PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN STRATEGI DRTA DI KELAS IV SDN 05 TARATAK BUKAREH KEC. PAUH DUO KAB. SOLOK SELATAN Elfira Yusafnita1, Wirnita Eska2,Refinaldi2 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] ct Abstra Abstract This research is motivated by the learning process has not run as expected. I have not been using methods appropriate to the material in the learning process, do not provide hands on experience to the students, still use the lecture method. This study aims to improve the reading ability of intensive Indonesian in fourth grade Elementary School District 05 Taratak Bukareh Pauh Duo using DRTA strategy. DRTA strategy is a strategy that focuses on student involvement in predicting and proving predictions when they read the text. This research is a classroom action research. This study is located at SDN 05 Taratak Bukareh, fourth grade students study subjects who were 21 people. The research was conducted in two cycles. The findings showed that the use of strategies to improve literacy DRTA intensive. The improvement can be seen from the average student learning outcomes cycle I was 64. Students who complete 10 people and 11 people who did not complete the learning outcomes of students completeness percentage reaches 64%. On Cycle II reached 72 students who completed 17 people and 4 incomplete. While the percentage of completeness student learning outcomes in second cycle students is 72%. Based on the findings of the above study concluded that, DRTA strategies can improve the ability of intensive reading in the fourth grade at SDN 05 Taratak Bukareh, and can be used as an alternative to improve student learning outcomes. Keywords: DRTA, Indonesian, Intensive Reading Ability Pendahuluan Proses Pembelajaran adalah suatu proses interaksi baik antara manusia dengan
manusia
maupun
antara
manusia dengan lingkungannya. Proses interaksi diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, salah satunya
yang
berhubungan dengan
Menurut Wina (2008: 129) "tujuan perkembangan kognitif adalah proses pengembangan intelektual yang erat kaitannya dengan meningkatkan aspek pengetahuan, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif”
berdasarkan
pendapat
tersebut
perkembangan
kognitif
merupakan
pengembangan
tujuan perkembangan kognitif. 1
berpikir
yang
memproses diperoleh
berguna
sesuatu oleh
untuk
Sikap profesional yang dimiliki
yang
telah oleh guru tersebut diharapkan dapat
seseorang.
Maka merubah pembelajaran yang dilakukan
seharusnyalah seorang guru memakai lebih bermakna. Sehingga akan timbul strategi yang dapat membuat siswa keinginan aktif dalam belajar.
siswa
untuk
mengembangkan potensi yang ada
Belajar merupakan proses perubahan pada diri siswa melalui aktivitasdi dalam kepribadian yang berupa aktivitas yang positif sehingga tujuan kecakapan,
sikap,
kepandaian
yang
kebiasaan bersifat
dan pembelajaran dapat tercapai. Salah
menetap satu
potensi
positif
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai dikembangkan
oeh
yang siswa
perlu adalah
salah satu hasil dari latihan atau kemampuan membaca intensif. pengalaman
Pembelajaran
adalah
Untuk
mendapatkan
proses interaksi antar anak dengan anak, maksimal anak dengan sumber belajar dan anak memahami dengan
peserta
pembelajaran
didik.
yang
yang
yang
membaca,
perlu
gagasan-gagasan
serta
dalam
Terciptanya informasi sebuah bacaan, tidak dapat
berkualitas
di dilakukan asal membaca. Sehingga,
Sekolah Dasar (SD), tidak terlepas dari diperlukan kontribusi
hasil
dimiliki
keterampilan
dalam
guru menyerap ide dan informasi dari bacaan
(Depdiknas, 2006).
tersebut. Keterampilan dalam menyerap
Menurut Usman (2008: 6) guru ide dan informasi dalam bacaan dapat yang
professional
beberapa
harus
karakteristik
memiliki dilakukan dengan pengusaan strategi yaitu:
(1) dan
teknik
membaca
yang
baik.
menguasai kurikulum, (2) menguasai Menurut Rahim (2007: 47) salah satu semua materi pelajaran, (3) terampil strategi yang dapat digunakan dalam menggunakan
multi
metode
dan pembelajaran membaca adalah strategi
penggunaan media pembelajaran, (4) Directed Reading Thinking Activity memiliki
komitmen
yang
tinggi (DRTA) .
terhadap tugasnya, dan (5) memiliki
Dalam
strategi
DRTA
siswa
kedisiplinan dalam arti yang seluas- didorong untuk menjadi pembaca yang luasnya.
