KAJIAN TINGKAT PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA TANI SAYURAN DATARAN RENDAH DI KAWASAN AGRIBISNIS KOTA MEDAN (Studi Kasus : Kecamatan Medan Marelan )
SKRIPSI
OLEH : KARTIKA 010334021 SEP/AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2007
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
ABSTRAK KARTIKA, 2007, “KAJIAN TINGKAT PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA TANI SAYURAN DATARAN RENDAH DI KAWASAN AGRIBISNIS KOTA MEDAN”. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Medan marelan Kota Medan mulai Desember 2005 sampai Pebruari 2006. di bawah bimbingan Bapak Ir. Thomson Sebayang, MSP sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak M. Mozart B. Darus, M.Sc selaku anggota komisi pembimbing. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yaitu : Rata-rata luas lahan petani sayur di Kecamatan Medan Marelan adalah 0,29 Ha untuk usahatani sayuran secara bergilir. Dalam mengelola usahatani sayur petani mencurahkan tenaga kerja rata-rata 82 HKP/tahun. Rata-rata nilai produksi sayur adalah Rp 25.357.391/tahun, biaya yang dikeluarkan rata-rata Rp 6.169.600/petani. Sedangkan pendapatan yang diperoleh petani sayur sebesar Rp 18.304.400/tahun. Dengan demikian pendapatan petani sayur di Kecamatan Medan Marelan rata-rata Rp 1.525.367/bulan. b. Usahatani tani sayur di Kecamatan Medan Marelan layak diusahakan karena petani dapat memperoleh pendapatan yang layak setiap bulannya. Pendapatan petani akan dapat ditingkatkan apabila petani meningkatkan luas lahan usahataninya. Karena berdasarkan analisis diketahui bahwa ada pengaruh factor luas lahan, tenaga kerja dan sarana produksi terhadap produksi. Maka dengan demikian jelaslah bahwa dengan meningkatnya produksi petani akan memperoleh pendapatan yang semakin baik, lebih-lebih apabila petani dapat mengelola usahataninya dengan efisien. c. Adalah hubungan yang nyata antara luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan petani sayur di kecamatan Medan Marelan. Hal ini memberi gambaran bahwa apabila petani meningkatkan luas lahannya, meningkatkan jumlah tenaga kerja akan dapat meningkatkan pendapatan petani. Akan tetapi jumlah modal yang digunakan petani menunjukkan kurang efisien. Hal ini mungkin dapat disebabkan tingginya harga saprodi atau terlalu tingginya jumlah penggunaan saprodi. a.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah memeberikan kesehatan dan keselamatan serta kelapangan waktu sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan meyelesaikan skripsi ini. Adapun judul dari skripsi ini adalah “KAJIAN TINGKAT PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA TANI SAYURAN DATARAN RENDAH DI KAWASAN AGRIBISNIS KOTA MEDAN”. Dengan kasus Kecamatan Medan Marelan. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan dan merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta saya ucapkan banyak terima kasih yang telah membesarkan saya dan memberikan dukungan yang tak henti-hentinya kepada saya baik material maupun spiritual, sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan. Pada kesempatan ini terima kasih kepada :
penulis dengan kerendahan hati menyampaikan rasa
1. Bapak Ir. Thomson Sebayang, MSP sebagai Ketua Komisi Pembimbing 2. Bapak M. Mozart B. Darus, M.Sc selaku anggota komisi pembimbing 3. Seluruh Dosen dan staff yang ada di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian USU Medan. 4. Bapak Kepala Camat kecamatan Medan Marelan yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian serta Bapak kepala Kelurahan khususnya para petani sayur yang menjadi sampel penelitian.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
5. Kepada rekan-rekan saya yang telah banyak membantu selama melakukan praktek penelitian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, baik kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini maupun untuk tulisan yang akan datang sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca. Akhirnya, atas segala baik budi semua pihak yang telah diberikan, kiranya mendapat ridho dari Allah SWT dan semoga ilmu yang diperoleh penulis selama ini dapat dipergunakan untuk kepentingan agama, bangsa dan negara. Amin Ya Rabbal Alamin.
Medan, Juli 2007 Penulis,
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
ABSTRAK
………………………………………………………………….
i
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………...
ii
KATA PENGANTAR
………………………………………………………
iii
………………………………………………………………….
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
…………………………………………………………
vi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………
vii
DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………………………. Viii
I. PENDAHULUAN……………………………………………… Latar Belakang ……………………………………………………………… Identifikasi Masalah ……………………………………………………………. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………….. Kegunaan Penelitian …………………………………………………………..
1 7 8 8
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN ……………………………………………………………......... Tinjauan Pustaka ……………………………………………………………….. Landasan Teori ……………………………………………………………….. Kerangka Pemikiran …………………………………………………………… Hipotesis Penelitian ……………………………………………………………
10 12 22 24
III.METODEPENELITIAN………………………...…………….. Metode Penentuan Daerah Penelitian ………………………………………… Metode Penentuan Sampel …………………………………………………….. Metode pengumpulan Data ………………………………………………… Metode Analisis Data ………………………………………………………….. Defenisi dan Batasan Operasional …………………………………………….
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
25 25 26 26 28
IV.DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN……………………. Letak Kecamatan Medan Marelan …………………………………………… Pembagian Wilayah ………………………………………………………… Penduduk ……………………………………………………………………….. Sarana Pendidikan ………………………………………………………….. Sarana Kesehatan …………………………………………………………… Agama ………………………………………………………………………… Sarana Ibadah ………………………………………………………………….
30 31 32 36 37 37 38
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………. Tingkat Produksi dan Pendapatan Usahatani Sayuran …………………………. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produksi …………… Kelayakan Usaha Tani Sayuran ………………………………………………. Hubungan Faktor Produksi dengan Pendapatan Petani Sayur ……………………
41 48 52 57
KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….. Kesimpulan ………………………………………………………………… Saran …………………………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
60 61
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Hakekatnya agribisnis merupakan keseluruhan kegiatan operasional dalam kaitannya dengan industri pertanian dengan penekanan pada aspek bisnisnya. Dengan demikian, agribisnis mencakup bidang usaha yang luas, yang apabila dikembangkan dapat menimbulkan dampak ekonomi yang luas pula mulai dari penyerapan tenaga kerja, investasi, produksi, nilai tambah, peningkatan ekspor dan akhirnya pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itulah dalam pembangunan pertanian, agribisnis dimasa datang akan memainkan peran yang cukup besar, karena kegiatan ini tidak saja mampu memacu pertumbuhan,menumbuhkan efisiensi karena landasannya yang berpijak pada kompetisi dan nilai tambah, tetapi juga diharapkan sekaligus dapat menciptakan pemerataan (Beddu amang, 2000;6).
Akhir-akhir ini agribisnis telah berkembang sedemikian rupa karena kondisi perekonomian Indonesia mulai bergeser dari yang semula didominasi oleh peranan sektor primer khususnya pertanian. Kini peranan itu digantikan oleh sektor yang lain. Disamping itu juga adanya kemauan politik pemerintah yang mengarahkan perekonomian Indonesia berimbang antara sektor pertanian dan sektor industri. Oleh karena itu perkembangan sektor pertanian dan industri menjadi saling mendukung satu sama lain (Beddu amang, 2000;1). Agribisnis merupakan satu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari proses produksi, pengolahan hasil, pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam artian yang luas adalah kegiatan usaha yang
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian adalah kegiatan usaha yang menghasilkan/menyediakan prasarana/sarana/input bagi kegiatan pertanian (industri pupuk, alat pertanian, peptisida, dsb), sedangkan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian adalah kegiatan usaha yang menggunakan hasil pertanian sebagai input (industri pengolahan hasil pertanian, perdagangan, dsb ) (Soekartawi (d), 2003; 2). Sampai saat ini Indonesia masih merupakan negara agraris, artinya pertanian masih memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian
guna
memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha ( Soekartawi (b), 1993; 10 ). Dalam tatanan pembangunan nasional, sistem pertanian memegang peranan penting karena selain bertujuan untuk menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk juga merupakan sektor andalan penyumbang devisa negara dari sektor non migas. Besarnya kesempatan kerja yang diserap dan besarnya jumlah penduduk yang masih tergantung pada sektor pertanian ini memberikan arti bahwa di masa mendatang sektor ini masih perlu di tumbuh kembangkan (M Noor, 1996; 1). Pada tahun 1990 sebagian besar penduduk Indonesia, yakni sekitar 70% (dari 180 juta jiwa) tinggal di pedesaan dan sisanya 30% tinggal di perkotaan. Untuk memenuhi kebutuhan sayuran, baik bagi orang yang tinggal di kota maupun di desa harus membeli sayur-sayurannya di pasar (Sutarno H, 1995; 1).
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Luas daratan Indonesia lebih dari 191 juta hektar dengan sifat tanah dan iklim yang beragam. Sumber daya alam yang beragam ini sangat potensial dimanfaatkan untuk usaha tani dengan berbagai komoditas. Bila dimanfaatkan secara baik sumber daya alam tersebut akan dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat (Loekman S, 1998; 7). Di Indonesia, luas lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura relatif kecil dibandingkan dengan luas lahan yang dimanfaatkan untuk jenis tanaman pangan lainnya. Walaupun demikian, budidaya tanaman ini penting peranannya sebagai sumber gizi ( tanaman sayuran dan buah-buahan ) dan keindahan ( tanaman hias ) yang dibutuhkan manusia di dalam hidupnya (Lakitan B, 1995; 1). Pada luas pemilikan tanah yang sempit dan terbatasnya petani yang terjun di agribisnis hortikultura menyebabkan peluang pasar yang ada belum banyak dapat dimanfaatkan, oleh karena itu bergabungnya petani dalam kelompok tani sangat di perlukan untuk meningkatkan kemampuan usaha dalam upaya memanfaatkan peluang pasar secara optimal sehingga effisiensi usaha tani dapat diusahakan yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing usaha taninya (Rahardi F, 1993; 14). Komoditas hortikultura juga akan terus di tingkatkan agar pendapatan petani dapat di tingkatkan. Manfaat lain dari pembangunan hortikultura disamping untuk meningkatkan pendapatan petani juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperoleh dari hortikultura itu (Soekartawi(c), 1995;117). Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang murah serta berfungsi sebagai pengatur metobolisme dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan tingkat kecerdasan dan ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit seperti kanker dan influenza. Sayuran ini juga mengandung serat yang berguna untuk membantu proses
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
pencernaan sehingga dapat mencegah kanker usus. Pada saat ini konsumsi sayuran oleh masyarakat Indonsia diperkirakan baru mencapai 67% dari jumlah yang dianjurkan menurut standart internasional untuk menuju masyarakat sehat gizi yakni rata-rata 150 g/kapita/hari. Sekurang-kurangnya sepertiga dari jumlah tersebut berada pada semua sayuran yang bergizi tinggi atau sayur-sayuran yang berdaun hijau ( kangkung, bayam, caisin, daun singkong) (Sutarno H, 1995; 7). Sayur-sayuran tergolong komoditi yang mudah rusak sehingga kehilangan hasil biasanya tinggi yakni berkisar 10 – 30%. Komoditi sayuran mempunyai kadar air antara 70 – 95%. Stomata yang banyak terdapat pada bagian-bagian tanaman dapat menyebabkan tanaman mudah layu. Kememaran pada sayuran akibat benturan akan menimbulkan perubahan-perubahan penampakan dan serta apabila mengalami luka akan mempercepat kebusukan. Sedangkan di pihak konsumen menginginkan sayuran harus masih dalam keadaan segar (Sutarno H, 1995; 67). Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mutu makanan, termasuk sayuran, semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat. Hal ini terlihat jelas pada masyarakat kota yang sebahagian besar memang mampu membelinya. Dengan demikian jelaslah bahwa mutu dan kesegaran sayur sangat menentukan harganya. Padahal seperti produk hortikultura yang lain, sayuran sangat mudah rusak dan membusuk dalam waktu yang relatif singkat sehingga mutunya menurun atau bahkan tidak dapat dikonsumsi sama sekali. Hal ini berarti pasar harus selalu dipasok sayuran segar setiap hari. Dari sini dapat ditarik kesinpulan, peluas bisnis sayuran cukup besar dan menarik (Rahardi F, 1993; 1). Pemerintah Kota Medan menetapkan suatu kawasan Agribisnis di sebahagian wilayah Kota Medan yang posisinya berada di bagian Utara kota Medan mencakup
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
wilayah kecamatan Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Marelan. Sedangkan di bagian Selatan mencakup kecamatan Medan Amplas, di bagian Barat mencakup wilayah Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Selayang, Di bagian Timur mencakup wilayah kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Helvetia. Kecamatan Medan Marelan merupakan sentra produksi sayur mayur dan daerah pengembangan agribisnis usahatani sayur mayur di Kotemadya Medan. Hal ini dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Produksi Sayuran Perkecamatan di Kota Medan Tahun 2005. No
Kecamatan
Sawi (ton)
Cabe (ton)
Terong (ton)
Timun (ton)
Kangkung (ton)
Bayam (ton)
0
Kacang Panjang (ton) 0
1
M.Belawan
0
0
0
0
0
2
M.Labuhan
412
211
73
167
137
104
219
3
M.Deli
399
139
50
56
102
196
146
4
M.Sunggal
81
66
15
50
34
142
95
5
M.Helvetia
89
66
28
64
56
118
69
6
M.Denai
0
30
12
40
8
69
0
7
M.Tembung
6
0
0
43
0
84
24
8
M.Tuntungan
84
324
75
215
208
130
104
9
M.Selayang
233
272
92
237
258
255
188
10
M.Johor
0
77
33
76
0
20
18
11
M.Amplas
140
122
72
129
111
114
137
12
M.Baru
0
0
0
0
0
0
0
13
M.Polonia
11
36
5
31
0
17
0
14
M.Maimun
0
0
0
0
0
0
0
15
M.Barat
0
0
0
0
0
0
0
16
M.Petisah
0
0
0
0
0
0
0
17
M.Kota
0
0
0
0
0
0
0
18
M.Area
0
0
0
0
0
0
0
19
M.Timur
0
0
0
6
0
0
0
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
20
M.Marelan
823
439
232
308
473
421
443
21
M.Perjuangn
0
0
0
6
0
42
0
Jumlah
2278
1782
687
1428
1387
1712
1443
Sumber : Dinas Pertanian Kota Medan 2005
Kecamatan Medan Marelan yang memiliki luas wilayah sebesar 44,47 km2. Pertanian di daerah ini adalah pertanian yang mempunyai sistem diversifikasi lahan, artinya tanah tersebut tidak hanya menghasilkan satu tanaman saja, tetapi menghasilkan lebih dari satu tanaman dengan menggunakan sistem tumpang gilir. Lahan yang digunakan petani di daerah penelitian adalah lahan bekas padi sawah dan tegalan yang mereka manfaatkan sebaik-baiknya. Lahan tersebut digunakan untuk tanaman padi sawah dan sebagian besar digunakan untuk sayur mayur antara lain sawi, kacang panjang, cabe, terong, timun, kangkung, bayam, sebagai komoditi utamanya. Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Sayuran di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2005
No 1 2 3 4 5
Kelurahan Terjun Tanah 600 Rengas Pulau Paya pasir Labuhan Deli Jlh produksi Produktivitas (Kwt/ha)
Sawi (ton) 406,58 241,29
Cabai (ton) 67,36 87,8
143,86 12,51
76,84 −
Produksi Komoditi Sayuran (ton) K.Panjang Terong Timun Kangkung (ton) (ton) (ton) (ton) 141,22 73,80 134 241,01 213,05 160,4 339 28,66 70,61 7,06
18,76 823
− 232
7,06 439
57,15
82,85
82,83
−
73,80
− −
−
−
140,12 11,21 −
Bayam (ton) 235,79 91,95 110,45 4,81 −
308
473
421
443
114,07
147,81
44,78
65,14
Sumber: Kantor Camat Medan Marelan 2005
Berdasarkan data pada tabel 2 diatas dapat dilihat komoditi sayuran yang paling besar adalah sayuran sawi dengan jumlah produksi 823 ton dengan produktivitas 57,15 (Kwt/Ha).
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan permasalahan yang perlu diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat produksi dan pendapatan usaha tani sayuran di daerah penelitian ? 2.
Faktor apakah yang singnifikan mempengaruhi jumlah produksi sayuran di daerah penelitian ?
3. Apakah usahatani sayuran adalah usaha yang menguntungkan dan layak untuk diusahakan 4.
Bagaimana hubungan luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan petani sayuran di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut; 1. Untuk mengetahui tingkat produksi dan pendapatan usaha tani sayuran di daerah penelitian. 2. Untuk mengetahui faktor apakah yang singnifikan mempengaruhi jumlah produksi sayuran di daerah penelitian . 3. Untuk
mengetahui
apakah
usahatani
sayuran
adalah
usaha
yang
menguntungkan dan layak untuk diusahakan di daerah penelitian 4.
Untuk mengetahui Bagaimana hubungan luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan petani sayuran di daerah penelitian?
