KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2015
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Diploma-III Ahli Madya Kebidanan lar Diploma-III Ahli Madya Kebidanan
OLEH : RUMONDANG MUTIARA MARBUN 13/AB/056
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA UTARA MEDAN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2015
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Diploma-III Ahli Madya Kebidanan
Untuk Memenn OLEH : RUMONDANG MUTIARA MARBUN 13/AB/056
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA UTARA MEDAN 2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI
Nama Tempat/Tanggal Lahir Agama Anak ke II.
RIWAYAT HIDUP KELUARGA
Nama Ayah Pekerjaan Nama Ibu Pekerjaan Alamat Rumah III.
: Rumondang Mutiara Marbun : Hariaratolu, 05 Oktober1975 : Kristen : 11 dari 15 bersaudara
: Alm. Alexander Marbun :: Alm. Remmi Simbolon :: Pangururan, Kabupaten Samosir
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1981-1897 Tahun 1987-1990 Tahun 1990-1993 Tahun 1993-1994 Tahun 2013-2015
: SD Negeri Pangururan : SMP Budi Mulia Pangururan : SPK RS. Santa Elisabeth Medan : D1 Kebidanan RS. Santa Medan : Program Studi D-III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
Elisabeth Kebidanan
ABSTRAK Cakupan pelayanan antenatal bagi ibu hamil semakin meningkat. Hal ini memperlihatkan semakin membaiknya askes masyarakat terhadap pelayanan antenatal oleh petugas kesehatan. Cakupan pelayanan antenatal pertama kali tanpa memandang trimester kehamilan meningkat dari 92,7% pada tahun 2010 menjadi 95,2% pada tahun 2013. Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah proses penginderaan terhadap satu objek tertentu. Sikap merupakan pandangan seseorang yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu objek. Berdasarkan data awal yang di peroleh dari Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang pada bulan April 2015, jumlah ibu hamil 34 orang dimana 3 orang diantaranya kurang memahami tentang pentingnya kunjungan kehamilan, sedangkan 2 orang diantaranya tidak memberikan respon baik dengan Kunjungan Kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015. Menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah ibu hamil berkunjung pada bulan April di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang sebanyak 34 orang dan besar sample 34 responden dengan menggunakan total sampling di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015. Hasil analisa data ibu yang berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (47,1%), sedangkan yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (11,7%). Dan responden yang memiliki sikap negatif 20 orang (58,8%) sedangkan yang memiliki sikap positif 14 orang (41,2%). Diharapkan kepada ibu hamil supaya melakukan kunjungan kehamilan Kepuskesmas. Sehingga ibu hamil dengan mudah memantau bagaimana kesehatan ibu dan bayinya, diharapkan bagi Puskesmas Padang Bulan Selayang II agar kiranya giat melakukan tentang kunjungan kehamilan. Kata
Kunci
:
Pengetahuan,
Sikap,
Kunjungan
Ibu
Hamil
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Adapun judul Proposal ini “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi maupun bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis banyak mendapat bantuan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, baik dalam bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. Asman. R. Karo-Karo, MM selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 2. Bapak Dr. H. Paul Sirait, SKM, MM, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 3. Ibu Evawani Martalena Silitonga, SKM, M.Si selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 4. Bapak Donal Nababan, SKM, M.Kes selaku Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
i
5. Bapak Dian Fajariadi, S.Kep, Ners selaku Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 6. Ibu Vera Christina Hulu, S.psi. M.Kes. Psikolog selaku Ketua Jurusan Program Studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara. 7. Ibu Vera Christina Hulu, S.Psi. M.Kes. Psikolog selaku pembimbing yang selalu memberikan dukungan semangat, membimbing dengan sabar, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan . 8. Ibu Serly M. Sembiring,SST, M.Kes selaku penguji I yang turut memberikan waktu dan selalu membimbing dan memotivasi penulis, untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Ibu Era Friska Munthe,SST selaku Penguji II yang turut memberikan waktu dan selalu membimbing dan memotivasi penulis, untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 10. Seluruh Staf
Pengajar
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
jurusan D-III Kebidanan yang telah banyak memberikan bantuan serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan . 11. dr. Hj. Zainab Mahyuni selaku Kepala Puskesma Padang Bulan Selayang II Kec. Medan Selayang. 12. Terimakasih banyak kepada Suami tercinta dan keluarga saya yang telah turut memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
ii
13. Segala bentuk ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada saudara-saudara tersayang
yang selalu memberikan motivasi, cinta kasih sayang, materi
ataupun moril , sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 14. Terimakasih juga untuk rekan-rekan Angkatan ke-1 Jalur Khusus Jurusan Kebidanan STIKes-SU atas kebersamaan yang indah selama masa kita bersama. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan karuniaNya kepada kita semua dan mudah-mudahan ilmu yang selama ini penulis peroleh dapat amal bakti bagi Nusa dan Bangsa, Amin. Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya Tulis Ilmiah ini dan semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Medan, Juli 2015
Rumondang Mutiara Marbun
iii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ABSTRAK KATA PENGANTAR ……………………………………………………. DAFTAR ISI ……………………………………………………. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. DAFTAR TABEL ……………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………...….
i iv vii viii ix
BAB I
PENDAHULUAN ....…………………………………… 1.1.Latar Belakang …………………………………………... 1.2.Rumusan Masalah Penelitian …………………………..... 1.3.Tujuan Penelitian ………………………………………… 1.3.1. Tujuan Umum…………………………………….. 1.3.2. Tujuan Khusus …………………………………… 1.4.Manfaat Penelitian ………………………………………..
1 1 6 6 6 6 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………… 2.1. Konsep Dasar Pengetahuan ……………………………… 2.1.1. Pengertian Pengetahuan ………….………………. 2.1.2. Tingkat Pengetahuan …………………………….. 2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan … 2.2. Konsep Dasar Sikap ……………………………………… 2.2.1. Pengertian Sikap………………………………….. 2.2.2. Komponen Sikap…………….……………………. 2.2.3. Tingkatan Sikap ………………………………….. 2.2.4. Faktor-fakktor yang Mempengaruhi Sikap ….…… 2.3. Konsep Dasar Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care) ................................................………….. 2.3.1. Pengertian Pemeriksaan Kehamilan ……………… 2.3.2. Kunjugan Kehamilan .................…………………. 2.3.3. Tujuan Pemeriksaaan Kehamilan .....……….……. 2.3.4. Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan ………………. 2.3.5. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan............................... 2.4. Keteraturan Pelaksanaan ANC …………………………… 2.4.1 Keteraturan Pelaksanaan ANC …………………… 2.4.2. Pengukuran Pelaksanaan ANC ……………………
8 8 8 8 10 12 12 12 13 14 15 15 15 16 17 18 20 20 20
2.4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keteraturan ANC ................................................... 21
iv
2.5.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Terhadap Keteraturan Kunjungan ANC……………………………………………………… 23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….. 3.1. Kerangka Konsep ………………………………………. 3.2. Definisi Operasional ……………………………………. 3.3. Jenis dan Desain Penelitian …………………………….. 3.3.1. Jenis Penelitian …………………………………. 3.3.2. Desain Penelitian ………………………………. 3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….………………….. 3.4.1. Lokasi Penelitian ………………….…………… 3.4.2. Waktu Penelitian ………………….…………… 3.5. Populasi dan Sampel …………………………………… 3.5.1. Populasi ………………………………………… 3.5.2. Sampel …………………………………………. 3.6. Jenis dan Cara Pengumpulan Data …………………….. 3.6.1 Jenis Data …………………………………..….. 3.6.2. Cara Pengumpulan Data ………………….……. 3.7. Aspek Pengukuran Data ………………………………. 3.7.1. Pengetahuan ....................................................... 3.7.2. Sikap ................................................................... 3.8. Pengelohan Data dan Analisa Data …………………… 3.8.1. Pengolahan Data…….…………………………. 3.8.2. Analisa Data ……..…………………………….. 3.9. Jadwal Penelitian..............................................................
