ANALISIS PERMINTAAN AYAM BROILER/PEDAGING (Studi Kasus : Kota Medan)
SKRIPSI
Oleh : EKO PRANATA 080304085 AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
1
2
ANALISIS PERMINTAAN AYAM BROILER/PEDAGING (Studi Kasus : Kota Medan)
SKRIPSI
Oleh : EKO PRANATA 080304085 AGRIBISNIS
Diajukan Kepada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian Disetujui oleh:
Ketua Komisi Pembimbing
Anggota Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Salmiah. MS NIP. 195702171986032001
Ir. AT. Hutajulu. MS NIP. 1940606181980032001
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
3
ABSTRAK
EKO PRANATA (080304085/AGRIBISNIS) dengan judul penelitian “ANALISIS PERMINTAAN AYAM BROILER/PEDAGING”. Studi kasus Pasar Sei Kambing C II, Pasar Titi Papan, Pasar Simalingkar dan Pasar Simpang Limun Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu DR. Ir. Salmiah MS, dan Ibu Ir. AT Hutajulu MS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permintaan ayam broiler/pedaging di lokasi penelitian; untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ayam broiler/pedaging; untuk mengetahui perkembangan harga ayam potong di Kota Medan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda menggunakan alat bantu SPSS 17. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive. Teknik pengambilan sampel dengan metode slovin dengan jumlah sampel 100 konsumen. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli s/d Agustus tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil estimasi dapat diperoleh nilai determinasi (R2) sebesar 0,716. Hal ini berarti 71,6% variasi yang terjadi pada variabel pendapatan, harga barang subtitusi, usia, tingkat pendidikan,harga ayam broiler/pedaging dan jumlah tanggungan dapat menjelaskan jumlah permintaan aym broiler/pedaging, sedangkan 28,4% lagi dipengaruhi oleh variabel lain. Secara serempak menunjukkan bahwa dari keseluruhan variabel bebas memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Secara parsial variabel tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging, sedangkan pada harga barang subtitusi, usia dan harga ayam broiler/pedaging tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Kata kunci: Permintaan , Pendapatan, Harga barang subtitusi, Tingkat Pendidikan, Harga Ayam Broiler/pedaging, dan Jumlah Tanggungan.
i
4
RIWAYAT HIDUP
EKO PRANATA, lahir di Sei Buatan pada tanggal 19 November 1990 anak dari Bapak M. Purba dan Ibu R. Br Sembiring. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut : 1.
Tahun 1996 masuk Sekolah Dasar di SD N 002 Pangkalan Makmur, Siak dan tamat tahun 2002.
2.
Tahun 2002 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP RK Deli Murni Bandar Baru, tamat tahun 2005.
3.
Tahun 2005 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Budi Murni 2 Medan, tamat tahun 2008.
4.
Tahun 2008 diterima di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
5.
Bulan Juli 2012 mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Pematang Sei Baru, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.
6.
Bulan Juni s/d Agustus 2013 melakukan penelitian skripsi di Pasar Sei Kambing C II, Pasar Titi Papan, Pasar Simalingkar dan Pasar Simpang Limun Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
ii
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, hidayat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “ANALISIS PERMINTAAN AYAM BROILER/PEDAGING”. Studi kasus Pasar Sei Kambing C II, Pasar Titi Papan, Pasar Simalingkar dan Pasar Simpang Limun Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ibu Dr. Ir. Salmiah. MS. Selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini dan selaku Ketua Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan..
2.
Bapak Ir. AT. Hutajulu. MS. Selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
iii
6
4.
Seluruh instansi dan responden yang terkait dengan penelitian ini yang telah membantu penulisan dalam memperoleh data-data yang diperlukan.
Segala hormat dan terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada Ayahanda M. Purba dan Ibunda R. Br Sembiring atas motivasi, kasih sayang, dan dukungan baik secara materi maupun do’a yang diberikan kepada penulis selama menjalani kuliah. Terima kasih kepada Maya Noviyanti br Tarigan yang selama ini memberikan waktu, motivasi dan semangat yang telah diberikan. Terima kasih kepada adik-adik saya atas semangat yang telah berikan.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman penulis di Program Studi Agribisnis Stambuk 2008 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis
menyadari
skripsi
ini
masih
jauh
dari
kesempurnaan
dalam
penyusunannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Agustus 2013
Penulis
iv
7
DAFTAR ISI
Hal ABSTRAK ......................................................................................................... i DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi PENDAHULUAN.............................................................................................. Latar Belakang ................................................................................. Identifikasi Masalah ......................................................................... Tujuan Penelitian ............................................................................. Kegunaan Penelitian.........................................................................
1 1 3 3 4
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... Ayam Broiler/pedaging .................................................................... Permintaan Ayam Broiler/pedaging ................................................. Landasan Teori ................................................................................. Regresi Linear Berganda .................................................................. Kerangka Pemikiran ......................................................................... Hipotesis Penelitian ..........................................................................
5 5 7 9 13 13 16
METODE PENELITIAN ................................................................................. Metode Penentuan Daerah Penelitian .............................................. Metode Penarikan Sampel................................................................ Metode Pengumpulan Data .............................................................. Metode Analisis Data ....................................................................... Defenisi dan Batasan Operasional ................................................... Defenisi ................................................................................... Batasan Operasional ...............................................................
17 17 18 19 19 23 23 23
v
8
DESKRIPTIF DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN SAMPEL ................................................................................... Deskripsi Daerah Penelitian ............................................................. Letak dan Keadaan Geografis ................................................. Tata Guna Tanah/ Lahan ........................................................ Keadaan penduduk.................................................................. Sarana dan Prasarana .............................................................. Karakteristik Pasar Sei Sekambing C II ........................................... Karakteristik Pasar Titi Papan .......................................................... Karakteristik Pasar Simalingkar ....................................................... Karakteristik Pasar Simpang Limun ................................................ Karakteristik Sampel ........................................................................ HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... Perkembangan Permintaan Ayam Broiler/Pedaging Di Kota Medan ................................................................................. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ayam Broiler/pedaging .............................................................................. Perkembangan Harga Ayam Broiler/Pedaging Di Kota Medan .....
24 24 24 25 25 26 29 30 31 32 33 38 38 42 47
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 50 Kesimpulan ...................................................................................... 50 Saran ................................................................................................ 51 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
9
DAFTAR SINGKATAN
Bln
= Bulan
BPS
= Badan Pusat Statistik
BPU
= Balai Pengobatan Umum
BT
= Bujur Timur
Kg
= Kilogram
LU
= Lintang Utara
Puskesmas
= Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu
= Puskesmas Pembantu
Rp
= Rupiah
R2
= Koefisien Determinasi (R Square)
SD
= Sekolah Dasar
SMP
= Sekolah Menengah Pertama
SMA
= Sekolah Menengah Atas
WIB
= Waktu Indonesia Barat
vii
10
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Hal
1.
Produksi dan Populasi Ayam Broiler/Pedaging (Kg) di Medan Tahun 20072011.............................................................................................................. 2
2.
Komposisi Daging Ayam (per Ekor) .......................................................... 7
3.
Jumlah Penduduk Kota Medan .................................................................... 9
4.
Jumlah Penduduk Kota dan Jumlah Rumah Tangga di Sumatera Utara ..... 17
5.
Populasi dan Sampel Pasar dan Konsumen Sampel di Kota Medan ........... 18
6.
Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011.................................................................................... 25
7.
Penduduk menurut tingkat pendidikan Tahun 2011 .................................... 26
8.
Sarana dan Prasarana ................................................................................... 27
9.
Distribusi Sampel Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Keluarga per Bulan ...................................................................................................... 33
10. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Kelompok Usia ....................... 34 11. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 34 12. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan ................ 35 13. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Pekerjaan ................................ 36 14. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Permintaan .............................. 36 15. Rekapitulasi Karakteristik Konsumen Ayam Broiler/ Pedaging Tahun 2013………………………………………………………………... 37 16. Jumlah Penduduk, Permintaan Ayam Broiler/pedaging (Kg) dan Produksi Ayam Broiler/Pedaging (Ton) di Kota Medan Tahun 2007-2011……………………………………………………………….…. 40
viii
11
17. Jumlah Penduduk, Kebutuhan akan Daging Ayam Broiler Menurut Pola Pangan Harapan Kota Medan, Permintaan Ayam Broiler/pedaging dan Produksi Ayam Broiler/Pedaging di Kota Medan Tahun 2007-2011 ………………………………………………………….. 41 18. Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Permintaan Ayam Broiler/Pedaging………………………………………... 43 19. Perkembangan Harga Ayam Broiler/Pedaging 5 Tahun Terakhir di Medan. 47 20. Perkembangan Harga dan Permintaan Ayam Broiler/Pedaging di Medan .. 48 21. Perkembangan Harga dan Permintaan Ayam Broiler/Pedaging (Kg/Kapita) 5 Tahun Terakhir di Kota Medan ................................................................ 49
ix
12
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Hal
1.
Kurva Permintaan .............. ...... .................................................................. 10
2.
Skema Kerangka Pemikiran ...... .................................................................. 15
3.
Keadaan Pasar Sei Sekambing C II .................................................................. 29
4.
Keadaan Pasar Titi Papan……………... ........................................................... 30
5.
Keadaan Pasar Simalingkar……………... ........................................................ 31
6.
Keadaan Pasar Simpang Limun……………………..………………………..... 32
7.
Perkembangan Jumlah Penduduk……………………..……………………..... 38
8.
Perkembangan Produksi ayam Broiler/pedaging…………………………….... 39
9.
Perkembangan Permintaan Ayam Broiler/Pedaging di Kota Medan........... 39
10. Kebutuhan akan Ayam Broiler/Pedaging…………………………………….... 41
11. Kebutuhan akan Ayam Broiler/Pedaging Sesuai dengan PPH ............................ 42 12. Perkembangan Harga Ayam Broiler/Pedaging ........................................... 48
x
13
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
1.
Jarak dan Jumlah Pasar di Kota Medan
2.
Karakteristik Konsumen Daging Ayam Broiler/Pedaging
3.
Daftar Harga Ayam Broiler/Pedaging
4.
Input Data SPSS
5.
Hasil output Regresi Linier Berganda
xi
14
PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha peternakan mempunyai arti penting bagi kehidupan sosial ekonomi sebagian masyarakat Indonesia. Peternakan merupakan salah satu sub-sektor di dalam sektor pertanian, usaha peternakan tersebar mulai dari desa-desa sampai ke kota-kota besar.
Ayam broiler/pedaging baru dikenal menjelang priode 1980-an. Pada akhir tahun 1980-an, pemegang kekuasan mencanangkan penggalakan konsumsi daging ayam untuk menggantikan konsumsi daging ruminansia yang saat itu semakin sulit keberadaannya. Seiring dengan itu jumlah permintaan daging ayam broiler terus meningkat (Muhammad, 2008).
Menurut Tim Karya Mandiri (2009), rendahnya konsumsi protein asal ternak masyarakat Indonesia merupakan faktor lain yang mendorong perlunya pengembangan peternakan di Indonesia, termasuk pengembangan peternakan ayam broiler/pedaging.
