BAB 2 KAMPANYE PERIKLANAN DAN TEH
2.1 Pengertian Promosi dalam Pemasaran Asosiasi Pemasaran Amerika (Teh American Marketing Association) memaparkan definisi formal marketing ”Marketing is an organizational function and a set of process for creating communicating, and delivering value to costumers and for managing costumer relationships in a way that benefit the organization and its stakeholders.” (Philip Kotler, Kevin Lane Keller, 2006) Dari managementhelp.org: “Marketing is the wide range of activities involved in making sure that you are continuing to meet the needs of your costumers and getting value in return. Marketing is usually focused on one product or service.” Dari Wilkipedia: E. Jerome McCarthy membagi marketing menjadi 4 hal yang disebut dengan 4P, yang terdiri dari: Product
: Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan dan bagaimana produk ini dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan target market.
Place
: Tempat adalah dimana produk tersebut dapat dijangkau oleh konsumen yang mengacu pada sistem distribusi produk.
Pricing
: Proses pembentukan harga produk termasuk diskon yang akan diberikan.
Keempat hal diatas disebut dengan marketing mix. Selain itu ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam marketing adalah orang dan proses. Orang
:
Orang yang melakukan kontak dengan konsumen memiliki kontribusi terhadap kepuasan pelanggan secara menyeluruh terhadap sebuah produk. Karena itulah orang tersebut harus terlatih dan memiliki motivasi yang sesuai dengan tugasnya.
Proses
:
Terutama dalam bidang jasa, yang mana tidak dapat dialami sebelum jasa terlaksana yang menjadikan hal tersebut intangible (non benda).
9
Maka, untuk mendapatkan kepercayaan konsumen hendaknya konsumen diberikan kesempatan untuk melihat seperti apa jasa yang akan didapatkannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan bukti fisik seperti testimonial, studi kasus atau demonstrasi. Filosofi
:
Produk
yang
dihasilkan
harus
dapat
menyampaikan
filosofi/konsep dari produk itu sendiri. Promosi
merupakan
bagian
dari
marketing
mix
berperan
sebagai
agen
penyebaran informasi mengenai produk, jenis produk, merk atau perusahaan. Secara umum promosi dibagi menjadi 2 bagian : Above the line promotion : promosi pada media dimana pengiklan membayar agensi periklanan untuk penempatan iklan. Below the line promotion : jenis lain yang biasanya tidak terlalu mencolok sehingga konsumen tidak menyadari terjadinya suatu proses promosi. Misalnya sponsorship,
produk
placement,
endorsements,
sales
promotion,
merchandising direct mail, personal selling dan public relations. Dari www.knowthis.com “Promotion keeps the product in the minds of the customer and helps stimulate demand for the product. Promotion involves ongoing advertising and publicity (mention in the pres). The ongoing activities of advertising, sales and public relations are often considered aspect of promotions”. Promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran suatu perusahaan merupakan jembatan untuk menghadirkan produk kepada konsumen. Dengan sarana promosi,
perusahaan/sponsor
dapat
menginformasikan/
mengkondisikan
masyarakat mengapa/bagaimana produk tersebut digunakan, target konsumen seperti apa yang mengkonsumsinya, dimana dan kapan, serta konsumen dapat diberikan kesempatan untuk mencoba produk tersebut. Dengan promosi, perusahaan dapat membuat merk produk bersentuhan dengan masyarakat. Kontribusi promosi dalam marketing adalah menciptakan ingatan, citra dan kesan terhadap brand tersebut dalam benak target konsumen.
10
2.1 Kampanye Periklanan Asosiasi Marketing Amerika (AMA/American Marketing Association) mendefinisikan periklanan sebagai, “Any paid of non personal presentation of ideas, goods, or services by on identified sponsor” (Christoper Gilson and Harold W. Berkman, 1980:11). “Advertising is any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor” (Philip Kotler and Kevin Lane Keller, 2006:526). “In order for a message to be classified as on advertisement, it must have the following characteristics: 1.
A medium must be sued to transmit the message
2.