24 24 24 25 25 25 25 25 26 26 26 26 27 27 27 27 27 28 29 29 29 30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN …………………. 4.1. Hasil Penelitian ………………………………………… 4.1.1. Data Geografi …………………………………… 4.1.2. Data Demografi ………………………………….. 4.1.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden …... 4.1.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pengetahuan ......................... 4.1.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan........…………… 4.1.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Sikap...............................……................................. 4.1.7. Distribusi Frekuensi Sikap...................................... 4.2. Pembahasan Penelitian …………………………………. 4.2.1. Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Kehamilan ……………………………………….. 4.2.2. Sikap Ibu Hamil Dengan Kunjungan Kehamilan ………………………………………..
31 31 31 31 32
v
34 36 37 39 39 39 42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 5.1. Kesimpulan …………………………………………….. 5.2 Saran …………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KUESIONER
vi
44 44 45
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Kerangka Konsep …………………………….…………………….. 24
vii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan Selayang Tahun 2015 ………..…… 32 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan Selayang....................……………… 34 Tabel 4.3.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang.............................................................………………. 36
Tabel 4.4.
Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan Selayang..............................................................……………… 37
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang.............................................................………………. 39
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I
: Informed Consent
Lampiran II
: Kuesioner Penelitian
Lampiran III : Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran IV : Master Tabel Lampiran V
:Lembar
Konsul
Karya
ix
Tulis
Ilmiah
(KTI)
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Menurut Aritha (2013), Kehamilan merupakan proses pembuahan (konsepsi),
masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi. Kehamilan sebagai keadaan patologis dapat diikuti proses yang mengancam keadaan ibu dan janin. Lama kehamilan sampai aterm 280 sampai 300 hari atau 39 sampai 40 minggu, sehingga masa tersebut ibu hamil memerlukan pengawasan yang tepat. Perubahan fisiologis pada masa kehamilan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi patologis, ini timbul karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor kesehatan ibu sendiri maupun faktor dari luar termasuk faktor dukungan bagi ibu. Menurut Marmi (2011), asuhan Antenatal care (ANC) adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan menggunakan pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya dengan berbagai informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang ia terima. Kurangnya cakupan kunjungan kehamilan ibu hamil disebabkan keluarga tidak mengetahui perlunya pemeriksaan kehamilan, mereka hanya mengandalkan cara-cara tradisional, kurangnya pengetahuan, dan sikap ibu hamil tentang kunjungan kunjungan kehamilan sehingga ibu hamil dan keluarga tidak mengerti pentingnya keteraturan pemeriksaan kehamilan, sulitnya transportasi berdampak terhadap pelayanan kesehatan Antenatal care (ANC), dan sosial budaya yang tidak mendukung pada pelayanan Antenatal care (ANC) (Prawirohardjo, 2005). 1
Penyebab terbanyak adalah karena perdarahan, toksemia gravidum, infeksi, partus lama dan komplikasi abortus. Menyadari kondisi diatas maka harus ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Karenanya upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) serta peningkatan derajat kesehatan ibu merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan menuju tercapainya Indonesia Sehat 2010 (Depkes, 2004). Data World Health Organization (WHO) tentang pemeriksaan kehamilan menunjukkan bahwa di Negara berpenghasilan rendah hanya 36% dari wanita hamil yang menghadiri empat (4) kali atau lebih pemeriksaan selama tahun 2005-2010 World Health Organization (WHO, 2012). Kunjungan Antenatal menurut World Health Organization (WHO) minimal empat (4) kali dilakukan selama kehamilan yaitu Trimester I : 1x, Trimester II : 1x, dan Trimester III : 2x hal itu ditujukan untuk mendeteksi dini jika terdapat resiko-resiko dalam kehamilan supaya dapat teratasi segera. Menurut Kemenkes RI (2010), cakupan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Indonesia baru delapan (8) Provinsi yang mencapai target Millenium Depelopment Goals (MDGs) dan pada cakupan Kunjungan Keempat Ibu Hamil (K4) belum ada provinsi yang mencapai target Millenium Depelopment Goals (MDGs) (Kemenkes RI, 2010). Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) seluruh dunia diperkirakan 4000/100.000 Kelahiran Hidup. Berdasarkan wilayah, di negara berkembang 440/100.000 Kelahiran Hidup, di Afrika 830/100.000 Kelahiran Hidup, di Asia 330/100.000 Kelahiran Hidup dan di
2
Asia Tenggara 210/100.000 Kelahiran Hidup. Indonesia termasuk ke dalam 13 negara penyumbang kematian ibu terbesar di dunia. Dengan manfaat yang besar seharusnya ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan yang teratur guna kesehatan ibu dan bayi. Namun kenyataannya tidak demikian, masyarakat Indonesia masih kurang berpartisipasi dalam melakukan kunjungan kehamilan. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 359/100.000 Kelahiran Hidup. Angka kematain ibu merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu disuatu negara. Menurut Riset Kesehatan Dasar (2013), menunjukkan cakupan pelayanan antenatal bagi ibu hamil semakin meningkat. Hal ini memperlihatkan semakin membaiknya askes masyarakat terhadap pelayanan antenatal oleh petugas kesehatan. Cakupan pelayanan antenatal pertama kali tanpa memandang trimester kehamilan meningkat dari 92,7% pada tahun 2010 menjadi 95,2% pada tahun 2013. Dalam beberapa kajian terbaru di tingkat dunia maupun data di Indonesia menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) baru lahir masih cukup tinggi, terutama saat proses persalinan ibu hamil dan kelahiran bayi. Penyebab kematian ibu dan bayi bisa juga pada situasi emergency dan komplikasi. Menurut Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes RI ada 5 provinsi yang menyumbang jumlah kematian ibu sebesar 50% yaitu : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara 25% Angka Kematian Ibu (AKI) terjadi pada 9 provinsi yaitu : Sulawesi
3
Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Aceh dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Faktor penyebab ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya, diantaranya ketidak tahuan ibu akan pentingnya periksa hamil, sikap ibu hamil yang tidak peduli dengan kehamilannya atau belum adanya perilaku sehat pada diri ibu dan keluarga (Siti Komariyah Medan, 2013). Pengawasan kehamilan Antenatal care (ANC) dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai cerminan kemampuan setiap bangsa untuk memberikan pelayanan dan pengayoman medis terhadap masyarakat (Manuaba, 2005). Ketidak mengertian ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama menyebabkan tidak terdeteksinya komplikasi kehamilan secara dini. Pemerintah
berupaya menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan menetapkan strategi dan kebijakan berupa program kesehatan termasuk peningkatan Antenatal care (ANC) kepada ibu hamil. Pemerintah menetapkan standar pelayanan Antenatal 7T (mengukur tinggi badan dan berat badan, tinggi fundus uterus, imunisasi toxoid, temu wicara, dan pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan (Depkes RI, 2006). Berdasarkan data awal yang
di peroleh dari Puskesmas Padang Bulan
Selayang II Kecamatan Medan Selayang pada bulan April 2015, jumlah ibu hamil 34 orang. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan sikap ibu tentang kunjungan kehamilan. Yakni, kurangnya pengetahuan disebabkan oleh beberapa factor diantaranya, kurangnya pendidikan dan kurangnya sumber informasi. 4
Sedangkan sikap ibu dipengaruhi oleh dukungan keluarga, lingkungan, pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain. Dimana pengertian sikap adalah perasaan, pikiran dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspekaspek tertentu dalam lingkungannya. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Sikap tidak berdiri sendiri, dapat berubah-ubah tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu dengan suatu objek. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sikap inilah yang membedakan sikap dan kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki seseorang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap, antara lain : pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan agama serta emosional. Berdasarkan data demografi di Puskesmas Padang Bulan Selayang II. Pada bulan Januari sampai Desember tahun 2014, jumlah ibu hamil yang berkunjungan ke Puskesmas Padang Bulan Selayang II sebanyak 230 orang (8,7%). Berdasarkan hasil wawancara dari 5 ibu hamil, 3 diantaranya kurang memahami tentang pentingnya kunjungan kehamilan, sedangkan 2 diantaranya tidak memberikan respon baik dengan Kunjungan Kehamilan. Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil tentang Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015”.
