KARAKTERISTIK PENDERITA PERDARAHAN POSTPARTUM YANG DATANG KE RSU Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2004-2008
SKRIPSI
Oleh :
RAHMI 041000147
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
KARAKTERISTIK PENDERITA PERDARAHAN POSTPARTUM YANG DATANG KE RSU Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2004-2008
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh : RAHMI NIM. 041000147
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
ABSTRAK Penyebab kematian ibu di Indonesia melalui Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 masih didominasi oleh “Trias Klasik” yaitu perdarahan (46,17%), keracunan kehamilan (14,4%) dan infeksi (8%). Untuk mengetahui karakteristik penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series. Populasi yang merupakan sampel penelitian ini (total sampling) adalah 135 orang. Trend peningkatan penderita perdarahan postpartum menurut persamaan garis y = 5,8x + 9,6. Proporsi sosiodemografi tertinggi : umur 20-35 tahun (76,3%), suku Batak (50,4%), Islam (65,2%), pendidikan SLTA 54,1%, pekerjaan ibu rumah tangga (88,9%), dan asal daerah dari Kota Medan (91,9%). Proporsi mediko obstetri tertinggi : paritas 1-3 (51,9%), jarak persalinan 2-3 (25,9%), tidak ada riwayat obstetri jelek (70,7%), riwayat abortus (77,3%), tindakan partus spontan (96,3%). Proporsi rujukan Klinik/ Bidan (58,5%), penolong pertama Bidan yaitu (90,4%), Retensio Plasenta (53,3%), lama rawatan rata-rata 3,58 hari, ibu sewaktu pulang sehat 61,5%, CFR 2,2%. Tidak ada perbedaan antara paritas berdasarkan penyebab perdarahan postpartum (p = 0,076). Tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan penyebab perdarahan (p = 0,457). Lama rawatan rata-rata penderita perdarahan dengan tindakan seksio sesarea secara bermakna lebih lama dirawat dari partus spontan. (t = -2,237, p = 0,027; 6,20 hari vs 3,48 hari). Penderita perdarahan postpartum yang pulang sehat lebih lama dari yang pulang atas permintaan sendiri (PAPS), lebih lama dari yang pulang berobat jalan (PBJ), dan lebih lama dari yang meninggali.(F = 2,695, p = 0,049 ; 4,07 hari vs 2,89 hari vs 2,50 hari vs 1,67 hari). Disarankan kepada pihak rumah sakit agar dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian ibu, kepada bidan melalui pihak rumah sakit agar meningkatkan pengawasan terhadap ibu setelah melahirkan. Diharapkan kepada bagian rekam medik agar melakukan pencatatan kadar heamoglobin sebelum persalinan, frekuensi pemeriksaan kehamilan serta melengkapi pencatatan riwayat obstetri jelek. Kata kunci : Perdarahan Postpartum, Karakteristik Penderita yang Datang ke RSU Dr.Pirngadi Medan
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
ABSTRACT The cause of the mother mortality according to the Household Health Survey 1995 in Indonesia was still dominated by “Trias Klasik”, namely hemorrhage (46,17%), pregnant poisonous (14,4%) and infection (8%). To know the characteristics of postpartum hemorrhage patiens who comes to RSU Dr. Pirngadi Medan in 2004-2008, this descriptive research is carried out with design case series. The population is total sampling for 135 persons. The trend to the increase of postpartum hemorrhage patiens, according to the line equation y = 5,8x + 9,6. The highest socio-demography proportion is for the age 20-35 years old (76,3%), Bataknese tribe (50,4%), Moslem (62,55), Senior High School (52,6%), household women (88,9%) and derived from Medan city (91,9%). The highest obstetric medico proportion is for the parity 1 -3 (53,1%), distance of childbirth 2-3 years old (30,7%), haven’t bad obstetry history (70,7%) history of abortion (77,3%), spontaneous delivery action (96,3%). The first midwifery assistance proportion (90,4%), derived from clinical inference /midwives (58,5%), retention placenta (60,5%), length of average stay for 3, 58 days, healthy condition at the time go home (61,5%), CFR 2,2%. There is no significant difference found between the parity based on the postpartum hemorrhage cause ( p = 0,076). There is no significant difference of the length of average stay based on postpartum hemorrhage (p = 0.457). Length of average stay of those who suffer hemorrhage with section cesarean action is longer than spontaneous delivery ( t = -2,237, p = 0,027; 6,20 days vs 3.48 days). Postpartum hemorrhage patiens in healthy condition go home longer than those who go home earlier by the request, and it is faster than those out-patient and it is even longer than those who passed away (F = 2.695, p = 0,049, 4,07 days vs 2,89 days bs 2,50 days vas 1,67 days). For the general hospital of Dr. Pirngadi, it is suggested to give quick and precise action to avoid the mother mortality. And for those midwives by hospital to add the supervision. Also, it is suggested for those medical record staffs to make hemoglobin degree recording before the delivery, the frequency of pregnancy checking, writing worse obstetric record. Key words : sufferers of postpartum hemorrhage, the characteristics of patiens who comes to RSU Pirngadi Medan
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama
: Rahmi
Tempat/ Tanggal Lahir
: Lhokseumawe/ 06 Februari 1986
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Jumlah Anggota Keluarga
: 7 (tujuh) bersaudara
Alamat
: Jl. Kuarcab No.10 Comp.Pemda Hagu Tengoh Lhokseumawe, NAD
Riwayat Pendidikan
: 1. 1992-1998 : SD Negeri 3 Lhokseumawe 2. 1998-2001 : SMP Negeri 2 Lhokseumawe 3. 2001-2004 : SMA Negeri 1 Lhokseumawe 4. 2004-2009 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM-USU)
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program studi Srata 1 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku Ketua Departemen Epidemiologi FKM USU dan selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. 3. Ibu Prof. dr. Nerseri Barus, MPH dan Drs. Jemadi, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu drh. Rasmaliah, M.Kes selaku Dosen Penguji II sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis di FKM USU. 5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas. 6. Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian serta pegawai Litbang, Rekam Medis yang turut membantu dalam pengumpulan data.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
7. Teristimewa Ibunda tercinta Rosmanidar A.Gani, juga kakak, abang dan adik yang senantiasa memberikan do’a, nasehat dan dukungan yang begitu berharga kepada penulis. 8. Rekan-rekan peminatan Epidemiologi : Futri, Dame, Siska, Melinda, Dewi, Ayu, Yunni, Cinta, teman-teman pengurus PHBI dan lain-lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Juni 2009 Penulis
RAHMI
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
DAFTAR ISI Abstrak ........................................................................................................................ Daftar Riwayat Hidup .................................................................................................. Kata Pengantar ............................................................................................................. Daftar Isi ...................................................................................................................... Daftar Tabel ................................................................................................................. Daftar Gambar ............................................................................................................. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1.2. Perumusan Masalah ................................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 1.3.1. Tujuan Umum ........................................................................... 1.3.2. Tujuan Khusus .......................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perdarahan Postpartum ............................................................. 2.2. Patofisiologi .............................................................................................. 2.2.1. Atonia Uteri ................................................................................ 2.2.2. Retensio Plasenta ........................................................................ 2.2.3. Laserasi Jalan Lahir ..................................................................... 2.2.4. Inversio Uteri .............................................................................. 2.2.5. Ruptura Uteri .............................................................................. 2.3. Epidemiologi ............................................................................................. 2.3.1. Distribusi Frekuensi .................................................................... 2.3.2. Determinan .................................................................................. 2.4. Pencegahan ................................................................................................ 2.4.1. Pencegahan Primer ...................................................................... 2.4.2. Pencegahan Sekunder .................................................................. 2.4.3. Pencegahan Tersier ..................................................................... BAB 3. KERANGKA KONSEP 3.1. Model Kerangka Konsep ........................................................................... 3.2. Definisi Operasional .................................................................................. BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ................................................. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 4.2.1. Lokasi Penelitian ......................................................................... 4.2.2. Waktu Penelitian ......................................................................... 4.3. Populasi dan Sampel .................................................................................. 4.3.1. Populasi ...................................................................................... 4.3.2. Sampel ........................................................................................ 4.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 4.5. Pengolahan dan Analisis Data ....................................................................
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
ii iii iv vi ix xi 1 5 5 5 5 6 8 9 9 10 10 11 11 12 12 12 16 16 17 19 20 20 25 26 26 26 26 26 26 26 26
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Analisa Deskriptif ...................................................................................... 5.1.1. Proporsi Kunjungan Penderita Perdarahan Postpartum di RSU Dr. Pirngadi Medan Berdasarkan Tahun .................................... 5.1.2. Sosiodemografi ......................................................................... 5.1.3. Mediko Obstetri ........................................................................ 5.1.4 Penolong Pertama Persalinan ..................................................... 5.1.5. Asal Rujukan ............................................................................. 5.1.6. Penyebab Perdarahan ................................................................ 5.1.7. Lama Rawatan Rata-rata ........................................................... 5.1.8. Keadaan Ibu Sewaktu Pulang .................................................... 5.2. Analisa Statistik ......................................................................................... 5.2.1. Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan .................................. 5.2.2. Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan ................................. 5.2.3. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penyebab Perdarahan .... 5.2.4. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Tindakan Persalinan ..... 5.2.5. Penyebab Perdarahan Berdasarkan Penolong Persalinan ............ 5.2.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang ....................................................................................... BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Analisa Deskriptif ...................................................................................... 6.1.1. Trend (Kecenderungan) Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Data Tahun 2004-2008 .......................................... 6.1.2. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Umur .. 6.1.3. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Suku ... 6.1.4. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Agama ................................................................................................... 6.1.5. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pendidikan ................................................................................ 6.1.6. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pekerjaan .................................................................................. 6.1.7. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Daerah Asal ........................................................................................... 6.1.8. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Paritas . 6.1.9. Proporsi Ibu Perdarahan Postpartum Berdasarkan Jarak Persalinan .................................................................................. 6.1.10. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Riwayat Obstetri Jelek ............................................................... 6.1.11. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Adanya Riwayat Obstetri Jelek .................................................. 6.1.12. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penolong Pertama Persalinan ..................................................... 6.1.13. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Asal Rujukan .....................................................................................
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
27 27 28 30 32 33 33 34 35 36 36 37 39 39 39 40 42 42 43 44 45 46 47 48 49 51 53 55 56 57
6.1.14. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tindakan Persalinan .................................................................. 6.1.15. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum .............................................. 6.1.16. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum ...... 6.1.17. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang .................................................... 6.2. Analisa Statistik ......................................................................................... 6.2.1. Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum ................ 6.2.2. Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum .............. 6.2.3. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum ................................................................................ 6.2.4. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Tindakan Persalinan ...... 6.2.5. Penyebab Perdarahan Berdasarkan Penolong Pertama ............... 6.2.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang ....................................................................................... BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ............................................................................................... 7.2. Saran ......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
58 59 60 61 62 62 63 64 65 66 67 69 70
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tahun yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .........
27
Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Sosiodemografi yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008 ........................................................................................................
28
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Mediko Obstetri yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008 ........................................................................................................
30
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Mediko Obstetri Tercatat yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .....................................................................................
31
Tabel 5.5. Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Adanya Riwayat Obstetri Jelek yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...............................................................................................
32
Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penolong Pertama yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...............................................................................................
32
Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Asal Rujukan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .....
33
Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .........................................................................
33
Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan Tercatat yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .....................................................................................
34
Tabel 5.10. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan 2004-2008 ...................................................
34
Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .....................................................................................
35
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ....
36
Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...............................................................................................
37
Tabel 5.14. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...............................................................................................
38
Tabel 5.15. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tindakan Persalinan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...............................................................................................
39
Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Penyebab Perdarahan Berdasarkan Penolong pertamaPenderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...........................................................
39
Tabel 5.17. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .....................................................................................
40
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
DAFTAR GAMBAR Gambar 6.1.
Kecenderungan Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tahun yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .................
42
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Umur yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .........................
43
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Suku yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .........................
44
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Agama yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .........................
45
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pendidikan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .................
46
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pekerjaan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .................
47
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Daerah Asal yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .................
48
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Paritas yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .........................
49
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Paritas Tercatat yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...
50
Gambar 6.10. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Jarak Persalinan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008 ......................................................................................................
51
Gambar 6.11. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Jarak Persalinan Tercatat yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .............................................................................................
52
Gambar 6.12. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Riwayat Obstetri Jelek yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008 ......................................................................................................
53
Gambar 6.13. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Riwayat Obstetri Jelek Tercatat yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ..................................................................................
54
Gambar 6.2.
Gambar 6.3.
Gambar 6.4.
Gambar 6.5.
Gambar 6.6.
Gambar 6.7.
Gambar 6.8.
Gambar 6.9.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Gambar 6.14. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Adanya Riwayat Obstetri Jelek yang Datang RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .............................................................................................
55
Gambar 6.15. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penolong Pertama yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ...
56
Gambar 6.16. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Asal Rujukan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .................
57
Gambar 6.17. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tindakan Persalinan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008 ......................................................................................................
58
Gambar 6.18. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008 ......................................................................................................
59
Gambar 6.19. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 .............................................................................................
60
Gambar 6.20. Proporsi Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ..................................................................................
62
Gambar 6.21. Proporsi Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ..................................................................................
63
Gambar 6.22. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ......................................................................
64
Gambar 6.23. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tindakan Persalinan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ......................................................................
65
Gambar 6.24. Proporsi Penyebab Perdarahan Berdasarkan Penolong Pertama Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ......................................................................
66
Gambar 6.25. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 ........................................................