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait lainnya dalam mengambil kebijakan khususnya bagi Dinas Pertanian untuk meningkatkan produksi dan pendapatan dalam usaha tani sayuran dataran rendah. 2. Sebagai bahan referansi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan 3. Sebagai bahan untuk membuat skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka
Istilah “Sayuran” biasanya digunakan
pada tunas, daun, buah, dan akar
tanaman yang lunak dan dapat dimakan secara utuh atau sebagian, segar/mentah atau dimasak (Soedharmoedjian R, 1993; 2). Sayuran khas dataran rendah ( seperti kacang panjang, terung, bayam, kangkung, dsb) ditanam di wilayah dataran rendah. Dataran rendah (dari pantai sampai ketinggian 450 m dpl) suhu maksimumnya berada antara 27-30ºC, dan suhu malam berada antara 22-25ºC. Intensitas penyinaran tinggi (lamanya penyinaran). Jenis tanah sampai 200 m sebagian besar termasuk aluvial dan latosol (Sutarno H, 1995; 9). Oleh karena dataran rendah panas dan gampang menguapkan pupuk/air maka kebutuhan air dan pupuk untuk sayur dataran rendah harus menjadi perhatian tersendiri. Tanpa air dan pupuk yang cukup , sulit tercapai hasil yang baik (Nazaruddin, 1999; 4). Pada saat ini tipe tanah untuk tanaman sayuran di Indonesia adalah tanah lempung berpasir ( tipe andosol dan latosol ) dan tanah liat aluvial, sedangkan untuk tipe tanah sayuran di dataran rendah di Indonesia adalah latosol dan aluvial. Tergantung atas ukurannya maka partikel tanah terbagi menjadi pasir, debu dan liat. Persentase dari partikel tanah ini akan menentukan kelas tekstur tanah ( dari ringan sampai berat ) yaitu pasir, lempung berpasir, liat berpasir dan liat. Latosol adalah tanah lapukan lanjut dengan pengatusan bebas, biasanya berwarna merah atau kuning/coklat. Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari bahan yang diendapkan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
oleh angin atau sungai, biasanya berwarna abu-abu/kecoklatan (Sutarno H, 1995; 3536). Tanaman sayuran lebih baik tumbuhnya pada musim hujan diatas tanah ringan berpasir dari pada diatas tanah berat dan liat. Hal ini karena tanah ringan berpasir mempunyai kapasitas penyimpanan air tanah yang lebih sedikit, drainasenya lebih mudah. Tetapi tanah berpasir ringan akan dapat kekurangan air karena daya simpannya yang lebih rendah dari tanah liat, sedangkan tanah berat menjelang musim kemarau masih menyimpan air lebih banyak yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman dalam berproduksi (M.Thahrir.S dan Hadmadi, 1985; 79). Agribisnis hortikultura bukan saja mampu sebagai sumber pertumbuhan baru di sektor pertanian, tetapi juga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah. Namun demikian juga diakui bahwa kendala untuk pengembangan argribisnis hortikultura ini masih terletak pada kendala yang itu. Kendala itu juga seperti skala usaha yang kecil, lemahnya permodalan, terbatasnya teknologi yang digunakan dan sederhananya manajemen yang digunakan (Soekartawi(c), 1995 ; 127). Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah nilai produk dikurangi dengan nilai bahan baku dan bahan penunjang yang dipergunakan dalam proses produksi tersebut. Dengan kata lain, nilai tambah merupakan jumlah nilai jasa (retrun) terhadap faktor produksi tetap, tenaga kerja dan keterampilan manajemen pengelolaan (Sukirno S, 2003; 18). Luas usaha tani yang dinyatakan dalam hektar hanyalah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menentukan besarnya perusahaan yang sedang dijalankan. Faktor lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang dikerahkan pada berbagai cabang
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
usaha. Faktor berikutnya adalah jumlah sarana yang dibeli untuk digunakan di dalam penyelenggaraan usaha tani itu. Tanaman intensif, seperti sayur-sayuran adalah tanaman yang membutuhkan banyak tenaga kerja, pupuk dan seringkali pengairan (Mosher..A.T, 1981; 71). Usaha tani dalam operasinya bertujuan untuk memperoleh pendapatan, pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta dana untuk kegiatan luar usaha tani untuk memperoleh tingkat pendapatan yang diinginkan, maka petani harus mempertimbangkan harga jual dari produksinya, melakukan semua perhitungan terhadap semua unsur biaya dan selanjutnya meneruskan harga pokok hasil usaha taninya (Hermanto.F, 1989; 23 ). Dalam melakukan usaha pertanian seseorang pengusaha atau petani akan selalu berpikir dalam mengalokasikan input seefisien mungkin untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan optimal. Dalam teori ekonomi prinsip yang demikian itu dinamakan meminimumkan input dan memaksimalkan output (Soekartawi (a) , 1989;18) . Dalam melaksanakan usahataninya dan meningkatkan produksi. Petani mengorbankan sejumlah faktor-faktor produksi agar memperoleh pendapatan dari usaha taninya ( Mosher, A.T, 1987; 7).
Landasan Teori Agribisnis adalah kegiatan yang utuh dan tidak terpisah satu kegiatan dengan kegiatan lain dari mulai proses produksi, pengolahan sampai proses pemasaran (Soekartawi (c) , 1995; 128 ). Ada beberapa pola tanam yang bisa diterapkan pada sebuah lahan sayuran. Pola tanam yang dipilih untuk diterapkan biasanya disesuaikan dengan maksud
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
penanaman. Selain itu juga disesuaikan dengan luas lahan, tenaga kerja, modal, aspek pasar, ataupun kultur bertani yang biasa dilakukan di daerah tersebut. Ada dua pola tanam yang biasa dipakai petani, yakni monokultur dan tumpang sari (Nazaruddin, 1999; 22). Monokultur adalah Pola tanam dengan hanya menanam satu jenis tanaman, sedangkan penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan produksi yang sama disebut pola tanam majemuk atau pola tanam ganda (multiple cropping). Pola tanam majemuk sangat beragam. Penanaman beberapa jenis tanam pada lahan yang sama tetapi pada waktu yang berbeda atau secara bergiliran disebut rotasi tanaman. Penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan yang sama dan pada waktu yang sama disebut tumpang sari jika pengaturan jarak tanamnya jelas. Sedangkan jika tanpa jarak tanam yang jelas atau ditanam secara tidak beraturan disebut pola tanam campuran (mixed cropping) (Lakitan B, 1995; 18). Tumpang gilir adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan yang sama, selama satu tahun untuk memperoleh lebih dari satu hasil panenan. Diversifikasi adalah penanaman beberapa jenis tanaman (multiple cropping) dengan waktu tanam dan waktu panen yang berbeda ( Pracaya, 2002;17). Penggalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga pendapatan usahatani berpengaruh terhadap pemilihan pola tanam. Luas lahan, ketersedian tenaga kerja keluarga dan pendapatan usahatani berpengaruh terhadap pemilihan pola tanam, semakin luas lahan yang diusahakan oleh petani maka petani akan memilih pola usahatani monokultur dan semakin sempit lahan yang dimiliki oleh petani maka petani akan memilih pola usahatani diversifikasi. Semakin besar tenaga kerja keluarga yang tersedia maka petani akan memilih pola usahatani diversifikasi dan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
semakin kecil tenaga kerja yang tersedia maka petani akan memilih pola usaha tani monokultur (Lakitan B, 1995; 24). Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan sejumlah faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi produk tersebut. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari teori produksi. Hukum tersebut menjelaskan tentang pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dan faktor produksi untuk mewujudkan produksi tersebut ( Sukirno. S, 2003; 151). Di dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk dapat dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor. Secara otomatis hubungan input dengan output digambarkan sebagai berikut : Y = f (X1,X2,X3,…Xn) dimana Y merupakan produk yang dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi seperti modal (X1), tanah (X2), tenaga kerja (X3) dan faktor lain (Xn) yang artinya besar kecilnya Y bergantung pada manajemen dalam penggunaan faktor X tersebut ( Prawirokusumo.S, 1990; 27 ). Kurva Produksi Total, Produksi Marjinal, dan Produksi
A = Inflektion Point Jumlah Produksi
C
II
I
II
TP
B = Optimum Point C = Maximum Point
B
A
I = Irrational Stage
AP 0
0
Unit
MP
II = Rational Stage III = Irrational Stage
Gambar 1. Kurva produksi total, produksi marjinal dan produksi rata-rata
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Masing-masing tahap I,II,dan III mewakili daerah I,II, dan III, yaitu suatu daerah yang menunjukkan elastisitas produksi yang besarnya berbeda-beda. Sumbu X menandakan besaran faktor produksi dan sumbu Y mengukur produksi total. Pada saat kurva PT berubah arah pada titik A (inflektion point ) maka kurva PM mencapai titik maksimum. Inilah batas dimana hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang itu mulai berlaku. Di sebelah kiri kenakan hasil mulai bertambah, tetapi disebelah kanan hasil menurun. Titik kurva PT mencapai maksimum dan titik ini bersamaan dengan saat dimana kurva PM memotong sumbu X, yaitu pada saat PM menjadi negatif. Hukum hasil yang semakin berkurang menyatakan apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya menurun. Keadaan tersebut digambarkan pada grafik di atas (Moehar daniel, 2002;131). Kurva Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel
TC
Biaya Produksi
VC
TC
0
Jumlah Produksi
Gambar 2. Kurva biaya total, biaya variabel dan biaya tetap
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Kurva FC bentuknya adalah horisontal karena nilainya tidak berubah walau berapapun benyaknya produksi. Sedangkan kurva VC bermula dari titik nol dan semakin lama semakin bertambah tinggi ini menggambarkan ketika tidak ada produksi VC = 0 dan semakin besar produksi semakin besar nilai VC. Keadaan tersebut dapat dilihat pada grafik diatas ( Sukirno.S, 2003; 211 ). Analisis tentang biaya produksi akan meliputi biaya produksi total dan biaya produksi variabel ( berubah-ubah ). Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperolah produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Biaya variabel ( biaya berubah-ubah ) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Sedangkan biaya rata-rata adalah biaya untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dibagi dengan jumlah produk tersebut, baik itu biaya tetap ataupun biaya variabel. Biaya produksi adalah sebagai kompensasi yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi, atau biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi, baik secara tunai maupun tidak tunai ( Moehar daniel, 2002;121). Hasil yang diperoleh oleh petani pada saat panen disebut pruduksi, dimana satuan dari produksi hanya satuan berat dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya produksi. Apabila petani ingin meningkatkan pendapatan maka harus mengurangi biaya produksi. Ada beberapa konsep biaya dalam ilmu ekonomi yaitu : 1) Biaya total (Fixed Cost) adalah biaya yang tidak berubah mengikuti perubahan keluaran sebuah perusahaan. Dalam jangka pendek perusahaan tidak mampu menghindari/mengubahnya bahkan apabila produksinya nol.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
2) Biaya variabel (Variabel Cost) adalah biaya yang tergantung pada tingkat keluaran yang dipilih dengan kata lain biaya ini berubah-ubah mengikuti kesibukan usaha tersebut. 3) Biaya total (Total Cost) adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan atau penjumlahan biaya tetap total dan biaya variabel tetap total. 4) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost) adalah biaya tetap total dibagi kuantitas keluaran. Ketika keluaran naik, biaya tetap rata-rata menurun karena total yang sama ditanggung oleh kuantitas keluaran yang semakin besar. 5) Biaya variabel rata-rata (Average Variabel Cost) adalah biaya variabel total dibagi kuantitas keluaran. 6) Biaya total rata-rata (Average Cost) adalah biaya total dibagi kuantitas keluaran. ATC sama juga dengan jumlah biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata. 7) Biaya marginal (Marginal Cost) adalah naiknya biaya total yang diakibatkan oleh memproduksi satu unit keluaran lagi. Biaya marginal mencerminkan perubahan biaya variabel serta menghitung biaya masukan tambahan yang diperrlukan untuk memproduksi masing-masing unit keluaran berikutnya ( Sukirno.S, 2003; 57 ).
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Jumlah Penerimaan
Kurva Penerimaan
TC
TR
0
Jumlah Produksi
Gambar 3. Kurva biaya dan penerimaan
Penerimaan usaha tani adalah total produksi yang dihasilkan oleh usahatani sayur mayur dikali harga jual. Dalam pengelolaan usahataninya, petani akan menerima penerimaan dan pendapatan dari usahataninya. Dalam mengukur status ekonomi seseorang, dua ukuran yang sering digunakan adalah pendapatan dan kekayaan. Pendapatan mengacu pada keuntungan ( profit ). Pendapatan bersih adalah penerimaan dikurang dengan biaya produksi dalam satu kali periode produksi. Secara grafik pendapatan maksimum oleh suatu usaha dapat ditunjukkan dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan (penerimaan ) seperti kurva diatas (Samuelson, 2001; 264). Pendapatan usaha tani adalah penerimaan merupakan nilai harga jual dikalikan dengan produksi. Sehingga pendapatan adalah penerimaan dikurang biaya produksi.ada beberapa pembagian tentang pendapatan yaitu : a. Pendapatan bersih (Net Income) adalah pendapatan usaha dikurangi biaya. b. Pendapatan tenaga kerja (Labour Income) adalah jumlah seluruh penerimaan dikurangi biaya pruduksi kecuali biaya tenaga kerja.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
c. Pendapatan tenaga kerja keluarga (Family’s Labour Income) adalah total pendapatan tenaga kerja di tambah tenaga kerja dalam keluarga. d. Pendapatan keluarga petani (Family;s Income) adalah pendapatan bersih di tambah nilai tenaga kerja keluarga (Suharto P K, 1990;129-132). Pendapatan kotor usahatani adalah ukuran hasil perolehan total sumber daya yang digunakan dalam usahatani. Pengeluaran total usaha tani didefinisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan dalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani. Selisih pendapatan kotor usaha tani dan pengeluaran total usaha tani disebut pendapatan bersih usaha tani (Soekartawi(a), 1989;79-80 ). Prinsip optimalisasi penggunaan faktor produksi pada prinsipnya adalah bagaimana menggunakan faktor produksi seefisien mungkin. Dalam ilmu ekonomi maka pengertian efisien dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : a. Efisiensi teknis, suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum. b. Efisiensi alokatif, dikatakan efesiensi alokatif ( efisien harga ) kalau diniali dengan harga faktor produksi. c. Efisiensi ekonomi, dikatakan efisiensi ekonomi kalau usaha pertanian tersebut mancapai efisiensi teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga (Soekartawi(a), 1989;48). Efisiensi teknis akan tercapai bila petani mampu mengalokasikan faktor produksi. Bila petani mendapatkan keuntungan yang besar dari usaha taninya. Misalnya
karena
pengaruh
harga
maka
petani
tersebut
dapat
dikatakan
mengalokasikan faktor produksinya secara efisien harga. Cara seperti ini dapat
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
ditempuh, misalnya dengan membeli faktor produksi peda harga yang murah. Menjual hasil pada harga yang relatif dan sebagainya. Selanjutnya kalau petani meningkatkan hasilnya dengan menekankan harga faktor produksi dan menjual hasilnya dengan harga yang tinggi, maka petani tersebut telah melakukan efisiensi ekonomi. Dengan kata lain, petani melakukan efisiensi teknis dan efisiensi harga (Moehar Daniel, 2002; 4 ). Sarana produksi pertanian (saprotan) terdiri atas bahan ( benih, pupuk, obatobatan), peralatan, dan sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi pertanian. Sarana-sarana ini harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman (Soekartawi(a), 1989;23). Analisis usaha tani tidak sekedar hanya untuk mengetahui jumlah modal yang harus dikeluarkan ataupun persentase keuntungan. Namun, harus diperhitungkan pula titik balik modal/BEP dan revenue cost ratio ( R/C rasio ). Break event point (BEP) adalah suatu kondisi pada saat hasil usaha yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Jadi, pada kondisi ini usaha yang dijalankan tidak mendapat keuntungan, tetapi juga tidak mengalami kerugian (impas). ( Soeharto.P.K. 1990 ; 35 ). Cara menghitung BEP Produksi, ROI dan R/C rasio adalah sebagai berikut
BEP produksi = biaya produksi Harga jual ROI = Laba usaha tani
x 100%
Modal usaha tani
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
R/C = Penerimaan Total Biaya Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila nilai revenue cost ratio (R/C rasio) lebih dari satu (Hendro Sumarjono, 2004; 11). R/C adalah singkatan dari Return Cost Ratio atau dikenal sebagai perbandingan ( nisbah ) antara penerimaan dan biaya. Fixed cost biasanya diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani yang besar – kecilnya tidak tergantung dari besar – kecilnya output yang diperoleh. Sedangkan variabel cost biasanya diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan usaha tani yang besar – kecilnya dipengaruhi oleh perolehan input (Soekartawi(c), 1995;86).
Jika R/C < 1, maka usaha tani sayuran tidak layak secara ekonomi
Jika R/C >1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi
Jika R/C = 1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi
Kerangka Pemikiran Luas lahan usaha tani yang dinyatakan dalam hektar hanyalah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menentukan besarnya usahatani yang sedang dijalankan. Faktor lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang dikerahkan pada berbagai usahataninya. Faktor berikutnya adalah jumlah sarana yang dibeli untuk digunakan di dalam penyelengaraan usaha tani itu. Tanaman intensif, seperti sayur-sayuran adalah tanaman yang membutuhkan banyak tenaga kerja, pupuk , bibit, obat-obatan. Hasil yang diperoleh oleh petani pada saat panen disebut pruduksi, dimana satuan dari produksi hanya satuan berat dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
produksi. Biaya produksi adalah jumlah yang dikorbankan selama proses produksi meliputi luas lahan, tenaga kerja bibit, bibit, pupuk, dan obat-obatan . Usaha tani yang produktif berarti usaha tani itu produktivitasnya tinggi, pengertian produktivitas ini sebenarnya merupakan penggabungan antara konsepsi effisiensi usaha dengan luas lahan , effisiensi usaha mengukur banyaknya hasil produksi ( out put ) yang dapat diperoleh dari satuan input. Agar usahatani sayuran dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan beberapa faktor produksi yang dapat menunjang kegiatan usahatani tersebut yang terdiri dari modal, tenaga kerja, sarana produksi, manajement. Penerimaan usahatani sayuran akan meningkat apabila penggunaan faktor produksi sudah optimal dimana penerimaan itu diperoleh dari hasil perkalian antara produksi dengan harga output. Penggunaan faktor produksi yang optimal akan menghasilkan produksi yang maksimal dan menggurangi biaya produksi sehingga pendapatan bersih petani akan meningkat yang dihitung dari penerimaan dikurangi dengan total biaya produksi. Dari pendapatan bersih dapat dilihat apakah usahatani sayuran tersebut rugi atau menguntungkan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Skema Kerangka Pemikiran
PETANI
Usaha tani Sayuran dataran rendah Faktor Produksi - Modal - Tenaga kerja - Sarana produksi - Management
- Luas lahan - T. Kerja - Saprodi
Produksi
Produktivitas
Harga Penerimaan
Biaya Produksi
Pendapatan bersih
Untung
Rugi
: ada hubungan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Hipotesis Penelitian Dari landasan teori yang sudah dibuat maka diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut : 1. Tingkat Produksi dan Pendapatan usaha tani sayuran tergolong tinggi 2. Faktor yang berpengaruh significant terhadap jumlah produksi adalah faktor luas lahan, tenaga kerja dan sarana produksi. 3. Usaha tani sayuran adalah usaha yang menguntungkan dan layak untuk di usahakan. 4. Ada hubungan yang signifikan antara luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan..
