MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI STRATEGI PERMAINAN LEMPAR TANGKAP SISWA KELAS XI ANALISIS KIMIA 2 SMK NEGERI 1 GORONTALO KOTA GORONTALO YUSRIMAN DJAMALU
PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013 ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan passingbawahdalampermainan bola volisiswa kelas XI analisis kimia 2 SMKN I Gorontalo melalui model permainan lempar tangkap. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil jika 85% dari jumlah 33 orang sudah menunjukkan kriteria nilai baik (75-89) dalam kemampuan teknik dasar passing bawah.Hasil pengamatan pada siklus pertama menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang diharapkan. Sebab dari 33 siswa yang diberi tindakan, diperoleh data pada siklus I yakni 67% dan pada siklus II meningkat menjadi 88%. Berdasarkan penelitian ini, model permainan lempar tangkap, dapat dijadikan satu metode baru untuk mengajar passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa Kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo. Di sarankan pada para guru pendidikan jasmani apabila dalam mengajar passing bawah bola voli pada siswa mengalami kesulitan, agar menggunakan model permainan lempar tangkap. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwastrategi permainan lempar tangkap dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar passing bawah pada permainan bola volisiswa Kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo. PENDAHULUAN Latar Belakang Masaalah Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan di seluruh tingkat sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA / SMK.Di tingkat SD diajarkan gerak dasar dalam permainan bola voli, di tingkat SMP diajarkan teknik dasar dalam permainan bola voli dan di tingkat SMA/SMK diajarkan teknik dasar lanjutan dalam permainan bola voli.Dalam proses pembelajaran bola voli tidak jarang guru menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasi agar apa yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa, namun masih ada juga siswa yang mengalami kendala dalam proses pembelajaran. Kendala tersebut adalah suatu metode cocok untuk mengajar suatu
kompentesi tertentu tetapi belum tentu tepat untuk kompetensi yang lain. Atau sebaliknya siswa tertentu dapat berhasil dengan metode itu sedang siswa yang lain mengalami kesulitan. Penerapan metode pembelajaran yang baik dan tepat sangat penting dalam kegiatan pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang optimal. Namun demikian setiap metode pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga guru dalam menerapkan mtode pembelajaran harus diperhatikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran harus diperhatijan beberapa faktor: (1) Materi pelajaran. (2) Siswa. (3) Situasi. (4) Fasilitas. (5) Guru. Proses pembelajaran penjaskes dengan menggunakan metode demonstrasi banyak membuat siswa tidak terlalu aktif dalam proses pembelajaran. Yang membuat siswa tidak terlalu aktif dalam proses pembelajaran yaitu metode demonstrasi yang digunakan oleh guru yaitu pelaksanaannya langsung pada latihan fisik sedangkan siswa kelas XI ANKIM 2 SMK Negeri 1 Gorontalo sebagian besar siswanya adalah perempuan, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Dalam hal ini guru dituntut lebih kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Dengan metode strategi permainan lempar tangkap siswa menjadi lebih aktif karena metode ini dibuat dalam bentuk permainan. Strategi permainan lempar tangkap merupakan metode yang pelaksanaannya tidak secara langsung pada latihan fisik sehingga siswa tidak merasa tebebani dan menjadi malas dalam melakukan passing bawah permainan bola voli. Metode ini menjadikan proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Hasil belajar yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran passing bawah permainan bola voli yaitu darijumlah 33 siswa hanya 8siswa(24%) yang sudah mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar dan 25 siswa (76%) belum mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka diperlukan suatu tindakan untuk memperbaiki hasil belajar. Tindakan tersebut ialah meggunakan metode strategi permainan lempar tangkap dengan harapan yaitu dengan diterapkannya metode tersebut maka kemampuan passing bawah permaianan siswa kelas ANKIM 2 SMK Negeri 1 Gorontalo akan meningkat. Berdasarkan kenyataan diatas menunjukkan perlunya dipilih suatu langkah untuk mengatasi berbagai kendala yang dialami oleh siswa SMKN I Gorontalo. Langkah dimaksud adalah melalui suatu penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Passing Bawah Pada Permainan Bola Voli Melalui Strategi Permainan Lempar Tangkap Siswa Kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo”. Identifikasi Masaalah Dengan adanya kurikulum satuan tingkat pendidikan atau KTSP yang merupakan pedoman bagi guru dan merupakan bahan kegiatan dalam pembelajaran, maka siswa perlu mempelajari dan melaksanakan untuk mencapai kompetensi yang sudah dirumuskan.Untuk mencapai standar kompetensi tersebut bukanlah yang mudah.