Ayam broiler/pedaging merupakan salah satu komoditas yang tergolong paling populer dalam dunia agribisnis peternakan di Indonesia. Sampai saat ini, ayam broiler/pedaging merupakan usaha peternakan yang berkembang paling menakjubkan. Sejak dikembangkan secara lebih intensif di masa awal orde baru, ayam broiler/pedaging telah menggeser komoditas-komoditas ternak lainnya dalam memenuhi kebutuhan protein asal ternak. Usaha ayam broiler/pedaging
1
2 15
cukup
prospektif
karena
selera
masyarakat
terhadap
cita
rasa
ayam
broiler/pedaging sangat tinggi disemua lapisan. Di samping itu, nilai keuntungan yang diperoleh juga cukup tinggi jika dikelola dengan efisien (Setyono dan Maria, 2011).
Menurut Murtiodjo (1987), daging ayam broiler/pedaging dipilih sebagai salah satu alternatif, bahwa ayam broiler sangat efisien di produksi. Dalam jangka 6-8 minggu ayam tersebut sanggup mencapai berat hidup 1,5 kg-2 kg dan secara umum dapat memenuhi selera konsumen atau masyarakat.
Produksi ayam broiler/pedaging di kota Medan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dengan meningkatnya produksi ayam broiler/pedaging di Kota Medan dalam 5 tahun terakhir, itu menunjukkan adanya peningkatan permintaan akan ayam broiler/pedaging di Kota Medan. Adapun data produksi daging ayam broiler di Kota Medan tahun 2007-2011 ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Populasi dan Produksi Ternak Ayam Broiler / Pedaging (ekor) di Medan Tahun 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Populasi Ayam Broiler (Ekor)/Tahun 92.700 92.737 93.108 95.817 97.473
Produksi Ayam Broiler (Ton)/Tahun 108,88 108,93 109,47 114,4 116,03
Sumber: Dinas Peternakan Sumut, Statistik Peternakan, 2012
Menurut Murtiodjo (1987), semakin meningkatnya selera konsumen atau masyarakat akan daging ayam broiler juga ikut mendukung minat usaha ternak broiler. Adapun beberapa pengaruh preferensi konsumen, yaitu :
16 3
1. Populasi ayam bukan ras semakin menyusut jumlahnya dan makin jarang diperoleh dipasaran, 2. Daging ayam broiler mudah diperoleh di pasaran, dengan harga lebih murah dibanding dengan ayam bukan ras, dan 3. Pengolahan dan pemasakan daging ayam broiler lebih singkat karena seratnya lebih lunak.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana permintaan konsumen terhadap daging ayam broiler/pedaging di kota Medan? 2. Apa
saja
faktor
yang
mempengaruhi
permintaan
daging
ayam
broiler/pedaging? 3. Bagaimana perkembangan harga daging ayam broiler/pedaging di kota Medan?
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui permintaan daging ayam broiler/pedaging di daerah penelitian. 2. Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan daging ayam broiler/pedaging. 3. Untuk menganalisis perkembangan harga daging ayam broiler/pedaging.
417
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi bagi konsumen yang mengkonsumsi daging ayam broiler/pedaging. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk perbaikan dan peningkatan permintaan daging ayam broiler/pedaging. 3. Sebagai
bahan
membutuhkan.
informasi
dan
refrensi
bagi
pihak-pihak
yang
18
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka Ayam Broiler/pedaging Ayam peliharaan dikenal dengan sebutan ayam domestik. Ayam domestik ini banyak ragamnya. Walaupun demikian semua ragam ayam diklasifikasikan kedalam kelas ayam, bangsa, varietas dan strain ayam. Kelas ayam adalah sekelompok ayam yang berkembang di wilayah geografis tertentu dan mempunyai sifat yang menurun dari generasi kegenerasi berikutnya. Empat kelas ayam yang ditetapkan ialah kelas Amerika, Inggris, Mediteran dan kelas Asia. Masingmasing kelas terdiri dari beberapa bangsa ayam (Nastiti, - )
Perkembangan ayam broiler/pedaging tidak terlepas dari perkembangan hewan yang digolongkan sebagai unggas itu sendiri, yaitu ayam. Seorang ahli biologi yang bernama Cherles Darwin menyusun teori bahwa ayam hutan menjadi hewan jinak dipelihara orang seperti sekarang. Jadi, ayam hutan tersebutlah menjadi cikal bakal semua jenis ayam saat ini, termasuk cikal bakal adanya ayam broiler yang populer saat ini (Narantaka, 2012).
Menurut Tim Karya Mandiri (2009), Ayam ini merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sehingga cocok untuk dibudidayakan dikarenakan harganya lebih murah dibandingkan dengan daging ruminansia.
5
19 6
Ayam broiler/pedaging merupakan jenis unggas hasil rekayasa manusia telah mengalami seleksigen selama bertahun-tahun sehingga hanya dalam waktu 21-40 hari sudah layak dikonsumsi. Seperti mahluk hidup umumnya, ayam broiler mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase starter dan dilanjutkan ke fase finister. Fase starter merupakan fase awal yang dimulai dari ayam ke luar dari cangkang telurnya sampai bulu tubuhnya sudah tumbuh sempurna. Pada fase finister tersebut kondisi tubuh ayam masih lemah dan organ tubuhnya belum berfungsi secara optimal sehingga ayam memerlukan perhatian yang lebih intensif agar dapat tumbuh secara optimal (Anonimus, 2012).
Menurut Tim Karya Mandiri (2009), Ayam broiler/pedaging memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Ayam broiler/pedaging cendrung lebih gemuk, 2. Kulit ayam broiler/pedaging lebih mengkilap dan banyak lemak di lapisan bawah kulit terutama di daerah sekitar ekor, 3. Warna daging ayam broiler/pedaging lebih cerah dan dagingnya lebih empuk serta kenyal, dan 4. Kulit ayam broiler/pedaging lebih mudah sobek. Menurut Nastiti, ayam broiler/pedaging memiliki beberapa strain, yaitu : 1. Strain Abror Acres 2. Strain hubbard 3. Strain Indian River 4. Strain ASA 313 5. Strain Coob
20 7
6. Strain GOTO 607 7. Strain Hanhyup 607 8. Strain Hypeco 9. Dan lain-lain.
Permintaan Ayam Broiler Menurut Narantaka (2012), daging ayam broiler merupakan daging yang paling familiar bagi seluruh lapisan masyarakat untuk dikonsumsi atau dimakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai anak-anak, remaja, hingga manusia dewasa tidak ada yang tidak kenal daging ayam. Bahkan dalam berbagai acara keluarga yang melibatkan konsumsi, kehadiran daging ayam tidak pernah dilupakan orang. Menurut Murtidjo (2007), dibandingkan dengan daging ternak ruminansia, tekstur daging ayam lebih halus dan lebih lunak, sehingga lebih mudah dicerna. Pada umumnya, daging ayam mengandung air sekitar 75% - 80%. Selain itu juga mengandung bahan kering yang terdiri atas protein, lemak, dan abu. Adapun komposisi setiap bagian daging ayam ditunjukkan dalam Tabel 2 Tabel 2. Komposisi Daging Ayam (per ekor) Bagian karkas ayam Dada Paha atas Paha bawah Punggung Rusuk Sayap Leher Ampela Hati Jantung Sumber: Stadelman, 1978
Air (%) 77,60 77,40 78,20 76,70 78,10 78,20 78,20 79,80 77,10 78,20
Protein (%) 21,30 18,10 18,80 17,50 17,50 19,40 16,80 17,50 18,80 13,80
Lemak (%) 0,70 3,80 2,70 5,90 3,90 2,70 4,0 2,60 2,70 7,10
Abu (%) 0,87 0,82 0,83 0,68 0,68 0,58 0,71 0,74 1,02 0,80
21 8
Daging ayam broiler merupakan bahan yang dapat diolah sebagai makanan cepat saji. Seperti di kota-kota besar seperti Jakarta, Surbaya, Medan, Yogyakarta dan lain-lain terlihat marak adanya restoran cepat saji atau warung-warung tenda yang menjajakan menu berbahan daging ayam. Contohnya, Kentucky Fried Chicken (KFC), Mac Donald (MD), dan lain-lain adalah restoran cepat saji yang banyak dikunjungi masyarakat terutama kalangan remaja dan mahasiswa. Menu disajikan biasanya berupa ayam goreng crispi (Narantaka, 2012).
Masyarakat dapat mengkonsumsi daging ayam broiler/pedaging dengan mudah ini karena distribusi ayam terdiri dari dua jalur, yaitu sebagai berikut : 1. Jalur distribusi tradisional, yaitu dari kandang menuju pasar tradisional atau pemotongan tradisional. 2. Jalur distribusi modern, yaitu dari kandang-pemotongan-penyimpanan ayam beku dan penjualan ayam beku (Suharno,2012).
Menurut Tim Karya Mandiri (2009), perkembangan perunggasan selalu bergejolak setiap saat. Hal ini bisa dilihat dari harga produk perunggasan yang selalu naik turun bahkan tidak hanya mingguan tetapi sampai harga harian. Naik turunya harga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dan 2. Biaya untuk memproduksi perunggasan itu sendiri.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Medan maka kemungkinan permintaan akan daging ayam broiler ikut meningkat juga. Dikarenakan
9 22
masyarakat sekarang sudah mulai sadar akan kebutuhan gizi. Bagi masyarakat kalangan menengah kebawah pun dapat mengkonsumsi daging ayam broiler karena daging ayam broiler lebih murah dibandingkan daging ternak ruminansia. Semakin banyak jumlah anggota masyarakat atau penduduk maka akan meningkat pula permintaan suatu barang. Dengan jumlah rumah tangga yang besar maka permintaan pun akan besar (Pracoyo dan Antyo, 2006). Tabel 3. Jumlah Penduduk Kota Medan dari 2007-2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Penduduk 2.083.156 2.102.105 2.121.053 2.097.610 2.117.224
Pertumbuhan 18.949 18.948 -23.443 19.614
Persen (%) 0,909 0,901 -1,105 0,935
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan 2012
Landasan Teori Para ekonom menganggap istilah “permintaan” ini mempunyai arti yang khusus. Permintaan adalah skedul atau kurva yang menggambarkan hubungan antara berbagai kuantitas barang yang dimintai konsumen pada berbagai tingkat harga barang, ceteris paribus (Arsyad, 2000).
Menurut Bilas (1992), Kurva permintaan adalah tempat menyebarnya titik-titik yang menggambarkan tingkat pembelian maksimum yang dilakukan oleh para konsumen pada tingkat harga tertentu dalam kondisi di mana semua faktor lain bersifat ceteris paribus atau tidak berubah. Kurva permintaan dapat dilihat dari gambar di bawah ini :
23 10
Gambar1. Kurva Permintaan Keterangan Gambar: Y = Price/harga, X= Quantity/jumlah Besarnya permintaan tergantung pada manfaat yang akan diperoleh konsumen atau manfaat dalam menghasilkan barang-barang lain. Dalam keadaan biasa, seorang pedagang atau produsen tidak akan menjual barangnya di bawah biaya produksi yang telah dikeluarkan. Begitu juga konsumen tidak akan membeli terlalu banyak apabila harga turun (Hanafie, 2010)
Permintaan berkaitan erat dengan konsumsi. Kita bisa mengkonsumsi suatu barang kalau barang itu sudah menjadi milik kita, sedangkan suatu barang atau jasa sebenarnya karena adanya permintaan terhadap barang atau jasa tersebut. Dengan kata lain konsumsi ada bila permintaan ada (Deliarnov, 2006).