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
III. METODE PENELITIAN
1. Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Kecamatan Medan Marelan, Kotamadya Medan. Terpilihnya daerah ini karena merupakan central produksi tanaman sayuran dan daerah pengembangan agribisnis usahatani sayuran di Kotamadya Medan. 2. Metode Penentuan Sampel Populasi petani sayur mayur di Kecamatan Medan Marelan 455 KK, Jumlah sampel petani sayur-mayur diambil sebesar 10% dari populasi yakni 46 kk. Distribusi sampel untuk setiap jenis sayur-mayur ditentukan secara proporsional seperti pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Populasi dan Distribusi sampel Petani yang Melakukan Usahatani Sayuran Dataran Rendah di Kecamatan Medan Marelan. No
1
2
Sampel
Petani
Petani
Pola Usaha Tani
-
Sawi
-
Kangkung
-
Bayam
-
Timun
-
Terong
-
K. Panjang
-
Cabe
Lokasi
Jumlah
Jumlah
Populasi
sampel
Desa Terjun
314
31
Tanah 600
150
15
464
46
Jumlah Sumber : Ketua Kelompok Tani Medan Marelan 2006
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat 314 KK populasi petani yang berlkasi di desa terjun menanam sayur
pola tumpang gilir yaitu sawi,bayam,kangkung
sebanyak 31 KK dan populasi 150 KK petani sayur yang berlokasi di Tanah 600 denagn pola Monokultur sebanyak 15 KK. 3. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi langsung kepada petani sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan Kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Dan data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Medan dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. 4. Metode Analisi Data 1. Untuk hipotesis 1 dianalisis dengan analisis tabulasi sederhana. 2. Untuk hipotesis 2 , input produksi yang digunakan dianalisis secara deskriftif berdasarkan survey di daerah penelitian. Untuk melihat pengaruh input produksi terlebih dahulu diketahiu model fungsi produksi yang digunakan. Model fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi Cobb Douglas, dimana variabel dependen Y adalah produksi dan variabel Independen X adalah Faktor produksi, dengan rumus sebagai berikut : Y = aX1b1 X2b2 X3b3 X4b4 X5b5 X6b6 X7b7 X8b8 X9b9X10b10eu Fungsi Produksi tersebut diubah menjadi bentuk fungsi linier berganda dengan cara mentransformasikan persamaan tersebut ke dalam log-natural (lon). Bentuk persamaan fungsi produksi menjadi : LnY = ln bo + b1 ln X1 + b2 ln X2 + b3 ln X3+ b4 ln X4+ b5 ln X5+ b6 ln X6 + b7ln X7+ b8 ln X8+ b9 ln X9+ b10 ln X10+ u ln e
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Keterangan : Y
= Produksi sayuran (ton)
X1
= Luas lahan usahatani sayuran (Ha)
X2
= Penggunaan tenaga kerja (HKP)
X3
= Penggunaan bibit (Kg)
X4
= Penggunaan pupuk kandang (Kg)
X5
= Penggunaan pupuk Urea (Kg)
X6
= Penggunaan pupuk SP-36 Kg)
X7
= Penggunaan pupuk KCL (Kg)
X8
= Penggunaan pupuk NPK (Kg)
X9
= Penggunaan herbisida (ml)
X10
= Penggunaan insektisida (ml)
bo
= Intersep
u
= Faktor pengganggu
e
= logaritma natural, e = 2,718
bi
= Koefisien regresi
Xi
= Variabel Independent
(Soekartawi,2002) Mengetahui variabel tersebut berpengaruh secara serempak maka digunakan uji F, yaitu : Fhitung = r2/k (1-r2)/(n-K-1) Ket : r 2= Koefisien Determinasi n = Jumlah Sampel
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
k = Derajat Bebas Pembilang n-k-1 = Derajat Bebas Penyebut Fhitung > Ftabel (α 0,05) ………. Ho ditolak H1 diterima Fhitun < Ftabel (α 0,05) ………. Ho diterima H1 ditolak (Soekartawi,2002) Mengetahui secara parsial dilakukan melalui uji t, yaitu : t-hitung = bi Sbi S2Y123 = ∑(Y-Y)2 n-K-1 Ket : b = Parameter b (I =1,2) n-k-1 = Derajat Bebas S2bi = Standart error parameter b S2Y123 = Standart error estimates t-hitung > t-tabel………. Ho ditolak H1 diterima t-hitun < t-tabel………. Ho diterima H1 ditolak (Soekartawi,2002 3.Untuk hipotesis 3 dianalisis dengan rumus sebagai berikut : a) Untuk mengukur keuntungan dihitung dengan rumus ∏=R–C Keterangan :
∏ = Keuntungan R = Penerimaan C = Biaya
b) Untuk melihat kelayakan usaha dihitung dengan rumus R/C dimana : R = Penerimaan ; C = Biaya
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Dimana : o Jika R/C < 1, maka usaha tani sayuran tidak layak secara ekonomi o Jika R/C >1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi o Jika R/C = 1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi Selanjutnya untuk menganalisis efisiensi keuntungan usaha digunakan analisis efisiensi penggunaan modal (ROI) ROI = Laba usaha tani
x 100%
Modal usaha tani Sedangkan untuk mengetahui titik impasl digunakan BEP Produksi, yaitu : BEP produksi = biaya produksi Harga jual 4. Untuk hipotesis 4 dianalisis dengan analisis korelai
Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari munculnya kesalahpahaman dalam penelitian ini maka dibuat beberapa definisi dan batasan operasional sebagai berikut : a. Petani sampel adalah petani yang mengusahakan usaha tani di lahan pertanaman sayur mayur sebagai pemilik dan penyewa. b. Usahatani sayuran adalah usaha yang dilakukan diatas sebidang lahan usahatani dengan komoditi sawi, kacang panjang, cabe, terong, timun, kangkung, bayam. c. Sistem usahatani adalah suatu penataan dimana petani mengolah usahataninya berdasarkan tanggapan terhadap faktor lingkungan fisik, biologis dan sosial ekonomi sesuai dengan kemampuan petani
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
d. Sistem usahatani sayuran dataran rendah adalah pola tanam tumpang gilir yaitu pola tanam dengan penanaman beberapa jenis tanaman sayuran dilahan yang sama. e. Biaya produksi adalah jumlah yang dikorbankan selama proses produksi meliputi luas lahan, tenaga kerja,
bibit, pupuk, obat-obatan yang dinilai
dalam satuan rupiah per musim panen. f. Luas lahan adalah total seluruh lahan yang dimiliki dan disewa di usahatani sayur mayur yang diukur dalam hektar (ha) g. Biaya sarana produksi adalah biaya yang dikeluarkan patani untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, yang digunakan petani dalam proses produksi usaha tani sayur mayur. h. Produktivitas lahan adalah produksi tanaman yang dihasilkan persatuan luas lahan yang diukur dalam satuan Kg per Hektar . i.
Pendapatan bersih usaha tani adalah jumlah penerimaan yang diperoleh petani dari hasil usaha tani sayur mayur dikurangi seluruh biaya dalam usaha tani sayur mayur
j.
Penerimaan usaha tani adalah total produksi yang dihasilkan oleh usahatani sayur mayur dikali harga jual.
Batasan Operasional 1.
Daerah penelitian adalah Kecamatan Medan Marelan, Kotamadya medan.
2.
Waktu penelitian adalah tahun 2006
3.
Sampel penelitian adalah petani sayuran Dataran Rendah di Kecamatan Medan Marelan.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Luas Kecamatan Medan Marelan Kecamatan Medan Marelan berada sekitar 22 km dari Kantor Wali Kota Medan dan berada 5 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 44,47 km2. Kecamatan Medan marelan memiliki batas : Sebelah Utara : Kab. Medan Belawan Sebelah Selatan: Kab. Deli serdang Sebelah Timur : Kec. Medan Labuhan
4.2 Jarak dan Luas wilayah Kecamatan Medan Marelan 4.2.1 Jarak Kelurahan Ke Kantor Camat Kecamatan Medan Marelan terdiri dari 5 Kelurahan, Kelurahan terdekat adalah Rengas Pulau dan kelurahan yang paling jauh adalah Terjun. Untuk lebih jelasnya letak Kelurahan dari Kantor Camat Kecamatan Marelan dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Jarak kelurahan dari Kantor Camat Kecamatan Medan Marelan. Kelurahan
Jarak ke Kantor Camat (km)
1.Labuhan deli
4
2.Rengas Pulau
2
3.Terjun
6,5
4.Tanah 600
3,5
5.Paya pasir
2,5
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
4.2.2 Luas Wilayah
Luas Kecamatan Medan Marelan 44,47 km2 dan luas wilayah ini dibagi menjadi lima Kelurahan dengan masing-masing luas wilayah dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Klasifikasi Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Medan Marelan Kelurahan 1. Labuhan Deli
Luas (km2) 4.50
Persentase % 10.12
2. Rengas Pulau
9.90
22.26
3. Terjun
16.65
37.44
4. Tanah 600
3.42
7.70
5. Paya Pasir
10.00
22.48
44.47
100.00
Total
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa wilayah teluas adalah Kelurahan Terjun seluas 16,65 km2 atau 37.44%, sedangkan wilayah terkecil adalah Kelurahan Tanah 600 seluas 3,42 km2 atau 7,70%.
4.3 Kependuduk 4.3.1 Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kecamatan Medan Marelan + 116.716 jiwa yang tersebar di 5 Kelurahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan Tahun 2006 Kelurahan
Jumlah penduduk
Persentase (%)
1 .Labuhan Deli
14,538
12.46
2. Rengas Pulau
46,863
40.17
3.Tujuh
23,870
20.45
4. Tanah 600
20,823
17.85
5. Paya pasir
10,580
9.07
Jumlah
116.674
100.00
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat jumlah penduduk yang terbanyak adalah di kelurahan Rengas Pulau yakni sebanyak 46.863 jiwa atau 40.17%.. Sedangkan jumlah penduduk yang terkecil adalah di Kelurahan Paya Pasir yakni sebanyak 10.850 jiwa atau 9.07%. 4.3.2 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Bila ditinjau dari jenis kelamin penduduk tiap Kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Marelan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006
Kelurahan
Pria
Persentase (%)
Wanita
Persentase
Jumlah
(%)
1 . Tanah 600
10578
18.58
10245
17.15
20.823
2. Rengas Pulau
22774
40.00
24089
40.33
46.863
3. Terjun
10787
18.95
13083
21.90
23.870
4. Paya pasir
5377
9.44
5203
8.71
10.580
5. Labuhan Deli
7422
13.04
7116
11.91
14..538
Jumlah
56938
100.00
59736
100.00
116674
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat jumlah penduduk menurut jenis kelamin pria dan wanita lebih banyak di Rengas Pulau sebesar 22774 jiwa (40%) dan wanita 24089 jiwa atau 40.33% 4.4 Sosial Ekonomi 4.4.1. Mata Pencaharian Penduduk Adapun mata pencaharian penduduk di tiap Kelurahan di kecamatan Medan Marelan terdiri dari pegawai, petani, nelayan, pedagang Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 8. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan
Pegawai
Petani Nelayan Pedagang
Negeri Swasta ABRI Labuhan deli
180
2.00
7
76
400
37
Rengas pulau
204
224
62
145
16
334
Terjun
201
72
8
314
100
39
Tanah 600
113
85
8
150
14
56
Paya pasir
25
89
18
140
82
47
Jumlah
773
670
161
825
612
713
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa mata pencaharian yang terbanyak adalah petani sebesar 825 jiwa sedangkan mata pencaharian terkecil adalah ABRI sebayak 161 jiwa.
4.5 Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di tiap Kelurahan Kecamatan Medan Marelan adalah pendidikan tingkat SD dengan jumlah sekolah dapat dilihat di bawah ini. Tabel 9. Distribusi Sekolah Dasar Di Kec. Medan Marelan Tahun 2006 Kelurahan
Inpres
Swasta
Jumlah
Persentase (%)
Labuhan deli
4
1
5
12.82
Rengas pulau
7
7
14
35.90
Terjun
9
1
10
25.64
Tanah 600
5
2
7
17.95 7.69
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Paya pasir
3
-
3
Jumlah
28
11
39
10.00
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Berdasarkan tabel 9 di atas dilihat bahwa sarana pendidikan terbesar di Rengas Pulau sebanyak 14 Sekolah Dasar atau 35.90% sedangkan ter kecil di Paya Pasir sebesar 3 Sekolah Dasar atau 7.69%. 4.6 Sarana Kesehatan Untuk menjamin kesehatan masyarakat tidak lepas dari sarana kesehatan yang ada di lingkungan penduduk. Begitu juga di Kecamatan Medan Marelan sarana kesehatanb juga tersedia sebagaimana terlihat pada tabel 10 di bawah ini. Tabel 10. Sarana Kesehatan Kelurahan
Rumah sakit
Puskesmas
Persentase (%)
Labuhan deli
-
-
0
Rengas pulau
4
-
Terjun
-
1
80 20
Tanah 600
-
-
Paya pasir
-
-
Jumlah
4
1
0 0 100.00
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan di Rengas Pulau sebanyak 4 Rumah Sakit atau 80% dan 1 Puskesmas diterjun atau 20%.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
4.7 Keagamaan Agama yang dianut penduduk Kecamatan Medan Marelan adalah Islam, Kristen, Budha dan Hindu dengan perincian dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Pembagian Penduduk Menurut Agama Keluraha
Islam
Kristen
Budha
Hindu
Labuhan deli
13253
532
123
-
Rengas pulau
42685
266
1376
-
Terjun
19807
14042
110
40
Tanah 600
19812
269
51
-
Paya pasir
9826
64
31
-
Jumlah
105383
2535
1852
40
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kecamatan Medan Marelan Mayoritas memeluk agama Islam baik di Kelurahan Labuhan Deli, Kelurahan Rengas Pulau, Kelurahan Terjun, Kelurahan Tanah 600 maupun di Kelurahan Paya Pasir. Penduduk yang terkecil adalah menganut agama Hindu dan hanya berada di Kelurahan Terjun. 4.7.1 Sarana Ibadah Berkaiatn dengan agama yang dianut penduduk maka tidak lepas dari sarana agama. Adapun sarana agama yang ada di Kecamatan Medan Marelan berjumlah 57 dengan perincian dapat dilihat pada tabel 12 berikut.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 12. Sarana Ibadah di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2006 Kelurahan
Mesjid
Langgar
Gereja
Kelenteng
Jumlah
Labuhan Deli
1
7
-
-
8
Rengas Pulau
9
8
-
-
17
Terjun
5
12
1
-
18
Tanah 600
3
7
-
-
10
Paya pasir
1
3
-
-
4
Jumlah
19
37
1
57
Sumber : Kantor Kecamatan Medan Marelan, 2006 Berdasarkan tabel di atas diketahui sarana ibadah berupa mesjid sebanyak 19 yang terbanyak di Kelurahan Rengas Pulau, menyusul langgar 37 yang terbanyak berada di Kelurahan Terjun. Sedangkan Gereja hanya 1 yang berada di kelurahan Terjun.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tingkat Produksi dan Pendapatan usaha tani Sayuran a. Tingkat Produksi Sayuran Setiap petani dalam mengelola usaha taninya menginginkan jumlah produksi yang maksimal, begitu juga petani sayuran di kawasan agribisnis kota Medan Kecamatan Medan Marelan. Sebagaimana disebutkan dalam metode penelitian bahwa sampel dalam penelitian ditetapkan petani sayuran, yakni 31 petani yang mengusahakan sawi, bayam, kangkung secara bergilir dalam lahan yang sama dan 15 petani yang mengusahakan sayuran cabe, kacang panjang, timun, terong secara bergilir dalam lahan yang sama. Berdasarkan data yang diperoleh di daerah penelitian produksi usahatani sayuran sawi yang diperoleh petani per musim tanam adalah 2400 – 9000 kg, produksi bayam antara 2400 – 9000 kg, kangkung 1500 – 6000 kg. Selanjutnya produksi uisahatani cabe yang diperoleh petani per musim tanam 528 – 2000 kg, kacang panjang 1440 – 6000 kg, timun 1500 – 6500 kg, dan terong 1600 – 7000 kg. Di bawah ini disajikan tingkat produksi sayuran petani di Kecamatan Medan Marelan.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 18. Tingkat Produksi Usahatani Sayuran No
Jenis Sayuran
Luas Areal (Ha) 7,29
Jumlah Produksi (Ton/Petani) 4.52
Jlh Produksi (Ton/Ha) 19,39
1
Sawi
2
Bayam
7,29
3
Kangkung
7,29
13.76
13,76
4
Cabe
6,15
13,26
2,19
5
K.Panjang
6,15
38,66
6,36
6
Timun
6,15
40,0
6,50
7
Terong
6,15
42,74
6,96
20,84
Sumber: Lampiran 1-54 Berdasarkan tabel di atas diketahui tingkat produksi di kedua desa penelitian jenis sayuran sawi sebanyak 19,39 ton/ha, sayuran bayam 20,84 ton/ha, kangkung 13,76 ton/ha, cabe 2,19 ton/ha, kacang panjang 6,36 ton/ha, timun 6,50 ton/ha, dan terong 6,96 ton/ha. Tingkat produksi pada level Kecamatan berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Medan di Kecamatan Medan Marelan adalah sawi 6 ton/Ha, bayam 6,5 ton/ha, kangkung 6 ton/ha, cabe 8,3/ha kacang panjang 8,2 ton/ha, timun 14,8 ton/ha dan terong 10.6 ton/ha. Bila produktifitas daerah tersebut diperbandingkan maka produksi sayur sawi, bayam, kangkung petani sampel lebih tinggi dibandingkan rerata produksi tingkat Kecamatan. Sedangkan produksi cabe, kacang panjang, timun dan terong petani sampel lebih rendah bila dibandingkan rerata tingkat kecamatan. Selanjutnya berdasarkan Buku Budi Daya dan pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah terbitan Penebar Swadaya, produksi sawi 10-20ton/ha, bayam 12-
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
24 ton/ha, kangkung 12 – 44 ton/ha, cabe 10 – 20 ton/ha, kacang panjang 6,2 – 7 ton, timun 43-46 ton/ha, terong 10 – 30 ton/ha. Dengan demikian tingkat produksi cabe, timun dan terong petani sampel berada di bawah ketentuan Buku Budi Daya dan pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah terbitan Penebar Swadaya. Hanya produksi kacang panjang dari petani sampel yang mendekati ketentuan buku Penerbit Penebar Swadaya. Artinya produksi sayuran tersebut masih potensial untuk ditingkatkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produksi usahatani sayuran masih tergolong rendah maka hipotesis pertama penelitian ditolak kebenarannya.