Masaalah atau kenyataan yang ditemukan dilapangan adalah ternyata banyak siswa kelas XI ANKIM 2 mengalami kesulitan dalam melakukan passing bawah. Faktor yang mempengaruhi kegagalan passing bawah siswa kelas XI ANKIM 2 yaitu bola terlalu dekat atau terlaulu jauh dari jangkauan tangan sehingga bola lenting, keseimbangan dan koordinasi gerak siswa kurang optimal, metode pembelajaran kurang diminati oleh siswa,pelaksanaan pembelajaran langsung pada latihan fisik, kegiatan pembelajaran belum melibatkan potensi siswa secara optimal, kemampuan passing bawah permainan bola voli siswa masih rendah. Rumusan Masaalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Apakahdengan strategi permainan lempar tangkap dapat meningkatkan kemampuan passing bawah pada permainan bola voli siswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo? Pemecahan Masaalah Untuk memudahkan dalam memecahkan masaalah yang telah diuraikan dalam rumusan masaalah, dapat diterapkanmodelpermainan lempar tangkap dengan cara sebagai berikut : 1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tentang materi bola voli dengan indikator passing bawah. 2. Melaksanakan proses pembelajaran passing bawah dengan menggunakan model permainan lempar tangkap. Dalam hal ini guru memperhatikan beberapa indikator dalam passing bawah, yaitu: a. Posisi badan pada saat melakukan passing bawah. b. Posisi tangan pada saat melakukan passing bawah. c. Perkenaan bola dengan tangan. d. Gerakan lanjutan. 3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan passing bawah secara individu, dengan memperhatikan aspek yang telah disebut yang telah disebutkan tadi. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untukmengetahui peningkatankemampuan passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas XI analisis kimia 2SMKN I Gorontalo. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penilitian adalah sebagai berikut : Secara Teoritis a. Sebagai bahan alternatif untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa pada materi passing bawah dalam permainan bola voli pada mata pelajaran Penjas Orkes di kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo.
b. Sebagai dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti sendiri maupun peneliti-peneliti lainnya. Secara Praktis a. Bagi Siswa Dengan diterapkannya permainan model lempar tangkap dalam permaianan bola voli, siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan siswa lebih mudah mengikuti proses pembelajaran. b. Bagi Guru Memberikan wawasan dan menumbuhkan kreativitas guru dalam hal meningkatkan kemampuan teknik dasar siswa. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran. d. Bagi Peneliti Mendapatkan fakta bahwa dengan aplikasi permainan lempar tangkap dapat meningkatkan kemampuan passing bawah. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Hakikat Permainan Bola voli Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing-masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu yang bertanding berada dalam setiap lapangan permainan yang dipisahkan oleh net atau jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain berusaha melewatkan bola secara baik melalui atas net di antara dua antena (rod) sampai bola tersebut menyentuh tanah atau lantai (mati) d daerah lawan, dan mencegah agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan sendiri. Permainan ini di mulai dengan pukulan servis yang dilakukan oleh pemain paling kanan baris belakang (posisi 1) di daerah servis. Bola dipukul dengan satu tangan ke arah lapangan lawan, kemudian kedua regu memainkan bola tersebut sesuai dengan hak sentuhan dalam peraturan permainan bola voli (Iskandar, 2011: 39). Isnaini dan Suranto (2010: 5) mengemukakan bahwa: Bola voli adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas 6 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati di atas jaring atau net dan mencegah pihak lawan dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangannya. Selanjunya Hidayat dkk (2010: 2) mengemukakan bahwa: Bola voli merupakan olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua tim berlawanan. Setiap tim terdiri atas 6 pemain. Selain bola voli lapangan, terdapat pula bola voli pantai yang pemainnya terdiri atas 2 orang. Menurut Wahyuni dkk,(2010: 10) bahwa: Bola voli merupakan salah satu jenis permainan bola besar. Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu. Setiap regu terdiri atas enam pemain. Dalam permainan bola voli, setiap regu saling memantulkan bola yang melewati atas net atau jaring. Setiap regu berusaha mematikan gerakan lawan sehingga tidak mampu mengembalikan bola dari pukulan atau pantulan bola dari lawan. Bola voli merupakan permainan beregu
