ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny T DENGAN MASALAH DERMATITS DI DESA SAMPANG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun Oleh :
DIAN PERTIWI, S. Kep A31500853
PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny T DENGAN MASALAH DERMATITS DI DESA SAMPANG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Disusun Oleh :
DIAN PERTWI, S. Kep A31500853
PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama
: DIAN PERTIWI, S. Kep
NIM
: A31500853
Tanggal
: 10 Agustus 2016
Tanda Tangan
:
iii
iv
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Dian Pertiwi
NIM
: A31500853
Program Studi
: Profesi Ners
Jenis Karya
: Karya Ilmiah Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Nonexclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny T DENGAN MASALAH DERMATITS DI DESA SAMPANG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 10 Agustus 2016
Yang menyatakan
( Dian Pertiwi )
vi
ABSTRAK
Nama : Dian Pertiwi Program Sudi : Profesi Ners Keperawatan Judul : Analisis Asuhan Keperawatan Pada Ny T Dengan Masalah Dermatits Di Desa Sampang Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Latar Belakang: dermatitis adalah penyakit peradangan kulit yang sangat umum. Jika bertahan sampai suatu jangka yang lama maka sering disebut sebagai eksem, penyakit kulit yang kronik, ditandai dengan rasa gatal, dapat berupa lesi yang bersifat polimorf dan gejala subjektif gatal, dapat disebabkan oleh faktor endogen atau eksogen, luka pada stadium akut, pada stadium kronik ditandai dengan penebalan kulit (likenifikasi) dan distribusi lesi spesifik sesuai dengan fase dermtitis atopik, keadaan ini juga berhubungan dengan kondisi atopik lain pada penderita atau pun keluarganya. Tujuan: untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dermatitis, untuk memaparkan asuhan keperawatan keperawatan serta diagnose keluarga kelolahan dengan masalah dermatitis. Kesimpulan: Pengkajian asuhan keperawatan yang telah dilakukan kepada salah satu keluarga yang tinggal di desa sampng kec. Sempor kab kebumen. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut dan beberapa perilaku maladaptik yang telah dilakukan keluarga di dapat kan bahwa masalah kesehatan utama adalah Kerusakan integritas kulit. Hasil analisis dermatitis: dermatitis di akibatkan tempat yang padat penduduk serta kumuh.
Kata Kunci: kerusakan intergeritas kulit, gangguan intergeritas kulit, Penulis: Dian Pertiwi
Study program S1 Keperawatan College oh health sciences Muamadiyah Gombong Thesis, 2015 dian Pertiwi, Marsito M. Kep, Sp. Kom, Hartono, S. kep, Ns
vii
ABSTRACT
Name Sudi Program Title
: Dian Pertiwi : Nurses Nursing Profession : Analysis of Nursing In Ny T With Problems Dermatits Sempor In the village of Sampang District of Kebumen
Background: dermatitis is an inflammatory disease of skin are very common. If it survives until a period of time then commonly referred to as eczema, a skin disease that is chronic, characterized by itching, can form lesions that are polymorphs and subjective symptoms of itching, can be caused by endogenous or exogenous, injury to the acute stage, on the stage of chronic characterized by thickening of the skin (lichenification) and distribution in accordance with the specific lesions of atopic dermtitis phase, this condition is also associated with other atopic conditions in patients or their families. Objective: to describe the family nursing care dermatitis, to describe the nursing care nursing and family diagnosis kelolahan with dermatitis problems. Conclusions: Assessment of nursing care that has been done to one of the families living in the village sampng excl. Sempor kab kebumen. Based on the results of this assessment and some maladaptik behavior that has been done in the family can be right that the main health problem is damage to skin integrity. The results of the analysis of dermatitis: dermatitis in result of a densely populated and rundown. Keywords: intergeritas skin damage, skin intergeritas disorders, Author : Dian Pertiwi
Study S1 Nursing College of health sciences oh Muamadiyah Gombong Thesis, 2015 Dian Pertiwi, Marsito M. Kep, Sp. Kom, Hartono, S. kep, Ns
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehinggah setelah melalui beberapa tahap penyusunan dan analisa data, penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners ini yang berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Pada Ny. T Dengan Masalah Dermatits Di Desa Sampang Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”. Adapun maksud dan tujuan penulisan atas tersusunya Karya Ilmiah Akhir Ners ini adalah agar dapat diaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama duduk dibangku perkuliahan, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi institusi maupun pembaca pada umumnya. Dalam proses penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini, penulis banyak menemuhi hambatan, namun berkat bimbingan, arahan serta bantuan dari banyak pihak, akhirnya Karya Ilmiah Akhir Ners ini dapat penulis selesaikan dengan lancar untuk itu pada kesempatan ini penulis bermaksud mengucapkan terimah kasih kepada. 1. M. Madkhan Anis S. Kep. Ns selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong. 2. Dadi Santoso, M. Kep selaku Kordinator profesi Ners. 3. Marsito S. Kep. Ns selaku pembimbing, yang telah memberikan masukanmasukan pada penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini. 4. Bulek, Paklek, Ibu, kaka-kaka, Ayah (Alm) yang selalu memberikan Do’a dan motivasi pada penulis untuk segera menyelesaikan penyususnan Karya Ilmiah Akhir Ners ini. 5. Seluruh staf dosen dan karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong terutama bagian perpustakaan. Penulis sebagai manusia biasa yang dalam proses pembelajaran tidak dapat luput dari kekurangan dan kesalahan serta penulis menyadari penyusunan
ix
Karya Ilmiah Akhir Ners ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca.
Gombong, Agustus 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman COVER ...............................................................................................................i HALAMAN JUDUL ..........................................................................................ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS .......................................vi ABSTRAK ..........................................................................................................vii ABSTRACT ........................................................................................................viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ix DAFTAR ISI .......................................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1 A. Latar Belakang....................................................................................3 B. Tujuan Penelitian ................................................................................3 1. Tujuan Umum ..............................................................................3 2. Tujuan Khusus .............................................................................3 C. Manfaat Penelitian ..............................................................................4 1. Manfaat Aplikatif ........................................................................4 2. Manfaat Teoritis atau Akademis .................................................4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5 A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan .................................................5 1. Pengertian ....................................................................................6 2. Tanda dan Gejala Masalah ..........................................................7 3. Patofisiologi .................................................................................7 B. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori ...........................................10 1. Fokus Pengkajian.........................................................................10 2. Diagnosa Keperawatan ................................................................10 3. Intervensi .....................................................................................11 4. Implementasi ...............................................................................12 5. Evaluasi .......................................................................................13 BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN .............................16 A. Profil Lahan Praktik ...........................................................................16 1. Visi dan Misi Rumah Sakit..........................................................16 2. Gambaran Wilaya .......................................................................16 3. Jumlah Kasus ...............................................................................17 4. Upaya Penanganan ......................................................................17 B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan.............................................18 1. Ringkasan Proses Pengkajian ......................................................18 2. Diagnosa Keperawatan ................................................................18
xi