5
1.2.Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015?”
1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang
Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015. 1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk Mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015. 2. Untuk Mengetahui Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015.
1.4.Manfaat Penelitian 1. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah informasi dan wacana tentang gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kunjungan kehamilan dengan pelaksanaan Antenatal care (ANC) pada ibu hamil.
6
2. Bagi peneliti Dapat dijadikan sebagai bahan latihan berpikir secara ilmiah dengan memecahkan masalah yan ada di dalam masyarakat. 3. Bagi Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tenaga kesehatan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang, agar lebih meningkatkan pelayanan terkait tentang kunjungan kehamilan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Dasar Pengetahuan
2.1.1
Pengertian pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah proses pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui manusia yakni, indra penglihatan, pengindraan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2011). 2.1.2
Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2011) pengetahuan yang dicakup dalam domain
kognitif mempunyai enam (6) tingkat, yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 2. Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang telah faham terhadap obyek atau 8
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh, menyimpulkan meramal dan sebagainya, terhadap obyek yang dipelajari. 3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dalam kontek atau situasi lain. 4. Analisis (Analisys) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen. Tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis (Synthesis) Sintetis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan sintetis adalah kemampuan untuk formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian-penilaian. Itu berdasarkan suatu kriteri-kriteria yang ada.
2.1.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Ariani (2014) pengetahuan baik yang dimiliki seseorang dipengaruhi
oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal yaitu : 9
a. Faktor Internal 1. Umur Umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan sangat baik. 2. Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah perbedaan tingkat kesadaran antara laki-laki dan perempuan 3. Pendidikan Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki oleh setiap individu berupa interaksi individu dengan lingkungannya. 4. Pekerjaan Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap hari. b. Faktor Eksternal 1. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. 2. Sosial Budaya Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
10
3. Status Ekonomi Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu. 4. Sumber informasi Sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula.
2.2
Konsep Dasar Sikap
2.2.1
Pengertian Sikap Sikap adalah perasaan atau pandangan seseorang yang disertai kecenderungan
untuk bertindak terhadap suatu objek. Sikap merupakan konsep yang paling penting dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok (Ariani, 2014). 2.2.2
Komponen Sikap
Menurut Azwar (2000), struktur sikap terdiri atas tiga (3) komponen yang saling menunjang yaitu : 1. Komponen Kognitif Komponen kognitif merupakan yang dipercaya oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan yang dimiliki individu mengenai sesuatu yang dapat disamakan penanganan. 2. Komponen Afektif Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional ini yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen
11
sikap dan meruapakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruhpengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif. 3. Komponen Konatif Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang dan berisi kecenderungan untuk bertindak.
2.2.3
Tingkatan Sikap Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan antara
lain (Notoatmodjo, 2011) 1. Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek). 2. Merespon (responding) Memberian jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilhnya dengan segala resiko merupakan sikap paling tinggi.
12
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap antara lain : 1. Pengalaman pribadi Dasar pembentukan sikap yaitu pengalaman pribadi yang harus meninggalkan kesan kuat. 2. Orang lain yang dianggap penting Orang lain yang dianggap penting yaitu orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan. 3. Media massa Dalam penyampaian informasi media massa membawa pesan sugestif yang dapat mempengaruhi opini individu. 4. Lembaga Pendidikan Lembaga yang berfungsi meletakan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. 5. Faktor Emosional Emosional merupakan suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Hal tersebut diatas didukung oleh penelitian yang dilakukan Benjamin, sikap merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendata atau penilaian seseorang 13
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap tentang fasilitas kesehatan.
2.3
Konsep Dasar Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care)
2.3.1 Pengertian pemeriksaan kehamilan (Antental Care) Antental Care (ANC) adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya di anjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak dirinya merasa hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo, 2009). 2.3.2 Kunjungan Kehamilan Menurut Sofian (2012), kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : kehamilan trimester (0-12 minggu) satu kali kunjungan kehamilan trimester kedua (12 – 28 minggu ) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-40 minggu) dua kali kunjungan. 2.3.3 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan Menurut Salmah (2005) tujuan pemeriksaan kehamilan adalah : 1.
Mengkaji tingkat kesehatan dengan melakukan pengkajian riwayat lengkap dan melakukan uji skrining yang tepat.
2.
Menetapkan catatan dasar tentang tekanan darah, urinalisasi, nilai darah, pertumbuhan dan perembangan janin yang digunakan sebagai standart untuk perbandingan sesuai dengan kemajuan kehamilan. 14
3. Mengindentifikasi faktor resiko dengan mendapat riwayat detail dengan kebidanan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi serta keluarga. 4. Memberi kesempatan pada ibu
dan keluarganya mengekspresikan dan
mendiskusikan adanya kekuatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan kelahiran atau puerperium. 5. Member anjuran kesehatan masyarakat dan upaya mempertahankan kesehatan ibu dan perkembangan kesehatan janinnya. 6. Membangun hubungan saling percaya karena ibu dan bidan adalah mitra dalam asuhan. 2.3.4
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan Menurut Yeyeh (2009) Pelayanan pemeriksaan kehamilan adalah layanan
kesehatan oleh tenaga professional untuk ibu selama masa kehamilannya, yang dilaksanakan sesuai standart antenatal yang ditetapkan. Pelayanan pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standart pelayanan
Antenatal care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal “7T” untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan yang terdiri atas sebagai berikut :
15
1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. 2. Ukur tekanan darah Perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan. 3. Ukur tinggi fundus uteri Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memamkai pengukuran cm dari atas simfisis ke fundus uteri ditentukan sesuai rumusnya. 4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxiod) TT lengkap. Pemberian imunisasi Tetanus Toxiod pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. 5. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil adalah mencegah difisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. 6. Tes terhadap penyakit menular seksual Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS). 7. Temu wicara
16
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biop sikososial dan pengetahuan klien. 2.3.5 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Menurut Sofian (2012), jadwal pemeriksaan kehamilan yaitu : 1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat Satu bulan 2. Pemeriksaan ulang satu kali sebulan sampai kehamilan Tujuh bulan. 3. Pemeriksaan setia dua kali sebelum sampai kehamilan Sembilan bulan. 4. Pemeriksaan ulang setia minggu sesudah kehamilan Sembilan bulan 5. Pemeriksaan khusus bila ada keluhan-keluhan.