2411
Sebagai manusia yang hidup di masa sekarang, relasi kita dengan barang-barang konsumsi tidak dapat dipungkiri. Kapanpun dan di manapun kita selalu berkaitan dengan konsumsi. Konsumsi selalu hadir bagi seluruh permasalahan, malahan dalam arti tertentu konsumsi sebagai pelarian terhadap realitas hidup kita sepanjang hari (Soedjatmiko, 2008).
Konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir seluruh kegiatan ekonomi masyarakat. Kalau produksi diartikan ”menciptakan utility” dalam bentuk barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka konsumsi berarti memakai/menggunakan utility itu untuk memenuhi suatu kebutuhan. Meskipun jelas betapa penting konsumsi itu, namun dalam teori ekonomi masalah konsumsi lama sekali diabaikan. Asal ada barang yang dihasilkan, tentu ada orang yang mau membelinya (Gilarso,2003).
Konsumen memiliki beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan konsumen itu terhadap daging ayam broiler tersebut. Pada umumnya, pemasar atau pun pedagang tidak dapat mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen.
Berikut
dijabarkan
apa
saja
faktor-faktor
yang
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap daging ayam broiler : 1. Income (pendapatan) Hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta adalah positif. Bila pendapatan sesorang/masyarakat meningkat maka akan meningkatkan permintaannya terhadap suatu barang. 2. Harga barang subtitusi
2512
Hubungan antara harga barang lain atau pun barang subtitusi dengan jumlah barang yang diminta adalah positif. Apabila harga barang subtitusi turun maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat, begitu juga sebaliknya (Pracoyo dan Antyo, 2006). 3. Umur Secara umum umur juga mempengaruhi selera akan makanan dan segala macam keperluan semasa hidup. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. 4. Tingkat Pendidikan Kalau orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari proses pendidikan yang dijalani (pengalaman). Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pilihannya. Apabila pendidikan konsumen tinggi maka akan lebih memilih barang yang berkualitas baik, tingkat pendidikan dapat dilihat dari pendidikan terakhir kosumen (Setiadi, 2003). 5. Harga Daging Ayam Broiler/pedaging Sesuai dengan hukum permintaan hubungan antara harga barang dan jumlah yang diminta adalah negatif. Bila harga naik maka permintaan akan turun dan sebaliknya bila harga turun permintaan akan naik dengan asumsi cetris paribus. Dengan demikian perubahan harga terhadap permintaan mempunyai arah berkebalikan (Pracoyo dan Antyo, 2006). 6. Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak jumlah tanggungan, maka jumlah permintaan akan meningkat. Hal
26 13
ini berkaitan dengan usaha pemenuhan akan kecukupan kebutuhan setiap individu yang ada dalam suatu keluarga.
Regresi Linear Berganda Analisis regeresi adalah suatu metode sederhana untuk melakukan investigasi tentang hubungan fungsional diantara beberapa variabel. Hubungan antara beberapa variabel tersebut diwuudkan dalam suatu model matematis. Regresi dibagi menjadi dua bagian yaitu Regresi linear sederhana dan regresi linear berganda (Nawari, 2010)
Analisi regresi linear berganda hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,.... Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio (Anonimus, 2011)
Kerangka Pemikiran Daging ayam broiler/pedaging saat ini sangat diminati oleh konsumen, itu dikarenakan daging ayam broiler/pedaging lebih murah dibandingkan dangan daging lain seperti kambing, sapi, kerbau dan lain-lain. Konsumen mengkonsumsi daging ayam untuk memenuhi kebutuhan akan gizi yang digunkan untuk aktifitas sehari-harinya. Daging ayam broiler juga dapat memenuhi asupan empat sehat lima sempurna. Konsumen ayam pedaging atau pun ayam broiler adalah tipe
14 27
konsumen
yang
mengolah
daging
ayam
terlebih
dahulu
sebelum
mengkonsumsinya.
Dalam memenuhi kebutuhan akan daging yang dilakukan konsumen, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan daging ayam broiler, yaitu : faktor income/pendapatan, harga daging subtitusi, umur, tingkat pendidikan, harga ayam broiler/pedaging itu sendiri dan jumlah tanggungan.
Dari keenam faktor tersebut dapat dilihat apakah konsumen dapat membeli atau tidak membeli daging ayam broiler. Apabila konsumen memutuskan untuk membeli maka konsumen akan memenuhi kebutuhannya. Dari keputusan untuk membeli daging ayam broiler maka dapat dilihat jumlah permintaan dan perkembangan harga daging ayam broiler/pedaging.
2815
Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
KONSUMEN
Permintaan dan Harga Daging Ayam Broiler Faktor yang mempengaruhi: 1. Pendapatan 2. Harga daging subtitusi Jumlah Permintan
3. Umur 4. Tingkat Pendidikan 5. Harga ayam Broiler/pedaging 6. Jumlah Tanggungan
: adanya pengaruh
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Permintaan Ayam Broiler
29 16
Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Permintan ayam broiler di kota Medan semakin meningkat dikarekan dalam 5 tahun terakhir produksi ayam broiler/pedaging di Kota Medan meningkat. 2. Terdapat pengaruh pendapatan, harga daging subtitusi, umur, tingkat pendidikan, harga daging ayam broiler dan jumlah tanggungan terhadap permintaan ayam broiler/pedaging. 3. Harga ayam broiler/pedaging di Kota Medan berubah-ubah dikarenakan harga ayam broiler/pedaging selalu meningkat terutama pada hari besar keagamaan.
30
METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara purposive, yaitu secara sengaja di Kota Medan. Alasan penentuan dan penetapan daerah tersebut sebagai daerah penelitian karena Kota Medan memiliki jumlah penduduk tertinggi diantara kotakota di provinsi Sumatera Utara dan dengan mempertimbangkan jarak dan waktu ke daerah penelitian. Seperti kita ketahui semakin banyak penduduk semakin tinggi tingkat permintaan dan konsumsinya. Tabel 4. Jumlah Penduduk Kota dan Jumlah Rumah Tangga di Sumatera Utara (Jiwa/Tahun) No
Kota
1 2 3 4 5 6 7 8
Sibolga Tanjung Balai P. Siantar T. Tinggi Medan Binjai PD.Sidempuan Gunung Sitoli
Jumlah Penduduk (Jiwa) 85.271 155.889 236.893 146.606 2.117.224 248.456 193.322 127.382
Jumlah Rumah Tangga (KK) 18.394 33.518 55.691 35.232 488.462 57.521 43.592 26.165
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2011
Kota Medan memiliki 70 pasar tradisional dan 221 pasar swalayan yang tersebar di 21 Kecamatan. Bila ditinjau berdasarkan jarak kantor kecamatan ke pusat kota yaitu kantor Walikota maka jumlah jaraknya adalah 192,4 km. Jadi rata-rata jarak kantor kecamatan ke pusat kota adalah 9,16 km. Dari rata-rata tersebut maka dapat dibagi menjadi 2 daerah yaitu < 9,16 km dan > 9,16 km. Berikut diperlihatkan jarak rata-rata, populasi pasar, jumlah sampel dan jumlah sampel pasar.
17
31 18
Tabel 5. Populasi dan Sampel Pasar dan Konsumen Sampel di Kota Medan Jarak ke Kantor Walikota (km) < 9,16
Populasi Pasar (unit)
Sampel Pasar (unit)
Nama Pasar
Jumlah Sampel (orang)
52
2
1.Sei Sekambing CII 2.Simpang Limun
25 25
> 9,16
18
2
Jumlah
70
4
1.Simalingkar 2.Titi Papan 4
25 25 100
Suber: Diolah dari lampiran 1
Metode Penarikan Sampel Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling (kebetulan). Sampel yang diambil berdasarkan pembagian jarak rata-rata ke kantor Walikota yaitu < 9,16 km maka pasar yang diambil adalah pasar Sei Sekambing C II dan Pasar Simpang Limun, > 9,16 km maka pasar yang diambil adalah Pasar Simalingkar dan Pasar Titi Papan. Menurut rumus Slovin jika ukuran sampel diketahui dengan pasti, maka rumus yang digunakan adalah: N n=
1 + Ne2 Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kesalahan pengambilan sempel (Supriana, 2009). Sehingga jumlah sempel yang diambil adalah : 2.117.224 n=
1 + 2.117.224(10%)2
32 19
2.117.224 n= 1 + 21172,24 n = 99,99 digenapkan menjadi 100 Jadi sampel yang diambil adalah 100 : 4 Pasar = 25 orang/Pasar.
Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung responden dengan mempergunakan pertanyaan/kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Sedangkan
data
sekunder
diperoleh
dari
instansi-instansi
terkait
yang
berhubungan dengan penelitian ini seperti Kantor PD (Perusahaan Daerah) Pasar, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Peternakan, Sumut, dan literatur yang mendukung penelitian.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah akan
memberi
arah
dan
mempengaruhi
metode
pengumpulan
data
(Daniel, 2002).
Metode Analisi Data Untuk identifikasi masalah (1) dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengumpulkan data, jumlah penduduk, produksi, populasi dan permintaan selama 5 (lima) tahun terakhir.
33 20
Untuk identifikasi masalah (2) dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang diturunkan dengan metode kuadrat terkecil dianalisis dengan menggunakan SPSS.
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen dinaik turunkan nilainya dan regresi berganda memungkinkan diperkenalkan bebeberpa variabel-variabel tambahan. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya dua atau lebih dari dua (Churcill, 2001).
Data yang dibutuhkan adalah jumlah permintaan konsumen rata-rata per bulan, pendapatan rata-rata per bulan,harga barang subtitusi, usia, tingkat pendidikan, dan harga daging ayam broiler. Dimana nilai parameter tersebut selanjutnya akan diduga, sehingga modelnya menjadi:
Dimana: Y
= Jumlah permintaan daging ayam broiler (kg/bulan)
a
= Konstanta/Koefisien Intersep
b1-b5 = Koefisien variable regresi X1
= Pendapatan (Rp/bln)
X2
= Harga barang subtitusi (Rp/kg)
X3
= Usia (tahun)
X4
= Tingkat pendidikan (tahun)
21 34
X5
= Harga daging ayam broiler/pedaging (Rp/kg)
X6
= Jumlah tanggungan (jiwa)
µ
= Kesalahan pengganggu
Koefisien Determinasi (R2) R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. R2 dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : R2
= koefisien determinasi
JKyy = jumlah kuadrat-kuadrat y JKxx = jumlah kuadrat-kuadrat x JKxy = jumlah kuadrat-kuadrat xy (Supriana, 2009).
Uji F Untuk mengetahui apakah masing-masing faktor tersebut secara serempak berpengaruh nyata atau tidak terhadap jumlah permintaan ayam broiler (Y), maka digunakan uji F. Kriteria uji F: Jika F-hitung ≤ F-tabel, maka H0 diterima; H1 ditolak Jika F-hitung>F-tabel, maka H0 ditolak; H1 diterima
22 35
Uji t Untuk mengetahui apakah masing-masing faktor secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap jumlah permintaan ayam broiler (Y), maka digunakan uji t. Kriteria uji t: Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima; H1 ditolak Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak; H1 diterima Keterangan: H = 0 tidak ada pengaruh signifikan dari masing-masing faktor terhadap jumlah permintaan daging ayam broiler. H ≠ 0 ada pengaruh signifikan dari masing-masing faktor terhadap jumlah permintaan ayam broiler (Sudjana, 1989).
Untuk identifikasi masalah (3) perkembangan harga daging ayam broiler dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan data harga daging ayam broiler di kota Medan.