67
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral pembangunan nasional bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan penduduk hingga tercapai produktivitas dan kesejahteraan bangsa. Upaya untuk meningkatkan kualitas manusia yang harus dilakukan sejak dini sangat bergantung pada kualitas kesehatan ibu yang mengandungnya serta kesehatan semasa anak-anak. Kesehatan ibu dan anak menjadi inti kesejahteraan keluarga yang pada gilirannya akan menghasilkan manusia yang berkualitas.1 Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator utama status kesehatan di suatu masyarakat. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio, MMR) didasarkan pada risiko kematian ibu berkaitan dengan proses melahirkan, persalinan, perawatan obstetrik, komplikasi kehamilan dan masa nifas.2 Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah akhir kehamilannya, tanpa memandang lama dan lokasi kehamilan. Kematian tersebut disebabkan oleh berbagai penyebab yang berhubungan dengan kehamilan atau diperburuk oleh kehamilan atau penatalaksanaannya, tetapi bukan akibat kecelakaan atau secara kebetulan.3 Angka Kematian Ibu didefinisikan sebagai jumlah kematian maternal selama satu tahun dalam 100.000 kelahiran hidup. 4 World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2005 sebanyak 536.000 orang ibu hamil dan bersalin meninggal di seluruh dunia. 5 Tahun 2005 angka kematian ibu di Amerika Serikat sebesar 11 per 100.000 kelahiran hidup,
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
di Inggris sebesar 8 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura sebesar 14 per 100.000 kelahiran hidup, di Vietnam sebesar 150 per 100.000 kelahiran hidup, di Thailand 110 per 100.000 kelahiran hidup dan di Malaysia sebesar 62 per 100.000 kelahiran hidup.6 Di Indonesia, angka kematian ibu pada tahun 1994 yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, kemudian pada tahun 1995 menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2000 turun lagi menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup, tetapi pada tahun 2001 meningkat menjadi 396 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2003 AKI dilaporkan sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. 7 Kematian ibu hamil dapat diklasifikasikan menurut penyebab mediknya sebagai obstetrik “langsung” dan “tidak langsung”. Menurut laporan WHO (2008), kematian ibu di dunia yang disebabkan oleh perdarahan 25%, penyebab tidak langsung 20%, infeksi 15%, aborsi yang tidak aman 13%, eklampsia 12%, penyulit persalinan 8% dan penyebab lainnya 7%.8 Penyebab kematian ibu di Indonesia melalui Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 masih didominasi oleh “Trias Klasik” yaitu perdarahan (46,17%), keracunan kehamilan (14,4%) dan infeksi (8%). 9 Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur penyebab terbesar kematian ibu tahun 2005 di Jawa Timur berturut-turut adalah perdarahan 34,62% diikuti keracunan kehamilan (Preeklampsia) 14,01%, infeksi 3,02% dan penyebab lainnya 40,11%.10
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan, proporsi perdarahan pada tahun 2002 sebesar 2,3% atau sebanyak 30 orang dari 1.310 persalinan dan jumlah kematian ibu karena perdarahan sebanyak 2 orang (CFR=6,7%), pada tahun 2003 sebanyak 35 orang dengan proporsi 2,5% dari 1.425 persalinan dan jumlah kematian ibu karena perdarahan sebanyak 3 orang (CFR=8,6%).11 Tahun 2005 jumlah kematian ibu karena perdarahan postpartum di Rumah Sakit di Indonesia sebanyak 71 kasus dari 8.212 kasus perdarahan postpartum (CFR 0,86%), tahun 2006 sebanyak 43 kasus dari 7.376 kasus perdarahan postpartum (CFR 0,6%).7,12 Berdasarkan hasil penelitian Rochjati P (1997-2002), penyebab kematian ibu tertinggi ditiga Kabupaten di Jawa Timur adalah perdarahan postpartum. Di Kabupaten Nganjuk 20 orang ibu meninggal karena perdarahan postpartum dari 58 ibu yang meninggal karena kasus obstetri (PMR=34,5%), di Probolinggo 23 orang ibu meninggal karena perdarahan postpartum dari 63 ibu yang meninggal karena kasus obstetri (PMR=36,6%) dan di Trenggalek kematian ibu karena perdarahan postpartum sebanyak 10 orang dari 30 kematian ibu karena kasus obstetri (PMR=33,3%).13 Berdasarkan penelitian Budi jumlah kasus perdarahan postpartum dari seluruh persalinan di RS Sardjito (1998-2002) tiap tahunnya berfluktuasi tahun 1998 sebanyak 1,3%, tahun 1999 sebanyak 0,9%, tahun 2000 sebanyak 1,5%, tahun 2001 sebanyak 0,9% dan tahun 2002 sebanyak 3,5%. 14 Berdasarkan hasil penelitian Wiludjeng di 4 Rumah Sakit Daerah (RSUD Pesisir Selatan, RSUD Padang Pariaman, RSUD Sikka, RSUD Larantuka dan RSUD
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Serang) tahun 2005 eklampsia dan perdarahan menjadi penyebab utama kematian ibu, masing-masing sebanyak 5 kasus dari 12 kasus kematian ibu (PMR=41,7%). Kematian ibu karena perdarahan postpartum sebanyak 4 kasus dari 12 kasus kematian ibu (PMR=33,3%).15 Berdasarkan penelitian Arifin S tahun 2001 menunjukkan bahwa proporsi perdarahan postpartum di RSU Tanjung Pura sebesar 9,3% (29 kasus dari 313 kasus kedaruratan obstetri) dan jumlah kematian ibu karena perdarahan postpartum sebanyak 2 kasus (CFR 66,7%), sedangkan di RSU Kisaran didapat bahwa proporsi perdarahan postpartum sebesar 1,4% (4 kasus dari 280 kasus kedaruratan obstetri).16 Pada penelitian Gurning tahun 2004 mendapatkan bahwa RSU Dr. Pirngadi Medan periode 2000-2003 jumlah kasus perdarahan postpartum sebanyak 814 kasus.17 Berdasarkan penelitian Pardosi di RSU H. Adam Malik tahun 2003 sebanyak 42 kasus dan tahun 2004 sebanyak 47 kasus. Di RS Marta Friska tahun 2004 jumlah kasus perdarahan postpartum sebanyak 12 orang. 9 Berdasarkan hasil survei pendahuluan di RSU Dr. Pirngadi Medan, jumlah kasus perdarahan postpartum pada tahun 2004 tercatat sebanyak 11 kasus, tahun 2005 sebanyak 18 kasus, tahun 2006 sebanyak 38 kasus dan tahun 2007 sebanyak 38 kasus. Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
1.2. Perumusan Masalah Belum diketahuinya karakteristik penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2004-2008.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita perdarahan postpartum yang datang RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui trend kunjungan penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan berdasarkan data Tahun 2004-2008. b. Untuk
mengetahui
distribusi proporsi penderita
perdarahan
postpartum
berdasarkan sosiodemografi meliputi : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan daerah asal. c. Untuk
mengetahui
distribusi proporsi penderita
perdarahan
postpartum
berdasarkan mediko obstetri meliputi : paritas, jarak persalinan, riwayat obstetri jelek dan tindakan persalinan. d. Untuk
mengetahui
distribusi proporsi penderita
perdarahan
postpartum
perdarahan
postpartum
perdarahan
postpartum
berdasarkan penolong pertama persalinan. e. Untuk
mengetahui
distribusi proporsi penderita
berdasarkan asal rujukan. f. Untuk
mengetahui
distribusi proporsi penderita
berdasarkan penyebab perdarahan postpartum.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
g. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita perdarahan postpartum. h. Untuk
mengetahui
distribusi proporsi penderita
perdarahan
postpartum
berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang. i.
Untuk mengetahui perbedaan proporsi umur berdasarkan penyebab perdarahan postpartum.
j.
Untuk mengetahui perbedaan proporsi paritas berdasarkan penyebab perdarahan postpartum.
k. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan penyebab perdarahan. l.
Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan persalinan.
m. Untuk mengetahui perbedaan proporsi penolong pertama persalinan berdasarkan penyebab perdarahan n. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Sebagai informasi atau masukan bagi pihak Rumah Sakit mengenai karakeristik penderita perdarahan postpartum tahun 2004-2008 untuk perencanaan pelayanan kesehatan yang baik bagi ibu hamil dan bersalin. 1.4.2. Sebagai sumber informasi untuk penelitian lain yang erat kaitannya dengan perdarahan postpartum.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 2 TI NJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Perdarahan Postpartum Beberapa definisi perdarahan postpartum : a. Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah persalinan berlangsung.18 b. Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500ml setelah bersalin. 19 c. Perdarahan postpartum adalah perdarahan setelah anak lahir melebihi 500ml, dapat primer pada 24 jam pertama dan sekunder setelah 24 jam.20 Menurut waktu terjadinya perdarahan postpartum dibagi atas dua bagian : a. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yaitu perdarahan yang berjumlah lebih dari 500ml dan terjadi dalam 24 jam pertama setelah anak lahir.21 Penyebab perdarahan postpartum primer yaitu uterus atonik, sisa plasenta atau selaput ketuban, robekan jalan lahir, penyakit darah. 22 Tetapi pada umumnya perdarahan postpartum primer hampir selalu disebabkan oleh atonia uterus dan laserasi jalan lahir.23 b. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 postpartum. 22 Perdarahan postpartum sekunder tidak mengancam jiwa seperti pada perdarahan postpartum primer karena biasanya jumlah perdarahannya tidak banyak, namun demikian perdarahan yang demikian akan menyebabkan anemia dan mengandung infeksi dalam masa nifas atau sesudahnya.21 Perdarahan postpartum sekunder
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
paling umum merupakan akibat subinvolusi tempat plasenta, jaringan plasenta yang tertahan atau infeksi.23 2.2. Patofisiologi Bila dikaji dari sudut mekanisme perdarahan, maka perdarahan pada sesuatu tempat di tubuh baru terjadi jika keutuhan pembuluh darah terganggu/ terluka dan mekanisme pembekuan tidak mampu membendungnya.24 2.2.1. Atonia Uteri Uterus yang kuat atau berkontraksi dalam kondisi normal tidak mengalami perdarahan setelah melahirkan.23 Perdarahan postpartum bisa dikendalikan melalui kontraksi dan serat-serat miometrium. Kontraksi dan retraksi ini menyebabkan terlipatnya pembuluh-pembuluh darah sehingga aliran darah ke tempat plasenta terhenti.19 Atonia uteri adalah gagalnya uterus untuk mempertahankan kontraksi dan retraksi normalnya. Kegagalan kontraksi otot rahim menyebabkan pembuluh darah pada bekas implantasi plasenta terbuka sehingga menimbulkan perdarahan. 18 Pada atonia uteri, uterus tidak mengadakan kontraksi dengan baik, terjadi karena proses persalinan yang lama sehingga menyebabkan kelelahan, peregangan rahim yang berlebihan karena kehamilan ganda, janin besar, kelainan uterus karena mioma uteri, faktor sosioekonomi yaitu malnutrisi dan sering dijumpai pada multipara dan grandemultipara, anemia berat, penggunaan oksitosin yang berlebihan dalam persalinan.21 Atonia uteri juga dapat timbul karena salah penanganan kala III persalinan.24
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
2.2.2.
Retensio Plasenta Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam
setelah persalinan bayi. Retensio sebagian atau seluruh plasenta dalam rahim akan menyebabkan sinus-sinus darah tetap terbuka dan menimbulkan perdarahan postpartum.24 Sebab-sebab retensio plasenta : a. Plasenta belum lepas dari dinding uterus. Jika plasenta belum lepas sama sekali, tidak terjadi perdarahan, jika lepas sebagian, terjadi perdarahan yang merupakan indikasi untuk mengeluarkannya. Plasenta belum keluar dari dinding uterus karena a) kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasena. b) plasenta melekat erat pada dinding uterus vili korialis desidua sampai miometrium-sampai bawah peritoneum (plasenta akreta-perkreta).24 b. Plasenta sudah lepas tetapi belum keluar karena atonia uteri dan akan menyebabkan perdarahan yang banyak, atau dapat juga diakibatkan kesalahan penanganan kala III, yang akan menghalangi plasenta keluar (plasenta inkarserata).22 2.2.3. Laserasi Jalan Lahir Laserasi atau robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua perdarahan postpartum. Robekan jalan lahir selalu memberikan perdarahan dalam jumlah yang bervariasi banyaknya. Laserasi jalan lahir dapat meliputi cedera pada labia, perineum, vagina dan serviks. Untuk dapat menetapkan sumber perdarahan dapat dilakukan dengan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan spekulum. Setelah sumber perdarahan diketahui dengan pasti, perdarahan dihentikan dengan melakukan ligasi.24
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sebab dan insiden laserasi obstetrik traktus genetalia bawah meliputi kelahiran operatif, kelahiran spontan tidak terkontrol, kelainan kongenital pada bagian-bagian maternal yang lunak, kontraksi pelvis, jaringan parut yang sudah ada sebelumnya akibat infeksi, cedera atau pembedahan.25 Robekan jalan lahir yang diabaikan dapat menyebabkan kehilangan darah yang banyak tapi perlahan selama berjam-jam.26 2.2.4. Inversio Uteri Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri. Inversio uteri dibagi menjadi a) Inversio uteri ringan yaitu keadaan dimana fundus uteri terbalik menonjol dalam kavum uteri, namun belum keluar dari ruang rongga rahim. b) Inversio uteri sedang yaitu keadaan fundus uteri terbalik dan sudah masuk dalam vagina. c) Invesio uteri berat yaitu keadaan uterus dan vagina semuanya terbalik dan sebagian sudah keluar vagina. 22 2.2.5. Ruptura Uterus Ruptura uterus adalah keadaan robekan pada rahim dimana telah terjadi hubungan lansung antara rongga amnion dengan rongga peritoneum. 21 Biasanya ruptura uteri didahului oleh gejala-gejala his yang kuat dan terus-menerus, rasa nyeri yang hebat di perut bagian bawah, nyeri waktu ditekan, gelisah atau seperti ketakutan, nadi dan pernapasan cepat. Secara anatomik ruptura dapat dibagi atas ruptura uteri komplit (dinding uterus robek, peritoneum juga robek sehingga janin dapat berada dalam rongga perut) dan ruptura uteri inkomplit (hanya dinding uterus yang robek tetapi peritoneum tetap utuh).27
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
2.3. Epidemiologi 2.3.1. Distribusi Frekuensi Di dunia, 25% dari 150.000 kelahiran hidup tiap tahun disebabkan oleh perdarahan postpartum sebagai penyebab paling utama kematian ibu. 28 Penelitian Tucker J, dkk di Amerika Serikat tahun 1988-1999 prevalensi perdarahan postpartum pada wanita kulit hitam sebanyak 1.428 orang, wanita kulit putih sebanyak 1.890 orang.29 Di RS Muhimbili Nasional di Tanzania (1995-2005) dilaporkan jumlah kematian karena perdarahan postpartum sebanyak 107 orang. 30 Penelitian Balki dkk di Canada (2000-2005) kejadian postpartum primer sebesar 3,2% (1078 kasus dari 33.631 kasus persalinan).31 2.3.2. Determinan a.
