KARAKTERISTIK PENDERITA THALASSEMIA DI RSU SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2012-2014 Jane Ruby Tomita1, Rasmaliah2, Jemadi2 1
Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155 Email:
[email protected] ABSTRACT
Thalassaemia is a hereditary blood disorder caused by deficiency of the formation of alpha or beta globin chains that make up haemoglobin. According to WHO, there were approximately 5% of the world’s population carry the genetics and 370.000 babies were born with this disorder every year. The prevalence of Thalassaemia carrier in Indonesia 3-8%, the national prevalence of Thalassaemia in Indonesia is 0,1%. In North Sumatera, the prevalence of Alpha Thalassaemia 3,35% and 4,07% Beta Thalassaemia. This was a descriptive research using case series design, to determined the characteristics of Thalassaemia patients in RSU Sari Mutiara Medan 2012-2014. The population were 71 cases of Thalassaemia data which registered in RSU Sari Mutiara Medan 2012-2014. This research showed that highest characteristics proportion of Thalassaemia patients at age group 6-11 (35,2%), male (57,7%), Javanese (64,8%), Islam (38,0%), come from outside of Medan (56,3%), pale as a major symptomp (63,4%), Thalassaemia Beta (87,3%), had blood transfusion and medicamentosa (73,2%), the number of visits in one month is once a month (78,9%), and cost source from others (95,8%). It is significant between medical management of Thalassaemia patients and type of Thalassaemia. To everyone who find these kind of symptom such aspale face, fatigue, bigger abdoment and genetically patented by Thalassaemia, please go to the nearby hospital as soon as possible. Routine check up and having a general genetic premaried counseling are suggested to ones who suffered Thalassaemia. Keywords : Thalassaemia, Patients Characteristics, RSU Sari Mutiara Medan, 2012-2014 PENDAHULUAN Masalah yang berkaitan dengan pengendalian penyakit adalah terjadinya transisi epidemiologi yang ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula didominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular (noncommunicable disease). Berdasarkan hasil Riskesdas 2007, terdapat peningkatan proporsi penyakit tidak menular dari 42% menjadi 60% dan penyakit menular menurun dari 44% menjadi 28%. Beberapa penyakit yang termasuk dalam PTM diantaranya adalah penyakit
jantung dan pembuluh darah, kanker, diabetes melitus, penyakit kronis dan degeneratif, dll.Adapun yang termasuk dalam kategori penyakit kronis dan degeneratif tersebut adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), osteoporosis, asma, gagal ginjal kronik, thalassemia, SLE/Lupus, osteoarthritis, dan rhinitis kronis (Kemenkes RI, 2013). Thalassemia adalah salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori PTM, merupakan penyakit darah herediter (keturunan) yang disebabkan oleh
Universitas Sumatera Utara
defisiensi pembentukan rantai globin alpha atau beta yang menyusun hemoglobin, sehingga dibedakan menjadi Thalassemia alpha dan Thalassemia beta.(Muktiarti, dkk, 2006). Thalassemia merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada anak-anak dan penderitanya tersebar di seluruh dunia. Kasus Thalassemia dapat terjadi pada lakilaki atau perempuan dan terjadi sebanyak 4,4 dari 10.000 kelahiran hidup (Indriati, 2011). Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 5% dari seluruh populasi di dunia adalah karier Thalassemia, dan sekitar 370.000 bayi lahir dengan kelainan ini setiap tahunnya. United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan sekitar 29,7 juta pembawa Thalassemia β berada di India dan sekitar 10.000 bayi lahir dengan Thalassemia β mayor. Thalassemia International Federation (TIF) juga memperkirakanbahwa sebanyak 1,5% populasi global, yaitu sebanyak 80-90 juta orang, membawa gen Thalassemia β dengan insidens 60.000 kelahiran setiap tahun, terutama di negara-negara berkembang. Penelitian di Thailand pada tahun 2007 menyatakan Thalassemia mempunyai prevalensi tinggi di Asia sehingga menyebabkan masalah kesehatan masyarakat dan sosioekonomi (Zaki, 2011). Prevalensi carrier thalassemia di Indonesia sekitar 3-8%, artinya 3 sampai 8 dari 100 orang Indonesia membawa sifat Thalassemia. Prevalensi nasional Thalassemia di Indonesia adalah 0,1% (Balitbangkes, 2008). Berdasarkan laporan Riskesdas, prevalensi Thalassemia di Jawa Tengah sekitar 5%.Data penderita Thalassemiadi wilayah Banyumas dan sekitarnya mengalami peningkatan secara signifikan. Yayasan Talasemia Indonesia (YTI) cabang Banyumas melaporkan sebanyak44 penderita tahun 2008, meningkat menjadi
65 pada tahun 2009, meningkat 100 pada tahun 2010, meningkat 153 pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 jumlah penderita meningkat menjadi 182 (Rejeki, dkk, 2014). RSUD Kota Tasikmalaya mencatat semenjak tahun 2005 hanya terdapat 40-50 kasus talasemia, tahun 2013 terdapat 137 kasus dengan rata-rata penambahan ± 1520 kasus baru per tahun (CIMSA UGM, 2014). Data yang di peroleh dari Perhimpunan Yayasan Talasemia Indonesia menunjukkan bahwa hingga Juni 2008, di RSCM telah merawat 1.433 pasien. Sejak 2006 sampai 2008 rata-rata pasien baru Thalassemia meningkat sekitar 8%, dan diperkirakan banyak kasus yang tidak terdeteksi (Indanah, 2013). Menurut penelitian Ganie (2005), Sumatera Utara khususnya di Medan, prevalensi Thalassemia α adalah 3.35% sedangkan Thalassemia β adalah 4.07%.Skrining donor darah yang dilakukan di Medan juga menunjukkan prevalensi Thalassemia lebih dari 5%. Berdasarkan data rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2004-2005 ditemukan penderita Thalassemia rawat inap sebanyak 35 orang, tahun 2006-2008 sebanyak 120 orang (Dewi, 2009).Data penderita Thalassemia di RSUP H. Adam Malik Medan untuk tahun 2009-2010 sebanyak 160 orang.pada tahun 2011 April 2014 berjumlah 113 orang (Lazuana, 2014). Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan di RSU Sari Mutiara Medandiketahui bahwa jumlah penderita Thalassemia pada tahun 2012-2014 berjumlah 71 orang.Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 – 2014. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalahbelum diketahui karakteristik penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 20122014.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012-2014. Tujuan khusus penelitian ini adalah: a. Mengetahui distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan sosiodemografi, yakni umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, dan daerah asal. b. Mengetahui distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan keluhan utama. c. Mengetahui distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia. d. Mengetahui distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan penatalaksanaan medis. e. Mengetahui distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan jumlah kunjungan dalam satu bulan. f. Mengetahui distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan sumber biaya. g. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan jenis Thalassemia. h. Mengetahui distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan jenis Thalassemia. i. Mengetahui distribusi proporsi keluhan utama berdasarkan jenis Thalassemia. j. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan jenis Thalassemia. Manfaat penelitian ini adalah: a. Sebagai sarana bagi penulis untuk menambah wawasan mengenai Thalassemia. b. Sebagai bahan informasi bagi populasi yang berisiko ataupun carrier Thalassemia agar dapat melakukan pencegahan. c. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak RSU Sari Mutiara Medan dalam upaya memperbaiki pencatatan mengenai Thalassemia dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita Thalassemia.
