TERBITAN DWIMINGGUAN
GELIAT KOTA METROPOLITAN
EDISI IX / MEI 2008
http://inforkom.palembang.go.id
Kandidat Walikota Palembang Siap Kalah dan Siap Menang
EMPAT KANDIDAT WAKO DAN WAWAKO PADA PENDEKLARASIAN SIAP KALAH-MENANG DI HOTEL HORISON (19/5) BEBERAPA WAKTU LALU FOTO:RYO
Palembang, WK. Empat kandidat Walikota dan Wawako Palembang periode 2008-2013 yang akan berkompetisi dalam pilkada pada 7 Juni mendatang, menyatakan siap menang dan siap pula untuk kalah. Pernyataan ini tertuang dalam kesepakatan deklarasi siap menang dan siap kalah yang ditandatangani para calon di Hotel Horison Palembang, Senin (19/5). Hadir dalam deklarasi ini keempat pasangan calon, Yansuri-Sunnah, Sarimuda-Iqbal, Eddy Santana-Romi Herton,
serta pasangan Asmawati-Rizal. Hadir pula Wakil Walikota Palembang Tolha Hasan, Ketua KPUD Palembang Kemas Khoirul Mukhlis, Unsur Muspida, Panwaslu, serta tim sukes serta tim pendukung masing-masing pasangan calon. Isi deklarasi siap menang dan siap kalah itu antara lain saling menghormati masing-masing pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam melaksanakan kegiatan kampanye sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, tunduk dan taat
kepada peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan kampanye serta akan menjaga ketertiban dan keamanan dalam setiap kegiatan kampanye. Menghormati kebebasan pers untuk mencari dan menyampaikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan kode etik jurnalistik dan kode etik penyiaran, menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan musyawarah mufakat dan menghindari segala bentuk kekerasan, intrik, intimidasi dan provokasi untuk meraih kemenangan. Tidak melakukan praktek jual beli suara, manipulasi suara dan penyuapan kepada pemilih dan penyelenggara pemilihan umum dalam bentuk apapun, menghormati dan menerima hasil perhitungan suara yang dilakukan KPU Kota Palembang, menerima dengan ikhlas kekalahan dan mengakui kemenangan pasangan calon lain dalam pemilukada, serta berkewajiban menyampaikan isi deklarasi kepada seluruh pendukung masing-masing pasangan calon. Dipertanyakan Sebelum penandatangan deklarasi dan penandanganan prasasti, terjadi sedikit kericuhan. Kandidat walikota bernomor urut 1, Yansuri, sempat mempertanyakan keabsahan dari isi deklarasi siap menang dan siap kalah yang dibuat KPUD Palembang. BERSAMBUNG KE HAL. 10
Teras
2
EDISI IX / MEI 2008
Salam Redaksi Diterbitkan Oleh: DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA PALEMBANG SUSUNAN REDAKSI Pengarah: Drs. H. Rismalyani Kepala Dinas Inforkom Kota Palembang Penanggung Jawab: Kasubdin Pelayanan Inforkom Kota Palembang Pemimpin Redaksi: Drs. H. Thamrin Redaktur Pelaksana: Hidayatullah Adronafis, SE Sekretaris Redaksi: Tuty Eliaty Efrodina, SH Keuangan: Zamhari, S.Sos, Zubaidah Staf Redaksi: Bambang Irawan S, SH Drs. H. Thamrin, Hj. Djuwita Ghazali,SH, Hj. Asmawaty Thohironie, SH, Drs. Husin Djauhari, Iin Indraswari, S.Kom, Indra Sena Wirawan, SE, Lilik Wijayanti, Widya Oktarina, ST, Hidayatullah Adronafis, SE, Rio Esha Saputra Juan Kelly, SH Fotografer: Mastop, SH, Sairin, Winardi, SE Desain Grafis/Lay Out: Djoean Kellij Distribusi: Syahlan, Junaidi Alamat Redaksi: Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Palembang Jl. Nyoman Ratu No.1271 Palembang (Depan Wisma Prodexim) Telp. : (0711) 352271 Fax : (0711) 353262 Website: http:// inforkom.palembang.go.id E-mail:
[email protected] Percetakan: CV. JAYA SEMPURNA (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
Siap Kalah dan Dewasa Berdemokrasi KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang beberapa waktu lalu telah “mengajak” 4 kandidat Walikota Palembang periode 2008-2013 untuk membuat kesepakatan berupa pendeklarasian sekaligus penandatanganan prasasti siap menang dan siap kalah dalam Pemilukada Palembang. Deklarasi siap menang dan siap kalah tersebut antara lain berisikan saling menghormati masing-masing pasangan calon dalam berkampanye, menjaga ketertiban dan keamanan, menghormati kebebasan pers, menghindari segala bentuk kekerasan, intrik, intimidasi dan provokasi untuk meraih kemenangan. Tidak melakukan praktek jual beli suara, manipulasi suara dan penyuapan kepada pemilih dan penyelenggara pemilihan umum dalam bentuk apapun, menghormati dan menerima hasil perhitungan suara yang dilakukan KPU Kota Palembang, menerima dengan ikhlas kekalahan, serta mengakui kemenangan pasangan calon lain dalam pemilukada. Poin terakhir, ikhlas menerima kekalahan, agaknya yang masih perlu dipertajam. Pasalnya, siap menang dalam prosesi politik adalah suatu hal yang lumrah dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena tujuan akhir dari suatu kompetisi, dan ini berlaku secara umum, adalah memeroleh kemenangan. Akan tetapi, dan ini pun sebenarnya sudah lumrah, tidak seorang pun yang menginginkan kekalahan. Apalagi dikancah politik yang boros menyedot energi dan finansial. Akan tetapi inilah demokrasi. Ada yang menang dan ada yang tersisih. Para calon dan massa pendukung dituntut berlaku arif dan wajar ketika menang. Begitu juga ketika kalah. Kedewasaan berdemokrasi para kandidat dan perangkat pendukungnya bisa dinilai ketika pertarungan telah berakhir dan
hasilnya telah di dapat. Memang tidak mudah untuk mengakui kemenangan orang lain. Akan tetapi, sekali lagi kita harus berkomitmen kuat dan membiasakan diri terhadap hal ini. Mungkin prosesi politik di negara yang terpisah ribuan mil dari kita Paraguay, bisa menjadi catatan tersendiri bagi kita bagaimana mengapresiasi kekalahan. Segera setelah Lugo resmi dinyatakan sebagai pemenang, Presiden Nicanor Duarte menyerukan semua elemen di Paraguay membantu presiden terpilih agar transisi berlangsung lancar dan damai. Sedangkan pesaing Lugo, calon presiden Blanca Ovelar dari Partai Colorado, langsung memberi selamat kepada Lugo. “Hasil pemilu sudah tak mungkin berubah,” ujarnya. Sikap dua figur elite Paraguay yang kalah dalam pemilu itu mencerminkan betapa kepentingan negara dan rakyat harus berada dan ditempatkan di atas segala-galanya, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Mulai sekarang, kita harus mau belajar dan berusaha untuk berjiwa besar atas dasar cinta tulus kepada rakyat yang memilih maupun tidak memilih. Karena proses politik yang dijalani semuanya demi rakyat juga. (***)
aksi, d e R Salam
KRONIKA NIP PNS Pemkot Palembang Diganti
MENYIKAPI kebijakan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang tertuang dalam Peraturan Kepala (Perka) Nomor 22 Tahun 2007 tentang Nomor Identitasi PNS, Pemkot Palembang segera akan mengganti Nomor Induk Pegawai (NIP) PNS di lingkungan Kota Palembang. Jika sebelumnya NIP berjumlah 9 digit, sekarang menjadi 18 digit. Delapan digit pertama merupakan angka pengenal yang menunjukkan tahun, bulan, serta tanggal lahir PNS. Enam digit kedua menunjukkan tahun dan bulan pengangkatan pertama menjadi PNS. Satu digit ketiga adalah jenis kelamin PNS dan tiga digit keempat untuk menunjukkan nomor urut PNS berdasarkan urutan tahun, bulan, tanggal lahir, serta tahun dan bulan pertama pengangkatan pertama menjadi pegawai. “Dibanding NIP lama,18 digit ini lebih mudah dan mencerminkan identitas pegawai,” kata MY Badaruddin, Kepala BKD Palembang. (rio)
Warta Utama
EDISI IX / MEI 2008
3
Kandidat Paparkan Visi dan Misi kebijakan pembangunan, mengutamakan pelayanan yang ramah, cepat dan professional, sarana dan prasarana yang merata dan berkualitas, pengembangan perekonomian rakyat, pengembangan pariwisata, pengelolaan keuangan daerah yang terukur serta pengembangan tata ruang kota. Pasangan Sarimuda-Iqbal Romzi mengusung Palembang yang mandiri, aman, nyaman, tertib, agamis dan profesional
KK II LL AA SS PEMILUKADA PEMILUKADA KOTA PALEMBANG PALEMBANG KOTA Palembang, WK. Empat kandidat yang akan bertarung dalam pemilihan Walikota-Wakil Walikota Palembang periode 2008-2013 hari ini, Rabu (21/5) memaparkan visi dan
SUASANA RAPAT PARIPURNA ISTIMEWA DPRD KOTA PALEMBANG PEMAPARAN VISI DAN MISI KANDIDAT WAKO DAN WAWAKO KOTA PALEMBANG 2008-2013. FOTO:RYO
misinya di hadapan wakil rakyat dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Palembang di ruang paripurna DPRD. Hadir dalam penyampaian visi dan misi ini keempat pasangan calon wakowawako, Yansuri-Sunnah, SarimudaIqbal Romzi, Eddy Santana-Romi Herton, serta Asmawati-Ahmad Rizal. Hadir pula seluruh unsur muspida Palembang, Ketua dan Anggota KPUD Palembang, para camat, OKP serta seluruh tim sukses kandidat. Rapat Paripurna ini dipimpin oleh Wakil Wali Kota Palembang Tolha Hasan serta wakil Ketua DPRD Palembang Hamzah Sya’ban dan Djauhari. Para kandidat diberikan waktu lebih kurang 30 menit untuk memamparkan visi dan misi berdasarkan nomor urutnya. Pasangan Yansuri-Sunnah saat pemaparan visi, menginginkan Palembang menjadi kota yang aman dan sejahtera melalui peningkatan kualitas manusia dan peningkatan kecerdasan masyarakat, pemberian jaminan kesehatan serta pembukaan akses lapangan pekerjaan. Sedangkan misi yang diusung pasangan ini antara lain meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, memperluas peran masyarakat dalam proses
melalui peningkatan kinerja pemerintah, kualitas SDM, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pemberian jaminan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, serta pembangunan infrastruktur guna mengatasi kemacetan dan banjir. Pada sisi lain, Eddy Santana Putra yang merupakan calon incumbent berpasangan dengan Romi Herton bervisi Palembang Kota Internasional yang sejahtera dan berbudaya pada 2013 mendatang. Dengan meningkatkan kualitas SDM yang cerdas, sehat, bermoral dan berbudaya, meningkatkan kesejahteraa dan peran masyarakat dalam pembangunan, peningkatan sarana dan prasarana perkotaan dan kualitas lingkungan, mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui investasi sektor industri, perdagangan dan jasa dengan
pemberian izin yang cepat dan fasilitas penunjang memadai. Menciptakan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran, melanjutkan reformasi birokrasi secara struktural dan kultural guna peningkatan pelayanan publik, Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat demi terlaksananya penegakan hukum serta melestarikan warisan sejarah dan budaya bangsa. Sebagai calon yang berpengalaman memimpin Palembang, Eddy Santana juga mengusung agenda pembangunan Kota Palembang dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, memaksimalkan kualitas pelayanan, pengoptimalan pengelolaan sumber daya air untuk menanggulangi efek genangan maupun penyediaan bahan baku air bersih, serta peningkatan kualitas pelayanan transportasi. “Semua program yang diusung pasangan pada dasarnya sudah baik dan mengarah, tapi bedanya, saya sudah berpengalaman dan memahami kondisi,” kata Eddy Santana. Pasangan terakhir adalah pasangan Asmawati dan Ahmad Rizal. Pasangan ini mengusung visi Palembang yang aman, sejahtara dan religius, dengan misi membangun rasa aman dalam seluruh aspek sosial kemasyarakatan dan dunia usaha, membangun kondisi kehidupan masyarakat yang berkecukupan dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar lahir maupun batin, serta terbangunnya suasana kehidupan agamis ditengah keragaman umat beragama dan etnis. (yat)
Liputan Kota
4
EDISI IX / MEI 2008
KK II LL AA SS PEMILUKADA PEMILUKADA KOTA PALEMBANG PALEMBANG KOTA
KPUD Palembang Larang Kampanye Hari Jumat Palembang, WK Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang memberlakukan aturan khusus dalam kampanye pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palembang periode 2008-2013. Para kandidat dilarang mengerahkan massa apabila kampanye yang dilakukan bertepatan dengan hari Jumat. Langkah ini diambil guna menghindari terganggunya kekhusyukan masyarakat yang menunaikan ibadah sholat Jumat. Setidaknya, dalam kampanye pemilihan Walikota-Wawako Palembang yang digelar dari tanggal 21 Mei sampai dengan 3 Juni 2008, ada dua kali kampanye yang bertepatan dengan hari Jumat, yakni tanggal 23 dan 30 Mei 2008. “Silahkan tetap berkampanye namun dalam bentuk lain yang tidak melakukan
pengerahan massa besar-besaran,” kata anggota KPU Palembang, Ahmad Fuad Anwar, Senin (5/5). Mengenai lokasi kampanye pasangan calon, KPU Kota Palembang, kata Fuad, menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing tim kampanye kandidat. Hal ini guna menghindari permasalahan karena pemilik tidak mengizinkan tanahnya digunakan untuk tempat kampanye dari calon tertentu. Empat Zona Kampanye Sementara itu, wilayah Kota Palembang dibagi empat zona kampanye. Antara satu zona dengan zona lain dibatasi oleh batas alam (Sungai Musi) dan batas geografis seperti jalan-jalan utama, yakni di Jalan Gubernur Bastari, Jendral Sudirman serta Jalan Kol H Barlian). Dengan adanya aturan pembagian
zona, maka kandidat dilarang untuk membawa atau memobilisasi massa antar zona. “Memang bisa saja massa yang dimobilisasi tanpa mengenakan atribut. Tetapi itu artinya pasangan calon membohongi diri sendiri karena bukan massa ditempat ia berkampanye,” tegas Fuad. Pada sisi lain, Kasat Intelkam Poltabes Palembang Kompol Fajar Budiono meminta KPUD mengatur jarak antara satu lokasi kampanye satu dengan lainnya. Hal tersebut untuk mengantisipasi penumpukan dan benturan massa pendukung. “Soal pengaturan jenis kendaraan yang digunakan road show dan jumlahnya diserahkan kepada pihak kepolisian. Namun sudah diatur bahwa maksimal tiga mobil,” ujar Budiono. (yat)
Kandidat Turun ke Jalan
ROADSOW SALAH SATU PASANGAN KANDIDAT WAKO.
Palembang, WK. Hari kedua pelaksanaan kampanye pemilihan Walikota-Wakil Walikota Palembang periode 2008-2013 ditandai dengan road show para kandidat ke jalan-jalan ibukota. Ribuan massa pendukung masing-masing calon membanjiri halaman parkir gedung olahraga Bumi Sriwijaya, Kamis (22/5). Sekitar pukul 14.00 iring-iringan massa yang mengawal para kandidat masingmasing baik dengan kendaraan roda dua maupun empat, dilepas oleh Kepala Kepolisian Kota Besar Poltabes Palembang, Kombes Zainul Arifin. Pelepasan kendaraan ditentukan berdasarkan nomor urut kandidat. Pasangan YansuriSunnah mendapat kesempatan pertama diikuti kemudian oleh pasangan Sari-
FOTO:RYO
muda-Iqbal Romzi. Kemudian pasangan incumbent Eddy Santana-Romi Herton, serta terakhir pasangan AsmawatiAhmad Rizal. Mereka melewati beberapa ruas jalan yang telah ditentukan. Mulai berangkat dari GOR Bumi Sriwijaya, konvoi kendaraan kemudian melewati Jalan POM 1X-Kapten A Rivai-Simpang CharitasJalan Jendral Sudirman-Jembatan Ampera-Simpang Empat 8 Ulu JakabaringJalan Ahmad Yani-Jalan Di PanjaitanSimpang Kayu Agung Plaju. Kemudian konvoi kendaraan kembali lagi ke Jalan Di Panjaitan-Jalan Ahmad Yani-Simpang Jakabaring. Kemudian melewati Jalan KH Wahid Hasyim-Jalan Ki MaroganSimpang Musi II-Jalan ParameswaraJalan Demang Lebar Daun-Jalan Basuki
Rahmat-Jalan R Sukamto-Jalan Dr M Isa-Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Veteran-Jalan Kapt A Rivai- Jalan POPM IX dan finish kembali di lapangan Bumi Sriwijaya. Sempat terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan yang dilewati konvoi kendaraan para kandidat. Antara lain di Simpang Charitas serta di Jalan Ahmad Yani Plaju. Tetapi kondisi ini tidak berlangsung lama karena kesigapan aparat keamanan di lapangan. Secara umum, kampanye yang dilakukan para kandidat berjalan lancar dan aman. “Kita tidak menemukan ada insiden maupun gesekan antar pendukung calon. Tinggal lagi, bagaimana masyarakat menyikapi,” kata Anggota Panwaslu, Ruslan Ismail. Hari pertama kampanye pemilihan Walikota Palembang (21/5) diawali dengan pemaparan visi dan misi oleh para kandidat di hadapan rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Palembang. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan atribut kampanye seperti spanduk, stiker, banner dan baliho. Hari ketiga kampanye akan dilanjutkan dengan kampanye dialogis masingmasing kandidat di tempat-tempat yang sudah dijadwalkan yang terbagi dalam 4 zona kampanye. (yat)
EDISI IX / MEI 2008
Liputan Kota
5
Koperasi di Palembang Terus Menggeliat Palembang, WK Pertumbuhan koperasi di Kota Palembang terus menunjukkan tren positif. Tingginya kebutuhan dan mobilitas ekonomi warga menjadi pemicunya. Tercatat, hingga 2008, jumlah koperasi yang ada di kota metropolis ini sebanyak 954 buah dengan keanggotaan mencapai 198.140 anggota. Dari jumlah tersebut 70 persen tergolong koperasi aktif dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.841 orang. Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Palembang Yohanes Susanto. “Pada setiap bentuk unit usaha dibutuhkan tenaga kerja dalam pengelolaan dan kepengurusannya. Satu koperasi dibutuhkan seorang manajer, karyawan yang akan mengurusi setiap unitnya, misalnya di bidang operasional. Maka akan ada ribuan masyarakat yang dapat bekerja di koperasi,” kata Yohanes. Ditambahkannya, koperasi merupakan adalah lembaga bagi penyerapan tenaga kerja. Bahkan program kerja koperasi dapat dijadikan acuan arah pembangunan khususnya di tingkat kelurahan, desa dan perkotaan. Dengan penyebaran
modal mencapai Rp 462 miliar dan modal luar sebesar Rp 189 miliar. “Memang kesan terhadap koperasi sempat lesu atau mati suri. Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari kecenderungan menurunnya budaya koperasi di dalam diri masyarakat. Sementara, kesadaran berkoperasi tidak bisa dipaksakan melainkan dibutuhkan penguatan melalui penyuluhan mengenai manfaat maupun keuntungannya,” terang Yohanes, sembari menambahkan, aspek gotong-royong dan kekeluargaan dengan acuan budaya, akan dijadikan faktor pendukung untuk meningkatkan pertumbuhan koperasi di daerah ini. Selain itu, kata Yohanes, Untuk meningkatkan jumlah koperasi serta menggalang
partisipasi aktif masyarakat, pihaknya akan melakukan pembangunan citra koperasi melalui pembinaan, penyuluhan, pelatihan, dan sosialisasi kepada masyarakat. Belum Signifikan Namun, pada sisi lain, menurut pengamat ekonomi, Markoni Badri, pertumbuhan dan perkembangan koperasi di Kota Palembang belum menggembirakan. Belum begitu terlihat perbaikan pada system pengelolaan perkoperasian. ”Kalaupun ada peningkatan dalam kuantitas belum tentu kualitasnya akan ikut meningkat. Kecenderungan bertambahnya jumlah koperasi hanya untuk melancarkan bantuan atau pinjaman dana segar dari pemerintah.,” kata Markoni. (rio)
Pemkot Bentuk Tim Inventarisasi Aset Palembang, WK Pemerintah Kota Palembang telah membentuk tim yang terdiri dari setiap satuan kerja perangkat dinas (SKPD),
Walikota Asuransikan 1000 Tukang Ojek Palembang, WK. Walikota Palembang Eddy Santana Putra, pada Senin (19/5) di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, memberikan bantuan asuransi kepada 1000 tukang ojek yang ada di wilayah Kota Palembang. Selain bantuan bagi tukang ojek, Eddy juga memberikan insentif bagi Ketua RT dan RW di Kecamatan tersebut. “Asuransi ini, sebagai ucapan terimakasih atas kerja keras tukang ojek yang telah membantu dalam bidang transportasi. Sedangkan untuk insentif RW dan RT, sebagai pemicu semangat IR. H EDDY SANTANA PUTRA, MT dalam bertugas,” kata Eddy Santana.. Dalam kesempatan tersebut, Eddy juga berjanji akan membangun fasilitas dan infrastruktur di kawasan tersebut. “Saya akan segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak dikawasan ini, agar masyarakat semakin terbantu. Kita akan terus bekerja sama dalam mengupayakan Kota Palembang yang maju dan metropolis,” ujar Eddy. Pada sisi lain, tokoh masyarakat setempat, Asnan Olong berharap agar Walikota Eddy dapat terus membantu masyarakat. “Pak Eddy pasti bisa membantu masyarakat terus. Dulu sangat sulit air, sekarang air mengucur deras ditempat kami. Semoga langkah Pak Eddy dapat terus berlanjut,” kata Asnan. (yat)
serta konsultan dari Jakarta untuk menginventarisasi aset yang belum terdata. ”Selama ini, pendataan asetaset pemkot kita serahkan ke bagian umum dan perlengkapan. Misalkan tanah, be- H. MARWAN HASMEN rapa sebenarnya milik pemkot dan yang telah bersertifikat. Untuk yang belum bersertifikat, kita serahkan pada bagian tata pemerintahan,” kata Sekda Kota Palembang Marwan Hasmen. A Zuchdy, Ketua Pansus III DPRD Kota Palembang, menjelaskan, inventarisasi aset Pemkot Palembang memang harus ditata kembali. Terlebih dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 6/2006 tentang Perbendaharaan Negara. Menurut Zuchdy, penataan dapat dimulai dari SKPD paling bawah seperti di tingkat kelurahan. Sementara itu, Pengamat Hukum Adat Unsri Albar S Subari menegaskan, seharusnya pemerintah daerah di tingkat provinsi/kabupaten/kota membuat tim penelusuran aset daerah yang belum tercatat. ”Hal ini penting sebagai syarat membuat laporan keuangan yang baik. Aset yang dapat diinventarisasi merupakan kesungguhan pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang bersih. Bagaimana mau buat laporan keuangan kalau inventarisasi aset saja tidak bisa dilakukan,” kata Albar. (sen)
Liputan Kota
6
EDISI IX / MEI 2008
Kaum Muda Harus Punya Kebanggan
Palembang, WK. Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi yang sudah melampaui batas kedaerahan bahkan batas geografis antar bangsa harus disikapi dengan cermat. Jika tidak, dikhawatirkan akan menimbulkan kegamangan serta bias dalam cara pandang terhadap suatu persoalan. Eksistensi bangsa pun menjadi terancam. Karena itu, jalan terbaik hanyalah dengan kembali kepada karakter dan budaya bangsa, serta meneladani segisegi positif yang diwariskan generasi pendahulu maupun sekarang dengan
tetap mengedepankan konteks kekinian agar tetap eksis. Demikian intisari dari seminar memperingati seabad Hari Kebangkitan Nasional bertajuk Menyikapi Pembiasan Nilai-nilai dan Semangat Kebangkitan Nasional Dalam Era Global Teknologi Informasi di Hotel Duta, Jumat (16/4). “Terpenting, dalam menghadapi era teknologi informasi, kaum muda harus memiliki kebanggaan akan budaya dan karakter bangsa yang tingggi yakni Pancasila. Dengan demikian tidak akan terjadi pembiasan dan lunturnya nilai-nilai serta semangat kebangsaan,” kata pakar komunikasi Sumsel Ismail Djalili. Dampak kecepatan penyebaran informasi memang menimbulkan penetrasi sikap dan budaya dalam kelompok orang maupun masyarakat secara keseluruhan. Ekses dari muatan informasi yang beranekaragam, seolah-olah tanpa batasan, dapat memengaruhi pilihan yang sesuai dengan kondisi kehidupan kejiwaan dan sosial budaya. Hal ini akan melemahkan pembangunan
karakter dan budaya bangsa. “Namun kita tidak perlu risau maupun kecewa terhadap era global teknologi informasi yang sedikit “mengganggu” bangsa kita. Ini adalah dampak dari open sky policy (kebijakan terbuka) yang kita anut. Yang memang harus dimiliki suatu bangsa guna menyesuaikan diri terhadap perubahan,” ungkap Ismail. Pada sisi lain, Walikota Palembang Eddy Santana Putra, dalam makalahnya yang disampaikan Asisten I Kota Palembang Farhan Abbas, mengharapkan generasi muda khususnya di Kota Palembang menyikapi globalisasi teknologi informasi dengan sikap positif. Apalagi, menurut Eddy, kondisi Palembang yang saat ini sangat kondusif dan maju pesat memungkinkan generasi muda untuk menggali dan mengembangkan potensi diri dan kelompoknya. Seminar yang digagas oleh Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Palembang ini dihadiri oleh pelajar, mahasiswa serta OKP se-Palembang. (yat)
Meriah, Lomba Lukis Pelajar se-kota Palembang Palembang, WK. Lomba lukis pelajar se-Kota Palembang yang digelar Dinas Informasi dan Komunikasi (Inforkom) Kota Palembang di GOR Kampus Palembang, Sabtu (17/ 5) berlangsung semarak. Sebanyak 300 peserta yang terdiri dari pelajar SD, SMP dan SMA serta SMK turut ambil bagian dalam lomba yang diselenggarakan guna memperingati satu abad Hari Kebangkitan Nasional ini. Dewan juri terdiri dari Yusuf Umar, Tata Sarmata serta Miftahuddin. Acara lomba lukis dimulai pukul 08.00 pagi dan berakhir sekitar pukul 11.30 siang. Kategori pemenang terdiri dari Juara I, II dan III serta Juara Harapan I, II dan III untuk semua tingkatan. Kepada pemenang I, II dan III diberikan tropi, piagam serta uang sebesar Rp 1 juta, Rp 750 ribu, serta Rp 500 ribu. Sementara juara harapan I, II dan III mendapat piagam dan uang senilai Rp 100 ribu, Rp 80 ribu serta Rp 70 ribu. “Kategori penilaian didasarkan pada objek yang sesuai dengan tema yang ditentukan panitia, kreatifitas peserta serta nilai estetis lukisan,,” kata Ketua Juri lomba lukis, Yusuf Umar. Menurut Yusuf Umar, potensi dan kreatifitas pelukis-pelukis muda di Kota Palembang sebenarnya sangat menjanjikan. “Hanya saja, orang tua maupun masyarakat cenderung kurang begitu peduli de-
PARA PEMENANG LOMBA MEWARNAI MENUNJUKKAN HASIL KARYA MEREKA
ngan seni melukis ini,” katanya. Namun menurut Hernawan, seorang pekerja seni, bukan cuma masyarakat, pemerintah pun dinilai masih minim perhatian terhadap dunia seni lukis di Palembang. Ia mencontohkan keberadaan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Palembang yang cenderung mati suri. Padahal SMSR di Jalan Naskah merupakan wadah potensial pengembangan bakat seni kaum muda di Palembang. Secara
FOTO:RYO
historis pun menurut Hernawan SMSR di Palembang adalah sekolah seni yang pernah ada di tanah air selain Jakarta Yogya dan Bali. “Saya mengharapkan sekolah seni seperti SMSR di perhatikan dan diberdayakan. Bahkan bila perlu pemerintah pun membuat universitas seni di Palembang guna mewadahi sekaligus mengembangkan minat dan bakat seni kaum muda di kota ini,” kata Hernawan. (yat)
EDISI IX / MEI 2008
Opini
7
Fenomena Konflik Politik Pilkada dan Liberalisasi Politik
S
alah satu implementasi dari Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah dilaksanakannya pemilihan kepala daerah secara langsung. Konsep otonomi daerah yang dianut oleh Indonesia telah memberikan kemungkinan bagi setiap daerah untuk melaksanakan pemilihan kepala daerah dan menentukan pemerintahannya masing-masing. Di satu sisi, ruang pilkada ini merupakan liberalisasi politik yang bertujuan agar efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan, dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara. Namun, di sisi lain, pilkada ini justru menimbulkan polemik dan konflik yang cukup rumit penyelesaiannya. Terjadinya konflik dan polemik ini dinilai diakibatkan oleh ketidaksiapan masyarakat Indonesia menghadapi liberalisasi politik mengingat watak masyarakat yang pada umumnya masih bersifat primordial dan feodalistis. Ditambah lagi tidak jelasnya peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dari pilkada ini sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Telah banyak konflik yang telah terjadi di negeri ini, sebut saja konflik Pilkada Sulsel dan Maluku. Adalah merupakan suatu kepastian bahwa dalam setiap pertarungan politik, khususnya di pilkada, akan banyak kepentingan yang bermain di dalamnya. Mulai dari kepentingan borjuasi internasional, kepentingan borjuasi nasional, hingga kepentingan rakyat (pekerja) tentunya. Sehingga konfilk bukan hal yang tabu lagi untuk dijumpai. Di tulisan ini tidak akan dibahas mengenai persolan apa, siapa dan bagaimana para kepentingan mengintervensi politik di pilkada sehingga menimbulkan konflik. Tapi akan dibahas tentang bagaimana mengolah isu konflik untuk menjadi suatu pembelajaran politik bagi rakyat untuk mengahadapi pertarungan bebas di kancah pertarungan pilkada (liberalisasi politik). Konflik Adalah Proses Pembelajaran Politik Anggapan umum yang mengatakan bahwa konfilk selalu akan melahirkan yang namanya kehancuran dan kekacauan adalah tidak sepenuhnya benar. Di mana ada sisi negatif maka di
Oleh: H. Achmad Rusyaidi situ ada sisi positif. Begitupun dengan konflik. Konflik politik jangan selalu dimaknai sebagai kegagalan demokrasi yang berakibat kekacauan, tapi sejatinya konflik harus dimaknai sebagai suatu proses pembelajaran politik bagi masyarakat. Dengan konflik masyarakat akan sadar bahwa tindakan fairplay dan anti manipulatif adalah sesuatu yang harus direalisasikan. Indonesia adalah negara hukum. Semua ada mekanisme dan aturan main (rule of the game) tersendiri, termasuk dengan
Lemahnya daya tawar rakyat yang merupakan imbas dari budaya politik irasional, yang pada akhirnya rakyat terjebak dalam money politics. Demokratisasi sebagai ruang pertarungan kepentingan ekonomipolitik harusnya diarahkan pada kesadaran akan perlunya penguatan daya tawar rakyat untuk menghadirkan struktur kekuasaan tandingan yang dalam hal ini adalah Blok Oposisi konflik pilkada. Biarkan hukum bekerja sesuai dengan mekanismenya. Kepentingan rakyat harus tetap diprioritaskan. Roda ekonomi harus tetap berputar. Pembangunan infrastruktur dan Industrialisasi harus tetap jalan. Jadi tidak ada alasan bagi pemerintah (daerah) beserta pegawai-pegawainya untuk tidak masuk kerja dan tidak melayani masyarakat. Masyarakat jangan dijebak pada jurang konflik politik yang sebenarnya hanyalah merupakan ilusi kepentingan pribadi dari elit-elit politik yang bermain. Masyarakat harus diarahkan pada kesadaran untuk bagaimana memahami dan mengerti akan konflik itu sendiri. Nantinya masyarakat akan dapat menilai secara objektif
mana yang betul-betul memperjuangkan nasib rakyat, mana yang fairplay dan mana yang manipulatif. Sehingga pada akhirnya masyarakat akan dapat dengan sendirinya mencegah terjadinya konflik. Pembentukan Blok Politik Oposisi Salah satu yang membuat lemah ketika membicarakan demokratisasi di Indonesia adalah rendahnya “kualitas” rakyat untuk menentukan arah perpolitikan dan kepemerintahan agar sesuai dengan kondisi objektif dan kebutuhan mereka. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh paham-paham primordial dan feodalistis yang masih melekat di kepala sebagian besar masyarakat. Objektifitas kemudian dinomorduakan dan hubungan emosional di nomorsatukan. Lemahnya daya tawar rakyat yang merupakan imbas dari budaya politik irasional, yang pada akhirnya rakyat terjebak dalam money politics. Demokratisasi sebagai ruang pertarungan kepentingan ekonomi-politik harusnya diarahkan pada kesadaran akan perlunya penguatan daya tawar rakyat untuk menghadirkan struktur kekuasaan tandingan yang dalam hal ini adalah Blok Oposisi. Dan dengan konflik kondisi ini dapat diciptakan. Konflik akan mambangun kesadaran massa rakyat untuk memahami dan mempelajari bagaimana berpolitik secara rasional serta bagaimana menyelaraskan antara kepentingan ekonomi dan kepentingan politik. Lembaga oposisi politik lokal akan berguna membangun kerangka politik yang progresif dan bukannya menjadi semakin brutal dan unorganized. Membangun lembaga oposisi dari kalangan gerakan sosial adalah bentuk latihan menyongsong celah-celah politik yang bisa dimanfaatkan dari demokrasi prosedural yang masih berdinamika saat ini. Dalam lembaga oposisi jugalah rakyat kebanyakan berlatih demokrasi sejati dengan memaksimalkan demokrasi yang mengutamakan pembahasan-pembahasan partisipatif untuk semua urusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak (publik). Lembaga oposisi yang mencoba menjadi struktur kekuasaan tandingan akan memiliki kewajiban untuk mempraktekkan demokrasi di antara kalangan gerakan sosial secara fair, terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan, secara berkelanjutan dari waktu ke waktu. Sehingga rakyat akan dilatih dan melatih mempercayai pemimpinpemimpin publik yang memang teruji dan bukan yang oportunis. (net) *** Penulis adalah Koordinator Sentra Gerakan Progresif Makassar, sekaligus anggota Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat dari Simpul Sulawesi Selatan.
Liputan Kota
8
EDISI IX / MEI 2008
Rusunawa Kasnariansyah Siap Beroperasi Bayar Listrik dengan Kartu Elektronik Palembang, WK Setelah sempat terkatung-katung, akhirnya rumah susun sewa (Rusunawa) di Jalan Kasnariansyah, Km 4,5 Palembang, secara bertahap akan dioperasikan. Pemkot Palembang saat ini tengah menyiapkan utilitas seperti jaringan listrik, telepon, gas serta instalasi air bersih di lokasi ini. ”Selain itu, kita juga akan siapkan sertifikasi tentang status tanah rusunawa sekaligus IMB-nya,” ujar Asisten I Setda Kota Palembang, Abdullah Farhan, saat rapat koordinasi dengan instansi terkait dan pihak pengelola rusunawa, di kantor Walikota awal bulan lalu. Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan mensosialisasikan rusunawa ini kepada calon penghuni yang berpenghasilan minim sembari menunggu pemasangan utilitas pendukung selesai pertengahan tahun ini. Untuk keperluan pemasangan utilitas pendukung, Dinas Pekerjaan Umum (PU) telah menganggarkan dana sebesar Rp 650 juta yang bersumber dari APBD. Dengan rincian, sebesar Rp 550 juta untuk pemasangan jaringan listrik, dan Rp 100
juta lagi guna pemasangan instalasi air bersih. Rusunawa dibangun sebanyak 5 lantai dengan 96 kamar. Kamar yang disewakan mulai dari lantai 2 hingga lantai 5. Sementara lantai 1 digunakan untuk kegiatan komersial. Setiap kamar diberikan daya listrik 1300 Kwh. Biaya sewa untuk setiap lantai berbeda dan ditetapkan dalam perjanjian. Untuk lantai II, biaya sewa Rp 200.000 per bulan, lantai III Rp 175.000 per bulan, lantai IV Rp 150.000 per bulan dan lantai V Rp 100.000 per bulan. Masa sewa ditentukan maksimal 3 tahun dan uang setoran sudah harus dibayar untuk tiga bulan. ”Harga tersebut sudah fix, mudah-mudahan dapat beroperasi cepat tergantung pemasangan utilitas. Sementara ini belum kita buka penawaran kepada masyarakat, namun bila tiga minggu akan beroperasi, akan kita lakukan,” ujar Manajer Rusunawa dari SP2J Rusdi Anwar. Sistem pembayaran tarif listrik bagi penghuni rusunawa ini direncanakan menggunakan kartu elektronik prabayar.
”Model kartunya mungkin sama dengan kartu ponsel, kalau habis, harus bayar lagi ke pihak pengelola. Nantinya ada tambahan meteran khusus. Satu meterannya seharga Rp 4 juta per kamar. Pagar rusun juga akan dibangun sekitar Rp 300 juta, namun kita utamakan utilitas dasar dahulu,” terang Mikoyan, Kasubdin Cipta Karya Dinas PU Palembang. Namun menurut Staf Perencanaan PT PLN (Persero) Efendy Djakfar, pihaknya belum bisa memastikan rencana penerapan pembayaran listik prabayar ini karena masih dalam kajian secara teknis. ”Kita juga perlu tahu kebutuhan daya listrik di rusunawa tersebut. Apa akan digunakan per unit atau gabungan, karena hal itu harus disesuaikan dengan TDL yang lain,” kata Effendy, sembari menambahkan dirinya optimis hal tersebut dapat dilakukan, berkaca pada pola pembangunan rusun di Provinsi Bali dan daerah-daerah lain di tanah air. Program listrik prabayar dengan kartu elektronik ini menurut Rusdi bertujuan untuk memudahkan pemakaian dan pengontrolan daya listrik oleh pelanggan. (yat/rio)
Jalan Sehat Memperingati 100 Tahun Harkitnas Sukses
SUASANA PENGUNDIAN DOORPRIZE YANG PALEMBANG DRS. H. MARWAN HASMEN.
Palembang, WK. Acara Jalan Sehat yang digelar Dinas Informasi dan Komunikasi (Inforkom) Kota Palembang sukses. Kegiatan yang diselenggarakan pada Minggu (20/5) guna memperingati satu abad hari kebangkitan nasional (Harkitnas) ini dibanjiri ribuan peserta. Sejak pukul 05.00 pagi, peserta te-
l a h memadati pelataran Monumen P e r juangan Rakyat (Monpera) Palembang. Sekitar p u k u l 06.00, a c a r a j a l a n s e h a t dimulai, d i ta n d a i dengan DILAKUKAN OLEH SEKDA KOTA pengibaran FOTO:RYO bendera start oleh Sekda Kota Palembang Marwan Hasmen. Peserta mulai menempuh rute dari Monpera ke simpang Internasional Plaza, kemudian kearah Plaza Kedaung lewat Jalan Merdeka, kemudian melewati Rumah Dinas Walikota Palembang dan kembali finis di Monpera Palembang.
Dalam sambutannya, Marwan Hasmen mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta berpartisipasi aktif serta mensukseskan seluruh program pembangunan yang dicanangkan pemerintah. “Mari, dengan momentum 100 tahun hari kebangkitan nasional ini, kita bangkitkan kembali semangat untuk membangun Indonesia, khususnya membangun Kota Palembang,” kata Marwan. Acara jalan sehat ini semakin semarak, karena panitia juga memberikan hadiah dan doorprize yang menarik. Ada 171 hadiah yang disiapkan panitia, terdiri dari 5 unit sepeda motor sebagai hadiah utama, kemudian kipas angin 18 unit, televisi ukuran 14 dan 21 inch, dispenser, sepeda 12 unit serta ratusan hadiah menarik lainnya. Hadir dalam acara jalan sehat ini Kepala Dinas Inforkom Palembang Drs.H.Rismaljani, Kepala Bapeldalda Kemas Abubakar, Kepala BKD Badaruddin, Kepala Sat Pol PP Lidrin Lubay, Kepala Kesbang Drs Samsul Djauhari, Kabag Humas Pemkot Palembang Aminoto serta perwakilan dari dinas dan instansi se-Kota Palembang. (yat)
EDISI IX / MEI 2008
Ragam
9
Kevin Mitnick, Sang Legenda Hacker EBUAH ketukan terdengar dari pintu apartemennya, Kevin Mitnick membuka pintu dan mendapati lusinan agen FBI dan penegak hukum lain bersiap untuk menangkapnya. Ini adalah akhir perjalanan seorang hacker yang terpaksa buron demi menghindari hukuman penjara. Penangkapan yang terjadi pada 1995 itu merupakan awal dari kasus penahanan paling kontroversial terhadap seorang pelaku kejahatan cyber. Mitnick adalah seorang penyusup pada sistem komputer dan menjelma sebagai America’s Most Wanted Hacker. Kecanduan Komputer Karena keluarganya tidak cukup berduit untuk memiliki komputer sendiri, Mitnick mempelajari komputer dengan nongkrong di toko radioshack atau di perpustakaan umum, Pada periode 1990-an, Mitnick mudah sekali keluar masuk sistem komputer. Pada 1987 ia tertangkap karena menyusup perusahaan Santa Cruz Organization, sebuah perusahaan piranti lunak yang terutama bergerak dibidang sistem operasi Unix. Ketika itu pengacara Mitncik berhasil menurunkan tuduhan kejahatan menjadi tindakan yang kurang baik, Mitnick hanya di ganjar 3 tahun masa percobaan. Tidak sampai setahun Mitnick kembali tersandung kasus hukum. Gara-garanya seorang teman yang komputernya ia gunakan untuk membobol komputer lain melaporkan Mitnick ke pihak berwajib. Computer yang dibobol Mitnick adalah milik Digital Equipment Corporation (DEC). Setiap kali membobol komputer yang dilakukan Mitnick adalah mengambil code penyusun dari piranti lunak. Kode itu kemudian dia pelajari dengan sungguhsungguh, terkadang menemukan beberapa kelemahan didalamnya. Dalam kasus DEC Mitnick mendapatkan masa tahanan yang lebih berat. Ketika itu pengacaranya menyebut Mitnick memiliki, ‘kecanduan pada komputer yang tidak bisa dihentikan’. Ia diganjar 1 tahun penjara. Di penjara Mitnick mendapatkan pengalaman yang buruk. Pada saat itu, nama Mitnick atau yang lebih dikenal dengan nama samaran ‘the Condor’ sebagai seorang penjahat komputer demikian melegenda. Sehingga sipir di Lompoc, penjara tempat Mitnick ditahan, mengira Mitnick bisa menyusup kedalam komputer hanya dengan berbekal suara dan telepon. Walhasil, Mitnick bukan hanya tidak boleh menggunakan telepon, ia juga menghabiskan waktu berbulan bulan dalam ruang isolasi. Tak heran jika kemudian ia dikabarkan mengalami sedikit gangguan jiwa saat menjalani hukuman di Lompoc. Hacking The Human Side Keahlian Mitnick sebagai hacker tidak terbatas pada kemampuan teknis belaka. Ia merupakan seorang yang memahami betul bahwa keamanan sistem komputer
S
terdiri dari aspek kebijakan organisasi, sumber daya manusia, proses yang terlibat serta teknologi yang digunakan. Kemampuan ini memungkinkan Mitnick mendapatkan informasi penting semisal password dengan memanfaatkan kelemahan manusiawi. Kemampuan Mitnick paling baik diilustrasikan dalam cerita berikut, cerita yang dikisahkan Mitnick sendiri pada sebuah forum online Slasdot.org “Pada satu kesempatan, saya ditantang oleh seorang teman untuk mendapatkan nomor (telepon) Sprint Foncard-nya. Ia mengatakan akan membelikan makan malam jika saya bisa mendapatkan nomor itu. Saya tidak akan menolak makan enak, jadi saya berusahan dengan menghubungi Customer Service dan perpura-pura sebagai seorang dari bagian teknologi informasi. Saya tanyakan pada petugas yang menjawab apakah ia mengalami kesulitan pada sitem yang digunakan. Ia bilang tidak, saya tanyakan sistem yang digunakan untuk mengakses data pelanggan, saya berpura-pura ingin memverifikasi. Ia menyebutkan nama sistemnya.” “Setelah itu saya kembali menelepon Costumer Service dan dihubungkan dengan petugas yang berbeda. Saya bilang bahwa komputer saya rusak dan saya ingin melihat data seorang pelanggan. Ia mengatakan data itu sudah berjibun pertanyaan. Siapa nama anda? Anda kerja buat siapa? Alamat anda dimana? Yah, seperti itulah. Karena saya kurang riset, saya mengarang nama dan tempat saja. Gagal. Ia bilang akan melaporkan telepon telepon ini pada keamanan.” “Karena saya mencatat namanya, saya membawa sorang teman dan memberitahukannya tentang situasi yang terjadi. Saya meminta teman itu untuk menyamar sebagai ‘penyelidik keamanan’ untuk mencatat laporan dari petugas Customer Service dan berbicara dengan petugas tadi. Sebagai ‘penyelidik’ ia
mengatakan menerima laporan adanya orang berusaha mendapatkan informasi pribadinya pelanggan. Setelah tanya jawab soal telepon tadi, ‘penyelidik menanyakan apa informasi yang diminta penelepon tadi. Petugas itu bilang nomor Foncard. ‘penyelidik’ bertanya, memang berapa nomornya? Dan petugas itu memberikan nomornya. Oops. Kasus selesai” Buron Selama buron reputasinya semakin menjadi. Ia menjelama sebagai ‘Ninja Cyber’ yang konon bisa membobol komputer Pentagon hanya dengan remote televisi, sebuah rumor yang melebihi cerita fiksi apapun. Reputasi yang dicapkan kepada Mitnick ini tak lepas dari peran media massa. Secara khusus adalah serangkaian artikel sensasional dari John Markoff yang dimuat di New York Times. Markoff menggambarkan Mitnick sebagai seorang yang mematikan, tak bisa dihentikan dan layak menjadi buronan sepuluh besar FBI maupun penegak hukum lainnya. Artikel Mafkoff, yang kadang muncul di halaman depan, menjadikan Mitnick kandidat terkuat proyek percontohan atas kejahatan cyber. Maka masa depan Mitnick dalam penjara boleh dibilang sudah dituliskan saat itu juga. Selama menjadi buron Mitnick tetap menjalankan aksinya. Ia membobol berbagai komputer perusahaan besar. Termasuk Sun Microsystem. Salah satu korban Mitnick adalah T. Shimomura, seorang ahli komputer yang dalam beberapa tulisan di Internet di duga seorang hacker yang kerap melakukan perbuatan ilegal. Shimomura, Markoff dan FBI bahu membahu untuk menangkap sang buronan. Panduan dari berita sensasionalnya Mafkoff, kemampuannya hacking Shimomura dan kekuatan hukum FBI pada akhirnya melacak kediaman Mitnick. Mitnick melakukan keteledoran. Layanan penyimpanan yang ia gunakan rupanya memiliki program otomatis untuk mencek isi file yang disimpan. Pemilik rekening yang digunakan Mitnick mendapatkan peringatan dari sistem mengenai kapasitas berlebih. Ini adalah awal tertangkapnya Mitnick. “Operator seluler melakukan pencarian dalam database penagihan mereka terhadap dial-up ke layanan Internet Netcom POP. Ini, seperti bisa diduga, membuat mereka bisa mengidentifikasi area panggilan dan nomor MIN (mobile identification number) yang saya gunakan saat itu. Karena saya kerap berganti nomor, mereka mengawasi panggilan data apapun yang terjadi di lokasi tersebut. Lalu, dengan alat Cellscope 2000 Shimomura, melacak sinyal telepon saya hingga ke lokasi yang tepat,” Mitnick menuturkan. BERSAMBUNG KE HAL. 10
10
Serba - Serbi
EDISI IX / MEI 2008
Mengenal Khasiat Wortel JIKA mendengar kata ‘wortel’ (carrot) kita akan langsung teringat pada buah berwarna oranye yang bentuknya memanjang, serta ujung buahnya meruncing. Dalam istilah biologi, wortel dimasukkan dalam famili Apiaceae. Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter dpl. Tumbuhan wortel membutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan tangkai daun, yang muncul dari umbi akar, mirip daun seledri. Ada beberapa jenis wortel. Pertama, jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis. Kemudian jenis wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis. Disebut dengan chantenang. Terakhir wortel jenis mantes, yakni wortel hasil kombinasi dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna khas oranye. Khasiat Wortel Baik Untuk Penglihatan dan Imunitas, Wortel merupakan jenis sayuran terpopuler kedua setelah kentang. Wortel mengandung vitamin A dan beta karoten yang tinggi. Beta karoten termasuk dalam golongan karotenoida dan telah diidentifikasi terdapat lebih dari 600 jenis karoten. Antara lain karoten, lutein, dan lycopen. Mencegah kanker, Dibandingkan dengan sayuran lain, wortel paling banyak mengandung beta karoten, rata-rata 12.000 IU; para ahli menganjurkan 15.000-25.000 IU per hari. Penelitian dari National Cancer Institute mengaitkan kandungan tinggi beta karoten dengan pencegahan kanker, karena sifat antioksidannya yang melawan kerja destruktif sel-sel kanker. Di samping itu beta karoten membantu sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan ‘killer cell’ alami. Mencegah rabun senja dan memperbaiki penglihatan, Karoten juga baik untuk kesehatan mata. Membantu mencegah terjadinya rabun senja dan memperbaiki penglihatan yang lemah.
kolesterol darah, Menurut R&D Department SidoMuncul, meminum jus wortel (Daucus carota var sativa) juga dapat mengatasi kandungan kulit, seperti jerawat, bengkak bernanah ataupun kulit kering. Masalah-masalah tersebut biasa timbul karena diet dan kebiasaan minum alkohol, obat-obatan dan rokok, sehingga menimbulkan kondisi asam yang tinggi di dalam darah. Dengan adanya kandungan kalium dalam wortel, dapat membantu menetralkan asam dalam darah dan vitamin A membantu hati menghilangkan toksin di dalam tubuh. (yat/net)
KANDIDAT WALIKOTA PALEMBANG SIAP KALAH DAN SIAP MENANG .......................................................................................................... DARI HAL. 1
“Saya belum melihat isi dari deklarasi siap menang dan siap kalah ini, bagaimana saya mau menandatanganinya,” kata Yansuri. Namun, menurut calon incumbent nomor urut 3 Eddy Santana Putra, deklarasi yang telah disiapkan KPU hendaknya dipahami sebagai komitmen bersama untuk menyukseskan pilkada Palembang. “Serahkan semua kepada KPU, jika ada
persoalan akan ada proses hukum yang berlaku, saya pikir semuanya sudah terinclude di KPU, saya juga belum melihat isi deklarasi itu,” ujar Eddy Santana. Pada sisi lain, semua pihak berharap deklarasi siap menang dan siap kalah ini menjadi komitmen dari seluruh pasangan calon guna menyukseskan pilkada Palembang. “Kita tidak ingin pilkada di Palembang
ternoda, makanya diperlukan komitmen untuk siap menang dan siap kalah. Mari kita laksanakan pilkada dengan jujur dan tidak ada keberpihakan,” kata Wakil Walikota Palembang, Tolha Hasan. “Yang saya takutkan, semua pasangan calon siap untuk menang dan kalah. Tapi pendukung yang tidak siap. Ini yang menjadi persoalan” tambah Tolha. (yat)
KEVIN MITNICK................................................................................................................................................................................................. DARI HAL. 9
Dua minggu sebelum tertangkapnya Mitnick baru pindah ke Raleigh. Lokasi baru membuat kurang waspada dan ia lupa melacak jalur dial-up yang digunakannya. Beberapa jam sebelum tertangkapnya Mitnick, pelacakan dan pengawasan sedang dilakukan terhadap jalur yang ia gunakan. Saat ia berusaha melacak sejauh mana pengawasan telah dilakukan hingga siapa dibalik pelacakan tersebut, ia mendengar ketukan pintu. Mitnick membuka pintu dan berhadapan dengan lusinan U.S Marshall dan FBI. Empat Setengah Tahun Digantung Setelah tertangkap Mitnick ditahan tanpa kemungkinan jaminan. Ia juga tak diajukan untuk pengadilan. Bahkan, Mitnick dan pengacaranya tak bisa
melihat data kasus tersebut karena terdapat di laptop dan akses laptop bagi Mitnick dianggap membahayakan. Kurang lebih empat tahun ia habiskan tanpa kepastian. Hal ini benar-benar membuat Mitnick frustasi. Mitnick pada akhirnya dituding menyebabkan kerugian hingga ratusan juta dollar. Mitnick menyangkalnya. Karena menurutnya perusahaan yang dirugikan bahkan tidak melaporkan kerugian tersebut dalam laporan tahunan mereka. Kesepakatan akhir bagi Mitnick adalah pengakuan bersalah. Bersalah dalam kasus pembobolan komputer dan penyadapan jalur telepon. Mitnick menyerah. Sebagai imbalannya, ia diganjar 5
tahun tahun penjara. Ia dibebaskan pada tahun 2000 dengan syarat tak boleh menyentuh komputer atau telepon. Pada tahun 2002 baru ia boleh menggunakan komputer tapi tidak yang tersambung ke Internet. Setahun kemudian, Mitnick diperkenankan menggunakan Internet. Setelah dibebaskan, Mitnick menulis dua buku mengenai hacking. Selain itu ia juga mendirikan perusahaan konsultan keamanan sendiri. “Hacker adalah satu-satunya kejahatan yang keahliannya bisa digunakan lagi untuk sesuatu yang etis. Saya tidak pernah melihat itu dibidang lain, misal perampokan etis,” ungkap Mitnick. (yat/ net)
EDISI IX / MEI 2008
Profil
11
Jendral TNI Ryamizard Ryacudu, Prajurit Profesional Sejati ANTAN Kepala Staf AD TNI ini seorang prajurit sejati yang memiliki kecerdasan emosional, intelektual dan spiritual. Mantan Pangkostrad kelahiran Palembang, 21 April 1950, ini selain sangat irit bicara soal politik, juga dikenal taat menjalankan ibadah agama. Mantan Pangkostrad ini senantiasa meminta kekuatan lahir dan batin agar mampu menjalankan amanah sebagai tentara yang bertaqwa dan dimuliakan Allah. Ryamizard Ryacudu lahir dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Ryacudu (almarhum), adalah seorang brigadir jenderal TNI purnawirawan yang ketika berdinas aktif dikenal sebagai seorang pengagum dan kepercayaan Presiden Soekarno. Keluarga ini juga dikenal sangat menekankan pentingnya pendidikan agama. Maka ketika kecil, Ryamizard dijuluki “Si Hadis” karena kepandaiannya menghafal sejumlah hadis Rasulullah. Panggilannya meningkat lagi menjadi “Pak Kiai” saat ia taruna militer. Ia memang taat menjalankan ibadah agama, salat lima waktu dan puasa sunnah Senin-Kamis. Ketika
menjabat Pangdam V Brawijaya pun, dengan pangkat jenderal bintang dua, dia sering mengikuti berbagai macam kajian keagamaan termasuk tasawuf dan tarekat dengan berpegang pada AlQur’an dan hadis Rasul. Kebanggaan akan figur ayah menjadi alasan utama Ryamizard memutuskan masuk tentara. Tidak ada unsur keterpaksaan. Kebanggaan akan figur itu disebabkan oleh sang ayah selain sangat menekankan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga, sepanjang berkarir di militer pun si ayah mengabdikan seluruh hidupnya bagi bangsa dan negara. Pesan Sang Ayah kepada Ryamizard adalah agar menjadi tentara yang profesional. Selain memedomani pesan tersebut, sikap keras ayah ikut pula diwarisinya. Dia melihat bahwa negara ini adalah milik seluruh bangsa Indonesia. Karena itu, kalau ingin negara ini aman tenteram, maka seluruh bangsa Indonesia sendirilah yang harus membuatnya. Komitmen profesionalisme militer itu pernah ditunjukkannya bersama rekanrekan seangkatannya lulusan AMN 1973, dalam buku “Indonesia Baru dan Tantangan TNI, Pemikiran Masa Depan.” Buku itu antara lain bicara soal doktrin Dwifungsi ABRI yang telah lama bercokol di pentas perpolitikan nasional. Inti sari isi buku Nama: Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu itu adalah meLahir: Palembang, 21 April 1950 nganjurkan agar Agama: Islam tentara kembali Jabatan Terakhir: Kepala Staf Angkatan Darat ke tugas profeIstri: Nora Trystiana sionalnya sebaAnak-anak: gai militer. Ryano Patriot, Dwinanda Patriot dan Tryananda Patriot Nama alumni Ayah: Brigen (Purn) Ryacudu (Alm) pendidikan miPendidikan: liter Akabri Darat - STM Jurusan Mesin tahun 1973, ini - Akabri Darat, lulus 1973 mulai dikenal - Suscapa (1985-1986) luas saat men- Seskoad, 1991 jadi salah satu Karier militer: komandan Kon- Komandan Peleton di Kodam XII Tanjungpura tingen Garuda - Komandan Kompi di Kodam XII Tanjungpura XII di Kamboja - Komandan batalion di Kodam XII Tanjungpura pada 1990-an, - Komandan Brigade Infanteri 17 Kostrad tatkala berpang- Aspos Kasdam VII/Wirabuana kat kolonel. Ia - Kepala Staf Divif 2/Kostrad banyak menjadi - Kasdam II/Sriwijaya sumber berita. - Pangdif 2/Kostrad Dari Kamboja ia - Kepala Staf Kostrad menjadi Koman- Panglima Kodam V/Brawijaya (1999) dan Brigade In- Pangdam Jaya (1999-2000) fanteri 17 Kos- Pangkostrad (Agustus 2000 - 2002) trad, lalu Aspos - KSAD 2002 - 2005 Kasdam VII/Wirabuana, lalu Ke-
M
BIODATA
pala Staf Divif 2/Kostrad, Kasdam II/Sriwijaya, Pangdif 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, dan yang terbaru sebagai Panglima Kodam V/Brawijaya (1999), Pangdam Jaya (1999-2000), Pangkostrad (Agustus 2000 - 2002), dan menjadi KSAD sejak 2002. Profesional Sikap profesionalisme Ryamizrad selalu tampak menonjol dalam memandang setiap persoalan konflik di daerah. Tentang keberadaan TNI di daerah konflik yang suka tidak suka, pasti menimbulkan ekses berupa korban jiwa maupun harta benda di kalangan tentara, gerakan separatis, dan rakyat sipil yang kadang lalu dimanfaatkan sekelompok orang tertentu untuk menyudutkan tentara. Ryamizard menyebutkan bahwa keberadaan militer di wilayah-wilayah konflik itu adalah atas kebijakan pemerintah. Namun ia melihat, seringkali benturanbenturan yang terjadi di lapangan secara tidak langsung disebabkan oleh kebijakan politik yang tak pasti dalam penyelesaian konflik dan/atau separatisme di daerah. Menurutnya, setiap konflik mempunyai akar persoalan dan cara penyelasaian yang berbeda terutama dari sudut pandang TNI. Daerah konflik Aceh, misalnya, sepanjang Gerakan Separatis Aceh (GSA) menginginkan merdeka dan tidak mau mengakui NKRI maka Ryamizard yakin perdamaian pasti tidak akan tercapai. Sebab TNI maunya Aceh tetap bagian dari NKRI. Karena itu, solusinya adalah GSA harus bergabung dan mengakui NKRI, baru persoalan akan selesai.(sen/ berbagai sumber)
12
Geliat Kota
EDISI IX / MEI 2008
KOTA PALEMBANG DARI WAKTU KE WAKTU TERUS BERBENAH. SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN, BAIK SECARA FISIK MAUPUN MENTAL TERUS DIUPAYAKAN. DEMI MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT. BERIKUT GELIAT KOTA PALEMBANG DALAM BIDIKAN LENSA WARTA KOTA. (FOTO-FOTO: MASTOP, SAIRIN, WINARDI, RYO, IST/NET)
WALIKOTA PALEMBANG DIDAMPINGI ASISTEN II DAN PAI PALEMBANG MEMBERIKAN KETERANGAN PADA JUMPA PERS ASIAN ORCHID EXHIBITION 2008
PETUGAS DESK PEMILUKADA DINAS INFORKOM KOTA PALEMBANG SEDANG BERTUGAS KE SELURUH KOTA PALEMBANG GUNA MEMBERIKAN INFORMASI
SETIAP PAGI, PETUGAS KEBERSIHAN KOTA PALEMBANG MEMBERSIHKAN DAN MENGANGKUT SAMPAH DARI SUNGAI BENDUNG, SEKIP
SEAKAN TIDAK MEMPEDULIKAN YANG TERJADI DI SEKELILINGNYA, PEMUDA INI TAMPAK ASYIK MENIKMATI MIMPI DI TERAS SEBUAH POS KEAMANAN
KAWASAN KAMBANG IWAK YANG SEMAKIN DIPERCANTIK SEBELUM DAN SESUDAH ACARA ASIAN ORCHID EXHIBITION 2008