3. Rencana Asuhan keperawatan .....................................................19 4. Implementasi ...............................................................................21 5. Evaluasi .......................................................................................22 BAB IV HASIL ANALISIS PEMBAHASAN ...................................................23 A. Analisis Karakteristik Pasien ..............................................................23 B. Analisis Masalah Keperawatan ..........................................................24 C. Analisis Intervensi ..............................................................................26 D. Inovasi Tindakan Keperawatan ..........................................................27 BAB V PENUTUP ..............................................................................................28 A. Simpulan .............................................................................................28 B. Saran ...................................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Dermatitis Atopik adalah kelainan pada seseorang dengan keadaan hipersensitivitas
yang
diturunkan
secara
genetik
yang
mempunyai
kecenderungan untuk membentuk antibodi secara berlebihan (IgE) sebagai respon terhadap sejumlah rangsangan yang berbeda dan kerentanan untuk terjadinya beberapa penyakit, misalnya asma bronkiale, rinitis alergika, hay fever, konjungtivitis alergika (Risman,2008). Peningkatan produksi IgE ini disebabkan oleh karena meningkatnya aktivitas limfosit karena ada pengaruh dari Interleukin 4 (IL-4). Produksi IL-4 ini dipengaruhi oleh aktivitas sel Th2. Kemudian Th2 akan merangsang sel B untuk memproduksi IgE. Sel mast yang akan berikatan dengan IgE melalui FcR pada paparan yang kedua akan mengalami degranulasi yang akan mengeluarkan mediator-mediator, seperti histamine, leukotrien (dulu dikenal dengan Slow Reacting Substance-A/SRS-A), prostaglandin, LTB4, yang menimbulkan gejala klinis dari D.A., dan juga mengeluarkan sitokin IL-5 yang merekrut eosinofil (Karnen G.Baratawijaya, 2014). Dermatitis atopik (DA) merupakan suatu penyakit keradangan kulit yang kronik, ditandai dengan rasa gatal, eritema, edema, vesikel, dan luka pada stadium akut, pada stadium kronik ditandai dengan penebalan kulit (likenifikasi) dan distribusi lesi spesifik sesuai dengan fase dermtitis atopik, keadaan ini juga berhubungan dengan kondisi atopik lain pada penderita ataupun keluarganya. (Fauzi., 2009). Dermatitis adalah suatu peradangan pada epidermis dan dermis yang ditandai oleh gejala objektif berupa lesi yang bersifat polimorf dan gejala subjektif gatal, dapatberupa lesi yang bersifat polimorf dan gejala subjektif gatal, dapat disebabkan oleh faktor endogen atau eksogen (Muryunani, 2010). Dermatitis merupakan peradangan kulit yang sangat umum. Jika bertahan
2
sampai suatu jangka yang lama maka sering disebut sebagai eksem (knight, 2005) Personal hygiene sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan atau penyakit pada kulit seperti dermatitis, oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa aspek kebersihan seperti kebersihan kulit, kebersihan kaki, tangan, dan kuku, serta kebersihan rambut. Usia juga salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari individu (Suryani, 2011). Dermatitis Atopik (DA) adalah penyakit kulit kronis yang sering kambuh. DA berhubungan dengan kelainan fungsi sawar kulit dan sensitisasi alergen (Leung DYM, dkk 2008). Dermatitis kontak adalah kondisi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh faktor eksternal, substansi-substansi partikel yang berinteraksi dengan kulit (National Occupational Health and Safety Commision, 2010). Dikenal dua macam jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik; keduanya dapat bersifat akut maupun kronis (Djuanda, 2013). Dermatitis kontak iritan adalah efek sitotosik lokal langsung dari bahan iritan baik fisika maupun kimia, yang bersifat tidak spesifik, pada sel-sel epidermis dengan respon peradangan pada dermis dalam waktu dan konsentrasi yang cukup (Health and Safety Executive, 2014) Salah satu penyakit kulit akibat kerja adalah Dermatitis Kontak. Yaitu penyakit inflamasi akut atau kronik yang diakibatkan oleh agen penyakit yang berasal dari lingkungan kerja dan akibat kontak atau paparan dengan bahan kimia dan paparan panas yang berlebihan (Suma’mur 2005). Secara garis besar, dermatitis kontak ini diklasifikasikan menjadi dua bagian besar, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi, keduanya dapat bersifat akut dan kronis. Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi perandangan nonimunologik, jadi kerusakan kulit langsung tanpa didahului proses sensitasi. Sebaliknya, dermatitis kontak alergik terjadi seseorang yang telah mengalami sensitif terhadap suatu allergen (Djuanda, 2008). Hasil penelitian Silalahi (2010), menyatakan bahwa kebersihan kulit, kebersihan kulit kepala dan rambut, pemakaian pakaian kerja, mempunyai hubungan yang bermakna dengan keluhan gangguan kulit pada petugas
3
pengelola sampah. Kemudian hasil penelitian Listautin (2012), tentang keluhan kesehatan salah satunya keluhan gangguan kulit pada pemulung menunjukkan ada hubungan paparan terhadap cahaya matahari, zat kimia hidrogen sulfida, jam kerja, kebersihan kulit, kebersihan tangan, kuku dan kaki, dan alat pelindung diri, dengan keluhan gangguan kulit. Hasil penelitian pada pekerja di PT Inti Pantja Press Industri oleh Fatma Lestari dan Hari Suryo Utomo (2007), menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara dermatitis kontak dengan jenis pekerjaan (odds ratio 3,4), usia (odds ratio 2,8), lama bekerja (odds ratio 3,5), dan riwayat dermatitis akibat pekerjaan sebelumnya (odds ratio 5,9). Dermatitis di Provinsi Jawa Tengah sebesar 8%, tertinggi di Kabupaten Pemalang (15,7%), Sragen (13,8%), Salatiga (13,4%) dan terendah di Demak (2,2%),Magelang Kota (2,6%), Blora (2,8%). Dan di kendal terdata ada (11.5%). (Riskesdas Jateng 2007). Hasil penelitian Budiono dan Cahyawati (2011), mengenai kejadian dermatitis pada petani dapat disimpulkan bahwa ada faktor-faktor yang berhubungan meliputi masa kerja, alat pelindung diri, riwayat pekerjaan, personal hygiene cuci tangan yang kurang benar, riwayat penyakit kulit dengan kejadian dermatitis pada petani. b. Tujuan 1) Tujuan Umum Tujuan umum karya ilmiah akhir ners adalah untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dermatitis. 2) Tujuan Khusus Tujuan khusus karya ilmiah akhir ners yaitu untuk memaparkan asuhan keperawatan keluargga yang meliputi: a) Masalah keperawatan serta diagnose keluarga kelolahan dengan masalah dermatitis b) Perencanaan keperawatan yang diberikan kepada keluarga kelolahan dengan masalah dermatitis
4
c) Implementasi keperawatan yang dilakukan kepada keluarga kelolahan dengan masalah dermatitis d) Evaluasi keperawatan yang dilakukan kepada keluarga kelolahan dengan masalah dermatitis e) Gambaran analisis kesenjangan antara asuhan keperawatan keluarga yang diberikan dengan teori-teori terkait konsep keluarga, penelataksanaan asuhan keperawatan keluarga dan tugas utama kesehatan keluarga. c. Manfaat Penelitian Tulis Ilmia Akhir Ners Manfaat penulisan karya ilmiah ini yaitu: 1) Manfaat Aplikatif Karya ilmiah akhir ners ini diharapkan dapat digunakan pada keluarga dalam menerapkan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah dermatitis 2) Manfaat Teoritis atau Akademis Karya ilmiah akhir ners ini dapat menjadi dasar dalam praktik keperawatan
komunitas
dan
sebagai
proses
pembelajaran
dalam
melakukan praktik asuhan keperawatan keluarga untuk memandirikan keluarga dalam perawatan diri.
Daftar Pustaka
Brunner and Suddarth’s. 2008. Textbook of Medical-Surgical Nursing. Penerbit : LWW, Philadelphia. Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Penerbit : EGC, Jakarta. Doenges, Marilynn E, dkk, (2000), Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan, EGC : Jakarta. Djuanda, 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Penerbit : Balai Penerbit FK UI, Jakarta http://yuudi.blogspot.com/2011/05/askep-dermatitis.html Doenges, Marilynn E, dkk, (2000), Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan, EGC : Jakarta. Mitchell,Alison Hepplewhite.2005.Eczema Class Publishing.Jakarta:EGC Mansjoer, Arif, (2000)., KapitaS elekta Kedokteran.jakarta: Media Aesculapius FKUI Partogi D. Dermatitis 2008. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit .FK USU. Kabulrachman. Penyakit kulit 2001. Beberapa masalah dan penanggulangannya. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Silalahi 2010. Ilmu Kesehatan. Jakarta : Bagian IKA FK UI. Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. 2005. Djuanda A, kepala editor. Ilmu penyakit kulit. Jakarta: FKUI. Handout and Health :Atopic Dermatitis, 2003, www.niams.nih.gov. Lab/UPF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.(2000). Pedoman Diagnosis dan Terapi.Surabaya : Panitia Medik Farmasi dan Terapi RSUD Dr. Soetomo. Taylor JS, Sood A, Amado A. Occupational skin diseases due to irritans and allergens. Dalam : Fitzpatricks et al, editors. Dermatology in general medicine vol.2 7th ed. New York: Mc Graw Hill Medical;2008.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Pengkajian A. Karakteristik Demografi 1. Nama Kepala Keluarga (KK)
:Tn. Ta
2. Alamat dan telepon
: KEC. Mirit, DESA Ngabean
3. Pekerjaan KK
: Tani
4. Pendidikan KK
: SMA
5. Komposisi Keluarga
:
No.