Money must be paid by the advertiser to teh medium for carrying the
message. 3.
The message must be directed at more than one person, preferably a large
number of potential consumers. 4.
The message must identify the goods or services and/or the sender of the
message” (Hiebert. Ungurait. Bohn, 1988:325) Dari managementhelp.org “Advertising is bringing a product (or service) to the attention of potential and current customer. Advertising is focused on one particular product or service. Thus, an advertising plan for one product might be very different than that for another product. Advertising is typically done with signs, brochures,
commercials,
direct
mailings
or-
e-mail
messages,
personal
contact, etc” Dari Wikipedia.com “An advertising campaign is a series of advertisement messages that share a single idea and theme which make up an integrated marketing communication (IMC). Advertising appear in different across specific frame.” “Advertising campaign is a coordinated advertising effort based on a central theme that’s extended through several consumer and trade ads, and also sales promotion” (Christoper Gilson and Harold W. Berkman, 1980:485) Kampanye periklanan merupakan sarana untuk menghadirkan produk pasar potensial dan merupakan rangkaian dari berbagai iklan produk yang mengusung suatu tema tunggal yang saling mendukung pesan antar iklan tersebut.
11
Kampanye periklanan diharapkan daat menjangkau target psar seluas-luasnya dan berusaha menyampaikan suatu pesan tertentu dengan membawa suatu nama merk produk yang jelas. Pesan yang disampaikan bersifat publik (nonpersonal) dengan sponsor teridentifikasi yang membiayai kampanye tersebut.
2.2 Tentang Teh 2.2.1
Sejarah Teh Teh dikenal di Indonesia sejak tahun 1686 yang dibawa oleh Dr. Andreas Cleyer yang berkebangsaan sebagai
tanaman
mendatangkan
biji
hias. teh
Pada secara
Belanda. Saat itu teh digunakan
tahun
1728,
pemerintah
besar-besaran
dari
Belanda
Cina
untuk
dibudayakan di pulau Jawa. Usaha tersebut tidak terlalu berhasil dan baru berhasil setelah pada tahun 1824 Dr. Van Siebold mempromosikan pembudayaan bibit Teh dari Jepang. Usaha perkebunan Teh pertama dipelopori oleh Jacobson pada tahun 1828 dan menjadi komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda. Pada saat pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, Teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa (Culture Stetsel). Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan teh diambil
alih
oleh
pemerintah
RI.
Sekarang
ini
perkebunan
dan
perdagangan teh juga dilakukan oleh pihak swasta. 2.2.2
Apa dan Mengapa Teh (Camelia Sinensis) umumnya tumbuh di daerah beriklim tropis dengan ketinggian 200 s/d 2.000 meter diatas permukaan laut dan suhu cuaca 14 s/d 25 derajat celcius. Ketinggian teh Cina dan teh Jawa mencapai 9 meter, sedangkan teh Amerika dapat mencapai 12 s/d 20 meter. Namun untuk mempermudah pemeriksan pucuk daun muda maka pohon teh dipotong setinggi 1 meter. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbonhidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum, terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
12
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor enam di dunia. Keragaman Teh disebabkan karena penyilangan berbagai jenis tanaman Teh serta pengaruh tanah dan iklim yang berbada. Hingga saat ini, seluruh dunia kurang lebih terdapat 1.500 jenis Teh yang berasal dari 25 negara yang berbeda. Berbagai jenis Teh: a. Teh Putih Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer. b. Teh Hijau Teh hijau diperoleh tanpa proses fermentasi; daun teh diperlakukan dengan panas sehingga terjadi inaktivitas enzim. Pemanggangan daun teh akan memberikan aroma dan rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan pemberian uap panas. Keuntungan dengan cara pemberian panas, adalah warna teh dan seduhannya akan lebih hijau terang. c. Teh Oolong Teh dengan
proses setengah fermentasi, sesudah dan sebelum
penggulungan. Warna daunnya setengah coklat. Daun teh dilayukan lebih dahulu, kemudian dipanaskan digulung dan dikeringkan. d. Teh Hitam Teh hitam diperoleh melalui proses fermentasi penuh. Dalam hal ini fermentasi
tidak
menggunakan
mikrobia
sebagai
sumber
enzim,
melainkan dilakukan oleh enzim polifenol oksidasi yang terdapat di
13
dalam daun teh itu sendiri. Pada proses ini, katekin (flavanol) mengalami oksidasi dan akan menghasilkan terahubigin. e. Teh Wangi Melati (Jasmine Tea) Di Indonesia, jenis Teh yang paling populer adalah Teh Melati yaitu Teh Hijau yang dicampur bunga melati dengan wangi yang khas. Namun teh hijau lokal ini diproduksi oleh industri rumahan dengan pengolahan seadanya
yang
mengakibatkan
teh
tersebut
kehilangan
pentingnya. Bunga Melati ditambahkan untuk menutupi
nutrisi
penurunan
kualitas pada teh tersebut sehingga timbul rasa dan bau khas pada Teh Melati. 2.2.3
Ramuan Teh Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa. Teh melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum dicampur dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban agar harum melati dapat menempel pada daun teh.