Umur Umur reproduksi aman untuk melahirkan dan persalinan adalah umur 20-30
tahun, umur di bawah dan di atas usia tersebut dapat meningkatkan risiko kehamilan dan persalinan. Kematian maternal pada ibu yang berusia muda (<20 tahun) 2-5 kali lebih tinggi daripada usia 20-29 tahun dan kematian tersebut akan meningkat kembali sesudah usia 35 tahun.4 Penelitian yang dilakukan oleh Pardosi di wilayah kerja Puskesmas Kota Medan tahun 2005 menemukan bahwa ibu dengan umur < 20 tahun atau > 35 tahun memiliki risiko mengalami perdarahan postpartum 3,3 kali lebih besar dibanding dengan ibu dengan umur 20-30 tahun.9
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
b.
Paritas Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu sebelum kehamilan
atau persalinan saat ini. Paritas dikategorikan menjadi 4 kelompok : (1) Nullipara adalah ibu dengan paritas 0 (2) Primipara adalah ibu dengan paritas 1 (3) Multipara adalah ibu dengan paritas 2-5 (4) Grande Multipara adalah ibu dengan paritas >522 Paritas mempunyai pengaruh terhadap kejadian perdarahan postpartum karena pada setiap kehamilan dan persalinan terjadi perubahan serabut otot pada uterus yang dapat menurunkan kemampuan uterus untuk berkontraksi sehingga sulit untuk melakukan penekanan pembuluh-pembuluh darah yang membuka setelah lepasnya plasenta. Risiko terjadinya akan meningkat setelah persalinan ketiga atau lebih yang mengakibatkan terjadinya perdarahan postpartum.19 Penelitian yang dilakukan oleh Pardosi di wilayah kerja Puskesmas Kota Medan tahun 2005 menemukan bahwa ibu dengan paritas ≥ 3 memiliki risiko perdarahan postpartum 0,7 kali lebih besar dibandingkan dengan paritas <3. 9 c.
Jarak Persalinan Seorang wanita setelah melahirkan membutuhkan 2 tahun atau lebih jarak
melahirkan agar keadaan uterus dan kondisi ibu pulih kembali secara fisiologik dari persalinan dan mampu mempersiapkan diri untuk kehamilan berikutnya. 26 Jarak kehamilan pendek akan meningkatkan risiko terhadap ibu dan anak dan jarak persalinan yang optimal adalah antara 2 sampai 3 tahun. Jarak kehamilan < 2 tahun tergolong risiko tinggi karena menimbulkan komplikasi pada persalinan
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
dimana uterus akan berkontraksi kurang baik dan melemah sehingga dapat mengakibatkan terlepasnya sebagian plasenta, robekan pada sinus-sinus maternalis. Sedangkan sebagian plasenta yang masih melekat akan mengahambat kontraksi dan retraksi dari otot-otot uterus yang mengakibatkan lumen pembuluh-pembuluh darah pada tempat melekatnya plasenta akan tetap membuka sehingga terjadinya perdarahan.20 d.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Riwayat kehamilan yang berhubungan dengan risiko kematian ibu adalah
pernah
mengalami
abortus,
perdarahan,
pre-eklampsia/eklampsia.
Dengan
memperoleh informasi tentang ibu secara lengkap pada masa lalu, diharapkan risiko kehamilan yang dapat memperberat keadaan ibu dan janin dapat diatasi dengan pengawasan obstetri yang lebih baik. 32 Riwayat persalinan yang berisiko tinggi adalah persalinan yang pernah mengalami seksio sesarea sebelumnya, ekstraksi vakum, melahirkan prematur/BBLR, forcep, partus lama, ketuban pecah dini dan melahirkan bayi mati. 32 e.
Anemia Anemia kehamilan adalah kodisi ibu dengan kadar haemoglobin di bawah 11
gr% pada trimester I dan III atau kadar < 10,5gr% pada trimester II.19 Berdasarkan DepKes tahun 2003, kejadian anemia pada ibu hamil merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu dengan proporsi 51% dan pada ibu nifas 45% serta Kurang Energi Protein.33
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan penelitian Budi di RS Sardjito Yogyakarta tahun 1998-2002 menemukan bahwa ibu dengan anemia memiliki risiko mengalami perdarahan postpartum 2,76 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia. 14 f.
Pendidikan Ibu dengan pendidikan yang lebih tinggi memperhatikan kesehatannya selama
kehamilan bila dibadingkan dengan ibu yang tingkat pendidikannya rendah. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu diharapkan semakin meningkat juga pengetahuan dan kesadarannya dalam mengantisipasi kesulitan kehamilan dan persalinan sehingga termotivasi untuk melakukan pengawasan kehamilan secara berkala dan teratur.32 g.
Pekerjaan Derajat sosioekonomi masyarakat akan menunjukkan tingkat kesejahteraan
dan kesempatannya dalam menggunakan pelayanan kesehatan. Jenis pekerjaan ibu maupun suaminya akan mencerminkan keadaan sosioekonomi keluarga. Berdasarkan jenis pekerjaan tersebut dapat dilihat kemampuan mereka terutama dalam pemenuhan makanan bergizi, khususnya bagi ibu hamil, pemenuhan kebutuhan makanan bergizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehamilannya. Kekurangan gizi dapat berakibat buruk pada ibu dan anak, misalnya pada ibu dapat terjadi anemia, keguguran, perdarahan saat dan sesudah hamil, infeksi atau partus macet sedangkan pada anak dapat menyebabkan terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).34
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
2.4. Pencegahan 2.4.1. Pencegahan Primer (Primary Prevention) Tindakan pencegahan tidak saja dilakukan sewaktu bersalin namun sudah dimulai sejak ibu hamil dengan melakukan perawatan antenatal yang baik.32 Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkahlangkah dalam pertolongan persalinannya.18 Kunjungan pelayanan antenatal bagi ibu hamil paling sedikit 4 kali kunjungan dengan distribusi sekali pada trimester I, sekali trimester II dan dua kali pada trimester III.12 Adapun hal-hal yang harus diawasi adalah : a) peningkatan berat badan ibu b) pemenuhan nutrisi c) fungsi organ-organ tubuh d) pertumbuhan dan perkembangan janin e) jumlah dan letak janin f) persiapan persalinan g) keadaan jalan lahir h) persiapan laktasi i) imunisasi j) psikologis ibu.35 Semua ibu hamil harus didorong untuk mempersiapkan kelahiran dan kesiagaan terhadap komplikasi dan agar melahirkan dengan bantuan seorang bidan, yang dapat memberikan perawatan pencegahan perdarahan postpartum. Semua ibu
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
harus dipantau secara dekat setelah melahirkan terhadap tanda-tanda perdarahan tidak normal dan para pemberi perawatan harus dapat dan mampu menjamin akses ke tindakan penyelamatan hidup bilamana diperlukan.36 Sebagian besar kasus perdarahan postpartum terjadi selama persalinan kala III.. Untuk itu dilakukan pencegahan dengan manajemen aktif kala III. Manajemen aktif persalinan kala III terdiri dari intervensi yang direncanakan untuk mempercepat pelepasan plasenta dengan meningkatkan kontraksi rahim dan unuk mencegah perdarahan postpartum dengan menghindari atonia uteri.36 2.4.2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention) a. Diagnosis Diagnosis biasanya tidak sulit, terutama timbul perdarahan yang banyak dalam waktu pendek, tetapi bila perdarahan sedikit dalam waktu yang lama, tanpa disadari penderita telah kehilangan banyak darah sebelum ia tampak pucat. Seorang wanita hamil dapat kehilangan darah sebanak 10% dari volume total tanpa mengalami gejala-gejala klinik, gejala-gejala baru tampak pada kehilangan darah 20% jika perdarahan berlangsung terus, dapat timbul syok. Diagnosis perdarahan postpartum dipermudah apabila tiap-tiap persalinan setelah anak lahir secara rutin diukur pengeluaran darah dalam kala III dan satu jam setelahnya.20 Apabila terjadi perdarahan postpartum dan plasenta belum lahir, perlu diusahakan untuk melahirkan plasenta dengan segera. Jika plaseenta sudah lahir, perlu dibedakan antara perdarahan akibat atonia uteri atau perdarahan akibat perlukaan jalan lahir. Pada perdarahan atonia uteri, uterus membesar dan lembek pada palpasi, sedang perdarahan karena perlukaan uterus berkontraksi dengan baik. Dalam
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
hal uterus berkontraksi dengan baik perlu diperiksa dengan baik tentang adanya dan dimana letak perlukaan jalan lahir.24 Informasi dalam buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal akan membantu dalam menentukan pendekatan-pendekatan yang terbaik untuk menangani perdarahan postpartum serta komplikasinya pada berbagai kondisi, kondisi-kondisi tersebut dapat dilihat dalam tabel 2.1. Tabel 2.1. Diagnosa Kerja Perdarahan Postpartum Gejala dan Tanda Uterus tidak berkontraksi dan lembek. Perdarahan segera setelah anak lahir (Perdarahan Persalinan Primer atau P3) Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir (P3) Uterus berkontraksi dan keras. Plasenta lengkap. Plasenta belum lahir setelah 30 menit. Perdarahan segera (P3) Uterus berkontraksi dan keras. Plasenta atau sebagian selaput (mengandug pembuluh darah) tidak lengkap. Perdarahan segera (P3) Uterus tidak teraba. Lumen vagina terisi massa. Tampak tali pusat (bila plasenta belum lahir) Perdarahan segera
Penyulit Diagnosis Kerja Syok Atonia uteri Bekuan darah pada serviks atau posisi telentang akan menghambat aliran darah keluar. Pucat Robekan Jalan Lahir Lemah Menggigil
Tali pusat utus akibat Retensio Plasenta traksi berlebihan. Inversio uteri akibat tarikan. Perdarahan lanjutan. Uterus berkontraksi tetapi Tertinggalnya Sebagian tinggi fundus tidak Plasenta. berkurang.
Neurogenik syok. Pucat dan limbung.
Inversion Uteri
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Gejala dan Tanda Sub involusi uterus Nyeri tekan perut bawah Perdarahan (sekunder atau P2S) Lokhia mukopurulen dan berbau (bila disertai infeksi). Perdarahan segera (P3) Nyeri perut berat (kurangi dengan ruptur)
Penyulit Anemia Demam
Syok Nyeri tekan perut Denyut nadi ibu cepat
Diagnosis Kerja Perdarahan terlambat Endometritis atau Sisa Fragmen Plasenta (terinfeksi atau tidak)
Robekan dinding uterus (Ruptura uteri)
b. Penanganan Perdarahan Postpartum Dalam menghadapi kasus perdarahan postpartum harus hati-hati dengan perdarahan yang mengalir dalam jumlah yang tidak banyak tetapi terjadi secara berulang. Karena setelah beberapa waktu kemudian atau sekitar setengah sampai satu jam, secara kumulatif telah banyak darah yang hilang. Oeh karena itu perlu pemberian infus larutan garam fisiologis secepatnya bila ada perdarahan walau nampaknya tidak banyak, kemudian diikuti tranfusi jika ternyata perdarahan itu berlanjut, serta bertindak menangani penyebab perdarahan.21 2.4.3. Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention) Perdarahan postpartum dapat dengan cepat menjadi syok yang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, selama perawatan perlu terus menerus diadakan pengawasan penderita. Secara berkala diadakan pengukuran nadi, tekanan darah, suhu dan pernapasan agar dapat diberikan pertolongan segera sebelum terjadinya syok.37
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Model Kerangka Konsep Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum 1. Sosiodemografi Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Daerah Asal 2. Mediko Obstetri Paritas Jarak Persalinan Riwayat Obstetri Jelek Tindakan Persalinan 3. Penolong Pertama Persalinan 4. Asal Rujukan 5. Penyebab Perdarahan 6. Lama Rawatan Rata-Rata 7. Keadaan Sewaktu Pulang
3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500ml yang terjadi setelah persalinan atau segera setelah bayi lahir yang tercatat pada kartu status.
3.2.2. Umur adalah usia penderita saat melahirkan yang terdapat pada kartu status yang dikategorikan atas : 1. Umur < 20 tahun 2. Umur 20-35 tahun 3. Umur >35 tahun
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Pada analisis bivariat dikategorikan menjadi : 1. Umur risiko rendah : umur 20-35 tahun 2. Umur risiko tinggi : umur <20 dan >35 tahun
3.2.3. Suku adalah ras atau etnik penderita perdarahan postpartum yang tercatat pada kartus status, dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4. 5.
Batak Jawa Aceh Minang Lainnya (Banjar, Nias,Melayu)
3.2.4. Agama adalah kepercayaan yang dianut ibu yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Islam 2. Kristen (Katolik dan Protestan)
3.2.5. Pendidikan adalah pendidikan formal yang tertinggi yang pernah ditamatkan penderita yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4.
SD SLTP SLTA Akademi/ Perguruan Tinggi
3.2.6. Pekerjaan adalah pekerjaan penderita yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4.
Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga (IRT) Wiraswasta
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
3.2.7. Daerah asal adalah tempat tinggal penderita yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Kota Medan 2. Luar Kota Medan
3.2.8. Paritas adalah persalinan yang sudah dilalui penderita sebelum kehamilan dan persalinan ini yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4.