Nama
Usia
JK
Hub dg KK Pekerjaan
Pendidikan
Imunisasi
1.
Tn. Ta
55 th
Laki-laki
KK
Tani
SMP
Lengkap
2.
Ny. I
55 th
perempuan
Istri
IRT
SMP
Lengkap
6. Genogram (3 generasi)
Keterangan: : Perempuan : Laki-laki
7. Tipe keluargga Keluarga Tn. Ta termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu rumah terdapat satu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah Tn. Ta
, Ny. S, Ny. W (ibu kandung Ny S), An. S, didalam
keluarganya yang memiliki penyakit gatal-gatal (Alm. Ayah Ny I). 8. Suku bangsa Tn. Ta dan Ny I dalam hari-hari bahasa yang digunakan jawa dan Indonesia, Ny I saat membeli obat biasanya di warung bahasa yang digunakan bahasa jawa. 9. Agama Keluarga Tn. Ta dan Ny Iber agama islam. Ny I saat menjalankian sholat tangan terasa gatal dan ingin mengaruknya. 10. Status soaial ekonomi keluarga Keluarga Tn. Ta dan Ny I kebutuhan sehari-hari + Rp 20. 000, Tn Ta bekerja sebagai buruh yang tidak tetap sehingga kebutuhan sehari-hari tidak dapat terpenuhi semuah dan Ny I juga harus menyisakan uang belanja sedikit untuk di tabung dan kalo obat gatalnya sudah habis untuk membelinya. Barang-barang yang dimiliki Tn. Ta yaitu TV, Almari, meja kursi, sepeda motor, sepeda. 11. Aktivitas rekreasi keluargga Keluarga Tn. Ta dan Ny I melakukan rekreasi 1 kali dalam setahun bersama keluarga besarnya, Ny I dan Tn Ta uangnya dari pada buat rekreasi lebih baik untuk berobat Ny I yang menderita gatal-gatal yang sudah lama tidak kunjung sembuh. B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn. Ta
tingal satu rumah dengan keluarga selalu mempertahankan
komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga terutama dengan masalah gatal-gatal pada kedua tangan Ny I . 2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi Berdasarkan hasil wawancara maka didapatkan bahwa keluarga belum tahu bagaimana cara untuk mengobati gatal-gatal Ny I pada kedua tanganya. 3. Riwayat keluarga inti
Ny.I mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit gatal-gatal/kulit sebelumnya 4. Riwayat keluarga sebelumnya Tn. Ta
dan Ny. I didalam keluarganya sebelumnya sudah ada yang mempunyai
penyakit seperti ini ayah Ny. I dan bisa sebuh setelah diobati. C. Pengkajian lingkungan 1. Karaktreristik rumah Rumah Tn. Ta terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur, kamar mandi.Cara pengaturan perabotan cukup rapi, kebiasan merawat rumah disapu seti hari. Denah Rumah Tn. Ta 2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli desa ngabean kecamatan mirit kabupaten kebumen, hubungan antara tetangga cukup baik, lingkungan Tn Ta dan Ny I masih bersaudarah. Ny I saudah keluarga. 3. Mobilitas georafis keluarga Rumah Tn. Ta
jauh dari jalan raya, keluarggga Tn. Ta
mempunyai sepeda
motor/kendaran roda 2.Ny. I jika belanja diwarung, sawah/ladang dan kadang2 kepasar untuk membeli sayur dan lauk pauk. 4. Perkumpulan keluarga interaksi dengan masyarakat Didalam masyarakat Tn. Ta mengikuti perkumpulan bersama-sama dimasyarakat, dan Ny. I
didalam desanya mengikuti gegiatan seperti arisan, pengajian dan juga
melakukan pekerjan sebagai ibu rumah 5. Sistem pendukung keluarga Anggota keluarga Tn. Ta sehat hanya Ny. I saja yang mempunyai penyakit gatal-gatal pada kulitnya selalu mengunakan fasilitas kesehatan desa. Tn. Ta
sering tolong
menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya D. Struktur keluarga 1. Pola komunikasi keluarga Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga Bebas mengungkapkan pendapatnya masing masing 2. Strukturkekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah sedang Ny. I hanya mengikuti saja apa hasil musyawarah, semua anggota keluarga berperan sesuai perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak teratasi maka keputusan ada di tangan Tn. Ta . 3. Struktur peran - Tn. Ta
sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya disamping itu sebagai pendidik pelindung dan pemberian rasa aman pada keluarga - Ny. I berperan sebagai istri, ibu, dan nenek, Ny. I sebagai ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan membantu suaminya mencari nafkah/bekerja - Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi yang lain 4. Nilai atau norma keluarga Dalam budaya jawa anak laki-laki harus mempunyai tanggung jawab kepada keluarga, keluarga Tn. Ta selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang berhubungan dengan agama dan masyarakat E. Fubgsi keluarga 1. Fungsi afektif Keluarga Tn. Ta saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. Ta sebagai kepala keluarga. 2. Fungsi sosialisasi Tn. Ta dan Ny. I dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya, menantu dan cucu sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan budaya. 3. Fungsi perawatan kesehatan a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Keluarga Tn. Ta mengatakan bahwa Ny. I terkena penyakit gatal-gatal sudah lamah dan sudah di obati dan belum sembuh-sembuh. b. Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk keperawatan Tn. Ta selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau ada yang sakit keluarganya disuruh segerah berobat ke rumah sakit/bidan terdekat.
c. Kemampuan keluarga merawat angotan keluarga yang sakit Tn. Ta dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya d. Kemampuan keluargga untuk menciptakan lingkungan Tn. Ta dan Ny. I mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada keluarga e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah bidan keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami dapat teratasi dan terjangkau oleh kami 4. Fungsi reproduksi Jumlah anak Tn. Ta dan Ny. I mempunyai anak 2 orang laki-laki dan perempuan. 5. Fungsi ekonomi Keluarga Tn. Ta dan Ny. I mengatakan keluarga makan 3x sehari , cukup untuk biaya sehari-hari dan sedikit di tabung untuk persiapan berobat jika ada yang sakit di dalam keluarga atau keperluan yang mendesak lainnya.. F. Setres dan koping keluarga 1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang a. Stessor jangka pendek
Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan agar penyakit Ny. I dapat sembuh b. Streesor janka panjang
Saat ini keluarga Tn. Ta dan Ny. I sudah tidak punya tanggungan anak-anak nya sudah menikah 3 dan yang satu kecelakaan sepeda motor 5 tahun yang lalu. 2. Kemampuan keluargga berespon terhadap situasi/stressor Keluarga Tn. Ta dan Ny I selalu melakukan musawarah untuk pengobatan gatal-gatalyang dialami Ny I. 3. Strategi koping yang digunakan Keluarga Tn. Ta dan Ny I adanya masalah yang dialami Ny I dengan penyakit gatalgatal selalu dibicarakan dengan keluarga dengan baik dan terbuka untuk cara pengobatanya.
4. Strategi adaptasi disfungsional Ny I dan Tn Ta saat menghadapi masalah seperti gatal-gatal saat ini selalu berusaha untuk mengobati gatal-gatalnya dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan yang menentukan G. Pemeriksaanfisik Pemeriksaan fisik Tekanan darah Nadi Suhu RR BB
Tn. Ta 140/70 mmHg 80x/mnt 36,50C 16x/mnt 60 kg
Ny. I 120/70 mmHg 75x/mnt 36,50C 16x/mnt 30 kg
Kepala Rambut Kulit
Tidak ada benjolan Ada ketubanya Sawo matang, terdapat berintikberintik dikedua tangan Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik
Tidak ada benjolan Ada ketubanya Sawo matang, turgor baik
Bersih, tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih, tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Telinga
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Tidak ada wheezing
Tidak ada wheezing
Perut
Tidak kembung, tidak nyeri tekan Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Ekstremitas
Tidak ada kelainan bentuk
Tidak ada kelainan bentuk
Eliminasi
BAB 1x/hr
BAB 1x/hr
BAK 4-5x/hr
BAK 4-5x/hr
Mata
Hidung Mulut & tenggorokan
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik
H. Harapan keluargga Harapan yang diinginkan keluarga Tn. Ta yaitu menginginkan agar anggota keluarganya terutama Ny I dan keluarga berharap kedatangan mahasiswa dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan. I. Analisa Data No. 1.
