SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSCESS (STUDI KASUS: PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA (INSANI) KALIMANTAN BARAT) Randi Ariefianto1, M Azhar Irwansyah2, 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract - Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin berkembang pula proses pendidikan di Indonesia ini. Begitu pula kualitas tenaga kerja semakin bertambah baik yang dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri dan jumlahnya semakin meningkat dengan pesat. Menyebabkan banyak perusahaan atau instansi-instansi sulit memilih pegawai karyawan/karyawati yang sesuai dengan kebutuhan dan ahli pada bidangnya masingmasing, terutama di PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) Kalimantan Barat. Untuk mengoptimalkan proses pemilihan seleksi calon karyawan baru dibangunlah sebuah sistem berbasis komputer yang dinamakan sistem pengambilan keputusan atau disebut juga Decision Support System. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah AHP (Analytical Hierarchy Process ), metode AHP digunakan untuk menghitung bobot calon karyawan dengan baik dengan nilai yang akurat pada perhitungan bobot pelamar untuk penentuan penerimaan CSR dengan kriteria sebanyak 11 macam dan inputan yang berbeda-beda. Penentuan keberhasilan proses perhitungan ditentukan pada ketepatan nilai bobot pelamar. Nilai bobot pelamar dapat ditentukan dengan mendata bobot antara perhitungan menggunakan sistem dan perhitungan secara manual kemudian menentukan rentang nilai antara keduanya. Nilai rentang ternyata tidak lebih besar dari 0.05. SPK seleksi penerimaan calon karyawan baru dengan multikriteria menggunakan pendekatan AHP pada PT. Infomedia Solusi Humanika dapat membantu dalam melakukan proses penilaian proses
pengambilan keputusan berdasarkan bobot yang didapat melalui perhitungan dengan metode AHP. Sistem yang dibuat juga dapat mempermudah pihak perusahaan dalam memanajemen data para calon pelamar yang telah memasukkan lamarannya sehingga membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien. Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.
I. PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin berkembang pula proses pendidikan di Indonesia ini. Begitu pula kualitas tenaga kerja semakin bertambah baik yang dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri dan jumlahnya semakin meningkat dengan pesat. Menyebabkan banyak perusahaan atau instansi-instansi sulit memilih pegawai karyawan/karyawati yang sesuai dengan kebutuhan dan ahli pada bidangnya masing-masing, terutama di PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) Kalimantan Barat. PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) Kalimantan Barat sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang HR Process & Solution sudah mengelola kurang lebih 17.300 orang tenaga kerja tentu sangat mengutamakan kualitas dalam menyediakan jasa HR service. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga-tenaga ahli yang terampil dan profesioanal guna menunjang hal tersebut. Dengan semakin banyaknya tenaga kerja yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda maka dalam merekrut pegawai baru diperlukan penyeleksian dari calon pegawai di PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) Kalimantan Barat, karena jika hal tersebut dilakukan secara manual tentu akan menyulitkan bagian penerimaan pegawai dan juga rawan akan
terjadinya suatu kesalahan dalam mengambil keputusan seperti prosesnya bisa dimanipulasi selain itu juga akan memerlukan waktu yang cukup menyita. Untuk mengoptimalkan proses pemilihan seleksi calon karyawan baru dibangunlah sebuah sistem berbasis komputer yang dinamakan sistem pengambilan keputusan atau disebut juga Decision Support System. Metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System) adalah salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini. Banyak metode dalam sistem pengambilan keputusan yang dapat digunakan untuk membantu seleksi penerima karyawan baru ini. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah AHP (Analytical Hierarchy Process ) yaitu sistem pendukung keputusan yang akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. II. URAIAN PENELITIAN III. A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001) [1] B. Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil. AHP dikembangkan pada tahun 1970-an, dan telah mengalami banyak perbaikan dan pengembangan hingga saat ini. Kelebihan AHP adalah dapat memberikan kerangka yang komprehensif dan rasional dalam menstrukturkan permasalahan pengambilan keputusan (Thomas L.Saaty, 1970)[2]. Berikut ini adalah langkah- langkah pengolahan data dengan menggunakan metode AHP: 1. 2. 3. 4.