berpikir aktif dan kreatif, sehingga
2
siswa
dapat
mempertinggi pada tiap paragraf melalui membaca
pemahamannya tentang teks bacaan. intensif. Media yang digunakan dalam Sebelum
kegiatan
berlangsung.
siswa
membaca strategi DRTA adalah media gambar diminta
untuk DHal
ini
dimaksudkan
untuk
memberikan pendapatnya tentang apa mempermudah
siswa
dalam
yang terdapat dalam teks bacaan. mengemukakan
prediksinya
tentang
Setelah siswa membaca teks tersebut, pesan yang terdapat dalam teks bacaan. siswa
dapat mencocokkan prediksi Tujuan Penelitian
yang dibuatnya dengan teks bacaan.
Tujuan
penelitian
Sehingga pesan yang ingin disampaikan mendeskripsikan oleh penulis dapat dipahami oleh siswa.
ini
adalah:
cara meningkatkan
kemampuan membaca intensif siswa
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan pada tahap prabaca, saat baca dan Pendidikan (KTSP, 2006: 326) bahasa pascabaca di kelas IV SD Negeri 05 Indonesia kelas IV sekolah dasar, Taratak Bukareh Kecamatan Pauh Duo strategi DRTA dapat digunakan guru Kabupaten
Solok
Selatan
dengan
dalam membaca intensif pada SK menggunakan strategi DRTA. Kompetensi dasar yang sesuai dengan Kajian Teori strategi ini adalah menemukan kalimat Pengertian Membaca utama
pada tiap
membaca kompetensi
intensif dasar
paragraf melalui
Banyak para pakar mengidentiflkasi
Berdasarkan tentang pengertian membaca. Menurut tersebut,
dapat Prana dan Ahmad, (1997: 2) membaca
ditentukan beberapa indikator antara sebagai
pengembangan
lain: (1) menentukan ide pokok tiap merespons
yang
kemampuan
sangat
beragam
paragraf; (2) membuat ringkasan cerita terhadap seperangkat bangun grafis yang dengan menggunakan kata-kata sendiri. khas. Sejalan dengan itu, Kridalaksana Kedua indikator tersebut, merupakan (dalam Haryadi dan Zamzani, 1996: 32) indikator yang akan digunakan dalam menyatakan bahwa membaca adalah penelitian peneliti.
keterampilan mengenal dan memahami
Dalam melaksanakan strategi DRTA tulisan dalam bentuk urutan lambangguru sebaiknya menggunakan media lambang
grafis
dan
perubahannya
dengan KD menemukan kalimat utama menjadi wicara bermakna dalam bentuk
3
pemahaman diam-diam atau pengujaran informasi untuk laporan lisan atau keras-keras.
tertulis; (7) mengkonfirmasikan atau
Sedangkan menurut Saleh (2006: menolak 102)
membaca
merupakan
prediksi;
suatu suatu
(8)
menampilkan
eksperimen
aktivitas untuk menangkap informasi mengapilikasikan bacaan baik yang tersurat maupun yang diperoleh
dari
atau
informasi suatu
yang
teks
dalam
tersirat dalam bentuk pemahaman bacaan beberapa cara lain yang mempelajari secara literal, inferensial, evaluatif, dan tentang struktur teks;( 9) menjawab kreatif,
dengan
memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
pengalaman belajar pembaca. Pendapat
Sedangkan menurut Nurhadi (2003:
lain dikemukakan oleh Sri (1993: 164) 11), tujuan membaca sebagai berikut: (a) membaca adalah suatu aktivitas yang memahami secara detail dan menyeluruh rumit atau kompleks karena bergantung isi
buku;
(b)
menangkap
ide
pada keterampilan berbahasa pelajar, dan pokok/gagasan utama buku secara cepat; pada tingkat penalarannya. Tujuan
utama
(c) mendapat informasi tentang sesuatu;
dalam
membaca (d) mengenali makna kata-kata sulit; (e)
menurut Tarigan (1994: 9) adalah untuk mengetahui
peristiwa
mencari serta memperoleh informasi, terjadi
masyarakat
mencakup
isi,
memahami
di
makna mengetahui
bacaan. Makna (meaning) erat sekali terjadi
di
penting sekitar;
yang (f)
peristiwa
penting
yang
seluruh
dunia;
(g)
berhubungan dengan maksud tujuan, memperoleh kenikmatan dari karya atau intensif kita membaca.