b. Pendapatan Petani Pendapatan adalah jumlah hasil penerimaan yang diperoleh dikurangi seluruh biaya, dalam hal ini adalah jumlah hasil penerimaan yang diterima petani dari hasil penjualan usahatani dikurangi seluruh biaya yang dikeluarkan dalam mengelola usahatani sayuran. 1 Unsur Biaya Produksi Biaya yang dikeluarkan petani dalam mengelola usahatani sayuran terdiri dari biaya bibit, biaya tenaga kerja, biaya pupuk, biaya pestisida biaya peralatan dan transport. Besarnya penggunaan bibit usahatani sayuran sawi, bayam, kangkung, cabe, kacang panjang, timun dan terong dapat dilihat pada lampiran 1, 9, 17, 25, 33, 41, 49. Jumlah pencurahan tenaga kerja usahatani sayuran dapat dilihat pada lampiran 2, 10, 18, 26, 34, 42, 50. Penggunaan pupuk usahatani sayuran dapat dilihat pada lampiran 3, 11, 19,27,35,43,51. Sedangkan jumlah penggunaan pestisida dapat dilihat pada lampiran 4, 12, 20, 36, 44, 52.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
2. Jumlah Biaya Produksi Sayuran Rata-rata jumlah biaya produksi usahatani sayuran yang dikeluarkan petani dalam sekali musim tanam dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 19. Rata-rata Biaya Produksi usahatani Sayuran
No
Jenis Sayuran
1
Sawi
2
Bayam
3
Kangkung
4
Cabe
5
Kacang Panjang
6
Timun
7
Terong
Rata-rata Luas Lahan (Ha)
Rata-Rata Biaya produksi (Rp/Petani /MT)
Rata-rata Biaya Produksi (Rp/Ha)
0.23
1.437.115
6.248.326
0.23
1.517.823
6.599.230
0.23
1.546.745
6.724.978
0.41
3.493.067
8.519.676
0.41
3.634.007
8.863.432
0.41
2.499.187
6.095.578
0.41
2.697.784
6579961
Sumber : Lampiran 5, 13, 21, 29, 37, 45, 53 Berdasarkan tabel di atas diketahui rata-rata biaya produksi yang terbesar adalah kacang panjang sebesar Rp 363.4007/petani atau Rp 8.863.432/ha, sedangkan biaya terkecil adalah sawi sebesar Rp 1.437.115/petani atau Rp 6.248.326/Ha. 3. Penerimaan Usahatani Hasil penerimaan usahatani sayuran adalah hasil kali produksi usahatani sayuran dengan harga jual produksi per satuan. Adapun jumlah penerimaan usahatani sayuran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 20 Penerimaan Usahatani Sayuran
No
Jenis Sayuran
1
Sawi
2
Bayam
3
Kangkung
4
Cabe
5 6
Kacang Panjang Timun
7
Terong
Ratarata Luas Lahan (Ha)
Rata-rata Produksi
Rata-rata Rata-rata Jumlah Harga Penerimaan (Rp/satuan) (Rp/Petani)
Rata-rata Penerimaan (Rp/Ha)
0.23
14924.52 ikat
1000
14.924.516
64.011.859
0.23
16106.13 ikat
500
8.053.065
34.401.091
0.23
10602.58 ikat
500
1.606.452
6.984.569
0.41
884.13 kg
7500
6.631.000
16.451.281
0.41
2577.33 kg
2500
6.443.333
15.900.869
0.41
2666.67 kg
2000
5.333.333
13.019.412
0.41
2849.33 kg
3000
8.548.000
20.887.209
Sumber : Lampiran 6, 14, 22, 30, 38, 46, 54 Berdasarkan tabel di atas rata-rata penerimaan usahatani sayuran terbesar adalah sawi sebesar Rp 14.924.516/petani atau Rp 64.011.859/Ha. Sedangkan rata-rata penerimaan terkecil adalah kangkung sebesar Rp 1.606.452/petani atau Rp 6.984.569/ha 4. Pendapatan Pendapatan usahatani sayuran petani di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 21. Pendapatan Usahatani sayuran
Rata-rata Pendapatan per petani (Rp/MT)
Rata-rata Pendapatan Per petani (Rp/Ha)
13.487.401
57.788.734
6.535.242
27.821.277
59.706
205.418
3.137.933
7.771.200
2.809.326
6.866.861
2.834.146
6.804.743
5.850.216 Sumber : Lampiran 8,16, 24, 32, 40, 48, 56
5.850.216
No
Jenis Sayuran
1
Sawi
2
Bayam
3
Kangkung
4
Cabe
5 6 7
Kacang Panjang Timun Terong
Berdasarkan tabel di atas diketahui rata-rata pendapatan usahatani sayur terbesar adalah sawi sebesar Rp 13.487.401/petani atau Rp 57.788.734 /ha. Sedangkan rata-rata pendapatan terkecil adalah kangkung sebesar Rp 59.706 /petani atau sebesar Rp 205.418 /ha. Selanjutnya akan diuraikan rata-rata jumlah pendapatan petani sayur menurut pola usahatani di Kecamatan Marelan. 1) Pendapatan Petani Sampel Pola Sawi – Bayam – Kangkung Adapun pendapatan petani sampel pola sawi – bayam – kangkung dapat dilihat pada tabel berikut.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 22. Rata-rata Pendapatan Petani Pola Sawi – Bayam – Kangkung
Rata-Rata (Rp/Petani)
Rata-rata Rp/Ha
a. Sawi
14.924.516
64.889.200
b. Bayam
8.053.065
35.013.326
c. Kangkung
1.606.452
6.984.574
Jumlah Penerimaan
24.584.033
106.887.100
- Sawi
1.437.115
6.248.326
- Bayam
1.517.823
6.599.231
- Kangkung
1.546.745
6.724.978
Jumlah Biaya
4.501.683
19.572.535
Pendapatan petani (Jlh 1 – Jlh 2)
20.082.350
87.314.565
No 1
2
3
Uraian Penerimaan
Biaya Produksi
Sumber : Lampiran 8,16, 24. Berdasarkan tabel di atas diketahui pendapatan petani sayuran di Kecamatan Medan Marelan dengan pola sayuran sawi, bayam dan kangkung ratarata sebesar Rp 20.082.350/petani atau Rp 87.314.565 per hektar. Pendapatan Petani Sampel Pola Cabe– Kacang Panjang – Timun - Terong Adapun pendapatan petani sampel pola sawi – bayam – kangkung dapat dilihat pada tabel berikut.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 23. Rata-rata Pendapatan Petani Pola Cabe– Kacang Panjang - Timun Terong
No 1
Uraian
3
Rata-rata/Ha
Penerimaan a. Cabe
6631000
16173171
b. Kacang Panjang
6443333
15715446
c. Timun
5333333
13008129
d. Terong
8548000
20848780
18407666
44896746
- Cabe
3493067
8519675
- Kacang Panjang
3634007
8863432
- Timun
2499187
6095578
- Terong
2697784
6579961
Jumlah Biaya
9626261
23478685
Pendapatan petani (Jlh 1 – Jlh 2)
8781405
21418061
Jumlah Penerimaan 2
Rata-Rata /Petani
Biaya Produksi
Sumber : Lampiran 32, 40, 48, 56 Berdasarkan tabel di atas diketahui pendapatan petani sampel pola cabe, kacang panjang, timun, terong rata-rata Rp 87.781.405/petani atau Rp 21.418.061/Ha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendapatan petani sampel per ha pola sawi, bayam dan kangkung lebih tinggi bila dibandingkan dengan petani sampel pola cabe, kacang panjang, timun dan terong.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Tehadap Produksi Dalam usaha pertanian, produksi diperoleh melalui suatu proses yang cukup panjang dan penuh resiko. Panjang waktu yang dibutuhkan tidak sama tergantung pada jenis komoditas yang diusahakan. Pada umumnya proses produksi usahatani berjalan dengan adanya persyaratan yang dibutuhkan tanaman. Persyaratan ini terdiri dari tanah, tenaga kerja dan sarana produksi. masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan salilng terkait satu sama lain (Moehar Daniel, 2002:50). Agar usahatani sayuran dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan lahan, tenaga kerja dan sarana produksi yang dapat menunjang kegiatan usahatani tersebut. Luas Lahan, tenaga kerja dan sarana produksi terhadap jumlah produksi. Hal ini akan dilakukan analisis dengan menggunakan fungsi Cobb-Douglas dengan persamaan : Y = aX1b1 X2b2 X3b3 X4b4 X5b5 X6b6 X7b7 X8b8 X9b9X10b10eu
Untuk memudahkan penganalisaan dirubah menjadi bentuk regresi berganda dengan persamaan : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + b10X10 + e Dimana :
Y
= Produksi sayuran (ton)
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 a u a,b
= Luas lahan usahatani sayuran (Ha) = Penggunaan tenaga kerja (HKP) = Penggunaan bibit (Kg) = Penggunaan pupuk kandang (Kg) = Penggunaan pupuk Urea (Kg) = Penggunaan pupuk SAP (Kg) = Penggunaan pupuk KCL (Kg) = Penggunaan pupuk NPK (Kg) = Penggunaan Fungisida (ml) = Penggunaan insektisida (ml) = Intersep = Faktor pengganggu = Besaran yang akan diduga Berdasarkan lampiran 1-56 maka dapat dicantumkan angka-angka variabel
penelitian sebagaimana pada lampiran 57.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Berdasarkan nilai-nilai variabel sebagaimana pada lampiran 57 maka dapat dianalisis pengaruh variabel bebas (faktor produksi) terhadap variabel terikat (Produksi Sayuran). Berdasarkan analisis dengan menggunakan komputer melalui program Statistical Product and Service Solution (SPSS) sebagaimana terlihat pada lampiran 58 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 21 Koefisien Regresi
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
.985
.331
B
Std. Error
(Constant)
.451
.457
VAR Luas lahan (X1)
8.264
12.732
.286
.649
.520
VAR Tenaga Kerja (X2)
.001
.010
.002
.031
.975
VAR Bibit (X3)
.108
.175
.118
.617
.541
VAR Pupuk Kandang (X4)
.001
.000
.122
.848
.402
VAR Pupuk Urea (X5)
.088
.036
.868
2.441
.019
VAR Pupuk SAP (X6)
-5.077
-1.144
.260
-.185
.000
VAR Pupuk KCl (X7)
-5.562
-1.449
.156
-.232
.000
VAR Pupuk NPK (X8)
-1.556
-.501
.619
-.082
.000
VAR Herbisida (X9)
.001
.000
.016
.209
.836
VAR Insektisida (X10)
.001
.000
.340
.551
.585
a Dependent Variable: VAR Produksi (Y)
Berdasarkan tabel di atas nilai koefisien regresi adalah : b1 = 8,264;
b2 = 0.001;
b3 = 0.108
b4 = 0.001;
b5 = 0.088;
b6 = - 5,077
b7 = 0.022;
b8 = 0,003
b9 = 0,001
b10 = 0,001
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Maka dapat dituliskan bentuk fungsi linier berganda sebagai berikut : Y = 0,451 + 8,264X1 + 0,001X2 + 0.108X3 + 0.001X4 + 0.088X5 – 5,077X6 + 0,022X7 + 0,003X8 + 0,001X9 + 0,001X10 Dari persamaan di atas maka dapat disebutkan bahwa secara bersamasama faktor luas lahan, penggunaan tenaga kerja, penggunaan bibit, penggunaan pupuk, kandang, penggunaan pupuk Urea, penggunaan pupuk SAP, penggunaan pupuk KCl, penggunaan pupuk NPK, penggunaan herbisida, penggunaan insektisida berpengaruh terhadap produksi sayuran di Kecamatan Medan Marelan.
Untuk membuktikan apakah faktor produksi berpengaruh nyata terhadap produksi diuji dengan uji F pada α = 0,05 dengan ketentuan : JK reg / k
Fhitung =
JK res /(n − k − 1)
Dimana: Jkreg = Jumlah Kuadrat regresi (Explained Sum of Square ) k
= jumlah variasi
JKres = jumlah kuadrat residu (Residual Sum of Square) n
= jumlah sampel
Nilai F dapat diperoleh melalui analisis varians. Berdasarkan analisis vaians pada lampiran 58 diketahui :
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
880.876
7
125.839
275.025
.000(a)
Residual
17.387
38
.458
Total
898.264
45
JK (reg) = 880,876 JK(res) = 17,387
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
k
=7
n
= 46
Maka : Fhitung =
880,876/7 17,387/(46 - 7 - 1)
Fhitung = Fhitung =
880.87/8 17,387/(38)
125,839 0,458
Fhitung = 275,025 Dari perhitungan di atas diperoleh Fh = 275,025, sedangkan Ftabel pada α = 0,05 dengan dk (7 : 38) pada lampiran 59 adalah 2,26. Ternyata Fhit > Ftabel (275,025 > 2,26) sehingga persamaan regresi Y atas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9 , X10 adalah signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor produksi luas lahan, tenaga kerja dan sarana produksi berpengaruh signifikan (nyata) terhadap produksi sayuran di Kecamatan Medan Marelan. Dengan demikian hipotesis kedua penelitian diterima kebenarannya. Besarnya pengaruh faktor produksi terhadap produksi sayuran dapat diketahui berdasarkan nilai koefisien Determinasi (r2). Berdasarkan lampiran 58 diketahui : r = 0,990 r2 = 0,981 = 0,981 x 100% = 98,1 %. Dengan demikian besar pengaruh faktor produksi terhadap produksi sayuran di Kecamatan Medan Marelan sebesar 98,1%.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
3. Kelayakan Usaha Tani Sayuran Kelayakan usaha dihitung dengan rumus R/C dimana : R = Penerimaan ; C = Biaya Dimana : o Jika R/C < 1, maka usaha tani sayuran tidak layak secara ekonomi o Jika R/C >1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi o Jika R/C = 1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi R = 1166440000 C
= 324412820
R/C =
1166440000 324412820
= 3,59 Nilai R/C = 3,59 ternyata lebih besar dari 1, maka dapat disebutkan bahwa secara ekonomi usaha tani sayuran layak diusahakan di Kecamatan Medan Marelan. Karena diduga memberi keuntungan bagi petani. Dalam menganalisis keuntungan dapat dilakukan dengan Efisiensi Penggunaan Modal (ROI) dan Titik Impas Pulang Modal (BEP) a. Efisiensi penggunaan Modal (ROI) Untuk mengetahui keuntungan usahatani dikaitkan dengan modal yang dikeluarkan dilakukan analisa Return of Investment (ROI). Besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh keuntungan yang dicapai dan perputaran modal. 1. ROI Pola Sawi-bayam,Kangkung ROI =
Keuntungan usaha tan i x 100% Modal usaha tan i
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
=
622.502.845 x 100% 139. 602.155
= 445,9% Nilai Roi sebesar 445,9% menggambarkan bahwa dari Rp 100 modal yang ditanam akan diperoleh keuntungan Rp 445,9, dengan demikian ROI dikategorikan tinggi dan usahatani pola sawi – bayam – kangkung adalah efisien. 2. ROI Pola Cabe – Kacang Panjang – Timun - Terong ROI =
=
Keuntungan usaha tan i x 100% Modal usaha tan i 220.054.17 8 x 100% 184. 280.822
= 119,4 Nilai Roi sebesar 119,4% menggambarkan bahwa dari Rp 100 modal yang ditanam akan diperoleh keuntungan Rp 119,4, dengan demikian ROI dikategorikan rendah dan usahatani pola Cabe – Kacang Panjang – Timun Terong kurang efisien. b. Titik Impas Pulang Modal (BEP) BEP volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dihasilkan agar usahatani sayuran tidak mengalami kerugian. BEP Volume Produksi =
Total Biaya Pr oduksi H arg a Penjualan
1. BEP Volume Produksi sawi BEP =
1.437.144,67 1000
= 1437
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat volume produksi sawi mencapai 1437 ikat titik impas tercapai, artinya usaha sawi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan. 2. BEP Volume Produksi Bayam BEP =
1.517.822,58 500
= 3.035 ikat Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat volume produksi bayam mencapai 3.035 ikat titik impas tercapai, artinya usaha sawi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan. 3. BEP Volume Produksi Kangkung BEP =
1.546.745,16 500
= 3.093 ikat Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat volume produksi bayam mencapai 3.093 ikat titik impas tercapai, artinya usaha sawi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan. 4. BEP Volume Produksi Cabe BEP =
3.493.066, 67 7500
= 465,74 kg Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat volume produksi cabe mencapai 465,74 kg titik impas tercapai, artinya usaha sawi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan. 5. BEP Volume Produksi Kacang Panjang BEP =
3.634.007,33 2500
= 1453,6 kg Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat volume produksi kacang panjang mencapai 465,74 kg titik impas tercapai, artinya usaha sawi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
6. BEP Volume Produksi Timun BEP =
2.499.186, 67 2000
= 1249,59 kg Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat volume produksi timun mencapai 1249,59 kg titik impas tercapai, artinya usaha sawi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan. 7. BEP Volume Produksi Kacang Panjang BEP =
2.697.783, 67 3000
= 899,26 kg Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat volume produksi terong mencapai 899,26 kg titik impas tercapai, artinya usaha sawi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan.