0 1-3 ≥4 Tidak tercatat
Pada analisis bivariat dikategorikan menjadi : 1. Paritas risiko rendah : 1-3 2. Paritas risiko tinggi : 0 dan ≥ 4
3.2.9. Jarak persalinan adalah interval waktu antara persalinan saat ini dan persalinan sebelumnya yang dihitung dalam tahun yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4. 5.
0 (persalinan pertama) <2 2-3 >3 Tidak tercatat
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
3.2.10. Riwayat obstetri jelek adalah riwayat kehamilan/persalinan tidak normal yang dialami penderita dalam kehamilan/persalinan terdahulu yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Ada
2. Tidak Ada
:
bila pada kehamilan penderita terdahulu mengalami salah satu diantara riwayat berikut, abortus, perdarahan, seksio sesarea. : bila tidak mempunyai riwayat kehamilan jelek terdahulu, atau normal.
3. Tidak tercatat
3.2.11. Tindakan persalinan adalah jenis persalinan yang dialami penderita pada persalinan ini sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas : 1. Partus Spontan 2. Seksio Sesarea
3.2.12. Asal rujukan adalah yang melakukan rujukan penderita perdarahan postpartum untuk datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan seperti yang tercatat dalam kartu status, dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4.
Puskesmas RS Lain Klinik/Bidan Bukan Rujukan
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
3.2.13. Penolong pertama persalinan adalah orang yang pertama kali memberikan pertolongan persalinan kepada penderita perdarahan postpartum seperti yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4.
Dokter Spesialis Dokter Umum Bidan Non-Medis
3.2.14. Penyebab perdarahan adalah penyebab penderita mengalami perdarahan postpartum sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4. 5.
Atonia Uteri Retensio Plasenta Laserasi Jalan Lahir Ruptura Uteri dan lain-lain
3.2.15. Lama rawatan rata-rata adalah lama hari rawatan penderita perdarahan postpartum dihitung dari tanggal mulai masuk sampai dengan keluar (baik dengan izin dokter maupun meninggal dunia) sesuai dengan yang tercatat pada kartu status kemudian dihitung rata-rata lama rawatan.
3.2.16. Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi kesehatan penderita sewaktu pulang dari RSU Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas : 1. 2. 3. 4.
Sehat Pulang Berobat Jalan (PBJ) Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) Meninggal
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain case series.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan dengan pertimbangan tersedianya data penderita perdarahan postpartum dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai karakteristik penderita perdarahan postpartum tahun 2004-2008. 4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan bulan September 2008 sampai Juni 2009, dimulai dari survei pendahuluan, seminar proposal, pengumpulan dan pengolahan data serta ujian skripsi.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua data penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 yaitu 135 data penderita. 4.3.2. Sampel Sampel adalah semua data penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 (total sampling).
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
4.4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari kartu status penderita perdarahan postpartum bersumber dari rekam medis (RM) di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan variabel yang dibutuhkan.
4.5.
Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS. Analisis
univariat secara deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square, uji t, uji Anova dan uji Kruskal Wallis. Disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi, diagram batang, diagram pie dan grafik garis.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Proporsi Kunjungan Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Berdasarkan Tahun Distribusi proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan tahun dari seluruh persalinan di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Kunjungan Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tahun di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 No.
Tahun
1 2 3 4 5
2004 2005 2006 2007 2008
Jumlah Perdarahan Postpartum f 11 18 38 38 30
% 0,6 3,0 4,0 4,4 3,6
Jumlah Persalinan selain Perdarahan Postpartum f % 1.889 99,4 576 96,9 905 95,9 817 95,5 804 96,4
Total Persalinan Seluruhnya
f 1.900 594 943 855 834
% 100 100 100 100 100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa proporsi penderita perdarahan postpartum tertinggi pada tahun 2007 yaitu 4,4%, kemudian tahun 2006 yaitu 4,0%, tahun 2008 yaitu 3,6%, tahun 2005 yaitu 3,0% dan proporsi yang terendah pada tahun 2004 yaitu 0,6%. Frekuensi perdarahan postpartum dari tahun 2004-2008 meningkat sebanyak 30-11 = 19 kasus, dengan simple rasio peningkatan sebesar
serta persentase peningkatan sebesar
30 = 2,73 kali 11
30 11 x100% = 172 % 11
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.2. Sosiodemografi Proporsi penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Sosiodemografi yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 No. 1
2
3
4
5
6
Sosiodemografi Umur (Tahun) < 20 20-35 >35 Jumlah Suku Batak Jawa Aceh Minang Lain-Lain (Melayu,Banjar,Nias) Jumlah Agama Islam Kristen Jumlah Pendidikan SD SLTP SLTA Akademi/ Perguruan Tinggi Jumlah Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga (IRT) Wiraswasta Jumlah Daerah Asal Kota Medan Luar Kota Medan Jumlah
Jumlah f
%
6 103 26 135
4,4 76,3 19,3 100
68 37 4 11 15 135
50,4 27,4 3,0 8,1 11,1 100
88 47 135
65,2 34,8 100
15 34 71 15 135
11,1 25,2 52,6 11,1 100
4 3 120 8 135
3,0 2,2 88,9 5,9 100
124 11 135
91,9 8,1 100
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui distribusi proporsi tertinggi penderita pedarahan postpartum berdasarkan sosiodemografi sebagai berikut : kelompok umur 20-35 tahun yaitu 76,3%, suku Batak 50,4%, agama Islam 65,2%, pendidikan SLTA 52,6%, Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu 88,9%, dari Kota Medan yaitu 91,9%. 5.3. Mediko Obstetri Proporsi penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan mediko obstetri dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.3.
Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Mediko Obstetri yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
No. 1
2
3
Mediko Obstetri Paritas Tercatat Tidak tercatat Jumlah Jarak Persalinan Tercatat Tidak tercatat Jumlah Riwayat Obstetri Jelek Tercatat Tidak tercatat Jumlah
Jumlah f
%
130 5 135
96,3 3,7 100
114 21 135
84,4 15,6 100
75 60 135
55,6 44,4 100
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan mediko obstetri terdapat paritas tercatat 96,3%, paritas tidak tercatat 3,7%. Jarak persalinan tercatat 84,4%, jarak persalinan tidak tercatat 15,6%. Riwayat obstetri jelek (bad obstetri history) tercatat 55,6%, riwayat obstetri jelek tidak tercatat 44,4%.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Mediko Obstetri Tercatat yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 No. 1
2
3
4
Mediko Obstetri
Jumlah
Paritas 0 1-3 ≥4 Jumlah Jarak Persalinan (tahun) 0 <2 2-3 >3 Jumlah Riwayat Obstetri Jelek Ada Tidak ada Jumlah Tindakan Persalinan Partus Spontan Seksio Sesarea Jumlah
f
%
32 69 29 130
24,6 53,1 22,3 100
32 17 35 30 114
28,1 14,9 30,7 26,3 100
22 53 75
29,3 70,7 100
130 5 135
96,3 3,7 100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum berdasarkan mediko obstetri tercatat sebagai berikut : paritas 1-3 adalah 53,1%, jarak persalinan 2-3 tahun 30,7%, yang tidak memiliki riwayat obstetri jelek 70,7%, tindakan partus spontan yaitu 96,3%. Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Adanya Riwayat Obstetri Jelek yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Riwayat Obstetri Jelek Abortus Perdarahan Seksio Sesarea Jumlah
Jumlah f 17 2 3 22
% 77,3 9,1 13,6 100
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui proporsi tertinggi berdasarkan adanya riwayat obstetri jelek adalah abortus 77,3%. 5.4. Penolong Pertama Persalinan Proporsi penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan penolong pertama persalinan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penolong Pertama Persalinan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Penolong Pertama Persalinan Dokter Spesialis Dokter Umum Bidan Non-Medis Jumlah
Jumlah f 3 9 122 1 135
% 2,2 6,7 90,4 0,7 100
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui proporsi tertinggi penolong pertama persalinan penderita adalah bidan 90,4%, dokter umum 6,7%, dokter spesialis 2,2% dan yang terendah adalah non-medis (dukun) yaitu 0,7%.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.5. Asal Rujukan Proporsi penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan asal rujukan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Asal Rujukan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Asal Rujukan Puskesmas RS Lain Klnik/ Bidan Bukan Rujukan Jumlah
Jumlah f 13 9 79 34 135
% 9,6 6,7 58,5 25,2 100
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui proporsi tertinggi asal rujukan adalah klinik/ bidan 58,5%, bukan rujukan 25,2%, puskesmas 9,6% dan dari rumah sakit lain 6,7%. 5.6. Penyebab Perdarahan Postpartum Proporsi penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan penyebab perdarahan postpartum dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Penyebab Perdarahan Tercatat Tidak tercatat Jumlah
Jumlah f 119 16 135
% 88,1 11,9 100
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan tabel 5.8 diketahui proporsi penderita perdarahan postpartum yang tidak tercatat adalah 11,9%. Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan Tercatat yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Penyebab Perdarahan Postpartum Atonia uteri Retensio plasenta Laserasi jalan lahir Ruptura uteri Jumlah
Jumlah f 15 72 29 3 119
% 12,6 60,5 24,4 2,5 100
Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui proporsi tertinggi penyebab perdarahan postpartum tercatat adalah retensio plasenta 60,5%, dan yang terendah ruptura uteri 2,5%. 5.7. Lama Rawatan Rata-Rata Lama rawatan rata-rata penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.10. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Lama Rawatan Rata-Rata Mean Standar Deviasi 95% Confidence Interval Minimum Maximum
3,58 hari 2,71 hari 3,12 – 4,04 1 hari 15 hari
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui lama rawatan rata-rata penderita perdarahan postpartum adalah 3,58 hari dengan standar deviasi (SD) 2,71 hari, lama rawatan yang paling singkat adalah 1 hari sedangkan yang paling lama 15 hari.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan 95% Confidence Interval didapatkan lama rawatan rata-rata selama 3,12-4,04 hari. 5.8. Keadaan Sewaktu Pulang Proporsi penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Datang ke RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Sehat Pulang Berobat Jalan (PBJ) Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) Meninggal Jumlah
Jumlah f 83 4 45 3 135
% 61,5 3,0 33,3 2,2 100
Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui proporsi tertinggi keadaan sewaktu pulang penderita adalah dengan status sehat 61,5%, pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 33,3%, pulang berobat jalan 3% dan yang terendah adalah meninggal 2,2%.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.9. Analisa Statistik 5.9.1. Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Proporsi umur berdasarkan penyebab perdarahan postpartum penderita yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 sebagai berikut : Tabel 5.12. Proporsi Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008
Penyebab Perdarahan Atonia uteri Retensio plasenta Laserasi jalan lahir Ruptura uteri
Umur risiko Umur rendah tinggi f 6 52 27 3
% 40 72,2 93,1 100
f 9 20 2 0
risiko % 60 27,8 6,9 0
Jumlah f 15 72 29 3
% 100 100 100 100
Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui dari seluruh penderita perdarahan postpartum dengan penyebab atonia uteri, 40% kelompok umur risiko rendah, 60% kelompok umur risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab retensio plasenta, 72,2% kelompok umur risiko rendah, 27,8% umur risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab laserasi jalan lahir, 93,1% kelompok umur risiko rendah, 6,9% kelompok umur risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab ruptura uteri semuanya berada pada kelompok umur risiko rendah. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 3 sel (37,5%) yang expected count-nya kurang dari 5.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.9.2. Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Proporsi paritas berdasarkan penyebab perdarahan postpartum penderita yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 sebagai berikut : Tabel 5.13.
Proporsi Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008
Penyebab Perdarahan
Paritas risiko Paritas rendah tinggi
Atonia uteri Retensio plasenta Laserasi jalan lahir Ruptura uteri x2 = 6,871
f 3 41 16 2
% 21,4 58,6 57,1 66,7 df = 3
f 11 29 12 1
risiko
Jumlah
% f 78,6 14 41,4 70 42,9 28 33,3 3 p = 0,076
% 100 100 100 100
Berdasarkan tabel 5.13 dapat diketahui dari seluruh penderita perdarahan postpartum dengan penyebab atonia uteri, 21,4% paritas risiko rendah dan 78,6% paritas risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab retensio plasenta, 58,6% paritas risiko rendah dan 41,4% paritas risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab laserasi jalan lahir, 57,1% paritas risiko rendah dan 42,9% paritas risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab ruptura uteri, 66,7% paritas risiko rendah, 33,3% paritas risiko tinggi. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p > 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara paritas dan penyebab perdarahan postpartum.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.9.3. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penyebab Perdarahan Lama rawatan rata-rata berdasarkan penyebab perdarahan postpartum penderita yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 sebagai berikut : Tabel 5.14. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Penyebab Perdarahan Atonia uteri Retensio plasenta Laserasi jalan lahir Ruptura uteri F = 0,778
df = 3
Lama Rawatan Rata-Rata N Mean SD 15 2,67 1,447 72 3,79 3,289 29 3,48 1,805 3 2,67 2,887 p = 0,457
Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui lama rawatan rata-rata penderita perdarahan postpartum dengan penyebab atonia uteri 2,67 hari, retensio plasenta 3,79 hari, laserasi jalan lahir 3,48 hari, dan ruptura uteri lama rawatan rata-rata 2,67 hari. Hasil tes of homogeneity of variances diperoleh nilai p = 0,004, artinya varians berbeda sehingga tidak dapat dilanjutkan uji Anova, kemudian dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis dengan p > 0,05,
berarti secara statistik tidak ada
perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata penderita perdarahan berdasarkan penyebab perdarahan.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.9.4. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Tindakan Persalinan Lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan persalinan penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 sebagai berikut : Tabel 5.15. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Tindakan Persalinan Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 Tindakan Persalinan Partus Spontan Seksio Sesarea t = -2,237
Lama Rawatan Rata-Rata N Mean SD 130 3,48 2,703 5 6,20 1,304 df = 133 p = 0,027
Hasil Levene’s test diperoleh nilai p = 0,235, artinya varians sama. Analisis selanjutnya dengan menggunakan uji t diperoleh p < 0,05, artinya ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan persalinan. Penderita perdarahan postpartum dengan tindakan seksio sesarea lama rawatan rata-ratanya secara bermakna lebih lama (6,20 hari) dibandingkan dengan tindakan partus spontan (3,48 hari).
