HUBUNGAN ANTARA GAYA BERPIKIR DIVERGEN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Suatu Penelitian Di Kelas X SMA Negeri 1 Dungaliyo) 1Ni Kadek Sri Murtiasih, Yoseph Paramata*, Nurfaika**
Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian Prodi S1 Pendidikan Geografi F. MIPA Universitas Negeri Gorontalo email:
[email protected] ABSTRAK Ni Kadek Sri Murtiasih. Nim. 451 411 108. Judul “ Hubungan antara Gaya Berpikir Divergen dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi (Suatu Penelitian di Kelas X SMA Negeri 1 Dungaliyo)”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Prof. Dr. Yoseph Paramata, M.Pd dan Pembimbing II Nurfaika, S.Si, M.Sc. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara gaya berpikir divergen dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Dungaliyo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah 173 orang siswa yang terdiri dari 6 kelas yaitu dari Kelas XA, XC, XD, XE, XF, dan XG. Sampel penelitian diambil 55% dari setiap kelas, dari XA diambil 10 orang, XC diambil 10 oarang, XD diambil 9 orang, XE diambil 8 orang, XF diambil 9 orang serta XG diambil 9 orang. Dari hasil pengujian normalitas data Gaya Berpikir Divergen dengan Hasil Belajar Siswa diperoleh nilai Lhitung = 0,106, Ltabel untuk n=55 dengan taraf nyata α=0,05 adalah 0,119. Lhitung < Ltabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji koefisien korelasi (r), dari perhitungan diperoleh nilai 0,691 ini menunjukan terdapat hubungan yang positif antara gaya berpikir divergen dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Kata Kunci: Gaya Berpikir, Hasil Belajar Geografi
1
Ni kadek Sri Murtiasih, 451 411 108, Jurusan Ilmu Dan Teknologi Kebumian, Program Studi S1 Pendidikan Geografi, Fakultas MIPA, Prof. Dr. Yoseph Paramata, M.Pd, Nurfaika, S.Si, M.Sc
tentang hal-hal yang terkait dengan
PENDAHULUAN Pada era globalisasi saat ini pendidikan
sangat
pembicaraan atau informasi yang
dibutuhkan,
diberikan. Belajar secara sederhana
mengingat persaingan yang semakin
dikatakan sebagai proses perubahan
ketat
yang
dari suatu yang belum mampu untuk
memiliki sumber daya manusia yang
diketahui hingga menjadi suatu yang
berpendidikanlah
sudah
dan
hanya
negara
yang
dapat
mampu
untuk
diketahui,
bersaing. Perwujudan generasi yang
proses ini terjadi dalam jangka waktu
berkembang dalam hal ini adalah
tertentu. Hasil belajar merupakan
berkembang menjadi peserta didik
hasil akhir atau nilai dalam bentuk
yang memiliki gaya berpikir yang
skor yang dicapai oleh siswa selama
tinggi sehingga dapat menciptakan
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
peserta didik yang kreatif, mandiri
Dari hasil belajar inilah dapat diukur
dan memiliki daya saing yang tinggi.
sejauh
Berpikir merupakan kegiatan untuk
kemampuan siswa terhadap pelajaran
menemukan
pengetahuan
yang
yang diberikan oleh guru.Pelajaran
benar,
dan
untuk
menemukan
geografi merupakan salah satu mata
pengetahuan
yang
benar
pelajaran
itu
mana
pemahaman
kelompok
dan
pengetahuan
menggunakan proses berpikir dalam
sosial yang wajib diikuti oleh siswa
menarik
yang berisikan pelajaran mengenai
berupa
suatu
kesimpulan
pengetahuan.