4. Hubungan Faktor Produksi dengan Pendapatan Petani Sayur Sebagaimana disebutkan di atas bahwa pada umumnya proses produksi berjalan dengan adanya persyaratan yang dibutuhkan yang sering disebut faktor produksi yakni alam (lahan), tenaga kerja dan modal dan manajemen. Keempat faktor produksi tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan petani Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis ke 4 yakni : “Ada hubungan yang signifikan antara luas lahan, tenaga kerja, modal dengan pendapatan Petani sayur”.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Untuk membuktikan hipotesis tersebut terlebih dahulu dilakukan analisis Rgeresi Linier Berganda yaitu : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana : Y X1 X2 X3 b1, b2, b3 a
= Pendapatan Petani (Rp ) = Luas Lahan (Ha) = Jumlah tenaga kerja (HKP) = Modal (Rp) = Koefisien regresi = Intersep
Berdasarkan data variabel pada lampiran 61 dan analisis melalui program Statistical Product and Service Solution (SPSS) maka diperoleh nilai : a = 3,856; b1 = 210,973; b2 = 0 .170; b3 = -9.4915, maka persamaan regresi adalah : Y = 3,856 + 210,973X1 + 0,170X2 – 9,915X3 Persamaan di atas menunjukkan bahwa faktor luas lahan, tenaga kerja dan modal secara bersama-sama mempunyai hubungan yang erat dengan pendapatan petani, artinya secara bersama-sama ada pengaruh faktor luas lahan, tenaga kerja dan modal terhadap pendapatan usahatani sayuran di daerah penelitian. Berdasarkan nilai F diketahui F hitung = 153,764 sedangkan F-hitung dengan α = 0,05 dengan dk (3 : 42) pada lampiran 59 adalah 2,83 maka dapat disebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan petani sayur, maka hipotesis 4 yang diajukan diterima kebenarannya. Besar hubungan variabel luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan petani berdasarkan nilai determinasi (r2) Berdasarkan lampiran 61 diketahui :
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
r = 0,957 r2 = 0,915 = 0,915 x 100% = 91,5 %. Dengan demikian besar hubungan luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan petani sayur di Kecamatan Medan Marelan sebesar 91,5%. Selanjutnya bila ditinjau dari nilai koefisien regresi bahwa koefisien b1, b2 bernilai positip. Hal ini memberi gambaran bahwa secara tersendiri apabila faktor luas lahan dan tenaga kerja masing-masing ditingkatkan akan meningkatkan pendapatan petani. Sedangkan koefisien b3 bernilai negatip, hal ini memberi gambaran bahwa apabila modal terus ditingkatkan akan mengurangi pendapatan petani sayur. Selanjutnya untuk memperjelas hubungan variabel bebas (X1, X2, X3) dengan variabel Y secara parsial dapat dilihat dari hasil nilai t. bahwa : t1 = 19,520, t2 = 4,592, t3 = -14,294. Kriteria penentuan adalah : Apabila thitung > ttabel = Terdapat hubungan poitif yang signifikan Apabila thitung < ttabel = Tidak terdapat hubungan positip yang signifikan Derajat kebebasan (dk = n-2) dan α = 0,05 Berdasarkan tabel t pada lampiran 62 dengan dk = 44 diketahui nilai t = 2,021. Ternyata nilai t1 dan t2 > ttabel dan t3 < ttabel.. Dengan demikian jelaslah bahwa luas lahan dan tenaga kerja masing-masing secara tersendiri mempunyai hubungan positip dan signifikan dengan pendapatan petani, sedangkan faktor modal mempunyai hubungan yang negatip dengan pendapatan petani sayur.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
KESIMPUILAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : d. Rata-rata luas lahan petani sampel sayur pola Sawi – Bayam – Kangkung di Kecamatan Medan Marelan adalah 0,235 Ha. Rata-rata penerimaan nilai produksi adalah Rp 106.887.100/ha, biaya yang dikeluarkan rata-rata Rp 19.572.535/ha. Sedangkan pendapatan yang diperoleh petani sebesar Rp 87.314.565/Ha. Sedangkan luas lahan petani sampel sayur pola Cabai – Kacang Panjang – Timun – Terong di Kecamatan Medan Marelan adalah 0,41 Ha. Rata-rata penerimaan nilai produksi adalah Rp 44.896.746/ha, biaya yang dikeluarkan rata-rata Rp 23.478.685/ha Sedangkan pendapatan yang diperoleh petani sebesar Rp 21.418.061/Ha e. Usahatani tani sayur di Kecamatan Medan Marelan layak diusahakan karena petani dapat memperoleh pendapatan yang layak setiap bulannya, karena nilai ROI Pola Sawi – Bayam – Kangkung adalah sebesar 445,9%, nilai ROI pola Cabai – Kacang Panjang – Timun – Terong sebesar 119,4%. Pendapatan petani akan dapat ditingkatkan apabila petani meningkatkan luas lahan usahataninya. Karena berdasarkan analisis diketahui bahwa ada pengaruh faktor luas lahan, tenaga kerja dan sarana produksi terhadap produksi. Maka dengan demikian jelaslah bahwa dengan meningkatnya produksi petani akan memperoleh pendapatan yang semakin baik, lebih-lebih apabila petani dapat mengelola usahataninya dengan efisien.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
f. Ada hubungan yang nyata antara luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan petani sayur di kecamatan Medan Marelan. Hal ini memberi gambaran bahwa apabila petani meningkatkan luas lahannya, meningkatkan jumlah tenaga kerja akan dapat meningkatkan pendapatan petani. Akan tetapi jumlah modal yang digunakan petani menunjukkan kurang efisien. Hal ini mungkin dapat disebabkan tingginya harga saprodi atau terlalu tingginya jumlah penggunaan saprodi. 1. Saran a. Kepada petani : -
Agar petani mengusahakan usahatani sayur dengan baik dengan cara meningkatkan luas lahan dan melakukan efisiensi penggunaan saprodi (modal) serta harus memiliki manajemen yang baik. Karena selain adanya peningkatan produksi dengan peningkatan luas lahan efisiensi usaha juga dapat meningkatkan pendapatan petani.
-
Agar petani menjual langsung produksi sayur kepada pedagang besar agar harga jual yang diterima menjadi lebih tinggi. Dengan meningkatnya harga jual maka pendapatan petani juga meningkat.
b. Kepada pemerintah -
Agar membantu petani dalam usaha tani dengan cara memberi bibit unggul kepada petani.
c. Kepada para peneliti -
Agar menindaklanjuti
penelitian ini baik aspek ekonomi maupun
aspek sosial
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Daftar Pustaka
A.W.Van Den Ban dan H.S.Hawkins. Kanisius. Yogyakarta.
1999. Penyuluhan Pertanian.
Beddu Amang. 2000. Menghadapi Pengembangan Agribisnis Dalam Pasar Global. Dharma Karsa Utama, Jakarta. Hendro Sumarjono. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. Hermanto, F. 1989. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. Lakitan, B. 1995. Hortikultura, Teori, Budidaya dan Pasca Panen. Rajawali Press. Jakarta. Loekman.S. 1998. Pertanian Abad 21. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud. Jakarta. M. Noor. 1996. Padi Lahan Marginal. Penebar Swadaya. Jakarta. M. Thahrir dan Hadmadi. 1985. Tumpang Gilir. Yasaguna. Jakarta. Mosher.A.T. 1981. Menggerakkan Yasaguna. Jakarta.
dan
Mosher.A.T. 1987. Menggerakkan Pertanian.Yasaguna. Jakarta.
Membangun dan
Pertanian. Membangun
Moehar Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta. Nazaruddin. 1999. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pracaya. 2002. Bertanam Sayuran Organik Di Kebun, Pot ,dan Polibeg. Penebar swadaya,. Jakarta. Prawiro kusumo.S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE .Yogyakarta.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Rahardi, F. 1993. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta. Samuelson. 2001. Ilmu Mikro Ekonomi. Raja Grafindo. Jakarta. Sukirno S. 2003. Pengantar Teori Mikro. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sutarno H. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Gadjah mada University Press. Yogyakarta. Soedharmoedjian.R. 1993. Produksi Sayuran Gadjah Mada Universitas Press. Yokyakarta.
Daerah
Tropika.
Soeharto.P.K. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE. Yogyakarta. Soekartawi (a). 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Grafindo Persada. Jakarta. Soekartawi(b). 1993. Agribisnis dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soekartawi(c). 1995. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Soekartawi(d). 2003. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 1.
No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Ratarata
Luas lahan dan Jumlah Bibit usahatani Sayuran Sawi
Luas lahan (Ha)
Jlh Bibit (gr)
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
600 1000 900 1100 1200 1400 800 1100 1300 1200 1500 800 500 400 700 200 700 900 1200 1800 1400 1700 1100 1400 900 1300 1000 2000 1200 1000 800 33100
0.23
1067.74
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 2. Jumlah Hari Kerja Usahatani Sayuran Sawi dalam Sekali Musim Tanam No Luas Lahan Pengol. Penanam. (Ha) Tanah (HKP) S (HKP)
Jumlah HKP
Pemu pukan (HKP)
Penyi angan (HKP)
Pemb.Hama /Penyakit (HKP)
Panen (HKP)
pl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata -rata
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
4 4 5 6 6 6 4 6 6 5 6 4 3 3 6 4 3 5 6 8 6 7 5 6 5 6 7 7 6 5 4 164
2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 5 2 3 2 3 3 4 3 2 2 82
2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 1 3 1 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 69
5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3 5 3 3 4 5 8 5 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 134
1 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 1 60
3 4 4 4 4 6 3 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 6 8 6 7 4 5 5 4 6 8 4 4 3 142
17 18 18 21 23 26 15 21 24 20 24 17 13 13 24 14 16 20 25 34 25 31 20 22 19 22 25 28 21 19 16 651
0.23
5.29
2.64
2.22
4.32
1.93
4.58
21
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 3. Jumlah Penggunaan Pupuk sayuran Sawi
No Spl
Luas lahan (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
0,16 0,20 0,20 0,24 0,24 0,28 0,16 0,24 0,28 0,24 0,32 0,16 0,12 0,12 0,16 0,12 0,16 0,20 0,28 0,40 0,32 0,40 0,24 0,32 0,20 0,28 0,24 0,40 0,24 0,20 0,17 7.29 0.23
Pupuk Kandang ( Kg) 600 1000 1000 1200 1000 1300 600 1100 1400 1200 1600 600 600 500 600 500 600 1000 1400 1800 1500 2000 1200 1400 1000 1300 1200 1900 1100 1000 600 33800 1090.32
Urea (Kg)
NPK (Kg)
Dolomit (Kg)
12 15 15 18 18 21 12 18 20 18 23 12 9 9 12 9 12 15 21 30 24 30 18 22 14 20 18 29 18 14 12 538 17.35
12 15 15 18 18 21 12 18 21 18 22 11 8 9 12 9 12 15 21 30 24 30 18 24 15 21 18 30 18 15 12 542 17.48
400 500 500 600 600 700 400 600 700 600 800 400 300 300 400 300 400 500 700 1000 800 1000 600 800 500 700 600 1000 600 500 400 18200 587.09
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 4. Jumlah Penggunaan Pestisida Tanaman Sawi Sawi No Spl
L.Lahan (Ha)
Fungisida Antrakol (gr)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29 0.23
800 1000 1000 1200 1200 1400 800 1200 1400 1200 1600 800 600 600 800 600 800 1000 1400 2000 1600 2000 1200 1600 1000 1400 1200 2000 1200 1000 800 36400 1174.19
Insektisida Kurakron (ml) 200 250 250 300 300 350 200 300 350 300 400 200 150 150 200 150 200 250 350 500 400 500 300 400 250 350 300 500 300 250 200 9100 293.55
Winder (ml) 200 250 250 300 300 350 200 300 350 300 400 200 150 150 200 150 200 250 350 500 400 500 300 400 250 350 300 500 300 250 200 9100 293.55
Lampiran 5 : Jumlah Biaya Ushatani sawi (1 MT)
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
N o S pl 1
Luas Laha n (Ha) 0.16
2
0.20
3
0.20
4
0.24
5
0.24
6
0.28
7
0.16
8
0.24
9
0.28
10
0.24
11
0.32
12
0.16
13
0.12
14
0.12
15
0.16
16
0.12
17
0.16
18 19 20 21
0.20 0.28 0.40 0.32
Bibit (Rp)
T.Kerj a (Rp)
16000 0 20000 0 20000 0 24000 0 24000 0 28000 0 16000 0 24000 0 28000 0 24000 0 32000 0 16000 0 12000 0 12000 0 16000 0 12000 0 16000 0 20000 0 28000 0 40000 0 32000
42500 0 45000 0 45000 0 52500 0 57500 0 65000 0 37500 0 52500 0 60000 0 50000 0 60000 0 42500 0 32500 0 32500 0 60000 0 35000 0 40000 0 50000 0 62500 0 85000 0 62500
Pupuk (Rp)
Fungi sida (Rp)
Insekti Peralata sida n (Rp) (Rp)
Transpo rt (Rp)
Total Biaya (Rp)
10000
30000
1055000
20000
40000
1247500
20000
30000
1237500
25000
15000
1450000
20000
15000
1495000
10000
40000
1732500
10000
15000
990000
25000
25000
1460000
10000
20000
1662500
15000
15000
1415000
15000
30000
1825000
10000
30000
1055000
268000
48000
335000
60000
335000
60000
402000
72000
402000
72000
469000
84000
268000
48000
402000
72000
469000
84000
402000
72000
536000
96000
268000
48000
11400 0 14250 0 14250 0 17100 0 17100 0 19950 0 11400 0 17100 0 19950 0 17100 0 22800 0 11400 0
201000
36000
85500
20000
40000
827500
201000
36000
20000
30000
817500
268000
48000
85500 11400 0
25000
15000
1230000
201000
36000
20000
15000
827500
268000
48000
10000
40000
1040000
335000
60000
10000
15000
1262500
469000
84000 12000 0 96000
85500 11400 0 14250 0 19950 0 28500 0 22800
25000
25000
1707500
10000 15000
20000 15000
2355000 1835000
670000 536000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
7.29
0 40000 0 24000 0 32000 0 20000 0 28000 0 24000 0 40000 0 24000 0 20000 0 16000 0 72800 00
0 77500 0 50000 0 55000 0 47500 0 55000 0 62500 0 70000 0 52500 0 47500 0 40000 0 16275 000
0.23
23483 8.71
52500 0
22
0.40
23
0.24
24
0.32
25
0.20
26
0.28
27
0.24
28
0.40
29
0.24
30
0.20
31 Jl h R
0.17
670000
12000 0
402000
72000
536000
96000
335000
60000
469000
84000
402000 670000
72000 12000 0
402000
72000
335000
60000
268000 121940 00
48000 21840 00
0 28500 0 17100 0 22800 0 14250 0 19950 0 17100 0 28500 0 17100 0 14250 0 11400 0 51870 00
393354 .839
70451. 613
16732 2.58
15000
30000
2295000
40000
30000
1455000
15000
40000
1785000
20000
30000
1262500
30000
15000
1627500
60000
15000
1585000
50000
40000
2265000
25555
15000
1450555
30000
20000
1262500
20000
25000
1035000
650555
780000
44550555
20985.6 5
25161.2 9
1437114.68
at aR at a
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 6. Produksi dan Penerimaan Usahatani Sayuran Sawi per petani per MT Produksi (Kg) Ikat
No.Sampel
Luas Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17
3200 4000 3500 4200 4800 4900 3200 4800 4900 4800 5600 3600 2700 2400 3200 2400 2800 4000 4900 8000 6400 9000 4800 5600 4500 4900 4200 7000 4200 4500 3200
7.29 0.23
Jlh Rata-Rata
Harga (Rp/Ikat)
Penerimaan (Rp)
10560 13200 11550 13860 15840 16170 10560 15840 16170 15840 18480 11880 8910 7920 10560 7920 9240 13200 16170 26400 21120 29700 15840 18480 14850 16170 13860 23100 13860 14850 10560
1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
10560000 13200000 11550000 13860000 15840000 16170000 10560000 15840000 16170000 15840000 18480000 11880000 8910000 7920000 10560000 7920000 9240000 13200000 16170000 26400000 21120000 29700000 15840000 18480000 14850000 16170000 13860000 23100000 13860000 14850000 10560000
140200
462660
31000
462660000
4522.58
14924.52
1000
14924516.13
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 7. Produksi dan Penerimaan Usahatani Sayuran Sawi per Ha per MT No.Sampel
Luas Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17
20000 20000 17500 17500 20000 17500 20000 20000 17500 20000 17500 22500 22500 20000 20000 20000 17500 20000 17500 20000 20000 22500 20000 17500 22500 17500 17500 17500 17500 22500 18823.5
66000 66000 57750 57750 66000 57750 66000 66000 57750 66000 57750 74250 74250 66000 66000 66000 57750 66000 57750 66000 66000 74250 66000 57750 74250 57750 57750 57750 57750 74250 62117.6
7.29
601323.5
1984368
1984367647
0.23
19397.53
64011.86
64011859.6
Jlh Rata-Rata
Produksi (Kg) Ikat
Harga (Rp/Ikat)
Penerimaan (Rp)
