengalami peningkatan jika Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
21
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun telah mencapai target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2014 sebesar 5,1 per 1000 balita. Pencapaian angka kematian balita ini masih dibawah target Nasional sebesar 45 per 1.000 balita dan target MDG’s 32 per 1000 balita. Grafik 3.2 Angka Kematian Balita di Kabupaten Badung Tahun 2009-2014 Angka Kematian Balita di Kabupaten Badung Tahun 2009-2014 8
AKABA per 1000 KH
7 6 5 4 3 2 1 0 AKABA
2009
2010
2011
2012
2013
2014
6,84
5,1
5,2
3,1
2,8
4,71
Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (Data diolah)
Jumlah kematian balita di Kabupaten Badung tahun 2014 sebanyak 38 orang, disebabkan oleh komplikasi beberapa penyakit. Penyebab turunnya angka kematian balita (AKABA) di Kabupaten Badung oleh karena baiknya gizi balita, rendahnya faktor risiko yang mengakibatkan kematian bagi balita, perilaku orang tua dalam pemberian gizi anak cukup baik serta peranan dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
22
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun tertentu dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan. Angka
Kematian
Ibu
Maternal
berguna
untuk
menggambarkan tingkat perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Indikator AKI dipakai untuk mengukur keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Hasil capaian Angka Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Badung tahun 2014 sebesar 37,16 per 100.000 kelahiran hidup lebih baik dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 76.1 per 100.0000 kelahiran hidup, berarti melampaui dari target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2014. Hasil pencapaian AKI di Kabupaten Badung telah mencapai target yang ditetapkan secara Nasional sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup serta target MDGs sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Badung Tahun 2014 seperti pada grafik 3.3 berikut:
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
23
Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Badung Tahun 2009-2014
3.2 Morbiditas Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
3.2.1. Penyakit Menular a. TB Paru Penyakit TB Paru merupakan penyakit re-emerging yang masih terus ditemukan di Provinsi Bali. Secara nasional TB Paru merupakan penyakit tropis yang sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. TB Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan penyakit TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus diturunkan selain HIV AIDS dan Malaria.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
24
Dalam program penanggulangan penyakit TB. Paru dikenal tipe
penyakit
TB.
Paru
diantaranya
kasus
baru
dan
kasus
lama/kambuh. Kasus baru adalah Penderita yang belum pernah diobati dengan obat anti tuberkulosis atau sudah pernah menelan OAT kurang dari 1 bln (30 dosis harian) sedangkan kasus lama/kambuh adalah Penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif. Jumlah kasus baru penyakit TB. Paru di Kabupaten Badung tahun 2014 sebanyak 197 kasus dengan jumlah keseluruhan kasus TB sebanyak 324 kasus, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 180 kasus. Sedangkan Tahun 2012 sebanyak 164 kasus. Grafik 3.4 Kasus Baru TB BTA+ dan seluruh kasus TB di Puskesmas, Rumah Sakit di Kabupaten Badung Tahun 2014
Kasus baru TB BTA+ dan seluruh kasus TB di Sarana Kesehatan 80 70
Axis Title
60 50 40 30 20 10 0 Abs I Abs II Abs III Abs IV Mgw I
Mgw Mgw Kuta I Kuta II K.Sel II III
RSU RSU RSU LP KLS RSUD RS SURY BIMC KASIH GRAH IIA K.Ut BADU SILOA A NUSA IBU A DENP NG M HUSA DUA KDG ASIH ASAR DHA
Pt I
Pt II
kas us BTA+
1
1
8
3
3
0
14
16
7
50
8
37
22
8
12
0
0
6
0
1
seluruh kasus TB
1
3
15
6
5
0
20
20
9
76
15
67
38
15
13
0
0
19
0
2
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
25
Angka kesembuhan TB BTA+ tahun 2014 adalah 85,40% dari seluruh kasus TB BTA+ yang diobati, dengan jumlah kasus TB BTA+ yang diobati sebesar 137 kasus. Angka Pengobatan Lengkap TB BTA+ di Kabupaten Badung Tahun 2014 adalah 2,19% dari semua penderita TB BTA+ yang diobati. Grafik 3.5 Angka Kesembuhan dan Angka Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ di Puskesmas, Rumah Sakit dan LP di Kabupaten Badung Tahun 2014
Angka Kesembuhan dan Angka Pengobatan lengkap puskesmas, Rumah Sakit dan LP Tahun 2014 40 35
Axis Title
30 25 20 15 10 5 0 Pt I
Abs Pt II Abs I Abs II III
RSU LP RSU RSU RS SURY BIMC KLS RSUD KASI GRAH Mgw Mgw Mgw Kuta SILOA A NUSA IIA Kuta I K.Sel K.Ut BADU I II III II H IBU A NG M HUSA DUA DENP KDG ASIH DHA ASAR
BTA+ diobati
2
1
9
6
4
0
9
6
4
28
6
35
18
3
0
0
0
0
0
6
Cure Rate
1
1
7
5
4
0
9
5
4
22
5
33
17
1
0
0
0
0
0
3
Complete Rate
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
b. Pneumonia Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi masalah dan masuk dalam program
penanggulangan
penyakit
adalah
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
pneumonia
karena
26
merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan yang terserang pneumonia adalah anak umur < 2 tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu kegiatan program penanggulangan. Jumlah kasus pneumonia pada balita yang dilaporkan berobat di sarana pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun RSU di Kabupaten Badung Tahun 2013 dan tahun 2014 seperti terlihat pada grafik berikut ini. Grafik 3.6 Jumlah Kasus Pneumonia pada Balita yang Ditemukan dan Ditangani di Kabupaten Badung Tahun 2013 2014
Sumber : Bidang P2PL (data diolah) Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
27
Data pada grafik di atas menunjukkan jumlah kasus pnemonia yang ditemukan dan ditangani tahun 2014 di Kabupaten Badung sebanyak 67 kasus, dengan distribusi kasus yang paling tinggi ditemukan di Puskesmas Kuta Utara sebanyak 19 kasus. Menurun jika dibandingkan dengan jumlah kasus pneumonia di tahun sebelumnya, tahun 2013 jumlah kasus pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 295 kasus, dengan distribusi kasus yang paling tinggi ditemukan di Puskesmas Kuta Utara sebanyak 101 kasus. Upaya penanganan kasus pnemonia sesuai program ISPA yaitu pelaksanaan
manajemen
terpadu
balita
sakit
(MTBS)
serta
pelaksanaan manajemen terpadu bayi muda (MTBM). Selain upaya tersebut juga dilakukan dengan cara menghilangkan faktor penyebab itu sendiri melalui peningkatan status gizi bayi/balita, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan sanitasi lingkungan tempat tinggal serta peningkatan status imunisasi bayi/balita.
c. Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang system kekebalan
tubuh
penderitanya
sehingga
penderita
mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit yang lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. HIV positif dapat diketahui dengan 3 cara yaitu VCT, sero survey dan survey terpadu biologis dan perilaku (STBP). Penyebaran HIV-AIDS tidak mengenal batas daerah maupun wilayah. Perkembangan kasus AIDS dan infeksi HIV yang dilaporkan di Kabupaten Badung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
28
Upaya penanggulangan pun juga terus diupayakan. Salah satunya Dinas Kesehatan Kabupaten Badung bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan
AIDS
(KPA)
Kabupaten
Badung
secara
aktif
melaksanakan penyuluhan/KIE ke tempat-tempat kerja/perusahaan terutama yang termasuk dalam kategori resiko tinggi seperti pantipanti pijat. Tujuan penyuluhan atau KIE tersebut adalah agar kelompok berisiko tersebut mau datang ke Klinik VCT untuk memeriksakan diri secara berkala. Distribusi jumlah kasus HIV dan kasus AIDS serta kematian Akibat AIDS menurut jenis kelamin di Kabupaten Badung Tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 3.7 Distribusi Jumlah Kasus dan kematian Akibat HIV dan AIDS menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Badung Tahun 2014
Sumber : Bidang P2PL (Data diolah)
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
29
Dari grafik di atas, diketahui
bahwa jumlah kasus HIV dan
kasus AIDS di Kabupaten Badung Tahun 2014 lebih banyak ditemukan pada penderita dengan jenis kelamin laki-laki.
d. Penyakit Sifilis Penyakit Sifilis merupakan penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, atau lebih dikenal dengan nama Treponema pallidum. Penularan
biasanya
melalui
kontak
seksual,
tetapi
ada
beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis penularan
melalui
ibu
ke
anak
dalam
uterus.
Sifilis
dapat
menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak serta dapat berakibat fatal sampai menimbulkan kematian. Jumlah kasus baru sifilis yang terlaporkan di Kabupaten Badung Tahun 2014, tidak ada kasus. Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi penularan penyakit menular seksual (PMS), termasuk dampak sosialnya, maka Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Badung telah melakukan Sero Survey yang kegiatannya meliputi: (1) Pemeriksaan darah sero dan sentinel surveilans IMS dan HIV/AIDS, (2)
Penyuluhan/KIE
kepada
masyarakat
umum,
anak
sekolah/remaja maupun kelompok resiko tinggi, (3) Penemuan dan Pengobatan, dan (4) Monitoring ke Puskesmas, maupun Klinik IMS. Persentase sampel darah diskrining terhadap HIV tahun 2014 sebanyak 100% dengan jumlah pendonor sebanyak 3.699 orang, dengan distribusi menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 3.168 orang dan perempuan sebanyak 531 orang pendonor. Hasil skrining tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 28 orang (0,76%) pendonor positif terjangkit HIV, 26 orang pendonor laki-laki positif Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
30
terjangkit HIV dan 2 orang pendonor perempuan positif terjangkit HIV.
e. Diare Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari tiga kali namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan darah disebut disentri. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Badung, karena angka kesakitannya cukup tinggi. Penyakit gastroenteritis lain seperti diare berdarah dan tifus perut klinis juga termasuk ke dalam sepuluh besar penyakit baik di Puskesmas maupun catatan rawat inap di rumah sakit. Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka kematiannya relative rendah.
Serangan
penyakit
yang
bersifat
akut
mendorong
penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Dalam perjalanan alamiahnya sebagian besar penderita sembuh sempurna. Penanggulangan diare di Kabupaten Badung dititikberatkan pada penanganan penderita untuk mencegah kematian dan promosi kesehatan tentang higiene sanitasi dan makanan untuk mencegah KLB. Hasil capaian cakupan penemuan kasus diare di Kabupaten Badung tahun 2014 sebesar 47,7%. Cakupan penemuan kasus diare masih dibawah target yang ditetapkan sebesar 80%. Distribusi capaian cakupan kasus diare menurut puskesmas menunjukkan capaian
tertinggi
dicapai
Puskesmas
Kuta
II
sebesar
260%
sedangkan capaian terendah Puskesmas Kuta I sebesar 10,3%. Capaian cakupan penemuan kasus diare di Kabupaten Badung tahun 2014 seperti grafik berikut : Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
31
Grafik 3.8 Jumlah Target Penemuan Kasus Diare dan Kasus Diare yang
ditangani
menurut
puskesmas
di
Kabupaten
Badung Tahun 2014
Sumber : Bidang P2PL Upaya yang dilakukan oleh jajaran kesehatan baik oleh puskesmas
maupun
dinas
kesehatan
adalah
meningkatkan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, kaporitisasi air minum dan peningkatan sanitasi lingkungan.
f. Kusta Kusta adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium leprae yang terutama menyerang saraf tepi, kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat. Cara Penularan penyakit kusta yaitu : -
manusia merupakan satu satunya sumber penularan.
-
Penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain melalui pernafasan atau kontak kulit yang lama.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
32
Diagnosis mempunyai
penyakit
kusta
satu atau lebih
ditegakkan
tanda utama
jika
seseorang
(cardinal sign) kusta
yang ditemukan pada waktu pemeriksaan klinis. Adapun tanda utama penyakit kusta yaitu kelainan kulit yang mati rasa, penebalan syaraf dengan gangguan fungsi syaraf serta pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) positif. Dari
ketiga
tanda
utama
maka
penyakit
kusta
dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu: Tabel 3.1. Klasifikasi Penyakit Kusta Cardinal Sign
Kusta tipe PB
Bercak mati rasa Penebalan syaraf dgn gangguan
Kusta tipe PB
<5
>5
Hanya 1
>1
Negatif
Positif
fungsi syaraf Pemeriksaan BTA
Strategi global WHO menetapkan indicator eliminasi kusta adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate (NCDR). New case detection rate penyakit kusta di Kabupaten Badung sebesar 1,66 per 100.000 penduduk. Indikator yang dipakai dalam menilai keberhasilan program kusta adalah angka proporsi cacat tingkat II (cacat yang dapat dilihat oleh mata). Angka ini dapat dipakai untuk menilai kinerja petugas, bila angka proporsi kecacatan tingkat II tinggi berarti terjadi keterlambatan petugas
dan
penemuan rendahnya
penderita
akibat
pengetahuan
rendahnya
masyarakat
kinerja tentang
tanda/gejala penyakit kusta. Di Kabupaten Badung, Cacat tingkat II tidak diketemukan, ini berarti kinerja petugas cukup baik.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
33
Indikator lain yang dipakai menilai keberhasilan program adalah
adanya
mengindikasikan
penderita bahwa
anak masih
diantara terjadi
kasus penularan
baru,
yang
kasus
di
masyarakat. Kasus kusta pada anak di Kabupaten Badung tidak ditemukan. Dalam lima tahun terakhir prevalensi kusta tidak mengalami penurunan yang signifikan, akan tetapi masih berada pada posisi eliminasi kusta. Distribusi jumlah kasus kusta di Kabupaten Badung tahun 2014 sebagai berikut : Grafik 3.9 Jumlah kasus Penyakit Kusta di Kabupaten Badung Tahun 2014
g. Penemuan dan Penanganan Penyakit Acute Flaccid Paralysis (AFP) Dalam rangka pelaksanaan eradikasi polio (ERAPO) yaitu menghilangkan kasus polio maka dilakukan kegiatan imunisasi polio secara rutin dan imunisasi secara khusus melalui kegiatan Pekan Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
34
Imunisasi nasional (PIN), Sub PIN. Upaya pemantauan terhadap kasus polio dilakukan melalui surveilans AFP yaitu pengamatan yang terus-menerus terhadap kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) yang terjadi di masyarakat. Acute Flacid Paralysis adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu. AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun adalah jumlah kasus AFP non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk <15 tahun pertahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2014 Kabupaten Badung menemukan 9 kasus AFP. Meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 Kabupaten Badung menemukan 5 penderita AFP. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium, dari 9 kasus yang diperiksa semua menunjukan negatif polio berarti tidak ditemukan virus polio liar). Adapun distribusi kasus AFP sebagai berikut : Tabel 3.2. Jumlah Kasus AFP Menurut Puskesmas Di Kabupaten Badung Tahun 2014 KECAMATAN KUTA UTARA MENGWI ABIANSEMAL PETANG Jumlah
PUSKESMAS Kuta Utara Mengwi 1 Abiansemal 2, 3, 4 Petang II
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) 1 3 4 1 9 35
h. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain: 1. Difteri Difteri
adalah
penyakit
akibat
terjangkit
bakteri
yang
bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. Tahun 2014 tidak ditemukan kasus penyakit difteri di Kabupaten Badung. 2. Pertusis Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk yang sangat berat atau batuk intensif. Nama lain tussis quinta, wooping cough, batuk rejan. Pada tahun 2014 kasus Pertusis tidak ditemukan di Kab. Badung. 3. Tetanus Neonatorum Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir pada saat pemotongan tali pusat tidak dilakukan dengan steril. Pada tahun 2014 di Kabupaten Badung tidak ditemukan kejadian tetanus neonatorum. 4. Campak Penyakit campak adalah penyakit menular disebabkan oleh virus myxovirus viridae meales yang ditularkan melalui droplet penderita.
Adapun
gejala-gejala
penyakit
campak
yaitu:
demam, bercak kemerahan, batuk pilek, conjuctivitis (mata merah) selanjutnya timbul ruam pada muka, leher kemudian keseluruh tubuh. Komplikasi penyakit campak : diare hebat, peradangan pada telinga dan pneumonia. Kasus penyakit Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
36
campak pada balita tahun 2014 meningkat sebesar 493 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 8 kasus. Berbagai upaya yang dilakukan untuk menekan kasus campak melalui pelaksanaan imunisasi campak secara rutin baik di tingkat puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu serta sarana kesehatan lainnya, penyediaan sarana vaksin yang sudah memadai, tenaga yang mencukupi serta kesadaran masyarakat
untuk
mendapatkan
imunisasi
campak
bagi
bayi/balitanya. 5. Polio dan Hepatitis B Tahun 2014 tidak ditemukan kasus Polio dan Kasus Hepatitis B di Kabupaten Badung.
i. Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan : 1. Panas mendadak berlangsung terus-menerus selama 2–7 hari tanpa sebab yang jelas 2. Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet positif) 3. Disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali) 4. Trombositopenia (Trombosit ≤100.000/µl) 5. Peningkatan hematokrit ≥20% Penderita DBD adalah penderita penyakit yang memenuhi sekurangkurangnya 2 kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium di bawah ini : a. Kriteria Klinis : 1) Panas mendadak 2–7 hari tanpa sebab yang jelas 2) Tanda–tanda perdarahan (minimal uji Torniquet positif) 3) Pembesaran hati 4) Syock Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
37
b. Kriteria Laboratorium 1) Trombositopenia (Trommbosit ≤100.000/µl) 2) Hematokrit naik ≥20% Atau penderita yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan HI test atau hasil positif pada pemeriksaan antibodi dengue Rapid Diagnosis Test (RDT) /ELISA. Kabupaten Badung merupakan daerah endemis DBD baik tingkat desanya maupun kecamatan, karena selama tiga tahun berturut – turut selalu dilaporkan adanya kasus DBD. Angka Kabupaten
kesakitan
Badung
demam
tahun
2014
berdarah sebesar
dengue 293,7
per
(DBD)
di
100.000
penduduk, menurun sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 299,7 per 100.000 penduduk, tetapi masih lebih rendah dibandingkan target sebesar 450 per 100.000 penduduk. Grafik 3.10 Penderita Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Badung Tahun 2010 - 2014
Tahun 2014 kasus DBD menunjukkan sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
38
Masih tingginya kasus DBD di Kabupaten Badung disebabkan oleh beberapa faktor meliputi: (1) Lingkungan: sanitasi lingkungan yang kurang memadai, (2) vektor (nyamuk aedes aegypty): tingkat kepadatan populasi nyamuk aedes aegypty yang tinggi, dan (3) Manusia: kepadatan, perilaku dan migrasi penduduk serta masih kurangnya peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Upaya
penangulangan
penyakit
DBD
di
Kabupaten
Badung
diantaranya : Penemuan secara dini dan pengobatan yang akurat sehingga tidak terjadi over diagnosis, Fogging sebelum musim penularan maupun fokus, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui program 3 M plus yaitu Menguras,menutup dan mengubur plus menabur larvasida, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, pembentukan kader juru pemantau jentik (jumantik) ditiap desa/kelurahan (62 jumantik), lomba PSN serta peningkatan sanitasi lingkungan serta upaya lainnya seperti: 1) Peningkatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) diagnosis dini dan pengobatan dini, 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD.
j. Malaria Angka kesakitan malaria untuk Jawa dan Bali diukur dengan Annual Parasite Rate Incidence (API). Pada tahun 2012 dan tahun 2011 ditemukan kasus penyakit malaria positif sebanyak 2 orang dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus Malaria di Kabupaten Badung.Pada tahun 2014 ditemukan kasus malaria positif sebanyak 5 orang dengan hasil pemeriksaan laboratorium.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
39
Penyakit
malaria
yang
ditemukan
di
Kabupaten
Badung
(Puskesmas Abiansemal I, Mengwi II, Mengwi III dan Kuta I) merupakan kasus-kasus import dari penduduk yang datang dari daerah endemis malaria atau orang Bali khususnya yang berasal dari daerah endemis malaria seperti NTT, Maluku dan Papua.
3.3 Status gizi Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4 tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasshiorkor dan marasmus-kwashiorkor). Penentuan indikator persentase anak balita gizi buruk diperoleh berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, dengan besar sampel sebanyak 1.898 responden. Penderita balita gizi buruk di Kabupaten Badung sebanyak 2 orang, yang berasal dari Puskesmas Mengwi I. Adapun Penyebab balita gizi buruk oleh karena penyakit meliputi epilepsi (1 orang) dan hidrocepalus (1 orang). Hasil pencapaian balita gizi buruk di Kabupaten Badung Tahun 2014 sebanyak 3 kasus dari 1898 balita yang disurvei atau sebesar 0,16%. Hasil capaian di tahun 2013 sebesar 0,42%. Menurun sebesar 0,26%. Upaya yang dilakukan untuk menangani gizi buruk di Kabupaten Badung meliputi: a. Penimbangan balita secara ketat dengan meningkatkan cakupan D/S (balita ditimbang dibagi seluruh balita)
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
40
b. Melakukan investigasi terhadap balita yang dicurigai gizi buruk c. Melakukan rujukan kasus gizi buruk d. Pemberian
PMT
kepada
balita
gizi
kurang/buruk
berdasarkan indikator BB/U e. Monitoring dan evaluasi
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
41
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
U
preventif,
ntuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggitingginyabagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan
kuratif,
dan
dalam
rehabilitatif
bentuk yang
kegiatan
promotif,
dilaksanakan
secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya Pelayanan kesehatan terdiri atas: a. pelayanan
kesehatan
menyembuhkan
perseorangan
penyakit
dan
ditujukan
memulihkan
untuk
kesehatan
perseorangan dan keluarga. b. pelayanan
kesehatan
masyarakat
ditujukan
untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat Upaya pelayanan kesehatan ditujukan terhadap semua masyarakat baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Beberapa upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Badung seperti berikut:
4.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu, puskesmas, Rumah Sakit
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
42
Pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Adapun pelayanan Kesehatan ibu dan anak meliputi :
4.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Kontak Pertama (K1)
Pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan pada trimester pertama kehamilan. Setiap ibu hamil berkunjung kesarana kesehatan minimal satu kali pada trimester pertama. Cakupan K1 menggambarkan besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Hasil capaian cakupan kunjungan ibu hamil kontak pertama (K1) di Kabupaten Badung tahun 2014 sebanyak 8.386 ibu hamil dari target sasaran sebanyak 8.515 sehingga persentase cakupan K1 sebesar 98,49%. Cakupan pada tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan cakupan tahun 2013 sebanyak 8.322 ibu hamil dari target sasaran sebanyak 8.646 ibu hamil, sehingga cakupan K1 sebesar 96%.