yang
Seseoarang
berbagai
fenomena
alam
yang
pemahaman
yang
berpikir untuk mengetahui suatu
membutuhkan
kebenaran yang ingin mereka ketahui
lebih luas dalam mengkaji berbagai
dan
fenomena di alam dan salah satu
akan
memperoleh
atau
mendapatkan sesuatu yang baru. Pada memiliki
proses gaya
pengetahuan
mengenai
belajar
siswa
sebab
berpikir
yang
kenampakan yang terjadi dimuka
berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Gaya berpikir
akibat
dari
hubungan berbagai
bumi. Berdasarakan
pengamatan
adalah perbedaan-perbedaan individu
yang dilakukan peneliti di lapangan
dalam merespon suatu permasalahan
pada saat melaksanakan praktek
pengalaman lapangan (PPL 2) dan
“hubungan gaya berpikir divergen
dilihat dari hasil belajar siswa pada
dengan hasil belajar siswa pada mata
mata pelajaran geografi masih sangat
pelajaran geografi ”.
kurang bahkan banyak siswa yang
KAJIAN TEORITIS
harus
Hasil Belajar
mengikuti
remedial
atau
perbaikan untuk menuntaskan hasil belajarnya.
Secara
diketahui
bahwa
memiliki
gaya
umum setiap
telah
Menurut Krathwohl (2002:215) dalam
Revision
of
Bloom's
individu
Taxonomy mengklafikasikan ranah
yang
kognitif menjadi enam aspek: (1)
berpikir
berbeda-beda. Misalnya ada yang
Remember
suka membuat keputusan sendiri dan
knowledge from long-termm emory
tidak mau mengikuti orang lain
(Recognizing
dengan
Understand-
mengambil
berbagai
- Retrieving relevant
and
Recalling),(2) Determiningthe
alternatif sedangkan ada pula siswa
meaning of instructionalmessages,
yang bertindak mengikuti apa telah
including oral, written, and graphic
diarahkan. Oleh sebab itu setiap
communication
individu
Exemplifying,
perlu
mengetahui
gaya
(Interpreting, Classifying,
berpikir dan kebolehan yang dimiliki
Summarizing, Inferring, Comparing,
oleh mereka sehingga ini dapat
Explaining), (3) Apply- Carryingo
dijadikan
untuk
uot or using a procedurein a given
meningkatkan hasil belajarnya dan
situation (Executing, Implementing),
begitu
harus
(4) Analyze- Breaking material into
memperhatikan gaya berpikir siswa
its constituent parts and detecting
sehingga
how
tolak
pula
ukur
untuk
dapat
guru
mengembangkan
the
parts
relate
to
one
strategi pembelajaran yang sesuai
anotherand to an overall structure or
dengan gaya berpikir mereka sebab
purpose
kurangnya perhatian guru terhadap
Organizing,
gaya
(5)Evaluate-
berpikir
siswa
dapat
mempengaruhi hasil belajar mereka. Dari penulis
uraian ingin
tersebut
meneliti
based
(Differentiating,
on
Attributing), Making
judgments
criteriaand
standards
maka
(Checking, Critiquing), (6) Create -
tentang
Putting elements together to form a
novel, coherent whole or make
nilai-nilai. Dari uraian tersebut dapat
anoriginal
product
disimpulkan bahwa hasil belajar
Planning,
Producing).
(Generating, Menurut
siswa
dapat
diketahui
dengan
Gagne (dalam Suprijono, 2013:5)
berbagai
hasil belajar berupa : (1) Informasi
mengaplikasikan pengetahuan yang
verbal
kapabilitas
telah didapatkan dalam berbagai hal,
mengungkapkan pengetahuan dalam
dalam hal ini kemampaun peserta
bentuk bahasa, baik lisan maupun
didik
tertulis, (2) keterampilan intelektual
kembali
yaitu kemampuan mempresentasikan
disimpannya.
