KARYA TULIS ILMIAH PENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU NIFAS PADA NY. P UMUR 31 TAHUN DI BPM DJUMI WIDARTI SEMPOR KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh: Iin Kusumawati B1200893
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH PENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU NIFAS PADA NY. P UMUR 31 TAHUN DI BPM DJUMI WIDARTI SEMPOR KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh: Iin Kusumawati B1200893
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2016
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan laporan Karya Tulis Ilmiah tidak i terdapat karya yang pernah diajukan untuk penulisan lain atau untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi yang lain, dan sepanjang pengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong,
Juni 2016
Iin Kusumawati
iv
KARYA TULIS ILMIAH PENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU NIFAS PADA NY. P UMUR 31 TAHUN DI BPM DJUMI WIDARTI SEMPOR KEBUMEN1 Iin Kusumawati 2, Kusumastuti, S. SiT, M.Kes 3
INTISARI Latar Belakang : Pada awal post partum, jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit cenderung menurun. Hal ini disebabkan volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidarasi dari wanita tersebut. Dari 35 ibu bersalin 10 dari mereka mengalami anemia saat nifas di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Ibu nifas dengan Hb < 11 gr% ada 8 orang, Hb 9-10 gr% ada 1 orang, Hb < 7gr% ada 1 orang. Menurut penelitian untuk meningkatkan hemoglobin dapat dilakukan dengan mengkonsumsi sari kurma, sari kurma adalah salah satu jenis minuman khusus yang berfungsi untuk pengobatan dan merawat kesehatan bagi tubuh yang mengandung zat mineral yaitu besi yang essensial bagi pembentukan hemoglobin untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh. Tujuan : Mampu mengetahui penggunaan sari kurma untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu nifas pada Ny.P umur 31 tahun di BPM Djumi Widarti Sempor Kebumen. Metode Penulisan : Metode Observasional dengan desain penelitian studi kasus serta menganalisa data yang diperoleh dengan reduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil : Ny.P umur 31 tahun P1A0, pendidikan terakhir SD, Suku/Bangsa Jawa/Indonesia, beragama islam, pekerjaan IRT. Kadar hemoglobin Ny.P setelah melahirkan 10,4 gr% meningkat 1,2 gr% setelah mengkonsumsi sari kurma selama 7 hari post partm sehingga Ny. P tidak mengalami anemia post partum. Kata Kunci Kepustakaan Jumlah halaman
: Post partum, hemoglobin ibu nifas, sari kurma : 2006 sampai dengan 2016 : x + 53 halaman + 3 tabel + 7 lampiran
1
Judul Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan 3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong 2
v
SCIENCETIFIC PAPER THE USE OF KURMA EXTRACT TO INCREASE HEMOGLOBIN OF MRS. P, A 31 YEAR-OLD POSTPARTUM MOTHER IN PRIVATE MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE DJUMI WIDARTI AT SEMPOR, KEBUMEN1 Iin Kusumawati 2, Kusumastuti, S. SiT, M.Kes 3
ABSTRACT Background : In the early post partum, the amount of hemoglobin, hematocrit and erythrocytes tend to decrease. This is due to the changeable volume of blood and placenta and the rate of blood volume. This level is influenced by the nutritional status and hydtrate of the mother. From 35 mothers giving birth at Sampang, Kebumen. There are 10 of them who experienced postpartum anemia. There are 8 perperal mothers with Hb <11 g%, 1 mother with Hb 9-10 g% No 1, and only one mother with Hb <7gr%. According to the study to increase hemoglobin can be done by consuming the kurma extract, Kurma extract is a kind of specific drink functioning as treatment and healthcare for the body containing iron mineral. It is essential for the formation of hemoglobin to increase hemoglobin level in the body. Objective : To be able to know the use of kurma extract to increase hemoglobin level of Mrs. P, a 31 year-old postpartum mother in private midwifery clinic of Midwife Djumi Widarti at Sempor, Kebumen. Method : This scientific paper uses observational method with the case studiy. The data was obtained through data reduction, presenting data, and conclusion. Results : The hemoglobin level of Mrs. P was 10.4 g, but after the delivery it increased at 1.2% g% after consuming kurma extract during 7 days of post partum. Therefore, it could be stated that Mrs. P did not have post partum anemia. Key Word Bibilograph Number of pages
: Post partum, hemoglobin, kurma ecxtract : 2006 - 2016 : x + 53 pages + 3 table + 7 pages of appendices
1
Tittle Student of DIII Program of Midwifery Dept. 3 Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 2
vi
KATA PENGANTAR
Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Karya Tulis Ilmiah Penggunaan Sari Kurma untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas di BPM Djumi Widarti Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”. Selama penyusunan laporan Iinovasi ini penulis mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga laporan inovasi ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. M.Madkhan Anis,S.Kep.Ns selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES ) Muhammadiyah Gombong. 2. Hastin Ika Indriyastuti, S.Si.T, M.P.H selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Gombong 3. Lutfia Uli Na’mah, S.SiT, M.Kes selaku penguji I 4. Kusumastuti, S. SiT, M.Kes selaku penguji II yang telah memberikan bimbingan dan masukan demi terselesaikannya laporan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Djumi Widarti, Amd. Keb, selaku pembimbing lahan di BPM. 6. Orang tua yang saya sayangi dan teman-teman yang telah memberi dukungan dan motivasi. 7. Pasien Ny. P dan keluarga, serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman tentunya laporan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah yang tidak berkesudahan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua (Amien).