4.1.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Kontak Pertama (K4)
Kunjungan Ibu Hamil Kontak Pertama (K4) adalahpelayanan kesehatan
yang
diberikan
kepada
ibu
hamil
oleh
petugas
kesehatansesuai dengan standar pelayanan kebidanan minimal 4 kali dengan distribusi pelayanan yang dianjurkan minimal satu kali pada kehamilan trimester I (kontak pertama), minimal satu kali pada trimester II (kontak kedua) dan minimal dua kali pada trimester III (kontak ketiga dan kontak keempat).
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
43
Adapun pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, screening status imunisasi Tetanus Toksoid, ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet besi (minimal 90 tablet selama kehamilan), temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal atau konseling) dan test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar pemeriksaan kehamilan. Standar jenis pelayanan dan waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kesehatan terhadap ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Cakupan
K4
ditujukan
untuk
mengukur
kemampuan
manajemen program KIA untuk melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan antenatal. Hasil pencapaian pelayanan antenatal lengkap (K4) terhadap ibu hamil tahun 2014 sebanyak 8.115 ibu hamil dari total perkiraan ibu
hamil
pencapaian
yang
ditargetkan
indikator
cakupan
sebanyak
8.515
pelayanan
K4
orang sebesar
sehingga 95,3%.
Meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 8.065 ibu hamil dari total perkiraan ibu hamil yang ditargetkan sebanyak 8.646 orang sehingga pencapaian indikator cakupan pelayanan K4 sebesar 93,3%. Hasil pencapaian ini telah mencapai target yang ditetapkan dalam renstra sebesar 90,2%. Hasil pencapaian indikator K4 ini bila dibandingkan dengan target Provinsi Bali sebesar 95% berarti masih dibawah target yang ditetapkan dan telah melampaui target Nasional yang ditetapkan sebesar 88%. Hasil pencapaian cakupan K4 selama lima tahun seperti berikut :
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
44
Grafik 4.1 Cakupan Pelayanan ANC (K4) (K4) di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014 Cakupan Pelayanan ANC (K4) di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014 100 90 80
Persentase
70 60 50 40 30 20 10 0 K4
2010
2011
2012
2013
2014
87,36
96,14
90,2
93,3
95,3
Berdasarkan grafik pencapaian cakupan cakupan K4 selama lima tahun (2010 s/d 2014)) menunjukkan bahwa hasil pencapaian cakupan pelayanan
antenatal
ibu
hamil
di
Kabupaten
Badung
telah
melampaui target yang ditetapkan secara Nasional sebesar 88% kecuali tahun 2010. Hasil pencapaian indikator K4 tahun 2014 telah melampaui target yang ditetapkan Provinsi Bali sebesar 95%. Tercapainya cakupan pemeriksaan ibu hamil (K4) oleh karena beberapa faktor : (1) adanya dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat melalui program jampersal. Salah satu komponen yang dibiayai diantaranya pemeriksaan
kehamilan minimal
4 kali,
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
45
(2) pelatihan Program perencanaan persiapan persalinan dan komplikasi (P4K), (3) pembuatan PWS KIA oleh masing-masing bidan di pustu/BKIA/puskesmas, (4) monitoring dan evaluasi pelaksaan program.
4.1.3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan proses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Proses pertolongan persalinan oleh tenaga dengan kompotensi kebidanan akan memastikan pelayanan yang diberikan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Sterilitas
atau
pencegahan
infeksi
dengan
menerapkan
minimal 3 bersih yaitu : bersih tangan penolong, bersih alat pemotong tali pusat, bersih tempat ibu berbaring b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar pelayanan c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar.
Indikator
manajemen
ini
program
adalah
KIA
untuk
dalam
mengukur
kemampuan
menyelenggarakan
pelayanan
persalinan yang profesional. Upaya meningkatkan
yang
dilakukan
cakupan
pemerintah
pertolongan
persalinan
pusat
untuk
oleh
tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan melalui kebijakan yang disebut Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
46
Jaminan Persalinan (Jampersal). kebijakan Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan, yang didalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk KB pasca persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir. Pada
dasarnya
Jaminan
Persalinan
adalah
perluasan
kepesertaan dari Jamkesmas dan tidak hanya mencakup masyarakat miskin saja. Manfaat yang diterima oleh penerima manfaat Jaminan Persalinan terbatas pada pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB pasca persalinan. Dalam implementasi kebijakan jaminan persalinan maka semua persalinan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah dan swasta. Khusus untuk swasta maka Dinas Kesehatan melakukan kerjasama dengan bidan praktek swasta, klinik swasta. Hasil pencapaian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih pada tahun 2014 sebesar 99,7% atau jumlah persalinan ibu hamil
sebanyak
8.105
orang
dari
total
perkiraan
persalinan
sebanyak 8.128 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah persalinan ibu hamil sebanyak 7.898 orang dari total perkiraan
persalinan
sebanyak
8.253
orang
atau
sebesar95,7%cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Hasil cakupan tahun 2014 telah melampaui target yang ditetapkan renstra sebesar 96,6%. Bila ditinjau dari pencapaian kinerja diperoleh hasil sebesar 94,45%, berarti termasuk kategori sangat baik. Hasil pencapaian cakupan persalinan tahun 2014 bila dibandingkan dengan target Provinsi Bali sebesar 100% berarti masih dibawah target dan telah melampaui target dibandingkan target Nasional sebesar 90%.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
47
Hasil capaian cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga ten kesehatan terlatih tahun 2010 s/d 2014 seperti berikut : Grafik 4.2 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih di Kabupaten bupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014 4 Cakupan akupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Cak (%)
2010
2011
2012
2013
2014
95,52
99,1
92
95,7
99,7
Berdasarkan
grafik
pencapaian
cakupan
pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih selama lima tahun menunjukkan bahwa pertolongan persalinan di Kabupaten Badung pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan secara Nasional sebesar 90% namun pencapaian berfluktuasi dan capaian yang terendah pada tahun 2012 sebesar 91,24%. Beberapa
penyebab
masih
belum
tercapainya
cakupan
persalinan nan oleh tenaga kesehatan terlatih sesuai target yang telah ditetapkan, meliputi: a. Perkiraan jumlah ibu hamil yang tinggi yang disebabkan jumlah penduduk pendatang meningkat namun angka kelahirannya kecil.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
48
b. Belum optimalnya pendataan sasaran riil ibu dengan melibatkan pihak swasta (dokter, bidan, rumah sakit dan klinik) Upaya
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih antara lain: a. Memperbaiki perhitungan ibu hamil dengan data proyeksi b. Melakukan pertemuan koordinasi dengan pihak swasta mengenai pendataan ibu hamil c. Pembentukan jejaring kerjasama antara dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas dan pihak swasta tentang pelayanan persalinan. d. Pembuatan kantong persalinan e. Pemantapan sistim rujukan dari pelayanan dasar ke pelayanan rujukan/RS. f. Peningkatan kualitas sumber daya manusia g. Pemantapan Dasar
Pelayanan
(PONED)
dan
Obsterik Pelayanan
Neonatal Obsterik
Emergensi Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) h. Monitoring dan evaluasi
4.1.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)
Pelayanan
kesehatan
ibu
nifas
merupakan
pelayanan
kesehatan sesuai standar yang diberikan pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa/ polindes/ poskesdes) dan kunjungan rumah.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
49
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan
tekanan
pemeriksaan
tinggi
darah,
fundus
nadi,
uteri;
3)
respirasi
dan
pemeriksaan
suhu; lokhia
2) dan
pengeluaran pervagina lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Ekslusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6) pelayanan KB pasca persalinan Hasil capaian capai pelayanan ibu nifas tahun 2014 sebesar 95,7% 95,7 atau jumlah ibu nifas sebanyak 7.775 orang dari total perkiraan per persalinan sebanyak 8.128 orang. Tahun 2013 sebanyak 7.898 ibu nifas dari ri target sasaran sebanyak 8.253atau cakupan sebesar 94,24%, berarti erarti mengalami mengalami peningkatan sebesar 1,46%. 1,46 Sementara target cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan target standar pelayanan minimal bidang kesehatan tahun 2015 adalah 90%. Jadi capaian pelayanan ibu nifas Kabupaten Badung sudah melampaui target yang ditetapkan. Hasil il capaian pelayanan ibu nifas menurut puskesmas seperti grafik dibawah ini. Puskesma di Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut Puskesmas Kabupaten Badung Tahun 2012 s/d 2014
Persentase
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2012 s/d 2014 120 100 80 60 40 20 0 Pt I
Pt II Abs I
Abs Abs Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta K.Sel K.Ut Kab. II III IV I II III I II
Thn 2012 83,0 82,6 89,6 90,2 86,3
77,5 101, 86,0 97,7 98,6 92,6 90,8
Thn 2013
90,9 99,5
97
91,4 94,5 94,3 91,4
Thn 2014 92,4 98,7 95,1 92,7
98
89
90,8 98,4 98,7 96,6
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
91
98,2 89,2 99,2 96,3 94,2 86
98,2 101, 97,4 95,7
50
4.1.5 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Penyakit
tetanus
merupakan
penyakit
menular
yang
merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan tingginya angka kematian
pada
bayi.
Upaya
pencegahan
dilakukan
dengan
memberikan imunisasi dengan sasaran bayi, balita, anak sekolah dan wanita usia subur (WUS) termasuk ibu hamil. Program untuk pencegahan penyakit tetanus melalui program maternal neonatal tetanus elimination (MNTE)dengan strategi : 1. Imunisasi Rutin Dasar lengkap pada Bayi (DPT 3 Dosis), sehingga bayi tersebut telah menjadi status T2. 2. Melalui kegiatan BIAS ( Pemberian TT ) pada anak SD, MI kelas 1, 2, 3, sehingga anak tersebut menjadi status T3, T4, dan T5. 3. Lakukan sweeping TT WUS mulai dari daerah Risiko Tinggi, sampai daerah tersebut berstatus T5 untuk semua WUS Dengan program ini maka setiap wanita usia subur (WUS) telah mendapat imunisasi tetanus toxoid sebanyak 5 (lima) kali dengan interval pemberian sebagai berikut: Hasil capaian imunisasi TT 5 dosis untuk ibu hamil di Kabupaten Badung tahun 2014 sebanyak 3.302 ibu hamil dari target sebanyak 8.515 ibu hamil yang artinya cakupannya sebesar 38,8%. Meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 dimana sebanyak 2.950 ibu hamil dari target sasaran sebanyak 8.647 ibu hamil, sehingga cakupannya sebesar 34,1%. Distribusi cakupan imunisasi TT 5 dosis untuk ibu hamil yang tertinggi dicapai Puskesmas Abiansemal IV sebesar 98,0% sedangkan terendah dicapai oleh Puskesmas Kuta I. Rendahnya disebabkan
oleh
capaian beberapa
imunisasi faktor
TT
yaitu:
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
5
pada
kurangnya
ibu
hamil
informasi
51
mengenai
riwayat
imunisasi
sebelumnya,
belum
optimalnya
sweeping imunisasi. Grafik 4.4 Cakupan Pelayanan Imunisasi TT Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014
Cakupan Pelayanan Imunisasi TT Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014 120 100 80 60 40 20 0 Pt I
Pt II Abs I Abs II
Abs III
TT-5 19,1 54,9 82,3 44,8 74,2
Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta I K.Sel K.Ut IV I II III II 98
18,7 37,7 46,2
3
18,8 46,7 43,1
4.1.6 Cakupan pemberian tablet besi (Fe)
Upaya
penanggulangan
anemia
gizi
diprioritaskan
pada
kelompok rawan yaitu ibu hamil, balita, anak usia sekolah, wanita usia subur termasuk remaja putri dan pekerja wanita. Selama ini upaya penanggulangan anemia gizi difokuskan kepada sasaran ibu hamil dengan suplementasi tablet besi folat (200 mg feSO4 dan 0,25 mg asam folat) dengan memberikan setiap hari 1 tablet selama minimal 90 hari berturut-turut. Hasil capaian cakupan pemberian tablet Fe 1 tahun 2014 sebesar 98,49% sedangkan cakupan Fe 3 sebesar 95,30%. Hasil Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
52
capaian pada tahun 2014 Meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013, cakupan Fe 1 sebesar 96,25% sedangkan cakupan Fe 3 sebesar 93,28%. Distribusi
cakupan
pemberian
Fe1
dan
Fe3
menurut
puskesmas menunjukkan hasil capaian yang baik (selisih cakupan Fe1 dan Fe3 Kurang dari 1%) yaitu Puskesmas Petang I, Abiansemal I, Abiansemal II, Abiansemal IV, Mengwi III dan Kuta I. Cakupan pemberian tablet Fe di Kabupaten Badung tahun 2014 secara rinci seperti berikut: Grafik 4.5 Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014
Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014 120 100 80 60 40 20 0 Pt I
Pt II Abs I Abs II
Abs III
Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta K.Sel K.Ut Kab. IV I II III I II
Fe 1 96,1 98,1 98,8 98,4 96,9
97
99,5 99,6 99,3 98,8 98,0 97,2 99,4 98,4
Fe 3 95,3 91,4 98,1 99,3 88,1
97
85,2 95,6 99,0 98,2 89,4 94,6 97,1 95,3
4.1.7 Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
yang
mendapat
penanganan definitif sesuai
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
53
dengan
standar
oleh
tenaga
kesehatan
terlatih
pada
tingkat
pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin
dan
ibu
nifas
yang
dapat
mengancam
jiwa
ibu
dan/ataubayi. Komplikasi dalam kehamilan diantaranya: (1) Abortus, (2) Hiperemesis Gravidarum, (3) Perdarahan per vaginam, (4) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), (5) Kehamilan lewat waktu, (6) Ketuban pecah dini. Komplikasi dalam persalinan diantaranya : (1) Kelainan letak/presentasi janin, (2) Partus macet/distosia, (3) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), (4) Perdarahan pasca persalinan, (5) Infeksi berat/sepsis, (6) Kontraksi dini/persalinan premature, (7) Kehamilan ganda. Komplikasi dalam nifas diantaranya: (1) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), (2) Infeksi nifas, (3) Perdarahan nifas. Penanganan
definitif
adalah
penanganan/pemberian
tindakan
terakhir untuk meyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
54
Hasil capaian penanganan komplikasi kebidanan di Kabupaten Badung tahun 2014 sebanyak 1.243 ibu hamil dari perkiraan ibu hamil yang resiko tinggi mengalami mengalami komplikasi sebanyak 1.703 ibu hamil,
atau
sebesar
72,99 72,99%.
Mengalami
penurunan
jika
dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 1.394 ibu hamil dari perkiraan ibu hamil yang resiko tinggi mengalami komplikasi sebanyak 1.729 ibu hamil, hamil, sehingga capaiannya sebesar 80,6%. 80,6 Hasil capaian ibu hamil risti/komplikasi ditangani menurut puskesmas
menunjukkan
bahwa
puskesmas
dengan
capaian
dibawah target 80% yaitu Puskesmas Petang I, Abiansemal II, Mengwi I, Kuta II, Kuta Selatan dan Kuta Utara dan Puskesmas dengan capaian terkecil Puskesmas Petang I. Secara lengkap capaian ibu hamil risti/komplikasi /komplikasi ditangani seperti berikut: Grafik 4.6 Capaian Ibu Hamil Risti/Komplikasi Obstetri dan Neonatal
yang
ditangani
Menurut
Puskesmas
Kabupaten Badung Tahun 2014 Capaian Ibu Hamil Risti/Komplikasi Obstetri dan Neonatal yang ditangani Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pt I Pt II Abs I
Abs Abs Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta K.Sel K.Ut Kab. II II III IV I II III I
Cak % 11,6 85,3 83,9 77,2 91,7 83,3 71,0 79,9 81,0 80,8 73,2 79,0 43,7 72,9
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
55
di
4.1.8 Kunjungan Neonatal
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan terhadap bayi baru lahir umur 0 sampai 28 hari. Pelayanan kesehatan terhadap bayi baru lahir sangat penting karena kelompok umur ini memiliki risiko gangguan kesehatan yang paling tinggi. Hasil
Riskesdas
2007
menyebutkan
bahwa
78,5%
kematian
neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0-6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar untuk mendetaksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga
dapat
dilakukan
intervensi
sedini
mungkin
untuk
mencegah kematian. Pelayanan pada kunjungan neonatus (bayi umur 0 – 28 hari) sesuai dengan standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) sebanyak tiga kali yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Ekslusif, injeksi Vitamin K, Imunisasi (Jika belum diberikan
saat
lahir,
penanganan
dan
rujukan
kasus,
serta
penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA). Hasil pencapaian kunjungan neonatal lengkap (KN3) di Kabupaten Badung Tahun 2014 sebanyak 7.671 bayi (95.0%) dari total lahir hidup sebanyak 8.073 bayi, ini berarti telah melampaui target renstra yang telah ditetapkan sebesar 90%. Distribusi capaian cakupan
kunjungan
neonatal
lengkap
menurut
puskesmas
menunjukkan semua puskesmas telah mencapai target dan capaian diatas 90%. Distribusi pencapaian cakupan kunjungan neonatal lengkap seperti berikut:
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
56
Grafik 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Tahun 2013-2014
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3) Menurut Puskesmas di Kabupaten Tahun 2013-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pt I Pt II Abs I
Abs Abs Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta K.Sel K.Ut Kab. II III IV I II III I II
Thn. 2013 101, 96,9 99,9 98,4 100,
99,8 99,5 100, 99,2 96,1 95,9 101, 99
Thn. 2014 95,2 95,2 95,1 95,1 95 95,2 95
95
95
95
95
95
95
95
4.1.9 Pelayanan Kesehatan Bayi
Cakupan
kunjungan
bayi
adalah
cakupan
bayi
yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter,
bidan
dan
perawat
yang
memiliki
kompetensi
klinis
kesehatan, paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi umur 29 hari–11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
57
empat kali yaitu satu kali pada umur 29 hari–3 bulan, 1 kali pada umur 3–6 bulan, 1 kali pada umur 6–9 bulan dan 1 kali pada umur 9–11 bulan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1–4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan
kesehatan
bayi
(meliputi
konseling
ASI
eksklusif,
pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan
tanda
bahaya
bayi
sakit
(sesuai
MTBS),
pemantauan
pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6–11 bulan). Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan. Hasil capaian pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Badung pada tahun 2014sebanyak 7.577(93,9%) dari target sasaran jumlah bayi sebesar 8.073 bayi. Capaian tersebut mengalami penurunan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 sebanyak 7.606 bayi dari target sasaran sebanyak 7.860 bayi atau cakupan sebesar 96,8%.
Hasil
capaian
cakupan
pelayanan
kesehatan
bayi
di
Kabupaten Badung telah mencapai target yang ditetapkan. Terpenuhinya
target
cakupan
kunjungan
bayi
sangat
dipengaruhi oleh keaktifan posyandu tiap bulannya, peran kader dan partisipasi keluarga untuk membawa bayi ke posyandu serta keaktifan tenaga puskesmas dalam membina posyandu.
4.1.10 Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12 – 59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
58
Pemantauan pertumbuhan minimal delapan kali setahun dilakukan dengan pengukuran berat badan pertinggi badan/panjang badan dan pelayanan kesehatan seperti pemberian vit A dua kali setahun pada setiap bulan Pebruari dan Agustus. Pemantauan perkembangan minimal dua kali setahun meliputi perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, daya dengar dan daya lihat serta sosialisasi dan kemandirian. Jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autisme serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.
Bila
ditemukan
penyimpangan
atau
gangguan
perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang lebih memiliki kompetensi. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12–59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan
masyarakat
menjalankan
tugasnya
dan
petugas
melakukan
sektor
lain
yang
dalam
stimulasi
dan
deteksi
dini
penyimpangan tumbuh kembang anak. Indikator
ini
untuk
mengukur
kemampuan
manajemen
program KIA dalam melindungi anak balita sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan Hasil pencapaian cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Badung Tahun 2014 sebesar 92,9% ini berarti telah melampaui target yang telah ditetapkan dalam renstra sebesar 78,6%. Hasil pencapaian cakupan pelayanan anak balita tahun 2013 telah melampaui target Nasional (SPM) tahun 2013 sebesar 81%.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
59
Grafik 4.8 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2013 - 2014 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2013 - 2014 140 120 Persentase
100 80 60 40 20 0 Pt II Abs I
Abs Abs Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta K.Sel K.Ut Kab. II III IV I II III I II
2013 126
85,
105
98,
102
2014 99,
61,
118
81,
85,
Pt I
78,
75,
100
82,
76,
84,
107
78,
91,
73,
99,
81,
91,
65,
110
90,
92,
4.1.11 Cakupan ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi mulai dari lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberi makanan tambahan apapun karena sampai umur tersebut kebutuhan zat gizi bayi bisa dipenuhi dari ASI atau air susu ibu saja. Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Badung Tahun 2014 sebesar 68,2% meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 66,7% sedangkan tahun 2012 sebesar 64,5%. Rendahnya cakupan ASI Eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena kebanyakan ibu-ibu yang memiliki bayi bekerja mencari nafkah untuk menunjang kebutuhan keluarga sehingga tidak ada kesempatan untuk memberikan ASI secara eksklusif mulai sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan dan lebih banyak memberikan susu formula pada bayinya. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
60
4.1.12 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Wanita usia subur adalah wanita yang berusia antara 15-49 tahun. Untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran wanita usia subur atau pasangannya diprioritaskan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari
cakupan
peserta
KB
aktif
(peserta
KB
yang
sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Hasil capaian cakupan peserta KB aktif pada tahun 2014 sebesar 85,5% sedangkan di tahun 2013 sebesar 77,9%. Target SPM bidang kesehatan untuk peserta KB aktif pada tahun 2011 adalah 70% sehingga capaian Kabupaten Badung sudah memenuhi target. Grafik 4.9 Cakupan KB Aktif Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2013 - 2014 Cakupan KB Aktif Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2013 - 2014 120
Persentase
100 80 60 40 20 0 Pt II Abs I
Abs Abs Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta K.Sel K.Ut Kab. II III IV I II III I II
2013 97,
69,
86,
109
87,
2014 89,
79,
83,
93,
85,
Pt I
83,
84,
90,
83,
92,
83,
48,
85,
77,
79,
92,
83,
81,
84,
89,
84,
85,
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
61
4.2. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat merupakan pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum, kesehatan gigi dan mulut terhadap murid kelas 1 SD/MI yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter kecil. Adapun tujuan dari penjaringan kesehatan adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta didik, sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan lebih buruk. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Sekolah Dasar setingkat adalah Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar Swasta, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah Ibtidaiyah serta satuan pendidikan keagamaan termasuk ponpes baik jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah
dilatih
tentang
UKS/UKGS.