fiksi; (h)memperoleh informasi tentang
Menurut Blanton dan Irwin yang lowongan pekerjaan; (i) mencari merek dikutip oleh Rahim (2007: 12) tujuan barang yang cocok untuk dibeli; dan membaca mencakup: (1) kesenangan; (2) menilai
kebenaran
gagasan
menyempurnakan membaca nyaring; (3) pengarang/penulis. menggunakan strategi tertentu; (4) memperbaharui
Proses membaca mengacu pada
pengetahuannya pelaksanaan
tentang suatu topik; (5) mengaitkan membaca
proses yang
pembelajaran
merupakan
satu
informasi baru dengan informasi yang rangkaian
kegiatan
pembelajaran
telah
dengan
menampilkan
diketahuinya;(
6)
memperoleh membaca
4
interaksi antara pembaca, situasi dan yang termasuk ke dalam membaca ini teks
berdasarkan
langkah-langkah adalah membaca bersuara, membaca
prosedural dan aktivitasnya dalam lisan, dan membaca berita. Sedangkan membaca.
membaca dalam hati dapat dibagi atas
Rahim
(2007:
99)
membagi membaca
ekstensif
dan
intensif.
proses kegiatan membaca menjadi Membaca ekstentif berarti membaca tiga kegiatan yaitu kegiatan prabaca, secara
luas,
kegiatan saat baca dan kegiatan pasca sebanyak
obyeknya
mungkin
meliputi
teks
bacaan
baca. Pada saat kegiatan prabaca guru dalam waktu singkat. Jenis membaca mengarahkan
perhatian
pada yang termasuk ke dalam kegiatan
pengaktifan skemata siswa yang
membaca
berhubungan dengan topik bacaan.
memindai, membaca sekilas, membaca
Pengaktifan dengan dengan
ini
berbagai
petunjuk
cara,
memberikan isi
wacana, bayangan
adalah
membaca
dilakukan pustaka dan lain-lain. Sedangkan yang
menyampaikan
membaca, tentang
dapat
ini
misalnya termasuk membaca intensif adalah tujuan membaca pemahaman. prediksi
Abbas,
Saleh
memberikan menggolongkan
(2006:
membaca
107) menjadi
pemajangan beberapa jenis, antara lain: membaca
gambar, pemetaan makna, menulis nyaring, membaca bersuara (lancar), sebelum membaca dan drama kreatif.
membaca
intensif,
membaca
Tarigan (1994: 22) membagi jenis memindai, membaca indah, membaca membaca
menjadi
dua
yakni: cepat, membaca dalam hati, membaca
membaca nyaring dan membaca dalam sekilas,
dan
membaca
hati, membaca nyaring adalah suatu Sejalan
yang
dikemukakan
aktivitas
Muchlisoh
atau
kegiatan
yang Saleh,
merupakan alat bagi guru, siswa, membagi ataupun
pembaca
pustaka.
(1994:
oleh 120)
membaca atas beberapa
bersama-sama jenis antara lain: membaca teknik,
dengan orang lain atau pendengar membaca
dalam
hati,
membaca
untuk menangkap serta memahami bahasa, membaca pustaka, membaca informasi,
pikiran,
dan
perasaan cepat, dan membaca indah.
seorang pengarang. Jenis membaca
5
Dijelaskan oleh Rahim (2007:47) bertugas sebagai guru di SD tersebut bahwa suatu
strategi strategi
DRTA merupakan dan peneliti akan mudah mengadakan yang
mernfokuskan penelitian tindakan kelas karena sudah
keterlibatan siswa dalam memprediksi mengenal karakter seluruh siswa kelas dan membuktikan prediksinya ketika IV SD Negeri 05 Taratak Bukareh mereka membaca teks. Lebih lanjut Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Stauffer menjelaskan bahwa guru bisa Selatan. Di samping itu, sekolah ini memotivasi usaha dan konsentrasi siswa juga dengan
melibatkan
mereka
mau
secara dalam
menerima
pembaharuan
penggunaan
metode
intelektual serta mendorong mereka pembelajaran untuk meningkatkan hasil merumuskan pertanyaan dan hipotesis, belajar siswa di sekolah tersebut. memproses informasi, dan mengevaluasi solusi sementara.