3623
Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi Operasional 1. Ayam broiler/pedaging adalah jenis ayam ras yang khusus untuk diambil dagingnya. 2. Permintaan adalah jumlah daging ayam broiler/pedaging yang dibeli konsumen dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. 3. Sampel adalah konsumen yang mengkonsumsi daging ayam broiler. 4. Pendapatan adalah penghasilan sampel perbulan. 5. Harga daging subtitusi adalah harga daging selain harga daging ayam broiler/pedaging. 6. Konsumsi ayam broiler/pedaging dihitung dalam Kilogram per bulan. 7. Umur adalah usia sampel pada saat penelitian berlangsung. 8. Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang dijalani sampel. 9. Harga daging ayam broiler adalah harga yang dibeli konsumen dari penjual ayam broiler. 10. Jumlah tanggungan adalah jumlah anggota keluarga yang berada satu tempat tinggal atau pun satu rumah. Batasan Operasional 1. Penelitian dilakukan di kota Medan Provinsi Sumatera Utara, 2. Sampel penelitian berjumlah 100 sampel, 3. Waktu penelitian dilaksanakan tahun 2013.
37
DESKRIPTIF DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL Deskriptif Daerah Penelitian Letak dan Keadaan Geografis Penelitian dilakukan di Kota Medan yang merupakan bagian dari satu kesatuan Negara Republik Indonesia. Kota Medan merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terletak anatara 3027’ - 3047’LU – 98035’- 98044BT. Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas permukaan laut. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah Utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Timur, Selatan dan Barat.
Kota Medan memiliki luas daerah sekitar 265,1 km2. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting yaitu Sungai Deli dan Sungai Babura.
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia berkisar anatara 22,490C – 23,970C dan suhu maksimum berkisar antara 32,150C – 34,210C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimum Kota Medan 22,500C – 24,100C dan suhu maksimum di Kota Medan bekisar antara 32,400C – 33,300C. Rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali perbulannya 216,33 mm dan pada Stasiun Polonia rata-rata curah hujan perbulannya 18,75 mm (BPS Medan 2012).
24
38 25
Tata Guna Lahan/Tanah Pola kegunaan tanah di Kota Medan sangat beragam jenisnya. Penggunaan tanah terdiri dari bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dan sangat besar yaitu mulai dari bangunan pemukiman, perkantoran, pemerintahan, tempat ibadah, pusat perbelajaan modern, pasar-pasar tradisional, fasilitas umum, bangunan pendidikan, tempat rekreasi, restoran, hotel dan lahan pertanian di pinggiran kota.
Keadaan Penduduk Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan Penduduk Kota Medan pada tahun 2011 berjumlah 2.117.224 jiwa dengan rumah tangga yang tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan di Kota Medan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jumlah dan persentase penduduk Kota Medan berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bwah ini. Tabel 6. Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011 Golongan Umur 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Jumlah
Laki-laki (Jiwa) 96.545 99.946 97.101 102.913 115.983 98.368 87.666 78.091 70.080 59.180 49.206 36.707 22.310 14.373 11.337 6.754 1.046.650
Perempuan (Jiwa) 91.044 93.487 91.411 107.751 126.467 10.788 89.331 81.543 72.575 61.495 50.291 36.411 24.687 17.311 14.627 11.436 1.070.664
Sumber: BPS, Medan dalam Angka 2012
Jumlah
Persentase (%)
187.589 193.493 188.512 210.664 242.459 199.156 176.997 159.634 142.665 120.675 99.497 73.118 46.997 31.648 25.946 18.190 2.117.224
8,86 9,14 8,90 9,95 11,45 9,41 8,36 7,54 6,73 5,70 4,70 3,45 2,22 1,50 1,22 0,86 100
3926
Tabel 6 menujukan bahwa usia non produktif (0-14 tahun) yang terdiri dari bayi, balita, anak-anak dan remaja berjumlah 569.594 jiwa (26,9%). Dan jumlah usia produktif (15-64 tahun) yaitu orang dewasa sebesar 1.381.842 jiwa (65,26%) dan jumalah manula (≥65 tahun) sebesar 131.452 jiwa (6,20%).
Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Medan menurut tingkat pendidikan terdiri dari tamat SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas mengenal tingkat pendidikan penduduk Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah
Jumlah 266.756 116.076 125.639 331.567 840.038
Persentase (%) 32,00 14,00 15,00 39.00 100
Sumber : BPS, Medan dalam angka 2012
Tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Medan paling besar berada pada tingkat pendidikan menengah yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebesar 125.639 orang (15%), Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebesar 116.076 orang (14%), Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 266.756 orang (32%), dan Perguruan Tinggi berjumlah 331.567 orang (39%).
Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Kota Medan sekarang ini sangat baik, hal
40 27
ini dapat dilihat dari jenis-jenis sarana yang tersedia baik sarana pendidikan, kesehatan, tempat peribadatan, transportasi dan pasar yang cukup memadai. Tabel 8. Sarana dan Prasarana di Kota Medan No 1
2
3
4
5
Sarana dan Prasarana Sekolah a. SD b. SMP c. SMA d. SMK e. Perguruan Tinggi Kesehatan a. Puskesmas b. Pustu c. BPU d. Rumah Bersalin e. Rumah Sakit Tempat Peribadatan a. Mesjid/Musholla b. Gereja c. Kuil d. Wihara e. Klenteng Transportasi a. Jalan Baik (km) b. Jalan Sedang (km) c. Jalan Rusak (km) d. Jalan rusak berat (km) Pasar a. Pasar Tradisional b. Pasar Modern
Jumlah (unit) 816 348 344 144 33 39 41 357 175 75 1.744 751 34 22 23 3.154,3 15,8 20,1 1,3 56 239
Sumber: BPS, Medan Dalam Angka 2012
Sarana pendidikan di Kota Medan sangat lengkap mulai dari Play group, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar berjumlah 816 unit, Sekolah Menengah Pertama berjumlah 348 unit, Sekolah Menengah Atas berjumlah 344 unit, Sekolah
28 41
Menengah berjumlah 144 unit, hingga ke Perguruan Tinggi berjumlah 33 unit dengan berbagai tingkat strata. Status sekolah pun beragam mulai dari negeri, swasta, maupun sekolah luar negeri yang tersebar di setiap sudut dan pelosok Kota Medan dengan kualitas yang beragam.
Sarana Kesehatan sangat diperlukan oleh penduduk kota besar seperti Kota Medan yang berpenduduk besar. Sarana kesehatan yang ada yaitu Puskesmas 39 unit, Pustu 41 unit, BPU 357 unit, Rumah Bersalin 175 unit dan Rumah Sakit 75unit yang tersebar di seluruh kecamatan.
Sarana peribadatan sangat diperlukan oleh penduduk kota besar seperti Kota Medan yang berpenduduk beragama. Sarana peribadatan yang ada yaitu Mesjid/Musholla 1.744 unit, Gereja 751 unit, Kuil 34 unit, Wihara 22 unit, dan Klenteng 23 unit yang tersebar di seluruh kecamatan.
Sarana transportasi sangat lengkap di dalam Kota, angkutan kota sangat banyak kesegala penjuru Kota Medan. Panjang jalan Kota Medan 3.191,5 km, jalan yang dalam kondisi baik sepanjang 3.154,3 km, jalan dalam kondisi sedang 15,8 km dan 20,1 km rusak sedangkan yang dalam kondisi rusak berat 1,3 km.
Pasar tradisonal maupun pasar modern banyak sekali terdapat di Kota Medan. Masyarakat dengan mudah memilih tempat berbelanja di pasar tradisional atau di pasar modern. Pasar tradisional ada 56 unit dan pasar modern ada 239 unit yang
29 42
terdiri dari supermarket/minimarket dan mall/plaza yang tersebar di seluruh kecamatan.
Situasi Pasar Sei Kambing C II Pasar ini buka pada pagi pukul 04.00 WIB sampai sore hari pukul 18.00 WIB. Barang-barang yang dijual beraneka ragam diantaranya kebutuhan pokok seperti sayur-mayur, ikan, bumbu masak, alat masak, buah dan lain-lain. Letaknya di jalan Gatot Subroto simpang Sei Kambing Medan. Luas areal pasar 14.320 m2. Pedagang daging ayam broiler/potong yang berjualan di pasar ini berjumlah 40 orang. Lokasi pasar ini dekat dengan perumahan dan perkantoran. Sarana jalan yang dimiliki pasar ini baik dan lancar untuk dilewati. Angkutan umum yang biasa melewati pasar ini cukup variatif yaitu angkutan kota yang bernomor 135, 25, 52, 12, 21 dan Mr.X serta ada juga Betor (becak bermotor).
Gambar 3: Keadaan Pasar Sei Sekambing C II
43 30
Situasi Pasar Titi Papan Pasar ini buka pada pukul 06:00 WIB dan tutup pada pukul 13:00 WIB. Barangbarang yang dijual beraneka ragam diantaranya kebutuhan pokok seperti sayurmayur, ikan, daging ayam, bumbu masak dan lain-lain. Pedagang ayam broiler/pedaging berjumlah 13 orang. Letak pasar Titi Papan di Jalan Yos Sudarso, Pasar ini dekat dengan pemukiman warga dan didepan pasar ini terdapat mesjid Jami’ Al Abraar. Kondisi pasar Titi Papan sangat baik karena tertata dan dikelola sangat baik sehingga kita yang berbelanja di pasar ini merasa nyaman. Angkutan umum yang biasa melewati pasar ini cukup variatif yaitu angkutan kota yang bernomor KPUM (32,48, 69 ,80,), Mini 123, Mars (61,65, 129,131), Morina 81, Mekar Jaya 117, RMC 125, Mitra 30, Hikma 25, betor (becak motor) dan ojek.
Gambar 4 : Keadaan Pasar Titi Papan
44 31
Situasi Pasar Simalingkar Pasar ini buka pada pukul 06:00 dan tutup pada pukul 17:00. Barang-barang yang dijual beraneka ragam diantaranya kebutuhan pokok seperti sayur-mayur, ikan, daging ayam, bumbu masak dan lain-lain. Pedagang ayam broiler/pedaging berjumlah. Pasar ini terletak di jalan Jahe Raya Prumnas Simalingkar. Luas pasar Simalingkar 3.519 m2. Kondisi Pasar Jahe kurang tertata ini ditunjukan banyaknya penjual di jalan pasar. Angkutan umum yang biasa melewati pasar ini cukup variatif yaitu angkutan kota yang bernomor RMC (43, 104,121), KPUM 10, Nasional 17, Mini 108 dan betor (becak motor).
Gambar 5 : Keadaan Pasar Simalingkar
45 32
Pasar Simpang Limun Pasar ini buka pada pukul 06:00 dan tutup pada pukul 18:00. Barang-barang yang dijual beraneka ragam diantaranya kebutuhan pokok seperti sayur-mayur, ikan, daging ayam, bumbu masak dan lain-lain. Pedagang ayam broiler/pedaging berjumlah 35 orang. Pasar ini terletak di jalan Sisingamangaraja.. Kondisi Pasar Simpang Limun kurang tertata ini ditunjukan banyaknya penjual di jalan pasar. Angkutan umum yang biasa melewati pasar ini cukup variatif yaitu angkutan kota yang bernomor Mr X, RMC 121, Morina 81, 122, Hikma, KPUM 03, 04, 05, Damri , Becak Motor dan lain-lain.