Dokter
kecil
adalah
kader
kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Indikator
ini
untuk
mengukur
kemampuan
manajemen
program Usaha Kesehatan Anak Sekolah dalam melindungi anak sekolah
sehingga
kesehatannya
terjamin
melalui
pelayanan
kesehatan.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
62
Hasil pencapaian Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kabupaten Badung Tahun 2014 sebanyak 100% (10.453 siswa) sedangkan tahun 2013sebanyak 9.237 siswa dari target sebanyak 9.298 siswa, sehingga capaian cakupan sebesar 99,3%. Hasil capaian cakupan Penjaringan dan
setingkat
tahun
kesehatan
siswa
SD
2014 telah melampaui target Nasional (SPM)
sebesar
92%.
Hasil
pencapaian cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat tahun
2014
mengalami
peningkatan dibandingkan capaian tahun 2013. Distribusi
cakupan
Penjaringan
kesehatan siswa swa SD dan setingkat menurut puskesmas tahun 2014 menunjukkan bahwa semua puskesmas telah mencapai target renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dan bila dibandingkan dengan
target
nasional
(SPM)
menunjukkan
bahwa
semua
puskesmas juga telah mencapai target yang ditetapkan. Penyebab belum tercapainya cakupan penjaringan anak sekolah oleh karena pada saat pemeriksaan ada beberapa siswa SD tidak masuk sekolah kolah karena berbagai alasan seperti sakit, dll. Upaya untuk meningkatkan cakupan penjaringan anak SD melalui sweeping serta penjadualan ulang bagi siswa yang absensi pada saat dilakukan pemeriksaan kesehatan. Distribusi capaian Penjaringan Anak Sekolah SD SD dan setingkat pada grafik seperti berikut:
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
63
Grafik 4.10 Cakupan Penjaringan Anak Sekolah SD dan setingkat Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2013 – 2014 Cakupan Penjaringan Anak Sekolah SD dan setingkat Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2013 – 2014 102 100 98 96 94 92 90 88 Abs III
Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta K.Sel K.Ut Kab. IV I II III I II
2013 100 100 100 95,5 92,9
99,2 100 100 100 95,8 100 100 99,3
Pt I
Pt II Abs I Abs II
2014 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4.3
Pelayanan Imunisasi
Pelayanan menanggulangi
imunisasi
ditujukan
penyakit-penyakit
untuk
melalui
mencegah imunisasi
atau yang
dilaksanakan secara rutin maupun khusus dengan sasaran bayi, balita, anak sekolah maupun Wanita Usia Subur. Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Radang Selaput Otak, Radang Paru-Paru. Salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Tujuan program imunisasi adalah menurunkaan morbiditas dan mortalitas penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Keberhasilan
program
imunisasi
dapat
dilihat
dari
cakupan
desa/kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization (UCI)
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
64
yaitu
80%
sasaran
mendapatkan
imunisasi
lengkap.
Target
keberhasilan program imunisasi adalah minimal 80% desa mencapai UCI. Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Badung pada tahun 2014 sudah mencapai 100%. Bayi
yang
telah
mendapatkan
imunisasi
dasar
lengkap
meliputi satu kali imunisasi Hepatitis B, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak. Hasil capaian cakupan pelayanan imunisasi pada bayi di Kabupaten Badung tahun 2014 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 sebesar 100%, Polio 4 sebesar 100,35% dan Imunisasi Campak sebesar 105,12%. Grafik 4.11 Cakupan Imunisasi pada Bayi Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2014
Cakupan Imunisasi pada Bayi Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Pt I
Pt II Abs I Abs II
Abs III
Abs Mgw Mgw Mgw Kuta Kuta I K.Sel K.Ut Kab. IV I II III II
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 115,7 100,6 121,3 114,7 98,82 93,77 139,2 100,9 100,9 78,21 100,7 105,6 86,27 100 Polio 4
95,76 94,74 130,6 118 100,6 107,4 142,8 92,39 100,3 84,59 96,79 103,6 83,18 99,62
Campak
109,6 104,0 121,7 118,1 95,88 97,58 139,0 99,61 100,9 113,0 101,0 101,6 85,12 105,1
Imunsasi Lengkap
109,6 104,0 121,7 118,1 95,88 97,58 139,0 99,34 100,4 78,82 99,64 101,6 84,59 98,66
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
65
4.4
Penanganan KLB < 24 Jam
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam adalah desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam oleh kabupaten/kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu. Desa/kelurahan mengalami KLB bila terjadi peningkatan kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit karantina atau keracunan makanan. KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu. Ditangani adalah mencakup penyelidikan dan penanggulangan KLB. Pengertian kurang dari 24 jam adalah sejak laporan W1 diterima sampai penyelidikan dilakukan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga berupa fax atau telepon. Penyelidikan KLB adalah rangkaian kegiatan berdasarkan cara epidemiologi untuk memastikan adanya suatu KLB, mengetahui gambaran penyebaran KLB dan mengetahui sumber dan cara-cara penanggulangannya. Penanggulangan KLB adalah upaya untuk menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan penderita, pencegahan peningkatan, perluasan dan menghentikan suatu KLB. Secara umum seluruh desa/kelurahan yang terkena KLB di Kabupaten Badung tahun 2014 sudah ditangani dalam waktu kurang dari 24 jam. Adapun rincian kejadian luar biasa seperti berikut :
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
66
Tabel 4.1. Jumlah Kejadian Luar Biasa Menurut Jenis, Wilayah, Penduduk Terancam di Kabupaten Badung Tahun 2014 No
1
JENIS
YANG
KEJADIAN
TERSERANG
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
TERANCAM
PENDERITA
LUAR
Jml
Jml
BIASA
KEC.
DESA
L
P
L+P
3
3
25779
24570
50349
2
1
3
3
3
23376
22788
46164
1
2
3
Suspek M.Cov
L
P
L+P
2
DBD
3
Keracuan makan
1
1
0
0
0
10
8
18
4
campak
1
1
1469
1476
2945
8
12
20
4.5
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sekolah
Pelayanan kesehatan gigi dasar meliputi pelayanan tumpatan gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan pelayanan dasar gigi dasar berupa tumpatan gigi tetap pada tahun 2014 sebanyak 2.245 orang sedangkan tahun 2013 sebanyak 1.061orang. Pelayanan pencabutan gigi tetap pada tahun 2014sebanyak 1.445 orang dan tahun 2013 sebanyak 4.927 orang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pelayanan tumpatan gigi tetap lebih banyak dari pelayanan pencabutan gigi tetap.
4.6
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Jaminan pembiayaan
Pemeliharaan
kesehatan
baik
Kesehatan
merupakan
keanggotaannya
secara
upaya sukarela
maupun wajib yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah dan
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
67
diselenggarakan
dengan
kendali
biaya.
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan terdiri dari : 1. Askes merupakan Asuransi kesehatan yang dikelola oleh PT Askes Indonesia yang para anggota utamanya merupakan para pegawai negeri baik sipil maupun non-sipil termasuk anakanak mereka juga dijamin sampai dengan usia 21 tahun. Juga para pensiunan beserta istri ataupun suami juga dijamin. 2. Jamsostek merupakan Program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi
tertentu
dan
penyelenggaraannya
menggunakan
mekanisme asuransi. 3. Jamkesmas iurannya
adalah
Program
dibayarkan
oleh
Jaminan
pemerintah
Kesehatan dengan
yang
maksud
membantu masyarakat miskin yang digunakan berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah. Hasil pencapaian Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) tahun 2014
di
Kabupaten
kepesertaan
Badung
Jamkesmas
adalah
sebesar
96,10%,
11,76%,
dengan
Asuransi
jumlah
Kesehatan
(Askes) PNS sebesar 6,84%, dan Kepesertaan Jamkesda sebanyak 65,68%.
Sedangkan
untuk
Asuransi
Perusahaan,
Jaminan
Kesehatan TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/ PNS POLRI sebesar 5,35%, dan JPK Jamsostek sebesar 6,48%.
4.7
Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Kunjungan Rawat Jalan merupakan Pelayanan keperawatan kesehatan
perorangan
yang
meliputi
observasi,
diagnosa,
pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap pada sarana kesehatan. Cakupan Rawat Jalan merupakan Cakupan Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
68
kunjungan rawat jalan baru di sarana kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan tahun 2014 di Kabupaten Badung ke sarana pelayanan
kesehatan
pemerintah
dan
swasta
sebesar
91,1%.
Kunjungan Pasien baru adalah Kunjungan pertama seseorang di sarana kesehatan pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap baru adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan meliputi antara lain; rumah sakit pemerintah dan swasta, puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta sebesar 4,2%. Kunjungan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir dan perilaku, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Tahun 2014 jumlah kunjungan pasien gangguan jiwa sebanyak 2.939 jiwa. Data ini diperoleh dari hasil laporan puskesmas dan beberapa Rumah Sakit baik swasta maupun pemerintah di Kabupaten Badung. Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat diketahui dengan memperhatikan beberapa indikator, antara lain : a. Angka Kematian Netto (Net Death Rate/NDR) Angka kematian Netto atau NDR merupakan angka kematian 48 jam setelah pasien dirawat per 1000 pasien keluar hidup dan mati. Indikator ini digunakan untuk melihat mutu pelayanan rumah sakit. Capaian NDR di Kabupaten Badung Tahun 2014 sebesar 4,5 per 1000 pasien keluar mati dan hidup sedangkan tahun 2013 sebesar 8,43 per 1000 pasien keluar mati dan hidup. Ini berarti gambaran mutu pelayanan rumah sakit telah meningkat.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
69
b. Angka Kematian Umum (Gross Death Rate/GDR) Angka Kematian Umum (Gross Death Rate) merupakan angka kematian total pasien rawat inap yang keluar rumah sakit per 1000 penderita keluar hidup dan mati. Capaian GDR di Kabupaten Badung Tahun 2014 sebesar 7,5 per 1000 pasien menurun jika dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya yaitu Tahun 2013 sebesar 15,3 per 1000 pasien keluar hidup dan mati.
c. Angka Penggunaan Tempat Tidur (Bed Occupation Rate/BOR) BOR merupakan indikator yang dapat menggambarkan tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur yang ada di rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Capaian BOR rumah sakit di Kabupaten Badung tahun 2014 yang tertinggi dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Badung sebesar 91,6%, sedangkan yang terendah Rumah Sakit Umum Graha Asih sebesar 6,9%. Untuk Rumah sakit dengan capaian BOR diatas nilai ideal seperti RSUD Badung perlu penambahan ruang rawat inap serta tempat tidur pasien.
d. Lamanya Pasien dirawat (Length Ot Stay/LOS) LOS merupakan lamanya pasien dirawat. Indikator ini memberi gambaran tingkat efisiensi serta mutu pelayanan rumah sakit. Lamanya pasien dirawat idealnya antara 4-6 hari. Capaian LOS rumah sakit di Kabupaten Badung pada tahun 2014 sebesar 3,6 hari sedangkan tahun 2013 sebesar 2,8 hari. Hasil capaian telah mencapai target ideal untuk lamanya pasien dirawat.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
70
e. Tenggang perputaran (Turn Over Interval/TOI) TOI merupakan rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Capaian TOI rumah sakit di Kabupaten Badung pada tahun 2014 sebesar 1,9 hari sedangkan tahun 2013 sebesar 4,3 hari. Hasil capaian untuk tahun 2014 telah mencapai target ideal untuk tenggang waktu perputaran dari tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
f. Angka Perputaran Tempat Tidur (Bed Turn Over/BTO) BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Capaian BTO rumah sakit di Kabupaten Badung pada tahun 2014 sebesar 108 kali sedangkan tahun 2013 sebesar 52 kali. Hasil capaian untuk tahun 2014 melampaui target ideal untuk Perputaran Tempat Tidur.
4.8 Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut (Pra Usila) dan Usia Lanjut (Usila)
Masyarakat yang tergolong pra usia lanjut adalah mereka yang telah menjalani lebih dari setengah dari masa hidupnya dan berumur antara 45 – 59 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong usia lanjut adakah mereka yang telah mencapai umur di atas 60 tahun.
Pemerintah
Kabupaten
Badung
telah
berupaya
untuk
menjaga agar kondisi para pra usia lanjut dan usia lanjut tetap sehat Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
71
dan produktif di masyarakat dan tidak menjadi beban bagi keluarga. Upaya tersebut telah terintegrasi melalui program posyandu usia lanjut. Hasil capaian pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di Kabupaten Badung pada tahun 2014 sebanyak 5.342 dari sasaran usila sebanyak 29.191 orang, (18,30%), menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 9.670 dari sasaran usila sebanyak 30.404 orang, berarti cakupan sebesar 31,81%. Pelayanan kesehatan pada kelompok pra usila dan usila di Kabupaten Badung terintegrasi dalam posyandu usia lanjut.Pelayanan yang diberikan posyandu usia lanjut meliputi senam lansia, pemberian paket obat, PMT dan pemeriksaan kesehatan.
4.9 Kesehatan Lingkungan
Faktor kesehatan lingkungan merupakan faktor yang sangat besar
mempengaruhi
derajat
kesehatan
masyarakat.
Adapun
beberapa faktor yang harus dikendalikan berupa sanitasi dasar meliputi : Rumah sehat, Sarana air bersih, jamban, pengelolaan sampah serta saluran pembuangan air limbah.
4.8.1 Persentase Rumah Sehat
Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria sehat minimum 3komponen meliputi: rumah, sarana sanitasi dan perilaku. Adapun kriteria dari masing-masing parameter sebagai berikut: 1). Komponen rumah meliputi ; Langit-langit, Dinding, Lantai, Jendela Kamar Tidur, Jendela Ruang Keluarga, Ventilasi, Sarana pembuangan asap dapur, Pencahayaan. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
72
2). Komponen
sarana
sanitasi
adalah : Sarana Air
Bersih
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). Milik sendiri dan atau bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan, Jamban (sarana pembuangan
kotoran),
Sarana
Pembuangan
air
limbah
(SPAL), Sarana Pembuangan Sampah. 3). Komponen
Perilaku
yaitu
menerapkan
perilaku
hidup
bersih dan sehat Hasil pencapaian cakupan rumah sehat di Kabupaten Badung tahun 2014 sebesar 88,85%, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 88,34%. Hasil pencapaian indikator ini sudah melebihi target renstra Dinas Kesehatan sebesar 86%. Hasil capaian Persentase Rumah Sehat Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2013 s/d 2014 seperti tabel berikut : Grafik 4.12 Persentase Rumah Sehat Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2013 s/d 2014
Cak (%)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT PUSKESMAS DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013 S/D 2014 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
ABIA ABIA PET PET NSE NSE ANG ANG MAL MAL I II I II
ABIA NSE MAL III
ABIA KUT KUT MEN MEN MEN NSE KUT KUT A A GWI GWI GWI Kab MAL A I A II SELA UTA I II III IV TAN RA
2013 84,
83,
88,
80,
82,
95,
83,
83,
83,
89,
93,
90,
88,
2014 85,
84,
89,
84,
82,
95,
84,
84,
84,
89,
93,
90,
88,
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
73
Tercapainya target rumah sehat di Kabupaten Badung dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi : a. Meningkatnya kemampuan
ekonomi untuk
masyarakat
membangun
sehingga
rumah
memiliki
sesuai
syarat
kesehatan baik aspek fisik bangunan maupun kelengkapan sanitasi. b. Adanya bantuan untuk penduduk miskin membangun rumah melalui program bedah rumah serta masing-masing SKPD memiliki tanggungan untuk membina KK miskin serta adanya kerjasama dengan pihak swasta untuk membantu KK miskin c. Pembinaan dan pengawasan program rumah sehat d. Adanya integrasi dengan program kabupaten sehat serta kesatuan gerak PKK, KB dan kesehatan melalui program lomba desa. e. Monitoring dan evaluasi.
4.8.2 Persentase Tempat Tempat Umum Sehat
Tempat umum sehat adalah suatu tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain-lain yang memiliki akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan atau standar kesehatan. Hasil capaian cakupan tempat – tempat umum sehat (Tempat Pendidikan, sarana kesehatan dan hotel) di Kabupaten Badung Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
74
tahun 2014 sebesar 100% dari 729 tempat-tempat umum yang ada, sedangkan untuk tahun 2013 sebesar 99,03%. Capaian TTU sehat tahun 2014 meningkat dan telah melampaui dari target yang direncanakan sebesar 90%.
4.10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) adalah Sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Penerapan
PHBS
ditujukan
semua
komponen
di
masyarakat, namun ada beberapa prioritas penerapannya yaitu tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat-tempat umum. Kriteria yang digunakan untuk menilai penerapan PHBS di tatanan rumah tangga sebanyak 10 indikator terdiri dari Pertolongan persalinan oleh nakes, Balita diberi ASI eksklusif, Menimbang Balita Setiap Bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Pemberantasan jentik, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktifitas fisik setiap hari dan Tidak merokok di dalam rumah. Hasil pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2014 sebesar 79% dari target yang ditetapkan sebesar 65%. Dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 121,54%, termasuk kategori sangat baik. Hasil capaian indikator ini masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 78% serta Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
75
target Nasional sebesar 65%. Hasil pencapaian indikator ini untuk periode 2010-2014 2014 menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Secara rinci seperti grafik 4.13 berikut : Grafik 4.13 Cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung Tahun 20102010 2014
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Ber di Kabupaten Badung Tahun 20102010 2014 %
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
2010
2011
2012
2013
2014
56,03
74,50
77,39
78
79
Target Nas.
50
65
60
65
70
Target Renstra
50
50
55,00
60,00
65
Realisasi
Distribusi cakupan menurut
puskesmas
PHBS pada tatanan rumah tangga
menunjukkan
semua
puskesmas
telah
mencapai target renstra Dinas Kesehatan. Hasil pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2014 sebesar 79,14% dengan distribusi capaian menurut puskesmas telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 70%. Capaian tertinggi pada puskesmas Mengwi II sebesar 87,2% sedangkan terendah puskesmas Abiansemal II sebesar 72,5%. Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
76
Hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga menurut puskesmas seperti grafik 4.14 berikut : Grafik 4.14 Cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014
Cak. (%)
Cakupan PHBS pada Tatanan Rumah Tangga menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2014 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
ABIA ABIA ABIA ABIA MEN KUTA KUTA PETA PETA MEN MEN KUTA KUTA NSEM NSEM NSEM NSEM GWI SELAT UTAR NG I NG II GWI I GWI II I II AL I AL II AL III AL IV III AN A
Cak. (%) 76,6
78,5
74,3
72,5
75,2
77,3
82,7
87,2
79,8
81,9
80,0
80,3
76,5
Kab 79,1
Walaupun pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga telah mencapai target namun apabila dianalisis per indikator menunjukkan bahwa dari sepuluh indikator yang survei, terdapat 3 indikator yang nilainya kurang yaitu pemberian ASI eksklusif, Penimbangan bayi dan balita serta tidak merokok didalam rumah. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga meliputi: a. Pengadaan form/kuesioner survey PHBS b. Pengadaan kartu, poster dan stiker PHBS tatanan rumah tangga c. Pengadaan buku pedoman pembinaan dan penilaian PHBS d. Pembinaan dalam rangka lomba desa PHBS Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
77
e. Pelaksanaan survey PHBS oleh tenaga kesehatan dan kader f. Sosialisasi kawasan tanpa rokok (KTR) g. Pembuatan baliho kawasan tanpa rokok
4.11 Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah standar pelayanan minimal yang harus didapatkan oleh masyarakat dan menjadi program yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pelaksanaannya diwajibkan kepada pemerintah daerah sesuai dengan sumber daya dan kemampuan daerah. SPM dibidang kesehatan terdiri dari empat pelayanan kesehatan dengan 18 indikator. Adapun pelayanan kesehatan
dalam
SPM
pelayanan
kesehatan
meliputi:
rujukan,
pelayanan
Penyelidikan
kesehatan
dasar,
Epidemiologi
dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB dan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
4.11.1 Target SPM Target yang harus dicapai program kesehatan setiap tahunnya telah tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal Kesehatan. Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008. Adapun Standar Pelayanan Minimal (SPM) dimaksud adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Kesehatan dasar: 1. Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 95% pada tahun 2015 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% pada tahun 2015 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% pada tahun 2015 Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
78
4. Cakupan pelayanan nifas 90% pada tahun 2015 5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada tahun 2010 6. Cakupan kunjungan bayi 90% pada tahun 2010 7. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% pada tahun 2010 8. Cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2010 9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin 100% pada tahun 2010 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada tahun 2010 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% pada tahun 2010 12. Cakupan peserta KB Aktif 70% pada tahun 2010 13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100% pada 2010 14. Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% pada tahun 2015 b. Pelayanan Kesehatan Rujukan 1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100% pada tahun 2015 2. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 100% pada tahun 2015
c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% pada tahun 2015 Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
79
d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa siaga aktif 80% pada tahun 2015
4.11.2 Capaian SPM di Kabupaten Badung Capaian SPM di Kabupaten Badung
yang meliputi Jenis
Pelayanan beserta Indikator Kinerja dan Target Tahun 2010 – 2015 seperti berikut: Tabel 4.2 Capaian Indikator SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2014 No
1
JENIS PELAYANAN DASAR
Pelayanan Kesehatan Dasar
INDIKATOR SPM
TAR GET
CAPAIAN
NAS 2015
2010
2011
2012
2013
2014
1
Cakupan Kunjungan Bumil K4
95
87.36
96,1 4
90,3
93,2 8
95,3
2
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Desa/ Kel. Universal Child Immunization (UCI) Cak. Pelayanan Anak Balita
80
44,14
60,3 4
54,9
80,6 2
72,99
90
95.52
99,0 9
92
95,7
99,72
90
93.79
91
39,19
55,9
71,3 3 80,8 3
95,66
80
97,7 7 63,2
90
105, 87 100
104, 3 96,9
96,7 7 100
93,86
100
106.4 9 100
90
71,1
81,2 6
84,8
90,2 9
92,89
3
4 5
6 7
8
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
80
79,36
100
No
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
9
10
11
12 13
TAR GET
CAPAIAN
NAS 2015
2010
2011
2012
2013
2014
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6 24 bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
99,5 8
99,4
99,7
100
70
74.77
77,6 3
78,9
77,9
85,53
a. Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 5 tahun b. Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Penemuan Penderita Pneumonia Balita c. Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Penemuan pasien baru TB BTA Positif d. Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Penderita DBD yang ditangani
100
97,2
97,2
100
100
100
100
97,2
97,2
98
93,4
100
85
8.49
43
45,2
51.8
53,8
100
100
100
100
100
100
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
81
No
JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR SPM
14
2
Pelayanan Kesehatan Khusus
1
2
3
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB
1
4
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1
e. Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit Penemuan penderita diare Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/ Kota Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam Desa Siaga Aktif
TAR GET
CAPAIAN
NAS 2015
2010
2011
2012
2013
2014
100
100
100
82
85
100
100
100.0
100
100
25,9
25,91
100
100
100
100
91
100
100
98,1
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
80
100
100
100
100
100
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
82
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1.
