ARTIKEL
Judul Monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina, Buleleng,Bali. (Latar Belakang Sejarah, Nilai, Serta Pemanfaatannya Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis Kurikulum 2013)
Oleh Pande Nyoman Suastawan 1014021018
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014
0
Monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina, Buleleng,Bali. (Latar Belakang Sejarah, Nilai, Serta Pemanfaatannya Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis Kurikulum 2013)
Oleh: Pande Nyoman Suastawan, (NIM 1014021018), (
[email protected]) Dra. Desak Made Oka Purnawati, M.Hum *) Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui latar belakang pendirian Monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina,Busungbiu,Buleleng, (2) mengetahui nilai-nilai apa saja yang dapat diwariskan dari Monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina,Busungbiu,Buleleng , (3) mengetahui bagaimana pemanfaatan nilai-nilai kesejarahan Monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina,Busungbiu,Buleleng dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran IPS berbasis kurikulum 2013. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap ; (1) teknik penentuan lokasi penelitian, (2) teknik penentuan informan, (3) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, kajian dokumen), (4) teknik penjamin keaslian data (triangulasi data, triangulasi metode), dan (5) teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) adanya peristiwa sejarah yang melatarbelakangi pembangunan Monumen Perjuangan Panca Wirapati yaitu peristiwa gugurnya I Dewa Nyoman Tegeg, I Dewa Nyoman Jebot, I Dewa Nyoman Latera dan I Dewa Nyoman Nesa pada tahun 1946 serta gugurnya I Dewa Ketut Gateri pada tahun 1948 saat revolusi fisik dalam rangka mempertahankan kemerdekaan NKRI. (2) Nilai-nilai yang diwariskan dari Monumen Perjuangan Panca Wirapati dapat dipilah menjadi dua aspek yaitu nilai-nilai dasar dan nilai-nilai operasional. (3) Nilai-nilai yang terkandung di dalam Monumen Perjuangan Panca Wirapati seperti nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, jiwa dan semangat merdeka, nasionalisme, patriotisme serta rela dan iklas berkorban untuk tanah air dapat dijabarkan ke dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembeajaran (RPP) yang berbasis kurikulum 2013 pada kelas IX semester ganjil. Kata Kunci: monumen, pewarisan nilai-nilai sejarah, pemanfaatan nilai.
1
Abstract This research was aimed at (1) knowing the background of the establishment of Panca Wirapati Monument in Bongancina Village Busungbiu, Buleleng, (2) knowing what values can be inherited from Panca Wirapati Monument in Bongancina Village Busungbiu, Buleleng, (3) knowing to use historical values of Panca Wirapati Struggle Monument in Bongancina village, Busungbiu, Buleleng that can be used as a source of IPS-based learning curriculum in 2013. In this study, the data were collected using qualitative methods with these phases: (1) technique of determining the location of the research, (2) technique of determining informant, (3) data collection techniques (observation, interviews, review of documents), (4) the authenticity of the data guarantor techniques (data triangulation, triangulation methods), and (5) data analysis techniques. The result of this study showed that, (1) There is historical incidents that underlying the development of Panca Wirapati struggle monument that is death incidents of I Dewa Nyoman Tegeg, I Dewa Nyoman Jebot, I Dewa Nyoman and I Dewa Nyoman Latera Nesa in 1946 and the death incidents of I Dewa Ketut Gateri in 1948 when the physical revolution in order to maintain NKRI Independency. (2) The values inherited from Panca Wirapati Monument can be divided into two aspects: the basic values and operational values. (3) The values contained in Panca Wirapati Monument such as the value of piety towards Almighty God, the soul and the spirit of independence, nationalism, patriotism and sincere and willing to sacrifice for the country can be elaborated into the syllabus and lesson plan (RPP ) based on curriculum 2013 in class IX semester 1. Kata Kunci: Monument, inheritance of historical values, utilization value. *) Dosen Pembimbing Artikel
2
Indonesia
memiliki
sejarah yang sangat
perjalanan
Rai,
panjang dalam
Nyoman
Mantik
semakin
kemerdekaannya.
berakhirnya
dukungan
kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia,
Indonesia
maka masuklah satu kekuatan baru yaitu
Agustus
Jepang. Begitu pula halnya dengan Bali
Ricklefs,2008:446).
yang menjadi bagian dari Hindia-Belanda
tentara
Jepang di
Pulau
akhir,
ternyata
dari
yakni
timbul
di
kemudian
yang
Dalam
dan
Bali
ancaman
pendudukan Indies
NICA Civil
dilakukan
oleh
para
pejuang
kemerdekaan, memberi kenangan yang mendalam
bagi
sebagaian
besar
masyarakat di Bali. Khususnya di Desa
arti penindasan dan penjajahan bangsa
Bongancina yang merupakan salah satu
lain atas dirinya. Dalam situasi yang
desa yang ikut ambil bagian dalam
demikian lahirlah kelompok pemuda yang
mempertahankan
bercita-cita tinggi dengan membentuk tanah.