yang dimainkan oleh enam orang untuk masing-masing tim. Untuk dapat bermain bola voli dengan baik maka diperlukan penguasaan teknik yang baik juga sehingga dapat memenangkan pertandingan. Beberapa teknik dasar yang harus dikuasai pada permainan bola voli, yaitu servis, smes, dan blocking. Selain itu, hal yang penting dilakukan adalah penempatan posisi dan taktik atau strategi bermain dalam bola voli (Nurhuda dan Kusumawati, 2010: 24). Menurut Ali Mashar dan Dwinarhayu(2010: 5), bahwa: Bola voli merupakan suatu permainan yang dimainkan secara beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari 6 pemain. Bentuk permainan bola voli adalah memainkan bola dengan cara dipantulkan dengan 1 atau 2 tangan secara bersama-sama untuk mencegah bola jatuh di daerah sendiri. Beberapa teknik dasar yang dipelajari dalam permainan bola voli adalah servis, passing, smash, dan block.Dalam permainan bola voli yang sesungguhnya, permainan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu berjumlah enam orang. Lama pertandingan adalah tiga atau lima set atau kemenangan bisa ditentukan dengan selisih dua set . Masing-masing set adalah 25 angka (poin) dengan menggunakan rally point, yaitu setiap bola mati dihitung menjadi poin (Sutrisno dan B. Khafadi, 2010: 95). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bola voli merupakan permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri dari enam orang. Regu yang lebih dulu mendapatkan angka 25 di nyatakann sebagai pemenang dalam set tersebut, apabila pada game tersebut terjadi angka 24 sama, maka akan terjadi deuce. Awal mula permainan bola voli tidak ditentukan berapa jumlah pemain dalam satu timnya, namun perkembangan zaman permainan bola voli mengalami beberapa kali perubahan terutama peraturan permainannya. Peraturan yang terbaru saat ini jumlah nilainya dalam satu set adalah 25, kecuali set kelima atau set terakhir hanya 15, dengan menggunakan sistem rally point. Artinya apabila regu lawan mendapat giliran servis regu tersebut mendapat angka. Akibat suatu kesalahan adalah kehilangan rally dan regu yang memenangkan rally memenangkan satu angka dan berhak melakukan servis. Apabila dalam permainan bola voli tersebut kedua regu kedudukan angka sama 24-24, maka permainan dilanjutkan sampai terdapat selisih dua angka Untuk set penentuan dimainkan hanya sampai dengan angka 15. Sejalan dengan hal tersebut Wisahati dan Santosa (2010: 8) mengemukakan bahwa: Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu saling berhadapan yang dipisahkan dengan jaring dan setiap regu terdiri dari 6 orang. Pada permainan bola voli regu yang lebih dulu mendapat nilai 25 dinyatakan sebagai pemenang pada set itu dan permainan menggunakan sistemrally point dan pada nilai 8 dan 16 terjadi TTO dan permainan berhenti sebentar. Permainan bola voli terdiri dari teknik passing bawah, passing atas, servis, spike (smash).Keempat teknik ini harus dikombinasikan dalam melakukan latihan agar seorang pemain bola voli dapat bermain dengan baik. Bolavoli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua timyang masing-masing terdiri dari enam orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosseratau (setter), spike (smash), libero dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah
orang yang bertugas untuk mengumpan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola keseberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan lawan (Kurniawan, 2012: 119). Olahraga ini dimainkan dengan lima babak. Empat babak pertama dimainkan hingga poin mencapai angka 25 sedangkan pada babak kelima, poin tertinggi berjumlah 15. Sebuah tim wajib memenangkan satu babak dengan dua poin. Tidak terdapat batasan waktu, jadi permainan akan terus berjalan hingga salah satu tim berhasil meraih dua poin terlebih dahulu. Pada awalnya, semua babak dimainkan hingga poin mencapai angka 15, dengan batas nilai diempat babak utama sejumlah 17 dan babak terakhir, untuk menang, sebuah tim harus unggul dua poin terlebih dahulu (Kurniawan, 2012: 121). Hal yang mendasar dan hatus dikuasai agar dapat bermain bola voli adalah menguasai macam-macam teknik dasar bola voli. Tanpa menguasai dasar bola voli tidak mungkin mencapai prestasi bola voli yang optimal. Dalam hal ini Taryono (2010: 5) menyatakan bahwa: Untuk dapat bermain bola voli, pemain harus mengusai teknik-teknik dasar permainan bola voli yang meliputi pas bawah dan atas (passing), smes (smash), servis (service) dan bendungan (blocking). Kesemua teknik tersebut merupakan teknik dasar dalam permainan bola voli yang pada umumnya harus dikuasai oleh pemain, dengan demikian tujuan dari permainan yang diinginkan akan mudah tercapai. Menurut Suhadi dan Sujarwo, (2009: 85)Bolavoli merupakan suatu permainan yang dimainkan dalam bentuk team work atau kerjasama tim, dimana daerah masing-masing tim dibatasi oleh net. Setiap tim berusaha untuk melewatkan bola secepat mungkin ke daerah lawan, dengan menggunakan teknik dan taktik yang sah dan memainkan bolanya. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran yang telahdikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:Jika menggunakan strategi permainan lempar tangkap,maka kemampuan passing bawah pada permainan bola volisiswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalomeningkat. Indikator Kinerja Adapun yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila 85% kemampuan siswa sudah menunjukkan kriteria nilai baik (75-89) dalam kemampuan teknik dasar passing bawah, maka penelitian tersebut dinyatakan selesai. METODOLOGI PENELITIAN Setting Penelitian dan Subjek Penelitian Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gororntalo, Kec. Sipatana, Kota Gorontalo. Subjek Penelitian Adapun yang menjadi karakteristik subyek penelitian Kelas XI dengan jumlah siswa 33 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 3 dan perempuan 30 orang. Variabel Penelitian Variabel-variabel pada penelitian tindakan kelas ini (PTK) adalah : Variabel Input Variabel input yaitu proses sebelum pembelajaran dilaksanakan yang terkait dengan beberapa faktor yaitu : 1. Siswa. 2. Guru. 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran. 4. Sumber belajar. 5. Prosedur evaluasi. 6. Lingkungan belajar dan lain sebagainya. Variabel Proses Variabel proses yaitu proses selama kegiatan berlangsung (KBM) meliputi : 1. Interaksi belajar mengajar. 2. Keterampilan bertanya. 3. Gaya guru mengajar. 4. Implementasi berbagai metode mengajar dan sebagainya. Variabel Output Variabel output yaitu proses sesudah pembelajaran berlangsung meliputi: 1. Rasa ingin tahu siswa. 2. Kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan. 3. Motivasi siswa. 4. Sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan. Prosedur Penelitian. Persiapan Adapun hal-hal yang dilakukan pada langkah ini adalah sebagaiberikut : 1. Menghadap Kepala Sekolah tempat penelitian untuk dapat diberikan kesempatan melaksanakan penelitian tindakan kelas. 2. Mengadakan observasi dan wawancara dengan pihak yang pihak yang terkait pada pelaksanaan tindakan. 3. Menyusun rencana pebelajaran dan menyiapakan alat bantu/media pembelajaran.
Pelaksanan Tindakan Jika tahap persiapan sudah matang, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan tindakan, yaitu menerapkan dan melaksanakan tindakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan .Apabila tidak menunjukkan hasil yang diharapkan maka diadakan peninjauan kembali terhadap prosedur serta merumuskan rencana perbaikan/penyepurnaan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya. Analisis dan Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis dari hasil tersebut, guru akan merefleksikan diri dengan melihat data hasil observasi apakah kegiatan telah dilakukkan sudah dapat meningkatkan keterampilan dasar passing bawah. Hasil analis data yang diperoleh dijadikan sebagai acuan untuk melakukkan atau melaksanakan tahapan siklus berikutnya. Tahap Pengumpul Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data mengunakan teknik pengumpulan data kuantitatif yang berfungsi untuk mengukur seberapa jauh persentasi keberhasilan peningkatan keterampilan passing bawah. Yang menjadi indikator dalam penilaian keterampilan passing bawah yaitu : (a) Posisi badan pada saat melakukan passing bawah. (b) Posisi tangan pada saat melakukan passing bawah. (c) Perkenaan bola dengan tangan. (d) Gerakan lanjutan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diselenggarakan di SMK Negeri 1 Gorontalo Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. Penelitian konsentrasikan pada siswa kelas XI Analisis Kimia 2 dengan jumlah peserta didik yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 33 orang terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 30 orang siswa perempuan. Nampaknya komposisi jumlah laki-laki dan perempuan di kelas XI Analisis Kimia ini tidak berimbang. Meski demikian, masing-masing siswa yang menjadi subjek penelitian ini memiliki perbedaan umur maupun karakteristrik karena mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda sosial budaya. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini secara khusus menjadikan strategi permainan lempar tangkap sebagai unit analisis untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi passing bawah dalam permainan bola voli. Sebelum melaksanakan tindakan berupa siklus, penelitian ini didahului dengan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal passing bawah yang dimiliki oleh subjek penelitian sebelum mereka diberikan tindakan dengan menggunakan strategi permainan lempar tangkap. Observasi Awal Kegiatan observasi awal dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 28 November 2012. Observasi awal difokuskan pada empat aspek yakni : (1) Posisi badan pada saat melakukan passing bawah, (2) Posisi tangan pada saat melakukan passing bawah, (3) Perkenaan bola dengan tangan, (3) Gerakan lanjutan. Dari kegiatan
