Karya Asli YW
Serdadu, Dua Batang Kara Buku 2: Gelora Jiwa Muda & Misi Suci
imuiman.net
Menekuni Cinta Lama Kembali Ke Lingkaran Itu Entahlah, apakah itu lingkaran setan atau lingkaran tuyul. CL muter di situ lagi. Wer, uwer, jdar! Sekarang, dia bahkan mikir ingin ngamar dengan Marina anak van Dekker si kapitein ML-KNIL yang berkumis baplang. Oh.. Api cinta menyala-nyala. Byar.. Untuk beberapa lama mereka bertatap mesra. CL memegangi tangan Marina. Mulus. Dia ingat lagi saat mereguk cinta itu. Toh, akhirnya, nuraninya mendesakkan gugatan dari dalam. Marina kecewa saat kedua tangannya dilepaskan. "CL,.. bukankah kita tidak pernah bercerai betulan?" "Tidak. Memang tidak", CL membenarkan. "Bukankah kamu, CL... tidak pernah menyatakan talak satu, dua, tiga, atau empat?" "Hah? Emang ada talak empat?" "Ya nggak ada, CL!" "Hehehe.. iya, ya. Paling juga ada talak enam!" "Balak enam itu sih gaple, dodol!" "Iya. Gaple dodol...." "Oh, ataukah hari ini kamu ingin menjatuhkan talak?" "Tidak. Saya tidak niat menjatuhkan talak. Niat menjatuhkan gelas juga saya enggak! Buat apa gelas dijatuhin? Eh,.. malah nanya... Hehehe..." "Dan ingat CL,... dulu itu... kamu sudah memberikan mas kawinnya tanpa pernah diminta lagi. Iya, kan?" 2
"Artinya apa?" CL mikir. "Kalau memang perkawinannya dibatalkan,... mestinya mas kawinnya dikembalikan semua atau sebagiannya.... Begitu menurut Islam" tutup Marina. "Menurut Islam?" CL terpengaruh. Rupanya, selama berpisah,.. Marina mempelajari hal ikhwal pernikahan. "Berarti, wahai CL,... suamiku sayang,... secara resminya, secara Islam,.. kita masih suami istri." "Begitu ya? Bagus itu! Eh, bagus atau gimana ya?" CL meragu. Tadi di dalam batin terjadi tarik menarik antara pikiran nakal dan nurani yang bersih, sekarang,.. tarikan nurani seakan kehilangan dayanya. Marina jumawa. "Ini memang rahasia, CL,.. tapi sebutkanlah suatu dalil yang bisa menyangkal ini, kalau kamu bisa!" Marina menaikkan dagu indahnya yang sanggup memunculkan gempa di dalam batin CL. Tentu saja CL tidak tahu dalil apa-apa. Lagi pula, demi melihat kemolekan Marina,.. untuk apa itu dalil?! Dalil pada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini..... Dangdut tak mengapa.... Dan entah kemana perginya nurani... Nurani, Nurani,.. teung-teuingeun pisan maneh teh.... ***
3
Kala Nurani Tak Berarti "Jadi kita ini masih suami istri ya?" kata CL. Biar sedikit, keraguan itu ada. "Iya, CL! Marina van Dekker ini, saya,.. masihlah istri kamu! Hak kamu. Demikian pula,.. saya berhak meminta untuk kamu cinta-cintai....", Marina sok iye. "Kalo jitak-jitakan nggak berhak, ya?" "Iih, ari maneh. Jangan jitak-jitakan atuh!" "Tapi ibu kamu tidak setu..." "TIDAK SETU LEGI! Itu benar.. Dalam bahasa Jawa, setu legi itu setengah tuwo, lemu gimblah-gimblah!" "Maksud say.." "Sayton! Betul sekali. Syaitonnirrojiim, itu adalah setan yang terkutuk. Jangan sampai meracuni pikiran!" "Marina, tap... tap.. tap.." "Tape uli!" "Jdar! Walah.. kamu tuh dari tadi motong terus." "Ssst. Ibu saya setuju atau tidak setuju,.. secara agama, kita masih saling memiliki hak itu! Kamu tunduk pada ayah-ibu saya, atau kamu tunduk pada agama?! Pikir!" CL menarik nafas panjang. Logikanya sudah diputerputerin oleh cewek yang notabene jauh lebih muda. "Yah.... Dulu kamu sempat marah, Marina.... Mmm,... benarkah kamu masih mau melayani saya?" tanya CL. 4
"Oh, Tuanku, saya akan melayani Tuan sebagai seorang istri yang setia. Sebaik-baiknya. Mau berapa kali pun, Tuan akan hamba layani...." "Lima belas kali kamu kuat, ya?" "Lima belas kali?!!! Itu tuh bercintaan atau tinju?!!" "Hehehe..." "Ayolah, mari saya layani, Tuanku. Apa maumu?" Marina memberikan anggukan hormat, lalu dia berlutut. "Perut saya lapar....", desis CL. "Hidihh! Lagi romantis kok terus ke perut lapar. Sebel!" Marina gemas. Tapi, karena dia sendiri juga lapar, CL lantas ditraktirnya saat hujan mereda. CL makan gratis! Air sisa-sisa hujan gemericik terus dan terus. Mereka berbicara bersayang-sayangan, melepas segenap rindu yang selama ini terpendam. "Kang,.. apakah kamu betul-betul sayang padaku?" Marina bertanya dengan suara lembut. "Ya iyalah, Marina. Tentu saya sayang padamu, cantik!" "Tapi kamu dulu itu seperti lepas tanggung jawab?" "Eh, itu dulu, Marina! Waktu itu,.. mm.. eta.. iyeu.. saya kan mesti menyelidik dulu plus-minusnya, dan saya mesti memantapkan hati dulu." CL berdalih. "Kalau sekarang bagaimana?" "Kalau sekarang sih sudah mantap!" "Seberapa mantapnya? Jangan-jangan bo'ong lagi!" "Eh, beneran, saya sayang sama kamu!" CL merayu. 5