2.2.4
Komposisi dan Manfaat Teh Teh mengandung sejenis antioksida yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit. Di dalamnya juga terkandung vitamin B-kompleks, termasuk B 2 dan asam nikotin. Rasa teh dihasilkan oleh minyak volatl dan astrigen. Sementara warna oleh tanin, astrigen dan perkembangan rasa meningkat semakin lama. Teh berisi hanya empat kalori dan perkembangan rasa meningkat
14
lama. Teh hanya berisi empat kalori per gelas bila dikonsumsi tanpa bahan tambahan lain. Tingkat antioksidan dan tiap jenis teh berbanding dengan tingkat kafeinnya. Makin lama fermentasi pada teh kafeinnya makin tinggi. Maka teh hitam memiliki tingkat kafein tertinggi dengan antioksidan paling rendah, dan teh putih dengan kafein terendah dan antioksidan tertinggi. Berikut kandungan dalam teh dan kegunaannya: 1.
Flouride (F) dal Teh (terutama teh hijau) mencegah karies pada gigi
dan
memperkuat
gigi.
Katekin
juga
menghentikan
pertumbuhan beberapa bakteri yang menyebabkan keracunan makanan (menurut penelitian dari Taiwn dan Jepang). 2.
Vitamin C dan vitamin E membantu memperkuat daya tahan tubuh sehingga
mencegah
flu.
Sedangkan
vitamin
E-nya
bertindak
sebagai antioksidan dan menunda penuaan. 3.
Kafein dalam teh merangsang sistem syaraf tubuh membantu pengambilan
oksigen
kedalam
tubuh
sehingga
menyegarkan
badan. Kafein
akan
mendorong
aktivitas
mental
dan
memperbaiki
pencernaan makanan dalam lambung. Pencernaan makanan yang baik akan membakar lemak dalam tubuh lebih efisien. Bagi yang berdiet, proses ini membantu upaya mengurangi bobot badan kalau diminum pada saat perut masih kosong (Intisari, Juli 1997). 4.
Epigallokatekin dan epikatekin gallat mencegah tekanan darah tinggi
dengan
menghambat
angiotensin
trasferase,
(enzim
penyebab tekanan darah tinggi). 5.
Katekin
dapat
mengurangi
kolesterol
dalam
darah
dan
mempercepat pembuangan kolestarol melalui feces. Katekin juga mencegah kanker dengan menghambat mutasi sel tubuh dan menetralisir radikal bebas. Dengan kemampuan katekin untuk mencegah tekanan darah tinggi, emngurangi kadar kolesterol dalam darah dan menangkal radikal bebas, maka katekin juga mengurangi resiko penyakit kardiovascular. Unsur Katekin juga dapat membunuh berbagai bakteri yang merugikan misalnya bakteri penyebab bau mulut dan virus influenza.
15
6.
Mangan (Mn) dalam Teh membantu penguraian gula menjadi energi sehingga Teh dapat menjaga kadar g d bx Ωnula dalam darah.