Sarana Kesehatan
5.1.1 Puskesmas Dalam
rangka
meningkatkan
pemerataan
pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, sampai dengan tahun 2014 di Kabupaten Badung telah dibangun 13 unit Puskesmas induk yang telah
memiliki
kemampuan
gawat
darurat
serta
kemampuan
laboratorium. Jumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Badung tahun 2014 sebanyak 54 unit.
5.1.2 Rumah Sakit Rumah sakit yang ada di Kabupaten Badung tahun 2014 terdiri dari 1 unit rumah sakit pemerintah (RSUD Badung) dan 6 unit rumah sakit swasta yang seluruhnya termasuk dalam Rumah Sakit Tipe C, Adapun rumah sakit yang berada diwilayah Kabupaten Badung yaitu : 1. RSUD Badung 2. RSU Siloam 3. RSK Bedah BIMC Kuta 4. RSK Bedah BIMC Nusa Dua 5. RSU Kasih Ibu Kedonganan 6. RSU Graha Asih
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
83
7. RSU Surya Husadha Nusa Dua Rumah sakit yang ada telah memiliki kemampuan gawat darurat,
memiliki
kemampuan
laboratorium
kesehatan
dan
seluruhnya sudah memiliki 4 (empat) spesialis dasar serta memiliki akses
ketersediaan
darah
untuk
ibu
hamil
dan
neonatus
resti/komplikasi yang dirujuk, serta 2 rumah sakit khusus bedah (BIMC) yang berada di Kuta dan Nusa Dua.
5.1.3 Sarana Kesehatan Lainnya
Disamping Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Rumah Sakit masih banyak terdapat sarana kesehatan lainnya sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1
No
Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya Di Kabupaten Badung Tahun 2012-2014
Sarana Kesehatan
2012
2013
2014
572 unit
572 unit
573 Unit
62 Ds/Kel
62 Ds/Kel
62 Ds/Kel
1 unit
1 unit
1 unit
1
Posyandu
2
Desa/Kel. Siaga
3
Gudang Farmasi
4
Klinik/RB/BPG
20 unit
34 unit
42 Unit
5
Praktek Dokter
361 unit
330 unit
1.167 Unit
197 unit
181 unit
189 unit
35 unit
42 unit
42 Unit
Perorangan 6
Apotik
7
Toko Obat berijin
Sarana
kesehatan
yang
merupakan
jaringan
pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan secara geografis mudah dijangkau oleh masyarakat
dengan
berdirinya
posyandu
serta
desa
siaga.
Sedangkan distribusi klinik/rumah bersalin, dokter praktek, apotik Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
84
dan toko obat berijin lebih banyak terletak di wilayah badung bagian tengah dan selatan. Keberadaan
sarana
kesehatan
dan
penunjang
lainnya
merupakan faktor yang sangat mendukung peningkatan status derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Badung.
5.2 Tenaga Kesehatan
Rasio tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Badung pada tahun 2014 seperti terlihat pada grafik berikut ini. Grafik 5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Badung Tahun 2012-2014
Tahun
dr. Spesialis
dr. Umum
dr. Gigi
Bidan
Pera wat
Far masi
Gizi
Kes mas
2012
12,3
12,9
5,5
38
45
5
2
1,9
2013
28,77
25,61
7
49
123
13
4
2014 Std WHO
17,6
26,9
7,3
92,1
64,5
9,3
6
40
11
100
117,5
10
Sani tasi
Teknisi Medis
Fisio terapis
4,1
3,3
0,2
4,8
5,5
11,8
1,7
3,5
7,3
4,5
1,3
1,3
22
40
40
Keterangan: Data tenaga kesehatan untuk perawat yang berasal dari Rumah sakit swasta tahun 2014 belum tersedia
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
85
Standar tenaga kesehatan menurut WHO per 100.000 penduduk a. Dokter spesialis
: 6/100.000 pddk
b. Dokter Umum
: 40/100.000 pddk
c. Dokter gigi
: 11/100.000 pddk
d. Tenaga farmasi
: 10/100.000 pddk
e. Tenaga Gizi
: 22/100.000 pddk
f. Perawat
: 117,5/100.000 pddk
g. Bidan
: 100/100.000 pddk
h. Kesehatan masyarakat : 40/100.000 pddk i. Sanitasi
: 40/100.000 pddk
Berdasarkan grafik 5.1 diperoleh informasi bahwa rasio tenaga kesehatan yang telah sesuai dengan standar WHO adalah rasio dokter spesialis dan tenaga perawat untuk tahun 2013 sedangkan untuk tenaga kesehatan lainnya masih dibawah standar WHO.
5.3 Pembiayaan Kesehatan
Alokasi
anggaran
Dinas
Kesehatan
dan
Rumah
Sakit
Kabupaten Badung yang bersumber dari APBD tahun 2014 sebesar Rp. 312.286.084.633 ,-
atau sebesar 8,64% dari total APBD
Kabupaten Badung sebesar Rp. 3.614.006.551.503,04,-. Adapun rincian pembiayaan kesehatan Kabupaten Badung (Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Badung) sebagai berikut : a. APBD Kabupaten Badung
: Rp. 312.286.084.633,-
b. JKN
: Rp. 7.124.682.000,-
c. TP BUK
: Rp. 1.000.000.000,-
d. TP BOK
: Rp. 1.065.000.000,-
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
86
Alokasi anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang bersumber dari APBD untuk pelaksanaan program/kegiatan sebesar Rp. 147.561.639.129,00 dengan rincian seperti tabel 3.20 berikut : Tabel 5.2 Jumlah Anggaran Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Badung bersumber APBD Tahun 2014 No
JENIS BELANJA
ANGGARAN
REALISASI
%
147.561.639.129
129.291.037.642
87,62
64.583.382.870 82.978.256.259
57.780.934.146 71.510.103.496
89,47 86.18
3.325.727.000
3.211.212.200
96.56
b. Belanja Barang & Jasa
50.642.829.309
43.756.044.490
86.40
c. Belanja Modal
29.009.669.950
24.542.846.806
84.60
Anggaran Kesehatan I II
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung a. Belanja Pegawai
Realisasi anggaran pembangunan kesehatan bersumber dari APBD Kabupaten Badung sebesar 87,62% terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar 89,47% dan belanja langsung sebesar 86,18%. Alokasi dan realisasi anggaran Belanja Langsung
untuk
masing-masing program dan kegiatan seperti berikut : Tabel 5.3 Realisasi Anggaran Menurut Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2010-2014 NO
PROGRAM/KEGIATAN
PAGU ANGGARAN
REALISASI
%
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
8.968.391.500,00
8.186.400.905,00
91,28
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
1.250.224.250,00
1.093.531.200,00
87,47
238.725.625,00
236.765.625,00
99,18
2.631.323.250,00
2.549.997.140,00
96,91
26.425.310.047,00
21.436.910.994,00
81,12
68.517.450,00
68.517.450,00
100,00
294.050.550,00
292.199.325,00
99,37
166.377.375
161.844.000
97,27
Aparatur 3
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
4
Program Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
5
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
6
Program Pengawasan Obat dan Makanan
7
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
8
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
87
NO 9
PROGRAM/KEGIATAN Program Pencegahan dan Penanggulangan
PAGU ANGGARAN
REALISASI
%
10.014.116.175,00
8.806.775.285,00
87,94
2.025.098.500,00
1.943.105.850,00
95,95
26.044.939.450,00
22.155.863.356,00
85,07
9.397.000,00
4.027.000,00
42,85
200.046.737,00
187.858.587,00
93,91
870.912.750,00
860.784.335,00
98,84
702.185.200,00
653.691.750,00
93,09
3.003.640.400,00
2.807.609.694,00
93,47
65.000.000,00
64.221.000,00
98,80
82.978.256.259,00
71.510.103.496,00
86,18
Penyakit Menular 10
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
11
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
12
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
13
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
14
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
15
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
16
Program Pengadaan Bahan Penunjang Medis
17
Program Pemeilharaan Alat Kesehatan JUMLAH
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
88
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan
1. Secara umum derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Badung Tahun 2014 telah menunjukkan keberhasilan dengan menurunnya angka kematian ibu, bayi dan balita serta gizi buruk rata-rata dibawah target nasional yang ditetapkan. 2. Upaya pelayanan kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, Perilaku Hidup Masyarakat dan keadaan lingkungan sebagian besar telah mencapai hasil sesuai target yang ditetapkan baik SPM maupun target renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. 3. Sumber daya kesehatan seperti sarana pelayanan kesehatan dan pembiayaan secara umum telah memadai, sedangkan untuk tenaga kesehatan secara umum menurut jenis ketenagaan masih dibawah target atau masih kurang.
6.2
Saran Untuk meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Kabupaten
Badung, maka beberapa saran yang perlu diperhatikan adalah : 1.
Puskesmas agar melakukan pemutakhiran atau validasi data sebagai data dasar penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Badung.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
89
2.
Puskesmas agar membuat profil kesehatan diwilayahnya dengan mengadopsi format baku dari Kementerian Kesehatan sehingga dapat dipakai untuk pemetaan permasalahan kesehatan.
3.
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, masing-masing Kepala Bidang dengan Seksi, membuat analisis data program atau hasil kegiatan yang dikirim oleh puskesmas untuk mempercepat proses pembuatan Profil Kesehatan.
4.
Meningkatkan
koordinasi
dengan
instansi
terkait
yang
berhubungan dengan kebutuhan data Profil Kesehatan terutama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung dan Rumah Sakit Swasta. 5.
Program-program yang telah mencapai target agar dipertahankan dan ditingkatkan, namun untuk program yang belum mencapai target yang telah ditetapkan agar melakukan analisis kajian mengenai faktor-faktor penyebab belum tercapaianya target dan selanjutnya merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk pencapaian target yang telah ditetapkan.
Dinkes Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung
90
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km 2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+
307.400
295.300
419 62 602.700 #DIV/0! 1440,1 42,8 1,0 93,14
96,27
89,92
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
11,67 26,05 8,55 4,14 1,66 6,29 0,95
4.102 4 17 4 19 5 24 6
3.971 4 14 4 14 4 14 4
8.073 4 31 4 33 4 38 5
3 37
129 65,48 21,40
68 34,52 11,28
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
197 Kasus % 32,69 per 100.000 penduduk
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7
NO
20 21 22 23 24 25 26 27
28
29 30 31 32 33
INDIKATOR Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS Jumlah Kasus Syphilis Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis
L
ANGKA/NILAI L+P
P 198 32,85
126 20,91
#DIV/0! 83,95 0,00 83,95 1,00 1,79 144 113 0 #REF! 0,82 0,00
#DIV/0! 87,50 5,36 92,86 0,33 1,18 74 76 0 #REF! 0,38 0,00
7 1,16
3 0,50
0,12 #DIV/0! 100,00
0,05 #DIV/0! 100,00
0
0
0 0
0 0
0
0
273
220
0 0 161,77 0,27 #DIV/0! 0,00 0
0 0 131,91 0,63 #DIV/0! 0,00 0
Satuan
324 53,76 3,09 12,81 85,40 2,19 87,59 1,33 1,50 218 189 0 #REF!
Kasus per 100.000 penduduk % % % % % per 100.000 penduduk % Kasus Kasus Kasus Jiwa 0,76 % 0,00 %
10 1,66 0,00 0,00 0,00 0,17 #DIV/0! 100,00 6,00 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 493 0 0 0 293,68 0,43 #DIV/0! 0,00 0
No. Lampiran Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23
Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk
NO 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
INDIKATOR Cakupan pengukuran tekanan darah Cakupan pemeriksaan obesitas Cakupan pemeriksaan IVA+ Cakupan pemeriksaan CBE Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Balita ditimbang Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal
L
P #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
75,90
98 95,30 99,72 95,66 99,72 65,31 #REF! 95,30 72,99 82,93
100 1,15 100,00 95,03 69,77 93,47
100 1,16 100,00 95,01 66,65 94,26
#REF! #REF! #REF! 100,00 99,88 85,50 0,11 92,83 84,47 0,26 100,00 100,00
#REF! #REF! #REF! 100,00 99,95 84,20 0,15 92,95 84,41 0,50 #DIV/0! 100,00
ANGKA/NILAI L+P #REF! % #REF! % % % 100,00 %
79,36 10,87 85,53 100 1,15 100,00 95,02 68,20 93,86 100,00 #REF! #REF! #REF! 100,00 99,91 84,87 0,13 92,89 84,44 0,37 100,00 100,00
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
1,55 sekolah
Satuan
No. Lampiran Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51
NO
INDIKATOR
72 73 74 75
SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 77 Kegiatan promosi kesehatan: a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan b. Jumlah kunjungan rumah c. Penyebaran informasi
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
#DIV/0!
#DIV/0!
sekolah % #DIV/0! %
#DIV/0! 17,95
#DIV/0! 18,61
#DIV/0! % 18,30 %
Tabel 51 Tabel 52
212724 4056 92
Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 78 79 80 81 82 83 84 85 86
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
94,56 85,70 3,99 1,15 0,42
97,71 96,72 4,49 0,34 0,49
96,10 91,05 4,24 0,75 0,45 45,41 107,67 1,85 1,44
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
C.4 88 89 90 91 92 93
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
79,14 %
88,85 74,30 32,00 71,18 100,00 100,00 100,00 3.543,75 6,97
% % % % % % % % %
Tabel 58
Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66
NO D. D.1 94 95 119 120
INDIKATOR
128 129
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
D.2 130 132 133 134 135 136 137 136 138 139 141 142 140
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 145 146 147
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
121 122 124 125 126 127
L
ANGKA/NILAI L+P
P
34,00
34,00
8,00
25,00
29,00 272,00 92,11 110,00
3,00 4,00 14,00 15,00 1,00
27,00 18,00 30,00 10,00 11,00
Satuan
No. Lampiran
5,00 2,00 189,00 100,00 573,00 95,29 1,14
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
1,00 16,00 #REF! #REF! 62,00 100,00
Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Desa %
Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72
106,00 162,00 44,47 44,00
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77
391,00 64,54 30,00 56,00 44,00 27,00 21,00
321.475.766.633,00 Rp 8,64 % 533.392,68 Rp
Tabel 82 Tabel 82 Tabel 82
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH 2 (km )
1
2
3
1 2 3 4 5 6
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA + KELURAHAN
4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
Petang Abiansemal Mengwi Kuta Kuta Selatan Kuta Utara
115,00 69,01 82,00 17,52 101,13 33,86
7 18 15 0 3 3
0 0 5 5 3 3
7 18 20 5 6 6
26.080 90.550 128.120 97.660 140.480 119.810
JUMLAH (KAB/KOTA)
418,5
46
16
62
602.700
Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten - sumber lain…... (sebutkan)
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK 2 TANGGA per km 9
-
10
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
227 1.312 1.562 5.574 1.389 3.538
#DIV/0!
1.440
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
25.700 27.200 24.300 22.300 27.500 27.200 27.000 28.600 27.800 21.500 14.900 11.100 8.400 6.000 3.700 4.200 307.400
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten - Sumber lain…... (sebutkan)
24.500 25.300 23.000 22.000 25.800 26.100 27.100 27.700 24.700 19.300 14.000 10.900 8.300 6.700 4.500 5.400 295.300
50.200 52.500 47.300 44.300 53.300 53.300 54.100 56.300 52.500 40.800 28.900 22.000 16.700 12.700 8.200 9.600
1,05 1,08 1,06 1,01 1,07 1,04 1,00 1,03 1,13 1,11 1,06 1,02 1,01 0,90 0,82 0,78
602.700
1,04 42,75
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 JUMLAH NO
VARIABEL
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
300.400
288.600
589.000 0
96,27
89,92
93,14
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
0
18,09
22,28
20,15
b. SD/MI
0
18,21
22,96
20,55
c. SMP/ MTs
0
10,59
12,77
11,67
d. SMA/ MA
0
30,65
21,31
26,05
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
0
9,43
7,64
8,55
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
0
4,34
3,93
4,14
g. AKADEMI/DIPLOMA III
0
1,51
1,81
1,66
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
0
5,70
6,90
6,29
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
0
1,49
0,39
0,95
1
2
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
NAMA PUSKESMAS
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PETANG I
130
0
130
118
1
119
248
1
249
PETANG II
71
2
73
76
1
77
147
3
150
ABIANSEMAL I
231
0
231
196
0
196
427
0
427
ABIANSEMAL II
175
2
177
150
1
151
325
3
328
ABIANSEMAL III
179
0
179
161
1
162
340
1
341
ABIANSEMAL IV
155
1
156
134
1
135
289
2
291
MENGWI I
249
4
253
250
2
252
499
6
505
MENGWI II
406
3
409
355
2
357
761
5
766
MENGWI III
307
0
307
309
1
310
616
1
617
KUTA I
738
0
738
740
0
740
1.478
0
1.478
KUTA II
122
0
122
156
3
159
278
3
281
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
769
1
770
767
2
769
1.536
3
1.539
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
570
2
572
559
2
561
1.129
4
1.133
4.102
15
4.117
3.971
17
3.988
8.073
32
8.105
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
3,6
4,3
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH) Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
3,9
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
1
2
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
1 0 2 2 1 5 1 1 1 0 1 2 0
0 0 2 2 1 5 1 1 1 0 1 3 1
JUMLAH (KAB/KOTA)
17
19
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
4,14
4,63
1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5 1,22
1 1 4 2 1 5 1 2 1 0 1 3 2
1 1 2 1 2 1 0 1 1 0 1 2 1
1 1 2 1 2 1 0 1 1 0 1 2 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 2 1 2 1 0 1 1 0 1 2 1
2 1 4 3 3 6 1 2 2 0 2 4 1
2 1 4 3 3 6 1 2 2 0 2 5 2
0 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
2 2 6 3 3 6 1 3 2 0 2 5 3
24
14
14
0
14
31
33
5
38
5,85
3,53
3,53
3,53
3,84
4,09
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH) Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
0,00
0,62
4,71
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
1
2
3
4
1 2
3
4
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 JUMLAH tahun tahun tahun 5
6
7
8
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 JUMLAH tahun tahun tahun 9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 JUMLAH tahun tahun tahun 13
14
15
JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 20-34 ≥35 JUMLAH tahun tahun tahun
16
17
18
19
20
PETANG I
248
0
0
0
0
0
0
0
PETANG II
147
0
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL I
427
0
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL II
325
0
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL III
340
0
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL IV
289
0
1
0
0
0
1
1
MENGWI I
499
0
0
0
0
0
0
0
MENGWI II
761
0
0
0
0
0
0
0
MENGWI III
616
0
0
0
0
0
0
0
KUTA I
1.478
0
1
0
1
1
2
KUTA II
278
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
1.536
0
0
0
0
0
0
0
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
1.129
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
8.073
0
0
0
0
0
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH) Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
0
2
2
0
1
0
37,16
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PUSKESMAS
ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
L+P
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
PETANG I
8.113
8.104
16.217
1
100,00
0
0,00
1
1
100,00
0
0,00
1
0
0,00
PETANG II
5.031
4.832
9.863
1
100
0
0,00
1
3
100
0
0,00
3
0
0,00
ABIANSEMAL I
13.294
13.250
26.544
4
50
4
50,00
8
6
40
9
60,00
15
2
13,33
ABIANSEMAL II
10.516
10.742
21.258
3
100
0
0,00
3
5
83
1
16,67
6
1
16,67
ABIANSEMAL III
10.809
11.102
21.911
2
67
1
33,33
3
4
80
1
20,00
5
0
0,00
ABIANSEMAL IV
10.341
10.496
20.837
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
MENGWI I
26.424
26.553
52.977
8
57
6
42,86
14
11
55
9
45,00
20
1
5,00
MENGWI II
23.061
23.074
46.135
10
63
6
37,50
16
12
60
8
40,00
20
0
0,00
MENGWI III
14.422
14.586
29.008
4
57
3
42,86
7
6
67
3
33,33
9
0
0,00
KUTA I
42.724
41.000
83.724
37
74
13
26,00
50
47
62
29
38,16
76
4
5,26
KUTA II
6.976
6.960
13.936
6
75
2
25,00
8
12
80
3
20,00
15
0
0,00
11
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
L+P
P
3
JUMLAH
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN
L 2
PETANG
JUMLAH KASUS BARU BTA+
16
JUMLAH
%
17
18
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
71.253
69.227
140.480
22
59
15
40,54
37
40
60
27
40,30
67
1
1,49
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
60.063
59.747
119.810
12
55
10
45,45
22
19
50
19
50,00
38
1
2,63
7
MENGWI
RSUD BADUNG
0
7
88
1
12,50
8
12
80
3
20,00
15
0
0,00
8
KUTA
RSU KASIH IBU KDG
0
8
67
4
33,33
12
9
69
4
30,77
13
0
0,00
9
KUTA
RSU GRAHA ASIH
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
10 KUTA
RS SILOAM
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
11 KUTA SELATAN
RSU SURYA HUSADHA
0
3
50
3
50,00
6
9
47
10
52,63
19
0
0,00
12 KUTA SELATAN
BIMC NUSA DUA
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
13 KUTA UTARA
LP KLS IIA DENPASAR
0
1
100
0
0,00
1
2
100
0
0,00
2
0
0,00
602.700
129
65
68
35
197
198
61
126
39
324
10
3
JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
303.027
299.673
21,40
11,28
32,69 32,85
20,91
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 602.700
53,76
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3
4
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
PETANG I
22
1
0
1
#DIV/0!