Jawa
Oleh karena sangat heroiknya perjuangan
rakyat dipaksa untuk dapat mengerti apa
bawah
wilayah
yaitu daerah Bongancina, Buleleng ,Bali.
penderitaan yang serba sulit dan pahit ini
organisasi
(Tirtayasa.1994:4:
(Netherlands Indies Civil Administration)
kemudian
hari.
17
para pejuang Indonesia dengan NICA
rakyat Bali sebagai suatu titik awal yang
pada
pernah menjadi areal pertempuran antara
dari
bersikap bungkam. Inilah sifat tipikal
menentang
Republik
Administration). Salah satu tempat yang
berperasaan tunduk dan menurut menjadi
perasaan
1945
(Netherlands
berjiwa kolektif. Melihat hal ini rakyat berubah
ketika
berjuang mempertahankan wilayahnya
terlalu
dan kepercayaan masyarakat Bali yang
menjadi
mendapat
diproklamasikan
Indonesia,
banyak melanggar nilai-nilai kehidupan
Bali
rakyat
dan
rangka mempertahankan kemerdekaan
Bali
semaunya ditunjukkan untuk mencapai kemenangan
terorganisasi
Setelah Indonesia merdeka, dalam
pada masa kolonial. Tindakan-tindakan bala
kawan-
kawannya. Kelompok pemuda pejuang ini
memperjuangkan dan mempertahankan Setelah
dan
kemerdekaan pada
waktu revolusi fisik 1945-1950. Mereka
Kelompok
yang berjuang pada masa revolusi fisik di
pemuda pejuang gerilya ini dipimpin oleh Made Wijayakusuma, I Gusti Ngurah 3
Bongancina ini tergabung dalam ”DPRI
observasi lapangan sehingga sejarah yang
ANAK RANTING BONGANCINA”.
selama
sebagai salah satu alternatif sumber
di Bongancina terdapat 5 orang pemuda
belajar sehingga mampu merangsang
pejuang yang gugur. Untuk mengenang
minat belajar siswa dalam mata pelajaran
dan menghormati jasa para pejuang yang
perjuangan
yang
sebuah
monumen
disebut
Monumen
sejarah.
tersebut,
tahun 1994. Dukungan datang dari semua masyarakat
Pemerintah
termasuk
pula
Daerah Camat
Bongancina
tersebut
diaplikasikan
ke
kurikulum
Buleleng,
monumen
juga
dalam
dapat materi
2013
yaitu
dengan
cara
menyelipkanya ke dalam Kompetensi
Busungbiu.
Dasar mengenai Revolusi fisik dalam
Monumen Panca Wirapati diresmikan
rangka mempertahankan kemerdekaan
pada tanggal 20 Agustus 2000 oleh
Indonesia. Oleh karena itu sangat menarik
Bupati KDH TK II Buleleng Drs.Ketut
untuk
Wirata Sindhu
diteliti
guna
mendapatkan
jawabannya. Monumen kawasan
keberadaan
pembelajaran dengan mengacu kepada
Bongancina, serta Pemerintah Daerah Bali,
kurangnya
Perjuangan Panca Wirapati di Desa
dan masyarakat Desa Bongancina pada
dari
karena
berdirinya monumen Panca Wirapati
atas prakarsa para pejuang kemerdekaan
selain
Selain
pengetahuan masyarakat tentang sejarah
Panca Wirapati. Monumen ini dibangun
pihak,
membosankan,
kelas ke monumen ini dapat dijadikan
saat revolusi fisik dari tahun 1945 – 1950
dibangun
terkesan
melalui metode pembelajaran di luar
Pada saat terjadinya pertempuran
gugur,
ini
yang
Desa
berdiri
Bongancina
di
Penelitian ini bertujuan untuk
ini,
mengetahui latar belakang serta proses
merupakan salah satu sumber belajar
pembangunan,
sejarah yang baik bagi generasi muda
Panca Wirapati, serta pemanfaatan nilai-
sejarah. Monumen ini juga bisa dijadikan untuk
pembelajaran
di
luar
nilai kesejarahan Monumen Perjuangan
mengadakan kelas
yang dapat
diwariskan dari Monumen Perjuangan
untuk dapat membangkitkan kesadaran
alternatif
nilai-nilai
Panca Wirapati dalam pembelajaran IPS
melalui 4
berbasis kurikulum 2013. Kajian teori
berani dan rela berkorban demi tanah air,
yang digunakan
serta nilai kepahlawanan.