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.9.5. Penyebab Pedarahan Berdasarkan Penolong Pertama Persalinan Proporsi penyebab perdarahan berdasarkan penolong pertama persalinan penderita yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 sebagai berikut : Tabel 5.16. Proporsi Penyebab Perdarahan Berdasarkan Penolong Pertama Persalinan Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
Penolong Pertama Persalinan Atonia uteri Retensio plasenta Laserasi jalan lahir Ruptura uteri
Penyebab Perdarahan Dokter Dokter Bidan spesialis umum
NonMedis
Jumlah
f 0
% 0
f 4
% 26,7
f 10
% 66,7
f 1
% 6,7
f 1
% 100
1
1,4
5
5,4
66
91,7
0
0
9
100
0 0
0 0
0 0
0 0
29 3
100 100
0 0
0 0
108 1
100 100
Berdasarkan tabel 5.16 dapat diketahui dari seluruh penderita yang penyebab perdarahannya Atonia uteri, ditolong pertama oleh dokter umum 26,7%, bidan 66,7%, dan non-medis 6,7%. Dari seluruh penderita dengan penyebab perdarahan retensio plasenta, ditolong dokter spesialis 1,4%, dokter umum 5,4%, dan bidan 91,7%. Dari seluruh penderita dengan penyebab perdarahannya laserasi jalan lahir, semua ditolong bidan. Dari seluruh penderita dengan penyebab perdarahannya ruptura uteri semua ditolong bidan. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 12 sel (75,0%) yang expected count-nya kurang dari 5.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
5.9.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 sebagai berikut : Tabel 5.17.
Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Sehat Pulang Berobat Jalan (PBJ) Pulang Atas Permintaan (PAPS) Meninggal F = 2,695
Sendiri
Lama Rawatan Rata-Rata N Mean SD 83 4,07 2,942 4 2,50 1,000 45 2,89 2,197 3
df = 3
1,67
1,155 p = 0,049
Hasil tes of homogeneity of variances diperoleh nilai p > 0,256 artinya varians sama. Analisis selanjutnya dengan menggunakan uji Anova, diperoleh nilai p < 0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang. Penderita perdarahan postpartum yang pulang dalam keadaan sehat lama rawatan rata-ratanya secara bermakna lebih lama (4,07 hari) dibandingkan yang pulang atas permintaan sendiri (2,89 hari), pulang berobat jalan (2,50 hari) dan yang meninggal (1,67 hari).
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1.
Trend (Kecenderungan) Kunjungan Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Data Tahun 2004-2008 Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkkan bahwa frekuensi kunjungan
penderita perdarahan postpartum cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan frekuensi penderita perdarahan postpartum dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.1. Kecenderungan Kunjungan Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tahun yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 45 38
40
38
Frekuensi
35
30
30
y = 5.8x + 9.6
25 18
20 15
11
10 5 0 2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Berdasarkan gambar 6.1 dapat diketahui jumlah kunjungan penderita perdarahan postpartum terbanyak pada tahun 2006 dan 2007 yaitu masing-masing 38 orang dan paling sedikit pada tahun 2004 yaitu 11 orang. Jumlah kunjungan penderita perdarahan postpartum
mengalami peningkatan sesuai dengan persamaan
y = 5,8x + 9,6 ; frekuensi kunjungan penderita perdarahan postpartum meningkat
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
sebanyak 19 kasus dengan simpel rasio peningkatan 2,73 kali, serta persentase peningkatan kasus dari tahun 2004-2008 sebesar 172%. 6.2.
Sosiodemografi Hasil penelitian tentang karakteristik penderita pendarahan postpartum yang
datang RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada gambar berikut : 6.2.1. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Umur Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.2. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Umur yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
4.4% 19.3%
76.3%
20-35 tahun
>35 tahun
<20 tahun
Berdasarkan gambar 6.2 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum adalah kelompok umur 20-35 tahun 76,3%. Umur yang berisiko tinggi untuk persalinan adalah umur <20 tahun dan >35 tahun, sedangkan usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Tingginya proporsi penderita perdarahan postpartum pada kelompok umur 2035 tahun dapat dikaitkan pada kelompok umur tersebut merupakan umur reproduksi normal, sehingga kebanyakan ibu melahirkan pada umur tersebut. 6.2.2. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Suku Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan suku dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.3. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Suku yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
8.1%
3.0%
11.1%
50.4%
27.4%
Batak
Jaw a
Lain-Lain
Minang
Aceh
Berdasarkan gambar 6.3 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum adalah suku Batak yaitu 50,4%. Hasil penelitian oleh Bangun, R (2005) dengan desain case series, menemukan proporsi tertinggi penderita perdarahan antepartum rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2001-2004 berdasarakan suku adalah suku Batak 51,1%. 38 Hal ini menunjukkan suku batak merupakan mayoritas penderita yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.2.3. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Agama Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan agama dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.4. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Agama yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
34.8%
65.2%
Islam
Kristen
Berdasarkan gambar 6.4 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum adalah agama Islam 65,2%. Hasil penelitian oleh Nasution, F (2008) dengan desain case series, menemukan proporsi tertinggi penderita kanker serviks yang rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2003-2007 berdasarakan agama adalah beragama Islam 56,8%.39 Hal ini menunjukkan agama Islam merupakan mayoritas penderita yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.2.4. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pendidikan Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.5. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pendidikan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
11.1% 11.1%
52.6%
25.2%
SLTA
SLTP
SD
Akademi/Pt
Berdasarkan gambar 6.5 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum adalah SLTA 52,6%. Hasil penelitian oleh Bangun, R (2005) dengan desain case series, menemukan proporsi tertinggi penderita perdarahan antepartum rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2001-2004 berdasarakan pendidikan adalah SLTA (40,50%). Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. Tingkat pendidikan formal seorang ibu berkaitan dengan pengetahuan dan kesadarannya dalam mengantisipasi kesulitan kehamilan dan persalinannya sehingga termotivasi untuk melakukan pengawasan kehamilan secara berkala dan teratur.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.2.5. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pekerjaan Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.6. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Pekerjaan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008
5.9%
3.0%2.2%
88.9%
Ibu Rumah Tangga
Wirasw asta
Pegaw ai Negeri Sipil
Pegaw ai Sw asta
Berdasarkan gambar 6.6 dapat diketahui proporsi penderita perdarahan postpartum tertinggi adalah ibu rumah tangga 88,9%. Hasil penelitian oleh Bangun, R (2005) dengan desain case series, menemukan proporsi tertinggi penderita perdarahan antepartum rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2001-2004 berdasarkan pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) 88%.38 Hal ini menunjukkan mayoritas penderita perdarahan antepartum dan postpartum adalah sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.2.6. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Daerah Asal Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan daerah asal dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.7. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Daerah Asal yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
8.1%
91.9%
Kota Medan
Luar Kota Medan
Berdasarkan gambar 6.7 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum berasal dari kota Medan 91,9%. RSU Dr. Pirngadi Medan terletak di kota Medan sehingga memungkinkan penderita yang datang ke rumah sakit ini berasal dari Kota Medan.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.3. Mediko Obstetri Proporsi penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 berdasarkan mediko obstetri dapat dilihat pada gambar berikut ini : 6.3.1. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Paritas Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan paritas dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.8. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Paritas yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
22.3%
53.1%
24.6%
1-3
0
>3
Berdasarkan gambar 6.8 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum dari paritas yang tercatat adalah paritas 1-3 53,1%. Paritas mempunyai pengaruh terhadap kejadian perdarahan postpartum karena pada setiap kehamilan dan persalinan terjadi perubahan serabut otot pada uterus yang dapat menurunkan kemampuan uterus untuk berkontraksi dan retraksi. 19
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.3.2. Proporsi Penderita Persalinan
Perdarahan
Postpartum
Berdasarkan
Jarak
Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan jarak persalinan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 6.9. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Jarak Persalinan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008
14.9% 30.7%
26.3%
28.1%
2-3 tahun
0 tahun
>3 tahun
<2 tahun
Berdasarkan gambar 6.9 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum dari jarak persalinan tercatat adalah 2-3 tahun 30,7%. Seorang wanita setelah melahirkan membutuhkan 2 tahun atau lebih jarak melahirkan agar keadaan uterus dan kondisi ibu pulih kembali. 26 Jarak kehamilan pendek akan meningkatkan risiko terhadap ibu dan anak, jarak persalinan yang optimal adalah antara 2 sampai 3 tahun.20
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.3.3. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Riwayat Obstetri Jelek Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan riwayat obstetri jelek dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.10. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Riwayat Obstetri Jelek yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
29.3%
70.7%
Tidak Ada
Ada
Berdasarkan gambar 6.10 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum adalah pada ibu yang tidak ada riwayat obstetri jelek 70,7%. Hal ini berkaitan dengan paritas dan jarak persalinan ibu yang belum pernah mengalami persalinan sebelumnya cukup tinggi sehingga tidak memiliki riwayat obstetri jelek.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.3.4. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Adanya Riwayat Obstetri Jelek Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan adanya riwayat obstetri jelek dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.11. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Adanya Riwayat Obstetri Jelek yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
9.1% 13.6%
77.3%
Abortus
Seksio Sesarea
Perdarahan
Berdasarkan gambar 6.11 dapat diketahui proporsi tertinggi dari seluruh penderita perdarahan postpartum yang mempunyai riwayat obstetri jelek adalah abortus 77,3%. Riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran, melahirkan bayi prematur, dll) merupakan risiko tinggi terjadinya persalinan komplikasi. 40 Penderita yang memiliki riwayat abortus sebaiknya menjaga jarak kehamilan berikutnya agar keadaan uterus dan kondisi ibu pulih kembali serta merencanakan persalinan yang ditolong oleh tenaga ahli.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.3.5. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tindakan Persalinan Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan tindakan persalinan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.12. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Tindakan Persalinan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
3.7%
96.3%
Partus Spontan
Seksio Sesarea
Berdasarkan gambar 6.12 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum adalah partus spontan 96,3%. Hal ini berkaitan dengan proporsi rujukan penderita perdarahan postpartum pada penelitian ini sebagian besar adalah rujukan bidan sebesar 58,4%.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.4. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penolong Pertama Persalinan Proporsi penderita perdarahan persalinan berdasarkan penolong pertama persalinan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.13. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penolong Pertama yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
6.7%
2.2%0.7%
90.4%
Bidan
Dokter Umum
Dokter Spesialis
Non-Medis
Berdasarkan gambar 6.13 dapat diketahui proporsi tertinggi penolong pertama penderita perdarahan postpartum adalah bidan 90,4%. Proporsi tertinggi ibu yang ditolong oleh dokter spesialis adalah kelompok umur 20-35 tahun 66,7%, SLTA 66,7%, asal Kota Medan 66,7%, paritas 0 sebesar 66,7%, belum ada jarak persalinan (0) 66,7%, seluruh penderita mengalami partus spontan, penyebab retensio plasenta 33,3%. Adapun karakteristik penderita yang ditolong oleh non-medis (dukun) berumur 35 tahun, pendidikan SD, ibu rumah tangga, dari Kota Medan, paritas ≥4,
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
jarak persalinan 2-3 tahun, memiliki riwayat obsteri jelek adalah seksio sesaria dan penyebab perdarahan atonia uteri. 6.5. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Asal Rujukan Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan asal rujukan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.14. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Asal Rujukan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 20042008
6.7% 9.6%
25.2%
Klinik/Bidan
58.5%
Bukan Rujukan
Puskesmas
RS Lain
Berdasarkan gambar 6.14 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum adalah rujukan klinik/bidan 58,5% dan yang terendah adalah rujukan rumah sakit lain yaitu 6,7%. Adanya penderita perdarahan postpartum yang merupakan rujukan RS lain kemungkinan berkaitan dengan fasilitas rumah sakit tersebut, sedangkan penderita yang bukan rujukan yaitu penderita pasca bersalin yang ketika merasakan kondisi tubuhnya semakin melemah dengan adanya tanda perdarahan langsung datang ke rumah sakit.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.6. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan penyebab perdarahan dapat diihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.15. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Penyebab Perdarahan yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
2.5% 12.6%
24.4% 60.5%
Retensio plasenta
Laserasi jalan lahir
Atonia uteri
Ruptura uteri
Berdasarkan gambar 6.15 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan dari penyebab perdarahan yang tercatat adalah retensio plasenta 60,5%. Hal ini berkaitan dengan tingginya proporsi penderita dengan tindakan partus spontan sehingga kemungkinan adanya keterlambatan lahirnya plasenta. Laserasi bisa disebabkan karena kelahiran operatif, kelahiran spontan tidak terkontrol, kelainan kongenital pada bagian-bagian maternal yang lunak, kontraksi pelvis, jaringan parut yang sudah ada sebelumnya akibat infeksi, cedera atau pembedahan. 25 Persalinan yang dipaksa dapat menyebabkan terjadinya ruptura uteri.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.7.
Lama Rawatan Rata-Rata Ibu Perdarahan Postpartum Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui lama rawatan rata-rata penderita
perdarahan postpartum mengalami perawatan selama 3,58 hari. Lama rawatan minimum adalah 1 hari dan maksimum adalah 15 hari. Adapun karakteristik penderita perdarahan postpartum yang terlama berada pada kelompok umur 20-35 tahun, suku batak, beragama Kristen, pendidikan SLTA, ibu rumah tangga, asal Kota Medan, paritas 0, asal rujukan kinik/bidan, pertolongan oleh bidan dengan partus spontan dan penyebab perdarahan retensio plasenta. 6.8.
Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Proporsi penderita perdarahan postpartum berdasarkan keadaan sewaktu
pulang dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.16. Proporsi Penderita Perdarahan Postpartum Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
2.2% 3.0%
33.3%
61.5%
Sehat
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
Pulang Berobat Jalan (PBJ)
Meninggal
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan gambar 6.20 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita perdarahan postpartum pulang dengan keadaan sehat 61,5%. Banyaknya proporsi penderita pulang atas permintaan sendiri berkaitan dengan kepuasaan pelayanan yang diterima penderita, sedangkan penderita yang pulang meninggal karena kondisi ibu saat tiba di rumah sakit ini sudah mengalami perdarahan yang cukup parah. Adapun karakteristik penderita perdarahan postpartum yang meninggal, 2 orang umur 40 tahun, 1 orang umur 27 tahun, 2 orang suku Minang, 1 orang suku Jawa, semua beragama Islam, pendidikan SD, SLTP, SLTA, 2 orang ibu rumah tangga, 1 orang wiraswasta, semua asal Kota Medan, paritas 4 tahun 2 orang, paritas 2 tahun 1 orang, semua partus spontan, 2 orang rujukan RS lain, 1 orang rujukan puskesmas, 2 orang ditolong dokter umum, 1 orang bidan, 2 orang penyebab perdarahannya atonia uteri, 1 orang tidak tercatat.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.9. Analisis Statistik 6.9.1. Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Proporsi umur berdasarkan penyebab perdarahan penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.17. Proporsi Umur Berdasarkan Penyebab Perdarahan Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 120
Proporsi
100
93,1
100 72,2
80 60 60 40 40
27,8
20
6,9
0
0 Atonia uteri
Retensio plasenta
Laserasi jalan lahir
Ruptura uteri
Penyebab Perdarahan Umur risiko rendah
Umur risiko tinggi
Berdasarkan gambar 6.20 dapat diketahui dari seluruh penderita perdarahan postpartum dengan penyebab atonia uteri, 40% kelompok umur risiko rendah, 60% kelompok umur risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab retensio plasenta, 72,2% kelompok umur risiko rendah, 27,8% umur risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab laserasi jalan lahir, 93,1% kelompok umur risiko rendah, 6,9% kelompok umur risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab ruptura uteri semuanya berada pada kelompok umur risiko rendah. Analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 3 sel (37,5%) yang expected count-nya kurang dari 5.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.9.2. Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Proporsi paritas berdasarkan penyebab perdarahan postpartum dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.18. Proporsi Paritas Berdasarkan Penyebab Perdarahan Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 90
78.6
80
66.7
70 58.6
60 50
57.1 41.4
42.9
40 30
33.3 21.4
20 10 0 Atonia uteri
Retensio plasenta
Laserasi jalan lahir
Paritas risiko rendah
Paritas risiko tinggi
Ruptura uteri
Berdasarkan gambar 6.21 dapat diketahui dari seluruh penderita perdarahan postpartum dengan penyebab atonia uteri, 21,4% paritas risiko rendah dan 78,6% paritas risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab retensio plasenta, 58,6% paritas risiko rendah dan 41,4% paritas risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab laserasi jalan lahir, 57,1% paritas risiko rendah dan 42,9% paritas risiko tinggi. Dari seluruh penderita dengan penyebab ruptura uteri, 66,7% paritas risiko rendah, 33,3% paritas risiko tinggi. Analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p > 0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara paritas dan penyebab perdarahan postpartum
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.9.3.Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Lama rawatan rata-rata berdasarkan penyebab perdarahan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.19. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
Penyebab Perdarahan
Retensio plasenta
3,79
3,48
Laserasi jalan lahir
Ruptura uteri
2,67
Atonia uteri
2,67
0
1
2
3
4
Lama Rawatan Rata-Rata
Berdasarkan gambar 6.22 dapat diketahui lama rawatan rata-rata penderita perdarahan postpartum dengan penyebab atonia uteri 2,67 hari, retensio plasenta 3,79 hari, laserasi jalan lahir 3,48 hari, dan ruptura uteri lama rawatan rata-rata 2,67 hari. Hasil tes of homogeneity of variances diperoleh nilai p = 0,004, artinya varians berbeda sehingga tidak dapat dilanjutkan uji Anova, kemudian dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis dengan p > 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata ibu yang mengalami perdarahan berdasarkan penyebab perdarahan.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.9.4. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Tindakan Persalinan Lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan persalinan penderita perdarahan postpartum dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Tindakan Persalinan
Gambar 6.20. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Tindakan Persalinan Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
Seksio Sesarea
6.2
Partus Spontan
3.48
0
1
2
3
4
5
6
7
Lama Rawatan Rata-Rata
Hasil Levene’s test diperoleh nilai p = 0,235, artinya varians sama. Analisi selanjutnya dengan menggunakan uji t diperoleh p < 0,05 artinya ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan persalinan. Penderita perdarahan postpartum dengan tindakan seksio sesarea lama rawatan rata-ratanya secara bermakna lebih lama dibandingkan dengan tindakan partus spontan. Hal ini berkaitan dengan penderita yang bersalin dengan seksio sesarea memerlukan pengawasan lebih lama dalam masa penyembuhan pasca operasi.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.9.5. Penolong Pertama Berdasarkan Penyebab Perdarahan Penolong pertama berdasarkan penyebab perdarahan dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 6.21. Proporsi Penolong Pertama Berdasarkan Penyebab Perdarahan Postpartum Penderita yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 120
Proporsi
100
91,7
100 80
100
66,7
60 40 20
26,7 0
6,7
1,45,4
0
0 0
0
0 0
0
0 Atonia uteri
Retensio plasenta
Laserasi jalan lahir
Ruptura uteri
Penyebab Perdarahan Dokter spesialis
Dokter umum
Bidan
Non-Medis
Berdasarkan gambar 6.24 dapat diketahui dari seluruh penderita yang penyebab perdarahannya Atonia uteri, ditolong pertama oleh dokter umum 26,7%, bidan 66,7%, dan non-medis 6,7%. Dari seluruh penderita dengan penyebab perdarahan retensio plasenta, ditolong dokter spesialis 1,4%, dokter umum 5,4%, dan bidan 91,7%. Dari seluruh penderita dengan penyebab perdarahannya laserasi jalan lahir, semua ditolong bidan. Dari seluruh penderita dengan penyebab perdarahannya ruptura uteri semua ditolong bidan. Dari semua penyebab perdarahan proporsi tertinggi dengan penolong pertama oleh bidan. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 12 sel (75,0%) yang expected count-nya kurang dari 5.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.9.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita perdarahan postpartum dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Keadaan Ibu Sewaktu Pulang
Gambar 6.22. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Penderita Perdarahan Postpartum yang Datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008
Sehat
4,07
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
2,89
Pulang Berobat Jalan (PBJ)
2,5
1,67
Meninggal
0
1
2
3
4
5
Lama Rawatan Rata-Rata
Hasil tes of homogeneity of variances diperoleh nilai p > 0,256 artinya varians sama. Analisis selanjutnya dengan menggunakan uji Anova, diperoleh nilai p < 0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang. Penderita perdarahan postpartum yang pulang dalam keadaan sehat lama rawatan rata-ratanya secara bermakna lebih lama (4,07 hari) dibandingkan yang pulang atas permintaan sendiri (2,89 hari), pulang berobat jalan (2,50 hari) dan yang meninggal (1,67 hari). Penderita yang pulang dalam keadaan sehat lama rawatan rata-ratanya lebih lama karena menunggu sampai keadaan lebih baik, sedangkan yang meninggal, tiba di rumah sakit dalam keadaan perdarahan yang parah sehingga sulit tertolong.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan 7.1.1. Trend penderita perdarahan postpartum yang datang ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008 menunjukkan peningkatan menurut persamaan garis y = 5,8x + 9,6. 7.1.2. Karakteristik penderita perdarahan postpartum berdasarkan sosiodemografi : tertinggi pada kelompok umur 20-35 tahun (76,3%), suku Batak (50,4%), agama Islam (65,2%), SLTA (52,6%), ibu rumah tangga (88,9%), dan asal daerah dari Kota Medan (91,9%). 7.1.3. Karakteristik penderita perdarahan postpartum berdasarkan mediko obstetri yang tercatat tertinggi, paritas 1-3 (53,1%), jarak persalinan 2-3 tahun (30,7%), tidak ada riwayat obstetri jelek (70,7%), abortus (77,3%), tindakan partus spontan (96,3%). 7.1.4. Proporsi penolong pertama persalinan tertinggi bidan (90,4%). 7.1.5. Proporsi asal rujukan tertinggi klinik/ bidan (58,5%). 7.1.6. Proporsi penyebab perdarahan postpartum tertinggi retensio plasenta (60,5%). 7.1.7. Lama rawatan rata-rata penderita yang perdarahan postpartum adalah 3,58 hari. 7.1.8. Proporsi tertinggi keadaan sewaktu pulang sehat (61,5%). 7.1.9. Tidak ada perbedaan antara paritas berdasarkan penyebab perdarahan postpartum (p = 0,076).
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
7.1.10.Tidak ada perbedaan antara lama rawatan rata-rata penderita perdarahan postpartum berdasarkan penyebab perdarahan (p = 0,457). 7.1.11.Ada perbedaan lama rawatan rata-rata penderita perdarahan postpartum berdasarkan tindakan persalinan (p = 0,027). 7.1.12.Ada perbedaan lama rawatan rata-rata penderita perdarahan
postpartum
berdasarkan keadaan sewaktu pulang (p = 0,049).
7.2. Saran 7.2.1. Disarankan kepada pihak rumah sakit agar dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian. 7.2.2. Disarankan kepada bidan melalui pihak rumah sakit agar meningkatkan pengawasan terhadap ibu setelah melahirkan. 7.2.3. Perlu adanya pencatatan kadar heamoglobin sebelum persalinan, frekuensi pemeriksaan kehamilan serta melengkapi pencatatan riwayat obstetri jelek.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
DAFTAR PUSTAKA 1. DepKes RI, 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta. 2. Timmreck, T.C, 2004. Epidemiologi : Suatu Pengantar. Edisi 2. EGC. Jakarta. 3. Maulany, R.F, 1994. Pencegahan Kematian Ibu Hamil. Binarupa Aksara. Jakarta. 4. Winknjosastro, H, 1997. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Gramedia. Jakarta. 5. WHO, 2007. The State of Maternal Mortality in The World. http://www.who.int. 6. WHO, 2007. Maternal Mortality in 2005. http://www.who.int. 7. DepKes RI, 2007. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2005. Jakarta. 8. WHO, 2008. Safe Matherhood. http://www.who.int/reproductivehealth 9. Pardosi, M, 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perdarahan Pasca Persalinan dan Upaya Penurunan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Medan. Tesis. Medan : FKM USU. 10. DinKes Jatim, 2007. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2006. Surabaya. 11. DinKes Sumut, 2007. Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2006. Medan. 12. DepKes RI, 2007. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2006. Jakarta. 13. Rochjati P,dkk, 2007. Pemantauan Kematian Ibu dan Kematian Bayi Baru Lahir Melalui Sistim Rujukan Terencana di Kabupaten Nganjuk, Probolinggo dan Trenggalek, Jawa Timur. Buletin Penelitian Kesehatan Badan Pelatihan dan Pengembangan Vol. 35 No. 3. 14. Budi H, A, 2003. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perdarahan Postpartum Dini di RS Sardjito Yogyakarta dari Tahun 19982002. Tesis. Yogyakarta : FK UGM.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
15. Wiludjeng, LK, R, 2007. Gambaran Penyebab Kematian Maternal di Rumah Sakit. Cermin Dunia Kedokteran Vol. 34 No.5/158. Kalbe Farma, Jakarta. 16. Arifin, N.S, 2003. Gambaran Penanganan Kasus Kedaruratan Obstetri di RSU Tanjung Pura Kabupaten Langkat dan di RSU Kisaran Kabupaten Asahan. Medan. 17. Gurning, F, 2004. Gambaran Kasus Perdarahan Postpartum di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2000-2003. Skripsi Program Studi Keperawatan USU. 18. Manuaba, IBG, 1998. Ilmu Kebidanan : Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta. 19. Saifuddin, A.B, dkk, 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 20. Prawirohardjo, S, 2004. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 21. Chalik, TMA, 1998. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta. 22. Mochtar, R, 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi 2. EGC. Jakarta. 23. Lodermik, D.I, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. EGC. Jakarta. 24. Hakimi, M., 2003. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yayasan Medika. Jakarta. 25. Komalasari, R, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. EGC. Jakarta. 26. Hacker, N.F, 2001. Essensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Hipokrates. Jakarta. 27. Wiknjosastro, H, 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 1. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 28. Ramanathan, G, 2006. Postpartum Hemorrhage. http://www.sogc.org/jogc/abstracts/full/200611Obstetrics_2.pdf
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
29. Tucker, M.J, The Black-White Disparity in Pregnancy-Related Mortaliy From 5 Condition : Differences in Prevalence and Case Fatality Rates. American Journal of Public Health Vol.79 No.2. 30. Kazaura, M.R, dkk, 2006. Maternal Mortality at Muhimbili National Hospital, Tanzania, 1999-2005 : Levels, Causes and Characteristics. East African Journal of Public Health Vol. 3, No. 2. 31. Balki, M, dkk, 2008. Blood Transfusion for Primary Postpartum Hemorrhage : A Tertiary Care Hospital Review. JOGC. 32. Christina, I, 1996. Perawatan Kebidanan (Sejarah Kebidanan dan Perawatan Kebidanan Sebelum Melahirkan). Jilid I. Bratara. Jakarta. 33. Nina H, E, dkk, 2005. Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. http://www.bppsdmk.depkes.go.id 34. Mansjoer, dkk, 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Edisi 3. FK UI. Jakarta. 35. Jumiarni, dkk, 1995. Asuhan Keperawatan Perinatal. EGC. Jakarta. 36. Sherris, J, 2002. Mencegah Perdarahan Pasca Persalinan : Menangani Persalinan Kala Tiga. Edisi Khusus. Out Look: Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. PATH. Seattle. 37. Winkjosastro, H, 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 38. Bangun, R.F, 2005. Karakteristik Perdarahan Antepartum Rawat Inap di Badan Pelayanan RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2001-2004. Skripsi FKM USU, Medan 39. Nasution, F.S, 2008. Karakteristik Penderita Kanker Serviks yang Dirawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2003-2007. Skripsi FKM USU, Medan 40. Prawirohardjo, S. 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi 3, Cetakan 4.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
No.
umur
umurk
suku
agam
pndidikn
pkrjaan
d.asal
parits
partsk
jrak
jrakk
rob
a.rob
tndkan
a.rujuk
pnolong
pnyebab
k.s.plg
l.rwtan
thun
1
27
2
1
2
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
2
1
15
3
2
27
2
1
1
3
3
1
2
2
1
2
2
.