2.4
Keteraturan Pelaksanaan Antenatal care (ANC)
2.4.1
Keteraturan pelaksanaan Antenatal care (ANC) Menurut Marmi (2011), Keteraturan pelaksanaan Antenatal care (ANC) ibu
hamil dengan tenaga kesehatan adalah kunjungan yang dilakukan untuk memeriksakan kehamilannya sebagai berikut : 1. Trimester I kunjungan 1 kali (<14 minggu) 2. Trimester II kunjungan 1 kali (14-28 minggu) 3. Trimester III kunjungan 2 kali (28-36 minggu) 2.4.2
Pengukuran pelaksanaan Antenatal care (ANC) Pengukuran keteraturan pelaksanaan Antenatal care (ANC) ibu hamil pada
tenaga kesehatan menggunakan skala deskriptif, kepada penilai diberikan titik awal dan titik akhir saja dari gejala kontinum dengan suatu angka (Nazier, 2009). 17
2.4.3
Faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan pelaksanaan Antenatal care (ANC) Pemeriksaan kehamilan dipengaruhi berbagai faktor seperti pengetahuan,
pendidikan, dukungan, usia dan paritas (Sarwono, 2007). 1. Pengetahuan Kurangnya
pengetahuan
ibu
dan
keluarga
terhadap
pentingnya
pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan. Menurut Sobur (2005) pengetahuan adalah hasil uapaya manusia dalam mencari kebenaran tentang sesuatu, melalui suatu penelitian dengan berbagai persyaratan, yang disusun secara sistematis, sehingga dapat dipelajari , disebarluaskan, dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. 2. Sosial budaya Sosial budaya adalah hal-hal yang komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat-istiadat, kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan berevolusi dimuka bumi ini sehingga hasil karya, karsa dan cipta dari masyarakat. Masyarakat kurang menyadari bahwa kurang mengetahui beberapa tradisi dan sosial budaya yang bertentangan dari segi kesehatan dimana hal ini tentunya berkaitan atau tidak terlepas dari suatu pendidikan. 3. Ekonomi Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untu menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat 18
ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energy dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energy dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan. 4. Lingkungan Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi dalam
memeriksakan
kehamilannya.
Perilaku
keluarga
yang
tidak
mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya. Perubahan sosial budaya terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang. Tatanan budaya mempengaruhi dalam keputusan ibu hamil memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan. 5. Geografis Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transportasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil.
2.5
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan
sikap seseorang, dari adanya pengetahuan maka seseorang akan dapat bersikap. 19
Pengetahuan yang baik berperan pada sikap dan perilaku seseorang. Dengan kata lain orang akan berperilaku apabila sudah mengetahui tujuan dan manfaat tentang perilaku tersebut. Dalam aspek pembentukan sikap terdapat salah satu komponen sikap yaitu komponen kognitif. Komponen kognitif merupakan reprenstasi apa yang di percaya oleh pemilik sikap. Sekali kepercayaan terbentuk maka akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tertentu. Dalam sikap yang didasari oleh adanya pengetahuan yang dimiliki, dan selanjutnya akan bersinergi dengan perilaku yang akan dilakukan sesuai dengan pengetahuan dan sikap yang dimilikinya. (Azwar, 2007). Sikap mempunyai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek sikap (Purwanto, 1998). Sikap mempunyai segi motivasi, yang berarti segi dinamis untuk menuju suatu tujuan, berusaha mencapai tujuan (Gerungan, 2004). Sikap positif ibu terhadap dan berusaha melakukan serta mempunyai kecenderungan melakukan Kunjungan Kehamilan yang teratur. Hal tersebut diatas didukung oleh penelitian yang dilakukan Listianingrum (2008), terdapat 31 responden dimana 11 responden tidak patut melakukan kunjungan kehamilan, ketidak patuhan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu hamil yang cenderung masih kurang. Kepatuhan ibu hamil juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu hamil yang mayoritas pendidikan dasar dan bekerja ibu rumah tangga. Pendidikan yang rendah menyebabkan pendidikan yang rendah pula sehingga mempengaruhi kepatuahan ibu hamil dalam melakukan kunjungan kehamilan artinya semakin baik pengetahuan ibu hamil tanda bahaya kehamilan maka semakin patuh 20
pula ia melakukan kunjungan kehamilan. Kepatuhan merupakan perubahan sikap dan perilaku individu yang dimulai dengan tahap identifikasi, menjadi internalisasi salah satunya berupa kepatuhan. Dari teori-teori di atas sikap seseorang didukung dari pengetahuan ibu hamil sehingga diharapkan ibu hamil dapat melakukan kunjungan kehamilannya dengan teratur. Semakin tinggi pengetahuan dan sikap ibu hamil semakin baik keteraturan Kunjungan Kehamilan.
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Konsep Berdasarkan tinjauan teoritis dan tujuan penelitian, maka kerangka konsep
dari Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015 adalah :
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
Kunjungan Kehamilan
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
3.2 Defenisi Operasional Berdasarkan uraian diatas maka defenisi operasional yang dapat penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengetahuan Ibu Hamil Pengetahuan Ibu hamil adalah tingkat pengetahuan responden tentang kunjungan kehamilan. 2. Sikap Ibu Hamil. Sikap Ibu Hamil adalah suatu reaksi atau respon ibu tentang kunjungan kehamilan.
22
3. Kunjungan Kehamilan. Kunjungan kehamilan adalah pertemuan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan untuk mendapat pemeriksaan kesehatan.
3.3
Jenis dan Desain Penelitian
3.3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan dari sebuah situasi, kejadian atau kasus tertentu (Zaluchu, 2014). Dimana untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015. 3.3.2 Desain Penelitian Desain yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional yaitu yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015.
3.4
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Jalan Bunga Wijaya Kesuma Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015.
23
3.4.2
Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April– Mei 2015
3.5
Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi Menurut Notoatmodjo (2010), Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh kunjungan ibu hamil pada bulan April yang berada di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang sebanyak 34 orang. 3.5.2
Sampel Menurut Notoadmojo (2010), sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi. Yang menjadi dalam penelitian ini menggunakan total sampling. seluruh populasi dijadikan sampel. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah Total sampling yaitu yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmodjo, 2012).
3.6
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis Data Menurut Zaluchu (2014), ada dua jenis dan cara pengumpulan data yaitu :
24
1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dengan pertanyaan terbuka dalam bentuk pilihan berganda terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan untuk sikap tentang Kunjungan Kehamilan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data ibu hamil yang diperoleh dari Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015. 3.6.2
Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, ditulis dengan
jelas sehingga mudah dimengerti oleh responden.
3.7
Aspek Pengukuran Data
3.7.1
Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni : indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010). Jumlah pertanyaan tentang pengetahuan kunjungan kehamilan terdiri dari 10 pertanyaan, dimana jika pertanyaan : a. Benar skor : 1 b. Salah skor : 0
25
Dan kategori penilaian untuk mengukur pengetahuan adalah sebagai berikut: a. Baik : > 50% - 100% Bila dari 10 pertanyaan responden dapat menjawab benar 6-10 pertanyaan. b. Kurang : < 50% Bila dari 10 pertanyaan responden dapat menjawab 0-5 pertanyaan. 3.7.2 Sikap Untuk mengukur sikap ibu hamil tentang kunjungan kehamilan yang terdiri dari 10 pernyataan, ada 2 pilihan 2 jawaban, dimana : a. Pernyataan positif : sangat setuju (SS) : 4, Setuju (S) : 3, Tidak Setuju (TS) : 2, Sangat Tidak Setuju (STS) : 1. b. Pernyataan Negatif : Sangat Setuju (SS) : 1, Setuju (S) : 2, Tidak Setuju (TS) : 3, Sangat Tidak Setuju (STS) : 4, Maka skor tertinggi adalah 40 dan skor terendah 10. Maka skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah adalah 5. Maka diperoleh pengkategorian sikap : a. Sikap positif
: Apa bila responden menjawab pernyataan dengan jumlah skor > 5
b. Sikap negatif
: jumlah skor ≤ 5
3.8
Pengolahan Data dan Analisa Data
3.8.1
Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010), pengolahan data dapat dilakukan secara manual
dengan langkah-langkah sebagai berikut : 26
1. Editing (Penyuntingan Data) Hasil wawancara yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuisioner yang perlu disunting (edit) terlebih dahulu. 2. Coding Sheet (Membuat Lembaran Kode) Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran kode ini berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan. 3. Entry (Memasukkan Data) Yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. 4. Tabulating (Tabulasi) Yaitu membuat tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang di inginkan oleh peneliti. 3.8.2
Analisa Data Selanjutnya setelah pengolahan data selesai proses selanjutnya adalah analisa
data yang dilakukan secara univariat yang artinya mengidentifikasi data dengan variable independen dan dependen dengan menggunakan tabulasi frekuensi.