Data fokus
Problem
Ds.
Etiologi
Kerusakan
Ny.
I
broblitus
mengatakan intergritaskulit
tanganya gatal-gatal dan sering
digaruk-garuk
mengunakan tangan saat gatal menyerang. Do. Kulit terlihat terkelupas dan warnanya putih dan setelah
digaruk-garuk
warnaya menjadi merahmerah
disekitar
kulit
yang digaruk-garuk. 2.
Ds.
Kurang pengetahuan
Penyakit
Klien mengatakan belum tahu tentang obat yang cocok untuk penyakitnya Do. Klien
terlihat
cemas
dengan penyakitnya
Kerusakan intergrits kulit b.d kekeringan pada kulit No.
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat masalah. Skala : Aktual 3 Resiko 2 Potensial 1
3 2 1
1
Kemungkinan masalah dapat diubah. Skala :Mudah 2 Sebagian 1 Tdk dapat 0
2 1 0
2
Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi 3 Cukup 2 Rendah 1 Menonjolnya masalah. Skala : Masalah berat harus segera di tangani 2 Ada masalah tp tdk perlu ditangani 1 Masalah tidak dirasakan 0
3 2 1
1
2 1 0
1
2/2x1=1
Ny. I mengatakan jika ada masalah segerah diselesaikan seperti masalah gatal-gatal yang diderita Ny. I
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
3 2 1
1
Kemungkinan masalah dapat diubah. Skala :Mudah 2 Sebagian 1 Tdk dapat 0
2 1 0
2
Potensial dicegah
3 2
1
3
/3 X1= 1
½ X 2=1
2
/3 X1= 2/3
Ny I biasanya kalo gatalgatal merendam kedua tangan dengan air hangat.dan mengoleskan salep Ny I mengatakan masalah sebagian dapat diselesaikan dengan cara cuci tangan dan sebagian tidak bisa diselesaikan sendiri seperti pengobatan gatal-gatal yang belum kuncung sembuh Ny I mengatakan sudah cuci tangan dengan mengunakan air mengalir
Kurang pengetahuan tentang penyakit No.
Kriteria
1. Sifat masalah. Skala : aktual 3 Resiko 2 Potensial 1 2.
3.
masalah
untuk
2
2
/3X1= /3
½ x2=1
Ny. I mengatakan belum tahu cara mengobati penyakit gatal-gatal yang dideritanya sekarang Ny. I mengatakan sebagian penyakit gatalgatal yang dideritanya sebagian belum dapat diatasi Ny. I mengatakan belum
4.
Skala : Tinggi 3 Cukup 2 Rendah 1
1
Menonjolnya masalah. Skala :Masalah berat harus segera di tangani 2 Ada masalah tp tdk perlu ditangani 1 Masalah tidak dirasakan 0
2 1 0
2
/3X1=2/3
1 2
/2X1=1
tahu cara pencegahan penyakit gatal-gatal agar tidak kambuh lagi Ny. I mengatakan penyakit gatal-gatalnya ingin segerah sembuh dan tidak kabuh-kambuh lagi
J. Intervensi DATA
DIAGNOSA
TUJUAN
NOC
NIC
(NANDA INCP) Ds.
Domain: 11
Setelah
Do.
Kelas:2
Ny.
I
Kulit Kerusakan
dilakukan
ada
1. Mandi paling tidak
intervensi
tanda-tanda
sekali sehari selama
keperawatan
infeksi.
15
2. Menunjuk
terlihat
integritas kulit
Kriteria hasil
terkelupas
b.d kekeringan
1. Berkurangnya
pada kulit
1. Tidak
–
20
menit.
Segera oleskan salep
kan
atau krim yang telah
derajat
pemahaman
diresepkan
pengelupasan kulit,
dalam
mandi. Mandi lebih
berkurangnya
proses
sering jika tanda dan
kemerahan,
perbaikan
gejala meningkat.
berkurangnya lecet
kulit
karena
garukan,
3. Menunjuk
setelah
2. Gunakan air hangat jangan panas.
penyembuhan area
kan
kulit
terjadinya
mengandung
proses
pelembab atau sabun
penyem
untuk kulit sensitive.
buhan luka
Hindari mandi busa.
rusak
yang
telah
3. Gunakan sabun yang
4. Kolaborasi: oleskan/berikan
salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari. Ds.
Ny.
I Domain:11
mengatakan belum
Setelah
dilakukan 1. Self-care
Kelas:2
keperawatan
tahu Kurang
criteria hasil
cara
pengetahuan b.d
pengobatan
penyakit
1. Ny
dengan
I
mengetahui
gatal-gatal
bathing 2. Self-care
akan
hygiene
cara
I
tahu
mengurangi
rasa
tangan I
tahu
mencegah
2. Ny. I tahu cara
cara
gatal-gatal di kedua
2. Ny.
merawat kulit
yang dialami
1. Ny.
cara rasa
gatal-gatal timbul
cuci tangan
3. Ny. I tahu cara cuci tangan yang benar
K. Implementasi No. 1.
2.
Implementasi 08:00
Memonitor kulit adanya kemerahan
12:00
Memonitor nutrisi
17:00
Megoleskap salep
08:30
Mengkaji
verbal
dan
nonverbal
Paraf
respon
pasien
terhadap tubuhnya
3.
09:00
Memonitor frekuensi mengkritik dirinya
10:00
Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan penyakit
10:30
Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya
16:00 Mengkaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya. 16:30
Menjaga agar klien mendapatkan informasi yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/informasi.
17:30 Member tahu cara terapi seperti, mandi dan penggunaan obat-obatan lainnya. 17:35
Menasihati klien agar selalu menjaga hygiene pribadi juga
lingkungan. 4.
5.
08:00
Memonitor kulit adanya kemerahan
12:00
Memonitor nutrisi
08:30
Mengkaji respon pasien terhadap tubuhnya
09:00
Memonitor frekuensi mengkritik dirinya
10:00 Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan penyakit 10:30 Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya 6.
16:00
Mengkaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya.
16:30
Menjaga agar klien mendapat
kan informasi
yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/informasi.
L. Evaluasi S. Ny I (55 tahun) mengatakan tanganya gatal sudah lama sudah membeli obat salap gatal untuk mengobati gata-gatalnya tapi belum juga kunjung sembuh. Ny I jarang kumpul dengan tetanga karena gatal yang tidak membuat nyaman rasanya ingin mengaruknya. O. Ny I (55 tahun) sering mengunakan baju yang dapat menutupi tubuhnya karena Ny T merasa minder dengan rasa gatal-gatal tang ada di tubuhnnya terutama ke-2 tangan dan kaki. A. kerusakan intergritas kulit P. lanjutkan intervensi - gunakan salap gatal setelah mandi - mencuci tangan mengunakan air bersih serta mengunakan sabun - jaga kebersihan tubuh
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Pengkajian A. Karakteristik Demografi 1. Nama Kepala Keluarga (KK)
:Tn. B
2. Alamat dan telepon
: KEC. Mirit, DESA Ngabean
3. Pekerjaan KK
: Tani
4. Pendidikan KK
: SMP
5. Komposisi Keluarga
:
No.
Nama
Usia
JK
Hub dg KK Pekerjaan
Pendidikan
Imunisasi
1.
Tn. B
65 th
Laki-laki
KK
Tani
SMP
Lengkap
2.
Ny. S
65 th
perempuan
Istri
IRT
SMP
Lengkap
3.
Ny. W
35 th
perempuan
Anak
IRT
SMA
Lengkap
4.
An. R
8 th
laki-laki
Cucu
Pelajar
SD
Lengkap
5.