5.
6.
Menentukan jenis-jenis kriteria yang akan menjadi persyaratan calon pejabat struktural. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan. Menjumlah matriks kolom. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan rumus masing-masing elemen kolom dibagi dengan jumlah matriks kolom. Menghitung nilai prioritas kriteria dengan rumus menjumlah matriks baris hasil langkah ke 4 dan hasilnya 5 dibagi dengan jumlah kriteria. Menentukan alternatif-alternatif yang akan menjadi pilihan.
7.
Menyusun alternatif-alternatif yang telah ditentukan dalam bentuk matriks berpasangan untuk masing-masing kriteria. Sehingga akan ada sebanyak n buah matriks berpasangan antar alternatif. 8. Masing-masing matriks berpasangan antar alternatif sebanyak n buah matriks, masingmasing matriksnya dijumlah per kolomnya. 9. Menghitung nilai prioritas alternatif masingmasing matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus seperti langkah 4 dan langkah 5. 10. Menguji konsistensi setiap matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus : masing-masing elemen matriks berpasangan pada langkah 2 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria. Hasilnya masing-masing baris dijumlah, kemudian hasilnya dibagi dengan masing-masing nilai prioritas kriteria sebanyak Ket : λ1, λ2, λ3= Matriks yang telah dipasangkan 11. Menghitung lamda max dengan menggunakan rumus
Ket :∑ = Jumlah Matriks Baris, n = Jumlah kriteria 12. Menghitung CI dengan Rumus
CI= Indeks Konsistensi (Consistency Index) λmaks= Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n 13. Menghitung CR dengan Rumus
Dimana RC adalah nilai yang berasal dari tabel random seperti tabel 1. a)
Jika CR < 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria yang diberikan konsisten. b) Jika CR < 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria yang diberikan tidak konsisten. c) Sehingga jika tidak konsisten, maka pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur kriteria maupun alternatif harus diulang.
14. Menyusun matriks baris antara alternatif versus kriteria yang isinya hasil perhitungan proses langkah 7, langkah 8 dan langkah 9. 15. Hasil akhirnya berupa prioritas global sebagai nilai yang digunakan oleh pengambil keputusan berdasarkan skor yang tertinggi.Sistem yang dibangun merupakan sistem yang mampu menghitung bobot kriteria dan calon pelamar sebagai pendukung pembuat keputusan penerimaan calon karyawan baru menggunakan metode AHP. C. Pemograman Berbasis Web Perkembangan internet sangat berpengaruh terhadap perkembangan situs web. Di awal kemunculan, internet maupun situs web belum begitu popular karena layanan yang diberikan masih sangat tebatas. Dalam keterkaitannya dengan situs web tidak akan lepas dari pemrograman web, desain web dan database. Saat ini banyak sekali bahasa pemrograman untuk web. Namun, HTML tetap menjadi tulang punggung aplikasi web. Sekalipun sejumlah teknologi pendukung aplikasi web telah muncul, peran HTML tetap tidak tergantikan. Kehadiran seperti PHP atau JSP merupakan sebagai pelengkap yang memungkinkan aplikasi web tidak lagi bersifat statis, melainkan bersifat dinamis. PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor merupakan bahasa yang berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server (Abdul Kadir, 2001). PHP mempunyai peran yang berbeda dengan HTML. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka suatu web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance (Saputra, 2012).[3] IV. PERANCANGAN SISTEM A. Perancangan Arsitektur Sistem Sistem yang dibangun berbasis web, yang dapat diakses oleh admin melalui sebuah perangkat yang telah dikonfigurasi untuk mengakses aplikasi ini. Desain arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut.