Gombong,
Juni 2016
Iin Kusumawati
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................. i i LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... ii ii LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii iii LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv iv INTISARI..................................................................................................................v v ABSTRACT............................................................................................................... vi vi KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii vii DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii viii DAFTAR TABEL.................................................................................................... ix ix DAFTAR GAMBAR ................................................................................................x x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................................1 1 B. Tujuan............................................................................................................5 5 C. Manfaat..........................................................................................................6 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ...............................................................................................8 8 1. Teori Nifas ...............................................................................................8 8 2. Karakteristik Ibu Nifas ............................................................................13 13 3. Anemia Ibu Nifas ....................................................................................17 17 4. Hematologi Ibu Nifas ..............................................................................23 23 5. Hemoglobin Ibu Nifas .............................................................................24 24 6. Sari Kurma...............................................................................................28 28 B. Kerangka Teori.............................................................................................35 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.............................................................................................36 35 B. Tanggal dan Waktu ......................................................................................38 37 C. Subjek...........................................................................................................38 37 D. Instrumen......................................................................................................38 37 E. Teknik Analisis Data ....................................................................................39 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil .............................................................................................................41 40 B. Pembahasan ..................................................................................................44 44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................................52 51 B. Saran.............................................................................................................53 53 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbandingan kecakupan energi dan gizi wanita ................................. 12 Tabel 4.1 Karakteristik subjek (Ny.P) .................................................................. 41 Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan Hb sebelum dan setelah diberi sari kurma ............. 43
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sari kurma ....................................................................................28 Gambar 2.2 Kerangka Teori ............................................................................... 35
x
1
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional suatu negara secara menyeluruh. Pembangunan di bidang kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti pendidikan, sosial budaya, ekonomi, demografi dan geografis, perkembangan lingkungan fisik dan biologis, maupun aspek-aspek yang lain. Hingga saat ini sudah banyak program pemerintah dalam bidang kesehatan yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan Ibu dan Anak. Pada dasarnya program-program pemerintah tersebut bertujuan guna menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tergolong tinggi. Alasan pemerintah melakukan berbagai upaya tersebut adalah karena salah satu indikator penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Makin besar angka ini menunjukan bahwa makin besar masalah kesehatan disuatu wilayah tertentu. Target pencapaian Millennium Development Goals (MDG’S) tahun 2015 dalam menurunkan AKI dan AKB menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di indonesia yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup (Sulistyawati, 2009). Berdasarkan Survei demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukan bahwa AKI di Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran
1
2