d. Sebagai sumber informasi atau referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian tentang Thalassemia. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain case series.Penelitian ini di laksanakan di RSU Sari Mutiara Medan.Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juli 2015. Populasi penelitian ini adalah semua data penderita Thalassemia yang dating berkunjung di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012-2014 yang berjumlah 71 orang. Sampel penelitian ini adalah semua data penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012-2014. Besar sampel sama dengan jumlah populasi. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh dari kartu status pasien Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012-2014.Data dianalisis dengan menggunakan Chisquare.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sosiodemografi Umur dan Kelamin
Jenis
Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan umur dan jenis kelamin di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Distribusi Proporsi Umur dan Jenis Kelamin Penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Kelom Jenis Kelamin % pok Laki-laki Perempu f Umur an (Tahu f % f % n) 0–5 6 8,4 3 4,3 9 12,7 6 – 11 13 18, 12 16, 25 35,2 3 9 12– 16 15 21, 8 11, 23 32,4 1 3 17– 25 7 9,9 5 7,0 12 16,9 26– 35 0 0 2 2,8 2 2,8 36– 45 0 0 0 0 0 0 Jumla 41 57, 30 42, 71 100 h 7 3 Berdasarkan tabel 1dapat diketahui bahwa dari 71 orang penderita Thalassemia sebanyak 41 orang (57,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 30 orang (42,3%) berjenis kelamin perempuan. Proporsi penderita Thalassemia tertinggi adalah pada rentang umur 6-11 tahun, yakni sebanyak 13 orang (18,3%) berjenis kelamin laki-laki dan 12 orang (16,9%) berjenis kelamin perempuan. Tidak ada penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012-2014 yang termasuk dalam rentang umur 36-45 tahun, penderita Thalassemia tertua di RSU Sari Mutiara Medan berumur 33 tahun, sesuai dengan yang tercatat di kartu status. Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan suku di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Distribusi Proporsi Sosiodemografi Penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 No Sosiodemografi f % 1. Suku Melayu 5 7,0 Batak 10 14,1 Jawa 46 64,8 Aceh 6 8,5 Lainnya 4 5,6 Jumlah 71 100 2. Agama Islam 61 85,9 Kristen Protestan 6 8,5 Khatolik 2 2,8 Hindu 0 0 Budha 2 2,8 Jumlah 71 100 3. Pendidikan Tidak Sekolah 21 29,6 SD 27 38,0 SMP 11 15,5 SMA 8 11,3 Akademi/Perguruan 4 5,6 Tinggi Jumlah 71 100 4. Daerah Asal Dalam Kota Medan 31 43,7 Luar Kota Medan 40 56,3 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan suku adalah suku Jawa sebanyak 45 orang (64,8%), diikuti dengan suku Batak sebanyak 10 orang (14,1%), suku Aceh sebanyak 6 orang (8,5%), suku Melayu sebanyak 5 orang (7%), dan terendah adalah lainnya sebanyak 4 orang (5,6%). Proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan agama adalah Islam sebanyak 61 orang (85,9%), diikuti dengan Kristen Protestan sebanyak 6 orang (8,5%), Khatolik sebanyak 2 orang (2,8%), Budha sebanyak 2 orang (2,8%), dan tidak ada penderita Thalassemia yang beragama Universitas Sumatera Utara
Hindu yang berada di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 -2014. Proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan pendidikan adalah SD sebanyak 27 orang (38,0%) dan terendah adalah akademi/perguruan tinggi sebanyak 4 orang (5,6%). Proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan daerah asal adalah Luar Kota Medan sebanyak 40 orang (56,3%). Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan keluhan utama di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3 Distribusi Proporsi Penderita Thalassemia Berdasarkan Keluhan Utama di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Keluhan Utama f % Pucat 45 63,4 Lemas 22 31,0 Perut 4 5,6 Membesar Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan keluhan utama adalah pucat sebanyak 45 orang (63,4%), diikuti dengan keluhan utama lemas sebanyak 22 orang (31,0%), dan terendah perut membesar sebanyak 4 orang (5,6%). Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 -2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4
Distribusi Proporsi Penderita Thalassemia Berdasarkan Jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Jenis f % Thalassemia Thalassemia alfa 9 12,7 Thalassemia 62 87,3 beta Jumlah 71 100
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan jenis Thalasssemia adalah Thalassemia beta sebanyak 62 orang (87,3%). Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan penatalaksanaan medis di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5 Distribusi Proporsi Penderita Thalassemia Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012-2014 Penatalaksanaan f % Medis Transfusi darah 19 26,8 Medikamentosa 0 0 Transfusi darah + 52 73,2 medikamentosa Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan penatalaksanaan medis adalah transfusi darah dan medikamentosa sebanyak 52 orang (73,2%). Tidak ada penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012-2014 yang mendapat penatalaksanaan medis medikamentosa. Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan jumlah kunjungan dalam satu bulan di RSU Sari Universitas Sumatera Utara