1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
66000000 66000000 57750000 57750000 66000000 57750000 66000000 66000000 57750000 66000000 57750000 74250000 74250000 66000000 66000000 66000000 57750000 66000000 57750000 66000000 66000000 74250000 66000000 57750000 74250000 57750000 57750000 57750000 57750000 74250000 62117647.1
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 8 : Pendapatan usahatani Sayuran Sawi perpetani per MT & per Ha/MT No Sampel
Luas Lahan
Penerimaan (Rp)
Biaya Prod. (Rp)
Pendapatan (Rp/Petani/MT)
Pendapatan (Rp/Ha/MT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0.16 0.2 0.2 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.2 0.28 0.4 0.32 0.4 0.24 0.32 0.2 0.28 0.24 0.4 0.24 0.2 0.17
10560000 13200000 11550000 13860000 15840000 16170000 10560000 15840000 16170000 15840000 18480000 11880000 8910000 7920000 10560000 7920000 9240000 13200000 16170000 26400000 21120000 29700000 15840000 18480000 14850000 16170000 13860000 23100000 13860000 14850000 10560000
1055000 1247500 1237500 1450000 1495000 1732500 990000 1460000 1662500 1415000 1825000 1055000 827500 817500 1230000 827500 1040000 1262500 1707500 2355000 1835000 2295000 1455000 1785000 1262500 1627500 1585000 2265000 1450555 1262500 1035000
9505000 11952500 10312500 12410000 14345000 14437500 9570000 14380000 14507500 14425000 16655000 10825000 8082500 7102500 9330000 7092500 8200000 11937500 14462500 24045000 19285000 27405000 14385000 16695000 13587500 14542500 12275000 20835000 12409445 13587500 9525000
59406250 59762500 51562500 51708333 59770833 51562500 59812500 59916666 51812500 60104167 52046875 67656250 67354167 59187500 58312500 59104167 51250000 59687500 51651785 60112500 60265625 68512500 59937500 52171875 67937500 51937500 51145833 52087500 51706021 67937500 56029411
Jlh Rata-Rata
7.29
462660000
44550555
418109445
1791450760
0.23
14924516.1
1437115
13487401.4
57788734
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lmpiran 9. Luas lahan dan Jumlah Bibit Tanaman Bayam
No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-rata
Luas lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29 0.23
Jumlah Bibit (gr) 2000 2400 2500 2800 3000 3300 2000 3000 3500 3000 4000 2000 1500 1500 2000 1500 2000 2500 3500 5000 4000 4500 2800 3800 2000 3000 3000 4500 3000 2500 2000 88100 2841.93
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 10. Jumlah Hari Kerja Usahatani Sayuran Bayam No Luas Lahan Pengol. (Ha) Tanah S (HKP)
Penanam. (HKP)
Pemu pukan (HKP)
Penyi angan (HKP)
Pemb.Hama /Penyakit (HKP)
Juml
Panen ah (HKP) HKP
pl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh RataRata
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
5 4 4 7 5 6 4 6 8 6 7 4 3 3 5 4 3 5 6 9 6 8 6 7 5 6 7 8 5 5 3 170
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 5 2 3 2 3 3 3 3 2 2 84
2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 74
4 4 4 4 5 6 4 5 5 4 5 4 3 4 5 3 3 4 5 10 5 6 4 5 4 4 4 6 4 5 4 142
2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 2 66
3 4 4 4 4 6 3 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 6 8 6 7 4 5 5 4 6 8 4 4 3 142
19 19 18 22 22 27 17 22 26 21 25 18 14 15 23 15 16 20 25 38 25 32 21 24 19 22 25 31 20 21 16 678
0.23
5.48
2.71
2.38
4.58
2.13
4.58
21.87
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 11. Jumlah Penggunaan Pupuk sayuran Bayam
No Spl
Luas lahan (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29 0.23
Pupuk Kandang ( Kg) 1600 2000 2000 2400 2400 2800 1600 2400 2800 2400 3200 1600 1200 1200 1200 1200 1600 2000 2100 4000 3200 3800 2200 3200 1800 2000 2300 3900 2300 1900 1500 30800 993.54
Urea (Kg)
NPK (Kg)
Dolomit (Kg)
32 40 40 48 46 42 32 48 56 48 64 32 24 22 32 22 32 40 54 80 64 78 48 60 40 56 48 80 48 40 30 606 19.54
8 10 10 12 12 14 8 12 14 12 16 8 6 6 8 6 8 10 14 20 16 20 12 16 10 14 12 20 12 10 8 156 5.03
400 500 500 600 600 700 400 600 700 600 800 400 300 300 400 300 400 500 700 1000 800 1000 600 800 500 700 600 1000 600 500 400 7800 251.61
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 12. Jumlah Penggunaan Pestisida Tanaman Bayam No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
Luas Lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29 0.23
Fungisida Antrakol (gr) 1600 2000 2000 2400 2400 2800 1600 2400 2800 2400 3200 1600 1200 1200 1600 1200 1600 2000 2800 4000 3200 4000 2400 3200 2000 2800 2400 4000 2400 2000 1600 72800 2348.38
Insektisida Kurakron (ml) 160 200 200 240 240 280 160 240 280 240 320 160 120 120 160 120 160 200 280 400 320 400 240 320 200 280 240 400 240 160 7080 228.38
Winder (ml) -
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 13 : Jumlah Biaya Ushatani Bayam (1 MT) No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Luas Lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17
Bibit (Rp) 100000 125000 125000 150000 150000 175000 100000 150000 175000 150000 200000 100000 75000 75000 100000 75000 100000 125000 175000 250000 200000 250000 150000 200000 125000 175000 150000 250000 150000 125000 100000
T.Kerja (Rp) 475000 475000 450000 550000 550000 675000 425000 550000 650000 525000 625000 450000 350000 375000 575000 375000 400000 500000 625000 950000 625000 800000 525000 600000 475000 550000 625000 775000 500000 525000 400000
Pupuk (Rp) 392000 490000 490000 588000 588000 686000 392000 588000 686000 588000 784000 392000 294000 294000 392000 294000 392000 490000 686000 980000 784000 980000 588000 784000 490000 686000 588000 980000 588000 490000 392000
Fungisida (Rp) 96000 120000 120000 144000 144000 168000 96000 144000 168000 144000 192000 96000 72000 72000 96000 72000 96000 120000 168000 240000 192000 240000 144000 192000 120000 168000 144000 240000 144000 120000 96000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Insektisida (Rp) 27000 33750 33750 40500 40500 47250 27000 40500 47250 40500 54000 27000 20250 20250 27000 20250 27000 33750 47250 67500 54000 67500 40500 54000 33750 47250 40500 67500 40500 33750 27000
Jlh
7.29
4550000
16950000
17836000
4368000
1228500
0.23
146774.2
546774.2
575354.8
140903.2
39629.03
RataRata
Lampiran 14. Produksi dan Penerimaan Usahatani Sayuran Bayam per petani per MT No.Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Luas Lahan 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20
Produksi (Kg) Ikat 3200 10560 4500 14850 4000 13200 4800 15840 4800 15840 5600 18480 3600 11880 5400 17820 5600 18480 4800 15840 6400 21120 3200 10560 2700 8910 2400 7920 3200 10560 2700 8910 3600 11880 4500 14850 6300 20790 8000 26400 6400 21120 9000 29700 4800 15840 6400 21120 4500 14850
Harga (Rp/Ikat) 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Penerimaan (Rp) 5280000 7425000 6600000 7920000 7920000 9240000 5940000 8910000 9240000 7920000 10560000 5280000 4455000 3960000 5280000 4455000 5940000 7425000 10395000 13200000 10560000 14850000 7920000 10560000 7425000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
5600 4800 8000 4800 4500 3200 151300
18480 15840 26400 15840 14850 10560 499290
500 500 500 500 500 500 15500
9240000 7920000 13200000 7920000 7425000 5280000 249645000
0.23
4880.64
16106.13
500
8053065
Lampiran 15. Produksi dan Penerimaan Usahatani Sayuran Bayam per Ha per MT No.Sampel
Luas Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28
Produksi (Kg) Ikat 20000 22500 20000 20000 20000 20000 22500 22500 20000 20000 20000 20000 22500 20000 20000 22500 22500 22500 22500 20000 20000 22500 20000 20000 22500 20000
66000 74250 66000 66000 66000 66000 74250 74250 66000 66000 66000 66000 74250 66000 66000 74250 74250 74250 74250 66000 66000 74250 66000 66000 74250 66000
Harga (Rp/Ikat)
Penerimaan (Rp)
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
33000000 37125000 33000000 33000000 33000000 33000000 37125000 37125000 33000000 33000000 33000000 33000000 37125000 33000000 33000000 37125000 37125000 37125000 37125000 33000000 33000000 37125000 33000000 33000000 37125000 33000000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
27 28 29 30 31
Jlh Rata-Rata
0.24 0.40 0.24 0.20 0.17
20000 20000 20000 22500 18823.53
66000 66000 66000 74250 62117.65
500 500 500 500 500
33000000 33000000 33000000 37125000 31058823.5
7.29
646323.5
2132868
1066433824
0.23
20849.15
68802.18
34401091.1
Lampiran 16 : Pendapatan usahatani Sayuran Bayam perpetani per MT dan per Ha No Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Luas Lahan 0.16 0.2 0.2 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.2 0.28 0.4 0.32 0.4 0.24 0.32 0.2 0.28 0.24 0.4
Penerimaan (Rp) 5280000 7425000 6600000 7920000 7920000 9240000 5940000 8910000 9240000 7920000 10560000 5280000 4455000 3960000 5280000 4455000 5940000 7425000 10395000 13200000 10560000 14850000 7920000 10560000 7425000 9240000 7920000 13200000
Biaya Prod. (Rp) 1140000 1323750 1288750 1537500 1527500 1811250 1075000 1547500 1761250 1492500 1915000 1115000 891250 906250 1255000 891250 1075000 1303750 1776250 2527500 1900000 2397500 1557500 1900000 1333750 1701250 1682500 2452500
Pendapatan (Rp/Petani/MT) 4140000 6101250 5311250 6382500 6392500 7428750 4865000 7362500 7478750 6427500 8645000 4165000 3563750 3053750 4025000 3563750 4865000 6121250 8618750 10672500 8660000 12452500 6362500 8660000 6091250 7538750 6237500 10747500
Pendapatan (Rp/Ha/MT) 25875000 30506250 26556250 26593750 26635417 26531250 30406250 30677083 26709821 26781250 27015625 26031250 29697917 25447917 25156250 29697916 30406250 30606250 30781250 26681250 27062500 31131250 26510416 27062500 30456250 26924107 25989583 26868750
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
29 30 31
0.24 0.2 0.17
Jlh RataRata
7.29
7920000 7425000 5280000 249645000
1512500 1373750 1080000 47052500
6407500 6051250 4200000 202592500
26697916 30256250 24705882 862459603
0.23
8053064
1517823
6535242
27821277
Lampiran 17. Luas Lahan dan jumlah Bibit Tanaman Kangkung
No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Luas lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24
Jumlah Bibit (Kg) 6.0 7.5 7.0 9.0 8.5 10.5 6.0 9.0 10.0 8.5 12.0 5.6 4.5 5.0 6.2 4.5 5.5 7.5 9.5 14.0 12.5 15.0 9.0 8.5 7.0 9.0 8.5
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
28 29 30 31 Jlh Ratarata
0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
14.0 9.5 7.0 6.5 262.8
0.23
8.47
Lampiran 18. Jumlah Hari Kerja Usahatani Sayuran Kangkung No
Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Luas Lahan Pengol. Penanam. Pemu Tanah pukan (Ha) (HKP) (HKP) (HKP) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32
4 5 5 6 6 7 4 6 7 5 8 4 3 3 4 4 3 5 6 10 6 11 5 6
2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 5 2 3
2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 1 3 1 2 2 3 4 3 3 2 2
Penyi angan (HKP)
Pemb.Hama /Penyakit (HKP)
Panen (HKP)
6 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 11 5 9 4 4
1 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2
3 4 4 4 4 6 3 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 6 8 6 7 4 5
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Jumlah HKP
18 20 19 21 23 27 15 21 25 20 26 17 13 14 22 15 17 20 25 39 25 38 20 22
25 26 27 28 29 30 31 Jlh RataRata
0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
5 6 6 10 6 5 4 175
2 3 3 4 3 2 2 82
2 3 2 3 2 2 2 69
4 4 4 9 4 4 4 151
1 2 3 2 2 2 1 60
5 4 6 8 4 4 3 142
19 22 24 36 21 19 16 679
0.23
5.64
2.64
2.22
4.87
1.93
4.58
21.90
Lampiran 19. Jumlah Penggunaan Pupuk sayuran Kangkung
No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Luas lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24
Pupuk Kandang ( Kg) 1600 2000 2000 2400 2400 2800 1600 2400 2800 2400 3200 1600 1200 1200 1200 1200 1600 2000 2100 4000 3200 3800 2200
Urea (Kg)
NPK (Kg)
SAP (Kg)
Dolomit (Kg)
12 15 15 18 18 21 12 18 20 18 23 12 9 9 12 9 12 15 21 30 24 30 18
12 15 15 18 18 21 12 18 21 18 22 11 8 9 12 9 12 15 21 30 24 30 18
32 40 40 48 48 56 32 48 56 48 64 32 24 24 32 24 32 40 56 80 64 80 48
600 750 750 900 900 1050 600 900 1050 900 1200 600 450 450 600 450 600 750 1050 1500 1200 1500 900
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29 0.23
3200 1800 2000 2300 3900 2300 1900 1500 69800 2251.61
22 14 20 18 29 18 14 12 538 17.35
24 15 21 18 30 18 15 12 542 17.48
64 40 56 48 80 48 40 32 1456 46.96
Lampiran 20. Jumlah Penggunaan Pestisida Tanaman Kangkung No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Luas Lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32
Fungisida Antrakol (gr) 800 1000 1000 1200 1200 1400 800 1200 1400 1200 1600 800 600 600 800 600 800 1000 1400 2000 1600
Insektisida Kurakron (ml) 160 200 200 240 240 280 160 240 280 240 320 160 120 120 160 120 160 200 280 400 320
Winder (ml) -
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
1200 750 1050 900 1500 900 750 600 27300 880.64
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29 0.23
2000 1200 1600 1000 1400 1200 2000 1200 1000 800 36400 1174.19
400 240 320 200 280 240 400 240 240 160 7320 236.12
-
Lampiran 21 : Jumlah Biaya Ushatani Kangkung (1 MT) No Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Luas Lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40
Bibit (Rp) 120000 150000 150000 180000 180000 210000 120000 180000 210000 180000 240000 120000 90000 90000 120000 90000 120000 150000 210000 300000 240000 300000
T.Kerja (Rp) 450000 500000 475000 525000 575000 675000 375000 525000 625000 500000 650000 425000 325000 350000 550000 375000 425000 500000 625000 975000 625000 950000
Pupuk (Rp) 435200 544000 544000 652800 652800 761600 435200 652800 761600 652800 870400 435200 326400 326400 435200 326400 435200 544000 761600 1088000 870400 1088000
Fungisida (Rp) 48000 60000 60000 72000 72000 84000 48000 72000 84000 72000 96000 48000 36000 36000 48000 36000 48000 60000 84000 120000 96000 120000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Insektisida (Rp) 27000 33750 33750 40500 40500 47250 27000 40500 47250 40500 54000 27000 20250 20250 27000 20250 27000 33750 47250 67500 54000 67500
23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-
0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
180000 240000 150000 210000 180000 300000 180000 150000 120000 5460000
500000 550000 475000 550000 600000 900000 525000 475000 400000 16975000
652800 870400 544000 761600 652800 1088000 652800 544000 435200 19801600
72000 96000 60000 84000 72000 120000 72000 60000 48000 2184000
40500 54000 33750 47250 40500 67500 40500 33750 27000 1228500
0.23
176129
547580.6
638761.3
70451.61
39629.03
Rata
Lampiran 22. Produksi dan Penerimaan Usahatani Sayuran Kangkung per petani per MT No.Sampel
Luas Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28
Produksi (Kg) Ikat
2400 2500 3000 3000 3600 3500 2400 3000 4200 3600 4800 2400 1500 1800 2000 1800 2400 2500 3500
7920 8250 9900 9900 11880 11550 7920 9900 13860 11880 15840 7920 4950 5940 6600 5940 7920 8250 11550
Harga (Rp/Ikat)
Penerimaan (Rp)
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
1200000 1250000 1500000 1500000 1800000 1750000 1200000 1500000 2100000 1800000 2400000 1200000 750000 900000 1000000 900000 1200000 1250000 1750000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jlh Rata-Rata
0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17
5000 4000 6000 3000 4000 3000 3500 3600 5000 3600 3000 2000
16500 13200 19800 9900 13200 9900 11550 11880 16500 11880 9900 6600
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