1
3
3
2
3
1
4
3
32
2
1
2
3
3
1
2
2
4
4
3
.
1
3
3
3
2
1
4
4
28
2
2
1
3
3
1
1
2
4
4
3
.
1
3
3
3
1
3
4
5
35
2
1
1
3
3
1
1
2
4
4
3
.
1
3
3
2
1
3
4
6
37
3
1
1
3
3
1
1
2
1
2
3
.
1
3
3
2
1
5
4
7
29
2
2
1
3
3
1
2
2
2
3
3
.
1
3
3
2
1
1
4
8
28
2
2
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
2
3
7
4
9
29
2
2
1
3
3
1
2
2
4
4
3
.
1
1
3
1
3
3
4
10
29
2
1
2
2
3
1
4
3
.
5
3
.
1
3
3
5
1
5
4
11
27
2
1
2
3
3
1
.
4
.
5
3
.
1
4
3
5
1
3
5
12
28
2
1
2
3
3
1
3
2
4
4
1
1
1
3
3
2
3
1
5
13
24
2
2
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
2
3
3
1
6
5
14
37
3
1
2
2
3
1
1
2
5
4
3
.
1
4
2
2
1
14
5
15
40
3
4
1
1
3
1
4
3
.
5
3
.
1
2
2
1
4
1
5
16
33
2
5
1
3
3
1
4
3
3
3
3
.
1
3
3
5
1
4
5
17
21
2
5
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
3
1
4
4
18
43
3
1
2
1
3
1
5
3
1
2
2
.
1
4
3
2
1
3
4
19
24
2
1
2
2
3
1
3
2
2
3
2
.
1
3
3
3
1
4
3
20
20
2
1
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
2
1
1
4
3
21
36
3
1
2
3
3
1
1
2
2
3
2
.
1
4
2
2
3
3
3
22
35
2
1
2
3
3
1
1
2
.
5
3
.
1
3
3
3
1
3
3
23
35
2
1
2
2
3
2
3
2
2
3
1
1
1
1
3
2
1
6
4
24
41
3
2
1
1
3
1
4
3
.
5
3
.
1
3
3
2
3
1
4
25
40
3
4
1
1
3
2
5
3
4
4
3
.
1
3
3
1
1
3
4
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
26
22
2
1
2
1
3
1
.
4
.
5
3
.
1
3
3
2
1
3
4
27
24
2
2
1
2
3
1
0
1
0
1
2
.
4
4
1
5
1
6
5
28
42
3
2
1
3
3
1
4
3
4
3
1
1
1
4
3
1
1
2
4
29
32
2
2
1
1
3
1
.
4
.
5
3
.
4
4
2
1
1
7
2
30
25
2
2
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
2
1
2
4
31
31
2
1
2
2
3
1
1
2
3
3
1
1
1
1
3
2
3
2
5
32
19
1
4
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
1
3
2
1
33
35
2
1
1
1
3
1
4
3
3
3
1
4
1
4
4
1
1
3
1
34
23
2
2
1
3
3
1
2
2
1
2
3
.
1
4
3
3
1
8
3
35
33
2
5
1
3
3
1
4
3
3
3
3
.
1
2
3
5
3
1
5
36
24
2
5
1
2
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
2
3
1
5
37
38
3
1
2
3
3
2
2
2
4
4
3
.
1
3
1
5
1
9
4
38
34
2
2
1
1
3
1
3
2
2
3
1
1
1
3
3
3
1
5
4
39
28
2
2
1
3
3
1
2
2
1
2
3
.
1
3
3
5
1
4
5
40
36
3
4
1
3
3
1
4
3
3
3
2
.
1
3
3
1
1
2
2
41
32
2
1
2
2
3
1
1
2
1
2
2
.
1
4
3
3
1
2
5
42
32
2
1
2
2
3
1
.
4
.
5
3
.
1
4
3
3
3
4
3
43
47
3
1
2
1
3
1
7
3
4
4
3
.
1
3
3
2
3
3
2
44
28
2
2
1
2
3
1
4
3
1
2
3
.
1
3
3
2
1
2
2
45
27
2
4
1
3
3
1
3
2
5
4
1
2
1
3
3
2
3
2
2
46
25
2
1
1
3
3
1
2
2
4
4
3
.
1
4
3
2
1
5
2
47
33
2
2
1
2
3
1
5
3
1
2
1
1
1
3
3
2
3
3
1
48
30
2
2
1
3
3
1
3
2
4
4
2
.
1
3
3
2
1
2
1
49
24
2
1
2
2
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
3
3
1
3
50
24
2
2
1
2
3
1
4
3
.
5
1
1
1
3
3
2
3
9
1
51
32
2
2
1
3
3
1
3
2
2
3
3
.
1
4
3
5
1
5
3
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
52
24
2
2
1
3
3
1
2
2
3
3
3
.
1
4
3
5
1
2
3
53
23
2
5
2
4
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
2
3
2
3
54
29
2
2
1
3
3
1
1
2
.
5
3
.
1
3
3
3
3
2
3
55
34
2
4
1
3
3
2
2
2
.
5
3
.
1
1
3
2
1
1
3
56
24
2
5
1
2
3
1
1
2
5
4
2
.
1
3
3
2
1
3
1
57
32
2
1
2
3
3
1
4
3
4
4
3
.
1
4
3
1
3
2
1
58
32
2
2
1
3
3
1
2
2
2
3
3
.
1
3
3
2
3
4
4
59
29
2
1
2
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
3
1
5
5
60
33
2
5
1
4
3
2
2
2
1
2
2
.
1
1
3
3
1
4
4
61
26
2
1
2
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
3
3
2
5
62
28
2
1
2
2
3
1
2
2
.
5
3
.
1
4
3
3
3
4
5
63
26
2
2
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
1
3
4
3
6
4
64
30
2
5
1
3
3
1
2
2
.
5
1
1
1
3
3
4
1
1
5
65
22
2
1
2
2
4
1
2
2
3
3
2
.
1
3
3
2
1
5
4
66
31
2
1
2
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
1
2
3
1
4
67
35
2
1
2
4
3
1
2
2
4
4
3
.
1
3
3
2
3
4
5
68
38
3
1
2
3
3
1
4
3
4
4
3
.
1
3
3
2
1
2
5
69
35
2
1
1
4
4
1
3
2
.
5
3
.
1
3
3
3
1
2
4
70
27
2
2
1
2
3
1
0
1
0
1
2
.
1
1
3
3
1
1
5
71
38
3
2
1
1
3
1
5
3
4
4
3
.
1
3
3
2
1
2
5
72
36
3
3
1
4
3
2
2
2
4
4
3
.
1
2
3
2
1
9
3
73
27
2
1
1
2
3
1
2
2
.
5
3
.
4
4
2
2
1
4
3
74
43
3
1
2
1
3
1
4
3
1
2
3
.
1
3
3
2
3
1
2
75
27
2
2
1
3
4
1
2
2
.
5
3
.
1
1
3
5
4
3
3
76
23
2
1
1
2
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
5
1
6
3
77
24
2
2
1
3
3
1
1
2
.
5
3
.
1
4
3
2
1
7
3
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
78
20
2
2
1
2
3
1
1
2
.
5
2
.
1
3
3
1
3
2
5
79
27
2
1
2
2
3
1
1
2
.
5
3
.
1
2
3
2
1
7
5
80
26
2
1
1
2
3
1
1
2
1
2
2
.
1
4
3
5
1
2
5
81
34
2
5
1
3
3
1
0
1
0
1
1
1
1
3
3
2
3
1
2
82
34
2
1
2
3
3
1
2
2
3
3
2
.
1
3
3
2
1
1
3
83
21
2
3
1
4
3
2
.
4
.
5
3
.
1
4
3
2
1
3
4
84
24
2
2
1
2
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
3
1
4
4
85
36
3
5
1
3
3
1
7
3
3
3
3
.
1
2
3
2
1
8
3
86
30
2
1
1
2
3
1
3
2
4
4
1
4
1
3
3
2
3
5
3
87
40
3
1
1
1
3
1
5
3
3
3
2
.
1
3
3
2
3
2
4
88
27
2
2
1
2
3
1
2
2
3
3
1
1
1
2
3
2
1
5
4
89
30
2
1
1
3
3
1
2
2
3
3
3
.
1
3
3
2
1
2
3
90
35
2
1
2
2
3
1
4
3
1
2
3
.
1
3
3
2
1
1
2
91
24
2
2
1
2
3
2
0
1
0
1
2
.
1
3
3
3
1
4
5
92
35
2
1
2
4
3
2
3
2
4
4
3
.
1
2
3
3
1
2
2
93
34
2
1
2
3
3
1
3
2
3
3
1
1
1
3
3
2
3
1
2
94
19
1
4
1
2
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
2
3
3
2
95
27
2
3
1
3
3
1
1
2
3
3
2
.
1
3
3
2
1
1
3
96
28
2
1
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
4
4
2
2
3
7
5
97
27
2
1
2
2
3
1
1
2
5
4
3
.
1
3
3
2
1
5
2
98
28
2
4
1
3
3
1
2
2
3
3
2
.
1
3
3
2
1
4
2
99
30
2
1
2
3
3
1
2
2
3
3
2
.
1
3
3
3
1
4
3
100
25
2
1
2
2
3
1
1
2
1
2
2
.
1
3
3
2
3
1
2
101
28
2
5
1
4
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
2
1
8
3
102
21
2
5
1
3
3
2
0
1
0
1
2
.
1
3
3
5
3
2
4
103
38
3
1
2
3
3
1
2
2
4
4
2
.
1
1
3
2
1
2
4
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
104
25
2
1
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
3
1
8
3
105
41
3
1
2
1
3
1
3
2
4
4
2
.
1
4
3
2
1
1
3
106
34
2
5
1
3
2
1
2
2
3
3
1
1
1
3
3
2
3
1
3
107
28
2
1
2
3
2
1
3
2
4
4
1
1
1
3
3
2
3
1
2
108
41
3
2
1
1
3
1
4
3
4
4
3
.
1
3
3
2
3
1
4
109
27
2
3
1
3
1
1
1
2
3
3
2
.
1
3
3
2
1
1
3
110
35
2
1
1
4
4
1
3
2
2
3
3
.
1
3
3
3
1
2
2
111
27
2
1
2
3
2
1
0
1
0
1
2
.
1
3
3
2
1
15
3
112
19
1
2
1
4
1
1
2
2
4
4
3
.
1
1
3
1
3
3
4
113
40
3
4
1
2
3
1
4
3
3
3
3
.
1
2
2
1
4
1
5
114
37
3
1
1
3
3
1
1
2
1
2
3
.
1
3
3
2
1
5
4
115
40
3
4
1
1
3
2
5
3
4
4
3
.
1
3
3
1
1
3
1
116
19
1
5
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
3
1
4
4
117
32
2
1
2
3
3
1
4
3
3
3
3
.
1
4
3
3
3
4
3
118
42
3
1
1
3
3
1
4
3
4
4
1
1
1
4
3
1
1
2
4
119
34
2
2
1
2
3
1
3
2
1
2
1
1
1
3
3
2
1
5
4
120
36
3
1
1
2
3
1
4
3
.
5
1
2
1
3
3
2
3
9
1
121
30
2
5
1
4
3
1
2
2
2
3
1
1
1
3
3
4
1
1
5
122
19
1
2
1
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
2
1
7
3
123
38
3
1
2
3
3
1
4
3
4
4
3
.
1
3
3
2
1
2
1
124
27
2
2
1
3
4
1
0
1
0
1
3
.
1
1
3
5
2
3
3
125
34
2
1
2
3
3
1
3
2
3
3
1
1
1
3
3
2
3
1
1
126
30
2
1
2
3
3
1
2
2
3
3
2
.
1
3
3
3
1
4
3
127
28
2
1
1
4
3
1
0
1
0
1
2
.
4
4
2
2
3
7
5
128
28
2
4
1
4
1
1
2
2
3
3
2
.
1
3
3
2
1
4
2
129
27
2
2
1
3
4
1
2
2
1
2
3
.
1
1
3
5
2
3
3
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
130
35
2
1
1
4
4
1
3
2
2
3
3
.
1
3
3
3
1
2
4
131
34
2
1
2
3
3
1
2
2
3
3
2
.
1
3
3
2
1
1
3
132
30
2
1
1
4
1
1
3
2
4
4
1
4
1
3
3
2
3
5
3
133
35
2
1
2
2
3
1
4
3
1
2
3
.
1
3
3
2
1
1
5
134
27
2
2
1
3
4
1
0
1
0
1
3
.
1
1
3
5
2
3
3
135
19
1
1
2
3
3
1
0
1
0
1
2
.