yaitu
kemampuannya
dalam
dalam
mengungkapkan
informasi
yang
telah
konsep dan lambang. Keterampilan
Berdasarakan uraian beberapa
intelektual terdiri dari kemampuan
teori tersebut maka dapat ditarik
mengategorikan,
kesimpulan
bahwa
hasil
belajar
merupakan
hasil
dan
tingkat
analitis-sintetis
kemampuan fakta-konsep
mengembangkan
dan
prinsip-prinsip
penguasaan atau kemampuan peserta
keilmuan, (3) strategi kognitif yaitu
didik
kecakapan
dan
informasi yang diperolehnya setelah
mengarahkan aktivitas kognitifnya
mengikuti berbagai pelajaran dalam
sendiri. Kemampuan ini meliputi
waktu tertentu berdasarkan tujuan
penggunaan
kaidah
yang ditentukan pada ranah kognitif
dalam memecahkan masalah, (4)
dengan indikator : mengingat (C1),
keterampilan
memahami (C2), menerapkan (C3),
menyalurkan
konsep
dan
motorik
yaitu
terhadap
pengetahuan
kemampuan melakukan serangkaian
menganalisis
gerakan jasmani dalam urusan dan
(C5) dan mencipta (C6).
koordinasi,
Gaya Berpikir
sehingga
terwujud
otomatisme gerak jasmani, (5) sikap
Menurut
(C4),
dan
mengevaluasi
Sarbana
(dalam
adalah kemampaun menerima atau
Susilawati, 2014:74) gaya berpikir
menolak objek berdasarkan penilaian
adalah keragaman, keunikan yang
terhadap
berbeda dengan orang lain dengan
berupa
objek
tersebut.
Sikap
kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi
menggunakan
informasi
yang
diterimanya dan cara mengolahnya
sebagai
alat
untuk
untuk
menemukan
jawaban,
mempertimbangkan dan mengambil
holistik-sistemik
keputusan. Kogan (dalam Sterberg,
menyeluruh atau global, (4) intuitif-
2012:5) mengatakan bahwa gaya
imajinatif, (5) independen. Berpikir
berpikir
konvergen
berhubungan
dengan
artinya
(3)
adalah
bersifat
pola
pikir
kreatifitas. Dari uraian tersebut dapat
seseorang yang lebih didominasi
disimpulkan bahwa setiap individu
oleh
memiliki
vertikal,
cara
dalam
mengolah
informasi
untuk
kemudian
disimpan
memorinya
dan
dimengerti dalam
setiap
individu
fungsi
otak
kiri,
sistematis,
berpikir terfokus,
cenderung rumit atau meningkatkan pengetahuan
yang
ada.
Berpikir
konvergen adalah pemikiran yang
memiliki gaya berpikir yang berbeda
mengarah
dalam menyelesaikan suatu masalah
memberikan
yang dihadapinya.
kesimpulan yang logis dari informasi
Nurhayati
kesatu
arah,
untuk
jawaban
atau
(2012:12)
yang diberikan, dengan penekanan
menjelaskan bahwa berpikir divergen
pada mencapai satu jawaban yang
adalah
untuk
paling tepat. Berpikir konvergen
memberikan berbagai kemungkinan
berhubungan dengan berpikir logis,
jawaban berdasarkan informasi yang
sistematis,
diberikan dengan penekanan pada
diprediksi. Dengan demikian dapat
kuantitas,
dinyatakan
berpikir
kreatif
keragaman,
orisinalitas
linear
dan
bahwa
dapat
berpikir
jawaban. Berpikir divergen mengacu
konvergen memiliki karakteristik: (1)
pada
yang
vertikal, itu berarti bergerak secara
menyebabkan berbagai arah dengan
bertahap, (2) konvergen, difokuskan
halus
terhadap jawaban terbaik tunggal, (3)
pola
berpikir
ditandai,
orisinalitas.
fleksibilitas,
Dengan
dan
demikian,
secara sistematis
terstruktur,
(4)
berpikir divergen pada umumnya
logis, (6) rasional, (7) empiris, (8)
memiliki karakteristik : (1) lateral :
tergantung, dan (9) dapat diprediksi.