7.
Sementara itu teh hijau naik daun sejak Itaro Oguni dari Universitas Shizuoka menemukan fakta bahwa penduduk Shizuoka yang gemar minum teh hijau itu terrnyata lebih jarang terserang kanker lambung daripada orang Jepang propinsi lain yang tidak membiasakan diri minum teh hijau. Zat penting yang ditemukan Itaro dalam tanin teh hijau ini adalah epigallokatekin-galat.
8.
Dalam pengamatan dr. Leane, M.Sc., seorang ahli gizi, sifat menonjol dari teh pelangsing adalah diuretiknya. Orang yang mengkonsumsi produk tersebut akan sering buang air kecil, sehingga sel ikut mengecil karena cairan sel berkurang. Sayang sekali
semua
itu
hanya
berdasarkan
data
empiris.
“Secara
laboratoris teh pelangsing memang belum diketahui kandungan unsur-unsur di dalamnya”, ujar Dr. Budiono Santosa, M.D., Ph.D, dari
Pusat
Studi
Farmakologi
Klinik
dan
Kebijakan
Obat,
Universitas Gadjah Mada. 9.
Antioksidan dalam teh (polifenol) mencegah penuaan. Teh hijau berperan seperti antioksidan yang sangat kuat (20 kali lebih Tetapi sebagai radikal bebas, oksigen akan mengoksidasi membran sel yang selanjutnya merusak DNA dan lemak. Lipid peroksida yang terbentuk akan mempercepat penuaan, salah satu cara mencegahnya adalah dengan mengkonsumsi antioksidan seperti vitamin E, C, ataupun teh hijau.
10.
Dilaporkan sebagai hasil riset pada beberapa jurnal tingkat nasional dan dunia, tingkat konsumsi teh hijau yang tinggi berimplikasi pada usia penduduknya lebih panjang dan kondisi kesehatannya lebih sehat. Teh pun bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi. Terutama teh hijau, bisa mencegah serfangan influenza. Bahkan, bahan
minuman
dari
pucuk
memperkuat gigi, melawan
duan
Camelia
sinensi
ini
bisa
bakteri dalam mulut, mencegah
terbentuknya plak gigi, serta mencegah osteoporosis. 11.
Di dalam saluran pencernaan, teh juga membantu melawan keracunan makanan dan penyakit macam kolera, tipes dan desentri. Prof. Dr. Sumarno Poerwo Soedarno, ketika menjabat staf
ahli
Menteri
Kesehatan
bidang
teknologi
kesehatan
16
menyatakan kebiasaan minum teh dapat menurunkanb angka serangan
diare.
Di
dalam
buku
Shennong
Bencao,
Sennong
mencatat 72 jenis tanaman beracun yang dapat dinteralisir oleh teh.
Dengan
kemampuan
antibakterinya,
teh
membantu
menghambat infeksi tenggorokan. Penelitian juga menunjukkan, meminum teh memperbaiki konsentrasi, ketajaman perhatian, dan kemampuan memecahkan masalah. 12.
Senyawa r-amino butyric acid-nya berkhasiat menurunkan tekanan darah. Flavonoidnya memperkuat dinding pembuluh darah dan mencegah halitosis (bau mulut). Polisakaridanya menurunkan kadar gula darah.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari teh, maka minum teh harus dilakukan dengan teratur yaitu 3-5 cangkir perhari. Tips membuat teh: 1.
Sebaiknya gunakan teh yang diseduh (bukan kemasan teh celup) karena umumnya memiliki kualitas rasa yang lebih baik.
2.
Jangan menyeduh teh celup lebih dari 5 menit karena kandungan pemutih pada bungkus teh dapat merugikan kesehatan.
3.
Jangan minum teh sehabis makan karena menu lengkap kaya vitamin, mineral dan protein tidak akan terserap oleh tubuh secara baik apabila dihambat oleh kehadiran teh. Pola minum teh sehabis makan banyak sekali dijumpai pada tradisi masyarakat Sunda.
4.