2500000 2000000 3000000 1500000 2000000 1500000 1750000 1800000 2500000 1800000 1500000 1000000
7.29
99600
328680
15500
49800000
0.23
3212.90
10602.58
500
1606451.61
Lampiran 23. Produksi dan Penerimaan Usahatani Sayuran Kangkung per Ha per MT No.Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Luas Lahan 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16
Produksi (Kg) Ikat 15000 49500 12500 41250 15000 49500 12500 41250 15000 49500 12500 41250 15000 49500 12500 41250 15000 49500 15000 49500 15000 49500 15000 49500 12500 41250 15000 49500 12500 41250 15000 49500 15000 49500
Harga (Rp/Ikat) 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Penerimaan (Rp) 24750000 20625000 24750000 20625000 24750000 20625000 24750000 20625000 24750000 24750000 24750000 24750000 20625000 24750000 20625000 24750000 24750000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata-Rata
0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 7.29
12500 12500 12500 12500 15000 12500 12500 15000 12500 15000 12500 15000 15000 11764.71 426764.7
41250 41250 41250 41250 49500 41250 41250 49500 41250 49500 41250 49500 49500 38823.53 1408324
0.23
13766.6
45429.79
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
20625000 20625000 20625000 20625000 24750000 20625000 20625000 24750000 20625000 24750000 20625000 24750000 24750000 19411764.7 704161765 22714895.6
Lampiran 24. Pendapatan usahatani Sayuran Kangkung perpetani per MT dan per No Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Luas Lahan 0.16 0.2 0.2 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16
Penerimaan (Rp) 1200000 1250000 1500000 1500000 1800000 1750000 1200000 1500000 2100000 1800000 2400000 1200000 750000 900000 1000000
Biaya Prod. (Rp) 1140200 1372750 1342750 1540300 1580300 1842850 1045200 1545300 1767850 1495300 1980400 1115200 882650 902650 1250200
Pendapatan (Rp/Petani/MT) 59800 -122750 157250 -40300 219700 -92850 154800 -45300 332150 304700 419600 84800 -132650 -2650 -250200
Pendapatan (Rp/Ha/MT) 373750 -613750 786250 -167917 915417 -331607 967500 -188750 1186250 1269583 1311250 530000 -1105416 -22083 -1563750
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh
0.12 0.16 0.2 0.28 0.4 0.32 0.4 0.24 0.32 0.2 0.28 0.24 0.4 0.24 0.2 0.17
900000 1200000 1250000 1750000 2500000 2000000 3000000 1500000 2000000 1500000 1750000 1800000 2500000 1800000 1500000 1000000
907650 1120200 1327750 1802850 2595500 1935400 2595500 1565300 1885400 1362750 1732850 1685300 2620500 1565300 1347750 1095200
-7650 79800 -77750 -52850 -95500 64600 404500 -65300 114600 137250 17150 114700 -120500 234700 152250 -95200
-63750 498750 -388750 -188750 -238750 201875 1011250 -272083 358125 686250 61250 477916 -301250 977916 761250 -560000
7.29
49800000
47949100
1850900
6367976
0.23
1606451
1546745
59706
205418
RataRata
Lampiran 25. Luas lahan dan jumlah bibit Usahatani Cabe per petani Jumlah Bibit (gr)
No Spl
Luas lahan (Ha)
32
0.38
85
33
0.29
65
34
0.48
90
35
0.4
80
36
1
212
37
0.72
144
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
38
0.46
95
39
0.32
65
40
0.31
60
41
0.39
85
42
0.3
65
43
0.26
60
44
0.24
50
45
0.32
70
46
0.28
55
Jlh
6.15
1281
Rata-rata
0.4
85.4
Lampiran 26. Jumlah Hari Kerja Usahatani Sayuran Cabe
No
Spl
Luas Lahan Pengol. Penanam. Tanah (Ha) (HKP) (HKP)
Pemu pukan (HKP)
Penyi angan (HKP)
Pemb.Hama /Penyakit (HKP)
Panen (HKP)
Jumlah HKP
32
0.38
9
4
3
10
3
8
37
33
0.29
7
3
2
8
3
6
29
34
0.48
11
5
3
12
3
9
43
35
0.4
9
4
3
9
3
8
36
36
1
14
8
4
12
6
12
56
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
37
0.72
12
8
3
10
4
10
47
38
0.46
10
5
3
10
3
8
39
39
0.32
7
3
2
8
3
6
29
40
0.31
6
2
2
8
2
5
25
41
0.39
9
4
3
9
3
8
36
42
0.3
7
3
2
8
3
6
29
43
0.26
6
2
2
8
2
5
25
44
0.24
6
3
2
4
3
6
24
45
0.32
6
2
2
8
2
5
25
46
0.28
6
2
2
7
2
4
23
Jlh
6.15
125
58
38
131
45
106
503
0.41
8.33
3.86
2.53
8.73
3
7.06
33.53
RataRata
Lampiran 27. Jumlah Penggunaan Pupuk sayuran Cabe
32
Luas lahan (Ha) 0.38
SAP ( Kg) 150
150
ZA (Kg) 150
NPK (Kg) 150
33
0.29
120
120
120
120
34
0.48
180
180
180
180
35
0.4
150
150
150
150
36
1
375
375
375
375
No Spl
KCl (Kg)
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
37
0.72
270
270
270
270
38
0.46
180
180
180
180
39
0.32
120
120
120
120
40
0.31
120
120
120
120
41
0.39
150
150
150
150
42
0.3
120
120
120
120
43
0.26
105
105
105
105
44
0.24
90
90
90
90
45
0.32
120
120
120
120
46
0.28
105
105
105
105
Jlh
6.15
2355
2355
2355
2355
Rata-Rata
0.41
157
157
157
157
Lampiran 28. Jumlah Penggunaan Pestisida Tanaman Cabe
32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Fungisida Antrakol (gr) 2000
Kurakron (ml) 600
33
0.29
1600
480
2400
480
480
34
0.48
2400
720
3600
720
720
35
0.4
2000
600
3000
600
600
No Spl
Insektisida Winder Desis (ml) (ml) 3000 600
Dusban (ml) 600
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
36
1
5000
1500
7500
1500
1500
37
0.72
3600
1080
5400
1080
1080
38
0.46
2400
720
3600
720
720
39
0.32
1600
480
2400
480
480
40
0.31
1600
480
2400
480
480
41
0.39
200
600
3000
600
600
42
0.3
1600
480
2400
480
480
43
0.26
1400
420
2100
420
420
44
0.24
1200
360
1800
360
360
45
0.32
1600
480
2400
480
480
46
0.28
1400
420
2100
420
420
Jlh
6.15
29600
9420
47100
9420
9420
Rata-Rata
0.41
1973.33
628
3140
628
628
Lampiran 29 : Jumlah Biaya Ushatani Cabe (1 MT)
32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Bibit (Rp) 500000
T.Kerja (Rp) 925000
Pupuk (Rp) 360000
Fungisida (Rp) 120000
Insektisida (Rp) 1500000
33
0.29
400000
725000
288000
96000
1200000
34
0.48
600000
1075000
432000
144000
1800000
35
0.4
500000
900000
360000
120000
1500000
36
1
1250000
1400000
900000
300000
3750000
No Spl
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
37
0.72
900000
1175000
648000
216000
2700000
38
0.46
600000
975000
432000
144000
1800000
39
0.32
400000
725000
288000
96000
1200000
40
0.31
400000
625000
288000
96000
1200000
41
0.39
500000
900000
360000
120000
1500000
42
0.3
400000
725000
288000
96000
1200000
43
0.26
350000
625000
252000
84000
1050000
44
0.24
300000
600000
216000
72000
900000
45
0.32
400000
625000
288000
96000
1200000
46
0.28
350000
575000
252000
84000
1050000
Jlh
6.15
7850000
12575000
5652000
1884000
23550000
0.41
523333.3
838333.3
376800
125600
1570000
RataRata
Lampiran 30 : Produksi dan Penerimaan usahatani Cabe per Petani per MT
Nomor Sampel
Luas Lahan (Ha)
Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg)
Penerimaan (Rp)
32
0.38
800
7500
6000000
33
0.29
704
7500
5280000
34
0.48
1008
7500
7560000
35
0.4
840
7500
6300000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
36
1
2000
7500
15000000
37
0.72
1440
7500
10800000
38
0.46
1080
7500
8100000
39
0.32
688
7500
5160000
40
0.31
736
7500
5520000
41
0.39
840
7500
6300000
42
0.3
672
7500
5040000
43
0.26
560
7500
4200000
44
0.24
528
7500
3960000
45
0.32
736
7500
5520000
46
0.28
630
7500
4725000
Jlh
6.15
13262
112500
99465000
Rata-Rata
0.41
884.13
7500
6631000
Lampiran 31 : Produksi dan Penerimaan usahatani Cabe per Ha per MT Nomor Sampel 32
Produksi (Kg) 2105.3
Harga (Rp/Kg) 7500
Penerimaan (Rp) 15789473.68
33
2427.5
7500
18206896.55
34
2100
7500
15750000.00
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
35
2100
7500
15750000.00
36
2000
7500
15000000.00
37
2000
7500
15000000.00
38
2347.8
7500
17608695.65
39
2150
7500
16125000.00
40
2374.2
7500
17806451.61
41
2153.8
7500
16153846.15
42
2240
7500
16800000.00
43
2153.8
7500
16153846.15
44
2200
7500
16500000.00
45
2300
7500
17250000.00
46
2250
7500
16875000.00
Jlh
32902.56
246769209.80
Rata-Rata
2193.50
16451280.65
Lampiran 32 : Pendapatan usahatani Sayuran Cabe perpetani per MT dan per Ha/MT No Sampel
Luas Lahan
Penerimaan (Rp)
Biaya Produksi (Rp)
Pendapatan (Rp/Petani/MT)
Pendapatan (Rp/Ha/MT)
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
32
0.38
6000000
3495000
2505000
6592105
33
0.29
5280000
2744000
2536000
8744827
34
0.48
7560000
4116000
3444000
7175000
35
0.4
6300000
3430000
2870000
7175000
36
1
15000000
7720000
7280000
7280000
37
0.72
10800000
5724000
5076000
7050000
38
0.46
8100000
4021000
4079000
8867391
39
0.32
5160000
2759000
2401000
7503125
40
0.31
5520000
2654000
2866000
9245161
41
0.39
6300000
3450000
2850000
7307692
42
0.3
5040000
2754000
2286000
7620000
43
0.26
4200000
2411000
1789000
6880769
44
0.24
3960000
2123000
1837000
7654166
45
0.32
5520000
2659000
2861000
8940625
46
0.28
4725000
2336000
2389000
8532143
Jlh
6.15
99465000
52396000
47069000
116568007
Rata-rata
0.41
6631000
3493067
3137933
7771200
Lampiran 33. Luas lahan dan Jumlah Bibit Tanaman Kacang Panjang per petani No Spl
Luas lahan Jumlah Bibit
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
(Ha)
(gr)
32
0.38
5000
33
0.29
4000
34
0.48
5500
35
0.4
5000
36
1
12000
37
0.72
9000
38
0.46
5000
39
0.32
4500
40
0.31
4000
41
0.39
5000
42
0.3
4000
43
0.26
3500
44
0.24
3000
45
0.32
4000
46
0.28
3500
Jlh
6.15
77000
Rata-rata
0.4
5133.3
Lampiran 34. Jumlah Hari Kerja Usahatani Sayuran Kacang Panjang No
Luas Pengol. Penanam. Lahan Tanah (HKP)
Pemu pukan
Penyi angan
Pemb.Hama /Penyakit
Panen (HKP)
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Jumlah HKP
(Ha)
(HKP)
(HKP)
(HKP)
(HKP)
Spl 32
0.38
10
4
4
11
2
8
39
33
0.29
6
3
3
4
2
4
22
34
0.48
10
4
3
9
2
8
36
35
0.4
8
4
3
7
2
7
31
36
1
13
8
3
8
4
10
46
37
0.72
10
4
3
9
2
8
36
38
0.46
10
4
4
11
2
8
39
39
0.32
6
3
3
4
2
4
22
40
0.31
6
3
3
5
2
4
23
41
0.39
10
4
4
11
2
8
39
42
0.3
6
3
3
4
2
4
22
43
0.26
6
3
3
5
2
6
25
44
0.24
6
3
2
4
2
4
21
45
0.32
5
3
3
4
2
4
21
46
0.28
6
3
3
4
2
5
23
Jlh
6.15
118
56
47
100
32
92
445
0.41
7.86
3.73
3.13
6.66
2.13
6.13
29.66
RataRata
Lampiran 35. Jumlah Penggunaan Pupuk sayuran Kacang Panjang
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
32
Luas lahan (Ha) 0.38
SAP ( Kg) 50
KCL (Kg) 50
NPK (Kg) 80
33
0.29
40
40
64
34
0.48
60
60
96
35
0.4
50
50
80
36
1
125
125
200
37
0.72
90
90
144
38
0.46
60
60
96
39
0.32
40
40
64
40
0.31
40
40
64
41
0.39
50
50
80
42
0.3
40
40
64
43
0.26
35
35
56
44
0.24
30
30
48
45
0.32
40
40
64
46
0.28
35
35
56
Jlh
6.15
785
785
1256
Rata-Rata
0.41
52.33
52.33
83.73
No Spl
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 36. Jumlah Penggunaan Pestisida Tanaman Kacang Panjang
32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Fungisida Antrakol (gr) 2000
33
0.29
1600
3200
3200
34
0.48
2400
4800
4800
35
0.4
2000
4000
4000
36
1
5000
10000
10000
37
0.72
3600
7200
7200
38
0.46
2400
4800
4800
39
0.32
1600
3200
3200
40
0.31
1600
3200
3200
41
0.39
200
4000
4000
42
0.3
1600
3200
3200
43
0.26
1400
2800
2800
44
0.24
1200
2400
2400
45
0.32
1600
3200
3200
46
0.28
1400
2800
2800
Jlh
6.15
29600
62800
62800
Rata-Rata
0.41
1973.33
4186.67
4186.67
No Spl
Insektisida Desis (ml) Dusban (ml) 4000 4000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 37 : Jumlah Biaya Ushatani Kacang Panjang (1 MT)
32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Bibit (Rp) 200000
T.Kerja (Rp) 975000
Pupuk (Rp) 1080000
Fungisida (Rp) 120000
Insektisida (Rp) 1320000
33
0.29
160000
550000
864000
96000
1056000
34
0.48
240000
900000
1296000
144000
1584000
35
0.4
200000
775000
1080000
120000
1320000
36
1
500000
1150000
2700000
300000
3300000
37
0.72
360000
900000
1944000
216000
2376000
38
0.46
240000
975000
1296000
144000
1584000
39
0.32
160000
550000
864000
96000
1056000
40
0.31
160000
575000
864000
96000
1056000
41
0.39
200000
975000
1080000
120000
1320000
42
0.3
160000
550000
864000
96000
1056000
43
0.26
140000
625000
756000
84000
924000
44
0.24
120000
525000
648000
72000
792000
45
0.32
160000
525000
864000
96000
1056000
46
0.28
140000
575000
756000
84000
924000
Jlh
6.15
3140000
11125000
16956000
1884000
20724000
Rata-Rata
0.41
209333.3
741666.7
1130400
125600
1381600
No Spl
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Lampiran 38 : Produksi dan Penerimaan usahatani Kacang Panjang per Petani per MT Nomor Sampel 32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Produksi (Kg) 2400
Harga (Rp/Kg) 2500
Penerimaan (Rp) 6000000
33
0.29
1920
2500
4800000
34
0.48
2880
2500
7200000
35
0.4
2600
2500
6500000
36
1
6000
2500
15000000
37
0.72
4320
2500
10800000
38
0.46
2800
2500
7000000
39
0.32
1920
2500
4800000
40
0.31
1900
2500
4750000
41
0.39
2500
2500
6250000
42
0.3
2300
2500
5750000
43
0.26
1680
2500
4200000
44
0.24
1440
2500
3600000
45
0.32
2400
2500
6000000
46
0.28
1600
2500
4000000
Jlh
6.15
38660
37500
96650000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Rata-Rata
0.41
2577.33
2500
6443333.33
Lampiran 39 : Produksi dan Penerimaan usahatani Kacang Panjang per Ha per MT Nomor
Produksi (Kg)
Sampel
Harga
Penerimaan (Rp)
(Rp/Kg)
32
6315.789
2500
15789473
33
6620.69
2500
16551724
34
6000
2500
15000000
35
6500
2500
16250000
36
6000
2500
15000000
37
6000
2500
15000000
38
6086.957
2500
15217391
39
6000
2500
15000000
40
6129.032
2500
15322580
41
6410.256
2500
16025641
42
7666.667
2500
19166666
43
6461.538
2500
16153846
44
6000
2500
15000000
45
7500
2500
18750000
46
5714.286
2500
14285714
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Jlh
95405.22
238513037
Rata-Rata
6360.34
15900869
Lampiran 40 : Pendapatan usahatani Sayuran Kacang panjang perpetani per MT dan per Ha/MT
No Sampel
Luas Lahan
Penerimaan (Rp)
Biaya Produksi (Rp)
32
0.38
6000000
3775000
2225000
5855263
33
0.29
4800000
2766000
2034000
7013793
34
0.48
7200000
4214000
2986000
6220833
35
0.4
6500000
3545000
2955000
7387500
36
1
15000000
8010000
6990000
6990000
37
0.72
10800000
5851000
4949000
6873611
38
0.46
7000000
4284555
2715445
5903141
39
0.32
4800000
2776000
2024000
6325000
40
0.31
4750000
2786000
1964000
6335484
41
0.39
6250000
3755000
2495000
6397435
42
0.3
5750000
2761000
2989000
9963333
43
0.26
4200000
2559555
1640445
6309403
44
0.24
3600000
2187000
1413000
5887500
45
0.32
6000000
2731000
3269000
10215625
46
0.28
4000000
2509000
1491000
5325000
Pendapatan (Rp/Petani/MT)
Pendapatan (Rp/Ha/MT)
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Jlh
6.15
96650000
54510110
42139890
103002924
Rata-rata
0.41
6443333
3634007
2809326
6866861
Lampiran 41. Luas lahan dan Jumlah Bibit Tanaman Timun per petani Luas lahan No Spl (Ha)
Jumlah Bibit (gr)
32
0.38
100
33
0.29
80
34
0.48
120
35
0.4
90
36
1
200
37
0.72
160
38
0.46
120
39
0.32
80
40
0.31
75
41
0.39
90
42
0.3
80
43
0.26
65
44
0.24
50
45
0.32
70
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
46
0.28
60
Jlh
6.15
1440
Rata-rata
0.4
96
Lampiran 42. Jumlah Hari Kerja Usahatani Sayuran Timun No
Spl
Luas Lahan Pengol. (Ha) Tanah (HKP)
Penanam. (HKP)
Pemu pukan (HKP)
Penyi angan (HKP)
Pemb.Hama /Penyakit (HKP)
Panen (HKP)
Jumlah HKP
32
0.38
7
3
2
6
2
6
26
33
0.29
6
3
3
4
2
4
22
34
0.48
7
3
3
5
2
7
27
35
0.4
8
4
3
7
2
7
31
36
1
12
6
3
6
4
10
41
37
0.72
10
4
3
5
2
9
33
38
0.46
8
4
3
8
2
7
32
39
0.32
6
3
2
4
2
4
21
40
0.31
6
3
3
5
2
4
23
41
0.39
9
4
4
8
2
7
34
42
0.3
6
3
3
4
2
4
22
43
0.26
6
3
3
5
2
6
25
44
0.24
6
3
2
4
2
4
21
45
0.32
5
3
3
4
2
4
21
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
46
0.28
6
3
3
4
2
5
23
Jlh
6.15
108
52
43
79
32
88
402
0.41
7.2
3.46
2.86
5.26
2.13
5.86
RataRata
26.8
Lampiran 43. Jumlah Penggunaan Pupuk sayuran Timun Pupuk Kandang
No Spl
Luas lahan (Ha)
SAP (Kg)
KCl (Kg)
ZA (Kg)
Dolomit (Kg)
32
0.38
( Kg) 4000
150
150
150
2000
33
0.29
3200
120
120
120
1600
34
0.48
4800
180
180
180
2400
35
0.4
4000
150
150
150
2000
36
1
10000
375
375
375
5000
37
0.72
7200
270
270
270
3600
38
0.46
4800
180
180
180