yang berarti melihat masalah dari beberapa
sisi,
(2)
divergen
:
menyebar dalam arah yang berbeda
Dengan dimaksud
demikian dengan
yang siswa
dikategorikan memiliki gaya berpikir
divergen,
yaitu
apabila
dalam
yang
diberikan
apakah
lebih
menghadapi suatu persoalan atau tes
cenderung berpikir konvergen atau
yang
fokus dimana individu lebih berpikir
diberikan
melihatnya
dari
cenderung berbagai
segi,
menyempit
untuk
menghasilkan
mencakup berbagai alternatif yang
jawaban yang terfokus kepada satu
merupakan variasi ide yang terkait
hal pasti atau berpikir divergen atau
dengan permasalahan atau informasi
luas dimana individu menghasilkan
yang
ide-ide
diberikan.
Gaya
berpikir
yang
lebih
luas
konvergen adalah individu yang
menyelasaikan
terikat pada informasi yang telah
Berdasarkan uraian tersebut maka
diketahui sebelumnya dan harus
dapat
mengikuti cara yang telah diketahui
berpikir
sebelumnya,
kecenderungan
harus
berpikir
mengikuti
konvergen cara
yang
suatu
dalam
disimpulkan itu
peserta
didik
masalah.
bahwa
gaya
adalah
suatu
seseorang
atau
dalam
merespon
ditentukan untuk memperoleh suatu
sesuatu dan memproses informasi
jawaban yang benar begitulah gaya
yang diberikan kepadanya sehingga
berpikir konvergen hanya berpatokan
dapat
pada satu kemungkinan yang tepat
menyelesaikan apa yang diberikan
untuk memecahkan masalah yang
oleh guru atau cara berpikir yang
akan diselesaikan atau hanya terikat
dilakukan siswa untuk memecahkan
pada satu jawaban yang tepat.
suatu permasalahan dengan mengacu
Dari
berbagai
pendapat
pada
memecahkan
indikator
gaya
atau
berpikir
mengenai gaya berpikri konvergen
divergen yaitu: (1) lateral : yang
dan divergen sebenarnya dua gaya
berarti
berpikir ini tidak terlalu berbeda
beberapa
namun saling melengkapi satu sama
menyebar dalam arah yang berbeda
lain atau saling berhubungan. Upaya
untuk
dalam
holistik-sistemik
memahami
perbedaan
melihat sisi,
masalah (2)
menemukan
dari
divergen
jawaban,
artinya
:
(3)
bersifat
individu dalam kecenderungannya
menyeluruh atau global, (4) intuitif-
pada saat merespon stimuli dan
imajinatif, (5) independen.
disaat individu memproses informasi
METODOLOGI PENELITIAN
1 Dungaliyo tahun ajaran 2014/2015
Lokasi
dengan jumlah 173. Penelitian ini
Penelitian
dan
Waktu
Penelitian Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik
Proposional
random
Pengambilan
sampling.
1
sampel masing – masing kelas
Dungaliyo sebagai lokasi penelitian
sebesar 55% dari jumlah siswa yang
khususnya kelas X yaitu kelas XA,
ada karena jumlah populasi setiap
XC ,XD,XE,XF dan XG. Penelitian
kelas
dilaksanakan ± 3 (dua) bulan setelah
sampel dalam penelitian ini 55
usulan penelitian ini disetujui yakni
orang.
dari bulan April sampai dengan
Teknik Pengumpulan Data
menetapkan
SMA
Negeri
bulan juni 2015.
berbeda
Teknik
sehingga
jumlah
pengumpulan
data
Desain Penelitian dan Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini
Peneltian
adalah dokumentasi dan tes (test).