dalam penelitian ini
menyangkut latar belakang pendirian
Metode penelitian yang digunakan
sebuah monumen yang bertujuan untuk
dalam penelitian ini adalah metode
mengabdikan jiwa pejuang para pahlawan
penelitian kualitatif. Metode kualitatif
dari masa ke masa. Monumen juga
diantaranya terdapat (1) teknik penentuan
memiliki beberapa fungsi di antaranya (1)
lokasi penelitian. Lokasi yang dituju yaitu
fungsi edukatif yakni peran monumen
Desa
tidak hanya sebagai sebuah bangunan
Informan yang dituju untuk memperoleh
inspiratif yakni bagaimana monumen
data yaitu Dewa Made Regeg, Gusti
dapat dijadikan inspirasi (menyangkut
Nyoman Sumatra, Gusti Nyoman Putra
prilaku tokoh yang diabadikan pada
Adnyana, dan Dewa Ketut Adi Putra,
monumen) untuk menciptakan kehidupan
Made Susana,S.Pd, Ketut Purna Wiguna
yang lebih baik, (3) fungsi rekreatif yang
monumen
kepada
sebagai
dan Putu Agus Sugiarnaya. (3) teknik
pemanfaatan
hiburan
pengumpulan
bagi
triangulasi
dituangkan dalam bentuk bangunan untuk
tersebut.
Selain
memiliki
metode),
dan
(5)
teknik
analisis data.
menghormati peristiwa maupun tokoh pada
(observasi,
penjamin keaslian data (triangulasi data,
menekankan bagaimana hasil karya yang
diabadaikan
data
wawancara, kajian dokumen), (4) teknik
masyarakat, dan (4) fungsi instruktif yang
yang
lokasi
Wirapati ; (2) teknik penentuan informan.
sebagai media pembelajaran, (2) fungsi
merujuk
sebagai
bedirinya Monumen Perjuangan Panca
masa lalu tetapi juga dapat dijadikan
lebih
Bongancina
monumen fungsi,
HASIL DAN PEMBAHASAN
monument tersebut juga mengandung nilai sejarah yang amat besar. Nilai
Latar Belakang Pendirian Monumen
sejarah yang terkandung antara lain jiwa
Perjuangan Panca Wirapati.
dan semangat merdeka, nasionalisme,
Pembangunan
patriotisme, persatuan dan kesatuan ,
Perjuangan 5
Panca
Monumen Wirapati
dilatarbelakangi oleh peristiwa gugurnya
dihadang oleh tentara NICA (Netherlands
5 pemuda dalam rangka mempertahankan
Indies
kemerdekaan
berjumlah 2 orang di pertigaan Desa
yang
terjadi
di
Desa
Civil
Administration)
Bongancina. Peristiwa pertama yaitu
Bongancina
gugurnya I Dewa Nyoman Tegeg pada
perjuangan berdiri sekarang). Pada saat
tahun 1946. Pada saat itu I Dewa Nyoman
itu I Dewa Nyoman Jebot langsung di
Tegeg tergabung ke dalam PRI Menaka
tangkap dan diikat oleh tentara Belanda. I
Giri yang kemudian bergabung dengan
Dewa Nyoman Latera yang datang untuk
pasukan MBO dan kelaskaran DPRI
menyelidiki juga di tembak oleh tentara
pimpinan
yang
Belanda (wawancara dengan I Dewa
ditugaskan untuk menghadang pasukan
Made Regeg, tanggal 28 November
NICA
2013).
di
Bagus
Putu
daerah
Merta
Penataran
Bajra,
Tabanan (Meraku T.Y dkk ,2000:49).