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Langkah-langkah membaca dengan 05 Taratak Bukareh yang terdaftar menggunakan strategi DRTA berbeda pada semester II Tahun Pelajaran dengan
langkah-langkah
membaca 2012/2013
dengan
jumlah
siswa
strategi lainnya. Berikut langkah-langkah sebanyak 23 orang, terdiri dari 9 strategi DRTA yang diungkapkan oleh orang siswa laki-laki dan 14 orang Rahim (2007: 48): (1) membuat prediksi siswa perempuan. berdasarkan
petunjuk
judul;
(2)
Dari segi kultur, umumnya siswa
membuat prediksi dari petunjuk gambar; bersuku Minangkabau, dan hanya (3) membaca bahan bacaan; (4) memilih sebagian kecil dari suku lain (Jawa). ketepatan prediksi dan menyesuaikan Dalam pergaulan sehari-hari bahasa prediksi; (5) guru mengulang kembali yang sering digunakan siswa adalah prosedur 1 sampai 4, hingga semua bahasa bagian pelajaran di atas telah tercakup.
dengan
Minangkabau.
Pembicaraan
menggunakan
bahasa
Metodologi Penelitian Indonesia di luar kelas antar siswa Penelitian ini dilaksanakan di SD maupun siswa dengan guru jarang Negeri 05 Taratak Bukareh Kecamatan terjadi. Bahasa Minangkabau Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan. mendominasi pembicaraan di Dengan pertimbangan bahwa peneliti lingkungan sekolah (luar kelas).
6
Bahkan ada juga beberapa guru yang terkumpul. berdialog
dengan
Data
tersebut
direduksi
berbahasa berdasarkan masalah yang diteliti,
Minangkabau dengan siswa di dalam diikuti penyajian data dan terakhir kelas. Kondisi ini diperkirakan akan pengumpulan berakibat pada minimnya kosa kata Tahap
data atau
analisis
yang
verifikasi. demikian
siswa dalam bahasa Indonesia, yang dilakukan berulang-ulang begitu data tentu saja berimplikasi pula pada selesai dikumpulkan pada setiap tahap tingkat
kemampuan
siswa
dalam pengumpulan data dalam setiap tindakan.
membaca.
Tahap analisis tersebut diuraikan sebagai
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan berikut,
(1)
Ada dua jenis data dalam penelitian terkumpul
Menelaah
baik
ini, data utama dan data pendukung. Data pencatatan, utama
diperoleh
dari
kemampuan melakukan
data
yang
melalui
observasi,
perekaman,
dengan
proses transkripsi
hasil
membaca intensif dengan menggunakan pengamatan, penelitian dan pemilahan
DRTA.
strategi dimaksud
adalah
Kemampuan
yang data. Seperti mengelompokkan data
kemampuan
siswa
pada siklus satu, dua, dan seterusnya.
dalam memprediksi isi teks bacaan dan Kegiatan
menelaah
mencocokkan prediksi yang dibuatnya dilaksanakan
data
sejak awal data
dengan teks bacaan. Data tersebut dikumpulkan.(2) Reduksi data meliputi dijadikan acuan utama tentang tingkat pengkategorian
dan
pengklasifikasian.
kemampuan membaca intensif siswa Semua data yang terkumpul diseleksi dan dalam memahami isi bacaan. Sedangkan dikelompokkan sesuai dengan fokus. data
pendukung
diperoleh
dari Data
yang
telah
dipisah-pisahkan
pengamatan terhadap aktivitas guru dan tersebut lalu diseleksi mana yang tidak siswa
selama
proses
pembelajaran relevan, data yang relevan dianalisis, dan
berlangsung dan pengamatan observer.
tidak relevan dibuang. (3)Menyajikan
Data yang diperoleh dalam penelitian data
dilakukan
dianalisis dengan menggunakan analisis mengorganisasikan data kualitatif, dimulai
dengan
yakni analisis menelaah
dengan
cara
informasi
yang
data sudah direduksi. Data tersebut mulasejak mula disajikan terpisah, tetapi setelah
pengumpulan data sampai seluruh data tindakan terakhir direduksi, keseluruhan
7
data tindakan dirangkum dan disajikan
secara
terpadu
selama
dua
sehingga pembelajaran.