#DIV/0!
4,55
PETANG II
24
1
0
1
#DIV/0!
#DIV/0!
4,17
ABIANSEMAL I
189
4
4
8
#DIV/0!
#DIV/0!
4,23
ABIANSEMAL II
30
3
0
3
#DIV/0!
#DIV/0!
10,00
ABIANSEMAL III
43
2
1
3
#DIV/0!
#DIV/0!
6,98
ABIANSEMAL IV
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
MENGWI I
107
8
6
14
#DIV/0!
#DIV/0!
13,08
MENGWI II
54
10
6
16
#DIV/0!
#DIV/0!
29,63
MENGWI III
47
4
3
7
#DIV/0!
#DIV/0!
14,89
KUTA I
168
37
13
50
#DIV/0!
#DIV/0!
29,76
KUTA II
52
6
2
8
#DIV/0!
#DIV/0!
15,38
151
22
15
37
#DIV/0!
#DIV/0!
24,50
77
12
10
22
#DIV/0!
#DIV/0!
28,57
#DIV/0!
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
7
MENGWI
RSUD BADUNG
355
7
1
8
#DIV/0!
#DIV/0!
2,25
8
KUTA
RSU KASIH IBU KDG
114
8
4
12
#DIV/0!
#DIV/0!
10,53
9
KUTA
RSU GRAHA ASIH
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
10 KUTA
RS SILOAM
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
11 KUTA SELATAN
RSU SURYA HUSADHA
85
3
3
6
#DIV/0!
#DIV/0!
12 KUTA SELATAN
BIMC NUSA DUA
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
13 KUTA UTARA
LP KLS IIA DENPASAR
20
1
0
1
#DIV/0!
#DIV/0!
5,00
1.538
129
68
197
#DIV/0!
#DIV/0!
12,81
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
7,06 #DIV/0!
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6 7 8 9 10 11 12 13
KUTA SELATAN KUTA UTARA MENGWI KUTA KUTA KUTA KUTA SELATAN KUTA SELATAN KUTA UTARA
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA RSUD BADUNG RSU KASIH IBU KDG RSU GRAHA ASIH RS SILOAM RSU SURYA HUSADHA BIMC NUSA DUA LP KLS IIA DENPASAR
L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
L
P
L+P
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1 1 7 3 1 0 4 5 3 15 3 23 10 0 0 0 0 0 0 5
1 0 2 3 3 0 5 1 1 13 3 12 8 3 0 0 0 0 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 81 56 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
2 1 9 6 4 0 9 6 4 28 6 35 18 3 0 0 0 0 0 6
1 1 5 2 1 0 4 4 3 11 3 21 9 0 0 0 0 0 0 3
100,00 100,00 71,43 66,67 100,00 #DIV/0! 100,00 80,00 100,00 73,33 100,00 91,30 90,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 60,00
0 0 2 3 3 0 5 1 1 11 2 12 8 1 0 0 0 0 0 0
0,00 #DIV/0! 100,00 100,00 100,00 #DIV/0! 100,00 100,00 100,00 84,62 66,67 100,00 100,00 33,33 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00
1 1 7 5 4 0 9 5 4 22 5 33 17 1 0 0 0 0 0 3
50,00 100,00 77,78 83,33 100,00 #DIV/0! 100,00 83,33 100,00 78,57 83,33 94,29 94,44 33,33 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 50,00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
100,00 #DIV/0! 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! 0,00 0,00 0,00 0,00 33,33 0,00 0,00 33,33 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
50,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! 0,00 0,00 0,00 0,00 16,67 0,00 0,00 33,33 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00
100,00 100,00 71,43 66,67 100,00 #DIV/0! 100,00 80,00 100,00 73,33 100,00 91,30 90,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 60,00
100,00 #DIV/0! 100,00 100,00 100,00 #DIV/0! 100,00 100,00 100,00 84,62 100,00 100,00 100,00 66,67 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00
100,00 100,00 77,78 83,33 100,00 #DIV/0! 100,00 83,33 100,00 78,57 100,00 94,29 94,44 66,67 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 50,00
0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0
137
68
83,95
49
87,50
117
85,40
0
0,00
3
5,36
3
2,19
83,95
92,86
87,59
6 1,0
2 0,3
8 1,3
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
JUMLAH BALITA
PUSKESMAS 3
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
15
PETANG I
874
883
1.757
87
88
176
0
0,0
0
0,0
0
0,0
PETANG II
567
545
1.112
57
55
111
1
1,8
0
0,0
1
0,9
ABIANSEMAL I
1.250
1.238
2.488
125
124
249
3
2,4
1
0,8
4
1,6
ABIANSEMAL II
987
1.007
1.994
99
101
199
0
0,0
1
1,0
1
0,5
ABIANSEMAL III
1.055
1.054
2.109
106
105
211
3
2,8
0
0,0
3
1,4
ABIANSEMAL IV
1.022
756
1.778
102
76
178
0
0,0
0
0,0
0
0,0
MENGWI I
2.604
2.566
5.170
260
257
517
9
3,5
3
1,2
12
2,3
MENGWI II
2.050
2.061
4.111
205
206
411
6
2,9
6
2,9
12
2,9
MENGWI III
1.269
1.301
2.570
127
130
257
1
0,8
0
0,0
1
0,4
KUTA I
3.280
328
3.608
328
33
361
0
0,0
0
0,0
0
0,0
KUTA II
424
400
824
42
40
82
0
0,0
0
0,0
0
0,0
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
3.822
3.744
7.566
382
374
757
1
0,3
1
0,3
2
0,3
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
4.246
5.314
9.560
425
531
956
8
1,9
11
2,1
19
2,0
7
RUMAH SAKIT
-
-
-
-
10
44.647
2.345
2.120
4.465
42
JUMLAH (KAB/KOTA)
23.450
21.197
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
#DIV/0! 1,8
2 25
#DIV/0! 1,2
12 67
#DIV/0! 1,5
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
SYPHILIS
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
3
4
5
6
7
8
9
10
15
16
17
11
12
13
14
1
2
0
≤ 4 TAHUN
2
0
2
0,92
5
2
7
3,70
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
2
5 - 14 TAHUN
2
0
2
0,92
0
1
1
0,53
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
0
15 - 19 TAHUN
0
1
1
0,46
2
3
5
2,65
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
0
20 - 29 TAHUN
81
39
120
55,05
19
14
33
17,46
2
1
3
0
0
0
#DIV/0!
0
30 - 39 TAHUN
33
21
54
24,77
47
41
88
46,56
2
0
2
0
0
0
#DIV/0!
3
40 - 49 TAHUN
19
10
29
13,30
29
11
40
21,16
2
0
2
0
0
0
#DIV/0!
0
50 - 59 TAHUN
6
2
8
3,67
9
3
12
6,35
1
0
1
0
0
0
#DIV/0!
0
≥ 60 TAHUN
1
1
2
0,92
2
1
3
1,59
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
144
74
218
113
76
189
7
1
8
0
0
0
66,06
33,94
59,79
40,21
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
#REF!
#REF!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
UPT. PMI Kabupaten Badung
JUMLAH Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P L JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 6
7
8
9
10
11
12
POSITIF HIV % 13
P JUMLAH 14
L+P JUMLAH %
% 15
3.168
531
3.699
3.168
100,00
531
100,00
3.699
100,00
26
0,82
2
3.168
531
3.699
3.168
100,00
531
100,00
3.699
100,00
26
0,82
2
16
0,38
0
17
28
0,76
28
0,76
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 DIARE JUMLAH TARGET PENEMUAN
JUMLAH PENDUDUK NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
8.113 5.031 13.294 10.516 10.809 10.341 26.424 23.061 14.422 42.724 6.976 71.253 60.063
8.104 4.832 13.250 10.742 11.102 10.496 26.553 23.074 14.586 41.000 6.960 69.227 59.747
16.217 9.863 26.544 21.258 21.911 20.837 52.977 46.135 29.008 83.724 13.936 140.480 119.810
174 108 284 225 231 221 565 494 309 914 149 1.525 1.285
173 103 284 230 238 225 568 494 312 877 149 1.481 1.279
347 211 568 455 469 446 1.134 987 621 1.792 298 3.006 2.564
279 72 379 228 145 194 469 166 159 101 368 485 160
161 67 133 101 63 88 83 34 52 11 247 32 12
208 32 303 221 147 175 412 138 164 84 410 465 183
120 31 107 96 62 78 73 28 53 10 275 31 14
487 104 682 449 292 369 881 304 323 185 778 950 343
140 49 120 99 62 83 78 31 52 10 261 32 13
303.027
299.673
602.700
6.485
6.413
12.898
3.205
49,4
2.942
45,9
6.147
47,7
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
DIARE DITANGANI P
L
214
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PUSKESMAS
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PETANG I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PETANG II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL II
0
0
0
4
1
5
4
1
5
ABIANSEMAL III
0
0
0
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL IV
0
0
0
0
0
0
0
0
0
MENGWI I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
MENGWI II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
MENGWI III
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KUTA I
0
0
0
2
0
2
2
0
2
KUTA II
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
0
0
0
1
1
2
1
1
2
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
7
3
10
7
3
10
70,00
30,00
70,00
30,00
1,16
0,50
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
#DIV/0!
#DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
1,66
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA L
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
P
4
L+P
5
6
7
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
8
%
9
10
4 2 1 -
1 1 1
5 2 2 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 #DIV/0! 0,00 0,00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7
3
10
-
0,00
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0
0
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 0 0 0 0 0 2 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 5 0 0 0 0 0 2 0 2 1
0 0 0 4 0 0 0 0 0 2 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 5 0 0 0 0 0 2 0 2 1
0
0
0
7
3
10
7
3
10
0,1
0,0
0,2
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
PENDERITA PB
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0
0
0
1 #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0!
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0!
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0!
1 #DIV/0!
3
2
5
3
100
2
100
5
100
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
3
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
3
4
5
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
0 1 0 2 1 1 3 0 0 0 0 0 1
150.000
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 150.000
9 6,00
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PUSKESMAS
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
DIFTERI JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
PERTUSIS MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENINGGAL 14
JUMLAH KASUS L
P
L+P
15
16
17
18
PETANG I
0
0
0
0
PETANG II
0
0
0
0
ABIANSEMAL I
0
0
0
0
ABIANSEMAL II
0
0
0
0
ABIANSEMAL III
0
0
0
0
ABIANSEMAL IV
0
0
0
0
MENGWI I
0
0
0
0
MENGWI II
0
0
0
0
MENGWI III
0
0
0
0
KUTA I
0
0
0
0
KUTA II
0
0
0
0
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
0
0
0
0
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
0
0
0
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
0
0
MENINGGAL
0
0 #DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
1 2
3
4
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
PETANG I
2
0
2
0
0
PETANG II
2
1
3
0
0
ABIANSEMAL I
5
4
9
0
0
ABIANSEMAL II
15
21
36
0
0
ABIANSEMAL III
1
5
6
0
0
ABIANSEMAL IV
1
1
2
0
0
MENGWI I
12
15
27
0
0
MENGWI II
3
1
4
0
0
MENGWI III
2
2
4
0
0
KUTA I
10
12
22
0
0
KUTA II
4
6
10
0
0
198
138
336
0
0
18
14
32
0
0
273
220
493
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
0 0,00
0
0
0
0
0
0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
PUSKESMAS 3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
16 7 28 18 66 47 67 91 77 38 12 376 132
12 1 34 18 46 39 60 62 60 31 24 315 93
28 8 62 36 112 86 127 153 137 69 36 691 225
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,3 0,0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,6 0,0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,4 0,0
975 161,8
795 131,9
1.770 293,7
1
2
3
0,3
0,6
0,4
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
SUSPEK
PUSKESMAS
2
3
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
PETANG I
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
PETANG II
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
ABIANSEMAL I
43
19
62
43
19
1
2,33
0
1
1,61
0
0
0
ABIANSEMAL II
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
ABIANSEMAL III
59
20
79
59
20
79
0
0,00
0
-
0
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
ABIANSEMAL IV
10
35
45
35
10
45
0
0,00
0
-
0
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
MENGWI I
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
MENGWI II
12
6
18
12
6
18
1
8,33
0
MENGWI III
5
3
8
5
3
8
0
0,00
1
KUTA I
0
0
0
0
0
-
2
#DIV/0!
KUTA II
0
0
0
0
0
-
0
-
62 -
-
#DIV/0!
0
0
0
1
5,56
0
0
0
33
1
12,50
0
0
0
0
#DIV/0!
2
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
KUTA SELATAN
0
0
0
0
0
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
2
1
3
2
1
3
0
0,00
0
131
84
215
156
59
215
4
2,56
1
-
-
2
0
-
0
0
0
5
2,33
0
0
0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
0,00
#DIV/0!
KUTA SELATAN
#DIV/0!
0,00 #DIV/0!
0
5
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00 #DIV/0! #DIV/0!
0,00
0,00 #DIV/0!
0,00
0,00
0,00 0,00 0,00
0,00
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3
4
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
PETANG I
0
0
0
0
0
0
PETANG II
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL I
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL II
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL III
0
0
0
0
0
0
ABIANSEMAL IV
0
0
0
0
0
0
MENGWI I
0
0
0
0
0
0
MENGWI II
0
0
0
0
0
0
MENGWI III
0
0
0
0
0
0
KUTA I
0
0
0
0
0
0
KUTA II
0
0
0
0
0
0
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
0
0
0
0
0
0
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
3
4
5
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
0
28 1 63 0 0 0 20 158 0 0 56 0 205
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
14 0 67 0 0 0 18 184 0 0 50 0 225
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
42 1 130 0 0 0 38 342 0 0 106 0 430
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 0 15 0 0 0 1 0 0 0 35
0 0 23,81 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 0 #DIV/0! #DIV/0! 62,5 #DIV/0! 41 20
0 0 25 0 0 0 3 5 0 0 16
0 #DIV/0! 37,313 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16,667 2,7174 #DIV/0! #DIV/0! 32 #DIV/0! 32 14,222
0 0 40 0 0 0 4 5 0 0 51 0 73
0 0 30,769 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10,526 1,462 #DIV/0! #DIV/0! 48,113 #DIV/0! 16,977
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PUSKESMAS
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PETANG I
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
PETANG II
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
ABIANSEMAL I
0
61
#DIV/0!
65
#DIV/0!
126
#DIV/0!
ABIANSEMAL II
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
ABIANSEMAL III
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
ABIANSEMAL IV
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
MENGWI I
0
1
#DIV/0!
3
#DIV/0!
4
#DIV/0!
-
-
0
-
MENGWI II
0
0
#DIV/0!
5
#DIV/0!
5
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0
-
MENGWI III
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
KUTA I
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
KUTA II
0
100
#DIV/0!
103
#DIV/0!
203
#DIV/0!
10
10,00
12
11,65
22
10,84
15
24,59
10
15,38
25
19,84
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
0
58
#DIV/0!
45
#DIV/0!
103
#DIV/0!
3
5,17
4
8,89
7
6,80
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
0
106
#DIV/0!
118
#DIV/0!
224
#DIV/0!
7
6,60
10
8,47
17
7,59
0
326
#DIV/0!
339
#DIV/0!
665
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
0
0
35
10,74
36
10,62
71
10,68
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PUSKESMAS
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN 4
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
PETANG I
80
#DIV/0!
15
18,75
0,00
PETANG II
18
#DIV/0!
1
5,56
0,00
ABIANSEMAL I
28
#DIV/0!
ABIANSEMAL II
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
ABIANSEMAL III
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
ABIANSEMAL IV
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
MENGWI I
55
#DIV/0!
MENGWI II
100
#DIV/0!
0,00
MENGWI III
64
#DIV/0!
0,00
0,00
KUTA I
56
#DIV/0!
0,00
0,00
KUTA II
146
#DIV/0!
12,33
0,00 0,00
0,00
5
18
9
9,09
32,14
0,00 15
15,00
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
80
#DIV/0!
0,00
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
30
#DIV/0!
0,00
10
33,33
5,94
34
5,18
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
203.700
657
0
39
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JENIS KEJADIAN JUMLAH JUMLAH LUAR BIASA DESA/KE DITANGGUKEC DIKETAHUI AKHIR LANGI L
1
2
3
4
5
6
7
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 Suspek m Cov
1
1
27/01/2014
27/01/2014
27/01/2014
1
0
1
2 Susp Mcov
1
1
07/05/2014
07/05/2014
07/05/2014
1
0
1
3 Susp Mcov
1
1
17/05/2014
17/05/2014
17/05/2014
0
1
1
4 DBD
1
1
31/01/2014
31/01/2014
31/01/2014
1
0
1
5 DBD
1
1
12/04/2014
12/04/2014
12/04/2014
0
1
1
6 DBD
1
1
28/05/2014
28/05/2014
28/05/2014
0
1
1
7 Keracuan makan
1
1
25/07/2014
25/07/2014
25/07/2014
10
8
18
8 campak
1
1
02/08/2014
02/08/2014
30/08/2014
8
12
20
JUMLAH KEMATIAN
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
17
18
19
20
21
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
0
1
6.632
6.370 13.002
0,02
-
0,01
1
0
0
0 11.716
11.558 23.274
0,01
-
0,00
1
0
1
1
7.431
6.642 14.073
1
0
1
5.830
5.615 11.445
0
1
1
5.830
5.615 11.445
-
0,02
0,01 #DIV/0! 100,00
100,00
0
1
1 11.716
11.558 23.274
-
0,01
0,00 #DIV/0! 100,00
100,00
0
0
0
0
0
0
1 1 18 1
1
CFR (%)
1
1
14
ATTACK RATE (%)
70+ THN
1
4
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
0,02
0,02 -
1.476
2.945
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah) 25.779 25779
24.570 50.349 24570 50349
23.376
22.788 46.164
0,54
0,81
-
#DIV/0!
0,01 #DIV/0! 100,00 0,01
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1.469
100,00 #DIV/0! 100,00
0,68
100,00
100,00 #DIV/0! 100,00
-
-
-
-
-
-
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
PUSKESMAS 3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
4
5
% 6
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1
1
100,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3
3
4
4
100,00 #DIV/0! 100,00 #DIV/0!