Penelitian
ini
merupakan
Tes dalam penelitian ini berbentuk
penelitian
kuantitatif
dengan
tes essay untuk mengukur gaya
pendekatan
korelasional,
karena
berpikir
penelitian
ini
Untuk
untuk
pengelompokan antara siswa yang
tidaknya
berpikir divergen dengan konvergen
hubungan antara dua variabel yakni
yaitu dengan melihat banyak dan
gaya berpikir divergen dan hasil
sedikitnya
belajar siswa pada mata pelajaran
diberikan setiap butir soal serta
geografi. Variabel bebas penelitian
disesuaikan
ini adalah gaya berpikir divergen.
penilaian/pedomanan penilaian gaya
Variabel
hasil
berpikir. Tes essay pada penelitian
belajar yang diperoleh dari nilai
ini dibuat berdasarkan materi yang
murni ujian tengah semester (mid)
telah dipelajari yaitu pada materi
pada mata pelajaran geografi.
pedosfer. Pertanyaan dari tes essay
Populasi dan Sampel
merupakan pertanyaan yang bersifat
mengetahui
bertujuan
siswa.
ada
dan
terikatnya
adalah
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri
umum.
gagasan/jawaban
dengan
yang
kriteria
Uji
normalitas
dalam
Berdasarkan tabel Distribusi
penelitian ini adalah uji normalitas
Frekuensi
galat
uji
menunjukan bahwa terdapat 29 siswa
lilliefors (L0). Uji koefisien korelasi,
yang memperoleh skor gaya berpikir
koefisien determinasi, dan uji beda.
sekitar rata-rata (52,73%), 18 siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
memperoleh skor di bawah rata-rata
Hasil
(32,72%) dan 8 siswa memperoleh
regresi
menggunakan
Hasil
Belajar
Siswa
Berdasarkan tabel Distribusi
skor di atas rata-rata (14,55%). Lebih
Frekuensi Hasil Tes Gaya Berpikir
jelasnya sebaran data berdasarkan
Divergen di atas menunjukan bahwa
distribusi frekuensi pada tabel 8 di
terdapat 5 siswa yang memperoleh
atas
skor gaya berpikir sekitar rata-rata
histogram seperti gambar di bawah
(9,09%), 23 siswa memperoleh skor
ini:
disajikan
dalam
bentuk
di bawah rata-rata (41,82%) dan 27 30
rata
(49,09%).
Lebih
jelasnya
sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 7 di atas
Frekuensi
siswa memperoleh skor di atas rata-
25 20 15 10 5 0
disajikan dalam bentuk histogram
40 48 56 64 72 80 88 - - - - - - 47 55 63 71 79 87 95
seperti gambar di bawah ini:
Frekuensi
Interval 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Gambar 4. Histrogram Frekuensi Hasil Belajar Siswa Dari
18 - 24 - 30 - 36 - 42 - 48 - 54 23 29 35 41 47 53 60
Interval Gambar 3. Histrogram Frekuensi Hasil Tes Gaya Berpikir Divergen
hasil
perhitungan
dengan
menggunakan
program
Microsoft
Excel
bantuan 2007,
diperoleh L0 = 0,106 karena nilai L0 = 0,106 < Ltabel = 0,119 maka dapat disimpulkan bahwa galat regresi X atas Y berdistribusi normal. Dari
hasil perhitungan analisis regresi
setiap kenaikan skor gaya berpikir
sederhana pada lampiran 12 data
divergen maka akan diikuti dengan
vaiabel
kenaikan hasil belajar siswa sebesar
gaya
dengan
berpikir
hasil
divergen
belajar
siswa
0,723
pada
konstanta
50,098.
menghasilkan arah regresi b sebesar
Dengan kata lain semakin luas atau
0,723 dan a sebesar 50,098. Dengan
kreatif
menggunkan rumus Separated varian
(divergen) maka semakin tinggi hasil
diperoleh
belajarnya
hasil
bahwa
terdapat
perbedaan yang signifikan antara
gaya
berpikir
atau
siswa
mengalami
peningkatan.