hidup. Angka ini lebih besar dibanding pencapaian tahun 2007 yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 adalah 116,34% per 100.000 kelahiran hidup (675 kasus), AKI meningkat pada tahun 2013 yaitu 118,62% per 100.000 kelahiran hidup (668 kasus), dan mengalami peningkatan lagi pada tahun 2014 AKI menjadi 126,55% per 100.000 kelahiran hidup atau sejumlah 711 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014). Di wilayah kabupaten Kebumen AKI tahun 2012 berjumlah 51,86% per 100.000 kelahiran hidup meningkat menjadi 71,84% per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 (Dinkes Kebumen, 2013). Menurut Dinkes Kebumen, AKI di Kebumen pada tahun 2015 dari bulan Januari - Desember 2015 tercatat ada 14 orang per 100.000 kelahiran hidup (Data Primer, 2015). Faktor penyebab kematian ibu di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu, faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih di dominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi. faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 4T (Terlalu tua, Terlalu muda, Terlalu banyak, Terlalu rapat jarak kehamilan) dan 3T (Terlambat mengambil keputusan, Terlambat sampai tempat pelayanan, dan Terlambat mendapat pertolongan) (Yuwono, 2013). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan 42%, eklamsi/preeklampsi 13%, Abortus 11 %, infeksi 10%, partus lama/persalinan macet 9%, dan lain-lain 15%, yang di dalam
3
terdapat juga penyulit pada masa kehamilan dan penyulit pada masa persalinan (Departemen Kesehatan RI, 2012). Penyebab angka kematian ibu pada tahun 2012 di Provinsi Jawa Tengah adalah perdarahan 16,44%, hipertensi/Pre-Eklamsi 35,26%, infeksi 4,74%, abortus 0,30%, partus lama 0,30%, dan lain-lain 42,96%, Kejadian kematian ibu terbesar paling banyak terjadi pada masa nifas 11 kasus, kehamilan 10 kasus dan kemudian pada persalinan 6 kasus dimana kasus persalinan diantaranya adalah persalinan dengan gangguan atau penyulit dalam persalinan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Penyebab AKI di Kabupaten Kebumen pada tahun 2015 adalah perdarahan (43%), Preeklampsi/eklampsi (21%), Lain-lain (36%) (Data Primer, 2015). Program dan kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah berkaitan dengan masa nifas, yaitu bidan atau tenaga kesehatan melakukan kunjungan nifas paling sedikit empat kali kunjungan. Empat kali kunjungan ini yaitu dalam jangka waktu enam sampai delapan jam pertama setelah persalinan, enam hari setelah persalinan, dua minggu setelah persalinan, dan enam minggu setelah persalinan. Tujuan dari kunjungan ini yaitu untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah yang terjadi (Saifuddin, 2006). Masa post partum merupakan tantangan bagi banyak ibu yang baru melahirkan. Pemulihan dari proses melahirkan, belajar menjadi orang tua, dan mengurus diri sendiri membutuhkan banyak energi. Menderita anemia pada masa post partum dapat membuat proses ini menjadi lebih sulit. Anemia pada wanita masa nifas (pasca
4
persalinan) juga umum terjadi, sekitar 10% dan 22% terjadi pada wanita post partum (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2008). Anemia terjadi jika kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah zat pembawa oksigen dalam sel darah merah, jika terjadi gangguan sistem transportasi oksigen (misalnya anemia) akan menyebabkan tubuh sulit untuk bekerja (Caughlan.S, 2009). Untuk mengurangi angka anemia post partum dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kadar hemoglobin, salah satunya
yaitu dengan
mengkonsumsi sari kurma yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin, menurut penelitian Pravitasari (2009) yang menyatakan bahwa ekstrak buah kurma dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Kombinasi buah kurma yang kaya kandungan glukosa, Ca, Fe, Zn, Cu, P dan niasin dengan palmyra yang kaya kandungan vitamin A, Na dan K mampu memperbaiki kadar hemoglobin pada pasien anemia (Barh dan Mazumdar, 2008). Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan AKI dan AKB, memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada kasus-kasus rujukan (Depkes RI, 2013). Dari hasil survey pedahuluan di wilayah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sempor 1, diperoleh data pada bulan Januari sampai Desember 2015, terhitung jumlah ibu hamil 780 orang, ibu bersalin 728 orang, ibu hamil
5
dengan resiko tinggi ada 156 orang, dan primigravida muda mencapai 37 orang. Di tempat Bidan Praktik Mandiri (BPM) Djumi Widarti merupakan salah satu tempat atau sarana pelayanan kesehatan yang berada di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Sejak 3 bulan terakhir terhitung jumlah ibu bersalin ada 35 orang, yang mengalami anemia saat nifas ada 10 orang. Ibu nifas dengan Hb < 11 gr/dl ada 8 orang, Hb 9-10 gr/dl ada 1 orang, Hb < 7gr/dl ada 1 orang (Data Primer, 2016). Penulis tertarik untuk mengkaji satu orang ibu yaitu tentang “Karya Tulis Ilmiah Penggunaan Sari Kurma untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas Pada Ny. P Umur 31 Tahun Di BPM Djumi Widarti Sempor Kebumen”. Penulis berharap dengan memilih sari kurma sebagai inovasi kebidanan dapat di aplikasikan sebagai acuan untuk menjadi alternatif cara meningkatkan kadar hemoglobin ibu nifas sehingga dapat memberikan kontribusi untuk mengurangi ibu nifas dengan anemia. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu melakukan inovasi kebidanan dengan Penggunaan Sari Kurma untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas Pada Ny. P Umur 31 Tahun Di BPM Djumi Widarti Desa Sampang Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
6
2. Tujuan Khusus a. Mampu mengetahui karakteristik ibu nifas. b. Mampu mengetahui kadar hemoglobin ibu nifas hari pertama, hari ke empat, dan hari ke tujuh post partum pada Ny.P c. Mampu mengetahui peningkatan kadar hemoglobin ibu nifas setelah mengkonsumsi sari kurma pada Ny.P C. Manfaat Penulisan 1. Bagi Pasien Studi kasus ini dapat diterapkan oleh diri sendiri atau keluarga pasien setelah mengetahui manfaat sari kurma dan menambah pengetahuan serta pengalaman ibu tentang manfaat sari kurma serta dapat menggunakanya untuk kehamilan dan masa nifas berikutnya. 2.