8
8
100,00
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
K1
JUMLAH 4
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
10
11
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH %
12
13
14
15
257 164 435 330 387 300 598 819 623 1.496 314 1.626 1.166
247 161 430 325 375 291 595 816 619 1.478 308 1.581 1.160
96,11 98,17 98,85 98,48 96,90 97,00 99,50 99,63 99,36 98,80 98,09 97,23 99,49
245 150 427 328 341 291 510 783 617 1.470 281 1.539 1.133
95,3 91,5 98,2 99,4 88,1 97,0 85,3 95,6 99,0 98,3 89,5 94,6 97,2
250 151 429 331 342 292 508 769 620 1.479 282 1.540 1.135
249 150 427 328 341 291 505 766 617 1.478 281 1.539 1.133
99,6 99,3 99,5 99,1 99,7 99,7 99,4 99,6 99,5 99,9 99,6 99,9 99,8
231 149 408 307 335 265 500 759 599 1.272 277 1.568 1.105
92,4 98,7 95,1 92,7 98,0 90,8 98,4 98,7 96,6 86,0 98,2 101,8 97,4
249 150 427 328 341 291 505 766 617 1.478 281 1.539 1.133
99,60 99,34 99,53 99,09 99,71 99,66 99,41 99,61 99,52 99,93 99,65 99,94 99,82
8.515
8.386
98,49
8.115
95,3
8.128
8.105
99,7
7.775
95,7
8.105
99,72
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
JUMLAH IBU HAMIL 4
257 164 435 330 387 300 598 819 623 1.496 314 1.626 1.166
8.515
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % %
TT-1 JUMLAH
%
5
6
2
2
7
0,1 -
0,0
8
1
1
9
0,3 -
0,0
10
97
11
12
13
14
TT2+ JUMLAH
%
15
16
154 118 3 11
37,7 1,3 22,5 10,3 37,6 0,2 0,9
71 61 0 54 72 0 36 287 151 87 93 186 585
27,6 37,2 16,4 18,6 6,0 35,0 24,2 5,8 29,6 11,4 50,2
49 90 358 148 287 294 112 309 288 45 59 760 503
19,1 54,9 82,3 44,8 74,2 98,0 18,7 37,7 46,2 3,0 18,8 46,7 43,1
217 151 358 202 359 294 156 780 439 286 271 949 1.099
84,4 92,1 82,3 61,2 92,8 98,0 26,1 95,2 70,5 19,1 86,3 58,4 94,3
575
6,8
1.683
19,8
3.302
38,8
5.561
65,3
8 184
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
3
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 4
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
261.300
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
97 0 0 0 0 0 8 184 0 160 118 3 11
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
71 61 0 54 72 0 36 287 151 91 257 186 585
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
49 90 383 148 287 294 112 309 288 45 245 760 503
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2
0,0
1
0,0
581
0,2
1.851
0,7
3.513
1,3
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA JUMLAH (KAB/KOTA)
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
257 164 435 330 387 300 598 819 623 1.496 314 1.626 1.166
247 161 430 325 375 291 595 816 619 1.478 308 1.581 1.160
96,11 98,17 98,85 98,48 96,90 97,00 99,50 99,63 99,36 98,80 98,09 97,23 99,49
245 150 427 328 341 291 510 783 617 1.470 281 1.539 1.133
95,33 91,46 98,16 99,39 88,11 97,00 85,28 95,60 99,04 98,26 89,49 94,65 97,17
8.515
8.386
98,49
8.115
95,30
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
PERKIRAAN BUMIL JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN 4
5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
130 71 231 175 179 155 249 406 307 738 122 769 570
118 76 196 150 161 134 250 355 309 740 156 767 559
248 147 427 325 340 289 499 761 616 1.478 278 1.536 1.129
20 11 35 26 27 23 37 61 46 111 18 115 86
18 11 29 23 24 20 38 53 46 111 23 115 84
37 22 64 49 51 43 75 114 92 222 42 230 169
15 10 26 20 20 15 23 53 40 86 12 73 74
76,92 93,90 75,04 76,19 74,49 64,52 61,58 87,03 86,86 77,69 65,57 63,29 86,55
21 15 38 18 21 18 33 39 34 85 20 98 54
118,64 131,58 129,25 80,00 86,96 89,55 88,00 73,24 73,35 76,58 85,47 85,18 64,40
36 25 64 38 41 33 56 92 74 171 32 171 128
96,77 113,38 99,92 77,95 80,39 76,12 74,82 80,60 80,09 77,13 76,74 74,22 75,58
72,99 4.102
3.971
8.073
615
596
1.211
467
75,90
494
82,93
961
79,36
257 164 435 330 387 300 598 819 623 1.496 314 1.626 1.166
51 33 87 66 77 60 120 164 125 299 63 325 233
6 28 73 51 71 50 85 131 101 242 46 257 102
8.515
1.703
1243
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
JUMLAH LAHIR HIDUP
11,67 85,37 83,91 77,27 91,73 83,33 71,07 79,98 81,06 80,88 73,25 79,03 43,74
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA JUMLAH (KAB/KOTA)
MKJP
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
IUD
%
MOP
%
4
5
6
7
MOW
%
8
9
NON MKJP IM PLAN
%
10
11
JUMLAH
%
KON DOM
12
13
14
1.349 1.211 1.753 2.346 1.695 1.926 4.180 4.236 2.013 1.036 543 1.724 5.371
38,5 57,3 49,8 62,5 53,7 62,2 66,0 61,8 49,8 10,1 41,3 15,4 48,3
28 24 5 41 28 23 117 56 24 21 7 76 91
0,8 1,1 0,1 1,1 0,9 0,7 1,8 0,8 0,6 0,2 0,5 0,7 0,8
130 180 80 100 200 90 500 150 200 170 30 300 300
3,7 8,5 2,3 2,7 6,3 2,9 7,9 2,2 4,9 1,7 2,3 2,7 2,7
50 4 12 36 32 10 24 32 16 83 19 23 79
1,4 0,2 0,3 1,0 1,0 0,3 0,4 0,5 0,4 0,8 1,4 0,2 0,7
1.557 1.419 1.850 2.523 1.955 2.049 4.821 4.474 2.253 1.310 599 2.123 5.841
29.383
41,8
541
0,8 2.430
3,5
420
0,6
32.774
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH) Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
44,5 67,2 52,6 67,2 61,9 66,2 76,1 65,3 55,7 12,8 45,5 19,0 52,5
103 11 136 40 116 20 65 40 134 213 64 367 395
46,6 1.704
% 15
2,9 0,5 3,9 1,1 3,7 0,6 1,0 0,6 3,3 2,1 4,9 3,3 3,6
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
16
17
18
19
20
% 21
LAIN NYA
%
22
23
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
24
25
26
% MKJP + NON MKJP 27
1.007 587 1.231 869 852 909 1.290 2.010 1.410 7.863 474 6.126 3.523
28,8 835 27,8 95 35,0 300 23,1 322 27,0 236 29,4 117 20,4 161 29,3 327 34,9 248 76,6 883 36,0 179 54,8 2.563 31,7 1.363
23,8 4,5 8,5 8,6 7,5 3,8 2,5 4,8 6,1 8,6 13,6 22,9 12,3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
1.945 693 1.667 1.231 1.204 1.046 1.516 2.377 1.792 8.959 717 9.056 5.281
55,5 32,8 47,4 32,8 38,1 33,8 23,9 34,7 44,3 87,2 54,5 81,0 47,5
3.502 2.112 3.517 3.754 3.159 3.095 6.337 6.851 4.045 10.269 1.316 11.179 11.122
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
2,4 28.151
40,1 7.629
10,9
0
0,0
0
0,0
37.484
53,4
70.258
100,0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA JUMLAH (KAB/KOTA)
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
51 19 30 94 100 43 76 165 115 57 11 460 335
33,3 23,8 22,1 48,2 42,0 25,7 32,6 16,1 24,3 5,0 7,1 11,8 32,3
4 0 0 3 4 2 0 4 0 0 0 32 0
2,6 0,0 0,0 1,5 1,7 1,2 0,0 0,4 0,0 0,0 0,0 0,8 0,0
10 5 9 10 20 8 6 20 1 4 3 100 0
6,5 6,3 6,6 5,1 8,4 4,8 2,6 1,9 0,2 0,4 1,9 2,6 0,0
20 0 0 0 7 1 0 9 4 11 2 46 34
13,1 0,0 0,0 0,0 2,9 0,6 0,0 0,9 0,8 1,0 1,3 1,2 3,3
85 24 39 107 131 54 82 198 120 72 16 638 369
55,6 30,0 28,7 54,9 55,0 32,3 35,2 19,3 25,4 6,3 10,4 16,4 35,6
0 3 3 0 3 9 16 1 8 64 0 388 35
0,0 3,8 2,2 0,0 1,3 5,4 6,9 0,1 1,7 5,6 0,0 9,9 3,4
56 49 93 75 72 97 121 787 297 792 129 1.942 484
36,6 61,3 68,4 38,5 30,3 58,1 51,9 76,6 62,8 69,7 83,8 49,8 46,7
12 4 1 13 32 7 14 41 48 208 9 934 148
7,8 5,0 0,7 6,7 13,4 4,2 6,0 4,0 10,1 18,3 5,8 23,9 14,3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
68 56 97 88 107 113 151 829 353 1.064 138 3.264 667
44,4 70,0 71,3 45,1 45,0 67,7 64,8 80,7 74,6 93,7 89,6 83,6 64,4
153 80 136 195 238 167 233 1.027 473 1.136 154 3.902 1.036
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
1.556
17,4
49
0,5
196
2,2
134
1,5
1.935
21,7
530
5,9
4.994
55,9
1.471
16,5
0
0,0
0
0,0
6.995
78,3
8.930
100,0
IUD 1
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH) Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
%
JUMLAH
%
23
24
25
26
27
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
3.925 2.661 4.228 4.020 3.677 3.692 7.969 7.371 4.854 12.573 1.552 12.463 13.157
153 80 136 195 238 167 233 1.027 473 1.136 154 3.902 1.036
3,9 3,0 3,2 4,9 6,5 4,5 2,9 13,9 9,7 9,0 9,9 31,3 7,9
3.502 2.112 3.517 3.754 3.159 3.095 6.337 6.851 4.045 10.269 1.316 11.179 11.122
89,2 79,4 83,2 93,4 85,9 83,8 79,5 92,9 83,3 81,7 84,8 89,7 84,5
82.142
8.930
10,9
70.258
85,5
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3
4
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PETANG I
130
118
248
130
100,0
118
100,0
248
100,0
1
PETANG II
71
76
147
71
100,0
76
100,0
147
100,0
2
ABIANSEMAL I
231
196
427
231
100,0
196
100,0
427
100,0
ABIANSEMAL II
175
150
325
175
100,0
150
100,0
325
ABIANSEMAL III
179
161
340
179
100,0
161
100,0
ABIANSEMAL IV
155
134
289
155
100,0
134
MENGWI I
249
250
499
249
100,0
MENGWI II
406
355
761
406
MENGWI III
307
309
616
KUTA I
738
740
KUTA II
122
0,8
4
3,4
5
2,0
2,8
0
0,0
2
1,4
4
1,7
7
3,6
11
2,6
100,0
5
2,9
1
0,7
6
1,8
340
100,0
2
1,1
2
1,2
4
1,2
100,0
289
100,0
7
4,5
3
2,2
10
3,5
250
100,0
499
100,0
7
2,8
10
4,0
17
3,4
100,0
355
100,0
761
100,0
2
0,5
2
0,6
4
0,5
307
100,0
309
100,0
616
100,0
6
2,0
5
1,6
11
1,8
1.478
738
100,0
740
100,0
1.478
100,0
0
0,0
4
0,5
4
0,3
156
278
122
100,0
156
100,0
278
100,0
3
2,5
2
1,3
5
1,8
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
769
767
1.536
769
100,0
767
100,0
1.536
100,0
6
0,8
5
0,7
11
0,7
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
570
559
1.129
570
100,0
559
100,0
1.129
100,0
2
0,4
1
0,2
3
0,3
4.102
3.971
8.073
4.102
100,0
3.971
100,0
8.073
100,0
47
1,1
46
1,2
93
1,2
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PUSKESMAS
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PETANG I
130
118
248
130
100,0
118
100,0
248
100,0
127
97,7
109
92,4
236
95,2
PETANG II
71
76
147
71
100,0
76
100,0
147
100,0
73
102,8
67
88,2
140
95,2
ABIANSEMAL I
231
196
427
231
100,0
196
100,0
427
100,0
220
95,2
186
94,9
406
95,1
ABIANSEMAL II
175
150
325
175
100,0
150
100,0
325
100,0
163
93,1
146
97,3
309
95,1
ABIANSEMAL III
179
161
340
179
100,0
161
100,0
340
100,0
165
92,2
158
98,1
323
95,0
ABIANSEMAL IV
155
134
289
155
100,0
134
100,0
289
100,0
150
96,8
125
93,3
275
95,2
MENGWI I
249
250
499
249
100,0
250
100,0
499
100,0
231
92,8
243
97,2
474
95,0
MENGWI II
406
355
761
406
100,0
355
100,0
761
100,0
386
95,1
337
94,9
723
95,0
MENGWI III
307
309
616
307
100,0
309
100,0
616
100,0
297
96,7
288
93,2
585
95,0
KUTA I
738
740
1.478
738
100,0
740
100,0
1.478
100,0
713
96,6
691
93,4
1.404
95,0
KUTA II
122
156
278
122
100,0
156
100,0
278
100,0
112
91,8
152
97,4
264
95,0
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
769
767
1.536
769
100,0
767
100,0
1.536
100,0
723
94,0
736
96,0
1.459
95,0
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
570
559
1.129
570
100,0
559
100,0
1.129
100,0
538
94,4
535
95,7
1.073
95,0
4.102
3.971
8.073
4.102
100,0
3.971
100,0
8.073
100,0
3.898
95,0
3.773
95,0
7.671
95,0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA JUMLAH (KAB/KOTA)
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7
8
9
10
11
12
97 61 128 126 144 82 223 91 50 138 17 438 122
88 66 97 126 132 89 238 103 45 150 15 445 136
185 127 225 252 276 171 461 194 95 288 32 883 258
65 44 84 89 96 60 150 63 30 111 13 301 92
67,0 72,1 65,6 70,6 66,7 73,2 67,3 69,2 60,0 80,4 76,5 68,7 75,4
62 39 69 79 74 54 154 71 32 112 12 297 98
70,5 59,1 71,1 62,7 56,1 60,7 64,7 68,9 71,1 74,7 80,0 66,7 72,1
127 83 153 168 170 114 304 134 62 223 25 598 190
68,6 65,4 68,0 66,7 61,6 66,7 65,9 69,1 65,3 77,4 78,1 67,7 73,6
1.717
1.730
3.447
1.198
69,8
1.153
66,6
2.351
68,2
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3
4
PUSKESMAS
2
PETANG ABIANSEMAL
MENGWI
KUTA
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PETANG I
130
118
248
132
101,5
106
89,8
238
96,0
PETANG II
71
76
147
78
109,9
69
90,8
147
100,0
ABIANSEMAL I
231
196
427
221
95,7
189
96,4
410
96,0
ABIANSEMAL II
175
150
325
143
81,7
152
101,3
295
90,8
ABIANSEMAL III
179
161
340
167
93,3
158
98,1
325
95,6
ABIANSEMAL IV
155
134
289
176
113,5
100
74,6
276
95,5
MENGWI I
249
250
499
232
93,2
229
91,6
461
92,4
MENGWI II
406
355
761
332
81,8
373
105,1
705
92,6
MENGWI III
307
309
616
239
77,9
286
92,6
525
85,2
KUTA I
738
740
1.478
703
95,3
695
93,9
1.398
94,6
KUTA II
122
156
278
122
100,0
128
82,1
250
89,9
5
KUTA SELATAN
KUTA SELATAN
769
767
1.536
733
95,3
723
94,3
1.456
94,8
6
KUTA UTARA
KUTA UTARA
570
559
1.129
556
97,5
535
95,7
1.091
96,6
4.102
3.971
8.073
3.834
93,5
3.743
94
7.577
93,9
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
62
62
100,0
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
2
3
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 PETANG
PETANG I
130
118
248
139
106,92
107
90,68
246
99,19
137
105,38
102
86,44
239
96,37
2 ABIANSEMAL
PETANG II ABIANSEMAL I
71 231
76 196
147 427
71 238
100,00 103,03
85 214
111,84 109,18
156 452
106,12 105,85
79 240
111,27 103,90
103 221
135,53 112,76
182 461
123,81 107,96
ABIANSEMAL II
175
150
325
182
104,00
164
109,33
346
106,46
184
105,14
166
110,67
350
107,69
ABIANSEMAL III
179
161
340
190
106,15
159
98,76
349
102,65
190
106,15
159
98,76
349
102,65
ABIANSEMAL IV MENGWI I
155 249
134 250
289 499
156 331
100,65 132,93
127 363
94,78 145,20
283 694
97,92 139,08
152 362
98,06 145,38
128 408
95,52 163,20
280 770
96,89 154,31
MENGWI II
406
355
761
412
101,48
354
99,72
766
100,66
426
104,93
354
99,72
780
102,50
MENGWI III KUTA I
307 738
309 740
616 1.478
309 614
100,65 83,20
314 599
101,62 80,95
623 1.213
101,14 82,07
309 599
100,65 81,17
310 585
100,32 79,05
619 1.184
100,49 80,11
KUTA II
122
156
278
127
104,10
159
101,92
286
102,88
128
104,92
149
95,51
277
99,64
KUTA SELATAN KUTA UTARA
769 570
767 559
1.536 1.129
790 468
102,73 82,11
780 443
101,69 79,25
1.570 911
102,21 80,69
819 512
106,50 89,82
797 496
103,91 88,73
1.616 1.008
105,21 89,28
4.102
3.971
8.073
4.027
98,17
3.868
97,41
7.895
97,80
4.137
100,85
3.978
100,18
8.115
100,52
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 P
L
L+P
POLIO 4a P
L
L+P
CAMPAK P
L
IMUNISAS L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
130 71 231 175 179 155 249 406 307 738 122 769 570
118 76 196 150 161 134 250 355 309 740 156 767 559
248 147 427 325 340 289 499 761 616 1.478 278 1.536 1.129
174 78 269 195 174 135 338 410 312 583 130 847 509
133,85 109,86 116,45 111,43 97,21 87,10 135,74 100,99 101,63 79,00 106,56 110,14 89,30
113 70 249 178 162 136 357 358 310 573 150 775 465
95,76 92,11 127,04 118,67 100,62 101,49 142,80 100,85 100,32 77,43 96,15 101,04 83,18
287 148 518 373 336 271 695 768 622 1.156 280 1.622 974
115,73 100,68 121,31 114,77 98,82 93,77 139,28 100,92 100,97 78,21 100,72 105,60 86,27
174 76 266 196 174 132 335 410 312 585 127 849 509
133,85 107,04 115,15 112,00 97,21 85,16 134,54 100,99 101,63 79,27 104,10 110,40 89,30
113 72 256 177 162 144 357 328 310 626 151 795 465
95,76 94,74 130,61 118,00 100,62 107,46 142,80 92,39 100,32 84,59 96,79 103,65 83,18
287 148 522 373 336 276 692 738 622 1.211 278 1.644 974
115,73 100,68 122,25 114,77 98,82 95,50 138,68 96,98 100,97 81,94 100,00 107,03 86,27
156 87 271 215 180 150 334 375 308 1.037 137 796 486
120,00 122,54 117,32 122,86 100,56 96,77 134,14 92,36 100,33 140,51 112,30 103,51 85,26
116 66 249 169 146 132 360 383 314 634 144 766 475
98,31 86,84 127,04 112,67 90,68 98,51 144,00 107,89 101,62 85,68 92,31 99,87 84,97
272 153 520 384 326 282 694 758 622 1.671 281 1.562 961
109,68 104,08 121,78 118,15 95,88 97,58 139,08 99,61 100,97 113,06 101,08 101,69 85,12
4.102
3.971
8.073
4.154
101,27
3.896
98,11
8.050
100
4.145
101,05
3.956
99,62
8.101
100,35
4.532
110,48
3.954
99,57
8.486
105,12
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 PETANG 2
3
4 5 6
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA SELATAN KUTA UTARA KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
118 80 208 176 171 169 296 253 175 141 34 524 235
106 70 187 162 147 147 290 249 142 146 26 536 223
224 150 395 338 318 316 586 502 317 287 60 1.060 458
2.580
2.431
5.011
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % SƷ S 7
118 80 208 176 171 169 296 253 175 141 34 524 235
8
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
9
106 70 187 162 147 147 290 249 142 146 26 536 223
10
JUMLAH
L+P S
%
L
P
11
12
13
14
100,00 224 100,00 100,00 150 100,00 100,00 395 100,00 100,00 338 100,00 100,00 318 100,00 100,00 316 100,00 100,00 586 100,00 100,00 502 100,00 100,00 317 100,00 100,00 287 100,00 100,00 60 100,00 100,00 1.060 100,00 100,00 458 100,00
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S 15
16
423 285 772 748 605 544 1.299 1.086 621 472 193 1.989 1.009
415 243 784 721 589 516 1.194 939 552 482 159 1.801 1.021
838 528 1.556 1.469 1.194 1.060 2.493 2.025 1.173 954 352 3.790 2.030
423 285 772 748 605 544 1.299 1.086 621 472 193 1.981 1.005
2.580 100,00 2.431 100,00 5.011 100,00 10.046
9.416
19.462
10.034
17
18
19
100,00 415 100,00 100,00 243 100,00 100,00 784 100,00 100,00 721 100,00 100,00 589 100,00 100,00 516 100,00 100,00 1.194 100,00 100,00 939 100,00 100,00 552 100,00 100,00 482 100,00 100,00 159 100,00 99,60 1.796 99,72 99,60 1.021 100,00 99,88 9.411
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
838 528 1.556 1.469 1.194 1.060 2.493 2.025 1.173 954 352 3.777 2.026
99,95 19.445
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,66 99,80
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 25
541 365 980 924 776 713 1.595 1.339 796 613 227 2.513 1.244
521 313 971 883 736 663 1.484 1.188 694 628 185 2.337 1.244
1.062 678 1.951 1.807 1.512 1.376 3.079 2.527 1.490 1.241 412 4.850 2.488
541 365 980 924 776 713 1.595 1.339 796 613 227 2.505 1.240
99,91 12.626
11.847
24.473
12.614
26
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,68 99,68
27
521 313 971 883 736 663 1.484 1.188 694 628 185 2.332 1.244
99,90 11.842
28
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,79 100,00
L+P S
%
29
30
1.062 678 1.951 1.807 1.512 1.376 3.079 2.527 1.490 1.241 412 4.837 2.484
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,73 99,84
99,96 24.456
99,93
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) L
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
P
4
5
L+P
9
H 13
BGM P % 14
JUMLA H 15
L+P % 16
JUMLA H 17
%
7
8
10
11
12
222 165 359 337 314 287 598 506 404 280 72 1.096 463
205 142 349 286 311 242 569 438 367 283 53 1.127 437
427 307 708 623 625 529 1.167 944 771 563 125 2.223 900
201 150 293 291 263 249 464 426 361 230 60 986 389
174 126 284 245 271 207 433 369 327 236 45 966 366
375 276 577 536 534 456 897 795 688 466 105 1.952 755
90,5 90,9 81,6 86,4 83,8 86,8 77,6 84,2 89,4 82,1 83,3 90,0 84,0
84,9 89 81 86 87 86 76 84 89 83 85 86 84
87,8 89,9 81,5 86,0 85,4 86,2 76,9 84,2 89,2 82,8 84,0 87,8 83,9
0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,4 0,0 0,0 0,3 0,0 0,0 0,3 0,0
0 0 3 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
0,0 0,0 1,1 0,4 0,0 0,0 0,0 0,3 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0
0 0 3 1 0 1 0 1 1 0 0 4 0
0,0 0,0 0,5 0,2 0,0 0,2 0,0 0,1 0,1 0,0 0,0 0,2 0,0
5.103
4.809
9.912
4.363
4.049
8.412
85,5
84
84,9
5
0,1
6
0,1
11
0,1
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
6
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S) L JUMLA L P L+P L P L+P
18
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
416 492 808 586 597 604 1.411 1.286 795 2.192 620 4.085 3.699
407 488 874 588 595 613 1.373 1.266 778 1.899 567 3.830 3.498
823 980 1.682 1.174 1.192 1.217 2.784 2.552 1.573 4.091 1.187 7.915 7.197
433 353 1.194 448 510 505 1.037 1.295 659 1.884 413 4.226 3.373
104,1 71,7 147,8 76,5 85,4 83,6 73,5 100,7 82,9 85,9 66,6 103,5 91,2
388 252 785 508 512 455 998 1.255 625 1.864 367 4.472 3.112
95,3 51,6 89,8 86,4 86,1 74,2 72,7 99,1 80,3 98,2 64,7 116,8 89,0
821 605 1.979 956 1.022 960 2.035 2.550 1.284 3.748 780 8.698 6.485
99,8 61,7 117,7 81,4 85,7 78,9 73,1 99,9 81,6 91,6 65,7 109,9 90,1
17.591
16.776
34.367
16.330
92,8
15.593
92,9
31.923
92,9
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 BALITA NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
BGM P
L
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JUMLA H 13
% 14
JUMLA H 15
L+P % 16
JUMLA H 17
% 18
573 364 947 793 754 687 1.565 1.286 740 628 232 2.322 1.180
501 317 924 780 729 652 1.464 1.156 665 646 178 2.177 1.137
1.074 681 1.871 1.573 1.483 1.339 3.029 2.442 1.405 1.274 410 4.499 2.317
497 314 826 694 626 610 1.208 1.079 637 537 195 2.023 950
434 270 808 668 616 574 1.139 970 583 548 152 1.879 919
931 584 1.634 1.362 1.242 1.184 2.347 2.049 1.220 1.085 347 3.902 1.869
86,7 86,3 87,2 87,5 83,0 88,8 77,2 83,9 86,1 85,5 84,1 87,1 80,5
86,6 85 87 86 84 88 78 84 88 85 85 86 81
86,7 85,8 87,3 86,6 83,7 88,4 77,5 83,9 86,8 85,2 84,6 86,7 80,7
0 3 1 0 1 3 3 7 2 0 0 6 0
0,0 1,0 0,1 0,0 0,2 0,5 0,2 0,6 0,3 0,0 0,0 0,3 0,0
1 1 5 2 3 4 17 9 1 0 0 3 2
0,2 0,4 0,6 0,3 0,5 0,7 1,5 0,9 0,2 0,0 0,0 0,2 0,2
1 4 6 2 4 7 20 16 3 0 0 9 2
0,1 0,7 0,4 0,1 0,3 0,6 0,9 0,8 0,2 0,0 0,0 0,2 0,1
12.071
11.326
23.397
10.196
9.560
19.756
84,5
84
84,4
26
0,3
48
0,5
74
0,4
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2 1 3
Sumber : BIDANG KESEHATAN KELUARGA (DATA DIOLAH)
-
-
2 1
-
2 1 -
3
3
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
100,0
-
#DIV/0!
