AHP (Analytical Hierarchy Process)
Pengertian
Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Metode ini juga salah satu bentuk model pengambilan keputusan dengan multiple kriteria. Salah satu kehandalan AHP adalah dapat melakukan analisis secara simultan dan terintegrasi antara parameter-parameter yang kualitatif atau bahkan yang kuantitatif. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah kedalam kelompokkelompoknya dan kelompok-kelompok tersebut menjadi suatu bentuk hirarki. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah karena alasan-alasan sebagai berikut : 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
Intensitas
Definisi
Kepentingan 1
Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya, Pengalaman
dan
penilaian
sedikit
menyokong
satu
elemen
dibandingkan elemen yang lainnya 5
Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya
7
Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek.
9
Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.
2,4,6,8
Nilai-nilai
antara
dua
nilai
pertimbangan-pertimbangan
yang
berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan
Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i
Studi Kasus
Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan Untuk menganalisa sistem ini maka penulis gunakan sebuah kasus sebagai berikut : calon mahasiswa akan memilih perguruan tinggi sebagai tempat kuliahnya, diantara perguruan tinggi yang akan dijadikan sebagai referensi yaitu perguruan tinggi swasta A, B dan C. Calon mahasiswa akan memilih peguruan tinggi berdasarkan tiga pilihan kriteria, yaitu ; 1.Perguruan tinggi yang berkualitas, parameternya adalah : a. Baik, jika terakreditasi B atau A. b. Cukup, jika terakreditasi C. c. Buruk, jika tanpa akreditasi atau masih ijin dikti. 2.Perguruan tinggi yang memiliki fasilitas dengan parameter : a. Memadai Mempunyai laboraturium komputer dan jumlah komputer sesuai jumlah mahasiswa dalam 1 kelas. Gedung milik sendiri. Mempunyai area parkir yang luas. Mempunyai perpustakaan.
b. Kurang memadai Mempunyai laboraturium komputer dan jumlah komputer kurang dari jumlah mahasiswa dalam 1 kelas. Gedung milik sendiri. Mempunyai area parkir yang luas. Mempunyai perpustakaan. c. Tidak memadai Mempunyai laboraturium komputer dan jumlah komputer kurang dari jumlah mahasiswa dalam 1 kelas. Gedung bukan milik sendiri. Tidak mempunyai area parkir yang luas. Mempunyai perpustakaan. 3. Perguruan tinggi yang biaya perkuliahannya terjangkau, parameternya adalah : Mahal jika biaya masuk dan biaya persemesternnya ≥ 10.000.000. Sedang jika biaya masuk dan biaya persemesternnya < 10.000.000 - ≥ 7.500.000. Murah jikabiaya masuknya dan biaya persemesternnya < 7.500.000
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama Memilih Perguruan Tinggi
Kualitas
A
Fasilitas
B
Biaya
C
3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.
Kriteria
Kualitas
Fasilitas
Biaya
1,00
2,00
0,50
1,00
0,33
0,25
1,83
3,25
3,00
Fasilitas
4,00
Biaya
1,00
Kualitas
8,00
Jumlah
4. Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Kriteria
Kualitas
Fasilitas
Biaya
Jumlah
Prioritas
Fasilitas
0,375
0,546
0,615
1,535
0,512
Biaya
0,500
0,273
0,308
1,081
0,360
Kualitas
0,125
0,182
0,077
0,384
0,128
Jumlah
1
1
1
3,00
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya.
Kriteria
Fasilitas Biaya Kualitas
Kualitas
Fasilitas
Biaya
Prioritas
3,00
1,00
2,00
0,512
4,00
0,50
1,00
0,360
1,00
0,33
0,25
0,128
6. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan
Hasil Kali
Hasil Kali/Prioritas
2,152
4,203
2,356
6,544
0,664
5,188
7. Memeriksa konsistensi hirarki
lamda 5,31
CI
RI
CR
1,155845
1,933333
0,597851
Menghitung hasil Pada tabel ini sudah diperoleh nilai hasil akhir dari perhitungan AHP, sehingga nilainya akan dijadikan untuk acuan untuk pemilihan perguruan tinggi swasta. PTS
Kualitas
Fasilitas
Biaya
Total
A
0,128
0,512
0,360
1,000
B
0,128
0,197
0,290
0,615
C
0,074
0,225
0,121
0,420
Seandainya diberikan data nilai dari 3 lokasi usaha, maka hasil akhirnya sebagai berikut : PTS
Kualitas
Fasilitas
Biaya
A
Baik
Memadai
Mahal
B
Baik
Kurang Memadai
Sedang
C
Cukup
Tidak Memadai
Murah
Dengan demikian total nilai yang paling besar dapat ditentukan nilai sebagai hasil akhirnya dengan kata lain dapat menentukan pilihan perguruan tinggi swasta yang menjadi rekomendasi pilihan.
Alternatif A
Perguruan Tinggi A
B
Perguruan Tinggi B
C
Perguruan Tinggi C
Dari hasil perhitungan diatas maka disimpulkan bahwa perguruan tinggi A yang layak untuk dipilih berdasarkan metode AHP dengan penilaian fasilitas yang memadai, biaya mahal dan fasilitas baik.
ASSALAMUALAIKUM TERIMA KASIH
Dibuat oleh : 1. Andina Rahmadillah Aulia Putri 2. Enggri Yanti 3. Idries Naufal