siklus Tahap
tindakan pembelajaran
diperoleh sajian tunggal berdasarkan setiap tindakan disesuaikan dengan fokus
tahap-tahap
pembelajaran
strategi
pembelajaran membaca intensif dengan DRTA. Data hasil penelitian setiap menggunakan
strategi
DRTA. siklus dipaparkan terpisah dari siklus
(4)Mengumpulkan hasil penelitian dan yang lainnya agar terlihat persamaan, triangulasi. Kegiatan ini merupakan
perbedaan,
perubahan,
atau
penyimpulan akhir penguatan penelitian, perkembangan alur siklus tersebut. diikuti
dengan
temuan penelitian.
kegiatan
pengujian Siklus II Berdasarkan hasil temuan
yang
terdapat pada siklus I, maka peneliti Hasil dan Pembahasan Siklus I bersama guru kelas VI, berusaha Hasil penelitian menggunakan memperbaiki semua kekurang yang strategi DRTA di kelas IV semester II terdapat pada siklus I antara lain, lebih SDN 05 Taratak Bukareh Kecamatan optimal langkah-langkah yang terdapat Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan dalam strategi DRTA, dengan tujuan pada semester II, terutama pada proses pembelajaran lebih menarik, pembelajaran bahasa Indonesia dengan dapat membuat siswa lebih aktif dan Kompetensi Dasar menemukan kalimat kreatif sehingga pembelajaran akan utama pada tiap paragraph melalui bermakna, serta dapat meningkatkan membaca intensif. Data tindakan dan hasil belajar matematika siswa. temuan serta refleksi tindakan diperoleh Tabel 1 : Rekapitulasi Persentase Hasil Penilaian Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan CTL Penilaian No
1
Siklus I Aspek yang RataDinilai Pert.1 Pert.2 Rata (%) (%) (%) Aspek Guru 62,50 70 66,25
Siklus II Pert.1 (%)
Pert.2 (%)
75
82,5
RataRata (%) 78,75
Ket
Meningkat
Tabel 2 : Rekapitulasi Persentase Hasil Penilaian Kognitif Dengan Menggunakan Pendekatan CTL
8
Penilaian Siklus I Siklus II Aspek yang Ket RataRataDinilai Pert.1 Pert.2 Pert.1 Pert.2 Rata Rata (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1 Kognitif 47,36 68,42 57,89 73,68 84,21 78,94 Meningkat Tabel 3 : Rekapitulasi Persentase Hasil Penilaian Afektif Dengan Menggunakan Pendekatan CTL
No
Penilaian Siklus I Siklus II Aspek yang Ket RataRataDinilai Pert.1 Pert.2 Pert.1 Pert.2 Rata Rata (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1 Afektif 62,71 70,61 66,66 79,82 83,77 81,79 Meningkat Tabel 4 : Rekapitulasi Persentase Hasil Penilaian Psikomotor Dengan Menggunakan Pendekatan CTL
No
Penilaian Siklus I Siklus II Aspek yang Ket RataRataDinilai Pert.1 Pert.2 Pert.1 Pert.2 Rata Rata (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1 Psikomotor 64,47 77,63 71,05 79,82 89,03 84,42 Meningkat Pembahasan langkah dalam menggunakan strategi
No
Pembahasan hasil penelitian yang DRTA, yaitu, (1).membuat prediksi telah dipaparkan di atas dan dikaitkan berdasarkan
judul , (2) membuat
dengan teori yang menjadi acuan prediksi berdasarkan
gambar, (3)
penelitian. Pada bagian pendahuluan membaca bahan bacaan (4) memilih telah dijelaskan bahwa penelitian ini ketepatan predisi dan menyesuaikan difokuskan pada menggunaan strategi dengan bacaan, (5) mengulang prosedur DRTA,
untuk
meningkatkan
Sesuai dengan rumusan masalah
kemampuan membaca siswa secara penelitian
tindakan
kelas
ini,
intensif pada mata pelajaran bahasa pembahasan hasil penelitian dilakukan Indonesia di kelas IV di SDN 05 dengan
melihat
temuan
penelitian
Taratak Bukareh. Proses pembelajaran Berdasarkan latar belakang yang telah dilakukan
sesuai
dengan
langkah- dikemukakan, rumusan masalah dalam
9
penelitian ini adalah “Bagaimanakah Peningkatan
kemampuan
Membaca
d. Guru belum dapat
memotivasi
siswa untuk menjawab pertanyaaan
Intesif Melalui Menggunakan strategi
yang
DRTA Di Kelas IV SDN 05 taratak
mengajukan
BukarehKecamatan . Pauh Duo Kab.
materi yang belum dipahaminya.