Dewa Nyoman Nesa di tahun 1946.
korban dari pihak NICA dan satu korban
Peristiwa gugurnya I Dewa Nyoman Nesa
dari pihak pejuang. Pristiwa kedua yaitu
juga terjadi pada saat melakukan patroli. I
gugurnya I Dewa Nyoman Jebot dan I
Dewa Nyoman Nesa yang melakukan
Dewa Nyoman Latera pada tahun 1946. saat
itu
untuk
patroli ke timur wilayah Desa Bongancina
mengamankan
tidak menemukan tanda-tanda adanya
wilayah basis Munduk Belatung atau
tentara NICA (Netherlands Indies Civil
Bongancina dari serangan Belanda I
Administration) yang datang dan I Dewa
Dewa Made Regeg selaku pimpinan
Nyoman Nesa merasa bahwa keadaan
DPRI Anak Ranting Bongancina yang
sudah aman. Namun peristiwa serupa
merupakan bagian dari markas besar Kusuma Judha Singaraja-Barat melakukan
patroli
guna
kemudian terjadi ketika tentara NICA
rutin
(Netherlands Indies Civil Administration)
mencegah
datang dari arah utara secara tiba-tiba dan
masuknya Belanda ke basis Munduk
menembak tubuh I Dewa Nyoman Nesa
Belatung. Ketika melakukan patroli, salah satu
anggota
DPRI
Anak
monumen
Peristiwa ketiga yaitu gugurnya I
Dalam pertempuran ini sebanyak 15
Pada
(tempat
yang
dari belakang. (wawancara dengan I
Ranting
Bongancina yaitu I Dewa Nyoman Jebot 6
Dewa Made Regeg, tanggal 28 November
Wirapati Selain itu untuk mengenang
2013).
nama beliau , para penglingsir
Bongancina di tahun 1998 memutuskan
Peristiwa ke empat yaitu gugurnya
untuk memakai namanya sebagai nama
I Dewa Ketut Gateri pada tahun 1948. Di
salah
awal tahun 1948 I Dewa Made Regeg
jalan
di
Desa
diberi nama “ Jalan Kopral Gatri/ Jalan
melakukan koordinasi. Namun diluar
Pahlawan (wawancara dengan I Dewa
dugaan NICA (Netherlands Indies Civil
mengetahui tentang acara
nama
dari I Dewa Made Regeg itu akhirnya
melakukan pertemuan di Pelapuan untuk
ternyata
satu
Bongancina. Jalan yang menuju rumah
bersama tiga rekannya yang bermaksud
Administration)
Desa
Made Regeg, tanggal 28 November
sudah
2013).
pertemuan
tersebut. Pada saat beristirahat rekan I Dewa Nyoman Regeg yaitu I Dewa Ketut Gateri
menyalakan
rokoknya.
Proses
Tanpa
pembangunan
Monumen
Perjuangan Panca Wirapati.
diduga asap rokok dari I Dewa Ketut
Dalam
Gateri ini membuat posisi peristirahatan
upaya
mengenang,
mereka diketahui oleh Belanda. Seketika
menghormati dan mengabadikan jasa-jasa
itu pula dari bawah tebing I Dewa
para pejuang yang telah gugur sebagai
Nyoman Regeg ditembak oleh tentara
pahlawan kusuma bangsa pada masa
NICA
perjuangan
(Netherlands
Indies
Civil
revolusi
fisik
perang
peristiwa
kemerdekaan Republik Indonesia di Bali,
penghadangan ini rekan I Dewa Made
maka pada tahun 1997 timbullah gagasan
Regeg
untuk
Administration).
Dalam
akhirnya
gugur
tertembak
mendirikan
sebuah
monumen
(wawancara dengan I Dewa Made Regeg,
perjuangan di Desa Bongancina, yang
tanggal 28 November 2013).