observasi awal ini, penulis di bantu oleh seorang Guru mitra melalui instrumen lembar observasi yang sudah disediakan. Dari observasi awal tersebut diperoleh data-data sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pengamatan Observasi Awal Aspek Penilaian Posisi Badan Posisi Tangan Perkenaan Gerakan KLASIFIKASI pada Saat pada Saat Bola dengan Lanjutan PENILAIAN Melakukan Melakukan Tangan Passing Passing Bawah Bawah Baik Sekali (BS) 42% 30% 24% 27% Baik (B) 58% 70% 76% 73% Cukup (C) Kurang (K) Kurang Sekali (KS) Berdasarkan perolehan data diatas dapat dipaparkan bahwa: 1. Pada aspek penilaian posisi badan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 14 siswa (42%) mendapat nilai baik dan 19 siswa (58%) mendapat nilai cukup. 2. Pada aspek penilaian posisi tangan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 10 siswa (30%) mendapat nilai baik dan 23 siswa (70%) mendapat nilai cukup. 3. Pada aspek penilaian perkenaan bola dengan tangan sebanyak 8 siswa (24%) mendapat nilai baik dan 25 siswa (76%) mendapat nilai cukup. 4. Pada aspek penilaian gerakan lanjutan sebanyak 9 siswa (27%) mendapat nilai baik dan 24 siswa (73%) mendapat nilai cukup.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada halaman 48. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli yaitu sebanyak 25 siswa (76%) dan siswa yang sudah tuntas melakukan passing bawah pada permainan bola voli yaitu sebanyak 8 siswa (24%) dengan nilai rata-rata 72,24 dan masih jauh dari capaian indikator kinerja yaitu 85%. Pada pelaksanaan observasi awal diperoleh gambaran rendahnya hasil belajar siswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo terhadap materi passing bawah pada permainan bola voli. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi passing bawah tersebut diantaranya karena metode pembelajaran yang membuat siswa menjadi bosan dan malas mengikuti materi pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah perlu adanya suatu tindakan perbaikan yaitu dengan strategi permainan lempar tangkap, maka dari itu peneliti mempersiapkan segala hal yang digunakan pada pelaksanaan tindakan di siklus I. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjaskes khususnya permainan bola voli dengan indikator passing bawah. Di dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini,
peneliti dibantu oleh seorang guru mitra yang selalu memantau dan mengawasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Proses penilain dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek yang menjadi indikator penelitian. Pengambilan nilai dilakukan dengan mengisi lembar pengamatan kegiatan belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan strategi permainan lempar tangkap dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli. Kemampuan siswa meningkat karena siswalebih aktif dalam melakukan gerakan passing bawah dengan baik dan tumbuhnya rasa percaya diri serta semangat didalam mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa meningkat dari hasil observasi awal, kemudian meningkat pada siklus I, demikian pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Secara utuh, tindakan refleksi atau analisis dan evaluasi kegiatan observasi awal, siklus I, dan siklus II dari tindakan kelas dapat dilihatpada tabel dihalaman 28 untuk observasi awal, tabel dihalaman 31 untuk siklus I dan tabel dihalaman 34 untuk siklus II. Dari tabel-tabel yang diatas tersebut, terlihat adanya peningkatan rata-rata yang cukup signifikan dari hasil kegiatan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri I Gorontalo. Pada kegiatan observasi awal terdapat 8 siswa (24%) yang sudah memiliki kemampuan melakukan passing bawah dengan baik dan benar, dan 25 siswa (76%) belum memiliki kemampuan dalam melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Pada pembelajaran siklus I di perolah data rata-rata siswa yang sudah mengalami peningkatan dalam melakukan passing bawah, sebanyak 22 siswa (67%) sudah bisa melakukan passing bawah dengan baik dan benar sedangkan siswa yang belum bisa melakukan passing bawah dengan baik dan benar yaitu sebanyak 11 orang (33%). Selanjutnya pada pembelajaran siklus II, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Dari ke empat aspek penilaian terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya. Sebanyak 29 siswa (88%) yang sudah mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Sedangkan sebanyak 4 siswa (12%) belum mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Dengan adanya strategi permainan lempar tangkap dapat memudahkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Penjaskes dengan materi passing bawah dalam permainan bola voli. Siswa lebih mudah melakukan passing bawah karena strategi pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika menggunakan strategi permainan lempar tangkap maka kemampuan passing bawah pada permainan bola volisiswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo dapat ditingkatkan”, terbukti“diterima”. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1. Pembelajaran dengan menggunakan strategi permainan lempar tangkap dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Penjaskes terutama materi passing bawah dalam permainan bola voli.