1
4
3
3
3
2
5
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Tabel Frekuensi Umur Ibu (Tahun)
Valid
Frequency 6 103 26 135
<20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Total
Percent 4,4 76,3 19,3 100,0
Valid Percent 4,4 76,3 19,3 100,0
Cumulative Percent 4,4 80,7 100,0
Suku Ibu
Valid
Batak Jawa Aceh Minang Lainnya Total
Frequency 68 37 4 11 15 135
Percent 50.4 27.4 3.0 8.1 11.1 100.0
Valid Percent 50.4 27.4 3.0 8.1 11.1 100.0
Cumulative Percent 50.4 77.8 80.7 88.9 100.0
Agama Ibu
Valid
Islam Kristen (Katolik dan Protestan) Total
Frequency 88
Percent 65.2
Valid Percent 65.2
Cumulative Percent 65.2
47
34.8
34.8
100.0
135
100.0
100.0
Pendidikan
Valid
SD SLTP SLTA Akademi/PT Total
Frequency 15 34 71 15 135
Percent 11,1 25,2 52,6 11,1 100,0
Valid Percent 11,1 25,2 52,6 11,1 100,0
Cumulative Percent 11,1 36,3 88,9 100,0
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Pekerjaan Ibu Frequency Percent Valid Percent Valid Pegawai Negeri Sipil 4 3.0 3.0 Pegawai Swasta 3 2.2 2.2 Ibu Rumah Tangga (IRT) 120 88.9 88.9 Wiraswasta 8 5.9 5.9 Total 135 100.0 100.0
Cumulative Percent 3.0 5.2 94.1 100.0
Daerah Asal Ibu
Valid
Frequency Kota Medan 124 Luar Kota Medan 11 Total 135
Percent Valid Percent 91.9 91.9 8.1 8.1 100.0 100.0
Cumulative Percent 91.9 100.0
Paritas
Valid
Tercatat Tidak tercatat Total
Frequency 130 5 135
Percent 96.3 3.7 100.0
Valid Percent 96.3 3.7 100.0
Cumulative Percent 96.3 100.0
Jarak Persalinan
Valid
Tercatat Tidak tercatat Total
Frequency 114 21 135
Percent 84.4 15.6 100.0
Valid Percent 84.4 15.6 100.0
Cumulative Percent 84.4 100.0
Riwayat Obstetri Buruk
Valid
Tercatat Tidak Tercatat Total
Frequency 75 60 135
Percent 55.6 44.4 100.0
Valid Percent 55.6 44.4 100.0
Cumulative Percent 55.6 100.0
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Paritas
Valid
Frequency 69 61 130
paritas risiko rendah paritas risiko tinggi Total
Percent 53.1 46.9 100.0
Valid Percent 53.1 46.9 100.0
Cumulative Percent 53.1 100.0
Jarak Persalinan
Valid
0 <2 tahun 2-3 tahun >3 tahun Total
Frequency 32 17 35 30 114
Percent 28.1 14.9 30.7 26.3 100.0
Valid Percent 28.1 14.9 30.7 26.3 100.0
Cumulative Percent 28.1 43.0 73.7 100.0
Riwayat Obstetri Buruk
Valid
Ada Tidak Ada Total
Frequency 22 53 75
Percent 29.3 70.7 100.0
Valid Percent 29.3 70.7 100.0
Cumulative Percent 29.3 100.0
Adanya Riwayat Obstetri Buruk
Valid
Abortus Perdarahan Seksio Sesarea Total
Frequency 17 2 3 22
Percent 77.3 9.1 13.6 100.0
Valid Percent 77.3 9.1 13.6 100.0
Cumulative Percent 77.3 86.4 100.0
Tindakan Persalinan
Valid
Frequency Partus Spontan 130 Seksio Sesarea 5 Total 135
Percent 96.3 3.7 100.0
Valid Percent 96.3 3.7 100.0
Cumulative Percent 96.3 100.0
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Penolong Pertama
Valid
Frequency Dokter Spesialis 3 Dokter Umum 9 Bidan 122 Non-Medis 1 Total 135
Percent Valid Percent 2.2 2.2 6.7 6.7 90.4 90.4 .7 .7 100.0 100.0
Cumulative Percent 2.2 8.9 99.3 100.0
Asal Rujukan
Valid
Frequency Puskesmas 13 RS Lain 9 Klinik/ Bidan 79 Bukan Rujukan 34 Total 135
Percent 9.6 6.7 58.5 25.2 100.0
Valid Percent 9.6 6.7 58.5 25.2 100.0
Cumulative Percent 9.6 16.3 74.8 100.0
Penyebab
Valid
Tercatat Tidak tercatat Total
Frequency 119 16 135
Percent 88,1 11,9 100,0
Valid Percent 88,1 11,9 100,0
Cumulative Percent 88,1 100,0
Penyebab Perdarahan
Valid
Atonia Uteri Retensio Plasenta Laserasi Jalan Lahir Ruptura Uteri Total
Frequency 15 72 29 3 119
Percent 12,6 60,5 24,4 2,5 100,0
Valid Percent 12,6 60,5 24,4 2,5 100,0
Cumulative Percent 12,6 73,1 97,5 100,0
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Explore Case Processing Summary
Lama Rawatan
Valid N Percent 135 100,0%
Cases Missing N Percent 0 ,0%
N
Total Percent 135 100,0%
Descriptives Lama Rawatan
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
Statistic 3,58 3,12
Std. Error ,233
4,04 3,28 3,00 7,350 2,711 1 15 14 3,00 1,845 4,663
,209 ,414
Keadaan Sewaktu Pulang
Valid
Frequency Sehat 83 Berobat Jalan 4 Pulang Atas Permintaan 45 Sendiri (PAPS) Meninggal 3 Total 135
Percent Valid Percent 61.5 61.5 3.0 3.0
Cumulative Percent 61.5 64.4
33.3
33.3
97.8
2.2 100.0
2.2 100.0
100.0
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Penyebab Perdarahan * Umur Ibu (Tahun)
Percent 119
Cases Missing N Percent
100,0%
0
,0%
Total N
Percent 119
100,0%
Penyebab Perdarahan * Umur Ibu (Tahun) Crosstabulation
Penyebab Perdarahan
Atonia Uteri
Retensio Plasenta
Laserasi Jalan Lahir
Ruptura Uteri
Total
Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Umur Ibu (Tahun) % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Umur Ibu (Tahun) % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Umur Ibu (Tahun) % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Umur Ibu (Tahun) % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Umur Ibu (Tahun) % of Total
Umur Ibu (Tahun) <20 tahun dan 35 tahun 20-35 tahun 9 6 3,9 11,1
Total 15 15,0
60,0%
40,0%
100,0%
29,0%
6,8%
12,6%
7,6% 20 18,8
5,0% 52 53,2
12,6% 72 72,0
27,8%
72,2%
100,0%
64,5%
59,1%
60,5%
16,8% 2 7,6
43,7% 27 21,4
60,5% 29 29,0
6,9%
93,1%
100,0%
6,5%
30,7%
24,4%
1,7% 0 ,8
22,7% 3 2,2
24,4% 3 3,0
,0%
100,0%
100,0%
,0%
3,4%
2,5%
,0% 31 31,0
2,5% 88 88,0
2,5% 119 119,0
26,1%
73,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
26,1%
73,9%
100,0%
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 15,666a 16,686
3 3
Asymp. Sig. (2-sided) ,001 ,001
1
,000
df
14,579 119
a. 3 cells (37,5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,78.
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Penyebab Perdarahan * Paritas
Percent 115
100,0%
N
Cases Missing Percent 0
,0%
Total N
Percent 115
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
100,0%
Penyebab Perdarahan * Paritas Crosstabulation
Penyebab Perdarahan
Atonia Uteri
Retensio Plasenta
Laserasi Jalan Lahir
Ruptura Uteri
Total
Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Paritas % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Paritas % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Paritas % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Paritas % of Total Count Expected Count % within Penyebab Perdarahan % within Paritas % of Total
Paritas paritas risiko paritas rendah risiko tinggi 3 11 7,5 6,5
Total 14 14,0
21,4%
78,6%
100,0%
4,8% 2,6% 41 37,7
20,8% 9,6% 29 32,3
12,2% 12,2% 70 70,0
58,6%
41,4%
100,0%
66,1% 35,7% 16 15,1
54,7% 25,2% 12 12,9
60,9% 60,9% 28 28,0
57,1%
42,9%
100,0%
25,8% 13,9% 2 1,6
22,6% 10,4% 1 1,4
24,3% 24,3% 3 3,0
66,7%
33,3%
100,0%
3,2% 1,7% 62 62,0
1,9% ,9% 53 53,0
2,6% 2,6% 115 115,0
53,9%
46,1%
100,0%
100,0% 53,9%
100,0% 46,1%
100,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 6,871a 7,135 3,053
3 3
Asymp. Sig. (2-sided) ,076 ,068
1
,081
df
115
a. 2 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,38.
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Oneway Descriptives Lama Rawatan 95% Confidence Interval for Mean Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper BoundMinimum Maximum 2.67 1.447 .374 1.87 3.47 1 7 3.79 3.289 .388 3.02 4.56 1 15 3.48 1.805 .335 2.80 4.17 1 8 2.67 2.887 1.667 -4.50 9.84 1 6 3.55 2.798 .256 3.04 4.05 1 15
N Atonia Uteri 15 Retensio Plasenta 72 Laserasi Jalan Lahir 29 Ruptura Uteri 3 Total 119
Test of Homogeneity of Variances Lama Rawatan Levene Statistic 4.601
df1
df2 115
3
Sig. .004 ANOVA
Lama Rawatan
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 18.379 905.116 923.496
df 3 115 118
Mean Square 6.126 7.871
F .778
Sig. .508
NPar Tests Descriptive Statistics N Lama Rawatan Penyebab Perdarahan
119 119
Mean 3.55 2.19
Std. Deviation 2.798 .751
Minimum 1 1
Maximum 15 5
Kruskal-Wallis Test Ranks Lama Rawatan
Penyebab Perdarahan Atonia Uteri Retensio Plasenta Laserasi Jalan Lahir Total
N 15 72 29 116
Mean Rank 50.63 58.06 63.67
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Test Statisticsa,b
Chi-Square df Asymp. Sig.
Lama Rawatan 1.567 2 .457
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Penyebab Perdarahan
T-Test Group Statistics
Lama Rawatan
Tindakan Persalinan Partus Spontan Seksio Sesarea
N 130 5
Mean 3.48 6.20
Std. Deviation 2.703 1.304
Std. Error Mean .237 .583
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Lama Rawatan Equal variances 1.421 assumed Equal variances not assumed
Sig.
t-test for Equality of Means
t
95% Confidence Interval of the Mean Std. Error Difference df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
.235 -2.237
133
.027
-2.72
-4.326
5.427
.006
-2.72
1.218 -5.131
-.315
.629 -4.304 -1.143
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Crosstabs Case Processing Summary
N Penolong Pertama * Penyebab Perdarahan
Cases Missing N Percent
Valid Percent 119
100,0%
0
N
,0%
Total Percent 119
100,0%
Penolong Pertama * Penyebab Perdarahan Crosstabulation
Penolong Pertama
Dokter Spesialis
Dokter Umum
Bidan
Non-Medis
Total
Count Expected Count % within Penolong Pertama % within Penyebab Perdarahan % of Total Count Expected Count % within Penolong Pertama % within Penyebab Perdarahan % of Total Count Expected Count % within Penolong Pertama % within Penyebab Perdarahan % of Total Count Expected Count % within Penolong Pertama % within Penyebab Perdarahan % of Total Count Expected Count % within Penolong Pertama % within Penyebab Perdarahan % of Total
Atonia Uteri 0 ,1
Penyebab Perdarahan Retensio Laserasi Plasenta Jalan Lahir 1 0 ,6 ,2
Ruptura Uteri 0 ,0
Total 1 1,0
,0%
100,0%
,0%
,0%
100,0%
,0%
1,4%
,0%
,0%
,8%
,0% 4 1,1
,8% 5 5,4
,0% 0 2,2
,0% 0 ,2
,8% 9 9,0
44,4%
55,6%
,0%
,0%
100,0%
26,7%
6,9%
,0%
,0%
7,6%
3,4% 10 13,6
4,2% 66 65,3
,0% 29 26,3
,0% 3 2,7
7,6% 108 108,0
9,3%
61,1%
26,9%
2,8%
100,0%
66,7%
91,7%
100,0%
100,0%
90,8%
8,4% 1 ,1
55,5% 0 ,6
24,4% 0 ,2
2,5% 0 ,0
90,8% 1 1,0
100,0%
,0%
,0%
,0%
100,0%
6,7%
,0%
,0%
,0%
,8%
,8% 15 15,0
,0% 72 72,0
,0% 29 29,0
,0% 3 3,0
,8% 119 119,0
12,6%
60,5%
24,4%
2,5%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
12,6%
60,5%
24,4%
2,5%
100,0%
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Chi-Square Tests Value 18,548a 15,730
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
9 9
Asymp. Sig. (2-sided) ,029 ,073
1
,053
df
3,732 119
a. 12 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,03.
Oneway Descriptives Lama Rawatan 95% Confidence Interval for Mean Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper BoundMinimum Maximum 4.07 2.942 .323 3.43 4.71 1 15 2.50 1.000 .500 .91 4.09 1 3
N Sehat 83 Berobat Jalan 4 Pulang Atas Permintaan 45 Sendiri (PAPS) Meninggal 3 Total 135
2.89
2.197
.328
2.23
3.55
1
9
1.67 3.58
1.155 2.711
.667 .233
-1.20 3.12
4.54 4.04
1 1
3 15
Test of Homogeneity of Variances Lama Rawatan Levene Statistic 1.368
df1 3
df2 131
Sig. .256
ANOVA Lama Rawatan
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 57.256 927.677 984.933
df 3 131 134
Mean Square 19.085 7.082
F 2.695
Sig. .049
Rahmi : Karakteristik Penderita Perdarahan Postpartum Yang Datang Ke RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2004-2008, 2009.