2 1 3
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
L
P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
114 90 249 175 183 177 419 428 266 669 144 1.368 1.129
103 100 231 183 192 154 375 356 236 709 120 1.210 1.073
217 190 480 358 375 331 794 784 502 1.378 264 2.578 2.202
114 90 249 175 183 177 419 428 266 669 144 1.368 1.129
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
103 100 231 183 192 154 375 356 236 709 120 1.210 1.073
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
217 190 480 358 375 331 794 784 502 1.378 264 2.578 2.202
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
16 11 19 16 15 14 34 24 15 22 5 53 34
16 11 19 16 15 14 34 24 15 22 5 53 34
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
5.411
5.042
10.453
5.411
100,0
5.042
100,0
10.453
100,0
278
278
100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber : BIDANG PKM (DATA DIOLAH)
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
100,0
100,0
100,0
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
PUSKESMAS 3
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN 4
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber : BIDANG PELAYANAN KESEHATAN (DATA DIOLAH)
5
6
148 73 201 184 118 244 167 134 96 92 266 256 266
43 70 176 148 100 96 89 78 64 35 195 156 195
3,4 1,0 1,1 1,2 1,2 2,5 1,9 1,7 1,5 2,6 1,4 1,6 1,4
2.245
1.445
1,6
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH JUMLAH
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
MASSAL 1
2
1
PETANG
2
3
4 5 6
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA SELATAN KUTA UTARA KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber : BIDANG PKM (DATA DIOLAH)
4
5
6
16 11 19 16 15 14 34 24 15 22 5 53 34
278
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
7
8
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
-
0,0
JUMLAH MURID SD/MI
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
-
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
818 583 1.404 1.173 1.152 1.004 415 1.280 1.541 4.252 864 7.790 7.065
735 559 1.327 1.062 1.116 897 418 1.130 1.499 3.844 745 7.036 6.187
1.553 1.142 2.731 2.235 2.268 1.901 833 2.410 3.040 8.096 1.609 14.826 13.252
0,0 29.341
26.555
55.896
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
-
0,0
-
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
-
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0,0
-
0,0
-
-
-
-
44 85 176 56 57 53 202 112 352 153 77 93 101
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
44 85 176 56 57 53 202 112 352 153 77 93 101
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
88 170 352 112 114 106 404 224 704 306 154 186 202
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1.561 #DIV/0! 1.561 #DIV/0! 3.122 #DIV/0!
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: BIDANG KESGA
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
4
P 5
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L+P
L
6
7
%
P
8
9
%
L+P
%
10
11
12
1.019 536 769 1.115 1.065 640 1.662 583 1.661 614 383 1.099 2.597
1.038 581 987 1.195 1.240 670 2.221 658 2.077 658 423 1.100 2.600
2.057 1.117 1.756 2.310 2.305 1.310 3.883 1.241 3.738 1.272 806 2.199 5.197
673 54 174 180 29 128 161 127 127 203 89 400 122
66,05 10,07 22,63 16,14 2,72 20,00 9,69 21,78 7,65 33,06 23,24 36,40 4,70
786 71 198 121 29 134 322 135 189 245 179 411 55
75,72 12,22 20,06 10,13 2,34 20,00 14,50 20,52 9,10 37,23 42,32 37,36 2,12
1.459 125 372 301 58 262 483 262 316 448 268 811 177
70,93 11,19 21,18 13,03 2,52 20,00 12,44 21,11 8,45 35,22 33,25 36,88 3,41
13.743
15.448
29.191
2.467
17,95
2.875
18,61
5.342
18,30
TABEL 53 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : BIDANG PKM (DATA DIOLAH)
JUMLAH KEGIATAN JUMLAH PENYULUHAN KUNJUNGAN RUMAH KESEHATAN 4
5
PENYEBARAN INFORMASI 6
9.292 171 5.029 22.530 2.350 5.287 9.522 21 13.726 6.328 3.813 27.010 17.142
21 25 550 177 152 500 819 21 1.031 74 536 4 146
0 0 3 0 0 2 0 12 0 74 0 0 0
122.221 22 90.481 212.724
4.056 4.056
91 0 1 92
TABEL 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
JENIS JAMINAN KESEHATAN L
1
2
3
4
5
6
L+P
7
8
1 JAMKESMAS
36.530
34.333
70.863
11,88
11,63
11,76
2 ASKES PNS
21.631
19.570
41.201
7,04
6,63
6,84
3 JPK JAMSOSTEK
18.997
20.051
39.048
6,18
6,79
6,48
1.436
495
1.931
0,47
0,17
0,32
15.937
14.391
30.328
5,18
4,87
5,03
0
0
0
0,00
0,00
0,00
7 JAMKESDA
196.133
199.696
395.829
63,80
67,62
65,68
JUMLAH (KAB/KOTA)
290.664
288.536
579.200
94,56
97,71
96,10
4
TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI
5 ASURANSI PERUSAHAAN 6 ASURANSI SWASTA
Sumber : BIDANG PKM (DATA DIOLAH)
TABEL 55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN L
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
3
P
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP L+P
L
5
6
4
JUMLAH
P
L+P
B
L
7
8
9
10
B+L 11
8.410 1.172 20.498 10.696 5.366 6.204 16.109 19.242 10.078 21.257 4.375 15.146 15.907
12.327 828 18.990 11.338 6.240 7.721 20.382 15.491 11.954 22.601 4.384 42.423 19.727
20.737 2.000 39.488 22.034 11.606 13.925 36.491 34.733 22.032 43.858 8.759 57.569 35.634
0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 42 0 0
0 0 82 0 0 0 148 0 0 0 112 0 0
0 0 82 0 0 0 152 0 0 0 154 0 0
32 8 153 45 30 25 12 20 52 58 71 23 26
49 65 521 83 121 65 123 134 102 294 174 54 62
81 73 674 128 151 90 135 154 154 352 245 77 88
SUB JUMLAH I 1 RSUD Badung 2 RSU Siloam 3 RSK Bedah BIMC Kuta 4 RSK Bedah BIMC Nusa Dua 5 RSU Kasih Ibu Kedonganan 6 RSU Graha Asih 7 RSU Surya Husadha Nusa Dua
154.460 1.249 19.167 14.348 7.830 42.150 2.454 21.792
194.406 1.250 22.281 13.216 7.756 24.157 2.170 20.369
348.866 2.219 41.448 27.564 15.586 66.307 4.624 42.161
46 4.168 1.704 1.601 505 2.595 204 1.446
342 5.182 2.041 1.399 512 1.656 267 1.865
388 9.350 3.745 3.000 1.017 4.251 471 3.311
555 113 76 50 0 0 0 0
1.847 99 147 52 0 0 0 0
2.402 212 223 102 0 0 0 0
SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
108.990
91.199
12.223
12.922
298
0 263.450
0 285.605
0 12.269
0 13.264
25.145 0 0 0 0 0 0 25.533
239
SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
199.909 0 0 0 0 0 0 548.775
0 794
0 2.145
537 0 0 0 0 0 0 2.939
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
307.400
295.300
602.700
307.400
295.300
602.700
85,7
96,7
91,1
4,0
4,5
4,2
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber : BIDANG PELAYANAN KESEHATAN (DATA DIOLAH) Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 56 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKIT
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7
a
RSUD Badung RSU Siloam RSK Bedah BIMC Kuta RSK Bedah BIMC Nusa Dua RSU Kasih Ibu Kedonganan RSU Graha Asih RSU Surya Husadha Nusa Dua
KABUPATEN/KOTA
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
134 137 25 50 41 40 56
4.174 1.648 15.856 505 2.595 204 1.250
5.072 1.910 14.723 512 1.556 267 1.735
9.246 3.558 30.579 1.017 4.151 471 2.985
226 30 17 4 25
483
26.232
25.775
52.007
302
Sumber : BIDANG PELAYANAN KESEHATAN (DATA DIOLAH) Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
PASIEN KELUAR MATI
55 11 4
16
281 41 21 4 2 41
88
390
2 -
83 21
2
113 9 2 3
196 30 3 2 5
54,1 18,2 1,1 7,9 20,0
10,8 5,8 0,3 1,3 9,2
30,4 11,5 0,7 3,9 0,5 13,7
19,9 12,7 5,9 1,6
22,3 4,7 1,3 1,7
21,2 8,4 2,9 0,5 1,7
109
127
236
1,2
0,3
0,7
0,4
0,5
0,5
3 -
TABEL 57 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 4 5 6 7
RSUD Badung RSU Siloam RSK Bedah BIMC Kuta RSK Bedah BIMC Nusa Dua RSU Kasih Ibu Kedonganan RSU Graha Asih RSU Surya Husadha Nusa Dua
KABUPATEN/KOTA
134 137 25 50 41 40 56
9.246 3.558 30.579 1.017 4.151 471 2.985
44.810 14.272
46.306 10.916
2.870 6.836 1.010 10.250
2.869 7.637
483
52.007
80.048
Sumber : BIDANG PELAYANAN KESEHATAN (DATA DIOLAH) Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
6.939
91,6 28,5 0,0 15,7 45,7 6,9 50,1
69,00 25,97 1.223,16 20,34 101,24 11,78 53,30
0,44 10,04 0,30 15,12 1,96 28,85 3,41
5,0 3,1 0,0 2,8 1,8 0,0 2,3
74.667
45,4
107,67
1,9
1,4
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : BIDANG PKM (DATA
PUSKESMAS 3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
31.831
18.689 6.283
1.050 420 1.050 1.050 630 1.050 1.890 1.470 840 210 420 1.260 1.050
142.481
12.390
29.695
27.975
28.008
3,30
6,74 16,71
805 330 781 762 474 812 1.564 1.282 671 172 336 1.012 804
76,67 78,57 74,38 72,57 75,24 77,33 82,75 87,21 79,88 81,90 80,00 80,32 76,57
8,70
9.805
79,14
#DIV/0! 3,54 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6,76 #DIV/0! #DIV/0! 0,75 #DIV/0!
TABEL 59 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 2013 NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 0 2 0 0 0 3 0 0 4 0 5 6
3
PETANG 0 ABIANSEMAL 0 0 ABIANSEMAL IV MENGWI 0 0 KUTA 0 KUTA SELATAN KUTA UTARA
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
JUMLAH SELURUH RUMAH 4
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH
%
5
6
4723 3050 12879 5763 5003
3.995 2.545 11.390 4.660 4.112
11234 8494 6103 8253 1805 19199 15876
102.382
2014 JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT 7
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
728 505 1.489 1.103 891
728 505 1.489 1.103 891
10.722 7.104 5.094 6.931 1.611 17.920 14.356
84,59 83,44 88,44 80,86 82,19 #DIV/0! 95,44 83,64 83,47 83,98 89,25 93,34 90,43
40 38 93 189 9
512 1.390 1.054 1.322 194 1.221 1.520
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 #DIV/0! 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
512 1.390 1.054 1.322 194 1.221 1.520
90.440
88,34
11.929
17
5,494505495 7,52 6,25 17,14 1,01 #DIV/0! 0,39 6,40 3,70 0,38 5,15 0,00 1,12
4.035 2.583 11.483 4.849 4.121 10.724 7.193 5.133 6.936 1.621 17.920 14.373
85,43298751 84,69 89,16 84,14 82,37 #DIV/0! 95,46 84,68 84,11 84,04 89,81 93,34 90,53
11.929
100,00
531
4,45
90.971
88,85
2 89 39 5 10
TABEL 60 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
16.217 9.863 26.544 21.258 21.911 20.837 52.977 46.135 29.008 83.724 13.936 140.480 119.810
602.700
1.061
5.305
1061
734 165 139 1.278 178 1.034 355 3.347 2.951
#
0
0
0
12.148
4.533
18.353
4.140 3.499 31.889 4.466 25.870 8.885 83.684 73.789
264.413
906
1.047
209
1047
4533,00
18.353 734 165 4140,00 139 3499,00 1278 31889,00 178 4466,00 34 25.870 355 8885,00 3347 83684,00 2951 73.789
11.148
264.413
###
1.047
209
1.047
10 25 0 359 140 59 28
50 640 0 8.985 2.808 1.487 700
21 33
515 843
21 33
505 843
183
4.568
183
4.568
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 847 0
20.597
858
20.586
858
847
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4235 0
4.235
27
28
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 847 0
847
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4235 0
4.235
29
30
31
32
2.443 2.355 4.215 2.198 0 2.992 7.856 1.846 4.217 1.275 245 571 183
12.215 9.420 21.075 10.990 0 14.960 39.280 9.228 21.085 6.375 1.226 5.315 6.375
2.443 2.355 4.215 2.198 0 2.992 7.856 1.846 4.217 1.275 245 571 183
12.215 9.420 21.075 10.990 0 14.960 39.280 9.228 21.085 6.375 1.226 5.315 6.375
30.396
157.544
30.396
157.544
33.787 20.970 52.152 41.233 43.072 41.424 96.456 87.252 55.064 116.812 24.047 233.714 204.542
1.050.525
33
34
208,34 212,61 196,47 193,96 196,58 198,80 182,07 189,12 189,82 139,52 172,55 166,37 170,72
2.417
JUMLAH
50 640 0 8.985 2.809 1.487 700
26
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10 25 0 359 140 59 28
25
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
24
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
23
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
22
JUMLAH SARANA
21
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
20
JUMLAH SARANA
19
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
18
5305 209
906
17
JUMLAH SARANA
16
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
JUMLAH SARANA
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
JUMLAH SARANA
11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
10
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
4 KUTA
9
MEMENUHI SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 MENGWI
8
MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2 ABIANSEMAL
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
6
TERMINAL AIR JUMLAH SARANA
1 PETANG
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
JUMLAH SARANA
3
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
SUMUR BOR DENGAN POMPA
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
1
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PENDUDUK
JUMLAH SARANA
PUSKESMAS
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
35
17.570 11.107 25.608 19.975 21.161 20.587 43.479 41.117 26.056 33.088 10.111 93.234 84.732
-
-
447.825
%
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
36
108,34 112,61 96,47 93,96 96,58 98,80 82,07 89,12 89,82 39,52 72,55 66,37 70,72
74
TABEL 61 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
JUMLAH PENYELENGGAR A AIR MINUM
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
0 0 2 0 1 0 1 7 7 25 8 25 5
0 0 0 0 0 0 0 5 4 4 4 4 4
#DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 2 1
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
81
0,00 #DIV/0! 0,00 #DIV/0! 0,00 71,43 57,14 16,00 50,00 16,00 80,00
25
30,86
20 25 50 25 50 25
8
32
TABEL 62 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
5 6
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
602.700
-
-
-
16
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4.762 3.050 7.094 19.867 5.003 5.576 11.243 8.499 6.103 8.253 1.808 25.062 20.731
17.042 10.774 24.840 18.776 20.528 19.970 42.175 40.239 25.277 33.088 10.111 83.911 82.281
3.915 2.702 6.445 14.236 4.002 4.850 10.358 6.612 5.002 7.256 1.510 19.231 19.035
17.042 10.774 24.840 18.776 20.528 19.970 42.175 40.239 25.277 33.088 10.111 83.911 82.281
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
#DIV/0!
127.051
429.012
105.154
429.012
100
17
18
19
20
21
22
% PENDUDUK PENGGUNA
15
JUMLAH
23
24
25
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
-
-
-
-
#DIV/0!
-
-
-
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
JUMLAH SARANA
13
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
JUMLAH SARANA
11
% PENDUDUK PENGGUNA
10
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
8
JUMLAH SARANA
% PENDUDUK PENGGUNA
7
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
JUMLAH SARANA
3
6
16.217 9.863 26.544 21.258 21.911 20.837 52.977 46.135 29.008 83.724 13.936 140.480 119.810
% PENDUDUK PENGGUNA
2
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA SELATAN KUTA UTARA KUTA UTARA
5
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1 PETANG
4
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
PLENGSENGAN
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
2
PUSKESMAS
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KECAMATAN
LEHER ANGSA
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
-
%
26
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17.042 10.774 24.840 18.776 20.528 19.970 42.175 40.239 25.277 33.088 10.111 83.911 82.281
105,1 109,2 93,6 88,3 93,7 95,8 79,6 87,2 87,1 39,5 72,6 59,7 68,7
#DIV/0!
429.012
71,2
TABEL 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
PUSKESMAS
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
JUMLAH DESA/ KELURAHAN 4
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6
62
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6
62
100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100,0
0,0
0
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6
62
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
TABEL 64 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA
Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
5
176
146
729
272
100,0
2 2 2 1 2 1 5 6 2 5 1 10 9
48
18
1 1 3 1 0 0 5 3 0 5 1 6 8
100,0
34
100,0
19
20
0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 0 1 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 #DIV/0! 100,0 #DIV/0! 100,0 #DIV/0!