2400
39
0.32
3200
120
120
120
1600
40
0.31
3200
120
120
120
1600
41
0.39
4000
150
150
150
2000
42
0.3
3200
120
120
120
1600
43
0.26
2800
105
105
105
1400
44
0.24
2400
90
90
90
1200
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
45
0.32
3200
120
120
120
1600
46
0.28
2800
105
105
105
1400
Jlh
6.15
62800
2355
2355
2355
31400
Rata-Rata
0.41
4186.66
157
157
157
2093.33
Lampiran 44. Jumlah Penggunaan Pestisida Tanaman Timun
32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Antrakol (gr) 2000
33
0.29
1600
320
320
34
0.48
2400
480
480
35
0.4
2000
400
400
36
1
5000
1000
1000
37
0.72
3600
720
720
38
0.46
2400
480
480
39
0.32
1600
320
320
40
0.31
1600
320
320
41
0.39
200
400
400
42
0.3
1600
320
320
43
0.26
1400
280
280
44
0.24
1200
240
240
No Spl
Fungisida
Insektisida Kurakron (ml) Desis (ml) 400 400
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
45
0.32
1600
320
320
46
0.28
1400
280
280
Jlh
6.15
29600
6280
6280
Rata-Rata
0.41
1973.33
418.67
418.67
Lampiran 45 : Jumlah Biaya Usahatani Timun (1 MT)
32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Bibit (Rp) 140000
T.Kerja (Rp) 650000
Pupuk (Rp) 1250000
Fungisida (Rp) 120000
Insektisida (Rp) 144000
33
0.29
112000
550000
1000000
96000
115200
34
0.48
168000
675000
1500000
144000
172800
35
0.4
140000
775000
1250000
120000
144000
36
1
350000
1025000
3125000
300000
360000
37
0.72
252000
825000
2250000
216000
259200
38
0.46
168000
800000
1500000
144000
172800
39
0.32
112000
525000
1000000
96000
115200
40
0.31
112000
575000
1000000
96000
115200
41
0.39
140000
850000
1250000
120000
144000
42
0.3
112000
550000
1000000
96000
115200
43
0.26
98000
625000
875000
84000
100800
No Spl
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
44
0.24
84000
525000
750000
72000
86400
45
0.32
112000
525000
1000000
96000
115200
46
0.28
98000
575000
875000
84000
100800
Jlh
6.15
2198000
10050000
19625000
1884000
2260800
Rata-Rata
0.41
146533.3
670000
1308333
125600
150720
Lampiran 46 : Produksi dan Penerimaan usahatani Timun per Petani per MT Nomor
Luas Lahan
Sampel
(Ha)
32
0.38
33
Produksi (Kg)
Harga
Penerimaan
(Rp/Kg)
(Rp)
2600
2000
5200000
0.29
2000
2000
4000000
34
0.48
3120
2000
6240000
35
0.4
2500
2000
5000000
36
1
6500
2000
13000000
37
0.72
4680
2000
9360000
38
0.46
3100
2000
6200000
39
0.32
2000
2000
4000000
40
0.31
2050
2000
4100000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
41
0.39
2400
2000
4800000
42
0.3
2080
2000
4160000
43
0.26
1800
2000
3600000
44
0.24
1500
2000
3000000
45
0.32
1820
2000
3640000
46
0.28
1850
2000
3700000
Jlh
6.15
40000
30000
80000000
Rata-Rata
0.41
2666.67
2000
5333333.33
Lampiran 47 : Produksi dan Penerimaan usahatani Timun per Ha per MT Nomor Sampel
Produksi (Kg)
Harga (Rp/Kg)
Penerimaan (Rp)
32
6842.105
2000
13684210
33
6896.552
2000
13793103
34
6500
2000
13000000
35
6250
2000
12500000
36
6500
2000
13000000
37
6500
2000
13000000
38
6739.13
2000
13478261
39
6250
2000
12500000
40
6612.903
2000
13225806
41
6153.846
2000
12307692
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
42
6933.333
2000
13866667
43
6923.077
2000
13846154
44
6250
2000
12500000
45
5687.5
2000
11375000
46
6607.143
2000
13214286
Jlh
97645.59
195291179.8
Rata-Rata
6509.706
13019412
Lampiran 48 : Penerimaan, Biaya produksi, Pendapatan usahatani Sayuran Timun perpetani per MT dan per Ha/MT No Sampel 32
Luas Lahan 0.38
Penerimaan (Rp) 5200000
Biaya Prod. (Rp) 2404000
Pendapatan (Rp/Petani/MT) 2796000
Pendapatan (Rp/Ha/MT) 7357894
33
0.29
4000000
1903200
2096800
7230345
34
0.48
6240000
2714800
3525200
7344166
35
0.4
5000000
2479000
2521000
6302500
36
1
13000000
5280000
7720000
7720000
37
0.72
9360000
4562200
4797800
6663611
38
0.46
6200000
2834800
3365200
7315652
39
0.32
4000000
1898200
2101800
6568125
40
0.31
4100000
1923200
2176800
7021935
41
0.39
4800000
2579000
2221000
5694872
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
42
0.3
4160000
1898200
2261800
7539333
43
0.26
3600000
1817800
1782200
6854615
44
0.24
3000000
1552400
1447600
6031666
45
0.32
3640000
1883200
1756800
5490000
46
0.28
3700000
1757800
1942200
6936428
Jlh
6.15
80000000
37487800
42512200
102071146
Rata-ata
0.41
5333333
2499187
2834146
6804743
Lampiran 49. Luas lahan dan Jumlah Bibit Tanaman Terong per petani
32
Luas lahan (Ha) 0.38
Jumlah Bibit (gr) 90
33
0.29
80
34
0.48
100
35
0.4
100
36
1
250
37
0.72
180
No Spl
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
38
0.46
120
39
0.32
80
40
0.31
70
41
0.39
95
42
0.3
80
43
0.26
75
44
0.24
60
45
0.32
70
46
0.28
70
Jlh
6.15
1520
Rata-rata
0.4
101.3
Lampiran 50. Jumlah Hari Kerja Usahatani Sayuran Terong No
Spl
Luas Lahan Pengol. Penanam. Tanah (Ha) (HKP) (HKP)
Pemu pukan (HKP)
Penyi angan (HKP)
Pemb.Hama /Penyakit (HKP)
Panen (HKP)
Jumlah HKP
32
0.38
8
4
4
6
2
8
32
33
0.29
6
3
3
4
2
4
22
34
0.48
10
4
3
9
2
8
36
35
0.4
8
4
3
7
2
7
31
36
1
12
8
3
8
4
10
45
37
0.72
10
4
3
9
2
8
36
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
38
0.46
7
4
4
7
2
8
32
39
0.32
6
3
2
4
2
4
21
40
0.31
6
3
2
5
2
4
22
41
0.39
8
4
3
7
2
8
32
42
0.3
6
3
2
4
2
4
21
43
0.26
6
3
2
5
2
6
24
44
0.24
6
3
2
4
2
4
21
45
0.32
5
3
2
4
2
4
20
46
0.28
6
3
2
4
2
5
22
Jlh
6.15
110
56
40
87
32
92
417
Rata0.41
7.33
3.73
2.66
5.8
2.13
6.13
27.8
Rata
Lampiran 51. Jumlah Penggunaan Pupuk sayuran Terong
32
Luas lahan (Ha) 0.38
NPK (Kg) 75
KCL (kg) 75
SAP (Kg) 100
33
0.29
60
60
80
34
0.48
90
90
120
35
0.4
75
75
100
36
1
187.5
187.5
250
37
0.72
135
135
180
No Spl
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
38
0.46
90
90
120
39
0.32
60
60
80
40
0.31
60
60
80
41
0.39
75
75
100
42
0.3
60
60
80
43
0.26
52.5
52.5
70
44
0.24
45
45
60
45
0.32
60
60
80
46
0.28
52.5
52.5
70
Jlh
6.15
1177.5
1177.5
1570
Rata-Rata
0.41
78.5
78.5
104.66
Lampiran 52. Jumlah Penggunaan Pestisida Tanaman Terong No Spl
Luas Lahan (Ha)
32
0.38
Antrakol (gr) 2000
Insektisida Desis (ml) 400
33
0.29
1600
320
34
0.48
2400
480
35
0.4
2000
400
36
1
5000
1000
37
0.72
3600
720
Fungisida
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
38
0.46
2400
480
39
0.32
1600
320
40
0.31
1600
320
41
0.39
200
400
42
0.3
1600
320
43
0.26
1400
280
44
0.24
1200
240
45
0.32
1600
320
46
0.28
1400
280
Jlh
6.15
29600
6280
Rata-Rata
0.41
1973.33
418.67
Lampiran 53 : Jumlah Biaya Ushatani Terong (1 MT)
32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Bibit (Rp) 170000
T.Kerja (Rp) 800000
Pupuk (Rp) 1500000
Fungisida (Rp) 120000
Insektisida (Rp) 76000
33
0.29
136000
550000
1200000
96000
60800
34
0.48
204000
900000
1800000
144000
91200
35
0.4
170000
775000
1500000
120000
76000
No Spl
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
36
1
425000
1125000
3750000
300000
190000
37
0.72
306000
900000
2700000
216000
136800
38
0.46
204000
800000
1800000
144000
91200
39
0.32
136000
525000
1200000
96000
60800
40
0.31
136000
550000
1200000
96000
60800
41
0.39
170000
800000
1500000
120000
76000
42
0.3
136000
525000
1200000
96000
60800
43
0.26
119000
600000
1050000
84000
53200
44
0.24
102000
525000
900000
72000
45600
45
0.32
136000
500000
1200000
96000
60800
46
0.28
119000
550000
1050000
84000
53200
Jlh
6.15
2669000
10425000
23550000
1884000
1193200
Rata-Rata
0.41
177933.3
695000
1570000
125600
79546.67
Lampiran 54 : Produksi dan Penerimaan usahatani Terong per Petani per MT Nomor Sampel 32
Luas Lahan (Ha) 0.38
Produksi (Kg) 2800
Harga (Rp/Kg) 3000
Penerimaan (Rp) 8400000
33
0.29
2250
3000
6750000
34
0.48
3300
3000
9900000
35
0.4
2600
3000
7800000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
36
1
7000
3000
21000000
37
0.72
5000
3000
15000000
38
0.46
3200
3000
9600000
39
0.32
2200
3000
6600000
40
0.31
2240
3000
6720000
41
0.39
2500
3000
7500000
42
0.3
2200
3000
6600000
43
0.26
1900
3000
5700000
44
0.24
1600
3000
4800000
45
0.32
2000
3000
6000000
46
0.28
1950
3000
5850000
Jlh
6.15
42740
45000
128220000
Rata-Rata
0.41
2849.33
3000
8548000
Lampiran 55 : Produksi dan Penerimaan usahatani Terong per Ha per MT Nomor
Produksi (Kg)
Sampel
Harga
Penerimaan (Rp)
(Rp/Kg)
32
7368.421
3000
22105263
33
7758.621
3000
23275862
34
6875
3000
20625000
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
35
6500
3000
19500000
36
7000
3000
21000000
37
6944.444
3000
20833333
38
6956.522
3000
20869565
39
6875
3000
20625000
40
7225.806
3000
21677419
41
6410.256
3000
19230769
42
7333.333
3000
22000000
43
7307.692
3000
21923076
44
6666.667
3000
20000000
45
6250
3000
18750000
46
6964.286
3000
20892857
Jlh
104436
313308146
Rata-Rata
6962.403
20887209
Lampiran 56 : Penerimaan, Biaya produksi, Pendapatan usahatani Sayuran Terong perpetani per MT dan per Ha/MT No Sampel 32
Luas Lahan 0.38
Penerimaan (Rp) 8400000
Biaya Produksi (Rp) 2746000
Pendapatan (Rp/Petani/MT) 5654000
Pendapatan (Rp/Ha/MT) 5653999
33
0.29
6750000
2072800
4677200
4677199
34
0.48
9900000
3194755
6705245
6705244
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
35
0.4
7800000
2691000
5109000
5108999
36
1
21000000
5860000
15140000
15139999
37
0.72
15000000
4333800
10666200
10666199
38
0.46
9600000
3099200
6500800
6500799
39
0.32
6600000
2067800
4532200
4532199
40
0.31
6720000
2087800
4632200
4632199
41
0.39
7500000
2736000
4764000
4763999
42
0.3
6600000
2062800
4537200
4537199
43
0.26
5700000
1941200
3758800
3758799
44
0.24
4800000
1669600
3130400
3130399
45
0.32
6000000
2027800
3972200
3972199
46
0.28
5850000
1876200
3973800
3973799
Jlh
6.15
128220000
40466755
87753245
87753238
Rata-rata
0.41
8548000
2697784
5850216
5850216
Lampiran 57. Nilai-Nilai Variabel Penelitian No X1 Spl 1 0.16 2
0.2
X2
X3
X4
X5
X6
54
8.6
3800
56
32
57
10.9
5000
70
40
X7 0 0
Y
X8
X9
X10
32
3200
720
8.8
40
4000
900
11
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
3
0.2
55
10.4
5000
70
40
4
0.24
64
12.9
6000
84
48
5
0.24
68
12.7
5800
82
48
6
0.28
80
15.2
6900
84
56
7
0.16
47
8.8
3800
56
32
8
0.24
64
13.1
5900
84
48
9
0.28
75
14.8
7000
96
56
10
0.24
61
12.7
6000
84
48
11
0.32
75
17.5
8000
110
64
12
0.16
52
8.4
3800
56
32
13
0.12
40
6.5
3000
42
24
14
0.12
42
6.9
2900
40
24
15
0.16
69
8.9
3000
56
32
16
0.12
44
6.2
2900
40
24
17
0.16
49
8.2
3800
56
32
18
0.2
60
10.9
5000
70
40
19
0.28
75
14.2
5600
96
56
20
0.4
111
20.8
9800
140
80
21
0.32
75
17.9
7900
112
64
22
0.4
101
21.2
9600
138
80
23
0.24
61
12.9
5600
84
48
24
0.32
68
13.7
7800
104
64
25
0.2
57
9.9
4600
68
40
26
0.28
66
13.3
5300
96
56
27
0.24
74
12.5
5800
84
48
28
0.4
95
20.5
9700
138
80
29
0.24
62
13.7
5700
84
48
30
0.2
59
10.5
4800
68
40
31
0.17
48
9.3
3600
54
32
32
0.38 134
5.275
4150
0
450
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 425
40
4000
900
10.5
48
4800
1080
12
48
4800
1080
13.2
56
5600
1260
14
32
3200
720
9.2
48
4800
1080
13.2
56
5600
1260
14.7
48
4800
1080
13.2
60
6400
1440
16.8
30
3200
720
9.2
22
2400
540
6.9
24
2400
540
6.6
32
3200
720
8.4
24
2400
540
6.9
32
3200
720
8.8
40
4000
900
11
56
5600
1260
14.7
80
8000
1800
21
64
6400
1440
16.8
80
8000
1800
24
48
4800
1080
12.6
64
6400
1440
16
40
4000
900
12
56
5600
1260
14
48
4800
1080
12.6
80
8000
1800
20
48
4800
840
12.6
40
4000
980
12
32
3200
720
8.4
305
8000
13400
8.2
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
33
0.29
95
4.225
3320
34
0.48 142
5.81
4980
35
0.4
5.27
4150
36
1
129
188 12.662 10375
37
0.72 152
9.484
7470
38
0.46 142
5.335
4980
39
0.32
93
4.725
3320
40
0.31
93
4.205
3320
41
0.39 141
5.27
4150
42
0.3
94
4.225
3320
43
0.26
99
3.7
2905
44
0.24
87
3.16
2490
45
0.32
87
4.21
3320
46
0.28
91
3.685
2905
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
360
340
244
6400
10720 6.544
540
510
366
9600
16080 9.888
450
425
305
8000
13400
8.54
1125 1062.5 762.5 20000 33500
20.5
810
765
549
14400 24120 14.76
540
510
366
9600
16080
360
340
244
6400
10720 6.528
360
340
244
6400
10720 6.586
450
425
305
800
13400
360
340
244
6400
10720 7.352
315
297.5
213.5
5600
9380
5.72
270
255
183
4800
8040
4.908
360
340
244
6400
10720 7.356
315
297.5
213.5
5600
9380
Keterangan : Y = Produksi sayuran (ton) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
= Luas lahan usahatani sayuran (Ha) = Penggunaan tenaga kerja (HKP) = Penggunaan bibit (Kg) = Penggunaan pupuk kandang (Kg) = Penggunaan pupuk Urea (Kg) = Penggunaan pupuk SAP (Kg) = Penggunaan pupuk KCL (Kg) = Penggunaan pupuk NPK (Kg) = Penggunaan Fungisida (ml) = Penggunaan insektisida (ml)
Lampiran 58. Koefisien Rgeresi, Analisis Varians dan Koefisien Regresi Coefficients(a)
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
9.78
8.24
5.68
Standardized Unstandardized Coefficients
Coefficients
t
Sig.
.985
.331
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.451
.457
VAR Luas lahan (X1)
8.264
12.732
.286
.649
.520
VAR Tenaga Kerja (X2)
.001
.010
.002
.031
.975
VAR Bibit (X3)
.108
.175
.118
.617
.541
VAR Pupuk Kandang (X4)
.001
.000
.122
.848
.402
VAR Pupuk Urea (X5)
.088
.036
.868
2.441
.019
VAR Pupuk SAP (X6)
-5.077(a)
-1.144
.260
-.185
.000
VAR Pupuk KCl (X7)
-5.562(a)
-1.449
.156
-.232
.000
VAR Pupuk NPK (X8)
-1.556(a)
-.501
.619
-.082
.000
VAR Herbisida (X9)
.001
.000
.016
.209
.836
VAR Insektisida (X10)
.001
.000
.340
.551
.585
a Dependent Variable: VAR Produksi (Y)
ANOVA(b)
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
880.876
7
125.839
275.025
.000(a)
Residual
17.387
38
.458
Total
898.264
45
Model Summary
Model 1
R .990(a)
R Square .981
Adjusted R Square .977
Std. Error of the Estimate .67643
a Predictors: (Constant), VAR00010, VAR00004, VAR00002, VAR00009, VAR00003, VAR00005, VAR00001
Lampiran 60. Faktor Produksi dan Pendapatan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
No. Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Luas Lahan (Ha) 0.16 0.20 0.20 0.24 0.24 0.28 0.16 0.24 0.28 0.24 0.32 0.16 0.12 0.12 0.16 0.12 0.16 0.20 0.28 0.40 0.32 0.40 0.24 0.32 0.20 0.28 0.24 0.40 0.24 0.20 0.17 0.38 0.29 0.48 0.4 1 0.72 0.46 0.32 0.31 0.39 0.3 0.26
Jumlah TK (HKP) 54 57 55 64 68 80 47 64 75 61 75 52 40 42 69 44 49 60 75 111 75 101 61 68 57 66 74 95 62 59 48 134 95 142 129 188 152 142 93 93 141 94 99
Modal (Rp 000000) 3.34 3.94 3.87 4.53 4.6 5.39 3.11 4.55 5.19 4.4 5.72 3.29 2.6 2.63 3.74 2.63 3.24 3.89 5.29 7.48 5.67 7.29 4.58 5.57 3.96 5.06 4.95 7.34 4.53 3.98 3.21 9.67 7.41 11 9.45 21 16.1 11.1 7.43 7.36 9.78 7.41 6.79
Pendapatan (Rp000000) 13.7 17.93 15.78 18.75 20.96 21.77 14.59 21.7 22.32 21.16 25.72 15.07 11.51 10.15 13.1 10.65 13.14 17.98 23.03 34.62 28.01 40.26 20.68 25.47 19.82 22.1 18.63 31.46 19.05 19.79 13.63 13.18 11.34 16.66 13.46 37.13 25.49 16.66 11.06 11.64 12.33 12.07 8.97
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
44 45 46
0.24 0.32 0.28
87 87 91
5.86 7.27 6.6
7.828 11.86 9.796
Lampiran 61. Koefisien Regresi Analisis Varians Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Std. B Error
(Constant) VAR Luas Lahan (X1) VAR Tenaga Kerja (X2) VAR Modal (X3)
Standardized Coefficients
t
Sig.
2.959
.005
Beta
3.856
1.303
210.973
10.808
4.357
19.520
.000
.170
.037
.760
4.592
.000
-9.915
.694
-4.629
-14.294
.000
a Dependent Variable: VAR Pendapatan (Y)
ANOVA(b)
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
2305.436
3
768.479
153.764
.000(a)
Residual
209.906
42
4.998
Total
2515.343
45
a Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002, VAR00001 b Dependent Variable: VAR00004
Model Summary
Mod
R
Adjusted R
el
R
Square
Square
Std. Error of the Estimate
1
.957(a)
.917
.911
2.23557
a Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002, VAR00001
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008