Mulai
Input Kriteria
Input data administrasi
Input data tes tertulis
Input data Wawancara
Proses Seleksi dengan SPK
Report Hasil ke Manager
Manager Memilih
Selesai
Gambar 4. Rancangan Arsitektur Sistem B. Perancangan Diagram Konteks Sistem Berikut adalah rancangan desain Konteks Sistem aplikasi pada Gambar 5
Diagram
Gambar 5. Diagram konteks sistem. C. Diagram Hubungan Antar Tabel Hubungan antara tabel-tabel dalam sistem ini dapat dilihat pada Gambar 6 berikut:
halaman utama. Antarmuka hasil perancangan halaman login dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Kriteria
Hasil_seleksi PK
Id_penilaian
PK
Id_kriteria Nama_kriteria Bobot
Id_kriteria Id_Pelamar Nilai akhir
Pelamar PK
User PK
Id_user Nama Username Password Level Email
Id_pelamar Nama Alamat Tempat_tanggal_lahir Email
Gambar 6. Relasi Antar Tabel V. HASIL DAN ANALISIS A. Hasil dan Analisis Perancangan Perincian hasil analisis sistem pendukung keputusan penerimaan calon karyawan baru dengan multikriteria menggunakan pendekatan AHP ( Analythical Hierarchy Process) adalah sebagai berikut : 1. Metode AHP digunakan untuk menghitung bobot calon karyawan dengan baik dengan nilai yang akurat pada perhitungan bobot pelamar untuk penentuan penerimaan CSR dengan kriteria sebanyak 11 macam dan inputan yang berbedabeda. 2. Penentuan keberhasilan proses perhitungan ditentukan pada ketepatan nilai bobot pelamar. Nilai bobot pelamar dapat ditentukan dengan mendata bobot antara perhitungan menggunakan sistem dan perhitungan secara manual kemudian menentukan rentang nilai antara keduanya. Nilai rentang ternyata tidak lebih besar dari 0.05 3. Pada perhitungan bobot pelamar selesai, sistem akan memberikan informasi dengan menampilkan bobot pegawai dari nilai yang tertinggi hingga nilai yang terendh supaya memudahkan pengambilan keputusan dalam memilih pelamar. 4. Setelah dilakukan pengujian perhitungan antara perhitungan menggunakan sistem dan perhitungan manual, ternyata perhitungan bobot pelamar metode AHP dilakukan dengan 5 (lima) data pelamar PT. Infomedia dengan lama penggunaan sistem kurang lebih 10 menit. Sedangkan apabila dilakukan secara manual pengambil keputusan membutuhkan waktu kurang lebih 3-5 jam. 5. Sistem yang dibuat telah dirancang menjadi dinamis sehingga dapat mengantisipasi apabila sewaktu-waktu pengambil keputusan merubah dan menambah kriteria atau terjadi perubahan pada nilai perbandingan skala yang berkaitan dengan perekrutan calon pegawai.
Gambar 7 Halaman Login Antarmuka system pendukung keputusan ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dapat diakses oleh bagian Administrator HRD, dan bagian yang dapat diakses oleh manager PT Infomedia. Adapun perancangan antamuka tersebut adalah sebagai berikut. Antarmuka halaman admin merupakan halaman yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses menu-menu yang terdapat pada aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Karyawan Baru Menggunakan Metode Analythical Hierarchy Process. Antarmuka hasil perancangan halaman admin dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 8 Halaman Beranda Administrator Tabel 2 Daftar Menu Admin dan Fungsinya Menu Beranda
Tentang
Manajemen User Halaman login adalah halaman pertama yang dijalankan ketika mengakses aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Karyawan baru PT Infomedia Pontianak sebelum mengakses
Berita
Fungsi Berisikan tentang aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Karyawan Baru. Berisikan tentang latar belakang bagaimana aplikasi ini dibuat dan latar belakang dari masalah yang ada Menampilkan data dan informasi dari mulai nama, username password pengguna aplikasi ini Menampilkan data pesan yang diterima oleh
Manajemen Kriteria
Hitung SPK
pengguna baik dari admin maupun dari manager Menampilkan data kriteria apa saja yang digunakan dalam metode perhitungan dan terdapat menu untuk menambah,dan menghapus data kriteria Menampilkan data metode perhitungan dan hasil dari metode perhitungan tiap tahap-tahapan mulai dari pemberkasan, tes tertulis sampai ke wawancara.