sekarang bernama Monumen Perjuangan
Untuk keberaiannya
mengenang akhirnya
jasa
nama
Panca Wirapati. Gagasan ini diprakarsai
dan
oleh para pejuang kemerdekaan dan
beliau
masyarakat Bongancina. Tokoh yang
diabadikan sebagai salah satu pejuang dan
sangat
namanya terpahat di Monumen Panca 7
getol
merintis
pembangunan
Monumen Panca Wirapati ini adalah I
Monumen Perjuangan Panca Wirapati
Dewa Nyoman Gatera dan I Dewa Made
dan Nistaning Utama Mandala (nistaning
Regeg yang merupakan salah satu veteran
angga) adalah tingkatan terbawah dari
yang
Pembangunan
areal monumen. Adapun dasar monumen
monumen ini terbilang cukup lama yaitu
yang berwujud segi lima, melambangkan
selama 5 tahun yang dimulai pada tahun
dasar
1995 yaitu ketika Desa Bongancina
Indonesia yaitu Pancasila. Selain itu
dipimpin oleh Dewa Ketut Gawe
dan
patung yang ada di monumen yaitu
selesai pada tahun 2000 ketika dipimpin
berjumlah 5 orang patung pejuang. Hal
oleh Dewa Putu Resade. Pembangunan
ini mencerminkan jumlah pejuang yang
monumen ini menghabiskan dana sebesar
gugur dan berasal dari Desa Bongancina
masih
Rp.1.621.463.
hidup.
Monumen
Negara
Kesatuan
Republik
Perjuangan
Panca Wirapati diresmikan oleh Bupati TK II Buleleng Drs. Ketut Wirata Sindhu pada tanggal 20 Agustus 2000 ( Tim Penyusun
Lapuran
Pertanggungjawaban.2000.4). Bagian-Bagian Monumen Perjuangan Panca Wirapati. Monumen
Perjuangan
Panca
Wirapati terbagi menjadi tiga bagian yang
Gambar 1.1. Monumen Perjuangan Panca
mengacu pada konsep Tri Angga yaitu
Wirapati.
Utamaning Utama Mandala (bersifat suci
(Sumber: Dokumentasi Pande.2013)
terletak pada utamaning angga), tingkatan teratas atau lantai ketiga, Madyaning pada
Nilai-Nilai Yang Diwariskan Dari Monumen Perjuangan Panca Wirapati.
madyaning angga) adalah tingkat kedua
Keberadaan Monumen Perjuangan
atau lantai kedua yang dimanfaatkan
Panca Wirapati secara umum sangat
untuk menempatkan prasasti peresmian
penting bagi warga di Bongancina. Sebab
Utama
Mandala
(terletak
8
monumen tersebut mempunyai nilai-nilai
yaitu nilai-nilai dasar dan nilai-nilai
luhur yang harus diwariskan kepada
operasional (Windia, 2008: 51-52).
generasi
selanjutnya.
Serta
dapat
dijadikan refleksi dalam melangkah ke
Pemanfaatan Nilai-Nilai Kesejarahan Monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina Dalam Pembelajaran IPS Berbasis Kurikulum 2013.
arah tindakan yang menyejarah bagi generasi penerus bangsa ini. Makna serta nilai-nilai
yang
monumen
tersebut
terkandung akan
pada mampu
Pada
melandasi setiap tindakan yang bersifat
dasarnya
pembelajaran
positif bagi masyarakat Desa Bongancina.
mencangkup kerangka konseptual dan
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
operasional tentang strategi pembelajaran
monumen tersebut hendaknya diwariskan
dan penilaian hasil belajar. Pembelajaran
kepada generasi muda saat ini dengan
merupakan cara bagaimana apa yang
cara
diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik.
memanfaatkan
pranata
sekolah
sebagai salah satu lembaga pewarisan
Konsep-konsep
nilai di masyarakat. Sekolah-sekolah yang
dalam Rencana Peaksanaan Pembelajaran
ada di Kecamatan Busungbiu dapat
(RPP) yang wajib dikembangkan oleh
menjadikan monumen tersebut sebagai
guru baik secara individual maupun
media untuk mewariskan nilai luhur para
kelompok yang mengacu pada silabus.
pejuang yang diabadikan pada monumen
Pemanfaatan Monumen Perjuangan Panca
tersebut.
seperti
Wirapati sebagai media pewarisan nilai
nasionalisme, patriotisme, cinta tanah
sejarah, memerlukan strategi serta metode
kelahiran,
berjuang,
yang tepat dalam penyampaiannya di
pantang menyerah hendaknya diteladani
dalam kelas. Supaya nilai-nilai yang ingin
oleh generasi muda saat ini. Nilai-nilai
disampaikan
tersebut hendaknya diteladani saat ini
diterima
serta
kehidupan dunia nyata peserta didik.
Nilai-nilai
semangat
dijadikan
sejarah
jiwa
pedoman
untuk
garis
dapat
serta
yang
secara
dikemas
maksimal
diaplikasikan
dalam
Adapun strategi dan metode yang akan
melangkah ke depan. Secara
inilah
besar
dipakai
nilai-nilai
penulis yakni, menggunakan
pendekatan
tersebut dapat dipilah menjadi dua aspek, 9
scientific.