Gambar 6 : Keadaan Pasar Simpang Limun
4633
Karakteristik Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen daging ayam broiler/pedaging yang terdapat di Pasar Sei Sekambing C II, Pasar Titi Papan, Pasar Simalingkar, dan Pasar Simpang Limun. Karakteristik konsumen sampel yang dimaksud meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari pendapatan, usia, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan. a.Pendapatan Pendapatan konsumen sampel sangat bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 9 di bawah ini. Tabel 9. Distribusi Sampel Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Keluarga per bulan No 1. 2. 3. 4.
Pendapatan (Rp/bulan) 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 Jumlah
Jumlah (Jiwa) 14 24 36 26 100
Jumlah (%) 14 24 36 26 100
Sumber: Data diolah dari lampiran 2
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan rata-rata konsumen yang terbesar beradaa pada kelompok Rp. 4.000.000 dengan jumlah 36 orang (36%) dan yang terkecil pada kelompok Rp.2.000.000 dengan jumlah 14 orang (14%) .
b. Usia Uisa konsumen sampel mulai dari 20 tahun dan ≥ 55 tahun. Adapun keadaan usia konsumen sampel di daerah penelitian dapat dilihat berdasarkan tabel 10 di bawah ini.
34 47
Tabel 10. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Kelompok Usia No
Kelompok Usia (Tahun)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 ≥55 Jumlah
Jumlah (Jiwa) 5 4 5 20 31 10 16 9 100
Jumlah (%) 5 4 5 20 31 10 16 9 100
Sumber: Data diolah dari lampiran 2
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jumlah konsumen sampel terbesar berada pada kelompok 40-44 tahun dangan jumlah 31 orang (31%) dan terkecil ada pada kelompok 25-29 tahun yaitu 4 orang (4%) .
c. Tingkat Pendidikan Pendidikan konsumen sangat erat hubungannya dengan pengetahuan terhadap suatu barang baik dari segi kualitas maupun manfaatnya. Adapun pendidikan konsumen sampel di daerah penelitian bervariasi mulai dari SD (Sekolah Dasar) sampai Perguruan Tinggi. Ini dapat dilihat dari tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan No 1. 2. 3. 4. 5.
Tingkat Pendidikan SD SMP SMA Diploma Sarjana Jumlah
Sumber: Data diolah dari lampiran 2
Jumlah (Jiwa)
Jumlah (%)
0 4 63 30 3 100
0 4 63 30 3 100
4835
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan terbesar konsumen sampel berada di kelompok SMA dengan jumlah 63 orang (63%) dan yang terkecil pada kelompok SD dengan jumlah 0 orang (0%).
d. Jumlah tanggungan Jumlah tanggungan ataupun jumlah anggota keluarga dalam suatu keluarga sangat erat hunbungannya dalam jumlah konsumsi akan suatu barang, ini dikarenakan semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin banyak jumlah yang dikonsumsi. Adapun jumlah tanggungan konsumen sampel dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini. Tabel 12. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan No 1. 2. 3.
Jumlah Tanggungan (Jiwa) 0-2 3-5 ≥6 Jumlah
Jumlah (Jiwa) 12 53 35 100
Persentase (%) 12 53 35 100
Sumber: Data diolah dari lampiran 2
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan konsumen sampel terbesar berada pada kelompok 3 - 5 tahun dengan jumlah 53 orang (53%) dan yang terkecil pada kelompok 0-2 tahun dengan jumlah 12 orang (12%).
e. Pekerjaan Pekerjaan konsumen sampel sangat bevariasi
mulai dari ibu rumah
tangga, wiraswasta, pegawai negeri sipil, dan lain-lain. Adapun pekerjaan konsumen sampel dapat dilihat dari tabel 13 di bawah ini.
49 36
Tabel 13. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Pekerjaan No 1. 2. 3. 4.
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT) Wiraswasta PNS Dan lain-lain Jumlah
Jumlah (Jiwa) 35 36 11 18 100
Persentase (%) 35 36 11 18 100%
Sumber: Data diolah dari lampiran 2
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan konsumen sampel Sangat beragam. Pekerjaan yang paling banyak adalah Wiraswasta yaitu sebesar 36 jiwa (36%) dan paling sedikit adalah Pegawai Negeri sipil (PNS) sebesar 11 jiwa (11%).
f. Permintaan Permintaan ayam broiler/pedaging berbeda disetiap kelurga atau pun dalam 1 rumah tangga. Adapun permintaan ayam broiler/pedaging dari konsumen sampel dapat dilihat dari tabel 14 di bawah ini. Tabel 14. Distribusi Konsumen Sampel Berdasarkan Permintaan No
Permintaan
1. 2. 3. 4.
0-2 3-5 6-8 ≥9 Jumlah
Sumber: Data diolah dari lampiran 2
Jumlah (jiwa) 2 27 52 19 100
Persentase (%) 2 27 52 19 100
50 37
Berdasarkan data sampel diatas maka dapat dibuat Rekapitulasinya seperti tabel 15 di bawah ini. Tabel 15. Rekapitulasi Karakteristik Konsumen Ayam Broiler/ Pedaging Tahun 2013 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Uraian Usia Tingkat Pendidikan Jumlah Tanggungan Pendapatan Permintaan Harga Barang Subtitusi Harga Ayam Broiler
Rata-rata 42,3 12,62 4,37 3.720.000 6,455 26,690 27,460
Ranges 20-57 9-16 1-8 2.000.000-5.000.000 2-11 26.000-28.000 26.000-29.000
Sumber : Data diolah dari lampiran 2
Berdasarkan data di atas maka kebutuhan daging ayam broiler/kg/kapita/bulan adalah jumlah rata-rata daging ayam broiler/bulan dibagi jumlah tanggungan sehingga diperoleh hasil 1,47 kg/kapita/bulan.
51
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Permintaan Ayam Broiler/pedaging Dari data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan dan Dinas Peternakan Kota Medan bahwa jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan pada tahun 2007-2009 sedangkan pada tahun 2009-2010 mengalami penurunan 23443 jiwa dan pada tahun 2010-2011 mengalami peningkatan sebesar 79614 jiwa. Berikut grafik perkembangan jumlah penduduk di Kota Medan.
Gambar 7: Perkembangan Jumlah Penduduk
Jumlah produksi ayam broiler/pedaging di Kota Medan dalam 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Dimana pada tahun 2007 produksi ayam broiler/pedaging sebesar 108,88 ton dan pada tahun 2011 sebesar 116,03 ton. Dalam kurun waktu 5 tahun produksi ayam broiler/pedaging meningkat 7,15 ton itu berarti rata-rata setiap tahunnya produksi ayam broiler/pedading meningkat sebesar 1,43 ton.
38
52 39
Gambar 8: Perkembangan Produksi ayam Broiler/pedaging
Permintaan ayam broiler/pedaging di Kota Medan sama dengan jumlah produksi ayam broiler/pedaging di Kota Medan. Namun jumlah permintaan berbeda dengan jumlah kebutuhan yang diminta oleh konsumen.Kebutuhan akan ayam broiler/pedaging dijelaskan pada tabel 16 di bawah ini.
Gambar 9: Perkembangan Permintaan Ayam Broiler/Pedaging
5340
Dari data yang telah didapat dari smapel maka kebutuhan akan ayam broiler/pedaging adalah rata-rata permintaan ayam broiler/pedaging dibagi ratarata jumlah tanggungan diperoleh 1,47 kg/kapita/bulan.
Tabel 16. Jumlah Penduduk, Permintaan Ayam Broiler/pedaging (Kg) dan Produksi Ayam Broiler/Pedaging (Ton) di Kota Medan Tahun 2007-2011 Tahun
Jumlah Penduduk
Kebutuhan akan Ayam Broiler Kota Medan (ton/bulan)
2007 2008 2009 2010 2011
2.083.156 2.102.105 2.121.053 2.097.610 2.117.224
3.062,239 3.090,094 3.117,948 3.083,467 3.112,319
Produksi Ayam Broiler = Permintaan Ayam Broiler (Ton) 108,88 108,93 109,47 114,40 116,03
Keterangan
Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi
Sumber: Dinas Peternakan Sumut, Statistik Peternakan, 2012
Dari tabel 16 dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan ayam broiler/pedaging di kota Medan mengalami peningkatan pada tahun 2007- 2009 sedangkan pada tahun 2009-2010 mengalami penurunan dan pada tahun berikutnya mengalami peningkatan. Ini tidak sejalan dengan jumlah produksi yang meningkat setiap tahunnya. Produksi ayam broiler/pedaging di Kota Medan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan ayam broiler/pedaging di Kota Medan. Berarti Kota Medan perlu mengimpor ataupun membeli ayam broiler/pedaging dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan akan ayam broiler/pedaging di Kota Medan.
5441
Gambar 10: Kebutuhan akan Ayam Broiler/Pedaging
Menurut Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumatera Utara bahwa kebutuhan akan daging untuk 1 (satu) rumah tangga adalah 50 gram/URT. Maka kebutuhan akan ayam broiler/pedaging yang sesuai dengan pola pangan harapan Kota Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 17. Jumlah Penduduk, Kebutuhan akan Daging Ayam Broiler Menurut Pola Pangan Harapan Kota Medan, Permintaan Ayam Broiler/pedaging (Kg) dan Produksi Ayam Broiler/Pedaging (Ton) di Kota Medan Tahun 2007-2011 Tahun
Jumlah Penduduk
Kebutuhan akan Ayam Broiler Kota Medan Sesuai PPH (ton/bulan)
2007 2008 2009 2010 2011
2.083.156 2.102.105 2.121.053 2.097.610 2.117.224
249,988 252,253 254,256 251,713 254,067
Produksi Ayam Broiler = Permintaan Ayam Broiler (Ton) 108,88 108,93 109,47 114,40 116,03
Keterangan
Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi
Berdasarkan tabel di atas untuk memenuhi kebutuhan akan daging menurut pola pangan harapan tidak terpenuhi dari ayam broiler saja sehingga harus mengimpor dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan akan daging yang sesuai dengan pola
5542
pangan harapan Kota Medan ataupun dengan mengkonsumsi daging lain sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan akan daging yang sesuai dengan pola pangan harapan Kota Medan.
Gambar 11: Kebutuhan akan Ayam Broiler/Pedaging Sesuai dengan PPH
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ayam Broiler/Pedaging Dari hasil penelitian terhadap 100 sampel telah ditetapkan beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan ayam broiler/pedaging khususnya di Kota Medan yaitu pendapatan (X1), harga barang subtitusi (X2), usia (X3), tingkat pendidikan (X4), harga ayam broiler/pedaging itu sendiri (X5) dan jumlah tanggungan (X6). Dari variabel independen (variabel bebas) tersebut akan dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging (Y) sebagai variabel dependen (variabel terikat).