An. S
5 th
perempuan
Cucu
Pelajar
TK
Lengkap
6. Genogram (3 generasi)
Keterangan: : Perempuan
: Laki-laki 7. Tipe keluargga Keluarga Tn. M termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah Tn. B (ayah), Ny. S (istri), Ny. W, An. S, An. R (cucu). 8. Suku bangsa Bahasa yang digunakan Tn. B bahasa jawa karena berasal dari jawa dalam keluarga tidak ada pantangan makan apapun 9. Agama Keluarga Tn. B beragama islam. Ny I saat menjalankan sholat tangan terasa gatal dan ingin mengaruknya.. 10. Status soaial ekonomi keluarga Kebutuhan sehari-hari + Rp 20. 000, Tn. B bekerja sebagai buruh bagunan. Barangbarang yang dimiliki Tn. B yaitu TV, Almari, meja kursi, sepeda motor, sepeda. 11. Aktivitas rekreasi keluargga Keluarga jarang melakukan rekreasi 1 kali dalam setahun ke laut dan kejogja kadangkadang. B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn. B tingal satu rumah dengan keluarga anak perempuanya dan keluarga anak perempuanya mempunyai 2 anak yang masih pelajar dan usia anak yang pertama 8 th dan anak ke 2 usia 5 th dan suaminya kerja dijakarta, keluarga selalu mencoba mempertahankan
hubungan
yang
intim
dengan
anggota
keluarga,
selalu
mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga. 2. Tahap perkembangan yang belumterpenuhi Berdasarkan hasil wawancara maka didapatkan bahwa 3. Riwayat keluarga inti: Ny.S mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit gatal-gatal/kulit sebelumnya 4. Riwayat keluarga sebelumnya Tn. B dan Ny. S didalam keluarganya tidak memiliki penyakit yang bisa menular maupun yang menurun seperti penyakit DM dll
C. Pengkajian lingkungan 1. Karaktreristik rumah Rumah Tn. B terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur, kamar mandi.Cara pengaturan perabotan cukup rapi, kebiasan merawat rumah disapu seti hari. Denah Rumah Tn. B 1. T
2. T 4. T
Keterangan:
1. T
t
t 3. T i t d ti 6. 1. tT u 1. 5. d i i 1. r d d tT 1. T u 7. 1. T u iT 8. ru 1. 1. T rTeras rdt 1. 1. u T t 1. T ri dan komunikasi RW 2. Karakteristik tetangga t
1.
1,2,3,4 Tempat tidur
2.
5 Dapur
3.
6 Kamar mandi WC
4.
7 Ruang tengah TV
5.
8 Tamu
1. T
1.
T
t
1. T t
1. T t
1. T t
d umumnya penduduk asli sampang, hubungan antara tetangga Lingkungan tetangga u r
cukup baik, lingkungan sekitar adalah keluarga karena warisan keluarga. 3. Mobilitas georafis keluarga Rumah Tn. B jauh dari jalan raya, keluarggga Tn. B mempunyai sepeda motor/kendaran roda 2.Ny. S jika belanja diwarung, sawah/ladang dan kadang2 kepasar untuk membeli sayur dan lauk pauk. 4. Perkumpulan keluarga interaksi dengan masyarakat Didalam masyarakat Tn. B mengikuti perkumpulan bersama-sama dimasyarakat, dan Ny. S
didalam desanya mengikuti gegiatan seperti arisan, pengajian dan juga
melakukan pekerjan sebagai ibu rumah 5. Sistem pendukung keluarga Anggota keluarga Tn. B sehat hanya Ny. S saja yang mempunyai penyakit gatal-gatal pada kulitnya selalu mengunakan fasilitas kesehatan desa. Tn. B sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya D. Struktur keluarga 1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga Bebas mengungkapkan pendapatnya masing masing 2. Strukturkekuatan keluarga Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah sedang Ny. S hanya mengikuti saja apa hasil musyawarah, semua anggota keluarga berperan sesuai perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak teratasi maka keputusan ada di tangan Tn. B. 3. Struktur peran - Tn. B sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya disamping itu sebagai pendidik pelindung dan pemberian rasa aman pada keluarga - Ny. S berperan sebagai istri, ibu, dan nenek, Ny. S sebagai ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan membantu suaminya mencari nafkah/bekerja - Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi yang lain 4. Nilai atau norma keluarga Dalam budaya jawa anak laki-laki harus mempunyai tanggung jawab kepada keluarga, keluarga Tn. B selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang berhubungan dengan agama dan masyarakat E. Fubgsi keluarga 1. Fungsi afektif Keluarga Tn. H saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. H sebagai kepala keluarga. 2. Fungsi sosialisasi Tn. B dan Ny. S dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya, menantu dan cucu sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan budaya. 3. Fungsi perawatan kesehatan a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Keluarga Tn. B mengatakan bahwa Ny. S terkena penyakit gatal-gatal sudah lamah dan sudah di obati dan belum sembuh-sembuh.
b. Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk keperawatan Tn. B selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau ada yang sakit keluarganya disuruh segerah berobat ke rumah sakit/bidan terdekat. c. Kemampuan keluarga merawat angotan keluarga yang sakit Tn. B dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya d. Kemampuan keluargga untuk menciptakan lingkungan Tn. B dan Ny. S mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada keluarga e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah bidan keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami dapat teratasi dan terjangkau oleh kami 4. Fungsi reproduksi Jumlah anak Tn. B dan Ny. B mempunyai 4 orang anak 2 laki-laki dan 2 perempuan. 5. Fungsi ekonomi Keluarga Tn. B dan Ny. S mengatakan keluarga makan 3x sehari , cukup untuk biaya sehari-hari dan sedikit di tabung untuk persiapan berobat jika ada yang sakit di dalam keluarga atau keperluan yang mendesak lainnya.. F. Setres dan koping keluarga 1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang a. Stessor jangka pendek
Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan agar penyakit Ny. S dapat sembuh b. Streesor janka panjang
Saat ini keluarga Tn. B dan Ny. S sudah tidak punya tanggungan anak-anak nya sudah menikah 3 dan yang satu kecelakaan sepeda motor 5 tahun yang lalu. 2. Kemampuan keluargga berespon terhadap situasi/stressor Keluarga Tn. B selalu melakukan musawarah dalam menyelesaikan masalah baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat 3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. B apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu menyelesaikan nya . 4. Strategi adaptasi disfungsional Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan yang menentukan G. Pemeriksaanfisik Pemeriksaan fisik Tekanan darah Nadi Suhu RR BB
Tn. B 130/80 mmHg 80x/mnt 36,50C 20x/mnt 60 kg
Ny. S 120/70 mmHg 75x/mnt 36,50C 20x/mnt 30 kg
Ny. W 120/80mmHg 80x/mnt 36,70C 20x/mnt 50kg
Kepala Rambut Kulit
Tidak ada benjolan Putih Sawo matang, turgor baik Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Tidak ada benjolan Ada ketubanya Sawo matang, turgor baik Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Hidung
Bersih, fungsi penghidu baik
Bersih, fungsi penghidu baik
Tidak ada benjolan Hitam bersih Sawo matang, turgor baik Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik
Mulut & tenggorokan
Bersih, tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih, tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih, tidak berbau, gigi berlobang, tidak ada nyeri telan
Telinga
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Mata
Dada
Tidak ada wheezing
Tidak ada wheezing
Tidak ada wheezing
Perut
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Ekstremitas
Tidak ada kelainan bentuk
Tidak ada kelainan bentuk
Tidak ada kelainan bentuk
Eliminasi
BAB 1x/hr
BAB 1x/hr
BAB 1x/hr
BAK 4-5x/hr
BAK 4-5x/hr
BAK 4-5x/hr
H. Harapan keluargga Harapan yang diinginkan keluarga Tn. B yaitu menginginkan agar anggota keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan mahasiswa dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan. I. Analisa Data No. 1.
Data fokus
Problem
Ds. Ny.
Kerusakan S
Etiologi broblitus
mengatakan intergritaskulit
tanganya gatal-gatal dan sering
digaruk-garuk
mengunakan tangan saat gatal menyerang. Do. Kulit terlihat terkelupas dan warnanya putih dan setelah
digaruk-garuk
warnaya menjadi merahmerah
disekitar
kulit
yang digaruk-garuk. 2.
Ds. Klien mengatakan belum tahu tentang obat yang cocok untuk penyakitnya
Kurang pengetahuan
Penyakit
Do. Klien
terlihat
cemas
dengan penyakitnya
Kerusakan intergrits kulit b.d kekeringan pada kulit No.
1.
2.
3.
4.