Peningkatan ini terjadi setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan dengan sangat antusias dan sungguh-sungguh. 2. Data yang diperoleh dari hasil belajar passing bawah permainan bola voli pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa (67%) dan pada siklus II hasil belajar passing bawah siswa meningkat menjadi 29 siswa (88%). 3. Dengan melihat hasil yang diperoleh maka hipotesis yan berbunyi “Jika menggunakan strategi permainan lempar tangkap maka kemampuan passing bawah pada permainan bola volisiswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo dapat ditingkatkan” terbukti diterima. Saran Berdasarkan pengalaman dalam kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, terdapat beberapa saran sebagai berikut : 1. Model pembelajaran permaianan bola voli melalui strategi permainan lempar tangkap merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar permainan bola voli khususnya passing bawah. 2. Model pembelajaran melalui strategi permainan lempar tangkap perlu diterapkan oleh setiap guru mata pelajaran penjaskes dan bahkan perlu diterapkan disetiap sekolah yang mempunyai guru penjaskes, khususnya untuk meningkatakan hasil belajar siswa terhadap proses pembelajaranpassing bawah dalam permainan bola voli pada mata pelajaran penjaskes. 3. Strategi permainan lempar tangkap apabila dilakukan secara berulang-ulang dapat memudahkan siswa dalam melakukan passing bawah permainan bola voli dengan baik dan benar. DAFTAR PUSTAKA Ali Mashar, Mohammad dan Dwinarhayu. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. B. Hafid, Tarmudi dan Ahmad Rithaudin. 2011. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA, MA dan SMK Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Beutelstahl, Dieter. 2012. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. PIONIR JAYA. Candra, Sodikin dan Achmad Esnoe Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Hidayat, Yusuf, Sindhu Cindar Bumi dan Rizal Alamsyah. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA, MA dan SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Iskandar, Muh. Ikhwan. 2011.Perbedaan Pengaruh Metode Massed Practice Dengan Distributed Practice Terhadap Kemampuan Pass Atas Bola Voli Yunior Klub Bola Voli Rinex Boyolali. 11 (1): 34-54. Isnaini, Faridha dan Suranto. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. ---------. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Juli Hari, Agus Budhi, Pariman dan Nuryono. Penjasorkes Untuk SD/MI Kelas I. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Kurniadi, Deni dan Suro Prapanca. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Kurniawan, Feri. 2012. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara. Kusnodo, dkk.2012. Pengaruh Metode Pembelajran Eksplorasi Dan Minat Siswa Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Dalam Pembelajaran Penjasorkes.1 (2): 133-138. Mahardika, Bagus Anom. 2009. Meningkatkan Kemampuan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli Melalui Strategi Pembelajaran Kelompok Pada Siswa Kelas IX 8 SMP N 2 Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo: Program Studi S1 Penjaskes Universitas Negeri Gorontalo. Nurhuda, Hilman dan Mia Kusumawati. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Sarjiyanto, Dwi dan Sujarwadi. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Sarjono dan Sumarjo. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Suhadi dan Sujarwo. 2009. VOLLEYBALL FOR ALL (Bolavoli untuk semua. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Sutrisno, Budi dan Muhammad Bazin Khadafi. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Suwandi,Fendi Fengki Bamar Oktanto dan Masturi. 2010. PENJASORKES 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Suwarso, Eko dan Sumarya. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Taryono, S.Pd. 2010. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Pukulan Spike Dalam Permainan Bola Voli. 1 (1): 1-15. Wagino, Juari dan Sukiri. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas I. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Wahyuni, Sri, Sutarmin dan Pramono. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1 Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. ---------. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Wisahata, Aan Sunjata dan teguh Santoso. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1 Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.