Teh
yang
panas
dapat
melepuhkan
dinding
esophagus
dan
menciptakan luka sehingga kita rentan terhadap kanker. 2.2.5
Pantang Minum Teh Dibawah
ini
adalah
beberapa
kondisi
dimana
seseorang
tidak
sebaiknya/mengurangi konsumsi teh: 1. Orang yang sedang demam. Tehophylline yang terkandung dalam teh dapat meninggikan suhu badan, bahkan membuat fungsi obat penurun suhu hilang atau berkurang banyak. 2. Pasien yang fungsi ginjalnya tidak baik dan tak dapat menahan kencing atau inkontinensia.
17
Teh berfungsi melancarkan pembuangan air kemih. Terlalu sering minum teh atau teh yang terlalu kental dapat mengganggu fungsi ginjal, sehingga makin memperparah penyakit tersebut. 3. Wanita hamil Wanita hamil membutuhkan berbagai macam gizi untuk menyuplai kebutuhan metabolisme tubuhnya dan juga dalam kandungannya. Zat tanin atau samak dalam teh dapat bersenyawa dengan zat besi dalam makanan yang dikonsumsinya menjadi semacam kompon yang tidak dapat diserap oleh tubuh dan dapat mengakibatkan anemia dan kekurangan zat besi pada wanita hamil, serta mengakibatkan janin dalam kandungan kekurangan zat besi bawaan. 4. Orang
dengan
tekanan
darah
tinggi
dan
penyakit
jantung.
Teh memang dapat membantu melindungi jantung, namun bagi yang telah
terlanjur
menderita
penyakit
jantung,
mereka
harus
menghindari minum teh kental. Kadar kafein dalam teh bisa merangsang orang dan menaikkan tekanan darah. Bila mereka minum teh kental maka jantung mereka akan berdetak cepat, merasa dapat cepat, merasa sangat gelisah, bahkan mengalami arrhythmia atau tidak ada irama jantung. 5. Wanita menyusui Wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak minum teh kental. Hal ini
karena
kafein
dalam
teh
tidak
saja
bisa
mempengaruhi
pengeluaran air susu sehingga susunya berkurang, namun bahkan dapat masuk ke dalam badan bayinya melalui air susu yang nmengakibatkan usus bayi menjadi kejang dan bayi menangis terus menerus. 6. Orang
yang
lemah
saraf
dan
insomnia
atau
sulit
tidur.
Kafein dalam teh dapat mengakibatkan bergairahnya sistem saraf, dan menaikkan metabolisme dasar, sehingga orang-orang demikian menjadi lebih sulit tidur dan gelisah. 7. Anak-anak Minuman teh tidak terlalu baik untuk anak-anak. Setelah minum teh anak-anak akan mudah terangsang semangatnya, nafsu makannya menurun, selaput lendir saluran pencernaannya menyusut sehingga mempengaruhi pencernasan makanan dan penyerapannya. Asam
18
tanat dalam teh juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B dan zat besi dalam makanan, sehingga mengakibatkan menurunnya hemoglobin dan menyusutnya volume eritrosit atau sel darah merah, sehingga mudah menimbulkan anemia atau kurang darah. 8. Orang yang mempunyai kebiasaan konstipasi atau sembelit. Mereka pantang minum teh kental karena asam tanat dalam teh mempunyai
peran
astringen,
yaitu
melemahkan
penggeliangan
saluran usus. Bila mereka nekat minum teh kental penyakitnya akan bertambah parah. 9.