Kriteria
Skor
Bobot
Sifat masalah. Skala : aktual 3 Resiko 2 Potensial 1
3 2 1
1
Kemungkinan masalah dapat diubah. Skala :Mudah 2 Sebagian 1 Tdk dapat 0
2 1 0
2
Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi 3 Cukup 2 Rendah 1 Menonjolnya masalah. Skala :Masalah berat harus segera di tangani 2 Ada masalah tp tdk perlu ditangani 1 Masalah tidak dirasakan 0
3 2 1
1
2 1 0
1
Kurang pengetahuan tentang penyakit
Nilai
3
/3 X1= 1
½ X 2=1
2
Pembenaran
Masalah mba biasanya kalo gatalgatal saya langsung beli obat/memberi obat sendiri seperti ramuan Ny. S mengatakan masalah sebagian dapat diselesaikan dan sebagian tidak bisa diselesaikan sendiri seperti pemberian obat gatal-gatal
/3 X1= 2/3
2/2x1=1
Ny. S mengatakan jika ada masalah segerah diselesaikan seperti masalah yang diderita Ny. S
No.
Kriteria
Skor
Bobot
3 2 1
1
2 1 0
2
3 2 1
1
2 1 0
1
1. Sifat masalah. Skala : aktual 3 Resiko 2 Potensial 1 2.
3.
4.
Kemungkinan masalah dapat diubah. Skala :Mudah 2 Sebagian 1 Tdk dapat 0 Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi 3 Cukup 2 Rendah 1 Menonjolnya masalah. Skala :Masalah berat harus segera di tangani 2 Ada masalah tp tdk perlu ditangani 1 Masalah tidak dirasakan 0
Nilai
2
Pembenaran
Ny. S mengatakan belum tahu cara mengobati penyakit gatal-gatal yang dideritanya sekarang Ny. S mengatakan sebagian penyakit gatalgatal yang dideritanya sebagian belum dapat diatasi
2
/3X1= /3
½ x2=1
2
Ny. S mengatakan belum tahu cara pencegahan penyakit gatal-gatal agar tidak kambuh lagi
2
/3X1= /3
2
Ny. S mengatakan penyakit gatal-gatalnya ingin segerah sembuh dan tidak kabuh-kambuh lagi
/2X1=1
J. Intervensi DATA
DIAGNOSA
TUJUAN
NOC
NIC
1. Tidak ada tanda-
1. Mandi paling tidak sekali
(NANDA INCP) Ds.
Domain: 11
Setelah
Do.
Kelas:2
dilakukan
Ny.
S
Kulit Kerusakan
intervensi
sehari selama 15 – 20
tanda infeksi. 2. Menunjuk
kan
menit.
Segera
oleskan
terlihat
integritas
kulit
keperawatan
pemahaman
salep atau krim yang telah
terkelupas
b.d kekeringan
Kriteria hasil
dalam
diresepkan setelah mandi.
pada kulit
1. Berkurangn
perbaikan kulit
proses
Mandi lebih sering jika
ya
derajat
3. Menunjuk
kan
pengelupas
terjadinya proses
an
penyem
kulit,
berkurangn
buhan
luka
Kelas:2
kulitnya gatal- Gangguan gatal
sudah intergritas
kurang lebih 1 b.d th
sabun
yang
mengandung
berkurangn
atau sabun untuk kulit
ya
sensitive. Hindari mandi
lecet
pelembab
busa. 4. Kolaborasi:
penyembuh
oleskan/berikan salep atau
an
area
krim
kulit
yang
diresepkan 2 atau tiga kali
telah rusak
mengatakan
2. Gunakan air hangat jangan
kemerahan,
garukan,
S Domain:11
gejala
meningkat.
3. Gunakan
karena
Ny.
dan
panas.
ya
Ds.
tanda
yang
telah
per hari.
Setelah
1. Self-care bathing
dilakukan
2. Self-care hygiene
keperawatan kulit dengan criteria
1. Mandi paling tidak sekali sehari
selama
15-20
menit,
segerah
oleskan
salep/krim
penyakit hasil
yang
telah
diresepkan setelah mandi
engah kronis
2. Gunakan air hangat jagan
sembuh-
panas
sembuh Ds.
Kurang
Klien
pengetahuan
mengatakan
penyakit
Setelah
1. Pengetahuan
b.d dilakukan
kesehatan
intervensi
2. Memiliki
1. Kaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya.
belum
tahu
keperawatan
pemahaman
tentang
obat
klien
terhadap
dasar untuk mengembangk
perawatan kulit.
an rencana penyuluhan.
yang
cocok
dapat
melakukan
untuk
terapi
dapat 3. Mengikuti
penyakitnya
dipahami
Do.
dijalankan/dila
dan
dan menjelaskan
- Rasional: memberikan data
terapi 2. Jaga agar klien mendapatka dapat
n informasi yang benar, memperbaiki k
Klien
terlihat
cemas dengan penyakitnya
kukan
sendiri
dengan benar.
alasan terapi.
esalahan konsepsi/informas
4. Melaksanakan
i.
mandi,
- Rasional:
pembersihan dan
memiliki
balutan
bahwa
basah
sesuai program. 5. Menggunakan obat
topikal
perasaan sesuatu
mereka
dapat perbuat, klien
merasakan manfaat. 3. Peragakan penerapan terapi
6. Memahami
tangan
harus
kebanyakan
dengan tepat.
pentingnya
Klien
seperti, cuci untuk
kesehatan kulit.
mandi
penggunaan
dan
obat-obatan
lainnya. - Rasional: memungkinkan
klien
memperoleh cara yang tepat untuk melakukan terapi. 4. Nasihati klien agar selalu menjaga hygiene pribadi juga lingkungan. - Rasional: terjaganya
Dengan hygiene,
dermatitis alergi sukar untuk kambuh kembali.
K. Implementasi No.
Tangal
1.
2.
Implementasi
Paraf
08:00
Memonitor kulit adanya kemerahan
12:00
Memonitor nutrisi
17:00
Megoleskap salep
08:30
Mengkaji verbal dan nonverbal respon pasien terhadap tubuhnya
09:00 10:00
Memonitor frekuensi mengkritik dirinya Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan penyakit
10:30 Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya 3.
16:00 Mengkaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya. 16:30
Menjaga agar klien mendapat
kan informasi
yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/i nformasi. 17:30
Member tahu cara terapi seperti, mandi dan penggunaan obat-obatan lainnya.
17:35 Menasihati klien agar selalu menjaga hygiene pribadi juga lingkungan.
L. Evaluasi S. Ny S (65 tahun) mengatakan tanganya gatal sudah lama sudah membeli obat salap gatal dan sudah membuat ramuan obat tradisional untuk mengobati gata-gatalnya tapi belum juga kunjung sembuh. Ny T jarang kumpul dengan tetanga karena malu dengan lukanya gatalnya yang tidak membuatnyaman Ny T. karena sering merasa gatal-gatal setiap waktu. O. Ny S (65 tahun) sering mengunakan baju yang dapat menutupi tubuhnya karena Ny T merasa minder dengan rasa gatal-gatal tang ada di tubuhnnya terutama ke-2 tangan dan kaki.
A. kerusakan intergritas kulit P. lanjutkan intervensi - gunakan salap gatal setelah mandi - mencuci tangan mengunakan air bersih serta mengunakan sabun - jaga kebersihan tubuh
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Pengkajian A. Karakteristik Demografi
No
1. Nama Kepala Keluarga (KK)
:Tn. H
2. Alamat dan telepon
: KEC. SEMPOR, DESA SAMPANG
3. Pekerjaan KK
: BURUH SERABUTAN
4. Pendidikan KK
: SD
5. Komposisi Keluarga
:
Nama
Usia
JK
Hub dg KK Pekerjaan
Pendidikan
1.
Tn. H
45 th
Laki-laki
KK
Brh serabutan SD
2.
Ny. T
45 th
perempuan
Istri
IRT
SD
3.
An. R
25 th
laki-laki
Anak
Wirasuasta
SMP
Imunisasi
.