Bagi Bidan Studi kasus ini dapat diterapkan bagi pasien yang mengalami anemia di BPM Djumi Widarti, Amd.keb dan sebagai pengetahuan mengenai inovasi terbaru yang digunakan untuk penerapan asuhan pada ibu nifas agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3. Bagi Penulis Studi kasus ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan serta dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari mengenai manfaat sari kurma yang beragam dan penulis bisa langsung melakukan pemantauan asuhan kebidanan dengan Inovasi Sari Kurma untuk Meningkatkan Kadar Hb ibu
7
nifas secara langsung dengan menerapkan teori yang telah didapat ke dalam situasi yang nyata. 4. Bagi Institusi Studi kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan bagi Stikes Muhammadiyah Gombong, khususnya program studi diploma tiga kebidanan dengan menitikberatkan pada pentingnya kesejahteraan ibu dan anak. 5. Bagi Peneliti lain Studi kasus ini dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan penelitian yang lebih spesifik dengan jumlah sampel yang lebih banyak, menggunakan peralatan yang telah di uji keakuratanya dan melakukan sesuai SOP yang di ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ady Try H Z, (2003), Pengaruh Pemberian sari Kurma (Phoenix dactylifera) terhadap kadar Hemoglobin, Studi Eksperimental pada tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet rendah Zat Besi (Fe), Sains Medika, Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung (UNISULA), Vol.5, No.1, Januari-Juni 2013 : 17-19 Ambarwati, E.R . (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Diakses tangggal 12 April 2016 Anita P, (2013), Pengaruh Pemberian Sari Kurma terhadap Perubahan Jumlah Trombosit Pada Pasien Anak Dengan Demam Berdarah Dengue Di Brsd Luwuk. Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin. Makasar Breymann C. The Use of Iron Sucrose Complex for Anemia in Pregnancy and the Postpartum Period. seminhematol. (2006):28-31. Diakses tanggal 02 Mei 2016 Bodnar LM, Cogswell ME, McDonald T. Have we forgotten the significance of postpartum iron deficiency? American Journal of Obstetric and Gynecology. (2006);193:36-44. Diakses tanggal 02 Mei 2016 Caughlan S. Post-Partum Anemia: Can Prenatal Supplements Prevent It? (2009) [cited 26th April 2016]; Available from: http://www.motherandchildhealth. com/Prenatal/prenatal.htm. Kaplinsky C. Parenteral Iron Therapy. IMAJ. (2008);10:372-3. Diakses tanggal 02 Mei 2016 Lew I. Women & Anemia: Childbirth and Postpartum Anemia. NACC (National Anemia Action Council); (2008). Diakses tanggal 02 Mei 2016 Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Ed. Rev. Rineka cipta:Jakarta Pravitasari. (2009). Efek Ekstrak Buah Kurma terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Darah secara in Vitro pada Tikus Putih Jantan. Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga. Surabaya. Prawirohardjo, S. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT bina pustaka
Profil kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2012). Angka kematian Ibu Q.S Al-‘aanam: 141. Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj III/251, cet. AlMaktabah at-Taufiqiyah, Mesir.) Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika. Satuhu, S. (2010). Kurma khasiat & olahannya. Edisi 1. Penebar Swadaya: Jakarta. Seid, Derman. Research Revews : Treating Postpartum Anemia with Intravenous Ferric Carboxymaltose. National Anemia Action Council; (2008) [cited 26th April 2016]; Available from: http://www.anemia.org/. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan kuantitatif Dan R & D, Bandung:ALFA BETA Suharyanto, A. (2012). Dahsyatnya khasiat sari kurma sahara, Creating Website Johny Template, di akses tanggal 20 Mei 2016, URL http://www.naturaherba.net/2012/12/dahsyatnya-khasiat-sari-kurmasahara.html Sulistyawati. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Salemba Medika. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). (2012). AKI dan AKB National 2012. http://SDKI2012 AKI dan AKB Indonesia.com. Diakses 07 Mei 2016.