Untuk mengetahui adanya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap permintaan ayam broiler/pedaging digunakan analisis Regresi Linier Berganda, yang dimana dapat dibentuk model persamaan sebagai berikut :
43 56
Dimana: Y
= Jumlah permintaan daging ayam broiler (kg/bulan)
a
= Konstanta/Koefisien Intersep
b1-b5 = Koefisien variable regresi X1
= Pendapatan (Rp/bln)
X2
= Harga barang subtitusi (Rp/kg)
X3
= Usia (tahun)
X4
= Tingkat pendidikan (tahun)
X5
= Harga daging ayam broiler/pedaging (Rp/kg)
X6
= Jumlah tanggungan (jiwa)
µ
= Kesalahan pengganggu
Tabel 18. Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Permintaan Ayam Broiler/Pedaging Variabel Constan X1= Pendapatan X2= Harga Barang Subtitusi X3= Usia X4= Tingkat Pendidikan X5= Harga Ayam Broiler/Prdaging X6= Jumlah Tanggungan R-Square= 0,702 F-Hitung = 36,440 F-Tabel = 2,20 T-Tabel = 1,66
Koefisien Regresi -2,077 0,684 0,371
Standart Error 7,899 0,134 0,228
T-Hitung
Signifikan
-0,263 5,111 1,627
0,793* 0,000** 0,107*
-0,075 0,125
0,021 0,097
-3,593 1,293
0,001** 0,199*
-0,244
0,182
-1,342
0,183*
0,997
0,105
9,512
0,000**
Keterangan : * = Tidak Nyata ** = Nyata Sumber: Diolah dari hasil analisis regresi pada Lampiran
0,000a
44 57
Persamaan yang diperoleh dari hasil analisis tabel 14 adalah : Y = -2,077+ 0,684X1 + 0,371X2 – 0,075X3 + 0,125X4 – 0, 244X5 + 0,997X6 (5,111) (1,627) (-3,593) (1,293) (-1,342) (9,512) Dari hasil persamaan tersebut diperoleh nilai konstanta yang bernilai negatif (-) yaitu -2,077 Hal ini mustahil terjadi karena tidak mungkin jumlah konsumsi bernilai negatif. Dan itu diperkuat oleh nilai masing-masing X dalam penelitian ini tidak sama dengan nol (X≠0). Menurut (Wijayanto, 2009) konstanta yang negatif tidak menjadi masalah sepanjang nilai X tidak mungkin sama dengan nol karena tidak mungkin dilakukan. Dari Tabel 14 diketahui nilai R2 (R Square) diperoleh sebesar 0,702. Koefisien (indeks) determinasi tersebut menunjukkan informasi bahwa 70,2 % permintaan ayam broiler/pedaging dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan, harga barang subtitusi, usia, tingkat pendidikan , harga ayam broiler/pedaging dan jumlah tanggungan, atau dengan kata lain sebesar 70,2 % keenam variabel tersebut mempengaruhi jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Sedangkan sisanya 29,8 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Secara serempak faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan ayam broiler/pedaging (pendapatan, harga barang subtitusi, usia, tingkat pendidikan , harga ayam broiler/pedaging dan jumlah tanggungan) memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai F-hitung yang didapatkan sebesar 36,440 > F-tabel sebesar 2,20 dengan α 5% (0,05). Dalam pengambilan keputusan diketahui bahwa apabila Fhitung > F-tabel berarti H1 diterima, berarti ada pengaruh faktor pendapatan,
45 58
harga barang subtitusi, usia, tingkat pendidikan , harga ayam broiler/pedaging dan jumlah tanggungan.
Secara parsial, variabel pendapatan berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai t-hitung sebesar 5,111 > nilai t-tabel sebesar 1,66 pada taraf kepercayaan 95 %. Nilai koefisien variabel pendapatan sebesar 0,684 menunjukkan jika pendapatan bertambah 1.000.000 maka jumlah permintaan ayam broiler/pedaging akan meningkat sebesar 0,684 kg. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terima H0 dan terima H1.
Secara parsial, variabel harga barang subtitusi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai t-hitung 1,627 < nilai t-tabel sebesar 1,66 pada taraf kepercayaan 95 % maka dapat diambil kesimpulan bahwa terima H0 dan tidak terima H1.
Secara parsial, variabel usia berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai t-hitung (-) 3,593 > nilai ttabel 1,66 pada taraf kepercayaan 95 %. Nilai koefisien variabel usia bertanda negatif (-) 0,075 menunjukkan jika usia naik 1 tahun mak jumlah permintaan akan menurun 0,075 kg. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terima H0 dan terima H1.
46 59
Secara parsial, variabel pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai t-hitung sebesar 0,125 < nilai t-tabel sebesar 1,66 pada taraf kepercayaan 95 % maka dapat diambil kesimpulan bahwa terima H0 dan tidak terima H1. Secara parsial, variabel harga ayam broiler/pedaging tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai t-hitung sebesar (-) 0,244 < nilai t-tabel sebesar 1,66 pada taraf kepercayaan 95 % maka dapat diambil kesimpulan bahwa terima H0 dan tidak terima H1.
Secara parsial, variabel jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai t-hitung sebesar 9,512 > nilai t-tabel sebesar 1,66 pada taraf kepercayaan 95 %. Nilai koefisien variabel jumlah tanggungan sebesar 0,997 maka ini menunjukan jika jumlah tanggungan bertambah 1 orang maka permintaan akan bertambah sebesar 0,997 kg. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terima H0 dan terima H1.
Berdasarkan tabel hasil regresi linier berganda tersebut dapat disimpulkan bahwa secara serempak dari keseluruhan variabel bebas memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Secara parsial, variabel harga barang subtitusi, tingkat pendidikan dan harga ayam broiler/pedaging tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging, sedangkan pada pendapatan, usia dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging.
47 60
Perkembangan Harga Ayam Broiler/Pedaging Di Kota Medan Permintaan ayam broiler/pedaging termasuk berkembang dengan cepat, walaupun kadang tetap mengalami penurunan dan peningkatan tiap tahunnya. Hal ini disebabkan selera konsumen yang berbeda-beda serta berubah-ubah. Bagi rumah tangga masyarakat di Indonesia umumnya dan Kota Medan khususnya daging ayam broiler/pedaging telah menjadi menu utama, untuk hidangan pesta pernikahan, ulang tahun, syukuran, wisata kuliner, dan sebagainya. Peranan alokasi dari harga ayam broiler/pedaging yaitu membantu pembeli memutuskan cara memperoleh utilitas maksimal sesuai dengan daya belinya. Sedangkan peranan informasi dari harga tersebut, dapat menunjukkan pada konsumen
mengenai
faktor-faktor
produk,
misalnya
kualitas.
Berikut
perkembangan harga ayam broiler/pedaging di Kota Medan. Tabel 19. Perkembangan Harga Ayam Broiler/Pedaging 5 Tahun Terakhir di Kota Medan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Harga Ayam Broiler/pedaging (Rp/Ekor) 12.352 15.008 16.550 15.750 15.667
Sumber:Dinas Peternakan Kota Medan
Perkembangan Harga (Rp) 2656 1542 - 800 - 83
Persentase % 21,50% 10,27% - 4,83% - 0,52%
6148
Gambar 6 : Perkembangan Harga Ayam Broiler/Pedaging Dari Tabel 19 dan gambar di atas
harga ayam broiler/pedaging mengalami
peningkatan pada tahun 2007-2009, dan pada tahun 2009-2011 terjadi penurunan harga ayam broiler/pedaging. Tabel 20. Perkembangan Harga dan Permintaan Ayam Broiler/Pedaging 5 Tahun Terakhir di Kota Medan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Harga Ayam Broiler (Rp/Ekor) 12.352 15.008 16.550 15.750 15.667
Permintaan Ayam Broiler di Kota Medan (Kg/ Thn) 108.879,99 108.928,97 109.469,66 114.399,45 116.028,10
Sumber:Dinas Peternakan Kota Medan 2012
Dari Tabel 20 diperoleh perkembangan harga dan permintaan ayam broiler di Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun. Pada tahun 2007-2009 harga ayam broiler/pedaging mengalami peningkatan dan permintaan juga mengalami peningkatan ini berarti bertolak balakang dengan teori permintaan. Sedangkan pada tahun 2009-2011 harga ayam broiler/pedaging mengalami penurunan namun
6249
permintaan ayam broiler/pedaging di Kota Medan mengalami peningkatan ini sesuai dengan teori permintaan, dimana semakin tinggi harga maka permintaan akan menurun begitu juga sebaliknya. Tabel 21. Perkembangan Harga dan Permintaan Ayam Broiler/Pedaging (Kg/Kapita) 5 Tahun Terakhir di Kota Medan Keterangan Harga (Rp/Ekor) Permintaan (Kg/Kapita/Thn)
2007
2008
Tahun 2009
12.352
15.008
16.550
15.750
15.667
0,052266
0,051819
0,051611
0,054538
0,054802
2010
2011
Sumber:Dinas Peternakan Kota Medan 2012
Dari Tabel 21 diperoleh perkembangan harga ayam broiler mengalami peningkatan pada tahun 2007-2009 dimana pada tahun tersebut permintaan ayam broiler/pedaging menurun dan pada tahun 2009-2011 mengalami peningkatan permintaan, pada tahun tersebut harga ayam broiler/pedaging mengalami penurunan. Hal ini sesuai sangat dengan teori ekonomi yaitu apabila harga meningkat maka permintaan akan suatu barang akan menurun, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya harga daging ayam broiler/pedaging relatif lebih murah daripada ikan yang nota bene sebagai subtitusi dari ayam broiler, dan mungkin karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya kesehatan.
63
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan yaitu: 1. Perkembangan harga daging ayam broiler tidak meningkat setiap tahunnya, sedangkan perkembangan permintaan ayam broiler mengalami penurunan pada tahun 2007-2009 dan pada tahun 2009-2011 mengalami peningkatan permintaan daging ayam broiler. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi yaitu apabila harga meningkat maka permintaan akan suatu barang akan menurun dan begitu juga sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka permintaannya akan meningkat, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya harga daging ayam broiler/pedaging relatif lebih murah daripada ikan yang nota bene sebagai subtitusi dari ayam broiler, dan mungkin karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya kesehatan. 2. Secara serempak faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan ayam broiler/pedaging (pendapatan, harga barang subtitusi, usia, tingkat pendidikan , harga ayam broiler/pedaging dan jumlah tanggungan) memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging. Hal ini disimpulkan berdasarkan nilai F-hitung yang didapatkan sebesar 36,380 > F-tabel sebesar 2,20. Dalam pengambilan keputusan diketahui bahwa apabila F-hitung > F-tabel berarti H0 diterima, H1 berarti ada pengaruh faktor pendapatan, harga barang subtitusi, usia,
50
51 64
tingkat pendidikan , harga ayam broiler/pedaging dan jumlah tanggungan terhadap permintaan ayam broiler/pedaging di Kota Medan. 3. Secara parsial, variabel harga barang subtitusi, tingkat pendidikan dan harga ayam broiler/pedaging tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging, sedangkan pada pendapatan, usia dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam broiler/pedaging.
Saran -
Kepada Konsumen Di dalam membeli daging ayam broiler sebaiknya konsumen jangan hanya dipengaruhi oleh rasa daging ayam broiler yang enak, tetapi konsumen juga harus memperhatikan bagaimana kualitas daging ayam tersebut.
-
Kepada Pedagang Sebaiknya pedagang melihat kesempatan untuk memasarkan daging ayam broiler dari faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, dan tidak menetapkan harga diatas harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
-
Kepada Peneliti Lain Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan daging ternak lainnya, baik itu ayam kampung maupun ternak ruminansia. Serta bagaimana prospek usaha ternak masing-masing komoditi.