27
3.9.
Jadwal Penelitian Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Kegiatan
Nov
Des
Jan
Feb
Bulan Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Survei Awal Bimbingan Proposal Sidang Proposal Perbaikan Proposal Penelitian Sidang Hasil Perbaikan H a s i l
28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Data Geografi Puskesmas Padang Bulan Selayang II terletak di Jalan Bunga Wijaya Kesuma Pasar VI Gang Puskesmas Kecamatan Padang Bulan Selayang II. Wilayah kerja meliputi 6 (enam) Kelurahan yaitu : Kelurahan Tanjung Sari, Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kelurahan Asam Kumbang, Kelurahan Beringin dan Kelurahan Sempakata, dengan luas wilayah 2.379 Ha yang terdiri dari 4 (empat) batasan-batasan wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal Kelurahan Tanjung Rejo. 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Medan Baru. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor Kelurahan Kuala Bekala. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Tuntungan. 4.1.2. Data Demografi Puskesmas Padang Bulan Selayang II memiliki 6 (enam) Kelurahan, Kelurahan Tanjung Sari, Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kelurahan Asam Kumbang, Kelurahan Beringin, dan Kelurahan Sempakata. Dengan jumlah penduduk 125.552 jiwa, dimana Kelurahan Tanjung Sari
29
39.927 jiwa, Padang Bulan Selayang I 13.269 jiwa, Padang Bulan Selayang II 29.903 jiwa, Asam Kumbang 21.577 jiwa, Beringin 9.967 jiwa, dan Semapakata 11.577 jiwa. 4.1.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan Selayang Tahun 2015 Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan berdasarkan umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi dapat dilihat table dibawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan Selayang Tahun 2015 No 1. Umur
Jumlah 2. Paritas
Karakteristik Responden
Frekuensi
1.<20 tahun 2.20-35 3.>35 tahun
7 22 5
1. 2. 3. 4.
Jumlah` 3. Pendidikan
Presentasi (%) 20,6 64,7 14,7
34 Kehamilan pertama 13 Kehamilan Kedua 19 Kehamilan lebih 2 dari tiga Kehamilan lebih 1 dari lima 34 1. SD 5 2. SMP 11 3. SMA 14 4. D-III 4 5. S1 -
100.0 38,2 55,8 3,0
34
100.0
Jumlah
30
3,0 100.0 14,7 32,4 41,1 11,8 -
Tabel 4.1 (Lanjutan Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan Selayang Tahun 2015) No 4. Pekerjaan
Jumlah 5. Sumber Informasi
Jumlah
Karakteristik Responden 1. Ibu Rumah Tangga 2. Wiraswasta 3. PNS
Frekuensi 29 4 1 34 cetak 8 Koran,
1. Media (Majalah, Brosur) 2. Media Elektronik 1 (TV, Radio, HP) 3. Keluarga, Tetangga 14 4. Tenaga Medis 11 34
Presentasi (%) 85,3 11,8 2,9 100.0 23,5
2,9 41,2 32,4 100
Berdasarkan table 4.1 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi umur responden yang palin banyak adalah umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 orang (64,7%) dan distribusi frekuensi umur yang paling sedikit adalah umur >35 yaitu 5 orang (14,7%) Distribusi paritas ibu yang paling banyak adalah responden dengan kehamilan kedua sebanyak 19 responden (55,8%) dan distribusi frekuensi paritas ibu yang paling sedikit adalah kehamilan lebih dari lima sebanyak 1 orang (3,0%). Distribusi frekuensi pendidikan yang paling banyak adalah lulusan SMA sebanyak 14 responden (41,1%), dan distribusi frekuensi pendidikan yang paling sedikit adalah lulusan DIII yaitu sebanyak 4 responden (11,8%) sedangkan S1 tidak terdapat untuk distribusi frekuensi pendidikan. Distribusi frekuensi pekerjaan ibu yang paling banyak adalah Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 29 responden (85,3%) dan distribusi frekuensi pekerjaan yang paling sedikit adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu 1 responden (2,9%).
31
Distribusi frekuensi sumber informasi yang paling banyak didapat responden adalah didapat dari keluarga, tetangga yaitu 14 responden (41,2%) dan distribusi frekuensi sumber informasi yang paling sedikit didapatkan responden bersumber dari Media Elektronik sebanyak 1 responden yaitu (2,9%). 4.1.4. Distribusi
Frekuensi
Jawaban
Responden
Terhadap
Pertanyaan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015
Hasil frekuensi jawaban pertanyaan ini bersumber dari jawaban responden yang telah disebarkan dengan total sampel sebanyak 34 orang ibu yang sedang hamil. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015
No 1
Pertanyaan
Benar F Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan 23 kehamilan?
Jawaban Salah % F 67,6 11
% 32,4
2
Berapa kali kah kunjungan kehamilan dilakukan ?
19
55,9
15
44,1
3
Apakah tujuan pemeriksaan kehamilan?
24
70,6
10
29,4
32
Tabel 4.2 (Lanjutan Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015) Jawaban No 4 5 6
7 8
9 10
Pertanyaan
Benar
Apa yang dimaksud dengan K1 (kunjungan pertama? Apa yang dimaksud dengan K4? Dibawah ini merupakan akibat-akibat yang dapat timbul jika ibu tidak memeriksakan kehamilannya, kecuali? Dibawah ini merupakan tanda-tanda bahaya kehamilan, kecuali? Berikut ini apa saja yang dapat membahayakan ibu dan janinnya dalam masa kehamilan, kecuali? Apakah hal-hal yang dilakukan pada saat pemeriksaan kehamilan? Seorang ibu hamil bila mendapat satu kelainan atau resiko harus segera memeriksakan dirinya kemana, kecuali?
Salah
F 18
% 52,9
F 16
% 47,1
17 9
50 26,5
17 25
50 73,5
13
38,2
21
61,8
19
55,9
15
44,1
25
73,6
9
26,4
29
85,3
5
14,7
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa distribusi frekuensi jawaban responden yang paling banyak menjawab pertanyaan benar adalah pertanyaan no. 10 tentang “Seorang ibu hamil bila mendapat satu kelainan atau resiko harus segera memeriksakan dirinya kemana, kecuali?” mayoritas adalah sebanyak 29 orang (85,3%) artinya bahwa ibu sudah mampu mengetahui jika selama kehamilannya mengalami kelainan atau pun keluhan maka segera melakukan pemeriksaan kefasilitas kesehatan dan bukan kedukun. Sedangkan distribusi jawaban responden minoritas adalah 9 orang (26,5%), dengan pertanyaan “Dibawah ini merupakan akibat-akibat yang dapat timbul jika ibu tidak memeriksakan kehamilannya, kecuali?”