hasil belajar siswa yang berpikir
Hubungan
antara
kedua
divergen dengan siswa yang berpikir
variabel juga dapat lihat pada hasil
konvergen. Sebab thitung = 4,849 >
koefisien
ttabel = 2,054.
perhitungannya
Pembahasan
sebesar 0,691 hal ini menyatakan
Berdasarkan data
dan
hasil
pengujian
menunjukan
bahwa
analisis hipotesis terdapat
bahwa
korelasi
gaya
(rxy)
pada
diperoleh
nilai
berpikir
divergen
dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
geografi
memiliki
hubungan positif dan kuat antara
hubungan yang positif dan kuat.
gaya
Kuatnya
berpikir
divergen
dengan
hubungan
antara
gaya
indikator lateral, menyebar/divergen,
berpikir dengan hasil belajar siswa
menyeluruh,
dan
adalah 47,74% artinya variasi hasil
hasil
belajar siswa pada mata pelajaran
imajinatif
mandiri/independen
dengan
belajar siswa yang diperoleh dari
geografi
nilai mid (ujian tengah semester)
dijelaskan
pada mata pelajaran geografi pada
berpikir divergen. Sementara 52,26%
kelas X di SMAN 1 Dungaliyo.
sisanya terdapat pada faktor lain
Dari
hasil
uji
statistik
diperoleh persamaan regresi antara
sekitar
47,74%
dapat
oleh
variabel
gaya
yang tidak didesain oleh peneliti dalam penelitian ini.
gaya berpikir divergen dengan hasil
Hasil persamaan regresi Ŷ =
belajar siswa Ŷ = 50,098 + 0,723X.
50,098 + 0,723X menunjukan bahwa
model regresi ini menunjukan bahwa
setiap kenaikan skor gaya berpikir
divergen maka akan diikuti dengan
menunjukan adanya korelasi positif
kenaikan hasil belajar siswa sebesar
dan kuat antara gaya berikir (X)
0,723 unit pada konstanta 50,098.
dengan hasil belajar siswa (Y),
Dengan kata lain semakin luas atau
artinya semakin tinggi gaya berpikir
kreatif
siswa
siswa yang diperoleh maka hasil
(divergen) maka semakin tinggi hasil
belajar siswa pada mata pelajaran
belajarnya
geografi
gaya
berpikir
atau
mengalami
mengalami
peningkatan.
berpikir
Demikian pula persamaa regresi Ŷ =
mempengaruhi hasil belajar sebab
50,098 + 0,723X menunjukan bahwa
melalui gaya berpikirnya sehingga
setiap kenaikan satu unit skor gaya
siswa dapat menjawab soal atau tes
berpikir, diikuti pula dengan hasil
yang diberikan dan pada uji beda
belajar siswa sebesar 0,723 unit pada
diperoleh thitung = 4,849 > ttabel =
konstanta
2,054
perhitungan
peningkatan.
maka
gaya
dari
itu
dapat
50,098.
Dari
koefisien
hasil
determinan
disimpulkan bahwa hasil belajar
gaya berpikir terhadap hasil belajar
antara siswa yang berpikir divergen
geografi diperoleh sebesar 47,74%
dan siswa yang berpikir konvergen
hal
berbeda. Sehingga dapat dijelaskan
kontribusi
bahwa cara/gaya berpikir antara
terhadap hasil belajar siswa pada
siswa satu dengan yang lainnya
mata pelajaran geografi.
berbeda-beda.