Orang yang sakit tukak saluran pencernaan. Kafein dalam teh adalah unsur penyebab penyakit tukak, orang yang
mempunyai
penyakit
tukak
saluran
pencernaan
akan
terangsang pengeluaran getah lambungnya apabila minum teh. Ini akan memperberat asam dalam getah lambung terhadap permukaan luka tukak. 10. Orang yang kurang darah Zat besi dalam makanan memasuki saluran pencernaan dalam bentuk feros hidrosida koloid. Zat besi dalam bentuk koloid ini tidak dapat diserap tubuh secara langsung dan harus melalui peran getah lambung berulah dapat diserap tubuh. Asam tanat dalam teh sangat mudah bersenyawa denagn zat besi, dan membentuk asam tanat feros larut yang merintangi penyerapan zat besi. Bila tubuh orang yang kurang darah kekurangan zat besi, hemoglobin sintetis dalam
tubuh
bisa
berkurang,
dan
penyakit
kurang
darahnya
bertambah parah. 2.2.6
Budaya Minum Teh Minum teh telah menjadi semacam “ritus” setidaknya di kalangan masyarakat Jawa. Kalau minum teh serasa belum pas. Pagi sebelum para anggota keluarga beraktivitas, teh nasgitel (panas, manis, dan kental) sudah tersaji di atas meja. Teh yang menyegarkan ini akan terhidang lagi di sore hari yang ditemani nyamikan alias makanan kecil sebangsa singkong rebus, pisang goreng, atau jadah goreng. Selain itu minuman yang biasa disuguhkan tuan rumah kepada tamunya adalah
19
teh. Sayangnya budaya minum teh kurang mendarah daging di luar pulau Jawa. Kebudayaan minum teh ada di Jawa dan sebagian pulau Sumatra, sebagai daerah penghasil teh. Namun kebiasaan minum teh tidak terlalu
diikuti
di
pulau-pulau
lain,
dimana
kopi
lebih
populer
dibandingkan teh. Kebudayaan minum teh diluar pulau Jawa dibawa oleh para transmigran Jawa yang menetap di luar pulau. Umumnya Teh yang umum diminum di Indonesia adalah teh melati, yaitu teh hijau yang dicampur dengan bunga melati. Namun walaupun demikian konsumsi teh masih rendah, terlihat dari produksi teh 200.000 ton/tahun namun hanya 6 ton yang dapat diserap oleh pasar lokal. 2.3 Teh Walini A. Tujuan 1) Apa fungsi Teh Walini? Sebagai minuman kesehatan 2) Mengapa Teh Walini diciptakan? Sebagai alternatif minuman teh 3) Apakah menarik? Ya karena memiliki kualitas ekspor dan belum dikenal luas 4) Teh Walini membantu dalam hal apa? Kesehatan dan gaya hidup 5) Masalah yang dipecahkan? Kebutuhan akan minum sehat dan teh yang berlualitas 6) Kerugian bila tidak mengkonsumsi Teh Walini? Kesehatan, kualitas, gaya hidup 7) Kapan/dimana dikonsumsi? Dirumah, di kafe-kafe, hotel, rumah makan. Pagi, siang, sore. Sepanjang tahun. 8) Kebutuhan yang dipenuhi Teh Walini? Kebutuhan akan gaya hidup, kualitas dan kesehatan.
20
B. Pembuatan 9)
Cara membuat Teh Walini? Teh dipetik dari berbagai perkebunan di Jawa Barat, yaitu 3 pucuk paling atas (kualitas peko) kemudian dikeringkan dan diolah. Kemudian setelah dicampur dengan komposisi dari berbagai teh dari berbagai kebun, Teh Walini dikemas dan dikirim ke distributor.
10) Dari mana asal Teh Walini? Dari berbagai perkebunan di Jawa Barat, dan dikemas di Cibiru, Bandung. 11) Apa komponen Teh Walini? Campuran berbagai teh dari berbagai perkebunan di Jawa Barat, namun campuran utamanya berasal dari perkebunan Rancabali. 12) Apakah Teh Walini sesuatu yang baru? Ya, dalam kualitas dan harga dalam skala produk lokal. 13) Apakah Teh Walini memiliki kekhasan? Ya, kualitasnya 14) Bentuk dasar? Serbuk/serpihan daun kering, di dalam teabag atau loose. 15) Bagaimana rasanya, kelihatannya, permukaannya, bunyinya? Rasanya lembut dan wangi. Paling menyerupai teh hijau Jepang. 16) Ukurannya? Dikemas dalam kotak (untuk menjangkau SES C dibuat kemasan sachet). 17) Ada berapa model/rasa? Ada 5 rasa, yaitu teh hitam, teh hijau, teh hitam organik, teh lemon dan teh jahe. 18) Bagaimana kemasannya? Teh celup : dalam kotak karton yang di dalamnya diberi pelapis foil, kemudian kemasan teabag satuan. Teh Seduh: dengan kotak karton yang di dalamnya diberi bungkusan foil, dan di dalamnya terdapat loose tea.