Mutiara Medan tahun 2012 – 2014 dapat dilihat di bawah ini: Tabel 6 Distribusi Proporsi Penderita Thalassemia Berdasarkan Jumlah Kunjungan dalam Satu bulan di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Jumlah f % Kunjungan Satu kali dalam 56 78,9 sebulan Lebih dari satu 15 21,1 kali dalam sebulan Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan jumlah kunjungan dalam satu bulan adalah satu kali dalam sebulan sebanyak 56 orang (78,9%). Distribusi proporsi penderita Thalassemia berdasarkan sumber biaya di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 – 2014 dapat dilihat di bawah ini: Tabel 7 Distribusi Proporsi Penderita Thalassemia Berdasarkan Sumber Biaya di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Sumber Biaya f % Biaya sendiri 3 4,2 Bukan biaya 68 95,8 sendiri Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa proporsi penderita Thalassemia tertinggi berdasarkan sumber biaya adalah bukan biaya sendiri sebanyak 68 orang (95,8%). Analisis Statistik Distribusi proporsi umur penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan
tahun 2012 -2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 8
Analisis Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014
Jenis Thalassemia
Thalassemia alfa Thalassemia beta
Kelompok (Tahun) ≤ % 15 8 88, 9 46 74, 2
Umur > 15 1 16
TOTAL
%
f
%
11, 1 25, 8
9
100
62
100
Berdasarkan tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa dari 9 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Alfa terdapat 8 orang (88,9%) yang berumur ≤ 15 tahun dan 1 orang (11,1%) yang berumur > 15 tahun. Dari 62 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Beta terdapat 46 orang (74,2%) yang berumur ≤ 15 tahun dan 16 orang (25,8%) yang berumur > 15 tahun. Distribusi proporsi jenis kelamin penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 -2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 9
Jenis Thalassemia Thalassemia alfa Thalassemia beta
Analisis Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Jenis Kelamin Laki -laki 3 38
% 33, 3 61, 3
TOTAL Perem puan 6 24
%
f
%
66 ,7 38 ,7
9
100
62
100
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa dari 9 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Alfa terdapat 3 orang (33,3%) yang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang (66,7%) yang berjenis kelamin perempuan. Dari 62 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Beta terdapat 38
Universitas Sumatera Utara
orang (61,3%) yang berjenis kelamin lakilaki dan 24 orang (38,7%) yang berjenis kelamin perempuan. Distribusi proporsi keluhan utama penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 -2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 -2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10
Penata laksan aan Medis
Jenis Thalass emia
Thalass emia alfa Thalass emia beta
Analisis Distribusi Proporsi Keluhan Utama Berdasarkan Jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Keluhan Utama Puc at
%
Le ma s
%
6
66, 7
3
33, 3
39
62, 9
19
30, 6
Peru t me mbe sar 0
%
0
9
100
4
6,5
62
100
medis
Analisis Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2012 – 2014 Jenis Thalassemia Trans fusi darah
%
f
%
f
%
7
77,8
22,2
9
100
12
19,4
50
80,6
62
100
%
proporsi penderita
Thalas semia alfa Thalas semia beta
TOTAL
Trans fusi darah + medi kame ntosa 2
TOTAL
Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa dari 9 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Alfa terdapat 6 orang (66,7%) yang mengalami keluhan utama pucat, 3 orang (33,3%) yang mengalami keluhan utama lemas dan tidak ada penderita Thalassemia Alfa yang mengalami keluhan utama perut membesar (0%). Dari 62 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Beta terdapat 39 orang (62,9%) yang mengalami keluhan utama pucat, 19 orang (30,6%) yang mengalami keluhan utama lemas, dan 4 orang (6,5%) yang mengalami keluhan utama perut membesar. Distribusi penatalaksanaan
Tabel 11
Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa dari 9 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Alfa terdapat 7 orang (77,8%) yang mendapat penatalaksanaan medis transfusi darah, 2 orang (22,2%) yang mendapat penatalaksanaan medis transfusi darah dan medikamentosa dan tidak ada penderita Thalassemia Alfa yang mendapat penatalaksanaan medis medikamentosa (0%). Dari 62 orang penderita Thalassemia dengan jenis Thalassemia Beta terdapat 12 orang (19,4%) yang mendapat penatalaksanaan medis transfusi darah, 50 orang (80,6%) yang mendapat penatalaksanaan medis transfusi darah dan medikamentosa dan tidak ada penderita Thalassemia Beta yang mendapat penatalaksanaan medis medikamentosa (0%).