33
artinya bahwa responden belum mampu mengetahui apa saja yang menjadi akibat jika tidak melakukan kunjungan ibu hamil baik kepada dirinya sendiri maupun untuk janinnya kedepan. 4.1.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015
Hasil frekuensi jawaban pertanyaan ini bersumber dari jawaban responden yang telah disebarkan dengan total sampel sebanyak 34 orang ibu yang sedang hamil. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015 No Pengetahuan 1 Baik 2 Cukup 3 Kurang Jumlah
Frekuensi 4 14 16 34
% 11,7 41,2 47,1 100.0
Berdasarkan table 4.3 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi pengetahuan kurang tentang kujungan ibu hamil mayoritas adalah sebanyak 16 orang (47,1%), yang berpengetahuan baik minoritas adalah sebanyak 4 orang (11,7%).
4.1.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Ibu Hamil Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015
34
Berdasarkan penelitian distribusi responden berdasarkan sikap dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Ibu Hamil Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015
No
Pernyataan
Jawaban Setuju Tidak Setuju F % F % 30 88,2 4 11,8
1
Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang penting bagi ibu hamil.
2
Kunjungan kehamilan kefasilitas kesehatan dilakukan bila ada keluhan ibu hamil.
7
20,6
27
79,4
3
Ibu hamil tidak mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.
12
35,3
22
64,7
4
Ibu hamil tidak perlu mendapatkan informasi tentang kehamilannya.
20
58,8
14
41,2
5
Ibu yang memeriksakan kehamilannya membutuhkan penyuluhan tentang pemenuhan nutrisi selama kehamilan.
30
88,2
4
11,8
6
Selama kehamilan, ibu hamil melakuakan kunjunagan kehamilan selama 1 kali.
13
38,2
21
61,8
7
Seorang ibu hamil bila mendapat suatu kelainan atau resiko harus segera memeriksakan dirinya kepuskesmas terdekat atau petugas kesehatan.
27
79,4
7
20,6
35
Tabel 4.4 (Lanjutan Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Ibu Hamil Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015) Jawaban No 8
9 10
Pertanyaan
Benar
Tujuan kunjunagan kehamilan adalah pelayanan yang penting untuk memonitor dan memantau kesehatan ibu hamil dan janin. Informasi tentang kunjungan kehamilan penting bagi ibu hamil. Ibu hamil tidak mengetahui tujuan dari kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Salah
F 23
% 67,6
F 11
% 32,4
25
73,5
9
26,5
10
29,4
24
70,6
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa distribusi frekuensi jawaban responden yang paling banyak menjawab pernyataan setuju adalah pertanyaan no. 1 dan 5 tentang “Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang penting bagi ibu hamil dan Ibu yang memeriksakan kehamilannya membutuhkan penyuluhan tentang pemenuhan nutrisi selama kehamilan” mayoritas adalah sebanyak 30 orang (88,2%) artinya bahwa sikap ibu terhadap pemeriksaan selama kehamilan sudah baik namun ibu masih belum mengerti tentang nutrisi selama kehamilan dan sangat setuju bila mendapatkan penyuluhan tentang nutrisi yang seimbang selama kehamilan. Sedangkan distribusi jawaban responden dengan tidak setuju minoritas adalah 27 orang (79,4%), dengan pertanyaan “Kunjungan kehamilan kefasilitas kesehatan dilakukan bila ada keluhan ibu hamil.” artinya bahwa responden belum mampu mengetahui tujuan kunjungan ibu hamil dan apa yang dilakukan selama kunjungan tersebut sehingga bila ada keluhan selama kehamilan mereka belum mampu
36
mengetahui kalau seharusnya segera melakukan pemeriksaan pada fasilitas kesehatan demi kesehatan janin dan dirinya sendiri. 4.1.7. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015 Hasil frekuensi jawaban pertanyaan ini bersumber dari jawaban responden yang telah disebarkan dengan total sampel sebanyak 34 orang ibu yang sedang hamil. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015 No 1 2
Sikap Positif Negatif Jumlah
Frekuensi 27 7 34
% 79,4 20,6 100.0
Berdasarkan table 4.5 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi
responden
memiliki sikap positif terhadap kunjungan kehamilan mayoritas adalah sebanyak 27 orang (79,4%), sedangkan distribusi frekuensi responden memiliki sikap negatif terhadap kunjungan kehamilan minoritas adalah sebanyak 7 orang ( 20,6%).
4.2.
Pembahasan Penelitian
4.2.1. Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Kehamilan Berdasarkan pengisian kuesioner pengetahuan yang dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang dari 34 orang responden menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan baik
37
sebanyak 4 orang (11,8) dan sebagian responden berpengetahuan cukup 14 orang (41,2%) dan berpengetahuan kurang 16 orang (47,1%). Menurut Notoatmodjo (2011), menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah proses penginderaan terhadap satu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui manusia yakni : indera penglihatan, penginderaan, penciuman, rasa dan raba. Sebagai besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian Dewi (2012), pengetahuan Ibu tentang kunjungan kehamilan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Kota Malang dengan pengetahuan kurang 11 responden (16,4%) sedangkan berpengetahuan cukup 34 responden (50,7%) dan berpengetahuan baik 22 responden (32,8) sehingga mayoritas responden yaitu berpengetahuan cukup. Menurut Notoatmodjo (2011), Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan pengetahuan seseorang yang di peroleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Menurut Brunner, proses pengetahuan tersebut melibatkan 3 aspek, yaitu proses mendapatkan informasi, proses transformasi dan proses efaluasi. Informasi yang baru di dapatkan merupakan pengganti pengetahuan yang telah di peroleh sebelumnya. Proses transformasi adalah manipulasi pengetahuan agar sesuai dengan tugas-tugas baru proses evaluasi dilakukan dengan memeriksa kembali apakah cara mengelolah informasi telah memadai. 38
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menurut asumsi peneliti sebagian besar
ibu berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (11,7%) diakibatkan
karena daerah penelitian yang dekat dengan kota sehingga fasilitas sumber informasi yang dibutuhkan ibu lebih mudah didapatkan dan juga dipengaruhi oleh pendidikan ibu yang rata-rata lulusan SMA sehingga ibu memiliki pengetahuan yang baik terhadap kunjungan ibu hamil. Sedangkan pengetahuan ibu cukup sebanyak 14 orang (41,2%) dan pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (47,1%) diakibatkan karena faktor
pekerjaan ibu, dimana distribusi pekerjaaan yang paling banyak adalah ibu
rumah tangga sehingga ibu hamil tersebut merasa acuh tak acuh untuk datang ke Puskesmas dan hal ini dikarenakan ibu hamil beranggapan bahwa tidak ada masalah dalam kunjungan kehamilannya, sehingga membuat ibu hamil tidak mau tahu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kunjungan kehamilan tersebut. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kunjungan ibu hamil akan berhasil jika didukung dengan pendidikan yang tinggi karena saat pendidikan semakin tinggi maka semakin besarlah keinginan ibu hamil tersebut untuk mencari sumber informasi berkaitan dengan kehamilannya, dan sumber informasi juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kunjungan ibu hamil semakin banyak informasi yang didapatkan ibu hamil semakin banyak juga informasi yang didapatkan ibu hamil tentang kunjungan kehamilan, maka akan semakin aktif pula ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan ke Puskesmas dan juga sebaliknya apabila kurangnya informasi yang benar didapatkan ibu hamil maka kurang juga keaktifan ibu hamil dalam kunjungan kehamilan ke Puskesmas.