sistem maka akan diambil rentang nilai bobot antara keduanya seperti terlihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 4 Perbandingan Nilai Bobot Nama Pelama r
Nilai Bobot Perhitungan Sistem
Nilai Bobot Perhitungan Manual
Rentang Nilai Bobot
Rio
0.3114324215063 22
0.31158965 9
0.00015723 7
Randi
0.2504369622591 07
0.24996531 6
0.00047164 6
Thoni 0.1721688624141 0.15154477 0.02062409 Pada perancangan bagian ini adalah ditujukan 81 2 khusus kepada manager selain admin dari HRD manager divisi Customer service PT. Telkom juga Agus 0.1541093781274 0.17177225 0.01766287 bisa mengakses aplikasi ini diharapkan nantinya 63 6 8 manager juga bisa memberikan penilaian pada 0.1118523756929 0.11150810 0.00034426 aplikasi ini. Pada halaman manager, pengguna dapat Galih 26 8 8 mengakses fitur-fitur yang terdapat pada Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Karyawan Baru Menggunakan Metode Analythical Hierarchy Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa metode AHP Process. Pada halaman admin terdapat lima menu. dapat menghitung bobot dengan baik dengan nilai Fungsi dari masing-masing menu tersebut dapat rentang yang tidak lebih dari 0.05 dilihat pada Table 2 VI. KESIMPULAN Setelah melalui beberapa analisis dan Dari Tabel 3 Daftar Menu Admin dan Fungsinya hasil analisis pengujian SPK terhadap seleksi Menu Fungsi penerimaan karyawan baru dengan multikriteria Beranda Berisikan tentang aplikasi menggunakan pendekatan AHP pada PT. Infomedia Sistem Pendukung Solusi Humanika, dapat disimpulkan bahwa : Keputusan Penerimaan 1. SPK seleksi penerimaan calon karyawan baru Calon Karyawan Baru. dengan multikriteria menggunakan pendekatan Tentang Berisikan tentang latar AHP pada PT. Infomedia Solusi Humanika dapat belakang bagaimana membantu dalam melakukan proses penilaian aplikasi ini dibuat dan latar proses pengambilan keputusan berdasarkan bobot belakang dari masalah yang didapat melalui perhitungan dengan metode yang ada AHP Berita Menampilkan data pesan 2. Sistem yang dibuat juga dapat mempermudah yang diterima oleh pihak perusahaan dalam memanajemen data para pengguna baik dari admin calon pelamar yang telah memasukkan maupun dari manager lamarannya sehingga membuat pekerjaan lebih Data Pelamar Pada menu ini manager efektif dan efisien. hanya bisa melihat data pelamar tanpa bisa mengedit menghapus serta Referensi menambah. [1] Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Hasil SPK Menampilkan data metode Decision Support Systems and Intelligent perhitungan dan hasil dari Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper metode perhitungan tiap Saddle River, NJ. tahap-tahapan mulai dari [2] Saaty, Thomas L, 1980, The Analitycal pemberkasan, tes tertulis Hierarchy Process, “Planning, Priority Setting sampai ke wawancara. Recources Alocation, Mc. Graw Hill Comp, USA. B. Hasil Pengujian Aplikasi [3] Agus Saputra. 2012. Membuat Aplikasi Absensi Setelah dilakukan pengujian perhitungan bobot Dan Kuesioner untuk Panduan Skripsi pelamar antara perhitungan manual dan perhitungan menggunakan php. PT. Elex Media Koputindo. Jakarta.
Biografi Randi Ariefianto lahir di…………… 1988. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Universita Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, tahun 2015.