65
DAFTAR PUSTAKA Anonimus.2011(http://ternak-ayambroiler.blogspot.com/2012/11/anatomi-ayam.html). Diunduh pada tanggal 10 April 2013 pukul 21:20 Anonimus.2011(http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/analisis-regresi-linierberganda.html) Diunduh pada tanggal 4 September 2013 pukul 23:00 Arsyad, L. 2000. Ekonomi Manajerial. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Bilas. Richard A.1992.Ekonomi Mikro. Jakarta: Rineka Cipta. Churcill.Gilbert.2001.DASAR RISET PEMASARAN.Jakarta: Erlangga. Deliarnov.2006.Ilmu PengetahuanSosial Ekonomi.Jakarta :Erlangga. Daniel. M. 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara. Gilarso.T.2003.Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanasius. Hanafie.Rita.2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: Andi. Muhamad.Rasyad.2008.Panduan Beternak Ayam Pedaging. Jakarta: Penebar Swadaya. Murtidjo, B. A. 2007. Pemotongan, Penanganan, dan Pengolahan Daging Ayam. Yogyakarta: Kanisius. Nastiti. Rima. Menjadi Milyarder Budidaya Ayam Broiler: Pustaka Baru Press Narantaka. Anggit. 2012. Budidaya Ayam Broiler Komersial. Jogyakarta: Javalitera. Nawari.2010.Analisis Regresi dengan MS Exel 2007 dan SPSS 17. Jakarta : Gramedia. Pracoyo dan Antyo Pracoyo.2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro.Jakarta: Grisindo. Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenanda Media. Setyono, D. J dan Maria Ulfah. 2011. 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging. Jakarta: Penebar Swadaya. Soedjatmiko.Haryanto.2008. Saya Berbelanja maka Saya Ada ketika Konsumsi menjadi Gaya Hidup Konsumeris .Yogyakarta: Jalasutra.
66
Suharno. Bambang. 2012. Agribisnis Ayam Ras. Jakarta: Penebar Swadaya. Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: TARSITO. Supriana, Tavi. 2009. Pengantar Ekonometrika Aplikasi dalam Bidang Ekonomi Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara. Tim Karya Tani Mandiri. 2009. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Bandung: Nuansa Aulia. Wirartha, I.M. 2006. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
67
Lampiran 1. Jarak dan Jumlah Pasar di Kota Medan No Kecamatan Jarak Kecamatan Pasar ke Kantor Walikota Medan Tradisional Swalayan (Km) (unit) (unit) 16 2 12,5 MedanTuntungan 1 6 26 10 Medan Johor 2 5 2 9 Medan Amplas 3 3 1 8 Medan Denai 4 9 7 9 5 Medan Area 11 9 9 Medan Kota 6 2 9 Medan Maimun 2 7 5 3 8 Medan Polonia 8 19 8 2 Medan Baru 9 12 7 10 Medan Selayang 3 17 8 11 Medan Sunggal 28 2 6,4 12 Medan Helvetia 3 3 13 Medan Petisah 8 4 5 14 Medan Barat 4 1,5 15 Medan Timur 12 4 6 16 MedanPerjuangan 12 6 8 17 Medan Tembung 9 1 10 18 Medan Deli 8 5 18 19 Medan Labuhan 4 2 22 20 Medan Marelan 8 2 23 21 Medan Belawan
68
Lampiran 2. Karakteristik Konsumen Ayam Broiler/Pedaging No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Usia Tingkat Pekerjaan Pendidikan 43 40 50 25 47 56 28 42 44 36 37 39 30 33 55 39 45 43 48 54 37 44 38 40 54
14 14 9 12 14 12 12 12 14 14 12 14 14 12 12 12 9 12 12 12 14 12 12 14 12
P. Swasta IRT IRT Wiraswasta PNS Petani IRT IRT IRT Bidan Petani PNS Wiraswasta IRT IRT IRT IRT IRT Wiraswasta PNS IRT Wiraswasta IRT PNS Wiraswasta
Jumlah Pendapatan Permintaan Harga Harga Tanggungan Barang Ayam Subtitusi Broiler 3 5.000.000 6 26.000 28.000 6 4.000.000 8 26.000 26.000 7 5.000.000 8 26.000 27.000 1 2.000.000 3 26.000 28.000 6 3.000.000 9 27.000 26.000 6 3.000.000 4 27.000 27.000 2 2.000.000 4 27.000 29.000 4 4.000.000 6 28.000 28.000 4 4.000.000 7 28.000 28.000 3 3.000.000 5 27.000 28.000 3 2.000.000 3 26.000 28.000 3 5.000.000 8 27.000 27.000 1 3.000.000 3 26.000 28.000 2 2.000.000 3 27.000 28.000 5 4.000.000 6 27.000 27.000 4 4.000.000 9 26.000 27.000 4 4.000.000 6 26.000 28.000 4 3.000.000 5 26.000 28.000 6 5.000.000 6 27.000 27.000 5 5.000.000 7 27.000 26.000 4 4.000.000 9 27.000 28.000 5 4.000.000 7 27.000 28.000 4 4.000.000 6 26.000 28.000 5 5.000.000 9 27.000 27.000 6 2.000.000 8 27.000 27.000
69
No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Tingkat Pekerjaan Usia Pendidikan 41 40 50 20 44 57 27 42 45 36 43 46 54 55 49 38 40 54 40 40 53 22 44 54 37
12 12 12 12 12 12 12 12 14 14 12 12 12 16 12 12 14 12 14 12 9 12 12 12 14
Wiraswasta IRT IRT Wiraswasta Wiraswasta Petani Wiraswasta IRT PNS Wiraswasta IRT IRT Wiraswasta PNS Wiraswasta SPG Wiraswasta Petani Wiraswasta IRT Wiraswasta SPG Wiraswasta IRT P.Swasta
Jumlah Pendapatan Permintaan Harga Harga Tanggungan Barang Ayam Subtitusi Broiler 3 5.000.000 6 28.000 28.000 6 4.000.000 7 27.000 27.000 7 4.000.000 8 27.000 27.000 1 2.000.000 3 26.000 28.000 6 3.000.000 9 27.000 28.000 6 3.000.000 4 27.000 28.000 3 3.000.000 6 27.000 27.000 4 4.000.000 6 27.000 28.000 4 4.000.000 7 26.000 28.000 3 3.000.000 5 27.000 29.000 2 3.000.000 4 26.000 28.000 6 5.000.000 7,5 27.000 27.000 3 5.000.000 5 27.000 28.000 7 5.000.000 8 26.000 28.000 5 4.000.000 7 27.000 28.000 4 4.000.000 6 26.000 28.000 5 5.000.000 9 27.000 28.000 6 2.000.000 8 27.000 27.000 4 5.000.000 7 26.000 28.000 6 4.000.000 7 27.000 27.000 7 5.000.000 8 26.000 27.000 1 2.000.000 3 26.000 28.000 6 3.000.000 9 27.000 28.000 3 5.000.000 5 27.000 26.000 4 4.000.000 7 27.000 28.000
70
No 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Tingkat Pekerjaan Usia Pendidikan 49 38 42 54 43 40 50 20 44 57 37 41 44 54 37 48 38 40 54 23 41 38 40 52 44
12 12 14 12 14 12 9 12 12 12 14 12 14 12 14 12 12 14 12 12 12 12 14 12 14
IRT P.Swasta IRT IRT Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta Mahasiswa Wiraswasta P.Swasta Wiraswasta IRT Wiraswasta IRT P.Swasta IRT Wiraswasta P.Swasta IRT SPG Wiraswasta IRT IRT PNS PNS
Jumlah Pendapatan Permintaan Harga Harga Tanggungan Barang Ayam Subtitusi Broiler 5 4.000.000 7 27.000 28.000 4 4.000.000 6 26.000 28.000 5 5.000.000 9 27.000 28.000 6 2.000.000 8 27.000 27.000 3 5.000.000 6 26.000 28.000 6 4.000.000 7 27.000 27.000 7 3.000.000 8 26.000 27.000 1 2.000.000 3 26.000 28.000 6 3.000.000 9 27.000 28.000 6 3.000.000 4 27.000 27.000 4 4.000.000 7 27.000 28.000 4 4.000.000 8 27.000 26.000 6 4.000.000 9 27.000 28.000 3 5.000.000 5 27.000 26.000 4 4.000.000 7 27.000 28.000 5 4.000.000 7 27.000 28.000 4 4.000.000 6 26.000 27.000 5 5.000.000 9 27.000 26.000 6 2.000.000 7 27.000 27.000 1 2.000.000 3 26.000 28.000 6 4.000.000 7 27.000 27.000 4 4.000.000 6 26.000 27.000 5 5.000.000 9 27.000 27.000 8 4.000.000 9 27.000 27.000 3 5.000.000 6 26.000 28.000
71
No
Usia
76 40 77 57 78 44 79 44 80 57 81 51 82 24 83 55 84 55 85 37 86 47 87 39 88 44 89 53 90 27 91 40 92 44 93 36 94 37 95 39 96 31 97 34 98 51 99 38 100 26 Total 4236 Rerata 42,36
Tingkat Pekerjaan Pendidikan 12 16 16 14 12 12 14 12 12 14 12 14 14 12 14 12 12 14 12 12 12 14 12 12 14 1262 12,62
IRT P.BUMN P.Swasta Wiraswasta IRT IRT Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta IRT Wiraswasta Bidan PNS Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta Wiraswasta IRT Wiraswasta Wiraswasta IRT PNS IRT Wiraswasta PNS
Jumlah Pendapatan Tanggungan 6 8 3 6 6 6 1 6 5 4 5 4 6 6 2 5 4 3 3 3 2 2 4 4 1 437 4,37
4.000.000 5.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 5.000.000 3.000.000 3.000.000 5.000.000 4.000.000 4.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 4.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 5.000.000 2.000.000 3.000.000 3.000.000 4.000.000 3.000.000 372.000.000 3.720.000
Permintaan Harga Barang Subtitusi 9 27.000 10 26.000 5 26.000 11 27.000 5 27.000 10 28.000 3 26.000 8 27.000 9 27.000 7 27.000 7 27.000 4 27.000 8 27.000 6 27.000 3 27.000 7,5 26.000 7 26.000 5 27.000 3 26.000 8 27.000 4 26.000 2 27.000 6 27.000 7 26.000 2 26.000 645 2.669.000 6,45 26.690
Harga Ayam Broiler 27.000 27.000 28.000 28.000 27.000 27.000 28.000 26.000 26.000 28.000 28.000 28.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 28.000 29.000 26.000 28.000 28.000 27.000 26.000 28.000 2.746.000 27.460
72
Lampiran 3. Daftar Harga Ayam Broiler/Pedaging di Kota Medan Bulan Tahun 2007 2008 2009 2010 10.875 13.000 13.000 14.500 Januari 9.000 13.000 13.000 14.500 Febuari 10.625 13.500 13.500 16.000 Maret 12.125 14.600 14.600 14.000 April 11.600 14.000 15.000 15.000 Mei 13.625 15.000 15.500 15.500 Juni 14.000 15.000 15.000 15.000 Juli 12.500 16.000 16.000 16.000 Agustus 13.500 16.500 16.500 16.500 September 13.500 16.500 16.500 16.500 Oktober 13.250 16.000 16.000 18.000 November 13.625 17.000 17.500 17.500 Desember