Solok Selatan”. Di bawah ini peneliti
Adapun penilaian pada siklus I
paparkan masing-masing pembahasan dilakukan pada siklus I dan siklus II.
diajukan
guru,
ataupun
pertanyaan
melalui
penilaian
tentang
hasil.
Penilaian hasil dilakukan guru pada
Fokus pembahasan pada siklus I ini akhir pembelajaran matematika dengan adalah menggunaan strategi DRTA memberikan tes tertulis. pada pembelajaran matematika di kelas
Berdasarkan
analisis
data
IV semester II di SDN 05 Taratak pengamatan hasil penelitian siklus I, Bukareh Pauh Duo Solok Selatan. keberhasilan tindakan siklus I untuk Berdasarkan catatan hasil pengamatan hasil belajar tes akhir pada mata dan diskusi peneliti dengan guru kelas pembelajaran Bahasa Indenesia belum VI , maka disimpulkan bahwa tindakan mencapai ketuntasan karena dari 23 siklus I belum sukses dilaksanakan siswa, ada 15 orang siswa yang tuntas disebabkan antara lain: a. Guru
belum
menggunakan strategi
dengan presentase ketuntasan 65%. maksimal Siswa yang tidak tuntas ada 8 orang, langkah-langkah dengan presentase ketidak tuntasannya
DRTA
dalam
proses 35%. Rata-rata hasil belajar siswa
pembelajaran.
secara
klasikal
adalah
67,8
Hasil
b. Media yang digunakan kurang pengamatan terhadap aktivitas guru menarik dan terlalu kecil, sehingga pada siklus I pertemuan I mencapai kurang
bisa
memahami
membatu
konsep
siswa 60%. Pertemuan II mencapai 65%
matematika dengan rata-rata 65%.
tentang sifat-sifat bangun datar. c. Guru
kurang
belum
Fokus pembahasan pada siklus II ini
maksimal adalah penggunaan Media Sebenarnya
memotivasi siswa untuk terlibat pada mata pelajaran matematika di secara aktif dalam setiap proses kelas IV semester II di SDN 05 Taratak pembelajaran
Bukareh Kabupaten Solok Selatan.
10
Berikut
ini
akan
pembahasan
dipaparkan 1. Hasil
menunjukkan
dengan
adanya peningkatan hasil belajar
menggunakan Media Sebenarnya pada
siswa dalam pembelajaran bahasa
siklus
Indonesia
II
pembelajaran
penelitian
sesuai
dengan
rumusan
masalah:
dengan
menggunakan
strategi DRTA di kelas IV SDN 05
Berdasarkan
analisis
data
Taratak Bukareh Duo Solok Selatan.
pengamatan hasil penelitian siklus II,
Berdasarkan
keberhasilan tindakan siklus II untuk
pengamatan hasil penelitian siklus I,
hasil belajar tes akhir pada mata
keberhasilan tindakan siklus I untuk
pembelajaran bahasa Indonesia sudah
hasil belajar tes akhir pada mata
mencapai ketuntasan karena dari 23
pembelajaran
siswa, sudah ada 17 orang siswa yang
belum mencapai ketuntasan karena
tuntas
dari 23 siswa, ada 15 orang siswa
dengan presentase ketuntasan
analisis
Bahasa
data
Indenesia
74%. Siswa yang tidak tuntas ada 6
yang tuntas
orang,
ketuntasan 65%. Siswa yang tidak
dengan
tuntasannya
presentase
26%.
Rata-rata
ketidak hasil
tuntas
ada
dengan presentase
8
orang,
dengan
belajar siswa secara klasikal adalah
presentase ketidak tuntasannya 35%.
mencapai
Rata-rata hasil belajar siswa secara
70,4.
Hasil
pengamatan
terhadap aktivitas guru pada siklus II
klasikal
pertemuan
72,5%.
pengamatan terhadap aktivitas guru
Pertemuan II mencapai 80 % dengan
pada siklus I pertemuan I mencapai
rata-rata
60%. Pertemuan II mencapai 65%
I
mencapai
76,25
dengan
presentase
mencapai 76,25%.
2. Berdasarkan
Dari uraian data hasil penelitian dan
strategi
tentang
DRTA
67,8.