21
19) Apakah aman penggunaannya? Ada beberapa ketentuan umum untuk minum teh dengan aman, namun tidak mutlak. 20) Apakah baik buatannya? Secara
kualitas
mempertahankan
baik,
namun
kualitas
secara
masing-masing
kemasan,
untuk
teabag/tea
loose,
sebaiknya setiap teabag dibungkus dengan foil dan teabag dibungkus dengan foil per sajian. 21) Apa tanggapan konsumen terhadap Teh Walini? Antusias dan diakui kualitasnya. 22) Apakah pernah memenangkan penghargaan? Tidak C. Pembelian 23)
Kapan Dibelinya? Sepanjang tahun, kira-kira 1 bungkus/orang dalam sebulan untuk peminum teh dengan frekuensi sedang (1 kotak teh berisi 25 teabag, secara ideal dipakai untuk 25 kali pemakaian)
24)
Apakah dibelinya musiman? Tidak, merupakan kebutuhan pelengkap sehari-hari.
25)
Apakah merupakan pengeluaran besar untuk konsumen? Tidak, apabila menyasar pada golongan yang tepat.
26)
Dimana membelinya? Di Swalayan dan toko besar
27)
Bagaimana sistem distribusinya? Setelah teh dikemas, teh dikirimkan ke PUSKOPKAR (Koperasi Karyawan PTPN VIII) untuk didistribusikan ke toko/swalayan. Namun sayangnya cara kerja PUSKOPKAR masih kurang baik sehingga supply ke
toko-toko
kesulitan
juga
mencari
terhambat, Teh
Walini
sehingga padahal
pelanggan stoknya
seringkali
tertumpuk
di
koperasi.
22
28)
Apakah ada tanggal kadaluarsa? Ada. 1 tahun setelah tanggal produksi.
D. Sejarah 29)
Teh Walini berada dalam siklus? Pengenalan Produk
30)
Siapa yang mengembangkannya? Bpk. Suryana Soma, Kepala bagian Pemasaran Retail
31)
Kapan? Tahun 2003
32)
Dalam perkembangan Teh Walini apakah ada perubahan yang terjadi? Ada, yaitu sales meningkat, ada beberapa perubahan slogan (slogan dulu: Teh Truly Tea slogan saat ini: Sensasi Teh Indonesia) dan desain kemasan.
33)
Apakah Pernah beriklan? Dimana? Ya, iklan billboard, TV dan radio. Teh Walini juga dijual di perkebunan teh yang dibuka sebagai objek wisata, misalnya di Gunung Mas dan Malabar.
34)
Dalam iklan sebelumnya apa yang ditonjolkan oleh Teh Walini? Teh Walini sebagai teh kesehatan.
35)
Situasi kompetisi pasar? Belum terasa. Dari penelitian di swalayan dan toko juga diketahui bahwa harga rata-rata Teh Walini diatas harga pasaran. Sehingga diperkirakan teh Walini tidak mempunyai saingan secara langsung dikelasnya.
E. Pemasaran 36)
Kategori produk Teh Walini? Kategori 2, pemuas kebutuhan pribadi.
37)
Nama Perusahaan? PTPN VIII, tidak terkenal.
23
38)
Apakah Teh Walini adalah market leader/follower? Follower
39)
Market share? Dunia pemasaran teh celup Indonesia dikuasai oleh Sariwangi sebesar 80% dan 20% sisanya dikuasai oleh berbagai merk di pasaran. 2 merk lain yang cukup terkenal adalah teh celup Sosro dan 2 tang. Untuk Teh Walini sendiri belum diketahui market sharenya karena pasarnya belum terbentuk.