2011 15.500 16.000 16.000 15.500 16.500 16.000 16.500 16.000 16.500 14.500 15.000 14.000
73
Lampiran 4: Data SPSS No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Usia Tingkat Jumlah Pendapatan Permintaan Harga Harga Pendidikan Tanggungan Barang Ayam Subtitusi Broiler 43 14 3 5.000.000 6 26.000 28.000 40 14 6 4.000.000 8 26.000 26.000 50 9 7 5.000.000 8 26.000 27.000 25 12 1 2.000.000 3 26.000 28.000 47 14 6 3.000.000 9 27.000 26.000 56 12 6 3.000.000 4 27.000 27.000 28 12 2 2.000.000 4 27.000 29.000 42 12 4 4.000.000 6 28.000 28.000 44 14 4 4.000.000 7 28.000 28.000 36 14 3 3.000.000 5 27.000 28.000 37 12 3 2.000.000 3 26.000 28.000 39 14 3 5.000.000 8 27.000 27.000 30 14 1 3.000.000 3 26.000 28.000 33 12 2 2.000.000 3 27.000 28.000 55 12 5 4.000.000 6 27.000 27.000 39 12 4 4.000.000 9 26.000 27.000 45 9 4 4.000.000 6 26.000 28.000 43 12 4 3.000.000 5 26.000 28.000 48 12 6 5.000.000 6 27.000 27.000 54 12 5 5.000.000 7 27.000 26.000 37 14 4 4.000.000 9 27.000 28.000 44 12 5 4.000.000 7 27.000 28.000 38 12 4 4.000.000 6 26.000 28.000 40 14 5 5.000.000 9 27.000 27.000 54 12 6 2.000.000 8 27.000 27.000
74
No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Tingkat Jumlah Pendapatan Permintaan Harga Harga Usia Pendidikan Tanggungan Barang Ayam Subtitusi Broiler 41 12 3 5.000.000 6 28.000 28.000 40 12 6 4.000.000 7 27.000 27.000 50 12 7 4.000.000 8 27.000 27.000 20 12 1 2.000.000 3 26.000 28.000 44 12 6 3.000.000 9 27.000 28.000 57 12 6 3.000.000 4 27.000 28.000 27 12 3 3.000.000 6 27.000 27.000 42 12 4 4.000.000 6 27.000 28.000 45 14 4 4.000.000 7 26.000 28.000 36 14 3 3.000.000 5 27.000 29.000 43 12 2 3.000.000 4 26.000 28.000 46 12 6 5.000.000 7,5 27.000 27.000 54 12 3 5.000.000 5 27.000 28.000 55 16 7 5.000.000 8 26.000 28.000 49 12 5 4.000.000 7 27.000 28.000 38 12 4 4.000.000 6 26.000 28.000 40 14 5 5.000.000 9 27.000 28.000 54 12 6 2.000.000 8 27.000 27.000 40 14 4 5.000.000 7 26.000 28.000 40 12 6 4.000.000 7 27.000 27.000 53 9 7 5.000.000 8 26.000 27.000 22 12 1 2.000.000 3 26.000 28.000 44 12 6 3.000.000 9 27.000 28.000 54 12 3 5.000.000 5 27.000 26.000 37 14 4 4.000.000 7 27.000 28.000
75
No 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Tingkat Jumlah Pendapatan Permintaan Harga Harga Usia Pendidikan Tanggungan Barang Ayam Subtitusi Broiler 49 12 5 4.000.000 7 27.000 28.000 38 12 4 4.000.000 6 26.000 28.000 42 14 5 5.000.000 9 27.000 28.000 54 12 6 2.000.000 8 27.000 27.000 43 14 3 5.000.000 6 26.000 28.000 40 12 6 4.000.000 7 27.000 27.000 50 9 7 3.000.000 8 26.000 27.000 20 12 1 2.000.000 3 26.000 28.000 44 12 6 3.000.000 9 27.000 28.000 57 12 6 3.000.000 4 27.000 27.000 37 14 4 4.000.000 7 27.000 28.000 41 12 4 4.000.000 8 27.000 26.000 44 14 6 4.000.000 9 27.000 28.000 54 12 3 5.000.000 5 27.000 26.000 37 14 4 4.000.000 7 27.000 28.000 48 12 5 4.000.000 7 27.000 28.000 38 12 4 4.000.000 6 26.000 27.000 40 14 5 5.000.000 9 27.000 26.000 54 12 6 2.000.000 7 27.000 27.000 23 12 1 2.000.000 3 26.000 28.000 41 12 6 4.000.000 7 27.000 27.000 38 12 4 4.000.000 6 26.000 27.000 40 14 5 5.000.000 9 27.000 27.000 52 12 8 4.000.000 9 27.000 27.000 44 14 3 5.000.000 6 26.000 28.000
76
Tingkat Jumlah Pendapatan Permintaan Harga Pendidikan Tanggungan Barang Subtitusi 76 40 12 6 4.000.000 9 27.000 77 57 16 8 5.000.000 10 26.000 78 44 16 3 5.000.000 5 26.000 79 44 14 6 4.000.000 11 27.000 80 57 12 6 3.000.000 5 27.000 81 51 12 6 5.000.000 10 28.000 82 24 14 1 3.000.000 3 26.000 83 55 12 6 3.000.000 8 27.000 84 55 12 5 5.000.000 9 27.000 85 37 14 4 4.000.000 7 27.000 86 47 12 5 4.000.000 7 27.000 87 39 14 4 3.000.000 4 27.000 88 44 14 6 3.000.000 8 27.000 89 53 12 6 3.000.000 6 27.000 90 27 14 2 3.000.000 3 27.000 91 40 12 5 4.000.000 7,5 26.000 92 44 12 4 4.000.000 7 26.000 93 36 14 3 3.000.000 5 27.000 94 37 12 3 2.000.000 3 26.000 95 39 12 3 5.000.000 8 27.000 96 31 12 2 2.000.000 4 26.000 97 34 14 2 3.000.000 2 27.000 98 51 12 4 3.000.000 6 27.000 99 38 12 4 4.000.000 7 26.000 100 26 14 1 3.000.000 2 26.000 Total 4236 1262 437 372.000.000 645 2.669.000 Rerata 42,36 12,62 4,37 3.720.000 6,45 26.690
No
Usia
Harga Ayam Broiler 27.000 27.000 28.000 28.000 27.000 27.000 28.000 26.000 26.000 28.000 28.000 28.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 28.000 29.000 26.000 28.000 28.000 27.000 26.000 28.000 2.746.000 27.460
77
Lampiran 5 : OutPut SPSS Descriptive Statistics Mean Jumlah Permintaan ayam Broiler Pendapatan Harga Barang Subtitusi Usia Tingkat Pendidikan Harga Ayam Broiler Jumlah Tanggungan
Std. Deviation
N
6.4500
2.06033
100
3.7200 26.6900 42.2600 12.6200 27.4600 4.3700
.99575 .54486 8.91670 1.30871 .73057 1.72126
100 100 100 100 100 100
Correlations Jumlah Harga Permintaan Barang ayam Broiler Pendapatan Subtitusi Pearson Jumlah Permintaan ayam Correlation Broiler
1.000
.513
Pendapatan
.513
Harga Barang Subtitusi
.301
Usia
.470
Tingkat Pendidikan
Sig. (1tailed)
N
Harga Ayam Broiler
Tingkat Pendidikan
Usia
Jumlah Tanggungan
.301
.470
.053
-.387
.740
1.000
.118
.359
.189
-.279
.297
.118
1.000
.306
.046
-.146
.296
.359
.306 1.000
-.178
-.388
.750
.053
.189
.046
-.178
1.000
.195
-.161
Harga Ayam Broiler
-.387
-.279
-.146
-.388
.195
1.000
-.402
Jumlah Tanggungan
.740
.297
.296
.750
-.161
-.402
1.000
.
.000
.001
.000
.301
.000
.000
Jumlah Permintaan ayam Broiler Pendapatan
.000
.
.122
.000
.030
.002
.001
Harga Barang Subtitusi
.001
.122
.
.001
.326
.074
.001
Usia
.000
.000
.001
.
.038
.000
.000
Tingkat Pendidikan
.301
.030
.326
.038
.
.026
.055
Harga Ayam Broiler
.000
.002
.074
.000
.026
.
.000
Jumlah Tanggungan
.000
.001
.001
.000
.055
.000
.
Jumlah Permintaan ayam Broiler
100
100
100
100
100
100
100
Pendapatan
100
100
100
100
100
100
100
Harga Barang Subtitusi
100
100
100
100
100
100
100
Usia
100
100
100
100
100
100
100
Tingkat Pendidikan
100
100
100
100
100
100
100
Harga Ayam Broiler
100
100
100
100
100
100
100
Jumlah Tanggungan
100
100
100
100
100
100
100
78
Model Summaryb
Mod el 1
Std. Error of R Adjusted R the Square Square Estimate
R .838 a
.702
.682
Change Statistics R Square Change
1.16125
F Change
.702
df1
36.440
df2 6
Sig. F Change 93
.000
DurbinWatson 2.320
a. Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Harga Barang Subtitusi, Pendapatan, Harga Ayam Broiler, Usia b. Dependent Variable: Jumlah Permintaan ayam Broiler
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
294.839
6
49.140
Residual
125.411
93
1.349
Total
420.250
99
F
Sig.
36.440
.000a
a. Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Harga Barang Subtitusi, Pendapatan, Harga Ayam Broiler, Usia b. Dependent Variable: Jumlah Permintaan ayam Broiler
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Beta
Correlations t
Sig.
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
Tolerance
VIF
-2.077
7.899
-.263
.793
Pendapatan
.684
.134
.330
5.111
.000
.513
.468
.289
.768
1.302
Harga Barang Subtitusi
.371
.228
.098
1.627
.107
.301
.166
.092
.883
1.132
-.075
.021
-.323
-3.593
.001
.470
-.349
-.204
.397
2.518
.125
.097
.080
1.293
.199
.053
.133
.073
.848
1.179
Harga Ayam Broiler
-.244
.182
-.087
-1.342
.183
-.387
-.138
-.076
.772
1.295
Jumlah Tanggungan
.997
.105
.833
9.512
.000
.740
.702
.539
.418
2.391
Usia Tingkat Pendidikan
a. Dependent Variable: Jumlah Permintaan ayam Broiler
79
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Dimensi Eigenval Condition Model on ue Index (Constant) Pendapatan 1
Harga Barang Subtitusi
Tingkat Pendidikan
Usia
Harga Ayam Jumlah Broiler Tanggungan
1
6.807
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
2
.121
7.506
.00
.00
.00
.01
.01
.00
.31
3
.050
11.698
.00
.86
.00
.00
.00
.00
.03
4
.015
21.204
.00
.01
.00
.81
.06
.00
.61
5
.006
32.734
.00
.08
.00
.16
.92
.01
.01
6
.000
120.284
.01
.02
.33
.03
.00
.63
.04
7
.000
219.112
.99
.02
.66
.00
.01
.36
.00
a. Dependent Variable: Jumlah Permintaan ayam Broiler
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
2.7357 -2.152 .202
10.1252 2.130 .522
6.4500 .000 .298
1.72574 1.000 .074
100 100 100
2.7150 -2.70796 -2.332 -2.399 -2.86599 -2.464 2.016 .000 .020
10.1569 2.70662 2.331 2.391 2.84721 2.454 19.040 .053 .192
6.4515 .00000 .000 .000 -.00152 -.002 5.940 .010 .060
1.73075 1.12551 .969 1.001 1.20063 1.013 3.631 .013 .037
100 100 100 100 100 100 100 100 100
a. Dependent Variable: Jumlah Permintaan ayam Broiler
80