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
6 4 4 5 1 5 1 9 1 3 2 1 6
48
100,0
5
JUMLAH
15 11 19 16 14 14 33 24 15 22 5 51 33
17
100,0 100,0 100,0 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! 100,0 100,0 100,0 100,0
%
0 0 0 2 0 0 0 0 1 32 79 9 23
16
21
22
0 0 0 0 0 0 0 0 0 94 17 63 2
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 100,0 100,0
100,0
176
%
48
0 0 0 0 0 0 0 0 0 94 17 63 2
15
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
JUMLAH
34
0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 0 1 0
14
JUMLAH
6 4 4 5 1 5 1 9 1 3 2 1 6
13
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
NON BINTANG
%
48
1 1 3 1 0 0 5 3 0 5 1 6 8
12
BINTANG
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
272
2 2 2 1 2 1 5 6 2 5 1 10 9
24 18 28 25 17 20 44 43 19 164 105 141 81
RUMAH SAKIT UMUM
%
15 11 19 16 14 14 33 24 15 22 5 51 33
11
JUMLAH
NON BINTANG 10
%
BINTANG 9
JUMLAH
RUMAH SAKIT UMUM 8
HOTEL
%
JUMLAH (KAB/KOTA)
7
PUSKESMAS JUMLAH
5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
6
SLTA
%
4 KUTA
5
SLTP JUMLAH
3 MENGWI
4
SD
SARANA KESEHATAN
%
2 ABIANSEMAL
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
PUSKESMAS
2
1 PETANG
SLTA
1
PUSKESMAS
SLTP
KECAMATAN
HOTEL
SD
NO
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
JUMLAH TTU
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
23
24
25
26
27
0 0 0 2 0 0 0 0 1 32 79 9 23
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
24 18 28 25 17 20 44 43 19 164 105 141 81
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
100,0
729
100,0
100,0
146
TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
JASA BOGA
1
2
3
4
5
6
65 1 24 5 78 2 68 7 50 161 186 413 74
0 0 0 2 0 0 1 0 0 4 0 8 7
0 1 18 1 0 2 0 0 43 131 89 126 62
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
1.134
22
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM)
473
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
7
8
9
10
11
12
0 0 2 0 1 0 1 7 7 25 8 25 5
65 0 4 2 77 0 66 0 0 1 89 254 0
65 1 24 5 78 2 68 7 50 161 186 413 74
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 0
81
558
1.134
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00
0
6
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
13
14
15
16
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 1
4 0 0 0 6 0 1 0 0 0 0 10 0
4 0 2 0 6 0 1 0 2 0 0 16 1
5
21
6,15 0,00 8,33 0,00 7,69 0,00 1,47 0,00 4,00 0,00 0,00 3,87 1,35
32
2,82
TABEL 66
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang P2PL (Data Diolah)
32
22
473
81
558
10
11
65 1 24 5 78 2 68 7 50 161 186 413 74
1625,00 #DIV/0! 1200,00 #DIV/0! 1300,00 #DIV/0! 6800,00 #DIV/0! 2500,00 #DIV/0! #DIV/0! 2581,25 7400,00
65 1 24 5 78 2 68 7 50 161 186 413 74
1134
3543,75
1134
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
9
TOTAL
4
8
65 0 4 2 77 0 66 0 0 1 89 254 0
MAKANAN JAJANAN
MENGWI
7
0 0 2 0 1 0 1 7 7 25 8 25 5
DEPOT AIR MINUM (DAM)
3
6
0 1 18 1 0 2 0 0 43 131 89 126 62
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
ABIANSEMAL
5
0 0 0 2 0 0 1 0 0 4 0 8 7
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
2
4 0 2 0 6 0 1 0 2 0 0 16 1
PERSENTASE TPM DIBINA
4
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
TOTAL
PETANG
DEPOT AIR MINUM (DAM)
3
2
0
MAKANAN JAJANAN
1
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
12
13
14
15
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
0 1 3 2 0 2 4 0 3 0 0 2 4
0 0 0 0 0 0 0 5 4 4 4 4 4
5 0 1 2 0 6 3 2 0 5 5 2 0
2
21
25
17
5 7,69 1 100,00 4 16,67 4 80,00 0 0,00 8 400,00 7 10,29 7 100,00 7 14,00 9 5,59 9 4,84 10 2,42 8 10,81
31
79
6,97
TABEL 67 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet tube supp pot
PERSENTASE TOTAL JUMLAH KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 4
5
6
8 180.100
105.300
124.600
15.700
26.194
19.300
-
-
-
-
-
-
-
-
53.034
59.700
6.400
66.100
557.185
554.600
1.365.200
1.919.800
10.095
-
35.520
35.520
148.730
97.000
184.000
281.000
-
-
-
628.700
139.100 224.910
489.600 7.300
4.750 4.184
2.550
2209,27 475,68 #DIV/0! #DIV/0! 124,64 344,55 351,86 188,93 #DIV/0! 279,53 174,47
-
1.114
-
872
-
tablet tablet
-
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
126
-
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet
7 164.400
8.152
1.100
-
-
1.100
300
300
241.720
334.000
679.000
1.013.000
-
2.200
28.800
31.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.249
5.130
7.904
13.034
1.153
5.800
-
5.800
402.170
375.200
-
-
-
-
4.614
4.996
-
4.996
40.850
3.300
-
3.300
-
-
-
-
10.820
7.000
-
-
3.929
2.700
13.620
16.320
1.469
-
8.700
8.700
23.900
84.000
-
84.000
-
-
-
-
144
485
-
485
331
290
300
590
-
-
-
-
-
-
-
-
70.360
99.000
-
-
-
-
-
-
-
-
234
480
891
-
2.313
4.900
18.700
23.600
4.930
4.400
11.200
15.600
-
-
607.800
6.000 -
23.000
168 -
-
13.000 -
122.000
648
238,10 419,08 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 579,48 503,04 244,42 #DIV/0! 108,28 8,08 #DIV/0! 120,15 #DIV/0! 415,36 592,24 351,46 #DIV/0! 336,81 178,25 #DIV/0! #DIV/0! 173,39 #DIV/0! #DIV/0! 276,92
-
94.100
27.500 27.018
983.000
#DIV/0! #DIV/0!
66.600
648
1.300
550
1.850
34.745
-
280.300
280.300
272.740
-
-
-
-
-
-
-
82
60
85
145
38
185
20
205
-
-
-
5.934
-
27.000
27.000
515
500
7.800
8.300
7.200
119.000
7.800
126.800
4.767
2.700
20.000
22.700
32.070
16.000
-
16.000
6.173
7.800
3.744
11.544
49.806
40.000
-
40.000
25.577
92.200
9.000
101.200
1.251
7.400
-
7.400
115.070
16.000
-
16.000
49.889
50.500
315.300
365.800
64.354
94.500
581.500
676.000
-
1020,32 316,43 #DIV/0! 348,29 285,49 806,73 #DIV/0! 176,83 539,47 #DIV/0! 455,01 1611,65 1761,11 476,19 49,89 187,01 80,31 395,67 591,53 13,90 733,23 1050,44
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
1
2
3
68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis
tablet vial kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet botol tablet tablet tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
PERSENTASE TOTAL JUMLAH KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 4
5
6
7
8 18.100
10.533
-
18.100
-
-
-
-
-
-
-
-
7.495
-
-
-
1.042
2.472
288
2.760
801.600
801.600
335.150
-
-
-
-
-
-
-
-
-
900
-
91.000
91.000
11.900
-
11.000
11.000 -
-
7.650
5.525 280.400
426,24
546.900
641,77
266.500 -
1.485
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.592
7.050
1
-
-
-
-
600
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
264,85 239,18 #DIV/0! #DIV/0! 10111,11 92,44 #DIV/0!
23.550 15.900
85.217
171,840881 #DIV/0! #DIV/0!
3.300
600
20.000
1.700 2.953
10.350
18.300 5.510
284
510
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
439
1.980
-
-
-
-
-
-
-
-
2.711
3.800
23.000
26.800
-
1.320
-
1.320
8.234
1.575
-
1.575
1.716
-
125
-
-
-
-
1.377
-
-
-
7.551
-
43.092
43.092
-
498.500
-
498.500
847.140
-
4.810.000
4.810.000
2
-
450
450
125.900
159.000
33.000
192.000
15
-
182
182
5.000
2.620
4.600
125
351
-
1.348
1.348
2.716.440
77.000
-
77.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
992
720
2.580
3.300
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 677,28 1939,46 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1047,24 #DIV/0! #DIV/0! 988,57 #DIV/0! 19,13 7,28 #DIV/0! 570,68 #DIV/0! 567,79 22500,00 152,50 1255,17 384,32 2,83 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 332,66
-
736
#DIV/0! #DIV/0! 185,09
15.820
3.851
5.042
5
44
-
44
-
-
-
-
-
-
-
-
288
-
-
-
-
-
-
-
10.183
5.900
8.100
14.000
3.485
3.216
1.584
4.800
38
-
4.320
4.320
1.260
-
-
26.002
15.700
935
480
387.040
-
-
-
12.224
20.100
5
-
361.420
413.200
10.778
140.900 792.000 14.700 1.836.800
410,80 880,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 137,48 137,73 11392,41
156.600 480 792.000 34.800
602,26 51,36 204,63 #DIV/0! 284,69
2.250.000
622,54
-
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 68 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : BIDANG PELAYANAN KESEHATAN (DATA DIOLAH)
1
4 2
5 2
13 29
13 29
1167 8 2
1.167 8 3 1
3 20 10 13 54
1 1
8 189 42 2
8 189 42 2
TABEL 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH SARANA 3
JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
5
5
100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
2
2
100,00
7
7
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : BIDANG PELAYANAN KESEHATAN (DATA DIOLAH)
TABEL 70 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 PETANG 2 ABIANSEMAL
3 MENGWI
4 KUTA 5 KUTA SELATAN 6 KUTA UTARA
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber : BIDANG PKM (DATA DIOLAH)
PRATAMA JUMLAH % 4
5
STRATA POSYANDU MADYA PURNAMA JUMLAH % JUMLAH % 6
7
8
9
MANDIRI JUMLAH % 10
11
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
JUMLAH
%
14
15
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0 3 0 0 7 1 0 0 0 9 0 1 6
0,00 17,65 0,00 0,00 21,21 3,03 0,00 0,00 0,00 18,00 0,00 2,00 12,00
28 12 31 25 24 32 75 66 45 20 5 4 52
90,32 70,59 93,94 83,33 72,73 96,97 93,75 80,49 90,00 40,00 10,00 8,00 104,00
3 2 2 5 2 0 5 16 5 3 3 73 8
9,68 11,76 6,06 16,67 6,06 0,00 6,25 19,51 10,00 6,00 6,00 146,00 16,00
31 17 33 30 33 33 80 82 50 32 8 78 66
31 14 33 30 26 32 80 82 50 23 8 77 60
100,00 82,35 100,00 100,00 78,79 96,97 100,00 100,00 100,00 71,88 100,00 98,72 90,91
0
0,00
27
4,71
419
73,12
127
22,16
573 1
546
95,29
TABEL 71 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
3
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : BIDANG PKM (DATA DIOLAH)
DESA/ KELURAHAN 6
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6
62
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
7
8
9
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
2 0 0 0 0 8 1 2 0 2 0 1 0
16
TABEL 72 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
PETANG
2
ABIANSEMAL
3
MENGWI
4
KUTA
5 6
KUTA SELATAN KUTA UTARA
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
3
4
PETANG I PETANG II ABIANSEMAL I ABIANSEMAL II ABIANSEMAL III ABIANSEMAL IV MENGWI I MENGWI II MENGWI III KUTA I KUTA II KUTA SELATAN KUTA UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: BIDANG PKM (DATA DIOLAH)
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6 62
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
5
6
7
8
9
5 2 5 5 2 5 8 6 4 6 3 2 6
0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 59
3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
% 10
5 2 5 5 3 5 9 7 4 6 3 2 6
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
62
100
TABEL 73 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
-
-
-
RSUD Badung RSU Siloam RSK Bedah BIMC Kuta RSK Bedah BIMC Nusa Dua RSU Kasih Ibu Kedonganan RSU Graha Asih RSU Surya Husadha Nusa Dua
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
a
L PUSKESMAS PETANG I PUSKESMAS PETANG II PUSKESMAS ABIANSEMAL I PUSKESMAS ABIANSEMAL II PUSKESMAS ABIANSEMAL III PUSKESMAS ABIANSEMAL IV PUSKESMAS MENGWI I PUSKESMAS MENGWI II PUSKESMAS MENGWI III PUSKESMAS KUTA I PUSKESMAS KUTA II PUSKESMAS KUTA SELATAN PUSKESMAS KUTA UTARA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 2 3 4 5 6 7
DR SPESIALIS
4 2 4 1 1 1 3 2 1 6 1 4
2 1 1 2 4 2 3 3 2 3 1 3 6
6 3 5 3 5 3 6 5 3 9 2 7 6
33
63
30 35
21
44
16
17
29
7
24
0
0
3
4
-
-
106
-
-
94
4 2 4 1 1 1 3 2 1 6 1 4 30
2 1 1 2 4 2 3 3 2 3 1 3 6
6 3 5 3 5 3 6 5 3 9 2 7 6
33
63
-
-
56 60 46 31 7 -
-
-
200
-
-
-
1
2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3
3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
27
35
1 1 1 1 1 2
-
8
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
L
P
L+P
15
16
17
18
19
20
-
-
-
-
-
4 2 0 1 0 0
-
-
7
-
-
TOTAL
1
2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3
3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
27
35
1 1 1 1 1 2 8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 2 1 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Kepegawaian & Propinsi Keterangan :
a
termasuk S3
-
-
106 17,588
-
-
4
1
5
4
1
5
34
34
162
34
34
268
26,879
44,467
8
2
2
29
44 7,3005
-
-
-
8 0
2
2
29
44 7,3005
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
L
PERAWATa P
L+P
4
5
6
PUSKESMAS PETANG I PUSKESMAS PETANG II PUSKESMAS ABIANSEMAL I PUSKESMAS ABIANSEMAL II PUSKESMAS ABIANSEMAL III PUSKESMAS ABIANSEMAL IV PUSKESMAS MENGWI I PUSKESMAS MENGWI II PUSKESMAS MENGWI III PUSKESMAS KUTA I PUSKESMAS KUTA II PUSKESMAS KUTA SELATAN PUSKESMAS KUTA UTARA
18 9 19 17 12 12 21 24 22 13 9 22 23
1 5 4 3 2 1 1 1 0 2 1 3 1
5 5 16 6 6 2 14 10 7 9 7 9 12
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Badung 2 RSU Siloam 3 RSK Bedah BIMC Kuta 4 RSK Bedah BIMC Nusa Dua 5 RSU Kasih Ibu Kedonganan 6 RSU Graha Asih 7 RSU Surya Husadha Nusa Dua
221 48 0 0 0 0 0 0
25
108
48
0
0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
PERAWAT GIGI P
L+P
7
8
9
6 10 20 9 8 3 15 11 7 11 8 12 13 0 133 256 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 1 3 3 1 2 3 3 2 3 1 3 2
3
27
256,00
0
0
1 1 3 3 1 2 3 3 2 3 1 4 3 0 30 0 0 0 0 0 0 0
0,00
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0,00
0,00
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0,00
0,00
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
3 272 92,11
Sumber: Kepegawaian & Propinsi Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
25
2
2,00
0
0
0,00
110
391,00
3
27
30,00
64,54
4,98
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
UNIT KERJA
1
2
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
1
PUSKESMAS PETANG I
1
1
2
-
-
-
2
PUSKESMAS PETANG II
1
1
-
-
-
3
PUSKESMAS ABIANSEMAL I
1
-
-
-
4
PUSKESMAS ABIANSEMAL II
-
1
1
-
-
-
-
1
1
5
PUSKESMAS ABIANSEMAL III
-
1
1
-
-
-
-
1
1
6
PUSKESMAS ABIANSEMAL IV
-
1
1
-
-
-
-
1
1
7
PUSKESMAS MENGWI I
-
1
1
-
-
-
-
1
1
8
PUSKESMAS MENGWI II
-
1
1
-
-
-
-
1
1
9
PUSKESMAS MENGWI III
-
1
1
-
-
-
-
1
1
10 PUSKESMAS KUTA I
-
2
2
-
-
-
-
2
2
11 PUSKESMAS KUTA II
-
1
1
-
-
-
-
1
1
12 PUSKESMAS KUTA SELATAN
-
1
1
-
-
-
-
1
1
13 PUSKESMAS KUTA UTARA
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
2
13
15
-
-
1 1
-
1
2
1
1
-
1
2
13
15
1
RSUD Badung
-
8
-
-
8
2
RSU Siloam
-
14
-
-
14
3
RSK Bedah BIMC Kuta
-
6
-
-
6
4
RSK Bedah BIMC Nusa Dua
-
6
-
-
6
5
RSU Kasih Ibu Kedonganan
-
0
-
-
-
6
RSU Graha Asih
-
0
-
-
-
7
RSU Surya Husadha Nusa Dua
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) UPT GUDANG FARMASI
-
1
1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
2
1
34 1
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
-
3
-
1
1
15
18
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Kepegawaian & Propinsi Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
2
1
2 -
2
2
3
38
34 2
-
4
4 -
3
3
18
56 9,291521
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PUSKESMAS PETANG I PUSKESMAS PETANG II PUSKESMAS ABIANSEMAL I PUSKESMAS ABIANSEMAL II PUSKESMAS ABIANSEMAL III PUSKESMAS ABIANSEMAL IV PUSKESMAS MENGWI I PUSKESMAS MENGWI II PUSKESMAS MENGWI III PUSKESMAS KUTA I PUSKESMAS KUTA II PUSKESMAS KUTA SELATAN PUSKESMAS KUTA UTARA
KESEHATAN MASYARAKAT L P L+P
KESEHATAN LINGKUNGAN L P L+P
3
6
4
-
1
-
-
-
1 1
2 1 3 1 2 2 2 2 2
4
15
19
1
-
-
-
1 2 1
1 1
2 1 3 1 1 2 2 1 1
-
7
1
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Badung 2 RSU Siloam 3 RSK Bedah BIMC Kuta 4 RSK Bedah BIMC Nusa Dua 5 RSU Kasih Ibu Kedonganan 6 RSU Graha Asih 7 RSU Surya Husadha Nusa Dua SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
5
8
1 1 -
2 1 -
2 1
1 2 1
-
2 2 2 4 2 -
1 2
2 4 1 1
1 -
11
9
20 2 -
-
-
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
10
15
25
4
1
5
JUMLAH (KAB/KOTA)
14
30
44
15
10
27
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Kepegawaian & Propinsi
7,300481168
4,479840717
TABEL 77 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014
NO
NUTRISIONIS
UNIT KERJA
1
2
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
PUSKESMAS PETANG I
2
PUSKESMAS PETANG II
-
3
PUSKESMAS ABIANSEMAL I
-
4
PUSKESMAS ABIANSEMAL II
-
-
5
PUSKESMAS ABIANSEMAL III
-
-
6
PUSKESMAS ABIANSEMAL IV
-
1
7
PUSKESMAS MENGWI I
-
1
8
PUSKESMAS MENGWI II
-
1
9
PUSKESMAS MENGWI III
-
1
10 PUSKESMAS KUTA I
-
1
11 PUSKESMAS KUTA II
-
2
12 PUSKESMAS KUTA SELATAN
-
1
13 PUSKESMAS KUTA UTARA
-
1
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
2
1
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
1
1
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RSUD Badung
2
RSU Siloam
3
RSK Bedah BIMC Kuta
4
RSK Bedah BIMC Nusa Dua
5
RSU Kasih Ibu Kedonganan
6 7
TOTAL
DIETISIEN
1
10
8
-
-
-
-
1
-
1
1
1
-
-
-
10
8
-
-
-
-
-
-
-
-
RSU Graha Asih
-
-
-
-
-
RSU Surya Husadha Nusa Dua
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
12
1
-
-
12
-
-
12
12
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Kepegawaian & Propinsi
1
1
1
11
21 3,484320557
-
-
-
-
1 0
1
1
11
21 3,484320557
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2
PUSKESMAS PETANG I PUSKESMAS PETANG II PUSKESMAS ABIANSEMAL I PUSKESMAS ABIANSEMAL II PUSKESMAS ABIANSEMAL III PUSKESMAS ABIANSEMAL IV PUSKESMAS MENGWI I PUSKESMAS MENGWI II PUSKESMAS MENGWI III PUSKESMAS KUTA I PUSKESMAS KUTA II PUSKESMAS KUTA SELATAN PUSKESMAS KUTA UTARA
FISIOTERAPI L P L+P
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 -
1 2 1
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS …………
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
2 -
1 -
1
3 1 1
1 -
3
-
5
-
8
-
-
-
-
-
-
2 -
1 2 1
-
1 -
1
3 1 1
1 -
3
5
8
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
-
3
5
8 1,3274
-
-
-
2 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
TOTAL
-
0
-
-
0
-
-
3 0
5
8 1,3274
TABEL 79 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2
PUSKESMAS PETANG I PUSKESMAS PETANG II PUSKESMAS ABIANSEMAL I PUSKESMAS ABIANSEMAL II PUSKESMAS ABIANSEMAL III PUSKESMAS ABIANSEMAL IV PUSKESMAS MENGWI I PUSKESMAS MENGWI II PUSKESMAS MENGWI III PUSKESMAS KUTA I PUSKESMAS KUTA II PUSKESMAS KUTA SELATAN PUSKESMAS KUTA UTARA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Badung
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
-
-
REFRAKSIONIS OPTISIEN
10 -
-
10
ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN L P L+P L P L+P
RADIOGRAFER
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
29
30
31
32
33
34
35
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Kepegawaian & Propinsi Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
TABEL 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 TENAGA KESEHATAN LAINNYA NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PUSKESMAS PETANG I PUSKESMAS PETANG II PUSKESMAS ABIANSEMAL I PUSKESMAS ABIANSEMAL II PUSKESMAS ABIANSEMAL III PUSKESMAS ABIANSEMAL IV PUSKESMAS MENGWI I PUSKESMAS MENGWI II PUSKESMAS MENGWI III PUSKESMAS KUTA I PUSKESMAS KUTA II PUSKESMAS KUTA SELATAN PUSKESMAS KUTA UTARA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN
TOTAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
-
-
-
-
-
3 1 -
1 -
4 -
1
1
-
1 1 7
-
-
4 1 2
-
3
4 1 2 1 -
1 2 11
-
1 -
18 -
-
4 1 -
4 1 2 1
2 3
1
-
1 1 -
1 2
7
-
4 1 2 1 2 3 -
11 -
18 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
1
4
5
-
8
15
23
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Kepegawaian
-
-
7
11
18
TABEL 81 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 TENAGA NON KESEHATAN NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PEJABAT STRUKTURAL
UNIT KERJA
2
PUSKESMAS PETANG I PUSKESMAS PETANG II PUSKESMAS ABIANSEMAL I PUSKESMAS ABIANSEMAL II PUSKESMAS ABIANSEMAL III PUSKESMAS ABIANSEMAL IV PUSKESMAS MENGWI I PUSKESMAS MENGWI II PUSKESMAS MENGWI III PUSKESMAS KUTA I PUSKESMAS KUTA II PUSKESMAS KUTA SELATAN PUSKESMAS KUTA UTARA
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
TOTAL
JURU
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1
1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2
-
2 1 1 2 1
1 1 1 2 1 6 2 2
1 1 2 2 2 2
3 2 2 4 2 6 3 3 2 2 2 2 2
-
-
2
15
-
11
26 -
-
17
-
18 -
-
-
35
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 -
2 1 1 3 2 6 3 3 1 1 1 1 4 -
32
5 4 4 6 4 8 5 5 4 4 4 4 4 -
29
61
-
-
-
-
-
-
2
2
2
1
3
-
-
-
-
-
2
3
5
-
-
-
-
-
27
28
55
-
61
60
121
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
12
10
22
15
18
33
JUMLAH (KAB/KOTA)
27
23
50
34
37
71
Sumber: Kepegawaian
TENAGA KEPENDIDIKAN
P
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN UPT GUDANG FARMASI
TENAGA PENDIDIK
L
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TABEL 82 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA BADUNG TAHUN 2014 NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
312.286.084.633
a. Belanja Langsung
208.341.873.424
b. Belanja Tidak Langsung
103.944.211.209
2 APBD PROVINSI
97,14
0,00
3 APBN :
9.189.682.000
2,86
- Dana Dekonsentrasi
0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
0,00
- ASKESKIN - JKN - TP - BOK
7.124.682.000 1.000.000.000
2,22
1.065.000.000
0,33
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
0,31
0,00
(sebutkan project dan sumber dananya) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
321.475.766.633
TOTAL APBD KAB/KOTA
3.614.006.551.503,04
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Bagian Keuangan
100,0
8,64
533.392,68