40)
Lokasi industri? Bandung, Indonesia.
41)
Pengaruh ekonomis? Dekat dengan sumber daya alam (perkebunan teh di sekitar Jawa Barat) sehingga mduah dipasarkan untuk daerah sekitar (Bandung)
42)
Kompetitor? Belum terasa. Namun harga teh hijau Walini harganya
2 kali lipat
dari harga pasar sedangkan harga teh hitamnya setara dengan harga pasar. Namun apabila ditelaah lebih jauh sebenarnya saingan Teh Walini adalah Sariwangi sebagai penguasa 80 % marketshare
produk teh
celup Walaupun Sariwangi berada pada harga dan kualitas yang berbeda dari Teh Walini. Penyebabnya adalah masyarakat Indonesia pada umumnya tidak memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap rasa maupun kualitas teh, sehingga mereka cenderung memilih merk yang sudah terkenal. Jadi bukan berarti semua konsumen Sariwangi memang berada pada range harga tersebut, namun masyarakat, baik yang mampu membeli dengan harga lebih ataupun tidak memilih Sariwangi karena brand awareness mereka yang tinggi akan merk Sariwangi dan kurangnya apresiasi terhadap rasa dan kualitas teh. 43)
Kompetisi? Tidak langsung dengan Sariwangi
24
44)
Harga produk? Sekitar 10 ribu untuk teh hijau dan sekitar 3500 untuk teh hitam. Teh hitam organik seharga 13500, dan teh lemon dan jahe sekitar 8000an.
45)
Apakah harga bersaing? Tidak. Namun juga tidak ada kisaran kualitas dan harga yang setara dengan teh Walini. Teh tercipta kompetisi tidak langsung.
46)
Apakah ada feature unik? Kualitas yang menyerupai teh Jepang, karena memang melakukan pengklonan dari varietas bibit teh Jepang. Bahan dasar diolah langsung setelah dipetik sehingga mempertahankan kesegaran dan nutrisinya saat diolah. Feature terkhas
: rasa dan wanginya
Feature terpenting : berkualitas 47)
Kesamaan dengan kompetitor? Jenis produk, fungsi dan bentuk kemasan yang mirip.
F. Keterangan lain tentang produk 1) Berdasarkan penelitian penulis terdapat ketidaksamaan slogan pada berbagai media Teh Walini, misalnya perbedaan slogan pada brosur dan website. Sedangkan tidak ada slogan Teh Walini pada kemasannya. 2) Untuk rencana ke depan Teh Walini ingin merambah keseluruh Indonesia namun untuk sekarang masih ingin memperkuat pasar di Jawa Barat. 3) Teh Walini awalnya menyasar target pasar karyawan dalam yang direncanakan untuk menyasar ke masyarakat luas di masa depan dengan cara mencari distributor yang kuat dengan network yang luas. Teh Walini menyasar pada pasar menengah atas. 4) Teh Walini diciptakan untuk menggantikan teh Walini yang mengalami bentrok brand dengan merk lain. 5) Nama Walini diambil dari salah satu perkebunan yang dimiliki PTPN VII yaitu perkebunan CiWalini. Nama tersebut diambil karena unik dan dirasa
cukup
baik
untuk
menjadi
sebuah
Brand.
Walini
sendiri
25
merupakan bahasa Sunda yang berarti rumput yang tumbuh di dataran tinggi”. 6) Teh Melati adalah teh yang banyak dikonsumsi di daerah Jawa Tengah, yaitu campuran teh hijau dengan melati. Namun karena proses yang kurang baik, maka teh hijau ditambahkan untukj menutupi kualitas teh yang kurang baik sehingga tercipta kekhasan rasa teh melati. 7) Orang biasa minum teh pada pagi hari. Sesudah/sebelum makan dan pada sore hari. 8) Teh Walini dipakai di Hotel dan Kafe-kafe dengan pemesanan langsung, misalnya di hotel Grand Aquilla, Savoy Homann, Hotel Sofyan, Peanger, Hotel Bidakara.
26