Pendekatan
scientific diyakini sebagai titian emas
usaha
perjuangan
perkembangan dan pengembangan sikap,
kemerdekaan NKRI.
mempertahankan
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Metode
scientific
umumnya
Simpulan
menempatkan fenomena unik dengan
Pembangunan Monumen Panca Wirapati
kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan
simpulan
Pembelajaran scientific
berbasis
itu
lebih
dibandingkan tradidional
efektif
gugur dalam usaha mempertahankan
pembelajaran
kemerdekaan di Desa Bongancina yaitu I
2013:2).
Dewa Nyoman Tegeg, I Dewa Nyoman
Keberadaan monumen Perjuangan Panca Wirapati di Desa Bongancina
Jebot,
tersebut
kelas
IX
serta gugurnya I Dewa Ketut Gateri pada
dengan
tahun 1948. Pembangunan monumen ini
menyelipkanya ke dalam materi pokok mengenai
materi
usaha
secara konkrit dilaksanakan pada tahun
perjuangan
1995.
mempertahankan kemerdekaan NKRI. Pemilihan
materi
mempertahankan juga
tidak
usaha
terlepas
mempertahankan
dari
baru selesai pada tahun 2000 ketika Desa
yang
Bongancina dipimpin oleh Dewa Putu Resade. Biaya pembangunan monumen
berasal dari Desa Bongancina, dimana
ini
dalam usaha tersebut sebanyak 5 pejuang dalam
pertempuran
mengaitkan
perjuangan
bersumber
dari
sumbangan
Pemerintah KDH TK II Buleleng, iuran
melawan
veteran, iuran wajib masyarakat Desa
NICA. Dalam hal pembelajaran guru dapat
ini
dipimpin oleh Dewa Ketut Gawe dan
dilakukan oleh pemuda pejuang yang
gugur
monumen
dari tahun 1995 ketika Desa Bongancina
NKRI usaha
kemerdekaan
Pembangunan
dilakukan secara bertahap yaitu mulai
perjuangan
kemerdekaan
I Dewa Nyoman Latera dan I
Dewa Nyoman Nesa pada tahun 1946
dapat diaplikasikan ke dalam materi pembelajaran
untuk
pahlawan yang gugur. Tokoh-tokoh yang
hasilnya
Aryana,
keinginan
mengenang dan menghormati jasa para
pendekatan
dengan (Rai
dilatarbelakangi
umum.
Bongancina
yang
dan
dari
para
donatur.
Monumen Perjuangan Panca Wirapati
dilakukan oleh pejuang-pejuang yang
diresmikan oleh Bupati KDH TK II
berasal dari Desa Bongancina ke dalam 10
Buleleng Drs. Ketut Wirata Sindhu pada
DAFTAR RUJUKAN
tanggal 20 Agustus 2000. Nilai-nilai yang
Meraku Bagus T.Y dkk. 2000. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Rakyat Buleleng 1945-1950. Bandung:Ganeca Exact.
diwariskan dari Monumen Perjuangan Panca Wirapati dapat dipilah menjadi dua aspek yaitu nilai-nilai dasar dan nilai-nilai
Panitia Pembangunan. 2000. Laporan Pertanggungjawaban Pembangunan Monumen Perjuangan Panca Wirapati. Bongancina.
operasional. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Monumen Perjuangan Panca Wirapati seperti nilai ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha
semangat
Esa,
merdeka,
jiwa
Rai
dan
nasionalisme,
patriotisme serta rela dan iklas berkorban untuk tanah air dapat dijabarkan ke dalam silabus
dan
pembeajaran
rencana (RPP)
pelaksanaan
yang
Aryana.2013. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Disampaikan dalam Workshop Penyusunan RPP oleh jurusan Pendidikan Sejaarah Universitas Pendidikan Ganesha ( tidak diterbitkan).Singaraja.
berbasis Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta
kurikulum 2013 pada kelas IX semester ganjil
Tirtayasa, I Gusti Bagus Meraku. 1994. Bergerilya Bersama Ngurah Rai. Denpasar: PT. Balai Pustaka. Wawancara dengan I Dewa Made Regeg, Tanggal 28 November 2013. Windia,dkk.1995. orang-orang disekitar Pak Rai.Upada Sastra:Denpasar.
11