LAMPIRAN
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pemeriksaan Hemoglobin menggunakan Haemometer Sahli. a. Prinsip Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCL, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standard memakai mata biasa. b. Tujuan Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah c. Alat dan bahan yang dipergunakan 1) Gelas berwarna sebagai warna standar 2) Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 sampai dengan Skla merah untuk hematokrit. 3) Pengaduk dari gelas 4) Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ul 5) Pipet pasteur. 6) Kertas saring/tissue/kain kassa kering 7) Larutan HCL 0,1 N 8) Aquades
No.
Cara Pemeriksaan
1.
Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2
2.
Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 ul.
3.
Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
4.
Masukkan darah sebanyak 20 ul ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCL tadi tanpa menimbulkan gelembung udara
5.
Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCL dari dalam pipet secra berulang-ulang 3 kali
6.
Tunggu 5 menit untk pembentukan asam hematin
7.
Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna standard.
8.
Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari larutan.
9.
Pelaporan Dinyatakan dalam gr/dl, hanya dilaporkan dalam angka bulat, atau naik setengah, Misal 11, 11 ½, 12, 12 ½, dan sebagainya
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Cara mengkonsumsi sari kurma pada ibu nifas : a. Tujuan Untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu nifas b. Cara Kerja Sari Kurma kaya akan zat besi, vitamin, mineral dan zat lainya yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. c. Alat dan bahan 1) Sari Kurma cair dengan netto 330 ml 2) Sendok makan No.
Cara mengkonsumsi
1.
Sebelum dikonsumsi sari kurma cair di kocok terlebih dahulu
2.
Minumlah sari kurma 1 hari 3 kali (pagi, siang, malam) sebelum makan. 1 kali minum 3 sendok makan
3.
Selama mengkonsumsi sari kurma dianjurkan untuk tidak makan makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti biji-bijian sereal, kacang, sayur bayam, teh, dan kopi.
4.
Mengkonsumsi sari kurma selama 7 hari, yaitu dimulai dari hari pertama post partum sampai 7 hari post partum.
Lembar Observasi pemberian Sari Kurma pada Ny.P Pemeriksaan Hemoglobin
Sebelum diberi sari kurma
Hari ke 4 setelah pemberian sari kurma
Hasil
10,4 gr/dl
10,8 gr/dl
Hari ke 7 setelah pemberian sari kurma 11,6 gr/dl
Kenaikan Hb
1,2 gr/dl
DAFTAR SINGKATAN AKI AKB An BB BPM cm DepKes RI DIII gr gr% Hb IMT IU JK Kg KMS MDG’s ml mm Ny SD SDKI STIKES SWT SAW TB Tn WIB WUS o C ± > ˂ % x = / (-) + º ‘ “
: Angka Kematian Ibu : Angka Kematian Bayi : Anak : Berat Badan : Bidan Praktek Mandiri : Centimeter : Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Diploma Tiga : Gram : Gram Persen : Hemoglobin : Indeks Masa Tubuh : Internasional Unit : Jenis Kelamin : Kilo gram : Kartu Menuju Sehat : Millenium Defelopmen Goals : Mili liter : Mili meter : Nyonya : Sekolah Dasar : Survey Demografi Kesehatan Indonesia : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan : Subhanahu Wata’ala : sallallahu’alaihi wassalam : Tinggi Badan : Tuan : Waktu Indonesia Barat : Wanita Usia Subur : Derajat Celsius : Kurang Lebih : Lebih dari : Kurang dari : Persen : Kali : Sama dengan : Atau dan per : Negatif : Sampai : Positif : Derajat : menit : Detik