6. Genogram (3 generasi)
Formatted: Tab stops: 5.73 cm, Left
Keterangan: : Perempuan : Laki-laki
7. Tipe keluargga Keluarga TN H termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah Tn. H (ayah), Ny. T (istri), An. R, An. S, An. R (menantu), An. R (cucu). 8. Suku bangsa Bahasa yang digunakan Tn. T bahasa jawa karena berasal dari jawa dalam keluarga tidak ada pantangan makan apapun 9. Agama Keluarga Tn. T beragama islam dan taat menjalankan sholat 5 waktu. 10. Status soaial ekonomi keluarga Kebutuhan sehari-hari + Rp 20. 000, Tn. H bekerja sebagai buruh bagunan. Barangbarang yang dimiliki Tn. H yaitu TV, Almari, meja kursi. 11. Aktivitas rekreasi keluargga Keluarga jarang melakukan rekreasi hanya dirumah nonton TV dirumah B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga dengan anak remaja, keluarga telah berusaha memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada kedua anaknKeluarga dengan anak remaja, keluarga telah berusaha memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada kedua anaknya, keluarga selalu mencoba mempertahankan hubungan yang intim dengan anggota keluarga, selalu mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarganya 2. Tahap perkembangan yang belumterpenuhi Berdasarkan hasil wawancara maka didapatkan bahwa 3. Riwayat keluarga inti: Ny.T mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit gatal-gatal/kulit sebelumnya 4. Riwayat keluarga sebelumnya Tn. H dan Ny. T didalam keluarganya tidak memiliki penyakit yang bisa menular maupun yang menurun seperti penyakit DM dll C. Pengkajian lingkungan 1. Karaktreristik rumah
Rumah Tn. H terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur, kamar mandi.Cara pengaturan perabotan cukup rapi, kebiasan merawat rumah disapu seti hari. Denah Rumah Tn. H 1. T
2. T 4. T
Keterangan:
1. T
t
k a n d a n 1. g
t 3. T i t d ti 6. 1. tT u 1. 5. id i 1. r T d tdT u 1. 7. 1. T iu 8. u r 1. T T rTeras rt d 1. 1. u T t 1. T ri dan komunikasi RW 2. Karakteristik tetangga t
1.
1,2,3,4 Tempat tidur
2.
5 Dapur
3.
6 Kamar mandi WC
4.
7 Ruang tengah TV
5.
8 Tamu
1. T
1.
T
1. T t
1. T
t
t
1. T t
d umumnya penduduk asli sampang, hubungan antara tetangga Lingkungan tetangga u r
cukup baik, lingkungan sekitar adalah keluarga karena warisan keluarga. 3. Mobilitas georafis keluarga Rumah Tn. H tidak jauh dari jalan raya, mudah dijangkau oleh sepeda motor/kendaran roda 4.Ny. T jika belanja diwarung 4. Perkumpulan keluarga interaksi dengan masyarakat Didalam masyarakat Tn. H mengikutu perkumpulan bersama-sama masyarakat, Tn. H dan Ny. T disamping besosialisasi dia juga melakukan pekerjan dirumah 5. Sistem pendukung keluarga Anggota keluarga Tn. H sehat hanya Ny. T saja yang mempunyai penyakit gatal-gatal pada kulitnyaselalu mengunakan fasilitas kesehatan yaitu RS. Keluarga Tn. H sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya D. Struktur keluarga 1. Pola komunikasi keluarga Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga Bebas mengungkapkan pendapatnya masing masing 2. Strukturkekuatan keluarga Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah sedang Ny. T hanya mengikuti saja apa hasil musyawarah, semua anggota keluarga berperan sesuai
perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak teratasi maka keputusan ada di tangan Tn. H . 3. Struktur peran - Tn. H sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya disamping itu sebagai pendidik pelindung dan pemberian rasa aman pada keluarga - Ny. T berperan sebagai istri, ibu, dan nenek, Ny. T sebagai ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan membantu suaminya mencari nafkah/bekerja - Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi yang lain 4. Nilai atau norma keluarga Dalam budaya jawa anak laki-laki harus mempunyai tanggung jawab kepada keluarga, keluarga Tn. H selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang berhubungan dengan agama dan masyarakat E. Fubgsi keluarga 1. Fungsi afektif Keluarga Tn. H saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. H sebagai kepala keluarga. 2. Fungsi sosialisasi Tn. H dan Ny. T dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya, menantu dan cucu sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan budaya. 3. Fungsi perawatan kesehatan a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Keluarga Tn. H mengatakan bahwa Ny. T terkena penyakit gatal-gatal tidak boleh makan yang amis-amis seperti telur, keluarga juga mengetahui makanan pantanggan. Ny. T. b. Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk keperawatan Tn. H selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau ada yang sakit keluarganya disuruh segerah berobat c. Kemampuan keluarga merawat angotan keluarga yang sakit
Tn. H dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya d. Kemampuan keluargga untuk menciptakan lingkungan Tn. H dan Ny. T mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada keluarga e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah bidan keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami dapat teratasi dan terjangkau oleh kami 4. Fungsi reproduksi Jumlah anak Tn. H dan Ny. T mempunyai 2 orang anak 5. Fungsi ekonomi Keluarga Tn. H dan Ny. T mengatakan keluarga makan 3x sehari , cukup untuk biaya sehari-hari dan sedikit di tabung untuk persiapan berobat jika ada yang sakit di dalam keluarga atau keperluan yang mendesak lainnya.. F. Setres dan koping keluarga 1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang a. Stessor jangka pendek
Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan agar penyakit Ny. T dapat sembuh b. Streesor janka panjang
Saat ini keluarga Tn. H dan Ny. T memikirkan agar anaknya yang terakhir dapat pasangan yang baik dan menikah 2. Kemampuan keluargga berespon terhadap situasi/stressor Keluarga Tn. H selalu melakukan musawarah dalam menyelesaikan masalah baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat 3. Strategi koping yang digunakan Keluarga Tn. H apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu menyelesaikan nya . 4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan yang menentukan G. Pemeriksaanfisik Pemeriksaan fisik Tekanan darah Nadi Suhu RR BB
Tn. H 120/80 mmHg 86x/mnt 360C 22x/mnt 58 kg
Ny. T 120/80 mmHg 75x/mnt 360C 24x/mnt 62 kg
Kepala Rambut Kulit
Tidak ada benjolan Hitam bersih Sawo matang, turgor baik Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Tidak ada benjolan Hitam bersih Sawo matang, turgor baik Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Hidung
Bersih, fungsi penghidu baik
Bersih, fungsi penghidu baik
Mulut & tenggorokan
Bersih, tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih, tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih, tidak berbau, gigi berlobang, tidak ada nyeri telan
Telinga
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Tidak ada wheezing
Tidak ada wheezing
Tidak ada wheezing
Perut
Tidak kembung, tidak Tidak kembung, nyeri tekan tidak nyeri tekan
Mata
An. R
360C x/mnt kg Tidak ada benjolan Hitam bersih Sawo matang, turgor baik Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik Bersih, fungsi penghidu baik
Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Ekstremitas
Tidak ada kelainan bentuk
Tidak ada kelainan bentuk
Tidak ada kelainan bentuk
Eliminasi
BAB 1x/hr
BAB 1x/hr
BAB 1x/hr
BAK 4-5x/hr
BAK 4-5x/hr
BAK 4-5x/hr
H. Harapan keluargga Harapan yang diinginkan keluarga Tn. H yaitu menginginkan agar anggota keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan mahasiswa dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan. I. Analisa Data No. 1.
Data fokus
Problem
Etiologi
Ds.
kekeringan pada kulit
Do. Kulit terlihat terkelupas 2.
Ds.
Kurang pengetahuan
Penyakit
Klien mengatakan belum tahu tentang obat yang cocok untuk penyakitnya Do. Klien
terlihat
cemas
dengan penyakitnya
Kerusakan intergrits kulit b.d kekeringan pada kulit No.
1.
2.
Kriteria
Skor
Bobot
Sifat masalah. Skala : aktual 3 Resiko 2 Potensial 1
3 2 1
1
Kemungkinan
2
2
Nilai
3
/3 X1= 1
Pembenaran
Masalah mba biasanya kalo gatalgatal saya langsung beli obat/memberi obat sendiri seperti ramuan Ny. T mengatakan
3.