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan a. Proporsi penderita Thalassemia di RSU Sari Mutiara Medan tahun 2012 – 2014 berdasarkan sosiodemografi terbesar yaitu: pada kelompok umur 6-11 tahun 35,2%, jenis kelamin laki-laki 57,7%, suku Jawa 64,8%, agama Islam 85,9%, pendidikan SD 38%, dan di luar kota Medan 56,3%. b. Proporsi keluhan utama tertinggi adalah pucat 63,4%. c. Proporsi jenis Thalassemia tertinggi adalah Thalassemia Beta 87,3%. d. Proporsi penatalaksanaan medis tertinggi adalah transfusi darah dan medikamentosa 73,2%. e. Proporsi jumlah kunjungan dalam satu bulan tertinggi adalah satu kali dalam sebulan 78,9%. f. Proporsi sumber biaya tertinggi adalah bukan biaya sendiri 95,8%. g. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia (p=0,677). h. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia (p=0,154). i. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara keluhan utama penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia (p=0,735). j. Ada perbedaan yang bermakna antara penatalaksanaan medis penderita Thalassemia berdasarkan jenis Thalassemia (p=0,001).
2. Saran a. Kepada masyarakat yang mempunyai anak dengan keluhan pucat, lemas, dan perut membesar serta memiliki keluarga yang menderita Thalassemia agar sedini mungkin memeriksakan diri ke rumah sakit. Terkhusus kepada masyarakat yang mempunyai riwayat keluarga penderita Thalassemia agar melakukan konseling genetik sebelum menikah untuk mencegah perkawinan antar carrier. b. Kepada penderita Thalassemia dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara teratur dan tetap memantau kadar Hemoglobin dalam tubuh agar tetap terjaga. DAFTAR PUSTAKA Balitbangkes Depkes RI. 2009. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Kalimantan Timur 2007. Diakses dari terbitan.litbang.depkes.go.id pada 16 Maret 2015. CIMSA UGM. 2014. Thalassemia, Penyakit Genetik yang Masih Terabaikan. Diakses dari cimsa.fk.ugm.ac.id pada 16 April 2015. Dewi, Syarifurnama. 2009. Karakteristik Penderita Thalasemia yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2006-2008. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Ganie, RA. 2005. Thalassemia : Permasalahan dan Penanganannya, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Patologi pada Fakultas Kedokteran diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara. Hasil Riset Kesehatan Dasar. 2007. Diakses dari fisiopoltekessolo.ac.id pada 2 Maret 2015. Indanah, dkk. 2013. Dukungan Sosial Meningkatkan “Selfcare Behavior Anak”. Jurnal Keperawatan Anak. Vol 1. Indriati, Ganis. 2011. Pengalaman Ibu dalam Merawat Anak dengan Thalasemia di Jakarta. Tesis, Fakultas Ilmu Keperawatan Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Peminatan Keperawatan Anak Universitas Indonesia. Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia tahun
2013. Diakses dari www.depkes.go.id pada 12 Maret 2015. Lazuana, Tisha. 2014. Karakteristik Penderita Thalasemia yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011 – April 2014. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Muktiarti, Dina, dkk. 2006. Thalassemia Alfa Mayor dengan Mutasi Non Delesi Heterozigot Ganda. Sari Pediatri. Vol 8. Rejeki, Dwi SS, dkk. 2012. Studi Epidemiologi Deskriptif Talasemia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol 7. Zaki, Nur Zuriana. 2011. Karakteristik Pasien Thalassemia di RSUP H. Adam Malik Medan dari tahun 2009 sampai 2010. Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara