Kampanye Akbar Paslon Nomor 2, Siap Diamankan tegas.co. ACEH TIMUR – .Kampanye Akbar (terbuka) pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur Hasballah Bin H.M Thaib (Rocky) – Syahrul Syama’un (Linud) dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 2 februrai besok. Meski belum ada data berapa jumlah massa yang akan menghadiri jadwal kampanye pasangan nomor urut 2 ini, Polres Aceh Timur telah melakukan persiapan untuk mengamankan jalannya kampanye terbuka.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum. FOTO : Dok
“Jumlah massa sedang dalam pendataan oleh Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2 (dua). Estimasi sampai hari ini massa yang akan mengahadiri kampanye Paslon Bupati petahana ada puluhan ribu dan terus melonjak yang jumlah masih fluktuatif,”Ujar Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum, pada awak media Sabtu (4/2). Menurut Kapolres, jumlah personil pengamanan masih seperti waktu kampanye pasangan calon Bupati dan wakil Bupati sebelumnya yakni sebanyak 573 personil terdiri dari; 318 personil Polres Aceh Timur, 50 personil Anggota TNI, 120 personil Anggota BKO Brimob Polda Sumsel, 30 personil Anggota Brimob Aramia, 30 personil Sat Pol PP dan 25 personil Dinas Perhubungan Aceh Timur. Terang Kapolres. “Pengerahan jumlah pasukan yang begitu besar, ini sangat penting sebagai upaya kesiapan dan tidak ingin menganggap remeh, mengingat gelombang massa yang dikerahkan juga cukup banyak. Tugas kami adalah mengamankan jadi supaya betul-betul kita siap apabila mungkin terjadi hal yang tidak diinginkan,”Katanya. Perwira menengah dengan dua bunga melati dipundak itu berharap, kampanye bisa berjalan aman, lancar, damai dan tertib. Pengamanan juga sudah menyiapkan skema pengamanan juga pengaturan lalu lintas. Seperti, untuk kendaraan peserta kampanye dari arah barat (Madat-Idi Rayeuk) diarahkan untuk parkir di Gedung ISC. Sedangkan kendaraan peserta kampanye dari arah timur (Birem Bayeun-Idi Rayeuk) disediakan tempat parkir ruas jalan masuk komplek pusat pemerintahan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas jalan utama. ROBY SINAGA/ HERMAN
Seminar Journalistik, Jurnalis Men’S Obsession Dan Nasional Geographic Jadi Narasumber tegas.co., YOGYAKARTA – Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Sekolah Tinggi Tekhnologi Nasional (STTNAS) Yogyakarta ke 44, pihak Gapadri selaku Mapala STTNAS mengadakan Seminar Nasional Jurnalistik dan Fotografi, Sabtu, (4/2/2017). Kegiatan tersebut bertemakan “Liputan Traveler”, berlangsung di Auditorium kampus STTNAS Yogyakarta. Dalam acara ini dihadiri dua narasumber yang memiliki pengalaman dalam dunia Jurnalistik dan Fotografi.
Seminar Journalistik, Jurnalis Men’s Obsession dan Nasional Geographic jadi Narasumber FOTO : NADHIR
Kedua narasumber tersebut yakni, Giattri Fachbrillian Putri selaku Jurnalis Men’s Obsession dan narasumber Fotografi Feri Latief salah satu
kontributor Nasional Geographic Indonesia. Dalam acara tersebut para pembicara masing-masing menceritakan sepak terjang dan pengalaman mereka dalam dunia Jurnalistik dan Fotograpi yang telah mereka geluti selama bertahun-tahun. Antusias para peserta yang hadir bukan hanya dari pihak kampus sendiri, ada pula yang datang dari jauh, seperti Jawa Timur hanya untuk mengikuti seminar tersebut. “Saya senang bisa hadir dalam acara ini, para narasumber yang berpengalaman dan mempunyai karakteristik masing-masing, membuat saya tidak akan bosan kalau ada acara seperti ini lagi, dan saya harap saya bisa mengikutinya” ujar salah satu peserta dalam seminar tersebut, Nadhir. Pihak kampus sangat mengapresiasi terselenggaranya seminar ini “Kami mewakili kampus sangat senang dengan adanya acara seperti ini, guna untuk mengasah keterampilan para mahasiswa. Semoga selanjutnya dapat terlaksana kembali acara seperti inu” ujar salah satu perwakilan pihak Rektor kampus STTNAS dalam sambutannya. NADHIR/MAS’UD
Damai Pilwali Kendari, Dzikir &
Doa Dilafalkan tegas.co., KENDARI SULTRA – Pemerintah Kota Kendari menggelar doa bersama yang dirangkaian dengan dzikir di Taman Kota Kendari, Sabtu (4/2/2017).
Damai Pilwali Kendari, Dzikir & Doa diLafalkan FOTO : FIY
Doa bersama tersebut dilaksanakan dalam rangka Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Periode 2017-2022 yang tinggal 11 hari lagi. Pesta demokrasi itu, dinantikan masyarakat guna menentukan kepada siapa nasib Kota Kendari lima tahun mendatang. Walikota Kendari, Dr. Ir. H. Asrun, M. Eng. Sc mengatakan, doa dan dzikir selenggarakan bertujuan agar dalam pelaksanaan pilwali 15 Februari 2017 mendatang, berlangsung aman dan lancar. “Tentu saja doa yang dipanjatkan agar Kota Kendari dalam melaksanakan pilwali bisa berjalan lancar, tanpa ada hambatan atau ribut-ribut yang menyebabkan situasi tidak kondusif.” ujarnya. Ia juga mengimbau kepada seluruh warga untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu SARA. FIY/MAS’UD
Uho Sultra Gelar Sosialisasi Snmptn/sbmptn tegas.co, KENDARI SULTRA – Universitas Halu Oleo (UHO) Sulawesi Tenggara di Kendari, Sabtu (4/2/2017), mengundang Ratusan Guru SMA, MA, dan SMK se Sultra dalam rangka menghadiri sosialaisasi Seleksi Nasional dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN/SBMPTN) TA 2017 yang di gelar di Auditorium kampus tersebut.
UHO Sultra Gelar Sosialisasi SNMPTN/SBMPTN FOTO : BAIM J
Dalam kegiatan sosialisasi ini pihak Perguruan Tinggi UHO Dr. Hamimu memparkan metode dan ketentuan untuk seleksi masuk melalui jalur SNMPTN/SBMPTN. Dimana perguruan tinggi menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan diprediksi akan berhasil menyelesaikan studi diperguruan tinggi berdasarkan prestasi akademik. Siswa yang berprestasi tinggi dan konsisten menunjukan prestasinya layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa melalui SNMPTN.
Calon mahasiswa akan mengikuti seleksi dengan ujian tertulis SBMPTN yang dirancang untuk mengukur kemampuan dasar yang dapat memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi. Kemampuan dasar diantara, penalaran tingkat tinggi yang meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang studi sains dan teknologi (saintek), serta sosial-humanior (soshum) untuk menjadi calon mahasiswa melalui SBMPTN. Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Ilmu seni dan Keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan. BAIM/MAS’UD
Pemkab Konsel Upayakan Ada Jalur Darat Ke Laonti tegas.co, KONSEL, SULTRA – Kecamatan Laonti dengan 17 desa hanya dapat diakses melalui jalur laut, karena itu percepatan pembangunan dinilai sangat lamban. Terlebih lagi jika di musim angin barat seperti saat ini, akses menuju Laonti harus terhenti untuk beberapa pekan, sehingga mobilitas warga dari Kota Kendari dan dari Kolono, Moramo sangat sulit di tembus.
H Surunuddin Dangga saat masih menjabat sebagai ketua DPRD dan H Imran sebagai bupati Konsel telah mengupayakan ada jalan darat ke Laonti. Saat ini Bupati Konsel H Surunuddin akan kembali merintis izin agar bisa ke Laonti melalui jalur darat.. FOTO : Dok.
Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi pasangan Bupati Konawe Selatan H Surunuddin Dangga dan wakilnya DR Arsalim Arifin untuk mengupayakan agar ada jalur darat yang dilalui untuk menju Kecamatan Laonti. “Insyah Allah dalam tahun ini kita akan mengupayakan agar ada jalur darat yang bisa di lalui untuk menuju di kecamatan Laonti. Hal ini dimaksudkan agar percepatan dan pemerataan Pembangunan dapat menyeluruh ke seluruh wilayah di kecamatan di Konawe Selatan,”Ujar Bupati Konsel H Surunuddin Dangga memberikan instruksi kepada seluruh kepala desa untuk satu pintu dalam pengelolaan ADD dan DD di Andoolo, Kamis (2/2) lalu. Menurutnya, visi dan misi pemerintah kabupaten Konawe Selatan dengan tagline “Desa Maju Konsel Hebat” dapat terwujud apabila seluruh desa yang ada di wilayahnya terakses melalui jalur transportasi darat. “Ada jalur darat yang bisa menghubungkan ke Kecamatan Laonti. Hanya saja, jalur tersebut melalui Hutan Lindung yakni dari Kelurahan Lapuko Kecamatan Moramo ke Laonti. Itu harus melalui Izin dari kementrian Kehutanan berdasarkan rekomendasi dari DPR RI,”Tandasnya. Untuk diketahui di jaman pemerintahan Imran-Sutoardjo dan H Surunuddin sebagai ketua DPRD Konsel telah digagas untuk menghubungkan jalur darat dari Kecamatan Moramo ke Laonti tahun 2008-2009 silam. Upaya yang dilakukan tersebut dengan dengan telah menemui Menteri kehutanan yang saat itu di jabat MS. Ka,ban untuk mempersentasekan tentang lokasi kecamatan Laonti yang terisolir karena tidak ada jalur darat yang bisa dilalui. H Imran bersama wakilnya H Sutoardjo Pondiu dan H Surunuddin sebagai Ketua DPRD , Camat Moramo dan Camat Laonti serta 17 Kepala desa disertakan dalam persentase tersebut. Begitu juga di DPR RI sudah dilakukan upaya untuk meminta rekomendasi izin penggunaan hutan kawasan lindung di tanjung Beropa itu untuk dibuka jalur darat. Sayang hingga berakhir massa jabatan H Imran selaku Bupati dan H Surunuddin Dangga sebagai ketua DPRD Konawe Selatan, jalaur darat yang menghubungkan Kecamatan Moramo-Laonti tidak keluar-keluar Izinnya.
Inilah yang akan kembali di rintis oleh Bupati Konsel H Surunuddin Dangga bersama wakilnya H Arsalim Arifin bersama DPRD Konsel untuk mengupayakan izin di kementrian Kehutanan RI. Agar diberikan izin atau pinjam pakai jalur darat yang melintasi kawasan hutan lindung. Semoga upaya tersebut dapat terwujud, sehingga kecamatan Laonti dengan 17 Desa serta penduduknya mencapai 18 ribu jiwa tersebut tidak lagi masuk kategori sebagai wilayah terisolir. MAHIDIN / HERMAN
Pt. St Nickle Resources Diminta Hentikan Operasinya tegas.co, KONAWE, SULTRA – Setelah dinyatakan kalah di pengadilan hingga di tingkat kasasi di Mahkama Agung PT ST Nickle Resources dari lawanlawannya yakni Koperasi Duanga jaya dan PT Multi Bumi Sejahtera diminta untuk mematuhi putusan kasasi untuk menghentikan aktifitas pertambangannya. Sebaliknya, sudah kalah, tetapi masih melakukan aktifitas dengan tetap mengoperasikan seluruh kekuatannya untuyk melakukan penambangan. Hal inilah yang membuat warga geram. Pasalnya lahan warga terdapat dalam Koperasi Dunggua Jaya dan PT MBS masih di kuasai oleh Perusahaan yang
sudah dinyatakan kalah di pengadilan. Ini diduga ada oknum yang coba melawan ketetapan Hukum.
Ketua HMTI. Muh Hajar. FOTO : SARMAN
“Jaksa lakukan kasasi, dikasasi itu menguatkan putusan pengadilan tinggi dengan amar putusan menolak kasasi, dengan demikian lahan yang di sengketakan tersebut sah milik PT. MBS dan Koperasi Dunggua Jaya, namun yang menjadi permasalahan putusan itu tidak diterima pihak PT. ST Nickle Resources karena sampai saat ini perusahaan masih melakukan eksploitasi, saya menduga ada orang kuat (Pejabat Red) di belakangnya ini “Ujar Ketua Himpunan masyarakat Tolaki Indonesia (HMTI) Muh.Hajar kepada media ini. Kamis (2/2) lalu. Menurut Muh Hajar, lembaga yang mendampingi Koperasi Dunggua Jaya ini ini berpekara mengatakan, Putusan MA tertanggal 22 november 2016 dengan terduga, Deny Sainal Ahudin (Penanggung Jawab Koperasi Dunggua Jaya – Red), dengan nomor pendaftaran 1313 K/pid.sus/2016, jaksa yang melakukan kasasi dinyatakan di tolak kasasinya Terdakwa Saut Sitorus (Penanggung jawab PT MBS – Red), nomor 1307/K/Pid.sus/2016 diputus tanggal 24 Nopember 2016 dengan amar putusan Tolak Kasasi “Karena Kasasi yang di ajukan jaksa ditolak maka secara yuridis PT. ST Nickle Resources tidak memiliki kekuatan hukum lagi di atas lahan tersebut, sudah saatnya angkat kaki dari bumi Anoa,” tegas Hajar. Awal Kasus ini bermula, di masa Kepemimpinan Bupati Konawe, Lukman Abunawas, yang saat itu menerbitkan Izin Usaha pertambangan (IUP) eksplorasi menjadi IUP produksi PT ST Nickle Resources, melalui Surat Keputsan Bupati nomor 448 tahun 2009. Berdasarkan pertimbangan surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor S.186 / MEN-HUT – VII / 2009, terkait Izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tambang nikel. Yang di ajukan PT ST Nickle Resources. Namun belakangan di Ketahui surat keputusan Mentri Kehutanan yang saat itu di Jabat oleh MS Kaban, ternyata di palsukan. Bupati Konawe bertindak dengan menerbitkan Surat Keputusan Bupati nomor 380 Tahun 2012 tentang Pencabutan IUP Produksi PT ST Nickle Resources KW 09 OKP 001. Izin Pengelolaan tambang ore nikel oleh PT. ST Nickle Resources yang bermasalah tersebut berdasarkan Koordinat KW 09 OKP 001, lokasi IUP tambangnya berada di desa Dunggua, Kecamatan Amonggedo Kabupaten Konawe,
Provinsi Sulawesi Tenggara. Belakangan di Ketahui di atas lahan bermasalah milik PT ST Nickle Resources tersebut, Bupati konawe Lukman Abunawas, memberikan pengelolaan kawasan tambang tersebut kepada PT. Multi Bumi Sejahtera (PT MBS) dan Koprasi Dunggu Jaya. Tidak terima akan hal tersebut PT. ST Nickle Resourcea menempuh jalur hukum, melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) namun upaya hukum pun berbuntut damai, Pihak Perusahaan dan Pemerintah Daerah Konawe hanya membuat kesepakatan bahwa PT. ST Nickle Resources akan di buatkan IUP baru dengan catatan laporan gugatan perusahaan di cabut. “Terjadi kesepakatan perjanjian damai antara pihak perusahaan dan pemerintah daerah Kabupaten Konawe, dasar kesepakatan damai ini munculah berupa Ketetatapn Pengadilan, jadi bukan Keputusan PTUN Kendari. Dengan kesepakatan, ST Nickle mencabut gugatanya, nanti akan di terbitkan IUP baru” terang Muh Hajar. Namun hingga berakhirnya masa jabatan Lukman Abunawas sebagai Bupati, lokasi IUP yang di janjikan tak Kunjung tiba. Nanti pada Tahun 2014 di era pemerintahan Kery Saiful Konggoasa, menjabat sebagai bupati Konawe terpilih, merupakan angin segar bagi PT ST Nickle Resources. Oleh Kery Saiful Konggoasa, berdasarkan surat permintaan Revisi IUP PT. ST Nickle Resources, Bupati kembali menerbitkan surat keputusan Bupati Nomor 224 tahun 2014, tentang Perubahan titik koordinat batas wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) operasi produksi PT ST Nickle Resources. surat izin IUP yang di terbitkan tersebut otomatis mengalami perubahan titik koroodinat. Namun oleh beberapa pihak SK Bupati tersebut ada yang ganjil dan terindikasi terdapat unsur gratifikasi, setelah di lihat titik Koordinat IUP PT.ST Nickle Resources melalui WIUP yang di terbitkan Kery Saiful Konggoasa tidak berubah. “Keputusan bupati konawe nomor 224 tahun 2014 tentang perubahan titik kordinat batas wilayah izin pertambangan operasi PT. ST Nickle Resources. Jadi judulnya perubahan titik koordinat lokasi, setelah dilihat tetap merujuk ke Koordinat KW 09 OKP 001, dimana yang berubah? disini saya menduga adanya gratifikasi” Ujar Hajar. Disinyalir saat penerbitan isinnya pada tahun 2014 ada permainan antara pihak perusahaan dan petinggi di konawe untuk menyetujui isin eksploitasi tersebut. Berdasarkan SK Bupati Konawe, Nomor 224 Tahun 2014, di salah satu poinya mengatakan bahwa, Keptusan Bupati Nomor 448 Tahun 2009 tidak berlaku lagi, PT ST Nickle Resources seolah di atas angin. Dan melaporkan penanggung jawab PT MBS dan Koperasi Dunggua Jaya ke Mabes Polri atas tuduhan penambangan Ilegal di atas lahan orang lain, Kemudian kasus tersebut di Tangani Pengadilan Negeri Unaaha. “Proses pengadilan tingkat pertama, PN Unaaha dimenangkan oleh PT. ST Nickle dengan amar putusan Saut Sitorus (Direktur PT. BMS-Red) mendapat ponis 4 tahun penjara, Deny Sainal Ahudin (Pengelolah Koperasi Dunggua Jaya-Red) diVonis 3, 5 tahun dengan denda Rp. 1 Milyar” Kata Hajar.
Merasa berada di pihak yang benar Pihak PT MBS dan Koperasi Dunggua Jaya melakukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara. Dan berhasil dari banding dipengadilan tinggi sultra kedua terdakwa Saut Sitorus dan Deny Sainal Ahudin oleh Hakim dinyatakan bebas murni. Jaksa yang manangani kasus tersebut tidak tinggal diam kemudian Jaksa penuntut melakukan upaya Kasasi ke tingkat Mahakam Agung namun di tolak. “Putusan Mahkam Agung pada November 2016, menguatkan putusan pengadilan tinggi dan menolak kasasi yang di ajukan Jaksa penuntut, artinya Saut sitorus dan Deni Sainal Ahudin bebas dan mempunyai kekuatan hukum tetap,”Tandasnya. SARMAN / HERMAN
Laporan Warga Terkait Pencurian Diabaikan Polsek tegas.co, BANTAENG, SULSEL- Harapan Arfan Canna untuk mendapat pelayanan atas laporannya yang mengalami kecurian di Jalan Kayangan Kelurahan Bonto
Kecamatan Bissapu Kabupaten Bantaeng masih terabaikan di mapolsek Bissapu. Kasus kecurian berupa minuman kaleng tersebut korban mengalami kerugian yang mencapai jutaan rupiah. Parahnya lagi para pelaku yang dilaporkan tersebut masih berkeliaran di dalam kampung. “Kasus ini sudah resmi di laporkan sejak tanggal 16 desember 2016, tetapi hingga kini belum ada perkembangannya. Parahnya lagi pelaku pencurian masing-masing Okta, Egim Harun dan taufiq belum ditangkap. Inilah yang kami sesalkan,”Ujar Arfan Canna kepada tegas.co, Jum,at (3/2). Menurutnya, dalam laporannya di Mapolsek Bissapu, dirinya telah menyertakan saksi masing-masing fadly setyawan dan Syamsuddin. Selain itu barang miliknya yang di curi dari tokohnya itu berupa minuman kaleng seperti Coca Cola, Sprite, Pulpy dengan jumlahnya mencapai 26 dus dengan kerugian Rp 3,2 Juta. “Kenapa kasus seperti yang kami laporkan ini tidak di respon oleh Polisi, padahal pelaku pencurian juga telah kami laporkan, tetapi belum ditangkap. Paraghnya lagi, para pelaku pencurian masih berkeliaran di dalam kampong,”Katanya dengan nada Tanya. Arfan canna berharap, agar kasus ini direspon oleh aparat kepolisian. Hal ini dimaksudkan agar korban mendapat keadilan dari Polisi. “Jangan hanya karena kerugian yang kami alami kecil, dan pelakunya tidak di tangkap dan dip roses,”Tandasnya. SYAMSUDDIN / HERMAN
Wisata Permandian Torobulu Diklaim Warga tegas.co, KONSEL, SULTRA – Salah satu potensi wisata di Konawe Selatan yang sering dipadati wisatawan setaip akhir pekan atau dui hari-hari libur adalah wisata permandian Tobulu Kecamatan Laeya. Hanya saja permandian wisata tersebut belum tersentuh oleh pemerinmtah melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sehingga di lokasi tersebut tidak ada fasilitas yang dibangun.
Permandian wisata Torobulu yang sealu dipadati pengunjung, tetapi belum mendapat
perhatian dari pemerintah daerah. FOTO : Dok
Plt Kepala Dinas pariwisata dan ekonomi Kreatif Mahar buburanda Imran SH, MH membenarkan, jika lokasi permandian Pantai Torobulu di kecamatan Laeya belum mendapat perhatian dari pemerintah. Pasalnya lokasi tersebut diklaim dimiliki oleh warga setempat, sehingga jika untuk membangun fasilitas yang bersumber dari anggaran APBD, maka harus ada ganti rugi lahan. “Sebenarnya lokasi itu dari sejak awal sudah akan di bangun beberapa fasiltas. Diantaranya gazebo, Mandi Cuci kaki (MCK) dan lainnya. Tetapi itu belum dapat dilaksanakan, karena belum ada kesepahaman tentang ganti rugi, termasuk kepemilikan lokasi tersebut masih simpang siur,”Ujarnya kepada tegas.co beberapa waktu lalu saat ditemui di kendari. Menurutnya, permandian Torobulu, sejak lama sudah menjadi tujuan wisata bagi masyarakat Konawe Selatan di setiap akhir pekan atau hari-hari libur. Namun Pemerintah belum bisa memberlakukan karcis masuk untuk Pendapatan Asli Daerah, karena lokasi tersebut diklaim dimiliki oleh warga. “Jadi kalau ada karcis yang mengatasnamakan pemerintah untuk masuk di lokasi permandian itu perlu dipertanyakan. Mengingat Dinas Pariwisata Konsel belum pernah mencetak atau memungut PAD dari lokasi Wisata Torobulu,”Katanya. Kandidat Doktor di Universitas padjajaran itu mengaku, melihat potensi wisata di Torobulu yang menjanjikan, baik untuk pengembangannya maupun untuk PAD Konsel, maka Pemerintah melalui dinas Pariwisata akan melakukan ganti rugi lahan. “Namun sebelumnya harus dulu dipastikan siapa pemilik lahan tersebut. Jangan sampai kepemilikannnya ganda, sehingga akan merugikan bagi Pmerintah,”Tandasnya. MAHIDIN / HERMAN
Islamic Centre Pindah Di P2Id, Lokasinya Diganti Rugi tegas.co, KENDARI, SULTRA – Dimulainya pembangun Tower Bank Sultra di lokasi Eks Islamic Centre di jalan H Abdulah Silondae Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga Kota Kendari, maka gedung Islamic centre harus dipindahkan. Bagaimana gedung dan lokasinya, apakah sudah disiapkan atau belum?.
Gubernur Sultra H Nur Alam saat memberikan sambutan di acara peletakkan batu pertama pembangunan tower Bank Sultra. FOTO : FIY
Pembangunan Tower Bank Sultra yang rencananya akan di bangun dengan 14 lantai tersebut sudah di tinjau oleh Pemerintah Provinsi dengan matang. Sebelum dibangun, lokasi Islamis Center terlebih duluh disiapkan dan lokasinya dig anti rugi untuk selanjutnya digunakan untuk membangun kantor dan fasilitas lainnya untuk Pusat kegiatan Islamic centre. “Untuk Gedung Islamic Centre telah disiapkan lokasi pembangunannya yakni di kawasan Pusat Informasi Pembangunan Daerah (P2ID) dengan luasan lima hektar. Anggaran untuk pembangnan juga disiapkan Rp 6 Milyar,”Ujar gubernur Sultra H Nur Alam, saat memberikan sambutan dalam kegiatan peletakkan batu pertama pembangunan tower Bank Sultra, Jum,at (3/2). Dikatakannya, lahan yang saat ini digunakan sebagai lokasi pembangunan Kantor Bank Sultra,memang merupakan tanah yang dihibahkan tetapi masuk dalam asset Pemprov “Sebagai bentuk penghormatan dan tanggung jawab kami karena lahannya kami gunakan, jadi harus diganti, kami sudah siapkan lahan di kawasan P2ID seluas lima hektar,” Katanya. FIY / HERMAN
Cuaca Buruk Pengaruhi Harga Ikan tegas.co, KENDARI, SULTRA – Cuaca buruk yang terjadi sejak satu pekan belakangan ini mempengaruhi harga ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) Kendari dan sejumlah pasar di kota Kendari dan juga di kabupaten Kolaka. Jarangnya nelayan yang melaut untuk mencari ikan, membuat Ikan yang di jual dipasaran naik sampai 10 persen dari harga sebelumnya.
Pedagang ikan di TPI Kota Kendari lesu, akibat kurang pembeli yang mengeluhkan mahalnya harga ikan. FOTO : FT
Naiknya harga ikan di pasaran, termasuk di tempat pelelangan ikan, daya bekli masyarakat juga kurang. “Belakangan ini, bukan lagi cabe yang harganya melambung, tetapi ikan juga demikian. Karena itu ikan yang dibeli hanya untuk secukupnya saja,”Ujar salah seorang pembeli ikan kepada tegas.co, Jum’at pagi (3/2). Rader salah seorang pedagang ikan di TPI Kendari
mengaku, ikan mengalami
kenaikan harga sudah dalam seminggu terakhir. Itu dikarenakan berkurangnya nelayan melaut mencari ikan. Dan itu disebabkan karena cuaca buruk, dengan tinggi gelombang yang mencapai empat meter. “Karena itu ikan kurang, harganya mahal,”katanya. Untuk mensiasati jualan ikanya agar laku dan menajdi tidak busuk, pedagang satu ini tetap menjual murah, namun ikannya di kurangi. Begitu juga timbangannya di kurangi. “kalau mau bertahan jual mahal ikan, dipastikan tidak ada yang beli dan Ikannya akan busuk,”Tandasnya. Begitu juga yang disampaikan salah satu pedagang ikan di pasar Mekongga Kabupaten Kolaka juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan. “Mungkin hamper seluruh daerah di Sultra ikan pada mahal. Itu dikarenakan cuaca buruk,”Katanya singkat. FT, LAN / HERMAN