4.
masalah dapat diubah. Skala :Mudah 2 Sebagian 1 Tdk dapat 0
1 0
Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi 3 Cukup 2 Rendah 1 Menonjolnya masalah. Skala :Masalah berat harus segera di tangani 2 Ada masalah tp tdk perlu ditangani 1 Masalah tidak dirasakan 0
3 2 1
1
2 1 0
1
½ X 2=1
2
masalah sebagian dapat diselesaikan dan sebagian tidak bisa diselesaikan sendiri seperti pemberian obat gatal-gatal
/3 X1= 2/3
2/2x1=1
Ny. T mengatakan jika ada masalah segerah diselesaikan seperti masalah yang diderita Ny. T
Kurang pengetahuan tentang penyakit No.
Kriteria
1. Sifat masalah. Skala : aktual 3 Resiko 2 Potensial 1 2.
3.
Kemungkinan masalah dapat diubah. Skala :Mudah 2 Sebagian 1 Tdk dapat 0 Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi 3 Cukup 2
Skor
Bobot
3 2 1
1
2 1 0
2
3 2 1
1
Nilai
2
/3X1=2/3
½ x2=1
2
/3X1=2/3
Pembenaran
Ny. T mengatakan belum tahu cara mengobati penyakit gatal-gatal yang dideritanya sekarang Ny. T mengatakan sebagian penyakit gatalgatal yang dideritanya sebagian belum dapat diatasi Ny. T mengatakan belum tahu cara pencegahan penyakit gatal-gatal agar
4.
Rendah 1 Menonjolnya masalah. Skala :Masalah berat harus segera di tangani 2 Ada masalah tp tdk perlu ditangani 1 Masalah tidak dirasakan 0
2 1 0
tidak kambuh lagi Ny. T mengatakan penyakit gatal-gatalnya ingin segerah sembuh dan tidak kabuh-kambuh lagi
1 2
/2X1=1
J. Intervensi DATA
DIAGNOSA
TUJUAN
NOC
NIC
1. Tidak ada tanda-
1. Mandi paling tidak sekali
(NANDA INCP) Ds.
Domain: 11
Setelah
Do.
Kelas:2
dilakukan
Ny.
T
Kulit Kerusakan
sehari selama 15 – 20
tanda infeksi.
intervensi
2. Menunjuk
kan
menit.
Segera
oleskan
terlihat
integritas
kulit
keperawatan
pemahaman
salep atau krim yang telah
terkelupas
b.d kekeringan
Kriteria hasil
dalam
diresepkan setelah mandi.
pada kulit
1. Berkurangn
perbaikan kulit
ya
derajat
3. Menunjuk
proses
kan
pengelupas
terjadinya proses
an
penyem
kulit,
berkurangn ya
luka
buhan
Mandi lebih sering jika tanda
dan
gejala
meningkat. 2. Gunakan air hangat jangan panas. 3. Gunakan
sabun
yang
kemerahan,
mengandung
berkurangn
atau sabun untuk kulit
ya
sensitive. Hindari mandi
lecet
karena
pelembab
busa.
garukan,
4. Kolaborasi:
penyembuh
oleskan/berikan salep atau
an
krim
area
yang
telah
kulit
yang
diresepkan 2 atau tiga kali
telah rusak Ds.
Ny.
T Domain:11
mengatakan
Kelas:2
kulitnya gatal- Gangguan gatal
sudah intergritas
kurang lebih 1 b.d th
per hari.
Setelah
1. Self-care bathing
dilakukan
2. Self-care hygiene
keperawatan kulit dengan criteria
1. Mandi paling tidak sekali sehari
selama
15-20
menit,
segerah
oleskan
salep/krim
penyakit hasil
yang
telah
diresepkan setelah mandi
engah kronis
2. Gunakan air hangat jagan
sembuh-
panas
sembuh Ds.
Kurang
Klien
pengetahuan
mengatakan
penyakit
Setelah
1. Pengetahuan
b.d dilakukan
kesehatan
intervensi
2. Memiliki
1. Kaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya.
belum
tahu
keperawatan
pemahaman
tentang
obat
klien
terhadap
dasar untuk mengembangk
perawatan kulit.
an rencana penyuluhan.
yang
cocok
dapat
melakukan
untuk
terapi
penyakitnya
dipahami
Do.
dijalankan/dila
menjelaskan
yang benar, memperbaiki k
kukan
alasan terapi.
esalahan konsepsi/informas
Klien
terlihat
cemas dengan penyakitnya
dapat 3. Mengikuti
- Rasional: memberikan data
dan
sendiri
dengan benar.
terapi 2. Jaga agar klien mendapatka
dan
dapat
4. Melaksanakan
n informasi
i.
mandi,
- Rasional:
pembersihan dan
memiliki
balutan
bahwa
basah
sesuai program. 5. Menggunakan obat
topikal
sesuatu
mereka
dapat perbuat, klien
merasakan manfaat. 3. Peragakan penerapan terapi
6. Memahami
tangan
harus
perasaan
kebanyakan
dengan tepat.
pentingnya
Klien
seperti, cuci untuk
penggunaan lainnya.
mandi
dan
obat-obatan
kesehatan kulit.
- Rasional: memungkinkan
klien
memperoleh cara yang tepat untuk melakukan terapi. 4. Nasihati klien agar selalu menjaga hygiene pribadi juga lingkungan. - Rasional: terjaganya
Dengan hygiene,
dermatitis alergi sukar untuk kambuh kembali.
K. Implementasi No. 1.
2.
Tangal
Implementasi
Paraf
08:00
Memonitor kulit adanya kemerahan
12:00
Memonitor nutrisi
17:00
Megoleskap salep
08:30
Mengkaji verbal dan nonverbal respon pasien terhadap tubuhnya
09:00 10:00
Memonitor frekuensi mengkritik dirinya Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan penyakit
10:30 Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya 3.
16:00 Mengkaji apakah klien memahami dan mengerti tentang penyakitnya. 16:30
Menjaga agar klien mendapat
kan informasi
yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/i nformasi. 17:30
Member tahu cara terapi seperti, mandi dan
penggunaan obat-obatan lainnya. 17:35 Menasihati klien agar selalu menjaga hygiene pribadi juga lingkungan.
L. Evaluasi S. Ny T (45 tahun) mengatakan tanganya gatal sudah lama sudah membeli obat salap gatal dan sudah membuat ramuan obat tradisional untuk mengobati gata-gatalnya tapi belum juga kunjung sembuh. Ny T jarang kumpul dengan tetanga karena malu dengan lukanya gatalnya yang tidak membuatnyaman Ny T. karena sering merasa gatal-gatal setiap waktu. O. Ny T (45 tahun) sering mengunakan baju yang dapat menutupi tubuhnya karena Ny T merasa minder dengan rasa gatal-gatal tang ada di tubuhnnya terutama ke-2 tangan dan kaki. A. kerusakan intergritas kulit P. lanjutkan intervensi - gunakan salap gatal setelah mandi - mencuci tangan mengunakan air bersih serta mengunakan sabun - jaga kebersihan tubuh
Tabel No
Nama
Pekerjaan
Jmlhanak
Lulusan
Pekerjaan
1.
Ny. T
Ny. T adalah seorang ibu rumah tangga
2
SD
IRT
Umur 45 tahun
mempunyai 2 anak perempuan dan laki-laki
sedangkan
perempuan
sudah
yang
Cepat sembuh
pertama
berkeluarga
dan
sudah punya seorang anak. Ny T sekarang
tingal
hanya
bersama
suaminya Ny T setelah mencari lumput Ny
T
mencuci
tangan
tidak
mengunakan air mengalir serta tidak mengunakan sabun Ny T mandi 3x sehari mengunakan sabun. 2.
Ny. I
Ny. T adalah seorang ibu rumah tanga
2
SMP
IRT
55 tahun
,memantu suaminya mencari lumput
Cepat sembuh
untuk makan ternaknya setelah mencari lumput Ny I tidak cuci tangan, Ny I saat mandi mengunakan air hangat dan mengunakan
sabun.
Mempunyai
2
orang anak yang masih sekolah. Ny I mandi 3x sehari mengunakan sabun dan air hangat. 3.
Ny. S
Ny. S adalah seorang ibu rumah tanga
4
SMP
IRT
65 tahun
Lama dan
mempunyai 4 orang anak 2 perempuan
belum
dan 2 laki-laki yang sudah berumah
sembuh
tanga semua, Ny S sering membantu suaminya di sawah setelah pulang dari sawah
Ny
S
mencucui
tangan
mengunakan air yang mengalir tetapi tidak mengunakan sabun, Ny S mandi 3x sehari.