Mata Marina lurus menatap ke bola mata CL. CL ngarep beneran bisa memiliki lagi mata itu... saat itu juga! Hasrat sudah di ubun, kalo Marinanya kabur.. Mak! CL berpikir keras. Dan tidak cuma pikiran yang keras. Tekadnya juga mengeras... Tekad. Jelas tekadnya. *** Gombalan Cinta "Neng, bapak kamu tukang lontong ya?" "Kok tahu..." "Nah itu, jidat kamu jenong!" Gubrak! Nggak mungkinlah yau, CL Waldo merayu pake rayuan gak mutu ala abad dua satu! Hmm.. tapi gombal-gombalan dari dulu sama saja. Udah tahu gombal, toh Marinanya juga nempel aja kayak upil. "CL, katakanlah,.. seberapa besar kamu mau berkorban demi aku?" Marina memancing lagi, minta disayang. "Marina, Marina. Sungguh. Saya sayang padamu.." "Tapi kamu rela berkorban demi saya enggak? Atau mau langsung kabur lagi kayak dulu?" Marina melotot. "Eh, jangan ungkit yang dulu atuh, Marina. Kalo sekarang, pastilah saya rela berkorban demi kamu.... Sungguh, Marina. saya sayang padamu!" 6
"Bener?" "Ya,.. ibaratnya.. Kalo sekarang kamu kehujanan. Saya siap memayungi kamu agar kepala dan badan kamu tidak basah!" kata CL melancarkan gombalan. "Yah, cuma segitu! Kalo saya telanjur basah kuyup?" "Kalo kamu telanjur lepek,.. baju saya ini, dan celana saya kalo perlu.. bolehlah saya lepas untuk kamu pakai!" "Terus kamu pake apa?" "Dibuntel daun!" "Hihihi... Terus.. kalo saking derasnya daerah di sini banjir gimana?" Marina mendesak lagi. "Ya, kalo banjir,.. segera akan saya ungsikan kamu ke ketinggian sana!" CL makin sesumbar. "Mm.. terus? Gimana kalo di atas sana pohon-pohon bertumbangan? Diikuti gempa, dan bumi merekah? Disusul.. badai petir,.. tsunami, gunung pun meletus, pas hujan meteor, dan kebakaran hutan mengepung kita,.. apa coba yang akan kamu lakukan CL?" "Euleuh? Ya udah. Saya akan jemput Aki Usep ke sini!" "Hah?! Kamu jemput Aki Usep? Dia orang sakti?" "Enggak. Dia tukang cau. Pedagang pisang yang dulu.." "Hah? Buat apa kamu manggil dia?" Marina bingung. "Hehehe.. ya suruh ke sini biar dia nonton!" "Nonton?" "Hehehe, iya. Pasalnya,... dia itu sudah 75 tahun, Marina. Dan setua itu.. seumur hidup dia belum pernah lihat ada bencana dahsyat terjadi serentak." 7
"Hahaha.. Iya, ya? Ajaib bener ya, bencana kok bisa berbarengan begitu.." Marina pun mengakak manja. *** Membenahi Fengshui "Marina, saya nggak mau membela diri. Yang dulu itu, saya memang salah. Saya bodoh. Tapi sekarang,.. saya pastikan kepadamu cinta saya. Saya beneran ingin terus bersama kamu", CL makin gombal. Norak juga. Toh Marinanya suka. Batinnya sendiri juga gersang.... Habis makan, Marinalah yang ngajak ngamar duluan! CL gemetar ketika Marina menggandeng tangan. "Eh, tapi Marina,.. uang saya pas-pasan..." katanya lirih. "Sst. Sudahlah. Semua nanti saya yang bayar. Kamu nikmati saja cinta kita" Marina mengerling. Nyus bener! Lagi-lagi gratis! Dan tentu di kamar mereka bercumbuan. Tidak mungkinlah suami-istri lama tidak bertemu,.. lantas di kamar hanya untuk mereparasi sol sepatu yang ngejeblak! Ngaco bener. "Marina, kamu luar biasa..." desah CL akhirnya. "Ya, habis kamu juga janjinya dahsyat." "Hah? Janji? Janji apa?" "Janji manggil Mang Usep tukang cau tadi itu!" "Hahaha...." Tawanya yang lepas bikin CL jadi ingin tayang ulang percintaannya. Langsung dia menerkam. 8
Marina yang kelelahan.. menurut saja dan melayani. Tongkrongan indo-nya yang sempurna dia suguhkan pada suami. Dan tentunya hari itu tidak ada macan lepas dan tawon. CL juga tidak kecemplung sumur. Sudah dibayari makan, dibayari nginep,.. eh si cantiknya menyuguhkan diri semalaman. Dan dia bukan cewek sembarang. Dia Marina van Dekker, indo-Jawa yang bayangannya saja bisa jadi penyembuh aki-aki loyo. Detilnya tidaklah perlu dibahas. Pamali. Entah pakai jurus kodok mlungker, atau kuda ngikik,.. khalayak ramai tak perlu mikir. Yang jelas... posisi ranjang bergeser semeter. Yaitu untuk menselaraskan dengan feng shui-nya kamar tersebut! Hidup fengshui! Gubrak! ***
9