39
4.2.2. Sikap Ibu Hamil Dengan Kunjungan Kehamilan Berdasarkan pengisian kuesioner sikap yang dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang dari 34 orang responden menunjukkan bahwa distribusi frekuensi ibu yang memiliki sikap negatif adalah sebanyak 7 orang (20,6%) sedangkan distribusi frekuensi responden yang memiliki sikap positif adalah sebanyak 27 orang responden (79,4%). Hal tersebut didukung menurut penelitian Dewi (2012) tentang kunjungan kehamilan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Kota Malang, dalam hasil penelitiannya dari 67 responden mayoritas yang memiliki sikap positif sebanyak 60 orang (89,6%), sehingga ibu hamil aktif dalam melakukan kunjungan kehamilan ke Puskesmas. Menurut Notoadmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulasi atau objek reaksi atau respon tersebut merupakan memahami, merespon, menghargai, dan bertangung jawab.selain itu sikap merupakan sadar untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang di pilihnya. Sikap merupakan pandangan seseorang yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu objek. Sikap merupakan konsep yang paling penting dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok (Ariani, 2014). Menurut asumsi peneliti di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang distribusi frekuensi responden bersikap negatif diakibatkan karena pekerjaan ibu sehingga para ibu hamil tersebut lebih senang dengan kegiatan mereka 40
sendiri daripada mengikuti kegiatan kunjungan kehamilan dan kurangnya sumber informasi tentang kunjungan kehamilan yang mereka dapatkan.
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, “Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015”. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang mayoritas responden berpengetahuan baik 14 responden (11,7%) dan minoritas tingkat pengetahuan kurang 16 orang (47,1). 2. Sikap ibu hamil dengan kunjungan kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang mayoritas responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 7 responden (20,6%) dan minoritas responden yang memiliki sikap positif sebanyak 27 responden (79,4%).
5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan disarankan kepada : 1. Bagi Prodi D-III Kebidanan STIKES Sumatera Utara Diharapkan hasil penelitian ini sebagai sumber informasi atau referensi peneliti berikutnya dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya yang khususnya berkaitan dengan kunjungan kehamilan, serta untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan penelitian selanjutnya dengan cara lebih 42
memperbanyak jumlah sample dan menambah variabel penelitian tentang kunjungan kehamilan. 2. Bagi Puskesmas Padang Bulan Selayang II Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta informasi bagi lokasi tersebut dan menambah pengetahuan para tenaga medis di wilayah kerja di Puskesmas tersebut agar kiranya giat melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang manfaat , tujuan sehingga semakin baik pengetahuan ibu dan memiliki sikap yang positif tentang kunjungan kehamilan.
43
DAFTAR PUSTAKA Ariani, 2014. Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi. Nuha Medika. Yogyakarta Aritha, 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuahan Kunjungan Antenatal Care. Medan Azwar, 2007. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya Edisi ke 2. Jakarta Depkes, 2004. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kunjungan Kehamilan. Taman Surabaya Depkes RI, 2006. Setiap 2 Jam Ibu Hamil Meninggal Dunia. Jakarta Dewi, 2010. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Antenatal Care Dengan. Keteraturan Kunjungan Antenatal Care Politeknik Kesehatan, Malang. Komariyah, 2013. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Lanjutan Kehamilan. Medan Marmi, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Jakarta Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta Jakarta ______, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta Jakarta Prawiharjo, 2009. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. PT BINA PUSTAKA Sarwono Prawiharjo, Jakarta Riskesdas, 2013. Terkait Kesehatan Ibu. Jakarta Salma, 2005. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC Sarwono, 2007. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta Sofian, 2012. Sinopsis Obstetri Fisiologi Dan Patologi. Jakarta : EGC Yeyeh, 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta : TIM Zalukhu, 2014. Praktis Penelitian Kesehatan. Perdana Publising
44
Lampiran I LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2015 OLEH : RUMONDANG MUTIARA MARBUN NIM : 13/AB/056 Saya adalah mahasiswa program studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara. Peneliti ini diberikan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Kesehatan Sumatera Utara, tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II. Saya mengharapkan tanggapan yang diberikan tanpa dipengaruhi orang lain. Informasi yang Ibu berikan hanya akan digunakan untuk seperlunya. Dan saya mengaharapkan partisipasi dari anda dengan menjawab semua soal penelitian ini tanpa sangsi dan dengan sukarela. Terima kasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini.
Responden
(
Medan,
)
2015
(Rumondang Mutiara Marbun)
45
Lampiran II KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2015 I.
IDENTITAS RESPONDEN No. Responden : 1. Umur < 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun
2. Paritas Kehamilan pertama Kehamilan kedua Kehamilan lebih dari tiga Kehamilan lebih dari lima
3. Pendidikan terakhir SD
SMP SMA
46
D3 SI
4. Pekerjaan IRT Wiraswasta PNS
5. Sumber informasi Majalah Koran Buku Radio Televisi Internet Bidan Perawat Dokter Keluarga
47
II.
Petunjuk untuk menjawab pertanyaan tentang kunjungan kehamilan. 1. Bacalah soal dengan seksama! 2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar! 3. Setelah selesai menjawab pertanyaan, kembalikan kuesioner kepada petugas yang memberikan!
A. Kuesioner Pengetahuan 1. Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan kehamilan? a. Pemeriksaan yang dilakukan untuk memantau dan mengawasi ibu dan janin. b. Pemeriksaan yang dilakukan untuk ibu saja c. Pemeriksaan untuk mengetahui perkembangan janin d. Semua jawaban diatas benar 2. Berapa kali kah kunjungan kehamilan dilakukan ? a. Dua kali selama kehamilan b. Empat kali selama kehamilan c. Lima kali selama kehamilan d. Tiga kali selama kehamilan 3. Apakah tujuan pemeriksaan kehamilan? a. Member anjuran kesehatan masyarakat dan upaya mempertahankan kesehatan ibu dan perkembangan kesehatan janinnya. b. Mendukung kesehatan ibu hamil normal c. Mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan diri 4. Berikut ini apa saja yang dapat membahayakan ibu dan janinnya dalam masa kehamilan, kecuali? a. Merokok b. Makan teratur c. Minum minuman keras d. Mengkonsumsi obat-obatan 5. Apa yang dimaksud dengan K1 (kunjungan pertama? a. Gambaran suatu ibu hamil b. Gambaran besaran ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan
48
c. Kunjungan pertama yang dilakukan ibu hamil selama bulan pertama dan ketiga d. Kunjungan yang dilakukan ibu hamil setelah persalinan 6. Apa yang dimaksud dengan K4? a. Tidak mengkonsumsi vitamin b. Tidak memeriksakan kehamilan c. Ibu hamil mendapat pelayanan ibu sesuai dengan standart yaitu 4 kali kunjungan d. Ibu yang memeriksa kehamilan pada bulan ketiga sampai bulan keenam 7. Dibawah ini merupakan akibat-akibat yang dapat timbul jika ibu tidak memeriksakan kehamilannya, kecuali : a. Kelainan pada janin b. Kelainan pada saat persalinan c. Tidak diketahuinya faktor-faktor penyulit dalam kehamilan d. Perkembangan janin dapat dibantu 8. Dibawah ini merupakan tanda-tanda bahaya kehamilan, kecuali? a. Penglihatan kabur dan nyeri perut yang hebat b. Sakit kepala yang hebat dan pengeluaran darah dari kemaluan c. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan d. Kenaikan berat badan pada ibu hamil 6-8 kg 9. Apakah hal-hal yang dilakukan pada saat pemeriksaan kehamilan? a. Menimbang berat badan b. Pemberian tablet zat besi c. Mengukur tekanan darah d. Semua jawaban diatas benar 10. Apakah perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada ibu selama kehamilan? a. Perut ibu semakin membesar b. Kenaikan berat badan c. Terdapat garis-garis kehamilan d. Semua jawaban diatas benar
49