Saran
ini
menunjukan
terdapat
positif
berpikir
gaya
Berdasarkan analisis data dan
PENUTUP
kesimpulan di atas peneliti dapat
Kesimpulan Dari hasil
penelitian dan
memberikan beberapa saran, antara
pembahasan di atas maka dapat
lain sebagai berikut:
disimpulkan
1. Bagi
bahwa
terdapat
Guru
dan
Sekolah,
hubungan yang positif antara gaya
diketahui bahwa gaya berpikir
berpikir dengan hasil belajar siswa
memiliki hubungan yang positif
pada
geografi.
dengan hasil belajar geografi,
Dengan hasil perhitungan koefisien
maka disarankan kepada guru
korelasi
agar
mata
pelajaran
sebesar
0,691
ini
dapat
memperhatikan
sarana
dalam
pembelajaran
3. Bagi peneliti yang ingin meneliti
misalnya referensi/buku dalam
lebih jauh tentang gaya berpikir
mengajar
serta kaitannya dengan hasil
jangan
hanya
menggunakan satu patokan tapi
belajar
menggunakan pula referensi dari
memperhatikan variabel lainya
sumber lain yang dapat mengacu
yang menyebabkan timbulnya
siswa
gaya berpikir.
dalam
berpikir
hendanya
luas/kreatif. Begitupula dengan
DAFTAR PUSTAKA
strategi
Arief,
pembelajaran
atau
Afriani.
2014.
Pengaruh
medote yang digunakan dalam
Strategi
pelajaran harus sesuai dengan
Dan
pelajaran.
Terhadap Hasil Belajar
2. Bagi Siswa, disaranan agar lebih
Pembelajaran Gaya
Bepikir
IPA Pada Materi Kalor.
giat belajar dan memperluas
Gorontalo
pengetahuan
Negeri Gorontalo Program
dengan
:
Universitas
mempelajari berbagai referensi
Pascasarjana
khususnya untuk mata pelajaran
Studi Pendidikan Dasar
geografi, geografi
karena bersifat
pelajaran luas
Arikunto,
maka
atau membaca dari berbagai sumber
pengetahuan
.
2010.
Pendidikan.
Jakarta : Renika Cipta ………..,
dapat
Suharsimin. Menejemen
mengasah gaya berpikir untuk lebih berpikir luas/kreatif karena
Suharsimin Menejemen
mempelajari berbagai referensi
Program
2009.
Pendidikan.
Jakarta : Renika Cipta ………..,
Suharsimin.
2010.
tidak selamanya suatu persoalan
Prosedur Penelitian Suatu
dapat dipecahkan dengan hanya
Pendekatan
berpatokan pada satu jawaban.
Jakarta : Rineka Cipta
Sehingga pentingnya mengasah gaya
berpikir
menyelesaikan yang dihadapi.
untuk
dapat
permasalahan
Praktek.
Bakari, Sukarni A. 2015. Pengeruh Model
Problem
Based
Learning Terhadap Hasil Belajar
Fisika
Ditinjau
Dari Gaya Berpikir Siswa
Kimia
Di SMA Muhammadiyah
Divergen dan Konvergen
Batudaa.
dalam PBL.
Gorontalo
Universitas
:
Negeri
Mahasiswa
Universitas Negeri Malang
Gorontalo
Program
Fakultas
Pascasarjana
Program
Mataram
Studi Fisika Beetlestone,
Malang :
MIPA
IKIP
Pendidikan
Kimia
Florence.
2011.
Kratwhwohl, D.r 2002. A Revision
Creative Learning. Bandung : Nusa
Of Bloom’s Taxonomy: A
Media
Overview.
Candiasa, Made. 2014. Pengaruh
www.unco.edu/cet/sir/stati
Penerapan
Strategi
Pembelajaran
Arias
ngoutcome/dicuments/krathw
Terhadap Hasil Belajar
ohl.pdf.
university
Kkpi Ditinjau Dari Gaya
northern
colorado.2002-
Berpikir Siswa Kelas Xi
cited
1337
Smk Pgri 1 Badung Tahun
articles. Di Akses Tanggal
Ajaran
2013/2014.
11 Februari 2015
Universitas
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi
Ganesha
Pendidikan. Jakarta : PT
Singaraja
:
Pendidikan Program
Pascasarjana
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Endarto, Danang. 2009. Geografi
by
of
related
Raja Grafindo Persada Munandar,
Utami.
2004.
Pengembangan Kreativitas
Anak
Untuk SMA/MA Kelas X.
Berbakat. Jakarta : Rineka
Jakarta : Pusat Perbukuan,
Cipta
Departemen
Pendidikan
Nasional
Strategi
Khery, Yusran. 2013. Kesadaran Metakognitif,
Natajaya, Nyoman. 2013. Pengaruh Pembelajaran
Heuristik Dan Algoritmik
Proses
Terhadap Hasil Belajar
Sains, dan Hasil Belajar
Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (Tik) Ditinjau
Fakultas
Dari Gaya Berpikir Siswa
Pendidikan Teknik Elektro
Kelas Xi SMA Negeri 3
Sudiarta, Putu. 2005. Pengembangan
Amlapura.
Singaraja
:
Mipa
Jurusan
Kompetensi
Berpikir
Program Studi Adminitrasi
Divergen
Pendidikan
Melalui
Pemecahan
Masalah
Matematika
Program
Pascasarjana
Universitas
Pendidikan
Ganesha
IKIP
Nurhayati, Eti. 2012. A Model Of Guidance
Singaraja
Jurusan
University. Cirebon : IAIN
Pendidikan
Matematika Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Rofil, Mochamad Noverdi Mukti. 2014.
Negeri
Fakultas Pendidikan MIPA
In
Syekh Nurjati
Kritis
Open-Ended. Singaraja :
Singaraja
Academic
Dan
Desripsi
Pendidikan.
Gaya
Bandung
:
Alfabeta
Berpikir Siswa Pada Mata
……….... 2009. Statistika Untuk
Pelajaran
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Gorontalo
Geografi. :
Jurusan
Matematika
Fakultas
Matematika
IPA
Universitas
Negeri
Gorontalo
Nana. Hasil
2009.
Bandung
:
Remaja Rosdakarya
Proses
Belajar
Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Keterampilan
Berpikir
Divergen
Melalui
Pemecahan
Soenarto, Sunaryo. 2011. Pengaruh
Masalah
Matematika-Sains
Strategi Pembelajaran dan
Terpadu
Gaya Berpikir Terhadap
Argumentative.
Hasil
Universitas
Belajar
Fisika.
Yogyakarta : Universitas Negeri
Penilaian
Suma, Ketut. 2007. Pengembangan
Rahmat, Jajaluddin. 2005. Psikologi komunikasi.
Sudjana,
Yogyakarta
Ganesha
Open-Ended
Pendidikan
Suprihartiningrum,
Jamil.
Guru
2012.
Profesional
Pedoman
Waluyo,
Bagja.
2009.
Geografi
:
Untuk SMA/MA Kelas X.
Kinerja,
Jakarta : Pusat Perbukuan,
Kualifikasi & Kompetensi
Departemen
Guru. Jogjakarta : Ar-
Nasional
Ruzz Media
Pendidikan
Widowati, Asri. 2008. Impoving The
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative
Divergent Thinking Skill
Learning.
Using The Modified Free
Yogyakarta
:
Pustaka
Belajar
Inquiry
Susilawati, Sri. 2014. Strategi
Pengaruh
Pembelajaran
Dan
Gaya
Berpikir
Terhadap Hasil Belajar Matematika.
Medan
:
Universitas Negeri Medan Sternberg, Robert J. 2012. The Assessment of Creativity: An
Investment-Based
Approach. Oklahoma State University Tiel, Julia Maria Van. 2009. Gaya Berpikir. Mailinglist Anakberbakat @yahoogroups.com Uno, Hamzah B. 2004. Landasan Pembelajaran Teori dan Praktek. Gorontalo : Nurul Jannah Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Yogyakarta : ANDI
Umum.
Approach
Teaching
To
Science.
Yogyakarta : Universitas Negero
Yogyakarta
Jurusan Biologi.