Hasil
dengan rata-rata 65%.
Simpulan
pembahasan
adalah
pada
analisis
data
pengamatan hasil penelitian siklus II,
Penggunaan
keberhasilan tindakan siklus II untuk
pembelajaran
hasil belajar tes akhir pada mata
bahasa Indonesia di kelas IV SDN 05
pembelajaran
bahasa
Indonesia
Taratak Bukareh Duo Solok Selatan
dengan KKM 60 yaitu dari 23 siswa
yang telah disampaikan di atas, maka
sudah ada 17 orang siswa yang
dapat disimpulkan:
tuntas dengan presentase ketuntasan
11
74%. Siswa yang tidak tuntas ada 6
di
orang, dengan 26%. Rata-rata hasil
pembelajaran alternatif dan referensi
belajar siswa secara klasikal adalah
dalam memilih media pembelajaran
mencapai 70,4. Hasil pengamatan
yang disesuaikan dengan materi
terhadap aktivitas guru pada siklus II
pembelajaran guna meningkatkan
pertemuan
hasil belajar siswa.
I
mencapai
72,5%.
tingkat
Pertemuan II mencapai 80 % dengan 2. Untuk
SD
untuk
menerapkan
menjadi
penggunaan
rata-rata 76,25 dengan presentase
strategi DRTA dalam pembelajaran,
mencapai 76,25%.
sebaiknya
Proses
pembelajaran
yang
guru
memahami
terlebih
tahap-tahap
pembelajaran,
baik apabila perencanaan pembelajaran
kegiatan awal, b) tahap kegiatan inti,
yang dibuat sesuai dengan kurikulum
dan 3) tahap kegiatan akhir.
dilaksanakan
dengan
a)
proses
dilaksanakan dapat tercapai dengan
dan
yaitu
dahulu
Tahap
sebaik- 3. Sekolah khususnya Sekolah Dasar
baiknya. Penggunaan strategi DRTA
hendaknya dapat melengkapi sarana
dalam pembelajaran matematika di
dan prasarananya yang terutama
kelas IV SDN 05 Taratak Bukareh Duo
media pembelajaran, karena dengan
Solok
adanya
Selatan
terbukti
dapat
media
pembelajaran
meningkatkan kemampuan membaca
tersebut, dapat meningkatkan proses
intensif siswa. Siswa ikut aktif dan
pembelajaran, motivasi dan hasil
kreatif sewaktu proses pembelajaran
belajar siswa.
berlangsung dan hasil belajar yang 4. Dinas Pendidikan Solok Selatan diperoleh
siswa
mengalami
serta
pihak
terkait
hendaknya
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
memperhatikan ketersediaan media
Saran
pembelajaran
Setelah memahami hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas,
yang
ada
setiap
sekolah khusunya di Sekolah Dasar (SD).
maka dapat disarankan hal-hal berikut ini: 1. strategi
DRTA
layak DAFTAR PUSTAKA
dipertimbangkan oleh guru terutama
12
Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Suparno. 2003. Keterampilan Dasar Bahasa Indonesia Yang Menulis. Jakarta: Gramedia Efektif di Sekolah Dasar. Pustaka Utama. Jakarta: Depdikbud Usman, Uzer. (2008). Menjadi Guru Ahmad, Rohani. 1997. Media Profesional. Bandung: Instruksional Edukatif. Jakarta: Remaja Rosdakarya Rineka Cipta. Tarigan, (2004: 22) Pembelajaran Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Bahasa indonesia di Sekolah Satuan Pendidikan Jenjang Dasar. Jakarta: Gramedia Pendidikan Dasar dan Pustaka Utama Menengah. Jakarta: Utari, Sri Subyakto, Nababan (1993). Depdiknas. Metodologi Pengqjaran Haryadi, Zamzami. 1996. Peningkatan Bahasa. Jakarta: Gramedia Keterampilan Berbahasa Pustaka Utama Indonesia. Jakarta: Wardhani, Igak. 2007. Penelitian DEPDIKBUD. Tindakan Kelas. Jakarta: Mahjudin, Ritawati dan Yetti Ariani. Universitas Terbuka 2007. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Padang : UNP. Muchlisoh, 1994. Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Universitas Terbuka Nurhadi, Agus. 2003. Pembelajaran Kontektual (Contextual Teaching and learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Rahim, Farida. (2007). Pengqjaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Sanjaya,
Wina.. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
13