11. Setiap ibu hamil harus mendapat imunisasi TT berapa kali ? a. 2 kali b. 1 kali c. 3 kali d. 4 kali 12. Bila selama kehamilan ada keluhan yang dirasakan, kemana seharusnya ibu hamil memeriksakan kehamilannya? a. Ke Petugas medis b. Dukun beranak c. Keluarga d. Ke petugas non-medis 13. Salah satu tanda ibu hamil dibawah ini, adalah : a. Mual muntah b. Nyeri perut c. Badan terasa hangat d. Kaki bengkak 14. Pemberian imunisasi TT lengkap adalah ? a. Untuk mencegah pendarahan b. Untuk mencegah kasus anemi c. Untuk mencegah Tetanus Neonatorum d. Untuk mencegah penyakit seksual 15. Berapa lamakah yang normal kehamilan? a. 25-34 minggu b. 30-36 minggu c. 39-40 minggu d. 40-42 minggu 16. Apakah yang dimaksud dengan kehamilan? a. Proses yang mengancam kehidupan ibu dan janin b. Perubahan bentuk badan c. Ibu yang sedang menyusui d. Masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi 17. Dibawah ini merupakan usia yang dianjurkan untuk hamil, yaitu? a. 20-35 tahun
50
b. 15-18 tahun c. 18-20 tahun d. 12-15 tahun 18. Apakah jenis imunisasi yang diberikan pada ibu hamil? a. Imunisasi campak b. Imunisasi Paricella c. Imunisasi TT d. Imunisasi Polio 19. Kepada siapakah yang diberikan pelayanan kehamilan? a. Ibu hamil b. Ibu menyusui c. Ibu bersalin d. Ibu yang ber-KB 20. Berikut ini adalah komplikasi kehamilan, adalah? a. Hipertensi dan pendarahan b. Diare c. Alergi d. Nyeri sendi B. Kuesioner sikap Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan isilah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tanda ceklis () pada salah satu jawaban yang anda anggap benar. Kerjakan dengan teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
: SS :S : TS : STS
51
No 1 2 3 4
5
6
7
8
9
10 11
12 13 14
15
PERNYATAAN Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang penting bagi ibu hamil. Selama kehamilan ibu melakukan keteraturan kunjungan selama 4 kali. Pemeriksaan kehamilan di berikan imunisasi Tetanus Tooxoid (TT) sebanyak 2 kali. Ibu yang memeriksa kehamilannya membutuhkan penyuluhan tentang pemenuhan nutrisi selama kehamilan. Umur kehamilan 7-9 bulan sampai melahirkan harus memeriksakan kehamilannya dua kali atau lebih. Untuk meningkatkan pemeriksaan kehamilan petugas kesehatan memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan bayi. Ibu yang tidak memeriksa kehamilannya akan menyebabkan kecemasan akan kesehatan janinnya. Untuk meningkatkan keteraturan pemeriksaan kehamilan ibu mendapat dukungan ekonomi dan keluarga. Pemeriksaan kunjungan kehamilan merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu. Informasi tentang ANC penting bagi ibu hamil. Seorang ibu hamil bila mendapatkan suatu kelainan atau resiko harus segera memeriksakan dirinya ke puskesmas terdekat atau ke petugas kesehatan. Ibu hamil datang ke puskesmas karena fasilitasnya lengkap. Setelah ibu dating ke puskesmas ibu menjadi tahu ada manfaat datangnya ke puskesmas. Seorang ibu hamil sebaiknya mulai berolahraga ringan atau jalan-jalan pada umur kehamilan 6-9 bulan. Setiap ibu hamil sebaiknya harus mendapat imunisasi TT dua kali. 52
SS
S
TS
STS
16
17
18 19
20
Pelayanan kehamilan adalah pelayanan yang penting untuk memonitor dan memantau kesehatan ibu hamil dan janin. Makanan yang bergizi sangatlah penting bagi ibu hamil untuk pertumbuhan janin dalam kandungannya. Menurut ibu selama kehamilan empat kali harus memeriksakan kehamilan nya. Selama kehamilan seorang ibu hamil lebih menjaga kesehatan dirinya dengan istirahat secukupnya. Ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya karena ketidaktahuan ibu akan pentingnya periksa hamil.
53
MASTER TABEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2015
Sumber
Pengetahuan
1
I n f o r m a s i 2
3
4
5
6
7
8
9
10
No Umur Paritas Pendidikan Pekerjaan
Skor Kategori
1
2
1
2
1
3
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
3
3
2
2
1
2
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
3
3
3
3
2
2
1
3
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
4
3
4
3
2
1
2
4
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
5
3
5
2
2
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
5
3
6
2
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
4
3
7
3
2
2
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
7
2
8
1
1
3
1
3
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
7
2
9
1
2
3
1
3
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
6
2
10
3
2
2
1
4
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
6
2
11
2
3
3
1
3
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
8
1
12
3
2
2
1
2
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
4
3
13
1
1
1
1
3
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
4
3
14
2
2
4
2
4
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
4
3
15
2
2
3
2
3
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
5
3
16
2
1
2
1
3
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
6
2
17
2
2
4
3
4
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
1
18
2
2
3
1
3
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
8
1
19
2
1
3
1
4
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
7
2
20
2
4
3
1
4
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
7
2
21
1
2
2
1
3
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
5
3
22
2
2
3
1
3
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
7
2
23
2
2
2
1
3
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
6
2
24
2
1
2
1
4
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
4
3
25
2
2
4
2
4
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
26
1
1
3
1
4
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
7
2
27
2
2
3
1
4
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
6
2
28
2
2
2
1
3
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
6
2
54
29
1
2
1
1
3
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
7
2
30
1
1
3
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
5
3
31
2
1
3
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
5
3
32
2
1
3
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
5
3
33
2
2
3
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
6
2
34
2
1
3
1
4
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
5
3
55
MASTER TABEL GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II KECAMATAN MEDAN SELAYANG TAHUN 2015
Sumber
Sikap
1
I n f o r m a s i 2
3
4
5
6
7
8
9
10
No Umur Paritas Pendidikan Pekerjaan
Skor Kategori
1
2
1
2
1
3
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
5
1
2
2
1
2
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
7
2
3
3
2
2
1
3
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
8
2
4
3
2
1
2
4
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
6
2
5
2
2
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
6
2
6
2
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
6
2
7
3
2
2
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
7
2
8
1
1
3
1
3
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
6
2
9
1
2
3
1
3
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
5
1
10
3
2
2
1
4
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
6
1
11
2
3
3
1
3
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
5
1
12
3
2
2
1
2
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
7
2
13
1
1
1
1
3
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
4
1
14
2
2
4
2
4
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
5
1
15
2
2
3
2
3
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
6
2
16
2
1
2
1
3
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
7
2
17
2
2
4
3
4
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
3
1
18
2
2
3
1
3
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
5
1
19
2
1
3
1
4
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
5
1
20
2
4
3
1
4
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
6
2
21
1
2
2
1
3
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
8
2
22
2
2
3
1
3
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
8
2
23
2
2
2
1
3
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
8
2
24
2
1
2
1
4
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
8
2
25
2
2
4
2
4
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
4
1
26
1
1
3
1
4
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
2
1
27
2
2
3
1
4
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
6
2
28
2
2
2
1
3
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
6
2
29
1
2
1
1
3
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
4
1
56
30
1
1
3
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
6
2
31
2
1
3
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
6
2
32
2
1
3
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
4
1
33
2
2
3
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
4
1
34
2
1
3
1
4
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
6
2
57
58
59
60
61
62
63